1 LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS ESP UNTUK PEMANDU WISATA DI DESA WANAGIRI KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG Oleh: Rima Andriani Sari, S.Pd., M.Hum. (Ketua) NIP. 197605292005012003 I Made Suta Paramarta, S.Pd, M.Hum. (Anggota) NIP. 197807102002121002 Made Aryawan Adijaya, S.Pd. (Anggota) NIP. 197712162002121002 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor 93/UN48.16/PM/2016 Tanggal 25 Februari 2016 PROGRAM STUDI DIII BAHASA INGGRIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2016
40
Embed
PELATIHAN BAHASA INGGRIS ESP UNTUK PEMANDU …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197605292005012003... · Sambutan dan pembukaan oleh ketua pelaksana dan perbekel desa
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN BAHASA INGGRIS ESP UNTUK PEMANDU WISATA DI DESA WANAGIRI KECAMATAN SUKASADA
KABUPATEN BULELENG
Oleh:
Rima Andriani Sari, S.Pd., M.Hum. (Ketua)
NIP. 197605292005012003
I Made Suta Paramarta, S.Pd, M.Hum. (Anggota)
NIP. 197807102002121002
Made Aryawan Adijaya, S.Pd. (Anggota)
NIP. 197712162002121002
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor 93/UN48.16/PM/2016 Tanggal 25 Februari 2016
PROGRAM STUDI DIII BAHASA INGGRIS
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2016
2
3
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil a’laamiin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya seluruh kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang dilaksanakan di desa Wanagiri ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Universitas Pendidikan Ganesha dan Program Studi Diploma III Bahasa Inggris selalu
berupaya untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang
dilaksanakan pada tahun 2016 ini adalah pelatihan Bahasa Inggris ESP (English for specific
Purposes) untuk pemandu wisata di desa Wanagiri. Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini
melibatkan sejumlah pihak antara lain tim pelaksana, Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Undiksha, Perbekel desa beserta staff kantor desa Wanagiri, dan para pemandu
wisata yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa Wanagiri. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi partisipasi mereka terhadap
rampungnya kegiatan pelatihan dan tersusunnya laporan ini.
Demikianlah laporan pengabdian kepada masyarakat ini. Semoga kegiatan-kegiatan serupa
dapat dilaksanakan secara merata dan berkesinambungan di daerah-daerah yang
membutuhkan. Kami juga mengharapkan agar akan selalu ada dukungan terhadap kegiatan-
kegiatan serupa dari jurusan dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Singaraja, 31 Oktober 2016
Ketua Pelaksana
4
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 2
C. Tujuan Kegiatan 3
D. Manfaat Kegiatan 3
BAB II. METODE PELAKSANAAN 4
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN 8
BAB IV. PENUTUP
A. Simpulan 14
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 15
LAMPIRAN
A. Absensi Peserta kegiatan
B. Foto-foto Kegiatan
C. Peta Lokasi
D. Skoring Rubrik Evaluasi Peserta
E. Hasil Evaluasi I (Pretest) Peserta Pemandu Wisata
F. Hasil Evaluasi II (Posttest) Peserta Pemandu Wisata
G. Form Evaluasi Program
5
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Nama Peserta 5
Tabel 3.2. Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan 7
Tabel 4.1. Rincian Kegiatan Pelatihan 8
6
DAFTAR GAMBAR
Sambutan dan pembukaan oleh ketua pelaksana dan perbekel desa (hari pertama) 24
Pemberian materi pertama tentang pariwisata berbasis Tri Hita Karana (hari pertama) 24
Pemberian materi kedua tentang teknik-teknik memandu (hari kedua) 25
Pemberian materi ketiga tentang bahasa Inggris ESP untuk pemandu wisata (hari kedua) 25
Peserta berjalan menuju lokasi Air Terjun Banyumale (hari ketiga) 26
Pemantapan materi berupa simulasi dan pendampingan oleh instruktur dan pelaksana 1 26
(hari ketiga)
Pemantapan materi berupa simulasi dan pendampingan oleh instruktur dan pelaksana 2 27
(hari ketiga)
Pemantapan materi berupa simulasi dan pendampingan oleh instruktur dan pelaksana 3 28
(hari ketiga)
Suasana pelatihan sebelum post test dan evaluasi (hari keempat) 28
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Desa Wanagiri merupakan daerah pegunungan kawasan hutan belantara, sehingga
nama Wanagiri berasal dari wana artinya hutan atau alas (Bahasa Bali), dan giri artinya
gunung (bukit). Desa Wanagiri adalah sentra konservasi hutan di kabupaten Buleleng.
Berdasarkan data monografi desa, luas wilayah desa ini alah 1575 ha, dengan rincian
perkebunan 1122 ha, tegalan 11,5 ha, pemukiman/perumahan 28,25 ha. Jumlah penduduk
3111 orang.
Desa Wanagiri bisa disebut sebagai kawasan paling puncak yang menjadi pembatas
antara wilayah Bali Selatan dan Bali Utara (lihat lampiran 1 untuk peta lokasi). Sebagai
wilayah tertinggi, Wanagiri yang dikelilingi lembah, jurang dan gugusan perbukitan,
memiliki nilai wisata yang juga tinggi. Dari sebuah tempat di Wanagiri bisa dilihat dua danau
kembar, Buyan dan Tamblingan, dengan air yang tenang di sebelah selatan. Jika memandang
ke sekeliling yang lain, dari situ bisa disaksikan aktivitas agrowisata dari petani-petani sayur
yang sederhana. Jika memandang lebih jauh lagi ke utara, bentangan Laut Bali akan
memperlihatkan pemandangan yang menakjubkan. Walaupun kawasan yang biasa dijadikan
persinggahan wisatawan itu tak tergarap secara maksimal, desa ini berpotensi menjadi salah
satu kawasan wisata primadona di Buleleng.
Sesuai PERDA 16 tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Bali,
desa Pancasari dan desa sekitarnya termasuk desa Wanagiri merupakan KDTWK (Kawasan
Daerah Tujuan Wisata Khusus). Desa Wanagiri baru terbentuk pada tahun 1973 yang
merupakan penggabungan dari tiga dusun/banjar yang sebelumnya merupakan desa lain
yaitu: Banjar Dinas Asah Panji termasuk wilayah desa Panji, Banjar Alas Ambengan
termasuk wilayah Desa Ambengan yang sekarang namanya Banjar Dinas Bhuanasari sesuai
SKP Bupati Nomor 10 tahun 1989 dan Banjar Yeh Ketupat termasuk wilayah Desa Gitgit.
Salah satu mata pencaharian masyarakat di sana adalah di bidang pariwisata. Para
penggerak utama pariwisata di desa ini tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis) yang baru berdiri pada tahun 2014 dengan jumlah anggota sebanyak 60 orang.
Pokdarwis ini baru merintis jalur trekking dan wisata air terjun. Sebagian anggota menjadi
pemandu wisata, penjaga tiket, dan anggota koperasi. Para pemandu wisata, yang menjadi
target pelatihan ini, bertugas memandu wisatawan di seputar desa sampai ke danau
8
Tamblingan. Mereka biasanya mengantar wisatawan melewati jalur trekking melewati kebun
cengkeh, kopi dan sawah yang terhampar luas di seputar desa. Beberapa tujuan wisata di desa
ini adalah wisata air terjun yang berjumlah tujuh air terjun, diantaranya Pucak Manik, dan
Banyumale. Juga ada wisata Trekking Wanagiri – Sambangan.
Sayangnya, kebanyakan pemandu wisata di desa ini belum memiliki kemampuan
yang memadai untuk menjelaskan tentang objek dan atraksi wisata yang ada di desa dalam
bahasa Inggris yang baik. Banyak dari mereka tidak menguasai tata bahasa dan penguasaan
kosa kata juga masih minim. Kebanyakan dari mereka hanya tamatan sekolah dasar atau
sekolah menengah pertama dan tidak mendapatkan pelajaran bahasa Inggris secara formal.
Padahal para pemandu wisata ini perlu menjawab pertanyaan dalam bahasa Inggris tentang
desa wisata mereka, tempat menarik yang bisa dikunjungi, berkomunikasi sehari-hari dengan
wisatawan dan lainnya. Kebanyakan dari mereka juga belum pernah mendapat pelatihan
tentang teknik-teknik guiding dan juga kepariwisataan.
Minimnya kemampuan berbahasa Inggris dan juga pengetahuan akan kepariwisataan
ini tidak hanya berdampak pada ketidaksampaian informasi saja, namun juga berakibat pada
keberlangsungan pariwisata desa. Selama ini promosi desa yang paling berhasil adalah
promosi dari mulut ke mulut. Wisatawan asing yang merasa nyaman dengan pelayanan dari
satu orang penggerak wisata pastinya mempromosikan kepada wisatawan lain. Dengan
adanya kemampuan berbahasa yang lebih baik, dapat dipastikan akan lebih banyak promosi
dari mulut ke mulut untuk meningkatkan kegiatan pariwisata desa dan pastinya meningkatkan
sektor ekonomi desa.Hal inilah yang menjadi latar belakang perlu diadakannya pelatihan
bahasa Inggris dengan tujuan khusus (ESP) yang disertai dengan teknik guiding dan
kepariwisataan bagi para masyarakat di desa tersebut.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi dan fakta di lapangan, maka dalam pengabdian kepada
masyarakat ini dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: para pemandu wisata di
desa Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng belum memiliki kemampuan
berbahasa Inggris yang memadai. Dengan demikian perumusan masalah yang bisa
dirumuskan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: Apakah pelatihan
Bahasa Inggris ESP ini dapat meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris pemandu wisata
di desa Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng?
9
C. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk memberi pelatihan Bahasa
Inggris ESP atau Bahasa Inggris untuk Tujuan Khusus kepada para pemandu wisata desa
Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Peningkatan keterampilan ini dilihat
dari angka pretest dan posstest yang diberikan sebelum dan sesudah pelatihan. Anggota
khalayak sasaran yang strategis yang dilibatkan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat
ini adalah para pemandu wisata yang tergabung dalam pokdarwis desa Wanagiri yang
berjumlah 30 orang.
D. Manfaat Kegiatan
Dari kegiatan pelatihan ini, para pemandu wisata desa Wanagiri dapat
meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan para wisatawan dalam bahasa Inggris.
Pelatihan ini perlu dilakukan mengingat kenyataan bahwa kemampuan berbahasa Inggris
yang digunakan dalam berkomunikasi dengan wisatawan masih menjadi masalah. Dalam
pelatihan ini, keterampilan berbicara akan menjadi fokus yang meliputi penggunaan language