Top Banner
LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN, MEMPERSIAPKAN, DAN MEMODIFIKASI) ALAT/BAHAN PRAKTIKUM BAGI GURU-GURU IPA DAN LABORAN SMP DI KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG Oleh Drs. I Dewa Putu Subamia, M.Pd. Ni Nyoman Widiasih, SE I Gusti Ayu Nyoman Sri Wahyuni, S.Pd. (NIP. 196704241999031 007) (NIP. 197408052000032001) (NIP. 197204131998022 002) Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK No. 16/UN48.16/PM/2016 JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2016
40

PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

Mar 08, 2019

Download

Documents

hacong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

LAPORAN AKHIR

PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN KETERAMPILAN 4M

(MENATA, MENYIMPAN, MEMPERSIAPKAN, DAN MEMODIFIKASI)

ALAT/BAHAN PRAKTIKUM BAGI GURU-GURU IPA DAN LABORAN SMP

DI KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG

Oleh

Drs. I Dewa Putu Subamia, M.Pd.

Ni Nyoman Widiasih, SE

I Gusti Ayu Nyoman Sri Wahyuni, S.Pd.

(NIP. 196704241999031 007)

(NIP. 197408052000032001)

(NIP. 197204131998022 002)

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK No. 16/UN48.16/PM/2016

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2016

Page 2: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

ii

Page 3: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

iii

Ringkasan

Telah dilaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) dalam bentuk Pelatihan

Keterampilan 4M (Menata, Menyimpan, Mempersiapkan, dan Memodifikasi) Alat/Bahan

Praktikum Bagi Guru-Guru IPA dan Laboran SMP di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan Guru IPA

(Pengelola Laboratorium) dan Laboran IPA SMP untuk menata, menyimpan, mempersiapkan, dan

memodifikasi alat/bahan praktikum dalam rangka mendukung pembelajaran IPA. Pelaksanaan inti

kegiatan dalam bentuk in service dan on service berupa pelatihan dan pendampingan. Nara sumber

pada kegiatan ini adalah Drs. I Dewa Putu Subamia, M.Pd; Ni Nyoman Widiasih, SE; dan I Gst.

Ayu Nyoman Sri Wahyuni, S.Pd. Materi pelatihan yang akan dilaksanakan meliputi identifikasi

kondisi laboratorium IPA di SMP, analisis model-model penataan, penyimpanan, dan persiapan

alat/bahan laboratorium; penerapan model 4M yang relevan; praktik modifikasi alat-alat peraga

praktikum IPA; uji coba alat-alat praktium modifikan; dan implementasi pembelajaran dengan

pendekatan praktikum. Evaluasi kegiatan ini dilakukan terhadap proses dan produk kegiatan.

Evaluasi proses berkaitan dengan kehadiran peserta, semangat mengikuti kegiatan, dan kerja sama.

Evaluasi proses dilakukan terhadap aktivitas peserta selama kegiatan berlangsung. Evaluasi produk

dilakukan terhadap hasil karya praktek (berupa modifikasi alat praktikum) IPA dengan

memanfaatkan bahan dari lingkungan sekitar dan uji kelayakan produk. Penskoran dilakukan

dengan skala Likert (dengan bantuan rubrik penilaian) dan dianalisis secara deskriptif.

Kata-kata kunci: keterampilan 4M, modifikasi, pelatihan

sumery

Has implemented community service activities (P2M) in the form of 4M Skills Training

(Organizing, Storing, Preparing, and Modify) Equipment / Materials Practice For ScienceTeachers

and laboratory assistant at Junior Hight School in District Sukasada, Buleleng. This activity aims to

increase knowledge and skills competency of science teacher and laboratory assistant to organize,

store, prepare, and modify tools / materials of laboratorium in order to support science learning.

Implementation of core activities in the form in service and on service in the form of training and

mentoring. A resource person at the event were Drs. I Dewa Putu Subamia, M.Pd; Ni Nyoman

Widiasih, SE; and I Gst. Ayu Nyoman Sri Wahyuni, S.Pd. Training subjects that will be

implemented include the identification of conditions in science laboratories of junior high,

analytical models structuring of laboratorium, storage, and preparation of tools / materials

laboratory; 4M relevant application of the model; modification practices of teaching aids lab

science; testing tools modifikan praktium; and the implementation of learning with practical

approach. Evaluation was conducted on processes and products. Evaluation process relating to the

presence of participants, following the spirit of the activities, and cooperation. Evaluation process is

conducted on the activities of the participants during the activity. Product evaluation conducted on

the work of the practice (in the form of a modified instrument science Lab by using materials from

the surrounding environment and test the feasibility of the product. Scoring is done with Likert

scale (with the help of assessment rubrics) and analyzed descriptively.

Key words: 4M skills, modifications, training

Page 4: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

iv

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang

Widhi Wasa), karena berkat rahmat serta tuntunan-Nya penyelenggaraan kegiatan P2M

sampai penyusunan laporan kemajuan ini dapat terselesaikan tanpa hambatan. Kegiatan

P2M ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan dan

keterampilan pengelola laboratorium IPA SMP dalam hal menata, menyimpan, mempersiapkan, dan

memodifikasi alat/bahan praktikum dalam rangka mendukung pembelajaran IPA. Dalam

perencanaan sampai dengan penulisan laporan P2M ini kami banyak menerima bantuan

dari berbagai pihak, untuk itu sepatutnya kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas

Pendidikan Ganesha atas penugasan dan dana yang diberikan untuk

menyelenggarakan P2M penerapan IPTEKS ini.

2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng yang telah merekomendasi

pelaksanaan kegiatan ini.

3. Kepala sekolah serta staf/tenaga laboratorium IPA SMP se-Kecamatan Sukasada,

Kabupaten Buleleng yang telah ikut serta dalam pelatihan ini.

4. Rekan-rekan staf laboran dan staf dosen serta mahasiswa FMIPA yang telah

membantu terlaksananya kegiatan ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang juga telah

membantu dalam penyelenggaraan kegiatan P2M ini.

Akhirnya, kami berharap semoga laporan P2M ini ada manfaatnya, terutama bagi

mereka yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang keterampilan menata, minyimpan,

menyiapkan dan modifikasi alat/bahan praktikum. Saran dan kritik dari pembaca juga sangat

kami harapkan. Terima kasih.

Singaraja, 31 Oktober 2016

Tim Pelaksana P2M

Page 5: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Hasil identifikasi keberadaan pengelola laboratorium IPA SMP di Kecamatan

Sukasada Kabupaten Buleleng menunjukkan bahwa pengelolaan laboratorium ditugaskan

kepada guru IPA. Sementara beberapa sekolah memiliki tenaga honor yang ditugaskan

sebagai laboran. Namun, kwalifikasi tenaga yang ditugaskan sebagai laboran tidak

memadai. Para guru IPA yang ditugaskan sebagai pengelola laboratorium maupun staf yang

ditugaskan sebagai laboran tersebut belum memiliki kompetensi yang memadai. Sementara,

tindakan atau upaya peningkatan kompetensi penataan laboratorium sekolah di Kecamatan

Sukasada Kabupeten Buleleng masih sangat minim. Guru (pengelola laboratorium) IPA dan

petugas laboran ternyata kurang memperoleh pelatihan keterampilan menata dan

menyiapkan alat-alat dan bahan praktikum. Demikian pula keterampilan modifikasi

alat/bahan bahkan belum pernah sama sekali.

Hasil observasi ke laboratorium IPA di SMPN 1 Sukasada menunjukkan bahwa

kondisi laboratorium IPA di sana belum dirawat dengan baik. Ruang alat/bahan berisi 4

buah rak/almari. Jumlah alat/bahan praktikum yang dimiliki masih belum lengkap dan

belum memadai jika dibanding dengan jumlah siswa. Spesifikasi alat/bahan laboratorium

yang dimiliki banyak yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Kondisi alat-alat sebagian

besar sudah rusak bahkan ada alat yang rusak gara-gara tidak pernah digunakan. Sebagian

lagi alat-alat dalam keadaan tidak lengkap. Sejumlah komponen-komponen alat tidak bisa

digunakan bahkan sudah tidak ada.

1a 1b 1c

Gambar 1:1a. Keadaan ruang alat/bahan Lab IPA SMPN 1 Sukasada (nampak kurang

ditata dengan baik); 1.b. Kondisi almari penyimpanan alat (nampak

masih belum tertata); 1c. Kondisi rak penyimpanan alat masih bercampur

penyimpanan bahan (laboratorium IPA SMPN 1 Sukasada) (doc.

Pengusul,2015)

Page 6: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

2

Berdasarkan hasil observasi di laboratorium IPA SMP N 3 Sukasada, diketahui

keberadaan bahan-bahan laboratorium IPA belum tertangani dengan baik, tidak terawat,

dan tidak digunakan secara optimal. Disamping karena tidak ada petugas khusus, guru-guru

yang ditugasi mengelola laboratorium tidak sempat (tidak bisa) melaksanakan secara

optimal. Sementara di beberapa laboratorium sekolah lainnya ketersediaan alat/bahan

praktikum sangat minim bahkan ada laboratorium yang sama sekali tidak memiliki bahan

praktikum.

Hasil wawancara dengan sejumlah guru IPA di SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, dan

SMPN 4 Sukasada, menunjukkan bahwa guru-guru IPA yang ditugaskan sebagai pengelola

laboratorium di sekolah tersebut masih mengalami kendala dalam menangani penataan

maupun penyiapan alat-alat praktikum. Baik kendala waktu maupun aspek keterampilan

yang dimiliki. Seperti yang dituturkan oleh Ni Made Suki (salah seorang guru IPA yang

ditugaskan sebagai opengelola laboratorium di SMPN 1 Sukasada), bahwa dirinya tidak

bisa secara optimal menangani masalah penataan maupun persiapan alat-alat keperluan

praktikum. Hal senada dikemukakan oleh Bapak Made Wiriasna, S.Pd.Bio (guru IPA

SMPN 3 Sukasada yang juga ditugaskan sebagai pengelola Lab. IPA), keberadaan alat-alat

yang tidak memadai baik dari jumlah maupun kondisinya merupakan faktor yang

mempengaruhi tidak siapnya keberadaan laboratorium memfasilitasi kegiatan praktikum.

