BAB I
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
HAK PASIEN DAN KELUARGABAB 1LATAR BELAKANG
Setiap pasien adalah unik, dengan kebutuhan, kekuatan, budaya
dan kepercayaan masing-masing. Dan semuanya ingin mendapatkan
pelayanan yang terbaik dan memuaskan. Rumah sakit perlu membangun
kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan pasien untuk memahami dan
melindungi nilai budaya, psikososial serta nilai spiritual pasien.
Hasil pelayanan pasien akan bertambah baik bila pasien dan keluarga
atau mereka yang berhak mengambil keputusan diikut sertakan dalam
keputusan pelayanan dan proses dengan cara yang sesuai dengan
budaya.Untuk meningkatkan hak pasien di rumah sakit, harus dimulai
dengan mendefinisikan hak tersebut, kemudian mendidik pasien dan
staf tentang hak tersebut. Pasien diberi tahu hak mereka dan
bagaimana harus bersikap. Staf dididik untuk mengerti dan
menghormati kepercayaan dan nilai-nilai pasien dan memberikan
pelayanan dengan penuh perhatian dan hormat sehingga menjaga
martabat pasien.
BAB II
GAMBARAN UMUM RS BUDI RAHAYUSejarah Rumah Sakit Budi Rahayu
Pekalongan
Tahun 1934Para Suster Notre Dame Misionaris pertama dari negeri
Belanda datang ke kota Pekalongan dan bekerja di Poliklinik Bendan
( yaitu : Sr. M. Alfonsia, Sr. M. Reginald, Sr. M. Irma, Sr. M.
Godefrida ).
Tahun 1940Para Suster mendirikan rumah sakit dan Rumah Susteran
di Jl. Veteran No.31 Pekalongan diresmikan sebagai RS Beatrix yang
sampai sekarang dikenal sebagai RSUD Kraton.
Tahun 1945 Setelah Negara kita merdeka pengelolaan Rumah Sakit
diambil alih/dikelola oleh Kota Praja Pekalongan.
Tahun 1966Karena suster memiliki panggilan pelayanan kesehatan
sehingga suster membangun Klinik Bersalin di bawah asuhan Sr. M.
Magdalena SND dan kemudian dikenal dengan Klinik Bersalin Magdalena
di Jl. Barito No.5 Pekalongan dan sebagai penanggung jawab adalah
dr. Soenaryo Said. Tahun 1970Sr. M. Gaudentia SND melanjutkan tugas
Sr. M. Magdalena SND. Tahun 1972Melihat perkembangan jaman, di
Pekalongan belum ada Rumah Sakit Swasta, Klinik Bersalin mulai
diurus diusahakan menjadi Rumah Sakit dan sebagai penanggung jawab
adalah dr. Joseph Rachmat (Tahun 1973). Tahun 1975Tepatnya tanggal
15 Mei mendapat pengakuan perubahan Status Rumah Sakit Bersalin
menjadi RSU Budi Rahayu dengan surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
No : 202/P.Kes/I.0/75 dipimpin oleh dr. Sukadis Tirtodarmo. Tahun
1980dr. Joseph Rachmat menjabat Direktur menggantikan dr. Sukadis
Tirtodarmo. Tahun 2004Tepatnya tanggal 1 Oktober RSU Budi Rahayu
meresmikan Pengembangan Tahap I dengan bangunan 4 lantai. Tahun
2009Pada tanggal 8 Januari 2009, diadakan acara serah terima
jabatan direktur RSU Budi Rahayu dr. Yohanes Subroto, MPH menjabat
Direktur menggantikan dr. Joseph Rachmat. Masa bakti Januari 2009
Januari 2012.
Pembangunan Tahap II RSU BUDI RAHAYU.
Bertepatan dengan perayaan 75 tahun SND berkarya di Indonesia
yang dirayakan pada tanggal 26 April 2009 dan untuk mengawali
pembangunan maka peletakan batu pertama.(???????)Sebelum memasuki
Pembangunan Tahap II dimulai dengan membangun dapur dan ruang
cuci.
Tahun 2010RSU Budi Rahayu melakukan pembangunan Tahap II Gedung
Rawat Inap dengan bangunan 4 lantai dan sudah selesai dibangun pada
akhir tahun 2011.
