KISAH YUNUS ajaran 4 Utk 25hb Julai 2015 Adaptasi Dari : fustero.es Diedit Oleh :
“Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa
manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran
berkenan kepada-Nya.”
Ayat Hafalan :Kisah Para Rasul 10:34-35
NABI YUNUS“Ia [Jeroboam II] mengembalikan daerah Israel, dari jalan masuk ke Hamat sampai ke Laut Araba sesuai dengan firman TUHAN, Allah Israel, yang telah diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya, nabi Yunus bin Amitai dari Gat-Hefer.”
(2 Raja-Raja 14:25)
Yunus diperkenalkan sebagai anak Amittai (Yunus 1:1), seorang nabi Galilea yang dilahirkan di sebuah kampung berhampiran dengan Nazaret.Beliau adalah seorang Nabi yang berjaya. Nubuatan tentang Israel telah digenapi (Yeremia 28:9).
NABI YUNUS“Ia [Jeroboam II] mengembalikan daerah Israel, dari jalan masuk ke Hamat sampai ke Laut Araba sesuai dengan firman TUHAN, Allah Israel, yang telah diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya, nabi Yunus bin Amitai dari Gat-Hefer.”
(2 Raja-Raja 14:25)
Yunus mempunyai kekuatan dan juga kelemahan yang besar.Dia selalu melawan dan memberontak, tetapi bersedia untuk belajar. Dia setia kepada Tuhan, berani dan selalu berdoa. Walau bagaimanapun, dia berfikiran sempit, mementingkan diri sendiri dan berdendam.Tuhan sanggup menggunakan kita walaupun kita berdosa.
MISIONARI YANG DIPAKSA
“Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, lalu
mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta
mengikrarkan nazar.” (Yunus 1:16)
Tuhan memberitahu bangsa Israel bahawa bangsa-bangsa kafir yang lain akan tertarik kepada mereka dan berubah melalui teladan Israel
(Ulangan 4:5-6; Yesaya 56:7). Namun begitu, Yunus dipanggil untuk pergi ke bangsa-bangsa itu untuk memberitakan khabar keselamatan.
MISIONARY YANG DIPAKSA
Para pelaut di atas kapal adalah orang-orang kafir pertama yang bertaubat disebalik sikap Yunus. Betapa besarnya kasih Tuhan
kita!
Dia diminta untuk pergi
ke timur melalui darat,
tapi dia memutuskan untuk pergi
ke barat melalui laut.
Dia tidak mentaati
Tuhan, tapi angin dan laut taat kepada
Penciptanya.
Dia tidur, tetapi para
pelayar memintanya
untuk berdoa.
Dia tidak mahu bercakap
tentang Tuhan, tetapi dia
dipaksa untuk memberi kesaksian
tentang iman dan misinya.
PERTAUBATAN YUNUS“Maka atas penentuan
TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu
tiga hari tiga malam lamanya. Berdoalah
Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam
perut ikan itu” (Yunus 1:17-2:1)
Menurut beberapa penulisan pada waktu itu, “tiga hari tiga malam” adalah jangka masa bagi seseorang untuk pergi ke dunia orang mati
(Yunus 2:2).Yesus menggunakan kisah Nabi Yunus sebagai contoh Dia akan berada “di dalam rahim bumi” (Matius 12:40). Dia kemudiannya
akan bangkit dari kematian seperti Yunus dimuntahkan ikan yang
besar.
PERTAUBATAN YUNUS
PERTAUBATAN YUNUS
Allah telah menunjukkan kasihNya kepada Yunus. Itu adalah kasih yang sama yang menggerakkan hatiNya untuk mengampuni orang Niniwe.
Yunus menghadapi kematian yang pasti. Dia percaya pada pengampunan Tuhan dan penyelamatan dariNya. Dia bertaubat hadapanNya (Yunus 2:6-9).
MISIONARI DI DALAM DAERAH MUSUHBangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu. Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.“ (Yunus 3:2-4)1. Tuhan bersedia untuk memberikan kesempatan
kedua ketika kita gagal.2. Kita dihantar untuk bercakap dengan orang-orang
yang belum mengenal Tuhan.3. Khabar yang kita berikan adalah tentang Tuhan,
bukannya tentang kita.4. Injil dan penghakiman selalu datang bersama-sama.
Dosa harus ditunjukkan supaya setiap manusia dapat menemukan keselamatan di dalam Kristus.
5. Tuhan selalu menerima pertaubatan sejati. Dia tidak mengharapkan orang-orang berdosa untuk mengetahui sepennuhnya tentang kebenaran sebelum mengampuni mereka.
“Para penginjil Tuhan di kota besar tidak harus patah hati di
sebalik kejahatan, ketidak adilan, kerosakan moral, yang mana mereka telah dipanggil
untuk menghadapinya pada saat berusaha untuk memberitakan kabar gembira keselamatan.”
E.G.W. (Prophets and Kings, cp. 22, pg. 277)
“Tuhan akan menggembirakan setiap pekerjaNya dengan mesej
yang sama seperti yang telah diberikan kepada Rasul Paulus
ketika berhadapan dengan kejahatan di Korintius : ‘Jangan takut! Teruslah memberitakan
firman dan jangan diam! : Sebab Aku menyertai engkau dan tidak
ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya
engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.’ Kisah 18:9, 10...”
E.G.W. (Prophets and Kings, cp. 22, pg. 277)
“Di dalam setiap kota, walaupun dipenuhi dengan kejahatan dan keganasan, ada banyak orang
yang dengan ajaran yang tepat dapat belajar untuk menjadi pengikut Yesus. Ribuan jiwa
dapat dijangkau dengan kebenaran yang menyelamatkan
dan dipimpin untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat
peribadi.”E.G.W. (Prophets and Kings, cp. 22, pg. 277)
TANGISAN YUNUS“Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.” (Yunus 4:2)
Sungguh tidak disangka! Yunus adalah satu-satunya orang di dalam Alkitab yang menuduh
Allah menawarkan kasih karunia, pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Ia mengeluh bahawa
Tuhan mengampuni daripada mendatangkan bencana. Apakah masalah Yunus?
“Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.” (Yunus 4:2)
TANGISAN YUNUS
Masalahnya: dia mementingkan diri. Yunus mengambil berat tentang dirinya berbanding orang lain. Kemasyhuran dan kesejahteraan dirinya lebih penting baginya berbanding dengan keselamatan lebih daripada 120,000 orang. Adakah kita buta seperti Yunus? Adakah kita sedar tentang misi kita — bekerja untuk keselamatan sesama kita? Adakah kita bersukacita di dalam memenuhi misi kita?