Disamping itu, guru-guru juga mengemukakan bahwa pembelajaran dengan

praktikum memerlukan waktu dan tenaga lebih banyak. Bahkan ada guru yang menyatakan

bahwa praktikum justru menjadi beban tambahan. Hal ini cukup beralasan karena selama

ini untuk keperluan penyelenggaraan praktikum mulai dari merancang, mempersiapkan,

pelaksanaan hingga mengemasi alat-alat setelah kegiatan praktikum harus dilakukan oleh

guru itu sendiri. Belum ada laboran (petugas laboratorium) yang seharusnya khusus

bertugas menyiapkan dan mengemasi alat-alat keperluan praktikum

Berdasarkan penuturan kepala sekolah SMPN 3 Sukasada, tenaga yang ditugaskan

sebagai laboran memang belum memiliki kwilifikasi yang memadai, keterampilan dan

pengetahuan penataan dan penyiapan alat-alat maupun bahan praktikum masih sangat

minim. Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan hasil observasi di SMPN 1

Sukasada diperoleh informasi bahwa guru-guru IPA di sekolah tersebut masih mengalami

kendala dalam menerapkan praktikum dalam pembelajaran IPA. Lebih lanjut dikemukakan

bahwa kompetensi dan keterampilan menata dan menyiapkan alat/bahan praktikum guru

IPA yang ditugaskan sebagai pengelola laboratorium memang belum memadai.

Page 7: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

3

2a 2b

Gambar 2: 2a. Wawancara tim pelaksana (kanan) dengan seorang guru IPA

pengelola lab (kiri) di SMPN 3 Sukasada

2b. Bincang-bincang Tim Pengusul (kiri) dengan kepala sekolah SMPN

3 Sukasada (kanan) (sbr: doc. subamia,2015)

Berdasarkan hasil kunjungan/observasi, SMPN 3 Sukasada memiliki sebuah

ruang laboratorium IPA. Ruang laboratorium seluas 20 x 7 m2, terdiri dari ruang

praktikum, ruang alat/bahan, dan ruang persiapan. Ruang alat/bahan dilengkapi dengan 3

buah rak tempat penyimpanan alat/bahan praktikum (profil SMPN 3 Sukasada).

Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN 3 Sukasada masih sangat

terbatas dan tidak tertata dengan baik (karena alasan tidak adanya tenaga laboran).

Alat/bahan praktikum yang dimiliki spesifikasinya tidak sesuai dengan kebutuhan.

Pengadaan alat dan bahan kurang menjadi prioritas sekolah karena keterbatasan dana

pengadaan.

(3a) (3b) (3c)

Gambar 3. (3a) Ruang lab yang dijadikan ruang kelas; (3b) rak alat berisi alat sangat

terbatas, (3c) rak alat/bahan yang sama sekali tidak berisi alat/bahan (doc.

Subamia, 2015; lokasi SMPN 3 Sukasada)

Permasalahan yang dikemukakan di atas sampai sekarang belum memperoleh solusi

yang tepat. Guru mitra mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan pelatihan

keterampilan menata, menyimpan, dan menyiapkan alat/bahan praktikum. Demikian pula

Page 8: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

4

keterampilan modifikasi alat/bahan untuk mengatasi kondisi alat/bahan yang rusak/kurang

dikatakan masih sangat diperlukan.

Analisis situasi yang diuraikan di atas menunjukkan bahwa tindakan pelatihan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menatata, menyiapkan dan memodifikasi

alat/bahan praktikum dengan memanfaatkan potensi lingkungan alam sekitar sebagai

penunjang pembelajaran IPA terpadu bagi pengelola laboratorium IPA SMP di Kecamatan

Sukasada Kabupaten Buleleng masih sangat diperlukan. Pernyataan ini diperkuat dengan

keterangan beberapa pengelola laboratorium, kepala sekolah SMP di Kecamatan Sukasada,

serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng. Disebutkan bahwa untuk

menambah/meningkatkan pengetahuan/keterampilan tenaga laboratorium (guru-guru IPA)

dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi-inovasinya perlu diberi pelatihan.

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil observasi di beberapa laboratorium SMP di kecamatan Sukasada

kabupaten Buleleng dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1)

frekuensi penggunaan laboratorium IPA dalam pembelajaran IPA dengan eksperimen

(praktikum) masih rendah, 2) guru-guru IPA masih mengalami kesulitan dalam menata dan

menyiapkan alat-alat praktikum, 3) guru-guru IPA juga masih mengalami kesulitan

menerapkan pendekatan ilmiah (scientific approach), 4) laboratorium IPA tidak dikelola

dengan baik, 5) kondisi daya dukung SDM dan sarana-prasarana laboratorium untuk

menunjang kegiatan praktikum tidak sesuai kebutuhan, 6) ketidaktersediaan tenaga laboran,

7) serta belum dilakukan upaya modifikasi alat/bahan laboratorium.

Dari permasalahan-permasalahan yang diidentifikasi di atas, rumusan permasalahan

yang disepakati bersama mitra untuk dipecahkan adalah sebagai berikut.

1) Sistem penataan, penyimpanan, dan penyiapan alat dan bahan praktikum laboratorium

IPA SMP di Kecamatan Sukasada belum memadai.

2) Keterampilan guru-guru IPA pengelola laboratorium dan laboran SMP di Kecamatan

Sukasada Kabupaten Buleleng untuk memodifikasi alat-alat dan bahan-bahan

praktikum belum terlatih.

1.3 Tujuan Kegiatan

Secara umum kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk

meningkatkan kompetensi (pengetahuan dan keterampilan) menata, menyimpan,

menyiapkan serta modifikasi alat/bahan praktikum bagi guru pengelola laboratorium dan

Page 9: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

5

laboran IPA SMP di kecamatan Sukasada kabupaten Buleleng. Rincian tujuan kegiatan

pelatihan adalah sebagai berikut.

1) Up-dating pengetahuan guru pengelola laboratorium dan laboran dalam hal penataan

dan penyimpanan alat/bahan praktikum.

2) Peningkatan keterampilan guru pengelola laboratorium dan laboran IPA SMP di

Kecamatan Sukasada dalam menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan praktikum sebagai

penunjang pembelajaran IPA.

3) Meningkatkan keterampilan guru IPA SMP di kecamatan Sukasada Kabupaten

Buleleng untuk memodifikasi alat-alat dan bahan-bahan keperluan praktikum IPA.

4) Memfasilasi kesempatan untuk melatih ketrampilan menata, menyimpan, menyiapkan,

dan memodifikasi alat/bahan praktikum bagi pengelola laboratorium Idan laboran PA

SMP di kecamatan Sukasada kabupaten Buleleng.

1.4 Manfaat Kegiatan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan bermanfaat baik bagi tenaga

laboratorium (guru-guru) IPA, bagi pihak sekolah, maupun bagi masyarakat pendidikan

secara umum. Hasil kegiatan akan memberikan kontribusi positif dalam peningkatan

kinerja dan kualitas layanan laboratorium sekolah yang bermuara pada meningkatnya

kualitas pembelajaran IPA di SMP di Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Secara

eksplisit manfaat kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1) Bagi guru pengelola laboratorium yang terlibat dalam kegiatan ini memperoleh

tambahan pengetahuan dan keterampilan menata, menyimpan, menyiapkan, dan

memodifikasi alat/bahan praktikum yang berkontribusi positif bagi proses pembelajaran

IPA di SMP di Kecamatan Sukasada.

2) Bagi sekolah, bermanfaat sebagai solusi alternatif untuk meningkatkan kesiapan dan

efektivitas layanan laboratorium. Peningkatan kompetensi keterampilan yang dimiliki

pengelola laboratorium akan berkorelasi terhadap kualitas proses pembelajaran IPA

yang tentunya sangat bemanfaat bagi sekolah.

3) Bagi masyarakat pebelajar, secara umum memperoleh manfaat dari dampak peningkatan

kualitas pembelajaran IPA terhadap peningkatan hasil pembelajaran IPA di SMP.

4) Manfaat yang diperoleh bagi staf akademik Universitas Pendidikan Ganesha adalah

dapat mewujudkan terlaksananya salah satu dharma dari tri dharma perguruan tinggi,

yakni Pengabdian Pada Masyarakat.

Page 10: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Arti dan Posisi Laboratorium dalam Pembelajaran IPA

Laboratorium pendidikan yang selanjutnya disebut laboratorium adalah unit

penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka,

bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian,

kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan

bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan,

penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat (Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.03/Januari/2010).

Laboratorium juga dinyatakan sebagai suatu tempat yang dapat berfungsi untuk

memecahkan masalah, mendalami fakta, melatih keterampilan, menanamkan dan

mengembangkan sikap ilmiah, berpikir ilmiah. Dalam proses belajar mengajar IPA,

laboratorium dapat difungsikan sebagai tempat: a) menemukan masalah, b) memecahkan

masalah, c) memeperdalam pengertian suatu fakta, d) menemukan berbagai pengertan atau

fakta, e) melatih kebiasaan dan keterampilan ilmiah, dan f) mendididk anak menjadi

cermat, kritis dan cekatan (Sidharta, A. dkk. 2007).

