I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Tinggi adalah pendidikan tingkat lanjut yang bertujuan mencetak tenaga profesional secara akademik. Salah satu tujuan institusi Pendidikan Sarjana Strata 1 Kesehatan Masyarakat adalah menghasilkan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) sebagai tenaga profesional bidang kesehatan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan program kesehatan, mampu mengidentifikasi masalah, menganalisis, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kesehatan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan di masyarakat. Sebagai seorang professional, setiap lulusan institusi pendidikan tinggi, harus mampu berpikir sistematis dan analitis dalam menerapkan ilmu serta profesinya di masyarakat. Ia harus mampu pola berpikir komprehensif baik melalui pendekatan deduktif maupun pendekatan induktif falam menganalisis permasalahan yang dihadapinya, sampai dengan penarikan kesimpulan serta menetapkan saran pemecahan dan penanggulangannya. Dalam rangka menanamkan pola pikir ini, maka pada periode semester akhir dari masa studinya kepada setiap mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas penulisan Karya Ilmiah yang pada pendidikan Sarjana Strata 1 disebut dengan SKRIPSI. Skripsi ini nantinya harus disajikan dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji. Penulisan Karya Tulis 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Tinggi adalah pendidikan tingkat lanjut yang bertujuan
mencetak tenaga profesional secara akademik. Salah satu tujuan institusi
Pendidikan Sarjana Strata 1 Kesehatan Masyarakat adalah menghasilkan
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) sebagai tenaga profesional bidang
kesehatan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan
program kesehatan, mampu mengidentifikasi masalah, menganalisis,
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kesehatan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan di masyarakat.
Sebagai seorang professional, setiap lulusan institusi pendidikan tinggi,
harus mampu berpikir sistematis dan analitis dalam menerapkan ilmu serta
profesinya di masyarakat. Ia harus mampu pola berpikir komprehensif baik
melalui pendekatan deduktif maupun pendekatan induktif falam menganalisis
permasalahan yang dihadapinya, sampai dengan penarikan kesimpulan serta
menetapkan saran pemecahan dan penanggulangannya. Dalam rangka
menanamkan pola pikir ini, maka pada periode semester akhir dari masa
studinya kepada setiap mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan dan
menyelesaikan tugas penulisan Karya Ilmiah yang pada pendidikan Sarjana
Strata 1 disebut dengan SKRIPSI. Skripsi ini nantinya harus disajikan dan
dipertahankan di hadapan Tim Penguji. Penulisan Karya Tulis Ilmiah beserta
seluruh rangkaian kegiatan yang mendahului maupun yang menyertainya pada
hakikatnya merupakan penerapan metode berpikir ilmiah yang telah mereka
peroleh dari mata kuliah Metode Penelitian. Oleh karena itu kegiatan penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat dilepaskan dari penguasaan pengetahuan
tentang metode penelitian tersebut.
Penulisan karya ilmiah harus disusun menurut aturan-aturan atau kaidah
kaidah keilmuan. Untuk memperoleh keseragaman dalam pelaksanaan
penulisan karya ilmiah oleh para mahasiswa, dan untuk memudahkan para
dosen pembimbing dalam melaksanakan tugas pembimbingan, serta
memberikan acuan bagi para anggota Tim Penguji dalam melakukan penilaian,
maka Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kedokteran
1
(FIK) UMS menetapkan Pedoman Penulisan Skripsi bagi mahasiswa Program
Studi Kesehatan Masyarakat.
B. Manfaat Penulisan Karya Ilmiah
1. Melatih mahasiswa untuk menyusun hasil pemikiran dan penelitian yang
telah dilakukan untuk kemudian menuangkan ke dalam bantuk Karya Ilmiah
dengan cara-cara yang lazim digunakan oleh para ilmuwan dalam dunia ilmu
pengetahuan.
2. Menambah pengetahuan orang ain, karena penempatan Karya Ilmiah di
perpustakaan akan memberi kesempatan pada setiap orang yang
berkunjung untuk membaca serta mengikuti uraian-uraian yang dikemukakan
di dalamnya.
3. Memperluas dan memperdalam pengetahuan mahasiswa tentang masalah
yang giteliti dan dibahas dalam karya ilmiah tersebut.
C. Macam-macam Karya Ilmiah
Untuk membedakan karya ilmiah berdasarkan strata pendidikan, maka nama
karya ilmiah tersebut dibagi menurut kedalaman analisisnya , yaitu sebagai
berikut:
1. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis dengan bimbingan seorang
dosen atau lebih pada masa akhi studi sebagai syarat untuk mencapai gelar
sarjana strata 1 (S 1).
2. Tesis
Tesis merupakan karya ilmiah yang bersifat lebih dalam daripada skripsi.
Biasanya bertujuan untuk mengungkap pengetahuan baru. Bahan tess
diperoleh dari penelitian yang dilakukan sendiri dan penulis diharaan secara
jelas dan tepat menyampaikan apa yang menjadi masalah penelitian, tujuan
tinjauan pustaka, metode dan prosedur yang digunakan serta hasil-hasil
yang diperoleh beserta implikasinya. Penulisan tesis merupakan salah satu
syarat untu mendapat gelas kesarjanaan strata 2 (Pascasarjana tingkat
Magister).
3. Disertasi
2
Disertasi adalah karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk
mecapai gelar Doktor, kadang-kadang disebut doctoral tesis. Ruang lingkup
disertasi lebih luas dan variabel-variabel yang dipakai ebih banyak. Statu
disertasi harus didasarkan pada penemuan yang orisinil, yaitu penemuan
penulis sendiri.
Karya ilmiah yang wajib disusun oleh mahasiswa pada Program Studi Strata 1
Kesehatan Masyarakat pada akhir masa studinya adalah SKRIPSI.
