LAMPIRAN I PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 20/13/PADG/2018 TANGGAL 26 JUNI 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/18/PADG/2017 TENTANG LAPORAN HARIAN BANK UMUM PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PETUNJUK TEKNIS LAPORAN HARIAN BANK UMUM
432
Embed
PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PETUNJUK TEKNIS - bi.go.id · Behavioral dan Rencana Pendanaan – Penggunaan ..... 255 III.14.3 Template Form 406: Laporan Proyeksi Arus Kas Berdasarkan Pendekatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAMPIRAN I
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR
NOMOR 20/13/PADG/2018
TANGGAL 26 JUNI 2018
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR
19/18/PADG/2017 TENTANG LAPORAN HARIAN
BANK UMUM
PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PETUNJUK TEKNIS
LAPORAN HARIAN BANK UMUM
1
DAFTAR ISI
BAB III PENJELASAN FORMULIR DAN CAKUPAN INFORMASI YANG DILAPORKAN....7
III.1 FORM 101 ........................................................................................................ 8
III.1.1 Sandi Rincian Form 101: Pasar Uang Antarbank (PUAB) .................................. 8
III.1.2 Penjelasan Form 101: Pasar Uang Antarbank (PUAB) ....................................... 9
III.1.3 Template Form 101: Pasar Uang Antarbank (PUAB) ........................................ 13
III.1.4 Spesifikasi Form 101: Pasar Uang Antarbank (PUAB) ..................................... 14
III.1.5 Aturan Validasi Form 101: Pasar Uang Antarbank (PUAB) .............................. 16
III.2 FORM 102 ..................................................................................................... 20
III.2.1 Sandi Rincian Form 102: Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah
III.1.1 Sandi Rincian Form 101: Pasar Uang Antarbank (PUAB)
KOLOM SANDI
1. ID Operasional
a. Baru
b. Koreksi
c. Hapus
1
2
3
2. Nomor Referensi
3. PUAB DN/LN/DoC
a. PUAB DN
b. PUAB LN c. Deposit on Call
1
2
3
4. Sandi Bank Pemberi
Lihat Daftar Sandi Bank Dalam Negeri (subbab IV.1)
Lihat Daftar Sandi Bank Luar Negeri (subbab IV.2)
5. Sandi Negara Pemberi
Lihat Daftar Sandi Negara (subbab IV.3)
6. Sandi Bank Peminjam
Lihat Daftar Sandi Bank Dalam Negeri (subbab IV.1)
Lihat Daftar Sandi Bank Luar Negeri (subbab IV.2)
7. Sandi Negara Peminjam
Lihat Daftar Sandi Negara (subbab IV.3)
8. Mata Uang Lihat Daftar Sandi Mata Uang (subbab IV.3)
9. Volume (Jutaan Rupiah)
10. Volume (Valuta Dasar)
11. Suku Bunga
12. Tanggal Valuta DDMMYYYY
13. Tanggal Jatuh Tempo DDMMYYYY
14. Jangka Waktu
15. Jam Transaksi HHMM
16. Nama Bank Counterpart PUAB LN
9
III.1.2 Penjelasan Form 101: Pasar Uang Antarbank (PUAB)
PUAB adalah transaksi pinjam meminjam dalam Rupiah dan/atau valuta
asing antarbank dengan jangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun. Bank
konvensional yang melakukan transaksi berdasarkan prinsip syariah
dilaporkan pada form 102 (PUAS) dan hanya diperkenankan sebagai Bank
penanam dana.
Form ini meliputi informasi sebagai berikut:
1. PUAB pagi Rupiah adalah transaksi PUAB dalam negeri dengan
menggunakan valuta Rupiah yang dilakukan sampai dengan pukul 12.00
WIB
2. PUAB sore Rupiah adalah transaksi PUAB dalam negeri dengan
menggunakan valuta Rupiah yang dilakukan setelah pukul 12.00 WIB
sampai dengan pukul 18.00 WIB
3. PUAB valuta asing adalah transaksi PUAB dalam negeri dengan
menggunakan valuta asing yang dilakukan sampai dengan pukul 18.00
WIB. Dalam hal ini tidak termasuk transaksi antara Bank yang beroperasi
di Indonesia dengan Bank yang beroperasi di luar negeri yang berkantor
pusat di Indonesia. Transaksi ini dilaporkan sebagai PUAB luar negeri
4. PUAB luar negeri adalah transaksi PUAB yang dilakukan oleh Bank yang
beroperasi di Indonesia dengan Bank yang beroperasi di luar negeri baik
yang berkantor pusat di Indonesia maupun di luar negeri dengan
menggunakan rupiah dan valuta asing.
Contoh transaksi PUAB luar negeri antara Bank CIMB Niaga – Jakarta
dengan BNI – New York. Transaksi ini hanya dilaporkan oleh Bank CIMB
Niaga.
5. Deposit on Call adalah penempatan dana antarbank dalam bentuk
simpanan, yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan
syarat pemberitahuan sebelumnya. Deposit on Call hanya perlu dilaporkan
oleh Bank yang melakukan penempatan dana pada Bank lain.
10
KOLOM FORM 101
1. ID Operasional
Diisi karakter sebanyak 1 (satu) digit, yaitu angka 1 apabila form ini
merupakan form baru, angka 2 apabila form ini merupakan koreksi (‘No.
Referensi’ sama dengan yang telah dikirim), atau angka 3 untuk
membatalkan form yang telah dikirim. Jika diisi angka 3 maka ‘No.
Referensi’ yang dikirim sama dengan ‘No. Referensi’ yang akan
dibatalkan, dan field-field berikutnya tidak perlu diisi.
2. Nomor Referensi
Diisi karakter sebanyak 16 (enam belas) digit, yaitu nomor referensi yang
dibuat oleh Bank pelapor. Field ini diisi dengan nomor baru apabila form
yang dikirim adalah form baru atau tambahan, atau diisi sama dengan
nomor dengan sebelumnya apabila form yang dikirim merupakan koreksi
atau pembatalan.
3. PUAB DN/LN/DoC
Diisi karakter sebanyak 1 (satu) digit yaitu sandi ‘1’ untuk Bank dalam
negeri, sandi ‘2’ untuk Bank luar negeri, atau sandi ‘3’ untuk Deposit on
Call. Apabila diisi sandi ‘1’ atau ‘3’ maka field ‘Sandi Bank Pemberi’ atau
‘Sandi Bank Peminjam’ harus diisi sesuai dengan daftar sandi Bank
dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1. Apabila diisi sandi
‘2’ maka pada field ‘Sandi Bank Pemberi’ atau ‘Sandi Bank Peminjam’
harus diisi sesuai dengan daftar sandi Bank luar negeri sebagaimana
diatur dalam subbab IV.2.
4. Sandi Bank Pemberi
Diisi karakter sebanyak 3 (tiga) digit sesuai dengan daftar sandi Bank.
Sandi Bank harus sama dengan sandi Bank pada record header apabila
Bank pemberi adalah Bank Pelapor. Apabila field ‘PUAB DN/LN/DoC’
diisi sandi ‘2’, maka field ini harus diisi sandi sebagaimana diatur dalam
subbab IV.2.
5. Sandi Negara Pemberi
Diisi karakter sebanyak 2 digit sesuai dengan daftar sandi negara
sebagaimana diatur dalam subbab IV.3. Contoh sandi negara Jepang
adalah JP, dan sandi negara Malaysia adalah MY. Field ini diisi apabila
11
Bank pemberi adalah Bank di luar negeri. Selain Bank di luar negeri field
ini diisi ID.
6. Sandi Bank Peminjam
Diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan daftar sandi Bank. Sandi
Bank harus sama dengan sandi Bank pada record header, apabila Bank
peminjam adalah Bank Pelapor. Apabila field ‘PUAB DN/LN/DoC’ diisi
sandi ‘2’, maka field ini harus diisi sesuai dengan sandi Bank luar negeri
sebagaimana diatur dalam subbab IV.2.
7. Sandi Negara Peminjam
Diisi karakter sebanyak 2 digit sesuai dengan daftar sandi negara
sebagaimana diatur dalam subbab IV.3. Contoh sandi negara Jepang
adalah JP, dan sandi negara Malaysia adalah MY. Field ini diisi apabila
Bank peminjam adalah Bank di luar negeri. Selain Bank di luar negeri
field ini diisi ID.
8. Mata Uang
Diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan daftar sandi valuta yang
merupakan jenis valuta yang ditransaksikan sebagaimana diatur dalam
subbab IV.3. Contoh mata uang Singapura adalah SGD, dan mata uang
European Community adalah EUR.
9. Volume (Jutaan Rupiah)
Diisi numerik sebanyak 9 digit yaitu nilai transaksi PUAB dalam jutaan
Rupiah. Contoh nilai transaksi sebesar IDR4.752.500.000.000 (dalam
satuan penuh) harus ditulis dalam jutaan Rupiah sehingga menjadi
004752500. Apabila PUAB bukan dalam Rupiah, maka field ini harus
dikosongkan (diisi 0 sebanyak 9 digit).
10. Volume (Valuta Dasar)
Diisi numerik sebanyak 16 digit, khusus PUAB bukan Rupiah, yang
merupakan nilai transaksi yang dinyatakan dalam valuta dasar dalam
satuan penuh. Contoh JPY362.750.125.000 harus ditulis menjadi
0000362750125000. Apabila PUAB dalam Rupiah, maka field ini harus
dikosongkan (diisi 0 sebanyak 16 digit).
12
11. Suku Bunga
Diisi numerik sebanyak 8 digit yaitu besarnya suku bunga per tahun
(p.a) yang disepakati oleh pihak yang bertransaksi. Penulisan dengan
menempatkan 5 digit di belakang koma. Contoh suku bunga sebesar
18,235% harus ditulis dengan 01823500.
12. Tanggal Valuta
Diisi dengan tanggal penyerahan / penerimaan dana oleh pihak yang
bertransaksi yaitu sebanyak 8 digit dengan kaidah penulisan ddmmyyyy.
Contoh 9 Juli 2018 harus diisi dengan 09072018.
13. Tanggal Jatuh Tempo
Diisi dengan tanggal jatuh tempo transaksi yaitu sebanyak 8 digit
dengan kaidah penulisan ddmmyyyy. Contoh 10 Juli 2018 harus diisi
dengan 10072018.
14. Jangka waktu
Menunjukkan jumlah hari yang diisi dengan 001 untuk PUAB overnight.
Selain PUAB overnight diisi sesuai dengan jumlah hari. Untuk PUAB
Rupiah, transaksi yang dilakukan (deal date) hari Jumat dengan jatuh
tempo hari Senin, maka jangka waktu transaksi overnight ini diisi
dengan 001. Untuk PUAB Valuta Asing, transaksi yang dilakukan (deal
date) hari Jumat dengan jatuh tempo hari Senin, maka jangka waktu
transaksi ini tetap diisi sesuai dengan jumlah hari yaitu 003.
15. Jam Transaksi
Diisi dengan waktu terjadinya transaksi yaitu sebanyak 4 digit dengan
kaidah penulisan hhmm (format 24 jam). Contoh 13.45 harus ditulis
dengan 1345. Dalam hal Bank pelapor beroperasi di luar wilayah WIB,
maka jam transaksi harus disesuaikan dengan WIB.
16. Nama Bank Counterpart PUAB LN
Diisi dengan nama lengkap Bank di luar negeri yang bertindak sebagai
pemberi/peminjam PUAB LN. Field ini terdiri dari 35 digit.
13
III.1.3 Template Form 101: Pasar Uang Antarbank (PUAB)
Sandi Bank Jenis Kegiatan Usaha Tanggal Laporan Nomor Form Jumlah record isi
ID Operasional
No. Ref
PUAB DN/LN/DoC
Sandi Bank
Pemberi
Sandi Negara Pemberi
Sandi Bank
Peminjam
Sandi Negara
Peminjam
Mata Uang
Volume (Juta Rp)
Volume (Valuta Dasar)
Suku Bunga
Tgl Valuta
Tgl Jatuh Tempo
Jk. Waktu
Jam Transaksi
Nama Bank Counterpart
PUAB LN
14
III.1.4 Spesifikasi Form 101: Pasar Uang Antarbank (PUAB)
RECORD HEADER
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
a. Sandi Bank Karakter 3 1-3 Diisi sandi Bank Pelapor
b. Jenis Kegiatan Usaha Karakter 2 4-5 Diisi ‘01’ Konvensional atau ‘08’ Syariah
c. Tanggal Laporan Tanggal 8 6-13 Diisi DDMMYYYY
d. Nomor Form Karakter 3 14-16 Diisi nomor form
e. Jumlah record isi Numerik 8 17-24 Diisi jumlah data yang dilaporkan
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
1. ID Operasional Karakter 1 1 Diisi; '1', '2' atau '3'. Diisi '1' hanya jika form ini dkirim sebagai informasi
baru. Diisi '2' jika berupa koreksi atas form sebelumnya. Diisi '3' jika berupa
hapus data sebelumnya (no referensi
harus sama dengan no referensi data sebelumnya yang akan dihapus).
2. Nomor Referensi Karakter 16 2-17 Diisi Berdasarkan no referensi internal bank pelapor. Apabila form ini berupa
koreksi, maka no referensi harus diisi sama dengan no referensi form yang akan dikoreksi. Bila form ini berupa
informasi baru, harus diisi dengan no.
referensi yang baru
3. PUAB DN/LN/DoC Karakter 1 18 Diisi ; '1', '2', atau ‘3’, lainnya sistem akan menolak. Jika diisi '1' atau ‘2’ maka field bank pemberi atau bank
peminjam diisi sandi bank di Indonesia (subbab IV.1). Bila diisi '2' field bank pemberi atau peminjam
harus diisi sandi bank di luar Indonesia (subbab IV.2)
4. Sandi Bank Pemberi Karakter 3 19-21 Diisi Sandi Bank Pemberi, tidak boleh sama dengan nama Sandi Bank
Peminjam. Sama dengan sandi bank (pada Header), bila sebagai pemberi
(subbab IV.1). Khusus untuk PUAB LN
(kolom 3 berisi '2') menggunakan subbab IV.2
5. Sandi Negara Pemberi Karakter 2 22-23 Salah satu dari kolom Negara Pembeli dan Negara Penjual diisi sandi negara
selain ‘ID’ apabila kolom PUAB DN/LN/DoC berisi '2' (subbab IV.3). Diluar itu diisi 'ID' .
6. Sandi Bank Peminjam Karakter 3 24-26 Diisi Sandi Bank Peminjam, tidak
boleh sama dengan nama Sandi Bank Pemberi. Sama dengan sandi bank (pada Header), bila sebagai peminjam
(subbab IV.1). Khusus untuk PUAB LN
(kolom 3 berisi '2') menggunakan subbab IV.2
7. Sandi Negara Peminjam Karakter 2 27-28 Salah satu dari kolom Negara Pembeli dan Negara Penjual diisi sandi negara
selain ‘ID’ apabila kolom PUAB DN/LN/DoC berisi '2'. Di luar itu diisi 'ID' (subbab IV.3)
8. Mata Uang Karakter 3 29-31 Diisi Sandi mata uang (subbab IV.3),
lainnya sistem akan menolak
9. Volume (Jutaan Rupiah) Numerik 9 32-40 Diisi Nilai Nominal jika mata uang =IDR. JIka mata uang tidak = IDR, field ini diisi '000000000'
15
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
10. Volume (Valuta Dasar) Numerik 16 41-56 Diisi Nilai Nominal hanya mata uang non IDR. Mata uang IDR, field ini diisi '0000000000000000' (Jumlah satuan
penuh)
11. Suku Bunga Numerik 8,5 57-64 Diisi suku bunga satu tahun (p.a) (harus>0). Mis; 12,123% diisi 01212300
12. Tanggal Valuta Tanggal 8 65-72 Diisi (ddmmyyyy)
13. Tanggal Jatuh Tempo Tanggal 8 73-80 Diisi (ddmmyyyy)
14. Jangka Waktu Numerik 3 81-83 Diisi jangka waktu '001' bila overnight,
selain itu dianggap non overnight
15. Jam Transaksi Numerik 4 84-87 Diisi jam pada saat terjadinya transaksi dalam format (hhmm) dan 24 jam
16. Nama Bank Counterpart PUAB LN Karakter 35 88-123 Diisi nama lengkap bank pemberi di LN apabila bertransaksi PUAB LN.
16
III.1.5 Aturan Validasi Form 101: Pasar Uang Antarbank (PUAB)
Record Header
Apabila tidak ada transaksi, maka hanya record header saja yang diisi,
sedangkan record isi kosong.
a. Sandi Bank
Karakter (3)
- Diisi sandi Bank Pelapor sebanyak 3 (tiga) karakter
- Harus sama dengan salah satu dari ‘Sandi Bank Pemberi’ (kolom 4)
atau ‘Sandi Bank Peminjam’ (kolom 6) pada record isi
b. Jenis Kegiatan Usaha
Karakter (2)
- Diisi hanya sandi ‘01’ atau ‘08’
c. Tanggal Laporan
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan karakter apa pun
Misalnya 9 Juli 2018, diisi 09072018
d. Nomor Form
Karakter (3)
- Diisi dengan ‘101’
e. Jumlah record isi
Numerik (8)
- Diisi numerik 8 digit sesuai jumlah record isi
Record Isi
Apabila kolom ID Operasional (kolom 1) berisi ‘3’ dan kolom Nomor
Referensi (kolom 2) berisi Nomor Referensi yang sama dengan Nomor Referensi
sebelumnya yang pernah dikirim, maka kolom–kolom berikutnya pada record
isi wajib diisi (tidak nihil).
1. ID Operasional
Karakter (1)
- Diisi hanya sandi ‘1’, ‘2’, atau ‘3’
- Diisi ‘1’ apabila form ini dikirim sebagai informasi/data baru (tambah)
- Disii ‘2’ apabila form ini berupa koreksi atas form sebelumnya dengan
mengacu pada ‘No. Referensi’ yang sama dengan ‘No. Referensi’ yang
akan dikoreksi
17
- Diisi ‘3’ apabila berupa hapus data atas form sebelumnya dengan
mengacu pada ‘No. Referensi’ yang sama dengan ‘No. Referensi’ yang
akan dihapus
2. No. Referensi
Karakter (16)
- Diisi nomor referensi masing-masing Bank Pelapor.
- Diisi untuk setiap penyampaian laporan baik untuk tambah, koreksi,
maupun hapus data.
- Apabila berupa koreksi data (‘ID Operasional’ diisi sandi ‘2’), maka
kolom ini diisi sama dengan ‘No. Referensi’ data sebelumnya yang
pernah dikirim dan yang akan dikoreksi/diubah.
- Apabila berupa hapus data (‘ID Operasional’ diisi sandi ‘3’), maka
kolom ini diisi sama dengan ‘No. Referensi’ data sebelumnya yang
pernah dikirim dan yang akan dihapus.
3. PUAB DN/LN/DoC
Karakter (1)
- Diisi hanya sandi ‘1’, ‘2’, atau ‘3’.
4. Sandi Bank Pemberi
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi Bank pemberi sebanyak 3 (tiga) karakter
sebagaimana dimaksud dalam subbab IV.1 dan subbab IV.2, serta
tidak boleh sama dengan kolom ‘Sandi Bank Peminjam’. Untuk
counterparty Luar Negeri menggunakan sandi sebagaimana dimaksud
dalam subbab IV.2.
- Sama dengan sandi Bank pada kolom a (header), apabila sebagai Bank
pemberi.
- Apabila kolom ‘PUAB DN/LN/DoC’ diisi sandi ‘1’ (PUAB DN) atau ‘3’
(DoC), maka kolom ini diisi sandi bank di Indonesia sebagaimana
diatur dalam subbab IV.1.
5. Sandi Negara Pemberi
Karakter (2)
- Diisi hanya sandi negara sebanyak 2 (dua) karakter sebagaimana
diatur dalam subbab IV.3.
- Apabila kolom ‘PUAB DN/LN/DoC’ diisi sandi ‘1’ (PUAB DN) atau ‘3’
(DoC), maka kolom ini diisi ‘ID’.
- Apabila kolom ‘PUAB DN/LN/DoC’ diisi sandi ‘2’ (PUAB LN), maka
salah satu dari kolom ‘Sandi Negara Pemberi’ atau ‘Sandi Negara
Peminjam’ diisi sandi negara selain ‘ID’.
6. Sandi Bank Peminjam
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi Bank peminjam sebanyak 3 (tiga) karakter
sebaimana diatur dalam subbab IV.1 dan subbab IV.2, serta tidak
boleh sama dengan kolom ‘Sandi Bank Pemberi’. Untuk counterparty
18
Luar Negeri menggunakan sandi sebagaimana diatur dalam subbab
IV.2.
- Sama dengan sandi Bank pada kolom a (header), apabila sebagai Bank
peminjam.
- Apabila kolom ‘PUAB DN/LN/DoC’ diisi sandi ‘1’ (PUAB DN) atau ‘3’
(DoC), maka kolom ini diisi sandi Bank di Indonesia sebagaimana
diatur dalam subbab IV.1.
7. Sandi Negara Peminjam
Karakter (2)
- Diisi hanya sandi negara sebanyak 2 (dua) karakter sebagaimana
diatur dalam subbab IV.3.
- Apabila kolom ‘PUAB DN/LN/DoC’ diisi sandi ‘1’ (PUAB DN) atau ‘3’
(DoC), maka kolom ini diisi ‘ID’.
- Apabila kolom ‘PUAB DN/LN/DoC’ diisi sandi ‘2’ (PUAB LN), maka
salah satu dari kolom ‘Sandi Negara Pemberi’ atau ‘Sandi Negara
Peminjam’ diisi sandi negara selain ‘ID’.
8. Mata Uang
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi mata uang sebagaimana diatur dalam subbab IV.3.
9. Volume (Jutaan Rupiah)
Numerik (9)
- Apabila kolom ‘Mata Uang’ diisi ‘IDR’, maka kolom ini harus diisi
dengan nilai nominal dalam jutaan Rupiah sebanyak 9 (sembilan)
digit. Harus > 0; tidak boleh diisi 0 sebanyak 9 (sembilan) digit, yaitu
000000000.
- Apabila kolom ‘Mata Uang’ diisi selain ‘IDR’, maka kolom ini harus
diisi 0 sebanyak 9 (sembilan) digit yaitu 000000000.
10. Volume (Valuta Dasar)
Numerik (16)
- Apabila kolom ‘Mata Uang’ diisi ‘IDR’, maka kolom ini harus diisi 0
sebanyak 16 (enam belas) digit yaitu 0000000000000000.
- Apabila kolom ‘Mata Uang’ diisi selain ‘IDR’, maka kolom ini harus
diisi dengan nilai nominal dalam satuan penuh sebanyak 16 (enam
belas) digit. Harus > 0; tidak boleh diisi 0 sebanyak 16 (enam belas)
digit yaitu 0000000000000000.
11. Suku Bunga
Numerik (8,5)
- Diisi suku bunga satu tahun % (p.a.). Harus > 0.
- Diisi 8 (delapan) digit; 3 (tiga) digit pertama di depan koma, 5 (lima)
desimal di belakang koma.
Contoh: 12,89% diisi 01289000
- Apabila digit pertama > 0, akan diberi warning (pop up window) untuk
konfirmasi input
19
12. Tanggal Valuta
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan karakter apa pun
Misalnya 9 Juli 2018, diisi 09072018
13. Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan karakter apa pun
Misalnya 10 Juli 2018, diisi 10072018
- ‘Tanggal Jatuh Tempo’ harus lebih besar atau sama dengan ‘Tanggal
Valuta’
14. Jangka Waktu
Numerik (3)
- Diisi dalam satuan hari sebanyak 3 (tiga) digit
- Khusus untuk ‘001’ dianggap sebagai overnight, selain itu non-
overnight
15. Jam Transaksi
Numerik (4)
- Diisi waktu terjadinya transaksi dalam format (hhmm) dan 24 jam; 2
(dua) digit pertama jam, 2 (dua) digit berikutnya menit
- Antara jam dan menit tidak dipisahkan karakter apa pun
Contoh: pukul 12:30 WIB diisi 1230
16. Nama Bank Counterpart PUAB LN
Karakter (35)
- Diisi nama lengkap Bank counterparty di luar negeri yang bertransaksi
PUAB LN sebanyak 35 (tiga puluh lima) karakter
- Apabila salah satu dari kolom ‘Sandi Bank Pemberi’ atau kolom ‘Sandi
Bank Peminjam’ diisi sandi ‘699’, maka kolom ini tidak boleh diisi
‘Lain-lain’, harus diisi nama lengkap Bank counterpart di luar negeri
20
III.2 FORM 102
PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH (PUAS)
III.2.1 Sandi Rincian Form 102: Pasar Uang Antarbank Berdasarkan
Prinsip Syariah (PUAS)
KOLOM SANDI
1. ID Operasional
a. Baru b. Koreksi
c. Hapus
1 2
3
2. Nomor Referensi
3. Sandi Bank Penanam Dana
Lihat Daftar Sandi Bank Dalam Negeri (subbab IV.1)
Lihat Daftar Sandi Bank Luar Negeri (subbab IV.2)
4. Sandi Bank Pengelola Dana
Lihat Daftar Sandi Bank Dalam Negeri (subbab IV.1)
Lihat Daftar Sandi Bank Luar Negeri (subbab IV.2)
5. Mata Uang Lihat Daftar Sandi Mata Uang (subbab IV.3)
6. Tingkat Indikasi Imbalan Instrumen PUAS
7. Nisbah Bagi Hasil untuk Bank Penanam Dana
8. Volume (Jutaan Rupiah)
9. Volume (Valuta Dasar)
10. Tanggal Valuta DDMMYYYY
11. Tanggal Jatuh Tempo DDMMYYYY
12. Jangka Waktu
13. Jam Transaksi HHMM
14. Jenis Kegiatan Usaha Bank Penanam Dana
a. Konvensional b. Syariah
01 08
15. Jenis Kegiatan Usaha Bank Pengelola Dana
a. Konvensional
b. Syariah
01
08
16. Jenis Instrumen PUAS (Akad)
a. PUAS Pasar Perdana
i. SIMA a) Mudharabah
b) Mudharabah dengan underlying asset yang
berpendapatan tetap ii. SiKA
a) Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan
Prinsip Syariah Antarbank
iii. Lainnya (PUAS LN)
b. PUAS Pasar Sekunder i. Lainnya (PUAS LN)
101
102
103
199
299
17. Tingkat Imbalan Instrumen PUAS
21
III.2.2 Penjelasan Form 102: Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip
Syariah (PUAS)
PUAS adalah transaksi kegiatan investasi jangka pendek dalam rupiah
dan valuta asing antar peserta pasar berdasarkan akad-akad syariah.
Termasuk pula dalam laporan ini transaksi berdasarkan prinsip syariah yang
dilakukan oleh Bank konvensional sebagai Bank penanam dana. Demikian
halnya UUS yang melakukan transaksi PUAS wajib melaporkan form ini yang
Numerik 8,5 35-42 Diisi nisbah bagi hasil % (harus>0).
8. Volume (Jutaan Rupiah) Numerik 9 43-51 Diisi Nilai Nominal jika mata uang =IDR. JIka mata uang tidak = IDR, field
ini diisi '000000000'
9. Volume (Valuta Dasar) Numerik 16 52-67 Diisi Nilai Nominal hanya mata uang non IDR. Mata uang IDR, field ini diisi '0000000000000000' (jumlah satuan
penuh)
10. Tanggal Valuta Tanggal 8 68-75 Diisi (ddmmyyyy)
11. Tanggal Jatuh Tempo Tanggal 8 76-83 Diisi (ddmmyyyy)
12. Jangka Waktu Numerik 3 84-86 Diisi '001' bila overnight, selain itu dianggap non overnight
13. Jam Transaksi Numerik 4 87-90 Diisi Jam pada saat terjadinya transaksi dalam format (hhmm) dan 24 jam
27
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
14. Jenis Kegiatan Usaha Bank
Penanam Dana
Karakter 2 91-92 Diisi ' 01' Konvensional atau '08' Syariah dengan mengacu pada kolom bank penanam dana
15. Jenis Kegiatan Usaha Bank Pengelola Dana
Karakter 2 93-94 Diisi ' 01' Konvensional atau '08' Syariah dengan mengacu pada kolom bank pengelola dana
16. Jenis Instrumen PUAS (Akad) Karakter 3 95-97 Diisi sesuai sandi jenis instrumen PUAS
- Apabila tingkat imbalan adalah 0, maka diisi 0 sebanyak 8 (delapan)
digit yaitu 00000000
- Apabila digit pertama > 0, akan diberi warning (pop up window) untuk
konfirmasi input
32
III.3 FORM 201
TRANSAKSI TOD, TOM, DAN SPOT
III.3.1 Sandi Rincian Form 201: Transaksi Tod, Tom, dan Spot
KOLOM SANDI
1. ID Operasional
a. Baru
b. Koreksi
c. Hapus
1
2
3
2. Nomor Referensi
3. Mata Uang
A. Mata Uang Dasar
Lihat Daftar Sandi Mata Uang (subbab IV.3)
B. Mata Uang Lawan
Lihat Daftar Sandi Mata Uang (subbab IV.3)
4. Kurs Transaksi
5. Volume (Mata Uang Dasar)
6. Status Pembeli
a. Bank dalam negeri
b. Bank luar negeri
c. Nasabah lainnya dalam negeri
d. Nasabah asing dalam negeri
e. Nasabah luar negeri
110
120
130
140 150
7. Sandi Pembeli
Lihat Daftar Sandi Bank Dalam Negeri (subbab IV.1)
Lihat Daftar Sandi Bank dan Non-Bank Luar Negeri (subbab IV.2)
8. Nama Pembeli
9. Sandi Pembeli Non Bank Lihat Daftar Sandi Nasabah Lainnya Dalam Negeri (subbab IV.4)
10. Status Penjual
a. Bank dalam negeri
b. Bank luar negeri
c. Nasabah lainnya dalam negeri
d. Nasabah asing dalam negeri
e. Nasabah luar negeri
110
120
130
140 150
11. Sandi Penjual
Lihat Daftar Sandi Bank Dalam Negeri (subbab IV.1)
Lihat Daftar Sandi Bank dan Non-Bank Luar Negeri (subbab IV.2)
12. Nama Penjual
13. Sandi Penjual Non Bank
Lihat Daftar Sandi Nasabah Lainnya Dalam Negeri (subbab IV.4)
14. Tanggal Valuta DDMMYYYY
33
KOLOM SANDI
15. Tanggal Jatuh Tempo DDMMYYYY
16. Jangka Waktu a. Tod b. Tom
c. Spot
00 01
02
17. Jam Transaksi HHMM
18. Tujuan
Lihat Daftar Sandi Tujuan Transaksi Valuta Asing (subbab IV.5)
19. Jenis Kegiatan Usaha Pembeli
a. Konvensional
b. Syariah
c. Non-Bank
01
08
00
20. Jenis Keigatan Usaha Penjual
a. Konvensional b. Syariah
c. Non-Bank
01 08
00
21. Jumlah Transaksi yang Digabung
22. Sandi Negara Pembeli
Lihat Daftar Sandi Negara (subbab IV.3)
23. Sandi Negara Penjual
Lihat Daftar Sandi Negara (subbab IV.3)
24. NPWP Pembeli
25. Jenis Dokumen Lihat Daftar Sandi Jenis Dokumen Underlying Transaksi Valuta
Asing (subbab IV.6)
26. Keterangan Jenis Dokumen
27. No. Referensi Transaksi Terakhir
28. Tanggal Transaksi Terakhir DDMMYYYY
29. Jenis Transaksi Terakhir a. Forward b. Swap c. Option d. Interest Rate Swap (IRS)
e. Cross Currency Swap (CCS)
21
22 23
71
72
30. Tujuan Netting a. Perpanjangan transaksi (rollover) b. Percepatan penyelesaian transaksi (early termination)
c. Pengakhiran transaksi (unwind)
11
12 13
31. Volume Netting
34
III.3.2 Penjelasan Form 201: Transaksi Tod, Tom, dan Spot
Transaksi tod, tom, dan spot adalah transaksi valuta asing, antara valuta
asing dengan valuta asing atau valuta asing dengan Rupiah, yang dilakukan
oleh Bank di Indonesia dengan Bank lain atau non-Bank baik di dalam negeri
maupun di luar negeri.
1. Tod adalah transaksi valuta asing yang penyelesaiannya dilakukan pada
tanggal yang sama dengan tanggal transaksi.
2. Tom adalah transaksi valuta asing yang penyelesaiannya dilakukan pada
1 (satu) hari kerja setelah tanggal transaksi.
3. Spot adalah transaksi valuta asing yang penyelesaiannya dilakukan pada
2 (dua) hari kerja setelah tanggal transaksi.
Dalam melakukan transaksi valuta asing terhadap rupiah, Bank wajib
berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai
transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank dengan pihak domestik
dan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta asing
terhadap rupiah antara Bank dengan pihak asing dalam melakukan pelaporan
form 201.
KOLOM FORM 201
1. ID Operasional
Diisi karakter sebanyak 1 digit, yaitu angka 1 apabila form ini merupakan
form baru, angka 2 apabila form ini merupakan koreksi (‘No. Referensi’
sama dengan yang telah dikirim), atau angka 3 untuk membatalkan form
yang telah dikirim. Jika diisi angka 3 maka ‘No. Referensi’ yang dikirim
sama dengan ‘No. Referensi’ yang akan dibatalkan, dan field-field
berikutnya tidak perlu diisi.
2. No. Referensi
Diisi karakter sebanyak 16 digit, yaitu nomor referensi yang dibuat oleh
Bank pelapor. Field ini diisi dengan nomor baru apabila form yang dikirim
adalah form baru atau tambahan, atau diisi sama dengan nomor dengan
sebelumnya apabila form yang dikirim merupakan koreksi atau
pembatalan. ‘No. Referensi’ dapat dilaporkan lebih dari 1 kali dengan ‘ID
Operasional’ yang sama, hanya apabila ‘Tujuan’ transaksi berbeda.
35
3. Mata Uang
A. Mata Uang Dasar, diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan daftar
sandi valuta.
B. Mata Uang Lawan, diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan daftar
sandi valuta.
Untuk transaksi mata uang asing yang menggunakan mata uang di luar
daftar sandi valuta, ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara para
pihak yang bertransaksi.
Mata uang dasar dan mata uang lawan merupakan valuta yang diisi
berdasarkan pedoman tata cara penulisan mata uang dasar dan mata
uang lawan sebagaimana dimaksud dalam subbab II.3.
4. Kurs Transaksi
Diisi numerik sebanyak 9 digit yang merupakan kurs yang disepakati
oleh pembeli dan penjual dalam transaksi yang dilaporkan, yang cara
penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan valuta dasar dan valuta
lawan sebagaimana dimaksud pada angka 3 di atas. Penulisan dengan
menempatkan 4 digit di belakang koma. Contoh kurs USD/IDR sebesar
10650,25 harus diisi dengan 106502500.
