Top Banner

of 33

Pedoman Visum Et Repertum

Jul 06, 2018

Download

Documents

Dina
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    1/33

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Bantuan dokter kepada kalangan hukum yang paling sering dan sangat

    diperlukan adalah pemeriksaan korban untuk pembuatan Visum et Repertum

    (VeR) atau lebih sering disingkat ‘visum’ saja. Melalui jalur inilah umumnya

    terjalin hubungan antara pihak yang membuat dan memberi bantuan dengan

     pihak yang meminta dan menggunakan bantuan. Visum adalah jamak dari

    visa, yang berarti dilihat dan repertum adalah jamak dari repere yang berarti

    ditemukan atau didapati, sehingga terjemahan langsung dari Visum et 

     Repertum adalah ‘yang dilihat dan ditemukan’.

    alaupun istilah ini berasal dari bahasa latin namun sudah dipakai sejak 

     jaman belanda dan sudah demikian menyatu dalam bahasa indonesia dalam

    kehiduapn sehari!hari. "angankan kalangan hukum dan kesehatan, masyarakat

    sendiripun akan segera menyadari bah#a visum pasti berkaitan dengan surat

    yang dikeluarkan dokter untuk kepentingan polisi dan pengadilan.$da usaha unutk mengganti istilah Visum et Repertum  ini ke bahasa

    indonesia seperti yang terlihat dalam %&'$, dimana digunakan istilah

    ‘keterangan’ dan ‘keterangan ahli’ untuk pengganti visum. amun usaha

    demikian tidak banyak berguna karena sampai saat ini ternyata istilah visum

    tetap saja dipakai oleh semua kalangan. 

    *ari rumah sakit pemerintah maupun s#asta sampai ke puskesmas,

    setiap tahunnya ada banyak pemeriksaan yang harus dilakukan dokter untuk 

    membuat visum yang diminta oleh penyidik. aling banyak adalah visum

    untuk luka karena perkelahian, penganiayaan, dan ke+elakaan lalu lintas,

    selanjutnya visum untuk pelanggaran kesusilaan atau perkosaan, kemudian

    diikuti visum jenaah. Visum yang lain seperti visum psikiatri, visum untuk 

    korban kera+unan, atau penentuan keraguan siapa bapak seorang anak 

    (disputed parenity).

    B. Tujuan

    1

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    2/33

    Menjelaskan pengertian  Visum et Repertum, +ara permintaan dan

     pen+abutan visum, dan hukum yang berkaitan dengan  Visum et Repertum.

    -erta membahas tentang jenis!jenis visum baik untuk visum korban hidup

    maupun korban meninggal.

    BAB II

    VISUM ET REPERTUM

    A. Pengertian Visum et Repertum

    engertian arti haraiah dari Visum et Repertum yakni berasal dari kata

    /visual0 yang berarti melihat dan /repertum0 yaitu melaporkan.-ehingga jika

    digabungkan dari arti hariah ini adalah apa yang dilihat dan diketemukan

    sehingga Visum et Repertum merupakan suatu laporan tertulis dari dokter 

    (ahli) yang dibuat berdasarkan sumpah, mengenai apa yang dilihat dan

    2

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    3/33

    diketemukan atas bukti hidup, mayat atau isik ataupun barang bukti

    lain,kemudian dilakukan pemeriksaan menurut pengetahuan yang sebaik!

     baiknya atas permintaan tertulis (resmi) penyidik untuk kepentingan

     peradilan.

    *alam undang!undang terdapat satu ketentuan hukum yang

    menuliskan langsung tentang  Visum et Repertum, yaitu pada -taatsblad

    (1embaran egara) tahun 2345 o.467 yang menyatakan8 Visa reperta

    seorang dokter, yang dibuat baik atas sumpah jabatan yang diu+apkan pada

    #aktu menyelesaikan pelajaran di negeri belanda ataupun di 9ndonesia,

    merupakan alat bukti yang sah dalam perkara!perkara pidana, selama visa

    reperta tersebut berisikan keterangan mengenai hal!hal yang dilihat danditemui oleh dokter pada benda yang diperiksa.

    erbedaan Visum et Repertum dengan :atatan medis. :a+atan medis

    adalah +atatan tentang seluruh hasil pemeriksaan medis beserta tindakan

     pengobatan atau pera#atan yang dilakukan oleh dokter. :atatan medis

    disimpan oleh dokter atau institusi dan bersiat rahasia, tidak boleh dibuka

    ke+uali dengan iin dari pasien atau atas kesepakatan sebelumnya misalnya

    untuk keperluan asuransi. :atatan medis ini berkaitan dengan rahasia

    kedokteran dengan sanksi hukum seperti yang terdapat dalam pasal 4;;

    %&'. -edangkan Visum et Repertum dibuat berdasarkan &ndang!&ndang

    yaitu pasal 2;7, 253 dan 244 %&'$ dan dokter dilindungi dari an+aman

    membuka rahasia jabatan meskipun Visum et Repertum  dibuat dan dibuka

    tanpa iin pasien, asalkan ada permintaan dari penyidik dan digunakan untuk 

    kepentingan peradilan.

    B. Dasar Hukum Visum et Repertum*asar hukum Visum et Repertum dalam %itab &ndang!undang 'ukum $+ara

    idana (%&'$)

    1. UHAP Pasal 1!!

    (2) *alam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang

    korban baik luka, kera+unan ataupun mati yang diduga karena

     peristi#a yang merupakan tindak pidana, ia ber#enang mengajukan

     permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau

    dokter dan atau ahli lainnya.

    3

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    4/33

    (;) ermintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)

    dilakukan se+ara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan

    dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat

    dan atau pemeriksaan bedah mayat. ;

    ". UHAP #asal $

    enyidik adalah pejabat olisi egara Republik 9ndonesia.

    ejabat pega#ai negeri sipil tertentu yang diberi #e#enang khusus oleh

    undang!undang

    !. Staats%la& Ta'un 1(!) n*. !+,

    Visa reperta seorang dokter yang dibuat baik atas sumpah dokter yang

    diu+apkan pada #aku menamatkan pelajaran di egeri Belanda atau di

    9ndonesia, maupun atas sumpah khusus dalam pasal ;, mempunyai daya

     bukti yang sah dalam perkara pidana, selama Visa reperta tersebut berisi

    keterangan mengenai hal yang dilihat dan ditemukan pada benda yang

    diperiksa.

    6 ayat (

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    5/33

    +. UHAP Pasal 1-$

    %eterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang

     pengadilan.

    $. UHAP Pasal 1-) /0

    -urat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan

    keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta

    se+ara resmi kepadanya.

    2. 3ungsi &an Peran Visum et Re#ertum

    Visum et Repertum  dapat berperan dalam proses pembuktian suatu

     perkara pidana terhadap kesehatan dan ji#a manusia, dimana visum et repertum

    menguraikan segala sesuatu tentang pemeriksaan hasil medik yang terdapat di

     bagian pemberitaan yang dianggap sebagai pengganti barang bukti. Visum et 

     Repertum  se+ara utuh telah menjembatani ilmu kedokteran dengan ilmu hukum

    sehingga dapat memba+a Visum et Repertum. Visum et Repertum  juga memuat

    keterangan atau pendapat dokter mengenai hasil pemeriksaan medik tersebut

    tertuang di dalam kesimpulan.

