PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALllTAS SANTRI DI PONDOK PESANTREN MIFTAHlJL ULlJM GANDARIA SELATAN JAKARTA SELATAN. Disusun Oleh : DEWI KURNIAWATll 9911000103 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM VIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA 2004
82
Embed
PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16556/1/DEWI... · Bapak Dr. H. Moh. Matsna HS, MA, Ketua pelaksana program ekstensi Fakultas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALllTAS SANTRI
DI PONDOK PESANTREN MIFTAHlJL ULlJM GANDARIA SELATAN
JAKARTA SELA TAN.
Disusun Oleh :
DEWI KURNIA WATll 9911000103
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
VIN SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
2004
PELAKSANAAN PENDlDIKAN AGAJWA ISLAM DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SANTRI
DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM GAl"ffiARIA SELA TAN JAKARTA SELATAN.
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
DEWI KURNIA WATI 9911000103
Di wah Bimbingan
junaidatul JVlunawaroh, IV{.Ag NIP. 150 228 871
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2004
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SANTRI DI PONDOK
PESANTREN MIFTAHUL ULUM GANDARIA S:ELATAN JAKARTA
SELATAN" telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 April
2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Strata Satu (SI) pada Jurusan Pendidikan
Agama Islam.
Jakarta, 29 April 2004
Sidang Munaqasyah
Dekan/ kap Anggota
Penguji I
Anggota
Pembantu Dekan V Sekretaris Merangkap Anggota
~' v -.A"'\
• Dr. Dede
NIP. l
//
P~)uji II
~/14--Dra. Hi. Djunaidatul Munawamh, M.Ag.
NIP. 150 228 871
.KATA PENGANTAR
~ )1 y-. )\ :ill\ ~
Segala puji serta syukur hanya kepada Allah SWT penguasa segala yang ada.
Karena dengan taufik dan hidayah serta inayah dari-Nya, skripsi ini dapat te1wujud.
Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Ra~ul pilihan-Nya yaitu Nabi
Besar Mullammad SAW.
Skripsi ini merupakan karya tulis yang diajukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbyah dan Keguruan (FITK) UlN Syaiif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Selama penyusunan skripsi ini, dan selama penulis menuntut ilmu di Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Againa Islam, penulis banyak
mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghai·gaan yang setinggi-tingginya
dan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof DR H. Salman I-Iarun, Dekan Fakultas Tarbyah dan Keguruan.
2. Bapak Drs. A.F.Wibisono, M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, yang
telah membekali ilmu kepada penulis.
3. Ibu Dra. I-lj.Djunaidatul Munawarah M.Ag, pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan
Agama Islam yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama masa
perkuliahan.
5. Bapak Dr. H. Moh. Matsna HS, MA, Ketua pelaksana program ekstensi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang selalu memberikan jawaban dan solusi yang
terbaik dalam setiap persoalan mahasiswanya.
6. Bapak K.H. Abdul Salam Zaini, Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ulum dan
Bapak H. Ismail Ishaq, Ketua bidang Pendidikan dan Pengajaran, yang telah
memberikan data dan kontribusinya dalam rangka penyelesaian skripsi ini.
7. Ayahanda H. Syahrowi dan Ibunda Tati sumiati yang selalu berdo'a serta
memberikan dorongan dan semangat kepada penulis baik moral maupun materil
dari masa perkuliahan sampai selesainya skripsi ini.
8. Kakanda Mukhlas yang telah memberikan dukungan penuh dan memberi
pemasukan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabatku tercinta Vieta, Laily, Afif, Ria, Ema, K'Nur serta teman -
temanku yang membantu baik langsung maupun tidak langsung.
Thank's for being my best friends ............... !
Akhirnya hanya harapan dan doa yang dapat penulis berikan, semoga bantuan,
bimbingan dan dorongan dari semua pihak menjadi amal saleh yang dapat membawa
kebahagiaan di sisi Allah SWT dan semoga mendapatkan ba.lasan yang berlipat
ganda. Ami'in.
Jakarta, Februari 2004
Penulis
ii
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam Upaya JVIeningkatkan Kualitas Santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulmn Gandaria Sela tan
Jakarta Selatan
KATA PENGANTAR. .................................................................................... .
DAFTARISl.................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................... ,................................ v
BABI: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................ ........................... 3
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah................ ........................... 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 4
Tabel 1 : Struktur Kepengurusan Pesantren Miftahul Ulum............................. 31
Tabel 2 : Nama-nama Tenaga Pengajar Pesantren Miftahul Ulum.................... 32
Tabel 3 : Distribusi Santri Berdasarkan Tingkat Pendidikan .. .. .. . ...... ... ... ... ... .. 33
Tabel 4 : Daya Serap Santri dalam Menguasai Membaca Kitab Melalui Sorogan .......................................................... :................................ 39
Tabel 5 : Sikap Santri terhadap Isi Kitab yang telah Dipelajari......................... 40
Tabel 6 : Ketaatan dalam Menjalankan Tata Tertib ......................................... 40
Tabel 7 : Kesediaan Santri Mengikuti Isi (Keteladanan) dalam Kitab Kuning... 41
Tabel 8 : Pemahaman Santri terhadap Kitab yang telah Diajarkan.................... 41
Tabel 9 : Ungkapan Perasaan terhadap Pelajaran Kitab Matan Taqrib ............. 42
Tabel I 0 : Ungkapan Perasaan terhadap Pelajaran Kitab Safinatun Najah. ...... .. . 42
Tabel 11 : Ungkapan Perasaan terhadap Pelajaran Kitab Durusul Aqaid............ 43
Tabel 13 : Kemampuan Santri Mempelajari Isi Kitab Matan Taqtib................... 44
Tabel 14 : Kemampuan Santri Mempelajari Isi Kitab Safinatun Najah ........... .... 45
Tabel 15 : Kemampuan Santri Mempelajari Isi Kitab Durusul Aqaid ................. 45
Tabel 16 : Kemampuan Santri Mempelajari isi Kitab Arbain Nawawi.... ...... ... ... 46
Tab el 17 : Penguasaan Membaca Kitab Matan Taqrib setelah l Tahun.............. 46
Tabel 18 : Penguasaan Membaca Kitab Safinatun Najah setelah 1 Tabun .......... 47
Tabel 19 : Penguasaan Membaca Kitab Durusul Aqaid setelah 1 Tahun .. . .. . .. ... . 47
Tabel 20 : Penguasaan Membaca Kitab Arbain Nawawi setelah 1 Tahun........... 48
Tabel 21 : Distribusi Kemarnpuan Santri dalam Mempelajari Kitab Kuning....... 48
v
Tabel 22 : Kemampuan Bermuhadasah Setelah I Tahun ................................... 49
Tabel 23 : Kualitas Santri Dilihat dari Nilai Rata-rata Raport. ... . ...... ... . .. . .. . . ...... 50
Tabel 24 : Perhitungan untuk Memperoleh Indeks Korelasi antara Variabel X dan Vanabel Y................................................................................. 50
Tabel 25 : Nilai hasil perhittingan .............................................................. :...... 51
vi
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan warganya, dengan menciptakan sistem pendidikan
yang komprehensip. Tampaknya sistem pendidikan di Indonesia tertinggal dari
negara-negara maju di dunia. Harapan masyarakat terhadap pendidikan sangat besar
untuk merubah jalan hidup bangsa ini ke arah yang lebih baik. ,
Kenyataan ini juga terdapat di berbagai pendidikan pondok pesantren, yang
pada umumnya menitik beratkan kepada pengembangan jiwa beragama dan ilmu
agama, sedangkan pengetahuan lainnya seperti keterampilan hanya diberikan sebagai
pelengkap, maka sudah barang tentu pusat perhatian para pengajarnya lebih banyak
tertuju kepada ilmu agama dalam pengertian normatif
Pesantren menjadi cerminan pemikiran masyarakat dalam mendidik dan
melakukan perubahan orientasi kegiatan pesantren sesuai dengan perkembangan
masyarakat, karena bergerak di bidang pendidikan dan sosial. Pesantren sebagai
lembaga pendidikan Islam mengalami perkembangan bentuk sesuai dengan
perubahan zaman, terutama berkaitan dengan dampak kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Perubahan pesantren bukan berarti pondok pesantren telah kehilangan
kekhasannya. Tapi ia tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat.1
1 M.Bahri Ghazali, Penditlikan Pesantren Benvalvasan Lingkungan J(asus Pondok Pesantren An-Nuqoyah Gu!uk-Gu!uk Sumenep Madura (Jakm1a:Pedoman Ilmu Jaya, 2001), eel. ke 1, h. 13-14.
