1 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS COKROAMINOTO YOGYAKARTA BAB I PENGERTIAN, BOBOT SKRIPSI, PERSYARATAN DAN PROSEDUR A. PENGERTIAN Skripsi merupakan karya tulis mahasiswa yang dipersyaratkan sebagai salah satu bentuk pemenuhan tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana S1. Skripsi ditulis sebagai hasil kegiatan akademik berupa penelitian ilmiah yang dapat berbentuk penelitian eksperimental atau teoritis, , penelitian pustaka, dan sebagainya. Skripsi dimaksudkan sebagai latihan bagi mahasiswa untuk belajar mandiri, serta untuk menuangkan hasil kegiatan penelitian dalam suatu karya tulis secara sistematis dan metodologis. Skripsi yang di susun mahasiswa Fakultas Hukum UCY mempunyai kriteria sebagai berikut : 1. Topik skripsi bersumber dari permasalahan permasalahan dalam bidang hukum 2. Skripsi ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan dan atau penelaahan pustaka yang relevan 3. Skripsi ditulis sendiri oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen yang sesuai dengan bidang keahliannya dan telah ditetapkan surat keputusan dekan 4. Skrip ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar 5. Skripsi dipertahankan sendiri oleh mahasiswa di hadapan tim penguji yang di tetapkan dengan surat tugas dekan B. BOBOT SKRIPSI Bobot skripsi ditetapkan sebesar 4 SKS, yang setara dengan kegiatan akademik setiap minggu 16-20 jam atau setara dengan kegiatan akademik 400-500 jam
32
Embed
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI FAKULTAS HUKUM · PDF filePedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum ... PENGERTIAN, BOBOT SKRIPSI ... Skripsi ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS COKROAMINOTO YOGYAKARTA
BAB I
PENGERTIAN, BOBOT SKRIPSI, PERSYARATAN DAN PROSEDUR
A. PENGERTIAN
Skripsi merupakan karya tulis mahasiswa yang dipersyaratkan sebagai salah satu
bentuk pemenuhan tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana S1. Skripsi
ditulis sebagai hasil kegiatan akademik berupa penelitian ilmiah yang dapat
berbentuk penelitian eksperimental atau teoritis, , penelitian pustaka, dan
sebagainya. Skripsi dimaksudkan sebagai latihan bagi mahasiswa untuk belajar
mandiri, serta untuk menuangkan hasil kegiatan penelitian dalam suatu karya tulis
secara sistematis dan metodologis. Skripsi yang di susun mahasiswa Fakultas
Hukum UCY mempunyai kriteria sebagai berikut :
1. Topik skripsi bersumber dari permasalahan permasalahan dalam bidang
hukum
2. Skripsi ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan dan atau
penelaahan pustaka yang relevan
3. Skripsi ditulis sendiri oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen yang sesuai
dengan bidang keahliannya dan telah ditetapkan surat keputusan dekan
4. Skrip ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
5. Skripsi dipertahankan sendiri oleh mahasiswa di hadapan tim penguji yang di
tetapkan dengan surat tugas dekan
B. BOBOT SKRIPSI
Bobot skripsi ditetapkan sebesar 4 SKS, yang setara dengan kegiatan akademik
setiap minggu 16-20 jam atau setara dengan kegiatan akademik 400-500 jam
2 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
C. PERSYARATAN
C.1. Persyaratan Akademik
a. Indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,75
b. Mengumpulkan minimum kredit 126/ 130 SKS.
c. Sudah pernah mengambil matakuliah dasar hukum; Pengantar Ilmu Hukum,
Pengantar Hukum Indonesia
d. Telah mengikuti mata kuliah Metode Penelitian Hukum dan Penulisan
Hukum dengan nilai minimal B
e. Telah mengikuti mata kuliah Kekhusuuan (kosentrasi) dengan nilai minimal B
C.2. Persyaratan Administrasi
a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang sedang berjalan.
b. Telah menyelesaikan kewajiban administrasi keuangan.
D. PROSEDUR
1. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat (baik akademik dan administrasi) berhak
untuk menyusun skripsi, mengisi formulir permohonan rencana judul skripsi yang
sesuai dengan kosentrasinya, untuk diajukan kepada Dekan/Kaprodi.