5. Volume (Valuta Dasar)
Diisi numerik sebanyak 16 digit, yang merupakan nilai transaksi yang
dinyatakan dalam valuta dasar dalam satuan penuh. Contoh
JPY362.750.125.000 harus ditulis menjadi 0000362750125000.
6. Status Pembeli
Pembeli adalah pihak yang membeli mata uang dasar sebagaimana
dimaksud dalam angka 3.A.
Diisi karakter sebanyak 3 digit yaitu:
a. 110 apabila pembeli merupakan Bank di dalam negeri;
b. 120 apabila pembeli merupakan Bank di luar negeri;
c. 130 apabila pembeli merupakan nasabah lainnya di dalam negeri;
d. 140 apabila pembeli merupakan nasabah asing di dalam negeri;
e. 150 apabila pembeli merupakan nasabah di luar negeri.
7. Sandi Pembeli
Diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan dengan daftar sandi Bank
di dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1 apabila ‘Status
Pembeli’ adalah ‘110’, dan sandi Bank di luar negeri sebagaimana diatur
36
dalam subbab IV.2 apabila ‘Status Pembeli’ adalah ‘120’. Diisi sesuai
dengan daftar sandi non Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam
subbab IV.2 apabila ‘Status Pembeli’ adalah ‘150’. Apabila ‘Status
Pembeli’ adalah ‘130’ atau ‘140’ maka field ini diisi spasi sebanyak 3 digit.
8. Nama Pembeli
Diisi karakter sebanyak 35 digit yang merupakan nama pembeli yang
ditulis secara lengkap. Kaidah penulisan nama pembeli dibedakan antara
badan usaha dan bukan badan usaha. Penulisan badan usaha dapat
mencantumkan jenis badan hukum setelah nama badan usaha, contoh
‘Astra Internasional, PT’ dan/atau ‘Makmur Jaya, CV’. Penulisan nama
bukan badan usaha wajib ditulis lengkap, contoh ‘Kementerian Agama’,
‘Seno Indarto’.
9. Sandi Pembeli Non Bank
Diisi karakter sebanyak 15 digit yaitu diisi sandi sebagaimana diatur
dalam subbab IV.4 untuk ‘Status Pembeli’ ‘130’ atau ‘140’, contoh:
‘000000777961692’. Selain ‘Status Pembeli’ tersebut diisi spasi sepanjang
field.
Apabila nama pembeli belum terdapat pada daftar sandi sebagaimana
diatur dalam subbab IV.4, pemberian sandi sesuai dengan kelompok.
Contoh:
a. Perusahaan kelompok Pertamina yang belum terdaftar dalam subbab
IV.4 menggunakan sandi Pertamina Lainnya (‘000000000100999’).
b. Perusahaan yang bukan kelompok Pertamina, Astra, dan Telkom yang
belum terdaftar dalam subbab IV.4 menggunakan sandi Perusahaan
Dalam Negeri Lainnya (‘000000000999979’).
c. Pembeli perorangan menggunakan sandi Perorangan Dalam Negeri
Lainnya (‘000000000999989’) sebagaimana diatur dalam subbab IV.4.
10. Status Penjual
Penjual adalah pihak yang menjual mata uang dasar sebagaimana
dimaksud dalam angka 3.A.
Diisi karakter sebanyak 3 digit yaitu:
a. 110 apabila penjual merupakan Bank di dalam negeri;
b. 120 apabila penjual merupakan Bank di luar negeri;
c. 130 apabila penjual merupakan nasabah lainnya di dalam negeri;
d. 140 apabila penjual merupakan nasabah asing di dalam negeri;
e. 150 apabila penjual merupakan nasabah di luar negeri.
37
11. Sandi Penjual
Diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan dengan daftar sandi Bank
di dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1 apabila ‘Status
Penjual’ adalah ‘110’, dan sandi Bank di luar negeri sebagaimana diatur
dalam subbab IV.2 apabila ‘Status Penjual’ adalah ‘120’. Diisi sesuai
dengan daftar sandi non Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam
subbab IV.2 apabila ‘Status Penjual’ adalah ‘150’. Apabila ‘Status Penjual’
adalah ‘130’ atau ‘140’ maka field ini diisi spasi sebanyak 3 digit.
12. Nama Penjual
Diisi karakter sebanyak 35 digit yang merupakan nama penjual yang
ditulis secara lengkap. Kaidah penulisan nama penjual dibedakan antara
badan usaha dan bukan badan usaha. Penulisan badan usaha dapat
mencantumkan jenis badan hukum setelah nama badan usaha, contoh
‘Astra Internasional, PT’ dan/atau ‘Makmur Jaya, CV’. Penulisan nama
bukan badan usaha wajib ditulis lengkap, contoh ‘Kementerian Agama’,
‘Seno Indarto’.
13. Sandi Penjual Non Bank
Diisi karakter sebanyak 15 digit yaitu diisi sandi sebagaimana diatur
dalam subbab IV.4 untuk ‘Status Penjual’ ‘130’ atau ‘140’, contoh:
‘000000777961692’. Selain ‘Status Penjual’ tersebut diisi spasi sepanjang
field.
Apabila nama penjual belum terdapat pada daftar sandi sebagaimana
diatur dalam subbab IV.4, pemberian sandi sesuai dengan kelompok.
Contoh:
a. Perusahaan kelompok Pertamina yang belum terdaftar dalam subbab
IV.4 menggunakan sandi Pertamina Lainnya (‘000000000100999’).
b. Perusahaan yang bukan kelompok Pertamina, Astra, dan Telkom yang
belum terdaftar dalam subbab IV.4 menggunakan sandi Perusahaan
Dalam Negeri Lainnya (‘000000000999979’).
c. Penjual perorangan menggunakan sandi Perorangan Dalam Negeri
Lainnya (‘000000000999989’) sebagaimana diatur dalam subbab IV.4.
14. Tanggal Valuta
Diisi dengan tanggal penyerahan / penerimaan dana yaitu sebanyak 8
digit dengan kaidah penulisan ddmmyyyy. Contoh 9 Juli 2018 harus diisi
dengan 09072018.
38
15. Tanggal Jatuh Tempo
Diisi dengan tanggal jatuh tempo transaksi yaitu sebanyak 8 digit dengan
kaidah penulisan ddmmyyyy. Contoh 10 Juli 2018 harus diisi dengan
10072018.
16. Jangka Waktu
Diisi dengan 00 untuk transaksi tod, 01 untuk transaksi tom, atau 02
untuk transaksi spot.
17. Jam Transaksi
Diisi dengan waktu terjadinya transaksi yaitu sebanyak 4 digit dengan
kaidah penulisan hhmm (format 24 jam). Contoh 13.45 harus ditulis
dengan 1345. Dalam hal Bank pelapor beroperasi di luar wilayah WIB,
maka jam transaksi harus disesuaikan dalam WIB.
18. Tujuan
Diisi karakter sebanyak 2 digit yang merupakan underlying dari transaksi
yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung antara Bank
dengan Bank lain (counterpart), maupun antara Bank dengan
nasabahnya. Daftar sandi tujuan transaksi diatur dalam subbab IV.5.
Contoh: Bank A hendak melakukan penyertaan langsung dalam Rupiah
kepada PT X. Bank A melakukan transaksi swap jual Rupiah dengan
Bank B atas underlying penyertaan langsung tersebut. Maka tujuan atas
transaksi derivatif swap tersebut adalah investasi penyertaan langsung.
Contoh lain: nasabah Bank A hendak melakukan penyertaan langsung
pada PT X. Nasabah Bank A melakukan transaksi derivatif swap dengan
Bank A. Kemudian oleh Bank A posisi ini di-cover kepada Bank B. Maka
transaksi antara nasabah Bank A dan Bank A, dilaporkan dengan tujuan
transaksi penyertaan langsung. Cover transaksi antara Bank A dan Bank
B juga dilaporkan dengan underlying tujuan penyertaan langsung.
Khusus bagi transaksi gabungan di bawah eq. USD10.000 sebaiknya
dilakukan penggabungan untuk tujuan transaksi yang sama.
Field ini tidak boleh diisi dengan sandi ‘29’ jika memenuhi kriteria
berikut:
a. transaksi pembelian/penjualan valuta asing terhadap Rupiah oleh
nasabah dan pihak asing kepada Bank dengan volume transaksi di
39
atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana tercantum dalam
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta
asing terhadap Rupiah antara Bank dengan pihak domestik atau
transaksi valuta asing terhadap Rupiah antara Bank dengan pihak
asing;
b. transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian transaksi
secara netting; dan
c. transaksi yang dilaporkan bukan merupakan transaksi gabungan.
19. Jenis Kegiatan Usaha Pembeli
Diisi dengan sandi ‘01’ untuk pembeli Bank konvensional, sandi ‘08’
untuk pembeli Bank syariah, atau sandi ‘00’ untuk pembeli non-Bank.
20. Jenis Kegiatan Usaha Penjual
Diisi dengan sandi ‘01’ untuk penjual Bank konvensional, sandi ‘08’
untuk penjual Bank syariah, atau sandi ‘00’ untuk penjual non-Bank.
21. Jumlah Transaksi yang Digabung
Diisi numerik sebanyak 4 digit yaitu jumlah transaksi yang dilaporkan
secara gabungan, apabila field ‘Sandi Pembeli Non Bank’ atau ‘Sandi
Penjual Non Bank’ diisi dengan sandi gabungan.
Contoh transaksi sebanyak 35 ditulis dengan 0035.
22. Sandi Negara Pembeli
Diisi karakter sebanyak 2 digit sesuai dengan daftar sandi negara
sebagaimana diatur dalam subbab IV.3.
23. Sandi Negara Penjual
Diisi karakter sebanyak 2 digit sesuai dengan daftar sandi negara
sebagaimana diatur dalam subbab IV.3.
24. NPWP Pembeli
Diisi karakter sebanyak 15 digit.
Field ini wajib diisi apabila nasabah non-Bank (dengan ‘Status Pembeli’
‘130’ – nasabah lainnya di dalam negeri) melakukan transaksi pembelian
valuta asing terhadap rupiah kepada Bank di atas jumlah tertentu
(threshold) atau ekuivalen per nasabah sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta
asing terhadap Rupiah antara Bank dengan pihak domestik.
Untuk pembelian valuta asing non-USD terhadap rupiah maka jumlah
pembelian tersebut disetarakan ke dalam USD dengan menggunakan
40
perhitungan kurs penutupan Bank Indonesia pada hari sebelumnya yaitu
menggunakan kurs tengah ([kurs beli + kurs jual] / 2).
Bank Pelapor tidak wajib mengisi field ‘NPWP Pembeli’ apabila:
a. volume transaksi pembelian valuta asing terhadap Rupiah belum di
atas jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau ekuivalen per
nasabah;
b. nasabah non-Bank yang melakukan transaksi pembelian valuta
asing terhadap Rupiah kepada Bank tersebut merupakan pihak
asing. Pengertian pihak asing merujuk pada ketentuan Bank
Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta asing terhadap
Rupiah antara Bank dengan pihak asing;
c. transaksi yang dilaporkan merupakan penyelesaian transaksi secara
netting; atau
d. transaksi yang dilaporkan merupakan transaksi gabungan.
Bagi Bank Pelapor yang telah memiliki NPWP nasabah dapat mengisi field
‘NPWP Pembeli’ meskipun transaksi nasabah tersebut belum di atas
jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau ekuivalen.
25. Jenis Dokumen
Diisi karakter sebanyak 3 digit yang merupakan jenis dokumen
underlying dari transaksi pembelian valuta asing terhadap rupiah kepada
Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai
transaksi valuta asing terhadap Rupiah antara Bank dengan pihak
domestik dan transaksi valuta asing terhadap Rupiah antara Bank
dengan pihak asing. Daftar sandi jenis dokumen diatur dalam subbab
IV.6.
Pengisian jenis dokumen dilakukan sebagai berikut:
a. Transaksi dengan underlying diisi dengan pilihan jenis dokumen
sandi ‘001’ – fotokopi Pemberitahuan Impor Barang (PIB) s.d. sandi
‘058’ – bukti kepemilikan dana valuta asing lainnya, antara lain
dalam bentuk tabungan dan rekening koran di Bank luar negeri.
Apabila jenis dokumen transaksi yang bersangkutan tidak terdapat
dalam sandi ‘001’ s.d. sandi ‘058’ maka jenis dokumen diisi sandi
‘999’ (dengan underlying lainnya), yang dilengkapi dengan mengisi
keterangan jenis dokumen underlying transaksi yang bersangkutan.
Pengisian tersebut dilakukan dalam hal:
41
1) transaksi pembelian valuta asing terhadap Rupiah yang
dilakukan oleh nasabah atau pihak asing kepada Bank di atas
jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau ekuivalen per
nasabah atau per pihak asing;
2) transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian
transaksi secara netting; dan
3) transaksi yang dilaporkan bukan merupakan transaksi
gabungan.
b. Transaksi tanpa underlying dapat diisi oleh Bank Pelapor dengan
sandi ‘998’ (tanpa underlying) dalam hal:
1) transaksi valuta asing terhadap valuta asing lainnya;
2) transaksi valuta asing terhadap Rupiah yang dilakukan
antarbank;
3) transaksi penjualan valuta asing terhadap Rupiah yang
dilakukan oleh nasabah atau pihak asing kepada Bank;
4) transaksi pembelian valuta asing terhadap rupiah yang
dilakukan oleh nasabah atau pihak asing kepada Bank sampai
dengan jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau
ekuivalen per nasabah atau per pihak asing;
5) transaksi yang dilaporkan merupakan penyelesaian transaksi
secara netting; atau
6) transaksi yang dilaporkan merupakan transaksi gabungan.
26. Keterangan Jenis Dokumen
Diisi apabila field ‘Jenis Dokumen’ diisi dengan sandi ‘999’ (dengan
underlying lainnya).
27. No. Referensi Transaksi Terakhir
Diisi karakter sebanyak 16 digit, yaitu ‘No. Referensi’ transaksi
sebelumnya yang akan diselesaikan secara netting.
28. Tanggal Transaksi Terakhir
Diisi dengan tanggal transaksi terakhir yang akan di-netting yaitu
sebanyak 8 digit dengan kaidah penulisan ddmmyyyy.
Contoh 2 Juli 2018 harus diisi dengan 02072018.
29. Jenis Transaksi Terakhir
Diisi karakter sebanyak 2 digit yaitu:
a. 21 Forward
b. 22 Swap
42
c. 23 Option
d. 71 Interest Rate Swap (IRS)
e. 72 Cross Currency Swap (CCS)
30. Tujuan Netting
Diisi karakter sebanyak 2 digit, yaitu tujuan penyelesaian transaksi
derivatif secara netting yang terdiri dari:
a. 11 Perpanjangan transaksi (roll over)
b. 12 Percepatan penyelesaian transaksi (early termination)
c. 13 Pengakhiran transaksi (unwind)
31. Volume Netting
Diisi numerik sebanyak 16 digit yaitu nilai transaksi netting yang
dinyatakan dalam valuta dasar dalam satuan penuh.
Contoh JPY362.750.125.000 harus ditulis menjadi 0000362750125000.
Kolom 27 s.d. 31 adalah kolom terkait penyelesaian transaksi secara netting,
sehingga harus dikosongkan jika bukan merupakan transaksi netting.
43
III.3.3 Template Form 201: Transaksi Tod, Tom, dan Spot
Sandi Bank Jenis Kegiatan Usaha Tanggal Laporan
ID
Operasional No Ref
Mata
Uang
Dasar
Mata
Uang
Lawan
Kurs
Transaksi
Volume
(Valuta
Dasar)
Status
Pembeli
Sandi
Pembeli
Nama
Pembeli
Sandi
Pembeli
Non
Bank
Status
Penjual
Sandi
Penjual
Nama
Penjual
Sandi
Penjual
Non
Bank
Tanggal
Valuta
Tanggal Jatuh
Tempo
Nomor Form Jumlah record isi
Jangka
Waktu
Jam
Transaksi Tujuan
Jenis
Kegiatan
Usaha
Pembeli
Jenis
Kegiatan
Usaha
Penjual
Jumlah
Transaksi
Yang
Digabung
Sandi
Negara
Pembeli
Sandi
Negara
Penjual
NPWP
Pembeli
Jenis
Dokumen
Keterangan
Jenis
Dokumen
No Ref
Transaksi
Terakhir
Tgl
Transaksi
Terakhir
Jenis
Transaksi
Terakhir
Tujuan
Netting
Volume
Netting
44
III.3.4 Spesifikasi Form 201: Transaksi Tod, Tom, dan Spot
RECORD HEADER
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
a. Sandi Bank Karakter 3 1-3 Diisi sandi Bank Pelapor
b. Jenis Kegiatan Usaha Karakter 2 4-5 Diisi ‘01’ Konvensional atau ‘08’ Syariah
c. Tanggal Laporan Tanggal 8 6-13 Diisi DDMMYYYY
d. Nomor Form Karakter 3 14-16 Diisi nomor form
e. Jumlah record isi Numerik 8 17-24 Diisi jumlah data yang dilaporkan
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
1. ID Operasional Karakter 1 1 Diisi; '1', '2' atau '3'. Diisi '1' hanya jika form ini dkirim sebagai informasi baru. Diisi '2' jika berupa koreksi atas form
sebelumnya. Diisi '3' jika berupa hapus data sebelumnya (no ref. harus sama dengan no ref. data sebelumnya yang akan dihapus)
2. Nomor Referensi Karakter 16 2-17 Diisi Berdasarkan no referensi internal bank pelapor. Apabila form ini berupa koreksi, maka no referensi harus diisi sama dengan no ref. form yang akan
dikoreksi. Bila form ini berupa informasi baru, harus diisi dengan no. ref. yang baru dan bila berupa hapus data, maka no ref. harus diisi sama
dengan no ref. data yang akan dihapus
3. Mata Uang Lihat subbab IV.3
a. Mata Uang Dasar Karakter 3 18-20 Diisi Sandi Mata Uang (subbab IV.3). Lainnya sistem akan menolak. Jika diisi ‘IDR’ maka akan sistem akan menolak
b. Mata Uang Lawan Karakter 3 21-23 Diisi Sandi Mata Uang (subbab IV.3).
5. Volume (Mata Uang Dasar) Numerik 16 33-48 Diisi dalam satuan penuh dari mata uang dasar (harus>0)
6. Status Pembeli Karakter 3 49-51 Diisi; '110','120','130','140','150'.
Lainnya sistem akan menolak
7. Sandi Pembeli Karakter 3 52-54 Diisi sandi bank dalam negeri (subbab IV.1) apabila status pembeli '110', selain itu sistem akan menolak. Diisi sandi
bank di luar negeri (subbab IV.2) bila status pembeli '120', selain itu sistem akan menolak. Diisi sandi non bank luar negeri apabila status pembeli '150'
(subbab IV.2), selain itu sistem akan menolak. Apabila status pembeli diisi '130' atau '140', harus diisi spasi sebanyak 3 digit
8. Nama Pembeli Karakter 35 55-89 Diisi lengkap Nama Pembeli, tidak boleh sama dengan nama Penjual
9. Sandi Pembeli Non Bank Karakter 15 90-104 Field ini harus diisi sandi perusahaan dalam negeri (subbab IV.4) apabila
status pembeli '130' atau '140'. Apabila status pembeli '110', '120', atau'150', field ini dikosongkan (spasi 15 karakter). 9 digit pertama diisi 0 dan 6
digit terakhir diisi sandi counterpart dalam negeri (subbab IV.4). Apabila kolom nama pembeli berisi “Gabungan” maka diisi sandi ‘000000000999999’
45
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
10. Status Penjual Karakter 3 105-107 Diisi; '110','120','130','140','150'. Lainnya sistem akan menolak
11. Sandi Penjual Karakter 3 108-110 Diisi sandi bank dalam negeri (lamp. 1)
apabila status penjual '110', selain itu sistem akan menolak. Diisi sandi bank di luar negeri (lamp. 2) bila status penjual '120', selain itu sistem akan
menolak. Diisi sandi non bank luar negeri apabila status penjual '150’ (lamp.2), selain itu sistem akan menolak. Apabila status penjual diisi
'130' atau '140', harus diisi spasi sebanyak 3 digit.
12. Nama Penjual Karakter 35 111-145 Diisi lengkap Nama Penjual, tidak boleh sama dengan Nama Pembeli
13. Sandi Penjual Non Bank Karakter 15 146-160 Field ini harus diisi sandi perusahaan dalam negeri (subbab IV.4) apabila status penjual '130' atau '140'. Apabila status penjual '110', '120', atau'150',
field ini dikosongkan (spasi 15 karakter). 9 digit pertama diisi 0 dan 6 digit terakhir diisi sandi counterpart
dalam negeri (subbab IV.4). Apabila kolom nama penjual berisi “Gabungan” maka diisi sandi ‘000000000999999’
14. Tanggal Valuta Tanggal 8 161-168 Diisi (ddmmyyyy)
15. Tanggal Jatuh Tempo Tanggal 8 169-176 Diisi (ddmmyyyy)
16. Jangka Waktu Numerik 2 177-178 Diisi jangka waktu; '00' TOD, '01' TOM atau '02' SPOT, di luar itu sistem akan menolak
17. Jam Transaksi Numerik 4 179-182 Diisi Jam pada saat terjadinya transaksi dalam format (hhmm) dan 24 jam
‘36’, ‘37’, ‘38’, ‘39’, ‘40’, ‘41’, ‘42’ atau ‘43’. Selain itu sistem akan menolak.
Tidak boleh diisi dengan 29 jika volume di atas threshold, bukan merupakan
transaksi netting, dan bukan merupakan transaksi gabungan.
19. Jenis Kegiatan Usaha Pembeli Karakter 2 185-186 Diisi ' 01' apabila bank Konvensional atau '08' apabila bank Syariah atau '00'
apabila non bank
20. Jenis Kegiatan Usaha Penjual Karakter 2 187-188 Diisi ' 01' apabila bank Konvensional atau '08' apabila bank Syariah atau '00' apabila non bank
21. Jumlah Transaksi yang Digabung
Numerik 4 189-192 Bila kolom sandi pembeli/penjual non bank diisi sandi gabungan, maka kolom ini wajib diisi jumlah transaksi yang digabung. Selain sandi gabungan
dikosongkan
22. Sandi Negara Pembeli Karakter 2 193-194 Diisi sandi negara pembeli (subbab IV.3) bila status pembeli berisi '120' dan '150'. Bila status pembeli berisi '110',
'130' dan '140', maka diisi 'ID'. Bila kolom sandi pembeli non bank berisi sandi gabungan, maka dikosongkan
23. Sandi Negara Penjual Karakter 2 195-196 Diisi sandi negara penjual (subbab IV.3)
bila status penjual berisi '120' dan '150'. Bila status penjuali berisi '110', '130' dan '140', maka diisi 'ID'. Bila kolom sandi penjual non bank berisi
sandi gabungan, maka dikosongkan
46
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
24. NPWP Pembeli Karakter 15 197-211 Diisi dengan format NPWP yang valid. Tidak boleh dikosongkan jika pembeli bukan pihak asing, volume di atas threshold, bukan merupakan transaksi
netting, dan bukan merupakan transaksi gabungan.
25. Jenis Dokumen Karakter 3 212-214 Diisi sandi: ‘001’, ‘002’, ‘003’, ‘004’,
‘048’,‘049’, ‘050’, ‘051’, ‘052’, ‘053’, ‘054’, ‘055’, ‘056’, ‘05,’, ‘058’, ‘998’ atau ‘999’. Selain itu sistem akan menolak.
Tidak boleh diisi dengan 998 jika volume di atas threshold, bukan merupakan transaksi netting, dan
bukan merupakan transaksi gabungan.
26. Keterangan Jenis Dokumen Karakter 100 215-314 Diisi apabila kolom jenis dokumen
berisi sandi ‘999’. Selain itu maka kolom ini tidak boleh diisi.
27. No. Referensi Transaksi Terakhir Karakter 16 315-330 Diisi jika terkait transaksi netting. Selain itu harus dikosongkan. Diisi no
referensi yang pernah disampaikan sebelumnya oleh Pelapor melalui form 202 dan 207. Tidak bisa diisi dengan no referensi yang telah jatuh tempo
28. Tanggal Transaksi Terakhir Tanggal 8 331-338 Diisi (ddmmyyyy). Diisi jika terkait transaksi netting. Selain itu harus dikosongkan
29. Jenis Transaksi Terakhir Karakter 2 339-340 Diisi sandi ‘21’,’22’,’23’,’71’, atau ‘72’. Selain itu sistem akan menolak. Diisi jika terkait transaksi netting. Selain itu harus dikosongkan
30. Tujuan Netting Karakter 2 341-42 Diisi dengan ‘11’,’12’, atau ‘13’. Selain itu sistem akan menolak. Diisi jika terkait transaksi netting. Selain itu harus dikosongkan
31. Volume Netting Numerik 16 343-358 Diisi dalam satuan penuh dari mata uang dasar (harus>0) jika terkait transaksi netting
47
III.3.5 Aturan Validasi Form 201: Transaksi Tod, Tom, dan Spot
Record Header
Apabila tidak ada transaksi, maka hanya record header saja yang diisi,
sedangkan record isi kosong.
a. Sandi Bank
Karakter (3)
- Diisi sandi Bank Pelapor sebanyak 3 (tiga) karakter
- Harus sama dengan salah satu dari ‘Sandi Pembeli’ (kolom 7) atau
‘Sandi Penjual’ (kolom 11) pada record isi
b. Jenis Kegiatan Usaha
Karakter (2)
- Diisi hanya sandi ‘01’ atau ‘08’
c. Tanggal Laporan
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan karakter apa pun
Misalnya 9 Juli 2018, diisi 09072018
d. Nomor Form
Karakter (3)
- Diisi dengan ‘201’
e. Jumlah record isi
Numerik (8)
- Diisi numerik 8 digit sesuai jumlah record isi
Record Isi
Apabila kolom ID Operasional (kolom 1) berisi ‘3’ dan kolom Nomor
Referensi (kolom 2) berisi Nomor Referensi yang sama dengan Nomor Referensi
sebelumnya yang pernah dikirim, maka kolom–kolom berikutnya pada record
isi wajib diisi (tidak nihil).
Jika kolom ID Operasional berisi ‘1’ dengan Nomor Referensi yang sama
dengan Nomor Referensi transaksi yang lain, maka kolom ‘Tujuan’ harus
berbeda.
Apabila diperlukan koreksi terhadap kolom ‘Tujuan’, maka bank pelapor
wajib mengirimkan ID Operasional ‘3’ (menghapus) terlebih dahulu yang berisi
Nomor Referensi yang sama dengan Nomor Referensi yang sebelumnya telah
48
dikirim dan dengan isi kolom yang sama. Setelah itu baru mengirimkan ID
Operasional ‘1’ (baru) dengan Nomor Referensi yang sama beserta isinya.
1. ID Operasional
Karakter (1)
- Diisi hanya sandi ‘1’, ‘2’, atau ‘3’
- Diisi ‘1’ apabila form ini dikirim sebagai informasi / data baru (tambah)
- Disii ‘2’ apabila form ini berupa koreksi atas form sebelumnya dengan
mengacu pada No. Referensi yang sama dengan No. Referensi yang akan
dikoreksi
- Diisi ‘3’ apabila berupa hapus data atas form sebelumnya dengan
mengacu pada No. Referensi yang sama dengan No. Referensi yang akan
dihapus
2. No. Referensi
Karakter (16)
- Diisi nomor referensi masing-masing Bank Pelapor
- Diisi untuk setiap penyampaian form baik untuk tambah, koreksi,
maupun hapus data
- Apabila berupa koreksi data (‘ID Operasional’ diisi sandi ‘2’), maka
kolom ini diisi sama dengan ‘No. Referensi’ data sebelumnya yang
pernah dikirim dan yang akan dikoreksi/diubah
- Apabila berupa hapus data (‘ID Operasional’ diisi sandi ‘3’), maka kolom
ini diisi sama dengan ‘No. Referensi’ data sebelumnya yang pernah
dikirim dan yang akan dihapus
- Dimungkinkan sama dengan transaksi lain dengan syarat kolom ‘ID
Operasional’ sama yaitu ‘1’, kolom ‘Tujuan’ harus berbeda sandinya
3a. Mata Uang Dasar
Karakter (3)
- Diisi sandi mata uang sebagaimana diatur dalam subbab IV.3
- Tidak boleh diisi ‘IDR’
3b. Mata Uang Lawan
Karakter (3)
- Diisi sandi mata uang sebagaimana diatur dalam subbab IV.3
4. Kurs Transaksi
Numerik (9,4)
- Diisi kurs transaksi
- Harus > 0
- Diisi 9 (sembilan) digit, yaitu 5 (lima) digit pertama di depan koma, 4
(empat) desimal di belakang koma
Contoh: 7250,54 diisi 072505400
5. Volume (Mata Uang Dasar)
Numerik (16)
- Diisi nominal dalam satuan penuh sebenyak 16 (enam belas) digit
- Harus > 0; tidak boleh diisi 0 sebanyak 16 (enam belas) digit
49
- Apabila kolom ‘Jumlah Transaksi yang Digabung’ diisi dan kolom
‘Mata Uang Dasar’ = ‘USD’, maka nilai kolom ini dibagi dengan nilai
kolom ‘Jumlah Transaksi yang Digabung’ harus ≤ 10.000.
6. Status Pembeli
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi ‘110’, ‘120’, ‘130’, ‘140’, atau ‘150’
7. Sandi Pembeli
Karakter (3)
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 6) diisi ‘110’, maka kolom ini
diisi sandi Bank dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 6) diisi ‘120’, maka kolom ini
diisi sandi Bank luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 6) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini diisi spasi sebanyak 3 (tiga) karakter
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 6) diisi ‘150’, maka kolom ini
diisi sandi non-Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab
IV.2
- Diisi sama dengan sandi Bank pada kolom a (header) apabila sebagai
Bank pembeli
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Sandi Penjual’ (kolom 11)
8. Nama Pembeli
Karakter (35)
- Panjang karakter maksimum adalah 35 (tiga puluh lima) karakter dan
tidak boleh dikosongkan atau tidak boleh diisi spasi sebanyak 35 (tiga
puluh lima) karakter
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 6) diisi ‘110’ atau ‘120’, maka
kolom ini diisi nama lengkap Bank pembeli (dalam atau luar negeri)
sebagaimana daftar sandi Bank dalam subbab IV.1 dan subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 6) diisi ‘130’, ‘140’, atau ‘150’,
maka kolom ini diisi nama lengkap pembeli (perorangan atau
perusahaan) dan tidak boleh dikosongkan
- Apabila kolom ‘Sandi Pembeli’ diisi ‘699’ atau ‘999’, maka kolom ini
tidak boleh diisi ‘Lain-lain’, harus diisi nama lengkap pembeli di luar
negeri
- Apabila merupakan transaksi gabungan, maka diisi ‘Gabungan’
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Nama Penjual’ (kolom 12)
9. Sandi Pembeli Non Bank
Karakter (15)
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 6) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini diisi sandi perusahaan dalam negeri sebagaimana diatur
dalam subbab IV.4
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 6) diisi ‘110’, ‘120’, atau ‘150’,
maka kolom ini dikosongkan atau diisi spasi sebanyak 15 (lima belas)
karakter
50
- Panjang karakter maksimum adalah 15 (lima belas) karakter sesuai
sandi perusahaan dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab
IV.4
- Apabila kolom ‘Nama Pembeli’ diisi ‘Gabungan’, maka diisi dengan
‘000000000999999’
10. Status Penjual
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi ‘110’, ‘120’, ‘130’, ‘140’, atau ‘150’
11. Sandi Penjual
Karakter (3)
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 10) diisi ‘110’, maka kolom ini
diisi sandi Bank dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 10) diisi ‘120’, maka kolom ini
diisi sandi Bank luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 10) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini dikosongkan atau diisi spasi sebanyak 3 (tiga) karakter
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 10) diisi ‘150’, maka kolom ini
diisi sandi non-Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab
IV.2
- Diisi sama dengan sandi Bank pada kolom a (header) apabila sebagai
Bank penjual
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Sandi Pembeli’ (kolom 7)
12. Nama Penjual
Karakter (35)
- Panjang karakter maksimum adalah 35 (tiga puluh lima) karakter dan
tidak boleh dikosongkan atau tidak boleh diisi spasi sebanyak 35 (tiga
puluh lima) karakter.
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 10) diisi ‘110’ atau ‘120’, maka
kolom ini diisi nama lengkap Bank penjual (dalam atau luar negeri)
sebagaimana diatur dalam subbab IV.1 dan subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ diisi ‘130’, ‘140’, atau ‘150’, maka kolom
ini diisi nama lengkap penjual (perorangan atau perusahaan) dan
tidak boleh dikosongkan
- Apabila kolom ‘Sandi Penjual’ (kolom 11) diisi ‘699’ atau ‘999’, maka
kolom ini tidak boleh diisi ‘Lain-lain’, harus diisi nama lengkap penjual
di luar negeri
- Apabila merupakan transaksi gabungan, maka diisi ‘Gabungan’
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Nama Pembeli’ (kolom 8)
13. Sandi Penjual Non Bank
Karakter (15)
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 10) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini diisi sandi perusahaan dalam negeri sebagaimana diatur
dalam subbab IV.4
51
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 10) diisi ‘110’, ‘120’, atau ‘150’,
maka kolom ini dikosongkan atau diisi spasi sebanyak 15 (lima belas)
karakter
- Panjang karakter maksimum adalah 15 (lima belas) karakter sesuai
sandi perusahaan dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab
IV.4
- Apabila field ‘Nama Penjual’ diisi ‘Gabungan’, maka diisi dengan
‘000000000999999’
14. Tanggal Valuta
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan karakter apa pun
Misalnya 9 Juli 2018, diisi 09072018
- Diisi sama dengan kolom ‘Tanggal Jatuh Tempo’
15. Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan karakter apa pun
Misalnya 10 Juli 2018, diisi 10072018
- Diisi sama dengan kolom ‘Tanggal Valuta’
16. Jangka Waktu
Numerik (2)
- Diisi sesuai jenis transaksi yaitu tod = 00, tom = 01, dan spot = 02
17. Jam Transaksi
Numerik (4)
- Diisi waktu terjadinya transaksi sebanyak 4 (empat) digit dalam format
(hhmm) dan 24 jam; 2 (dua) digit pertama jam, 2 (dua) digit berikutnya
menit
- Antara jam dan menit tidak dipisahkan karakter apa pun
Contoh: pukul 12:30 WIB diisi 1230
18. Tujuan
Karakter (2)
- Diisi hanya sandi tujuan transaksi sebanyak 2 (dua) karakter
sebagaimana diatur dalam subbab IV.5
- Tidak boleh diisi sandi ‘29’ apabila:
transaksi pembelian valuta asing terhadap rupiah oleh nasabah dan
pihak asing kepada Bank dengan volume transaksi di atas jumlah
tertentu (threshold) sebagaimana tercantum dalam ketentuan Bank
Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta asing terhadap
52
rupiah antara Bank dengan pihak domestik atau transaksi valuta
asing terhadap rupiah antara Bank dengan pihak asing;
transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian
transaksi secara netting; dan
transaksi yang dilaporkan bukan merupakan transaksi gabungan.