1
2
Pesantren sudah ada di Indonesia sejak 300-400 tahun lalu dan telah diakui
sebagai lembaga pendidikan yang ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia pada saat itu. Pada saat itu pesantren merupakan lembaga pendidikan
keagamaan yang menghasilkan elit agama. Tampaknya kini pesantren yang selama
ini dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat kita, telah mengalami
perubahan dari aspek sistem pendidikannya, menjadi pesantren modem.
Pesantren modem adalah lembaga pendidikan Islam yang secara lahi1iab
mengubab sistem pendidikannya. Pondok Pesantren Miftahul Ulum adalah sebuah
lembaga keagamaan yang bergerak dalam bidang da'wab dan pendidikan. Yang
bertujuan untuk membentuk muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Tu ban Yang
Maha Esa dan menanamkan nilai-nilai ajaran Islam melalui proses pengajaran (sistem
pesantren).
Pondok pesantren Miftahul Ulum merupakan lembaga pendidikan Islam yang
dianggap mapan dan berperan aktif membina santri-santrinya yang belajar di
dalamnya. Sampai sekarang lembaga ini masih menunjukkan kemampuannya dalam
memelihara nilai-nilai luhur ajaran Islam, sehingga menjadi modal utama dalam
pesantren. Ciri-cirinya yaitu kesederhanaan, persaudaraan yang akrab, keikhlasan,
kemandirian, kegotong royongan, jauh dari ketamakkan dan lain-lain adalah produk
dari pembentukan kepribadian dalam pendidikan pesantren. Pondok pesantren ini
perlu melakukan pengembangan kualitas dan kuantitas program pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat pe1masalahan
pendidikan modern yang diterapkan dalam sistem pendidikan Pesantren Miftahul
3
Ulum ke dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul
"PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAl\il DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KUALITAS SANTRI DI PONDOK PESANTREN
MIFTAHUL ULUM GANDARIA SELATAN - JAKARTA SELATAN".
Adapun penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku "Pedoman Penulisan
Skripsi, Tesis dan Disertasi" IAIN Syarif Hidayatullah, yang diterbitkan oleh IAIN
Jakarta Press, cetakan ke-1 tahun 2002
B. ldentifikasi Masalah
Ada beberapa masalah yang berkaitan dengan kajian tersebut :
I. Bagaimana orientasi pendidikan agama yang dilaksanakan di Pesantren
Miftahul Ulum ?
2. Apa output yang diharapkan oleh pondok pesantren dalam upaya
meningkatkan kualitas santri ?
3. Bagaimana kurikulum Pondok Pesantren Miftahul Ulum?
4. Bagaimana strategi pembelajaran di Pesantren Miftahul Ulum ?
5. Bagaimana evaluasi pembelajaran di Pesantren Miftahul Ulum?
6. Apa saja sarana pendukungnya ?
7. Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan
pendidikan?
4
C. Pembatasan dan Perumusan J\'Iasalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka pembatasan penelitian ini adalab pada
pelaksanaan kurikulum pondok pesantren meliputi : tujuan, mated, strategi, hasil,
evaluasi dan faktor-faktornya.
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalahnya yaitu :
I. Bagaimana pelaksanaan pendidikan Pondok Pesantren Miftahul Ulum?
2. Faktor apa yang mendukung dan menghamba.t dalam pelaksanaan
pendidikan?
3. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan Pondok Pesantren Miftahul
Ulum upaya meningkatkan kualitas santri ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.
Penelitian ini bertujuan :
I. Untuk mendapatkan gambaran segi-segi kemoderenan sistem pendidikan yang
dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Miftahul U1um.
2. Untuk mendapatkan gambaran mengenai usaha-usaha yang dilakukan pihak
pesantren dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan kreativitas santri.
Adapun manfaat penelitian ini :
I. Menambab khasanah keilmuan tentang lembaga pendidikan Islam.
2. Dapat dijadikan sumber rujukan bagi yang benninat rnengetahui pelaksanaan
pendidikan di Pesantren Mit1:ahul Ulum.
5
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, penulis membaginya dalam lima
bab, sebagai berikut :
Bab pertama, pendahuluan berisikan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan clan pernmusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian, sistematika penulisan.
Bab kedua, membicarakan teori tentang konsep pendidikan, pengertian
pendidikan agama Islam, tujuan pendidikan agama Islam, ruang lingkup materi
pendidikan agama Islam, strategi pembelajaran da.n evaluasi pendidikan agama Islam,
pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam, hipotesa.
Bab ketiga, Metodologi penelitian meliputi : Desain penelitian, tempat
penelitia.n dan waktu penelitian, populasi, variabel dan defi.nisi operasional, tehnik
pengumpulan data, tehnik a.nalisa.
Bab keempal, mengemukakan hasil penelitian meliputi, gambaran umum
Pondok Pesantren Miftahul Ulum : Sejarah singkat pondok pesantren Miftahul Ulum,
struktur kepengurusan, keadaan santri dan ustadz, sarana dan prasarana pondok
Pesantren Miftalml Ulum, Pelaksanaan Pendidika.n agama Islam Pondok Pesantren
Miftahul Ulum meliputi : visi, misi dan tujuan Pesantren Mifrahul Ulum, bidang
kajian yang dipelajari, sistem dan metode pembelajaran, kajian kitab kuning sebagai
media dengan pembinaan kualitas santri, muhadasah, evaluasi pembelajaran.
Ba/,J ke!ima merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Pendidikan Agama Islam.