Menurut Padmawinata, dkk (1981), laboratorium dalam pembelajaran IPA

merupakan tempat di mana guru dan siswa melakukan percobaan dan penelitian. Lebih

lanjut, Konsorsium Ilmu Pendidikan membuat definisi operasional tentang laboratorium

sebagai perangkat kelengkapan akademik, di samping buku dan media lainnya, yang di

dalamnya menyangkut prasarana, sarana, dan mekanisme. Khusus untuk laboratorium IPA,

sebagai sebuah perangkat akademik, fungsi laboratorium tidaklah sekedar pendukung

pembelajaran, tetapi merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran IPA. Apalagi,

ilmu pengetahuan alam, walaupun tidak seutuhnya, merupakan ilmu yang berbasis

eksperimen. Dalam posisi tersebut fungsi laboratorium adalah sebagai tempat untuk

memahami konsep-konsep IPA, membuktikan berbagai konsep IPA, dan melakukan

penelitian ilmiah.

Peranan laboratorium pada kegiatan pendidikan adalah merupakan bagian dari

proses belajar-mengajar berupa praktikum yang objeknya sesuai dengan satuan acara

perkuliahan (Ditjen Dikti, 2004). Di samping melatih keterampilan, kegiatan laboratorium

juga berperan dalam melatih dan mengembangkan nilai-nilai sikap ilmiah seperti kritis,

objektif, kreatif, skeptis, terbuka, disiplin, tekun, mengakui kelebihan orang lain dan

Page 11: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

7

kekurangan diri sendiri dan lain-lain (Academy Savant, e-Learning Science. 2012).

Keberadaan laboratorium penelitian dan laboratorium terpadu biasanya ditujukan untuk

menunjang kegiatan penelitian baik untuk program lanjutan, penelitian mandiri, maupun

untuk pengembangan pendidikan (Curiculum Development).

Koretsky, M. (2011), menyebutkan dalam hasil penelitiannya bahwa secara

signifikan respon siswa meningkat pada kelompok yang diberikan model eksperimen.

Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai laboratorium juga memberikan pengaruh

besar terhadap hasil belajar siswa. Hal senada juga dilaporkan oleh Santoso (2010), dalam

hasil penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan alam sekitar sebagai laboratorium

dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa laboratorium IPA memberi pengaruh besar terhadap hasil belajar

siswa.

2.2 Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium dan Proses Pembelajaran

Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasana penting untuk

penunjang proses pembelajaran di sekolah. Dikemukakan pada PP Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat (2) serta Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2).

Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis,

pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang

menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai

(Depdiknas, 2002).

PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat (2)

serta Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2) mensyaratkan bahwa pendidikan wajib memiliki

prasarana termasuk ruang laboratorium untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur

dan berkelanjutan. Lebih jauh dijelaskan bahwa untuk meningkatkan efesiensi dan

efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Dari tujuan

pembelajaran IPA di SMP, sebagian besar tujuan tersebut hanya dapat dicapai secara

optimal bila guru menggunakan laboratorium sebagai sarana dan prasarana belajar siswa

(Sulastri, S. 2008).

Novianti, N.R (2011), mengemukakan hasil penelitiannya bahwa terdapat pengaruh

yang positif antara Pengelolaan Laboratorium terhadap efektivitas proses pembelajaran IPA

di SMP. Agar laboratorium IPA di sekolah dapat berperan, berfungsi dan bermanfaat

efektif, maka diperlukan sebuah sistem pengelolaan laboratorium yang direncanakan dan

Page 12: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

8

dievaluasi dengan baik serta dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait dengan

penyelenggaraan laboratorium IPA di sekolah yang bersangkutan.

2.3 Penataan Alat-alat dan Bahan-bahan Keperluan Praktikum

Untuk membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan berlaboratorium, di samping

guru IPA peran petugas laboratorium (laboran) tentunya sangat penting. Laboran

berperan baik dalam hal menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum,

maupun membuat larutan-larutan yang sesuai dengan kebutuhan. Di samping itu,

petugas laboratorium hendaknya juga dibekali pengetahuan K3 (Keamanan dan

Keselamatan Kerja) dan keterampilan menangani keadaan darurat seperti kebakaran,

menangani tumpahan atau paparan bahan kimia, dan sebagainya. Dengan demikian,

setiap pekerja di laboratorium harus dibekali keterampilan dasar laboratorium (basic

laboratory skill).

Subamia (2014), menemukan bahwa rendahnya keterampilan dasar laboratorium

berkorelasi terhadap rendahnya frekuensi penggunaan laboratorium dan terlantarnya

keberadaan laboratorium IPA SMP. Selanjutnya akan berpengaruh terhadap proses dan

hasil belajar IPA. Hal tersebut memberi sinyalemen kuat bahwa pemberdayaan

pengetahuan dan keterampilan pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan di laboratorium

bagi staf/tenaga laboratorium sangatlah penting.

Tata kelola laboratorium adalah proses pendayagunaan sumber daya laboratorium

secara efektif dan efisien, untuk mencapai suatu sasaran yang secara optimal

(Suyitno, A.2010). Tata kelola laboratorium harus memperhatikan keberlanjutan fungsi

sumber daya serta berdasar prinsip dan fungsi manajemen yang baik. Aspek

pengelolaan lab meliputi : perencanaan, pengorganisasian/penataan, directing (pengaturan)

pengendalian pengawasan budgeting anggaran.

Penataan terkait erat dengan pengelompokkan, penempatan, penyimpanan

dan kemudahan pemeliharaan dan penggunaannya alat-alat lab ipa dapat dikelompokkan

ke dalam beberapa kategori, seperti : alat kegiatan (pengamatan & pengukuran), alat-alat

dasar, digunakan untuk melengkapi alat/perangkat alat percobaan, seperti gelas kimia,

tabung reaksi, pipa kapiler, erlenmeyer, pelubang gabus, selang plastik); alat peraga

seperti kit ipa, termasuk di dalamnya model, torso, insektarium dan alat-alat lain yang

serupa, digunakan untuk meragakan suatu struktur suatu obyek IPA, charta, foto, atau

bagan, digunakan untuk menjelaskan suatu hal; perkakas dan alat penunjang seperti

obeng, alat bor, tang, catut, gunting, soldier, alat pemadam kebakaran, jas lab, masker,

Page 13: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

9

kulkas, dst yang digunakan untuk memperbaiki macam-macam peralatan laboratorium.

Pengelompokan juga dapat didasarkan atas sifat peralatan. Menurut dasar ini

penataan alat-alat lab dapat dipisahkan menjadi beberapa kelompok, seperti (1) alat

elektronik dan magnet, (2) alat optik, (3) kalor, (4) model, gambar atau bagan,

A. Dasar penataan alat lab

• prinsip kemudahan untuk digunakan;

• prinsip keamanan

• prinsip kerapian

• prinsip keterawatan

• efektivitas pengoperasian alat

• efisiensi

Penataan juga dapoat didasarkan atas:

jenis alat alat (elektrik / non elektrik ; alat / perkakas?)

tingkat resiko (timbangan analit – mekanik yg mudah rusak , alat gelas yg mudah

pecah, alat listrik yang menggunakan daya cukup tinggi.

sifat alat ( mikroskop ?, alat dg bahan mudah terbakar, alat bahan besi yg mudah

karat.

kecanggihan alat

kualitas alat

jumlah alat tersedia

bahan penyusun alat

bentuk dan ukuran alat

bobot/ berat alat

frekuensi penggunaan

B. Peletakan alat laboratorium

1) Tempat/ ruang :

(a) di ruang kegiatan

(b) di ruang preparasi

(c) di gudang

(d) Ruang Timbang

(e) rumah kaca

2) Sarana :

(a) lantai tepi ruang keg.

Page 14: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

10

(b) almari alat

(c ) almasi display

(d ) almari alat-alat penunjang

(e ) meja

(f ) dinding

3) Sifat penempatan :

1) permanen ;

2) mobile – dapat dipindah

2.4 Hasil Penelitian yang Relevan

Koretsky, M (2011), menyebutkan dalam hasil penelitiannya bahwa secara

signifikan respon siswa meningkat pada kelompok yang diberikan model eksperimen.

Pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa

secara signifikan. Novianti, N.R. (2011), meyebutkan bahwa belajar IPA akan

menghasilkan produk IPA itu sendiri, cara berpikir ilmiah, dan sikap ilmiah. Ketiga hal

tersebut dipelajari melalui kerja ilmiah yang dilakukan melalui kegiatan eksperimen di

laboratorium. Untuk keperluan ini harus tersedia sarana dan prasarana laboratorium serta

sistem pengelolaan yang baik dan benar. Hasil penelitian Anna, 2007, melaporkan bahwa

umumnya para guru merasa kurang menguasai teknik mengelola alat, bahan dan limbah

laboratorium. Keadaan ini memang sangat memprihatinkan, karena ternyata berdampak

lanjut terhadap pemahaman siswa terhadap kemampuan dasar berlaboratorium.

Krajcik, J. S. and Banaszak Holl, M. M. (2012), menyebutkan bahwa salah satu

prasyarat dalam pembelajaran/praktikum IPA adalah pemanfaatan laboratorium. Oleh

sebab itu diperlukan adanya sistem pengelolaan atau manajemen laboratorium IPA yang

baik. Hal senada juga dikemukakan oleh Berte, L.M. (2012), bahwa pengelolaan

laboratorium memiliki peranan penting dalam mewujudkan efektivitas pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi di beberapa laboratorium SMP di kabupaten Buleleng

dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:1) frekuensi penggunaan

laboratorium IPA SMP di Kabupaten Buleleng masih rendah, 2) sebagian besar guru IPA

masih mengalami masalah untuk melakukan praktikum tentang topik- topik tertentu

karena alasan terbatasnya jumlah dan/atau jenis alat yang tersedia, 3) laboratorium

IPA tidak dikelola dengan baik, 4) umumnya tenaga pengelola laboratorium IPA

tidak menerapkan tata kelola tata laksana laboratorium dengan baik (Subamia, I.D.P,

2012. b).

Page 15: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

11

BAB III METODE PELAKSANAAN

1.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Masalah pokok yang akan dipecahkan dalam pengabdian masyarakat ini berkaitan

dengan belum optimalnya daya dukung laboratorium dalam menunjang pembelajaran IPA,

serta kurangnya kreativitas/keterampilan pengelola laboratorium dalam modifikasi

alat/bahan praktikum sebagai penunjang pelaksanaan praktikum dalam pembelajaran IPA

SMP di kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng.

