AUTOMATION SUPERVISOR JOURNEY TO THE WORLD CLASS MAINTENANCE
AUTOMATION SUPERVISOR
JOURNEY TO THE WORLD CLASS MAINTENANCE
PARADIGMA ORGANISASI I
“ORGANISASI YANG LUAR BIASA ADALAH ORGANISASI YANG MEMBUAT ORANG BIASA
MENJADI ORANG LUAR BIASA UNTUK MENCAPAI HASIL YANG LUAR BIASA.”
PARADIGMA ORGANISASI II
“GREAT ORGANISATION IS ALWAYS CONTROLLED BY LAW & SYSTEM NOT BY
MEN.”
PEKKA MAINTENANCE
SYSTEMPERENCANAAN & EVALUASI KERANGKA
KERJA AUTOMATION
DefinisiPEKKA System adalah penyusunan dan
pengaturan aktivitas TEKNIS dan ADMINISTRASI yang terrencana dan terstruktur yang fokus
pada hal berikut :
1.Perencanaan, penjadwalan, dan prosedur aktivitas,
2.Pelaksanaan aktivitas terrencana (Corrective, Preventif, Prediktif, Gemba Walk)
3.Pengendalian/pengawasan, evaluasi dan optimalisasi aktivitas,
4.Persiapan terhadap breakdown tak terrencana.
PEKKA MAINTENANCE SYSTEM HALL
S.H.A.R.P
SYSTEM HSSE AUTOMATION RESOURCE PEOPLE
DMAIC1.MESIN : Class
82.PROBLEM :
OEE rate3.MAINTENANCE
PLAN : 4 Ways4.BENCHMARK
Health, Safety & Security
Environment- KEAMANAN- KESEHATAN- KESELAMATA
N
- OMS - Online Monitoring System
- CMS - Computerized Management System
- Tool & Part yang tepat
- Jumlah yang tepat
- Waktu yang tepat
- Continuous Flow
- Kerja sama- Pengembangan
- Pengakuan- Kepercayaan
PENGEMBANGAN BUDAYA & ETOS KERJA(6S, HORENSO, KAIZEN)
TUJUAN DAN SASARAN
CUSTOMER SATISFACTION
• Zero Downtime• Zero Defects
• Efficiency
EMPLOYEE SATISFACTION• Employee Engagement
• Zero Accident
COMPANY SATISFACTION
• High Profit, low Cost
• Production stability
• Zero WasteVISI, MISI, NILAI DASAR & PRINSIP DASAR
VISI & MISI PEKKA SYSTEMVISI :
Mewujudkan DIVISI AUTOMATION menjadi divisi yang mandiri dan unggul dalam mencapai pemeliharaan
kelas dunia.MISI
1.Menciptakan sistem pemeliharaan yang berorientasi pada Keandalan dengan Biaya Terkendali (Controlled Cost Reliability)
2.Menyelenggarakan pemeliharaan dan perbaikan dengan 3 prinsip pemeliharaan; Safety, Effective, Efficient (SEE)
3.Memiliki Personil dengan moral dan motivasi yang tinggi, keterampilan teknik yang bagus, komunikasi yang baik, berorientasi pada pencegahan dan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang tepat dan cepat
4.Menciptakan iklim bekerja yang harmonis internal dan eksternal dalam suasana kekeluargaan
NILAI & PRINSIP DASAR PEKKA SYSTEMNILAI DASAR
1. PELAYANAN TERBAIK (BEST SERVICE)(Aktivitas perawatan, perbaikan, modifikasi dan FP3)
2. PERLINDUNGAN TERBAIK (BEST PROTECTION)(Aktivitas perlindungan pada manusia, mesin, produk dan lingkungan)
3. PENCEGAHAN TERBAIK (BEST PREVENTION)(Aktifitas pencegahan kecelakaan kerja, gangguan operasional, kerusakan mesin dan kerugian material & non material)
PRINSIP DASAR PEMELIHARAAN - SEEKESELAMATAN (SAFETY)o Meminimalisasi resiko bahaya pada manusia, mesin, produk dan
lingkungan (Zero Accident & Zero Pollution)EFEKTIFITAS (EFFECTIVE) o Pencapaian target dan tujuano Pengambilan keputusan dan eksekusi yang cepat, tepat dan berhasilo Zero Claim & Zero DeffectEFISIENSI (EFFICIENT)o Penggunaan sumber daya secara bijaksanao Melakukan hal yang tepat dengan cara yang tepat tanpa keterlambatan
waktuo Zero downtime & Zero waste
TUJUAN DAN SASARAN PEKKA SYSTEM
CUSTOMER SATISFACTION
• Zero Downtime• Zero Defects
• High Efficiency
EMPLOYEE SATISFACTION
• Employee Engagement
• Zero Accident
COMPANY SATISFACTION
• High Profit, low Cost
• Production stability
• Zero WasteKEPUASAN PELANGGAN
Pelanggan dalam hal ini adalah Proses
selanjutnya setelah proses yang kita
lakukan
Dalam PEKKA SYSTEM, pelanggan Divisi
Automation adalah SELURUH
DEPARTEMEN yang ada di Plant
KEPUASAN PEKERJA
Pekerja dalam hal ini adalah Sumber Daya Manusia yang bekerja
di perusahaan
Dalam PEKKA SYSTEM, pekerja Divisi
Automation adalah TEKNISI
AUTOMATION
KEPUASAN PERUSAHAAN
Perusahaan dalam hal ini adalah Manajer
Puncak yang menetapkan tujuan
dan strategi perusahaan
Dalam PEKKA SYSTEM, Perusahaan adalah TOP
& MIDDLE MANAGEMENT dalam hal ini HEAD DEPT. &
PLANT MANAGER
PILAR PEKKA SYSTEM - S.H.A.R.PSYSTEM HSSE AUTOMATION RESOURCE PEOPLE
DMAIC1.MESIN : K-92.PROBLEM :
OEE 6 Big Losses
3.MAINTENANCE PLAN : 5 Ways
4.BENCHMARK
- KEAMANAN- KESEHATAN- KESELAMATA
N
- OMS - Online Monitoring System
- CMS - Computerized Management System
- Tool & Part yang tepat
- Jumlah yang tepat
- Waktu yang tepat
- Continuous Flow
- Kerja sama- Pengembangan
- Pengakuan- Kepercayaan
DESKRIPSIMesin,
Problem, Prosedur aktivitas
perawatan & perbaikan,
dan Pengukuran hasil kinerja
system
Keamanan tempat kerja,
Kesehatan pekerja dan Keselamata
n dalam aktivitas
pemeliharaan dan
perbaikan
Monitoring HACCP, HMI,
PCC, Inverter,
Servo Drive, & Trend.