- Tidak boleh dikosongkan
19. Jenis Kegiatan Usaha Pembeli
Karakter (2)
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ diisi sandi ‘110’ (Bank dalam negeri),
maka kolom ini diisi ‘01’ atau ‘08’. Selain itu diisi sandi ‘00’
20. Jenis Kegiatan Usaha Penjual
Karakter (2)
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ diisi sandi ‘110’ (Bank dalam negeri),
maka kolom ini diisi ‘01’ atau ‘08’. Selain itu diisi sandi ‘00’
21. Jumlah Transaksi yang Digabung
Numerik (4)
- Apabila kolom ‘Sandi Pembeli Non Bank’ atau ‘Sandi Penjual Non
Bank’ ‘000000000999999’, maka kolom ini diisi > 1. Selain itu diisi 0
sebanyak 4 (empat) digit
22. Sandi Negara Pembeli
Karakter (2)
- Diisi sandi negara pembeli sebagaimana diatur dalam subbab IV.3
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ diisi ‘120’ atau ‘150’, maka kolom ini
diisi selain ‘ID’
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ diisi ‘110’, ‘130’, atau ‘140’, maka
kolom ini diisi ‘ID’
- Apabila kolom ‘Sandi Pembeli Non Bank’ berisi sandi gabungan, maka
kolom ini dikosongkan.
23. Sandi Negara Penjual
Karakter (2)
- Diisi sandi negara penjual sebagaimana diatur dalam subbab IV.3
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ diisi ‘110’, ‘130’, atau ‘140’, maka kolom
ini diisi ‘ID’
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ diisi ‘120’ atau ‘150’, maka kolom ini
diisi selain ‘ID’
- Apabila kolom ‘Sandi Penjual Non Bank’ berisi sandi gabungan, maka
kolom ini dikosongkan.
24. NPWP Pembeli
Karakter (15)
- Diisi dengan menggunakan format NPWP yang valid
- Harus diisi apabila:
nasabah bukan merupakan nasabah asing;
53
transaksi pembelian valuta asing terhadap Rupiah oleh nasabah dan
pihak asing kepada Bank dengan volume transaksi di atas
jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta asing
terhadap rupiah antara Bank dengan pihak domestik;
transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian transaksi
secara netting; dan
transaksi yang dilaporkan bukan merupakan transaksi gabungan
25. Jenis Dokumen
Karakter (3)
- Diisi sandi jenis dokumen sebagaimana diatur dalam subbab IV.6
- Tidak boleh diisi dengan sandi ‘998’ apabila:
transaksi pembelian valuta asing terhadap Rupiah oleh nasabah
dan pihak asing kepada Bank dengan volume transaksi di atas
jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi
valuta asing terhadap rupiah antara Bank dengan pihak domestik
atau transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank dengan
pihak asing;
transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian
transaksi secara netting; dan
transaksi yang dilaporkan bukan merupakan transaksi gabungan.
26. Keterangan Jenis Dokumen
Karakter (100)
- Hanya diisi apabila kolom ‘Jenis Dokumen’ diisi sandi ‘999’ (underlying
lainnya)
27. No. Referensi Transaksi Terakhir
Karakter (16)
- Harus diisi apabila terkait transaksi netting, dan sebaliknya harus
dikosongkan apabila bukan merupakan transaksi netting
- Diisi ‘No. Referensi’ yang pernah disampaikan sebelumnya oleh Bank
Pelapor melalui form 202 atau form 207
- Tidak dapat diisi dengan ‘No. Referensi’ transaksi yang telah jatuh
tempo
28. Tanggal Transaksi Terakhir
Tanggal (8)
- Harus diisi apabila terkait transaksi netting, dan sebaliknya harus
dikosongkan apabila bukan merupakan transaksi netting
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan dengan karakter
apa pun
Misalnya 2 Juli 2018, diisi 02072018
54
29. Jenis Transaksi Terakhir
Karakter (2)
- Harus diisi apabila terkait transaksi netting, dan sebaliknya harus
dikosongkan apabila bukan merupakan transaksi netting
- Diisi hanya sandi jenis transaksi yaitu ‘21’, ‘22’, ‘23’, ‘71’, atau ‘72’.
30. Tujuan Netting
Karakter (2)
- Harus diisi apabila terkait transaksi netting, dan sebaliknya harus
dikosongkan apabila bukan merupakan transaksi netting
- Diisi hanya sandi tujuan netting yaitu ‘11’, ‘12’, atau ‘13’
31. Volume Netting
Numerik (16)
- Diisi nominal dalam satuan penuh
- Apabila terkait transaksi netting, maka harus > 0. Sebaliknya apabila
bukan merupakan transaksi netting, maka harus dikosongkan atau
diisi 0 sebanyak 16 (enam belas) digit
55
III.4 FORM 202
TRANSAKSI FORWARD, SWAP, DAN OPTION
III.4.1 Sandi Rincian Form 202: Transaksi Forward, Swap, dan Option
KOLOM SANDI
1. ID Operasional
a. Baru
b. Koreksi
c. Hapus
1
2
3
2. Nomor Referensi
3. Jenis Derivatif a. Forward b. Swap
c. Option
1
2
3
4. Jenis Option a. Put option b. Call option
c. Exotic option
d. Call Spread Option (CSO)
1 2
3
4
5. Mata Uang
A. Mata Uang Dasar
Lihat Daftar Sandi Mata Uang (subbab IV.3)
B. Mata Uang Lawan Lihat Daftar Sandi Mata Uang (subbab IV.3)
6. Volume (Mata Uang Dasar)
7. Status Pembeli
a. Bank dalam negeri
b. Bank luar negeri c. Nasabah lainnya dalam negeri
d. Nasabah asing dalam negeri
e. Nasabah luar negeri
110
120 130
140
150
8. Sandi Pembeli
Lihat Daftar Sandi Bank Dalam Negeri (subbab IV.1)
Lihat Daftar Sandi Bank dan Non-Bank Luar Negeri (subbab IV.2)
9. Nama Pembeli
10. Sandi Pembeli Non Bank
Lihat Daftar Sandi Nasabah Lainnya Dalam Negeri (subbab
IV.4)
11. Transaksi dengan Pihak Asing
a. Transaksi dengan pihak asing
b. Transaksi dengan bukan pihak asing
1
2
12. Status Penjual
a. Bank dalam negeri
b. Bank luar negeri
c. Nasabah lainnya dalam negeri
d. Nasabah asing dalam negeri e. Nasabah luar negeri
110
120
130
140 150
56
KOLOM SANDI
13. Sandi Penjual
Lihat Daftar Sandi Bank Dalam Negeri (subbab IV.1)
Lihat Daftar Sandi Bank dan Non-Bank Luar Negeri (subbab IV.2)
14. Nama Penjual
15. Sandi Penjual Non Bank
Lihat Daftar Sandi Nasabah Lainnya Dalam Negeri (subbab IV.4)
16. Forward Rate
17. Base Rate
18. Premi Swap
19. Persentase Premi Swap (%)
20. Strike Price
21. Premi Option
22. Persentase Premi Option (%)
23. Tanggal Valuta DDMMYYYY
24. Tanggal Jatuh Tempo DDMMYYYY
25. Jangka Waktu
26. Jam Transaksi HHMM
27. Tujuan
Lihat Daftar Sandi Tujuan Transaksi Valuta Asing (subbab IV.5)
28. Jumlah Transaksi yang Digabung
29. Sandi Negara Pembeli
Lihat Daftar Sandi Negara (subbab IV.3)
30. Sandi Negara Penjual
Lihat Daftar Sandi Negara (subbab IV.3)
31. NPWP Pembeli
32. Jenis Dokumen Lihat Daftar Sandi Jenis Dokumen Underyling Transaksi Valuta
Asing (subbab IV.6)
33. Keterangan Jenis Dokumen
34. Jenis Kegiatan Usaha Pembeli
a. Konvensional
b. Syariah
c. Non-Bank
01
08
00
35. Jenis Kegiatan Usaha Penjual
a. Konvensional
b. Syariah
c. Non-Bank
01
08
00
57
KOLOM SANDI
36. No. Referensi Transaksi Terakhir
37. Tanggal Transaksi Terakhir DDMMYYYY
38. Jenis Transaksi Terakhir a. Forward
b. Swap
c. Option
d. Interest Rate Swap (IRS)
e. Cross Currency Swap (CCS)
21
22
23
71
72
39. Tujuan Netting a. Perpanjangan transaksi (rollover) b. Percepatan penyelesaian transaksi (early termination) c. Pengakhiran transaksi (unwind)
11 12
13
40. Volume Netting
41. Strike Price 2
42. No. Referensi Transaksi CSO Terakhir
43. Tanggal Transaksi CSO Terakhir DDMMYYYY
44. Volume CSO
58
III.4.2 Penjelasan Form 202: Transaksi Forward, Swap, dan Option
Transaksi derivatif adalah transaksi yang didasari oleh suatu kontrak
atau perjanjian pembayaran yang nilainya merupakan turunan dari nilai
instrumen yang mendasari seperti suku bunga, nilai tukar, komoditi, equity,
dan indeks baik yang diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan
dana/instrumen. Jenis-jenis transaksi derivatif antara lain forward, swap,
option, dan transaksi lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
Dalam form ini yang dilaporkan adalah transaksi forward/swap/option
yang merupakan turunan dari nilai tukar, baik transaksi valuta asing terhadap
Rupiah maupun transaksi valuta asing terhadap valuta asing. Transaksi selain
forward/swap/option yang merupakan turunan dari nilai tukar dilaporkan
pada form 203 Transaksi Derivatif Lainnya.
1. Forward adalah transaksi yang didasari oleh suatu kontrak untuk
melakukan pembelian atau penjualan valuta yang penyerahan dananya
dilakukan dalam waktu lebih dari 2 (dua) hari kerja setelah tanggal
transaksi. Jangka waktu forward yang dilaporkan adalah jumlah hari
kalender dari tanggal transaksi sampai dengan tanggal valuta.
2. Swap adalah transaksi yang didasari suatu kontrak untuk melakukan
pertukaran valuta melalui pembelian tunai atau berjangka dengan
penjualan kembali secara berjangka, atau penjualan tunai atau berjangka
dengan pembelian kembali secara berjangka yang dilakukan secara
simultan dengan pihak yang sama dan pada tingkat harga yang dibuat dan
disepakati pada tanggal transaksi dilakukan. Jangka waktu swap yang
dilaporkan adalah jumlah hari kalender dari tanggal valuta sampai dengan
tanggal jatuh tempo.
3. Option adalah transaksi yang didasari suatu perjanjian yang memberikan
hak (bukan kewajiban) kepada pembeli untuk membeli (call option) atau
menjual (put option) suatu valuta tertentu dengan harga tertentu pada
tanggal berakhirnya perjanjian atau tanggal tertentu dalam periode
perjanjian transaksi. Termasuk dalam transaksi ini adalah exotic option dan
Call Spread Option (CSO).
Dalam melakukan transaksi valuta asing terhadap rupiah, Bank wajib
berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai
transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank dengan pihak domestik
dan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta asing
59
terhadap rupiah antara Bank dengan pihak asing dalam melakukan pelaporan
form 202.
KOLOM FORM 202
1. ID Operasional
Diisi karakter sebanyak 1 digit, yaitu angka 1 apabila form ini merupakan
form baru, angka 2 apabila form ini merupakan koreksi (‘No. Referensi’
sama dengan yang telah dikirim), atau angka 3 untuk membatalkan form
yang telah dikirim. Jika diisi angka 3 maka ‘No. Referensi’ yang dikirim
sama dengan ‘No. Referensi’ yang akan dibatalkan, dan field-field
berikutnya tidak perlu diisi.
2. No. Referensi
Diisi karakter sebanyak 16 digit, yaitu nomor referensi yang dibuat oleh
Bank pelapor. Field ini diisi dengan nomor baru apabila form yang dikirim
adalah form baru atau tambahan, atau diisi sama dengan nomor dengan
sebelumnya apabila form yang dikirim merupakan koreksi atau
pembatalan. ‘No. Referensi’ dapat dilaporkan lebih dari 1 kali dengan ‘ID
Operasional’ yang sama, hanya apabila ‘Tujuan’ transaksi berbeda.
3. Jenis Derivatif
Diisi karakter sebanyak 1 digit yaitu angka ‘1’ untuk forward, angka ‘2’
untuk swap, atau angka ‘3’ untuk option.
4. Jenis Option
Diisi karakter sebanyak 1 digit yaitu angka ‘1’ apabila merupakan put
option, angka ‘2’ apabila call option, angka ‘3’ apabila exotic option atau
angka ‘4’ apabila Call Spread Option (CSO). Apabila field ‘Jenis Derivatif’ diisi
selain angka ‘3’ (transaksi option), maka field ini diisi angka ‘0’.
5. Mata Uang
A. Mata Uang Dasar, diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan daftar
sandi valuta.
B. Mata Uang Lawan, diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan daftar
sandi valuta.
Untuk transaksi mata uang asing yang menggunakan mata uang di luar
daftar sandi valuta, ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara para
pihak yang bertransaksi.
60
Mata uang dasar dan mata uang lawan merupakan valuta yang diisi
berdasarkan pedoman tata cara penulisan mata uang dasar dan mata
uang lawan sebagaimana dimaksud dalam subbab II.3.
6. Volume (Valuta Dasar)
Diisi numerik sebanyak 16 digit yang merupakan nilai transaksi yang
dinyatakan dalam valuta dasar dalam satuan penuh. Contoh
USD362.750.125 harus ditulis menjadi 0000000362750125.
7. Status Pembeli
Pembeli dalam transaksi forward adalah pihak yang membeli mata uang
dasar sebagaimana dimaksud dalam angka 3.A.
Pembeli dalam transaksi swap adalah pihak yang membeli mata uang
dasar pada second leg.
Pembeli dalam transaksi option adalah pihak yang membeli mata uang
dasar (pembayar premi). Khusus untuk transaksi Call Spread Option
(CSO), pembeli adalah pihak yang membayar net premi.
Diisi karakter sebanyak 3 digit yaitu:
a. 110 apabila pembeli merupakan Bank di dalam negeri;
b. 120 apabila pembeli merupakan Bank di luar negeri;
c. 130 apabila pembeli merupakan nasabah lainnya di dalam negeri;
d. 140 apabila pembeli merupakan nasabah asing di dalam negeri;
e. 150 apabila pembeli merupakan nasabah di luar negeri.
8. Sandi Pembeli
Diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan dengan daftar sandi Bank
di dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1 apabila ‘Status
Pembeli’ adalah ‘110’, dan sandi Bank di luar negeri sebagaimana diatur
dalam subbab IV.2 apabila ‘Status Pembeli’ adalah ‘120’. Diisi sesuai
dengan daftar sandi non-Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam
subbab IV.2 apabila ‘Status Pembeli’ adalah ‘150’. Apabila ‘Status
Pembeli’ adalah ‘130’ atau ‘140’ maka field ini diisi spasi sebanyak 3 digit.
9. Nama Pembeli
Diisi karakter sebanyak 35 digit yang merupakan nama pembeli yang
ditulis secara lengkap. Kaidah penulisan nama pembeli dibedakan antara
badan usaha dan bukan badan usaha. Penulisan badan usaha dapat
mencantumkan jenis badan hukum setelah nama badan usaha, contoh
61
‘Astra Internasional, PT’ dan/atau ‘Makmur Jaya, CV’. Penulisan nama
bukan badan usaha wajib ditulis lengkap, contoh ‘Kementerian Agama’,
‘Seno Indarto’.
10. Sandi Pembeli Non Bank
Diisi karakter sebanyak 15 digit yaitu diisi sandi sebagaimana diatur
dalam subbab IV.4 untuk ‘Status Pembeli’ ‘130’ atau ‘140’, contoh:
‘000000777961692’. Selain ‘Status Pembeli’ tersebut diisi spasi sepanjang
field.
Apabila nama pembeli belum terdapat pada daftar sandi sebagaimana
diatur dalam subbab IV.4, pemberian sandi sesuai dengan kelompok.
Contoh:
a. Perusahaan kelompok Pertamina yang belum terdaftar dalam subbab
IV.4 menggunakan sandi Pertamina Lainnya (‘000000000100999’).
b. Perusahaan yang bukan kelompok Pertamina, Astra, dan Telkom yang
belum terdaftar sebagaimana diatur dalam subbab IV.4 menggunakan
sandi Perusahaan Dalam Negeri Lainnya (‘000000000999979’).
c. Pembeli perorangan menggunakan sandi Perorangan Dalam Negeri
Lainnya (‘000000000999989’) sebagaimana diatur dalam subbab IV.4.
11. Transaksi dengan Pihak Asing
Diisi karakter sebanyak 1 digit yaitu diisi angka ‘1’ apabila transaksi yang
dilaporkan merupakan transaksi jual dan beli dengan pihak asing, atau
diisi dengan angka ‘2’ apabila yang dilaporkan merupakan transaksi
dengan bukan pihak asing sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta asing terhadap
rupiah antara Bank dengan pihak asing.
12. Status Penjual
Penjual dalam transaksi forward adalah pihak yang menjual mata uang
dasar sebagaimana dimaksud dalam angka 3.A.
Penjual dalam transaksi swap adalah pihak yang menjual mata uang dasar
pada second leg.
Penjual dalam transaksi option adalah pihak yang menjual mata uang dasar
(penerima premi). Khusus untuk transaksi Call Spread Option (CSO),
penjual adalah pihak yang menerima net premi.
Diisi karakter sebanyak 3 digit yaitu:
a. 110 apabila penjual merupakan Bank di dalam negeri;
62
b. 120 apabila penjual merupakan Bank di luar negeri;
c. 130 apabila penjual merupakan nasabah lainnya di dalam negeri;
d. 140 apabila penjual merupakan nasabah asing di dalam negeri;
e. 150 apabila penjual merupakan nasabah di luar negeri.
13. Sandi Penjual
Diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan dengan daftar sandi Bank di
dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1 apabila ‘Status
Penjual’ adalah ‘110’, dan sandi Bank di luar negeri sebagaimana diatur
dalam subbab IV.2 apabila ‘Status Penjual’ adalah ‘120’. Diisi sesuai
dengan daftar sandi non-Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam
subbab IV.2 apabila ‘Status Penjual’ adalah ‘150’. Apabila ‘Status Penjual’
adalah ‘130’ atau ‘140’ maka field ini diisi spasi sebanyak 3 digit.
14. Nama Penjual
Diisi karakter sebanyak 35 digit yang merupakan nama penjual yang
ditulis secara lengkap. Kaidah penulisan nama penjual dibedakan antara
badan usaha dan bukan badan usaha. Penulisan badan usaha dapat
mencantumkan jenis badan hukum setelah nama badan usaha, contoh
‘Astra Internasional, PT’ dan/atau ‘Makmur Jaya, CV’. Penulisan nama
bukan badan usaha wajib ditulis lengkap, contoh ‘Kementerian Agama’,
‘Seno Indarto’.
15. Sandi Penjual Non Bank
Diisi karakter sebanyak 15 digit yaitu diisi sandi sebagaimana diatur
dalam subbab IV.4 untuk ‘Status Penjual’ ‘130’ atau ‘140’, contoh:
‘000000777961692’. Selain ‘Status Penjual’ tersebut diisi spasi sepanjang
field.
Apabila nama penjual belum terdapat pada daftar sandi sebagaimana
diatur dalam subbab IV.4, pemberian sandi sesuai dengan kelompok.
Contoh:
a. Perusahaan kelompok Pertamina yang belum terdaftar dalam subbab
IV.4 menggunakan sandi Pertamina Lainnya (‘000000000100999’).
b. Perusahaan yang bukan kelompok Pertamina, Astra, dan Telkom yang
belum terdaftar dalam subbab IV.4 menggunakan sandi Perusahaan
Dalam Negeri Lainnya (‘000000000999979’).
c. Penjual perorangan menggunakan sandi Perorangan Dalam Negeri
Lainnya (‘000000000999989’) sebagaimana diatur dalam subbab IV.4.
63
16. Forward Rate
Diisi numerik sebanyak 9 digit yang merupakan kurs yang disepakati
dalam transaksi forward yang dijadikan acuan pembayaran pada saat
jatuh tempo. Penulisan dengan menempatkan 4 digit di belakang koma.
Contoh USD1 = IDR9000,4250 maka harus ditulis dengan 090004250.
Field ini diisi hanya apabila field ‘Jenis Derivatif’ diisi angka ‘1’ (forward).
17. Base Rate
Diisi numerik sebanyak 9 digit yang merupakan kurs pada saat transaksi
dilakukan. Biasanya base rate adalah spot rate yang ditawarkan oleh
pihak penjual. Penulisan dengan menempatkan 4 digit di belakang koma.
Contoh USD1 = IDR8570,4250 maka harus ditulis dengan 085704250.
Field ini wajib diisi apabila field ‘Jenis Derivatif’ diisi angka ‘1’ (forward)
atau ‘2’ (swap).
18. Premi Swap
Diisi numerik sebanyak 9 digit yang merupakan selisih lebih antara swap
rate dan base rate dalam bentuk basis point yang merupakan cerminan
dari harapan pihak pembeli maupun penjual terhadap perubahan kurs
sejak tnaggal valuta sampai dengan jatuh tempo. Penulisan dengan
menempatkan 4 digit di belakang koma.
Contoh USD0,1725 = IDR1478,3980 maka harus ditulis dengan
014783980.
Field ini hanya diisi apabila field ‘Jenis Derivatif’ diisi angka ‘2’ (swap).
19. Prosentase Premi Swap
Diisi numerik sebanyak 8 digit yang merupakan prosentase yang
mencerminkan ukuran dari harapan pembeli dan penjual terhadap
perubahan kurs dalam transaksi swap. Penulisan dengan menempatkan
5 digit di belakang koma.
Contoh prosentase premi swap sebesar 4,3100% harus ditulis dengan
00431000.
Field ini hanya diisi apabila field ‘Jenis Derivatif’ diisi angka ‘2’ (swap).
20. Strike Price
Diisi numerik sebanyak 9 digit yang merupakan kurs yang disepakati
pada saat penyelesaian transaksi option. Penulisan dengan menempatkan
64
4 digit di belakang koma. Field ini diisi dengan satuan penuh sesuai mata
uang.
Jika jenis option adalah Call Spread Option (CSO) maka diisi dengan nilai
kurs yang lebih kecil. Dalam hal transaksi merupakan dynamic hedging,
maka kurs strike price harus sama dengan kurs strike price 2 pada
transaksi CSO atau dynamic hedging sebelumnya.
Contoh USD1 = IDR9150,4725 harus ditulis dengan 091504725.
Field ini hanya diisi apabila field ‘Jenis Derivatif’ diisi angka ‘3’ (option).
21. Premi Option
Diisi numerik sebanyak 9 digit yang merupakan jumlah kompensasi per
satuan mata uang dasar yang harus dibayar oleh pemegang atau pembeli
option untuk dapat melakukan pembelian atau penjualan suatu
underlying asset pada suatu harga (strike price) dan waktu yang sudah
disepakati sebelumnya. Penulisan dengan menempatkan 4 digit di
belakang koma.
Khusus untuk transaksi Call Spread Option (CSO), premi option diisi
dengan net premi.
Field ini hanya diisi apabila field ‘Jenis Derivatif’ diisi angka ‘3’ (option).
Contoh: Nasabah membeli call option USD/IDR sebesar USD1.000.000
untuk jangka waktu 3 bulan dengan strike price 8978, maka sesuai data
Bloomberg, premi option adalah sebesar USD0,02149 dan ditulis dengan
000002149.
22. Presentasi Premi Option
Diisi numerik sebanyak 8 digit yang merupakan persentase dari besarnya
kompensasi yang harus dibayar oleh pemegang atau pembeli option untuk
dapat melakukan pembelian atau penjualan suatu underlying asset pada
suatu harga (strike price) dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya.
Penulisan dengan menempatkan 5 digit di belakang koma.
Field ini hanya diisi apabila field ‘Jenis Derivatif’ diisi angka ‘3’ (option).
Khusus untuk transaksi Call Spread Option (CSO), persentase premi
option diisi dengan persentase net premi.
Contoh: Data Bloomberg, persentase premi option untuk pembelian call
option USD/IDR dengan jangka waktu 3 bulan dengan strike price 8978
adalah sebesar 2,1439%. Persentase premi option ini ditulis dengan
00214390.
65
23. Tanggal Valuta
Diisi dengan tanggal penyerahan / penerimaan dana yaitu sebanyak 8
digit dengan kaidah penulisan ddmmyyyy.
Contoh: 9 Juli 2018 harus diisi dengan 09072018.
24. Tanggal Jatuh Tempo
Diisi dengan tanggal jatuh tempo transaksi yaitu sebanyak 8 digit dengan
kaidah penulisan ddmmyyyy.
Contoh: 10 Juli 2018 harus diisi dengan 10072018.
25. Jangka Waktu
Diisi numerik sebanyak 3 digit yang merupakan jumlah hari yang
disepakati oleh pembeli dan penjual sebagai jangka waktu dari transaksi
yang dilaporkan.
Contoh: jumlah hari yang disepakati 3 hari sehingga field diisi dengan
003.
26. Jam Transaksi
Diisi dengan waktu terjadinya transaksi yaitu sebanyak 4 digit dengan
kaidah penulisan hhmm (format 24 jam). Contoh 13.45 harus ditulis
dengan 1345. Dalam hal Bank pelapor beroperasi di luar wilayah WIB,
maka jam transaksi harus disesuaikan dalam WIB.
27. Tujuan
Diisi karakter sebanyak 2 digit yang merupakan underlying dari transaksi
yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung antara Bank
dengan Bank lain (counterpart), maupun antara Bank dengan
nasabahnya. Daftar sandi tujuan transaksi diatur dalam subbab IV.5.
Contoh: Bank A hendak melakukan penyertaan langsung dalam Rupiah
kepada PT X. Bank A melakukan transaksi swap jual rupiah dengan Bank
B atas underlying penyertaan langsung tersebut. Maka tujuan atas
transaksi derivatif swap tersebut adalah investasi penyertaan langsung.
Contoh lain: nasabah Bank A hendak melakukan penyertaan langsung
pada PT X. Nasabah Bank A melakukan transaksi derivatif swap dengan
Bank A. Kemudian oleh Bank A posisi ini di-cover kepada Bank B. Maka
transaksi antara nasabah Bank A dan Bank A, dilaporkan dengan tujuan
66
transaksi penyertaan langsung. Cover transaksi antara Bank A dan Bank
B juga dilaporkan dengan underlying tujuan penyertaan langsung.
Khusus bagi transaksi gabungan di bawah eq. USD10.000 sebaiknya
dilakukan penggabungan untuk tujuan transaksi yang sama.
Field ini tidak boleh diisi dengan sandi ‘29’ jika memenuhi kriteria
berikut:
a. transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap rupiah oleh
nasabah dan pihak asing kepada Bank dengan volume transaksi di
atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana tercantum dalam
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta
asing terhadap rupiah antara Bank dengan pihak domestik atau
transaksi valuta asing terhadap Rupiah antara Bank dengan pihak
asing;
b. transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian transaksi
secara netting; dan
c. transaksi yang dilaporkan bukan merupakan transaksi gabungan.
28. Jumlah Transaksi yang Digabung
Diisi numerik sebanyak 4 digit yaitu jumlah transaksi yang dilaporkan
secara gabungan, apabila field ‘Sandi Pembeli Non Bank’ atau ‘Sandi
Penjual Non Bank’ diisi dengan sandi gabungan.
Contoh transaksi sebanyak 35 ditulis dengan 0035.
29. Sandi Negara Pembeli
Diisi karakter sebanyak 2 digit sesuai dengan daftar sandi negara
sebagaimana diatur dalam subbab IV.3.
30. Sandi Negara Penjual
Diisi karakter sebanyak 2 digit sesuai dengan daftar sandi negara
sebagaimana diatur dalam subbab IV.3.
31. NPWP Pembeli
Diisi karakter sebanyak 15 digit.
Field ini wajib diisi apabila nasabah non-Bank (dengan ‘Status Pembeli’
‘130’ – nasabah lainnya di dalam negeri) melakukan transaksi pembelian
valuta asing terhadap rupiah kepada Bank di atas jumlah tertentu
(threshold) atau ekuivalen per nasabah sebagaimana dimaksud dalam
67
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta
asing terhadap Rupiah antara Bank dengan pihak domestik.
Untuk pembelian valuta asing non-USD terhadap rupiah maka jumlah
pembelian tersebut disetarakan ke dalam USD dengan menggunakan
perhitungan kurs penutupan Bank Indonesia hari sebelumnya, yaitu
menggunakan kurs tengah ([kurs beli + kurs jual] / 2).
Bank Pelapor tidak wajib mengisi field ‘NPWP Pembeli’ apabila:
a. volume transaksi pembelian valuta asing terhadap rupiah belum di
atas jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau ekuivalen per
nasabah;
b. nasabah non Bank yang melakukan transaksi pembelian valuta
asing terhadap rupiah kepada Bank tersebut merupakan pihak
asing. Pengertian pihak asing merujuk pada ketentuan Bank
Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta asing terhadap
rupiah antara Bank dengan pihak asing;
c. transaksi yang dilaporkan merupakan penyelesaian transaksi secara
netting; atau
d. transaksi yang dilaporkan merupakan transaksi gabungan.
Bagi Bank Pelapor yang telah memiliki NPWP nasabah dapat mengisi field
‘NPWP Pembeli’ meskipun transaksi nasabah tersebut belum di atas
jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau ekuivalen.
32. Jenis Dokumen
Diisi karakter sebanyak 3 digit yang merupakan jenis dokumen
underlying dari transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap
Rupiah kepada Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang
mengatur mengenai transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank
dengan pihak domestik dan transaksi valuta asing terhadap rupiah
antara Bank dengan pihak asing. Daftar sandi jenis dokumen diatur
dalam subbab IV.6.
Pengisian jenis dokumen dilakukan sebagai berikut:
a. Transaksi dengan underlying diisi dengan pilihan jenis dokumen
sandi ‘001’ – fotokopi Pemberitahuan Impor Barang (PIB) s.d. sandi
‘058’ – bukti kepemilikan dana valuta asing lainnya, antara lain
dalam bentuk tabungan dan rekening koran di Bank luar negeri.
Apabila jenis dokumen transaksi yang bersangkutan tidak terdapat
dalam sandi ‘001’ s.d. sandi ‘058’ maka jenis dokumen diisi sandi
68
‘999’ (dengan underlying lainnya), yang dilengkapi dengan mengisi
keterangan jenis dokumen underlying transaksi yang bersangkutan.
Pengisian tersebut dilakukan dalam hal:
1) transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap Rupiah
yang dilakukan oleh nasabah atau pihak asing kepada Bank
di atas jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau
ekuivalen per nasabah atau per pihak asing;
2) transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian
transaksi secara netting; dan
3) transaksi yang dilaporkan bukan merupakan transaksi
gabungan.
b. Transaksi tanpa underlying dapat diisi oleh Bank Pelapor dengan
sandi ‘998’ (tanpa underlying) dalam hal:
1) transaksi valuta asing terhadap valuta asing lainnya;
2) transaksi valuta asing terhadap rupiah yang dilakukan
antarbank;
3) transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap rupiah
yang dilakukan oleh nasabah atau pihak asing kepada Bank
sampai dengan jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau
ekuivalen per nasabah atau per pihak asing;
4) transaksi yang dilaporkan merupakan penyelesaian transaksi
secara netting; atau
5) transaksi yang dilaporkan merupakan transaksi gabungan.
33. Keterangan Jenis Dokumen
Diisi apabila field ‘Jenis Dokumen’ diisi dengan sandi ‘999’ (dengan
underlying lainnya).
34. Jenis Kegiatan Usaha Pembeli
Diisi dengan sandi ‘01’ untuk pembeli Bank konvensional, sandi ‘08’
untuk pembeli Bank syariah, atau sandi ‘00’ untuk pembeli non Bank.
35. Jenis Kegiatan Usaha Penjual
Diisi dengan sandi ‘01’ untuk penjual Bank konvensional, sandi ‘08’
untuk penjual Bank syariah, atau sandi ‘00’ untuk penjual non Bank.
69
36. Nomor Referensi Transaksi Terakhir
Diisi karakter sebanyak 16 digit, yaitu ‘No. Referensi’ transaksi
sebelumnya yang akan diselesaikan secara netting.
37. Tanggal Transaksi Terakhir
Diisi dengan tanggal transaksi terakhir yang akan di-netting yaitu
sebanyak 8 digit dengan kaidah penulisan ddmmyyyy.
Contoh: 2 Juli 2018 harus diisi dengan 02072018.
38. Jenis Transaksi Terakhir
Diisi karakter sebanyak 2 digit yaitu:
a. 21 Forward
b. 22 Swap
c. 23 Option
d. 71 Interest Rate Swap (IRS)
e. 72 Cross Currency Swap (CCS)
39. Tujuan Netting
Diisi karakter sebanyak 2 digit, yaitu tujuan penyelesaian transaksi
derivatif secara netting yang terdiri dari:
a. 11 Perpanjangan transaksi (roll over)
b. 12 Percepatan penyelesaian transaksi (early termination)
c. 13 Pengakhiran transaksi (unwind)
40. Volume Netting
Diisi numerik sebanyak 16 digit yaitu nilai transaksi netting yang
dinyatakan dalam valuta dasar dalam satuan penuh.
Contoh JPY362.750.125.000 harus ditulis menjadi 0000362750125000.
Kolom 36 s.d. 40 adalah kolom terkait penyelesaian transaksi secara netting,
sehingga harus dikosongkan jika bukan merupakan transaksi netting.
41. Strike Price 2
Diisi numerik sebanyak 9 digit yang merupakan nilai kurs yang lebih
besar yang disepakati pada saat transaksi Call Spread Option (CSO).
Penulisan dengan menempatkan 4 digit di belakang koma. Field ini diisi
dengan satuan penuh sesuai mata uang.
Contoh USD1 = IDR9150,4725 harus ditulis dengan 091504725.
Field ini hanya diisi apabila field ‘Jenis Option’ diisi angka ‘4’ (Call Spread
Option).