Permasalahan kualifikasi dan kompetensi pengelola laboratorium merupakan faktor

esensial untuk mewujudkan laboratorium IPA yang benar-benar mampu menjadi wahana

pembelajaran, wahana penelitian siswa dan guru. Disamping itu, kesiapan sarana penunjang

seperti alat dan bahan yang relevan dan memadai juga tidak kalah pentingnya.

Berbagai alternatif pemecahan permasalahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1: Alternatif Pemecahan Masalah

No Permasalahan Akar masalah Alternatif Pemecahan

Masalah

1 Sistem penataan,

penyimpanan, dan

penyiapan alat dan

bahan praktikum

laboratorium IPA

SMP di Kecamatan

Sukasada belum

memadai.

Minimnya pengetahuan dan

keterampilan serta waktu

bagi pengelola lab dalam

pengembangan sistem

pengelolaan laboratorium

Guru IPA pengelola

laboratorium kurang

terampil menata persiapan

alat/bahan keperluan

praktikum.

Tidak ada petugas khusus

(laboran) di laboratorium

SMP, kalaupun ada

kwalifikasinya tidak

memadai (tidak terampil).

Pemberdayaan pengetahuan

dan keterampilan guru

pengelola laboratorium dalam

hal pengelolaan laboratorium

Pelatihan dan pendampingan

peningkatan keterampilan

penataan, penyimpanan, dan

penyiapan alat dan bahan

praktikum bagi guru pengelola

laboratorium dan IPA.

Pelatihan keterampilan

penataan lab bagi laboran IPA

Perekrutan tenaga khusus

menangani laboratorium

(laboran)

Page 16: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

12

2 Keterampilan guru-

guru IPA pengelola

laboratorium dan

laboran SMP di

Kecamatan Sukasada

Kabupaten Buleleng

untuk memodifikasi

alat-alat dan bahan-

bahan praktikum

belum terlatih.

Minimnya daya dukung

laboratorium IPA di

sekolah serta tidak relevan

dengan kebutuhan untuk

mendukung praktikum IPA

Kurangnya upaya untuk

meng-update

kommpoetensi pengelola

lab/laboran

Kurangnya akses informasi

serta kesempatan untuk

mengikuti pelatihan

keterampilan

pengembangan perangkat

praktikum bagi tenaga

laboratorium (guru-guru

IPA di SMP Sukasada).

Perlu pelatihan khusus bagi

guru pengelola laboratorium

IPA untuk meningkatkan

kreativitas dan keterampilan

momodifikasi alat-alat yang

rusak

Memberi pelatihan dan

pendampingan merawat alat-

alat laboratorium

Pelatihan pengembangan

kreativitas/inovasi dalam

memberdayakan

sarana/prasarana

laboratorium yang ada

dengan memberdayakan

potensi lingkungan alam

sekitar sebagai penunjang

praktikum IPA.

Memfasilitasi kesempatan

untuk mengikuti pelatihan

untuk meningkatkan

pengetahuan dan

keterampilan modifikasi alat-

alat laboratorium.

Di sisi lain, upaya pemberdayaan laboratorium sehingga mampu menghasilkan

pembelajaran yang berkualitas sangat penting dan urgen. Untuk itu perlu dipikirkan suatu

tindakan yang efektif, efisien dan inovatif untuk menanggulangi permasalahan tersebut.

Berdasarkan rumusan alternatif pemecahan masalah dalam Tabel 1 di atas, solusi

yang diambil untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah Pelatihan keterampilan 4M

(Menata, Menyimpan, Mempersiapkan, dan Memodifikasi) bagi Guru IPA pengelola

laboratorium dan Laboran IPA SMP di kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Bentuk

kegiatan yang direncanakan adalah pelatihan dan pendampingan peningkatan pengetahuan

dan keterampilan menata, menyimpan, dan menyiapkan alat-alat praktikum. Kegiatan juga

dilakukan dalam bentuk praktek/workshop modifikasi alat-alat praktikum yang rusak

dengan memanfaatkan barang-barang bekas di lingkungan sekitar

Page 17: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

13

Alur Pemecahan Masalah

Gambar 4. Diagram alur pemecahan masalah

Permasalahan

1. Sistem penataan, penyimpanan,

dan penyiapan alat dan bahan

praktikum laboratorium IPA SMP

di Kecamatan Sukasada belum

memadai.

2. Keterampilan guru-guru IPA

pengelola laboratorium dan

laboran SMP di Kecamatan

Sukasada Kabupaten Buleleng

untuk memodifikasi alat-alat dan

bahan-bahan praktikum belum

terlatih.

Alternatif Pemecahan Masalah

1. Pemberdayaan pengetahuan dan

keterampilan guru pengelola laboratorium

dalam hal pengelolaan laboratorium

2. Pelatihan dan pendampingan peningkatan

keterampilan penataan, penyimpanan, dan

penyiapan alat dan bahan praktikum bagi

guru pengelola laboratorium dan IPA.

3. Pelatihan keterampilan penataan lab bagi

laboran IPA

4. Perekrutan tenaga khusus menangani

laboratorium (laboran).

5. Perlu pelatihan khusus bagi guru

pengelola laboratorium IPA untuk

meningkatkan kreativitas dan

keterampilan momodifikasi alat-alat yang

rusak

6. Memberi pelatihan dan pendampingan

merawat alat-alat laboratorium

7. Pelatihan pengembangan

kreativitas/inovasi dalam memberdayakan

sarana/prasarana laboratorium yang ada

dengan memberdayakan potensi

lingkungan alam sekitar sebagai

penunjang praktikum IPA.

8. Memfasilitasi kesempatan untuk

mengikuti pelatihan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan modifikasi

alat-alat laboratorium.

Pemecahan Masalah

Pelatihan keterampilan 4M (Menata, Menyimpan, Mempersiapkan, dan

Memodifikasi) Alat Praktikum bagi Guru IPA pengelola laboratorium dan

Laboran IPA SMP di kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng

Bentuk Kegiatan

1. Pelatihan dan pendampingan peningkatan pengetahuan dan

keterampilan menata, menyimpan, dan menyiapkan alat-alat

praktikum.

2. Praktek /workshop modifikasi alat-alat praktikum yang rusak dengan

memanfaatkan barang-barang bekas di lingkungan sekitar

Page 18: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

14

1.2 Realisasi Pemecahan Masalah

Realisasi kegiatan P2M ini dimulai dengan penjajagan dan sosialisasi khalayak

sasaran untuk minginformasikan program dan waktu pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya,

ditindaklanjuti dengan pelaksanaan kegiatan yang diawali dengan pemaparan kerangka

sistematika program yang akan dilaksanakan. Kegiatan dilaksanakan dalam dua tahap in

service dan on service. Pelaksanaan kegiatan in servis mulai tanggal 22 s/d 24 Juli 2016.

Kegiatan berlangsung di Laboratorium IPA SMPN 1 Sukasada meliputi Pelaksanaan inti

kegiatan dalam bentuk in service dan on service berupa pelatihan dan pendampingan.

Materi pelatihan yang dilaksanakan meliputi identifikasi kondisi laboratorium IPA

di SMP, analisis model-model penataan, penyimpanan, dan persiapan alat/bahan

laboratorium; penerapan model 4M yang relevan; praktik modifikasi alat-alat peraga

praktikum IPA; uji coba alat-alat praktium modifikan; dan implementasi pembelajaran

dengan pendekatan praktikum. Evaluasi kegiatan ini dilakukan terhadap proses dan produk

kegiatan. Evaluasi proses berkaitan dengan kehadiran peserta, semangat mengikuti

kegiatan, dan kerja sama. Evaluasi proses dilakukan terhadap aktivitas peserta selama

kegiatan berlangsung. Evaluasi produk dilakukan terhadap hasil karya praktek (berupa

modifikasi alat praktikum) IPA dengan memanfaatkan bahan dari lingkungan sekitar dan

uji kelayakan produk.

Dilanjutkan dengan kegiatan on service dalam bentuk pendampingan penerapan

keterampilan 4M dalam aktivitas di sekolah masing-masing. Kegiatan pendampingan

berlangsung dari tanggal 25 Juli-3 September 2016. Dilanjutkan lagi dengan kegiatan in

servis II (work shop modifikasi alat/bahan praktikum), dan diakhiri dengan evaluasi

terhadap pelaksanaan kegiatan (minggu 1-2 bulan September 2016).

Nara sumber pada kegiatan tersebut adalah Drs. I Dewa Putu Subamia, M.Pd, staf

laboran Jurusan pendidikan Kimia FMIPA Undiksha, Gusti Ayu Sri ahyuni, S.Pd, staf

Pranata Laboratorium Pendidikan Fisika, dan Ni Nyoman Wiasih, staf PLP Biologi.

1.3 Khalayak Sasaran Strategis

Terbatasnya jenis dan jumlah bahan praktikum sesuai kebutuhan di laboratorium

laboratorium IPA SMP di Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng, berdampak pada

rendahnya frekuensi pelaksanaan kegiatan praktikum dalam pembelajaran IPA. Sementara

ini, keterampilan pengembangan perangkat penunjang praktikum IPA terintegrasi bagi guru

pengelola laboratorium di SMP Kecamatan Sukasada belum dilatih secara optimal. Secara

geografis, kecamatan Sukasada Buleleng memiliki bentang lingkungan alam yang sangat

Page 19: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

15

potensial dijadikan sebagai sumber untuk memperoleh bahan alternatif sebagai pengganti

atau untuk melengkapi bahan-bahan yang tidak tersedia di laboratorium. Keterbatasan

bahan yang tersedia untuk melakukan praktikum, seharusnya bukan merupakan sebuah

hambatan, sebab alat dan bahan untuk kegiatan praktikum dapat diperoleh dari lingkungan

sekitar. Dengan demikian, guru-guru IPA dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif lagi.

Untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi-inovasi, kepada mereka perlu diberi pelatihan.

Oleh karena itu, Guru IPA (pengelola laboratorium) dan laboran IPA SMP di kecamatan

Sukasada kabupaten Buleleng sangat strategis dan urgen dijadikan khalayak sasaran yang

akan diberikan pelatihan dalam pelaksanaan kegiatan P2M yang akan dilakukan.

Berdasarkan analisis situasi, di kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng terdapat 6

SMP yang tersebar di 6 Desa. Data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan kabupaten

Buleleng menunjukkan jumlah guru IPA di SMP di kecamatan Sukasada berjumlah 23

orang. Berdasarkan sebaran sekolah tempat mengajar dapat dirinci sebagai berikut: SMP N

1 Sukasada = 5 orang, SMP N 2 Sukasada = 4 orang; SMP N 3 Sukasada = 6 orang, SMPN

4 Sukasada = 5 orang, SMP Maulana Pegayaman = 1 orang, dan di SMP Ayodhya Pura

Selat = 2 orang. Semua SMP Negeri yang ada di Kecamatan Sukasada memiliki tenaga

laboran.

Dari 23 orang guru IPA tersebut, sebagian besar belum memilki sertifikat pelatihan

penataan laboratorium. Demikian juga tenaga honor yang ditugaskan sebagai laboran,

semuanya belum memiliki sertifikat pelatihan pengelolaan lab IPA. Kwilifikasi

pendidikannya pun tidak relevan. Sebagai khalayak sasaran strategis dalam pelaksanaan

P2M yang akan dilakukan adalah 23 orang guru IPA pengelola laboratorium dan 4 orang

tenaga honor yang ditugaskan sebagai laboran di SMP di kecamatan Sukasada kabupaten

Buleleng.

1.4 Keterkaitan

Kegiatan P2M ini melibatkan institusi Undiksha (LPM), Dinas Pendidikan

Kabupaten Buleleng, Pengawas sekolah, dan SMP-SMP (kepala sekolah, guru IPA,

laboran) di Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Penting dibangun koordinasi untuk

membangun keselarasan dan sinkronisasi segala aktivias penunjang kegiatan pembelajaran

di sekolah. Instansi-instansi dan pihak-pihak terkait yang terlibat ini mendapat keuntungan

secara bersama-sama (mutual benefit).

1) Guru (tenaga laboratorium) dan laboran dari sekolah sasaran akan memperoleh manfaat

dalam hal peningkatan kualitas SDM tenaga laboratoriumnya, terutama dalam bidang

Page 20: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

16

tata kelola tata laksana laboratorium untuk menunjang praktikum IPA. Peningkatan

kualitas SDM tenaga laboratorium akan berkontribusi terhadap kualitas pembelajaran

IPA di sekolah tersebut.

2) Pihak sekolah (Kepala sekolah), sebagai penanggungjawab semua kegiatan di sekolah

(termasuk kegiatan pembelajaran) sangat terkait dan berkepentingan langsung dengan

segala upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Oleh karenanya,

keterlibatan kepala sekola dalam kegiatan ini sangat penting baik dalam hal koordinasi

maupun supervisi pelaksanaan program.

3) Pihak pengawas sekolah. Koordinasi dengan pihak pengawas sekolah sebagai pelaksana

fungsi supervisi diharapkan mampu membangun kesamaan pandang dalam membangun

upaya peningkatan kualitas pembelajaran.

4) Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng sebagai pihak pemberi rekomendasi secara

tidak langsung juga mempunyai kaitan kepentingan untuk peningkatan kualitas

pembelajaran dan pendidikan di Buleleng khususnya.

5) Bagi Universitas Pendidikan Ganesha (Lembaga Pengabdian pada Masyarakat)

keterkaitannya dapat dilihat dari sisi terealisasinya program pengabdian masyarakat

yang merupakan salah satu kewajiban (dharma) dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Penyelenggaraan P2M merupakan wahana straregis bagi civitas akademik untuk

mengabdikan (mengimplementasikan) pengetahuan, hasil penelitian dan teknologi pada

masyarakat (dunia pendidikan khususnya). Secara tidak langsung kegiatan tersebut

merupakan bagian pencitraan institusi.

1.5 Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan di depan

adalah metode pendidikan-pelatihan dan pendampingan serta workshop dalam bentuk

ceramah-diskusi dan praktek (learning by doing). Penerapan gabungan metode tersebut

diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan khalayak berkaitan dengan

keterampilan tentang tata kelola tata laksana laboratorium untuk menunjang praktikum IPA

terintegrasi berorientasi lingkungan. Keterkaitan antara masalah dan metode kegiatan yang

dipakai untuk mencapai tujuan dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 21: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

17

Tabel 2 Keterkaitan Masalah dan Metode Kegiatan

No Rumusan masalah Metode Bentuk Kegiatan

1 Sistem penataan,

penyimpanan, dan

penyiapan alat dan bahan

praktikum laboratorium IPA

SMP di Kecamatan

Sukasada belum memadai.

Ceramah-

Diskusi,

pelatihan

- Diskusi tentang hambatan dan kendala dalam

penataan pelayanan keperluan praktikum

dalam pembelaajaran IPA di SMP.

- Focus discustion group tentang teknik

strategis alternatif dalam hal penataan,

penyimpanan, dan penyiapan alat/bahan

keperluan praktikum dalam pembeljaran IPA

di SMP.

2 Keterampilan guru-guru

IPA pengelola laboratorium

dan laboran SMP di

Kecamatan Sukasada

Kabupaten Buleleng untuk

memodifikasi alat-alat dan

bahan-bahan praktikum

belum terlatih.

Pendampi

ngan,

Praktek/

workshop

- Membuka akses informasi pelatihan

- Memfasilitasi kesempatan untuk mengikuti

pelatihan tanpa dibebani biaya untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

tata kelola tata laksana

- Memberi pendidikan pelatihan dan

pendampingan untuk meningkatkan

keterampilan memodifikasi alat/bahan

keperluan penunjang praktikum.

- Pendampingan pengembangan

kreativitas/inovasi dalam memberdayakan

potensi lingkungan sebagai sarana/prasarana

pelengkap atau pengganti bahan/alat

praktikum sebagai penunjang praktikum IPA

- Workshop membuat perangkat KIT IPA

modifikasi berorientasi lingkungan

1) Ceramah dan Diskusi

Kegiatan ceramah dan diskusi dilakukan untuk memberikan pemahaman peserta

tentang model-model penataan laboratorium IPA SMP serta teknik-teknik alternatif dalam

pengelolaan laboratorium. Materi ini akan diberikan oleh staf dosen dan staf laboratorium

IPA Undiksha yang ahli di bidang tersebut dan telah banyak menggeluti bidang

pengembangan perangkat praktikum IPA. Materi yang diberikan memuat pengetahuan dan

teknik penataan, penyimpanan, penyiapan alat/bahan praktikum. Fokus ceramah dan

diskusi menyasar tujuan dari kegiatan ini.

2) Praktek (Workshop)

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari ceramah dan diskusi yang secara khusus

bertujuan untuk meningkatkan keterampilan memodifikasi alat/bahan keperluan praktikum

IPA yang sudah rusak (sudah tidak berfungsi) dengan memanfaatkan potensi lingkungan

alam sekitar. Kegiatan praktek akan dibimbing oleh staf dosen dan laboran IPA Undiksha

serta praktisi yang ahli dalam bidangnya.

Page 22: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

18

1.6 Rancangan Evaluasi

1.6.1 Prosedur dan Alat Evaluasi

Prosedur dan alat evaluasi untuk manilai keberhasilan kegiatan yang dilakukan

digambarkan seperti Gambar 5.

Evaluasi kegiatan ini dilakukan terhadap proses dan produk kegiatan. Evaluasi

proses berkaitan dengan kehadiran peserta, semangat mengikuti kegiatan, dan kerja sama.

Evaluasi proses dilakukan selama kegiatan berlangsung. Evaluasi produk dilakukan

terhadap hasil karya praktek modifikasi alat dan bahan praktikum berorientasi lingkungan

dan uji implementasi dalam pembelajaran IPA.

1.6.2 Teknik Analisis Data, Kreteria Indikator, dan Tolak Ukur Keberhasilan

Kegiatan

Cara mengevaluasi program P2M yang akan dilaksanakan dirancang seperti pada

tabel 3 berikut.

Tabel 3: Matrik Indikator Kegiatan dan Cara Pengukurannya

No. Indikator Teknik analisis

data

Tolak ukur

1 Perubahan

pemahaman,

pengetahuan dan

keterampilan

menata,

menyimpan dan

penyiapan

alat/bahan

praktikum sebagai

pendukung

pembelajaran IPA

- Eksplorasi

pengetahuan awal-

post-tes (tes

diagnostik)

- Deskripsi

keterampilan

- Signifikansi perubahan pemahaman (perbedaan

pengetahuan dan keterampilan) tentang

keterampilan 4M, sesudah dan sebelum pelatihan.

2 Ketekunan dan

keseriusan peserta

pelatihan mengikuti

kegiatan

Lembar observasi.

Penskoran

dilakukan dengan

skala Likert

dianalisis deskriptif

Hasil evaluasi produknya minimal tergolong baik,

dengan rerata skor antara 3,40 – 4,19 menurut skala

Likert (dengan skor 1 – 5).

Gambar 5. Bagan Alur Evaluasi

Kegiatan

AWAL KEGIATAN

- Identifikasi dan eksplorasi pengetahuan awal

- Tes lisan,angket

- Uji kelayakan produk

- Implementasi

AKHIR KEGIATAN

- Observasi - Penilaian otentik - Rubrik

PELAKSANAAN KEGIATAN

Page 23: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

19

3 Produk kegiatan

(hasil karya

praktek)

Penilaian produk

kinerja. Penskoran

dilakukan dengan

skala Likert dan

dianalisis secara

deskriptif

- Setiap peserta (kelompok guru IPA pengelola

laboratorium) mampu memodifikasi alat-alat/bahan

yang sebagian komponennya sudah tidak berfungsi

(rusak) dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh

dari lingkungan.