Pola Perencanaa
n & penjadwalan
berbasis computer
Penyediaan Peralatan,
perlengkapan dan spare part yang
tepat dengan
jumlah tepat pada saat
yang tepat.
Pemilihan, penempata
n, peningkata
n kemampua
n, komunikasi
& koordinasi tim, dan
hubungan internal & eksternal
DEFINEMendefinisika
n masalah yang terjadi dan ruang
lingkup kerja
MEASUREMengukur
proses atau kinerja saat ini dengan
mengumpulkan data-data &
fakta
ANALYZEMenganalisa proses dan kinerja saat
ini untuk menemukan solusi dari problem
IMPROVEMelakukan perbaikan
problem dan peningkatan
dengan solusi prioritas dan melakukan
validasi
CONTROLMenetapkan standarisasi, mengontrol proses yang
telah diperbaiki dan ditingkatkan dalam jangka panjang dan mencegah terjadinya kembali problem tersebut
D M A I CIMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA
SYSTEMPILLAR 1 – SHARP SYSTEM – PENGENALAN DMAIC
Theoritical Time Available
Real Time Available Company Shutdown
Actual Run Time Trial work/ Test
Production Working Time Planned Breakdown
Effective Run Time UnPlanned Breakdown
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 1 – SHARP SYSTEM – PENGENALAN EFFECTIVE RUN TIME
Hari libur atau OFF Produksi
Trial New Product, Trial Botol, Trial
Preform, dll
Proses End Prod, CIP-COP, QC monitoring, Changeover,
Autonomous-Cleaning+Check gripper+Arol, Preventive,
Preparation, Start Step, Routine Setup & Adjustment
Internal & Eksternal Breakdown, Setup & Adjustment after
Breakdown, Minor Stoppages, Slow Cycle, Start Up Reject, Process
Reject
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 1 – SHARP SYSTEM – 4 ELEMENTS
PROBLEM :OEE 6 Big
Losses
MESIN :K9 (Klasifikasi
9)MAINTENANCE PLAN :
4 WaysBENCHMARK :
5 Metrics
Availability Rate :- Unplanned BREAK DOWN- Planned Breakdown :
Setup & Adjustment, Preventive
Power Distribution Corrective Maintenance :- Repair Service- Modification
Financial Performance
PLC & I/O moduleHMI & PCC
Preventive Maintenance (Time-Based) 7 POINTS :
- Periodic Inspection- Periodic Service
- Periodic Calibration- Periodic Testing
- Periodic Alignment- Periodic Adjustment
- Periodic Replacement
Data ConnectivityCustomer
SatisfactionSensor & ActuatorMotorization
Performance Rate :
- Small Stop- Speed Reduction
Process Performance
Mechanization
Quality Rate :- Start Up reject- Process Reject
PneumaticPredictive Maintenance :
- Visual-Based- Statistical-Based
Not Moving Object
Employee PerformanceGEMBA WALK :
Area & Machine Inspection
PARADIGMA PROBLEM :“ TIDAK ADA PROBLEM DIVISI, YANG
ADA ADALAH PROBLEM MESIN.PROBLEM MESIN ADALAH PROBLEM
BERSAMA.YANG KITA HADAPI ADALAH PROBLEM,
BUKAN REKAN KERJA.”
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 1 – SHARP SYSTEM
KLASIFIKASI PROBLEM – OEE 6 BIG LOSSES
AVAILABILITY PERFORMANCE QUALITYUnplanned Stop
– breakdown STOP >
15minutes
Planned Stop – Setup &
Adjustment
Small StopSTOP <
15minutesSlow Cycle Process
RejectStart up reject
DOWNTIME LOSS SPEED LOSS QUALITY LOSS1.INTERNAL :- Kerusakan Part- Setup &
Adjustment ulang akibat kesalahan/kerusakan
2. EXTERNAL : - Problem Material- Problem Supply
Utility- Problem SDM
1.Setup Parameter
2.Changeovers3.Major
Adjusment4.Autonomous5.Warm up/
preparation6.Planned
maintenance7.Quality
inspection
1.Salah material2.Input material
macet/jammed
3.Jalur output produk macet/Jammed
4.Setting yang salah
5.Sensor Error
1.Spare part kotor/aus/lemah
2.Lubrikasi yang buruk
3.Material/ Part tak standar
4.Kondisi lingkungan yang buruk
1.Kesalahan setting mesin
2.Kesalahan penanganan mesin oleh Operator
3.Material Kadaluarsa
1. Changeover yang tak optimal
2. Setting yang salah saat part baru dipasang
3. Mesin yang menghasilkan limbah tetap
Power Supply DropPressure Supply DropBroken Machine PartCIP SIP COP SOP ulangNo forkliftNo operatorNo Pallet
CIP-COP & SIP-SOPPreparationAuto MaintenanceChangeoverMonitoring QCBasement washing
Salah PreformPreform stuckBotol/Cap StuckBottle undetectedConveyor FullLabel JammedMotor Overload
Mould not lockBearing sudah mulai rusakOli gearbox bocorConveyor sudah ausMotor Overload
Neck botol coak – BreakdownCoding Blur – BreakdownCap Canted – Small StopUnfilled Bottle – BreakdownUnderfilled Bottle – Small StopContamination – BreakdownBad bottle - Breakdown
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 1 – SHARP SYSTEM
KLASIFIKASI PROBLEM – OEE 6 BIG LOSSES
OEE 6 BIG LOSSES Alasan Paradigma baruMachine Failure/ BREAKDOWN
Saya sudah mengikuti Jadwal Preventive
Kaizen terhadap Preventive Program
Setup & Adjustment SOP kami sudah kami jalankan secara maksimal
Kaizen terhadap SOP. Standard work creates standard results
Idling & Minor Stoppages Mesin masih bisa running lagi
Small stop indikasi terjadinya kerusakan minor pada mesin
Reduced Speed Mesin masih bisa running Speed loss is a silent killer of profit
Defect in process Produk akan dihold oleh QA, kita harus running produksi
Produk defect adalah produk sampah yang akan dibuang
Defect in start up Kita diizinkan membuat beberapa persen loss STRIVE FOR PERFECTION!