    -ebagaimana yang tertulis dalam asal 2>< %&'$, Visum et Repertum

    merupakan alat bukti yang sah dalam proses peradilan, yang berupa

    keterangan ahli, surat, dan petunjuk. *alam penjelasan asal 244 %&'$,

    dikatakan bah#a keterangan ahli yang diberikan oleh dokter spesialis orensik 

    merupakan keterangan ahli, sedangkan yang dibuat oleh dokter selain

    spesialis orensik disebut keterangan. 'al ini diperjelas pada edoman

    elaksanaan %&'$ dalam %eputusan Menteri %ehakiman R9

     o.M.72..75.74 ?ahun 23>; yang menjelaskan bah#a keterangan yang

    dibuat oleh dokter bukan ahli merupakan alat bukti petunjuk. *engan

    demikian, semua hasil Visum et Repertum  yang dikeluarkan oleh dokter 

    spesialis orensik maupun dokter bukan spesialis orensik merupakan alat

     bukti yang sah sesuai dengan asal 2>< %&'$.

    *i dalam asal 2>< %&'$, alat bukti yang sah tersebut berturut!turut

    adalah keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan

    terdak#a. Beban pembuktian dari masing!masing alat bukti tersebut

     berbeda sesuai dengan urutannya. -ebagai +ontoh, keterangan saksi harus

    lebih diper+aya oleh hakim bila dibandingkan dengan keterangan

    5

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    6/33

    terdak#a. *emikian halnya dengan keterangan ahli yang diberikan oleh

    seorang dokter spesialis orensik tentunya akan mempunyai beban

     pembuktian yang lebih besar bila dibandingkan dengan keterangan yang

    diberikan oleh dokter bukan spesialis orensik. -ehingga, kedudukan Visum

    et Repertum yang dibuat oleh dokter spesialis orensik masih lebih tinggi

    dibandingkan dengan Visum et Repertum  yang dibuat oleh dokter bukan

    spesialis orensik.

    Visum et Repertum  juga dapat dianggap sebagai pengganti barang bukti

    karena segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan medis telah diuraikan di

    dalam bagian emberitaan. %arena barang bukti yang diperiksa tentu saja

    akan mengalami perubahan alamiah, seperti misalnya luka yang telah

    sembuh, jenaah yang mengalami pembusukan atau jenaah yang telah

    dikuburkan yang tidak mungkin diba#a ke persidangan, maka Visum et 

     Repertum merupakan pengganti barang bukti tersebut yang telah diperiksa

    se+ara ilmiah oleh dokter ahli. 

    $pabila Visum et Repertum  belum dapat menjernihkan suatu duduk 

     persoalan di sidang pengadilan, maka hakim dapat meminta keterangan ahli

    atau diajukannya bahan baru. -esuai dengan asal 2>7 %&'$, hakim

    tersebut dapat meminta kemungkinan untuk dilakukan pemeriksaan atau

     penelitian ulang atas barang bukti jika memang timbul keberatan yang

     beralasan dari terdak#a atau penasihat hukumnya terhadap suatu hasil

     pemeriksaan.

    Visum et repertum  juga memuat keterangan atau pendapat dokter 

    mengenai hasil pemeriksaan medik tersebut yang tertuang di dalam bagian

    kesimpulan. *engan demikian visum et repertum  se+ara utuh telahmenjembatani ilmu kedokteran dengan ilmu hukum sehingga dengan

    memba+a visum et repertum, dapat diketahui dengan jelas apa yang telah

    terjadi pada seseorang, dan para praktisi hukum dapat menerapkan norma!

    norma hukum pada perkara pidana yang menyangkut tubuh dan ji#a manusia.

    Bagi penyidik (olisi @ olisi Militer) Visum et Repertum berguna untuk 

    mengungkapkan perkara. Bagi enuntut &mum ("aksa) keterangan itu

     berguna untuk menentukan pasal yang akan didak#akan, sedangkan bagi

    6

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    7/33

    'akim sebagai alat bukti ormal untuk menjatuhkan pidana atau

    membebaskan seseorang dari tuntutan hukum.

    D. Tujuan Melakukan Visum et Repertum

    2. &ntuk memberikan kepada hakim (majelis) suatu kenyataan akan akta!

    akta dari bukti!bukti tersebut atas semua keadaan, hal sebagaimana

    tertuang pembagian pemberitaan agar hakim dapat mengambil

    keputusannya dengan tepat atas dasar kenyataan atau akta!akta tersebut

    sehingga dapat menjadi pendukung atas keyakinan hakim.

    ;. Membantu penyidik untuk mengungkapkan tindak pidana.

    4. -ebagai alat bukti sah. %arena Visum et Repertum  merupakan suatu

    keterangan ahli dari dokter maka termasuk salah satu alat bukti sah dalam

    %&'$ 2>

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    8/33

    sebagai petunjuk dalam menginterogasi tersangka. *alam visum

    semsentara ini belum ditulis kesimpulan.

    0. Visum lanjutan

    Visum ini diberikan setelah korban sembuh atau meninggal dan

    merupakan lanjutan dari visum sementara yang telah diberikan

    sebelumnya. *alam visum ini harus di+antumkan nomer dan tanggal

    dari visum sementara yang telah diberikan. *alam visum ini dokter 

    telah membuat kesimpulan. Visum lanjutan tidak perlu dibuat oleh

    dokter yang membuat visum sementara, tetapi oleh dokter yang

    terakhir mera#at penderita.

    ;. Berdasarkan objek yang diperiksa, Visum et Repertum  dibagi menjadi

    dua yaitu8a. 8%jek #sikis

    Visum et Repertum berupa objek psikis ialah Visum et Repertum

     psikiatrikum. Visum et Repertum ini perlu dibuat karena adanya pasal

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    9/33

     psikiatrikum menyangkut masalah dapat dipidana atau tidaknya

    seseorang atas tindak pidana yang dilakukannya, maka lebih baik 

     pembuat Visum et Repertum psikiatrikum ini adalah dokter spesialis

     psikiatri yang bekerja di rumah sakit ji#a atau rumah sakit umum.

    *alam %eadaan tertentu dimana kesaksian seseorang amat

    diperlukan sedangkan ia diragukan kondisi keji#aannya jika ia

     bersaksi di depan pengadilan maka kadangkala hakim juga meminta

    evaluasi keji#aan saksi tersebut dalam bentuk visum et repertum

     psikiatrik.

     b. 8%jek 6isik9 

    Abjek isik yang dapat dibagi menjadi dua yaitu 8

    2) Visum et Repertum orang hidupa) Visum et Repertum perlukaan atau kera+unan

    ?ujuan pemeriksaan kedokteran orensik pada korban

    hidup adalah untuk mengetahui penyebab luka atau sakit

    dan derajat parahnya luka atau sakitnya tersebut. ?erhadap

    setiap pasien, dokter harus membuat +atatan medis atas

    semua hasil pemeriksaan medisnya.

    &mumnya, korban dengan luka ringan datang ke dokter 

    setelah melapor ke penyidik atau pejabat kepolisian,

    sehingga mereka datang dengan memba#a serta surat

     permintaan Visum et Repertum. -edangkan para korban

    dengan luka sedang dan berat akan datang ke dokter atau

    rumah sakit sebelum melapor ke penyidik, sehingga surat

     permintaan Visum et Repertum!nya akan datang terlambat.