2. Formulir yang dimaksudkan di atas terdiri atas 2 (dua) lembar;
Lembaran pertama: merupakan permohonan judul yang ditandatangani oleh
mahasiswa bersangkutan dan disetujui oleh Dekan/Kaprodi.
Lembaran kedua: merupakan pengajuan pembimbing yang ditandatangani oleh
Dekan/Kaprodi.
3. Dosen Pembingbing yang ditunjuk dapat menyetujui atau menolak judul skripsi yang
diajukan oleh mahasiswa. Judul yang telah disetujui, dapat dilanjutkan ke penyusunan
proposal.
4. Proposal sebagaimana disebutkan di atas, harus melalui persetujuan Dosen
Pembngbing dan prosedur administrasi.
5. Dalam proses penyusunan skripsi, mahasiswa bekerja di bawah bimbingan dosen
pembimbing. Untuk memantau kegiatan bimbingan, Fakultas Hukum UCY
3 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
memberikan lembaran bimbingan skripsi yang ditandatangani oleh dosen
pembimbing
6. Mahasiswa Diwajibkan Memperbaiki Skripsinya Jika Ada tambahan, perbaikan dan
lain-lain pada waktu bimbingan. Skripsi yang sudah disetujui oleh dosen
pembimbing , maka dapat mengajukan untuk diujikan melalui ujian skripsi Dalam
Sidang Majelis.
7. Mahasiswa wajib menyerahkan skripsinya yang sudah di acc dosen pembimbing
kepada fakultas melalui Bagian Administrasi Fakultas Hukum UCY, sebanyak 3
(tiga) eksemplar. Selanjutnya pimpinan fakultas akan menjadwalkan ujian skripsi dan
mengeluarkan Undangan/Panggilan Ujian Skripsi untuk dosen penguji.
8. Skripsi yang akan diujikan beserta Undangan/Panggilan Ujian Skripsi dimaksud
harus sudah diserahkan kepada para dosen penguji paling lama 3 (tiga) hari sebelum
diujikan.
4 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
BAB II
USULAN PROPOSAL
Suatu penelitian diawali dengan penyusunan usulan penelitian atau yang lazim disebut
dengan proposal. Proposal merupakan kerangka utama yang akan menuntun mahasiswa
kepada suatu penelitian. Dengan proposal, seorang mahasiswa dapat memahami secara
jelas arah penelitian yang akan dilakukan. Usulan penelitian/proposal skripsi terdiri atas:
A.JUDUL
1. 1.Judul terdiri atas kata-kata yang jelas (tidak kabur).
2. Judul harus relevan: memiliki pertalian dengan temanya.
3. Deskriptif dan jelas menunjukkan masalah hukum yang akan diteliti.
4. Pernyataannya tidak boleh terlalu puitis atau bombastis dan hindarkan
kemungkinan terjadinya penafsiran yang bermacam-macam atas penggunaan
kata-kata dan judul tersebut.
5. Bahasa yang digunakan adalah bahasa iImiah yang baik dan benar
6. Judul harus menarik dan merupakan pencerminan dari seluruh isi skripsi yang
dapat menjelaskan dan menarik, sehingga orang yang membacanya dapat dengan
segera menduga tentang materi dan permasalahan serta kaitannya.
B. LATAR BELAKANG
Latar belakang berisi uraian mengenai masalah hukum yang menarik minat peneliti. Pada
latar belakang harus dikemukakan mengapa masalah yang dipilih menjadi topik/judul
usulan penelitian/skripsi itu menarik minat penulis atau apa yang menjadi alasan
pemilihan topik/judul tersebut, mengapa dianggap penting dan mendesak untuk diteliti.
Latar belakang juga harus menggambarkan tema sentral dari judul, bagaimana kondisi
hari ini dan tantangannya. Latar belakang boleh diawali dengan pembahasan umum tapi
selanjutnya harus lebih mengerucut hingga ke pokok permasalahan yang diteliti.
Penelitian yang dilakukan harus asli, dalam arti masalah yang dipilih belum pernah
diteliti oleh peneliti sebelumnya, atau hendaknya dinyatakan tegas bedanya dengan
penelitian terdahulu. Hasil penelitian seyogianya memiliki kontribusi praktis dan teoretis.
Latar belakang meliputi antara lain:
B.1. Rumusan Masalah
5 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
Masalah dapat dirumuskan sebagai suatu pernyataan tetapi lebih baik dengan suatu
pertanyaan. Keunggulan menggunakan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan ini
adalah untuk mengontrol hasil dan penelitian, sehingga akhir dari penelitian seorang akan
dapat mengetahui apakah pertanyaan yang dirumuskan dalam rumusan masalah dapat
dijawab seluruhnya. Apabila pertanyaan tersebut belum terjawab seluruhnya, maka
penelitian tersebut belum mengenai sasarannya. Pertanyaan dalam rumusan masalah
harus bersifat problematis yang untuk menjawabnya memerlukan analisis berdasarkan
hasil penelitian. Dalam memilih masalah, hendaklah seorang peneliti berpegang pada
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a) Apakah masalah tersebut berfaedah untuk dipecahkan, baik bagi kepentingan
pengembangan ilmu hukum maupun untuk kebutuhan praktek hukum?
b) Apakah masalah yang telah diteliti sudah sesuai dengan kerangka penelitian yang
akan diterapkan?
c) Apakah dituntut kemampuan-kemampuan khusus untuk memecahkan masalah hukum
yang hendak diteliti?
d) Apakah metodologi dan teknik yang ada, dapat membantu pemecahan masalah yang
hendak diteliti?
Gunakanlah kata-kata yang lebih operasional dalam rumusan masalah, seperti; Apa,
Mengapa, Bagaimana, dan lain-lain. , mahasiswa diwajibkan mengajukan minimal tiga
(3) rumusan masalah.
B.2. Mamfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan harus bermamfaat baik secara teoritis maupun praktis.
Mamfaat dari segi teoritisnya adalah mamfaat sebagai sumbangan baik kepada Ilmu
Pengetahuan pada umumnya maupun kepada ilmu Hukum pada khususnya. Dari Segi
Praktisnya Penelitian tersebut bermamfaat bagi kepentingan Negara, Bangsa, Masyarakat
dan Pembangunan.
C. TUJUAN PENELITIAN
Dalam tujuan Penelitian harus tergambar secara tegas apa yang hendak dicapai di dalam
melaksanakan Penelitian tersebut. Tujuan Penelitian harus bertitik tolak dari
6 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
permasalahan. Bahkan harus terlihat tegas jika permasalahan ada tiga (3) maka tujuan
Penelitianpun harus tiga (3) pula. Ketiga hal tersebutlah yang menjadi pokok
permasalahan yang intisarinya harus terlihat pada kesimpulan. Jadi, rumusan masalah,
tujuan dan kesimpulan harus singkron. Merumuskan tujuan Penelitian harus diawali
dengan penggunaan kata “untuk” atau “guna” dan seterusnya disesuaikan dengan apa
yang menjadi rumusan masalah. Misalnya; ”untuk mengetahui dst dst
D. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka berisi uraian sistematis tentang keterangan-keterangan yang
dikumpulkan dari Pustaka. Data Sekunder yang berasal dari perpustakaan itu, harus ada
hubungannya dengan penelitian dan menunjang pembahasan yang akan diteliti. Selain
itu, tinjauan pustaka juga memuat tentang teori-teori yang relevan dengan masalah yang
diteliti, konsep-konsep yang diperoleh baik dari jurnal ilmiah, yurisprudensi maupun
perundang-undangan yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Selanjutnya fakta -fakta
yang dikemukakan di dalam Tinjauan Pustaka ini harus sejauh mungkin diusahakan
pengambilannya dari sumber aslinya. Penulis/Peneliti harus jujur bahwa sumber-sumber
tersebut benar-benar telah dibaca dan dikutip sesuai dengan yang diperlukan. Di dalam
hal pengutipan harus benar-benar dipedomani aturan kutipan.
E. METODE PENELITIAN
Metode penelitian menguraikan tentang:
E.1. Sifat/Materi Penelitian
Di sini perlu diuraikan/dijelaskan bagaimana sifat penelitiannya: deskriptif analitis,
eksploratif dan lain-lain. Penelitian dengan menggunakan deskriptif analitis adalah
penelitian yang hanya semata-mata melukiskan keadaan obyek atau peristiwanya tanpa
suatu maksud untuk mengambil kesimpulan-kesimpulan yang berlaku secara umum.
Apabila peneliti bermaksud mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa dan bagaimana,
berapa banyak, sejauh mana dan sebagainya maka penelitiannya bersifat deskriptif yaitu
menjelaskan atau menerangkan peristiwa. Berdasarkan sifat penelitian, akan didapatkan
penelitiannya mengarah kepada penelitian hukum yuridis normatif, yuridis sosiologis
atau empiris. Penelitian hukum normatif yang kerap dikenal dengan penelitian hukum
7 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
doktriner, yaitu penelitian yang dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan
yang tertulis atau bahan hukum yang lain. Materi peneltian terdiri atas: data primer dan
data sekunder. Data primer digunakan jika skripsi melakukan riset/studi lapangan.
Namun demikian, apabila skripsi tidak mengarah ke studi lapangan, maka data primer
tidak diperlukan.
E.2. Sumber Data
Selanjutnya, dalam materi penelitian, diuraikan dari mana sumber data diperoleh. Jika
dari kepustakaan seperti buku, keputusan Pengadilan, berbagai data statistik dan lain-lain,
berarti datanya adalah data sekunder (Library Research). Penelitian ini disebut juga
dengan penelitian perpustakaan atau studi dokumen disebabkan penelitian ini lebih
banyak dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan. Data
sekunder yang dimaksudkan dalam penelitian hukum normatif ini bersumber pada:
1) Bahan hukum primer, yang terdiri atas; UUD Negara RI Tahun 1945, Ketetapan
MPR, Peraturan Perundang-Undangan dan sebagainya.
2) Bahan hukum sekunder, misalnya berupa buku-buku, karya ilmiah, hasil penelitian
dan Rancangan Undang-Undang (RUU).
3) Bahan hukum tersier, misalnya ensiklopedia, bahan dari internet, bibiliografi dan
sebagainya.
Sebaliknya jika sumber data langsung dari responden berarti data yang diperoleh itu
adalah data primer (Field Research). Penentuan responden dicantumkan dalam penulisan
pemahaman tentang teknik-teknik penarikan sampel. Sampel Adalah sebagian dari
populasi. Dengan demikian sebagaimana dikatakan S. Arikunto (1983) yang dikutip
Maria, menyatakan bahwa sampel (sebagian dari populasi) yang diteliti dan seterusnya
dianalisis, baru kemudian disimpulkan. Kesimpulan tersebut berlaku untuk populasi.
Dalam penentuan responden diperlukan pemahaman tentang metode atau tehnik
penarikan sampel. Pada umumnya alat atau instrumen penelitian yang dipergunakan
adalah observasi, wawancara, kuesioner, studi dokumen dan lain-lain.
Peneliti mengumpulkan data dan sebagian populasi yang disebut sampel dan dari hasil
penelitiannya dibuat generalisasinya. Selanjutnya data yang didapatkan berupa data
primer, maka dapat disebutkan tentang penentuan wilayah dan subjek penelitian
(populasi dan sampel) secara terinci. Untuk skripsi yang mengarah kepada data primer,
8 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
maka harus ditentukan dan dijelaskan dimana lokasi penelitian dan mengapa penulis
memilih lokasi tersebut, misalnya karena lokasi tersebut berdekatan dengan tempat
tinggal penulis, atau karena lokasi tersebut sangat relevan dengan objek penelitian dan
sebagainya.
E.3. Alat Pengumpulan Data
Apabila data yang diperoleh berupa data sekunder, maka alat pengumpul data yang
digunakan adalah melalui studi dokumentasi atau melalui penelusuran literatur.
Sementara, jika data yang digunakan berupa data primer, maka alat pengumpul data dapat
diperoleh dengan melakukan tekhnik wawancara atau observasi atau kuisioner. Untuk
menentukan pilihan terhadap alat atau instrumen ini, harus melalui pertimbangan--
pertimbangan:
(1) Jika jumlah responden terbatas/relatif kecil gunakanlah wawancara
(2) Jika lokasi penelitian relalif luas, gunakanlah kuesioner.
(3) Jika peneliti ingin memperoleh pendapat yang lebih mendalam gunakan wawancara
(4) Jika pelaksana penelitian mempunyai anggota yang relatif besar jumlahnya
pergunakanlah wawancara atau observasi, jika keadaan sebaliknya, maka gunakan
kuesioner.
E.4. Analisa Data
Di bagian ini perlu diuraikan bagaimana memanfaatkan data yang terkumpul untuk
dipergunakan dalam memecahkan permasalahan penelitian. Oleh karena itu penggunaan
tabel di dalam melakukan analisis data sangat memudahkan. Terhadap data yang tertinggi
dan terendah harus diberikan penekanan agar analisisnya lebih tajam. Jenis analisisnya
dapat digunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Keduanya tidak mesti terpisah, tetapi
dapat juga saling menunjang dan sangat tergantung kepada alat apa yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Analisis data yang dipergunakan terhadap penelitian hukum,
biasanya dilakukan dengan analisis kualitatif sesuai dengan tipe dan tujuan penelitian.
F. JADWAL PENELITIAN
Di dalam jadwal penelitian harus ditunjukan:
(1) Tahap-tahap penelitian yang akan dilaksanakan,
(2) Rincian kegiatan pada setiap tahap, dan
9 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
(3) Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap. Jadwal penelitian dapat
disajikan dalam bentuk matrik atau uraian.
G. DAFTAR PUSTAKA
Penyusunan daftar pustaka sudah beraneka ragam sekarang ini, namun yang terpenting
adalah bahwa daftar pustaka hanya memuat pustaka yang terdapat dalam usulan
penelitian/skripsi dan disusun ke bawah menurut abjad nama (baik nama depan atau
akhir) penulisnya. Titel dan jabatan penulis/pengarang sebaiknya tidak perlu
dicantumkan. Cara penulisan yang terpilih hendaknya digunakan secara konsisten.
Lampiran, berupa:
a. Kerangka skripsi (sementara)
b. Daftar Pertanyaan/Pedoman Wawancara
10 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
BAB III
SKRIPSI
Skripsi ditulis berdasarkan hasil penelitian untuk mencari pemecahan masalahnya dengan
menggunakan teori-teori, asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang berlaku. Secara garis
besar skripsi memuat bagian awal, bagian pokok dan bagian akhir.
A. BAGIAN AWAL
Bagian awal meliputi halaman judul dan halaman persetujuan.
1. Halaman Sampul Depan
Pada halaman ini, dicantumkan;
a. Judul skripsi dengan menggunakan huruf kapital ukuran font 16, sedangkan anak
judul dengan ukuran huruf font 14.
b. Lambang UCY
c. Tulisan Skripsi
d. Maksud penulisan skripsi, contohnya; Diajukan untuk memenuhi tugas akhir guna
memperoleh gelar sarjana hukum. Ditulis dengan huruf kapital, ukuran huruf font
12.
e. Nama penulis, yang ditulis dengan huruf kapital ukuran font 14 dan nomor NIM
mahasiswa ditulis di bawah nama penulis.
f. Tulisan Fakultas Hukum UCY dan tahun penulisnya (lihat lampiran 4).
2. Halaman Judul
Sama seperti pada halaman sampul depan, tetapi ditulis di atas kertas putih (HVS).
3. Halaman Pengesahan Skripsi
Halaman ini memuat:
a. Nama dan NIM mahasiswa, bagian, dan Judul skripsi.
b. Diketahui Dekan Fakultas Hukum UCY
c. Nama dan tanda tangan pembimbing (lihat lampiran 7).
11 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
4.Pernyataan Keaslian
Halaman ini memuat pernyataan mahasiswa bahwa skripsi yang ditulis adalah hasil
penelitian/karya sendiri. Pernyataan tersebut harus dibubuhi materai dan ditandatangani
oleh penulis sendiri (lihat lampiran 7).
5.Kata Pengantar
Kata pengantar memuat uraian singkat tentang maksud penyusunan skripsi, ucapan
terima kasih penulis kepada para pihak yang dianggap telah memberikan kontribusi dan
mempunyai andil dalam pembuatan skripsi (lihat lampiran 10).
6.Daftar Isi
Halaman ini berfungsi sebagai pedoman awal bagi pembaca untuk mengetahui
kandungan isi pokok yang ada dalam skripsi. Perumusannya meliputi judul bab, sub bab
dan anak sub bab serta uraian mengenai hal-hal yang terdapat pada bagian awal skripsi.
B. Bagian Pokok
Bagian pokok skripsi memuat badan skripsi yang merupakan hasil penelitian yang
dijabarkan sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Pendahuluan lebih sering ditulis dalam Bab I dan berisi uraian tentang latar belakang
penelitian, rumusan masalah, Mamfaat penelitian, tujuan penelitian, serta metode
penelitian. Uraian demikian sebenarnya sudah termuat dalam usulan proposal yang
sebelumnya telah diseminarkan. Hakekatnya, bab pendahuluan ini merupakan uraian
yang hampir sama dengan proposal.
2.Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka dalam skripsi adalah penyempurnaan dari tinjauan pustaka yang sudah
diuraikan pada usulan proposal yang sudah diseminarkan, yaitu berisi uraian sistematis
tentang keterangan-keterangan yang dikumpulkan dari bahan pustaka. Semakin banyak
literatur/sumber yang diambil, semakin menambah kesempurnaan dari penelitian
12 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
tersebut. Sebagai catatan, jumlah lembar tinjauan pustaka tidak boleh melebihi jumlah
lembaran hasil penelitian.
3.Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian merupakan jawaban dari masalah. Rumusan masalah yang diberikan
sebanyak tiga (3), maka di bab hasil penelitian dan pembahasan, ada tiga (3) sub judul
yang harus dibahas atau diuraikan. Untuk itu, antara masalah, tujuan dan pembahasan
harus singkron. Di sini diuraikan hasil penelitian yang diperoleh sekaligus dengan
pembahasannya. Keduanya bersifat terpadu dan tidak perlu dipecah. Dengan kata lain,
jika penempatan hasil penelitian diletakkan sedekat-dekatnya dengan pembahasan
niscaya akan mendatangkan kemudahan bagi pembaca untuk memahami dan mengikuti
uraiannya.
Hasil penelitian itu sebaiknya disajikan dalam bentuk tabel, grafik. foto atau bentuk
lainnya. Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoretis, baik secara
kualitatif, kuantitatif atau secara statistik. Apabila dianggap perlu sebaiknya hasil
peneitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian sejenis yang sudah ada. Menurut
Hadani Nawawi (1991) bahwa data kualitatif dinyatakan dalam bentuk kalimat atau
uraian dan data kuantitatif dinyatakan dalam bentuk angka.
4.Kesimpulan dan Saran
Di dalam bagian ini dicantumkan apa yang merupakan kesimpulan dan saran-saran (jika
ada) yang dianggap sangat penting untuk dikemukakan. Kesimpulan harus singkron
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, jika dalam rumusan
masalah dan tujuan penelitian masing-masing terdapat tiga (3) maka ketiga hal itu adalah
hal yang utama di dalam pembahasan yang diteliti dan harus tercantum serta merupakan
hal yang utama pula di dalam kesimpulan. menyatakan bahwa kesimpulan memberi
kesempatan kepada penulis untuk mengatakan sesuatu sekali lagi dan untuk menjelaskan
setiap bagian perlu mendapat tekanan dan tambahan. Saran dibuat berdasarkan
pengakuan dan pertimbangan penulis dan sebaiknya juga harus sejalan dengan
kesimpulan. Saran merupakan rekomendasi penulis atas penelitian yang telah dilakukan.
13 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
C. Bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran
1.Daftar Pustaka
Penyusunan daftar pustaka beraneka ragam, tetapi yang terpenting adalah bahwa daftar
pustaka hanya memuat pustaka yang terdapat dalam usulan penelitian/skripsi/abstrak dan
disusun ke bawah menurut abjad nama (alfabetis, baik nama depan atau akhir)
penulisnya. Semua bahan-bahan bacaan atau referensi yang dipergunakan sebagai bahan
penyusunan penulisan skripsi harus ditulis kembali dalam suatu daftar yang disebut
dengan daftar pustaka. Titel dan jabatan penulis/pengarang sebaiknya tidak perlu
dicantumkan. Cara penulisan yang terpilih hendaknya digunakan secara konsisten.
Perhatikan cara penulisannya jika jenis pustakanya berbeda.
a. Jika buku ditulis: (1) Nama pengarang ( 1 s/d 3 orang tulis semua, lebih tiga orang
hanya ditulis nama pengarang pertama dengan mencantumkan dkk atau et. al, di
belakang namanya), tahun terbit, judul buku (diberi cetak miring), penerbit, kota
tempat terbit. (2) Nama pengarang, tahun terbit, judul buku, penerbit, kota. Contoh;
Andi Hamzah. 1986. Perlindungan Hak-Hak Asasi Manusia dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana. Bandung: Binacipta
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. 1995. Penelitian Hukum normatif Suatu
Tinjauan Singkat. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Allan C. Moris, et al. 1995. College English New York: Social Science Research
Council.
Elli N. Hasbianto. Kekerasan Dalam Rumah Tangga: Sebuah Kejahatan Yang
Tersembunyi. dalam Syafiq Hasyim (ed). 1999. Menakar Harga Perempuan.
Bandung: Mizan.
b. Jika majalah ditulis: nama pengarang seperti pada buku, judul karangan dengan
diantarai tanda kutip (“), nama majalah, nomor majalah, bulan dan tahun terbit.
Contoh: Bagir Manan. “Hakim dan Pemidanaan”. dalam Majalah Varia Peradilan
No. 249. Agustus 2006
c. Jika surat kabar ditulis: nama surat kabar, tanggal, bulan dan tahun terbit. Contoh; Jika
karangan yang tidak diterbitkan seperti tesis, disertasi, makalah, kertas kerja, laporan
dan lain-lain ditulis: nama penulis, tahun dibuat, judul tulisan, jenis tulisan (disertai
14 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
atau lain-lain), untuk apa digunakan, lembaga di mana tulisan tersebut dibuat dan
nama kota. Contoh:
Atikah Rahmi. 2009. Kajian Hukum Terhadap Aborsi Akibat Korban Perkosaan
Kaitannya dengan Hak Asasi Manusia, Tesis, Program Pascasarjana, Program
Magister Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan.
Agus Purwadianto. 2003. Perkosaan Sebagai Pelanggaran Hak Asasi Manusia
(Kajian Filosofis Metodologi Pembuktian Hukum), Disertasi. Program Studi Ilmu
Filsafat Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas
Indonesia, Jakarta.
Sumapraja. 1 April 2000. Aborsi Ditinjau dari Sudut Hukum, makalah disampaikan
dalam simposium mengenai Aborsi di Indonesia. Jakarta: Fakultas Hukum UI
d. Jika sumber dari internet ditulis; nama penulis (jika ada), judul diantarai tanda kutip,
situs dengan menggunakan cetak miring, tanggal diakses.
Contoh; “Korban Perkosaan Sekarang Hamil”, melalui http://www.alt-culture-
Indonesia.com, diakses tanggal 25 Juli 2009
e. Jika karangan di dalam ensiklopedia atau sejenisnya ditulis nama pengarang (kalau ada
dicantumkan), judul karangan, nama ensiklopedia dan tahun terbitnya.
Contoh; Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua, Jakarta: Balai Pusataka
2. Lampiran
Mengenai lampiran ini, pada prinsipnya tidak ada aturan secara tegas untuk
pemuatannya, Pada umumnya dibutuhkan jika ada suatu informasi atau keterangan yang
tidak mungkin dimasukkan seluruhnya dalam isi laporan. Misalnya Peraturan