1) Eksplorasi Pengetahuan Awal dan Penilaian Produk

Eksplorasi pengetahuan awal dilakukan di awal kegiatan untuk mengetahui

pemahaman yang telah dimiliki pengelola laboratorium (guru IPA) dan laboran mengenai

sistem penataan, penyimpanan, dan penyiapan alat/bahan keperluan praktikum sebagai

pendukung pembelajaran IPA. Sedangkan post-tes dilakukan di akhir kegiatan untuk

mengetahui ada tidaknya peningkatan pemahaman/pengetahuan dan keterampilan pengelola

laboratorium dan laboran dalam hal penataan laboratorium. Data eksplorasi pengetahuan

awal dan post-tes dikumpulkan menggunakan tes diagnostik (Sapriati, 2000). Tes

diagnostik ini akan mengungkap pemahaman pengelola laboratorium (peserta pelatihan)

terhadap pengetahuan dan keterampilan mengenai penataan dan penyiapan alat dalam

rangka menunjang kegiatan praktikum.

2) Observasi

Observasi terhadap pelaksanaan program mencakup ketekunan,keseriusan, dan

keterampilan peserta pelatihan dalam mengikuti kegiatan. Instrumen yang digunakan

adalah lembar observasi dan rubrik penilaian. Penilaian dilakukan terhadap aspek-aspek

sikap, keterampilan dan aktivitas peserta pelatihan yang mencirikan prilaku dan

kemampuan tenaga laboratorium.

3) Penilaian Kinerja (Produk)

Produk kegiatan, yaitu modul pelatihan yang dapat dijadikan pedoman bagi tenaga

laboratorium selama pelatihan dan pedoman lebih lanjut dalam mengimplementasikan

pengetahuan dan keterampilan laboratorium setelah pelatihan. Produk lain berupa jasa

keterampilan pengembangan teknik-teknik penataan laboratorium sebagai pendukung

pembelajaran IPA SMP. Produk fisik berupa hasil karya model alat-alat atau prosedur

praktikum termodifikasi. Penskoran dilakukan dengan skala Likert dan dianalisis secara

deskriptif. Pelaksanaan program kegiatan ini dinyatakan berhasil jika hasil evaluasi

produknya minimal tergolong layak, dengan rerata skor antara 3,40 – 4,19 menurut skala

Likert (dengan skor 1–5).

Page 24: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Realisasi kegiatan P2M ini secara garis besar dituangkan ke dalam rekaman dalam

catatan harian (logbook) seperti Tabel 4.1 berikut ini.

No. Tanggal Kegiatan

Dana

Terpakai

(Rp)

Capaia

n (%)

Penggunaan

Anggaran Hasil Capaian

1 17-4-2016 Koordinasi dengan

pihak Dinas

Pendidikan Kabupaten

Buleleng dan sekolah

perihal rencana

pelaksanaan kegiatan

P2M; Mohon ijin

berkaitan dengan

kegiatan P2M yang

akan dilakukan.

200,000 1% Pengadaan

kelengkapan

surat-menyurat;

Telah

dikoordinasikan

kepada pihak

terkait (Dinas

pendidikan,

sekolah.

2 19-4-2016 Koordinasi ke sekolah-

sekolah dan

identifikasi kondisi

laboratorium di

masing-masing

sekolah dan status

tenaga

laboratorium/Guru

IPA SMP di

Kecamatan Sukasada

110,000 Transport

timpelaksana= 1

orX110000

Telah

dikoordinasikan

kepada pihak

terkait (Dinas

pendidikan,

sekolah.

3 23-4-2016 Sosialisasi program

pelatihan ke sekolah-

sekolah (Guru-guru

IPA) SMP di

Kecamatan Sukasada

dan

pendataan/pendaftaran

calon peserta pelatihan

110,000 Transport

timpelaksana= 1

orX110000;

Telah

terlaksanan

sesuai rencana

420,000 3%

4 30-4-2016 Penyusunan Modul

Materi Pelatihan 1 dan

instrumen penilaian

pelaksanaan kegiatan

150,000 Transport tim

pelaksana= 3

orX50000

Telah tersusun

modul materi

pelatihan

(terlampir)

570,000 4%

5 7/5/2016 Rapat koordinasi tim

pelaksana: finalisasi

persiapan pelaksanaan

kegiatan P2M

150,000 Transport lokal 3

or tim pelaksana

Jadwal

pelaksanaan

kegiatan

720,000 5%

Page 25: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

21

6 14-5-2016 Pengadaan

kelengkapan pelatihan

(ATK )

855,600 Pengadaan ATK Telah dibelikan

ATK untuk

keperluan

kegiatan

1,575,600 11%

7 28-5-2016 Menyusun modul

materi peltihan 2

(Manajemen Bahan-

bahan laboratorium

IPA)

50,000 Transport lokal

tim pelaksana 1 x

50000;

Telah tersusun

modul pelatihan

1,625,600 11%

8 4/6/2016 Pendataan dan

pendaftaran calon

peserta pelatihan

50,000 transport petugas

pendaftaran 1 x

Rp50000

Daftar peserta

pelatihan

(terlampir)

9 10-6-2016 Pertemuan dengan

kepala SMPN 1

Sukasada, perihal

peminjaman tempat

melangsungkan

kegiatan pelatihan

(inservice)

110,000 Transport tim

pelaksanan 1 x

11000

Peminjaman

tempat disetujui

1,785,600 12%

10 18-6-2016 Pengadaan alat-alat

untuk praktek 4M

3,940,000 alat-alat untuk

praktek

modifikasi(1

paket)

Telah dibelikan

alat-alat sesui

catatan

5,725,600 39%

11 19-6-2016 Pengadaan bahan-

bahan keperluan

pelatihan 4M

866,500 Bahan-bahan

pelatihan 4M (1

pk)

Telah dibelikan

bahan-bahan

sesuai catatan

12 20-7-2016 Pengecekan calon

peserta, persiapan

pelaksanaan pelatihan,

koordinasi dengan

pihak-pihak terkait

50,000 Transport 1 or tim

x Rp 50000;

Alat dan bahan

yang diperlukan

telah siap

6,642,100 45%

13 22-7-2016 Pelatihan 1: Diklat

tentang keterampilan 4

M (menyimpan,

menyiapkan, menata,

modifikasi)

890,400 Penggandaan

materi

pelatihan1=

22x3200;

transport tim

=2x110000;

konsumsi

20X30000;

Tel;ah

dilangsungkan

kegiatan diklat

tentang

keterammpilan

4M

7,532,500 51%

14 23-7-2016 Pelatihan 2:

Manajeman bahan

khusus berpotensi

timbulkan polusi

(pencemaran)

1,057,500 Penggandaan

materi pelatihan 2

& 3 = 850 lb x

Rp150; transport

tim =3x110000;

konsumsi

20X30000;

Kegiatan

berlangsung

sesuai rencana

8,590,000 58%

Page 26: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

22

15 24-7-2016 Workshop modifikasi

alat-alat/bahan

praktikum dengan

bahan alternatif

1,350,000 Konsumsi

20X30000;

transport

peserta=15xRp

50000

Kegiatan

berlangsung

sesuai rencana

9,940,000 68%

16 6/8/2016 Pendampingan

penerapan

keterampilan 4M ke

sekolah-sekolah mitra

310,000 Transport 2 or tim

pendampingan ke

SMPN 1

Sukasada. Foto

copy Lembar

kerja uji coba

Telah dilakukan

bebrapa kali

kunjungan

dalam rangka

pendampingan

ke sekolah-

sekolah mitra

dan kini masih

akan diteruskan

hingga akhir

program

17 8-8-2016 Penyusunan dan

pencetakan laporan

kemajuan, draf artikel,

dan laporan

penggunaan keuangan

40,000 Mencetak laporan

kemajuan

Laporan telah

diunggah dan

telah dicetak

10,290,000 70%

a. Kegiatan Penyajian Materi dan Diskusi

Kegiatan penyajian materi dan diskusi yang telah dilaksanakan bertujuan untuk

memberikan pemahaman peserta tentang kompetensi keterampilan laboratorium IPA SMP

serta landasan teori yang mencakup teknik-teknik menata, menyimpan, menyiapkan serta

modifikasi alat/bahan prktikum. Penyajian materi dan diskusi menyasar tujuan dari kegiatan

ini. Materi yang diberikan memuat pengetahuan dan teknik-teknik menata, menyimpan,

menyiapkan serta modifikasi alat/bahan prktikum IPA SMP. Hasil penyajian materi dan

diskusi yang telah dilakukan pada bagian pertama kegiatan P2M ini dapat dirumuskan

sebagai berikut.

1) Secara umum kegiatan berlangsung sangat baik. Peserta sangat antusias dan

bersungguh-sungguh mengikuti sesion demi sesion sajian materi pelatihan yang

disajikan oleh nara sumber. Demikian pula kegiatan diskusi berlangsung sangat baik.