    %eterlambatan surat permintaan Visum et Repertum  ini

    dapat diperke+il dengan diadakannya kerja sama yang baik 

    antara dokter atau institusi kesehatan dengan penyidik 

    atau instansi kepolisian. 

    *alam membuat kesimpulan dalam kasus perlukaan

    dokter sebaiknya menentukan juga derajat keparahan luka

    yang dialami korban atau disebut juga derajat kualiikasi

    luka. 9ni sebagai usaha untuk membantu yudex facti dalam

    menegakkan keadilan.

    9

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    10/33

    %ualiikasi luka yang dapat dibuat dokter adalah

    menyatakan pasien mengalami luka ringan, sedang, atau

     berat.

    ang dimaksud dengan luka ringan adalah luka yang

    tidak menimbulkan halangan dalam menjalankan mata

     pen+aharian, tidak mengganggu kegiatan sehari!hari.

    -edangkan luka berat harus disesuaikan dengan ketentuan

    dalam undang!undang yaitu yang diatur dalam %&' pasal

    37. 1uka sedang adalah keadaan luka diantara luka ringan

    dan luka berat.

    %&' pasal 37 1uka berat berarti8(2) "atuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi

    harapan akan sembuh sama sekali, atau yang

    menimbulkan bahaya maut.

    (;) ?idak mampu terus!menerus untuk menjalankan tugas

     jabatan atau pekerjaan pen+aharian.

    (4) %ehilangan salah satu pan+a indra

    (

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    11/33

    oleh %&'. ersetubuhan yang dian+am pidana oleh %&'

    meliputi perinahan, pemerkosaan, persetubuhan pada

    #anita yang tidak berdaya, dan persetubuhan dengan #anita

    yang belum +ukup umur.

    &ntuk kepentingan peradilan, dokter berke#ajiban

    untuk membuktikan adanya persetubuhan atau perbuatan

    +abul, adanya kekerasan, serta usia korban. -elain itu,

    dokter juga diharapkan memeriksa adanya penyakit

    hubungan seksual, kehamilan, dan kelainan psikiatri

    atau keji#aan sebagai akibat dari tindak pidana tersebut.

    *okter tidak dibebani pembuktian adanya pemerkosaankarena istilah pemerkosaan adalah istilah hukum yang harus

    dibuktikan di depan sidang pengadilan.

    Bila ditemukan adanya tanda!tanda ejakulasi atau

    adanya tanda!tanda perla#anan berupa darah pada kuku

    korban, dokter berke#ajiban men+ari identitas tersangka

    melalui pemeriksaan golongan darah serta *$ dari benda!

     benda bukti tersebut.

    &ntuk memerikasa korban #anita tersebut, selain

    adanya surat permintantaan visum et repertum, dokter 

    sebaiknya juga mempersiapkan si korban atau orang tuanya

     bila ia belum +ukup umur, agar dapat dilakukan

     pemeriksaan serta saksi atau pendamping pera#at #anita

    dan pemeriksaan sebaiknya dilakukan dalam runga tertutup

    yang terang.

    embuktiaan adanya persetubuhan dilakukan dengan

     pemeriksaan isik terhadap kemungkinan adanya delorasi

    hymen, laserasi vulva atau vagina, serta adanya +airan mani

    dan sel sperma dalam vagina terutama dalan orniks

     posterior.

    embuktian adanya sel sperma dapat dilakukan dengan

     pemeriksaan mikroskopik sediaan usap vagina, baik 

    langsung maupun dengan pe#arnaan khusus. -elain

    sperma, adanya ejakulat juga dapat dibuktikan dengan

    11

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    12/33

     pemeriksaan khusus untuk +airan mani. $danya penyakit

    hubungan seksual atau kehamilan memperkuat adanya

     persetubuhan,meskipun tidak diketahui saat terjadinya.

    Bukti adanya persetubuhan tersebut baru mempunyai nilai

     bila sesuai #aktu kejadiannya dengan persetubuhan yang

    diperkakan. Misalnya, adanya delorasi hymen lama (tepi

    robekan berupa jaringan parut) atau ditemukannya sel D sel

    sperma yang hampir lisis, bukanlah merupakan bukti

     persetubuhan yang diperkakan yang terjadi satu hari

    sebelum pemeriksaan. "ejak kekerasan harus di+ari tidak 

    hanya di daerah perineum, melainkan juga daerah D daerah

    lain yang laim, seperti #ajah, leher, payudara, perut dan

     paha. engambilan sempel darah untuk pemeriksaan

    toksikologi dilakukan bila ada ke+uriagaan kearah tersebut,

     baik yang didapat dari anamnesa maupun dari pemeriksaan

    isik.

    &sia korban biasanya dapat diketahui bila identitasnya

    dan asal usulnya jelas. Bila usianya tidak jelas, maka harus

    di+ari tanda D tanda medi+ guna memperkirakannya. ?elah

    adanya haid menunjukkan usia 2; tahun atau lebih,

    sedangkan adanya tanda seks sekunder yang berkembang

    menunjukkan usia 26 tahun atau lebih. *alam kesimpulan

    diharapkan ter+antum perkiraan tentang usia korban, ada

    atau tidaknya tanda persetubuhan dan bila mungkin,

    menyebutkan kapan perkiraan terjadinya, dan ada atau

    tidaknya tanda kekerasan

    ;) Visum et Repertum orang mati (jenaah)

    Visum et Repertum  jenaah dibuat terhadap korban yang

    meninggal. ?ujuan pembuatan Visum et Repertum  ini adalah

    untuk menentukan sebab, +ara, dan mekanisme kematian.

    "enaah yang akan dimintakan Visum et Repertum!nya harus

    diberi label yang memuat identitas mayat, di!lak dengan

    12

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    13/33

    diberi +ap jabatan, yang dikaitkan pada ibu jari kaki atau bagian

    tubuh lainnya. ada surat permintaan Visum et Repertum harus

     jelas tertulis jenis pemeriksaan yang diminta, apakah hanya

     pemeriksaan luar jenaah atau pemeriksaan bedah jenaah

    (autopsi) (asal 244 %&'$).

    "enaah hanya boleh diba#a keluar institusi kesehatan dan

    diberi surat keterangan kematian bila seluruh pemeriksaan yang

    diminta oleh penyidik telah dilakukan. $pabila jenaah diba#a

     pulang paksa, maka baginya tidak ada surat keterangan

    kematian.

    emeriksaan orensik terhadap jenaah meliputi 8

    a) Visum et Repertum dengan pemeriksaan luar 

    emeriksaan luar jenaah adalah pemeriksaan

     berupa tindakan tanpa merusak keutuhan jaringan

     jenaah. emeriksaan ini dilakukan dengan teliti dan

    sistematik, serta kemudian di+atat se+ara rin+i, mulai dari

     bungkus atau tutup jenaah, pakaian, benda!benda di sekitar 

     jenaah, perhiasan, +iri!+iri umum identitas, tanda!tanda

    tanatologi, gigi geligi, dan luka atau +edera atau kelainan

    yang ditemukan di seluruh bagian luar.