Tahun 2011
Peresmian Gedung Baru RSU Budi Rahayu
Tahun 2012
dr Th. A. Sunarto SIP M Kes menjabat direktur RSU Budi Rahayu
menggantikan dr.Yohanes Subroto MPH , periode Januari 2012 -
September 2012 Tahun 2012
dr. RA. Priyowidiyanto menjabat direktur RSU Budi Rahayu
menggantikan dr. Th. A. Sunarto.SIP. MKes periode 1 Oktober 2012
s/d sekarang
Tugas Pokok Dan Fungsi Rumah Sakit Budi Rahayu PekalonganRumah
Sakit Budi Rahayu Pekalongan merupakan rumah sakit umum milik
Yayasan Santa Maria Pekalongan. Rumah Sakit Budi Rahayu Pekalongan
mempunyai fungsi memberikan pelayanan kesehatan paripurna dengan
motto Bermutu Dalam Pelayanan.Rumah Sakit Budi Rahayu memiliki
kapasitas 144 tempat tidur yang terdiri dari kelas VVIP, VIP
,UTAMA,KLS I,II,IIIA, IIIB merupakan alternatif pilihan sesuai
dengan selera dan kemampuan masing-masing. Dokterdokter spesialis
yang ahli di bidangnya dapat dipilihkan oleh RS untuk penderita,
penderita atau keluarga dapat memilih sendiri dokter spesialis
untuk merawatnya, dengan dukungan tenaga baik medis, para medis
maupn non medis.
Fasilitas pelayanan rawat jalan meliputi: Poliklinik Umum,
Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Kebidanan dan Kandungan,
Poliklinik Anak, Poliklinik Gigi, Poliklinik Bedah (Bedah umum,
bedah urologi, bedah syaraf, bedah mulut, bedah orthopedi),
Poliklinik Mata, Poliklinik THT, Laboratorium, Pemeriksaan
radiologi (USG,USG 4 DIMENSI X-foto, CT-Scan,),Pelayanan
Rehabilitasi Medis, Pelayanan Gawat Darurat (IGD) 24 jam dan
Pelayanan Obat.Dalam mengemban fungsi tersebut di atas, Rumah Sakit
Budi Rahayu Pekalongan mempunyai tugas pokok berupa :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia RS
Budi Rahayu Pekalongan agar selalu memberikan pelayanan secara
profesional, etis dan bermartabat.
3. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dalam
turut serta menyumbang upaya mencerdaskan bangsa.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH DAN TUJUAN RUMAH SAKIT BUDI RAHAYU
PRKALONGANA. Visi Rumah Sakit Budi RahayuVisi Rumah Sakit Budi
Rahayu adalah Terwujudnya pelayanan yang penuh kasih,bermutu dan
menghormati martabat manusia sehingga menjadi pilihan masyarakat
Pekalongan dan sekitarnya.B. Misi Rumah Sakit Budi RahayuMisi Rumah
Sakit Budi Rahayu adalah:
Mewujudkan kasih sebagai motivasi dasar dalam memberikan
pelayanan yang bermutu,profesional dan terjangkau berdasarkan etika
kristiani. Menghargai,menyayangi dan membela martabat manusia
seutuhnya sejak pembuahan sampai kepada kematin naturalnya
Menempatkan pasien sebagai sesama yang dilayani dengan ramah dan
ikhlas tanpa membedakan status sosial apapun Membangun kerjasama
dengan pihak-pihak terkait Menumbuhkan rasa memiliki,rasa tanggung
jawab,saling menghargai antar anggota pelayananC. Motto Rumah Budi
RahayuMotto Rumah Sakit Budi Rahayu adalah Bermutu Dalam
Pelayanan.D. Falsafah Rumah Sakit Budi RahayuFalsafah, Nilai, dan
Tujuan Rumah Sakit Budi Rahayu adalah: Hormat akan kehidupan.
Setiap manusia diciptakan oleh Tuhan dengan kepribadian yang
unik.
Pelayanan yang kita berikan selalu ramah,ugahari,hormat,adil dan
bermutu.
Perlunya kerjasama dengan lembaga/institusi sejenis baik
pemerintah maupun swasta.
Mengusahakan lingkungan yang memberikan rasa aman dan
tertib.
Kepuasan pelanggan diutamakan.E. TUJUANDengan pengelolaan rumah
sakit secara profesional menghasilkan jasa pelayanan medis dan non
medis yang dapat memenuhi kepentingan beberapa pihak-pihak antara
lain:
Pengguna jasa langsung (pasien dan keluarga)
Pelaksana (Karyawan)
Pengelola (Pimpinan dan Manager)
Pendana
Pembina (Kanwil dan Perhimpunan Profesi)BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BUDI RAHAYUStruktur Organisasi
Rumah Sakit Budi RahayuRumah Sakit Budi Rahayu dipimpin oleh
seorang Direktur dan dibantu oleh Wakil Direktur yang membawahi 3
(tiga) bidang dan 3 (tiga) bagian, ketiga bidang dan bagian
tersebut adalah Bidang Pelayanan Medis, Bidang Penunjang Medis dan
Bidang Keperawatan, serta Bagian Keuangan, Bagian Administrasi dan
Bagian Umum. Dalam menjalankan tugasnya Direktur dibantu oleh
beberapa perangkat antara lain Komite Medis, Staf Medis Fungsional,
Komite Keperawatan, Komite Etik dan Hukum, Satuan Pengawas
Intern.
Struktur Organisasi Rumah Sakit Budi Rahayu digambarkan sebagai
berikut:
BAB V
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN TIM HAK PASIEN DAN
KELUARGAA. Visi Tim Hak Pasien dan Keluarga
Visi Tim Hak Pasien dan Keluarga adalah Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dengan membangun kepercayaan dan komunikasi
terbuka dengan pasien dan keluarga.B. Misi Tim Hak Pasien dan
Keluarga
Misi Tim Hak Pasien dan Keluarga adalah Melaksanakan pelayanan
dengan melibatkan dan mendukung hak pasien dan keluarga dalam
keputusan pelayanan dan proses dengan cara yang sesuai dengan
budaya dalam upaya meningkatkan kepuasan dan keselamatan pasien.C.
Motto Tim Hak Pasien dan Keluarga
Motto Tim Hak Pasien dan Keluarga adalah Merawat Penuh Kasih,
Demi Kesembuhan
D. Falsafah, Nilai dan Tujuan Tim Hak Pasien dan Keluarga
Falsafah dan Nilai Tim Hak Pasien dan Keluarga adalah 1.
Memberikan perlindungan dan meningkatkan hak pasien dan keluarga
selama proses pelayanan sesuai dengan budaya dan kepercayaan masing
- masing. 2. Melibatkan pasien dan keluarganya dalam mengambil
keputusan yang berhubungan dengan rencana pengobatan dan tindakan
yang dilakukan. 3. Memberikan informasi yang berhubungan dengan
pelayanan yang boleh disampaikan kepada pasien, keluarga atau pihak
lain, dalam situasi tertentu.4. Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan karyawan tentang hak pasien dan keluarga.BAB
VISTRUKTUR ORGANISASI TIM HAK PASIEN DAN KELUARGAStruktur
Organisasi Tim Hak Pasien dan Keluarga (HPK)Tim Hak Pasien dan
Keluarga (HPK) diketuai oleh seorang dokter yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman di bidang hak pasien dan keluarga
dibantu staf yang menjalankan fungsi pemeliharaan fasilitas dan
manajemen HPK. Staf HPK terdiri dari sekretaris yang menjalankan
koordinasi, pengarsipan dan mengevaluasi program HPK, Penanggung
jawab Pelayanan Kerohanian, Penanggung jawab Pendampingan Pasien
kritis dan Manajemen Nyeri, Penanggung jawab Informed Consent,
Penanggungjawab Keamanan Pasien Berisiko dan Barang Milik Pasien.
Dalam melaksanakan sosialisasi program kerja di tiap unit pelayanan
dibantu oleh masing-masing penanggungjawab sosialisasi lintas unit
yang terdapat di tiap ruangan.
Struktur Organisasi Tim HPK Rumah Sakit Budi Rahayu sebagai
berikut
BAB VII
URAIAN JABATAN
1.Nama Jabatan:Ketua HPK
Hasil Kerja:Terselenggaranya visi, misi dan program Hak Pasien
dan Keluarga (HPK) di rumah sakit secara menyeluruh dan
terpadu.
Uraian Tugas:1. Memimpin rapat
2. Membuat program HPK bersama dengan penanggung jawab
masing-masing program
3. Memantau pelaksanaan program HPK
4. Membuat standar prosedur operasional (SPO)
5. Memberikan usulan-usulan yang berhubungan dengan HPK kepada
Direktur
6. Melakukan evaluasi program HPK
7. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Direktur yang
berkaitan dengan HPK
Tanggung Jawab:1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi
dan misi HPK
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan
evaluasi
3. Bertanggung jawab kepada Direktur
Wewenang:1. Menilai, menegur, memberi sanksi dan motivasi
bawahan di tim HPK2. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja
lain yang terkait.3. Mendapat laporan hasil kerja anggota Tim
HPK
Syarat Jabatan:Perawat dengan lulusan DIII Keperawatan yang
telah bekerja minimal 5 tahun di Rumah Sakit Budi Rahayu
2.Nama Jabatan:Sekretaris HPK
Hasil Kerja:1. Terkelola dan terdokumentasinya seluruh data
HPK
2. Terkoordinasinya seluruh program kegiatan HPK
Uraian Tugas:1. Membuat undangan rapat dan membuat notulen
2. Mengelola administrasi surat-surat HPK
3. Mencatat data-data yang berhubungan dengan HPK
4. Menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO)
5. Memberikan bantuan-bantuan yang diperlukan oleh penanggung
jawab dan penanggung jawab sosialisasi demi suksesnya program
HPK
6. Melakukan tugas-tugas lain dari atasan yang berhubungan
dengan HPK
Tanggung Jawab:1. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan
administrasi HPK
2. Bertanggung jawab kepada ketua tim HPK
Wewenang1. Koordinasi dengan anggota yang lain dalam hal rapat
dan pelaksaan program tim HPK2. Memberi saran dan pertimbangan
terhadap atasan
Syarat Jabatan:1. Karyawan tetap rumah sakit minimal 2 tahun2.
Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang surat-menyurat
3.Nama Jabatan:Penanggung jawab Pelayanan Kerohanian,
Pendampingan Pasien Kritis & Pelayanan Pasien Terminal
Hasil Kerja:1. Terselenggaranya semua program Pelayanan
Kerohanian
2. Terselenggaranya pendampingan pasien kritis
3. Terselenggaranya pelayanan pasien terminal
Uraian Tugas:1. Membentuk Tim Pelayanan Kerohanian yang bertugas
memberikan pendampingan berkenaan dengan agama, budaya atau
dukungan spiritual2. Membuat rencana program Pelayanan Kerohanian3.
Memberikan usulan terhadap fasilitas Pelayanan Kerohanian yang
harus disediakan 4. Membuat daftar pihak yang harus dihubungi yang
berhubungan dengan Pelayanan Kerohanian
5. Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan
evaluasi pelaksanaan
6. Memberikan masukan terhadap permasalahan yang berhubungan
dengan agama, budaya, dan kepercayaan pasien7. Melakukan koordinasi
terhadap unit-unit kerja melalui penanggungjawab lintas unit8.
Memberikan pendampingan pada pasien kritis
9. Memberikan pelayanan pasien terminal10. Membuat laporan
terhadap pelaksanaan program
Tanggung Jawab:1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
program
2. Bertanggung jawab kepada ketua tim HPK
Wewenang:1. Memberi saran dan pertimbangan kepada pasien dan
keluarga2. Mengkoordinasikan layanan Pelayanan Kerohanian, bagi
pasien yang memiliki agama dan kepercayaan selain yang diakui
pemerintah3. Mengkoordinasikan layanan pendampingan pasien kritis,
pelayanan pasien terminal
Syarat Jabatan
:1. Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang pendampingan
agama, budaya dan kepercayaan.2. Karyawan tetap rumah sakit minimal
2 tahun
4.Nama Jabatan:Penanggung jawab Informed Consent dan penolakan
tindakan
Hasil Kerja:1. Terselenggaranya persetujuan tindakan (informed
consent) pada seiap rencana pemeriksaan,pengobatan,tindakan dan
prosedur yang akan dilakukan pada setiap pasien
2. Terselenggaranya penolakan tindakan pada setiap rencana
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan prosedur yang akan dilakukan
pada setiap pasien
Uraian Tugas:1. Membuat form informed consent yang diperlukan2.
Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan evaluasi
pelaksanaan
3. Memberikan masukan terhadap permasalahan yang berhubungan
dengan informed consent4. Melakukan koordinasi terhadap unit-unit
kerja melalui penanggung jawab lintas unit
5. Membuat laporan terhadap pelaksanaan program
Tanggung Jawab:1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
program
2. Bertanggung jawab kepada ketua tim HPK
Wewenang:1. Memeriksa dan mendapat data persetujuan dan
penolakan tindakan kedokteran pasien di rumah sakit2. Menganalisa
dan mengevaluasi data persetujuan dan penolakan tindakan kedokteran
yang ada3. Melakukan perubahan terhadap formulir persetujuan dan
penolakan tindakan kedokteran yang sudah ada jika diperlukan dengan
koordinasi dari pihak-pihak yang berkaitan
Syarat Jabatan:1. Karyawan rumah sakit yang ada di unit-unit
pelayanan kesehatan
2. Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang persetujuan dan
penolakan tindakan kedokteran
5.Nama Jabatan:Penanggung jawab Perlindungan Kebutuhan Privasi,
Pemberian Informasi Pelayanan dan Penyelesaian Keluhan
Hasil Kerja:1. Terselenggaranya perlindungan kebutuhan
privasi
2. Terselenggaranya pemberian informasi pelayanan
3. Terselenggaranya tanggapan dan penyelesaian keluhan
pasien
Uraian Tugas:1. Membuat form informasi pelayanan
2. Membuat form hak dan kewajiban pasien
3. Membuat form survei kepuasan pasien4. Memberikan usulan
revisi terhadap prosedur berdasarkan evaluasi pelaksanaan
5. Memberikan masukan terhadap permasalahan yang berhubungan
dengan perlindungan kebutuhan privasi pasien, pemberian informasi
dan penyelesaian keluhan6. Melakukan koordinasi terhadap unit-unit
kerja 7. Membuat laporan terhadap pelaksanaan program
Tanggung Jawab:1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
program
2. Bertanggung jawab kepada ketua tim HPK
Wewenang:1. Memeriksa dan mendapat data pasien yang memerlukan
perlindungan kebutuhan privasi2. Menganalisa dan mengevaluasi
pemenuhan hak pasien dan keluarga
3. Menganalisa dan mengevaluasi survei kepuasan pasien
4. Mengkoordinasikan dengan unit-unit kerja terkait
5. Memberikan bimbingan dan arahan pada staf
Syarat Jabatan:1. Karyawan tetap rumah sakit 2. Memiliki
keterampilan dan pengetahuan tentang perlindungan kebutuhan
privasi, pemberian informasi pelayanan dan penyelesaian keluhan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
6.Nama Jabatan:Penanggung jawab perlindungan harta dan kekerasan
fisik
Hasil Kerja:Terlaksananya semua program perlindungan harta dan
kekerasan fisik
Uraian Tugas:1. Membuat rencana program perlindungan harta dan
kekerasan fisik2. Memberikan usulan terhadap fasilitas dan
peralatan yang berhubungan dengan perlindungan harta atau barang
milik pasien serta kekerasan fisik 3. Memberikan usulan revisi
terhadap prosedur berdasarkan evaluasi pelaksanaan
4. Memberikan masukan terhadap permasalahan yang berhubungan
dengan perlindungan harta atau barang pasien serta terhadap
kekerasan fisik5. Melakukan koordinasi terhadap unit-unit kerja6.
Membuat laporan terhadap pelaksanaan program
Tanggung Jawab:1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran
pelaksanaan program di masing-masing unit kerjanya
2. Bertanggung jawab terhadap ketua tim HPK
Wewenang:1. Mendapatkan akses untuk mengawasi sistem keamanan
rumah sakit2. Meminta dan menerima laporan dari petugas keamanan
rumah sakit3. Memberikan bimbingan dan arahan pada staf
4. Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait
Syarat Jabatan:1. Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang
keamanan pasien berisiko dan barang milik pasien2. Karyawan tetap
rumah sakit minimal 1 tahun
BAB IXTATA LAKSANA TIM HAK PASIEN DAN KELUARGA
Tim Hak pasien dan keluarga mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan membangun kepercayaan,
komunikasi terbuka dengan pasien dan keluarga serta mendukung hak
pasien dan keluarga dalam keputusan pelayanan dan proses dengan
cara yang sesuai dengan budaya dan mengutamakan kepuasan serta
keselamatan pasien. Tim hak pasien dan keluarga mempunyai fungsi
dalam penyusunan rencana kegiatan di bidang pelayanan kerohanian,
pendampingan pasien kritis, pelayanan tahap terminal, persetujuan
dan penolakan tindakan kedokteran, perlindungan kebutuhan privasi,
pemberian informasi pelayanan, penyelesaian keluhan, perlindungan
harta dan kekerasan fisik.