D. Langkah-langkah Penulisan Skripsi
1. Memilih Topik/Tema
Pemilihan topik sangat penting dan merupaan dasar dari langkah-langkah
selanjutnya. Dalam memilih topik untuk penulisan skripsi sebaiknya hindari
masalah-masalh yang bersifat sensasional, terlalu luas atau sebaliknya teralu
sempit. Pilihlah topic yang didukung oleh cukup banyak referensi yang sesuai
dan berhubungan. Biasanya penulis akan memulainya dengan memilih topic
yang luas, kemudian mempersempit ruang lingkupnya. Dalam menentukan
batas ruang lingkup, perlu diperhatikan:
a. Panjangnya skripsi
Pemilihan topik yang terlalu luas dakan menyulitkan karena
permasalahnnya akan menjadi terlalu luas untu dapat dipercahnkan
secara mendalam. Skripsi yang tebal tidak berarti baik, yang penting
adalah isi yang padat. Sebaliknya, pemilihan topic yang terlalu sempit
akan memaksa penulis untuk memasukkan hal-hal lain di luar topik untuk
menjunjang pembahasan dalam skripsi tersebut.
b. Ketersediaan bahan referensi
Penulisan topik yang terlalu luas atau terlalu sempit akan menyulitkan
penulis dalam memperoleh baha-bahan referensi yang dibutuhkan.
Dalam mencari referensi penulis dianjurkan untuk menggunakan artike-
artikel dari jurnal ilmiah, buku terbaru, surat kabar, internet ataupun
sumber lain yang memungkinkan untuk memperoleh informasi terbaru,
penemuan dan teknik-teknik yang terbaru. Dianjurkan pula untuk mencari
referensi tidak hanya dari satu perpustakaan saja.
3
2. Mengajukan judul
Proses mengajukan judul dimulai dengan membawa tulisan tangan dalam
kertas folio bergaris atau print out dalam HVS kuarto yang berisi judul-judul
sementara, masalah penelitian dan daftar referensi sebanyak minimal tujuh
buah. Referensi ditulis sesuai dengan aturan penulisan daftar pustaka. Hal-
hal yang harus diperhatikan dalam menulis judul :
a. Tidak boleh evaluasi program pemerintah
b. Boleh berupa tinjauan/ studi deskriptif asal ditulis dengan runtut.
c. Diperbolehkan memilih tema yang sama tetapi lain daerah atau tempat
penelitian
d. Bila tema dan tempat penelitian sama, maka syaratnya adalah penelitian
yang terdahulu sudah berselang waktu minimal selama dua tahun,
karena dianggap kondisi sudah berubah
e. Judul diperbolehkan dari tema kesehatan secara umum (misalkan
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, kondisi penyakit tertentu,
pengendalian vector penyakit, teknologi pencegahan/pengendalian
penyakit dsb namun diarahkan ditinjau secara epidemiologis)
Bila judul yang diajukan sudah layak diterima maka akan mendapatkan
persetujuan koordinator skripsi.
Dalam setiap konsultasi, mahasiswa diwajibkan untuk membawa:
a. Buku konsultasi,
b. Pendoman Skripsi,
c. Hasil koreksi pembimbing pada konsultasi sebelumnya,
d. Buku atau referensi yang dikutip (minimal foto copy cover, banner,
dan halaman yang dikutip), bila diperlukan.
Bila syarat tersebut di atas tidak dipebuhi maka pemibimbing tidak akan
melayani pembimbingan skripsi saat itu, sampai mahasiswa membawa
semua syarat-syarat tersebut. Pada saat knsultas pembimbing diharapkan
dapat memberikan pertanyaa-pertanyaa yang berhubungan dengan
permasalahan yang diajukan dan harus dijawab oeh mahasiswa dengan
permasalahan yang diajukan dan haus dijawab oleh mahasiswa yang
4
bersangkutan. Bila mahasiswa tidak bisa menjawab pertanyaan dengan
tepat, maka ia disarankan untuk mempelajari kembali dan sudah menguasai
ketika konsultasi berikutnya.
3. Survey pendahuluan atau pra eksperimen
Untuk memperkuat latar belakang atau argument mengenai pentingnya
penelitian tersebut dilakukan, maka penilis wajib melakukan survey
pendahuluan dan atau eksperimen pendahuluan (bila bersifat eksperimen).
Hal ini juga dimaksudkan agar mahasiswa meneliti sesuatu yang benar-
benar ada dan dengan permasalahan yang tidak dibuat-buat.
4. Menyusun proposal penelitian
Penyusunan proposal dilakukan agar kegiatan penelitian data dilaksanakan
dengan baik, cermat dan terarah. Proposal penelitian tidak bersifat kaku,
melainkan masih memnungkinkan dilakukannya perubaha, setelah melihat
serta menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Penyusunan proposal
penelitian dilakukan dengan memperhatikan berbagai kaidah yang telah
diperoleh mahasiswa dalam mata kuliah Metode Penelitian serta saran-
saran dari dosen pemibimbing. Mahasiswa diharapkan sesering mungkin
bertemu dengan pembimbing untuk meminimalkan kesalahan dalam
penelitian maupun penulisan skripsi.