70
42. Nomor Referensi Transaksi CSO Terakhir
Diisi karakter sebanyak 16 digit, yaitu nomor referensi transaksi CSO
atau dynamic hedging terakhir yang belum jatuh tempo.
Dalam hal dynamic hedging dilakukan terhadap CSO yang dilaporkan
sebelum tanggal 2 Juli 2018, maka Nomor Referensi Transaksi CSO
terakhir diisi dengan nomor referensi dengan strike price yang lebih besar.
Contoh:
1. Kasus 1
a. Transaksi CSO dengan nomor referensi REF123 dilakukan pada
tanggal 2 Januari 2019 dan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember
2019. Strike Price transaksi tersebut adalah 13.500 (strike price)
dan 13.700 (strike price 2).
b. Pada 1 Maret 2019, terdapat kenaikan kurs menjadi 13.800. Oleh
karena itu, dilakukan transaksi dynamic hedging pada tanggal 1
Maret 2019 dengan nomor referensi REF124 dan Strike Price adalah
13.700 (strike price) dan 13.900 (strike price 2).
Dalam melaporkan transaksi dynamic hedging pada tanggal 1
Maret 2019, kolom Nomor Referensi Transaksi CSO Terakhir diisi
dengan REF123.
2. Kasus 2
a. Transaksi CSO dengan nomor referensi REF456 dilakukan pada
tanggal 2 Januari 2019 dan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember
2019. Strike Price transaksi tersebut adalah 13.500 (strike price)
dan 13.700 (strike price 2).
b. Pada tanggal 1 Februari 2019, terdapat kenaikan kurs menjadi
13.800. Oleh karena itu, dilakukan transaksi dynamic hedging
pada tanggal 1 Februari 2019 dengan nomor referensi REF457,
Strike Price adalah 13.700 (strike price) dan 13.900 (strike price 2)
serta jatuh tempo pada tanggal 31 Juli 2019.
Dalam melaporkan transaksi dynamic hedging pada tanggal 1
Februari 2019, kolom Nomor Referensi Transaksi CSO Terakhir
diisi dengan REF456.
c. Pada tanggal 31 Juli 2019, kurs menjadi di bawah 13.600 (di bawah
13.700), sehingga transaksi dynamic hedging menjadi tidak berlaku
dan transaksi mengacu pada transaksi CSO sebagaimana angka
2.a.
71
d. Pada tanggal 2 September 2019, kurs adalah 13.850. Oleh karena
itu, dilakukan transaksi dynamic hedging pada tanggal 2
September 2019 dengan nomor referensi REF567 dan jatuh tempo
pada 31 Desember 2019. Mengingat transaksi dynamic hedging
terakhir yaitu REF457 telah jatuh tempo, maka Nomor Referensi
Transaksi CSO Terakhir harus diisi dengan REF456 dengan Strike
Price adalah 13.700.
43. Tanggal Transaksi CSO Terakhir
Diisi dengan tanggal transaksi CSO atau dynamic hedging terakhir yang
belum jatuh tempo, yaitu sebanyak 8 digit dengan kaidah penulisan
ddmmyyyy.
Contoh: 2 Juli 2018 harus diisi dengan 02072018
44. Volume CSO
Diisi numerik sebanyak 16 digit yaitu nilai transaksi CSO terakhir yang
dinyatakan dalam valuta dasar dalam satuan penuh.
Contoh JPY362.750.125.000 harus ditulis menjadi 0000362750125000
Kolom 42 s.d. 44 adalah kolom terkait transaksi dynamic hedging, sehingga
harus dikosongkan jika bukan merupakan transaksi dynamic hedging.
72
III.4.3 Template Form 202: Transaksi Forward, Swap, dan Option
Sandi Bank Jenis Kegiatan Usaha Tanggal Laporan
ID
Operasi
onal
No.
Ref
Jenis
Deriva
tif
Jenis
Option
Mata
Uang
Dasar
Mata
Uang
La-
wan
Volume
(Valuta
Dasar)
Stat
us
Pem
beli
Sandi
Pembe
-li
Nama
Pembeli
Sandi
Pembeli
Non
Bank
Transak
si
dengan
Pihak
Asing
Status
Penjual
Sandi
penjual
Nama
Penjual
Sandi
Penjual
Non
Bank
Forwa
rd
Rate
Base
Rate
Premi
Swap
Prosen-
tase
Premi
Swap
Strike
Price
Premi
Option
Prosent
ase
Premi
Option
Nomor Form Jumlah Record Isi
Tanggal
Valuta
Tan
ggal
Ja-
tuh
Tem
po
Jang-
ka
Waktu
Jam
Trx
Tuju-
an
Juml
ah
Trx
yang
Digab
ung
Sandi
Negara
Pembeli
San
di
Nega
ra
Penj
ual
NPWP
Pembe
-li
Jenis
Doku-
men
Keteran
gan
Jenis
Doku-
men
Jenis
Kegiatan
Usaha
Pembeli
Jenis
Kegiatan
Usaha
Penjual
No. Ref
Trx Ter-
akhir
Tanggal
Trx Ter-
akhir
Jenis
Trx
Ter-
akhir
Tujuan
Netting
Volume
Netting
Strike
Price 2
No Ref
Trx CSO
Terakhir
Tanggal
Trx CSO
Terakhir
Volume
CSO
73
III.4.4 Spesifikasi Form 202: Transaksi Forward, Swap, dan Option
RECORD HEADER
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
a. Sandi Bank Karakter 3 1-3 Diisi sandi Bank Pelapor
b. Jenis Kegiatan Usaha Karakter 2 4-5 Diisi ‘01’ Konvensional atau ‘08’ Syariah
c. Tanggal Laporan Tanggal 8 6-13 Diisi DDMMYYYY
d. Nomor Form Karakter 3 14-16 Diisi nomor form
e. Jumlah record isi Numerik 8 17-24 Diisi jumlah data yang dilaporkan
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
1. ID Operasional Karakter 1 1 Diisi; '1', '2' atau '3'. Diisi '1' hanya jika form ini dikirim sebagai informasi baru. Diisi '2' jika berupa koreksi atas form
sebelumnya.Diisi '3' jika berupa hapus data sebelumnya (no ref. harus sama dengan no ref. data sebelumnya yang akan dihapus)
2. Nomor Referensi Karakter 16 2-17 Diisi Berdasarkan no referensi internal bank pelapor. Apabila form ini berupa koreksi, maka no referensi harus diisi sama dengan no ref. form yang akan
dikoreksi. Bila form ini berupa informasi baru, harus diisi dengan no. ref. yang baru dan bila berupa hapus data, maka no ref. harus diisi sama
dengan no ref. data yang akan dihapus
3. Jenis Derivatif Karakter 1 18 Diisi; '1' , '2' atau '3' . Lainnya sistem akan menolak.
4. Jenis Option Karakter 1 19 Diisi hanya '1' ,'2', '3', atau ‘4’, di luar
itu sistem akan menolak. Jika kolom "Jenis Derivatif" diisi selain "3" maka kolom ini diisi '0' (hanya u/ option)
5. Mata Uang Lihat subbab IV.3
a. Mata Uang Dasar Karakter 3 20-22 Diisi Sandi Mata Uang (subbab IV.3).
Lainnya sistem akan menolak. Jika diisi ‘IDR’ maka akan sistem akan menolak
b. Mata Uang Lawan Karakter 3 23-25 Diisi Sandi Mata Uang (subbab IV.3).
Lainnya sistem akan menolak
6. Volume (Mata Uang Dasar) Numerik 16 26-41 Diisi dalam satuan penuh dari mata uang dasar (harus>0)
7. Status Pembeli Karakter 3 42-44 Diisi; '110','120','130','140','150'.
Lainnya sistem akan menolak
8. Sandi Pembeli Karakter 3 45-47 Diisi sandi bank dalam negeri (subbab IV.1) apabila status pembeli '110', selain itu sistem akan menolak. Diisi
sandi bank di luar negeri (subbab IV.2) bila status pembeli '120', selain itu sistem akan menolak. Diisi sandi non bank luar negeri apabila status pembeli
'150' (subbab IV.2), selain itu sistem akan menolak. Apabila status pembeli '130' atau '140',maka harus diisi spasi sebanyak 3 digit
9. Nama Pembeli Karakter 35 48-82 Diisi lengkap Nama Pembeli, tidak boleh sama dengan nama Penjual
74
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
10. Sandi Pembeli Non Bank Karakter 15 83-97 Field ini harus diisi sandi perusahaan
dalam negeri (subbab IV.4) apabila status pembeli '130' atau '140'. Apabila
status pembeli '110', '120', atau'150', field ini dikosongkan (spasi 15 (lima belas) karakter). 9 (sembilan) digit pertama diisi 0 dan 6 digit terakhir diisi
sandi counterpart dalam negeri(subbab IV.4). Apabila kolom nama pembeli berisi “Gabungan” maka diisi sandi
‘000000000999999’
11. Transaksi dengan Pihak Asing Karakter 1 98 Diisi '1' atau '2' . Sandi '1' diisi apabila transaksi Jual atau Beli dengan pihak Asing, selain itu diisi '2'
12. Status Penjual Karakter 3 99-101 Diisi; '110','120','130','140','150'. Lainnya sistem akan menolak
13. Sandi Penjual Karakter 3 102-104 Diisi sandi bank dalam negeri (subbab IV.1) apabila status penjual '110', selain
itu sistem akan menolak. Diisi sandi bank di luar negeri (subbab IV.2) bila status penjual '120', selain itu sistem akan menolak. Diisi sandi non bank
luar negeri apabila status penjual '150' (subbab IV.2), selain itu sistem akan menolak. Apabil status penjual diisi '130' atau '140', harus diisi spasi
sebanyak 3 digit
14. Nama Penjual Karakter 35 105-139 Diisi lengkap Nama Penjual, tidak boleh sama dengan Nama Pembeli
15. Sandi Penjual Non Bank Karakter 15 140-154 Field ini harus diisi sandi perusahaan
dalam negeri (subbab IV.4) apabila status penjual '130' atau '140'. Apabila status penjual '110', '120', atau'150', field ini dikosongkan (spasi 15
karakter). 9 digit pertama diisi 0 dan 6 digit terakhir diisi sandi counterpart dalam negeri (subbab IV.4). Apabila kolom nama penjual berisi “Gabungan”
maka diisi sandi ‘000000000999999’
16. Forward Rate Numerik 9,4 155-163 Diisi dalam satuan penuh sesuai mata uangnya (hanya untuk Forward). Mis; 9000,425 ,diisi 090004250
17. Base Rate Numerik 9,4 164-172 Diisi dalam satuan penuh sesuai mata uang (hanya untuk Swap dan forward)(harus>0)
18. Premi Swap Numerik 9,4 173-181 Diisi dalam satuan penuh sesuai mata
uangnya(hanya untuk Swap)
19. Persentase Premi Swap (%) Numerik 8,5 182-189 Diisi dengan persentase (3 digit di depan koma,5 digit belakang koma). Mis; 12,123% diisi 01212300
20. Strike Price Numerik 9,4 190-198 Diisi kurs sesuai mata uangnya (hanya untuk Option)(harus>0)
21. Premi Option Numerik 9,4 199-207 Diisi dalam satuan penuh sesuai mata uangnya (hanya untuk Option). khusus
untuk jenis option '3' field ini dapat dikosongkan
22. Persentase Premi Option (%) Numerik 8,5 208-215 Diisi dengan persentase (3 digit di
depan koma,5 digit belakang koma). Mis; 12,123% diisi 01212300
23. Tanggal Valuta Tanggal 8 216-223 Diisi (ddmmyyyy)
24. Tanggal Jatuh Tempo Tanggal 8 224-231 Diisi (ddmmyyyy)
25. Jangka Waktu Numerik 3 232-234 Diisi jumlah hari
26. Jam Transaksi Numerik 4 235-238 Diisi Jam pada saat terjadinya
‘28’, ‘29’, ‘30’, ‘31’, ‘32’, ‘33’, ‘34’, ‘35’, ‘36’, ‘37’, ‘38’, ‘39’, ‘40’, ‘41’, 42’ atau ‘43’. Selain itu sistem akan menolak.
Tidak boleh diisi dengan 29 jika volume
di atas threshold, bukan merupakan transaksi netting, dan bukan merupakan transaksi gabungan.
28. Jumlah Transaksi yang Digabung Numerik 4 241-244 Bila kolom sandi pembeli/penjual non
bank diisi sandi gabungan, maka kolom ini wajib diisi jumlah transaksi yang digabung. Selain sandi gabungan dikosongkan
29. Sandi Negara Pembeli Karakter 2 245-246 Diisi sandi negara pembeli (subbab IV.3) bila status pembeli berisi '120' dan '150'. Bila status pembeli berisi '110', '130' dan '140', maka diisi 'ID'.
Bila kolom sandi pembeli non bank berisi sandi gabungan, maka dikosongkan
30. Sandi Negara Penjual Karakter 2 247-248 Diisi sandi negara penjual (subbab IV.3) bila status penjual berisi '120' dan '150'. Bila status penjuali berisi '110', '130' dan '140', maka diisi 'ID'. Bila
kolom sandi penjual non bank berisi sandi gabungan, maka dikosongkan
31. NPWP Pembeli Karakter 15 249-263 Diisi dengan format NPWP yang valid. Tidak boleh dikosongkan jika pembeli
bukan pihak asing, volume di atas threshold, bukan merupakan transaksi
‘048’,‘049’, ‘050’, ‘051’, ‘052’, ‘053’, ‘054’, ‘055’, ‘056’, ‘057’, ‘058’, ‘998’ atau ‘999’. Selain itu sistem akan menolak.
Tidak boleh diisi dengan 998 jika volume di atas threshold, bukan merupakan transaksi netting, dan
bukan merupakan transaksi gabungan.
33. Keterangan Jenis Dokumen Karakter 100 267-366 Diisi apabila kolom jenis dokumen berisi sandi ‘999’. Selain itu maka kolom ini tidak boleh diisi.
34. Jenis Kegiatan Usaha Pembeli Karakter 2 367-368 Diisi '01' apabila bank Konvensional
atau '08' apabila bank Syariah atau '00' apabila non bank
35. Jenis Kegiatan Usaha Penjual Karakter 2 369-370 Diisi '01' apabila bank Konvensional atau '08' apabila bank Syariah atau '00'
apabila non bank
36. No. Referensi Transaksi Terakhir Karakter 16 371-386 Diisi jika terkait transaksi netting. Selain itu harus dikosongkan. Diisi no referensi yang pernah disampaikan
sebelumnya oleh Pelapor melalui form 202 atau form 207. Tidak bisa diisi dengan no referensi yang telah jatuh tempo
37. Tanggal Transaksi Terakhir Tanggal 8 387-394 Diisi (ddmmyyyy). Diisi jika terkait transaksi netting. Selain itu harus dikosongkan
76
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
38. Jenis Transaksi Terakhir Karakter 2 395-396 Diisi sandi ‘21’,’22’,’23’,’71’, atau ‘72’. Selain itu, sistem akan menolak. Diisi jika terkait transaksi netting. Selain itu
harus dikosongkan
39. Tujuan Netting Karakter 2 397-398 Diisi dengan ‘11’,’12’, atau ‘13’. Selain itu sistem akan menolak. Diisi jika terkait transaksi netting. Selain itu
harus dikosongkan
40. Volume Netting Numerik 16 399-414 Diisi dalam satuan penuh dari mata uang dasar (harus>0) jika terkait transaksi netting
41. Strike Price 2 Numerik 9,4 415-423 Diisi kurs sesuai mata uangnya (hanya untuk Call Spread Option, harus>0, dan
harus > Strike Price)
42. No. Referensi Transaksi CSO Terakhir
Karakter 16 424-439 Diisi jika terkait transaksi dynamic hedging. Selain itu harus dikosongkan.
Diisi no referensi transaksi CSO yang pernah disampaikan terakhir oleh
Pelapor melalui form 202. Tidak bisa diisi dengan no referensi yang telah jatuh tempo
43. Tanggal Transaksi CSO Terakhir Tanggal 8 440-447 Diisi (ddmmyyyy). Diisi jika terkait transaksi dynamic hedging. Selain itu
harus dikosongkan
44. Volume CSO Numerik 16 448-463 Diisi dalam satuan penuh dari mata
uang dasar (harus>0) jika terkait transaksi dynamic hedging. Harus
sama dengan Volume (Mata Uang Dasar) transaksi CSO yang diacu pada
kolom No. Referensi Transaksi CSO Terakhir
77
III.4.5 Aturan Validasi Form 202: Transaksi Forward, Swap, dan Option
Record Header
Apabila tidak ada transaksi, maka hanya record header saja yang diisi,
sedangkan record isi kosong.
a. Sandi Bank
Karakter (3)
- Diisi sandi Bank Pelapor sebanyak 3 (tiga) karakter
- Harus sama dengan salah satu dari ‘Sandi Pembeli’ (kolom 8) atau
‘Sandi Penjual’ (kolom 13) pada record isi
b. Jenis Kegiatan Usaha
Karakter (2)
- Diisi hanya sandi ‘01’ atau ‘08’
c. Tanggal Laporan
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan karakter apa pun
Misalnya 9 Agustus 2018, diisi 09082018
d. Nomor Form
Karakter (3)
- Diisi dengan ‘202’
e. Jumlah record isi
Numerik (8)
- Diisi numerik 8 digit sesuai jumlah record isi
Record Isi
Apabila kolom ID Operasional (kolom 1) berisi ‘3’ dan kolom Nomor
Referensi (kolom 2) berisi Nomor Referensi yang sama dengan Nomor Referensi
sebelumnya yang pernah dikirim, maka kolom–kolom berikutnya pada record
isi wajib diisi (tidak nihil).
Jika kolom ID Operasional berisi ‘1’ dengan Nomor Referensi yang sama
dengan Nomor Referensi transaksi yang lain, maka kolom ‘Tujuan’ harus
berbeda.
Apabila diperlukan koreksi terhadap kolom ‘Tujuan’, maka Bank Pelapor
wajib mengirimkan ID Operasional ‘3’ (menghapus) terlebih dahulu yang berisi
Nomor Referensi yang sama dengan Nomor Referensi yang sebelumnya telah
78
dikirim dan dengan isi kolom yang sama. Setelah itu baru mengirimkan ID
Operasional ‘1’ (baru) dengan Nomor Referensi yang sama beserta isinya.
1. ID Operasional
Karakter (1)
- Diisi hanya sandi ‘1’, ‘2’, atau ‘3’
- Diisi ‘1’ apabila form ini dikirim sebagai informasi / data baru (tambah)
- Disii ‘2’ apabila form ini berupa koreksi atas form sebelumnya dengan
mengacu pada ‘No. Referensi’ yang sama dengan ‘No. Referensi’ yang
akan dikoreksi
- Diisi ‘3’ apabila berupa hapus data atas form sebelumnya dengan
mengacu pada ‘No. Referensi’ yang sama dengan ‘No. Referensi’ yang
akan dihapus
2. No. Referensi
Karakter (16)
- Diisi nomor referensi masing-masing Bank Pelapor
- Diisi untuk setiap penyampaian form baik untuk tambah, koreksi,
maupun hapus data
- Apabila berupa koreksi data (‘ID Operasional’ diisi sandi ‘2’), maka
kolom ini diisi sama dengan ‘No. Referensi’ data sebelumnya yang
pernah dikirim dan yang akan dikoreksi/diubah
- Apabila berupa hapus data (‘ID Operasional’ diisi sandi ‘3’), maka
kolom ini diisi sama dengan ‘No. Referensi’ data sebelumnya yang
pernah dikirim dan yang akan dihapus
3. Jenis Derivatif
Karakter (1)
- Diisi hanya sandi ‘1’, ‘2’, atau ‘3’
4. Jenis Option
Karakter (1)
- Apabila kolom ‘Jenis Derivatif’ diisi sandi ‘3’ (transaksi option), maka
kolom ini diisi sandi ‘1’, ‘2’, ‘3’, atau ‘4’. Selain itu diisi ‘0’
5a. Mata Uang Dasar
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi mata uang sebagaimana diatur dalam subbab IV.3
- Tidak boleh diisi ‘IDR’
5b. Mata Uang Lawan
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi mata uang sebagaimana diatur dalam subbab IV.3
6. Volume (Mata Uang Dasar)
Numerik (16)
- Diisi nominal dalam satuan penuh sebenyak 16 (enam belas) digit
- Harus > 0; tidak boleh diisi 0 sebanyak 16 (enam belas) digit
79
- Apabila kolom ‘Jumlah Transaksi yang Digabung’ diisi dan kolom
‘Mata Uang Dasar’ = ‘USD’, maka nilai kolom ini dibagi dengan nilai
kolom ‘Jumlah Transaksi yang Digabung’ harus ≤ 10.000.
7. Status Pembeli
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi ‘110’, ‘120’, ‘130’, ‘140’, atau ‘150’
8. Sandi Pembeli
Karakter (3)
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 7) diisi ‘110’, maka kolom ini
diisi sandi Bank dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 7) diisi ‘120’, maka kolom ini
diisi sandi Bank luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 7) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini diisi spasi sebanyak 3 (tiga) karakter
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 7) diisi ‘150’, maka kolom ini
diisi sandi non-Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab
IV.2
- Diisi sama dengan sandi Bank pada kolom a (header) apabila sebagai
Bank pembeli
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Sandi Penjual’ (kolom 13)
9. Nama Pembeli
Karakter (35)
- Panjang karakter maksimum adalah 35 (tiga puluh lima) karakter dan
tidak boleh dikosongkan.
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 7) diisi ‘110’ atau ‘120’, maka
kolom ini diisi nama lengkap Bank pembeli (dalam atau luar negeri)
sebagaimana daftar sandi Bank dalam subbab IV.1 dan subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 7) diisi ‘130’, ‘140’, atau ‘150’,
maka kolom ini diisi nama lengkap pembeli (perorangan atau
perusahaan)
- Apabila kolom ‘Sandi Pembeli’ diisi ‘699’ atau ‘999’, maka kolom ini
tidak boleh diisi ‘Lain-lain’, harus diisi nama lengkap pembeli di luar
negeri
- Apabila merupakan transaksi gabungan, maka diisi ‘Gabungan’
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Nama Penjual’ (kolom 14)
10. Sandi Pembeli Non Bank
Karakter (15)
- Panjang karakter maksimum adalah 15 (lima belas) karakter sesuai
dengan sandi perusahaan dalam negeri sebagaimana diatur dalam
subbab IV.4
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 7) diisi ‘110’, ‘120’, atau ‘150’,
maka kolom ini dikosongkan atau diisi spasi sebanyak 15 (lima belas)
karakter
80
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 7) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini diisi sandi perusahaan dalam negeri sebagaimana diatur
dalam subbab IV.4
- Apabila kolom ‘Nama Pembeli’ diisi ‘Gabungan’, maka 6 (enam)
karakter terakhir diisi ‘999999’
11. Transaksi dengan Pihak Asing
Karakter (1)
- Diisi hanya sandi ‘1’ atau ‘2’
12. Status Penjual
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi ‘110’, ‘120’, ‘130’, ‘140’, atau ‘150’
13. Sandi Penjual
Karakter (3)
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 12) diisi ‘110’, maka kolom ini
diisi sandi Bank dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 12) diisi ‘120’, maka kolom ini
diisi sandi Bank luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 12) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini diisi spasi sebanyak 3 (tiga) karakter
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 12) diisi ‘150’, maka kolom ini
diisi sandi non-Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab
IV.2
- Diisi sama dengan sandi Bank pada kolom a (header) apabila sebagai
Bank penjual
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Sandi Pembeli’ (kolom 8)
14. Nama Penjual
Karakter (35)
- Panjang karakter maksimum adalah 35 (tiga puluh lima) karakter dan
tidak boleh dikosongkan.
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 12) diisi ‘110’ atau ‘120’, maka
kolom ini diisi nama lengkap Bank penjual (dalam atau luar negeri)
sebagaimana diatur dalam subbab IV.1 dan subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 12) diisi ‘130’, ‘140’, atau ‘150’,
maka kolom ini diisi nama lengkap penjual (perorangan atau
perusahaan)
- Apabila kolom ‘Sandi Penjual’ (kolom 13) diisi ‘699’ atau ‘999’, maka
kolom ini tidak boleh diisi ‘Lain-lain’, harus diisi nama lengkap penjual
di luar negeri
- Apabila merupakan transaksi gabungan, maka diisi ‘Gabungan’
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Nama Pembeli’ (kolom 9)
81
15. Sandi Penjual Non Bank
Karakter (15)
- Panjang karakter maksimum adalah 15 (lima belas) karakter sesuai
dengan sandi perusahaan dalam negeri sebagaimana diatur dalam
subbab IV.4
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 12) diisi ‘110’, ‘120’, atau ‘150’,
maka kolom ini dikosongkan atau diisi spasi sebanyak 15 (lima belas)
karakter
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 12) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini diisi sandi perusahaan dalam negeri sebagaimana diatur
dalam subbab IV.4
- Apabila field ‘Nama Penjual’ diisi ‘Gabungan’, maka 6 (enam) karakter
terakhir diisi ‘999999’
16. Forward Rate
Numerik (9,4)
- Diisi dalam satuan penuh sesuai dengan mata uangnya
- Hanya diisi apabila kolom ‘Jenis Derivatif’ (kolom 3) diisi sandi ‘1’
(forward). Selain itu, diisi 0 sebanyak 9 (sembilan) digit
- Diisi 9 (sembilan) digit yaitu 5 (lima) digit pertama di depan koma, 4
(empat) desimal di belakang koma
Contoh: 825,54 diisi 008255400
- Dapat diisi 0
17. Base Rate
Numerik (9,4)
- Diisi dalam satuan penuh sesuai mata uangnya
- Hanya diisi apabila kolom ‘Jenis Derivatif’ (kolom 3) diisi sandi ‘1’
(forward) atau ‘2’ (swap). Harus > 0; tidak boleh diisi 0 sebanyak 9
(sembilan) digit
- Apabila kolom ‘Jenis Derivatif’ (kolom 3) diisi selain sandi ‘1’ (forward)
atau ‘2’ (swap), kolom ini diisi 0 sebanyak 9 (sembilan) digit
- Diisi 9 (sembilan) digit yaitu 5 (lima) digit pertama di depan koma, 4
(empat) desimal di belakang koma
Contoh: 7250,54 diisi 072505400
18. Premi Swap
Numerik (9,4)
- Diisi dalam satuan penuh sesuai mata uangnya
- Hanya diisi apabila kolom ‘Jenis Derivatif’ (kolom 3) diisi sandi ‘2’
(swap)
- Apabila kolom ‘Jenis Derivatif’ (kolom 3) diisi selain sandi ‘2’ (swap),
kolom ini diisi 0 sebanyak 9 (sembilan) digit
- Diisi 9 (sembilan) digit yaitu 5 (lima) digit pertama di depan koma, 4
(empat) desimal di belakang koma
Contoh: 875,54 diisi 008755400
- Dapat diisi 0
82
19. Persentasi Premi Swap
Numerik (8,5)
- Hanya diisi apabila kolom ‘Jenis Derivatif’ (kolom 3) diisi sandi ‘2’
(swap)
- Apabila kolom ‘Jenis Derivatif’ (kolom 3) diisi selain sandi ‘2’ (swap),
kolom ini diisi 0 sebanyak 8 (delapan) digit
- Diisi 8 (delapan) digit yaitu 3 (tiga) digit pertama di depan koma, 5
(lima) desimal di belakang koma
Contoh: 12,89% diisi 01289000
- Apabila digit pertama > 0, akan diberi warning (pop up window) untuk
konfirmasi input
- Dapat diisi 0
20. Strike Price
Numerik (9,4)
- Diisi dalam satuan penuh sesuai dengan mata uangnya
- Hanya diisi apabila kolom ‘Jenis Derivatif’ (kolom 3) diisi sandi ‘3’
(option). Harus > 0; tidak boleh diisi 0 sebanyak 9 (sembilan) digit
- Apabila kolom ‘Jenis Derivatif’ (kolom 3) diisi selain sandi ‘3’ (option),
kolom ini diisi 0 sebanyak 9 (sembilan) digit
- Diisi 9 (sembilan) digit yaitu 5 (lima) digit pertama di depan koma, 4
(empat) desimal di belakang koma
Contoh: 8500,54 diisi 085005400
- Jika merupakan transaksi terkait dynamic hedging, maka harus diisi
dengan nilai yang sama dengan Strike Price 2 transaksi CSO atau
dynamic hedging terakhir.
21. Premi Option
Numerik (9,4)
- Diisi dalam satuan penuh sesuai dengan mata uangnya
- Hanya diisi apabila kolom ‘Jenis Derivatif’ (kolom 3) diisi sandi ‘3’
nama bukan badan usaha wajib ditulis lengkap, contoh ‘Kementerian
Agama’, ‘Seno Indarto’.
10. Sandi Counterpart Non Bank
Diisi karakter sebanyak 15 digit yaitu diisi sandi sebagaimana diatur
dalam subbab IV.4 untuk ‘Status Counterpart’ ‘130’ atau ‘140’, contoh:
‘000000777961692’. Selain ‘Status Counterpart’ tersebut diisi spasi
sepanjang field.
Apabila nama counterpart belum terdapat pada daftar sandi sebagaimana
diatur dalam subbab IV.4, pemberian sandi sesuai dengan kelompok.
Contoh:
a. Perusahaan kelompok Pertamina yang belum terdaftar dalam subbab
IV.4 menggunakan sandi Pertamina Lainnya (‘000000000100999’).
b. Perusahaan yang bukan kelompok Pertamina, Astra, dan Telkom yang
belum terdaftar dalam subbab IV.4 menggunakan sandi Perusahaan
Dalam Negeri Lainnya (‘000000000999979’).
c. Counterpart perorangan menggunakan sandi Perorangan Dalam
Negeri Lainnya (‘000000000999989’) sebagaimana diatur dalam
subbab IV.4.
11. Tanggal Valuta
Diisi dengan tanggal penyerahan / penerimaan dana yaitu sebanyak 8
digit dengan kaidah penulisan ddmmyyyy. Contoh 9 Juli 2018 harus diisi
dengan 09072018.
12. Tanggal Jatuh Tempo
Diisi dengan tanggal jatuh tempo transaksi yaitu sebanyak 8 digit dengan
kaidah penulisan ddmmyyyy. Contoh 9 Agustus 2018 harus diisi dengan
09082018.
93
13. Jangka Waktu
Diisi numerik sebanyak 4 digit yang merupakan jumlah hari yang
disepakati oleh pembeli dan penjual sebagai jangka waktu dari transaksi
yang dilaporkan.
14. Jam Transaksi
Diisi dengan waktu terjadinya transaksi yaitu sebanyak 4 digit dengan
kaidah penulisan hhmm (format 24 jam). Contoh 13.45 harus ditulis
dengan 1345. Dalam hal Bank Pelapor beroperasi di luar wilayah WIB,
maka jam transaksi harus disesuaikan dalam WIB.
15. Tujuan
Diisi karakter sebanyak 2 digit yang merupakan underlying dari transaksi
yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung antara Bank
dengan Bank lain (counterpart), maupun antara Bank dengan
nasabahnya. Daftar sandi tujuan transaksi diatur dalam subbab IV.5.
Contoh: Bank A hendak melakukan penyertaan langsung dalam Rupiah
kepada PT X. Bank A melakukan transaksi swap jual rupiah dengan Bank
B atas underlying penyertaan langsung tersebut. Maka tujuan atas
transaksi derivatif swap tersebut adalah investasi penyertaan langsung.
Contoh lain: nasabah Bank A hendak melakukan penyertaan langsung
pada PT X. Nasabah Bank A melakukan transaksi derivatif swap dengan
Bank A. Kemudian oleh Bank A posisi ini di-cover kepada Bank B. Maka
transaksi antara nasabah Bank A dan Bank A, dilaporkan dengan tujuan
transaksi penyertaan langsung. Cover transaksi antara Bank A dan Bank
B juga dilaporkan dengan underlying tujuan penyertaan langsung.
Khusus bagi transaksi gabungan di bawah eq. USD10.000 sebaiknya
dilakukan penggabungan untuk tujuan transaksi yang sama.
Field ini tidak boleh diisi dengan sandi ‘29’ jika memenuhi kriteria
berikut:
a. transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap Rupiah oleh
nasabah dan pihak asing kepada Bank dengan volume transaksi di
atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana tercantum dalam
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta
asing terhadap rupiah antara Bank dengan pihak domestik atau
94
transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank dengan pihak
asing;
b. transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian transaksi
secara netting; dan
c. transaksi yang dilaporkan bukan merupakan transaksi gabungan.
16. Mata Uang
Diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan daftar sandi valuta
sebagaimana diatur dalam subbab IV.3. Contoh mata uang Singapura
adalah SGD, dan mata uang European Community adalah EUR.
17. Jumlah Transaksi yang Digabung
Diisi numerik sebanyak 4 digit yaitu jumlah transaksi yang dilaporkan
secara gabungan, apabila field ‘Sandi Counterpart Non Bank’ diisi dengan
sandi gabungan.
Contoh transaksi sebanyak 35 ditulis dengan 0035.
18. Sandi Negara Counterpart
Diisi karakter sebanyak 2 digit sesuai dengan daftar sandi negara
sebagaimana diatur dalam subbab IV.3.
19. NPWP Counterparty
Diisi karakter sebanyak 15 digit.
Field ini wajib diisi apabila nasabah non-Bank (dengan ‘Status
Counterpart’ ‘130’ – nasabah lainnya di dalam negeri) melakukan
transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap Rupiah kepada
Bank di atas jumlah tertentu (threshold) atau ekuivalen per nasabah
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur
mengenai transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank dengan
pihak domestik.
Untuk pembelian / penjualan valuta asing non-USD terhadap Rupiah
maka jumlah pembelian / penjualan tersebut disetarakan ke dalam USD
dengan menggunakan perhitungan kurs penutupan Bank Indonesia
sehari sebelumnya sebagaimana yang lazim dilakukan di pasar valuta
asing (misalnya: kurs Reuters atau Bloomberg), yaitu menggunakan kurs
tengah ([kurs beli + kurs jual] / 2).
Bank Pelapor tidak wajib mengisi field ‘NPWP Counterparty’ apabila:
95
a. volume transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap
Rupiah belum di atas jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan
atau ekuivalen per nasabah;
b. nasabah non-Bank yang melakukan transaksi pembelian / penjualan
valuta asing terhadap Rupiah kepada Bank tersebut merupakan
pihak asing. Pengertian pihak asing merujuk pada ketentuan Bank
Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta asing terhadap
rupiah antara Bank dengan pihak asing; atau
c. transaksi yang dilaporkan merupakan transaksi gabungan.
Bagi Bank Pelapor yang telah memiliki NPWP nasabah dapat mengisi field
‘NPWP Counterparty’ meskipun transaksi nasabah tersebut belum di atas
jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau ekuivalen per nasabah.