    $pabila penyidik hanya meminta pemeriksaan luar 

    saja, maka kesimpulan Visum et Repertum  menyebutkan

     jenis luka atau kelainan yang ditemukan dan jenis kekerasan

     penyebabnya, sedangkan sebab matinya tidak dapat

    ditentukan karena tidak dilakukan pemeriksaan bedah

     jenaah. Bila dapat diperkirakan, lama mati sebelum

     pemeriksaan (perkiraan #aktu kematian) dapat

    di+antumkan dalam bagian kesimpulan.

     b) Visum et Repertum dengan pemeriksaan luar dan dalam

    Bila juga disertakan pemeriksaan autopsi, maka

     penyidik #ajib memberi tahu kepada keluarga korban dan

    menerangkan maksud dan tujuan pemeriksaan. $utopsi

    dilakukan jika keluarga korban tidak keberatan, atau bila

    dalam dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga

    13

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    14/33

    korban (asal 24< %&'$). "enaah yang diperiksa dapat

     juga berupa jenaah yang didapat dari penggalian

    kuburan (asal 246 %&'$).

    emeriksaan autopsi dilakukan menyeluruh dengan

    membuka rongga tengkorak, leher, dada, perut, dan

     panggul. -elain itu juga dilakukan pemeriksaan penunjang

    yang diperlukan seperti pemeriksaan histopatologi,

    toksikologi, serologi, dan lain sebagainya. *ari

     pemeriksaan dapat disimpulkan sebab kematian korban,

     jenis luka atau kelainan, jenis kekerasan penyebabnya, dan

     perkiraan #aktu kematian.

    3. Struktur &an Isi Visum et Repertum

    -etiap visum et repertum harus dibuat memenuhi ketentuan umum sebagai

     berikut8

    2. *iketik di atas kertas berkepala surat instansi pemeriksa

    ;. Bernomor dan bertanggal

    4. Men+antumkan kata 0ro "ustitia0 di bagian atas kiri (kiri atau tengah)

    . Berstempel instansi pemeriksa tersebut

    3. *iperlakukan sebagai surat yang harus dirahasiakan

    27. 'anya diberikan kepada penyidik peminta Visum et Repertum. $pabila

    ada lebih dari satu instansi peminta, misalnya penyidik A1R9 dan

     penyidik AM, dan keduanya ber#enang untuk itu, maka kedua instansi

    tersebut dapat diberi Visum et Repertum masing!masing asli

    22. -alinannya diarsipkan dengan mengikuti ketentuan arsip pada umumnya,dan disimpan sebaiknya hingga ;7 tahun.

    Isi Visum et Repertum ter&iri &ari + kerangka &asar :ang ter&iri &ari;

    2. ro "ustitia

    enulisan kata ro "ustitia pada bagian atas dari visum lebih

    diartikan agar pembuat maupun pemakai visum dari semula menyadari

     bah#a laporan itu adalah demi keadilan (ro "ustitia). 'al ini sering

    terabaikan oleh pembuat maupun pemakai tentang arti sebenarnya kata

    14

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    15/33

    ro yustitia ini. Bila dokter sejak semula memahami bah#a laporan yang

    dibuatnya tersebut adalah sebagai partisipasinya se+ara tidak langsung

    dalam menegakkan hukum dan keadilan, maka saat mulai memeriksa

    korban ia telah menyadari bantuan yang diberikan akan dipakai sebagai

    salah satu alat bukti yang sah dalam menegakkan hukum dan keadilan.

    Aleh karena biarpun ro "ustitia hanya kata!kata biasa, tetapi kalau

    dokter menyadari arti dan makna yang terkandung di dalamnya maka

    kata!kata atau tulisan ini menjadi sangat penting artinya.

    %ata ini diletakkan di bagian sudut kiri atas untuk menjelaskan

     bah#a visum et repertum dibuat untuk tujuan peradilan. Visum et 

     Repertum  tidak perlu bermaterai untuk dapat dijadikan sebagai alat

     bukti di depan sidang pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum,

    sesuai dengan pasal 24= %&'$.

     

    ;. endahuluan

    Bagian pendahuluan berisi tentang 8

    a. 9dentitas pemohon Visum et Repertum.

     b. 9dentitas korban atau identitas objek yang diperiksa 8 nama, jenis

    kelamin, umur, bangsa, alamat, pekerjaan (*ata diri korban diisi

    sesuai dengan yang ter+antum dalam permintaan visum).

    +. 9dentitas dokter yang memeriksa @ membuat Visum et Repertum.

    d. $lasan dimintakannya Visum et Repertum.

    e. ?anggal dan pukul diterimanya permohonan Visum et Repertum.

    15

    :A?A' 8

    :irebon, ;< $gustus ;72; 

    RA "&-?9?9$

    V9-&M E? REER?&M

     o. @ ?&M@VER@V999@;77>

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    16/33

    . ?anggal dan jam dilakukannya pemeriksaan.

    g. ?empat dilakukannya pemeriksaan (misalnya rumah sakit /F0).

    h. %eterangan mengenai orang yang menyerahkan @ mengantar korban

    ke rumah sakit dan #aktu saat korban diterima dirumah sakit.

    i. %eterangan dari penyidik mengenai +ara kematian, luka, dimana

    korban dira#at, #aktu korban meninggal. 

    4. emberitaan atau hasil emeriksaan

    16

    :A?A' 8

    ang bertandatangan di ba#ah ini, *iana 1arasaty, dokter spesialis

    orensik pada R- /F0, atas permintaan dari kepolisian

    sektor.........dengan suratnya nomor..................... tertanggal..........

    maka dengan ini menerangkan bah#a pada tanggal.......... pukul...........

     bertempat di R- /F0, telah melakukan pemeriksaan korban dengan

    nomor registrasi..................yang menurut surat tersebut adalah 8

     ama 8

    &mur 8

    "enis %elamin 8

    arga negara 8

    ekerjaan 8

    $gama 8

    $lamat 8

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    17/33

    Bagian terpenting dari visum sebetulnya terletak pada bagian ini,

    karena apa yang dilihat dan ditemukan dokter sebagai terjemahan dari

    Visum et Repertum itu terdapat pada bagian ini. ada bagian ini dokter 

    melaporkan hasil pemeriksaannya se+ara objekti sesuai dengan apa yang

    diamati terutama dilihat dan ditemukan pada korban atau benda yang

    diperiksa. emeriksaan dilakukan dengan sistematis dari atas ke ba#ah

    sehingga tidak ada yang tertinggal. *eskripsinya juga tertentu yaitu

    mulai dari 9dentitas korban menurut pemeriksaan dokter, (umur, jenis

    kelamin,?B@BB), serta keadaan umum, 'asil pemeriksaan berupa

    kelainan yang ditemukan pada korban letak anatomisnya, koordinatnya

    (absis adalah jarak antara luka dengan garis tengah badan, ordinat adalah

     jarak antara luka dengan titik anatomis permanen yang terdekat), jenis

    luka atau +edera, karakteristiknya serta ukurannya. Rin+ian ini terutama

     penting pada pemeriksaan korban mati yang pada saat persidangan tidak 

    dapat dihadirkan kembali.

    ada pemeriksaan korban hidup, bagian ini terdiri dari 8

    a. 'asil pemeriksaan yang memuat seluruh hasil pemeriksaan, baik 

     pemeriksaan isik maupun pemeriksaan laboratorium dan

     pemeriksaan penunjang lainnya. &raian hasil pemeriksaan korban

    hidup berbeda dengan pada korban mati, yaitu hanya uraian tentang

    keadaan umum dan perlukaan serta hal!hal lain yang berkaitan

    dengan tindak pidananya (status lokalis).

     b. ?indakan dan pera#atan berikut indikasinya, atau pada keadaan

    sebaliknya, alasan tidak dilakukannya suatu tindakan yang

    seharusnya dilakukan. &raian meliputi juga semua temuan pada saat

    dilakukannya tindakan dan pera#atan tersebut. 'al ini perludiuraikan untuk menghindari kesalahpahaman tentang tepat tidaknya

     penanganan dokter dan tepat tidaknya kesimpulan yang diambil.