5. Mengumpulkan data dan informasi
Mahasiswa dapat memulai mengumpulkan data dan informasi yang
diperlukan untuk penyusunan skripsi dengan berpendoman pada proposal
penelitian yang sudah disusun. Adapun syarat lain yang harus dipenuhi
adalah telah lulus ujian atau seminar proposal dan telah memperbaikinya
(bila ada revisi) yang dibuktikan dengan adanya tanda tangan pengesahan
pada halaman pernyataa persetujuan oleh kedua pembimbing dan ketua
program studi kesehatan masyarakat, serta sudah mendapatkan form ijin
penelitian sesuai format yang dicontohkan pada lampiran 2. yang selanjutnya
akan mendapatkan surat pengantar ijin penelitian dari fakultas. Form ijin
5
penelitian dibuat rangkap dua, satu untuk mahasiswa dan satu lagi
dikumpulkan kepada pembimbing I.
6. Menilai materi atau bahan penelitian
Setelah referensi terkumpul, mulailah menilai, memilih dan menentukan
bahan-bahan mana yang benar-benar sesuai dengan topic. Pada tahap ini
ruang lingkup skripsi mulai benar-benar dipersempit. Seringkali pada tingkat
ini penulis merasa perlu merubah topik.
7. Penyelesaian skripsi
Pada saat menyelesikan skripsi, yang perlu diingat adalah bahwa bidang
yang situlis harus berada pada ruang lingkup ilmu kesehatan masyarakat,
sehingga penekannya juga pada imu kesehatat masyarakat (epidemiologi).
Ilmu-ilmu lainnya seperti kedoteran, hokum, gizi dan sebaginya merupakan
ilmu penunjang saja.
E. Sistematika
Dalam menyusun skripsi sebagai suatu laporan penelitian, terdapat perbedaaan
sistematika sesuai dengan jenis dan rancangan penelitian. Suatu penelitian yang
menguji hipotesis baik observasional maupun eksperimen berbeda dengan
penelitian yang tidak mennguji hipotesis. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada
table 1 berikut ini :
Tabel 1. Perbedaan Sistematika Penulisan Skripsi atau yang
menguji hipotesis (Analitik) dan yang tidak menguji hipotesis (Deskriptif)
Sistematika Penulisan Skripsi yang tidak menguji hipotesis (Deskriptif)
Sistematika Penulisan Skripsi yang menguji hipotesis (Analitik)
HALAMAN SAMPUL
ABSTRAK
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PERNYATAAN PENGESAHAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
BIODATA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
HALAMAN SAMPUL
ABSTRAK
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PERNYATAAN PENGESAHAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
BIODATA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Masalah Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Memuat materi yag dirujuk
Point terakhir adalah kerangka teori
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
B. Subjek Penelitian
C.Waktu dan Tempat
D.Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
a. Jumlah sampel
b. Teknis/cara pengambilan sampel
E. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
2. Sumber Data
3. Cara Pengumpulan Data
F. Langkah-langkah penelitian
1. Instrumen penelitian
2. Bahan
3. Jalannya Penelitian
G.Pengolahan Data
H.Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Masalah Penelitian
C. Hipotesis
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Ruang Lingkup Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Memuat materi yang dirujuk
Point terakhir adalah kerangka teori
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Waktu dan Tempat
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
a. Jumlah sampel
b. Teknis/cara pengambilan sampel
E. Variabel Penelitian
1. Jenis Variabel
2. Kerangka Konsep
3. Definisi Operasional Variabel
F. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
2. Sumber Data
3. Cara Pengumpulan Data
G. Langkah-langkah penelitian
1. Instrumen penelitian
2. Bahan
3. Jalannya Penelitian
H. Pengolahan Data
I. Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
II. MEKANISME PENGAJUAN PROPOSAL DAN ATAU SKRIPSI
A. TEMA
Tema yang dapat diajukan sebagai bahan penyusunan skripsi adalah masalah-
masalah kesehatan baik berupa penyakit , masalah kesehatan lain, dan hal-hal
yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Contoh :
a. Kejadian penyakit diare
b. Survey kondisi lingkungan yang mempengaruhi kejadian demam berdarah.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
d. Survei mikrobakteri pada jamu gendong.
B. MEKANISME PENGAJUAN PROPOSAL DAN ATAU SKRIPSI
1. Syarat Administrasi
a. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif (administrai dan akademik)
b. Mata kuliah skripsi tercantum pada KRS pada semester yang
bersangkutan (semester VII)
2. Syarat Akademik
a. Bagi mahasiswa regular (asal SMA) telah menempuh satuan kredit
semester minimal 128 sks
b. Bagi mahasiswa asal DIII (Lintas jalaur dan ekstensi minimal 36 sks)
c. Tidak sedang menjalankan sanksi akademik
d. Tidak sedang menjalani cuti akademik
e. Tidak ada nilai E (di KHS)
3. Bobot Satuan Kredit Semester
Bobot satuan kredit semester (sks) skripsi sebanyak 4 sks yang terdiri dari :
a. Seminar proposal : 2 sks
b. Penulisan skripsi : 2 sks
4. Tata Cara Pengajuan Proposal dan atau Skripsi
8
a. Pengajuan Proposal
1). Mahasiswa sudah memenuhi sks untuk mengambil skripsi
2). Mahasiswa mengambil dan mengisi form pada koordinator skripsi
3). Mengajukan Tema/judul diajukan kepada coordinator skripsi
sebanyak 3 tema.
4). Pengajuan tema/judul dapat dimulai dari awal semester VI.
5). Melampirkan fotocopy KRS
6). Menunggu persetujuan dari koordinator skripsi
b. Seminar Proposal
1). Seminar proposal dilaksanakan setelah penyusunan sampai BAB III
(metode penelitian) dan disetujui oleh pembimbing I & II. Tujuannya
untuk mendapatkan masukan-masukan perbaikan, agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengumpulan data.
2). Pelaksanaan seminar proposal tergantung dari pembimbing I & II.
3). Mahasiswa dapat mengajukan seminar proposal apabila telah
menghadiri seminar mahasiswa lain minimal 4 (empat) kali pertemuan
dan aktif dalam memberikan masukan selama seminar proposal.