Berbicara tentang pendidikan sebenarnya bukanlah masalah barn, karena
pendidikan itu sudah ada sejak manusia ada di muka bumi. Hanya saja perwujudan
pendidikan itu sendiri berbeda-beda dari zaman ke zaman seiri:ng dengan perubahan
tempat dan waktu.
Banyak para pakar pendidikan mengemukakan tentang pengertian pendidikan,
di dalam buku " Ilmu Pendidikan " M. Alisuf Sabri ada beberapa ahli mengartikan
pendidikan sebagai berikut :
1. Langeveld, mendidik adalah mempengaruhi anak dalam usaha
membimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing adalah usaha
yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja antara orang dewasa dengan
anak dan diarahkan kepada tujuan pendidikan.
2. Hoogveld, mendidik membantu anak supaya 1a cukup cakap dalam
menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri.
3. SA. Branata, dkk, pendidikan ialah usaha yang sengaja diadakan baik secara
langsung maupun tidak langsung, untuk membantu anak dalam
perkembangannya mencapai kedewasaan.
6
7
4. Ki Hajar Dewantara, mendidik ialah menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
. . I tmggmya.
Dalam bahasa Indonesia kata pendidikan terdiri- dari kata yang mendapat
awalan pe dan akhiran an. Kata tersebut sebagaimana dijelaskan kamus umum bahasa
Indonesia adalah perbuatan (hal, cara) mendidik.2 Sedangkan dalam bahasa Inggris
kata pendidikan disebut " Laucation " dengan kata kerja " Educate " yang berarti
"mendidik" .3 Adapun kata pendidikan dalam bahasa arab ":;-;ij' dengan kata kerja
!t .. ff
i.P.J berarti mengasuh, mendidik dan memelihara. 4
Se<!.angkan menurut Abdurrahman Al Bani yang dikutip oleh Abdurrahman
An Nahlawi bahwa dalam pendidikan tercakup tiga unsur yaitu :
l. Menjaga dan memelihara anak. 2. Mengembangkan bairn! dan potensi anak sesuai dengan kekhasan masmg
masing. 3. Mengarahkan potensi dan bakat agar mencapai kebaikan dan kesempurnaan
2 Wjs. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), eel. Kc-13, h.250
3 John M.Eehol dan Hasan Shadily, Kamus lnf<Rris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 1997), eel. Kc-XX! V, h.207
4 Mahmud Yunus, KamusArab-Indonesia, (Jakarta: PT.Hidakarya Agung, 1989), h.137
5 Abdurralunan an Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah Seko/ah dan Masyarakat, (Jakarta: Gema lnsani Press, 1995), cet. Ke-1, h.21
8
Menurut Ngalim Purwanto pendidikan adalah segala usaha orang dewasa
dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan
rohaninya ke arah kedewasaan.6 Penge1iian yang hampir sama dikemukakan oleh
Ahmad D.Marimba bahwa pendidikan adalah" bimbingan ata.u pimpinan secara sadar
oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama". 7
Pengertian pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.2 tahun
1989 tentang sistem pendidikan nasional bab 1 ayat 1 dikemukakan, pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. 8
Dari beberapa pengertian pendidikan yang telah dikemukakan oleh para ahli
tersebut, maka penulis memberi kesimpulan bahwa pendidikan terdapat unsur usaha
yang disengaja oleh orang dewasa dengan kesadaran untuk menyiapkan peserta didik
untuk mencapai kedewasaan melalui bimbingan, pengajaran dan latihan.
Adapun pengertian Islam berarti berserah diri kepada-Allah. Hal ini dipertegas
oleh firman Allah sebagai berikut :
6 Ngalim Purwanto, I/mu Pendidikan Teoritis dan Prak/is, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 1989), CCI. Ke-ll, h.10
7 Ahmad D Marimba, Pengantar Fi/safat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma'arif, 1987), cet.
Ke-7, h.19
8 Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No.2 TH.1989), (Jakarta: Sinar
Grnfika, 19995), cet. Ke-1, h.3
9
Artinya:
" Maka, apakah mereka mencari agama yang fain dari agama Allah, padahaf kepada-Nyafah berserah diri segafa apa yang di fangit dan di bumi, baik dengan suka ma11pu11 te1paksa dan hanya kepada Allah/ah mereka dikembalikan" (Ali
9 lmran :83).
Mohanunad Daud Ali, dalam bukunya, "Pendidikan Agama Islam"
mengartikan sebagai berikut :
"Islam berarti ketundukan, ketaatan, kepatuhan (kepada kehendak Allah)
berasal dari kata safam, yang berarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat. Dari akar
kata itu juga terbentuk kata-kata salm, silm yang berati kedamaian, kepatuhan,
penyerahan (diri)."10
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa arti Islam adalah kedamaian,
kesejahteraan, keselamatan, penyerahan diri, ketaatan dan kepatuhan.
Dengan demikian, pengertian kata pendidikan dan agama Islam yang masing-
masing telah diuraikan. Jika digabungkan menjadi pendidikan agama Islam, maka
pengertiannya adalah sebagaimana yang di ungkapkan oleh Drs. Usman said. yang
dikutip oleh Abu Ahmadi dalam bukunya " Ilmu Pendidikan ", pendidikan Agama
9 Abduralnnan An Nahlawi, op.cit, h .. 24
10 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafiudo Persada, 2002),
cet. Kc-4, h.49
10
Islam adalah segala usaha untuk membentuk, membimbing atau menuntun rohani
jasmani seseorang menurnt ajaran Islam. I I
Di sisi lain, Zakiyah Darajat mengemukakan pengerti.an pendidikan agama
Islam sebagai berikut:
1. Pendidikan agama Islam ialah usaha bernpa bimbingan dan asuhan terhadap
anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya clapat memahami clan
mengamalkan ajaran Islam serta menjaclikannya sebagai penclangan ·hiclup
(way of life).
2. Pencliclikan agama Islam ialah pencliclikan yang clilaksanakan berclasarkan
. I 1 I2 a.1aran s am.
Adapun pengertian pencliclikan agama Islam menurnt penjelasan pasal 39, Bab
IX, ayat2 Undang-Unclang Sistem Pencliclikan Nasional nomor 2 Tahun 1989:
"P,endiclikan Agama merupakan usaha untuk memperkuat iman clan
ketakwaan terhaclap Tuhan Yang Maha Esa sesuai clengan agama yang clianut oleh
peserta cliclik yang bersangkutan clengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat_"I3
Pencliclikan agama clapat juga cliclefinisikan sebagai sebuah proses
mempersiapkan incliviclu agar hiclu p secara sempurna. Sementara persiapan ini sencliri
h.110
11 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, I/mu Pendidikan, (Jakarta: Rineka cipta, 1991), cet. Ke-I,
13 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, op.cit, h. 41-42
11
terdiri dari segi fisik atau jasmani, aka! serta rohani, sehingga dapat diharapkan
menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun
umatnya.
Dari beberapa pendapat di atas yakni tentang pendidikan agama Islam, maka
penulis memberi kesimpulan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu usaha
mendidik yang dilakukan secara sadar kepada peserta didik secara sistematis dalam
upaya mengarahkan dan membimbing mereka menuju terbentuknya pribadi muslim
yang berilmu dan beramal sesuai dengan ajaran Islam.
B. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Setiap kegiatan yang dilakukan manusia pasti mempunyai tujuan yang hendak
dicapai. Secara umum yang dimaksud dengan tujuan adalah, suatu yang diharapkan
tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai.
Ada beberapa pendapat dalam menetapkan tentang tujuan pendidikan Islam,
sebagai berikut:
I. Abdurrahman An Nahlawi mengemukakan tujuan pendidikan Islam adalah
merealisasikan penghambaan kepada Allah dalam kehidupan manusia, baik
secara individu maupun secara sosia!. 14
2. Drs. Abd. Rahman Sha!eh, tujuan pendidikan Agama lsfam ialah memberikan
bantuan kepada manusia yang belum dewasa, supaya cakap menyelesaikan
14 Abdurrahman An Nahlawi, op.cit, h.117
12
tu gas hidupnya yang diridhai Allah SWT. Sehingga te1jalinlah kebahagiaan
dunia dan akhirat atas kuasanya sendiri.15
Sebagaimana tujuan pendidikan nasional di Indonesia, pendidikan agama
Islam juga bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan
pengalaman anak didik tentang agama Islam sehingga me1tjadi muslim yang beriman
dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi
masyarakat, berbangsa dan bernegara. 16
Berbicara tentang tujuan pendidikan Islam Zakiyah Darajat dalam bukunya,"
Ilmu Pendidikan Islam" , menegaskan bahwa:
Sesuatu yang diharapkan terwujud setelah orang-orang mengalami pendidikan Islam secara keseluruhan, yaitu kepriba.dian seorang yang membuatnya menjadi "Insan Kami!" dengan pola taqwa. Insan kamil artinya manusia utuh jasmani dan rohani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan nom1al karena taqwanya kepada Allali SWT .17
Ini berarti pendidikan Islam itu diharapkan menghasilkan manusia yang
berguna bagi dirinya dan masyarakatnya serta senang dan gemar mengamalkan dan
mengembangkan ajaran Islan1 dalam berhubungan dengan Allah dan dengan manusia
sesamanya, akan tetapi apabila untuk mencapai manusia muslim yang insan kamil
dengan pola taqwa akan sukar tercapai tanpa didasari dengan kerja keras yang
dilalmkan secara berencana dengan kerangka-kerangka ke1ja yang konsepsional.
Menurut Zakiyah Darajat, ada beberapa pendidikan yang hams dicapai yaitu:
15 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Op. Cit., h.112
16 M.Alisuf Sabri, op. Cit, h. 75
17 Zakiyah Darajat, op. Cit, h. 29
13
1. Tujuan umum, ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan itu meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasan, umur, kecerdasan, situasi dan kondisi dengan kerangka yang sama.
2. Tujuan Akhir, tujuan akhir ini terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhlr sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebe11ar-be11amya taqwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam ".(al-Imran/3: 102)
3. Tujuan sementara, ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum.
4. Tujuan operasional, ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu. 18
Di sisi lain, H.M.Arifin mengemukakan bahwa :
Tujuan pendidikan Islam tidak lain adalah tujuan yang merealisasikan idealitas Islami sedangkan idealitas Islami itu sendiri pada hakekatnya adalah mengandung nilai perilaku manusia yang didasari atau dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Allah SWT sebagai sumber kekuatan mutlak yang harus ditaati. 19
Dari tujuan yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
agama Islam bertujuan mencetak pribadi-pribadi muslim yang beriman, berakhlak,
berilmu, dan bertaqwa, selaras dan seimbang baik kepada Allah SWT sebagai
pencipta ataupun kepada sesama manusia dan alam sekitar, sehingga cita-cita Insan
kamil dapat terwujud.
18 Ibid, h. 30-32
19 H.M. Arifin, I/mu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), Cet. Ke-2, h.119
14
C. Ruang Lingknp Materi Pendidikan Agama Islam
Berbicara tentang pendidikan agama Islam, memang memiliki caknpan yang
sangat luas dalam pembahasannya. Berbeda dengan ilmu-ilmu yang lain. Adapun
ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan antara :
1. Hubungan manusia dengan Allah SWT.
2. Hubungan manusia dengan sesama manusia.
3. Hubungan manusia dengan dirinya.
4. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingk.tmgatmya.20
Adapun ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan agama Islam meliputi tujuh
unsur pokok yaitu :
L Keimanan. 2. Ibadah. 3. Al-Qur' an. 4. Akhlak. 5. Muamalah. 6. Syari'ah. 7. Tarikh.21
Materi pendidikan agama Islam adalah segala sesuatu yang hendak diberikan
kepada peserta didik untuk menghayati serta diarahkan dalam proses kegiatan
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam. Menurut Zuhairini dkk,
bahwa inti ajaran pokok Islam meliputi masalah keimanan (aqidah), masalah
keislaman (syaii'ah), dan maslah ikhsan (akhlak) yang penjelasannya sebagai berikut:
20 Yunus Namsa, Metodo!o,;i Pen,;qjaran Agama Islam. (Jakarta: Pustaka firdaus, 2000), cet. Ke-I, h.23
21 Ibid, h. 24
15
I. Aqidah adalah bersifat I'tiqad batin, mengajarkan keesaan Allah, Esa sebagai Tuhan yang mencipta, mengatur dan meniadakan alam ini.
2. Syari'ah adalah berhubungan dengan amal lahir dalam rangka menta'ati semua peraturan dan hukum Tuhan, guna mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan dan mengatur pergaulan hidup dan kehidupan manusia.
3. Akhlak adalah suatu amalan yang bersifat pelengkap penyempuma bagi kedua amal di atas dan yang mengajarkan tentang c:ara pergaulan hidup manusian
Ketiga pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk Rukun Iman,
Rukun Islam dan Akhlak, dan dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan Agama,
yaitu : Ilmu Tauhid, Ilmu fiqh, dan Ilmu Akhlak.
ketiga pokok pendidikan agama Islam tersebut sesuai dengan surat Luqman
ayat 13,17, dan 18, yang berbunyi sebagai berikut:
"Dan (ingatlah) ketika luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu memperse!wtukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar ''.
22 Zuhairini, et.al. }vfetodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya, Usaha Nasional, 1983), cet. Ke-8, h.60
16
Artinya:
"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)".
" Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan jmi[;an/ah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri ", 23
Berdasarkan uraian di atas sangat jelas bagaimana fr.lam mendidik manusia
sebagai pribadi yang sempuma, selaras dan serasi dalam men,jalin hubungan yang
mengikat sebagai makhluk individu, makhluk sosial maupun dalam hubungannya
dengan sang pencipta yaitu Allah SWT.
D. Strategi Pembelajaran dan Evaluasi Pendidikan Agam:h Islam
1. Strategi Pembelajarau
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditem:ukan. Dihubungkan
dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan pola-pola umum kegiatan guru - anak
" Depag, A/-Qur 'an dan Terjemah, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), h. 654-655
17
didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan.
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengaJar yang meliputi hal-hal
berikut:
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajamya.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar. 24
Dari uraian di atas ada empat masalah pokok yang hams dijadikan pedoman
untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berhasil sesuai dengan yang
diharapkan. Dari keempat strategi dasar belajar mengajar, pennlis akan menjelaskan
satu persatu dari point-point tersebut.
Pertama, spesifikasi clan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana
diinginkan sebagai hasil belajar mengajar yang dilakukan. Sasarnn yang dituju hams
jelas clan terarah. Oleh karena itu, tujuan pengajaran yang dirumuskan hams jelas dan
konkret, sehingga mudah dipahami oleh anak didik. Bila tidak, maka kegiatan belajar
mengajar tidak punya arah dan tujuan yang pasti.
Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling
efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana seorang guru memandang persoaJan,
'" Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaini, Strategi Be/ajar Meng(liar, (Jakarta, Riueka Cipta, 2002), Cel. Ke-2, h.5
18
konsep, pengertian dan teori apa yang guru hams gunakan dalam memecahkan
persoalan akan mempengaruhi hasil yang akan dicapai. Satu masalah yang dipelajari
oleh dua orang dengan pendekatan berbeda akan menghasilkan kesimpulan
kesimpulan yang berbeda.
Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif Guru hams memilih metode mana
yang harus digunakan kepada anak didik agar mencapai tujuan yang diinginkan,
hendaknya guru tidak menggunakan teknik penyajian yang sama, bila beberapa
tujuan ingin diperoleh, maka guru dituntut untuk memiliki kemampuan tentang
penggunaan berbagai metode atau mengkombinasikan beberapa metode yang relevan.
Keempat, menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru
mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh
mana keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya. Setelah dilakukan evaluasi
barn dapat diketahui keberhasilannya.
Dari uraian di atas ba11wa seorang guru harus memiliki strategi dasar belajar
mengajar, bila kegiatan belajar mengajar ingin mencapai suatu tujuan yang
diinginkan.
2. Evaluasi Pendidikan Agama Islam
Yang dimaksud evaluasi pendidikan agama Islam ialah:" Suatu kegiatan untuk
menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan di dalam pendidikan agama Islam.
19
Evaluasi adalah alat untuk mengukur sampat dimana penguasaan murid terhadap
bahan pendidikan yang telah diberikan-"25
Adapun aspek-aspek yang harus dievaluasi meliputi tiga aspek yaitu:
l. Aspek kognitif
2. Aspek afektif
3. Aspek psikomotorik
Aspek kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, pengertian,
analisis, sintesis dan penilaian. Aspek afektif meliputi menerima, merespons
menghargai organisasi dan karakteristik, sedangkan aspek psikomotorik meliputi
. k !' . ,,26 pemruan, penggunaan, ·ete 1ttan.
Tehnik yang digunakan dapat dibedakan ke dalam dua golongan pokok yaitu,
Tes dan non tes.27
1. Tes
Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan. 28
25 Zuhairini, et.al, op.cit, h. 154
26 Wayan Nurkancana dan P.P.P.N.Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), cet. Ke-4, h.21
"Zuhairini, op. Cit, h.159
28 Wayan Nurkancana dan PPN. Sumartana, op.cit, h.25
20
Adapun bentuk tes terdiri dari :
a. Tes Esai
"Adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari suatu pertanyaan I suatu
suruhan yang menghendaki jawaban yang bempa uraian-uraian yang
relatif panjang. "29
b. Tes Obyektif
"Yaitu tes yang terdiri item-item yang dijawab dengan jalan memilih
salah satu alternatif yang benar dari sejumlah alternatif yang tersedia,
penjawab tinggal mencoret, melingkari, memilih, mengisi atau
me1tjodohkan dan sebagainya."30 Tes obyektif ini terdiri dari beberapa
bentuk yaitu benar - salah, pilihan ganda, menjodohkan dan melengkapi.
2. Non Test
Non tes adalah untuk menilai aspek-aspek tingkah laku misalnya
minat, sikap da.n kepribadian siswa.
Adapun bentuk non tes antara lain:
a. Observasi, yaitu pengamatan tingkah laku pada situasi tertentu yang dilakukan secara teliti dan pencatatan tingkah laku.
b. Wawancara, yaitu cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari respond en dengan jalan tanya jawab sepihak.
c. Angket, yaitu suatu daftar pertanyaan yang hams diisi oleh orang yang akan diukur (responden).
d. Studi kasus, yaitu mempelajari individu dalam periode tertentu secara terns menerus u.ntuk melihat perkembangannya.31
Demikian beberapa bentnk evalnasi yang dapat digunakan untnk menilai basil
pelajaran anak didik, pada mata pelajaran pendidikan agama Islam, yang masing-
masingnya memiliki kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu jangan hanya
menggunakan satu bentuk.
E. Pondok Pesantl<en Sebagai Lembaga Pendidikan Islam
Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami,
menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral
agama Islam sebagai pedoman hidup bennasyarakat sehari-hari .. 32
Istilah pesantren terdiri dari dua kata yang menmtjukkan pada suatu
pengertian yaitu kata pondok dan kata pesantren, namun secara umum yang di
maksud adalah suatu lembaga pendidikan Islam yang melembaga di Indonesia.
Pesantren atau pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tertua
bagi masyarakat di Indonesia. Kata pondok berasal dari pengertian asrama-asrama
para santri yang disebut pondok atau tempat tinggal yang dibuat dari bambu, karena
pondok berasal dari bal1asa Arab " Funduq", yang berati hotel atau asrama.33
Menurut W.J.S Poerwardarminto dalam kamus umum bahasa Indonesia ballwa
pondok memiliki arti sebagai " tempat mengaji dan belajar agam Islam" .34 Dengan
32 Ma,,tuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesa11tre11, (Jakarta: INIS, 1994), h.6
33 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kiyai, (Jakarta: LP3S, 1994), Cet. Kr-6, h.18
34 WJS Poerwadannito, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai pustaka, 1976), Cet.
Ke-I, h.613
22
demikian yang dimaksud dengan pondok adalah tempat atau rumah sederhana yang
dijadikan tempat tinggal para santri selama belajar di pesantren.
Perkataan pesantren berasal dari kata santri, yang dengan awalan pe di depan
dan akhiran an berarti tempat tinggal para santri. Zamakhsyari Dhofier mengutip dari
beberapa ahli antara lain Prof Johns berpendapat bahwa istilah santri berasal dari
bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji. Sedangkan CC.Berg berpendapat babwa
istilah tersebut berasal dari istilab shastri yang dalam bahasa India berarti orang yang
tahu buku-buku suci agama Hindu, atau seorang sarjana abli kitab suci agama Hindu.
Kata shastri berasal dari kata shastra yang berarti buku-buku suci, menurut Mc
hatuverdi dan Tiwari buku-buku agama atau buku-buku ilmu pengetabuan.35
Perkataan santri juga berasal dari bahasa jawa cantrik, yang berarti orang
yang selalu mengikuti seorang guru kemana guru pergi menetap. Tentu dengan tujuan
dapat belajar dari guru mengenai suatu keahlian. Calllrik dapat juga diartikan orang
yang menumpang hidup atau ngenger (Jawa), te1masuk orang yang datang
menumpang di rumah orang lain yang mempunyai sawab ladang untuk ikut menjadi
buruh tani jug a disebut. santri, ini jug a berasal dad perkataan cantriK6
Pondok pesantren merupakan " bapak" dari pendidikan Islam di Indonesia,
didirikan karena adanya tuntutan dan kebutnhan zaman, ha! ini bisa dilihat dari
perjalanan historisnya, bahwa sesnnggnhnya pesantren di lahirkan atas kesadaran
35 Zarnakhsyari Dhofler, op.cit, h.18
36Ahrnad Syafi'l Noer,Pesantren: Asal usu! dan Perturnbuhan kclcrnbagaan,dalam: Abudin Nata (Ed), Sejara!1 Pertumbuhan dan Perkembangan lembaga-lembaga Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia widiasarana Indonesia, 2001), h.91
23
kewajiban dakwah Islamiyah yakni menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam,
sekaligus mencetak kader-kader ulama dan da'i.37
Pondok pesantren mempakan Iembaga pendidikan sosial di bidang pendidikan
dan keagamaan yang mengajarkan, mengembangkan, serta menyebarluaskan agama
Islam. Sebagaimana pendapat Prof. H.M.Arifin bahwa pondok pesantren adalah"
suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat
sekitar dengan system asrama di mana santri-santri menerima pendidikan agama
melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah
kedaulatan dari leadership seorang atau beberapa orang kiyai dlengan ciri khas yang
bersifat kharismatik serta indenpenden dalam segala hal."38
Berdasarkan pengertian dari kata pondok dan kata pesantren di atas, maka
dapat didefinisikan bahwa pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan
tradisional Islam untuk mempelajari, mendalami, memahami, menghayati,dan
mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan
sebagai pedoman prilaku sehari-hari.
Adapun tentang kedudukan dan fungsi pesantren saat itu belumlah sebesar
dan sekompleks sekarang, pada masa awal pesantren hanya berfungsi sebagai alat
islamisasi dan sekaligus memadukan tiga unsur pendidikan yakni: Ibadah untuk
menanamkan iman, tabligh untuk menyebarkan ilmu, dan amal untuk mewujudkan
37 Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Persada, 1995), Cet. ke-1, h.40
38 H.M. Arifin, Kapita Se/ekta Pendidikan (Islam dan Umum), (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cel. ke-3, h.240
24
kegiatan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari_ 39 Sedangkan pada masa sekarang
ini pesantren tidak hanya memberikan pelayanan pendidikan dan keagamaan, tetapi
juga bimbingan sosial, kultural dan ekonomi bagi masyarakat: lingknngannya_ Karena
itu tidaklah mengherankan bahwa lembaga ini tetap berkembang baik dalam
masyarakat hingga sekarang' dalam memberikan corak terhadap pendidikan nasionaL
Sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren pada dasamya hanya mengajarkan
agama, sedangkan sumber kajian atau mata pelajarannya ialah kitab-kitab dalam
bahasa arab. Pelajaran agama yang dikaji di pesantren ialah Al-Qur'an dengan
tajwidnya dan tafsimya, aqaid dan ilmu kalam, fiqh dan ushukl fiqh, hadist dengan
mustalahal) hadist, bahasa arab dengan ilmu alatnya seperti nahwu, sharaf, bayan,
ma'ani badi' dan arudh, tarikh, mantiq dan tasawuf Kitab yang dikaji di pesantren
umumnya kitab-kitab yang ditulis dalam abad pertengahan, yaitu antara abad ke-12
sampai dengan abad ke-15 biasanya disebut dengan"KK".
Adapun metode yang lazim di pergunakan dalam pendidikan pesantren ialah
wetonan, sorogan, dan hafalan_40 Lembaga pendidikan Islam di pesantren ini
memiliki beberapa elemen-elemen yaitu kiyai yang mengajar dan mendidik, santri
yang belajar dari kiyai, masjid sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan, shalat
berjamaah, serta pondok atau asrama tempat tinggal para santri_ 41
18 Usth. Yulyanah yusuf P.P.Miftahul Ulum dan IAIN
19 U sth. N uryanih Ahmad IAIN
20 Usth. Triastuti P.P. Lirboyo --
21 Usth. Arniati P.P. Miftahul Ulum
Adapun tentang keadaan santri, berdasarkan hasil wawancara, penulis
memperole,h data bahwa jumlah santri sebanyak 176 orang.
Distribusi santri berdasarkan tingkat pendidikan mereka dapat dilihat pada
label berikut.
Tabel 3
Distribusi Santri Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah %
Putra Putii l. Madrasah Tsanawiyah 50 57 107 60,8 2. J Madrasah Aliyah 40 29 69 39,2
Jumlah 90 86 176 100
34
4. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Miftahul Ulum
Sarana dan prasarana yang ada di Pesantren Miftahul Ulum sebagaimana
tertulis dalam brosur adalah sebagai berikut :
a. 4 Buah Gedung Sekolah terdiri dari 35 lokal. b. 4 Buah Kantor Kepala Sekolah dan Dewan Guru. c. 1 Ruang Perpustakaan. d. I Ruang Laboratorium. e. I Ruang Gugus Depan Pramuka. f 2 Gedung Asrama Putri terdiri dari 17 kamar. g. I Ruang Kantor Administrasi. h. 2 Ruang Penerima Tamu. l.
J. I Buah Aula I Auditorium. I Buah Sarana Ibadah.
k. 2 Gedung Asrama Putra terdiri dari 15 kamar. I. I Kantor Guru. m. 1 Ruang Komputer. n. Disediakan ranjang I tempat tidur dan lemari.
B. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Miftahul Ulnm.
1. Visi, Misi, dan Tujuan Pesantren Miftahul Ulum
Adapun visi, misi, dan tujuan Pesantren Miftahul Ulum antara lain :
a. Visi
" Mendidik kader-kader da'i dan mubaligh serta kader-kader ulama
pewaris para Nabi yang akan memperjuangkan tegaknya ajaran Islam ala
Ahlus Sunnah waljama'ah di tengah-tengah masyarakat ".
b. Misi
Mendidik para santri agar memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang berbagai aspek ajaran Islam. Mendidik para santri agar mengamalkan ilmunya dengan ikhlas serta memiliki semangat keagamaan yang tinggi. Mendidik para santri agar memiliki akhlak yang mulia.
35
Mendidik para santri agar memiliki kemampuan memimpin masyarakat untuk melaksanakan ajaran Islam.
c. Tujuan Pesantren Miftahul Ulum :
" Untuk meningkatkan kualitas siswa-siswi di bidang ilmu agama ".
" Mendidik generasi bangsa menuju kepada manusia yang berilmu,
bertaqwa dan memiliki kepribadian muslim ". 2
2. Bidang Kajian Yang Dipelajari
Bidang kajian yang dipelajari ada!ah sebagai berikut : Safinatun Najah, Matan
Riyadhus Shalihin, Ushul Fiqh, Tafsir Jalalain, Qawaidul Fiqh, Ta'lim Muta'lim,
Mustalahul Hadits dan Al-Atqiya.
3. Sistem dan Metode Pembelajaran
Lembaga pesantren secara umum belum merumuskan tujuan pendidikannya
secara rinci, dijabarkan dalam sebuah sistem pendidikan yang lengkap. Namun para
kiyai mencoba merumuskan tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan pesantren yaitu : Mendidik para santri agar mengamalkan
ilmunya dengan ikhlas serta memiliki semangat keagamaan yang tinggi. Keikhlasan
ini merupakan asas kehidupan pesantren yang diterapkan secara praktis dalam
pembinaan santri, melalui perbuatannya sehari-hari. Sepe1ti : Shalat berjama' ah,
2 Wawancara pribadi, K.H. Abdul Salam Zaini, tanggal 27 Desember 2003
36
sosialisasi terhadap sesama santri, ilmu agama yang dipelajari merupakan nilai dasar
yang mengarahkan tujuan pendidikam1ya.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut diselenggarakan pengajian kitab kuning,
yang didal~mnya mengandung nilai dasar Islam sebagai tata nilai. Dalam pembinaan
moral peran kiyai sangat menentukan, kiyai merupakan satu kesatuan yang utuh dari
tata nilai yang terkandung dalam kitab yang diajarkan karena selain menguasai isi
kitab kiyai juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikannya
sebagai tata nilai dalam mengatur hubungan antara santri dengan pihak kiyai.
Dijelaskan bahwa tingkah laku yang benar secara Islam dinyatakan dalam contoh
contoh seperti yang dikerjakan kiyai. MelaJui pendidikan keteladanan yang
menekankan pada amal praktis inila11 nilai dasar Islam dapat diintegrasikan dalam
jiwa santri dan diamalkan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun metode yang dipakai Pesantren Miftahul lflum menggunakan
metode sorogan (santri membaca, guru menyimak). Metode ini biasanya digunakan
pada mata pelajaran fiqh.
Metode halaqah ( sistem kelompok) biasanya digunakan pada mata pelajaran
tafsir, hadits.
Metode weton yaitu diterapkan dengan earn guru membaca dan santri
menyimak. Metode ini digunakan pada mata pelajaran tafsir dan fiqh .
Jadwal Kegiatan Santri
Kegiatan rutinitas santri Pesantren Miftahul lnum sebagaimana tertulis
dalam brosur pondok adalah sebagai berikut :
a. 03.45
b. 05.30 c. 06.15 d. 07.00 e. 12.30 f 15.,30 g. 17.00 h. 18.30 i. 20.00 j. 21.00 k. 21.45 l. 22.30
37
Banh'llll pagi, shalat tahajjud, dan jamaah Shubuh, wiridan dan tadarus Al qur' an. Belajar pelajaran pesantren. Makan pagi dan persiapan ke sekolah. Belajar di sekolah. Jama' ah Zhuhur, makan siang dan istirahat. Jama' ah Ashar dan belajar pesantren. Mandi, tadarus Al qur' an dan jama' ah Shala! Maghrib. Belajar pelajaran pesantren dan Shalat Isya' berjamaah. Makan malam. Mengulangi pelajaran masing-masing. Muhadasah. Istirahat, tidur.
4. Kajian Kitab Kuning Sebagai JWedia dengan Pembinaan Knalitas Santri.
Kegiatan pengajian pesantren adalah kegiatan di luar kegiatan sekolah yang
dititik beratkan pada pengajian kitab-kitab kuning. Kegiatan pengajian kitab kuning
merupakan salah satu ciri pembeda antara lembaga pendidikan pesantren dan
lembaga pendidikan berasrama lainnya. Dari sudut yang la.in, kegiatan pengajian
kitab kuning sering dikatakan sebagai bagian dari ruh kehidupan dunia pendidikan
pesantren.
Para santri yang tinggal di asrama, selain diwajibkan bersekolah di Mi, MTs
dan MA, juga diwajibkan mengiJ...-uti kegiatan kitab kuning (kitab klasik berbahasa
Arab) didasarkan atas tingkat kemampuan masing-masing santri. Program pengajian
kitab kuning ini secara bertahap terns disempurnakan baik materi maupun metodenya.
Di antara jenis kitab-kitab yang dikaji adalah : Safinatun Najah, Fathul Qarib,
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka-angka yang diperlukan untuk
perhitungan indeks korelasi antara variabel X dan variabel Y, dan angka-angka yang
dimasukkan ke dalam rumus adalah :
Tabel 25
Nilai Hasil Perhitungan
Variabd Jumlah
l:X 1.142
l:Y 2.085
I 2:X2 I 44.000
I 2:Y2
I 145.609
IXY 79.799 I
Untuk mengetahui korelasi dua variabel yang diuji maka angka di atas
dimasukka1i ke dalam rumus statistik product moment :
30(79 799) - (1.142) (2.085)
!xy = ~~0(44 000)-(1.142)2] [30(145.609)-(2.085YJ
2393970 -2381070
vf (15836 )(21045)
12.900 =-----
18.255,643
= 0,7066308
= 0,707
52
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh nilai koefisien korelasi antara
hasil penilaian angket pelaksanaan pendidikan Agama Islam dalam upaya
meningkatkan kualitas santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum sebesar 0, 707.
Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang diteliti ada dua cara
menginterpretasikannya, yaitu : Membe1ikan interpretasi terhadap angka indeks
korelasi "r" Product Momelll dengan berpedoman pada tabel standarisasi nilai "r".
Dengan melihat has.ii perhitungan di atas, dapat dinyatakan bahwa hubungan antara
pelaksanaan pendidikan agama Islam dengan kualitas santri berada pada tingkat
hubungan yang !mat atau tinggi, karena indeks korelasi produ<~t moment 'xy = 0, 707
terletak pada rentangan 0. 70-0. 90. Cara yang kedua adalah penulis merumuskan
Hipotesa alternatif (Ha) dan Hipotesa no! (Ho) hipotesa itu adalah :
Ha Adanya korelasi positif yang signifikan antara pelalksanaan pendidikan
agama Islam dengan kualitas santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum.
Ho : Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara pelaksanaan pendidikan
agama Islam dengan kualitas santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum.
53
Untuk menguji kedua hipotesa di atas perlu dibuktikan dengan cara
membanelingkan (r) yang diperoleh melalui perhitungan atau "r" hitung, "r" Product
momelll (rt) dengan terlebih dahulu melihat derajat bebasnya (db) atau degrees
fi'eedom (elf) rnmusnya sebagai berikut :
Of= N-nr
Keterangan :
df : degrees freedom
N : Number of cases
nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan
Mencari df atau db dengan rumus elf = N-nr, maka sampel penelitiannya
(N) =30 dan variabel yang elikorelasikan ada 2, maka :
Df = N-nr
= 30-2
=28
Maka dengan melihat rt paela taraf signifikasi 5 % dan taraf signifikasi I %
diperoleh basil sebagai berikut :
rt = Pada tarafsignifikasi 5 %= 0,361
rt = Pada taraf signifikasi I % = 0,463
Jadi rh >rt 5 % = 0,707 > 0,361 dan rh >rt I%= 0,707 > 0,463.
Karena rh lebih besar daripaela rt, maka hipotesa alternatif (Ha), maka " ada
hubungan positif yang signifikan antara pelaksanaan pendidikan agama Islam dengan
kualitas santri di Ponelok Pesantren Miftahul Ulum", diterima atau disetujui.
54
Sementara h null, "tidak ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan
pendidikan agama Islam dengan kualitas santri", ditolak. Jadi, terdapat hubungan
yang signifikan antara pelaksanaan pendidikan agama Isalam dengan kualitas santri
di Pondok Pesantren Miftahul Ulum. Demikian berlaku paradigma bahwa : semakin
tinggi kualitas pelaksanaan pendidikan agama Islam, semakin tinggi pula kualitas
santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, semakin rendah kualitas pelaksanaan
pendidikan agama Islam, semakin rendah pula kualitas santri di Pondok Pesantren
Miftahul Ulum. Dalam hal ini khususnya dalam pengaja.ran kitab kuning dan
muhadasah (Bahasa arab ).
A. Kesimpulan
BABV
KESIJWPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dengan judul " Pelaksanaan
Pendidikan Agama Islam dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Santri di Pondok
Pesantren Miftahul Ulum", dapat diam bi! kesimpulan sebagai b1erikut :
l) B erdasarkan hasil wawancara pelaksanaan pendidikan agama Islam di Pondok
Pesantren Miftahul Ulum yaitu, pelaksanaannya dilala1kan di dalam kelas
kelas I berkelompok, sesuai dengan kemampuan agamanya masing-masing.
Pelaksanaan tersebut dilakukan 3 kali sehari dan semua pelajaran Agama
menggunakan kitab-kitab yang bertuliskan Arab. Untuk meningkatkan hasil
belajar santri, pesantren mengadakan evaluasi berupa : batshul masail, lomba
baca kitab, cerdas cennat berbahasa Arab, serta ujian-ujian dalam setahun.
2) Kualitas santri Pondok Pesantren Miftahul Ulum dalam membaca kitab
kuning rata - rata 50 %, sedangkan dalam memahami isi kitab rata - rata 60
%. Hal ini terlihat pada hasil angket yang telah disebarkan, mengenai
kemampuan santri dalam bermuhadasah setelah 1 tahun rata-rata 70 % santri
dapat menguasai. Namun basil raport santri dalam pelajaran kitab kuning rata
- rata memperoleh nilai 69,5.
56
3) Terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan pendidikan agama
Islam dalam upaya meningkatkan kualitas santri. Dengan demik:ian semakin
tinggi pelaksanaan pendidikan Agama Islam maka semakin tinggi pula
kualitas santrinya.
4) F aktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan agama
Islam yaitu :
F aktor Penghambatnya antara lain :
a. Terlalu banyaknya mata pelajaran di sekolah.
b. Kurang kesadaran dari santri.
c. Terlalu banyak kegiatan di sekolah.
F aktor pendukung antara lain :
a. Adanya sarana dan prasarana.
b. Banyaknya kegiatan agama.
c. Banyaknya guru - guru yang ahli di bidang agama baca kitab di Pondok
Pesantren Miftahul Ulum.
d. Adanya pergantian kurikulum.
57
B. Saran
I) Bagi para pengasuh di Pondok Pesantren Miftahul Ulum agar lebih sering
memperhatikan kualitas santri.
2) Bagi para Ustadz diharapkan meningkatkan kegiatan belajar bukan ketika
dilaksanakan belajar mengajar berlangsung, tetapi juga diluar pelaksanaan
belajar mengajar berlangsung.
3) Bagi santri diharapkan lebih meningkatkan belajar bukan karena paksaan
tetapi keikhlasan untuk mendapatkan ilmu yang bermanfat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 1991, cet. l
Arifin, M, 1!11111 Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1993, cet.2
---., Kapita Selekta Pe11didika11 Islam dan Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, cet.3
Daud Ali, Muhammad, Pe11didika11 Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, cet. 4
Darajat, Zakiyah, Ilmu Pe11didika11 Islam, Jakarta: Bumi Aksarn, 1996, cet.3
Departemen Agama, Al-Quran dan Tetjemah, Semarang: C. V. Toha Putra, 1989
Dhofier, Zamakhsyari, li'adisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kiyai, Jakarta: LP3S, J 994, cet.6
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zaini, Strategi Be/ajar Mengajar, Jakaita: Rineka Cipta, 2002, cet.2
Ghazali, M. Bahri, Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan Kasus Pondok Pesamren An-Nuqoyah G11!11k-g11/11k Sumenep Jvladura, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2001, cet. l
Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Persada, 1995, cet.l
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta: INIS, 1994
Syafi'i Noer, Ahmad, Pesan/ren: Asal Usu! dan Pertumbuhan Kelembagaan, dalam: Abudin Nata,Ed., Sejarah Perlumbuhan dan Perkembangan LembagaLembaga Pendidikan Islam di Indonesia, Jakai1a: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia, 2001
U11dang-1111dang Tentang Sis/em Pendidikan Nasional, UU RI No. 2, TH.1989, Jakarta: Sinar Grafika, 1995, cet. l
.\fcn111gkm!m11 K11a/iras Santri di Pondok Pesantrqn J\1//tahu/
Jud11l tcrsd)l!l !diih disGtujuioleh Jurusan yang bern;1ngkutan pada tanggal 7 Jmli
200.3 di.;11gan ouf Ii.Ilt\ abstraksi dau dailar puslaka terlar11pir.
Bimbingan skripsi ini harap diseksaikan daiam waklu 6 (enam) bulan, yakni sampa1
den11an taimal 7 November 2003.
!fl,
DISPARTEMEN 1\GAl\!IA llNIVERSITAS !SLAM NEGERI
SYARlF lllDAYATllLLAH JAKARTA
FJ\KlJl.1 /\S ILM!J Ti\RBIYAI! DAN KEGURU.l\N
J·.rnai! . uinjkt'O.cJ.bi.n.:Lid
Jakafta, 16 Dcsember 2005.
Kcpada Yth. Dra. Hj. Djmiai<latul l\!1unawaroh, M. Ag.
Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah <lan Keguruan Uff! Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu'alailrnrn wr. wb.
l(.;uni mengh.ar,1pkan kese<liaan Saudara untuk m<:mperpanjang waktu Bimbingan I/TI (matt!ti/teknis*) penulisan skripsi mahasiswa:
Narna
NomorPokok
Jmusan/Smt
Judul Skdpsi
: Dewi Kurn:iawati
: 5'911000103
: }'end. Agama Islam/ IX
"Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Dalam Upaya ivfeningkutkun Kualitas Scmtri di Pondok Pesaniren ldiflahul Ulum, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan ".
Pcnulisan sk:Ii.1)~:i mahasiswa tersebut telah habis batas waktu yang telah clitcntulrnn sejak tanggal 19 Oktober 2003 dan diperpanjang sampai dengan tanggal 19 Maret 2004.
Dernikiim alas \;esediaan Sandara kruni ucapkan terima kmiih.