20. Jenis Dokumen
Diisi karakter sebanyak 3 digit yang merupakan jenis dokumen
underlying dari transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap
Rupiah kepada Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang
mengatur mengenai transaksi valuta asing terhadap rupiah kepada Bank
dengan pihak domestik dan transaksi valuta asing terhadap rupiah oleh
Bank dengan pihak asing. Daftar sandi jenis dokumen diatur dalam
subbab IV.6.
Pengisian jenis dokumen dilakukan sebagai berikut:
a. Transaksi dengan underlying diisi dengan pilihan jenis dokumen
sandi ‘001’ – fotokopi Pemberitahuan Impor Barang (PIB) s.d. sandi
‘058’ – bukti kepemilikan dana valuta asing lainnya, antara lain
dalam bentuk tabungan dan rekening koran di Bank luar negeri.
Apabila jenis dokumen transaksi yang bersangkutan tidak terdapat
dalam sandi ‘001’ s.d. sandi ‘058’ maka jenis dokumen diisi sandi
‘999’ (dengan underlying lainnya), yang dilengkapi dengan mengisi
keterangan jenis dokumen underlying transaksi yang bersangkutan.
Pengisian tersebut dilakukan dalam hal:
1) transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap Rupiah
yang dilakukan oleh nasabah atau pihak asing kepada Bank di
atas jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau
ekuivalen per nasabah atau per pihak asing;
2) transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian
transaksi secara netting; dan
96
3) transaksi yang dilaporkan bukan merupakan transaksi
gabungan.
b. Transaksi tanpa underlying dapat diisi oleh Bank Pelapor dengan
sandi ‘998’ (tanpa underlying) dalam hal:
1) transaksi valuta asing terhadap valuta asing lainnya;
2) transaksi valuta asing terhadap Rupiah yang dilakukan
antarbank;
3) transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap Rupiah
yang dilakukan oleh nasabah atau pihak asing kepada Bank
sampai dengan jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau
ekuivalen per nasabah atau per pihak asing;
4) transaksi yang dilaporkan merupakan penyelesaian transaksi
secara netting; atau
5) transaksi yang dilaporkan merupakan transaksi gabungan.
21. Keterangan Jenis Dokumen
Diisi apabila field ‘Jenis Dokumen’ diisi dengan sandi ‘999’ (dengan
underlying lainnya).
97
III.5.3 Template Form 203: Transaksi Derivatif Lainnya
Sandi Bank Jenis Kegiatan Usaha Tanggal Laporan Nomor Form Jumlah record isi
ID
Operasi
onal
No.
Ref
Jual/
Beli
Jenis
Instrumen
Jenis
Derivatif
Volume
(Valuta
Dasar)
Status
Counter
party
Sandi
Counter
party
Nama
Counter
party
Sandi
Counter
party
Non
Bank
Tanggal
Valuta
Tanggal
Jatuh
Tempo
Jangka
Waktu
Jam
Trx Tujuan
Mata
Uang
Jumlah
Trx yg
Digabung
Sandi
Negara
Counter
party
NPWP
Counter
party
Jenis
Doku-
men
Keterangan
Jenis
Dokumen
98
III.5.4 Spesifikasi Form 203: Transaksi Derivatif Lainnya
RECORD HEADER
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
a. Sandi Bank Karakter 3 1-3 Diisi sandi Bank Pelapor
b. Jenis Kegiatan Usaha Karakter 2 4-5 Diisi ‘01’ Konvensional atau ‘08’ Syariah
c. Tanggal Laporan Tanggal 8 6-13 Diisi DDMMYYYY
d. Nomor Form Karakter 3 14-16 Diisi nomor form
e. Jumlah record isi Numerik 8 17-24 Diisi jumlah data yang dilaporkan
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
1. ID Operasional Karakter 1 1 Diisi; '1', '2' atau '3'. Diisi '1' hanya jika form ini dkirim sebagai informasi baru. Diisi '2' jika berupa koreksi atas
form sebelumnya.Diisi '3' jika berupa hapus data sebelumnya (no ref. Harus sama dengan no ref. data sebelumnya yang akan dihapus)
2. Nomor Referensi Karakter 16 2-17 Diisi Berdasarkan no referensi internal bank pelapor. Apabila form ini berupa koreksi, maka no referensi harus diisi sama dengan no ref. form
yang akan dikoreksi. Bila form ini berupa informasi baru, harus diisi dengan no. ref. Yang baru dan bila berupa hapus data, maka no ref.
harus diisi sama dengan no ref. data yang akan dihapus
3. Jual / Beli Karakter 1 18 Diisi; '1' ,'2' . Lainnya sistem akan menolak
4. Jenis Instrumen Karakter 1 19 Diisi; '1' , '2' , 3' , '4' . Di luar daftar sistem akan menolak. Bila diisi '2' field jenis derivatif tidak boleh diisi '1', '2' atau '3'
5. Jenis Derivatif Karakter 1 20 Diisi; '1' , '2' , '3' ,'4' , '5' . Diluar daftar sistem akan menolak. Jika jenis instrumen='2', maka field jenis derivatif tidak boleh diisi '1','2' atau '3'
6. Volume (Mata Uang Dasar) Numerik 16 21-36 Diisi dalam satuan penuh (harus>0)
7. Status Counterparty Karakter 3 37-39 Diisi ;'110','120','130','140','150'. Lainnya sistem akan menolak
8. Sandi Counterparty Karakter 3 40-42 Diisi sandi bank dalam negeri (subbab IV.1) apabila status counterparty
'110', selain itu sistem akan menolak. Diisi sandi bank di luar negeri (subbab IV.2) bila status counterparty '120', selain itu sistem akan menolak.
Diisi sandi non bank luar negeri apabila status counterparty '150' (subbab IV.2), selain itu sistem akan menolak. Apabila status counterparty
diisi '130' atau '140', harus diisi spasi sebanyak 3 digit
9. Nama Counterparty Karakter 35 43-77 Diisi Nama Counterparty (tidak boleh dikosongkan)
99
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
10. Sandi Counterparty Non Bank Karakter 15 78-92 Field ini harus diisi sandi perusahaan dalam negeri (subbab IV.4) apabila status counterparty '130' atau '140'.
Apabila status counterparty '110', '120', atau'150', field ini dikosongkan (spasi 15 karakter). 9 digit pertama diisi 0 dan 6 digit terakhir diisi sandi
counterpart dalam negeri(subbab IV.4). Khusus status counterparty ‘140’, maka diisi sandi
‘000000000999979’. Apabila kolom
nama Counterparty berisi “Gabungan” maka diisi sandi ‘000000000999999’
11. Tanggal Valuta Tanggal 8 93-100 Diisi (ddmmyyyy)
12. Tanggal Jatuh Tempo Tanggal 8 101-108 Diisi (ddmmyyyy)
13. Jangka Waktu Numerik 4 109-112 Diisi jumlah hari
14. Jam Transaksi Numerik 4 113-116 Diisi Jam pada saat terjadinya transaksi dalam format (hhmm) dan 24 jam
15. Tujuan Karakter 2 117-118 Diisi '00','01','03','04','05','06', '07',
Tidak boleh diisi dengan 29 jika volume di atas threshold yang
ditetapkan, dan bukan merupakan transaksi gabungan.
16. Mata Uang Karakter 3 119-121 Diisi Sandi Mata Uang (subbab IV.3). Lainnya sistem akan menolak
17. Jumlah Transaksi yang Digabung Numerik 4 122-125 Bila kolom sandi pembeli/penjual non bank diisi sandi gabungan, maka kolom ini wajib diisi jumlah transaksi yang digabung. Selain sandi gabungan
dikosongkan
18. Sandi Negara Counterparty Karakter 2 126-127 Diisi sandi negara counterparty
(subbab IV.3) bila status counterparty berisi '120' dan '150'. Bila status counterparty berisi '110', '130' dan
'140', maka diisi 'ID'. Bila kolom sandi counterparty non bank berisi sandi gabungan, maka kolom ini
dikosongkan
19. NPWP Counterparty Karakter 15 128-142 Diisi dengan format NPWP yang valid. Tidak boleh dikosongkan jika
counterparty bukan pihak asing, volume di atas threshold yang
ditetapkan, dan bukan merupakan transaksi gabungan.
‘320’, ‘330’, ‘410’, ‘420’, ‘430’, ‘910’, ‘920’, atau ‘999’
2. Posisi Valuta Asal
A. Long
Numerik (9)
- Diisi sebanyak 9 (sembilan) digit dalam jutaan rupiah
- Apabila tidak bernilai, maka diisi 0 sebanyak 9 (sembilan) digit
- Apabila kolom ‘Transaksi’ (kolom 1) diisi sandi ‘910’, ‘920’, atau ‘999’,
maka kolom ini diisi 0 sebanyak 9 (sembilan) digit
B. Short
Numerik (9)
- Diisi sebanyak 9 (sembilan) digit dalam jutaan rupiah
- Apabila tidak bernilai, maka diisi 0 sebanyak 9 (sembilan) digit
- Apabila kolom ‘Transaksi’ (kolom 1) diisi sandi ‘910’, ‘920’, atau ‘999’,
maka kolom ini diisi 0 sebanyak 9 (sembilan) digit
121
3. Keuntungan
Numerik (9)
- Diisi 9 (sembilan) digit dalam jutaan Rupiah
- Tidak boleh bernilai negatif
- Apabila tidak bernilai, maka diisi 0 sebanyak 9 (sembilan) digit
- Apabila kolom ‘Transaksi’ (kolom 1) diisi sandi ‘910’, ‘920’, atau ‘999’,
maka kolom ini diisi 0 sebanyak jumlah digit
4. Kerugian
Numerik (10)
- Diisi 10 (sepuluh) digit dalam jutaan Rupiah
- Harus bernilai negatif
- Apabila tidak bernilai, maka diisi 0 sebanyak 10 (sepuluh) digit
- Apabila kolom ‘Transaksi’ (kolom 1) diisi sandi ‘910’, ‘920’, atau ‘999’,
maka kolom ini diisi 0 sebanyak 10 (sepuluh) digit
5. Total Kumulatif Netto
Numerik (10)
- Diisi 10 (sepuluh) digit dalam jutaan Rupiah
- Dapat bernilai negatif
- Apabila tidak bernilai, maka diisi 0 sebanyak 10 (sepuluh) digit
- Apabila kolom ‘Transaksi’ (kolom 1) diisi sandi ‘999’, maka kolom ini
harus diisi
122
III.9 FORM 207
TRANSAKSI CROSS CURRENCY SWAP (CCS) DAN INTEREST RATE SWAP (IRS)
III.9.1 Sandi Rincian Form 207: Transaksi Cross Currency Swap (CCS) dan Interest Rate Swap (IRS)
KOLOM SANDI
1. ID Operasional
a. Baru b. Koreksi
c. Hapus
1 2
3
2. Nomor Referensi
3. Tanggal Valuta DDMMYYYY
4. Tanggal Jatuh Tempo DDMMYYYY
5. Jangka Waktu
6. Jam Transaksi HHMM
7. Tujuan
Lihat Daftar Sandi Tujuan Transaksi Valuta Asing (subbab
IV.5)
8. Jenis Transaksi a. Interest Rate Swap (IRS)
b. Cross Currency Swap (CCS) 1
2
9. Mata Uang
A. Mata Uang Dasar
Lihat Daftar Sandi Mata Uang (subbab IV.3)
B. Mata Uang Lawan
Lihat Daftar Sandi Mata Uang (subbab IV.3)
10. Volume (Mata Uang Dasar)
11. Status Pembeli
a. Bank dalam negeri
b. Bank luar negeri
c. Nasabah lainnya dalam negeri d. Nasabah asing dalam negeri
e. Nasabah luar negeri
110
120
130 140
150
12. Sandi Pembeli
Lihat Daftar Sandi Bank Dalam Negeri (subbab IV.1)
Lihat Daftar Sandi Bank dan Non-Bank di Luar Negeri (subbab IV.2)
13. Nama Pembeli
14. Sandi Pembeli Non Bank Lihat Daftar Sandi Nasabah Lainnya Dalam Negeri (subbab
IV.4)
15. NPWP Pembeli
16. Sandi Negara Pembeli
Lihat Daftar Sandi Negara (subbab IV.3)
123
KOLOM SANDI
17. Status Penjual
a. Bank dalam negeri
b. Bank luar negeri c. Nasabah lainnya dalam negeri
d. Nasabah asing dalam negeri
e. Nasabah luar negeri
110
120 130
140
150
18. Sandi Penjual
Lihat Daftar Sandi Bank Dalam Negeri (subbab IV.1)
Lihat Daftar Sandi Bank dan Non-Bank di Luar Negeri (subbab IV.2)
19. Nama Penjual
20. Sandi Penjual Non Bank
Lihat Daftar Sandi Nasabah Lainnya Dalam Negeri (subbab
IV.4)
21. NPWP Penjual
22. Sandi Negara Penjual Lihat Daftar Sandi Negara (subbab IV.3)
23. Periode Pembayaran Bunga
a. Bulanan
b. Triwulanan
c. Semesteran
b. Tahunan
01
02
03
04
24. Suku Bunga Mata Uang Dasar
A. Acuan Float
1. JIBOR
2. LIBOR
3. EURIBOR 4. SHIBOR
5. SIBOR
6. TIBOR
7. KLIBOR
8. BIBOR
9. PHIBOR 10. Lainnya
01
02
03 04
05
06
07
08
09 99
B. Tenor Acuan Float 1. Overnight
2. 1 minggu
3. 2 minggu
4. 1 bulan 5. 2 bulan
6. 3 bulan
7. 4 bulan
8. 5 bulan
9. 6 bulan 10. 7 bulan
11. 8 bulan
12. 9 bulan
13. 10 bulan
14. 11 bulan
15. 12 bulan
ONT
01W
02W 01M
02M
03M
04M
05M
06M 07M
08M
09M
10M
11M 12M
C. Premium Acuan Float
D. Fixed Rate
124
KOLOM SANDI
25. Suku Bunga Mata Uang Lawan
A. Acuan Float
1. JIBOR 2. LIBOR
3. EURIBOR
4. SHIBOR
5. SIBOR
6. TIBOR 7. KLIBOR
8. BIBOR
9. PHIBOR
10. Lainnya
01 02
03
04
05
06 07
08
09
99
B. Tenor Acuan Float 1. Overnight
2. 1 minggu
3. 2 minggu
4. 1 bulan
5. 2 bulan
6. 3 bulan
7. 4 bulan 8. 5 bulan
9. 6 bulan
10. 7 bulan
11. 8 bulan
12. 9 bulan 13. 10 bulan
14. 11 bulan
15. 12 bulan
ONT 01W
02W
01M
02M
03M 04M
05M
06M
07M
08M
09M 10M
11M
12M
C. Premium Acuan Float
D. Fixed Rate
26. Jenis Dokumen Lihat Daftar Sandi Jenis Dokumen Underlying Transaksi
Valuta Asing (subbab IV.6)
27. Keterangan Jenis Dokumen
28. No. Referensi Transaksi Terakhir
29. Tanggal Transaksi Terakhir DDMMYYYY
30. Jenis Transaksi Terakhir a. Forward
b. Swap c. Option d. Interest Rate Swap (IRS)
e. Cross Currency Swap (CCS)
21
22
23
71
72
31. Tujuan Netting a. Perpanjangan transaksi (rollover) b. Percepatan penyelesaian transaksi (early termination) c. Pengakhiran transaksi (unwind)
11 12
13
32. Volume Netting
125
III.9.2 Penjelasan Form 207: Transaksi Cross Currency Swap (CCS) dan Interest Rate Swap (IRS)
Yang dilaporkan dalam form ini adalah transaksi:
1. Cross Currency Swap (CCS) adalah kesepakatan antara dua pihak untuk
melakukan pertukaran serangkaian pembayaran bunga (interest payment)
dalam mata uang yang berbeda. Pertukaran bunga ini karena perbedaan
antara suku bunga (interest rate) yang fixed atau floating.
2. Interest Rate Swap (IRS) adalah kesepakatan antara dua pihak untuk
melakukan pertukaran serangkaian pembayaran bunga (interest payment)
dalam satu mata uang. Pertukaran bunga ini karena perbedaan antara
suku bunga (interest rate) yang fixed atau floating.
Transaksi Cross Currency Swap (CCS) dan Interest Rate Swap (IRS) tidak
dilaporkan di form 203.
Dalam melakukan pelaporan form 207 terkait transaksi valuta asing
terhadap Rupiah yang dilakukan oleh nasabah non-Bank, Bank wajib
berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai
transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank dengan pihak domestik
dan transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank dengan pihak asing.
KOLOM FORM 207
1. ID Operasional
Diisi karakter sebanyak 1 digit, yaitu angka 1 apabila form ini merupakan
form baru, angka 2 apabila form ini merupakan koreksi (‘No. Referensi’
sama dengan yang telah dikirim), atau angka 3 untuk membatalkan form
yang telah dikirim. Jika diisi angka 3 maka ‘No. Referensi’ yang dikirim
sama dengan ‘No. Referensi’ yang akan dibatalkan, dan field-field
berikutnya tidak perlu diisi.
2. No. Referensi
Diisi karakter sebanyak 16 digit, yaitu nomor referensi yang dibuat oleh
Bank pelapor. Field ini diisi dengan nomor baru apabila form yang dikirim
adalah form baru atau tambahan, atau diisi sama dengan nomor dengan
sebelumnya apabila form yang dikirim merupakan koreksi atau
pembatalan. ‘No. Referensi’ dapat dilaporkan lebih dari 1 kali dengan ‘ID
Operasional’ yang sama, hanya apabila ‘Tujuan’ transaksi berbeda.
126
3. Tanggal Valuta
Diisi dengan tanggal penyerahan / penerimaan dana yaitu sebanyak 8
digit dengan kaidah penulisan ddmmyyyy. Contoh 9 Juli 2018 harus diisi
dengan 09072018.
4. Tanggal Jatuh Tempo
Diisi dengan tanggal jatuh tempo transaksi yaitu sebanyak 8 digit dengan
kaidah penulisan ddmmyyyy. Contoh 9 Agustus 2018 harus diisi dengan
09082018.
5. Jangka Waktu
Diisi numerik sebanyak 4 digit yang merupakan jumlah hari yang
disepakati oleh pembeli dan penjual sebagai jangka waktu dari transaksi
yang dilaporkan. Contoh jumlah hari yang disepakati adalah 3 (tiga) hari
sehingga field diisi 0003.
6. Jam Transaksi
Diisi dengan waktu terjadinya transaksi yaitu sebanyak 4 digit dengan
kaidah penulisan hhmm (format 24 jam). Contoh 13.45 harus ditulis
dengan 1345. Dalam hal Bank pelapor beroperasi di luar wilayah WIB,
maka jam transaksi harus disesuaikan dengan WIB.
7. Tujuan
Diisi karakter sebanyak 2 digit yang merupakan underlying dari transaksi
yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung antara Bank
dengan Bank lain (counterpart), maupun antara Bank dengan
nasabahnya. Daftar sandi tujuan transaksi diatur dalam subbab IV.5.
Contoh: Bank A hendak melakukan penyertaan langsung dalam Rupiah
kepada PT X. Bank A melakukan transaksi swap jual Rupiah dengan
Bank B atas underlying penyertaan langsung tersebut. Maka tujuan atas
transaksi derivatif swap tersebut adalah investasi penyertaan langsung.
Contoh lain: Nasabah Bank A hendak melakukan penyertaan langsung
pada PT X. Nasabah Bank A melakukan transaksi derivatif swap dengan
Bank A. Kemudian oleh Bank A posisi ini di-cover kepada Bank B. Maka
transaksi antara nasabah Bank A dan Bank A, dilaporkan dengan tujuan
transaksi penyertaan langsung. Cover transaksi antara Bank A dan Bank
127
B tersebut juga dilaporkan dengan underlying tujuan penyertaan
langsung.
Khusus bagi transaksi gabungan di bawah eq. USD10.000 sebaiknya
dilakukan penggabungan untuk tujuan transaksi yang sama.
Field ini tidak boleh diisi dengan sandi ‘29’ jika memenuhi kriteria
berikut:
a. transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap Rupiah oleh
nasabah dan pihak asing kepada Bank dengan volume transaksi di
atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana tercantum dalam
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta
asing terhadap Rupiah antara Bank dengan pihak domestik atau
transaksi valuta asing terhadap Rupiah antara Bank dengan pihak
asing; dan
b. transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian transaksi
secara netting.
8. Jenis Transaksi
Diisi karakter sebanyak 1 digit yaitu angka ‘1’ apabila merupakan
transaksi Interest Rate Swap (IRS) atau angka ‘2’ apabila merupakan
transaksi Cross Currency Swap (CCS).
9. Mata Uang
A. Mata Uang Dasar, diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan daftar
sandi valuta.
B. Mata Uang Lawan, diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan
daftar sandi valuta.
Untuk transaksi mata uang asing yang menggunakan mata uang di luar
daftar sandi valuta, ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara para
pihak yang bertransaksi.
Mata uang dasar dan mata uang lawan merupakan valuta yang diisi
berdasarkan pedoman tata cara penulisan mata uang dasar dan mata
uang lawan sebagaimana dimaksud dalam subbab II.3.
128
10. Volume (Valuta Dasar)
Diisi numerik sebanyak 16 digit, yang merupakan nilai transaksi yang
dinyatakan dalam mata uang dasar dalam satuan penuh. Contoh
USD362.750.125 harus ditulis menjadi 0000000362750125.
11. Status Pembeli
Pembeli dalam transaksi IRS adalah pihak yang membayar suku bunga
tetap (fixed rate). Dalam hal transaksi IRS mempertukarkan suku bunga
mengambang (float rate) dengan suku bunga mengambang (float rate),
pembeli adalah pihak yang membayar suku bunga yang lebih tinggi.
Untuk transaksi CCS, pembeli adalah:
a. pihak yang membeli mata uang dasar pada second leg; dan/atau
b. pihak yang menerima bunga mata uang dasar.
Diisi karakter sebanyak 3 digit yaitu:
a. 110 apabila pembeli merupakan Bank di dalam negeri;
b. 120 apabila pembeli merupakan Bank di luar negeri;
c. 130 apabila pembeli merupakan nasabah lainnya di dalam negeri;
d. 140 apabila pembeli merupakan nasabah asing di dalam negeri;
e. 150 apabila pembeli merupakan nasabah di luar negeri.
12. Sandi Pembeli
Diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan dengan daftar sandi Bank
di dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1 apabila ‘Status
Pembeli’ adalah ‘110’, dan sandi Bank di luar negeri sebagaimana diatur
dalam subbab IV.2 apabila ‘Status Pembeli’ adalah ‘120’. Diisi sesuai
dengan daftar sandi non-Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam
subbab IV.2 apabila ‘Status Pembeli’ adalah ‘150’. Apabila ‘Status
Pembeli’ adalah ‘130’ atau ‘140’ maka field ini diisi spasi sebanyak 3 digit.
13. Nama Pembeli
Diisi karakter sebanyak 35 digit yang merupakan nama pembeli yang
ditulis secara lengkap. Kaidah penulisan nama pembeli dibedakan antara
badan usaha dan bukan badan usaha. Penulisan badan usaha dapat
mencantumkan jenis badan hukum setelah nama badan usaha, contoh
‘Astra Internasional, PT’ dan/atau ‘Makmur Jaya, CV’. Penulisan nama
bukan badan usaha wajib ditulis lengkap, contoh ‘Kementerian Agama’,
‘Seno Indarto’.
129
14. Sandi Pembeli Non Bank
Diisi karakter sebanyak 15 digit yaitu diisi sandi sebagaimana diatur
dalam subbab IV.4 untuk ‘Status Pembeli’ ‘130’ atau ‘140’, contoh:
‘000000777961692’. Selain ‘Status Pembeli’ tersebut diisi spasi sepanjang
field.
Apabila nama pembeli belum terdapat pada daftar sandi sebagaimana
diatur dalam subbab IV.4, pemberian sandi sesuai dengan kelompok.
Contoh:
a. Perusahaan kelompok Pertamina yang belum terdaftar dalam subbab
IV.4 menggunakan sandi Pertamina Lainnya (‘000000000100999’).
b. Perusahaan yang bukan kelompok Pertamina, Astra, dan Telkom yang
belum terdaftar sebagaimana diatur dalam subbab IV.4 menggunakan
sandi Perusahaan Dalam Negeri Lainnya (‘000000000999979’).
c. Pembeli perorangan menggunakan sandi Perorangan Dalam Negeri
Lainnya (‘000000000999989’) sebagaimana diatur dalam subbab IV.4.
15. NPWP Pembeli
Diisi karakter sebanyak 15 digit.
Field ini wajib diisi apabila nasabah non-Bank (dengan ‘Status Pembeli’
‘130’ – nasabah lainnya di dalam negeri) melakukan transaksi pembelian
valuta asing terhadap Rupiah kepada Bank di atas jumlah tertentu
(threshold) atau ekuivalen per nasabah sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta
asing terhadap Rupiah antara Bank dengan pihak domestik.
Untuk pembelian valuta asing non-USD terhadap Rupiah maka jumlah
pembelian tersebut disetarakan ke dalam USD dengan menggunakan
perhitungan kurs penutupan Bank Indonesia sehari sebelumnya, yaitu
menggunakan kurs tengah ([kurs beli + kurs jual] / 2).
Bank Pelapor tidak wajib mengisi field ‘NPWP Pembeli’ apabila:
a. volume transaksi pembelian valuta asing terhadap Rupiah belum di
atas jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau ekuivalen per
nasabah;
b. nasabah non-Bank yang melakukan transaksi pembelian valuta
asing terhadap Rupiah kepada Bank tersebut merupakan pihak
asing. Pengertian pihak asing merujuk pada ketentuan Bank
Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta asing terhadap
Rupiah antara Bank dengan pihak asing; atau
130
c. transaksi yang dilaporkan merupakan penyelesaian transaksi secara
netting.
Bagi Bank Pelapor yang telah memiliki NPWP nasabah dapat mengisi field
‘NPWP Pembeli’ meskipun transaksi nasabah tersebut belum di atas
jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau ekuivalen.
16. Sandi Negara Pembeli
Diisi karakter sebanyak 2 digit sesuai dengan daftar sandi negara
sebagaimana diatur dalam subbab IV.3.
17. Status Penjual
Penjual dalam transaksi IRS adalah pihak yang membayar suku bunga
mengambang (float rate). Dalam hal transksi IRS mempertukarkan suku
bunga mengambang (float rate) dengan suku bunga mengambang (float
rate), penjual adalah pihak yang membayar suku bunga yang lebih rendah.
Untuk transaksi CCS, penjual adalah:
a. pihak yang menjual mata uang dasar pada second leg; dan/atau
b. pihak yang membayar bunga mata uang dasar.
Diisi karakter sebanyak 3 digit yaitu:
a. 110 apabila penjual merupakan Bank di dalam negeri;
b. 120 apabila penjual merupakan Bank di luar negeri;
c. 130 apabila penjual merupakan nasabah lainnya di dalam negeri;
d. 140 apabila penjual merupakan nasabah asing di dalam negeri;
e. 150 apabila penjual merupakan nasabah di luar negeri.
18. Sandi Penjual
Diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan dengan daftar sandi Bank
di dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1 apabila ‘Status
Penjual’ adalah ‘110’, dan sandi Bank di luar negeri sebagaimana diatur
dalam subbab IV.2 apabila ‘Status Penjual’ adalah ‘120’. Diisi sesuai
dengan daftar sandi non-Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam
subbab IV.2 apabila ‘Status Penjual’ adalah ‘150’. Apabila ‘Status Penjual’
adalah ‘130’ atau ‘140’ maka field ini diisi spasi sebanyak 3 digit.
131
19. Nama Penjual
Diisi karakter sebanyak 35 digit yang merupakan nama penjual yang
ditulis secara lengkap. Kaidah penulisan nama penjual dibedakan antara
badan usaha dan bukan badan usaha. Penulisan badan usaha dapat
mencantumkan jenis badan hukum setelah nama badan usaha, contoh
‘Astra Internasional, PT’ dan/atau ‘Makmur Jaya, CV’. Penulisan nama
bukan badan usaha wajib ditulis lengkap, contoh ‘Kementerian Agama’,
‘Seno Indarto’.
20. Sandi Penjual Non Bank
Diisi karakter sebanyak 15 digit yaitu diisi sandi sebagaimana diatur
dalam subbab IV.4 untuk ‘Status Penjual’ ‘130’ atau ‘140’, contoh:
‘000000777961692’. Selain ‘Status Penjual’ tersebut diisi spasi sepanjang
field.
Apabila nama penjual belum terdapat pada daftar sandi sebagaimana
diatur dalam subbab IV.4, pemberian sandi sesuai dengan kelompok.
Contoh:
a. Perusahaan kelompok Pertamina yang belum terdaftar dalam subbab
IV.4 menggunakan sandi Pertamina Lainnya (‘000000000100999’).
b. Perusahaan yang bukan kelompok Pertamina, Astra, dan Telkom yang
belum terdaftar sebagaimana diatur dalam subbab IV.4 menggunakan
sandi Perusahaan Dalam Negeri Lainnya (‘000000000999979’).
c. Penjual perorangan menggunakan sandi Perorangan Dalam Negeri
Lainnya (‘000000000999989’) sebagaimana diatur dalam subbab IV.4.
21. NPWP Penjual
Diisi karakter sebanyak 15 digit.
Field ini wajib diisi apabila nasabah non-Bank melakukan transaksi
penjualan valuta asing terhadap Rupiah kepada Bank di atas jumlah
tertentu (threshold) atau ekuivalen per nasabah sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi
valuta asing terhadap Rupiah antara Bank dengan pihak domestik.
Untuk penjualan valuta asing non-USD terhadap Rupiah maka jumlah
penjualan tersebut disetarakan ke dalam USD dengan menggunakan
perhitungan kurs penutupan Bank Indonesia pada hari sebelumnya,
yaitu menggunakan kurs tengah ([kurs beli + kurs jual] / 2).
132
Bank Pelapor tidak wajib mengisi field ‘NPWP Penjual’ apabila:
a. volume transaksi penjualan valuta asing terhadap Rupiah belum di
atas jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau ekuivalen per
nasabah;
b. nasabah non-Bank yang melakukan transaksi penjualan valuta asing
terhadap Rupiah kepada Bank tersebut merupakan pihak asing.
Pengertian pihak asing merujuk pada ketentuan Bank Indonesia
yang mengatur mengenai transaksi valuta asing terhadap Rupiah
antara Bank dengan pihak asing; atau
c. transaksi yang dilaporkan merupakan penyelesaian transaksi secara
netting.
Bagi Bank Pelapor yang telah memiliki NPWP nasabah dapat mengisi field
‘NPWP Penjual’ meskipun transaksi nasabah tersebut belum di atas
jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau ekuivalen.
22. Sandi Negara Penjual
Diisi karakter sebanyak 2 digit sesuai dengan daftar sandi negara
sebagaimana diatur dalam subbab IV.3.
23. Periode Pembayaran Bunga
Diisi karakter sebanyak 2 digit yaitu:
a. 01 Bulanan
b. 02 Triwulanan
c. 03 Semesteran
d. 04 Tahunan
24. Suku Bunga Mata Uang Dasar (MUD)
Untuk transaksi IRS, suku bunga mata uang dasar diisi dengan suku
bunga yang dibayar oleh pihak pembeli.
A. Acuan Float, diisi karakter sebanyak 2 digit sesuai dengan jenis
suku bunga acuan, yaitu:
a. 01 JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate)
b. 02 LIBOR (London Interbank Offered Rate)
c. 03 EURIBOR (Euro Interbank Offered Rate)
d. 04 SHIBOR (Shanghai Interbank Offered Rate)
e. 05 SIBOR (Singapore Interbank Offered Rate)
f. 06 TIBOR (Tokyo Interbank Offered Rate)
133
g. 07 KLIBOR (Kuala Lumpur Interbank Offered Rate)
h. 08 BIBOR (Bangkok Interbank Offered Rate)
i. 09 PHIBOR (Philippines Interbank Offered Rate)
j. 99 Lainnya
B. Tenor Acuan Float, diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan
jenis tenor acuan, yaitu:
a. ONT Overnight
b. 01W 1 minggu
c. 02W 2 minggu
d. 01M 1 bulan
e. 02M 2 bulan
f. 03M 3 bulan
g. 04M 4 bulan
h. 05M 5 bulan
i. 06M 6 bulan
j. 07M 7 bulan
k. 08M 8 bulan
l. 09M 9 bulan
m. 10M 10 bulan
n. 11M 11 bulan
o. 12M 12 bulan
C. Premium Acuan Float, diisi numerik sebanyak 4 digit, di mana
karakter pertama merupakan sign (+/-) yaitu jika (+) maka ditulis 1
sedangkan jika (-) maka ditulis 0. Selanjutnya, nilai premium
dituliskan dalam satuan basis poin (bps).
Contoh: LIBOR+30 bps, maka field ‘Premium Acuan Float’ ditulis
1030.
D. Fixed Rate, diisi numerik sebanyak 8 digit, yang merupakan
persentase yang mencerminkan level suku bunga tetap (fixed) yang
dipertukarkan dalam kontrak Cross Currency Swap (CCS) atau
Interest Rate Swap (IRS). Penulisan dengan menempatkan 5 digit di
belakang koma.
Contoh fixed rate sebesar 4,31% ditulis 00431000.
134
25. Suku Bunga Mata Uang Lawan (MUL)
Untuk transaksi IRS, suku bunga mata uang lawan diisi dengan suku
bunga yang dibayar oleh pihak penjual.
A. Acuan Float, diisi karakter sebanyak 2 digit sesuai dengan jenis
suku bunga acuan, yaitu:
a. 01 JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate)
b. 02 LIBOR (London Interbank Offered Rate)
c. 03 EURIBOR (Euro Interbank Offered Rate)
d. 04 SHIBOR (Shanghai Interbank Offered Rate)
e. 05 SIBOR (Singapore Interbank Offered Rate)
f. 06 TIBOR (Tokyo Interbank Offered Rate)
g. 07 KLIBOR (Kuala Lumpur Interbank Offered Rate)
h. 08 BIBOR (Bangkok Interbank Offered Rate)
i. 09 PHIBOR (Philippines Interbank Offered Rate)
j. 99 Lainnya
B. Tenor Acuan Float, diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan
jenis tenor acuan, yaitu:
a. ONT Overnight
b. 01W 1 minggu
c. 02W 2 minggu
d. 01M 1 bulan
e. 02M 2 bulan
f. 03M 3 bulan
g. 04M 4 bulan
h. 05M 5 bulan
i. 06M 6 bulan
j. 07M 7 bulan
k. 08M 8 bulan
l. 09M 9 bulan
m. 10M 10 bulan
n. 11M 11 bulan
o. 12M 12 bulan
C. Premium Acuan Float, diisi numerik sebanyak 4 digit, di mana
karakter pertama merupakan sign (+/-) yaitu jika (+) maka ditulis 1
sedangkan jika (-) maka ditulis 0. Selanjutnya, nilai premium
dituliskan dalam satuan basis poin (bps).
135
Contoh: LIBOR+30 bps, maka field ‘Premium Acuan Float’ ditulis
1030.
D. Fixed Rate, diisi numerik sebanyak 8 digit, yang merupakan
persentase yang mencerminkan level suku bunga tetap (fixed) yang
dipertukarkan dalam kontrak Cross Currency Swap (CCS) atau
Interest Rate Swap (IRS). Penulisan dengan menempatkan 5 digit di
belakang koma.
Contoh fixed rate sebesar 4,31% ditulis 00431000.
26. Jenis Dokumen
Diisi karakter sebanyak 3 digit yang merupakan jenis dokumen
underlying dari transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap
Rupiah kepada Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang
mengatur mengenai transaksi valuta asing terhadap Rupiah antara Bank
dengan pihak domestik dan transaksi valuta asing terhadap Rupiah
antara Bank dengan pihak asing. Daftar sandi jenis dokumen diatur
dalam subbab IV.6.
Pengisian jenis dokumen dilakukan sebagai berikut:
a. Transaksi dengan underlying diisi dengan pilihan jenis dokumen
sandi ‘001’ – fotokopi Pemberitahuan Impor Barang (PIB) s.d. sandi
‘058’ – bukti kepemilikan dana valuta asing lainnya, antara lain
dalam bentuk tabungan dan rekening koran di Bank luar negeri.
Apabila jenis dokumen transaksi yang bersangkutan tidak terdapat
dalam sandi ‘001’ s.d. sandi ‘058’ maka jenis dokumen diisi sandi
‘999’ (dengan underlying lainnya), yang dilengkapi dengan mengisi
keterangan jenis dokumen underlying transaksi yang bersangkutan.
Pengisian tersebut dilakukan dalam hal:
1) transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap Rupiah
yang dilakukan oleh nasabah atau pihak asing kepada Bank di
atas jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau ekuivalen
per nasabah atau per pihak asing; dan
2) transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian
transaksi secara netting.
b. Transaksi tanpa underlying dapat diisi oleh Bank Pelapor dengan
sandi ‘998’ (tanpa underlying) dalam hal:
1) transaksi valuta asing terhadap valuta asing lainnya;
136
2) transaksi valuta asing terhadap Rupiah yang dilakukan
antarbank;
3) transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap Rupiah
yang dilakukan oleh nasabah atau pihak asing kepada Bank
sampai dengan jumlah tertentu (threshold) yang ditetapkan atau
ekuivalen per nasabah atau per pihak asing; atau
4) transaksi yang dilaporkan merupakan penyelesaian transaksi
secara netting.
27. Keterangan Jenis Dokumen
Diisi apabila field ‘Jenis Dokumen’ diisi dengan sandi ‘999’ (dengan
underlying lainnya).
28. No. Referensi Transaksi Terakhir
Diisi karakter sebanyak 16 digit, yaitu ‘No. Referensi’ transaksi
sebelumnya yang akan diselesaikan secara netting.
29. Tanggal Transaksi Terakhir
Diisi dengan tanggal transaksi terakhir yang akan di-netting yaitu
sebanyak 8 digit dengan kaidah penulisan ddmmyyyy.
Contoh 2 Juli 2018 harus diisi dengan 02072018.
30. Jenis Transaksi Terakhir
Diisi karakter sebanyak 2 digit yaitu:
a. 21 Forward
b. 22 Swap
c. 23 Option
d. 71 Interest Rate Swap (IRS)
e. 72 Cross Currency Swap (CCS)
31. Tujuan Netting
Diisi karakter sebanyak 2 digit, yaitu tujuan penyelesaian transaksi
derivatif secara netting yang terdiri dari:
a. 11 Perpanjangan transaksi (roll over)
b. 12 Percepatan penyelesaian transaksi (early termination)
c. 13 Pengakhiran transaksi (unwind)
137
32. Volume Netting
Diisi numerik sebanyak 16 digit yaitu nilai transaksi netting yang
dinyatakan dalam valuta dasar dalam satuan penuh.
Contoh JPY362.750.125.000 harus ditulis menjadi 0000362750125000.
Kolom 28 s.d. 32 adalah kolom terkait penyelesaian transaksi secara netting,
sehingga harus dikosongkan jika bukan merupakan transaksi netting.
138
III.9.3 Template Form 207: Transaksi Cross Currency Swap (CCS) dan Interest Rate Swap (IRS)
Sandi Bank Jenis Kegiatan Usaha Tanggal Laporan
ID
Operasional
No.
Ref
Tanggal
Valuta
Tanggal
Jatuh
Tempo
Jangka
Waktu
Jam
Trx Tujuan
Jenis
Trx
Mata
Uang
Dasar
(MUD)
Mata
Uang
Lawan
(MUL)
Volume
(dalam
MUD)
Status
Pembeli
Sandi
Pembeli
Nama
Pembeli
Sandi
Pembeli
Non
Bank
NPWP
Pembeli
Sandi
Negara
Pembeli
Status
Penjual
Sandi
Penjual
Nama
Penjual
Nomor Form Jumlah record isi
Sandi
Penjual
Non
Bank
NPWP
Penjual
Sandi
Negara
Penjual
Periode
Pembayaran
Bunga
Suku Bunga MUD Suku Bunga MUL Jenis
Dokumen
Keterangan
Jenis
Dokumen
No. Ref
Transaksi
Terakhir
Tanggal
Transaksi
Terakhir
Jenis
Transaksi
Terakhir
Tujuan
Netting
Volume
Netting Acuan
Float
Tenor
Acuan
Float
Premium
Acuan
Float
Fixed
Rate
Acuan
Float
Tenor
Acuan
Float
Premium
Acuan
Float
Fixed
Rate
139
III.9.4 Spesifikasi Form 207: Transaksi Cross Currency Swap (CCS) dan Interest Rate Swap (IRS)
RECORD HEADER
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
a. Sandi Bank Karakter 3 1-3 Diisi sandi Bank Pelapor
b. Jenis Kegiatan Usaha Karakter 2 4-5 Diisi ‘01’ Konvensional atau ‘08’ Syariah
c. Tanggal Laporan Tanggal 8 6-13 Diisi DDMMYYYY
d. Nomor Form Karakter 3 14-16 Diisi nomor form
e. Jumlah record isi Numerik 8 17-24 Diisi jumlah data yang dilaporkan
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
1. ID Operasional Karakter 1 1 Diisi; '1', '2' atau '3'. Diisi '1' hanya jika form ini dikirim sebagai informasi baru.
Diisi '2' jika berupa koreksi atas form sebelumnya.Diisi '3' jika berupa hapus data sebelumnya (no ref. Harus sama dengan no ref. data sebelumnya yang
akan dihapus)
2. Nomor Referensi Karakter 16 2-17 Diisi Berdasarkan no referensi internal bank pelapor. Apabila form ini berupa
koreksi, maka no referensi harus diisi sama dengan no ref. form yang akan dikoreksi. Bila form ini berupa informasi baru, harus diisi dengan no. ref. Yang
baru dan bila berupa hapus data, maka no ref. harus diisi sama dengan no ref. data yang akan dihapus
3. Tanggal Valuta Tanggal 8 18-25 Diisi (ddmmyyyy)
4. Tanggal Jatuh Tempo Tanggal 8 26-33 Diisi (ddmmyyyy)
5. Jangka Waktu Numerik 4 34-37 Diisi jumlah hari
6. Jam Transaksi Numerik 4 38-41 Diisi Jam pada saat terjadinya transaksi dalam format (hhmm) dan 24 jam
7. Tujuan Karakter 2 42-43 Diisi '00','01','03','04','05','06', '07', '08',
Tidak boleh diisi dengan 29 jika volume di atas threshold yang ditetapkan dan
bukan merupakan transaksi netting.
8. Jenis Transaksi Karakter 1 44 Diisi ‘1’ atau ‘2’. Di luar itu sistem akan menolak.
9. Mata Uang
a. Mata Uang Dasar Karakter 3 45-47 Diisi Sandi Mata Uang (subbab IV.3). Lainnya sistem akan menolak
b. Mata Uang Lawan Karakter 3 48-50 Diisi Sandi Mata Uang (subbab IV.3).
Lainnya sistem akan menolak
10. Volume (Mata Uang Dasar) Numerik 16 51-66 Diisi dalam satuan penuh (harus>0)
11. Status Pembeli Karakter 3 67-69 Diisi ;'110','120','130','140','150'. Lainnya sistem akan menolak
140
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
12. Sandi Pembeli Karakter 3 70-72 Diisi sandi bank dalam negeri (subbab IV.1) apabila status counterparty '110', selain itu sistem akan menolak. Diisi
sandi bank di luar negeri (subbab IV.2) bila status pembeli '120', selain itu sistem akan menolak. Diisi sandi non bank luar negeri apabila status pembeli
'150' (subbab IV.2), selain itu sistem akan menolak. Apabila status pembeli diisi '130' atau '140', harus diisi spasi sebanyak 3 digit
13. Nama Pembeli Karakter 35 73-107 Diisi Nama Counterparty (tidak boleh dikosongkan)
14. Sandi Pembeli Non Bank Karakter 15 108-122 Field ini harus diisi sandi perusahaan dalam negeri (subbab IV.4) apabila status
counterparty '130' atau '140'. Apabila status pembeli '110', '120', atau'150', field ini dikosongkan (spasi 15 karakter). 9 digit pertama diisi 0 dan 6 digit
terakhir diisi sandi pembeli dalam negeri(subbab IV.4). Khusus status pembeli‘140’, maka diisi sandi
‘000000000999979’.
15. NPWP Pembeli Karakter 15 123-137 Diisi dengan format NPWP yang valid. Tidak boleh dikosongkan jika pembeli bukan pihak asing, volume di atas threshold yang ditetapkan dan bukan
merupakan transaksi. netting,
16. Sandi Negara Pembeli Karakter 2 138-139 Diisi sandi negara pembeli (subbab IV.3) bila status pembeli berisi '120' dan '150'.
Bila status pembeli berisi '110', '130' dan '140', maka diisi 'ID'.
17. Status Penjual Karakter 3 140-142 Diisi ;'110','120','130','140','150'. Lainnya sistem akan menolak
18. Sandi Penjual Karakter 3 143-145 Diisi sandi bank dalam negeri (subbab IV.1) apabila status penjual '110', selain itu sistem akan menolak. Diisi sandi bank di luar negeri (subbab IV.2) bila
status penjual '120', selain itu sistem akan menolak. Diisi sandi non bank luar negeri apabila status penjual '150' (subbab IV.2), selain itu sistem akan
menolak. Apabila status penjual diisi '130' atau '140', harus diisi spasi sebanyak 3 digit
19. Nama Penjual Karakter 35 146-180 Diisi Nama Penjual (tidak boleh
dikosongkan)
20. Sandi Penjual Non Bank Karakter 15 181-195 Field ini harus diisi sandi perusahaan dalam negeri (subbab IV.4) apabila status penjual '130' atau '140'. Apabila status
penjual '110', '120', atau'150', field ini dikosongkan (spasi 15 karakter). 9 digit pertama diisi 0 dan 6 digit terakhir diisi sandi counterpart dalam negeri(subbab
IV.4). Khusus status penjual ‘140’, maka diisi sandi ‘000000000999979’.
21. NPWP Penjual Karakter 15 196-210 Diisi dengan format NPWP yang valid.
Tidak boleh dikosongkan jika penjual bukan pihak asing, volume di atas threshold yang ditetapkan dan bukan
merupakan transaksi netting, .
22. Sandi Negara Penjual Karakter 2 211-212 Diisi sandi negara penjual (subbab IV.3) bila status penjual berisi '120' dan '150'. Bila status penjual berisi '110', '130' dan '140', maka diisi 'ID'.
23. Periode Pembayaran Bunga Karakter 2 213-214 Diisi dengan ‘01’,’02’,’03’, atau ‘04’.
Selain itu sistem akan menolak.
141
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
24. Suku Bunga Mata Uang Dasar
a. Acuan Float Karakter 2 215-216 Diisi dengan ‘00’, ‘01’,’02’,’03’,’04’,’05’,’06’,’07’,’08’,’09’, atau ‘99’. Di luar itu sistem akan menolak.
Diisi dengan ‘00’ jika MUD fixed rate
b. Tenor Acuan Float Karakter 3 217-219 Diisi dengan ‘ONT’,’01W’,’02W’,’01M’,’02M’,’03M’,’04M’, ’05M’,’06M’,’07M’,’08M’,’09M’,’10M’,
‘11M’, atau ‘12M’. Dikosongkan jika acuan float diisi dengan 00.
c. Premium Acuan Float Numerik 4 220-223 Karakter pertama diisi dengan ‘0’ atau
‘1’. 3 karakter berikutnya diisi dengan nilai premium dalam basis poin, misalnya: jika suku bunga acuan adalah JIBOR +10bps maka kolom diisi dengan
1010
d. Fixed Rate Numerik 8,5 224-231 Diisi jika acuan float diisi ‘00’ dan
dikosongkan jika acuan float diisi selain ’00.
25. Suku Bunga Mata Uang Lawan
a. Acuan Float Karakter 2 232-233 Diisi dengan ‘00’, ‘01’,’02’,’03’,’04’,’05’,’06’,’07’,’08’,’09’, atau ‘99’. Di luar itu sistem akan menolak .
Diisi dengan ‘00’ jika MUD fixed rate
b. Tenor Acuan Float Karakter 3 234-236 Diisi dengan ‘ONT’,’01W’,’02W’,’01M’,’02M’,’03M’,’04M’, ’05M’,’06M’,’07M’,’08M’,’09M’,’10M’,
‘11M’, atau ‘12M’. Dikosongkan jika acuan float diisi dengan 00.
c. Premium Acuan Float Numerik 4 237-240 Karakter pertama diisi dengan ‘0’ atau ‘1’. 3 karakter berikutnya diisi dengan
nilai premium dalam basis poin
d. Fixed Rate Numerik 8,5 241-248 Diisi jika acuan float diisi ‘00’ dan dikosongkan jika acuan float diisi selain ’00’
‘057’, ‘058’, ‘998’ atau ‘999’. Selain itu sistem akan menolak.
Tidak boleh diisi dengan 998 jika volume di atas threshold dan bukan merupakan
transaksi netting,
27. Keterangan Jenis Dokumen Karakter 100 252-351 Diisi apabila kolom jenis dokumen berisi sandi ‘999’. Selain itu maka kolom ini tidak boleh diisi.
28. No. Referensi Transaksi
Terakhir
Karakter 16 352-367 Diisi jika terkait transaksi netting. Selain itu harus dikosongkan. Diisi no referensi yang pernah disampaikan sebelumnya
oleh Pelapor melalui form 202 atau form 207. Tidak bisa diisi dengan no referensi yang telah jatuh tempo
29. Tanggal Transaksi Terakhir Tanggal 8 368-375 Diisi (ddmmyyyy). Diisi jika terkait
transaksi netting. Selain itu harus dikosongkan
30. Jenis Transaksi Terakhir Karakter 2 376-377 Diisi sandi ‘21’,’22’,’23’,’71’, atau ‘72’. Selain itu sistem akan menolak. Diisi jika
terkait transaksi netting. Selain itu harus dikosongkan
142
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
31. Tujuan Netting Karakter 2 378-379 Diisi dengan ‘11’,’12’, atau ‘13’. Selain itu sistem akan menolak. Diisi jika terkait transaksi netting. Selain itu harus
dikosongkan
32. Volume Netting Numerik 16 380-395 Diisi dalam satuan penuh dari mata uang dasar (harus>0) jika terkait transaksi netting
143
III.9.5 Aturan Validasi Form 207: Transaksi Cross Currency Swap (CCS) dan Interest Rate Swap (IRS)
Record Header
Apabila tidak ada transaksi, maka hanya record header saja yang diisi,
sedangkan record isi kosong.
a. Sandi Bank
Karakter (3)
- Diisi sandi Bank Pelapor sebanyak 3 (tiga) karakter
- Harus sama dengan salah satu dari ‘Sandi Pembeli’ (kolom 12) atau
‘Sandi Penjual’ (kolom 18) pada record isi
b. Jenis Kegiatan Usaha
Karakter (2)
- Diisi hanya sandi ‘01’ atau ‘08’
c. Tanggal Laporan
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan karakter apa pun
Misalnya 9 Juli 2018, diisi 09072018
d. Nomor Form
Karakter (3)
- Diisi dengan ‘207’
e. Jumlah Record isi
Numerik (8)
- Diisi numerik 8 digit sesuai jumlah record isi
Record Isi
Apabila kolom ID Operasional (kolom 1) berisi ‘3’ dan kolom Nomor
Referensi (kolom 2) berisi Nomor Referensi yang sama dengan Nomor Referensi
sebelumnya yang pernah dikirim, maka kolom–kolom berikutnya pada record
isi wajib diisi (tidak nihil).
Jika kolom ID Operasional berisi ‘1’ dengan Nomor Referensi yang sama
dengan Nomor Referensi transaksi yang lain, maka kolom ‘tujuan’ harus
berbeda.
Apabila diperlukan koreksi terhadap kolom ‘Tujuan’, maka Bank Pelapor
wajib mengirimkan ID Operasional ‘3’ (menghapus) terlebih dahulu yang berisi
Nomor Referensi yang sama dengan Nomor Referensi yang sebelumnya telah
dikirim dan dengan isi kolom yang sama. Setelah itu baru mengirimkan ID
Operasional ‘1’ (baru) dengan Nomor Referensi yang sama beserta isinya.
144
1. ID Operasional
Karakter (1)
- Diisi hanya sandi ‘1’, ‘2’, atau ‘3’
- Diisi ‘1’ apabila form ini dikirim sebagai informasi / data baru (tambah)
- Disii ‘2’ apabila form ini berupa koreksi atas form sebelumnya dengan
mengacu pada ‘No. Referensi’ yang sama dengan ‘No. Referensi’ yang
akan dikoreksi
- Diisi ‘3’ apabila berupa hapus data atas form sebelumnya dengan
mengacu pada ‘No. Referensi’ yang sama dengan ‘No. Referensi’ yang
akan dihapus
2. No. Referensi
Karakter (16)
- Diisi nomor referensi masing-masing Bank Pelapor
- Diisi untuk setiap penyampaian form baik untuk tambah, koreksi,
maupun hapus data
- Apabila berupa koreksi data (‘ID Operasional’ diisi sandi ‘2’), maka
kolom ini diisi sama dengan ‘No. Referensi’ data sebelumnya yang
telah disampaikan dan yang akan dikoreksi/diubah
- Apabila berupa hapus data (‘ID Operasional’ diisi sandi ‘3’), maka
kolom ini diisi sama dengan ‘No. Referensi’ data sebelumnya yang
telah disampaikan dan yang akan dihapus
- Dimungkinkan sama dengan transaksi lain dengan syarat kolom ID
Operasional sama yaitu ‘1’, kolom ‘Tujuan’ harus berbeda sandinya
3. Tanggal Valuta
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan karakter apa pun
Contoh: 9 Juli 2018 diisi 09072018
4. Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan karakter apa pun
Contoh: 9 Agustus 2018 diisi 09082018
5. Jangka Waktu
Numerik (4)
- Diisi dalam satuan hari sebanyak 4 (empat) digit
145
6. Jam Transaksi
Numerik (4)
- Diisi waktu terjadinya transaksi sebanyak 4 (empat) digit dalam format
(hhmm) dan 24 jam; 2 (dua) digit pertama jam, 2 (dua) digit berikutnya
menit
- Antara jam dan menit tidak dipisahkan karakter apa pun
Contoh: pukul 12.30 WIB diisi 1230
7. Tujuan
Karakter (2)
- Diisi sandi sebanyak 2 (dua) karakter sebagaimana diatur dalam
subbab IV.5
- Tidak boleh diisi sandi ‘29’ apabila:
transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap Rupiah
oleh nasabah dan pihak asing kepada Bank dengan volume
transaksi di atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana
tercantum dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur
mengenai transaksi valuta asing terhadap Rupiah antara Bank
dengan pihak domestik atau transaksi valuta asing terhadap
Rupiah antara Bank dengan pihak asing;
transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian
transaksi secara netting.
- Tidak boleh dikosongkan
8. Jenis Transaksi
Karakter (1)
- Diisi hanya sandi ‘1’ atau ‘2’
9. Mata Uang
A. Mata Uang Dasar
Karakter (3)
- Diisi sandi mata uang sebagaimana diatur dalam subbab IV.3
- Tidak boleh diisi ‘IDR’
- Apabila kolom ‘Jenis Transaksi’ diisi sandi ‘1’, maka kolom ini
harus sama dengan kolom ‘Mata Uang Lawan’
B. Mata Uang Lawan
Karakter (3)
- Diisi sandi mata uang sebagaimana diatur dalam subbab IV.3
- Apabila kolom ‘Jenis Transaksi’ diisi sandi ‘1’, maka kolom ini
harus sama dengan kolom ‘Mata Uang Dasar’
10. Volume (Mata Uang Dasar)
Numerik (16)
- Diisi nominal dalam satuan penuh sebanyak 16 (enam belas) digit
- Harus > 0; tidak boleh diisi 0 sebanyak 16 (enam belas) digit
146
11. Status Pembeli
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi ‘110’, ‘120’, ‘130’, ‘140’, atau ‘150’
12. Sandi Pembeli
Karakter (3)
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 11) diisi ‘110’, maka kolom ini
diisi sandi Bank dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 11) diisi ‘120’, maka kolom ini
diisi sandi Bank luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 11) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini diisi spasi sebanyak 3 (tiga) karakter
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 11) diisi ‘150’, maka kolom ini
diisi sandi non-Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab
IV.2
- Diisi sama dengan sandi Bank pada kolom a (header) apabila sebagai
Bank pembeli
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Sandi Penjual’ (kolom 18)
13. Nama Pembeli
Karakter (35)
- Panjang karakter maksimum adalah 35 (tiga puluh lima) karakter dan
tidak boleh dikosongkan
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 11) diisi ‘110’ atau ‘120’, maka
kolom ini diisi nama lengkap Bank pembeli (dalam atau luar negeri)
sebagaimana daftar sandi Bank dalam subbab IV.1 dan subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 11) diisi ‘130’, ‘140’, atau ‘150’,
maka kolom ini diisi nama lengkap pembeli (perorangan atau
perusahaan)
- Apabila kolom ‘Sandi Pembeli’ diisi ‘699’ atau ‘999’, maka kolom ini
tidak boleh diisi ‘Lain-lain’, harus diisi nama lengkap pembeli di luar
negeri
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Nama Penjual’ (kolom 14)
14. Sandi Pembeli Non Bank
Karakter (15)
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 6) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini diisi sandi perusahaan dalam negeri sebagaimana diatur
dalam subbab IV.4
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 6) diisi ‘110’, ‘120’, atau ‘150’,
maka kolom ini dikosongkan atau diisi spasi sebanyak 15 (lima belas)
karakter
- Panjang karakter maksimum adalah 15 (lima belas) karakter sesuai
sandi perusahaan dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab
IV.4
15. NPWP Pembeli
Karakter (15)
- Diisi dengan format NPWP yang valid
147
- Harus diisi apabila:
nasabah bukan merupakan nasabah asing;
transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap Rupiah
oleh nasabah dan pihak asing kepada Bank dengan volume
transaksi di atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur
mengenai transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank
dengan pihak domestik; dan
transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian
transaksi secara netting.
16. Sandi Negara Pembeli
Karakter (2)
- Diisi sandi negara pembeli sebagaimana diatur dalam subbab IV.3
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ diisi ‘120’ atau ‘150’, maka kolom ini diisi
selain ‘ID’
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ diisi ‘110’, ‘130’, atau ‘140’, maka kolom
ini diisi ‘ID’
17. Status Penjual
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi ‘110’, ‘120’, ‘130’, ‘140’, atau ‘150’
18. Sandi Penjual
Karakter (3)
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 17) diisi ‘110’, maka kolom ini
diisi sandi Bank dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 17) diisi ‘120’, maka kolom ini
diisi sandi Bank luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 17) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini diisi spasi sebanyak 3 (tiga) karakter
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 17) diisi ‘150’, maka kolom ini
diisi sandi non-Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab
IV.2
- Diisi sama dengan sandi Bank pada kolom a (header) apabila sebagai
Bank penjual
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Sandi Pembeli’ (kolom 12)
19. Nama Penjual
Karakter (35)
- Panjang karakter maksimum adalah 35 (tiga puluh lima) karakter dan
tidak boleh dikosongkan
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 17) diisi ‘110’ atau ‘120’, maka
kolom ini diisi nama lengkap Bank penjual (dalam atau luar negeri)
sebagaimana diatur dalam subbab IV.1 dan subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 17) diisi ‘130’, ‘140’, atau ‘150’,
maka kolom ini diisi nama lengkap penjual (perorangan atau
perusahaan)
148
- Apabila kolom ‘Sandi Penjual’ (kolom 18) diisi ‘699’ atau ‘999’, maka
kolom ini tidak boleh diisi ‘Lain-lain’, harus diisi nama lengkap penjual
di luar negeri
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Nama Pembeli’ (kolom 13)
20. Sandi Penjual Non Bank
Karakter (15)
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 17) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini diisi sandi perusahaan dalam negeri sebagaimana diatur
dalam subbab IV.4
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 17) diisi ‘110’, ‘120’, atau ‘150’,
maka kolom ini dikosongkan atau diisi spasi sebanyak 15 (lima belas)
karakter
- Panjang karakter maksimum adalah 15 (lima belas) karakter sesuai
sandi perusahaan dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab
IV.4
21. NPWP Penjual
Karakter (15)
- Diisi dengan format NPWP yang valid
- Harus diisi apabila:
nasabah bukan merupakan nasabah asing;
transaksi pembelian / penjualan valuta asing terhadap Rupiah
oleh nasabah dan pihak asing kepada Bank dengan volume
transaksi di atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur
mengenai transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank
dengan pihak domestik; dan
transaksi yang dilaporkan bukan merupakan penyelesaian
transaksi secara netting.
22. Sandi Negara Penjual
Karakter (2)
- Diisi sandi negara penjual sebagaimana diatur dalam subbab IV.3
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ diisi ‘110’, ‘130’, atau ‘140’, maka kolom
ini diisi ‘ID’
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ diisi ‘120’ atau ‘150’, maka kolom ini
berharga atau tingkat indikasi imbalan surat berharga syariah satu tahun (p.a) (harus>0 jika Jenis
Transaksi diisi dengan ‘repo’ atau ‘repo syariah’). Mis; 12,123% diisi 01212300.
Dikosongkan jika Jenis Transaksi
diisi dengan ‘2’
13. Nominal (Juta Rupiah) Numerik 9 113-121 Diisi Nilai Nominal dalam juta rupiah.
14. Tenor Numerik 4 122-125 Diisi dalam satuan hari
(warkat),merupakan jangka waktu yang tercantum pada surat berharga
15. Tanggal Valuta Tanggal 8 126-133 Diisi (ddmmyyyy)
16. Tanggal Jatuh Tempo Tanggal 8 134-141 Diisi (ddmmyyyy)
17. Jangka Waktu Numerik 4 142-145 Diisi dalam satuan hari
18. Jenis Surat Berharga Karakter 2 146-147 Diisi hanya sandi '01', '02', '03', '04', '05', '07', '08', '09', '10', '11', '12', ‘13’, 50', 51', 52', '53' atau '54' di luar itu sistem akan menolak.
Jika Jenis Transaksi = 1, maka Jenis Surat Berharga bisa diisi dengan '01', '02', '03', '04', '05', '07', '08', '09', '10', '11', '12', atau ‘13’
Jika Jenis Transaksi = 2, maka Jenis Surat Berharga bisa diisi dengan '01', '02', '03', '04', '05', '07', '08', '09', '10', ‘13’, ‘50', 51', 52', '53'
atau '54'
Jika Jenis Transaksi = 3, maka Jenis Surat Berharga bisa diisi dengan ‘50', 51', 52', '53' atau '54'
19. Nilai Repo 1st Leg Numerik 16 148-163 Diisi jika Jenis Transaksi = ‘1’ atau ‘3’.Selain itu dikosongkan
20. Nilai Repo 2nd Leg Numerik 16 164-179 Diisi jika Jenis Transaksi = ‘1’ atau ‘3’.Selain itu dikosongkan
21. Mata Uang Karakter 3 180-182 Diisi Sandi Mata Uang (subbab IV.3)
22. Nomor Surat Berharga Karakter 20 183-202 Diisi dengan nomor surat berharga dan tidak boleh kosong
23. Yield Numerik 8,5 203-210 Diisi yield surat berharga dalam persentase per tahun. Diisi jika Jenis Transaksi adalah Outright, dan dikosongkan jika Jenis
Transaksi adalah Repo atau Repo Syariah
164
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
24. Harga Numerik 8,5 211-218 Diisi harga surat berharga dalam persentase. Diisi jika jenis transaksi adalah Outright, dan dikosongkan
jika jenis transaksi adalah Repo atau Repo Syariah.
165
III.10.5 Aturan Validasi Form 301: Perdagangan Surat Berharga di Pasar
Sekunder
Record Header
Apabila tidak ada transaksi, maka hanya record header saja yang diisi,
sedangkan record isi kosong.
a. Sandi Bank
Karakter (3)
- Diisi sandi Bank Pelapor sebanyak 3 (tiga) karakter
b. Jenis Kegiatan Usaha
Karakter (2)
- Diisi hanya sandi ‘01’ atau ‘08’
c. Tanggal Laporan
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan karakter apa pun
Misalnya 9 Juli 2018, diisi 09072018
d. Nomor Form
Karakter (3)
- Diisi dengan ‘301’
e. Jumlah record isi
Numerik (8)
- Diisi numerik 8 digit sesuai jumlah record isi
Record Isi
Apabila kolom ID Operasional (kolom 1) berisi ‘3’ dan kolom Nomor
Referensi (kolom 2) berisi Nomor Referensi yang sama dengan Nomor Referensi
sebelumnya yang pernah dikirim, maka kolom–kolom berikutnya pada record
isi wajib diisi (tidak nihil).
1. ID Operasional
Numerik (1)
- Diisi hanya sandi ‘1’, ‘2’, atau ‘3’
- Diisi ‘1’ apabila form ini dikirim sebagai informasi / data baru (tambah)
- Disii ‘2’ apabila form ini berupa koreksi atas form sebelumnya dengan
mengacu pada ‘No. Referensi’ yang sama dengan ‘No. Referensi’ yang
akan dikoreksi
166
- Diisi ‘3’ apabila berupa hapus data atas form sebelumnya dengan
mengacu pada ‘No. Referensi’ yang sama dengan ‘No. Referensi’ yang
akan dihapus
2. No. Referensi
Karakter (16)
- Diisi nomor referensi masing-masing Bank Pelapor
- Diisi untuk setiap penyampaian form baik untuk tambah, koreksi,
maupun hapus data
- Apabila berupa koreksi data (‘ID Operasional’ diisi sandi ‘2’), maka
kolom ini diisi sama dengan ‘No. Referensi’ data sebelumnya yang
telah disampaikan dan yang akan dikoreksi/diubah
- Apabila berupa hapus data (‘ID Operasional’ diisi sandi ‘3’), maka
kolom ini diisi sama dengan ‘No. Referensi’ data sebelumnya yang
telah disampaikan dan yang akan dihapus
3. Jenis Transaksi
Numerik (1)
- Diisi hanya sandi ‘1’, ‘2’, atau ‘3’
4. Status Pembeli
Numerik (3)
- Diisi hanya sandi ‘110’, ‘120’, ‘130’, ‘140’, atau ‘150’
5. Sandi Bank Pembeli
Karakter (3)
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 4) diisi ‘110’, maka kolom ini
diisi sandi Bank dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 4) diisi ‘120’, maka kolom ini
diisi sandi Bank luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 4) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini diisi spasi sebanyak 3 (tiga) karakter
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 4) diisi ‘150’, maka kolom ini
diisi sandi non-Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab
IV.2
6. Nama Pembeli
Karakter (35)
- Panjang karakter maksimum adalah 35 (tiga puluh lima) karakter dan
tidak boleh dikosongkan
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 4) diisi ‘110’ atau ‘120’, maka
kolom ini diisi nama lengkap Bank pembeli (dalam atau luar negeri)
sebagaimana diatur dalam subbab IV.1 dan subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 4) diisi ‘130’, ‘140’, atau ‘150’,
maka kolom ini diisi nama lengkap pembeli (perorangan atau
perusahaan)
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Nama Penjual’
167
7. Sandi Negara Pembeli
Karakter (2)
- Diisi sandi negara pembeli sebagaimana diatur dalam subbab IV.3
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 4) diisi ‘110’, ‘130’, atau ‘140’,
maka kolom ini diisi ‘ID’
- Apabila kolom ‘Status Pembeli’ (kolom 4) diisi ‘120’ atau ‘150’, maka
kolom ini diisi selain ‘ID’
8. Status Penjual
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi ‘110’, ‘120’, ‘130’, ‘140’, atau ‘150’
9. Sandi Bank Penjual
Karakter (3)
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 8) diisi ‘110’, maka kolom ini
diisi sandi Bank dalam negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.1
- Apabila kolom ‘Status Penjual (kolom 8) diisi ‘120’, maka kolom ini diisi
sandi Bank luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 8) diisi ‘130’ atau ‘140’, maka
kolom ini diisi spasi sebanyak 3 (tiga) karakter
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 8) diisi ‘150’, maka kolom ini
diisi sandi non-Bank di luar negeri sebagaimana diatur dalam subbab
IV.2
10. Nama Penjual
Karakter (35)
- Panjang karakter maksimum adalah 35 (tiga puluh lima) karakter dan
tidak boleh dikosongkan
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 8) diisi ‘110’ atau ‘120’, maka
kolom ini diisi nama lengkap Bank penjual (dalam atau luar negeri)
sebagaimana diatur dalam subbab IV.1 dan subbab IV.2
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 8) diisi ‘130’, ‘140’, atau ‘150’,
maka kolom ini diisi nama lengkap penjual (perorangan atau
perusahaan)
- Tidak boleh sama dengan kolom ‘Nama Pembeli’
11. Sandi Negara Penjual
Karakter (2)
- Diisi sandi negara penjual sebagaimana diatur dalam subbab IV.3
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 8) diisi ‘110’, ‘130’, atau ‘140’,
maka kolom ini diisi ‘ID’
- Apabila kolom ‘Status Penjual’ (kolom 8) diisi ‘120’ atau ‘150’, maka
kolom ini diisi selain ‘ID’
12. Repo Rate / Imbalan
Numerik (8,5)
- Diisi repo rate atau tingkat imbalan satu tahun % (p.a.), harus > 0 jika
Jenis Transaksi diisi dengan 1 (repo) atau 3 (repo syariah)
- Dikosongkan jika Jenis Transaksi diisi dengan 2 (outright)
168
- Diisi 8 (delapan) digit yaitu 3 (tiga) digit pertama di depan koma, 5
(lima) desimal di belakang koma
Contoh: 12,89% diisi 01289000
13. Nominal (Juta Rupiah)
Numerik (9)
- Diisi nominal dalam juta Rupiah sebanyak 9 (sembilan) digit
- Tidak boleh dikosongkan
14. Tenor
Numerik (4)
- Diisi dalam satuan hari sebagaimana yang tercantum dalam surat
berharga (original maturity)
- Tidak boleh dikosongkan
15. Tanggal Valuta
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan dengan karakter
apa pun
Misalnya 9 Juli 2018, diisi 09072018
16. Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan dengan karakter
apa pun
Misalnya 9 Agustus 2018, diisi 09082018
17. Jangka Waktu
Numerik (4)
- Diisi dalam satuan hari sebanyak 4 (empat) digit
18. Jenis Surat Berharga
Numerik (2)
- Diisi hanya dengan sandi ‘01’, ‘02’, ‘03’, ‘04’, ‘05’, ’07, ‘08’, ‘09’, ‘10’, ‘11’,
‘12’, ‘13’, ‘50’, ‘51’, ‘52’, ‘53’, atau ‘54’
- Apabila kolom ‘Jenis Transaksi’ diisi sandi ‘1’ (repo), maka kolom ini
- Apabila kolom ‘Jenis Transaksi’ diisi sandi ‘3’ (repo syariah), maka
kolom ini diisi ‘50’, ‘51’, ‘52’, ‘53’, atau ‘54’
169
19. Nilai Repo 1st Leg
Numerik (16)
- Diisi nominal dalam satuan penuh
- Apabila kolom ‘Jenis Transaksi’ diisi sandi ‘1’ (repo) atau ‘3’ (repo
syariah), maka kolom ini harus diisi
- Apabila kolom ‘Jenis Transaksi’ diisi sandi ‘2’ (outright), maka kolom
ini harus dikosongkan.