4). Mahasiswa mendaftarkan diri kepada panitia skripsi untuk seminar
proposal harus melampirkan syarat-syarat yang ditentukan.
5). Proposal telah disetujui oleh Pembimbing
6). Proposal harus diserahkan ke panitia skripsi minimal 1 (satu) minggu
sebelum seminar dilaksanakan.
7). Mahasiswa wajib mengumumkan dan mengundang secara terbka
yang berisi nama mahasiswa yang akan melaksanakan seminar
proposal, waktu dan tempat seminar, pada papan pengumuman yang
disediakan fakultas, agar dapat diketahui dan dihadiri oleh mahasiswa
lain.
8). Pengumuman/ undangan terbuka ditempel minimal 3 (tiga) hari
sebelum seminar dilaksanakan.
9). Mahasiswa mengambil form nilai di panitia skripsi. Setelah seminar,
mahasiswa harus memperbaiki proposal sesuai masukan-masukan
pada saat seminar.
9
10). Setelah hasil revisi/perbaikan setujui oleh pembimbing, proposal dijilid
dan dikumpulkan kepada coordinator sebagai syarat untuk
mendapatkan surat pengantar permohonan ijin penelitian.
c. Masa Berlaku Proposal
1). Proposal yang telah disetujui dan diseminarkan, diwajibkan untuk
diindak lanjuti dalam penelitian dan penulisan skripsi.
2). Apabila proposal yang telah diseminarkan tidak ditindak lanjuti
sampai 2 (dua) semester terhitung sejak proposal diseminarkan,
maka mahasiswa harus membuat proposal baru.
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Penelitian dilaksanakan setelah mendapatkan surat ijin untuk melaksanakan
penelitian.
2. Setelah melaksanakan penelitian, peneliti wajib melampirkan surat
keterangan telah melaksanakan penenlitian dari instansi atau lokasi
penelitian.
D. PEMBIMBING
1. Penentuan Pembimbing
a. Pembimbing ditunjuk oleh koordinator skripsi sesuai tema yang diajukan
oleh mahasiswa
b. Pembimbing terdiri dari pembimbing I dan pembimbing II.
c. Mahasiswa menghadap pembimbing yang ditunjuk dengan membawa
surat pengantar dari koordinator
d. Acc tema/judul tergantung pada pembimbing I yang ditunjuk koordinator
e. Setelah tema/judul di acc pembimbing I, selanjutnya mahasiswa dapat
menyusun skripsi dengan dibimbing oleh kedua pembimbing.
2. Syarat Pembimbing
a. Pembimbing I berpendidikan minimal S2
b. Pembimbing II berpendidikan minimal S1
3. Pengajuan pembimbing dari program studi kesmas atau luar FIK UMS
10
a. Apabila pembimbing berasal dari luar prodi, prodi akan meminta secara
resmi kepada kepala bagian/ Ka. Prodi lain yang ditunjuk untuk menunjuk
pembimbing II
a. Apabila pembimbing berasal dari luar FIK UMS, pengajuan permohonan
secara resmi ditandatangani oleh Pembantu Dekan I.
4. Pembimbing Berhalangan
a. Pembimbing yang tidak bias melakukan pembimbingan selama minimal
2(dua) bulan karena tugas belajar maupun tgas faklutas, wajib
melaporkan kepada coordinator skripsi.
b. Koordinator skripsi menunjuk pembimbing pengganti atas dasar
pertimbanngan pembimbing yang berhalangan.
E. PEMBIMBINGAN
1. Waktu dan tempat pembimbingan ditentukan oleh dosen pembimbing atas
pertimbangan usulam mahasiswa
2. Frekuensi pembimbingan :
a. Penulisan proposal minimal 4 (empat) kali pembimbingan
b. Penulisan skripsi minimal 4 (empat) kali pembimbingan.
F. SEMINAR PROPOSAL
Prosedur pelaksanaan seminar proposal sebagai berikut:
1. Jadwal dan tempat seminar proposal ditentukan oleh panitia skripsi
2. Dihadiri minimal 10 (sepuluh) mahasiswa
3. Dihadiri minimal 1 (satu) pembimbing
4. Menyediakan minimal 12 (dua belas) eksemplar untuk dibagikan kepada
Tabel hasil pint out analisi data harus dicantumkan dalam lampiran
laporan skripsi.
2) Analisis Multivariat
Analisis ini sering digunakan untuk mahasiswa setingkat magister,
yang digunakan untuk menganalisis banyak variabel sekaligus.
Cara penulisan sama dengan pada analisis bivariat.
BAB IV. HASIL PENELITIAN
Bab ini isinya memaparkan hasil penelitian dan mengemukakan pemikiran
penulis. Hasil penelitian terdiri dari tiga bagian, yaitu : gambaran umum, hasil
penelitian dan hasil analisis data.
1. Gambaran umum
Bagian ini memaparkan gambaran lokasi penelitian yang belum
dicantumkan dalam latar belakang, data jumlah penduduk, batas-batas
wilayah dll, disesuaikan dengan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.
36
Penulisannya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan, tidak
berlebihan, singkat dan padat.
2. Hasil penelitian
Hasil peneitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu hasil penelitian variabel
utama dan hasil penelitian variabel lain. Data yang dicantumkan adalah
data yang sudah diolah saja, dan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.
Bila ada data yang diambil dari sumber sekunder, maka dibawah tabel atau
gambar harus dituliskan sumbernya.