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 1 – SHARP SYSTEM
KLASIFIKASI PROBLEM – CONTINUOUS LOSSES
PARADIGMA K 9 & PROBLEM SOLVING :
“IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI ADALAH LANGKAH PERTAMA YANG
SANGAT PENTING DALAM PENANGANAN PROBLEM. ”
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 1 – SHARP SYSTEM
KLASIFIKASI MESIN K-9 (DESKRIPSI)
POWER DISTRIBUTIONMAIN POWER
(UTILITY)
POWER SUPPLY 3P
POWER CONTROL
DISTRIBUTED MCB
MAIN MCB 3P
MAIN MCB 3P
UPS
MCCB
BEBAN / LOADMOTORIZATION
BEBAN / LOAD CONTROL
DISTRIBUTED MCB
MAIN MCB 1P
BEBAN / LOADLIGHTING & 1P MACHINES
POWER SUPPLY 1P
PSU AC TO DC
PLC & I/O SYSTEMMCB 3P / 1P
SD CARDPROGRAM
CPU PLC POWER MODUL
PSU 24/12/5VDC
DIGITAL INPUT
DIGITAL OUTPUT
ANALOG OUTPUT
ANALOG INPUT
HMI & PCC SYSTEMPSU 24VDC –
1PHMI / PCC
MONITOR / TOUCH SCREEN
I/O DEVICEKEYBOARD
MOUSEMAGNETIC
KEY
CPU
MOTHERBOARD
RAMHDD
VGA CARDKABEL DATALAN CARD
DATA CONNECTIVITY SYSTEMAUTOMATION LEVEL
MACHINE CONTROL
LEVEL
ETHERNET SYSTEM
PROFIBUSSYSTEM
4-20mA HARTRS 232RS 485
KABEL ETHERNETKONEKTOR RJ45
SWITCH HUBLAN CARD
KABEL RS 485KABEL RS 232
KONEKTOR M12
SCADA MONITORING LEVEL
I/O DEVICE SYSTEM
KABEL & KONEKTO
R PROFIBUSREPEATER
CANBUSSYSTEM
I/O CONTROLLERCLOSED
RESISTORCONNECTOR Y
CLOSED SENSOR
SENSOR & ACTUATOR SYSTEM
PSU 24VDC
POWER MODUL
DIGITAL INPUT DIGITAL
OUTPUTANALOG OUTPUT
ANALOG INPUT
SENSOR DIGITAL
ACTUATOR
DIGITAL
SENSOR ANALOG
(4-20mA)
ACTUATOR
ANALOG(4-20mA)
MOTORIZATION SYSTEMMAIN MCCB 3P
DOL / STAR DELTA SYSTEM SERVO DRIVE
THERMAL OVERLOAD
RELAY
KONTAKTOR 3P
SERVO DRIVE
DISTRIBUTED MCB
MOTOR INDUKSI MOTOR SERVO
INVERTER
MOTOR INDUKSI
INVERTER
CONTROL PLC &
CONNECTIVITY
ENCODER CONTROL PLC &
CONNECTIVITY
PNEUMATIC SYSTEM
PRESSURE SUPPLY ( UTILITY )
TERMINAL VALVE
BUTTERFLY VALVE
GATE VALVE
PLUG VALVE
GLOBE VALVE
BALL VALVE
NEEDLE VALVE
DIAPHRAGM VALVE
PRESSURE REDUCING VALVE
CHECK VALVE
HOSE+HOSE KIT Compressed
Air Regulator
TRAPS
VALVE
SAFETY
VALVE
MECHANIZATION SYSTEMMOTORIZATION
ELECTRICAL RELATED
GEARBOX
BEARING
SHAFT / AS
PIN LOCK
GEAR
CHAIN
SPROKET
BELT
ROLLER
FORK
ETC
NON ELECTRICAL
RELATED
GUIDE RAIL
NOT MOVING OBJECT
CASING
BODY DOORPIPE
SEAL ETC
PARADIGMA PEMELIHARAAN:
“THE BEST WAY TO DEAL WITH THE PROBLEM IS TO PREVENT IT.
COST BREAKDOWN JAUH LEBIH BESAR DARIPADA COST PREVENTIVE
MAINTENANCE.”
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 1 – SHARP SYSTEM
KLASIFIKASI MAINTENANCE PLAN
Faktor penunjang keberhasilan perencanaan perawatan akan terkait dengan:
Ø Ruang lingkup pekerjaan.Ø Akses ke Lokasi pekerjaan.Ø Prioritas.Ø Metode Pengerjaan / SOPØ Ketersediaan Spare part.Ø Ketersediaan peralatanØ Ketersediaan tenaga kerja berkualitas dan kuantitasnya.
Kendala yang mungkin muncul dalam perencanaan perawatan dapat disebabkan berbagai aspek seperti:
Komunikasi buruk dan ketidakjelasan instruksi, Kurangnya informasi dan data, Berbagai keterlambatan / ketidakpastian spare parts dan alat, Tenaga kerja kurang pengalaman dan kurang terampil.
Basic GOAL of Planning & Scheduling is DELAY AVOIDANCE
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN MAINTENANCE
NO PRIORITY APPLICATION
1 EMERGENCY Life, health, safety risk-mission critically
2 URGENT Continuous Operation of facility at risk
3 PRIORITY Mission support/ Project deadline4 ROUTINE First come first served5 DISCRETION Desired but not essential
6 DEFFERED Accomplished only when resource allowed
Spare Parts
Activities
Facilities & Utilities
ToolsTechnical
Information
Man Power
Maintenance
Requirement
MAINTENANCE PLANCORRECTIVE
(Failure Based)PREVENTIVE(Time-Based)
PREDICTIVE(Condition-
Based)
GEMBA WALK(Area Based)
Dilakukan setelah terjadinya
BREAKDOWN
Dilakukan agar mesin terus dalam kondisi layak operasi dan
mengurangi BREAKDOWN
Dilakukan berdasarkan hasil periodic inspection
dan analisa data TREND
Dilakukan untuk mengurangi resiko bahaya, kesehatan dan keselamatan
Aktivitas ini dilakukan untuk memperbaiki
mesin agar tidak terjadi lagi kerusakan yang sama di masa
depan
Aktivitas perawatan yang dilakukan untuk
mengembalikan mesin pada kondisi yang
diinginkan/ layak operasi
Aktivitas ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya BREAKDOWN dengan
metode visual & analisa data
Aktivitas ini dilakukan untuk melindungi
mesin, produk, manusia dan
lingkungan dari potensi bahaya
apapunAktivitas yang dilakukan:1. Machine Repair
Service, pelayanan perbaikan mesin agar mesin kembali beroperasi
2. Machine Modification, pelayanan perbaikan agar kerusakan mesin dapat dikurangi dan dapat diprediksi
3. IT SUPPORT Repair & Modification
Aktivitas yang dilakukan :1. Periodic Inspection,
Pemeriksaan kondisi mesin secara berkala
2. Periodic Service, aktivitas cleaning, pengencangan dan pengisian ulang
3. Periodic Replacement aktivitas penggantian spare part berdasarkan life timenya
4. Periodic Calibration, aktivitas komparasi alat ukur konvensional dengan alat ukur standard
Aktivitas yang dilakukan :1. Visual based
Inspection pemeriksaan langsung/ visual terhadap hardware/ komponen/ spare part yang vital/ critical
