Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 2015-2019 i KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka Pedoman Pengukuran Indikator kinerja Tahun 2015-2019 ini dapat diselesaikan. Guna mengukur keberhasilan pelaksanaan Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya, maka setiap satker di lingkup Ditjen Perikanan Budidaya perlu melakukan pengukuran data kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja terhadap program/kegiatan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pedoman mengenai Pengukuran Indikator kinerja yang terkait dengan informasi Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya seperti yang tertuang dalam Renstra 2015-2019. Semoga pedoman ini dapat memberikan arahan dan petunjuk dalam melakukan pengukuran kinerja sehingga dapat diperoleh data capaian keberhasilan kinerja yang akurat dan memberikan kontribusi dalam pencapaian keberhasilan kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Jakarta, Maret 2015 Direktur Jenderal Perikanan Budidaya TTD Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si
141
Embed
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat ... IKU...Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 2015-2019 vi Tabel 18. Target Lokasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama
dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya,
maka Pedoman Pengukuran Indikator kinerja Tahun 2015-2019 ini dapat
diselesaikan.
Guna mengukur keberhasilan pelaksanaan Program Peningkatan Produksi
Perikanan Budidaya, maka setiap satker di lingkup Ditjen Perikanan Budidaya
perlu melakukan pengukuran data kinerja yang digunakan untuk mengukur
kinerja terhadap program/kegiatan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,
diperlukan suatu pedoman mengenai Pengukuran Indikator kinerja yang terkait
dengan informasi Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya seperti
yang tertuang dalam Renstra 2015-2019.
Semoga pedoman ini dapat memberikan arahan dan petunjuk dalam melakukan
pengukuran kinerja sehingga dapat diperoleh data capaian keberhasilan kinerja
yang akurat dan memberikan kontribusi dalam pencapaian keberhasilan kinerja
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
Jakarta, Maret 2015
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
TTD
Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii
BAB V. INFORMASI MANUAL INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT
JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA ....................................................... 17
5.1. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan ...................................................................... 17 5.2. Pertumbuhan PDB Perikanan ...................................................................... 18 5.3. Jumlah Kawasan Budidaya Yang Penyakit Ikan Pentingnya Dapat
Dikendalikan Melalui Surveilan .................................................................... 19 5.4. Jumlah Produksi Perikanan Budidaya .......................................................... 21 5.5. Jumlah Produksi Ikan Hias ........................................................................... 24 5.6. Jumlah Tenaga Kerja Baru Bidang Perikanan Budidaya .............................. 28 5.7. Jumlah Investasi Bidang Perikanan Budidaya............................................... 28 5.8. Jumlah Kredit Program Bidang Perikanan Budidaya .................................... 32 5.9. Jumlah Rancangan Standar Kompetensi Tenaga Kerja Perikanan
Budidaya ...................................................................................................... 32 5.10. Jumlah RSNI3 Bidang Perikanan Budidaya .................................................. 33 5.11. Jumlah Draft Peraturan perundang-Undangan Perikanan Budidaya ............ 34 5.12. Jumlah Laboratorium Penyakit ikan, Kualitas Air, Pakan dan Residu yang Memenuhi Standar ..................................................................................... 35
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
iii
5.13. Jumlah Hasil Perekayasaan Teknologi Terapan Bidang Perikanan Budidaya .......................................................................................................37
5.14. Jumlah Unit Pembenihan Rakyat dan Unit Pembenihan Skala Besar yang Bersertifikat ................................................................................................ 39 5.15. Jumlah Sentra Kebun Bibit Rumput Laut .................................................... 41 5.16 Jumlah Kawasan Minapolitan Perikanan Budidaya ...................................... 44 5.17 Panjang Saluran Tambak yang Dikelola Secara Partisipatif ......................... 46 5.19. Jumlah Lokasi Pengembangan Teknologi Anjuran (Sistem Biofloc) Untuk Produktivitas Budidaya Lele, Nila dan Patin .............................................. 52 5.20.Jumlah Kawasan Yang Didukung Sarana Perikanan Budidaya ..................... 55 5.21.Jumlah Obat Ikan yang Terjamin, Mutu, Keamanan dan Khasiatnya ........... 56 5.22.Jumlah Sampel Produk Perikanan Budidaya yang Tingkat Keberterimaannya 96 % ......................................................................... 57 5.23.Jumlah Jenis Pakan Ikan Yang Terjamin Mutunya ....................................... 59 5.24.Jumlah Unit Usaha Budidaya Yang Memperoleh Layanan Perizinan ........... 62 5.25.Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon II dan III Lingkup Ditjen
PB ................................................................................................................ 62 5.26.Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional Lingkup Ditjen PB ..... 63 5.27.Indeks Pemanfaatan Informasi Bidang Perikanan Budidaya Berbasis IT
(%) ............................................................................................................... 64 5.28.Indeks Reformasi Birokrasi Ditjen PB ........................................................... 66 5.29.Nilai AKIP Ditjen PB ..................................................................................... 67 5.30.Indeks Integritas Pelayanan Publik Ditjen Perikanan Budidaya .................... 68 5.31. Jumlah Unit Kerja Berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK) / Wilayah
BAB VI INDIKATOR KINERJA ESELON II DAN UPT (DILUAR IKU LEVEL 1) ........ 73
6.1. Jumlah Analisis dan Publikasi Data Statistik Perikanan Budidaya (Laporan) .............................................................................73 6.2. Jumlah Produksi Induk Unggul ..................................................................... 74 6.3. Jumlah Unit Pembenihan Skala Kecil Yang Siap Disertifikasi ........................ 77 6.4. Jumlah Unit Pembenihan Skala Besar Yang Siap Disertifikasi ...................... 79 6.5. Jumlah Data Informasi dan Distribusi Perbenihan......................................... 81 6.6. Jumlah Pembudidaya Yang Memperoleh Akses Permodalan Melalui
Fasilitasi ....................................................................................................... 82 6.7. Jumlah Paket Informasi dan Promosi Usaha Perikanan Budidaya ............... 84 6.8. Jumlah Persiapan Sertifikasi Hak Atas Tanah Pembudidaya Ikan ................. 85 6.9. Kelompok Masyarakat yang Diberdayakan Melalui Model Pengembangan
Usaha Budidaya ........................................................................................... 88 6.10.Jumlah Data Monitoring Kualitas Lingkungan Perikanan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
iv
Budidaya Berbasis Kawasan dan Komoditas Strategis Nasional .......................... 89 6.11.Jumlah Data Pengembangan Kawasan Perikanan Budidaya ........................ 92 6.12.Jumlah Kawasan Yang Mempunyai Data Dukung dan Pembangunan Sarana Prasarana Perikanan Budidaya ........................................ 93 6.13.Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan .......................... 95 6.14.Jumlah Paket Diseminasi Teknologi Terapan............................................... 96 6.15.Jumlah Tenaga Teknis Binaan ...................................................................... 98 6.16.Jumlah Kelompok Masyarakat Yang Diberdayakan di Kawasan Budidaya/Minapolitan/Industrialisasi (kelompok) ................................. 99 6.17. Jumlah Unit Pembudidayaan Ikan Bersertifikat dengan Waktu Penerbitan
Sertifikat 50 Hari ........................................................................................101 6.18.Jumlah Kelompok Produsen Pakan Ikan Mandiri (Kelompok) .................... 104 6.17 Jumlah Benih Dengan Mutu Terjamin (ekor) ............................................. 105
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
v
DAFTAR TABEL
NO URAIAN HAL
Tabel 1. Alur SOP Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan
1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;
Memahami Kebijakan mengenai Perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan Kegiatan Instansi Pemerintah
2 Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;
3 Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;
4 Keputusan Presiden Nomor 27/M Tahun 2012 dan Nomor 28/M Tahun 2012;
5 Peraturan Men PAN No PER. 21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan SOP Adm Pemerintahan
6 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;
7 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.47/MEN/2009 tentang Pedoman Penyusunan POS di lingkungan KKP
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
SOP Pengukuran Indikator Kinerja Utama
1 ATK
2 Komputer
3 SK Pengelola Manajemen
Kinerja
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Identifikasi pengukuran indikator kinerja dilaksanakan setiap triwulanan dan semester.
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
8
A. Data Kegiatan
1. Judul SOP Pengukuran indikator kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2. Jenis Kegiatan Rutin
3. PenanggungJawab
a. Produk Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
b. Kegiatan Kasubag Evaluasi dan Pelaporan
4. Scope (Ruang Lingkup) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
B. Indentifikasi Kegiatan
Judul Kegiatan Pengukuran indikator kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Langkah Awal Kasubag Evaluasi dan Pelaporan melaporkan rencana kegiatan
Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya
Langkah Utama Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya melaksanakan Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya
Langkah Akhir Pelaksana pada Subag Evaluasi dan Pelaporan mendokumentasikan
Hasil Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya
C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1. Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan melaporkan rencana kegiatan Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2. Kepala Bagian Program menelaah kegiatan Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dan memberi arahan serta memerintahkan Kasubag Evaluasi dan Pelaporan untuk membentuk Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
9
3. Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan membentuk Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Langkah Utama 4. Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi c.q. Tim Pengukur dan Pelapor Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melaksanakan Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
5. Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya c.q. Tim Pengukur dan Pelapor Kinerja menyerahkan Draft Hasil Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya kepada Kabag Program
6. Kepala Bagian Program memeriksa kelengkapan dan substansi Draft Hasil Pengukuran Indikator Indikator kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Jika menyetujui memberikan paraf dan menyerahkan kepada Sesditjen. Jika tidak menyetujui mengembalikan ke Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya c.q. Tim Pengukur dan pelapor Kinerja untuk diperbaiki
7. Sekretaris Direktorat Jenderal memeriksa Draft Hasil Pengukuran Indikator kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Jika menyetujui, memberikan paraf dan menyerahkan kepada Dirjen. Jika tidak menyetujui, mengembalikan ke Kabag Program untuk diperbaiki
8. Direktur Jenderal memeriksa Draft Hasil Pengukuran Indikator kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Jika menyetujui, memberikan tanda tangan dan memerintahkan kepada Sesdit untuk didokumentasikan dan didistribusikan. Jika tidak menyetujui, mengembalikan ke Sesditjen untuk disempurnakan
9. Kepala bagian program meneruskan laporan hasil penngukuran indikator kinerja Ditjen Perikanan Budidaya kepada Kasubag Evaluasi dan Pelaporan untuk didokumentasikan
10. Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan memerintahkan staf untuk mendokumentasikan
Langkah Akhir 11. Pelaksana pada Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mendokumentasikan dan mendistribusikan laporan Hasil Pengukuran Indikator kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
10
Alur mengenai SOP pengukuran indikator kinerja Dirketorat Jenderal
30 Jumlah Unit Kerja berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih melayani (WBBM) Ditjen PB
1,00 2,00 3,00 4,00 5,00
11 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di Ditjen Perikanan Budidaya
31 Opini atas Laporan Keuangan Ditjen Perikanan Budidaya
WTP WTP WTP WTP WTP
32 Nilai efisiensi anggaran Ditjen PB
80-90 >95 >95 >95 >95
Ket : target IKU dapat terjadi perubahan berdasarkan hasil review setiap
tahunnya, sehingga target IKU mengacu pada perjanjian kinerja pada tahun
berjalan
* : target hanya ditetapkan pada tahun 2015 karena kegiatan berasal dari
APBNP, bukan APBN reguler
Selanjutnya, agar masing-masing Satker menyesuaikan indikator kinerja sesuai
dengan indikator kinerja yang kemudian ditetapkan melalui Penetapan Kinerja.
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
17
BAB V.
INFORMASI MANUAL INDIKATOR KINERJA
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
Informasi manual Indikator kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
dijabarkan sebagai berikut:
5.1. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan
1 Nama Indikator Kinerja : Nilai Tukar Pembudidaya Ikan
2 Definisi : Nilai Tukar Pembudidaya ikan (NTPi) adalah pengukur kemampuan tukar barang-barang (produk) perikanan budidaya dengan barang dan jasa yang diperlukan pembudidaya untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi perikanan budidaya
3 Ukuran/satuan : Nilai
4 Penanggung Jawab IKU : Eselon II dan UPT lingkup Ditjen Perikanan Budidaya, Provinsi, Kabupaten/Kota
5 Pengelola Data : Pengelola Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan data dari BPS
7 Mekanisme pengumpulan data : Data berasal dari hasil survey harga pedesaan dan survey harga konsumen perdesaan yang dilakukan di 34 provinsi oleh enumerator BPS, kemudian data dilaporkan ke BPS dan diolah oleh BPS
8 Cara pengukuran/ penghitungan Indikator Kinerja
: Indeks harga yang diterima pembudidaya (It) Indeks harga yang dibayarkan oleh pembudidaya (Ib)
9 Waktu pengukuran Indikator Kinerja
: Bulanan
10 Tipe penghitungan : Maximize
11 Baseline data s/d 2014 : -
12 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif
13 Dasar penetapan target : Target ditetapkan berdasarkan trend kenaikan/pencapaian tahun-tahun sebelumnya
14 Format Penyajian Data : Data minimal menyajikan informasi tentang indeks harga yang diterima dan yang dibayar per bulan
15 Rencana Aksi Pencapaian : Gabungan dari semua rencana aksi yang ada karena semua
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
18
Indikator Kinerja kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian NTPi
16 Validasi IKU : Lag Outcome
17 Perhitungan data dari bawahan : Sama persis
18 Metode Penurunan IKU : Adopsi langsung
5.2. Pertumbuhan PDB Perikanan
1 Nama Indikator Kinerja : Pertumbuhan PDB Perikanan
2 Definisi : Hasil output perikanan dalam suatu perekonomian dengan tidak mempertimbangkan pemilik faktor produksi dan hanya menghitung total produksi dalam suatu perekonomian
3 Ukuran/satuan : Persen
4 Penanggung Jawab : Eselon II dan UPT lingkup Ditjen Perikanan Budidaya, Provinsi, Kabupaten/Kota
5 Pengelola : Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan data dari BPS
13 Dasar penetapan target : Target ditetapkan berdasarkan pada tren kenaikan/pencapaian tahun-tahun sebelumnya
14 Format Penyajian Data : Data minimal penyampaikan informasi tentang PDB atas dasar harga berlaku
15 Rencana Aksi Pencapaian I Indikator Kinerja
: Gabungan dari semua rencana aksi yang ada karena semua kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian PDB
16 Validasi IKU : Lag Outcome
17 Perhitungan data dari bawahan : Sama persis
18 Metode Penurunan IKU : Adopsi langsung
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
19
5.3. Jumlah Kawasan Budidaya Yang Penyakit Ikan Pentingnya Dapat Dikendalikan Melalui Surveilan
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui surveilan (kawasan)
2 Definisi : Banyaknya kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya di survailan pada kurun waktu tertentu (minimal 2 tahun berturut-turut) dengan disertai tindakan pengendalian yang bertujuan untuk menekan tingkat prevalensi. Penurunan prevalensi tidak ada batasan
Jenis penyakit ikan penting ditetapkan setiap tahun antara lain: WSSV, IMNV, VNN, Iridovirus, Megalocityvirus, Streptococcus agalactiae, S. Iniae.
3 Ukuran/satuan : Kawasan merupakan satu atau lebih unit budidaya yang menerapkan manajemen cluster berbasis biosekuriti dalam satu kabupaten.
4 Penanggung Jawab : Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan. Merupakan IKU yang hanya dipusat saja
7 Mekanisme Pengumpulan Data : a) Pengambilan sampel dilakukan secara terpadu oleh Pusat, UPT DJPB dan Dinas Provinsi KP kemudian dikirim ke laboratorium yang ditetapkan oleh DJPB. Tata cara pengambilan sampel sesuai dengan pedoman surveilan.
b) Hasil uji laboratorium kemudian disampaikan ke Subdit HPI kemudian diolah untuk diketahui tingkat prevalensinya.
c) Hasil penghitungan dikompilasi oleh Tim Pengukur Kinerja lingkup direktorat untuk selanjutnya disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara pengukuran/ penghitungan Indikator Kinerja
: Jumlah kawasan yang di surveilan yang prevalensi penyakit ikan pentingnya menurun
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Jenis Indikator Kinerja : Kumulatif, mulai dihitung pada tahun 2015
14 Dasar penetapan target : Target ditetapkan berdasarkan kajian epidemiologi tahun sebelumnya dan kepentingan nasional
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
20
15 Format penyajian data : Data minimal menyajikan informasi tentang Propinsi, kawasan, jumlah sampel yang positif dan persentase prevalensi
17 Validasi IKU : Lag Output
18 Perhitungan data dari bawahan : Sama persis
19 Metode Penurunan IKU : Adopsi langsung
16 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja
Waktu Pelaksanaan
Surveillance penyakit ikan dan udang 2015-2019
Pembinaan dan Evaluasi Data Surveillance penyakit ikan
2015-2019
Apresiasi Petugas Pengendali Penyakit Ikan 2015-2019
Operasional Komisi Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Pembinaan pelaksanaan surveillance dan Monitoring Penyakit Ikan
2015-2019
Tabel 3. Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui surveillance (kawasan)
NO. PROVINSI TARGET TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019
TOTAL 3 4 6 8 10
1 DKI JAKARTA
1 1 1
2 JAWA BARAT
1 1 1
3 JAWA TENGAH
1 1
4 YOGYAKARTA
5 JAWA TIMUR 1 1 1 1 1
6 ACEH
7 SUMATERA UTARA
8 SUMATERA BARAT
1 1
9 RIAU
1
10 JAMBI
11 SUMATERA SELATAN
12 LAMPUNG 1 1 1 1 1
13 KALIMANTAN BARAT
14 KALIMANTAN TENGAH
15 KALIMANTAN SELATAN
16 KALIMANTAN TIMUR
17 KALIMANTAN UTARA
18 SULAWESI UTARA
19 SULAWESI TENGAH
20 SULAWESI SELATAN
21 SULAWESI TENGGARA
22 MALUKU
23 BALI
1 1 1 1
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
21
NO. PROVINSI TARGET TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019
24 NUSA TENGGARA BARAT
25 NUSA TENGGARA TIMUR
26 PAPUA
27 BENGKULU
28 MALUKU UTARA
29 BANTEN 1 1 1 1 1
30 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
31 GORONTALO
32 KEPULAUAN RIAU
1
33 PAPUA BARAT
34 SULAWESI BARAT
5.4. Jumlah Produksi Perikanan Budidaya
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah produksi perikanan budidaya
2 Definisi : Jumlah produksi perikanan budidaya yang dihasikan oleh seluruh kabupaten/kota yang meliputi produksi perikanan budidaya air tawar, air payau dan laut.
3 Ukuran/ Satuan : Juta ton
4 Penanggungjawab IKU : Eselon II dan UPT lingkup Ditjen Perikanan Budidaya, Provinsi, Kabupaten/Kota
5 Pengelola Data : Subdit Statistik Direktorat Produksi
6 Target Tahunan /Triwulanan
: 2015 2016 2017 2018 2019
Total 17.900.000 19.455.000 22.795.000 26.716.000 31.319.000
TW I 2.991.800 4.013.065 4.692.690 5.489.359 6.422.458
TW II 4.753.911,8 8.932.403 10.445.665 12.219.769 14.297.857
TW III 4.808.675,5 14.060.855 16.486.531 19.335.390 22.682.390
TW IV 4.984.761 19.455.000 22.795.000 26.716.000 31.319.000
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Pencacahan produksi perikanan budidaya oleh petugas pengumpul data statistik kabupaten/kota dengan metode pengukuran data statistik perikanan budidaya yang telah disusun oleh Ditjen Perikanan Budidaya;
2. Data yang telah terkumpul ditabulasi dalam sistem informasi manajemen statistik (SIMSTAT), diolah dan dianalisis oleh petugas pengolah data kabupaten/kota dan kemudian dilaporkan ke provinsi sesuai dengan format pelaporan yang sudah dibakukan secara nasional menggunakan SIMSTAT. Petugas provinsi mengkompilasi data SIMSTAT Kabupaten/Kota, kemudian dikirim/dilaporkan ke Pusat setelah sebelumnya dilakukan validasi tingkat provinsi
3. Selanjutnya pada tingkat pusat, data provinsi dikompilasi menjadi data nasional yang kemudian akan dilakukan validasi secara nasional dengan hasil akhir adalah data statistik perikanan budidaya yang
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
22
dikeluarkan pada tahun berikutnya. 4. Hasil penghitungan dikompilasi oleh Tim Pengukur Kinerja lingkup
direktorat untuk selanjutnya disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran /Penghitungan Indikator Kinerja
: Jumlah produksi = jumlah produksi perikanan budidaya air tawar+ jumlah produksi perikanan budidaya air payau + jumlah produksi perikanan budidaya laut. (Komoditas dalam keadaan segar dan basah)
9 Waktu Pengukuran Data
: Dilakukan triwulanan berdasarkan data yang diperoleh dari Kabupaten/kota/provinsi. Validasi data nasional dilakukan tahunan pada tahun berikutnya
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis IKU : non kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Dasar Penetapan Target
: Ditetapkan berdasarkan proyeksi pertumbuhan penduduk, konsumsi perkapita termasuk ekport dan impor, jumlah potensi lahan yang ada, dan trend produksi tahun sebelumnya.
14 Format Penyajian Data : Data disajikan per jenis budidaya (tawar, payau, laut) dan per komoditas per Propinsi. Data dukung merupakan data dari Kabupaten/Kota
15 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Gabungan dari semua rencana aksi yang ada karena semua kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian produksi
16 Validasi IKU : Lag Outcome
17 Perhitungan data dari bawahan
: Sama persis
18 Metode Penurunan IKU : Adopsi langsung
Tabel 4. Target per Jenis Usaha
No Jenis Budidaya 2015 2016 2017 2018 2019 %
1 Budidaya Air Tawar 4.294.120 4.872.560 5.474.110 6.155.290 6.829.220 12,30
2 Budidaya Air Payau 3.296.510 3.614.160 4.097.005 4.649.620 5.277.980 12,50
3 Budidaya Air Laut 10.309.370 10.968.280 13.223.885 15.911.090 19.211.800 17,01
Total 17.900.000 19.455.000 22.795.000 26.716.000 31.319.000 15,07
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
24
No Provinsi Tahun (TON) Kenaikan
(%/th) 2015 2016 2017 2018 2019
27 Sulawesi Tengah 1.485.796 1.557.928 1.875.253 2.261.529 2.729.510 16,63
28 Sulawesi Barat 77.276 83.518 95.845 110.307 126.793 13,22
29 Sulawesi Selatan 3.050.924 3.216.206 3.841.658 4.599.526 5.510.142 16,10
30 Sulawesi Tenggara 1.211.338 1.279.666 1.522.530 1.816.212 2.167.935 15,82
31 Maluku 684.541 721.604 869.734 1.049.578 1.267.696 16,85
32 Maluku Utara 115.405 121.166 145.570 175.219 211.183 16,51
33 Papua 15.345 17.062 18.867 20.786 23.237 10,93
34 Papua Barat 176.800 226.497 283.889 348.606 428.761 24,81
5.5. Jumlah Produksi Ikan Hias
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah produksi ikan hias
2 Definisi : Jumlah produksi ikan hias hasil budidaya dari seluruh kabupaten/kota
yang meliputi produksi ikan hias air tawar, air payau dan laut.