3. Hasi analisis data
Hasil pengolahan data statistik juga dibahas pada bab ini, semua analisis
statistik dari univariat, bivariat dan multivariate (kalau ada) juga
dicantumkan. Dalam memaparkan hasil analisis statistik, pada bab ini
dibuat tabel ringkasan sesuai variabel yang dianalisis. Bukan mengcopy
tabel hasil print out analisis.
Hasil-hasil yang diperoleh kemudian dikaitkan dengan hipotesis. Hasil uji
statistik (pengujian hipotesis) dilampirkan.
Grafik dan tabel dimasukkan pada bab ini dengan memperhitungkan
tempat yang tersedia.
Dalam penelitian degan metode kualitatif, hasil penelitian harus lebih
banyak dikemukakan dengan bentuk “narasi” (kalimat), penggunaan tabel
apabila perlu saja, dan dalam hasil harus disertakan dengan tanggapan
pendapat responden melalui papara dalam “cuplikan” yang diberi kotak.
BAB V. PEMBAHASAN
Bab ini merupakan bab V skripsi. Pembahasan bertujuan untuk memberikan
arti pada hasil penelitian, menunjang atau meolak hipotesis, serta
mengembangkan teori.
Pembahasan dimulai dari halhal yang utama, dihubungkan dengan semua
variabel, termasuk gambaran umum, kemudian ditegaskan dengan interpetasi
hasil uji stattistik.
37
Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan teori, hasil atau pendapat peneliti
lain dibidang tersebut yang sudah disiapan dalam bab II. Semua teori yang
dikutip di pembahasan harus ada di tinjauan pustaka. Pembahasan tidak
dengan mengulang penulisan hasil penelitian pada bab IV tetapi dengan cara
berupa penjelasan hasil yang dihubungkan dengan teori atau
dibandingkan dengan hasil penelitian yang terdahulu dan sejenis. Perlu
dikemukakan alasan mengapa hal itu bisa terjadi serta asalan kelemahan-
kelemahan dalam penelitian, mengingat rancangan penelitian biasanya cross
sectional maka ada kemungkinan hasil yang didapat belum tentu merupakan
pengaruh adanya perlakuan. Demikian juga dikemukakan adanya
kemungkinan kelemahan dari cara pengambilan sampel, proses penelitian dan
lain-lain. Hasil pengolahan data statistik juga dibandingkan dengan hasil yang
diperoleh penelitian lain yang sumbernya tercantum dalam DAFTAR
PUSTAKA.
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran harus dinyatakan secara terpisah.
1. Kesimpulan
Merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil
penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
Kesimpulan memuat hasil penelitian secara sistematis. Semua yang tertulis
dalam tujuan penelitian perlu dicantumkan dalam kesimpulan.
2. Saran
Saran yang disampaikan dibuat secara operasional berdasarkan hasil yang
didapat selama di lapangan, juga berdasarkan pengalaman dan
pertimbangan yang rasional dari penulis. Saran ini perlu kejelasan kepada
siapa ditujukan, kepada instansi terkait, peneliti selanjutnya atau kepada
masyarakat, biasanya disesuaikan dengan sub bab manfaat penelitain.
C. BAGIAN AKHIR
Bagian ini merupakan bagian akhir yang tidak ditandai JUDUL BAB tetapi
penomoran halamannya melanjutkan nomor halaman sebelumnya. Bagian
akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
38
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka dalam skripsi merupakan suatu keharusan. Daftar
pustaka disusun seperti pada proposal penelitian, yaitu suatu daftar umum
yang memuat semua sumber informasi yang telah dikutip dalam KTI.
Semua pustaka yang telah dikutip dalam KTI harus dimasukkan dalam
daftar pustaka, sebaliknya tidak boleh mencantumkan pustaka yang tidak
dikutip dalam KTI ke dalam daftar pustaka. Daftar pustaka yang dikutip
diharapkan merupakan daftar pustaka terbaru (up to date), berkisar an tara
tahun ketika KTI dibuat sampai sepuluh tahun ke belakang. Ketentuan ini
tidak berlaku bila ilmu yang dirujuk belum banyak diterbitkan oleh ilmuwan
yang berkompeten.
Daftar pustaka diketik ditengah-tengah (kapital, bold). Tiga spasi di
bawahnya, dimulai dari kiri, ditulis pustaka yang dirujuk. Tiap pustaka
diketik satu spasi dan diantara dua pustaka diketik dua spasi. Baris kedua
dan seterusnya dari tiap pustaka ditulis di bawah huruf ke lima baris kalimat
di atasnya (hanging). Bila terdapat dua atau lebih pustaka yang ditulis oleh
penulis yang sarna, maka nama penulis tersebut hanya muncul pada
pustaka pertama. Pustaka kedua dan seterusnya tidak ditulis nama
pengarangnya, namun diganti dengan garis sepanjang tujuh ketuk. Pustaka
pertama tersebut dipilih berdasarkan abjad awal judul pustakanya.
2. Lampiran
Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan lain yang
berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian
utama skripsi. Yang termasuk dalam lampiran adalah:
a. Kusioner
b. Peta, gambar atau foto kegiatan penelitian
c. Rekapitulasi hasil wawancara (untuk penelitian kualitatif)
d. Surat Keterangan telah melaksanakan penelitian
e. Lampiran-lampiran lain yang terkait.
39
V. TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
Tata cara penulisan ksripsi meliputi : Bahan dn ukuran, pengetaikan,
enomoran, daftar dan gambar, bahasa dan penulisan nama.
A. BAHAN DAN UKURAN
Bahan dan ukuran mencakup : naskah, sampul, warna sampel, tulisan pada
sampul dan ukuran.
1. Naskah
Naskah dibuat di atas kerta HVS kuarto 80 gram dan tidak bolak balik.