2. Statistical Based Inspection, pemeriksaan dilakukan berdasar trend data.
Aktivitas yang dilakukan:1. Work Place
Inspection, pemeriksaan terhadap area kerja mesin
2. Panel Inspection, pemeriksaan terhadap panel mesin
3. Physical Machine Inspection, pemeriksaan terhadap kondisi fisik mesin
Corrective Report Maintenance Record Predictive Record Gemba Walk Report
PEKKA SYSTEM SAFETY & PROCESS RISK AUTOMATION TEKNIK
PRODUKSI PRODUKSI
POWER DISTRIBUTION High PSU 24VDC & UPS MCCB, MCB,
KONTAKTOR -
PLC & I/O MODULE High PLC CPU &
MODULE - -
HMI & PCC High HMI & PCC - -DATA
CONNECTIVITY High PROFIBUS & ETHERNET - -
MOTORIZATION High & Middle
INVERTER & SERVO DRIVE
INVERTER, KONTAKTOR, TOR, MOTOR
KONTAKTOR & TOR
MECHANIZATION Middle - GREASING & BEARING
GREASING, SETTING &
ADJUSTMENTSENSOR & ACTUATOR Middle - SENSOR & RELAY SENSOR &
RELAY
PNEUMATICS Middle - SOLENOID & VALVE
SOLENOID & VALVE
NOT MOVING OBJECT Low - - ALL
(AUTONOMOUS)
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 1 – SHARP SYSTEM
TANGGUNG JAWAB PEMELIHARAAN MESIN
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 1 – SHARP SYSTEMBENCHMARK
Faktor Kritis
Poin Kunci KPI Benchmark Target
Financial Performance
- Cost- Revenue
- Maintenance Cost
- FP3 Cost- PvM Cost- PdM Cost
= Actual cost/Budget
= FP3 Cost/Budget= PvM Cost/Budget= PdM Cost/Budget
> 80 %< 25 %< 50 %< 25 %
Customer Satisfaction
- Quality- Service
- FP3 Completion
- PvM Completion
- MTBF- MTTR- Breakdown %
= Completed/Total request= Completed/Scheduled= Between Failure/Total Fail= Time to Restore/Total Repair= Breakdown/Actual time
> 90 %> 90 %> 5 %> 5 %< 10 %
Process performance
- Equipment Performance
- OEE = Availability (90%) *Performance (95%) *Quality Rate (99%)
85 %
Employee/ Environment safety
- Health- Safety- Morality
- Absentee- Accident- Overtime
= Absence/Total working day= Accident/Total working day= Overtime/Total working hour
> 95 %= 0< 10 %
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 1 – SHARP SYSTEM – CUSTOMER SATISFACTION BENCHMARK
MTBSI (Mean Time Between Service Incidents)MTBF (Mean Time Between Failures)MTRS (Mean Time to Restore Service)
(Agreed Service Time (AST) – downtime)
Agreed Service Time (AST)X 100 %Availability (%) =
Available time in hours
Number of breaksReliability (MTBSI in hours) =
Available time in hours – Total downtime in hours
Number of breaksReliability (MTBF in hours) =
Total downtime in hours
Number of breaksMaintainability (MTRS in hours) =
Incident detectionWaktu di mana penyedia layanan TI organisasi dibuat sadar akan adanya insiden
Incident diagnosisWaktu dimana diagnosis untuk menentukan penyebab diselesaikan
Incident repairWaktu dimana kegagalan telah diperbaiki
Incident recoveryWaktu dimana pemulihan komponen telah selesai
Incident restorationWaktu dimana layanan bisnis normal kembali.
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 1 – SHARP SYSTEM – PROCESS PERFORMANCE BENCHMARK
1 CYCLE 92 JAM & CIP SIP+Maintenance 7 JAM
AVAILABILITY
a.Planned Runtime = (92 jam * 60 menit)+(7 jam * 60 menit) = 5.940 menit
b.Production Runtime = 92 jam * 60 menit = 5.520 menit
d.Jumlah secara teori dalam Actual runtime = 600 bpm * 4.407 menit= 2.644.200 pcs
Planned Breakdown
420’
PERFORMANCEe.Jumlah actual yang diproduksi = 550bpm * 4.407 menit = 2.423.850 pcs
SLOW SPEED 33rb bph
QUALITYf.Jumlah yang diharapkan = 2.423.850 pcs
g.Jumlah aktual yang diproduksi = 2.420.750 pcs
Scrap startup & process
OEE = c/a x e/d x g/f = 4.407/5.940 x 2.423.200/2.644.200 x
2.420.750/2.423.850= (0.742 x 0.916 x 0.9987) * 100 = 67.879
%
Breakdown VS Actual Time = 1.113/5.520 = 20.16 %
c. Actual Runtime = 5.520 menit -1.113 menit = 4.407 menit
Breakdown+ small stop
1.113 ‘
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 2 – SHARP HEALTH, SECURITY & SAFETY ENVIRONMENT
KEAMANAN KESELAMATAN KESEHATANWork place / Working
AreaWorking Process Worker / Employee
Keamanan terhadap lingkungan dan tempat
kerja
Keselamatan dalam proses bekerja
Kesehatan individu pekerja
- CCTV System- Fire Alarm & Fire
Extinguisher- Penerangan outdoor
dan indoor- Rambu-rambu
keselamatan
- Alat Pengaman Diri (APD)
- Metode kerja safety-based
- Kebersihan & kerapihan mesin (Aplikasi Budaya 5S)
- Manajemen beban kerja / work load
- Manajemen Overtime- Kebersihan dan
kerapihan tempat kerja (Aplikasi Budaya 5S)
Perlindungan terhadap bahaya kriminalitas, kebakaran, bencana alam, lingkungan yang tidak bisa dimonitoring langsung, dll
Perlindungan keselamatan pekerja dalam proses kerja dari kondisi mesin, metode kerja, kecerobohan pekerja, lingkungan kerja, dll
Perlindungan kesehatan pekerja dari kelelahan, penyakit akibat kerja, kondisi lingkungan kerja yang tidak higienis, dll.
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 3 – SHARP AUTOMATION
OMS - Online Monitoring System
CMS - Computerized Management System
Proses monitoring terhadap :1. HACCP ( Critical Sensor )2. HMI & PCC Connectivity3. Servo Drive & Inverter Program4. PLC Monitoring5. Alarm & Problem Indicator
Proses perencanaan Preventive Maintenance :1. 7 POINTS Prevention : Periodical
Inspection, Service, Calibration, Testing, Alignment, Adjustment, Replacement.
2. FP3 Request & Completion3. Report Benchmark
- Mengawasi kondisi mesin secara real time
- Melakukan persiapan predictive untuk mencegah DT jika ada indikasi abnormality
- Proses Back Up OS, Program dan Recipe/ Parameter
- Melihat trend mesin, melakukan perhitungan MTTR dan MTBF saat terjadi problem.
- Melakukan perencanaan dan penjadwalan Preventive Maintenance dengan Program / Aplikasi computer
- Memastikan PvM berjalan sesuai jadwal dan sesuai target
- Request dan Completion FP3 melalui Online Request ( Web-Based)
- Hasil PvM, PdM, CM, GW diinformasikan secara Online sebagai salah satu cara Information Sharing.
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 3 – SHARP AUTOMATION - OMS
OMS
COMPUTER AUTOMATION
HMI/ PCC Mesin
Servo drive /
Inverter
PLC Monitoring
PCCDATABASE
HMIMesin
Servo Motor
Program
PLC Program
HACCP Sensor
Trend
Alarm & Problem Indicator
Back UpOS
Back up OSBack up
Recipe
Back Up Program
Program Modification
Back Up Program
Tracing Problem
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 3 – SHARP AUTOMATION - CMS
CMS
COMPUTER AUTOMATIO
NPREVENTIVE
MAINTENANCE FP3 REQUEST &
COMPLETION
REPORT
PERIODIC SCHEDULE :- Periodic Inspection
- Periodic Service- Periodic Calibration
- Periodic Testing- Periodic Alignment- Periodic Adjustment
- Periodic Replacement
PvM Completion
VSPvM Planning
Web based FP3 :1. Form FP32. List FP33. Accepted/ Rejected
FP34. On Going FP35. Completed FP3
FP3 CompletionVS
FP3 Total Accepted Request
1. PvM Completion2. PdM Execution3. CM Execution
4. Genba Walk Report5. FP3 Completion6. Problem Record
7. Maintenance Cost / Spare Part Cost
BreakdownVS
Production Time
(AVAILABILITY)
Spare Part CostVS
Maintenance Budget
MTTRVS
MTBF
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 4 – SHARP RESOURCE
Right Item at the Right place and at the Right timeSHARP
RESOURCE (ITEM/ASSET)
CYCLE
Klasifikasi type
RESOURCE (ITEM/ASSET) –Aplikasi K9
Perencanaan dan
Penjadwalan Permintaan Pembelian
(PP)
Evaluasi PP dan
Budgetting Control
(MONTHLY)
Identifikasi Spare Part –
KATALOG
Klasifikasi type
RESOURCE (ITEM/ASSET) –MUSIC-3D
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 4 – SHARP RESOURCE
Klasifikasi K9 – AUTOMATION ITEM
K-9 + IT Support SPARE PART
Power Distribution
Power Supply Unit 24VDC (40A, 20A, 10A, 5A), 12VDC, 5VDC
PLC & Module I/O CPU S7 300 – S7 400, Module DI, DO, AI, AOData
ConnectivityProfibus (Konektor, Kabel, Repeater), Profinet (RJ45 Metal Plate, kabel STP,
Switch Hub)
HMI & PCC CPU (Prosesor, RAM, VGA, HDD, CF Card, Main board, Control board, I/O PCI Card, LAN card), Monitor/Touchscreen, Keyboard+Mouse
Sensor & Actuator -
Motorization Inverter & Servo driveMechanization -
Pneumatic -Not Moving
Object -
Tools for Machine Kunci Pas, Kunci L, Kunci Shock, AVO Meter, Obeng Elektrik, Obeng Elektronik, dll
IT Support Telepon (PABX, Kabel Telepon Indoor/Outdoor, RJ11), Internet (Modem, Mikrotik, Switch hub, Kabel UTP, RJ45 Standard, WIFI)
Tools for IT Crimping tool, cable tester, Phone tester, Multimeter analog, Solder standard, solder uap, dll
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 4 – SHARP RESOURCE
Klasifikasi MUSIC-3DMulti Unit Spares Inventory Control-Three Dimensional
High Consumption Value (HCV)
Low Consumption Value (LCV)
Long Lead Time (LLT)
Short Lead Time (SLT)
Long Lead Time (LLT)
Short Lead Time (SLT)
Critical (C) 1 2 3 4Non Critical
(NC)5 6 7 8
Number 20 % (small)Sales Value 80 % Large
Number 80% (large)Sales Value 20% low
MUSIC 3D
ABC
VED
SND
Consumption Value
Critically
Availability
HCV & LCV
C & NC
LLT & SLT
Nilai Part > Rp. 5 juta
Mesin Stop total
Maks LT 1 bulan
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 4 – SHARP RESOURCE
Klasifikasi MUSIC-3D – AUTOMATION ITEMMUSIC 3D Keterangan Contoh
1 C-HCV-LLT Critical Part yang mahal dan lama pengirimannya PSU 24VDC 40A, 20ACPU PLC & Module I/OInverter & Servo DriveHMI & PCC, Profibus SystemCamera InspectionMotor Servo & Induksi
2 C-HCV-SLT Critical Part yang mahal dan sebentar pengirimannya
-
3 C-LCV-LLT Critical Part yang murah dan lama pengirimannya
RJ45 Metal Plate, Sensor Proxy-Photoelectric, Valve, Soft Starter Motor
4 C-LCV-SLT Critical Part yang murah dan sebentar pengirimannya
Kontaktor, Thermal Overload Relay, Relay 24VDC
5 NC-HCV-LLT Non Critical yang mahal dan lama pengirimannya Sensor Jokab Safety System
6 NC-HCV-SLT Non Critical yang mahal dan sebentar pengirimannya
-
7 NC-LCV-LLT Non Critical yang murah dan lama pengirimannya
Ethernet System, Fuse, Baterai UPS 12V 7Ah, Kabel Serial RS232 to RS 232, Baterai CMOS
8 NC-LCV-SLT Non Critical yang murah dan sebentar pengirimannya
Kabel Power
PEOPLE- EMPLOYEE SATISFACTIONRECOGNITION
Karir, Rasa hormat,
Pendapatan, &
Penghargaan
DEVELOPMENT
Pengembangan keahlian & Kesempatan
belajar
WORKPLACESituasi,
Fasilitas, Hubungan
kerja, Perlakuan & Kerja team
FEELING VALUED & INVOLVEDPerasaan dihargai dan
keterlibatan)
TRUSTKepastian bekerja,
Jaminan hidup, kesehatan & keselamatan
EMPLOYEE ENGAGEMENTLoyalitas, Peningkatan produktivitas, Penghematan biaya
manajemen, Peningkatan Kreativitas & Inovasi, dan Kepuasan dalam bekerja
IMPLEMENTASI SHARP - 5 PILLAR PEKKA SYSTEMPILLAR 5 – SHARP PEOPLE
IMPLEMETASI PEOPLE MANAGEMENTA.WORKPLACE :
1.TEAMWORK BUILDING – Setiap Masalah Mesin adalah masalah bersama
2.PARTNERSHIP – Komunikasi yang baik dan penuh kekeluargaan3.EXAMPLE / ROLE MODEL– Kepemimpinan yang baik dan teladan4.COMPLETE WORK FACILITY – Tersedianya seluruh fasilitas dalam
bekerjaB.DEVELOPMENT :
1.GMP, ISO 22000, HCCP, K3 and Chemical Handling (Once a year)2.HARD SKILL TRAINING – Training skill yang berhubungan dengan
teknik3.SOFT SKILL TRAINING – Training yang berhubungan dengan soft skill4.COMPUTER TRAINING – Training yang berhubungan dengan
penggunaan komputer5.KNOWLEDGE & INFORMATION FACILITY – Penyediaan fasilitas ilmu
pengetahuan dan informasi yang dapat membantu pekerjaC.RECOGNITION :
1.ABSENTEE MONITORING – Absensi harian2.OVERTIME MONITORING – Pemerataan lemburan3.MAINTENANCE EXECUTION & PROBLEM HANDLING – Pelaksanaan dan
penanganan masalah4.PERFORMANCE ASSESMENT – Penilaian performance
D.TRUST : 1.HEALTH & SAFETY ASSURANCE – Jaminan kesehatan dan keselamatan2.EMPLOYMENT SECURITY – Keamanan / Kepastian dalam bekerja
PENGEMBANGAN BUDAYA & ETOS KERJA(6S, HORENSO, KAIZEN)
Dalam PEKKA SYSTEM Budaya kerja yang dikembangkan yaitu :
- 6S Sebenarnya adalah WORKPLACE MANAGEMENT, pengelolaan tempat kerja
- HORENSOSebenarnya adalah cara berKOMUNIKASI dalam team baik internal maupun eksternal
- KAIZENSebenarnya adalah PEUBAHAN/ pengembangan/ perbaikan secara BERKESINAMBUNGAN atau terus menerus.
Herb Kelleher, the former CEO of Southwest Airlines"Culture is what people do when no-one is looking".
PENGEMBANGAN BUDAYA & ETOS KERJA(6S – SEIRI SEITON SEISO SENSHU SEIKETSU SHITSUKE)
“6S - ORGANIZING WORKPLACE”
S1 = Sort = Pemilahan = SeiriAktivitas pemilahan dan menyingkirkan barang atau aktivitas yang tidak diperlukan. S2 = Set in Order = Penataan = SeitonPrinsip bahwa setiap barang memiliki tempat dan setiap barang ada di tempatnya. S3 = Shine = Pembersihan = SeisoAktivitas membersihkan sekaligus memeriksa ketidak-sesuaian sehingga mudah menemukan akar masalah dan cepat dalam penyelesaian hingga tindakan pencegahannya. Bersihkan agar penyimpangan terlihat jelas dan mudah untuk diatasi atau dicegah. S4 = Safety = Pengendalian Keselamatan Kerja (K3) = SenshuKeselamatan kerja adalah pribadi setiap pekerja dan pekerja berkewajiban untuk menjaga dan melindungi rekan (kelompok kerja) untuk bekerja nyaman dan aman, sekaligus menjaga citra perusahaan dan keamanannya. S5 = Standardize = Pemantapan = SeiketsuSistem dan prosedur untuk mempertahankan kedisiplinan pelaksanaan S1 + S2 + S3 + S4. Terlebih penting lagi adalah menyetandaran kesamaan pemikiran, pandangan dan pengertian, bahwa 6S adalah alat yang ampuh untuk menghilangkan pemborosan ditempat kerja. S6 = Sustain = Pembiasaan = ShitsukeSetelah di standardisasikan maka perlu diulang dan diulang semua kegiatan dan aktivitas tadi, sehingga benar-benar menjadi kebiasaan dan budaya kerja.
3 PILAR BUDAYA HORENSO:
Houkoku ( REPORT – melaporkan ),Renraku ( CONTACT – menginformasikan )
Soudan ( CONSULT – mengkonsultasikan ).APLIKASI HO REN SO DALAM PEKERJAAN ADALAH :
1. BRIEFING SAAT SHIFT CHANGE (5 MINUTES COMMUNICATION). BERDOA BERSAMA SEBELUM BEKERJA, BUKU KOMUNIKASI DIBACAKAN BERGANTIAN OLEH OPERATOR DIPIMPIN OLEH KEDUA SUPERVISOR.
2. PELAPORAN PROBLEM AKIBAT BREAKDOWN SECEPAT MUNGKIN ( >15MENIT ) SEHINGGA SELURUH YANG BERKEPENTINGAN MENGETAHUI (INFORMATION SHARING)
3. PRESENTASI PROBLEM BREAKDOWN/ REPETITIVE STOP YANG SUDAH SANGAT BERPENGARUH PADA PRODUKTIVITAS OLEH TEAM PRODUKSI, DILAKUKAN DISKUSI DAN ANALISA PEMECAHAN MASALAH DAN PENCEGAHANNYA.
PENGEMBANGAN BUDAYA & ETOS KERJA(HO REN SO – HOUKOKU RENKAKU SOUDAN)
“REPORT – CONTACT - CONSULT”
PENGEMBANGAN BUDAYA & ETOS KERJA(HO REN SO – HOUKOKU RENKAKU SOUDAN)
“REPORT – CONTACT - CONSULT”Informasi
Informasi baru ada arti, kalau sudah disebarkan Informasi ada arti dalam penyebaran Hanya mendapatkan informasi saja tidak ada arti Makin banyak menyebarkan informasi, makin tinggi nilainya
Salah pengertian tentang informasi Kalau mengeluarkan informasi secara cuma-cuma, akan rugi Dianggap bahwa informasi adalah harta kekayaan sendiri
(Kalau melihat secara jangka panjang, penilaian terhadap orang yang menyampaikan informasi lebih banyak akan meningkatkan
kepercayaannya)
PENGEMBANGAN BUDAYA & ETOS KERJA(HO REN SO – HOUKOKU RENKAKU SOUDAN)
“REPORT – CONTACT - CONSULT”
Tujuan HORENSO :
Membangun komunikasi yang efektif dengan menekankan
pada LAPORAN,KOMUNIKASI DAN KONSULTASI yang dapat
meningkatkan kerjasama team YANG TIDAK HANYA masalah
berkomunikasinya namun lebih dititikberatkan pada
TANGGUNGJAWAB dan KEPEDULIAN akan pekerjaan atau
tugas yang mereka hadapi.
Jika ada satu mata rantai yang rapuh dalam team akan
berdampak fatal dalam keutuhan kelompok.
Hokoku (REPORT)• Pelaporan atas progress atau perkembangan suatu pekerjaan, tugas yang diberikan atau permasalahan yang terjadi.
• Ada 3 poin utama yang ditekankan dalam Houkoku, yaitu :1.Fakta, 5W+2H+TPO2.Metode, cara yang digunakan3.Tujuan, apa yang akan didapat atau dicapai
• Karakteristik budaya Jepang lebih mementingkan progress daripada result.
• Jadi bila anda diberi tugas, jangan lupa untuk selalu memberi laporan progress
5W+2H+TPO ARTI PENGERTIANWHO SIAPA Mengandung pertanyaan-pertanyaan mengenai
pelaku atau orang lain dari sebuah peristiwa yang terjadi.
WHAT APA Berisi pertanyaan mengenai permasalahan atau hal yang terjadi pada suatu peristiwa.
WHEN KAPAN Berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai waktu terjadinya peristiwa, berita atau cerita yang terjadi.
WHERE DIMANA Mengandung pertanyaan-pertanyaan mengenai tempat atau lokasi sebuah peristiwa terjadi.
WHY KENAPA Mengandung pertanyaan-pertanyaan mengenai alasan atau motivasi terjadinya sebuah peristiwa.
HOW BAGAIMANA Berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengandung cara atau proses berlangsungnya suatu peristiwa.
HOW MUCH/MANY
BERAPA Berisi pertanyan-pertanyaan mengenai jumlah yang dihasilkan.
TIME WAKTU Menyatakan waktu kita memberikan laporan/ informasi
PLACE TEMPAT Menyatakan tempat kita memberikan laporan/ informasi
ORGANIZATION KEPADA SIAPA
Menyatakan kepada siapa kita memberikan laporan/ informasi
Jap’s Culture :Progress First than Result
Renraku (CONTACT)(=Memiliki informasi bersama)
Memiliki fakta dari informasi bersama
Memiliki arti dari informasi bersama
Memiliki emosi dari informasi bersama
Kontak dengan rekan kerja di internal departemen maupun lintas departemen bahkan ke departemen yang seringkali dipikir tidak ada hubungannya dengan area dan kegiatan kerja.
Progress pekerjaan anda sebaiknya diinformasikan ke departemen lain.
Di tempat kerja, biasanya hubungan antar departemen baru terjadi ketika ada permasalahan / komplain. Parahnya, yang terjadi bukan semangat mencari solusi tetapi malah saling menyudutkan, saling tuding dan saling menyalahkan
KUALITAS KOMUNIKASI DESKRIPSI
OPENNESS - Adanya keterbukaan, tidak ada yang ditutup-tutupi atau disembunyikan.
- Segala sesuatu harus apa adanya dan apa yang sebenarnya.
SUPPORTIVENESS
- Saling mendukung, saling memberikan manfaat semaksimal mungkin.
POSSITIVENESS - Bersikap positif, melihat dan menilai sesuatu dari sisi positif.
EMPHATY - Memahami perasaan orang lain. “Seandainya saya jadi dia….”
EQUALITY - Kesetaraan.- Ada kesamaan kesempatan untuk aktif
mengekspresikan / mengkomunikasikan sesuatu.
- Menciptakan suasana komunikasi yang setara dan porsi yang seimbang dalam membahas sesuatu.
Jap’s Culture : jika masalah terjadi didalam
perusahaan, walaupun terjadi dibagian lain tetapi kita tetap harus
bertanggung jawab untuk menanggung akibatnya…
SOUDAN (CONSULT)
• Konsultasi antara kita dengan atasan, terutama bila kita menemui masalah dalam pekerjaan kita. Bukan hanya masalah besar, namun baru potensi untuk salah pun layak disampaikan dan konsultasikan.
• Hal penting dalam melakukan Soudan, sebelum berkonsultasi dengan atasan kita diminta sudah mempunyai ide yang akan dilakukan. Konsultasi dalam Soudan lebih pada pengembangan ide dasar kita untuk kemudian diperbagus oleh atasan sebelum dilakukan.
Konsultasi adalah “Efek Sinergis”
Prinsip 1“Konsultasi tanpa rasa tertekan”
Prinsip 2“Memikirkan solusi dengan sendiri dulu
lalu berkonsultasi”
Prinsip 3“Harus melaporkan hasilnya”
1. Tidak ada rasa tanggungjawab2. Ingin dijadikan hasil untuk diri sendiri karena
menganggap informasi yang dimiliki adalah harta untuk diri sendiri.
3. Takut dimarahi dan disalahkan4. Malas dan malu5. Tidak tahu cara houkoku/ melaporkan6. Tidak suka terhadap orangnya7. Dapat menyelesaikan masalah dengan sendiri saja8. Mengulur waktu sehingga lupa
Faktor-faktor kegagalan Horenso
PENGEMBANGAN BUDAYA & ETOS KERJA(KAIZEN)
“CONTINUOUS IMPROVEMENT”
KAIZEN adalah sistem perbaikan berkesinambungan dalam KUALITAS, TEKNOLOGI, PROSES, BUDAYA PERUSAHAAN,
PRODUKTIVITAS, KESELAMATAN dan KEPEMIMPINAN Kaizen Berarti "improvement“ / “perbaikan”. KAI = Perubahan (Change) ZEN = Lebih baik (Better) Dalam filosofi KAIZEN mengandung 2 poin penting yaitu :1. CONTINUOUS SMALL IMPROVEMENTS ( Perbaikan
berkesinambungan terhadap hal-hal yang dianggap remeh/ kecil. )
2. INVOLVE EVERYONE (Pelibatan seluruh elemen perusahaan dari semua tingkatan dan mendorong mereka untuk membuat upaya tiada henti untuk perbaikan
“MAKE EVRYTHING AS SIMPLE AS POSSIBLE BUT NOT SIMPLER”
Albert Einstein
PENGEMBANGAN BUDAYA & ETOS KERJA(KAIZEN)
“APLIKASI KAIZEN DALAM PEKKA“
KUALITAS - DEFECT AVOIDANCE (MENGHINDARI DEFECT / CLAIM)
TEKNOLOGI - TECHNOLOGY APPLIANCE (PENERAPAN TEKNOLOGI TERKINI)
PROSES PRODUKSI - BREAKDOWN AVOIDANCE- MACHINE IMPROVEMENT- SMALL STOPPAGES ELIMINATION
BUDAYA PERUSAHAAN
- 5S IMPROVEMENT- PEOPLE DEVELOPMENT
PRODUKTIVITAS - REJECT ELIMINATION- SETUP & ADJUSTMENT MINIMIZED
KESELAMATAN - ALMOST ACCIDENT EVENT- POTENSIAL ACCIDENT / HAZARD
KEPEMIMPINAN - SYSTEM IMPROVEMENT- TIME MANAGEMENT IMPROVEMENT
DALAM BEBERAPA PERUSAHAAN, KAIZEN DIJADIKAN PERLOMBAAN DAN MENDAPAT SERTIFIKAT / REWARD DARI
PERUSAHAAN.
PEMIMPINSEBAGAI PANUTAN
[4]Pembinaan &
Pemberdayaan Lanjutan
[1]Pengajaran & Sosialisasi
[3]Penghargaan &
Hukuman
[2]Standarisasi & Penyelarasan
PENGEMBANGAN BUDAYA & ETOS KERJAProses Pengembangan Etos Kerja Profesional
ETOS 1: BEKERJA JUJUR DAN MENJUNJUNG TINGGI INTEGRITAS
Kejujuran berarti kata-katanya dapat dipegang dan benar2 melakukannya.
Integritas merupakan komitmen terhadap janji dan dapat memenuhinya.
Kejujuran menjadikan seseorang dapat dipercaya,
sedangkan integritas menjadikan seseorang dapat diandalkan dan pantas menjadi teladan.
PRIBADI JUJUR
1. Memiliki
komitmen pribadi
2. Meneladani orang
lain
3. Menunda kesenang
an
4. Menyadar
i kelemaha
n diri
Berbicara sesuai
kenyataan
Memenuhi apa yg
dijanjikan
Konsisten perkataan
dan perbuatan
Pribadi yg memiliki kualitas
LANGKAH-LANGKAH KEMBANGKAN INTEGRITAS
MENGEMBANGKAN NILAI2 KEJUJURAN
ETOS 2: BEKERJA CERDAS MEMILIKI KREATIVITAS
Bekerja cerdas artinya mampu mengoptimalkan otak kiri yang bersifat logis intelektual, sedangkan kreativitas berarti mengoptimalkan otak kanan yang bersifat
intuitif dan divergen.
Etos kerja cerdas memiliki kreativitas berarti mampu menyinergikan antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan emosional dan spiritual secara seimbang.
TIGA KEMAMPUAN UTAMA DALAM BEKERJAKemampuan kecerdasan emosional dan spiritualKemampuan analisis dan membuat keputusanKemampuan teknis dalam bidangnya
Hard skills
Soft skills
MENINGKATKAN KREATIVITAS BEKERJA
Meningkatkan kreativitas
bekerja
1. Bersikap proaktif
2. Terbuka terhadap masukan
3. Berani bereksperimen baru4.
Mempertajam
keterampilan hobi
5. Memperl
uas pergaula
n
6. Disiplin
yg seimban
g
MENINGKATKAN KECERDASAN DALAM BEKERJA
1.Kenali kekuatan dan kekurangan diri7 kecerdasan manusia :fisikal, ruang-waktu, penalaran, verbal, social, musical, etis-spiritual.Kecerdasan ini sebuah kombinasi, ada yg lemah ada yg kuat. Kenalilah! Lalu, beri perhatian pada yg kurang, optimalkan pada yg lebih.
2.Tetapkan tujuan menjadi pribadi cerdasTetapkanlah tujuan menjadi orang yang cerdas dan ingin dikenal sebagai pribadi cerdas yg memberikan manfaat bagi sesama.
3. Bangun kebiasaan hidup cerdas; membaca, diskusi, olah pikir, olah raga, dsb.
4. Membangun sikap terbuka dan kritis; terbukalah terhadap ide baru, ilmu baru, masukan baru, dsb.
5. Membangun sikap yg rendah hati; sikap ini akan mengalirkan ilmu yg dapat mencerdaskan dalam bekerja.
ETOS 3: BEKERJA EMPATI DAN PENUH KEPEDULIAN
Ini mendorong individu bekerja tidak hanya menggunakan akal pikiran, melainkan juga mampu menggunakan ketajaman mata hati dan terampil
memahami kerangka perasaan maupun pikiran orang lain.
Mampu menjadikan pekerjaan sebagai ladang amal kebaikan, kesempatan membantu orang lain, dan berorientasi manfaat bagi orang lain.
Tips meningkatkan kecakapan empati:1. Tumbuhkan pemahaman terhadap orang lain2. Tanamkan tekad untuk utamakan kepentingan orang
lain3. Miliki kerendahan hati4. Berbagilah kebaikan dengan orang lain5. Miliki kesediaan hati berbagi kegembiraan6. Berikan motivasi dan dorongan bagi mereka yg
sedang kesulitan
ETOS 4: BEKERJA IKHLAS PENUH KECINTAAN
Pandanglah pekerjaan sebagai bentuk pengabdian yang bernilai ibadah.
Ini akan mendorong bekerja dengan kesungguhan sepenuh hati, mengedepankan moralitas bersih, rendah hati, pandai
bersyukur.
Dan pada akhirnya akan melahirkan karya-karya besar yang berkualitas dan memberikan pengaruh besar bagi peradaban.
ETOS 5: BEKERJA BERPIKIRAN MAJU ATAU VISIONER
Ini mendorong untuk berani melangkah ke depan penuh dengan keyakinan positif akan masa depan dan siap menghadapi perubahan. Bekerja bukan
hanya berorientas keuntungan dunia, tapi juga jangka panjang.
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selama-lamanya dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok”
ETOS 6: BEKERJA MENGUTAMAKAN KERJASAMA/SINERGISME
Dalam bekerja pandai membangun jaringan silaturahmi yang luas, memiliki sikap rendah hati, dan menghargai
orang lain, serta dapat mengembangkan komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak.
Ini modal membangun kesuksesan pribadi karena tak ada yang akan sukses sendirian tanpa bantuan orang lain.
ETOS 7: BEKERJA DISIPLIN PENUH TANGGUNGJAWAB
Mampu menetapkan prioritas penting, pandai menghargai waktu, mengedepankan nilai-nilai
kebenaran dalam bekerja, dan berorientasi mencapai hasil terbaik
TERIMA KASIH