Respon peserta maupun tanggapan dari nara sumber berlangsung baik. Banyaknya

pertanyaan yang muncul dari peserta menunjukkan adanya respon positif dari peserta

terhadap materi pelatihan, disamping juga menunjukkan bahwa banyak hal yang masih

perlu diketahui terkait dengan keterampilan teknik menata, menyimpan, menyiapkan

serta modifikasi alat/bahan prktikum. Hal lain yang dapat direkam dari kegiatan diskusi

adalah bahwa pengetahuan awal peserta tentang keterampilan teknik menata,

Page 27: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

23

menyimpan, menyiapkan serta modifikasi alat/bahan prktikum masih kurang terutama

keterampilan memodifikasi alat-alat laboratorium. Namun setelah diberikan pelatihan,

tingkat pemahaman peserta pelatihan menunjukkan hasil yang baik. Berikut disajikan

foto dokumentasi kegiatan penyajian materi sbb:

Gambar 6: Kegiatan Penyajian Materi Pelatihan Keterampilan 4M

b. Observasi dan Penilaian Kegiatan Praktek

Penilaian praktek keterampilan merancang perangkat praktikum dan merancang alat

termodifikasi dilakukan selama selang kegiatan praktek. Penilaian dilakukan dengan

penilaian kinerja. Aspek-aspek keterampilan yang dinilai mencakup 10 aspek kinerja antara

lain : kehadiran peserta, pemilihan topik, pemilihan bahan alternatif, semangat mengikuti

kegiatan, keterampilan membuat rancangan LKS, keterampilan modifikasi alat,

keterampilan membuat peraga, inovasi, kreasi, kerja sama. Hasil penilaian dapat dilihat

pada Table 4.2, berilkut.

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Kinerja

Kode SKOR Penguasaan Kategori

Pst A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Rata2 %

P1 5 5 3 4 3 4 4 4 5 3 4.0 80 Baik

P2 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4.2 84 Baik

P3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3.6 72 Baik

P4 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4.2 84 Baik

P5 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3.5 70 Baik

P6 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3.9 78 Baik

P7 4 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4.0 80 Baik

P8 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4.2 84 Baik

P9 5 5 3 4 3 4 4 4 5 3 4.0 80 Baik

P10 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4.2 84 Baik

P11 5 5 3 4 3 4 4 4 5 3 4.0 80 Baik

P12 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4.2 84 Baik

Page 28: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

24

P13 5 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3.7 74 Baik

P14 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4.2 84 Baik

P15 5 4 3 4 3 4 4 4 5 3 3.9 78 Baik

Rerata 4.8 4.6 3.5 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.8 3.5 4.0 80.3 Baik

Keterangan:

P = peserta; A = aspek yang dinilai

A1 = Kehadiran peserta

A2 = Pemilihan topik

A3 = Pemilihan bahan alternatif

A4 = Semangat mengikuti kegiatan

A5 = keterampilan membuat rancangan LKS

A6 = keterampilan modifikasi alat KIT

A7 = keterampilan membuat peraga

A8 = Inovasi

A9 = Kreasi

A10 = Kerja sama

Kriteria Acuan Penilaian

Tingkat Penguasaan Materi (%) Kategori

85-100 Amat Baik

70-84 Baik

55-69 Cukup

40-54 Kurang

0-39 Amat Kurang

(Sumber acuan: Pedoman Penilaian Pedoman studi Undiksha, 2011)

Catatan: Kategori respon masing-masing responden

Mi = 3

SD = 0.7

Skor: 2,65 – 3.35; Kategori Sedang

Skor : 3,35-4.05; Kategori Baik

P = Peserta (responden)

Skor : > 4.05; Kategori sangat baik S = Statemen (Pernyataan)

Pedoman Konversi Kategorisasi keterampilan Reparasi, modifikasi, dan duplikasi

alat No. Kriteria Kategori

1 >(Mi + 1,5 SDi) Sangat baik (SB)

2 (Mi + 0,5SD) – (Mi + 1,5SDi) Baik (B)

3 (Mi - 0,5SD) – (Mi + 0,5SDi) Sedang (S)

4 (Mi -1,5SD) – (Mi + 0,5SDi) Kurang (K)

5 < (Mi -1,5 SDi) Sangat Kurang (SK)

(diadaptasi dar: Dantes, 2001)

Hasil penilaian menunjukkan keterampilan peserta pelatihan setelah diberi pelatihan

rata-rata terkategori baik dengan skor rata-rata = 4,0 pada skala Likert (1-5) atau persentase

penguasaan rata-rata = 80,3%.

Page 29: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

25

c. Penilaian Produk

Penilaian produk dilakukan terhadap produk KIT IPA yang dihasilkan. Penilaian

menggunakan rubrik penilaian, mencakup aspek-aspek: Keterkaitan dengan Bahan Ajar,

Nilai Pendidikan, Ketahanan Alat, Keakuratan Alat, Efisiensi Alat, Keamanan bagi peserta

didik,dan Estetika. Hasil penilaian produk yang dilakukan oleh tiga orang expert

menunjukkan nilai rata-rata terkategori baik (dengan skor rerata = 79,2). Data selengkapnya

seperti tertera pada Tabel 4.2, berikut.

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Produk Alat Termodifikasi

Kode

Peserta Sekolah Asal

Skor

T1 T2 T3 Rerata Kategori

P1 SMP N 2 Sukasada 90 90 85 88.3 Amat Baik

P2 SMPN 1 Sukasada 90 90 90 90.0 Amat Baik

P3 SMPN 1 Sukasada 75 75 75 75.0 Baik

P4 SMPN 1 Sukasada 95 90 90 91.7 Amat Baik

P5 SMPN 1 Sukasada 75 75 75 75.0 Baik

P6 SMP N 2 Sukasada 75 75 75 75.0 Baik

P7 SMP N 2 Sukasada r 80 85 85 83.3 Baik

P8 SMPN 3 Sukasada 85 85 85 85.0 Amat Baik

P9 SMPN 3 Sukasada 80 80 80 80.0 Baik

P10 SMPN 3 Sukasada 90 90 90 90.0 Amat Baik

P11 SMPN 4 Sukasada 90 90 90 90.0 Amat Baik

P12 SMPN 1 Sukasada 80 80 80 80.0 Baik

P13 SMPN 1 Sukasada 75 80 75 76.7 Baik

P14 SMPN 3 Sukasada 75 70 85 76.7 Baik

P15 SMPN 2 Sukasada 75 75 85 78,3 Baik

Rata-rata 79,6 Baik

Ket:

P = peserta; T = testee (penilai)

Kriteria Acuan Penilaian

Tingkat Penguasaan Materi (%) Kategori

85-100 Amat Baik

70-84 Baik

55-69 Cukup

40-54 Kurang

0-39 Amat Kurang

(Sumber acuan: Pedoman Penilaian Pedoman studi Undiksha, 2011)

Page 30: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

26

Berikut disajikan foto dokumentasi contoh produk hasil modifikasi:

A B

C D

Gambar 7: Produk Modifikasi Alat Praktikum

A. Model Paru-paru (sedang diperagakan oleh salah seorang peserta pelatihan)

B. Model Sistem Spirometer

C. Model Molekul dari buah jeruk (Partikel Zat)

D. Praktikum asam basa (Pengenalan hasil modifikasi petunjuk praktikum dengan bahan alam

d. Pendampingan Penerapan Teknik Menata, Menyiapkan, Menyimpan Alat

Laboratorium

Program pendampingan “onservice” bertujuan membantu mitra untuk menerapkan

tekni/cara penanganan alat/bahan (menata, menyimpan, maupun menyiapkan) dengan baik

dan benar. Dengan demikian diharapkan alat-alat laboratorium mudah ditelusuri dan mudah

didapat. Kerapian alat, keteraturan penataan juga menjadi perhatian tim pendamping. Hal

lain yang tidak kalah pentingnya adalah aspek keselamatan dan keamana pekerja dan

pengguna laboratorium.

Kegiatan ini masih terus dilakukan secara simultan dari sekolah ke sekolah lain.

Hasil pengamatan tim, dengan program pendampingan ternyata guru-guru IPA maupun

pengelola lab lebih rajin datang ke laboratorium untuk melakukan dan/atau mengawasi

aktivitas penataaan laboratorium. Berikut disajikan perbadingan kondisi laboratorium

sebelum dan sesudah diberikan pendampingan.

Page 31: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

27

Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah Pelatihan

Ruang penyimpanan mikroskop tanpa

lampu, jarang dibersihkan, belum rapi

Ruang penyimpanan mikroskop sudah

dilengkapi lampu, tertata dan bersih

Penempatan alat dan bahan masih

dicampur, tidak tertata

Almari tempat penyimpanan alat-alat gelas sudah

dibuat tersendiri, tertata dengan rapi, dilengkapi

label almari

Penaruhan alat di almari alat terlihat

acak-acakan, kebersihan masih kurang

Nampak sudah rapih, bersih, tertata dengan

baik, dilengkapi label almari dan dilengkapi

tanda peringatan

Page 32: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

28

Dalam kegiatan pendampingan juga dilakukan diskusi-diskusi antara tim

pendamping dengan mitra (guru IPA). Termasuk juga melatih pengoperasian alat-alat yang

ternyata banyak alat belum bisa dioperasikan olah guru IPA. Berikut adalah dokumentasi

pelaksana saat melakukan pendampingan ke salah satu SMP di Sukasada.

A B

C D

Gambar 8: Kegiatan pendampingan dan kunjungan ke sekolah mitra

A. Pengecekan komponen-komponen penyusun KIT

B. Penjelasan cara menggunakan KIT alaty-alat laboratorium

C. dan D Kunjungan ke laboratorium sekolah (nampak kondisi

laboratorium masih perlu penataan dan penanganan lebih baik

Kegiatan selanjutnya yang dilaksanakan adalah melakukan pendampingan lanjutan

terhadap guru-guru dan laboran IPA ke sekolah-sekolah . Pendampingan bertujuan untuk

mengkawal keberlanjutan upaya penerapan keterampilan 4M tersebut. Selain itu, secara

simultan juga akan dilanjutkan kegitan pendampingan untuk penguatan ketertuntutan

menjaga dan pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran IPA. Melakukan koordinasi

dengan dinas terkait dan pengawas sekolah untuk menjadikan pemanfaatan laboratorium

dalam pembelajaran IPA sabagai salah satu ranah pengawasan (penilaian) guru-guru IPA.