2. Sampul
Sampul dibuat dari kerta BUFALLO atau sejenis, dan sedapat-dapatnya
diperkauat dengan karton dan dilapisi dengan plastic transparan (Jilid HARD
COVER). Tulisan yang dietak pada sampul sama dengan yang terdaat pada
halaman judul. Judul skripsi ditulis dengan huruf capital antara 16 – 20 pts
tergantung panjang pendeknya judul skripsi.
Contoh sampul ada pada lampiran 17.
Halaman punggung skripsi juga diberi skripsi logo UMS, Judul skripsi, nama,
NIM dan tahun penulisan.
Contoh halaman punggung skripsi ada pada lampiran 8b.
3. Warna sampul
Waran sampul hijau muda (telur bebek)
4. Ukuran
Ukuran naskah adalah 21 cm x 28 cm
A. PENGETIKAN
Pada pengetaikan disajikan : jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas
tepi, pengisian ruangan, alenia baru, pemulaan kalimat, judl dan sub judul,
perincian ke bawah dan letak simetris.
1. Jenis Huruf
a. Naskah diketik dengan huruf Arial berukuran 11 pts, dan untuk seluruh
naskah harus dipakai jenis huruf yang sama. Penggunaan huruf miring
atau persegi, tidak diperkenankan.
40
b. Huruf miring untuk tujuan tertentu dinyatakan dengan pemberian garis
bawah.
c. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik, harus
ditulis dengan rapi memakai tinta hitam.
2. Jarak baris
Jarak antara 2 (dua) baris dibuat 2 spasi, kecuali abstrak, kutipan langsung,
judul daftar (tabel) dan gambar yang lebih dari baris, dan dafatr pustaka,
yang dikeik dengan jarak 1 spasi ke bawah, jarak antara judul bab dan awal
teks 2 (2 spasi x 2).
3. Batas tepi
Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut :
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm
Contoh bidang pengetikan ada pada lampiran 11.
4. Pengisian ruang
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya
pengetikan harus dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, dan jangan
sampai ada ruangan yang terbuang-buang, kecuali kalau akan mulai dengan
alenia baru, persamaan daftar, gambar, sub judul atau hal-hal khusus.
5. Alenia baru
Alenia baru dimulai pada ketikan ke-7 dari batas tepi kiri.
6. Permulaan Kalimat
Bilangan, lambang atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat harus dieja,
ditulis dengan huruf misalnya : delapan orang.
7. Judul, sub judul, anak sub judul dan lain-lain
a. Judul harus dengan huruf besal (kapital) semua dan diatus supaya
simetis, jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.
b. Sub judul ditulis simetris ditegah-tengah, semua kata dimulai dengan
huruf besar (kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, dan
semua diberi garis bawah, tanap diakhiri dengan titik. Kalimat pertama
sesudah sub judul dimulai dengan alenia baru.
41
c. Anak sub judul diketik mulai batas kiri dan diberi garis bawah, tetapi
hanya huruf pertama saja yang berupa huruf capital, tanpan diakhiri
dengan titik. Kalimat pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan
alenia baru.
d. Sub anak judul ditulis mulai dari ketikan ke7 diikuti dengan titik dan diberi
garis bawah. Kalimat pertama yang menyusul kemudian, diketik terus ke
belakang dalam satu baris dengan sub anak sub judul. Kecuali itu, sub
anak sub judul dapat juga ditulis langsung berupa kalimat, tetapi yang
berungsi sebagi sub anak sub judul ditempatkan paling depan dan diberik
garis bawah.
8. Rincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah,
pakailah nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian.
Penggunaan garis penghubung (-) atau tanda Bullet lainnya yang
ditempatkan di depan rincian tidak dibenarkan.
9. Letak simetris
Gambar, tabel (daftar), persamaan, judul, dan sub judul ditulis simetris
terahadap tepi kiri dan kanan pengetikan.
B. PENOMORAN
Bagian ini dibagi menjadi Sistem penomoran bab dan sub bab, penomoran
halaman, tabel (daftar), gambar, persamaan, dan lampiran.
2. Sistem Penomoran
Pembuatan nomor dalam skripsi ditentukan dengan jenis huruf dan angka,
dengan urutan penomoran sebagi berikut :
b. Sub bab dimulai dengan huruf kapitak (bold) A diikuti tanda titik,
c. Sub-sub bab dimulai dengan angka 1 diikuti tanda titik
d. Bila ada keterangan di bawahnya yang berupa rincian, maka menggunakan
huruf kecil a diikuti dengan titik,
e. Bila dalam rincian tersebut ada rincian lagi, menggunakan angka 1) tanpa
titik sesudahnya,
f. Bila masih ada rincian lagi maka menggunakan huruf a) tanpa titik
sesudahnya,
42
g. Rincian selanjutnya ditulis dengan (1) tanpa titik sesudahnya
h. Rincian selanjutnya ditulis dengan (a) tanpa titik sesudahnya
Keterangan di atas dapat digambarkan dengan sistematika seperti di bawah ini:
A.
1.
a.
1)
a)
(1)
(a)
2. Nomor Halaman
a. Bagian awal skrisi, mulai dari halaman judul sampai ke abstrak diberi
nomor halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv dan seterusnya).
Namun pada halaman judul nomor ini tidak dicantumkan.
b. Halaman isi yang terdiri dari bagian utama, mulai dari pendahuluan
(Bab 1) sampai ke halaman terakhir bab V, diberi nomor halaman
dengan memakai angka Arab.
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan bawah, kecuali kalau
ada judul atau bab pada bagian atas halaman itu. Untuk halaman yang
demikian nomor halaman ditiadakan.
d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm
dari tepi bawah kertas. Dibelakang nomor tidak diberi titik.
e. Daftar pustaka tidak perlu diberi nomor halaman.
f. Lampiran tidak perlu diberi nomor halaman tetapi harus diberi nomor
urut dan judul.
3. Tabel (daftar)
Tabel (daftar) diberi nomor urut dengan angka Arab. Nomor dimulai dari
tabel 1, tabel 2 dan seterusnya tanpa memandang letak pada bab berapa.
43
4. Gambar
Gambar dinomori dengan angka Arab, sama dengan penulisan tabel.
Penulisan Gambar dan judulnya diletakkan dibawah gambar dengan jarak
dua spasi dari gambar.
5. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematis, reaksi kimia dan
lain-lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam kurung dan ditempatkan di
dekat batas tepi kanan.
CaSO4 + K2CO3 CaCO3 + K2SO4 …………….(3)
6. Lampiran
Nomor lampiran dinyatakan degan angka arab dan diketik ditengah bidang
pengetikan. Judl lampiran diketik dengan huruf kecil, kecuali awal kata
”lampiran”. Awal keterangan dan kata nama yang diketik dua spasi di
bawah baris terakhir judul lampiran.
D. DAFTAR PUSTAKA
Pengetikan Daftar Pustaka mengikuti keterangan umum yang ditetapkan : judul
DAFTAR PUSTAKA diketik secara simetris di batas atas bidang pengetikan.
Baris kedua dan selanjutnya tiap acuan dimulai tujuh ketukan (1 tab) ke dalam
dari batas kiri bidang pengetikan.
Tiap acuan yang dicantumkan dalam daftar pustaka hendaknya memberikan
data sumbernya selengkap mungkin.
1. Ketentuan Penulisan Daftar Pustaka
Prinsip penulisan daftar pustaka mengacu pada sistem penulisan Harvard.
Ketentuan Penulisan Daftar Pustaka adalah sebagai berikut :
a. Daftar pustaka disusun berdasarkan abjad nama akhir pengarang dan
tidak perlu diberi nom or urut.
b. Susunan penulisan data bibliografi untuk suatu sumber pustaka adalah
sebagai berikut: Nama akhir penulis spasi singkatan nama depan
penulis. Tahun terbit. Judul pustaka (italic). Kota terbit: nama
penerbit.
Contoh:
44
Sugihastuti. 2000. Bahasa Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Lemeshow S., Hosmer J., Klar J., Lwanga S.K., Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan (Terjemahan), Yogyakarta UGM Press. 1997:21-26.
c. Bila tidak terdapat nama pengarang, maka lembaga, badan, komisi,
editor, penyunting, penerjemah dan lain-lain dapat digunakan sebagai
penggantinya.
Contoh:
Depkes RI. 1995. Pedoman Sanitasi Rumah Saki! di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
d. Bila nama pengganti tidak ada, maka ditulis "anonim".
Contoh:
Anonim. 2001. Pembuatan Bokhasi dari Berbagai Bahan Dasar. Jakarta: Songgo langit.
e. Bila tahun terbit tidak terdapat dalam pustaka, maka ditulis "tanpa
tahun".
Contoh:
Manggala YB. Tanpa Tahun. Briket dari Sampah Pekarangan. Surabaya: Media Pustaka.
f. Jika ada beberapa karya terbitan dalam tahun yang sarna dari seorang
penulis, sebagai pembeda digunakan huruf kecil, misalnya a, b dan c di
belakang tahun terbit.
Contoh:
Singarimbun M.1969a. Gerakan Pembatasan Kelahiran. Jakarta: Bharata.
___ . 1969b. Kontrasepsi dalam Rangka Keluarga Berencana. Jakarta: Bharata.
g. Bila yang ditulis adalah nama editornya, maka setelah nama editor
diikuti dengan tanda kurung buka ed.kurung tutup.
45
Contoh:
Moeliono AM (ed.).1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
h. Bila terdapat dua pengarang maka ditulis nama belakangnya diikuti
dengan singkatan nama depan dan antara dua pengarang dipisahkan
oleh kata "dan".
Contoh:
Sastroasmoro S dan Ismael S. 1995. Dasar-Dasar Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara.
i. Bila terdapat tiga pengarang atau lebih, maka nama akhir pengarang
pertama ditulis terlebih dahulu, singkatan nama depan, tanda titik dan
singkatan dkk atau et.a!.
Contoh:
Ramlan M. dkk. 1992. Bahasa Indonesia yang Salah dan yang Benar. Yogyakarta: Andi Offset.
j. Bila buku yang dirujuk adalah terjemahan maka setelah judul, titik, ditulis
Dialihbahasakan oleh diikuti nama akhir penerjemah dan singkatan nama
depannya.
Contoh:
Lindsay D. 1988. Penuntun Penulisan Ilmiah. Dialihbahasakan oleh Achmadi SS. Jakarta: Universitas Indonesia.
k. Jika pustaka yang dirujuk series dan nomor, maka ditulis langsung
sesudah judulnya.
Contoh:
World Health Organization. 1977. Child Mental Health and Psychosocial Develeopment. Technical Report Series 613. Geneva: WHO
World Health Organization. 1984. A Programme for Controlling Acute Respiratory Infection in Children and Memorandum from WHO meeting. Bulletin WHO 62:47-68
46
l. Edisi (kecuali edisi pertama) harus dituliskan dan disingkat ed.
Misalnya 2nd ed. 3rd ed. 4th ed. dan seterusnya.
Contoh:
Polprasert C. 1996. Organik Waste Recycling: technology and management. 2nd ed. Chichester: John Wiley & Sons.