    +. %eadaan akhir korban, terutama tentang gejala sisa dan +a+at badan

    merupakan hal penting guna pembuatan kesimpulan sehingga harus

    diuraikan dengan jelas.

    17

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    18/33

    ada bagian pemberitaan memuat = unsur yaitu anamnesis, tanda vital,

    lokasi luka pada tubuh, karakteristik luka, ukuran luka, dan tindakan

     pengobatan atau pera#atan yang diberikan.

    -yarat!syarat penulisan hasil pemeriksaan 8

    a. Memakai bahasa 9ndonesia yg mudah dimengerti orang a#am.

     b. $ngka harus ditulis dengan hurup, (< +m ditulis empat sentimeter).

    +. ?idak dibenarkan menulis diagnose luka,(luka ba+ok, luka tembak 

    dll).

    d. 1uka harus dilukiskan dengan kata!kata

    e. Memuat hasil pemeriksaan yang objekti (sesuai apa yang dilihat dan

    ditemukan).

    18

    :A?A' 8

    '$-91 EMER9%-$$ 8

    2. %orban datang dalam keadaan sadar dengan keadaan umum sakit

    sedang. %orban mengeluh sakit kepala dan sempat pingsan setelah

    kejadian pemukulan pada kepala !!!!!!!!!!!!

    ;. ada korban ditemukan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    a. ada belakang kepala kiri, dua sentimeter dan garis

     pertengahan belakang, empat senti meter diatas batas dasar 

    tulang, dinding luka kotor, sudut luka tumpul, berukuran tiga

    senti meter kali satu senti meter, disekitarnya dikelilingi

     benjolan berukuran empat sentimeter kali empat senti meter 

    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! b. ada dagu, tepat pada garis pertengahan depan terdapat luka

    terbuka tepi tidak rata, dasar jaringan ba#ah kulit,dinding

    kotor, sudut tumpul, berukuran dua senti meter kali setengah

    sentimeter dasar otot.!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    +. 1engan atas kiri terdapat gangguan ungsi, teraba patah pada

     pertengahan serta nyeri pada penekanan. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    d. %orban dirujuk ke dokter syara dan pada pemeriksaan

    didapatkan adanya +edera kepala ringan. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!4. emeriksaan oto Rontgen kepala posisi depan dan samping tidak 

    menunjukkan adanya patah tulang. emeriksaan oto rontgen

    lengan atas kiri menunjukkan adanya patah tulang lengan atas

     pada pertengahan. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    19/33

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    20/33

    Bagian ini mengingatkan pembuat dan pemakai Visum et Repertum

     bah#a laporan tersebut dibuat dengan sejujur!jujurnya dan mengingat

    sumpah atau janji lebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan. -elain

    itu di bagian ini harus disertai tanda tangan, nama lengkap dan 9

    dokter pembuat Visum et Repertum.

    -elain dari 6 bagian diatas, Visum et Repertum  dapat juga disertakan

    lampiran oto. 1ampiran oto terutama perlu untuk memudahkan pemakai

    visum memahami laporan yang disampaikan dalam visum. ada luka yang

    sulit disampaikan dengan kata!kata, dengan lampiran oto akan memudahkan

     pemakai visum memahami apa yang ingin disampaikan dokter. 

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    21/33

    merupakan aspek yuridis yang sering menimbulkan masalah, yaitu pada

    saat korban akan diperiksa surat permintaan dari penyidik belum ada atau

    korban datang sendiri dengan memba#a surat permintaan keterangan ahli

    @ Visum et Repertum. &ntuk mengantisipasi masalah tersebut maka perlu

    dibuat kriteria tentang pasien @ korban yang pada #aktu masuk Rumah

    -akit @ &C* tidak memba#a -V. -ebagai berikut 8

    a. -etiap pasien dengan trauma

     b. -etiap pasien dengan kera+unan@diduga kera+unan

    +. asien tidak sadar dengan ri#ayat trauma yang tidak jelas

    d. asien dengan kejahatan kesusilaan@perkosaan

    e. asien tanpa luka@+edera dengan memba#a surat permintaan visum

    /%elompok pasien tersebut di atas untuk dilakukan kekhususan dalam hal

     pen+atatan temuan!temuan medis dalam rekam medis khusus, diberi

    tanda pada map rekam medisnya (tanda /VER0), #arna sampul rekam

    medis serta penyimpanan rekam medis yang tidak digabung dengan

    rekam medis pasien umum.0

    4. emeriksaan korban se+ara medis

    ?ahap ini dikerjakan oleh dokter dengan menggunakan ilmu orensik 

    yang telah dipelajarinya. amun tidak tertutup kemungkinan dihadapikesulitan yang mengakibatkan beberapa data terle#at dari pemeriksaan.

    $da kemungkinan didapati benda bukti dari tubuh korban misalnya anak 

     peluru, dan sebagainya. Benda bukti berupa pakaian atau lainnya hanya

    diserahkan pada pihak penyidik. *alam hal pihak penyidik belum

    mengambilnya maka pihak petugas sarana kesehatan harus me!

    nyimpannya sebaik mungkin agar tidak banyak terjadi perubahan.

    -tatus benda bukti itu adalah milik negara, dan se+ara yuridis tidak boleh

    diserahkan pada pihak keluarga@ahli #arisnya tanpa melalui penyidik.

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    22/33

    :ontoh 8

    /ada pipi kanan ditemukan luka terbuka, tapi tidak rata sepanjang lima

    senti meter/

    6. enandatanganan surat keterangan ahli @ Visum et Repertum

    &ndang!undang menentukan bah#a yang berhak menandatanganinya

    adalah dokter. -etiap lembar berkas keterangan ahli harus diberi para 

    oleh dokter. -ering terjadi bah#a surat permintaan visum dari pihak 

     penyidik datang terlambat, sedangkan dokter yang menangani telah tidak 

     bertugas di sarana kesehatan itu lagi. *alam hal ini sering timbul

    keraguan tentang siapa yang harus menandatangani Visum et Repertum

    korban hidup tersebut. 'al yang sama juga terjadi bila korban ditangani

     beberapa dokter sekaligus sesuai dengan kondisi penyakitnya yang

    kompleks.

    *alam hal korban ditangani oleh hanya satu orang dokter, maka yang

    menandatangani visum yang telah selesai adalah dokter yang menangani

    tersebut (dokter pemeriksa). *alam hal korban ditangani oleh beberapa

    orang dokter, maka idealnya yang menandatangani visumnya adalah

    setiap dokter yang terlibat langsung dalam penanganan atas korban.

    *okter pemeriksa yang dimaksud adalah dokter pemeriksa yang

    melakukan pemeriksaan atas korban yang masih berkaitan dengan

    luka@+edera@ra+un@tindak pidana.

    *alam hal dokter pemeriksa sering tidak lagi ada di tempat (di luar kota)

    atau sudah tidak bekerja pada Rumah -akit tersebut, maka Visum et 

     Repertum  ditandatangani oleh dokter penanggung ja#ab pelayanan

    orensik klinik yang ditunjuk oleh Rumah -akit tersebut.

    =. enyerahan benda bukti yang telah selesai diperiksa.Benda bukti yang telah selesai diperiksa hanya boleh diserahkan pada

     penyidik saja dengan menggunakan berita a+ara.

    5. enyerahan surat keterangan ahli @ Visum et Repertum.

    -urat keterangan ahli @ Visum et Repertum  juga hanya boleh diserahkan

     pada pihak penyidik yang memintanya saja.

    H. Tata 0ara #ermintaan Visum Et Repertum

    $da beberapa syarat yang harus diperhatikan saat pihak ber#enang

    meminta dokter untuk membuat Visum et Repertum.

    22

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    23/33

    2. -urat permintaan Visum et Repertum  kepada *okter, *okter ahli

    %edokteran %ehakiman atau *okter dan atau ahlinya, tidak boleh se+ara

    lisan harus diajukan se+ara tertulis dengan menggunakan ormulir sesuai

    dengan kasusnya dan ditanda tangani oleh penyidik yang ber#enang.

    'al tersebut sesuai dengan pasal 244 %&'$ yang berbunyi8

    *alam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang

    korban baik luka, kera+unan ataupun mati yang diduga karena peristi#a

    yang merupakan tindak pidana, ia ber#enang mengajukan permintaan

    keterangan ahli kepada a'li ke&*kteran ke'akiman atau &*kter dan

    atau ahli lainnya.

    :atatan 8

    *okter ahli %edokteran %ehakiman biasanya hanya ada di 9bu %otaropinsi yang terdapat Gakultas %edokteran nya *itempat!tempat dimana

    tidak ada *okter ahli %edokteran %ehakiman maka biasanya surat

     permintaan Visum et Repertum ini ditujukan kepada *okter.

    *alam pelaksanaannya maka sebaiknya 8

    a. rioritas *okter emerintah, ditempat dinasnya (bukan tempat

     praktek partikelir)

     b. *itempat yang ada asilitas rumah sakit umum @ Gakultas

    %edokteran, permintaan ditujukan kepada bagian yang sesuai yaitu 8

    • &ntuk korban hidup 8

    2) ?erluka dan ke+elakaan lalu lintas 8 kebagian bedah

    ;) %ejahatan susila @ perkosaan 8 ke bagian kebidanan

    • &ntuk korban mati 8 bagian %edokteran %ehakiman

    +. %orban, baik hidup ataupun mati harus diantar sendiri oleh petugas

    olri, disertai surat permintaannya

    d. *itempat yang tidak memiliki asilitas tersebut, permintaan

    ditujukan kepada *okter pemerintah di uskesmas atau *okter 

    $BR9@ khususnya *okter A1R9. Bila hal ini tidak memungkinkan,

     baru dimintakan ke *okter s#asta.

    ;. -urat permohonan visum harus diserahkan langsung kepada dokter dari

     penyidik, tidak boleh dititip melalui korban atau keluarga korban. "uga

    tidak diperbolehkan melalui jasa pos.

    4. $dapun ejabat yang Berhak mengajukan ermintaan Visum Et Repertum 8

    a. -yarat kepangkatan enyidik seperti ditentukan oleh eraturan

    emerintah Republik 9ndonesia omor ;5 tahun 23>4, tentang

     pelaksanaan %&'$ pasal ; yang berbunyi 8 enyidik adalah

    23

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    24/33

    ejabat olisi egara Republik 9ndonesia tertentu yang sekurang!

    kurangnya berpangkat embantu 1etnan *ua olisi.

     b. *alam hal di suatu sektor kepolisian tidak ada pejabat penyidik 

    sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huru a, maka %omandan

    -ektor %epolisian yang berpangkat Bintara di ba#ah embantu

    1etnan *ua olisi, karena jabatannya adalah penyidik

    +. enyidik embantu adalah 8 ejabat kepolisian egara Republik 

    9ndonesia tertentu sekurangDkurangnya berpangkat -ersan *ua

    olisi.

    d. *alam perkara perdata, hakim perdata dapat minta sendiri.

    e. *alam perkara agama, hakim agama dapat minta sendiri (&ndang!

    &ndang o.2 ?h 2357 pasal 27).. *alam hal orang yang luka atau mayat itu seorang anggota $BR9

    maka untuk meminta Visum Et Repertum hendaknya menghubungi

     polisi militer setempat dari kesatuan si korban (instruksi %apolri

     o.ol89ns@@;7@9F@5

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    25/33

    ;) 'arus sedini mungkin.

    4) ?idak bisa permintaannya hanya untuk pemeriksaan luar.

    ) %orban diantar oleh polisi.

     b. %orban 'idup.

    *alam hal korban luka, kera+unan, luka akibat kejahatan kesusilaan

    menjadi sakit, memerlukan pera#atan@berobat jalan, penyidik perlu

    memintakan Visum et Repertum sementara tentang keadaan korban.

    enilaian keadaan korban ini dapat digunakan untuk 

    mempertimbangkan perlu atau tidaknya tersangka ditahan. Bila

    korban memerlukan @ meminta pindah pera#atan ke Rumah -akit

    lain, permintaan Visum et Repertum lanjutan perlu dimintakan lagi.

    *alam pera#atan ini dapat terjadi dua kemungkinan, korban menjadi

    sembuh atau meninggal dunia.

    Bila korban sembuh Visum et Repertum deiniti perlu diminta lagi

    karena Visum et Repertum ini akan memberikan kesimpulan tentang

    hasil akhir keadaan korban. %husus bagi korban ke+elakaan lalu

    lintas, Visum et Repertum  ini akan berguna bagi santunan

    ke+elakaan.

    %emungkinan yang lain adalah korban meninggal dunia, untuk itu

     permintaan Visum et Repertum "enaah diperlukan guna mengetahui

    se+ara pasti apakah luka paksa yang terjadi pada korban merupakan

     penyebab kematian langsung atau adakah penyebab kematian

    lainnya.

    S:arat Visum et Repertum k*r%an 'i&u# :aitu ;

    2) 'arus tertulis, tidak boleh se+ara lisan.

    ;) Bukan kejadian yang sudah le#at, tidak dibenarkan meminta

    visum pada perkara yang telah le#at.

    4) $da alasan mengapa korban diba#a ke dokter.

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    26/33

    diisi selengkapnya, karena data!data itu dapat membantu *okter 

    mengarahkan pemeriksaan mayat yang sedang diperiksa.

    :ontoh 8

    a. ada ke+elakaan lalu lintas perlu di+antumkan apakah korban

     pejalan kaki@pengemudi@penumpang dan jenis kendaraan yang

    menabrak.

    Cambaran luka!luka dan tempat luka pada tubuh dapat

    menggambarkan bagaimana posisi korban pada #aktu terjadi

    ke+elakaan.

     b. *alam kasus pembunuhan jangan hanya diisi, korban diduga

    meninggal karena pembunuhan atau penganiayaan saja. sebutkan

    keterangan tentang jenis senjata yang diduga dipergunakan pelaku,senjata tajam, senjata api, ra+un.

    -ebaiknya jenis senjata yang diduga dipergunakan pelaku diikut

    sertakan sebagai barang bukti, sehingga dapat diperiksa apakah

    senjata @ alat yang ditemukan sesuai dengan luka!luka yang terdapat

     pada tubuh korban.