Kegiatan lain yang dilanjutkan adalah mendorong kreatifitas guru-guru dalam hal

Page 33: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

29

pengembangan inovasi-inovasi alat-alat peraga praktikum termodifikasi untuk

menanggulangi keterbatasan dan ketidaksesuaian alat/bahan yang telah tersedia di

laboratorium. Tidak kalah pentingnya adalah mengajak guru-guru untuk menggeser

kebiasaan mengajar tanpa lab menjadi terbiasa menggunakan laboratorium dalam

pembelajaran IPA dengan penerapan pendekatan saintifik.

Hasilnya, guru-guru IPA terlatih dan terbiasakan memanfaatkan labopratorium

dalam pembelajaran IPA. Melalui programpendampingan tersebut, guru-guru IPA yang

awalnya takut dan enggan menggunakan alat-alat laboratorium kini mulai terbiasakan.

KIT-KIT IPA yang selama ini dibiarkan begitu saja di tempat penyimpanan sudah mulai

sering dimanfaatkan. Demikian pula guru/laboran sudah berani mencoba memperbaiki

kerusakan-kerusakan kecil pada bagian-bagian komponen alat lab (KIT IPA). Pemanfaatan

bahan-bahan alternatif sebagai pengganti bahan yang tidak tersedia di laboratorium juga

sudah makin sering dilakukan oleh guru IPA.

4.2 Pembahasan

Secara keseluruhan kegiatan yang direncanakan dalam program P2M ini sudahj

berjalan dengan baik. Salah satu penilaian yang dilakukan adalah penilaian kinerja, yang

mencakup 10 aspek. Dari 10 aspek keterampilan yang dinilai antara lain: kehadiran peserta,

pemilihan topik, pemilihan bahan alternatif, semangat mengikuti kegiatan, keterampilan

mereparasi, keterampilan modifikasi, keterampilan duplikasi, inovasi, kreasi, dan kerja

sama. Hasil penilaian kinerja menunjukkan kinerja peserta pelatihan dalam mengikuti

kegiatan terkategori baik (rerata skor = 80.3). Hal ini menunjukkan bahwa target kegiatan

pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta pelatihan rata-rata

terkategori baik telah tercapai.

Secara kualitatif, secara deskriftif komparatif dapat digambarkan telah terdapat

perbedaan kondisi laboratorium sebelum dan sesudah dilangsungkan program ini.

Komparasi dilakukan terutama dalam hal penataan, penyimpanan, penyiapan dan upaya

modifikasi alat/bahan di laboratorium IPA SMP. Hasil evaluasi menunjukkan, program

pendampingan yang telah dilakukan dapat mendorong dan meningkatakan kemauan dan

kemampuan guru IPA pengelola lab dan petugas lab (laboran) dalam hal menata,

menyimpan, menyiapkan dan modifikasi alat/bahan. Demikian pula dalam hal modifikasi

alat/bahan praktikum, guru-guru IPA sudah mulai berkreasi.

Hal tersebut dapat dilihat dari sudah mulai terbiasanya guru-guru IPA

Page 34: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

30

memanfaatkan labopratorium dalam pembelajaran IPA. Melalui program pendampingan

tersebut, guru-guru IPA yang awalnya takut dan enggan menggunakan alat-alat

laboratorium kini mulai terbiasakan. KIT-KIT IPA yang selama ini dibiarkan begitu saja di

tempat penyimpanan sudah mulai sering dimanfaatkan. Demikian pula guru/laboran sudah

berani mencoba memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil pada bagian-bagian komponen

alat lab (KIT IPA). Pemanfaatan bahan-bahan alternatif sebagai pengganti bahan yang tidak

tersedia di laboratorium juga sudah makin sering dilakukan oleh guru IPA.

Untuk menjaga keberlanjutannya upaya pendampingan secara simultan terus masih

dibutuhkan. Disamping itu, diperlukan suatu upaya sebagai respon terhadap keluhan para

pengelola laboratorium. Berdasarkan keluhan yang mereka sampaikan dapat ditangkap

bahwa sangat diperlukan adalah tenaga lab (laboran) di masing-masing sekolah. Selama ini

tugas-tugas persiapan dan penataan laboratorium dibebankan kepada guru IPA. Dengan

kesibukan guru-guru dengan tugas intinya, tentu saja tugas-tugas penataan laboratorium

menjadi terbengkalai.

Page 35: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

31

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan rekap hasil dan pembahasan di depan, simpulan kegiatan P2M ini

dapat dirumuskan sebagai berikut. Secara umum kegiatan pengabdian pada masyarakat ini

terlaksanan dengan sangat baik. Secara spesifik dapat dirinci sebagai berikut.

1) Sistem penataan, penyimpanan, dan penyiapan alat dan bahan praktikum laboratorium

IPA SMP di Kecamatan Sukasada sudah dilakukan sehingga menjadi lebih rapi, tertata,

dan penyiapan alat/bahan lebih teratur.

2) Kegiatan ini telah memfasilasi kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan 4M (menata, menyimpan, menyiapkan dan modifikasi) alat/bahan

praktikum bagi staf laboratorium dan guru IPA SMP se-Kecamatan Sukasada,

Kabupaten Buleleng.

3) Pelatihan yang telah diselenggarakan mampu meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan pengembangan alat praktikum IPA termodifikasi memanfaatkan bahan

alternatif dari lingkungan.

4) Pelatihan yang telah diselenggarakan mampu meningkatkan kompetensi (keterampilan)

tenaga laboratorium IPA SMP di kecamatan Sukasada, kabupaten Buleleng untuk

mengatasi permasalahan keterbatasan alat/bahan laboratorium yang tersedia.

5) Peserta pelatihan menyambut positif kegiatan ini karena memperoleh banyak informasi

tentang pengetahuan dan keterampilan 4M, pengembangan perangkat praktikum IPA

termodifikasi.

5.2. Saran

Sejalan dengan simpulan di atas, saran-saran yang dapat disampaikan pada akhir

kegiatan P2M ini adalah sebagai berikut.

1) Peserta sebaiknya menerapkan dan mengembangkan dalam tugas keseharian

keterampilan 4M dan lebih banyak berkreasi untuk mengembangakan perangkat

praktikum IPA termodifikasi memanfaatkan bahan alternatif untuk mengatasi

keterbatasan alat/bahan yang tidak tersedia di laboratorium IPA, sehingga

keterbatasan persediaan alat/bahan tidak menjadi alasan tidak berlangsungnya

kegiatan praktikum.

Page 36: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

32

2) Pihak terkait seperti Dinas Pendidikan, pihak pengawas sekolah perlu memberi

perhatian khusus dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya laboratorium

IPA SMP, sehingga keberadaan laboratorium benar-benar bisa berfungsi sebagai

bagian esensial yang memang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran IPA.

3) Kegiatan pelatihan serupa perlu dilaksanakan secara berkesinambungan secara lebih

intensif dengan melibatkan lebih banyak peserta dan melibatkan pihak-pihak terkait

(seperti Dinas Pendidikan, LPMP, Perguruan Tinggi) secara kolaboratif integratif.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan kebudayaan Direkturat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 1995:Pedoman Pendayagunaan

Laboratorium dan Alat Pendidikan IPA: Jakarta

Dikti 2004. Standar kompetensi guru pemula IPA (SKGP), Diterbitkan oleh Dikti, Jakarta.

ISO 17025-2005, Panduan Persyaratan Sistem Manajemen Laboratorium.

Jones, Stewart. 2001. Laboratory Safety. Australian Goverment Analytical

Laboratories (Makalah pada Workshop Tentang Keselamatan Kerja di

Laboratorium)

Khasani, Soeinanto Imam. 2001. Material Safety Data Sheet (MSDS) Vol III. Bandung:

Pusat Penelitian IPA Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Koretsky M., Kelly Christine, and Gummera, E. 2011. Student Perceptions of Learning in

the Laboratory: Comparison of Industrially Situated Virtual Laboratories to

Capstone Physical Laboratories. Oregon State University, Education Northwest.

Journal of Engineering Education. July 2011, Vol. 100, No. 3, pp. 540–573© 2011

ASEE. http://www.jee.org

Padmawinata, Dj., dkk., 1981. Pengelolaan Laboratorium IPA –II. Jakarta: Depdikbud.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

No.03/Januari/2010 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan

dan Angka Kreditnya.

Permen Diknas Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008. Tentang Standar Tenaga

Laboratorium Sekolah/Madrasah.

Santoso, Toni Tulus. 2010. Pemanfaatan Media Alam Sekitar untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa dalam Pembelajaran Tematik Tema Lingkungan. Jurnal Pendidikan

Kimia Tentang Media Lingkungan Sekitar.

Subamia, I. D. P. 2011. Penelusuran Kinerja Laboratorium IPA SMP. Laporan Studi

Pendahuluan Analis Kebutuhan pada Pengelolaan Laboratorium IPA SMP di

Kabupaten Buleleng.

Subamia, I.D.P, dkk. 2012. Pelatihan Keterampilan Dasar Laboratorium (Basic Skill

Laboratory) Bagi Staf Laboraorium IPA SMP Se-Kabupaten Buleleng. Jurnal

pengabdian Kepada Masyarakat Widya Laksana Undiksha: Edisi Juli 2012. ISSN:

1410-4269.

Widarto. 2005. Bahtikum dan Penyimpanannya. Yogyakarta: UNY.

Page 37: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

33

Lampiran 1: Foto-Foto Dokumentasi Kegiatan

Kegiatan Penyajian Materi Pelatihan Keterampilan 4M

Kegiatan Pendampingan ke sekolah-sekolah

Page 38: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

34

Lampiran 2: Cotoh Produk Alat Peraga Termodifikasi

Berikut disajikan foto dokumentasi contoh produk hasil modifikasi:

A B

Page 39: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

35

Lampiran 3 : Surat Pernyataan Keberlangsungan Program

Page 40: PELATIHAN KETERAMPILAN 4M (MENATA, MENYIMPAN ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196704241999031007... · Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN

36

Lampiran 4: Salinan Hasil Monev Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian