DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI INFORMATIKA DIREKTORAT PEMBERDAYAAN INFORMATIKA PEDOMAN MEMBANGUN MASYARAKAT INFORMASI BAGI RELAWAN TIK PERINTIS Rinda Cahyana CV INSAN AKADEMIKA 2013 r 2013
Pedoman Relawan TIK | i
DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI INFORMATIKA
DIREKTORAT PEMBERDAYAAN INFORMATIKA
PEDOMAN MEMBANGUN
MASYARAKAT INFORMASI
BAGI RELAWAN TIK PERINTIS
Rinda Cahyana
CV INSAN AKADEMIKA
2013
r
2013
Pedoman Relawan TIK | i
Pedoman Membangun Masyarakat Informasi bagi Relawan TIK Perintis RINDA CAHYANA
Pedoman Relawan TIK | i
PEDOMAN Membangun Masyarakat Informasi bagi Relawan TIK Perintis Rinda Cahyana Garut : CV Insan Akademika, 2013 34 hal. Hak cipta © 2018, Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
Pedoman Relawan TIK | i
KATA PENGANTAR
Buku ini berisi ringkasan konsep pembangunan masyarakat informasi dalam
buku “Aktivitas dan Kompetensi Relawan TIK” berikut contoh tabel data
rekam jejak relawan TIK yang menunjang pelaksanaan konsep tersebut.
Ringkasannya dibuat dan disusun sedemikian rupa sehingga layak menjadi
pedoman bagi relawan TIK perintis. Karenanya buku ini diberi judul
“Pedoman Membangun Masyarakat Informasi bagi Relawan TIK Perintis”.
Buku ini dibuat atas permintaan Direktorat Aplikasi Informatika Kementrian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk menyeragamkan
infrastruktur masyarakat informasi sehingga mudah dikolaborasikan, untuk
melibatkan relawan TIK dalam pembangunan masyarakat informasi, untuk
menyeragamkan kompetensi relawan TIK perintis, dan memudahkan
pengukuran kinerja relawan TIK mulai dari tingkat basis operasional hingga
nasional. Semoga panduan ini dapat membentuk kerelawanan TIK sebagai
kunci sukses pembangunan masyarakat informasi.
Penyusun
Pedoman Relawan TIK | ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
PEMBANGUNAN MASYARAKAT INFORMASI .................................................... 1
Relawan TIK ................................................................................................... 1
Masyarakat Informasi ................................................................................... 2
Tujuan Pembangunan Masyarakat Informasi ............................................... 3
Daur Hidup Pembangunan Masyarakat Informasi ........................................ 4
Indikator Kinerja Pembangunan ................................................................... 7
KOMPONEN SISTEM .......................................................................................... 9
Infrastruktur Masyarakat Informasi .............................................................. 9
Kelompok Layanan Relawan TIK ................................................................. 10
Kelompok Personel Relawan TIK ................................................................. 12
Platform Penting Basis Relawan TIK............................................................ 14
KEAHLIAN DAN JABATAN FUNGSIONAL .......................................................... 15
Keahlian Dasar Relawan TIK ........................................................................ 15
Jabatan Fungsional Relawan TIK Perintis .................................................... 22
REKAM JEJAK RELAWAN TIK ............................................................................ 24
Profil Relawan TIk ........................................................................................ 24
Profil Basis Relawan TIK .............................................................................. 25
Jenjang Fungsional Pelatih .......................................................................... 25
Jenjang Fungsional Pengelola ..................................................................... 27
Jenjang Fungsional Perintis ......................................................................... 29
Pembangunan Basis .................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 32
Pedoman Relawan TIK | 1
PEMBANGUNAN MASYARAKAT INFORMASI
Relawan TIK
Secara umum volunteers / relawan dapat difahami sebagai seseorang atau
sekelompok orang dermawan, yang dengan kehendaknya sendiri dan
swadayanya sendiri berkomitmen memberikan waktu, energi, atau
kemampuannya untuk melaksanakan aktivitas relawan berupa layanan tanpa
bayaran di luar rumah tangganya. Relawan membantu terutama untuk
kepentingan orang banyak dan masyarakat atas nama amal melalui atau
untuk organisasi nirlaba. Relawan dapat berasal dari akademisi, perusahaan,
pemerintah, asosiasi wanita, dan asosiasi professional, dari beragam
keyakinan dan bentuk, baik tua dan muda, pria dan wanita, profesional dan
amatir, cacat dan sempurna, miskin dan kaya, yang saling membantu,
melayani orang lain, melaksanakan partisipasi publik, dan melakukan
advokasi atau kampanye (Lihat Estonian Ministry of the Interior, 2006;
CIVICUS, IAVE, dan UNV, 2007; United States Bureau of Labor Statistics,
2008; Statistic Canada, 2006; Ibsen, 1992; Acevendo, 2005).
Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah individu atau
satuan reaksi cepat yang dibentuk melalui proses edukasi, yang dapat
bekerja membangun masyarakat informasi Indonesia secara kolaboratif dan
sukarela. Masyarakat informasi tersebut terbentuk dari usaha mendapatkan
Pedoman Relawan TIK | 2
manfaat informasi dengan TIK yang diharapkan dapat dicapai bukan hanya
oleh masyarakat perkotaan saja tetapi juga oleh masyarakat pedesaan dan di
daerah bencana. (Lihat Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia, 2011)
Masyarakat Informasi
Dari sejumlah pengertian dalam Karvalics (2007) dan juga Gudauskas (2011),
Masyarakat informasi dapat difahami sebagai bentuk masyarakat baru yang
struktur sosialnya berdasarkan kepada pembuatan, distribusi, akses, dan
penggunaan informasi secara bebas. Kebebasan tersebut mendorong
perkembangan kreativitas intelektual manusia hingga kepada tahap di mana
informasi sebagai produk kreatifnya menjadi sumber daya ekonomi yang
dimanfaatkan oleh masyarakat, dan penguasaannya menjadi kekuatan
pendorong bagi perubahan dan pembangunan dalam masyarakat informasi.
Kesempatan tersebut mendorong muncul dan berkembangnya industri
informasi.
Setiap orang dalam masyarakat informasi memiliki tujuan yang sama, yakni
mendapatkan keuntungan kompetitif melalui penggunaan TIK, di mana
informasi tidak hanya dapat didistribusikan lebih cepat, juga dapat
dikumpulkan, disimpan, diarsipkan, dan diakses kapanpun dan di manapun,
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih baik Kondisi tersebut
menyebabkan manusia mendapatkan standar hidup yang tinggi dan
memainkan peran yang lebih baik dalam masyarakat.
Pedoman Relawan TIK | 3
Dengan memperhatikan pengertian “komunitas” dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), komunitas TIK dapat difahami sebagai kelompok atau
kumpulan orang yang meminati TIK dan berinteraksi di daerah tertentu.
Komunitas juga diartikan di dalam KBBI sebagai masyarakat. Oleh karenanya
masyarakat informasi sama dengan komunitas TIK karena setiap orang di
dalamnya meminati TIK yang memberikan keuntungan kompetitif.
Tujuan Pembangunan Masyarakat Informasi
Agar setiap orang dapat berpartisipasi penuh dalam masyarakat informasi
diperlukan pengembangan sumber daya manusia dalam bidang TIK yang
dilakukan dengan (International Telecommunication Union, 2002) :
1. Menjadikan setiap orang memiliki keahlian dasar sehingga dapat
menggunakan TIK dalam keseharian hidup mereka.
2. Meningkatkan melek TIK dalam populasi secara keseluruhan,
termasuk menambah jumlah personel terlatih dalam area lanjutan.
Karena masyarakat informasi hanya meliputi kelompok melek informasi yang
memanfaatkan TIK saja, maka batas wilayah masyarakat informasi adalah
bukan batas geografi melainkan jumlah orang yang meminati TIK.
Peningkatan melek TIK dalam populasi secara keseluruhan dilakukakan
dengan meningkatkan jumlah basis relawan TIK yang dapat meningkatkan
jumlah pemanfaat TIK.
Pedoman Relawan TIK | 4
Daur Hidup Pembangunan Masyarakat Informasi
Daur hidup pembangunan masyarakat informasi yang dilaksanakan oleh
relawan TIK di wilayah operasinya meliputi tahapan berikut ini:
Pertama, Penyediaan TIK dan akses kepadanya. TIK adalah konvergensi
teknologi telekomunikasi atau komunikasi dan komputer yang
memungkinkan setiap individu pengguna komputer untuk saling terhubung
dan berbagi sumber daya Sistem Informasi (SI) miliknya, baik melalui jaringan
kabel ataupun nirkabel (Lihat Bouwman dkk., 2005; International
Telecommunication Union, 2002; Turban dkk, 2006). TIK yang digunakan oleh
masyarakat informasi dapat dibuat atau disediakan oleh relawan TIK
kelompok pengembang dan penggerak. Akses TIK diperlukan agar setiap
orang dalam masyarakat informasi mendapatkan keuntungan kompetitif dari
TIK. Akses tersebut diperoleh salah satunya melalui telecenter.
Pedoman Relawan TIK | 5
Kedua, pembangunan basis relawan TIK di mana relawan TIK perintis
menjadikan tempat tertentu sebagai basis relwan TIK untuk pengelolaan
sistem berikut infrastruktur komunitas TIK nya. Menurut KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia) “basis” adalah pangkalan untuk melakukan operasi, di
mana “pangkalan” adalah tempat yang menjadi tumpuan untuk melakukan
tindakan tertentu / operasi. Basis relawan TIK dapat difahami sebagai tempat
yang menjadi tumpuan untuk melaksanakan tindakan relawan TIK. Basis
relawan TIK ini bisa di mana saja dan berada di bawah naungan organisasi
nirlaba, seperti lembaga pendidikan, organisasi komunitas, dan organisasi
profesi, atau organisasi laba seperti perusahaan. (Lihat CIVICUS, IAVE, dan
UNV, 2007; Statistic Canada, 2006; 1992; dan United States Bureau of Labor
Statistics, 2008; Acevendo, 2005)
Pedoman Relawan TIK | 6
Sekolah, perguruan tinggi, dan universitas merupakan tempat yang dipilih
oleh relawan TIK sebagai basis relawan TIK. Hal ini karena lembaga
pendidikan menerima budaya relawan dan bahkan turut serta
membangunnya. Selain itu deklarasi Brussels menyatakan bahwa pendidikan
dan pelatihan TIK dapat diintegrasikan dengan sistem sekolah regular
(International Telecommunication Union, 2002). Pelatihan sumber daya
manusia, khususnya guru dan pelajar, sangat penting karena akan
meningkatkan kebutuhan menggunakan dan menerapkan informasi dan
teknologi, mempromosikan pertumbuhan konten dan infrasruktur,
memfasilitasi pengembangan industri layanan TIK secara khusus di negara
berkembang (Deklarasi Bamako, 2002).
Sekolah juga menjadi tempat perekrutan atau kaderisasi relawan usia 16-24
tahun, dan merupakan jenis organisasi yang paling banyak dibantu oleh
relawan (Lihat Attwood dkk., 2003; Musick dan Wilson, 2008; Low dkk.,
2007). Sebagian remaja tertarik bergabung dengan relawan karena adanya
pelatihan gratis. Karenanya sebagian remaja yang menjadi relawan merasa
cukup diberi insentif berupa pengembangan keahlian. Insentif uang
sekalipun dapat membuat relawan merasa lebih dihargai dan dapat
mendorong melakukan lebih banyak lagi pekerjaan, namun dapat
menurunkan nilai kerelawanan, mengganggu motivasi dan mengurangi
kepuasan mereka (Lihat Ellis, 2004; Low dkk, 2007).
Selain lembaga pendidikan, lokasi yang biasa dijadikan basis oleh Relawan
TIK adalah telecenter, yakni tempat atau fasilitas berbagi yang menyediakan
layanan informasi dan komunikasi berbasis TIK bagi masyarakat sekitar dan
digunakan untuk pembangunan ekonomi, sosial dan budaya (Lihat Fuchs,
1997; Colle dan Roman, 1999; Cisler, 1998). Relawan TIK dapat terlibat di
dalam telecenter untuk menjangkau masyarakat, menyelenggarakan
pelatihan dan peningkatan kapasitas pengguna lokal, memobilisasi relawan
lainnya, dan menjadikannya sebagai pusat pengembangan lokal dengan
akses ke teknologi. Banyak telecenter yang berhasil berkat manfaat
kontribusi relawan. (Acevedo, 2005).
Ketiga, pembangunan kapasitas yang dilakukan terus menerus sampai
seluruh individu masyarakat yang dilayani basis relawan TIK memiliki
kapasitas untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dengan TIK. Tahapan
pembangunan kapasitasnya mengikuti Acevendo (2005), meliputi:
Pedoman Relawan TIK | 7
1. Peningkatan kesadaran, tahap untuk memahami kebutuhan,
masalah, dan harapan masyarakat, dalam rangka menentukan
elemen informasi dan TIK yang lebih sesuai, dan untuk membangun
kesadaran akan peluang dan praktik penggunaan teknologi yang
sesuai dengan harapan mereka.
2. Pemberian keahlian dasar TIK yang diperlukan kebanyakan
pengguna. Hal ini dapat membangun keahlian untuk penggunaan
umum komputer mulai dari pembuatan konten hingga menggunakan
email dari web.
3. Penciptaan kapasitas yang dilakukan setelah keahlian dasar TIK
dikuasai, melalui pengawasan dan pendampingan periodik atas
usaha individu pengguna menerapkan keahlian dasar TIK, dengan
tujuan untuk membangun dan memperluas kemampuan setiap
individu pengguna sehingga ia dapat menerima keuntungan
sebenarnya dari penggunaan teknologi.
Indikator Kinerja Pembangunan
Kinerja relawan TIK dalam mewujudkan masyarakat informasi dapat diukur
dengan sejumlah indikator yang bersumber dari individu yang dibinanya.
Pedoman Relawan TIK | 8
Tahap Pelatihan Dasar TIK
KELOMPOK LEVEL INDIKATOR
Penguasaan Teknologi
Melek Mengetahui TIK yang umum digunakan dan dapat mengoperasikannya
Cerdas Dapat menggunakan TIK tersebut secara aman bagi dirinya dan orang lain
Penguasaan informasi dan komunikasi
Melek Mengetahui informasi dan komunikasi apa yang menguntungkan dirinya serta dapat memproduksi informasi dan mengkomunikasikannya kepada orang lain dengan menggunakan TIK
Cerdas Dapat menghindarkan dirinya dan orang lain dari informasi dan komunikasi yang merugikan
Tahap Penciptaan Kapasitas
KELOMPOK LEVEL INDIKATOR
Peningkatan Taraf Kehidupan
Melek Keahlian TIK serta pengetahuan informasi dan komunikasinya menghasilkan keuntungan materil yang kompetitif
Cerdas Kegiatan bisnisnya dengan TIK tidak merugikan dirinya dan orang lain
Pedoman Relawan TIK | 9
KOMPONEN SISTEM
Infrastruktur Masyarakat Informasi
Kelompok komponen layanan, personel, dan platform yang berada di dalam
sistem masyarakat informasi dipetakan ke dalam tiga lapisan infrastruktur
mengikuti lapisan infrastruktur Teknologi Informasi (TI) dalam Rainer dan
Cegielski (2011). Penentuan kelompok komponen layanan dan personal
didasarkan kepada klasifikasi tindakan relawan yang disebutkan Acevendo
(2005), sementara kelompok komponen platform TIK dibuat sama dengan
sumber daya SI (O’Brien dan Marakas, 2005) kategori TI (Turban dkk., 2006)
karena aktivitas masyarakat informasi sama dengan akvititas SI.
Komponen-komponen ini wajib ada di dalam sistem masyarakat informasi
agar personel masyarakat informasi mencapai tujuan masyarakat informasi.
Pedoman Relawan TIK | 10
Kelompok Layanan Relawan TIK
Berdasarkan skema infrastruktur Komuitas TIK, pembangunan masyarakat
informasi dilakukan oleh relawan TIK dengan melaksanakan empat kelompok
layanan berikut ini:
Layanan Penyediaan Informasi
Layanan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat
yang buta TIK, yang terhambat akses TIK nya, yang membutuhkan
pengetahuan tambahan tentang TIK, atau pengguna informasi secara umum.
Juga dilaksanakan untuk menyampaikan laporan pelaksanaan proyek
relawan TIK kepada para pemangku kepentingan di dalam dan di luar negeri
juga termasuk layanan ini. Tindakannya seperti (Acevendo, 2005):
Sebagai broker informasi yang mencarikan informasi secara proaktif
bagi pengguna (baik guru, doktor, petani, pegawai lokal, ibu rumah
tangga, ataupun pebisnis) yang tidak memiliki akses TIK.
Sebagai produsen informasi yang menyediakan konten lokal dalam
beragam format (teks, multimedia, dan lain sebagainya).
Pedoman Relawan TIK | 11
Layanan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Layanan ini meliputi dua macam pelatihan. Pertama, pelatihan pengguna
akhir yang mengubah masyarakat buta TIK menjadi pengguna akhir yang
mampu menggunakan aplikasi yang relevan. Pelatihan ini dapat
diselenggarakan oleh relawan TIK kelompok penggerak. Kedua, pelatihan
spesialis yang mengubah siapapun menjadi relawan TIK dengan keahlian
spesialis yang mampu mengembangkan atau mengoperasikan SI. Prosesnya
dapat berjalan dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh relawan TIK
sendiri. Tindakannya seperti (Acevendo, 2005):
Menyelenggarakan latihan dasar TIK secara offline atau online bagi
pengguna akhir agar mahir dalam aplikasi yang relevan, dan
mendampingi setelahnya sampai mereka mampu menggunakan
keahlian tersebut untuk mendapatkan keuntungan kompetif.
Menyelenggarakan latihan secara offline atau online bagi relawan TIK
(Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, 2011)
untuk menambah jumlah personel terlatih dalam area lanjutan
(International Telecommunication Union, 2002).
Layanan Pengembangan Sumber Daya TIK
Karena diperlukan kepandaian khusus untuk melaksanakan layanan ini maka
relawan TIK nya merupakan orang atau kelompok profesional dari asosiasi
profesi, akademisi, perusahaan, pemerintah atau lembaga swadaya
masyarakat yang terlatih. Kegiatan pengembangan TIK mungkin saja hanya
membutuhkan keahlian mengkonfigurasi atau merakit yang dapat diperoleh
melalui pelatihan singkat. Tindakannya seperti (Acevendo, 2005):
Mengidentifikasi kebutuhan informasi masyarakat dan sumber daya
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Membuat atau menyesuaikan dan mengelola perangkat lunak
aplikasi bebasis Free and Open Source Software, situs web, atau
Sistem Informasi Geografis yang menyediakan alat pengawasan dan
pelaporan untuk menyampaikan informasi terkait proyek relawan
kepada para pemangku kepentingan di dalam dan di luar negeri.
Mengadakan jaringan agar relawan TIK dapat berkomunikasi dengan
para pemangku kepentingan melalui perangkat bergerak.
Pedoman Relawan TIK | 12
Mengatasi permasalahan teknis seputar penggunaan perangkat TIK
(seperti instalasi perangkat TIK) dari waktu ke waktu, yang dialami
pengguna atau pengelola sarana TIK umum (seperti telecenter), di
perkotaan dan di pedesaan ataupun di daerah bencana atau situasi
paska konflik.
Layanan Kolaborasi
Layanan ini memungkinkan terjadinya kerjasama antara relawan TIK, dan
penggunaan bersama atau penyatuan sumber daya komunitas TIK yang
dikelola oleh basis-basis relawan TIK dan diperlukan dalam pelaksanaan
layanan-layanan relawan TIK. Sub sistem ini penting bagi sistem keseluruhan
karena menjadi solusi atas kekurangan sumber daya di dalam komunitas TIK.
Percepatan pembangunan masyarakat informasi diharapkan dapat dicapai
dengan adanya kolaborasi. Tindakannya seperti (Acevendo, 2005):
Meningkatkan keterlibatan relawan lainnya melalui online volunteers
dalam kerjasama serta pengadaan dan pengelolan jaringan
pengetahuan online.
Bekerjasama dengan proyek lainnya yang memiliki isu
pengembangan yang serupa.
Memfasilitasi partisipasi kelompok masyarakat yang terpinggirkan
(misalnya pengidap AIDS-HIV) atau yang tidak beruntung (misalnya
penyandang cacat) dalam proyek dengan TIK.
Kelompok Personel Relawan TIK
Berdasarkan skema infrastruktur Komuitas TIK, pembangunan masyarakat
informasi dilakukan oleh dua kelompok relawan TIK berikut ini:
Kelompok Penggerak
Relawan kelompok penggerak memiliki tiga peran sebagai sebagai:
Pelatih yang mempersiapkan anggota masyarakat di lingkungan
basisnya menjadi relawan TIK atau bagian dari masyarakat informasi,
Pedoman Relawan TIK | 13
Perintis yang membangun basis relawan TIK baru (yang kemudian
menjadi basis binaan) untuk menambah populasi masyarakat
informasi, dan
Pengelola yang mendukung para pelatih dan perintis di dalam
basisnya dan basis binaannya, termasuk menyampaikan laporan
kepada pemangku kepentingan (seperti kelompok sponsor dan
pemimpin masyarakat kelompok pengguna) untuk mendapatkan
dukungan yang diperlukan.
Kelompok Pengembang
Kelompok pengembang ini terdiri dari relawan TIK dengan keahlian spesialis.
Keahlian ini diperoleh baik secara otodidak ataupun melalui proses belajar di
lembaga pendidikan. Umumnya kelompok professional masuk dalam
kelompok ini. Kelompok ini bertanggung jawab atas pengembangan sistem
dan infrastruktur masyarakat informasi dan daur hidup pembangunannya
berikut sumber daya yang digunakan dalam setiap tahapannya melaui
rekayasa sistem, proses bisnis, dan teknologi. Peran kelompok pengembang
dalam pencapaian tujuan masyarakat informasi ini tergambar dalam
pernyataan Hammer dan Champy dalam Rainer dan Cegielski (2011), bahwa
proses bisnis perlu dirancang ulang secara radikal untuk menurunkan biaya
dan meningkatkan kualitas agar dapat menjadi lebih kompetitif dengan
teknologi informasi.
Pedoman Relawan TIK | 14
Platform Penting Basis Relawan TIK
Salah satu platform TIK yang sangat diperlukan oleh relawan TIK dalam
membangun komunikasi dan mengusahakan dukungan dari kelompok
pengguna dan sponsor adalah situs web basis relawan TIK. Berdasarkan
daftar tindakan Relawan TIK dalam Acevendo (2005), fitur situs web tersebut
meliputi :
Edukasi TIK jarak jauh yang melibatkan penggunaan video tutorial
dan modul latihan.
Penyimpanan berkas online yang berisi program aplikasi untuk
pemenuhan informasi dan dokumen digital lainnya terkait tindakan
Relawan TIK.
Koleksi pengetahuan sebagai hasil atau untuk keperluan edukasi TIK
dan dukungan teknis dalam bentuk basis pengetahuan, artikel, atau
buku.
Help Desk yang dapat dihubungi melalui live chat, surat elektronik,
ataupun forum.
Daftar kontak relawan TIK dalam sistem informasi geografis (SIG)
berikut kompetensi dan cara menghubunginya.
Informasi kinerja relawan yakni laporan pencapaian untuk
pemangku kepentingan.
Pedoman Relawan TIK | 15
KEAHLIAN DAN JABATAN FUNGSIONAL
Keahlian Dasar Relawan TIK
Keahlian dasar relawan TIK yang diperlukan untuk melaksanakan daur hidup
pembangunan kapasitas meliputi keahlian melek informasi dan melek TIK.
Keahlian Melek Informasi
Seseorang dianggap melek informasi apabila ia mengetahui informasi yang
dibutuhkannya, memiliki kemampuan untuk mengakses atau menemukan
informasi tersebut, dan memproses informasi tersebut untuk membuat nilai
(Rab, 2007). Keahlian melek TIK ini diperlukan oleh relawan TIK dan
masyarakat yang dibinanya sejak tahap pertama pembangunan kapasitas.
Dengan memperhatikan ciri orang yang melek informasi (Rab, 2007),
keahlian melek informasi (Eisenberg dan Berkowitz, 1990) dan aktivitas SI
(O’brian dan Marakas, 2005), dibuatlah tahapan proses pemenuhan
informasi yang meliputi :
1. Analisis kebutuhan, merupakan tahap penentuan spesifikasi
informasi yang dibutuhkannya, yang meliputi batasan informasi,
bentuk sajian informasi, tenggat waktu pemenuhannnya, dan lain
sebagainya.
2. Perancangan produk informasi, merupakan tahap penentuan urutan
aktivitas produksi informasi, serta waktu, tempat, teknik, dan
sumber daya SI untuk setiap aktivitas tersebut. Total waktu aktivitas
tidak boleh melampaui tenggat waktu pemenuhan informasi.
3. Implementasi, di mana seluruh aktivitas dilaksanakan melaui proses
produksi sesuai dengan rancangan. Dengan memperhatikan Karvalics
(2007), Gudauskas (2011), dan Rab (2007), rincian aktivitas produksi
informasinya meliputi:
a. Pengumpulan data, di mana data yang dicari harus dikenali,
ditaksir nilainya, dan ditetapkan syarat kapan pencarian
dapat atau harus diakhiri. Data yang ditemukan dan dipilih
kemudian disusun dan disimpan dalam media penyimpanan
data.
Pedoman Relawan TIK | 16
b. Pemrosesan data, yang merupakan sintesis atau
penyusunan informasi dengan mengkombinasikan data yang
terkumpul sedemikian rupa sehingga menjadi data baru yang
berarti dan berguna bagi penggunanya.
c. Penyampaian informasi kepada pengguna dalam format
dokumen yang dikehendakinya .
4. Evaluasi, di mana Informasi yang telah dihasilkan dievaluasi untuk
memastikan telah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan dan dapat
diterima oleh pengguna.
5. Pemeliharaan, di mana informasi yang tersusun dan tersimpan
kemudian dipelihara agar tidak hilang selama kebutuhan akan
informasi itu ada, dan diperbaharui saat munculnya kebutuhan baru.
Keahlian Melek TIK
Apabila kepemilikan informasi menjadi kekuatan pendorong bagi perubahan
dan pembangunan dalam masyarakat informasi (Karvalics, 2007), serta
menjadi penentu keberhasilan orang atau bisnis (Fenner, 2002), maka proses
pemenuhan informasi ini akan senantiasa ada setiap hari dalam masyarakat
informasi. Dan apabila TIK menjanjikan keuntungan kompetitif (Gudauskas,
2011), maka TIK ini akan digunakan oleh masyarakat informasi dalam proses
pemenuhan informasi. Oleh karenanya diperlukan keahlian teknis
penggunaan TIK pada setiap level melek informasi, misalnya pada level
ketiga harus dapat mencari informasi dalam katalog perpustakaan atau
dalam basis data online dengan menggunakan mesin pencari secara efisien
Pedoman Relawan TIK | 17
(Rab, 2007; Andretta, 2005). Dengan demikian, keahlian melek informasi ini
ditunjang oleh keahlian melek TIK sehingga sejalan dengan tujuan
masyarakat informasi.
Penentuan komponen dan aktivitas SI yang digunakan dalam penerapan
melek informasi dapat menggunakan matriks berikut ini:
Keahlian dasar TIK yang diberikan relawan TIK kepada calon relawan TIK
perintis meliputi pemasangan, penggunaan, dan pemeliharaan ketersediaan
komponen SI / TI, sementara yang diberikan kepada kelompok pengguna
adalah yang berkaitan dengan penggunaan TIK saja, atau sebagian dari
keahlian relawan TIK perintis. Relawan TIK kelompok penggerak dapat
membuat modul latihan untuk kelompok pengguna dengan mengambil
sebagian dari modul latihannya.
Pedoman Relawan TIK | 18
Keahlian dasar TIK yang diperlukan oleh umumnya pengguna (Acevendo,
2005) meliputi empat kategori, yakni komputer, aplikasi offline, jaringan
komputer, dan aplikasi online, yang disusun dengan memperhatikan saling
kebergantungan keahliannya. Komponen SI / TI dan fungsinya yang harus
dikuasai adalah yang diperlukan dalam penerapan melek informasi, harus
memenuhi melek dan cerdas fase Penguasaan Teknologi dalam indikator
kinerja relawan TIK, serta meliputi pemasangan, penggunaan, dan
pemeliharaan ketersediaan.
Berikut ini adalah daftar keahlian dasar TIK yang disusun berdasarkan
kebergantungan keahlian satu sama lainnya. Penulisan dengan warna merah
dimaksudkan untuk menunjukan jika keahlian tersebut harus dikuasai
relawan TIK perintis dan juga pengguna akhir yang dilatih relawan TIK.
Penulisan dengan warna biru dimaksudkan untuk menunjukan jika sebagian
dari keahlian tersebut harus dikuasai pengguna akhir. Keahlian pemasangan
juga dapat difahami sebagai mengkonfigurasi.
Pedoman Relawan TIK | 19
1. Kelompok keahlian dasar Komputer, yang meliputi pemasangan,
penggunaan dan pemeliharaan Personal Computer.
a. Komponen Personal Computer, yakni perangkat keras yang
merupakan peripherals dan yang membangun unit sistem.
Keahlian: Pemasangan, Penggunaan, Pemeliharaan.
b. Basic Input Output System, yakni program pada papan induk
yang tersimpan di read-only memory untuk konfigurasi
perangkat pada unit sistem. Keahlian: Pemasangan,
Penggunaan, Pemeliharaan.
c. Sistem operasi, yakni seperangkat program pengelola
perangkat keras computer dan penyedia layanan umum bagi
perangkat lunak. Keahlian: Pemasangan, Penggunaan,
Pemeliharaan.
d. Media penyimpanan data, yakni perangkat keras yang
menyimpan data sekunder dalam piringan magnetis atau
flash memory baik internal (di dalam sistem unit) atau
eksternal (peripheral). Keahlian: Pemasangan, Penggunaan,
Pemeliharaan.
2. Kelompok keahlian dasar aplikasi offline yang meliputi pemasangan,
penggunaan dan pemeliharaan perangkat lunak aplikasi yang tidak
membutuhkan sambungan jaringan komputer dalam
penggunaannya.
a. Produksi konten offline, yang meliputi perangkat lunak
pengolah data berbasis table / spreadsheet, gambar, teks,
suara, dan video. Keahlian: Pemasangan, Penggunaan,
Pemeliharaan.
b. Distribusi konten offline, seperti slide presentasi atau
konten terkemas dalam CD/DVD ROM. Keahlian:
Pemasangan, Penggunaan, Pemeliharaan.
3. Kelompok keahlian dasar jaringan komputer, yang meliputi
pemasangan, penggunaan dan pemeliharaan media transmisi dan
perangkat jaringan untuk menghubungkan personal computer ke
intranet dan internet.
a. Intranet dengan media transmisi kabel, yang meliputi
pengkabelan untuk topologi bintang, pengalamatan protokol
internet, dan berbagi sumber daya data / folder dan
peripherals / printer melalui jaringan. Keahlian: Pemasangan,
Penggunaan, Pemeliharaan.
Pedoman Relawan TIK | 20
b. Intranet dengan media transmisi nirkabel, yang meliputi
konfigurasi portable computer untuk penggunaan
sambungan bluetooth serta wifi dalam topologi ad-hoc,
konfigurasi perangkat wifi sebagai bridge atau access point
untuk topologi infrastructure. Keahlian: Pemasangan,
Penggunaan, Pemeliharaan.
c. Internet, yang meliputi sambungan melalui modem Global
System for Mobile Communications (GSM), dan melalui
modem GSM router dan access point. Keahlian:
Pemasangan, Penggunaan, Pemeliharaan.
4. Kelompok keahlian dasar aplikasi online, yang meliputi pemasangan,
penggunaan dan pemeliharaan apliksi yang dijalankan di internet.
a. Akun email, yang menjadi pintu masuk ke berbagai layanan
di internet. Keahlian: Pemasangan, Penggunaan,
Pemeliharaan.
b. Pengumpulan data online, yang meliputi penggunaan mesin
pencari, formulir online, dan penyimpanan di media
penyimpanan data internet. Keahlian: Pemasangan,
Penggunaan, Pemeliharaan.
c. Produksi konten online, yang meliputi penggunaan aplikasi
internet untuk pengolahan data berbasis table / spreadsheet
dan teks. Keahlian: Pemasangan, Penggunaan, Pemeliharaan.
d. Distribusi konten online, yang meliputi penggunaan email,
grup, blog, dan jejaring sosial untuk menyampaikan konten
kepada penggunanya atau pengguna internet. Keahlian:
Pemasangan, Penggunaan, Pemeliharaan.
Selain keahlian dasar TIK, diperlukan juga keahlian TIK lanjutan berupa
pembangunan platform penting yang diperlukan setiap basis relawan TIK
yakni situs web. Keahllian ini merupakan lanjutan dari keahlian dasar TIK.
Ada banyak aplikasi web yang dapat dipelajari untuk memenuhi kebutuhan
situs web Relawan TIK. Untuk pengadaan situs web Relawan TIK yang murah
dapat dicapai dengan memanfaatkan aplikasi Blogger dari Google. Blogger
menyediakan fitur penggunaan layanan nama domain, sehingga format
nama domainnya dapat diubah sesuai dengan kebijakan organisasi relawan
TIK. Berikut ini contoh penggunaan Blogger untuk memenuhi kebutuhan
situs web Relawan TIK berikut kelengkapannya :
Pedoman Relawan TIK | 21
1. Penyimpanan pengetahuan, misalnya dengan memanfaatkan Scribd
dan fitur embed nya.
2. Penyimpanan berkas di internet, misalnya dengan memanfaatkan
Box dan fitur embed nya.
3. Pendidikan dan latihan jarak jauh, misalnya buku pelatihan
digitalnya disimpan di Scribd sementara komunikasi dengan
instrukturnya melalui Forum Tanya Jawab dari Google atau bisa juga
menggunakan Google Hangout.
4. Daftar kontak relawan, misalnya pendaftarannya dengan Formulir
Google dan hasilnya ditampilkan dalam halaman web Blog dengan
memanfaatkan embed dari Google Drive.
5. Dukungan teknis, misalnya dengan menggunakan Forum Tanya
Jawab dari Google.
6. Laporan kinerja relawan, misalnya dalam bentuk buku digital
disimpan di Scribd atau dalam bentuk artikel diterbitkan di halaman
Blog.
Rincian keahlian TIK lanjutan tersebut sebagai berikut:
1. Keahlian pembangunan situs web, meliputi :
a. Pembuatan, seperti membuat blog di Google.
b. Pengaturan, seperti mengatur tampilan, tata letak, penulis,
dan lain sebagainya
c. Pengelolaan domain, seperti registrasi nama domain dan
pengalihan alamat blog ke nama domain.
2. Keahlian pembangunan media informasi, meliputi :
a. Artikel, seperti pembuatan dan pengelolaan artikel blog
b. Formulir, seperti pemanfaatan formulir Google untuk
registrasi anggota dan menampilkan hasilnya dalam artikel
blog.
3. Keahlian Pembangunan Media Penyimpanan, meliputi :
Pedoman Relawan TIK | 22
a. Pengetahuan, seperti pembuatan dan pengelolaan dokumen
pengetahuan berikut aksesnya dengan google doc
b. Berkas, seperti pengelolaan dan pengelolaan berkas berikut
aksesnya di dalam google drive.
4. Keahlian Pembangunan Media Komunikasi, meliputi pembuatan
dan pengelolaan media komunikasi seperti Google group atau
hangout serta memetakannya ke dalam blog.
Jabatan Fungsional Relawan TIK Perintis
Relawan TIK perintis dipersiapkan untuk membangun basis relawan TIK dari
nol, sehingga perlu memiliki pengalaman sebagai pelatih dan pengelola.
Pengalaman ini menentukan keberhasilannya dalam penyediaan relawan TIK
sebagai pelatih dan pengelola di dalam basis yang dibangunnya. Dengan
memperhatikan layanan relawan TIK, syarat dan bukti fisik untuk setiap
jenjangnya adalah sebagai berikut :
1. Pelatih. Syarat yang harus dipenuhi oleh calon relawan TIK untuk
menaiki jenjang ini adalah telah menguasai keahlian dasar relawan
TIK yang dibuktikan oleh lembar pengesahan keahlian pelatih yang
ditandatangani oleh tim sertifikasi dari divisi sumber daya manusia
pengurus relawan TIK cabang.
2. Pengelola. Syarat yang harus dipenuhi oleh pelatih untuk menaiki
jenjang ini adalah sebagai berikut :
a. Telah menguasai keahlian TIK lanjutan yang dibuktikan
dengan sertifikat keahlian TIK lanjutan.
b. Telah mengedukasi anggota atau kelompok masyarakat yang
berada dalam tahap penyadaran dan edukasi TIK selama
setahun penuh, minimalnya satu bulan sekali. Dibuktikan
dengan publikasi informasi tersebut di situs web basisnya
atau situs web lainnya. Informasi berkaitan dengan layanan
relawan TIK yang dilaksanakan sendiri atau di dalam tim,
atau apapun yang diperlukan masyarakat informasi.
c. Telah menghasilkan minimalnya satu pelatih yang menguasai
keahlian dasar relawan TIK. Dibuktikan dengan presensi
pelatihan calon pelatih dan lembar pengesahan keahlian
Pedoman Relawan TIK | 23
calon pelatih yang ditandatangani oleh tim sertifikasi dari
divisi sumber daya manusia pengurus relawan TIK cabang.
d. Pernah memasang minimalnya satu perangkat TIK yang
dimanfaatkan oleh basis relawan TIK atau masyarakat.
Dibuktikan oleh publikasi usaha tersebut dalam situs web
basisnya dan atau situs web lainnya.
3. Perintis. Syarat yang harus dipenuhi oleh pengelola untuk menaiki
jenjang ini adalah sebagai berikut:
a. Telah menyampaikan informasi kepada pemangku
kepentingan baik di dalam atau di luar negeri selama
setahun penuh, minimalnya satu bulan sekali. Dibuktikan
oleh publikasi informasi tersebut di situs web basisnya atau
situs web lainnya.
b. Telah menghasilkan minimalnya satu pengelola yang
menguasai keahlian lanjutan relawan TIK. Dibuktikan oleh
presensi pelatihannya dan pengesahan oleh tim sertifikasi
dari divisi sumber daya manusia pengurus relawan TIK
cabang.
c. Telah memberikan dukungan teknis selama satu tahun,
minimalnya satu bulan sekali, kepada individu / organisasi
masyarakat binaan yang berada dalam tahap penciptaan
kapasitas dari daur hidup pembangunan kapasitas.
Dibuktikan oleh rekaman dukungan teknis dalam situs
helpdesk atau publikasi di situs web basisnya dan atau situs
web lainnya.
Pedoman Relawan TIK | 24
REKAM JEJAK RELAWAN TIK
Profil Relawan TIk
Nama lengkap
Jenis kelamin [ ] Pria [ ] Wanita
Tempat dan tanggal lahir
Nama Ibu Kandung
Nomor tanda pengenal
Jenis tanda pengenal [ ] KTP [ ] Lainnya :
Status [ ] Lajang [ ] Menikah
Pekerjaan
Jumlah Tanggungan Orang
Pendidikan Terakhir
Bidang keahlian
Alamat rumah
Kecamatan
Kabupaten
Kode Pos
Nomor telpon
Alamat surat elektronik
Alamat situs web / blog
Pedoman Relawan TIK | 25
Profil Basis Relawan TIK
Nama Basis
Alamat
Kecamatan
Kabupaten / Cabang
Provinsi / Wilayah
Kode Pos
Nomor telpon
Alamat surat elektronik
Alamat situs web / blog
Jenjang Fungsional Pelatih
IDENTITAS INSTRUKTUR
Nama Instruktur
Nomor Induk Anggota
Nomor Sertifikat Pelatih
MELEK TIK – DASAR KOMPUTER
KEAHLIAN DASAR TGL. UJIAN KODE PENGUJIAN
Komponen Personal Computer
Basic Input Output System
Sistem Operasi
Media Penyimpanan Data
Pedoman Relawan TIK | 26
MELEK TIK – DASAR APLIKASI OFFLINE
KEAHLIAN DASAR TGL. UJIAN KODE PENGUJIAN
Aplikasi produksi konten offline
Aplikasi distribusi konten offline
MELEK TIK – DASAR JARINGAN
KEAHLIAN DASAR TGL. UJIAN KODE PENGUJIAN
Intranet kabel
Intranet nirkabel
Internet
MELEK TIK – DASAR APLIKASI ONLINE
KEAHLIAN DASAR TGL. UJIAN KODE PENGUJIAN
Akun Email
Aplikasi Pengumpulan data online
Aplikasi Produksi konten online
Aplikasi Distribusi konten online
MELEK INFORMASI
KEAHLIAN DASAR TGL. UJIAN KODE PENGUJIAN
Analisis kebutuhan
Perancangan produk informasi
Implementasi
Evaluasi
Pemeliharaan
Pedoman Relawan TIK | 27
KENAIKAN JENJANG FUNGSIONAL
Nomor Sertifikat Diklat
Nomor SK Pengukuhan
Nomor Sertifikat Pelatih
Jenjang Fungsional Pengelola
IDENTITAS INSTRUKTUR
Nama Instruktur
Nomor Induk Anggota
Nomor Sertifikat Pengelola
KEAHLIAN LANJUTAN RELAWAN TIK
KEAHLIAN LANJUTAN TGL. UJIAN KODE PENGUJIAN
Layanan Informasi
Layanan Pengembangan SDM
Layanan Pengembangan SDTIK
Layanan Kolaborasi
Pembangunan Situs Web
Pembangunan Media Informasi
Pembangunan Media Penyimpanan
Pembangunan Media Komunikasi
Pedoman Relawan TIK | 28
PELAKSANAAN LAYANAN PENGEMBANGAN SDM DAN SDTIK EKSTERNAL
Konten yang diterbitkan di situs web basis sendiri ini berkaitan dengan pelaksanaan tahap penyadaran dan edukasi TIK dari daur pembangunan kapasitas yang dilakukannya sendiri atau secara tim, dan salah satunya
tentang pemasangan perangkat TIK untuk masyarakat
IDENTITAS MASYARAKAT BINAAN
Nama Individu / Organisasi
Nomor Induk Pengenal
NO. TGL. TERBIT JUDUL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Pedoman Relawan TIK | 29
PELAKSANAAN LAYANAN PENGEMBANGAN SDM INTERNAL
Data pelatih yang diisi adalah relawan TIK binaan yang telah dilatih sendiri dan dipersiapkan sebagai pelatih pengganti
Nomor Sertifikat Diklat
Nomor SK Pengukuhan
Nomor Sertifikat Pelatih
KENAIKAN JENJANG FUNGSIONAL
Nomor Sertifikat Diklat
Nomor SK Pengukuhan
Nomor Sertifikat Pengelola
Jenjang Fungsional Perintis
PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI
Konten berupa laporan kerelawanan terkait jabatan dalam kepengurusan basis relawan TIK nya, yang diterbitkan di situs web basisnya untuk
pemangku kepentingan di dalam atau di luar negeri
NO. TGL. TERBIT JUDUL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pedoman Relawan TIK | 30
9.
10.
11.
12.
PELAKSANAAN LAYANAN PENGEMBANGAN SDM
Data pengelola yang diisi adalah relawan TIK binaan yang telah dilatih sendiri dan dipersiapkan sebagai pengelola
Nomor Sertifikat Diklat
Nomor SK Pengukuhan
Nomor Sertifikat Pengelola
PELAKSANAAN LAYANAN PENGEMBANGAN SDTIK
Rekaman dukungan teknis terhadap masyarakat binaan yang berada dalam tahap penciptaan kapasitas dari daur pembangunan kapasitas, yang
tersimpan di situs web basisnya
IDENTITAS MASYARAKAT BINAAN
Nama Individu / Organisasi
Nomor Induk Pengenal
NO. TGL. TERBIT RINGKASAN KONDISI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pedoman Relawan TIK | 31
7.
8.
9.
10.
11.
12.
KENAIKAN JENJANG FUNGSIONAL
Nomor Sertifikat Diklat
Nomor SK Pengukuhan
Tanggal SK Pengukuhan
Nomor Sertifikat Pengelola
Pembangunan Basis
Daftar basis relawan TIK yang berhasil dibangun selama menjadi relawan TIK perintis
NO. KODE BASIS NOMOR SK PENDIRIAN BASIS RELAWAN TIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pedoman Relawan TIK | 32
DAFTAR PUSTAKA
Acevedo, M. (2005) Volunteering in the information society.
http://ictlogy.net/bibliography/reports/projects.php?idp=1284
Andretta, S. (2005) Information literacy: a practitioner’s guide. Chandos
Publishing, Oxford.
Attwood, C., G., Singh, D., Prime, R., Creasey, dan lainnya (2003) 2001 home
office citizenship survey: people, families, and communities, Research
study 270, London : Home Office.
Bouwman H., Hooff B., Wijngaert L., dan Dijk J. (2005). Information &
Communication Technology inn Organizations. SAGE piblications
Cisler, S. (1998). Telecenters and libraries: new technologies and new
partnerships.
CIVICUS, IAVE, dan UNV (2007). Volunteering and social activism pathways
for participation in human development.
http://www.worldvolunteerweb.org/resources/research-
reports/global/doc/volunteering-and-social-activism.html
Cole, R., D., dan Roman, R. (1999). Communication Centers and developing
nations: a state of the art report.
Deklarasi Bamako (2002) World summit on the information society, Africa
regional conference.
http://www.geneva2003.org/bamako2002/index-02.html
Eisenberg, M. dan Berkowitz, L. (1990) Information problem-solving. New
Jersey: Ablex.
Ellis, A. (2004) Generation V: Young people speak out on volunteering,
London: Institute of Volunteering Research.
Estonian Ministry of the Interior (2006) Civic inisiative action plan 2007-2010
/ development plan of voluntery action 2007 – 2010.
http://www.vabatahtlikud.ee/failid/vttstrat/vta_2007_2010_31_jaan_
2007.pdf.
Pedoman Relawan TIK | 33
Fenner, A. (2002). Placing Value of Information. Library Philosofy and
Practice Vol. 4, No. 2. ISSN 1522-0222
Fuchs, R. (1997). If you have a lemon, make lemonade: a guide to the start-
up of the african multipurpose community telecentre pilot project.
http://www.idrc.ca/en/ev-8785-201-1-DO_TOPIC.html
Gudauskas R. (2011) National information policy, information infrastructure
and libraries. http://www.lmba.lt/en/event/conference-libraries-
science-studies-society
International Telecommunication Union (2002) Element and principles on th
information society. http://www.itu.int/osg/spu/wsis-themes/access/
Karvalics L. Z. (2007) Information Society – what is it excactly? (the meaning,
history and conceptual framework of an expression).
http://www.msu.ac.zw/elearning/material/1349116439Information-
Society-whatis.pdf
Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (2011). Relawan
TIK Indonesia: bersama membangun masyarakat Indonesia informatif.
Jakarta : Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika.
Low N., Butt, S., Paine, E., A., dan Smith, D., J. (2007) Helping out – a national
survey of volunteering and charitable giving. London: Cabinet Office.
Musick, M. dan Wilson, J. (2008) Volunteers: a social profile, Bloomington,
London: Nacro.
O’Brian, J., A., dan Marakas, G., M. (2005). Management Information System.
Edisi Kedelapan. McGraw Hill.
Rab, A. (2007). Digital Culture – Digitalised culture and culture created on a
digital platform. Diunduh dari internet tanggal 6 Mei 2013,
http://www.ittk.hu/netis/doc/ISCB_eng/11_Rab_final.pdf
Rainer R., K., dan Cegielski C., G. (2008) Introduction to Information System.
Edisi Ketiga. John Wiley & Sons, Inc.
Statistic Canada (2006) Sattelite account of nonprofit institutions and
volunteering: 1997-2001. Otawa: Statistic Canada.
Pedoman Relawan TIK | 34
Turban E., McLean E., Wetherbe J. (2006). Information Technology for
Management: Transforming Organization in the Digital Economy. Edisi
kelima. John Wiley & Sons, Inc
United States Bureau of Labor Statistics (2008) May 2008 national industry-
specific occupational employment and wage estimates.
http://www.oecd.org/dataoecd/50/17/37478585.pdf