    +. ada kasus kera+unan atau yang diduga mati karena kera+unan,

    +antumkan keterangan tentang tanda!tanda atau gejala!gejala

    kera+unan (dari saksi serta perkiraan ra+un yang dipergunakan.)

    Bersama dengan korban perlu dikirim sisa!sisa makanan@ra+un yang

    di+urigai sebagai penyebab

    d. ada kasus diduga bunuh diri data!data tentang alat ataupun ra+un

    yang dipergunakan korban agar diisi slengkapnya. $pabila korban

    dira#at, sertakan salinan rekaman medis pada #aktu pera#atan

    =. -ebaiknya petugas yang meminta Visum @ petugas penyidik hadir 

    ditempat otopsi dilakukan untuk dapat memberikan inormasi kepada

    *okter yang membedah mayat tentang situasi ?%, barang!barang bukti

    relevan yang ditemukan, keadaan korban di ?% hal!hal lain yang

    diperlukan, agar memudahkan *okter men+ari sebab dan +ara kematian

    korban.

    5. -ebaiknya petugas penyidik dapat segera memperoleh inormasi yang

     perlu tentang korban seperti 8

    a. Berapa lama korban hidup setelah terjadi serangan yang atal.

     b. -ejauh mana korban masih dapat berlari @ jalan.

    +. $pakah korban dipindah

    d. -enjata@alat jenis apa yang melukai korban

    26

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    27/33

    e. $pakah jenis alat@ senjata yang ditemukan di ?% sesuai dengan

     bentuk luka yang ada pada tubuh korban

    . Bagaimana +aranya alat @senjata tersebut mengenai tubuh korban

    g. $pakah ada tanda!tanda perla#anan

    h. $pakah luka!luka yang ada pada tubuh korban terjadi sebelum atau

    sesudah kematian

    i. %apan kira!kira korban meninggal

     j. $pakah korban minum obat!obatan atau minuman keras sebelum

    meninggal(4)

    >. -yarat pembuat Visum et Repertum 8

    'arus seorang dokter

    a. *i #ilayah sendiri

     b. Memiliki -9

    +. %esehatan baik 3. ang berhak menandatangani dan menerima surat hasil visum 8

    a. enandatanganan surat keterangan ahli@ Visum et Repertum

    && menentukan bah#a yang berhak menandatangani surat hasil

    visum adalah dokter. -etiap berkas keterangan ahli harus diberi para 

    oleh dokter. "ika korban ditangani oleh beberapa dokter, maka

    idealnya yang menandatangani visumnya adalah setiap dokter yang

    terlibat langsung dalam penanganan atas korban. *alam hal dokter 

     pemeriksa tidak lagi ada di tempat (luar kota) atau sudah tidak 

     bekerja pada Rumah -akit tersebut, maka Visum et Repertum

    ditandatangani oleh dokter penanggung ja#ab pelayangan orensik 

    klinik yang ditunjuk oleh Rumah sakit atau oleh *irektur Rumah

    -akit tersebut.

     b. enyerahan surat keterangan ahli @ Visum et Repertum

    -urat keterangan ahli @ Visum et Repertum   juga hanya boleh

    diserahkan pada pihak penyidik yang meminta saja. *apat terjadi

    dua instanti penyidik sekaligus yang meminta surat  Visum et  Repertum.

    ada kenyataanya dilapangan sering terjadi ketidak pahaman dari pihak 

     penegak hukum tentang tata +ara permohonan visum kepada dokter, sehingga

    dapat menyebabkan kerugian pada pihak korban. Maka dari itu diterbitkan

    instruksi polisi o.ol.9-@E@;7@9F@56 tentang tata +ara penarikan@

     pen+abutan Visum et Repertum.

    27

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    28/33

    ada dasarnya penarikan @ pen+abutan Visum et Repertum  tidak dapat

    dibenarkan. Bila terpaksa Visum et Repertum  yang sudah diminta harus

    diadakan pen+abutan@penarikan kembali, maka hal tersebut hanya diberikan

    oleh komandan kesatuan paling rendah tingkat %omres dan untuk kota hanya

    oleh *$?E-.

    I. Tata 2ara Pen0a%utan Visum Et Repertum

    2. en+abutan permintaan Visum et Repertum  pada prinsipnya tidak 

    dibenarkan, namun kadang kala dijumpai hambatan dari keluarga korban

    yang keberatan untuk dilaksanakan bedah mayat dengan alasan larangan

    $gama, adat dan lain!lain.

    ;. Bila timbul keberatan dari pihak keluarga, sesuai dengan ketentuan%&'$ asal 24< ayat ;, maka penyidik #ajib menerangkan sejelas!

     jelasnya tentang maksud dan tujuan bedah jenaah tersebut.

    *isamping itu perlu pula dijelaskan bah#a bedah mayat Gorensik 8

    a. Menurut $gama 9slam hukumnya Mubah Gat#a Majelis %esehatan

    dan -yurat omor < @ 2366.

     b. Bila keluarga tetap menghalangi bedah mayat penyidik dapat

    memberi penjelasan tentang ketentuan %&' asal ; yang tertulis 8

    Barang siapa dengan sengaja men+egah menghalangi atau

    menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, dihukum

    dengan hukuman penjara selama!lamanya sembilan bulan atau denda

     paling banyak tiga ratus rupiah.

    +. Bilamana permintaan Visum et Repertum  terpaksa harus dibatalkan,

    maka pelaksanaan pen+abutan harus diajukan tertulis se+ara resmi

    dengan menggunakan ormulir pen+abutan dan ditanda tangani oleh

    ejabat, petugas yang ber#enang dimana pangkatnya satu tingkat

    diatas peminta, serta terlebih dahulu membahasnya se+ara

    mendalam.

    d. *engan pen+abutan permintaan Visum et Repertum  maka penyidik 

    harus menyadari sepenuhnya bah#a tidak ada sesuatu yang jelas

    dapat diharapkan lagi sebagai keterangan dari barang bukti berupa

    manusia sebagai corpus delicti yang berkaian erat dengan masalah

     penyidikan yang sedang ditangani.

    4. As#ek Me&ik*legal Visum et Re#ertum

    28

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    29/33

    Visum et Repertum adalah salah satu alat bukti yang sah sebagaimana

    tertulis dalam pasal 2>< %&'. Visum et Repertum  turut berperan dalam

     proses pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan ji#a

    manusia. Visum et Repertum  menguraikan segala sesuatu tentang hasil

     pemeriksaan medik yang tertuang di dalam bagian pemberitaan, yang

    karenanya dapat dianggap sebagai pengganti barang bukti. Visum et repertum

     juga memuat keterangan atau pendapat dokter mengenai hasil pemeriksaan

    medik tersebut yang tertuang di dalam bagian kesimpulan. *engan demikian

    Visum et Repertum  se+ara utuh telah menjembatani ilmu kedokteran dengan

    ilmu hukum sehingga dengan memba+a Visum et Repertum, dapat diketahui

    dengan jelas apa yang telah terjadi pada seseorang, dan para praktisi hukum

    dapat menerapkan norma!norma hukum pada perkara pidana yang

    menyangkut tubuh dan ji#a manusia.

    rosedur permintaan Visum et Repertum  korban hidup tidak diatur 

    se+ara rin+i di dalam %&'$. ?idak ada ketentuan yang mengatur tentang

     pemeriksaan apa saja yang harus dan boleh dilakukan oleh dokter. 'al ini

     berarti bah#a pemilihan jenis pemeriksaan yang dilakukan diserahkan

    sepenuhnya kepada dokter dengan mengandalkan tanggung ja#ab proesi

    kedokteran. %&'$ juga tidak memuat ketentuan tentang bagaimana

    menjamin keabsahan korban sebagai barang bukti. 'al!hal yang merupakan

     barang bukti pada tubuh korban hidup adalah perlukaannya beserta akibatnya

    dan segala sesuatu yang berkaitan dengan perkara pidananya. -edangkan

    orangnya sebagai manusia tetap diakui sebagai subyek hukum dengan segala

    hak dan ke#ajibannya. *engan demikian, %arena barang bukti tersebut tidak 

    dapat dipisahkan dari orangnya maka tidak dapat disegel maupun disita. ang

    dapat dilakukan adalah menyalin barang bukti tersebut ke dalam bentuk 

    Visum et Repertum.

    %orban harus diantar oleh petugas kepolisian karena petugas pengantar 

    tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk memastikan kesesuaian antara

    identitas orang yang akan diperiksa dengan identitas korban yang dimintakan

    Visum et Repertum nya seperti yang tertulis di dalam surat permintaan  Visum

    et Repertum. -ituasi tersebut memba#a dokter turut bertanggung ja#ab atas

    29

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    30/33

     pemastian kesesuaian antara identitas yang tertera di dalam surat permintaan

    Visum et Repertum dengan identitas korban yang diperiksa.

    $danya keharusan membuat Visum et Repertum  pada korban hidup

    tidak berarti bah#a korban tersebut, dalam hal ini adalah pasien, untuk tidak 

    dapat menolak sesuatu pemeriksaan. %orban hidup adalah juga pasien

    sehingga mempunyai hak sebagai pasien. $pabila pemeriksaan ini

    sebenarnya perlu menurut dokter pemeriksa sedangkan pasien menolaknya,

    maka hendaknya dokter meminta pernyataan tertulis singkat penolakan

    tersebut dari pasien disertai alasannya atau bila hal itu tidak mungkin

    dilakukan, agar men+atatnya di dalam +atatan medis.

    'al penting yang harus diingat adalah bah#a surat permintaan Visum et 

     Repertum harus menga+u kepada perlukaan akibat tindak pidana tertentu yang

    terjadi pada #aktu dan tempat tertentu. -urat permintaan Visum et Repertum

     pada korban hidup bukanlah surat yang meminta pemeriksaan, melainkan

    surat yang meminta keterangan ahli tentang hasil pemeriksaan medis.

    :A?A' 8

    :irebon , ;< $gustus ;72;

    RA "&-?9?9$

    V9-&M E? REER?&M

     o. @ ?&M@VER@V999@;77>

    ang bertandatangan di ba#ah ini, *iana 1arasaty, dokter spesialis orensik pada

    R- /F0, atas permintaan dari kepolisian sektor.........dengan suratnyanomor..................... tertanggal.......... maka dengan ini menerangkan bah#a pada

    tanggal.......... pukul........... bertempat di R- /F0, telah melakukan pemeriksaan

    korban dengan nomor registrasi..................yang menurut surat tersebut adalah 8

     ama 8

    &mur 8

    "enis %elamin 8

    arga negara 8

    30

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    31/33

    ekerjaan 8

    $gama 8

    $lamat 8

    '$-91 EMER9%-$$ 8

    %orban datang dalam keadaan sadar dengan keadaan umum sakit sedang. %orban

    mengeluh sakit kepala dan sempat pingsan setelah kejadian pemukulan pada

    kepala !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    ada korban ditemukan

    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    ada belakang kepala kiri, dua sentimeter dan garis pertengahan belakang, empat

    senti meter diatas batas dasar tulang, dinding luka kotor, sudut luka tumpul, berukuran tiga senti meter kali satu senti meter, disekitarnya dikelilingi benjolan

     berukuran empat sentimeter kali empat senti meter 

    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    ada dagu, tepat pada garis pertengahan depan terdapat luka terbuka tepi tidak 

    rata, dasar jaringan ba#ah kulit,dinding kotor, sudut tumpul, berukuran dua senti

    meter kali setengah sentimeter dasar  

    otot.!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    1engan atas kiri terdapat gangguan ungsi, teraba patah pada pertengahan sertanyeri pada penekanan.

    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    %orban dirujuk ke dokter syara dan pada pemeriksaan didapatkan adanya +edera

    kepala ringan.

    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    !!!!

    emeriksaan oto Rontgen kepala posisi depan dan samping tidak menunjukkan

    adanya patah tulang. emeriksaan oto rontgen lengan atas kiri menunjukkan

    adanya patah tulang lengan atas pada pertengahan.

    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    ?erhadap korban dilakukan penjahitan dan pera#atan luka, dan pengobatan.

    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    %orban dipulangkan dengan anjuran +ontrol seminggu sekali lagi

    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    %E-9M&1$ 8

    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    31

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    32/33

    ada pemeriksaan korban laki!laki berusia tiga puluh empat tahun ini ditemukan

    +edera kepala ringan, luka terbuka pada belakang kepala kiri dan dagu serta patah

    tulang tertutup pada lengan atas kiri akibat kekerasan tumpul. :edera tersebut

    telah mengakibatkan penyakit @ halangan dalam menjalankan pekerjaan @

     pen+arian untuk sementara #aktu.

    *emikianlah visum et repetum ini dibuat dengan sebenarnya dengan

    menggunakan keilmuan yang sebaik!baiknya, mengingat sumpah sesuai dengan

    %itab &ndang!&ndang 'ukum $+ara idana.

    *okter pemeriksa

    BAB III

    PENUTUP

    embuatan Visum et Repertum  merupakan salah satu bagian dari bentuk 

     pelayanan medikolegal di rumah sakit, namun demikian terkait dengan kedokteran

    orensik, pembuatan Visum et Repertum juga merupakan bagian dari pembuktian,

     bahan penuntutan serta pertimbangan bagi seorang hakim untuk memutus perkara

    dalam sebuah persidangan.

    &ntuk mempermudah bagi dokter dalam memberikan pelayanan Visum et

    Repertum sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Maka dengan adanya buku

     pedoman Visum et Repertum ini kami harapkan dapat menjadi panduan dalam

    mekanisme pembuatan Visum et Repertum di Rumah -akit 9bu dan $nak 

    %halishah alimanan.

    32

  • 8/17/2019 Pedoman Visum Et Repertum

    33/33

    DA3TAR PUSTAA

    2. $mir, ro. *r. $mri. ;776. Rangkaian 9lmu %edokteran Gorensik. Edisi

    %edua. er+etakan Ramadhan8 Medan.

    ;. 9dries, *r. $bdul Mun’im. 2335. edoman 9lmu %edokteran Gorensik. Edisi

    ertama. Binapura $ksara8 "akarta Barat.

    4. Budiyanto $, idiatmaka , sudiono -, dkk. 2335. 9lmu %edokteran

    Gorensik. Bagian %edokteran Gorensik &niversitas 9ndonesia8 "akarta.

    4. $andi. ;727. Visum et Repertum pada %orban 'idup. Bagian 9lmu

    %edokteran Gorensik dan Medikolegal8 G% &R9