20. Nilai Repo 2nd Leg
Numerik (16)
- Diisi nominal dalam satuan penuh
- Apabila kolom ‘Jenis Transaksi’ diisi sandi ‘1’ (repo) atau ‘3’ (repo
syariah), maka kolom ini harus diisi
- Apabila kolom ‘Jenis Transaksi’ diisi sandi ‘2’ (outright), maka kolom
ini harus dikosongkan.
21. Mata Uang
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi mata uang sebagaimana diatur dalam subbab IV.3
22. Nomor Surat Berharga
Karakter (20)
- Diisi dengan nomor surat berharga
- Tidak boleh kosong
23. Yield
Numerik (8,5)
- Diisi yield satu tahun % (p.a.), harus > 0 jika Jenis Transaksi adalah
Outright.
- Diisi 8 (delapan) digit yaitu 3 (tiga) digit pertama di depan koma, 5
(lima) desimal di belakang koma
Contoh: 12,89% diisi 01289000
- Dikosongkan atau diisi 0 sebanyak 8 digit jika Jenis Transaksi adalah
Repo atau Repo Syariah
24. Harga
Numerik (8,5)
- Diisi harga dalam persentase, harus > 0
- Diisi 8 (delapan) digit yaitu 3 (tiga) digit pertama di depan koma, 5
(lima) desimal di belakang koma
Contoh: 98,75% diisi 09875000
- Dikosongkan atau diisi 0 sebanyak 8 digit jika jenis transaksi adalah
repo atau repo syariah
170
III.11 FORM 401 DAN 402
PDN GABUNGAN KANTOR DN DAN GABUNGAN KANTOR DN & LN
III.11.1 Sandi Rincian Form 401: PDN Gabungan Kantor DN dan Form 402:
Gabungan Kantor DN & LN
KOLOM SANDI
1. Jenis
a. Aktiva valas tidak termasuk giro pada Bank lain 10 b. Aktiva valas term deposit 11
c. Aktiva valas giro pada Bank lain 15
d. Pasiva valas 29
e. Rekening Administratif Tagihan Valas dan Transaksi Derivatif
i. Rekening administratif 31 ii. Kontrak pembelian forward 32 iii. Kontrak pembelian futures 33 iv. Transaksi derivatif di luar kontrak pembelian forward,
futures, dan option 34
f. Rekening Administratif Kewajiban Valas dan Transaksi Derivatif
i. Rekening administratif 35 ii. Kontrak penjualan forward 39 iii. Kontrak penjualan futures 51 iv. Transaksi derivatif di luar kontrak penjualan forward,
futures, dan option 52
g. Posisi Struktural
i. Posisi struktural aktiva 55
ii. Posisi struktural pasiva 59
h. Kontrak Option (1*) i. Kontrak penjualan put option (Bank sebagai writer) 61 ii. Kontrak pembelian put option (Bank sebagai holder, khusus
option yang identik) 65
iii. Kontrak penjualan call option (Bank sebagai writer) 67 iv. Kontrak pembelian call option (Bank sebagai holder, khusus
option yang identik) 69
i. Kontrak Option (2*) i. Kontrak penjualan put option (Bank sebagai writer) 71 ii. Kontrak pembelian put option (Bank sebagai holder) 75 iii. Kontrak penjualan call option (Bank sebagai writer) 77 iv. Kontrak pembelian call option (Bank sebagai holder) 79
v. Modal dalam Rupiah 99
2. Sandi Mata Uang
Lihat Daftar Sandi Mata Uang (subbab IV.3)
3. Jumlah (Jutaan Rupiah)
1*) Hanya diisi oleh Bank yang tidak wajib memperhitungkan risiko pasar dalam kewajiban penyediaan modal minimum, yaitu menggunakan nilai notional.
2*) Hanya diisi oleh Bank yang wajib memperhitungkan risiko pasar dalam kewajiban penyediaan modal minimum, menggunakan nilai delta ekuivalen,
dan Bank yang tidak wajib memperhitungkan risiko pasar dalam kewajiban penyediaan modal minimum namun dapat menghitung nilai delta dari seluruh posisi option yang dimiliki.
171
III.11.2 Penjelasan Form 401: PDN Gabungan Kantor DN dan Form 402:
PDN Gabungan Kantor DN & LN
Yang dilaporkan adalah PDN gabungan dari seluruh kantor Bank pelapor
yang beroperasi di dalam negeri (wilayah Republik Indonesia) untuk form 401,
dan PDN gabungan dari seluruh kantor Bank Pelapor yang beroperasi baik di
dalam negeri maupun di luar negeri untuk form 402.
Adapun output monitoring PDN adalah angka yang merupakan
penjumlahan dari nilai absolut per valuta yang semuanya dinyatakan dalam
Rupiah dari:
1. selisih bersih aktiva dan pasiva dalam neraca untuk setiap valuta asing,
ditambah dengan;
2. selisih bersih tagihan dan kewajiban untuk setiap valuta baik yang
merupakan komitmen maupun kontijensi dalam rekening administratif
dalam valuta asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Data yang dilaporkan dalam form-form ini adalah per item atau per pos
neraca aktiva dan pasiva sesuai dengan valuta masing-masing yang
merupakan posisi pada 2 (dua) hari kerja sebelum tanggal pelaporan atau H-2.
Bagi Bank yang berstatus devisa yang tidak memiliki kantor di luar
negeri maka hanya mengisi form 401 saja. Sementara itu, bagi Bank umum
nondevisa tidak perlu mengisi form 401 dan form 402.
KOLOM FORM 401 DAN FORM 402
1. Jenis
Diisi karakter sebanyak 2 digit sesuai tabel Sandi Rincian, yaitu:
Aktiva valas
Adalah kas, emas, giro (termasuk giro pada Bank Indonesia), Deposit on
Call, deposito berjangka, sertifikat deposito, margin deposit, surat
berharga, kredit yang diberikan, nilai bersih wesel ekspor yang telah
diambil alih, rekening antarkantor aktiva dan tagihan lainnya dalam
valuta asing, baik kepada penduduk maupun bukan penduduk. Untuk
aktiva produktif, nilai yang dicantumkan adalah nilai sebesar nilai buku
yaitu setelah dikurangi penyisihan penghapusan aktiva produktif yang
wajib dibentuk dalam valuta asing yang sama dengan valuta aktif
produktif yang bersangkutan. Termasuk dalam tagihan lainnya antara
lain adalah penyertaan dalam valuta asing, aktiva tetap kantor cabang di
172
luar negeri (setelah dikurangi depresiasi), pendapatan bunga yang masih
harus diterima (accrued interest), tagihan akseptasi, transaksi reverse
repo, dan tagihan derivatif. Rekening antarkantor bagi kantor cabang
Bank asing adalah seluruh rekening antarkantor aktiva dengan kantor di
luar negeri, termasuk yang diperhitungkan dalam komponen modal (dana
usaha).
Pasiva valas
Adalah giro, Deposit on Call, deposito berjangka, sertifikat deposito,
margin deposit, pinjaman yang diterima, jaminan impor, rekening
antarkantor pasiva dan kewajiban lainnya dalam valuta asing baik
kepada penduduk maupun bukan penduduk. Khusus untuk rekening
antarkantor bagi kantor cabang Bank asing, yang diperhitungkan adalah
kelebihan dari selisih bersih rekening antarkantor (aktiva / pasiva)
dengan Dana Usaha yang dinyatakan sebelumnya. Termasuk dalam
pengertian ini adalah pendapatan komprehensif lainnya dari surat
berharga valuta asing selain saham. Termasuk dalam pengertian
kewajiban lainnya antara lain adalah biaya yang masih harus dibayar
(accrued interest), kewajiban akseptasi, transaksi repo, dan kewajiban
derivatif. Rekening antarkantor pasiva bagi kantor cabang Bank asing
adalah seluruh rekening antarkantor pasiva dari kantor pusat di luar
negeri termasuk yang diperhitungkan dalam komponen modal (dana
usaha).
Rekening administratif valas
Adalah rekening yang dapat menimbulkan tagihan dan/atau kewajiban di
masa mendatang yang merupakan komitmen dan kontijensi melalui
transaksi valuta asing yang mencakup spot, forward, option yang
diterbitkan oleh Bank (Bank sebagai writer), future, kerugian /
keuntungan margin trading yang belum diselesaikan, Bank garansi dan
L/C yang dipastikan akan menjadi kewajiban Bank setelah dikurangi
margin deposit serta produk-produk lain yang sejenis terhadap penduduk
maupun bukan penduduk.
Posisi struktural
Adalah posisi yang sekurang-kurangnya memenuhi kriteria:
Bagian dari investasi strategis dan penting untuk operasional Bank,
atau posisi yang diwajibkan oleh otoritas
Posisi tersebut merupakan investasi jangka menengah atau jangka
panjang dan tidak digunakan untuk tujuan spekulatif
173
Posisi tersebut telah disetujui oleh direksi Bank
Yang termasuk dalam posisi struktural adalah:
Penempatan dana yang bersifat permanen di kantor cabang di luar
negeri yang diwajibkan oleh otoritas setempat
Pembelian aktiva tetap untuk operasional kantor cabang Bank di luar
negeri
Penyertaan dalam valuta asing, tidak termasuk penyertaan dalam
rangka penyelamatan kredit
Dana usaha kantor cabang Bank asing di Indonesia yang
diperhitungkan sebagai modal
Contoh dari posisi struktural pasiva adalah penempatan dana oleh kantor
pusat atau kantor cabang dari Bank asing pada kantor cabang Bank
asing di Indonesia (inter-office fund), yang dalam hal ini merupakan
komponen modal untuk Bank asing.
Kontrak option
Terdiri dari item-item berikut:
Kontrak penjualan put option (Bank sebagai writer)
Kontrak pembelian put option (Bank sebagai holder)
Kontrak penjualan call option (Bank sebagai writer)
Kontrak pembelian call option (Bank sebagai holder)
Kontrak option diisi berbeda oleh dua kelompok Bank, yaitu kontrak
option yang pertama diisi oleh Bank-Bank yang tidak wajib
memperhitungkan risiko pasar dalam kewajiban penyediaan modal
minimum (yaitu menggunakan nilai notional), sementara kontrak option
yang kedua diisi oleh Bank-Bank yang wajib memperhitungkan risiko
pasar dalam kewajiban penyediaan modal minimum (yaitu menggunakan
nilai delta ekuivalen), atau dapat diisi oleh Bank-Bank yang tidak wajib
memperhitungkan risiko pasar dalam kewajiban penyediaan modal
minimum namun dapat menghitung nilai delta dari seluruh posisi option
yang dimiliki.
Modal dalam Rupiah
Adalah modal Bank sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang
berlaku mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank (KPMM)
dalam Rupiah. Modal yang digunakan adalah modal Bank pada posisi
akhir bulan sebelum bulan laporan.
174
2. Sandi Mata Uang
Diisi karakter sebanyak 3 digit sesuai dengan daftar sandi valuta
sebagaimana diatur dalam subbab IV.3. Khusus untuk perkiraan modal
dengan nomor rekening ‘99’ diisi dengan valuta Rupiah.
Contoh mata uang Singapura adalah SGD, dan mata uang European
Community adalah EUR.
3. Jumlah (Jutaan Rupiah)
Diisi numerik sebanyak 9 digit yang merupakan penjumlahan dari
seluruh perkiraan dalam field ‘Jenis’ yang dijabarkan ke dalam jutaan
Rupiah. Penjabaran ke dalam Rupiah menggunakan Kurs Penutupan jam
16.00 WIB pada tanggal laporan sesuai ketentuan mengenai Posisi Devisa
Neto (PDN).
175
III.11.3 Template Form 401: PDN Gabungan Kantor DN dan Form 402: PDN
Gabungan Kantor DN & LN
1) Form PDN Gabungan Kantor DN
Sandi Bank Jenis Kegiatan Usaha Tanggal Laporan Nomor Form Jumlah record isi
Jenis Sandi Valuta Jumlah (Jutaan Rupiah)
2) Form PDN Gabungan Kantor DN & LN
Sandi Bank Jenis Kegiatan Usaha Tanggal Laporan Nomor Form Jumlah record isi
Jenis Sandi Valuta Jumlah (Jutaan Rupiah)
176
III.11.4 Spesifikasi Form 401: PDN Gabungan Kantor DN dan Form 402:
PDN Gabungan Kantor DN & LN
1) Form 401: PDN Gabungan Kantor DN
RECORD HEADER
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
a. Sandi Bank Karakter 3 1-3 Diisi sandi Bank Pelapor
b. Jenis Kegiatan Usaha Karakter 2 4-5 Diisi ‘01’ Konvensional atau ‘08’ Syariah
c. Tanggal Laporan Tanggal 8 6-13 Diisi DDMMYYYY
d. Nomor Form Karakter 3 14-16 Diisi nomor form
e. Jumlah record isi Numerik 8 17-24 Diisi jumlah data yang dilaporkan
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
1. Jenis Karakter 2 1-2 Diisi perkiraan neraca (lihat
list)*, lainnya sistem akan menolak
2. Sandi Mata Uang Karakter 3 3-5 Diisi sandi mata uang (lihat subbab IV.3), lainnya sistem
akan menolak. Untuk rekening '99' hanya diisi IDR (subbab IV.3)
3. Volume (Jumlah Dalam Juta Rupiah) Numerik 9 6-14 Diisi nilai nominal (Juta
rupiah)
2) Form 402: PDN Gabungan Kantor DN & LN
RECORD HEADER
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
a. Sandi Bank Karakter 3 1-3 Diisi sandi Bank Pelapor
b. Jenis Kegiatan Usaha Karakter 2 4-5 Diisi ‘01’ Konvensional atau ‘08’ Syariah
c. Tanggal Laporan Tanggal 8 6-13 Diisi DDMMYYYY
d. Nomor Form Karakter 3 14-16 Diisi nomor form
e. Jumlah record isi Numerik 8 17-24 Diisi jumlah data yang dilaporkan
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
1. Jenis Karakter 2 1-2 Diisi perkiraan neraca (lihat list)*, lainnya sistem akan menolak
2. Sandi Mata Uang Karakter 3 3-5 Diisi sandi mata uang (lihat subbab IV.3), lainnya sistem akan menolak. Untuk rekening '99' hanya diisi IDR
(subbab IV.3)
3. Volume (Jumlah Dalam Juta Rupiah) Numerik 9 6-14 Diisi nilai nominal (Juta rupiah)
177
III.11.5 Aturan Validasi Form 401: PDN Gabungan Kantor DN dan Form
402: PDN Gabungan Kantor DN & LN
1) Form 401: PDN Gabungan Kantor DN
Record Header
a. Sandi Bank
Karakter (3)
- Diisi sandi Bank Pelapor sebanyak 3 (tiga) karakter
b. Jenis Kegiatan Usaha
Karakter (2)
- Diisi hanya sandi ‘01’ atau ‘08’
c. Tanggal Laporan
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan karakter apa pun
Misalnya 9 Juli 2018, diisi 09072018
d. Nomor Form
Karakter (3)
- Diisi dengan ‘401’
e. Jumlah record isi
Numerik (8)
- Diisi numerik 8 digit sesuai jumlah record isi
Record Isi
1. Jenis
Karakter (2)
- Diisi hanya sandi perkiraan neraca yaitu ‘10’, ‘11’, ‘15’, ‘29’, ‘31’, ‘32’,
- Untuk sandi ‘99’ (modal dalam Rupiah), diisi satu kali saja dalam mata
uang ‘IDR’. Apabila diisi lebih dari satu kali dan bukan ‘IDR’, sistem
akan menolak
- Tidak boleh dikosongkan
179
2. Sandi Mata Uang
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi mata uang sebanyak 3 (tiga) karakter sebagaimana
diatur dalam subbab IV.3
- Apabila kolom ‘Jenis’ diisi sandi ‘99’ (modal dalam Rupiah), maka
kolom ini diisi ‘IDR’
3. Volume (Juta Rupiah)
Numerik (9)
- Diisi nominal dalam juta Rupiah sebanyak 9 (sembilan) digit
- Tidak boleh dikosongkan
- Tidak boleh bernilai negatif
- Apabila kolom ‘Jenis’ berisi ‘99’, maka kolom ini harus diisi
180
III.12 FORM 403 DAN 404
POS-POS TERTENTU NERACA (GABUNGAN KANTOR DN DAN GABUNGAN KANTOR DN & LN)
III.12.1 Sandi Rincian Form 403 dan Form 404: Pos-Pos Tertentu Neraca
(Gabungan Kantor DN dan Gabungan Kantor DN & LN)
KOLOM SANDI
1. Pos-Pos
Kas 100
Penempatan pada Bank lain Dalam Negeri 131
Penempatan pada Bank lain Luar Negeri – Giro (NOSTRO) 132
Penempatan pada Bank lain Luar Negeri – Lainnya 133
Surat Berharga yang Dimiliki 140
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 160
Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo)
164
Kredit yang diberikan kepada pihak lain bukan Bank 170
Kredit yang diberikan kepada Bank lain 171
Antarkantor Aktiva dalam negeri 223
Antarkantor Aktiva luar negeri 224
Giro 300
Tabungan 320
Simpanan Berjangka 330
Kewajiban kepada Bank Indonesia 340
Kewajiban pada Bank lain dalam negeri 351
Kewajiban pada Bank lain luar negeri – Giro (VOSTRO) 352
Kewajiban pada Bank lain luar negeri – Lainnya 353
Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
354
Surat Berharga yang diterbitkan 355
Pinjaman yang diterima 360
Antarkantor Pasiva dalam negeri 393
Antarkantor Pasiva luar negeri 394
Posisi Spot Beli yang masih berjalan-terkait dengan Bank 515
Posisi Spot Beli yang masih berjalan-tidak terkait dengan Bank
520
Posisi Spot Jual yang masih berjalan-terkait dengan Bank 571
Posisi Spot Jual yang masih berjalan-tidak terkait dengan Bank
572
Garansi yang diberikan 599
2. Rupiah (dalam Jutaan Rupiah)
3. Valas
a. USD (dalam Jutaan Rupiah)
b. Non USD (dalam Jutaan Rupiah)
4. Jumlah (dalam Jutaan Rupiah)
181
III.12.2 Penjelasan Form 403 dan Form 404: Pos-Pos Tertentu Neraca
(Gabungan Kantor DN dan Gabungan Kantor DN & LN)
Yang dilaporkan adalah penyajian pos-pos tertentu neraca yang
merupakan gabungan kantor Bank di dalam negeri untuk form 403, dan
gabungan kantor Bank di dalam maupun di luar negeri untuk form 404. Bank
yang tidak memiliki kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional di
luar Indonesia tidak melaporkan form 404.
Pos-pos tertentu neraca yang dilaporkan merupakan pos-pos utama
kegiatan usaha Bank yang perubahannya dapat mempengaruhi stabilitas
sistem keuangan (financial system stability). Data yang dilaporkan dalam pos-
pos tertentu neraca ini adalah posisi pos-pos neraca pada 2 (dua) hari kerja
sebelum tanggal laporan (H-2).
Bank syariah atau Bank konvensional yang memiliki UUS tetap
diwajibkan menyampaikan form 403 dan/atau form 404 dengan mengonversi
sendiri menjadi pos-pos tertentu neraca yang ditentukan dalam sistem LHBU
ini. Neraca gabungan dari Bank konvensional termasuk pula KC yang
melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah.
KOLOM FORM 403 DAN FORM 404
1. Pos-pos
Diisi karakter sebanyak 3 (tiga) digit sesuai dengan sandi tersebut di atas.
Pengertian, definisi, dan tatacara penyusunan pos-pos tertentu di atas
mengacu pada:
a. Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang
berlaku bagi Bank konvensional.
b. Pedoman Penyusunan Laporan Stabilitas Moneter dan Sistem
Keuangan Bulanan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
(LSMK BUS UUS) yang berlaku bagi Bank Syariah. Penyusunan
laporan untuk produk-produk dengan kegiatan menggunakan prinsip
syariah, pelaporannya disesuaikan dengan pos-pos tertentu diatas.
2. Rupiah (dalam Jutaan Rupiah)
Diisi numerik sebanyak 9 (sembilan) digit yaitu saldo dari masing-masing
pos yang dinyatakan dalam jutaan Rupiah.
Contoh saldo sebesar IDR4.752.500.000.000 harus ditulis dengan
004752500.
182
3. Valas
A. USD (dalam Jutaan Rupiah)
Diisi numerik sebanyak 9 (sembilan) digit yaitu saldo dari masing-masing
pos dalam valuta asing berupa mata uang USD yang dinyatakan ke dalam
jutaan Rupiah. Penjabaran ke dalam Rupiah menggunakan Kurs
Penutupan jam 16.00 WIB.
Contoh saldo sebesar IDR2.312.225.000.000 ditulis 002312225.
B. Non USD (dalam Jutaan Rupiah)
Diisi numerik sebanyak 9 (sembilan) digit yaitu saldo dari masing-masing
pos dalam valuta asing berupa mata uang selain USD yang dinyatakan ke
dalam jutaan Rupiah. Penjabaran ke dalam Rupiah menggunakan Kurs
Penutupan jam 16.00 WIB.
Contoh saldo sebesar IDR1.312.225.000.000 ditulis 001312225.
4. Jumlah (dalam Jutaan Rupiah)
Diisi secara otomatis yang merupakan penjumlahan field Rupiah dan
Valas tersebut di atas.
183
III.12.3 Template Form 403 dan Form 404: Pos-Pos Tertentu Neraca
(Gabungan Kantor DN dan Gabungan Kantor DN & LN)
1) Form 403: Pos-Pos Tertentu Neraca (Gabungan Kantor DN)
Sandi Bank Jenis Kegiatan
Usaha Tanggal Laporan Nomor Form Jumlah record isi
Pos-Pos Rupiah (dalam
Jutaan Rupiah)
Valas
Jumlah (dalam
Jutaan Rupiah) USD (dalam
Jutaan Rupiah)
Non USD (dalam
Jutaan Rupiah)
2) Form 404: Pos-Pos Tertentu Neraca (Gabungan Kantor DN & LN)
Sandi Bank Jenis Kegiatan
Usaha Tanggal Laporan Nomor Form Jumlah record isi
Pos-Pos Rupiah (dalam
Jutaan Rupiah)
Valas
Jumlah (dalam
Jutaan Rupiah) USD (dalam
Jutaan Rupiah)
Non USD (dalam
Jutaan Rupiah)
184
III.12.4 Spesifikasi Form 403 dan Form 404: Pos-Pos Tertentu Neraca
(Gabungan Kantor DN dan Gabungan Kantor DN & LN)
1) Form 403: Pos-Pos Tertentu Neraca (Gabungan Kantor DN)
RECORD HEADER
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
a. Sandi Bank Karakter 3 1-3 Diisi sandi Bank Pelapor
b. Jenis Kegiatan Usaha Karakter 2 4-5 Diisi ‘01’ Konvensional atau ‘08’ Syariah
c. Tanggal Laporan Tanggal 8 6-13 Diisi DDMMYYYY
d. Nomor Form Karakter 3 14-16 Diisi nomor form
e. Jumlah record isi Numerik 8 17-24 Diisi jumlah data yang dilaporkan
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
1. Pos-Pos Karakter 3 1-3 Diisi Pos-pos (lihat Daftar), lainnya sistem akan
menolak
2. Rupiah (Juta Rupiah) Numerik 9 4-12 Hanya diisi dengan saldo pos-pos dalam mata uang rupiah, mis; kredit yg diberikan dalam rupiah. Apabila tidak terdapat Pos-pos dalam
rupiah,diisi dengan 0 sebanyak 9 digit
3. Valas
a. USD (Juta Rupiah) Numerik 9 13-21 Diisi dengan eqiv.jutaan rupiah. Hanya diisi dengan saldo pos-pos dalam mata uang USD, mis; kredit yg diberikan dalam valas. Apabila tidak terdapat perkiraan dalam valas USD,diisi
dengan 0 sebanyak 9 digit
b. Non USD (Juta Rupiah) Numerik 9 22-30 Diisi dengan eqiv.jutaan rupiah. Hanya diisi dengan saldo pos-pos dalam mata uang valas
non USD, mis; kredit yg diberikan dalam valas. Apabila tidak terdapat perkiraan dalam valas Non USD,diisi dengan 0 sebanyak 9 digit
4. Jumlah (Juta Rupiah) Numerik 9 31-39 Penjumlahan field 'Rupiah', 'Valas - USD' dan
‘Valas – Non USD’
2) Form 404: Pos-Pos Tertentu Neraca (Gabungan Kantor DN & LN)
RECORD HEADER
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
a. Sandi Bank Karakter 3 1-3 Diisi sandi Bank Pelapor
b. Jenis Kegiatan Usaha Karakter 2 4-5 Diisi ‘01’ Konvensional atau ‘08’ Syariah
c. Tanggal Laporan Tanggal 8 6-13 Diisi DDMMYYYY
d. Nomor Form Karakter 3 14-16 Diisi nomor form
e. Jumlah record isi Numerik 8 17-24 Diisi jumlah data yang dilaporkan
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
1. Pos-Pos Karakter 3 1-3 Diisi Pos-pos (lihat Daftar), lainnya sistem akan menolak
2. Rupiah (Juta Rupiah) Numerik 9 4-12 Hanya diisi dengan saldo pos-pos dalam mata
uang rupiah, mis; kredit yg diberikan dalam rupiah. Apabila tidak terdapat Pos-pos dalam rupiah,diisi dengan 0 sebanyak 9 digit
185
RECORD ISI
No. KOLOM Jenis Data Jumlah Posisi Keterangan
3. Valas
a. USD (Juta Rupiah) Numerik 9 13-21 Diisi dengan eqiv.jutaan rupiah. Hanya diisi dengan saldo pos-pos dalam mata uang USD, mis; kredit yg diberikan dalam valas. Apabila tidak terdapat Perkiraan dalam valas USD,diisi
dengan 0 sebanyak 9 digit
b. Non USD (Juta Rupiah) Numerik 9 22-30 Diisi dengan eqiv.jutaan rupiah. Hanya diisi dengan saldo pos-pos dalam mata uang valas non USD, mis; kredit yg diberikan dalam valas.
Apabila tidak terdapat Perkiraan dalam valas Non USD,diisi dengan 0 sebanyak 9 digit
4. Jumlah (Juta Rupiah) Numerik 9 31-39 Penjumlahan field 'Rupiah', 'Valas-USD', dan
‘Valas – Non USD’
186
III.12.5 Aturan Validasi Form 403 dan Form 404: Pos-Pos Tertentu Neraca
(Gabungan Kantor DN dan Gabungan Kantor DN & LN)
1) Form 403: Pos-Pos Tertentu Neraca (Gabungan Kantor DN)
Record Header
a. Sandi Bank
Karakter (3)
- Diisi sandi Bank Pelapor sebanyak 3 (tiga) karakter
b. Jenis Kegiatan Usaha
Karakter (2)
- Diisi hanya sandi ‘01’ atau ‘08’
c. Tanggal Laporan
Tanggal (8)
- Diisi 8 (delapan) digit yang terdiri dari 2 (dua) digit pertama tanggal, 2
(dua) digit berikutnya bulan, 4 (empat) digit terakhir tahun
(ddmmyyyy)
- Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak dipisahkan karakter apa pun
Misalnya 9 Juli 2018, diisi 09072018
d. Nomor Form
Karakter (3)
- Diisi dengan ‘403’
e. Jumlah record isi
Numerik (8)
- Diisi numerik 8 digit sesuai jumlah record isi
Record Isi
1. Pos-Pos
Karakter (3)
- Diisi hanya sandi pos-pos tertentu yaitu ‘100’, ‘131’, ‘132’, ‘133’, ‘140’,
1. Perhitungan Proyeksi kelebihan/kekurangan Saldo Giro di BI untuk posisi H+1 sampai H+14, W3 dan W4 dihitung dengan cara sebagai berikut:
a. Proyeksi saldo giro rupiah untuk setiap field H+1 sampai dengan H+14 merupakan hasil dari penjumlahan dari masing-masing field
transaksi rupiah pada form 405 ditambahkan dengan hasil dari penjumlahan dari masing-masing field transaksi rupiah pada form
406 (pendekatan behavioral) ditambahkan posisi proyeksi saldo giro rupiah di BI pada H-1 ditambahkan dengan nilai surat-surat berharga yang diperhitungkan untuk GWM sekunder dan dikurangkan dengan
KH+i(Rp405) = penjumlahan pada field H+i transaksi rupiah pada form
405
KH+i(Rp406) = penjumlahan pada field H+i transaksi rupiah pada form
406 (pendekatan behavioral)
P(Rp)H+i-1 = Proyeksi saldo giro rupiah di BI pada H+i-1
SSBH+i(Rp) = Nilai surat-surat berharga pada H+i yang diperhitungkan
untuk GWM Sekunder
GWMH+i(Rp) = GWM rupiah pada H+i
b. Proyeksi saldo giro rupiah untuk field W3 dan W4 merupakan hasil
dari penjumlahan secara kumulatif yang telah dikenakan faktor pengali dari masing-masing field H+15 sampai dengan H+21 untuk field W3 dan field H+22 sampai dengan H+30 untuk field W4 dari
transaksi rupiah pada form 405 ditambahkan dengan hasil dari penjumlahan dari masing-masing field W3 dan W4 transaksi rupiah
pada form 406 (pendekatan behavioral) ditambahkan posisi proyeksi saldo giro rupiah di BI pada pada H+14 untuk perhitungan field W3
dan posisi proyeksi saldo giro rupiah pada H+21 untuk perhitungan field W4 yang telah dikenakan faktor pengali ditambahkan dengan
nilai surat-surat berharga yang diperhitungkan untuk GWM sekunder secara kumulatif dan dikurangkan dengan GWM rupiah secara
KH+i(Rp405) = penjumlahan pada field H+i transaksi rupiah pada form
405
Kw3(Rp406) = penjumlahan pada field w3 transaksi rupiah pada form
406 (pendekatan field)
Kw4(Rp406) = penjumlahan pada field w4 transaksi rupiah pada form
406 (pendekatan behavioral)
SSBH+i(Rp) = Nilai surat-surat berharga pada H+i yang diperhitungkan
untuk GWM Sekunder
GWMH+i(Rp) = GWM rupiah pada H+i
c. GWM rupiah dan surat-surat berharga yang diperhitungkan untuk GWM sekunder diasumsikan menggunakan data posisi H dan selalu sama untuk posisi H+1 sampai dengan H+30.
d. Penjumlahan dari masing-masing field transaksi rupiah pada form 405 dengan masing-masing field transaksi rupiah pada form 406
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut (kertas kerja terlampir):
1) Beberapa komponen transaksi rupiah pada form 405 tidak
diperhitungkan dan diganti dengan komponen transaksi rupiahpada form 406 sebagaimana tabel berikut.
Form 405 Form 406
Transaksi Antar bank
Penempatan pada bank lain
jatuh waktu (1067)
Pinjaman kepada bank lain
jatuh waktu (1068)
Transaksi Antar bank
Penempatan pada
bank lain jatuh waktu
(3162)
Pinjaman kepada bank
lain jatuh waktu
(3163)
Kredit/Pembiayaan
Kredit/Pembiayaan yang
diberikan (1136)
Kredit/Pembiayaan
Kredit/Pembiayaan
yang diberikan (3228)
284
Form 405 Form 406
Dana Pihak Ketiga
Tabungan dan Giro (1148)
Deposito (1149)
Dana Pihak Ketiga
Tabungan dan Giro
(3072 dan 3086)
Deposito (3122 dan
3136)
2) Untuk komponen transaksi rupiah lainnya pada form 406 dapat langsung ditambahkan dalam perhitungan dengan form 405.
e. Proyeksi saldo giro valuta asing untuk setiap field H+1 sampai dengan
H+14 merupakan hasil dari penjumlahan dari masing-masing field transaksi valuta asing pada form 405 ditambahkan dengan hasil dari
penjumlahan dari masing-masing field transaksi valuta asing pada form 406 ditambahkan posisi saldo giro valuta asing di BI pada H-1
P(Vls)H+i = Proyeksi saldo giro valuta asing pada H+i
KH+i(Vls405) = penjumlahan pada field H+i transaksi valuta asing pada
form 405
KH+i(Vls406) = penjumlahan pada field H+i transaksi valuta asing pada
form 406 (pendekatan behavioral)
P(Vls)H+i-1 = Proyeksi saldo giro valuta asing di BI pada H+i-1
GWMH+i(Vls) = GWM valuta asing pada H+i
f. Proyeksi saldo giro valuta asing untuk field W3 dan W4 merupakan hasil dari penjumlahan secara kumulatif yang telah dikenakan faktor
pengali dari masing-masing field H+15 sampai dengan H+21 untuk field W3 dan field H+22 sampai dengan H+30 untuk field W4 dari
transaksi valuta asing pada form 405 ditambahkan dengan hasil dari penjumlahan dari masing-masing field W3 dan W4 transaksi valuta
asing pada form 406 (pendekatan behavioral) ditambahkan posisi proyeksi saldo giro valuta asing di BI pada pada H+14 untuk perhitungan field W3 dan posisi proyeksi saldo giro valuta asing pada
H+21 untuk perhitungan field W4 yang telah dikenakan faktor pengali ditambahkan dengan nilai surat-surat berharga yang diperhitungkan
untuk GWM sekunder secara kumulatif dan dikurangkan dengan GWM rupiah secara kumulatif.
P(Vls)w3 = Proyeksi saldo giro valuta asing pada w3
P(Vls)w4 = Proyeksi saldo giro valuta asing pada w4
P(Vls)H+14 = Proyeksi saldo giro valuta asing pada H+14
P(Vls)H+21 = Proyeksi saldo giro valuta asing pada H+21
KH+i(Vls405) = penjumlahan pada field H+i transaksi valuta asing pada
form 405
Kw3(Vls406) = penjumlahan pada field w3 transaksi valuta asing pada
form 406 (pendekatan behavioral)
Kw4(Vls406) = penjumlahan pada field w4 transaksi valuta asing pada
form 406 (pendekatan behavioral)
GWMH+i(Rp) = GWM valuta asing pada H+i
g. GWM valuta asing diasumsikan menggunakan data posisi H dan selalu sama untuk posisi H+1 sampai dengan H+30
h. Penjumlahan dari masing-masing field transaksi valuta asing pada form 405 dengan masing-masing field transaksi valuta asing pada form
406 dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
i. Beberapa komponen transaksi valuta asing pada form 405 tidak diperhitungkan dan diganti dengan komponen transaksi valuta
asing pada form 406 sebagaimana tabel berikut.
Form 405 Form 406
Transaksi Antar bank
Penempatan pada bank lain
jatuh waktu (1430)
Pinjaman kepada bank lain
jatuh waktu (1431)
Transaksi Antar bank
Penempatan pada bank
lain jatuh waktu (3165)
Pinjaman kepada bank
lain jatuh waktu (3166)
Kredit/Pembiayaan
Kredit/Pembiayaan yang
diberikan (1486)
Kredit/Pembiayaan
Kredit/Pembiayaan yang
diberikan (3229)
Dana Pihak Ketiga
Tabungan (1496)
Deposito (1497)
Dana Pihak Ketiga
Tabungan dan Giro
(3075 dan 3089)
Deposito (3125 dan
3139)
286
ii. Untuk komponen transaksi valuta asing lainnya pada form 406 dapat langsung ditambahkan dalam perhitungan dengan form
405.
i. Surat-surat Berharga yang diperhitungkan untuk GWM Sekunder merupakan surat-surat berharga yang dapat diperhitungkan untuk
GWM Sekunder sebagaimana definisi pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Giro Wajib Minimum.
j. GWM merupakan Giro Wajib Minimum sebagaimana definisi pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Giro Wajib Minimum.
2. Bila Proyeksi Saldo Giro di BI adalah kelebihan maka saldo tersebut ditempatkan pada Proyeksi kelebihan Saldo Giro di BI (Rupiah (4052) atau
Valas(4116)) dan Bank harus menginformasikan rencana penggunaan Saldo tersebut, yaitu dengan memilih rencana penggunaan sesuai pilihan yang tersedia (4067, 4077, 4087,4109, 4127, 4137, 4147 dan/atau 4157)
3. Bila Proyeksi Saldo Giro di BI adalah kekurangan maka saldo tersebut ditempatkan pada Proyeksi kekurangan Saldo Giro di BI (Rupiah (4053)
atau Valas(4117)) dan Bank harus menginformasikan rencana pendanaan Saldo tersebut, yaitu dengan memilih rencana pendanaan sesuai pilihan yang tersedia (4066, 4076, 4086,4108, 4126, 4136, 4146 dan/atau 4156)
4. Penyampaian Informasi rencana penggunaan/pendanaan Proyeksi Saldo Giro di BI (baik Surplus atau Defisit) disampaikan di field proyeksi t+1 dst
pada form 406 RPP (Rencana Pendanaan - Penggunaan)
287
Lampiran Kertas Kerja Perhitungan RPP
Transaksi Rupiah
Proyeksi arus kas - Berdasarkan
Pendekatan Remaining Maturity Sandi
Posisi remaining maturity
H H+1 ……… H+14 W3 W4
I. Settlement/pos-pos tertentu yang
mempengaruhi ON B/S Rupiah
A. Saldo Giro BI 1051
200.00
1. Rupiah 1052
100.00
2. Valas 1053
100.00
B. Kas / Uang Tunai 1058
90.00
1. Rupiah 1059
50.00
2. Valas 1060
40.00
C. Transaksi Jatuh Waktu 1065
68.00 (93.00) (66.00) 99.00
1. Transaksi Antar Bank 1066
(38.00)
14.00
4.00
13.00
1.1 Penempatan Pada Bank Lain Jatuh
waktu (placement jatuh waktu) 3162
150.00
10.00
5.00
15.00
10.00
1.2 Pinjaman Dari Bank Lain Jatuh
waktu (borrowing jatuh waktu) 3163
200.00
35.00
10.00
3.00
1.3 Reverse repo SBI/SBIS 1069
5.00
10.00
1.4 Repo SBI/SBIS 1070
5.00
1.00
1.5 Reverse repo SBN 1071
1.00
3.00
1.6 Repo SBN 1072
3.00
1.7 Reverse repo SSB/SSBS Korporasi 1073
2.00
3.00
1.8 Repo SSB/SSBS Korporasi 1074
1.00
5.00
1.00
1.9 Antar bank aktiva lainnya 1075
2.00
5.00
1.10 Antar bank passiva lainnya 1076
5.00
9.00
2. Transaksi Dengan Bank Indonesia 1085
80.00
(41.00)
(20.00)
(3.00)
2.1 SBI/SBIS 1086
150.00
10.00
(5.00)
29.00
(3.00)
a SBI/SBIS Jatuh waktu 1087
10.00
30.00
b Settlement SBI/SBIS 1088
5.00
1.00
3.00
2.2 Deposit Facility/FASBIS jatuh waktu 1093
10.00
10.00
2.3 Term Deposit jatuh waktu 1094
15.00
15.00
2.4 Lending/Financing Facility jatuh
waktu 1095
2.5 Repo 1096
100.00 -
(36.00)
(49.00) -
a SBI/SBIS jatuh waktu 1097
36.00
b SBN jatuh waktu 1098
49.00
2.6 Reverse Repo SBN 1099
50.00
45.00
3. Transaksi Dengan Pemerintah dan
Korporasi 1120
26.00
(66.00)
(50.00)
89.00
288
Proyeksi arus kas - Berdasarkan
Pendekatan Remaining Maturity Sandi
Posisi remaining maturity
H H+1 ……… H+14 W3 W4
3.1 SBN 1121
150.00
26.00
3.2 SSB/SSBS Korporasi 1122
200.00
49.00
89.00
3.3 Obligasi/Sukuk Subordinasi 1123
250.00
65.00
50.00
3.4 SSB/SSBS yang Diterbitkan 1124
150.00
50.00
D. Kredit/Pembiayaan 1135
100.00
115.00
58.00
164.00
1. Kredit/Pembiayaan yang diberikan 3228
2,750.00
100.00
150.00
136.00
164.00
2. Pinjaman/pembiayaan yang diterima 1137
800.00
35.00
78.00
E. Dana Pihak Ketiga 1147
6,250.00
150.00
(25.00)
100.00
100.00
1. Tabungan dan Giro
3072
+
3086
3,500.00
(150.00)
75.00
(150.00)
(250.00)
2. Deposito
3122
+
3136
2,750.00
300.00
(100.00)
250.00
350.00
III. Surat-Surat Berharga
10.00
(25.00)
(100.00) -
1. Pembayaran Pokok dan Bunga/Imbalan
dari SSB/SSBS yang diterbitkan
a. Rupiah 3187
25.00
2. Buyback SBN dan SSB/SSBS lainnya
a. Rupiah 3196
10.00
3. Call Option Obligasi Subordinasi
a. Rupiah 3206
100.00
IV. Kredit/Pembiayaan
(150.00)
-
(250.00)
(115.00)
(195.00)
2. Realisasi penyaluran kredit/pembiayaan
a. Rupiah 3236
(150.00)
(250.00)
(115.00)
(195.00)
V. Pasar Modal Dalam Negeri dan Luar
Negeri
-
-
-
-
1.1 Penerbitan Surat utang baru
a. Rupiah 3258
1.2 Penerbitan Saham (IPO dan Right
Issues)
a. Rupiah 3266
II. Settlement/Pos-pos tertentu yang
mempengaruhi OFF B/S Rupiah
A. Dengan Bank Indonesia 1170
304.00
460.00
(708.00)
(179.00)
11.00
1. Spot/tod/tom 1171
(18.00)
23.00
24.00
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1172
97.00
46.00
78.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1173
115.00
23.00
54.00
2. Forward 1174
240.00
23.00
(280.00)
(9.00)
34.00
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1175
365.00
23.00
65.00
45.00
34.00
289
Proyeksi arus kas - Berdasarkan
Pendekatan Remaining Maturity Sandi
Posisi remaining maturity
H H+1 ……… H+14 W3 W4
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1176
125.00
345.00
54.00
3. Swap 1177
43.00
234.00
(452.00)
19.00
(23.00)
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1178
98.00
234.00
23.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1179
55.00
452.00
4.00
23.00
4. Option 1180
(10.00)
323.00 -
(423.00) -
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1181
35.00
323.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1182
45.00
423.00
5. Transaksi Derivatif Lainnya 1183
49.00
(143.00) -
234.00 -
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1184
49.00
234.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1185
143.00
B. Dengan Pihak Lainnya 1205
(132.00)
74.00
75.00
204.00
180.00
1. Dengan Bank 1225
(7.00)
30.00
25.00
68.00
87.00
1.1. Spot/tod/tom 1226
(30.00)
43.00
(23.00)
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1227
68.00
43.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1228
98.00
23.00
1.2. Forward 1235
(36.00)
19.00
(19.00)
23.00
(12.00)
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1236
24.00
45.00
23.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1237
36.00
5.00
64.00
12.00
1.3. Swap 1245
69.00
(32.00)
34.00
(9.00)
31.00
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1246
69.00
34.00
22.00
31.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1247
32.00
31.00
1.4. Option 1255
45.00
(32.00)
45.00
65.00
(43.00)
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1256
45.00
45.00
65.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1257
32.00
43.00
1.5. Transaksi Derivatif Lainnya 1265
(55.00)
32.00
(12.00)
(11.00)
111.00
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1266
32.00
111.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1267
55.00
12.00
11.00
2. Dengan Nasabah Perorangan 1287
(316.00)
30.00
25.00
68.00
87.00
2.1. Spot/tod/tom 1294
(110.00)
43.00
(23.00)
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1295
235.00
43.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1296
345.00
23.00
2.2. Forward 1305
56.00
19.00
(19.00)
23.00
(12.00)
290
Proyeksi arus kas - Berdasarkan
Pendekatan Remaining Maturity Sandi
Posisi remaining maturity
H H+1 ……… H+14 W3 W4
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1306
56.00
24.00
45.00
23.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1307
5.00
64.00
12.00
2.3. Swap 1315
(115.00)
(32.00)
34.00
(9.00)
31.00
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1316
34.00
22.00
31.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1317
115.00
32.00
31.00
2.4. Option 1325
(98.00)
(32.00)
45.00
65.00
(43.00)
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1326
45.00
65.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1327
98.00
32.00
43.00
2.5. Transaksi Derivatif Lainnya 1335
(49.00)
32.00
(12.00)
(11.00)
111.00
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1336
32.00
111.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1337
49.00
12.00
11.00
3. Dengan Nasabah Korporasi 1357
191.00
14.00
25.00
68.00
6.00
3.1. Spot/tod/tom 1365
68.00
43.00
(23.00)
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1366
68.00
43.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1367
23.00
3.2. Forward 1375
48.00
19.00 (19.00)
23.00 (12.00)
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1376
48.00
24.00
45.00
23.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1377
5.00
64.00
12.00
3.3. Swap 1385
36.00
(32.00)
34.00
(9.00)
31.00
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1386
36.00
34.00
22.00
31.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1387
32.00
31.00
3.4. Option 1395
68.00
(48.00)
45.00
65.00
(43.00)
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1396
68.00
45.00
65.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1397
48.00
43.00
3.5. Transaksi Derivatif Lainnya 1405
(29.00)
32.00
(12.00)
(11.00)
30.00
a. arus kas masuk (beli Rupiah) 1406
32.00
30.00
b. arus kas keluar (jual Rupiah) 1407
29.00
12.00
11.00
Aktual
(H) H+1 …. H+14 W3 W4
total transaksi harian rupiah 712 (911) (98) 359
proyeksi saldo giro rupiah pada BI 1500 2,212 1,301 1,203 1,562
291
Proyeksi arus kas - Berdasarkan
Pendekatan Remaining Maturity Sandi
Posisi remaining maturity
H H+1 ……… H+14 W3 W4
SSB yang diperhitungkan pada GWM
Sekunder 48 48 48 48 48
GWM Rupiah 1547 1,547 1,547 1,547 1,547
kelebihan/kekurangan 1 713 (198) (296) 63
Transaksi Valas
Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan
Remaining Maturity Sandi
Posisi remaining maturity
H H+1 ……… H+14 W3 W4
III. Settlement/Pos-pos tertentu yang
Mempengaruhi ON B/S Valas
A. Transaksi Antar Bank 1427
(21.00)
-
(1.00)
46.00
(127.00)
1. Saldo Nostro 1428
1,200.00
2. Saldo Vostro 1429
985.00
3. Penempatan Pada Bank Lain Jatuh
waktu (placement jatuh waktu) 3165
100.00
45.00
12.00
4. Pinjaman Dari Bank Lain Jatuh waktu
(borrowing jatuh waktu) 3166
85.00
32.00
45.00
5. Reverse repo SSB/SSBS 1432
6. Repo SSB/SSBS 1433
23.00
32.00
7. Antar bank aktiva lainnya 1434
54.00
34.00
8. Antar bank passiva lainnya 1435
43.00
23.00
50
B. Transaksi Dengan Bank Indonesia 1454
12.00
-
43.00
-
-
1. Term Deposit jatuh waktu 1455
100.00
12.00
43.00
C. Transaksi Dengan Pemerintah dan
Korporasi 1475
9.00
-
34.00
29.00
5.00
1. SBN 1476
50.00
12.00
34.00
2. SSB/SSBS Korporasi 1477
34.00
5.00
3. Obligasi/Sukuk Subordinasi 1478
15.00
3.00
4. SSB/SSBS yang Diterbitkan 1479
5.00
D. Kredit/Pembiayaan 1485
(33.00)
(27.00)
35.00
11.00
1. Kredit/Pembiayaan yang diberikan 3229
1,300.00
12.00
23.00
35.00
54.00
2. Pinjaman/Pembiayaan yang diterima 1487
255.00
45.00
50.00
43.00
E. Dana Pihak Ketiga 1495
1,800.00
(80.00)
-
(100.00)
50.00
(252.00)
1. Tabungan
3075
+
3089
1,000.00
100.00
(300.00)
200.00
(300.00)
2. Deposito
3125
+
3139
800.00
(180.00)
200.00
(150.00)
48.00
III. Surat-Surat Berharga
10.00
(25.00)
(100.00)
-
292
Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan
Remaining Maturity Sandi
Posisi remaining maturity
H H+1 ……… H+14 W3 W4
1. Pembayaran Pokok dan
Bunga/Imbalan dari SSB/SSBS yang
diterbitkan
a. valas 3188
25.00
2. Buyback SBN dan SSB/SSBS lainnya
a. valas 3197
10.00
3. Call Option Obligasi Subordinasi
a. valas 3207
100.00
IV. Kredit/Pembiayaan
(50.00)
-
(75.00)
(100.00)
(121.00)
2. Realisasi penyaluran kredit/pembiayaan
b. Valas 3237
(50.00)
(75.00)
(100.00)
(121.00)
V. Pasar Modal Dalam Negeri dan Luar
Negeri
-
-
-
-
1.1 Penerbitan Surat utang baru
a. valas 3259
1.2 Penerbitan Saham (IPO dan Right
Issues)
a. valas 3267
IV. Settlement/Pos-pos tertentu yang
Mempengaruhi OFF B/S Valas
A. Dengan Bank Indonesia 1527
304.00
30.00
-
18.00
33.00
26.00
1. Spot/tod/tom 1528
(18.00)
43.00
-
a. arus kas masuk (beli valas) 1529
97.00
43.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1530
115.00
2. Forward 1535
240.00
19.00
-
(49.00)
23.00
(12.00)
a. arus kas masuk (beli valas) 1536
365.00
24.00
15.00
23.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1537
125.00
5.00
64.00
12.00
3. Swap 1545
43.00
(32.00)
-
34.00
(9.00)
31.00
a. arus kas masuk (beli valas) 1546
98.00
34.00
22.00
31.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1547
55.00
32.00
31.00
4. Option 1555
(10.00)
(32.00)
-
45.00
30.00
(43.00)
a. arus kas masuk (beli valas) 1556
35.00
45.00
65.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1557
45.00
32.00
35.00
43.00
5. Transaksi Derivatif Lainnya 1565
49.00
32.00
-
(12.00)
(11.00)
50.00
a. arus kas masuk (beli valas) 1566
49.00
32.00
50.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1567
12.00
11.00
B. Dengan Pihak Lainnya 1587
(132.00)
146.00
-
(80.00)
87.00
326.00
293
Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan
Remaining Maturity Sandi
Posisi remaining maturity
H H+1 ……… H+14 W3 W4
1. Dengan Pihak Bank 1607
(7.00)
30.00
-
(59.00)
68.00
87.00
1.1. Spot/tod/tom 1608
(30.00)
43.00
-
(42.00)
a. arus kas masuk (beli valas) 1609
68.00
43.00
23.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1610
98.00
65.00
1.2. Forward 1615
(36.00)
19.00
-
(34.00)
23.00
(12.00)
a. arus kas masuk (beli valas) 1616
24.00
30.00
23.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1617
36.00
5.00
64.00
12.00
1.3. Swap 1625
69.00
(32.00)
-
(16.00)
(9.00)
31.00
a. arus kas masuk (beli valas) 1626
69.00
34.00
22.00
31.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1627
32.00
50.00
31.00
1.4. Option 1635
45.00
(32.00)
-
45.00
65.00
(43.00)
a. arus kas masuk (beli valas) 1636
45.00
45.00
65.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1637
32.00
43.00
1.5. Transaksi Detivatif Lainnya 1645
(55.00)
32.00
-
(12.00)
(11.00)
111.00
a. arus kas masuk (beli valas) 1646
32.00
111.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1647
55.00
12.00
11.00
2. Dengan Nasabah Perorangan 1667
(316.00)
30.00
-
31.00
(11.00)
152.00
2.1. Spot/tod/tom 1668
(110.00)
43.00
-
(23.00)
a. arus kas masuk (beli valas) 1669
235.00
43.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1670
345.00
23.00
2.2. Forward 1675
56.00
19.00
-
(19.00)
(56.00)
53.00
a. arus kas masuk (beli valas) 1676
56.00
24.00
45.00
23.00
65.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1677
5.00
64.00
79.00
12.00
2.3. Swap 1685
(115.00)
(32.00)
-
34.00
(9.00)
31.00
a. arus kas masuk (beli valas) 1686
34.00
22.00
31.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1687
115.00
32.00
31.00
2.4. Option 1695
(98.00)
(32.00)
-
(14.00)
65.00
(43.00)
a. arus kas masuk (beli valas) 1696
76.00
65.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1697
98.00
32.00
90.00
43.00
2.5. Transaksi Derivatif Lainnya 1705
(49.00)
32.00
-
53.00
(11.00)
111.00
a. arus kas masuk (beli valas) 1706
32.00
65.00
111.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1707
49.00
12.00
11.00
2.3 Swap ...
294
Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan
Remaining Maturity Sandi
Posisi remaining maturity
H H+1 ……… H+14 W3 W4
3. Dengan Nasabah Korporasi 1727
191.00
86.00
-
(52.00)
30.00
87.00
3.1. Spot/tod/tom 1728
68.00
43.00
-
(23.00)
a. arus kas masuk (beli valas) 1729
68.00
43.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1730
23.00
3.2. Forward 1735
48.00
19.00
-
(19.00)
23.00
(12.00)
a. arus kas masuk (beli valas) 1736
48.00
24.00
45.00
23.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1737
5.00
64.00
12.00
3.3. Swap 1745
36.00
(32.00)
-
25.00
(9.00)
31.00
a. arus kas masuk (beli valas) 1746
36.00
25.00
22.00
31.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1747
32.00
31.00
3.4. Option 1755
68.00
22.00
-
(47.00)
27.00
(43.00)
a. arus kas masuk (beli valas) 1756
68.00
54.00
35.00
50.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1757
32.00
82.00
23.00
43.00
3.5. Transaksi Derivatif Lainnya 1765
(29.00)
34.00
-
12.00
(11.00)
111.00
a. arus kas masuk (beli valas) 1766
34.00
24.00
111.00
b. arus kas keluar (jual valas) 1767
29.00
12.00
11.00
Aktual
(H) H+1 …. H+14 W3 W4
total transaksi harian valas 23 (213) 80 (132)
Proyeksi Saldo Giro Valas pada BI 500 523 310 390 258
GWM Valas 489 489 489 489 489
kelebihan/kekurangan 11 34 (179) (99) (231)
Rencana Pendanaan-Pengunaan
Proyeksi Arus Kas – Berdasarkan
Pendekatan Rencana Pendanaan dan
Penggunaan
Sandi
Posisi Proyeksi
H H+1 …….. H+14 W3 W4
1. Sumber Pendanaan dan Penggunaan:
Rupiah 3.00 1.00 2.00 -
A. kelebihan/kekurangan Saldo Giro di BI 4051 713.00 (198.00) (296.00) 63.00
a. Proyeksi kelebihan 4052 713.00 - - 63.00
b. Proyeksi kekurangan 4053 - (198.00) (296.00) -
B. Pendanaan/Penggunaan: Instrumen BI
dan SSB/SSBS Pemerintah 4065 (200.00) 50.00 118.00 (13.00)
295
Proyeksi Arus Kas – Berdasarkan
Pendekatan Rencana Pendanaan dan
Penggunaan
Sandi
Posisi Proyeksi
H H+1 …….. H+14 W3 W4
a. arus kas masuk 4066 50.00 118.00
b. arus kas keluar 4067 200.00 13.00
C. Pendanaan/Penggunaan: SSB/SSBS
korporasi 4075 - - - -
a. arus kas masuk 4076
b. arus kas keluar 4077
D. Pendanaan/Penggunaan: Transaksi Antar
Bank 4085 (510.00) 149.00 180.00 (50.00)
a. arus kas masuk 4086 149 180.00
b. arus kas keluar 4087 510.00 50.00
2. Sumber Pendanaan dan Penggunaan:
Valuta Asing - 1.00 1.00 -
A. Kas dan yang ekuivalen 4107 4.00 80.00 20.00 81.00
a. arus kas masuk 4108 4.00 80.00 20.00 81.00
b. arus kas keluar 4109
B. Kelebihan/Kekurangan: Saldo Giro di BI 4115 34.00 (179.00) (99.00) (231.00)
a. Proyeksi kelebihan 4116 34.00 - - -
b. Proyeksi kekurangan 4117 - (179.00) (99.00) (231.00)
C. Pendanaan/Penggunaan: Instrumen BI
dan SSB/SSBS Pemerintah 4125 - - - -
a. arus kas masuk 4126
b. arus kas keluar 4127
D. Pendanaan/Penggunaan: SSB/SSBS
korporasi 4135 - - - -
a. arus kas masuk 4136
b. arus kas keluar 4137
E. Pendanaan/Penggunaan: Transaksi
Antar Bank 4145 (20.00) 100.00 80.00 150.00
a. arus kas masuk 4146 100.00 80.00 150.00
b. arus kas keluar 4147 20.00
F. Pendanaan/Penggunaan:
Spot/Forward/Swap/Option/Derivatif
lainnya
4155 (18.00) - - -
a. arus kas masuk (beli valuta asing) 4156
b. arus kas keluar (jual valuta asing) 4157 18.00
296
III.15 FORM 407
POSISI SALDO HARIAN PLN JANGKA PENDEK BANK
III.15.1 Sandi Rincian Form 407: Posisi Saldo Harian PLN Jangka Pendek
Bank
KOLOM SANDI
1. Tanggal Posisi PLN DDMMYYYY
2. Mata Uang
Lihat Daftar Sandi Mata Uang (subbab IV.3)
3. Jenis PLN
a. Jenis PLN Jangka Pendek Bank
PLN dari bukan penduduk berdasarkan perjanjian 01
Surat Berharga Rupiah & Valuta Asing yang diterbitkan di Pasar Keuangan Internasional
02
Surat Berharga Valuta Asing yang diterbitkan di Pasar Keuangan Dalam Negeri
03
Surat Berharga Rupiah & Valuta Asing yang dijual OTC kepada bukan penduduk
04
Surat Berharga Valuta Asing yang dijual OTC kepada penduduk
05
PLN dengan prinsip syariah dari bukan penduduk berdasarkan perjanjian
06
Surat Berharga Rupiah & Valuta Asing syariah yang diterbitkan di Pasar Keuangan Internasional
07
Surat Berharga Valuta Asing syariah yang diterbitkan di Pasar Keuangan Dalam Negeri
08
Surat Berharga Rupiah & Valuta Asing syariah yang dijual OTC kepada bukan penduduk
09
Surat Berharga Valuta Asing syariah yang dijual OTC kepada penduduk
10
Giro bukan penduduk 11
Deposito bukan penduduk 12
Tabungan bukan penduduk 13
Call Money dengan bukan penduduk 14
Giro berdasarkan prinsip syariah yang dimiliki oleh bukan penduduk
15
Deposito berdasarkan prinsip syariah yang dimiliki oleh bukan penduduk
16
Tabungan berdasarkan prinsip syariah yang dimiliki oleh bukan penduduk
17
Call Money berdasarkan prinsip syariah/PUAS dengan bukan penduduk
18
Kewajiban Lainnya kepada bukan penduduk – yang timbul dari transaksi repo penjualan SSB yang
diterbitkan oleh bukan penduduk
19
Kewajiban Lainnya kepada bukan penduduk – yang timbul dari transaksi derivatif yang tercatat dalam On
Balance Sheet
20
Kewajiban Lainnya kepada bukan penduduk – yang timbul karena adanya kelebihan dana usaha
21
Kewajiban Lainnya kepada bukan penduduk – lainnya diluar dari sandi 19, 20, dan 21 yang tercatat dalam On
Balance Sheet
22
Kewajiban Lainnya berdasarkan prinsip Syariah kepada bukan penduduk – yang timbul dari transaksi repo
penjualan SSB yang diterbitkan oleh bukan penduduk
23
297
KOLOM SANDI
Kewajiban Lainnya berdasarkan prinsip Syariah kepada bukan penduduk - yang timbul dari transaksi derivatif
yang tercatat dalam On Balance Sheet
24
Kewajiban Lainnya berdasarkan prinsip Syariah kepada bukan penduduk – yang timbul karena adanya kelebihan dana usaha
25
Kewajiban Lainnya berdasarkan prinsip Syariah kepada bukan penduduk – lainnya di luar dari sandi 23, 24, dan
25 yang tercatat dalam On Balance Sheet
26
b. Jenis Pengecualian PLN
PLN dari Pemegang Saham Pengendali untuk mengatasi
kesulitan likuiditas bank – Giro
51
PLN dari Pemegang Saham Pengendali untuk mengatasi kesulitan likuiditas bank – Tabungan
52
PLN dari Pemegang Saham Pengendali untuk mengatasi kesulitan likuiditas bank – Deposito
53
PLN dari Pemegang Saham Pengendali untuk mengatasi kesulitan likuiditas bank – Call Money
54
PLN Jangka Pendek dari Pemegang Saham Pengendali untuk mengatasi kesulitan likuiditas bank – Perjanjian
Pinjaman dan/atau Surat Berharga
55
PLN dari Pemegang Saham Pengendali untuk penyaluran kredit ke sektor riil – Giro
56
PLN dari Pemegang Saham Pengendali untuk penyaluran kredit ke sektor riil – Tabungan
57
PLN dari Pemegang Saham Pengendali untuk penyaluran kredit ke sektor riil – Deposito
58
PLN dari Pemegang Saham Pengendali untuk penyaluran kredit ke sektor riil – Call Money
59
PLN Jangka Pendek dari Pemegang Saham Pengendali untuk penyaluran kredit ke sektor riil – Perjanjian
Pinjaman dan/atau Surat Berharga
60
Giro perwakilan negara asing dan/atau lembaga internasional, termasuk anggota stafnya
61
Tabungan perwakilan negara asing dan/atau lembaga internasional, termasuk anggota stafnya
62
Deposito perwakilan negara asing dan/atau lembaga internasional, termasuk anggota stafnya
63
Giro bukan penduduk untuk kegiatan investasi dan divestasi di Indonesia – Penyertaan Langsung
64
Giro bukan penduduk untuk kegiatan investasi dan divestasi di Indonesia – Pembelian Saham
65
Giro bukan penduduk untuk kegiatan investasi dan divestasi di Indonesia – Pembelian Obligasi Korporasi
Indonesia
66
Giro bukan penduduk untuk kegiatan investasi dan
divestasi di Indonesia – Pembelian Surat Berharga Negara (SBN)
67
Kewajiban dalam rangka perdagangan internasional – L/C
68
Kewajiban dalam rangka perdagangan internasional – Lainnya
69
Giro Bukan Penduduk yang menampung dana untuk pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan hasil
penjualan kembali Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
70
Kewajiban Bank kepada Bukan Penduduk yang timbul dari transaksi derivatif lindung nilai
71
Giro Bukan Penduduk nonpemegang saham pengendali yang digunakan dalam rangka penyaluran kredit ke
sektor riil
72
298
KOLOM SANDI
Giro Bukan Penduduk nonpemegang saham pengendali yang digunakan dalam rangka penyaluran kredit ke
proyek-proyek infrastruktur
73
Giro Bukan Penduduk yang menampung dana hasil penerbitan obligasi berdenominasi Rupiah oleh lembaga supranasional dalam rangka pembiayaan sektor riil
74
Giro Bukan Penduduk yang menampung dana hasil penerbitan obligasi berdenominasi Rupiah oleh lembaga
supranasional dalam rangka pembiayaan proyek-proyek
infrastruktur
75
Special Purpose Non Resident Account Rupiah (SNA Rupiah) untuk kepentingan pelaksanaan Local Currency Settlement (LCS), khusus bagi Bank yang ditunjuk untuk
melaksanakan transaksi mata uang lokal (Appointed Cross Currency Dealer Bank)
76
Pinjaman langsung (direct borrowing) untuk kepentingan
pelaksanaan Local Currency Settlement (LCS) khusus
bagi Bank yang ditunjuk untuk melaksanakan transaksi mata uang lokal (Appointed Cross Currency Dealer Bank)
77
Total RVP nonresiden untuk transaksi saham 80
Total RVP nonresiden untuk transaksi obligasi korporasi 81
Total RVP nonresiden untuk transaksi Surat Berharga Negara (SBN)
82
Total DVP nonresiden untuk transaksi saham 83
Total DVP nonresiden untuk transaksi obligasi korporasi 84
Total DVP nonresiden untuk transaksi Surat Berharga Negara (SBN)
85
4. Nominal PLN
5. Jangka Waktu
6. Tanggal Jatuh Tempo DDMMYYYY
7. Tanggal Mulai DDMMYYYY
8. Tanggal Modal DDMMYYYY
9. Modal
10. Sektor Riil
a. Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan 010000
b. Perikanan 050000 c. Pertambangan dan Penggalian 100000
d. Industri Pengolahan 150000
e. Listrik, Gas, dan Air 400000
f. Konstruksi 450000
g. Perdagangan Besar dan Eceran 500000 h. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 550000
i. Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi 600000
j. Perantara Keuangan 650000
k. Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan 700000
l. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan
Sosial Wajib
750000
m. Jasa Pendidikan 800000
n. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 850000
o. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, dan
Perorangan Lainnya
900000
p. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 950000 q. Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional
Lainnya
990000
11. Negara
Lihat Daftar Sandi Negara (subbab IV.3)
299
III.15.2 Penjelasan Form 407: Posisi Saldo Harian PLN Jangka Pendek Bank
Posisi Saldo Harian PLN Jangka Pendek Bank adalah jumlah PLN Jangka
Pendek yang dimiliki Bank.
PLN adalah semua bentuk pinjaman atau kewajiban Bank kepada Bukan
Penduduk dalam valuta asing maupun Rupiah dan surat berharga dalam
valuta asing yang diterbitkan oleh Bank.
Bukan Penduduk adalah pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai PLN Bank.
PLN Jangka Pendek adalah PLN dengan jangka waktu sampai dengan 1
(satu) tahun serta giro, deposito, tabungan, atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Posisi saldo harian PLN Jangka Pendek yang dilaporkan termasuk
pinjaman yang diterima oleh Kantor Cabang Bank yang berkedudukan di luar
negeri dari Bukan Penduduk.
Contoh:
Citibank NA Jakarta menerima PLN Jangka Pendek dari Deutsche Bank
Singapore.
Posisi saldo harian PLN Jangka Pendek yang dilaporkan tidak termasuk
pinjaman yang diterima oleh Bank yang berkantor pusat di Indonesia dari:
1. Kantor cabang di luar negeri
Contoh: BNI Jakarta menerima PLN Jangka Pendek dari BNI New York.
2. Kantor cabang luar negeri dari Bank lain
Contoh: BNI Jakarta menerima PLN Jangka Pendek dari BRI New York.
3. Kantor cabang Bank asing di Indonesia
Contoh: BNI Jakarta menerima pinjaman dari Citibank NA Jakarta.
Data yang dilaporkan dalam PLN Jangka Pendek ini adalah posisi pada 2
(dua) hari kerja sebelum tanggal laporan (H-2).
Data posisi saldo harian PLN Jangka Pendek yang dilaporkan termasuk
hal-hal yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank
Indonesia yang mengatur mengenai PLN Bank dan ketentuan Bank Indonesia
yang mengatur mengenai penyelesaian transaksi perdagangan bilateral
menggunakan mata uang lokal (local currency settlement) melalui bank.