Apabila buku yang dirujuk dalam bahasa Indonesia maka ditulis:
Departemen Pendidikan Nasional Indonesia. 2001. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Edisi ke-2. Jakarta: Balai Pustaka.
m. Penulisan pustaka berupa majalah dan jurnal ilmiah yang dicetak miring
adalah nama majalah atau jurnalnya. Urutan penulisannya adalah: nama
penulis. Tahun. Judul artikel. Nama majalah ataU jurnal (italic). Volume.
Nomor: . Tanggal Bulan Tahun: halaman.
Contoh:
Thurana YJ. 2003. Everyware in the Wareworld. Cool 'n Smart English Teen Magazine. Vol.3. NO.20. November-Desember 2003:66.
Ambarwati. 2003. Efektivitas Ketebalan Arang Batu Bara dalam Menurunkan Kadar Mangan pada Air Sumur Gali di Desa Pabelan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Infokes. Vol. 7. No.I. Maret-September 2003:48-55.
n. Pustaka yang berupa surat kabar, ditulis dengan urutan nama penulis.
Tahun. ludul artikel. Nama Surat kabar (italic). Tanggal bulan dan tahun
terbit halaman. Kolom. Bila artikel yang dikutip bersambung ke halaman
lain, maka halaman dan kolom lanjutan tidak perlu dituliskan. Contoh:
Ant/AFP. 2004. Jutaan Spesies Terancam Punah akibat Pemanasan Global. Solo Pas. 9 Januari 2004: 6. Kol. 3-4.
o. Pustaka yang diambil dari basil seminar yang tidak diterbitkan, ditulis
berurutan mulai dari: nama penulis. Tahun. Judul artikel (italic). Makalah
pada Nama seminar. Tanggal bulan dan tahun seminar. Tempat seminar:
penyelenggara.
47
Contoh:
Suma'mur PK. 2004. Implementasi Hiperkes dan Keselamatan Kerja untuk Kepentingan Pekerja dan Pengusaha. Makalah pada Seminar Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 17 Januari 2004. Surakarta: Fakultas Kedokteran UNS.
p. Pustaka yang diambil dari hasil seminar yang diterbitkan dalam
bentuk prosiding, ditulis berurutan mulai dari: nama penulis. Tahun. J
udul artikel. Dalam Nama editor (ed.). Nama prosiding (italic). Tempat
seminar. Tanggal bulan dan tahun seminar. Tempat terbit: penerbit.
Contoh:
Verdiansyah. 2003. Berbagai Metode Pembuatan Briket Bioarang~ Pembuatan Energi Alternatif Ramah Lingkungan. Dalam Kusumawardani (ed.). Prosiding Seminar Energi Nasional. Bandung 15-19 November 2003. Bandung: lnstitut Teknologi Bandung.
Payne J.F. et al. Proceedings of the water Environment Federatioan 6th
Annual Conference. 1993;9;137.
q. Pustaka yang diambil dari bagian bab suatu buku, disunting oleh editor,
penulisannya adalah: nama penulis. Tahun. Judul artikel. Dalam Nama
editor (ed.).Judul buku (italic). Tempat terbit: Penerbit.
Contoh:
Varani FT dan Bmford Jr. J1.1977. The Conversion of Feedlot Wastes into Pipeline Gas. Dalam Anderson LL dan Tillman DA. (ed.).Fuelsfrom Wastes. London: Academic Press
Gordis L., Case control and Cross-Sectional Studies in Epidemiology 2nd Ed, W.B. Saunder Company, Philadelphia, 1996. p:140-156.
r. Pustaka yang diambil dari website, ditulis dengan susunan sebagai
berikut: nama penulis. Tahun. Judul artikel (italic). Diakses: tanggal bulan
tahun. Alamat website sampai html.
Contoh:
48
American Bioenergy Association. Tanpa tahun. Biomass Resources: Soil and Water Conservation. Diakses : 23 September 200l. Http://lancaster.unl.edulenviro/pestlfactsheets/l 07 -97 .htm.
Bila alamat website berubah menjadi biru atau warna lainnya, seperti
contoh di atas, maka alamat tersebut diblok kemudian pada fasilitas font
color diganti menjadi automatic (black). Hal ini bisa dilakukan melalui
toolbar atau klik Format, Font, kemudian Font color, sehingga menjadi
seperti di bawah ini:
American Bioenergy Association. Tanpa tahun. Biomass Resources:Soil and Water Conservation. Diakses : 23 September 200l. Http://lancaster.unl.eduienviro/pestifactsheets/107-97.htm .
s. Pustaka yang diambil dari KTI, skripsi, thesis atau disertasi ditulis
dengan susunan; Nama penulis. Tahun. Judul (italic) Karya Tulis Ilmiah
Nerentina BS. 2002. Pengaruh Kedisiplinan Memakai Masker terhadap Kapasitas Fungsi Paru Pekerja di Bagian Weaving 1 PI: Kusumahadi Sentosa Jaten Karanganyar. (Karya Tulis Ilmiah]. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.
2. Ketentuan penulisan nama pengarang
Penulisan nama pengaranga mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk pengarang Indonesia yang menggunakan lebih dari satu bagian
nama yang bukan nama keluarga, penulisannya tetap nama akhir
mendahului nama de pan. Nama depannya disingkat tanpa didahului titik.
Contoh: Sumadi Suryabrata ditulis Suryabrata S.
b. Untuk nama akhir pengarang yang dituliskan dengan inisial dan tidak
dapat ditelusur kepanjangannya, maka namanya diurutkan pada bagian
nama yang tertulis lengkap.
Contoh: Suma'mur P.K. tetap ditulis Suma'mur PK.
c. Sebutan Sr. atau Jr. atau urutan keturunan dicantumkan setelah nama