3 Ukuran/ Satuan : ekor
4 Penanggungjawab IKU : Eselon II dan UPT lingkup Ditjen Perikanan Budidaya, Provinsi, Kabupaten/Kota
5 Pengelola Data : Subdit Statistik Direktorat Produksi
x.1000
6 Target Tahunan /Triwulann
: 2015 2016 2017 2018 2019
TW I 85.000 95.000 105.000 115.000 125.000
TW II 340.00 380.000 420.000 460.000 500.000
TW III 595.000 665.000 735.000 805.000 875.000
TW IV 680.000 760.000 840.000 920.000 1.000.000
Total 1.700.000 1.900.000 2.100.000 2.300.000 2.500.000
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Pencacahan produksi perikanan budidaya oleh petugas pengumpul data statistik kabupaten/kota dengan metode pengukuran data statistik perikanan budidaya yang telah disusun oleh Ditjen Perikanan Budidaya ;
2. Data yang telah terkumpul ditabulasi dalam sistem informasi manajemen statistik (SIMSTAT), diolah dan dianalisis oleh petugas pengolah data kabupaten/kota dan kemudian dilaporkan ke provinsi sesuai dengan format pelaporan yang sudah dibakukan secara nasional menggunakan SIMSTAT. Petugas provinsi mengkompilasi data SIMSTAT Kabupaten/Kota, kemudian dikirim/dilaporkan ke Pusat setelah sebelumnya dilakukan validasi tingkat provinsi
3. Selanjutnya pada tingkat pusat, data provinsi dikompilasi menjadi data nasional yang kemudian akan dilakukan validasi secara nasional dengan hasil akhir adalah data statistik perikanan budidaya yang dikeluarkan pada tahun berikutnya.
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
25
4. Hasil penghitungan dikompilasi oleh Tim Pengukur Kinerja lingkup direktorat untuk selanjutnya disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran /Penghitungan Indikator Kinerja
: Dilakukan triwulanan berdasarkan data yang diperoleh dari Kabupaten/kota/provinsi. Validasi data nasional dilakukan tahunan pada tahun berikutnya
9 Waktu Pengukuran Data : Triwulanan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : non kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Dasar Penetapan Target : Ditetapkan berdasarkan trend capaian produksi tahun sebelumnya dan prediksi permintaan pasar.
13 Format Penyajian Data : Data disajikan per propinsi dan per komoditas dengan data dukung per Kabupaten/Kota
14 Validasi IKU : Lag Outcome
15 Perhitungan data dari bawahan
: Sama persis
16 Metode Penurunan IKU : Adopsi langsung
17 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja
Tahun Pelaksanaan (2015-2019)
Sosialisasi dan penerapan SNI dan CBIB ikan hias Tahun 2015 - 2019
Pembinaan dan monev Tahun 2015 - 2019
Model pengembangan budidaya ikan bias Tahun 2015 - 2019
Apresiasi budidaya ikan hias Tahun 2015 - 2019
Tabel 7. Target produksi ikan hias menurut komoditas Tahun 2015-2019
No Jenis Ikan
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Produksi
Jumlah Produksi
Jumlah Produksi
Jumlah Produksi
Jumlah Produksi
Total 1.700.000 1.900.000 2.100.000 2.300.000 2.500.000
1 Koi 293.000 310.000 327.000 340.000 350.000
2 Koki 92.000 95.000 98.000 100.000 102.000
3 Cupang 110.000 123.000 137.000 150.000 160.000
4 Plati 58.000 65.000 72.000 80.000 89.000
5 Tetra 47.000 52.000 57.000 62.000 67.000
6 Manvis 29.000 32.000 35.000 38.000 41.000
7 Red Nose 21.000 23.000 25.000 27.000 29.000
8 Discus 12.000 14.000 16.000 18.000 20.000
9 Oscar 16.500 17.500 18.000 18.000 18.500
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
26
No Jenis Ikan
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Produksi
Jumlah Produksi
Jumlah Produksi
Jumlah Produksi
Jumlah Produksi
10 Gapi 215.000 220.000 220.000 222.000 224.000
11 Blackghost 15.000 15.500 16.000 16.000 16.300
12 Moli 245.000 250.000 250.000 252.000 254.000
13 Dolar 7.000 7.500 7.500 7.500 7.700
14 Corydoras 13.000 13.500 14.000 14.500 15.000
15 Arwana 6.500 7.000 7.500 8.000 8.500
16 Lainnya 520.000 655.000 800.000 947.000 1.098.000
Tabel 8. Target produksi ikan hias menurut Provinsi Tahun 2015-2019
Satuan : ekor
PROVINSI 2015 2016 2017 2018 2019 Kenaikan
(%)
JUMLAH 1.700.000 1.900.000 2.100.000 2.300.000 2.500.000 10,13
Aceh 80 100 200 300 400 52,08
Sumatera Utara 1.700 1.900 2.300 3.100 4.200 25,77
Sumatera Barat 1.200 1.400 1.600 1.800 2.100 15,03
R i a u 250 300 560 850 970 43,14
Kepulauan Riau 350 400 600 750 800 23,99
J a m b i 4.300 5.200 6.300 7.200 8.400 18,26
Sumatera Selatan 700 800 1.000 1.300 1.700 25,01
Kep. Bangka Belitung 100 130 350 600 750 73,91
Bengkulu 130 170 470 650 850 69,08
Lampung 8.500 9.200 10.900 11.700 12.800 10,86
DKI Jakarta 26.000 28.900 32.000 34.500 38.600 10,39
Banten 14.800 16.700 20.000 24.500 29.900 19,28
Jawa Barat 561.300 634.500 700.000 790.000 850.000 10,95
Jawa Tengah 17.400 19.100 23.000 26.000 30.500 15,14
Jawa Timur 1.000.000 1.107.000 1.215.000 1.300.000 1.405.000 8,88
B a l i 500 700 800 900 1.200 25,03
Nusa Tenggara Barat 8.500 9.500 11.500 12.500 13.500 12,38
Nusa Tenggara Timur - - - - - 0,00
Kalimantan Barat 9.000 11.000 12.500 13.500 15.000 13,74
Kalimantan Tengah 600 800 1.000 1.200 1.500 25,83
Kalimantan Selatan 6.500 7.500 8.500 9.500 11.500 15,38
Kalimantan Timur 5.500 6.700 7.300 8.400 10.000 16,22
Sulawesi Utara 650 750 950 1.100 1.200 16,73
Gorontalo 100 150 220 340 500 49,57
Sulawesi Tengah 1.600 1.800 2.000 2.200 3.500 23,18
Sulawesi Barat - - - - - 0,00
Sulawesi Selatan 8.000 9.500 11.000 13.200 16.000 18,94
Sulawesi Tenggara 150 200 230 260 450 33,61
Maluku 49 50 62 80 100 20,02
Maluku Utara 7 9 13 20 24 36,72
Papua 4 6 8 10 11 29,58
Papua Barat 30 35 37 40 45 10,75
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
27
5.6. Jumlah Tenaga Kerja Baru Bidang Perikanan Budidaya
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah Tenaga Kerja Baru bidang Perikanan Budidaya
2 Definisi : Tambahan jumlah tenaga kerja yang bekerja dibidang perikanan budidaya. Tenaga kerja bidang perikanan budidaya adalah tenaga kerja yang terlibat dalam usaha pembudidayaan ikan.
3 Ukuran/ Satuan : Orang
4 Penanggungjawab : Direktur Usaha Budidaya
5 Pengelola Data : Subdit Kelembagaan dan Ketenagakerjaan
6 Target Tahunan /Triwulanan
: 2015 2016 2017 2018 2019
TW I 16.800 36.200 58.400 84.000 113.500
TW II 33.600 108.600 175.200 252.000 340.500
TW III 117.600 253.400 408.800 588.000 794.500
TW IV 168.000 362.000 584.000 840.000 1.135.000
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Data dikumpulkan secara berjenjang dari Dinas Kabupaten/Kota, Provinsi dan di laporkan ke DJPB Direktorat Usaha
2. Hasil penghitungan dikompilasi oleh Tim Pengukur Kinerja lingkup direktorat untuk selanjutnya disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran /Penghitungan Indikator Kinerja
: Jumlah tenaga kerja baru = Jumlah tenaga tahun berjalan – jumlah tenaga kerja tahun sebelumnya
9 Waktu Pengukuran Data : Tahunan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Non Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Dasar Penetapan Target : Proyeksi peningkatan produksi, jumlah RTP, jumlah pembudidaya ikan, jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam usaha pembudidayaan ikan
14 Format Penyajian Data : Data disajikan per propinsi dan dilengkapi dengan data dukung per Kabupaten/Kota
15 Validasi IKU : Lag Output
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi langsung
18 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja
Tahun Pelaksanaan (2015-2019)
- Pendataan Tenaga Kerja Perikanan Budidaya Tahun 2015 - 2019
- Penguatan Kapasitas Kelembagaan Perikanan
Budidaya Tahun 2015 - 2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
28
- Penilaian Kinerja Kelembagaan Perikanan Budidaya Tahun 2015 - 2019
- Penyusunan Bahan Peraturan Tentang Tenaga Kerja Perikanan Budidaya dan Penyusunan Bahan Peraturan Tentang Kelembagaan
Tahun 2015 - 2019
Tabel 9. Target Jumlah Tenaga Kerja Baru Perikanan Budidaya (Orang) 2015-2019
NO PROPINSI Jumlah Tenaga Kerja Baru Perikanan Budidaya (orang)
2015 2016 2017 2018 2019
JUMLAH 168.000 362.000 584.000 840.000 1.135.000
1 ACEH 5.386 11.600 16.935 24.194 32.721
2 SUMATERA UTARA 1.672 3.611 5.849 10.250 13.878
3 SUMATERA BARAT 4.297 9.281 15.035 21.650 29.254
4 RIAU 1.933 4.155 6.702 9.574 12.965
5 KEPULAUAN RIAU 1.302 2.798 4.532 6.448 8.741
6 JAMBI 1.698 4.550 7.339 10.484 14.194
7 BENGKULU 754 1.622 2.616 3.737 5.077
8 SUMATERA SELATAN 7.944 17.160 27.799 39.354 53.208
9 KEP. BANGKA BELITUNG 146 450 950 1.357 1.861
10 LAMPUNG 9.665 20.876 33.610 48.398 65.364
11 BANTEN 3.500 7.525 12.137 17.339 23.458
12 JAWA BARAT 29.267 63.217 101.490 146.128 196.326
13 DKI JAKARTA 497 1.069 1.724 2.750 3.716
14 JAWA TENGAH 29.275 63.234 101.927 145.027 196.216
15 YOGYAKARTA 7.686 16.526 26.772 38.078 51.456
16 JAWA TIMUR 15.199 32.678 52.707 75.295 101.750
17 BALI 1.800 3.500 5.645 9.500 12.838
18 NUSA TENGGARA BARAT 3.389 7.285 11.801 16.787 22.685
19 NUSA TENGGARA TIMUR 4.457 9.583 15.456 22.080 29.837
20 KALIMANTAN BARAT 4.322 9.293 15.054 21.412 28.935
21 KALIMANTAN SELATAN 750 1.613 3.500 7.500 10.135
22 KALIMANTAN TENGAH 2.810 6.041 9.743 13.918 18.808
23 KALIMANTAN TIMUR 3.376 7.258 11.757 16.723 22.599
24 SULAWESI UTARA 1.025 2.205 3.556 5.081 6.866
25 GORONTALO 850 1.828 3.500 5.500 7.432
26 SULAWESI TENGAH 4.146 8.700 14.094 19.493 26.342
27 SULAWESI TENGGARA 5.051 9.750 15.726 22.465 30.359
28 SULAWESI BARAT 3.324 7.146 11.525 16.465 22.250
29 SULAWESI SELATAN 10.758 23.225 37.624 53.293 72.017
30 MALUKU UTARA 521 1.500 2.419 3.456 4.671
31 MALUKU 750 1.613 2.613 3.715 5.102
32 PAPUA BARAT 50 108 250 750 1.035
33 PAPUA 400 750 1.210 1.223 1.653
34 KALIMANTAN UTARA - 250 403 576 1.251
5.7.
5.7.
5.7.
5.7.
5.7.
5.7.
5.7.
5.7.
5.7.
5.7. Jumlah Investasi Bidang Perikanan Budidaya
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah Investasi Bidang Perikanan Budidaya
Definisi : Jumlah modal (modal tetap dan modal kerja) yang dikeluarkan untuk pembangunan, peningkatan intensitas dan/ atau perluasan unit usaha perikanan budidaya pada kurun waktu tertentu.
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
29
2 Ukuran/ Satuan : Rp. (Milyar)
3 Penanggungjawab : Direktur Usaha Budidaya
4 Pengelola : Subdit Investasi dan Permodalan
5 Target Tahunan/Triwulanan
: 2015 2016 2017 2018 2019
Total 23.500 24.000 24.500 25.000 25.500
TW I 23.260 23.600 24.100 24.600 25.100
TW II 23.320 23.700 24.200 24.700 25.200
TW III 23.410 23.850 24.350 24.850 25.350
TW IV 23.500 24.000 24.500 25.000 25.500
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: (i) Pengumpulan data secara berjenjang dari tingkat Kabupaten/kota,
Provinsi untuk dikompilasi di tingkat DJPB, (ii) Konfirmasi dan validasi
data oleh pusat (DJPB) ke BKPMD dan Dinas Provinsi, dan (iii) Hasil
penghitungan dikompilasi oleh Tim Pengukur Kinerja lingkup direktorat
untuk selanjutnya disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/Penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung nilai investasi eksisting perikanan budidaya di Kabupaten/Kota, Provinsi dan pusat pada setiap triwulan.
9 Waktu Pengukuran Data
: Triwulan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : Rp. 23.207,07 milyar
13 Dasar penetapan target
: Didasarkan pada trend data investasi perikanan budidaya tahun sebelumnya dan kebijakan nasional.
13 Format Penyajian Data : Data disajikan per Propinsi disertai data dukung dari Kabupaten/Kota.
14 Validasi IKU : Lag Output
15 Perhitungan data dari bawahan
: Sama persis
16 Metode Penurunan IKU : Adopsi langsung
17 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Rencana kerja pencapaian Indikator Kinerja
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan (2015-
2019)
1. Forum Nasional Investasi Perikanan Budidaya 2015-2019
2. Temu Nasional Investasi Perikanan Budidaya
tingkat Provinsi 2015-2019
3. Pendampingan dan Pembinaan Investasi Perikanan Budidaya kepada investor dan calon investor serta stakeholder perikanan budidaya
2015-2019
4. Peningkatan investasi usaha pembudidayaan ikan melalui kegiatan Pra SeHatKan dan pasca
2015-2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
30
SeHatKan
5.Penyusunan Zona investasi perikanan budidaya 2015-2019
6.Penyusunan profil potensi pengembangan investasi perikanan budidaya
2017
7. Promosi Investasi Perikanan Budidaya 2015-2019
8. Road Map Usaha Perikanan Budidaya 2017
Tabel 10. Target Jumlah Investasi Bidang Perikanan Budidaya
Tahun 2015 – 2019 Per Provinsi
NO PROVINSI TARGET TAHUNAN (Rp. Milyar)
2015 2016 2017 2018 2019
JUMLAH 23.500 24.000 24.500 25.000 25.500
1 ACEH 266,43 272,17 278,03 284,03 290,14
2 SUMATERA UTARA 367,55 375,46 383,55 391,82 400,26
3 SUMATERA BARAT 435,46 444,85 454,43 464,22 474,22
4 RIAU 419,40 428,44 437,67 447,10 456,73
5 KEPULAUAN RIAU 301,05 307,54 314,16 320,93 327,84
6 JAMBI 239,12 244,28 249,54 254,91 260,41
7 SUMATERA SELATAN 1.086,40 1.109,81 1.133,72 1.158,15 1.183,10
13 JAWA BARAT 2.146,76 2.193,01 2.240,26 2.282,52 2.337,83
14 JAWA TENGAH 1.061,48 1.084,35 1.107,71 1.131,58 1.155,96
15 YOGYAKARTA 256,41 261,94 267,58 273,35 279,24
16 JAWA TIMUR 1.491,05 1.523,17 1.555,99 1.589,51 1.623,76
17 BALI 592,71 605,48 618,52 631,85 645,46
18 NUSA TENGGARA BARAT 1.651,49 1.687,07 1.723,41 1.760,55 1.798,48
19 NUSA TENGGARA TIMUR 2.514,76 2.568,94 2.624,29 2.680,83 2.738,59
20 KALIMANTAN BARAT 107,26 109,57 111,93 114,34 116,81
21 KALIMANTAN TENGAH 130,01 132,81 135,67 138,59 141,58
22 KALIMANTAN SELATAN 326,16 333,19 340,37 347,70 355,19
23 KALIMANTAN TIMUR 515,19 526,29 537,63 549,21 561,04
24 SULAWESI UTARA 831,93 849,85 868,16 886,86 905,97
25 GORONTALO 604,52 617,55 630,85 644,44 658,33
26 SULAWESI TENGAH 1.146,07 1.170,76 1.195,99 1.221,75 1.248,08
27 SULAWESI BARAT 593,33 606,11 619,17 632,51 646,14
28 SULAWESI SELATAN 2.196,92 2.237,94 2.269,07 2.290,11 2.300,82
29 SULAWESI TENGGARA 1.541,97 1.575,19 1.609,13 1.643,80 1.679,22
30 MALUKU 726,80 742,46 758,46 774,80 791,49
31 MALUKU UTARA 368,17 376,10 384,21 392,48 400,94
32 PAPUA 156,36 159,73 163,17 166,69 170,28
33 PAPUA BARAT 188,62 192,68 196,83 201,07 205,41
5.8. Jumlah Kredit Program Bidang Perikanan Budidaya
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah Kredit Program Bidang Perikanan Budidaya.
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
31
2 Definisi : Jumlah kredit program yang diperoleh pembudidaya ikan yang terfasilitasi guna pengembangan usaha perikanan budidayanya. Kredit yang dimaksud berasal dari Bank Pemerintah dan Bank Daerah antara lain KUR dan KKPE
3 Ukuran/ Satuan : Rp.( Milyar)
4 Penanggungjawab : Direktur Usaha Budidaya
5 Pengelola : Subdit Investasi dan Permodalan
6 Target Tahunan /Triwulanan
: TARGET 2015 2016 2017 2018 2019
TW I 20,25 163,5 362,5 627,5 994,75
TW II 54 211 425 715 1.111
TW III 94,50 268 500 820 1.250,5
TW IV 135 325 575 925 1390
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Kompilasi data yang bersumber dari laporan bank pelaksana kredit program dan KKMB yang selanjutnya dikonfirmasi saat dilakukan monev
2. Hasil penghitungan dikompilasi oleh Tim Pengukur Kinerja lingkup direktorat untuk selanjutnya disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/Penghitungan Indikator Kinerja
: Menjumlahkan data kredit program yang tersalurkan dari Bank pelaksana kredit program
9 Waktu Pengukuran Data
: Triwulan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : Rp. 377,83 milyar)
13 Dasar Penetapan Target
: 1. Jumlah pembudidaya ikan yang terfasilitasi (20% pembudidaya
penerima PUMP PB 2011-2014 yaitu sebesar 27.960 orang dicapai
dalam waktu 5 tahun) (a)
2. Masing-masing pembudidaya ikan diasumsikan memperoleh kredit
program minimal Rp. 50 juta (b)
3. Cara menghitung: Jumlah kredit program = a*b
14 Format Penyajian Data : Data capaian disajikan dalam bentuk tabel yang mencerminkan jumlah capaian kredit program berdasarkan laporan bank pelaksana
15 Validasi IKU : Lag Output
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi langsung
18 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Diisi rencana kerja/kegiatan yang akan dilakukan untuk pencapaian target setiap tahunnya
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan
(2015-2019)
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
32
Pendampingan akses pembiayaan usaha perikanan budidaya
2015 -2019
Pertemuan KKMB 2015-2019
Evaluasi penyaluran kredit program 2015-2019
Monitoring dan Evaluasi penyerapan/penyaluran kredit program
2015-2019
5.9. Jumlah Rancangan Standar Kompetensi Tenaga Kerja Perikanan Budidaya
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah Rancangan Standar Kompetensi Tenaga Kerja Perikanan Budidaya
2 Definisi : Dokumen rancangan yang berisi uraian tentang kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja minimal yang harus dimiliki seseorang untuk menyandang profesi tertentu yang berlaku secara nasional di bidang perikanan budidaya.
3 Ukuran/ Satuan : Rancangan SKKNI perikanan budidaya
4 Penanggungjawab : Direktur Usaha Budidaya
5 Pengelola : Subdit Kelembagaan dan Ketenagakerjaan
6 Target Tahunan /Triwulanan
: Target 2015 2016 2017 2018 2019
Total 2 4 6 9 12
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Penyusunan RSKKNI didahului dengan pembentukan tim perumus dan tim verifikator RSKKNI oleh Komite Standar Kompetensi bidang kelautan dan perikanan serta melalui tahapan: a) Penyusunan peta fungsi RSKKNI perikanan budidaya; b) Penyusunan bahan/draft RSKKNI; c) Verifikasi RSKKNI (RSKKNI-1); d) Pra konvensi RSKKNI-1; e) Verifikasi hasil pra konvensi (RSKKNI-2); f) Konvensi RSKKNI-2; g) Verifikasi hasil konvensi (RSKKNI-3); h) RSKKNI-3 disampaikan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI untuk ditetapkan sebagai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) .
2. Hasil konfirmasi dan penghitungan dikompilasi oleh Tim Pengukur Kinerja lingkup direktorat untuk selanjutnya disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran /Penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung jumlah RSKKNI yang dihasilkan dari tahapan konvensi
9 Waktu Pengukuran Data : Tahunan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Kumulatif, yang mulai dihitung tahun 2015
12 Baseline data s/d 2014 : 7 SKKNI
13 Dasar penetapan target : Target ditetapkan berdasarkan tuntutan MEA
14 Format Penyajian Data : Data disampaikan dlam bentuk jumlah serta judul rancangan yang dihasilkan
15 Validasi IKU : Lead Process
16 Perhitungan data dari : Sama persis
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
33
bawahan
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi langsung
18 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
:
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan (2015-
2019)
- Pembentukan Tim Perumus oleh komite
standar kompetensi Tahun 2015 - 2019
- Penyusunan peta kompetensi oleh tim
perumus (UPT Perikanan Budidaya) Tahun 2015 - 2019
- Penyusunan draft RSKKNI Perikanan Budidaya Tahun 2015 - 2019
- Pembahasan draft oleh tim perumus, tim komite standar kompetensi, pakar, praktisi, akademisi dan pemerintah
Tahun 2015 - 2019
- Pra konvensi dan konvensi Tahun 2015 – 2019
5.10. Jumlah RSNI3 Bidang Perikanan Budidaya
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah RSNI 3 bidang Perikanan Budidaya
2 Definisi : Jumlah RSNI-3 bidang perikanan budidaya yang telah dibahas oleh panitia teknis perikanan budidaya dan pihak terkait (stakeholder) untuk diusulkan menjadi Standar Nasional Indonesia.
3 Ukuran/satuan : Dokumen
4 Penanggung Jawab : Direktur Perbenihan, Direktur Produksi, Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan, dan Direktur Prasarana dan Sarana Budidaya
5 Pengelola : Subdit yang membidangi perumusan RSNI pada Direktorat yang bersangkutan
6. Data hasil pembahasan RSNI3 dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara pengukuran/ penghitungan Indikator Kinerja
: Jumlah RSNI-3 = RSNI-3 Bidang Perbenihan+ RSNI-3 Bidang Produksi +RSNI-3 Bidang Keskanling + RSNI-3 Bidang Prasarana dan Sarana
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
34
12 Baseline data s/d 2014 : - (....)
13 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif
14 Dasar penetapan target : Target ditetapkan berdasarkan tuntutan kebutuhan teknologi di masyarakat dan harmonisasi dengan standar internasional
15 Format penyajian data : Data disajikan dalam bentuk jumlah serta judul rancangan yang dihasilkan
16 Validasi IKU : Lead Process
17 Perhitungan data dari bawahan
: Akumulasi
18 Metode Penurunan IKU : Lingkup dipersempit
19 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
:
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan (2015-2019)
Rapat koordinasi pengembangan standar perikanan budidaya
Tahun 2015 – 2019
- Penyusunan konsep dan penentuan skala prioritas
Tahun 2015 – 2019
- Pembahasan RSNI 1 Tahun 2015 - 2019
- Pembahasan RSNI 2 Tahun 2015 - 2019
- Pembahasan RSNI 3 Tahun 2015 - 2019
Catatan: untuk UPT yang dihitung adalah jumlah draft RSNI yang disampaikan ke DJPB.
5.11. Jumlah Draft Peraturan perundang-Undangan Perikanan Budidaya
1 Nama Indikator Kinerja
: Jumlah Draft peraturan perundang-undangan perikanan budidaya
2 Definisi : Draft peraturan perundang-undangan yang akan diproses menjadi Peraturan Perundang-undangan di bidang perikanan budidaya (RUU, RPP, R. Permen, dan R. Kepmen)
5 Pengelola : Bagian Hukum, Organisasi dan Humas (HOH) – Sekretariat Ditjen PB
6 Target tahunan/Triwulanan
Target 2015 2016 2017 2018 2019
Tahunan 5 6 6 6 7
TW I 1 2 1 2 1
TW II 2 4 2 4 3
TW III 3 5 4 5 5
TW IV 5 6 6 6 7
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Pembentukan tim perundang-undang DJPB 2. Penyusunan draft awal oleh Eselon II lingkup DJPB 3. Pembahasan secara bertahap sampai dengan finalisasi draft
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
35
rancangan untuk disampaikan ke Biro Hukum 4. Data hasil pembahasan dikompilasi oleh tim pengukur kinerja
Bagian HOH untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara pengukuran/penghitungan Indikator Kinerja
: Jumlah draft peraturan perundang-undangan perikanan budidaya = Jumlah rancangan peraturan perundang-undangan berdasarkan usulan dari Eselon II Iingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dan stakeholder terkait
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize
11 Baseline data s/d 2014 : -
12 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif
13 Dasar Penetapan Target
: Target ditetapkan dengan pertimbangan untuk pelaksanaan peraturan perundangan yang lebih tinggi dan kebutuhan masyarakat
14 Format penyajian data
: Data disajikan dalam bentuk jumlah dan judul rancangan peraturan perundang-undangan
16 Validasi IKU : Lead Process
17 Perhitungan data dari bawahan
: Akumulasi
18 Metode Penurunan IKU
: Lingkup dipersempit
15 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
:
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan (2015-2019)
Penyusunan naskah perundang-undangan Tahun 2015 – 2019
Penyusunan bahan peraturan Tahun 2015 – 2019
Penyusunan revisi peraturan perundangan Tahun 2015 – 2019
5.12. Jumlah Laboratorium Penyakit ikan, Kualitas Air, Pakan dan Residu yang Memenuhi Standar
1 Nama Indikator Kinerja
: Jumlah laboratorium penyakit ikan, kualitas air, pakan dan residu yang memenuhi standar teknis
2 Definisi : Laboratorium uji penyakit ikan, kualitas air, pakan dan/atau residu yang memenuhi 4 (empat) aspek persyaratan teknis yaitu bangunan, SDM, Peralatan dan Metode Uji.
3 Ukuran/satuan : Unit
4 Penanggung Jawab : Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan
5 Pengelola : Subdit Standardisasi Kesehatan Ikan dan Lingkungan
6 Target tahunan/Triwulanan
Target 2015 2016 2017 2018 2019
Tahunan 60 57 63 71 81
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
36
Catatan: Target Tahun 2015 meliputi 50 unit laboratorium keskanling dan 10 unit POSIKANDU (Kegiatan APBN-P).
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Identifikasi oleh tim pembina Dit. Kesehatan Ikan dan Lingkungan untuk menilai dan mengevaluasi kesesuaian persyaratan teknis laboratorium keskanling berdasarkan Pedoman Standar Laboratorium Keskanling
2. Menghitung laboratorium yang telah memenuhi standar 3. Data hasil penghitungan dikompilasi oleh tim pengukur kinerja
tingkat direktorat untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara pengukuran /penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung jumlah laboratorium yang telah memenuhi persyaratan teknis yang tersebar diseluruh Indonesia
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : 45 unit Laboratorium yang memenuhi standar teknis
13 Dasar penetapan target
: Target ditetapkan berdasarkan kegiatan pembinaan peningkatan kualitas dan kapasitas laboratorium tahunan
14 Format penyajian data
: Data disajikan per propinsi, nama laboratorium, serta ruang lingkup uji pada tiap laboratorium (kualitas air, penyakit, pakan dan atau residu)
16 Validasi IKU : Lag Output
17 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
18 Metode Penurunan IKU
: Adopsi Langsung
19 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Waktu Pelaksanaan
Workshop Petugas Laboratorium (Kalibrasi/Penyusunan Dokumen Mutu ISO 17025/Validasi)
2015-2019
Pembinaan dalam rangka Supervisi Kapasitas Laboratorium
2015-2019
Pembinaan dalam rangka Pengawalan Operasional POSIKANDU
2015-2019
Pembinaan dalam rangka Penilaian Kinerja Laboratorium
2015-2019
Jejaring Laboratorium (penyakit ikan /Residu/ Kualitas Air)
2015-2019
Tabel 11. target Penyebaran per provinsi
NO. PROVINSI TARGET TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
37
NO. PROVINSI TARGET TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019
TOTAL 60 57 63 71 81
1 DKI Jakarta 1 1 1 1 1
2 Jawa Barat 7 6 6 7 7
3 Jawa Tengah 8 5 6 9 10
4 DI Yogyakarta 1 1 1 1 2
5 Jawa Timur 10 9 9 9 9
6 Aceh 1 1 1 1 1
7 Suamtera Utara 2 2 3 5 6
8 Suamtera Barat 2 3 4 5 7
9 Riau 1 1 1 1 1
10 Jambi 3 2 2 2 2
11 Sumatera Selatan 1 1 1 1 2
12 Lampung 2 1 1 1 1
13 Kalimantan Barat 1 1 1 1 1
14 Kalimantan Tengah 2 1 1 1 3
15 Kalimantan Selatan 1 1 1 1 1
16 Kalimantan Timur 1 1 1 1 1
17 Kalimantan Utara 1 1 1 1 1
18 Sualwesi Utara 2 2 2 2 2
19 Sulawesi Tengah 1 1 1 2 2
20 Sulawesi Selatan 2 2 2 2 2
21 Sulawesi Tenggara 1 1 1 2
22 Maluku 2 2 2 2 2
23 Bali 2 2 3 3 3
24 NTB 2 2 2 2 2
25 NTT 1 1 1
26 Papua
27 Bengkulu 1 1 1 1
28 Maluku Utara
29 Banten 3 3 3 3 3
30 Kepulauan Bangka Belitung 1 1 1 1
31 Gorontalo 1 1 1
32 Kepualuan Riau 1 1 1 1 1
33 Papua Barat 1
34 Sulawesi Barat 1 1 1 1
5.13. Jumlah Hasil Perekayasaan Teknologi Terapan Bidang Perikanan Budidaya
1 Nama Indikator Kinerja
: Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang perikanan budidaya
2 Definisi : Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan (bidang perbenihan, bidang keskanling, bidang produksi dan bidang sarana dan prasarana) yang dihasilkan oleh UPT lingkup Ditjen Perikanan Budidaya. Perekayasaan yang dimaksud adalah perekayasaan perbidang yang sudah diterapkan di masyarakat atau sudah di diseminasikan.
3 Ukuran/satuan : Paket
4 Penanggung Jawab : Direktur Perbenihan, Direktur Produksi, Direktur Kesehatan Ikan dan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
38
Lingkungan, dan Direktur Prasarana dan Sarana
5 Pengelola : UPT Ditjen Perikanan Budidaya, dengan koordinator Bidang Perbenihan adalah Subdit Informasi dan Distribusi; koordinator bidang produksi adalah Subdit, koordinator bidang keskanling adalah Subdit Perlingk, koordinator bidang prasarana dan sarana adalah Subdit Prasarana
6 Target tahunan/Triwulanan
: Target 2015 2016 2017 2018 2019
Tahunan 69 73 79 91 95
Bid. Perbenihan 27 28 33 40 43
Bid. Produksi 14 14 14 18 18
Bid. Keskanling 16 18 19 20 21
Bid. Prasarana dan Sarana 12 13 13 13 13
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: Pengukuran data dilakukan oleh UPT DJPB dengan menghitung teknologi terapan perekayasaan yang dihasilkan untuk kemudian dilaporkan ke Direktorat terkait, dengan tembusan ke Sekretariat Direktorat Jenderal.
8 Cara pengukuran /penghitungan Indikator Kinerja
: Jumlah teknologi terapan perekayasaan = teknologi terapan perekayasaan bid. Perbenihan + bid. Produksi + bid. Keskanling + Bid. Prasarana dan Sarana
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja
: Non kumulatif
12 Baseline data s/d 2014
: -
13 Dasar penetapan target
: Target ditetapkan berdasarkan kebutuhan teknologi yang diterapkan di masyarakat.
14 Format penyajian data
: Data disajikan dalam bentuk jumlah, judul dan bidang perekayasaan, serta asal UPT
15 Validasi IKU : Lead process
16 Perhitungan data dari bawahan
: Akumulasi
17 Metode Penurunan IKU
: Lingkup dipersempit
18 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
:
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan (2015-2019)
Penyusunan kebutuhan perekayasaan masing-
masing Direktorat 2015-2019
Penyusunan peta perekayasaan di tiap UPT 2015-2019
Pelaksanaan perekayasaan 2015-2019
Penilaian teknologi perekayasaan 2015-2019
Diseminasi 2015-2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
39
Tabel 12. Target jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang perikanan budidaya 2015-2019
Keterangan
Tahun
Total
Bidang B P K Pr B P K Pr B P K Pr B P K Pr B P K Pr
5.14. Jumlah Unit Pembenihan Rakyat dan Unit Pembenihan Skala Besar yang Bersertifikat
1 Nama Indikator Kinerja
:
Jumlah Unit Pembenihan Rakyat (UPR)/Pembenihan Skala Kecil /HSRT dan Unit Pembenihan Skala Besar yang bersertifikat
2 Definisi : Jumlah Unit Pembenihan Rakyat dan Unit perbenihan skala besar yang telah menerapkan kaidah-kaidah pembenihan ikan sesuai yang telah ditetapkan dalam pedoman cara pembenihan ikan yang telah mendapatkan sertifikat CPIB. Jumlah yang dihitung adalah yang sertifikatnya masih berlaku
Unit pembenihan rakyat adalah Unit pembenihan skala kecil yang pengelolaannya dilakukan secara mandiri oleh perorangan maupun kelompok, Unit pembenihan skala besar adalah unit pembenihan yang dimiliki oleh Pemerintah baik pusat maupun daerah serta unit pembenihan yang pengelolaannya dilakukan oleh sektor swasta yang berbadan hukum.
3 Ukuran/satuan : Unit
4 Penanggung Jawab : Direktur Perbenihan
5 Pengelola : Subdit Standardisasi dan Sertifikasi Perbenihan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
40
6 Target tahunan/Triwulanan
2015 2016 2017 2018 2019
553 678 813 958 1108
Triwulan I 344 565 703 838 983
Triwulan II 404 599 739 876 1023
Triwulan III 492 633 776 914 1063
Triwulan IV 553 678 813 958 1108
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Kompilasi data dari hasil rapat tim teknis perbenihan berdasarkan hasil pembahasan kelulusan terhadap unit pembenihan skala kecil (UPR/HSRT) dan besar yang telah dilakukan sertifikasi oleh tim auditor perbenihan.
2. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/ Penghitungan Indikator Kinerja
: Menjumlahkan sertifikat CPIB yang diterbitkan dan masih berlaku
9 Waktu Pengukuran Data
: Triwulanan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja
: Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014
: 273 (jumlah sertifikat yang aktif) atau 378 (jumlah sertifikat yang dikeluarkan aktif dan tidak aktif)
13 Dasar Penetapan Target
: Jumlah target ditentukan berdasarkan trend capaian tahun sebelumnya dan pemintaan dari pelaku usaha pembenihan dan tuntutan kebutuhan pasar.
14 Format Penyajian Data
: Data minimal menyajikan informasi mengenai Propinsi, jenis CPIB, jenis kelompok. Data dukung berupa informasi unit yang bersertifikat hingga Kab/Kota.
15 Validasi IKU : Lag Output
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU
: Adopsi Langsung
18 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Rencana kerja/kegiatan yang akan dilakukan untuk pencapaian target setiap tahunnya
Kegiatan untuk Mencapai Indikator
Kinerja Tahun Pelaksanaan
Penilaian dan surveilance Sertifikasi CPIB
2015 -2019 Harmonisasi Sertifikasi CPIB
Rapat tim Teknis penilaian serifikasi
CPIB
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
41
Tabel 13. Unit Pembenihan Bersertifikat Tahun 2015-2019
No. Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah 553 678 813 958 1108
1 Aceh 2 5 7 9 11
2 Sumatera Utara 7 10 12 14 16
3 Sumatera Barat 57 66 75 84 93
4 Riau 17 24 31 38 45
5 Kepulauan Riau 2 5 7 9 11
6 Jambi 7 12 17 22 27
7 Bengkulu 2 4 6 8 10
8 Sumatera Selatan 22 27 33 38 43
9 Kep. Bangka Belitung 5 8 9 11 13
10 Lampung 26 34 45 55 66
11 Banten 22 30 39 49 60
12 Jawa Barat 49 57 68 82 96
13 DKI Jakarta 13 16 19 22 25
14 Jawa Tengah 52 60 70 80 90
15 DI. Yogyakarta 25 28 34 40 47
16 Jawa Timur 61 69 80 93 107
17 Bali 10 14 17 21 25
18 NTB 13 17 20 22 25
19 NTT 3 5 7 9 11
20 Kalimantan Barat 40 41 45 49 53
21 Kalimantan Selatan 13 15 16 18 20
22 Kalimantan Tengah 11 12 14 16 18
23 Kalimantan Timur 9 13 15 17 19
24 Sulawesi Utara 3 5 7 9 11
25 Gorontalo 2 4 5 7 9
26 Sulawesi Tengah 2 3 5 7 9
27 Sulawesi Tenggara 15 17 18 20 22
28 Sulawesi Barat 1 2 4 6 8
29 Sulawesi Selatan 53 59 63 68 73
30 Maluku 3 5 8 10 12
31 Maluku Utara 1 2 4 6 8
32 Papua Barat 2 3 4 6 8
33 Papua 3 4 6 8 10
34 Kalimantan Utara 0 2 3 5 7
5.15. Jumlah Sentra Kebun Bibit Rumput Laut
1 Nama Indikator Kinerja
: Jumlah sentra kebun bibit rumput laut
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
42
2 Definisi : Jumlah kebun bibit rumput laut yang berada pada suatu kawasan yang berada pada lingkup administrasi Kabupaten/Kota
3 Ukuran/satuan : Sentra (minimal terdiri 2 unit kebun bibit dengan luas lahan minimal 0,25 Ha/unit)
4 Penanggung Jawab : Direktur Pebenihan
5 Pengelola : Subdit Perbenihan Skala Kecil
6 Target tahunan/Triwulanan
2015 2016 2017 2018 2019
22 36 72 93 133
Triwulan I 2 26 45 77 103
Triwulan II 9 29 54 83 113
Triwulan III 17 33 63 88 123
Triwulan IV 22 36 72 93 133
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Rekapitulasi jumlah sentra kebun bibit rumput yang dilaporkan secara berjenjang mulai dari Kabupaten/Kota ke Provinsi dan DJPB
2. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara pengukuran/penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung jumlah sentra kebun bibit yang memenuhi persyaratan dan masih berproduksi
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja
: Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014
: -
13 Dasar penetapan target
: Target pengembangan budidaya rumput laut tahunan
14 Format penyajian data
: Data minimal menyajikan lokasi sentra, jumlah unit kebun bibit dan luas lahan, kapasitas produksi dan informasi distribusi bibit.
15 Validasi IKU : Lag Output
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU
: Adopsi Langsung
18 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
:
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja
Tahun Pelaksanaan
1. Identifikasi lokasi 2015-2019
2. Sosialisasi dan pembinaan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
43
3. Pembangunan laboratorium dan green house kultur jaringan
4. Pengembangan kebun bibit rumput laut
Tabel 14. Target Sentra Kebun Bibit Rumput Laut Tahun 2015-2019
No SATKER Tahun (Unit) Jumlah Target
per Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Akumulasi 22 36 72 93 133 133
Jumlah per Tahun 22 14 36 21 40
1 ACEH 1 - 2 1 1 5
2 SUMATERA UTARA - - 1 1 - 2
3 SUMATERA BARAT - - 1 1 - 2
4 RIAU 1 - - - - 1
5 KEPULAUAN RIAU - 1 1 1 2 5
6 JAMBI - - - - - 0
7 BENGKULU - 1 - - - 1
8 SUMATERA SELATAN - - - - 0
9 KEP. BANGKA BELITUNG 1 - 2 1 1 5
10 LAMPUNG 2 - 1 1 - 4
11 BANTEN - 1 1 - 1 3
12 JAWA BARAT - - 1 - 1 2
13 DKI JAKARTA - - 1 - 1 2
14 JAWA TENGAH 1 - 1 - - 2
15 YOGYAKARTA - - - - - 0
16 JAWA TIMUR - 1 1 - 2 4
17 BALI - 1 1 - 1 3
18 NTB 3 2 4 1 3 13
19 NTT 3 1 4 3 5 16
20 KALIMANTAN BARAT - - - - - 0
21 KALIMANTAN SELATAN - - 1 1 - 2
22 KALIMANTAN TENGAH - - - - - 0
23 KALIMANTAN TIMUR - 1 2 - 1 4
24 SULAWESI UTARA 1 - 1 1 - 3
25 GORONTALO 1 1 1 - 2 5
26 SULAWESI TENGAH 2 1 1 1 4 9
27 SULAWESI TENGGARA 1 1 1 1 3 7
28 SULAWESI BARAT 1 - 1 1 1 4
29 SULAWESI SELATAN 2 1 2 2 4 11
30 MALUKU 1 1 1 1 2 6
31 MALUKU UTARA - - 1 1 1 3
32 PAPUA BARAT - - 1 1 1 3
33 PAPUA - - 1 1 1 3
34 KALIMANTAN UTARA 1 - - - 2 3
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
44
5.16 Jumlah Kawasan Minapolitan Perikanan Budidaya
1 Nama Indikator
Kinerja
: Jumlah kawasan minapolitan perikanan budidaya (kabupaten/kota)
2 Definisi : Kawasan pembangunan ekonomi berbasis perikanan budidaya dengan
sistem dan usaha minabisnis secara terintegrasi meliputi seluruh sub
sistem minabisnis (budidaya, prasarana dan sarana produksi,
pengolahan hasil, pemasaran dan jasa).
3 Ukuran/Satuan : Kabupaten/Kota kawasan minapolitan perikanan budidaya
4 Penanggungjawab : Direktur Prasarana dan Sarana Budidaya
5 Pengelola : Sub Direktorat Minapolitan
6 Target
Tahunan/Triwulan
: 2015 2016 2017 2018 2019
Total 85 100 115 130 145
TW I 78 85 100 115 130
TW II 80 90 105 120 135
TW III 83 95 110 125 140
TWIV 85 100 115 130 145
7 Mekanisme
Pengumpulan Data
: 1. Penetapan kawasan minapolitan perikanan oleh Menteri Kelautan
dan Perikanan
2. Identifikasi, verifikasi dan evaluasi sesuai KEPMEN Kelautan dan
Perikanan Nomor : KEP.18/MEN/2011 tentang Pedoman Umum
Minapolitan
3. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat
untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara
Pengukuran/Penghitu
ngan Indikator Kinerja
: Menghitung jumlah kawasan yang telah memenuhi persyaratan
9 Waktu Pengukuran
Data
: Triwulanan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Kumulatif,
12 Baseline data s/d 2014 : 77 Kabupaten/Kota di tahun 2014
13 Dasar penetapan
target
: Target ditetapkan berdasarkan kemampuan Kab/Kota dalam penyiapan
persyaratan.
14 Format Penyajian Data
: Data disajikan per nama kabupaten dan kawasannya
15 Validasi IKU : Lag Output
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
45
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU
: Adopsi Langsung
15 Rencana Aksi
Pencapaian Indikator Kinerja
:
Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan
1. Sosialisasi dan koordinasi kegiatan
2. Rapat koordinasi lintas sektor di kabupaten yang
telah memenuhi persyaratan
3. Forum minapolitan perikanan budidaya
2015-2019
4. Implementasi pembangunan kawasan sesuai
RPIJM
5. Monitoring dan evaluasi pengembangan
kawasan minapolitan;
2015-2019
6. Penyiapan dan pelaksanaan sistem informasi
pengelolaan data minapolitan
2016-2019
Tabel 15. target kawasan minapolitan Tahun 2015-2019
NO PROVINSI TARGET TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019
TOTAL 85 100 115 130 145
1 DKI Jakarta 1 1 1
2 Jawa Barat 5 5 5 6 6
3 Jawa Tengah 8 9 10 11 12
4 DI Yogyakarta 1 1 2 3 3
5 Jawa Timur 9 10 11 12 12
6 Aceh 3 5 6 7 7
7 Sumatera Utara 2 2 2 2 3
8 Sumatera Barat 3 4 5 5 5
9 Riau 2 2 3 3 3
10 Jambi 2 2 2 3 3
11 Sumatera Selatan 5 7 8 8 8
12 Lampung 3 4 5 5 5
13 Kalimantan Barat 1 1 2 2 3
14 Kalimantan Tengah 1 2 3 3 3
15 Kalimantan Selatan 2 3 3 4 5
16 Kalimantan Timur 2 2 2 2 3
17 Kalimanan Utara 1 2 3
18 Sulawesi Utara 3 4 5 5 5
19 Sulawesi Tengah 3 4 4 4 4
20 Suawesi Selatan 4 5 6 6 6
21 Sulawesi Tenggara 4 4 5 5 5
22 Maluku 1 1 1 2
23 Bali 3 3 3 4 5
24 Nusa Tenggara Barat 4 4 4 5 6
25 Nusa Tenggara Timur 3 3 3 4 5
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
46
NO PROVINSI TARGET TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019
26 Papua 1 1 1 1 2
27 Bengkulu 2 2 2 3 4
28 Maluku Utara 1 1 1 2 2
29 Banten 3 3 3 3 3
30 Kepulauan Bangka Belitung 1 1 1 2 3
31 Gorontalo 1 1 1 1 2
32 Kepulauan Riau 1 1 1 1 2
33 Papua Barat 1 1 2 2
34 Sulawesi Barat 2 2 2 2 2
5.17 Panjang Saluran Tambak yang Dikelola Secara Partisipatif
1 Nama Indikator
Kinerja
: Panjang saluran tambak yang dikelola secara partisipatif
2 Definisi : Saluran air di kawasan tambak yang terdiri dari saluran tersier dan
quarter yang pemanfaatan, pemeliharaannya (rehab) dan/atau
pengelolaannya dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat
petambak atau kelompok dengan sumber dana dari APBN (sebagai
stimulus)
3 Ukuran/Satuan : Meter lari (m’)
4 Penanggungjawab : Direktur Prasarana dan Sarana Budidaya
5 Pengelola : Subdit Prasarana dan Sarana Budidaya Air Payau
6 Target
Tahunan/Triwulan
: 2015 2016 2017 2018 2019
Total 100.000 210.000 328.000 459.000 599.000
7 Mekanisme
Pengumpulan Data
: 1. Pengumpulan data saluran yang dikelola secara partisipatif secara
berjenjang dari Kab/Kota, Provinsi dan DJPB
2. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat
untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/
Penghitungan
Indikator Kinerja
: Menjumlahkan data panjang saluran yang telah direhab dan dikelola
secara partisipatif
9 Waktu Pengukuran
Data
: Tahunan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
47
11 Jenis Indikator Kinerja : Kumulatif, dimulai tahun 2015
12 Baseline data s/d 2014 : 17 kabupaten dengan panjang saluran tambak 48.189,8 meter (tahun
2014)
13 Dasar Penetapan
Target
: Target ditetapkan berdasarkan usulan daerah yang disampaikan ke
DJPB serta kebutuhan pengembangan saluran
14 Format Penyajian
Data
: Data disajikan per nama lokasi, poklina, dan panjang saluran
15 Validasi IKU : Lag Output
16 Perhitungan data dari
bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan
IKU
: Adopsi Langsung
18 Rencana Aksi
Pencapaian Indikator
Kinerja
: Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja Tahun
Pelaksanaan
a) Monitoring, evaluasi dan sosialisasi Petunjuk
Pelaksanaan Pengelolaan Irigasi Tambak secara
Partisipatif;
2015 - 2019
b) Pelaksanaan rehab saluran tambak oleh kelompok 2015 - 2019
c) Pengawasan pelaksanaan pekerjaan rehab saluran
tambak oleh kelompok
2015 - 2019
d.Rapat koordinasi dengan daerah 2015 - 2019
e) Evaluasi pekerjaan rehab saluran tambak oleh
kelompok (partisipatif)
2015 - 2019
Tabel 16. Target Panjang saluran tambak yang dikelola secara partisipatif per Provinsi Tahun 2015-2019
No Provinsi/Kab/Kota Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
1 Aceh
1 Aceh Timur 1000 1000 2000 2000 2000
2 Bireuen 1000 1000 2000 2000 2000
3 Aceh Utara 1000 1000 2000 2000 2000
4 Pidie 1000 1000 1000 2000 2000
5 Pidie Jaya 1000 1000 1000 2000 2000
6 Aceh Besar 1000 1000 1000 2000 2000
7 Aceh Tamiang 1000 1000 1000 1000 1000
2 Sumatera Utara
1 Serdang Bedagai 1000 1000 1000 1000
2 Langkat 1000 1000 1000 1000
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
48
No Provinsi/Kab/Kota Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
3 Deli Serdang 1000 1000 1000
3 Sumatera Selatan
1 OKI 1000 1000 1000 1000 1000
2 Banyuasin 1000 1000 1000 1000 1000
4 Lampung
1 Tulang Bawang 1000 1000 1000 1000 1000
2 Lampung Selatan 1000 1000 1000 1000 1000
3 Lampung Timur 2000 2000 2000 2000 2000
4 Tanggamus 1000 1000 1000 1000 1000
5 Banten
1 Serang 2000 2000 2000 2000 2000
2 Tangerang 2000 1000 2000 2000 2000
6 Jawa Barat
1 Subang 2000 2000 2000 2000 2000
2 Karawang 2000 2000 2000 2000 2000
3 Indramayu 2000 2000 2000 2000 2000
4 Cirebon 2000 2000 2000 2000 2000
5 Bekasi 2000 2000 2000 2000 2000
7 Jawa Tengah
1 Brebes 2000 2000 2000 2000 2000
2 Demak 2000 2000 2000 2000 2000
3 Pemalang 2000 2000 2000 2000 2000
4 Jepara 2000 2000 2000 2000 2000
5 Pati 2000 2000 2000 2000 2000
6 Rembang 2000 2000 2000 2000 2000
7 Kendal 2000 2000 2000 2000 2000
8 Pekalongan 2000 2000 2000 2000 2000
9 Kota Pekalongan 2000 2000 2000 2000 2000
8 Jawa Timur
1 Tuban 2000 2000 2000 2000 2000
2 Lamongan 2000 2000 2000 2000 2000
3 Gresik 2000 2000 2000 2000 2000
4 Sidoarjo 2000 2000 2000 2000 2000
5 Pasuruan 2000 2000 2000 2000 2000
6 Probolinggo 2000 2000 2000 2000 2000
7 Banyuwangi 2000 2000 2000 2000 2000
8 Situbondo 2000 2000 2000 2000 2000
9 NTB
1 Sumbawa 2000 1000 1000 1000 1000
2 Lombok Tengah 2000 1000 1000 1000 1000
3 Bima 2000 1000 1000 1000 1000
4 Dompu 2000 1000 1000 1000 1000
5 Lombok Barat 2000 1000 1000 1000 1000
10 Kalimantan Barat
1 Sambas 1000 1000 1000 1000 1000
2 Pontianak 1000 1000 1000 1000 1000
3 Bengkayang 1000 1000 1000 1000 1000
4 Ketapang 1000 1000 1000 1000 1000
11 Kalimantan Selatan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
49
No Provinsi/Kab/Kota Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kota Baru 1000 1000 1000 1000 1000
2 Barito Kuala 1000 1000 1000 1000 1000
3 Tanah Bumbu 1000 1000 1000 1000 1000
4 Tanah Laut 1000 1000 1000 1000 1000
12 Kalimantan Timur
1 Kutai Kartanegara 1000 1000 1000 1000 1000
2 Penajam Paser Utara 1000 1000 1000 1000 1000
3 Paser 1000 1000 1000 1000 1000
4 Berau 1000 1000 1000 1000
5 Kutai Timur 1000 1000 1000 1000
13 Kalimantan Tengah
1 Seruyan 1000 1000 1000 1000
2 Pulan Pisau 1000 1000 1000 1000
3 Kapuas 1000 1000 1000 1000
4 Kotawaringin Barat 1000 1000 1000
14 Kalimantan Utara
1 Bulungan 1000 1000 1000 1000
2 Kota Tarakan 1000 1000 1000 1000
3 Tana Tidung 1000 1000 1000 1000
4 Nunukan 1000 1000 1000 1000
15 Sulawesi Barat
1 Mamuju 1000 1000 1000 1000 2000
2 Polewali Mandar 1000 1000 1000 1000 2000
3 Mamuju Utara 1000 1000 2000
4 Majene 1000 1000 1000
16 Sulawesi Tengah
1 Parigimoutong 1000 1000 1000 1000 1000
2 Donggala 1000 1000 1000 1000 1000
17 Sulawesi Selatan
1 Maros 1000 1000 1000 2000 2000
2 Pangkep 1000 1000 1000 2000 2000
3 Pinrang 1000 1000 1000 2000 2000
4 Barru 1000 1000 1000 2000 2000
5 Bone 1000 1000 1000 2000 2000
6 Takalar 1000 1000 1000 1000 2000
7 Luwu 1000 1000 1000 1000 2000
8 Luwu Timur 1000 1000 1000 1000 2000
9 Jeneponto 1000 1000 1000 2000
10 Luwu Utara 1000 1000 1000 2000
11 Palopo 1000 1000 1000 2000
18 Sulawesi Tenggara
1 Kolaka 1000 1000 1000 2000 2000
2 Bombana 1000 1000 1000 2000 2000
3 Kolaka Utara 1000 1000 1000 2000 2000
4 Konawe Selatan 1000 1000 1000 2000 2000
5 Konawe Utara 1000 1000 1000 2000 2000
6 Konawe 1000 1000 1000 1000
7 Muna 1000 1000 1000 1000
TOTAL 100.000 110.000 118.000 131.000 140.000
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
50
5.18 Unit Pembudidayaan Ikan Bersertifikat CBIB
1 Nama Indikator Kinerja
: Unit Pembudidayaan Ikan Bersertifikat CBIB
2 Definisi : Jumlah Unit Pembudidayaan ikan yang telah memiliki sertifikat CBIB dan sertifikat tersebut masih berlaku
3 Ukuran/ Satuan : Unit
4 Penanggungjawab : Direktur Produksi
5 Pengelola : Subdit Sertifikasi
6 Target Tahunan /Triwulanan
: CBIB 2015 2016 2017 2018 2019
TW I 5200 8300 9200 11800 12500
TW II 6200 8500 9400 11900 13000
TW III 7200 8750 10000 12100 13500
TW IV 8200 9000 10700 12300 14000
Total 8200 9000 10700 12300 14000
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Penilaian Sertifikasi CBIB oleh Tim Sertifikasi CBIB pada unit budidaya berdasarkan permohonan pembudidaya/kelompok pembudidaya. Tata cara penilaian diatur dalam SK Dirjen Nomor 07/KEP-DJPB/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi CBIB dan SK Dirjen Nomor 54/KEP-DJPB/2014 tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan Sertifikasi CBIB Kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
2. Penerbitan sertifikat CBIB 3. Kompilasi jumlah unit budidaya yang telah bersertifikat CBIB yang
masih berlaku 4. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat
untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/Penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung Jumlah unit budidaya yang memiliki sertifikat CBIB dan masih berlaku
9 Waktu Pengukuran Data
: Triwulan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja
: Kumulatif dari tahun 2007
12 Baseline data s/d 2014
: 10.112 unit budidaya tersertifikasi (lulus/tidak lulus dan aktif/tidak aktif), atau 6.185 unit budidaya bersertifikat dan masih aktif
13 Dasar Penentuan Target
: Target ditentukan berdasarkan trend penerapan CBIB dan hasil koordinasi dengan pihak Propinsi sebagai pembina
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
51
14 Format Penyajian Data
: Data memuat informasi mengenai Propinsi dan jumlah sertifikat, per jenis usaha (perorangan, pokdakan). Data dukung harus memuat mengenai nama pokdakan, Kabupaten, nomor sertifikat, nilai, masa berlaku, serta komoditas yang dikembangkan. Mulai tahun 2015 disebutkan pula lokasi dan titik koordinatnya.
15 Validasi IKU : Lag Output
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU
: Adopsi Langsung
14 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Diisi rencana kerja/kegiatan yang akan dilakukan untuk pencapaian target setiap tahunnya
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan
Pengembangan sistem mutu CBIB
2015-2019
Penilaian Sertifikasi CBIB
Pengawasan Sertifikasi CBIB
Pelatihan auditor CBIB
Apresiasi Peningkatan Kompetensi Auditor CBIB
Peningkatan kapasitas kelembagaan
Tabel 17. Target Unit Pembudidayaan Ikan Bersertifikat CBIB Tahun 2015-2019 (per
Provinsi)
No Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019
TOTAL 8200 9000 10700 12300 14000
1 Aceh 360 385 435 480 530
2 Sumatera Utara 240 265 315 360 410
3 Sumatera Barat 450 470 520 565 615
4 Riau 340 360 410 455 505
5 Kepulauan Riau 150 180 230 275 325
6 Jambi 240 265 315 370 420
7 Sumatera Selatan 300 325 375 420 470
8 Kepulauan Bangka Belitung 90 110 160 205 255
9 Bengkulu 150 170 220 265 315
10 Lampung 430 450 500 545 595
11 DKI Jakarta 60 85 135 190 240
12 Banten 400 420 470 515 565
13 Jawa Barat 410 435 485 530 580
14 Jawa Tengah 340 360 410 455 505
15 DI Yogyakarta 210 230 280 330 380
16 Jawa Timur 390 410 460 505 555
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
52
No Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019
17 Bali 180 200 250 315 365
18 Nusa Tenggara Barat 190 215 265 320 370
19 Nusa Tenggara Timur 30 60 110 155 205
20 Kalimantan Barat 160 190 240 285 335
21 Kalimantan Tengah 200 225 275 320 370
22 Kalimantan Selatan 260 285 335 380 430
23 Kalimantan Timur 260 285 335 380 430
24 Kalimantan Utara 40 65 115 160 210
25 Sulawesi Utara 300 325 375 420 470
26 Gorontalo 220 245 295 340 390
27 Sulawesi Tengah 330 355 405 450 500
28 Sulawesi Barat 230 255 305 350 400
29 Sulawesi Selatan 510 535 585 630 680
30 Sulawesi Tenggara 320 345 395 445 495
31 Maluku 160 185 235 280 330
32 Maluku Utara 60 80 130 185 235
33 Papua Barat 100 120 170 215 265
34 Papua 90 110 160 205 255
5.19 Jumlah Lokasi Pengembangan Teknologi Anjuran (Sistem Biofloc) Untuk Produktivitas Budidaya Lele, Nila dan Patin
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah lokasi pengembangan teknologi anjuran (sistem biofloc) untuk produktivitas budidaya lele, nila dan patin.
2 Definisi : Lokasi budidaya yang menerapkan sistem biofloc dalam usaha pembudidayaan ikan lele, nila dan patin yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas
3 Ukuran/ Satuan : Lokasi. Kriteria lokasi adalah kabupaten/kota yang minimal terdapat 1 unit usaha budidaya yang menerapkan paket teknologi sistem biofloc
4 Penanggungjawab : Direktur Produksi
5 Pengelola : Subdit Budidaya Air Tawar. Pelaksanaan kegiatan ada di 6 UPT
6 Target Tahunan /Triwulanan
: Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Total 24 24 24 24 24
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. UPT pelaksana melaporkan realisasi pengembangan teknologi
anjuran (sistem biofloc) kepada pengelola
2. Pengelola melakukan kompilasi data
3. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat
untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/ Penghitungan Indikator Kinerja
: Menjumlahkan lokasi pengembangan teknologi anjuran sistem biofloc
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
53
9 Waktu Pengukuran Data
: Tahunan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Non Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Dasar Penetapan Target
: Target ditetapkan berdasarkan potensi pengembangan
14 Format Penyajian Data : Data minimal memuat informasi mengenai lokasi, komoditas, jumlah produksi dan produktivitas
15 Validasi IKU : Lead Process
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU
: Adopsi Langsung
15 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
:
Kegiatan Yang Mendukung Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan
Identifikasi lokasi di Kab/Kota
2015-2019
Bimtek penerapan teknologi anjuran sistem biofloc
Pelaksanaan kegiatan
Monev dan pelaporan
Tabel 18. Target Lokasi pengembangan teknologi anjuran (sistem biofloc) untuk produktivitas budidaya lele dan patin 2015 per Provinsi
NO PROVINSI KABUPATEN Komoditas
1. Gorontalo Gorontalo Lele
2. Sulawesi Utara Minahasa Utara Lele
3. Maluku Kota Ambon Lele
4. Maluku Utara Kota Ternate Lele
5. Sulawesi Selatan Kab Toraja, Kota Makasar Lele
6 Sulawesi Tenggara Konawe Lele
7. Kalimantan Selatan Tanah Laut, Tanah Bumbu,Kota Banjar Lele
8. Kalimantan Tengah Kota Palangkaraya Lele
9. Kalimantan Barat Kuburaya Lele
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
54
NO PROVINSI KABUPATEN Komoditas
10 NTB Lombok Timur Lele
11 Jawa Barat Karawang, Pangandaran, Ciami, Cirebon Lele
12 Jawa Timur Malang, Kediri, Tulung Agung Lele, Patin
13 Sumatera Utara Serdang Bedagai lele
14 Lampung Pringsewu Lele
15 Jawa Tengah Brebes, Jepara, Pati, Pekalongan, Purworejo, Kendal
Nila
16 Banten Pandeglang, Tangerang Lele
17 DIY Bantul Nila
18 Bali Bali Lele
19 Jambi MuaroJambi, Jambi Lele
20 Riau Kampar, Pakabaru Lele
21 Kepulauan Riau Kota Batam Lele
22 Sumatera Barat Kota Padang Lele
23 Sumatera Selatan Ogan Komiring Ilir (OKI) Lele
24 Bengkulu Kota Bengkulu Lele
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
55
5.20 Jumlah Kelompok Produsen Pakan Ikan Mandiri (Kelompok)
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah Kelompok Produsen Pakan Ikan mandiri 2 Definisi : Jumlah kelompok yang telah mendapatkan pembinaan dari DJPB
untuk melakukan kegiatan produksi pakan ikan mandiri. Pembinaan yang dimaksud antara lain meliputi: (i) Bimbingan teknis dan manajerial; serta (ii) pemberian bantuan bahan baku pembuatan pakan ikan secara mandiri.
3 Ukuran/satuan : Kelompok 4 Penanggung Jawab : Direktur Produksi
1 Note: target hanya ditetapkan pada tahun 2015 karena kegiatan berasal dari APBNP, bukan APBN reguler (target 2015 terkoreksi)
7 Mekanisme Pengukuran Data
: 1. Pengusulan kelompok (pokdakan) oleh kabupaten/kota 2. Identifikasi dan verifikasi oleh DJPB 3. Penetapan kelompok (pokdakan) oleh DJPB 4. Pelaksanaan pembinaan, monitoring dan evaluasi 5. Kompilasi data
8 Cara pengukuran /penghitungan Indikator Kinerja
: 2 Menghitung jumlah kelompok yang mendapatkan bantuan bahan baku pakan dan pembinaan pakan mandiri
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: 3 Tahunan
10 Tipe penghitungan : 4 Maximize 11 Jenis Indikator Kinerja : 5 kumulatif 12 Baseline data s/d 2014 : 6 - 13 Dasar penetapan target : 7 Target ditetapkan berdasarkan prioritas pengembangan sentra
perikanan budidaya air tawar dan potensi sumber bahan baku pakan ikan mandiri.
14 Format penyajian data : 8 Data minimal memuat informasi mengenai jumlah kelompok lingkup kab/kota/provinsi. Data dukung dilengkapi dengan nama, alamat dan kapasitas produksi pakan ikan.
15 Validasi IKU : 9 Lead Process 16 Perhitungan data dari
bawahan : 10 Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU : 11 Adopsi Langsung
18 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja
Tahun Pelaksanaan
1. Sosialisasi program 2015
2. Identifikasi dan verifikasi kelompok (Pokdakan) calon peserta
2015
3. Penetapan kelompok (pokdakan) terpilih
2015
4. Pembinaan 2015
5. Monitoring dan evaluasi 2015
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
56
5.21 Jumlah Obat Ikan yang Terjamin, Mutu, Keamanan dan Khasiatnya
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah obat ikan yang terjamin, mutu, keamanan dan khasiatnya
2 Definisi : Obat ikan, Kimia dan bahan Biologi yang terjamin keamanan, mutu
dan khasiatnya melalui kegiatan pembinaan dan pemantauan,
pengujian mutu, dan/atau pengujian lapang dan penilaian data teknis
obat ikan melalui proses pendaftaran obat ikan
3 Ukuran/satuan : Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan
4 Penanggung Jawab : Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan
5 Pengelola : Subdirektorat Obat Ikan, Kimia, dan Bahan Biologi (Subdit OIKB)
6 Target
tahunan/Triwulanan
Target 2015 2016 2017 2018 2019
TW I 244 252 262 273 284
TW II 246 254 264 275 287
TW III 248 257 267 278 291
TW IV 250 260 271 282 295
Jumlah 250 260 271 282 295
7 Mekanisme
Pengumpulan Data
: 1. Kompilasi dan evaluasi hasil pembinaan dan pemantauan,
laporan hasil uji mutu/uji lapang dan verifikasi data teknis
obat ikan
2. Evaluasi teknis oleh tim penilai obat ikan
3. Penerbitan surat nomor pendaftaran obat ikan
4. Kompilasi jumlah surat nomor pendaftaran obat ikan yang
diterbitkan
5. Data hasil kompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat
direktorat disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara pengukuran/
penghitungan Indikator
Kinerja
: Menjumlahkan secara kumulatif jenis sediaan obat ikan yg sudah
mempunyai Surat Nomor Pendaftaran obat ikan yang dikeluarkan
oleh Ditjen PB
9 Waktu Pengukuran : Triwulan
10 Tipe penghitungan : Maximize
11 Baseline data s/d 2014 : 243
12 Dasar penetapan target : Target ditetapkan berdasarkan trend surat nomor pendaftaran obat
ikan yang diterbitkan tahun sebelumnya
13 Jenis Indikator Kinerja : Kumulatif, dihitung mulai tahun 2010
14 Format penyajian data : Data minimal menyajikan informasi tentang jenis sediaan, jumlah
sediaan (merek) dan asal produk
15 Validasi IKU : Lag Output
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
57
16 Perhitungan data dari
bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
15 Rencana Aksi
Pencapaian Indikator
Kinerja
:
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Waktu
Pelaksanaan
Pembinaan dan Pemantauan OIKB (kab sentra
budidaya )
2015 - 2019
Rapat Teknis Pendaftaran OIKB 2015 - 2019 Pembinaan Izin Penyediaan Obat Ikan 2015 - 2019
Apresiasi Petugas Pembinaan dan Pemantauan Obat
Ikan
2015 - 2019
Sertifikasi Penerapan CPOIB 2015 - 2019 Sistem Informasi Pelayanan Obat Ikan 2015- 2019 Evaluasi hasil pengujian mutu sewaktu dan efek
samping obat ikan
2016-2019
Temu teknis pengguna jasa layanan obat ikan 2016-2019
5.22 Jumlah Sampel Produk Perikanan Budidaya yang Tingkat Keberterimaannya 96 %
1 Nama Indikator Kinerja
: Jumlah Sampel Produk Perikanan Budidaya yang Tingkat Keberterimaannya 96% (sampel)
2 Definisi : Jumlah sampel yang tingkat keberterimaannya minimal 96 % dari target sampel produk perikanan budidaya di dalam NRMP yang bebas residu.
3 Ukuran/satuan : Sampel
4 Penanggung Jawab : Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan
5 Pengelola : Subdit Pengendalian Residu
6 Target tahunan/ Triwulanan
: Target 2015 2016 2017 2018 2019
Tahunan 4200 4300 4400 4500 4600
TW I 933 860 880 900 920
TW II 2090 2150 2200 2250 2300
TW III 3165 3440 3520 3600 3680
TW IV 4200 4300 4400 4500 4600
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: a) Jumlah sampel diambil berdasarkan tingkat produksi tahun sebelumnya dalam satuan ton dibagi 100
b) Pengambilan sampel dilakukan tiap triwulan secara terpadu oleh tim monitoring residu (KKP dan Propinsi) kemudian dikirim ke laboratorium yang mempunyai kapasitas (terakreditasi) untuk pengujian residu.
c) Hasil uji laboratorium kemudian disampaikan ke tim monitoring residu kemudian ditindaklanjuti jika terdapat sampel yang terdeteksi residu. Hasil Uji yang terdeteksi residu jika masih melalui
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
58
pengujian screening maka akan dilanjutkan ke pengujian confirmatory. Terhadap sampel yang terdeteksi residu setelah melalui pengujian confirmatory akan dilakukan tindakan perbaikan terhadap unit usaha dan produknya yang terdeteksi residu sesuai dengan hasil investigasi yang ditemukan.
d) Sampel yang terambil setiap triwulan kemudian akan diakumulasi setiap tahunnya untuk mengetahui jumlah sampel yang tingkat keberterimaannya minimal 96%
e) Semua data hasil pengujian dalam proses kegiatan monitoring residu didokumentasi secara online di dalam IMS NRMP.
f) Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara pengukuran/ penghitungan Indikator Kinerja
: 1. Penilaian 96% dihitung dengan rumus x = (n-y)/n x 100% 2. Jumlah sampel adalah jumlah sampel yang telah dianalisa yang telah
memenuhi kriteria 96% Ket : n = jumlah sampel yang diambil selama satu tahun y = jumlah sampel yang terdeteksi residu selama satu tahun x = Indikator Kinerja yang didapat
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Triwulanan
10 Tipe penghitungan : maximize
11 Baseline data s/d 2014
: -
13 Jenis Indikator Kinerja
: Non Kumulatif
14 Dasar Penetapan Target
: Target ditetapkan berdasarkan good veterinary practice serta trend hasil pengujian sampel yang bebas residu tahun-tahun sebelumnya
14 Format penyajian data
: Data minimal menyajikan informasi mengenai Propinsi asal sampel, jumlah sampel yang terdeteksi/tidak terdeteksi residu. Data juga disajikan dalam laporan secara online melalui IMS NRMP online
15 Validasi IKU : Lag Outcome
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU
: Adopsi Langsung
15 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Waktu
Pelaksanaan
Penyusunan NRMP 2015-2019
Temu Koordinasi Teknis Pengendalian Residu 2015-2019
Workshop Pengembangan IMS 2015-2019
Pertemuan pengembangan traceability di daerah 2015-2019
Supervisi dan Pendampingan pengambilan sampel/contoh 2015-2019
Sosialisasi pengendalian residu 2015-2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
59
Penelusuran sumber residu dan kontaminan 2015-2019
Penyusunan laporan triwulanan dan tahunan 2015-2019
Tabel 19. Target Jumlah Sampel Produk Perikanan Budidaya yang Tingkat Keberterimanya
96% (sampel) Tahun 2015-2019
NO. PROVINSI TARGET TAHUNAN
2015
TOTAL 4200
1 PROVINSI DKI JAKARTA
2 PROVINSI JAWA BARAT 598
3 PROVINSI JAWA TENGAH 92
4 PROVINSI YOGYAKARTA
5 PROVINSI JAWA TIMUR 1510
6 PROVINSI ACEH 44
7 PROVINSI SUMATERA UTARA 345
8 PROVINSI SUMATERA BARAT
9 PROVINSI RIAU
10 PROVINSI JAMBI
11 PROVINSI SUMATERA SELATAN 70
12 PROVINSI LAMPUNG 364
13 PROVINSI KALIMANTAN BARAT 45
14 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
15 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 33
16 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 44
17 PROVINSI KALIMANTAN UTARA 66
18 PROVINSI SULAWESI UTARA
19 PROVINSI SULAWESI TENGAH 47
20 PROVINSI SULAWESI SELATAN 220
21 PROVINSI SULAWESI TENGGARA 151
22 PROVINSI MALUKU
23 PROVINSI BALI 14
24 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 524
25 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
26 PROVINSI PAPUA
27 PROVINSI BENGKULU
28 PROVINSI MALUKU UTARA
29 PROVINSI BANTEN 6
30 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
31 PROVINSI GORONTALO
32 PROVINSI KEPULAUAN RIAU
33 PROVINSI PAPUA BARAT
34 PROVINSI SULAWESI BARAT 25
5.23 Jumlah Jenis Pakan Ikan Yang Terjamin Mutunya
1 Nama Indikator Kinerja
: Jumlah Jenis Pakan Ikan Yang Terjamin Mutunya
2 Definisi : Jumlah jenis dan merek pakan ikan yang telah memenuhi standar mutu melalui pendaftaran di KKP
3 Ukuran/ Satuan : Sertifikat pendaftaran pakan ikan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
60
4 Penanggungjawab : Direktur Produksi
5 Pengelola : Subdit Sertifikasi
6 Target Tahunan/Triwulanan
: 2015 2016 2017 2018 2019
TW I 762 812 862 912 962
TW II 774 824 874 924 974
TW III 787 837 887 937 987
TW IV 800 850 900 950 1.000
Total 800 850 900 950 1.000
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Pengajuan permohonan untuk pendaftaran pakan
2. Pengujian laboratorium dan/atau pengujian lapang sampel pakan
ikan oleh laboratorium yang ditunjuk oleh DJPB
3. Evaluasi penilaian oleh Tim Penilaian Pakan
4. Penerbitan sertifikat pendaftaran pakan ikan
5. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat untuk
disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran / Penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung Jumlah sertifikat pendaftaran pakan ikan yang telah diterbitkan dan masih berlaku
9 Waktu Pengukuran Data
: Triwulan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : 1.041 Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan
13 Dasar Penetapan Target
: Target ditetapkan berdasarkan trend pendaftaran pakan ikan tahun sebelumnya
14 Format Penyajian Data
: Data minimal menyajikan informasi tentang jenis pakan, merek dagang pakan, nama perusahaan, komoditas, dan nomor pendaftaran.
15 Validasi IKU : Lag Output
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU
: Adopsi Langsung
18 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Diisi rencana kerja/kegiatan yang akan dilakukan untuk pencapaian target setiap tahunnya
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja
Tahun Pelaksanaan
Pengembangan Sistem Mutu Pakan 2015-2019
Penilaian Pendaftaran Pakan 2015-2019
Pengawasan Pengadaan dan Peredaran pakan/bahan baku pakan ikan
2015-2019
Koordinasi dan Evaluasi pengadaan/peredaran pakan ikan
2015-2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
61
5.24. Jumlah Unit Usaha Budidaya Yang Memperoleh Layanan Perizinan
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah unit usaha budidaya yang memperoleh layanan perizinan
2 Definisi : Jumlah izin atau rekomendasi teknis di bidang pembudidayan ikan dari pemerintah/pemerintah daerah untuk unit usaha pembudidayaan ikan yang memenuhi persyaratan
3 Ukuran/ Satuan : Unit (izin) usaha.
4 Penanggungjawab : Direktorat Usaha Budidaya
5 Pengelola : Subdit Pelayanan Usaha
6 Target Tahunan /Triwulanan
: 2015 2016 2017 2018 2019
Total 650 700 750 800 850
TW I 600 660 710 760 810
TW II 615 670 720 770 820
TW III 630 685 735 785 835
TW IV 650 700 750 800 850
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Penerbitan izin atau rekomendasi teknis sesuai dengan
kewenangannya yang diatur dalam peraturan perundangan
2. Kompilasi data dari Pusat, Dinas KP Provinsi/Kabupaten/Kota,
BKPM dan PTSP
3. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat
untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/ Penghitungan Indikator Kinerja
: Mengitung jumlah izin dan rekomendasi teknis yang diterbitkan
9 Waktu Pengukuran Data
: Triwulan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Kumulatif; Penghitungan dilakukan sejak tahun 2010
12 Baseline data s/d 2014 : 696 (Izin Pusat 476 unit)
13 Dasar Penetapan Target
: Target ditetapkan berdasarkan trend jumlah izin dan rekomedasi teknis tahun sebelumnya
14 Format Penyajian Data : Data minimal menyajikan informasi jenis perizinan, nama perusahaan/perorangan, jenis usaha, lokasi usaha dan komoditas
15 Validasi IKU : Lag Output
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
15 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja
Tahun Pelaksanaan (2015-2019)
Sinkronisasi Peraturan Perizinan Usaha PB
2015-2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
62
Monitoring Evaluasi Perizinan Usaha PB 2015-2019
Identifikasi Kelayakan Usaha PB 2015-2019
Pembinaan/Pelayanan Usaha PB 2015-2019
Penyusunan dan Revisi Peraturan Perizinan Usaha PB
2015-2019
5.25. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon II dan III Lingkup Ditjen PB
1 Nama Indikator Kinerja : Indeks kesenjangan kompetensi pejabat Eselon II dan III lingkup Ditjen PB
2 Definisi : Adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dimiliki oleh seorang pejabat dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3A/PERMEN-KP/2014 tentang Standar Kompetensi Manajerial di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang pejabat berupa pengetahuan keterampialn dan sikap prilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya sehingga pejabat tersebut dapat melaksanakan tugas secara profesional dan efektif.
: Pengumpulan data dilakukan secara langsung oleh Bagian Kepegawaian – Sekretariat DJPB melalui penilaian terhadap pejabat struktural (semua pejabat atau sampling). Pengukuran dilakukan oleh Asesor yang ditunjuk oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
8 Cara pengukuran/ penghitungan Indikator Kinerja
: Kompetensi pejabat saat ini Kompetensi jabatan yang dibutuhkan
9 Waktu Pengukuran : Tahunan
10 Tipe penghitungan : Minimize
11 Baseline data s/d 2014 : -
12 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif
13 Dasar Penetapan Target
: Penetapan target berdasarkan cascading langsung/pendelegasian dari KKP
14 Format penyajian data : Data minimal menginformasikan mengenai unit kerja dan indeks
X 100%
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2 Definisi : Angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dimiliki oleh seorang pejabat fungsional dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk suatu jabatan fungsional mengacu pada PERKA BKN Nomor 8 Tahun 2013 tentang standar kompetensi teknis pegawai negeri sipil dan PERKA BKN Nomor 3 Tahun 2013 tentang kamus jabatan umum fungsional PNS. Pejabat fungsional yang diukur adalah pejabat fungsional umum dan pejabat fungsional tertentu.
5 Pengelola : Bagian Kepegawaian – Setdijen Perikanan Budidaya
6 Target tahunan/Triwulanan
2015 2016 2017 2018 2019
45 40 35 30 25
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: Pengumpulan data dilakukan secara langsung oleh Bagian Kepagawaian – Setditjen Perikanan Budidaya dengan melakukan penilaian terhadap pejabat fungsional (sampling). Pengukuran dilakukan oleh Asesor yang ditunjuk oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
8 Cara pengukuran/ penghitungan Indikator Kinerja
: Kompetensi pejabat fungsional Kompetensi jabatan fungsional yang dibutuhkan
9 Waktu Pengukuran : Tahunan
10 Tipe penghitungan : Minimize
11 Baseline data s/d 2014 : -
12 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif
X 100%
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
64
13 Dasar Penetapan Target
: Target ditetapkan berdasarkan cascading target dari KKP
14 Format penyajian data : Data minimal menginformasikan mengenai unit kerja dan indeks kesenjangan kompetensi pejabat.
15 Validasi IKU : Lead Input
16 Perhitungan data dari bawahan
: Rata-rata
17 Metode Penurunan IKU : Lingkup dipersempit
15 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
Kegiatan untuk Mencapai Indikator
Kinerja Tahun Pelaksanaan (2015-2019)
Pembinaan teknis dan administrasi jabatan fungsional
2015-2019
Ekspose jabatan fungsional baru 2015-2019
Penyusunan jabatan fungsional baru 2015-2019
Penyusunan perhitungan beban kerja dan angka kredit jabatan fungsional baru
2015-2019
5.25 Indeks Pemanfaatan Informasi Bidang Perikanan Budidaya Berbasis IT (%)
1 Nama Indikator Kinerja : Indeks pemanfaatan informasi bidang perikanan budidaya berbasis IT (%)
2 Definisi : adalah indeks yang menunjukkan pemanfaatan informasi bidang perikanan budidaya oleh masyarakat dimana informasi diakses melalui website berdasarkan survey pengunjung website
: Pengumpulan data dilakukan oleh masing-masing Direktorat Lingkup Ditjen Perikanan Budidaya melalui questioner yang telah diolah dan selanjutnya disampaikan/dikompilasi oleh Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya untuk dianalisa. Pengumpulan data dilakukan secara online dan atau secara langsung dengan responden adalah masyarakat dan pegawai lingkup DJPB
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
65
8 Cara pengukuran/penghitungan
: Menentukan komponen layanan yang akan disepakati untuk dilakukan penilaian indeks pemanfaatan yang meliputi kriteria: i) kepuasan terhadap ketersedian informasi; ii) kegunaan informasi; dan iii) kemudahan akses website. Kuisioner yang disampaikan dalam bentuk skala 1-5 dengan nilai sebagai berikut:
Sangat tidak memuaskan = 1 point
Tidak memuaskan = 2 point
Cukup memuaskan= 3 poin
Memuaskan = 4 point
Sangat Memuaskan = 5 point
Indeks Pemanfaatan = (𝒂+𝒃+𝑪)
𝟑
A= Indeks kepuasan terhadap ketersediaan informasi = (total
point:jumlah responden):5 x 100% B= Indeks kepuasan terhadap kegunaan informasi = (total point:jumlah
responden):5 x 100% C= Indeks kepuasan terhadap kemudahan akses = (total
point:jumlahresponden):5 x 100%
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize
11 Baseline data s/d 2014 : -
12 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif
13 Dasar Penetapan Indikator Kinerja
Penetapan target berdasarkan cascading langsung/pendelegasian dari KKP
14 Format penyajian data : Data minimal menyajikan informasi mengenai jumlah responden, jenis pertanyaan dan kumulatif nilai untuk tiap jenis pertanyaan. Data dukung berupa nilai tiap pertanyaan per responden
15 Validasi IKU : Lag Output
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
15 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan
(2015-2019)
Forum kehumasan 2015-2019
Temu wartawan media cetak 2015-2019
Pengelolaan website DJPB 2015-2019
Pembuatan film komoditas perikanan 2015-2019
Pers tour wartawan perikanan 2015-2019
Ekspose dan publikasi 2015-2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
66
Penerbitan majalah 2015-2019
Pengelolaan perpustakaan 2015-2019
Pelaksanaan kegiatan Seminar dan Pameran Indonesia Aquaculture
2015-2019
5.26 Indeks Reformasi Birokrasi Ditjen PB
1 Nama Indikator Kinerja : Indeks reformasi birokrasi Ditjen PB
2 Definisi : Indeks yang menggambarkan kemampuan aparatur untuk merubah bentuk birokrasi menjadi lebih baik sehingga aparatur mampu bekerja secara lebih profesional, efektif, dan akuntabel dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat
3 Ukuran/satuan : Indeks, dengan range D (0-30) , C (>30-50), CC(>50-60), B (>60-70), BB(>70-80), A (>80-90), AA(>90-100).
5 Pengelola : Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas
6 Target tahunan/Triwulanan
2015 2016 2017 2018 2019
BB BB A A AA
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: Penilaian atas implementari RB dilakukan melalui penilaian mandiri menggunakan lembar kerja evaluasi (LKE) berdasarkan PERMENPAN RB Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi dan Birokrasi Instansi Pemerintah. Penilaian dilaksanakan oleh Tim RB Ditjen Perikanan Budidaya , selajutnya hasil penilaian tersebut dilakukan Verifikasi oleh Itjen KKP.
8 Cara pengukuran/ penghitungan Indikator Kinerja
: Pengukuran dilakukan secara Semesteran berdasarkan data yang
diperoleh dari hasil verifikasi Itjen KKP. Data tahunan dihitung
berdasarkan rata-rata data semesteran
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize
11 Baseline data s/d 2014 : -
12 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif
13 Dasar Penetapan Indikator Kinerja
: Penetapan target berdasarkan cascading langsung/pendelegasian dari KKP
14 Format penyajian data : Data minimal menyajikan resume hasil verifikasi dari Itjen KKP disertai dengan nilai total dan nilai perbidang. Data dukung berupa hasil penilaian/verifikasi secara lengkap.
15 Validasi IKU : Lead Process
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
67
15 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja
Tahun Pelaksanaan (2015-2019)
Penataan dan Penguatan organisasi lingkup DJPB
2015-2019
Penyusunan Beban Kerja 2015-2019
Penilaian Kualitas Pelayanan Publik 2015-2019
Penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi
2015-2019
Sosialisasi tata naskah 2015-2019
5.27 Nilai AKIP Ditjen PB
1 Nama Indikator Kinerja : Nilai AKIP Ditjen Perikanan Budidaya 2 Definisi : Penilaian Kementerian PAN & RB atas akuntabilitas kinerja KKP.
Akuntabilias kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
3 Ukuran/satuan : Nilai dengan range D-AA 4 Penanggung Jawab : Sekretariat dan Direktorat lingkup Ditjen Perikanan Budidaya 5 Pengelola : Bagian Program – Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya 6 Target
tahunan/Triwulanan : 2015 2016 2017 2018 2019
A A A AA AA
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: Penilaian AKIP DJPB dilakukan oleh Inspektorat Jenderal KKP dengan mekanisme berdasarkan pada Permen PAN & RB.
8 Cara pengukuran/ penghitungan Indikator Kinerja
: Pemberian penilaian atas dilaksanakan oleh Itjen KKP dengan indikator-indikator sebagai berikut (i) Perencanaan Kinerja dengan bobot (ii) Pengukuran Kinerja dengan bobot (iii) Pelaporan Kinerja dengan bobot (iv) Evaluasi kinerja dengan bobot, dan (v) Pencapaian Kinerja.
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize 11 Baseline data s/d 2014 : - 12 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif 13 Dasar Penetapan Target : Penetapan target berdasarkan cascading langsung/pendelegasian dari
KKP 14 Format penyajian data : Data minimal menyajikan resume hasil penilaian dari Itjen KKP disertai
dengan nilai total dan nilai perbidang. Data dukung berupa hasil penilaian secara lengkap.
15 Validasi IKU : Lead Process 16 Perhitungan data dari
bawahan : Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
: dilakukan secara langsung oleh Setditjen Perikanan Budidaya berdasarkan data yang berasal dari KPK/KKP atas penilaian tingkat Kementerian.
8 Cara
pengukuran/penghitungan
Indikator Kinerja
: Survei dilakukan oleh KPK terhadap unit layanan dengan melibatkan jumlah responden pengguna layanan. Seluruh responden merupakan pengguna langsung dari layanan publik yang disurvei dalam satu tahun terakhir.
Metode survey diakukan melalui sampling di beberapa unit kerja lingkup KKP. Nilai integritas layanan publik DJPB sama dengan nilai KKP karena penilaian dilakukan hanya ditingkat Kementerian/Lembaga
Penilaian survei dilakukan dengan mengukur ketepatan standar pelayanan (persyaratan, sistem mekanisme dan prosedur, jangka waktu penyelesaian, dan biaya)
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
69
9 Waktu Pengukuran
Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize
11 Baseline data s/d 2014 : -
13 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif
14 Dasar Penetapan Target : Penetapan target berdasarkan cascading langsung/pendelegasian dari
KKP
14 Format penyajian data : Data minimal menyajikan resume hasil penilaian dari KPK disertai
dengan nilai total dan nilai perbidang. Data dukung berupa hasil
penilaian secara lengkap.
15 Validasi IKU : Lead Process
16 Perhitungan data dari
bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
15 Rencana Aksi Pencapaian
Indikator Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator
Kinerja Tahun Pelaksanaan (2015-2019)
Peningkatan layanan kualitas publik 2015-2019
Pelayanan publik online 2015-2019
Survey layanan publik 2015-2019
Percepatan layanan publik 2015-2019
5.29 Jumlah Unit Kerja Berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK) / Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) Ditjen PB
1 Nama Indikator
Kinerja
: Jumlah unit kerja berstatus wilayah bebas korupsi (WBK) / wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM) Ditjen Perikanan Budidaya
2 Definisi : Unit Kerja yang diusulkan adalah unit kerja setingkat eselon I s.d Eselon III, memiliki peran dan fungsi pelayanan strategis dianggap telah melaksanakan program RB secara baik dan mengelola sumberdaya yang cukup besar serta telah memenuhi kriteria : (i) Komponen Pengungkit yang meliputi Manajemen perubahan, Penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas sistem kinerja, penguatan pengawasan, dan penguatan kualitas pelayanan publik; (ii) Komponen hasil yang meliputi terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik.
5 Pengelola : Bagian Hukum, Organisasi dan Humas – Sekretariat Ditjen PB
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
70
6 Target
tahunan/Triwulanan
: 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5
7 Mekanisme
Pengumpulan Data
: Penghitungan data: Proses pengusulan dilakukan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terhadap unit kerja yang telah memenuhi kriteria ke Inspektorat Jenderal KKP
8 Cara pengukuran/
penghitungan
Indikator Kinerja
: dilakukan secara langsung oleh Setditjen Perikanan Budidaya berdasarkan data yang berasal jumlah unit usaha yang diusulkan ke Itjen KKP.
9 Waktu Pengukuran
Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize
11 Baseline data s/d
2014
: -
12 Jenis Indikator Kinerja : Kumulatif
13 Dasar Penetapan
Target
Penetapan target berdasarkan cascading langsung/pendelegasian dari KKP
14 Format penyajian
data
: Data minimal menyajikan informasi tentang unit yang bersatus WBK,
penilaian secara garis besar. Data dukung berupa hasil penilaian secara rinci.
15 Validasi IKU : Lag Output
16 Perhitungan data dari
bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan
IKU
: Adopsi Langsung
15 Rencana Aksi
Pencapaian Indikator
Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan (2015-2019)
Peningkatan layanan kualitas publik 2015-2019
Pelayanan publik online 2015-2019
Survey layanan publik 2015-2019
5.30 Nilai Efisiensi Anggaran DJPB
1 Nama Indikator
Kinerja
: Nilai Efisiensi anggaran DJPB
2 Definisi : Nilai yang menggambarkan efisiensi anggaran APBN terhadap
pelaksanaan kegiatan atau output/outcome kegiatan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
73
BAB VI
INDIKATOR KINERJA ESELON II DAN UPT
(DILUAR IKU LEVEL 1)
6.1. Jumlah Analisis dan Publikasi Data Statistik Perikanan Budidaya (Laporan)
1 Nama Indikator Kinerja
: Jumlah Analisis dan Publikasi Data Statistik Perikanan Budidaya
2 Definisi : Jumlah terbitan (dokumen) statistik perikanan budidaya yang dipublikasi oleh DJPB
Dokumen statistik meliputi: buku statistik produksi pembesaran, buku statistik produksi ikan hias, buku statistik produksi perbenihan, buku peta sentra produksi, buku saku statistik perikanan budidaya dan NBM/FAO/SEAFDEC
3 Ukuran/ Satuan : Terbitan (dokumen)
4 Penanggungjawab : Direktur Produksi
5 Pengelola : Subdit Data dan Statistik
6 Target Tahunan /Triwulanan
: Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Tahunan 6 6 6 6 6
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Pengumpulan data statistik perikanan budidaya oleh kab/kota
2. Pelaporan secara berjenjang dari kab/kota ke provinsi dan DJPB secara triwulan dan tahunan
3. Kompilasi dan analisa data ditingkat kab/kota, provinsi dan DJPB
4. Konfirmasi dan validasi data statistik tingkat provinsi dan nasional
5. Penerbitan dokumen statistik 6. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat
direktorat untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/ Penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung Jumlah terbitan statistik yang diterbitkan setiap satu tahun sekali
9 Waktu Pengukuran Data
: Tahunan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Non Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Dasar penentuan target
: Target ditentukan berdasarkan kebutuhan data bidang perikanan budidaya
14 Format Penyajian : Data minimal menginformasikan mengenai jumlah dan judul
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
74
Data dokumen terbitan statistik. Data dukung berupa file PDF dokumen statistik perikanan budidaya .
15 Validasi IKU : Lead Input
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU
: Adopsi Langsung
18 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: kegiatan yang akan dilakukan untuk pencapaian target setiap tahunnya
Kegiatan untuk Mencapai Indikator
Kinerja Tahun Pelaksanaan (2015-
2019)
Pengumpulan data statistik tingkat
kabupaten/kota
2015-2019
Sinkronisasi database SIMSTAT PB
Forum Koordinasi statistik PB
Validasi Data Statistik PB
Apresiasi Petugas statistik PB Kab/Kota
Analisis data dan penyusunan dokumen
Penerbitan dokumen statistik
Supervisi dan Pembinaan Data
Statistik
6.2. Jumlah Produksi Induk Unggul
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah Produksi Induk Unggul
2 Definisi : Jumlah induk unggul yang tersedia pada unit produksi induk unggul dan unit pembenihan milik Pemerintah dan Swasta dengan kriteria keunggulan sesuai dengan SNI.
3 Ukuran/ Satuan : juta ekor
4 Penanggungjawab : Direktorat Perbenihan
5 Pengelola : Subdit Induk
6 Target Tahunan /Triwulanan
: Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Tahunan 16,82 17,3 19,67 22,1 24,1
TW I 1,10 1,82 2,07 2,32 2,52
TW II 6,75 7,29 8,29 9,30 10,10
TW III 12,66 13,67 15,54 17,43 18,94
T IV 16,88 18,23 20,72 23,24 25,25
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Data berasal dari laporan secara berjenjang dari kabupaten/kota/provinsi. Konfirmasi dan validasi data dilakukan oleh tim dari DJPB.
2. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/Penghitun
: Menghitung jumlah ketersediaan induk unggul yang dilaporkan oleh unit produksi/unit perbenihan melalui kabupaten/kota/provinsi ke
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
75
gan Indikator Kinerja DJPB pada tahun yang bersangkutan.
9 Waktu Pengukuran Data
: Triwulanan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Non Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Dasar Penetapan Target
: Target ditetapkan berdasarkan target produksi ikan dan trend data induk tahun sebelumnya
14 Format Penyajian Data : Data minimal menyajikan informasi mengenai komoditas dan jumlah induk, serta sebaran per provinsi. Data dukung meyediakan data hingga Kabupaten/Kota (unit produksi/unit pembenihan).
15 Validasi IKU : Lag Outcome
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
18 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
:
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun
Pelaksanaan
Persiapan penilaian pelepasan varietas unggul ikan
Workshop jaringan pemuliaan dan produksi induk unggul 2015 - 2019
Penyusunan juknis/protokol produksi induk unggul 2015 - 2019
Bantuan paket sarana produksi induk unggul 2015 - 2019
Validasi data induk unggul 2015 - 2019
Pemuliaan induk oleh unit pembenihan/unit produksi induk
2015 - 2019
Tabel 20. Target produksi/ketersediaan induk unggul per Provinsi Tahun 2015-2019
No Provinsi Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
TOTAL 16.866.000 18.215.000 20.710.000 23.229.000 25.240.000
1 ACEH 105.000 117.000
132.000
148.000 162.000
2 SUMATERA UTARA
1.186.000
1.269.000
1.457.000
1.678.000 1.867.000
3 SUMATERA BARAT
1.055.000
1.151.000
1.322.000
1.515.000 1.676.000
4 RIAU
151.000
175.000
199.000
223.000 243.000
5 KEPULAUAN RIAU
32.000
38.000
43.000
49.000 55.000
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
76
No Provinsi Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
6 JAMBI
204.000
220.000
254.000
292.000 325.000
7 SUMATERA SELATAN
1.665.000
1.770.000
2.024.000
2.311.000 2.553.000
8 BANGKA BELITUNG
6.000
7.000
8.000
8.000 9.000
9 BENGKULU
317.000
342.000
393.000
453.000 503.000
10 LAMPUNG
289.000
305.000
337.000
376.000 415.000
11 DKI JAKARTA
16.000
18.000
21.000
23.000 26.000
12 BANTEN
126.000
156.000
176.000
191.000 201.000
13 JAWA BARAT
4.732.000
5.056.000
5.848.000
6.597.000 6.934.000
14 JAWA TENGAH
1.544.000
1.587.000
1.786.000
1.904.000 2.182.000
15 DI YOGYAKARTA
256.000
273.000
311.000
349.000 381.000
16 JAWA TIMUR
1.572.000
1.599.000
1.729.000
1.862.000 1.999.000
17 BALI
87.000
95.000
109.000
125.000 139.000
18 NUSA TENGGARA BARAT
424.000
466.000
521.000
630.000 724.000
19 NUSA TENGGARA TIMUR
9.000
9.000
11.000
13.000 14.000
20 KALIMANTAN BARAT
329.000
390.000
434.000
474.000 504.000
21 KALIMANTAN TENGAH
204.000
236.000
269.000
300.000 325.000
22 KALIMANTAN SELATAN
489.000
564.000
642.000
717.000 774.000
23 KALIMANTAN TIMUR
352.000
452.000
503.000
535.000 552.000
24 KALIMANTAN UTARA
5.000
6.000
7.000
7.000 8.000
25 SULAWESI UTARA
1.142.000
1.258.000
1.444.000
1.646.000 1.810.000
26 GORONTALO
111.000
119.000
138.000
159.000 176.000
27 SULAWESI TENGAH
18.000
22.000
23.000
25.000 26.000
28 SULAWESI BARAT
29.000
35.000
39.000
42.000 44.000
29 SULAWESI SELATAN
111.000
123.000
134.000
148.000 160.000
30 SULAWESI TENGGARA
102.000
111.000
119.000
130.000 140.000
31 MALUKU
31.000
40.000
44.000
46.000 48.000
32 MALUKU UTARA
8.000
8.000
10.000
11.000 12.000
33 PAPUA
60.000
66.000
76.000
87.000 96.000
34 PAPUA BARAT
99.000
132.000
147.000
155.000 157.000
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
77
6.3. Jumlah Unit Pembenihan Skala Kecil Yang Siap Disertifikasi
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah Unit Pembenihan Skala Kecil yang Siap Disertifikasi
2
Definisi : Jumlah Unit Pembenihan Skala Kecil yang telah mendapatkan pembinaan dan telah mengajukan permohonan untuk sertifikasi CPIB.
Unit pembenihan skala kecil tersebut terdiri dari Unit Pembenihan Rakyat (UPR) untuk komoditas ikan air tawar dan Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) untuk komoditas ikan air payau/laut.
3 Ukuran/ Satuan : Unit
4 Penanggungjawab : Direktorat Perbenihan
5 Pengelola : Subdit Perbenihan Skala Kecil
6 Target Tahunan /Triwulanan
: 2015 2016 2017 2018 2019
100 100 102 105 108
Triwulan I 5 10 10 11 11
Triwulan II 35 40 41 42 43
Triwulan III 75 75 77 79 81
Triwulan IV 100 100 102 105 108
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Pembinaan teknis/administratif 2. Pengajuan permohonan sertifikasi oleh unit yang bersangkutan
ke DJPB 3. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat
untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/ Penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung jumlah surat permohonan sertifikasi unit pembenihan skala kecil yang disampaikan ke Direktorat Perbenihan
9 Waktu Pengukuran Data : Triwulanan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Dasar Penetapan Target : Target ditetapkan berdasarkan target sertifikasi CPIB
14 Format Penyajian Data : Data minimal menyampaikan informasi mengenai rekap unit per propinsi dan komoditas usahanya. Data dukung dilengkapi dengan nama pokdakan dan alamatnya.
15 Validasi IKU : Lead Process
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
18 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Diisi rencana kerja/kegiatan yang akan dilakukan untuk pencapaian target setiap tahunnya
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan
Forum perbenihan skala kecil di 2 provinsi 2015-2019
Pembinaan teknis/administratif ke unit pembenihan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
78
skala kecil
Bantuan sarana perbenihan skala kecil
Sosialisasi paket bantuan sarana perbenihan
Tabel 21. Target Jumlah unit pembenihan skala kecil yang siap disertifikasi per Provinsi Tahun 2015-2019
No Provinsi
Tahun (Unit)
2015 2016 2017 2018 2019
JUMLAH
100 100 105 110 110
79 21 79 21 85 20 89 21 88 22
UPR HSRT UPR HSRT UPR HSRT UPR HSRT UPR HSRT
1 ACEH
1 1 1 1 1
2 SUMATERA UTARA
1 1 1 1 1
3 SUMATERA BARAT
5 5 6 5 5
4 RIAU
1 1 2 1 1
5 KEPULAUAN RIAU
1 1
6 JAMBI
2 2 3 2 2
7 BENGKULU
1 1 1 1 1
8 SUMATERA SELATAN
5 5 5 5 5
9 KEP. BANGKA BELITUNG
1 1 1
10 LAMPUNG
2 2 2 2 2 2 3 2 3 2
11 BANTEN
2 2 2 3 2
12 JAWA BARAT
19 1 19 1 18 1 19 1 20 1
13 DKI JAKARTA
1 1 1 1 1
14 JAWA TENGAH
10 5 10 5 10 5 10 4 10 4
15 YOGYAKARTA
5 5 5 5 5
16 JAWA TIMUR
10 5 10 5 11 5 12 5 12 5
17 BALI
2 3 2 3 2 3 2 3 2 3
18 NTB
4 4 4 4 4
19 NTT
1 1 1 1 1
20 KALIMANTAN BARAT
1 1 1 1 1
21 KALIMANTAN SELATAN
1 1 1 2 1
22 KALIMANTAN TENGAH
1 1 1 1 1
23 KALIMANTAN TIMUR
1 1 1 1 1
24 SULAWESI UTARA
1 1 1 1 1
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
79
No Provinsi
Tahun (Unit)
2015 2016 2017 2018 2019
25 GORONTALO
1 1 1 1 1
26 SULAWESI TENGAH
1 1 1 1 1
27 SULAWESI TENGGARA
1
28 SULAWESI BARAT
1 1
29 SULAWESI SELATAN
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
30 MALUKU
1 1 1 1 1
31 MALUKU UTARA
1 1 1
32 PAPUA BARAT
1 1
33 PAPUA
1 1
34 KALIMANTAN UTARA
1 1 1 1 1
6.4. Jumlah Unit Pembenihan Skala Besar Yang Siap Disertifikasi
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah Unit Pembenihan Skala Besar yang Siap Disertifikasi
2 Definisi : Jumlah Unit Pembenihan Skala Besar yang telah mendapatkan pembinaan dan telah mengajukan permohonan untuk sertifikasi CPIB.
Unit pembenihan skala besar tersebut terdiri dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat, UPT Daerah, unit pembenihan swasta skala besar.
3 Ukuran/ Satuan : Unit
4 Penanggungjawab : Direktur Perbenihan
5 Pengelola : Sub Direktorat Perbenihan Skala Besar
6 Target Tahunan /Triwulanan
: 2015 2016 2017 2018 2019
45 47 48 50 52
TW I 2 5 5 5 5
TW II 16 19 19 20 21
TW III 34 35 36 38 39
TW IV 45 47 48 50 52
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Pembinaan teknis/administratif 2. Pengajuan permohonan sertifikasi oleh unit yang bersangkutan ke
DJPB 3. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat
untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/ Penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung jumlah surat permohonan sertifikasi unit pembenihan skala besar yang disampaikan ke Direktorat Perbenihan
9 Waktu Pengukuran Data
: Triwulanan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
80
11 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Format Penyajian Data : Data minimal menyampaikan informasi mengenai rekap unit per propinsi dan komoditas usahanya. Data dukung dilengkapi dengan nama dan alamat unit pembenihan skala besar, dan kapasitas produksi.
14 Validasi IKU : Lead Process
15 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
16 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
17 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
:
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan
(2015-2019)
Koordinasi pemantapan sertifikasi CPIB unit
pembenihan skala besar
2015 -2019 FGD pembenihan udang nasional
FGD pengembangan pembenihan lele nasional
Evaluasi Kinerja UPT/UPTD
Pembinaan teknis/administratif ke unit pembenihan skala besar
Tabel 22. Target Jumlah unit pembenihan skala besar yang siap disertifikasi per Propinsi Tahun 2015-2019
NO PROVINSI TAHUN (UNIT)
2015 2016 2017 2018 2019
JUMLAH 45 47 48 50 52
1 Aceh 1 1 2 1 2
2 Sumatera Utara 1 1 1 2 2
3 Sumatera Barat 2 2 2 2 1
4 Riau 1 1 2 1 2
5 Kepulauan Riau 1 1 1 1 2
6 Jambi 1 2 1 1 2
7 Bengkulu 2 1 1 2 1
8 Sumatera Selatan 1 2 2 2 1
9 Bangka Belitung 1 1 1 1 1
10 Lampung 2 2 2 2 2
11 Banten 1 1 2 2 1
12 Jawa Barat 2 1 2 1 2
13 DKI Jakarta 1 1 1 2 2
14 Jawa Tengah 3 2 2 1 2
15 DI Yogyakarta 2 1 1 1 2
16 Jawa Timur 2 3 2 2 2
17 Bali 1 2 1 2 2
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
81
NO PROVINSI TAHUN (UNIT)
2015 2016 2017 2018 2019
18 NTB 1 1 2 2 1
19 NTT 1 1 1 1 2
20 Kalimantan Barat 2 2 2 1 1
21 Kalimantan Selatan 1 1 2 2 1
22 Kalimantan Tengah 1 2 1 2 1
23 Kalimantan Timur 2 1 1 1 2
24 Sulawesi Utara 1 1 2 1 1
25 Gorontalo 1 1 1 2 2
26 Sulawesi Tengah 2 1 2 1 2
27 Sulawesi Tenggara 1 2 1 2 1
28 Sulawesi Barat 1 1 1 2 2
29 Sulawesi Selatan 2 2 1 1 2
30 Maluku 1 2 1 1 1
31 Maluku Utara 1 1 1 1 1
32 Papua Barat 1 1 1 1 1
33 Papua 1 1 1 1 1
34 Kalimantan Utara 0 1 1 2 1
6.5. Jumlah Data Informasi dan Distribusi Perbenihan
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah data infomasi dan distribusi perbenihan
2 Definisi : Jumlah terbitan publikasi yang berisi data dan informasi tentang keragaan perbenihan nasional yang dikeluarkan oleh DJPB.
Data dan informasi antara lain : (i) produksi dan distribusi benih; (ii) unit perbenihan; (iii) peta sebaran; (iv) induk ikan; dan (v) unit pembenihan bersertifikat CPIB.
3 Ukuran/ Satuan : Laporan/terbitan
4 Penanggungjawab : Direktur Perbenihan
5 Pengelola : Sub Direktorat Informasi dan Distribusi Perbenihan
6 Target Tahunan /Triwulanan
: 2015 2016 2017 2018 2019
5 8 10 12 15
Triwulan I 1 1 2 2 2
Triwulan II 2 6 5 6 7
Triwulan III 4 6 7 9 12
Triwulan IV 5 8 10 12 15
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Kompilasi data dan informasi tentang perbenihan 2. Penyusunan/terbitan dokumen tentang perbenihan 3. Rekapitulasi terbitan tentang perbenihan 4. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat
untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/Penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung jumlah laporan/terbitan tentang perbenihan yang dikeluarkan oleh DJPB.
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
82
9 Waktu Pengukuran Data
: Triwulanan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Non Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Format Penyajian Data : Data minimal menyajikan informasi mengenai jumlah dan judul laporan/terbitan. Data dukung berupa file laporan/terbitan dalam bentuk PDF.
14 Validasi IKU : Lead Input
15 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
16 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
17 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
:
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan
(2015-2019)
Sinkronisasi data produksi dan distribusi dan
distribusi nasional
Evaluasi data informasi dan distribusi perbenihan
semester I dan II
Sosialisasi sistem pencatatan dan pemantauan
pendistribusian produk perbenihan
Akselerasi publikasi informasi perbenihan
Penyusunan laporan/terbitan tentang perbenihan
6.6. Jumlah Pembudidaya Yang Memperoleh Akses Permodalan Melalui Fasilitasi
1 Nama Indikator Kinerja
: Jumlah Pembudidaya yang Memperoleh Akses Permodalan melalui Fasilitasi (orang; kumulatif)
2
Definisi : Jumlah pembudidaya ikan yang difasilitasi dan dinilai mampu secara manajemen keuangan (bankable) untuk mengakses permodalan dari lembaga keuangan.
Fasilitasi yang dimaksud adalah pendampingan dan pembinaan teknis dan manajerial oleh pemerintah/pemerintah daerah.
3 Ukuran/ Satuan : Orang
4 Penanggungjawab : Direktur Usaha Budidaya
5 Pengelola : Subdit Investasi dan Permodalan
6 Target Tahunan /Triwulanan
: Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
TW I 405 3.270 7.250 12.550 19.895
TW II 1.080 4.220 8.500 14.300 22.220
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
83
TW III 1.890 5.360 10.000 16.400 25.010
TW IV 2.700 6.500 11.500 18.500 27.800
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Fasilitasi akses permodalan oleh pemerintah/pemerintah daerah/KKMB
2. Pelaporan secara berjenjang dari KKMB/dinas kabupaten/kota/provinsi yang disampaikan ke DJPB
3. Konfirmasi/verifikasi data oleh DJPB 4. Kompilasi data
8 Cara Pengukuran/Penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung data hasil verifikasi yang dilakukan oleh DJPB
9 Waktu Pengukuran Data
: Triwulanan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja
: Kumulatif dihitung mulai tahun 2015
12 Baseline data s/d 2014
: -
13 Dasar Penetapan Target
: Target ditetapkan antara lain didasarkan pada data penerima PUMP-PB tahun 2011 – 2014 (20%)
13 Format Penyajian Data
: Data minimal menginformasikan mengenai jumlah pembudidaya ikan yang terfasilitasi per provisi.
Data dukung berupa nama dan alamat pembudidaya ikan, serta komoditas yang dibudidayakan.
14 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
:
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun
Pelaksanaan
Fasilitasi akses permodalan usaha perikanan budidaya 2015 -2019
Pertemuan KKMB 2015-2019
Monitoring dan evaluasi penyaluran kredit permodalan
perikanan budidaya 2015-2019
Tabel 23. Target Indikator Kinerja Jumlah Pembudidaya yang Memperoleh Akses Permodalan melalui Fasilitasi (orang; kumulatif) 2015-2019 per Provinsi
NO. PROVINSI TARGET TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019
TOTAL 2700 6500 11500 18500 27800
1 PROVINSI DKI JAKARTA 40 54 71 99 134
2 PROVINSI JAWA BARAT 360 548 700 1003 1357
3 PROVINSI JAWA TENGAH 200 250 300 350 400
4 PROVINSI YOGYAKARTA 300 460 600 842 1139
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
84
NO. PROVINSI TARGET TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019
5 PROVINSI JAWA TIMUR 400 556 700 1018 1377
6 PROVINSI ACEH 10 14 18 25 40
7 PROVINSI SUMATERA UTARA 25 47 64 87 117
8 PROVINSI SUMATERA BARAT 75 101 137 186 251
9 PROVINSI RIAU 80 100 150 200 250
10 PROVINSI JAMBI 25 34 46 62 90
11 PROVINSI SUMATERA SELATAN 25 51 46 74 100
12 PROVINSI LAMPUNG 25 34 46 62 79
13 PROVINSI KALIMANTAN BARAT 25 34 46 62 95
14 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 55 74 101 136 184
15 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 65 88 119 191 218
16 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 55 74 101 136 184
17 PROVINSI KALIMANTAN UTARA 25 34 46 62 84
18 PROVINSI SULAWESI UTARA 55 74 101 136 184
19 PROVINSI SULAWESI TENGAH 25 34 46 62 84
20 PROVINSI SULAWESI SELATAN 65 88 119 161 218
21 PROVINSI SULAWESI TENGGARA 25 34 46 62 84
22 PROVINSI MALUKU 25 34 46 62 84
23 PROVINSI BALI 200 250 300 400 500
24 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 55 74 101 136 184
25 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 25 34 46 62 84
26 PROVINSI PAPUA 55 74 101 136 184
27 PROVINSI BENGKULU 25 34 46 95 120
28 PROVINSI MALUKU UTARA 25 34 46 62 84
29 PROVINSI BANTEN 205 250 300 400 500
30 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 25 34 46 62 84
31 PROVINSI GORONTALO 25 51 46 74 100
32 PROVINSI KEPULAUAN RIAU 75 101 137 186 251
33 PROVINSI PAPUA BARAT 25 34 46 62 84
34 PROVINSI SULAWESI BARAT 25 34 46 62 84
6.7.
6.7.
6.7.
6.7.
6.7.
6.7.
6.7.
6.7.
6.7.
6.7.
6.7.
6.7.
6.7.
6.7.
6.7.
6.7. Jumlah Paket Informasi dan Promosi Usaha Perikanan Budidaya 1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah Paket Informasi dan Promosi Usaha Perikanan Budidaya (paket) 2 Definisi : Jumlah paket kegiatan dan publikasi tentang informasi dan promosi
usaha perikanan budidaya yang dilakukan oleh Direktorat Usaha Budidaya
Kegiatan dan publikasi yang dimaksud antara lain : (i) pameran/expo; (ii) penerbitan brosur/leaflet/poster/buku/audiovisual; dan (iii) advertorial.
3 Ukuran/ Satuan : Paket 4 Penanggungjawab : Direktur Usaha Budidaya 5 Pengelola : Subdit Informasi Usaha dan Promosi
6 Target Tahunan /Triwulanan
: Tahunan 2015 2016 2017 2018 2019
TW I 8 45 85 132 185
TW II 18 55 97 145 200
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
85
TW III 26 65 109 158 215
TW IV 35 75 120 170 230
Total 35 75 120 170 230
7 Mekanisme Penghitungan Data
: 1. Melakukan penyusunan bahan informasi dan melaksanakan kegiatan pameran/expo
2. Mengkompilasi data pelaksanaan kegiatan
8 Cara Pengukuran/Penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung jumlah paket kegiatan/terbitan yang dihasilkan
9 Waktu Pengukuran Data
: Triwulan
10 Tipe Penghitungan : Maximize 11 Jenis Indikator Kinerja : Kumulatif (tahun awal penghitungan: 2015) 12 Baseline data s/d 2014 : 33 13 Dasar Penetapan
Target : Target ditetapkan berdasarkan trend kegiatan tahun sebelumnya dan
target investasi perikanan budidaya 14 Format Penyajian Data : Data minimal menyajikan informasi tentang jumlah dan judul/kegiatan
informasi yang dilakukan 15 Rencana Aksi
Pencapaian Indikator Kinerja
:
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja
Tahun Pelaksanaan
Penyediaan bahan informasi dan promosi
usaha perikanan budidaya 2015-2019
Promosi dan penyebarluasan informasi
usaha perikanan budidaya 2015-2019
Pengembangan dan pengelolaan sistem
informasi usaha perikanan budidaya 2015-2019
Penyusunan dan penerbitan informasi dan promosi usaha perikanan budidaya
2015-2019
6.8.
6.8.
6.8.
6.8.
6.8.
6.8.
6.8.
6.8.
6.8.
6.8.
6.8.
6.8.
6.8.
6.8.
6.8.
6.8. Jumlah Persiapan Sertifikasi Hak Atas Tanah Pembudidaya Ikan
1 Nama Indikator Kinerja
: Jumlah Persiapan Sertifikasi Hak Atas Tanah Pembudidaya Ikan
2 Definisi : Jumlah persil lahan pembudidayaan ikan yang telah disiapkan untuk diajukan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam rangka sertifikasi hak atas tanah.
Persiapan yang dimaksud meliputi kegiatan penyiapan subjek (pembudidaya ikan) dan objek (lahan pembudidaya ikan) pada tahun anggaran berjalan (T0) yang akan diusulkan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk dilakukan pensertifikatan pada tahun anggaran berikutnya (T+1).
3 Ukuran/ Satuan : Bidang (persil)
4 Penanggungjawab : Direktur Usaha Budidaya
5 Pengelola : Subdit. Investasi dan Permodalan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
86
6 Target Tahunan /Triwulanan
: Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
TW I 800 900 1.000 1.000 1.000
TW II 1.600 1.800 2.000 2.000 2.000
TW III 4.800 5.400 6.000 6.000 6.000
TW IV 8.000 9.000 10.000 10.000 10.000
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Identifikasi, inventarisasi, dan seleksi calon subjek dan objek oleh Pokja Kabupaten/Kota serta Verifikasi terhadap calon subjek dan objek oleh Pokja Kabupaten/Kota, Pokja Provinsi, dan Pokja Pusat;
2. Penetapan calon subjek dan objek oleh Pokja Pusat; 3. Penyampaian usulan calon subjek dan objek ke BPN oleh Pokja
Pusat. 4. Kompilasi data usulan ke BPN
8 Cara Pengukuran /Penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung jumlah bidang/persil (calon subjek dan objek) yang diusulkan oleh Pokja Provinsi serta telah diverifikasi oleh Pokja Pusat
9 Waktu Pengukuran Data
: Triwulan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja
: Non Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014
: -
13 Dasar penetapan target
: Target ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Bappenas dengan BPN
14 Format Penyajian Data
: Data minimal menyajikan mengenai jumlah bidang, provinsi/kabupaten/kota.
Data dukung berupa rincian usulan sertifikasi per kabupaten/kota, lokasi, nama calon dan luas lahan yang diusulkan.
15 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja
Tahun Pelaksanaan (2015-2019)
1. Pembentukan Pokja 2015-2019
2. Penyusunan Petunjuk Teknis SeHATKan 2015-2019
3. Sosialisasi, Identifikasi, Inventarisasi, Seleksi, dan Verifikasi
2015-2019
4. Penyampaian Usulan Calon Subjek dan Objek ke BPN
2015-2019
5. Koordinasi dengan BPN untuk proses sertifikasi
6. Monitoring dan Supervisi 2015-2019
7. Evaluasi pasca SeHATKan 2015-2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
87
Tabel 24. Jumlah Persiapan Sertifikasi Hak atas tanah pembudidayaan ikan (bidang) 2015-2019 per provinsi
NO. PROVINSI
TARGET TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019
TOTAL 8.000 9.000 10.000 10.000 10.000
1 Aceh 200 200 200 200 200
2 Sumatera Utara 200 300 400 400 400
3 Sumatera Barat 200 400 500 500 500
4 Riau - 200 300 400 400
5 Kepulauan Riau - - - - -
6 Bengkulu 200 200 100 100 100
7 Jambi 200 300 300 400 400
8 Sumatera Selatan 100 200 300 300 300
9 Bangka Belitung 100 50 - - -
10 Lampung 1.000 800 800 700 600
11 Banten 100 100 100 100 100
12 DKI Jakarta - - - - -
13 Jawa Barat 300 400 400 500 600
14 Jawa Tengah 800 800 800 800 800
15 DI Yogyakarta 100 200 200 200 200
16 Jawa Timur 1.000 1.000 1.000 800 600
17 Bali - - - - -
18 Nusa Tenggara Barat 500 400 300 300 300
19 Nusa Tenggara Timur 200 200 200 200 200
20 Kalimantan Barat 100 100 200 200 200
21 Kalimantan Tengah 100 100 200 200 200
22 Kalimantan Selatan 100 100 200 200 300
23 Kalimantan Timur 100 100 300 400 500
24 Kalimantan Utara 100 200 300 400 400
25 Sulawesi Utara 200 350 400 400 400
26 Gorontalo 300 300 300 300 300
27 Sulawesi Tengah 200 200 300 300 300
28 Sulawesi Barat 200 300 400 400 400
29 Sulawesi Selatan 1.200 1.200 1.200 1.000 1.000
30 Sulawesi Tenggara 200 300 300 300 300
31 Maluku - - - - -
32 Maluku Utara - - - - -
33 Papua - - - - -
34 Papua Barat - - - - -
6.9. Kelompok Masyarakat yang Diberdayakan Melalui Model Pengembangan Usaha Budidaya
1 Nama Indikator Kinerja : Kelompok Masyarakat yang Diberdayakan Melalui Model Pengembangan Usaha Budidaya
2 Definisi : Kelompok masyarakat yang diberdayakan melalui model pengembangan usaha budidaya ikan dengan pemberian bantuan sarana produksi (berupa benih, pakan, wadah dan/atau peralatan budidaya) disertai bimbingan usaha dan/atau pengembangan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
88
kemitraan yang pelaksanaannya mengacu pada Permen KP Nomor 4 Tahun 2013 dan Kepdirjen PB Nomor 62 Tahun 2013.
3 Ukuran/ Satuan : Kelompok
4 Penanggungjawab : Direktur Usaha Budidaya
5 Pengelola : Subdit Kewirausahaan
6 Target Tahunan /Triwulanan
: 2015 2016 2017 2018 2019
TWI 0 0 0 0 0
TWII 30 36 42 48 54
TW III 60 72 84 96 108
TW IV 100 120 140 160 180
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Identifikasi dan verifikasi kelembagaan kelompok masyarakat calon peserta oleh DJPB
2. Penetapan kelompok peserta oleh DJPB 3. Pelaksanaan pemberdayaan 4. Kompilasi data
8 Cara pengukuran/ Penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung jumlah kelompok masyarakat yang mendapatkan paket model pemberdayaan
9 Waktu Pengukuran Data : Triwulanan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Non Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : 29
13 Dasar Penetapan Target : Target ditetapkan berdasarkan trend pengusulan kegiatan tahun-tahun sebelumnya
13 Format Penyajian Data : Data minimal menyajikan mengenai provisi dan jumlah penerima paket. Data dukung dilengkapi dengan nama kelompok dan komoditas yang dikembangkan serta jenis paket per kabupaten/kota.
14 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
:
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan
1. Identifikasi dan Verifikasi 2015-2019
2. Koordinasi Tingkat Pusat 2015-2019
3. Penyaluran Paket 2015-2019
4. Evaluasi Tingkat Pusat 2015-2019
5. Monev dan Supervisi 2015-2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
89
Tabel 25. Target jumlah kelompok masyarakat yang diberdayakan melalui model pengembangan usaha budidaya (kelompok)
NO. PROVINSI TARGET TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019
JUMLAH 100 120 140 160 180
1 ACEH 3 4 4 5 6
2 SUMATERA UTARA 4 5 6 7 7
3 SUMATERA BARAT 4 5 5 6 7
4 RIAU 4 5 6 7 8
5 KEPULAUAN RIAU 0 1 1 1 1
6 JAMBI 2 2 3 3 3
7 BENGKULU 2 2 3 3 3
8 SUMATERA SELATAN 2 2 3 3 3
9 KEP. BANGKA BELITUNG 0 1 1 1 1
10 LAMPUNG 3 4 5 5 6
11 BANTEN 2 2 3 3 3
12 JAWA BARAT 11 13 15 17 19
13 DKI JAKARTA 1 1 1 1 1
14 JAWA TENGAH 11 13 15 17 19
15 YOGYAKARTA 1 2 2 2 2
16 JAWA TIMUR 11 13 16 18 20
17 BALI 4 5 6 7 8
18 NUSA TENGGARA BARAT 1 2 2 2 2
19 NUSA TENGGARA TIMUR 3 4 4 5 6
20 KALIMANTAN BARAT 3 4 5 5 6
21 KALIMANTAN SELATAN 3 4 4 5 6
22 KALIMANTAN TENGAH 1 1 2 2 2
23 KALIMANTAN TIMUR 1 1 1 2 2
24 SULAWESI UTARA 2 3 3 3 4
25 GORONTALO 1 1 1 1 1
26 SULAWESI TENGAH 2 2 3 3 4
27 SULAWESI TENGGARA 1 1 1 1 2
28 SULAWESI BARAT 2 2 3 3 3
29 SULAWESI SELATAN 4 5 6 6 7
30 MALUKU UTARA 1 1 1 2 2
31 MALUKU 1 1 1 2 2
32 PAPUA BARAT 2 2 3 3 3
33 PAPUA 2 2 3 3 3
34 KALIMANTAN UTARA 4 5 6 6 7
6.10. Jumlah Data Monitoring Kualitas Lingkungan Perikanan Budidaya Berbasis Kawasan dan Komoditas Strategis Nasional
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah data monitoring kualitas lingkungan perikanan
budidaya berbasis kawasan dan komoditas strategis nasional.
2 Definisi : Jumlah laporan hasil monitoring kualitas lingkungan perikanan
budidaya pada kawasan budidaya dan/atau kawasan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
90
pembudidayaan Komoditas Strategis Nasional.
Kawasan yang dimaksud adalah sentra pembudidayaan ikan
pada lingkup kabupaten.
3 Ukuran/satuan : Dokumen Laporan
4 Penanggung Jawab : Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan
: a) Pengusulan lokasi monitoring kualitas lingkungan dari Dinas
Kab/kota ke Provinsi.
b) Pelaksanaan monitoring kualitas lingkungan pada sentra
perikanan budidaya oleh Dinas Perikanan Provinsi
bekerjasama dengan UPT lingkup DJPB.
c) Penyampaian hasil laporan monitoring kualitas lingkungan
dari Provinsi ke DJPB cq Subdit Perling.
d) Kompilasi data oleh Subdit Perling.
e) Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat
direktorat untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen
PB
8 Cara pengukuran
/penghitungan Indikator
Kinerja
: Menjumlahkan laporan hasil monitoring kualitas lingkungan
perikanan budidaya.
Laporan terdiri dari 34 Provinsi dan 1 laporan dari Pusat.
9 Waktu Pengukuran
Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize
11 Baseline data s/d 2014 : 0
12 Jenis Indikator Kinerja : Non Kumulatif
13 Dasar penetapan target : Target ditetapkan berdasarkan jumlah provinsi
14 Format penyajian data : Dokumen resume laporan minimal berisi tentang komoditas,
tipe wadah, jenis sampel, hasil uji parameter, rekomendasi
tindak lanjut
15 Validasi IKU : Lead Input
16 Perhitungan data dari
bawahan
: Sama Persis
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
91
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
16 Rencana Aksi Pencapaian
Indikator Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator
Kinerja
Waktu Pelaksanaan
Workshop Monitoring Lingkungan 2015 - 2019
Pengendalian Lingkungan Akuakultur 2015 - 2019
Rehabilitasi Lingkungan 2015 - 2019
Pencetakan Laporan Tahunan
Monitoring Lingkungan
2015 - 2019
Tabel 26. Jumlah data monitoring kualitas lingkungan perikanan budidaya berbasis kawasan dan komditas strategis nasional (laporan)
NO. PROVINSI TARGET TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019
TOTAL 35 35 35 35 35
1 PROVINSI DKI JAKARTA 1 1 1 1 1
2 PROVINSI JAWA BARAT 1 1 1 1 1
3 PROVINSI JAWA TENGAH 1 1 1 1 1
4 PROVINSI YOGYAKARTA 1 1 1 1 1
5 PROVINSI JAWA TIMUR 1 1 1 1 1
6 PROVINSI ACEH 1 1 1 1 1
7 PROVINSI SUMATERA UTARA 1 1 1 1 1
8 PROVINSI SUMATERA BARAT 1 1 1 1 1
9 PROVINSI RIAU 1 1 1 1 1
10 PROVINSI JAMBI 1 1 1 1 1
11 PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 1 1 1 1
12 PROVINSI LAMPUNG 1 1 1 1 1
13 PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1 1 1 1 1
14 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 1 1 1 1
15 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 1 1 1 1 1
16 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 1 1 1 1 1
17 PROVINSI KALIMANTAN UTARA 1 1 1 1 1
18 PROVINSI SULAWESI UTARA 1 1 1 1 1
19 PROVINSI SULAWESI TENGAH 1 1 1 1 1
20 PROVINSI SULAWESI SELATAN 1 1 1 1 1
21 PROVINSI SULAWESI TENGGARA 1 1 1 1 1
22 PROVINSI MALUKU 1 1 1 1 1
23 PROVINSI BALI 1 1 1 1 1
24 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 1 1 1 1
25 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 1 1 1 1 1
26 PROVINSI PAPUA 1 1 1 1 1
27 PROVINSI BENGKULU 1 1 1 1 1
28 PROVINSI MALUKU UTARA 1 1 1 1 1
29 PROVINSI BANTEN 1 1 1 1 1
30 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 1 1 1 1 1
31 PROVINSI GORONTALO 1 1 1 1 1
32 PROVINSI KEPULAUAN RIAU 1 1 1 1 1
33 PROVINSI PAPUA BARAT 1 1 1 1 1
34 PROVINSI SULAWESI BARAT 1 1 1 1 1
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
92
NO. PROVINSI TARGET TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019
35 DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA 1 1 1 1 1
6.11. Jumlah Data Pengembangan Kawasan Perikanan Budidaya
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah Data Pengembangan Kawasan Perikanan Budidaya
2 Definisi : Jumlah kabupaten/kota yang telah dilakukan pendataan potensi dan keragaan kawasan pengembangan perikanan budidaya air tawar, air payau dan laut
Kawasan budidaya air tawar : (i) kolam minimal 10 ha; (ii) minapadi minimal 30 ha; (iii) Karamba minimal 300 unit; dan (iv) KJA minimal 1.000 lubang
Kawasan budidaya air payau minimal 50 ha
Kawasan budidaya laut : (i) rumput laut minimal 50 ha; dan (ii) KJA minimal 120 lubang
3 Ukuran/Satuan : Kab./Kota
4 Penanggung Jawab : Direktur Prasarana dan Sarana Budidaya
5 Pengelola : Subdit. Lahan dan Air
6 Target Tahunan / Triwulanan
: Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019
(kumulatif) 150 170 190 210 230 250
Triwulan I - 153 3 3 3 3
Triwulan II - 156 6 6 6 6
Triwulan III - 165 6 6 6 6
Triwulan IV - 170 5 5 5 5
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Identifikasi lokasi kawasan oleh DJPB 2. Pengambilan data teknis 3. Analisa data dan informasi 4. Digitasi ke dalam peta kawasan potensi perikanan
budidaya 5. Kompilasi kabupaten/kota terdata 6. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat
direktorat untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/Penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung kabupaten/kota terdata
9 Waktu Pengukuran Data : Tahunan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : 150 Kab/kota
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
93
13 Dasar penetapan target : Jumlah target ditetapkan berdasarkan target produksi perikanan budidaya
13 Format Penyajian Data : Data minimal menyajikan informasi mengenai kabupaten/kota, dan peta kawasan pengembangan perikanan budidaya air tawar, air payau dan laut
14 Validasi IKU : Lead Input
15 Perhitungan data dari
bawahan
: Sama Persis
16 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
17 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Kegiatan yang akan dilakukan untuk pencapaian target setiap tahunnya
No Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja
Tahun Pelaksanaan
1 Penyusunan pedoman/Juklak/Juknis di bidang tata pemanfaatan air dan lahan untuk pembudidayaan ikan
2015-2019
2 Identifikasi Potensi Lahan Budidaya 2015-2019
3 Penyiapan data dasar spasial untuk potensi kawasan
2015-2019
4 Survei Lahan Idle Perikanan Budidaya 2015-2019
5 Monitoring dan Evaluasi Tata Pemanfaatan Air dan Lahan untuk Pembudidayaan Ikan
2015-2019
6 Pendataan untuk sistem informasi manajemen lahan dan air (Semilir)
2015-2019
6.12. Jumlah Kawasan Yang Mempunyai Data Dukung dan Pembangunan Sarana Prasarana Perikanan Budidaya
1 Nama IKK : Jumlah kawasan yang mempunyai data dukung dan pembangunan sarana prasarana perikanan budidaya
2 Definisi : Jumlah kawasan budidaya pada suatu wilayah kabupaten/kota yang teridentifikasi memiliki data dukung berupa Master Plan/DED dan/atau keragaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana perikanan budidaya.
Kawasan budidaya air tawar : (i) kolam minimal 10 ha; (ii) minapadi minimal 30 ha; (iii) Karamba minimal 300 unit; dan (iv) KJA minimal 1.000 lubang
Kawasan budidaya air payau minimal 50 ha
Kawasan budidaya laut : (i) rumput laut minimal 50 ha; dan (ii) KJA minimal 120 lubang
3 Ukuran/Satuan : Kawasan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
94
4 Penanggungjawab : Direktur Prasarana dan Sarana Budidaya
5 Pengelola : Subdit Prasarana dan Sarana Air Payau, Subdit Prasarana dan Sarana Air Tawar, dan Subdit Prasarana dan Sarana Laut
6 Target Tahunan/Triwulanan
: 2015 2016 2017 2018 2019
Tahunan 55 110 175 245 305
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Pengajuan usulan dari kabupaten/kota 2. Identifikasi lapangan oleh Tim DJPB 3. Evaluasi dan verifikasi data dan informasi oleh Tim DJPB 4. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat
untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara Pengukuran/Penghitungan IKK
: Menghitung jumlah kawasan yang telah terverifikasi memiliki data dukung dan pembangunan sarana dan prasarana perikanan budidaya.
9 Waktu Pengukuran Data : Tahunan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis IKK : Kumulatif (tahun awal penghitungan 2015)
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Dasar penetapan target : Jumlah target ditetapkan berdasarkan prioritas wilayah pembangunan perikanan budidaya
14 Format Penyajian Data : Data kawasan perikanan budidaya (air payau, air tawar, laut) pada setiap kabupaten/kota. Data dukung menyajikan informasi tentang : (i) potensi; (ii) dokumen perencanaan perikanan budidaya; (iii) sarana dan prasarana; dan (iv) progres pembangunan sarana dan prasarana
14 Validasi IKU : Lead Process
15 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
16 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
15 Rencana Aksi Pencapaian IKK
: Kegiatan untuk mencapai IKK Tahun Pelaksanaan
a Menyusun petunjuk pelaksanaan Profil prasarana dan sarana budidaya
2015-2019
b Koordinasi pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana budidaya
c Survei dan penyusunan Profil prasarana dan sarana kawasan budidaya
d Monitoring dan evaluasi
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
95
6.13. Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan
1 Nama IKK : Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (sampel)
2 Definisi : Jumlah layanan pengujian sampel yang dilakukan oleh laboratorium keskanling UPT lingkup DJPB berdasarkan tujuan pemeriksaan
3 Ukuran/Satuan : Sampel (sampel untuk parameter uji)
4 Penanggungjawab : Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan
5 Pengelola : Subdit Standarisasi Kesehatan Ikan dan Lingkungan (koordinator) dan Laboratorium Keskanling lingkup UPT DJPB
6 Target Tahunan/Triwulanan
:
Target 2015 2016 2017 2018 2019
Total 25.235 29.025 33.285 36.935 41.135
TW I
TW II
TW III
TW IV 25.235 29.025 33.285 36.935 41.135
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Penerimaan dan pengujian sampel oleh Lab Keskanling
UPT
2. Kompilasi data oleh masing-masing UPT
3. Penyampaian data ke koordinator (Dit Keskanling)
4. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat
direktorat untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen
PB
8 Cara Pengukuran/ Penghitungan IKK
: Menghitung parameter uji dari setiap sampel yang telah dianalisa (dari semua UPT Ditjen PB)
9 Waktu Pengukuran Data : Triwulanan
10 Tipe Penghitungan : Maximize
11 Jenis IKK : Non Kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Dasar penetapan target : Jumlah target ditetapkan berdasarkan trend penerimaan sampel tahun sebelumnya
14 Format Penyajian Data : Data minimal menginformasikan tentang jumlah sampel dan parameter uji yang dianalisa
15 Validasi IKU : Lead Process
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
18 Rencana Aksi Pencapaian : Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
96
IKK a Peningkatan kapasitas laboratorium uji
2015-2019
b Pengembangan jejaring laboratorium keskanling
c Peningkatan kompetensi dan jumlah SDM analis laboratorium
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah Paket Diseminasi Teknologi Terapan
2 Definisi : Jumlah pendampingan teknologi terapan hasil perekayasaan dan/atau adopsi teknologi yang dilakukan oleh UPT lingkup DJPB kepada pembudidaya ikan/stakeholder.
3 Ukuran/satuan : Paket pendampingan/diseminasi
4 Penanggung Jawab : Direktur Perbenihan, Direktur Produksi, Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan, dan Direktur Prasarana dan Sarana
5 Pengelola :
UPT Ditjen Perikanan Budidaya, dengan koordinator Bidang Perbenihan adalah Subdit Informasi dan Distribusi; koordinator bidang produksi adalah Subdit Ikan Hias, koordinator bidang keskanling adalah Subdit Perlingk, koordinator bidang prasarana dan sarana adalah Subdit Prasarana Payau
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
97
6 Target tahunan/Triwulanan
Target 2015 2016 2017 2018 2019
Tahunan
Bid. Perbenihan 34 36 40 44 47
Bid. Produksi 34 14 14 18 18
Bid. Keskanling 17 18 23 24 25
Bid. Prasarana dan Sarana
12 12 13 13 14
Note: target 2015 untuk bidang Produksi nilainya lebih besar karena adanya anggaran tambahan pada APBNP 2015
7 Mekanisme Pengumpulan Data
: 1. Pelaksanaan diseminasi oleh UPT 2. Pelaporan diseminasi ke koordinator 3. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat
direktorat untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara pengukuran /penghitungan Indikator Kinerja
: Mengitung jumlah paket diseminasi yang telah dilakukan oleh UPT.
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Dasar penetapan target : Target ditetapkan berdasarkan hasil perekayasaan paket teknologi oleh UPT yang perlu didiseminasikan
14 Format penyajian data : Data minimal menginformasikan mengenai UPT, jenis teknologi, lokasi, tingkat keberhasilan, jumlah diseminasi dan dampak per bidang.
15 Validasi IKU : Lead Process
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
18 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan (2015-
2019)
1. Penyiapan dan penetapan paket teknologi
prioritas oleh UPT
2015-2019
2. Pelaksanaan diseminasi 2015-2019
3. Monev dan Pelaporan 2015-2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
98
Tabel 28. Target Jumlah Diseminasi Teknologi 2015-2019
Keterangan
Tahun
Total
Bidang B P K Pr B P K Pr B P K Pr B P K Pr B P K Pr
: 1. Pelaksanaan pelatihan/pembinaan/bimbingan teknis oleh UPT 2. Penyampaian laporan dari UPT ke koordinator 3. Kompilasi data oleh koordinator
8 Cara pengukuran /penghitungan Indikator Kinerja
: Menjumlahkan tenaga teknis yang telah mendapatkan sertifikat pembinaan/pelatihan/bimbingan teknis UPT lingkup Ditjen PB
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja Indikator Kinerja
: Triwulanan
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
99
10 Tipe penghitungan : Maximize 11 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif 12 Baseline data s/d 2014 : - 13 Dasar penetapan target : Target ditetapkan berdasarkan trend kegiatan
pembinaan/pelatihan/bimbingan teknis UPT lingkup Ditjen PB tahun sebelumnya
14 Format penyajian data : Data minimal menginformasikan mengenai UPT dan jumlah dan kompetensi teknis tenaga teknis yang telah dibina.
15 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja
Tahun Pelaksanaan (2015-2019)
1. Koordinasi lintas UPT untuk
perencanaan kegiatan
2015-2019
2. Pelaksanaan
pembinaan/pelatihan/bimtek
2015-2019
3. Pemantauan dan Evaluasi
2015-2019
Tabel 29. Jumlah Tenaga Teknis Binaan (Orang) 2015-2019
TAHUN 2015 2016 2017 2018 2019
TOTAL 2.300 2.700 3.200 3.700 4.400
BBPBAT Sukabumi 200 250 300 400 500
BPBAT Mandiangin 122 142 175 187 223
BPBAT Tatelu 120 140 160 180 200
BPBAT Jambi 150 175 200 225 250
BBPBAP Jepara 200 250 300 400 500
BPBAP Ujung Batee 74 125 173 250 378
BPBAP Takalar 122 142 175 187 223
BPBAP Situbondo 122 142 175 187 223
BBPBL Lampung 150 160 170 180 190
BPBL Batam 175 225 275 300 350
BPBL Ambon 125 144 177 189 223
BPBL Lombok 200 220 250 270 320
BLUPPB Karawang 260 270 280 290 300
BPIUUK Karangasem 200 215 240 255 300
LP2IL Serang 80 100 150 200 220
6.16.
6.16.
6.16.
6.16.
6.16.
6.16.
6.16.
6.16.
6.16.
6.16. Jumlah Kelompok Masyarakat Yang Diberdayakan di Kawasan Budidaya/Minapolitan/Industrialisasi (kelompok)
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah kelompok masyarakat yang diberdayakan di kawasan budidaya /minapolitan/industrialisasi
2 Definisi : Kelompok masyarakat pembudidaya ikan (pokdakan) yang
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
100
diberdayakan dengan pemberian bantuan sarana produksi (berupa benih, pakan, wadah dan/atau peralatan budidaya) disertai bimbingan usaha dan/atau pengembangan kemitraan.
: 1. Pengusulan pokdakan oleh kabupaten/kota 2. Identifikasi dan verifikasi pokdakan oleh DJPB 3. Penetapan pokdakan oleh DJPB 4. Pelaksanaan pemberdayaan 5. Kompilasi data
8 Cara pengukuran /penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung jumlah pokdakan yang telah mendapatkan dukungan pemberdayaan dari DJPB
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Triwulanan
10 Tipe penghitungan : Maximize
11 Jenis Indikator Kinerja : Non kumulatif
12 Baseline data s/d 2014 : -
13 Dasar penetapan target : Target ditetapkan berdasarkan prioritas pengembangan usaha perikanan budidaya
14 Format penyajian data : Data minimal menginformasikan provinsi serta jumlah pokdakan yang diberdayakan. Data dukung berupa nama dan alamat kelompok, komoditas, dan jenis bantuan.
15 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
: Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan (2015-
2019)
1. Inventarisasi usulan 2015-2019
2. Penyusunan pedoman teknis 2015-2019
3. Temu koordinasi 2015-2019
4. Identifikasi, seleksi dan verifikasi pokdakan
2015-2019
5. Penetapan pokdakan 2015-2019
6. Pelaksanaan pemberdayaan 2015-2019
7. Monitoring dan evaluasi 2015-2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
101
Tabel 30. Target jumlah kelompok usaha pembudidaya ikan yang diberdayakan di kawasan budidaya/minapolitan/industrialisasi (kelompok)
NO. PROVINSI TARGET TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019
JUMLAH 630 662 695 729 766
1 ACEH 20 21 22 23 25
2 SUMATERA UTARA 26 27 28 30 31
3 SUMATERA BARAT 24 26 27 28 30
4 RIAU 27 28 30 31 33
5 KEPULAUAN RIAU 3 3 3 3 3
6 JAMBI 12 13 13 14 15
7 BENGKULU 12 12 13 13 14
8 SUMATERA SELATAN 12 12 13 14 14
9 KEP. BANGKA BELITUNG 3 3 3 3 3
10 LAMPUNG 20 21 22 23 25
11 BANTEN 12 12 13 13 14
12 JAWA BARAT 67 71 74 78 82
13 DKI JAKARTA 3 3 4 4 4
14 JAWA TENGAH 67 70 73 77 81
15 YOGYAKARTA 9 9 10 10 11
16 JAWA TIMUR 70 74 78 81 85
17 BALI 28 29 30 32 34
18 NUSA TENGGARA BARAT 8 9 9 10 10
19 NUSA TENGGARA TIMUR 20 21 22 23 24
20 KALIMANTAN BARAT 21 23 24 25 26
21 KALIMANTAN SELATAN 20 21 22 23 24
22 KALIMANTAN TENGAH 7 8 8 8 9
23 KALIMANTAN TIMUR 6 7 7 7 8
24 SULAWESI UTARA 14 14 15 16 16
25 GORONTALO 4 4 4 4 4
26 SULAWESI TENGAH 13 13 14 15 15
27 SULAWESI TENGGARA 6 6 6 7 7
28 SULAWESI BARAT 12 13 13 14 14
29 SULAWESI SELATAN 25 26 27 29 30
30 MALUKU UTARA 6 6 7 7 7
31 MALUKU 6 6 7 7 7
32 PAPUA BARAT 12 13 13 14 15
33 PAPUA 12 13 13 14 14
34 KALIMANTAN UTARA 25 26 28 29 31
6.17. Jumlah Unit Pembudidayaan Ikan Bersertifikat dengan Waktu Penerbitan Sertifikat 50 Hari
1 Nama Indikator Kinerja : Jumlah unit pembudidayaan ikan bersertifikat CBIB dengan waktu penerbitan 50 Hari Kerja
2 Definisi : Jumlah unit pembudidayaan ikan yang telah memiliki sertifikat CBIB
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
102
dengan waktu penerbitan sertifikat 50 hari kerja dari pengajuan permohonan oleh pembudidaya kepada Kepala Dinas Provinsi pendelegasian atau Direktur Produksi bagi provinsi non pendelegasian sesuai prosedur sertifikasi CBIB yang disusun oleh Tim ISO dan disahkan oleh Manager Teknis Produksi yang merupakan bagian dari Panduan Mutu Otoritas Kompeten SJMKHP.
3 Ukuran/satuan : Sertifikat 4 Penanggung Jawab : Direktur Produksi 5 Pengelola : Kasubdit Sertifikasi – Direktorat Produksi 6 Target
: 1. Penilaian Sertifikasi CBIB oleh Tim Sertifikasi CBIB pada unit budidaya berdasarkan permohonan pembudidaya/kelompok pembudidaya. Tata cara penilaian diatur dalam SK Dirjen Nomor 07/KEP-DJPB/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi CBIB dan SK Dirjen Nomor 54/KEP-DJPB/2014 tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan Sertifikasi CBIB Kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
2. Penerbitan sertifikat CBIB 3. Kompilasi jumlah unit budidaya yang telah bersertifikat CBIB
yang masih berlaku 4. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat direktorat
untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB 8 Cara pengukuran/
penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung jumlah unit pembudidayaan ikan sesuai dengan kriteria waktu penerbitan sertifikat 50 hari kerja. Data ini masuk juga pada data IKK karena merupakan bagian dari capaian indikator kinerja reguler (IKK)
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Triwulanan
10 Tipe penghitungan : Maximize 11 Jenis Indikator Kinerja : Kumulatif, dihitung sejak tahun 2015 12 Baseline data s/d 2014 : - 13 Dasar penetapan target : Target ditentukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Keuangan dan BAPPENAS 14 Format penyajian data : Data minimal memuat informasi mengenai propinsi dan jumlah
sertifikat serta rata-rata jangka waktu penyelesaiaan sertifikat. Data disajikan pula per jenis usaha (perorangan, pokdakan).Data dukung harus memuat mengenai nama pokdakan, Kabupaten, nomor sertifikat serta komoditas yang dikembangkan disertai dengan data waktu penyelesaiaan sertifikat.
15 Validasi IKU : Lag Output
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
18 Rencana Aksi Pencapaian :
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
103
Indikator Kinerja
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan
Pengembangan sistem mutu 2015 – 2019
Penilaian sertifikasi CBIB
Pengawasan sertifikasi CBIB
Pelatihan Auditor CBIB
Apresiasi peningkatan kompetensi auditor CBIB
Peningkatan kapasitas kelembagaan
Tabel 31. Target Unit Pembudidayaan Ikan Bersertifikat CBIB Tahun 2015-2019
No Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019
TOTAL 1000 1980 3080 4460 6200
1 Aceh 50 60 100 150 200
2 Sumatera Utara 50 60 100 150 200
3 Sumatera Barat 30 100 150 200 300
4 Riau 30 40 60 90 120
5 Kepulauan Riau - 10 40 60 100
6 Jambi 50 60 80 120 200
7 Sumatera Selatan 50 60 120 180 240
8 Kepulauan Bangka Belitung 20 40 60 90 120
9 Bengkulu 20 40 60 90 120
10 Lampung 50 100 180 270 360
11 DKI Jakarta 20 30 60 90 100
12 Banten 30 60 80 120 160
13 Jawa Barat 50 140 200 280 400
14 Jawa Tengah 50 120 150 200 300
15 DI Yogyakarta 50 80 120 180 240
16 Jawa Timur 50 150 220 300 400
17 Bali 30 60 80 100 160
18 Nusa Tenggara Barat 20 60 80 100 160
19 Nusa Tenggara Timur 20 40 60 90 120
20 Kalimantan Barat 20 40 60 90 140
21 Kalimantan Tengah 20 40 60 90 140
22 Kalimantan Selatan 30 60 80 120 160
23 Kalimantan Timur - 30 60 90 120
24 Kalimantan Utara - 20 40 60 80
25 Sulawesi Utara 30 40 80 120 160
26 Gorontalo 30 60 90 120 180
27 Sulawesi Tengah 50 40 80 120 160
28 Sulawesi Barat 50 60 80 120 160
29 Sulawesi Selatan 50 100 150 220 300
30 Sulawesi Tenggara 50 100 140 210 280
31 Maluku - 20 40 60 80
32 Maluku Utara - 20 40 60 80
33 Papua Barat - 20 40 60 80
34 Papua - 20 40 60 80
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
104
No Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019
6.18. Jumlah Kelompok Produsen Pakan Ikan Mandiri (Kelompok)
1 Nama Indikator Kinerja :
Jumlah Kelompok Produsen Pakan Ikan mandiri
2 Definisi : Jumlah kelompok (pokdakan) yang telah mendapatkan pembinaan dari DJPB untuk melakukan kegiatan produksi pakan ikan mandiri Pembinaan yang dimaksud antara lain meliputi: (i) Bimbingan teknis dan manajerial; serta (ii) pemberian bantuan sarana dan prasarana pembuatan pakan ikan
3 Ukuran/satuan : Kelompok 4 Penanggung Jawab : Direktur Produksi 5 Pengelola : Subdit Budidaya Air Tawar 6 Target
Note: target hanya ditetapkan pada tahun 2015 karena kegiatan berasal dari APBNP, bukan APBN reguler (target 2015 terkoreksi)
7 Mekanisme Pengukuran Data
: 1. Pengusulan kelompok (pokdakan) oleh kabupaten/kota 2. Identifikasi dan verifikasi oleh DJPB 3. Penetapan kelompok (pokdakan) oleh DJPB 4. Pelaksanaan pembinaan 5. Data dikompilasi oleh tim pengukur kinerja tingkat
direktorat untuk disampaikan ke Bagian Program Setditjen PB
8 Cara pengukuran /penghitungan Indikator Kinerja
: Menghitung jumlah kelompok yang mendapatkan pembinaan pakan mandiri
9 Waktu Pengukuran Indikator Kinerja
: Tahunan
10 Tipe penghitungan : Maximize 11 Jenis Indikator Kinerja : kumulatif 12 Baseline data s/d 2014 : - 13 Dasar penetapan target : Target ditetapkan berdasarkan prioritas pengembangan sentra
perikanan budidaya air tawar 14 Format penyajian data : Data minimal memuat informasi mengenai jumlah kelompok
lingkup kab/kota/provinsi. Data dukung dilengkapi dengan nama, alamat dan kapasitas produksi pakan ikan.
15 Validasi IKU : Lead Process
16 Perhitungan data dari bawahan
: Sama Persis
17 Metode Penurunan IKU : Adopsi Langsung
15 Rencana Aksi Pencapaian Indikator Kinerja
Kegiatan untuk Mencapai Indikator Kinerja
Tahun Pelaksanaan
1. Sosialisasi program 2015-2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
105
2. Identifikasi dan verifikasi kelompok (Pokdakan) calon peserta
2015-2019
3. Penetapan kelompok (pokdakan) terpilih
2015-2019
4. Pembinaan 2015-2019
5. Monitoring dan evaluasi 2015-2019
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
106
Lampiran II . keputusan Direktur Jenderal
Perikanan Budidaya Nomor 38/KEP-DJPB/2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 10/KEP-DJPB/2015 Tentang Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015
KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
NOMOR 38/KEP-DJPB/2015
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
NOMOR 10/KEP-DJPB/2015 TENTANG TIM PENGELOLA MANAJEMEN KINERJA
ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN 2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, perlu menyempurnakan Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 10/KEP-DJPB/2015 tentang Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 10/KEP-DJPB/2015 tentang Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015;
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
107
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073)
2. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 25);
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN
BUDIDAYA NOMOR 10/KEP-DJPB/2015 TENTANG TIM PENGELOLA
MANAJEMEN KINERJA ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL
PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN 2015
KESATU : A. Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor
10/KEP-DJPB/2015 tentang Tim Pengelola Manajemen Kinerja
Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015,
diubah menjadi sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur
Jenderal ini; dan
B. Bahwa pegawai sebagaimana dimaksud dalam butir A dalam
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
108
menjalankan tugasnya wajib melaksanakan Keputusan
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 10/KEP –
DJPB/2015 tentang Tim Pengelola Manajemen Kinerja
Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di J a k a r t a
pada tanggal 2 Maret 2015
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,
Ttd
SLAMET SOEBJAKTO
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
109
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN
BUDIDAYA NOMOR 38/KEP-DJPB/2015
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 10/KEP-DJPB/2015
TENTANG TIM PENGELOLA MANAJEMEN KINERJA
ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN
BUDIDAYA TAHUN 2015
SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM PENGELOLA MANAJEMEN KINERJA ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN 2014
A. Pengarah: Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
B. Penanggung jawab: 1. Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 2. Direktur Prasarana dan Sarana Budidaya 3. Direktur Perbenihan 4. Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan 5. Direktur Produksi 6. Direktur Usaha Budidaya
C. Pelaksana: 1. Ketua : Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 2. Sekretaris : Kepala Bagian Program 3. Pelaksana Manajemen Kinerja Organisasi
a. Koordinator Pelaksana Manajemen Kinerja Organisasi
NO. NAMA UNIT KERJA
1. Kasubbag Evaluasi dan
Pelaporan
Bagian Program Sekretariat Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya
2. Kasi Penerapan Teknologi
Budidaya Air Payau dan Laut
Subdit Budidaya air Payau dan Laut
Direktorat Produksi
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
110
NO. NAMA UNIT KERJA
3. Kasi Perbenihan Skala Kecil
Ikan Air Payau dan Laut
Subdit Perbenihan Skala Kecil Direktorat
Perbenihan
4. Kasi Registrasi Obat Ikan,
Kimia, dan Bahan Biologi
Subdit Obat Ikan, Kimia dan Bahan Biologi
Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan
5. Kasubbag Tata Usaha Direktorat Usaha Budidaya
6. Kasi Standardisasi Subdit Prasarana dan Sarana Budidaya Air
Tawar Direktorat Prasarana dan Sarana
Budidaya
b. Tim Perencana Kinerja
NO. NAMA KEDUDUKAN
DALAM TIM
1. Kasubbag Program dan Anggaran, Sekretariat Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya
Ketua
2. Kabag Perencanaan dan Umum, Biro Perencanaan,
Sekretariat Jenderal
Anggota
3. Kasi Penerapan Teknologi Budidaya Air Payau dan Laut,
Subdit Budidaya air Payau dan Laut Direktorat Produksi
Direktorat Produksi
Anggota
4. Kasi Perbenihan Skala Kecil Ikan Air Payau dan Laut,
Direktorat Perbenihan
Anggota
5. Kasi Pengelolaan Induk Ikan Air Tawar, Subdit Induk
Direktorat Perbenihan
Anggota
6. Kasi Registrasi Obat Ikan, Kimia, dan Bahan Biologi,
Subdit Obat Ikan, Kimia dan Bahan Biologi, Direktorat
Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Anggota
7. Kasi Standardisasi, Subdit Prasarana dan Sarana
Budidaya Air Tawar Direktorat Prasarana dan Sarana
Budidaya Direktorat Prasarana dan Sarana Budidaya
Anggota
8. Kasubbag Tata Usaha, Direktorat Usaha Budidaya Anggota
Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2015-2019
111
c. Tim Pengukur Kinerja
NO. NAMA KEDUDUKAN
DALAM TIM
1. Kasubbag Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya
Ketua
2. Kabag Pengendalian dan Pelaporan, Biro Perencanaan,
Sekretariat Jenderal KKP
Anggota
3 Kasubbag Keuangan, Bagian Keuangan dan Umum,
Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Anggota
4 Kasubbag Organisasi dan Tatalaksana, Bagian Hukum
Organisasi dan Humas, Sekretariat Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya
Anggota
5. Kasi Standardisasi, Subdit Prasarana dan Sarana
Budidaya Air Payau, Direktorat Prasarana dan Sarana
Budidaya Direktorat Prasarana dan Sarana Budidaya
Anggota
6. Kasi Monitoring dan Evaluasi Pengendali Hama dan
Penyakit Ikan, Subdit Hama Penyakit Ikan, Direktorat
Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Anggota
7. Kasi Pengumpulan dan Pengolahan Data, Subdit Data
dan Statistik Perikanan Budidaya, Direktorat Produksi
Anggota
8. Irma Minarti HRP, S.Pi, Sesi Pemantauan dan Evaluasi,