Pembinaan staf rumah sakit tentang hak pasien dan keluarga
dilakukan oleh masing-masing tim HPK dengan pengkoordinasian dan
pelaksanaan kegiatan dan program. Penyusunan laporan hasil kegiatan
dan program dilakukan secara berkala ataupun sewaktu sesuai dengan
kebutuhan.
Dalam menjalankan fungsi tersebut, tim hak pasien dan keluarga
dipimpin oleh ketua tim hak pasien dan keluarga yang dibantu oleh
sekretaris dan penanggung jawab tim.Tata Laksana Tim Hak Pasien dan
Keluarga
a) Hak pasien dan keluarga
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai
pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dan pasien berhak
menyetujui atau menolak atas saran yang diberikan. Hak pasien dan
keluarga disosialisasikan di semua bidang pelayanan kesehatan.b)
Pelayanan KerohanianPelayanan kerohanian adalah pelayanan di bidang
rohani yang diberikan rumah sakit kepada setiap pasien yang
membutuhkan pendampingan rohani sesuai dengan agama dan
keyakinannya masing-masing, dimana disediakan pemuka agama Katolik,
Kristen protestan, Islam, Hindu, Budha, dan Konghucu yang dapat
dihubungi jika diperlukan.c) Pendampingan pasien kritis
Pasien kritis adalah pasien sakit kritis, tidak stabil, yang
memerlukan perawatan intensif , dengan bantuan alat-alat ventilasi,
monitoring, dan obat-obatan vasoakif kontinyu dan lain-lain.
Pendampingan yang dimaksudkan yaitu pemberian dukungan dari aspek
psikologi, emosional, agama dan budaya pasien terhadap pasien
kritis dan keluarganya dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup.d)
Manajemen rasa nyeri
Nyeri yang dimaksudkan adalah pengalaman yang membuat perasaan
tidak enak pada pasien yang diakibatkan oleh proses penyakit.e)
Informed consent
Informed consent adalah pernyataan persetujuan atau penolakan
yang ditandatangani oleh pasien atau keluarga (jika dianggap pasien
tidak mampu membuat keputusan sendiri) tentang pelayanan kesehatan
yang akan diberikan. Informed consent diberikan setelah dilakukan
sosialisasi tentang hak pasien dan keluarga oleh staf rumah
sakit.f) Keamanan pasien
Rumah sakit bertanggung jawab melindungi pasien dari kekerasan
fisik yang tiba-tiba oleh pengunjung, pasien lain dan staf rumah
sakit. Tanggung jawab tersebut terutama bagi bayi, anak-anak,
penyandang cacat manula dan lainnya yang tidak mampu melindungi
dirinya atau memberi tanda meminta bantuan.g) Perlindungan barang
milik pasien
Rumah sakit bertanggung jawab memastikan barang milik pribadi
pasien yang dibawa ke rumah sakit tidak akan hilang atau dicuri.
Pelayanan ini memikirkan kepemilikan pasien emergensi, pasien bedah
rawat sehari, pasien rawat inap dan pasien yang tidak mampu
mengamankan barang miliknya dan mereka yang tidak mampu membuat
keputusan mengenai barang pribadinya.BAB IXTATA HUBUNGAN KERJA
Pola Tata Hubungan Kerja
Dalam tata hubungan kerja ini Tim HPK dengan unit terkait adalah
melakukan kerjasama dalam hal pelaporan dan keikutsertaan kegiatan
HPK dalam hal :1. Direktur Rumah SakitPelaporan dari Tim HPK
tentang program pelayanan kerohanian, pendampingan pasien kritis
dan manajemen nyeri, informed consent, dan keamanan pasien berisiko
dan barang milik pasien.2. Instalansi Rawat Jalana) Penyelenggaraan
sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit,
pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan,
dan biaya yang diperlukan.b) Pencatatan dan pelaporan informed
consent.c) Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien
yang menolak dilakukan tindakan atau pengobatan medis.3. Instalasi
Gawat Darurat
a) Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang
kondisi penyakit, pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan,
tindakan yang dilakukan, dan biaya yang diperlukan.b) Pencatatan
dan pelaporan informed consent.c) Memberi beberapa solusi
alternatif terapi pada pasien yang menolak dilakukan tindakan atau
pengobatan medis.d) Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen
nyeri.e) Melakukan prosedur penanganan keamanan pasien berisiko dan
barang milik pasien.4. Instalasi Kamar Operasia) Penyelenggaraan
sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit,
rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan risiko yang dapat
terjadi selama operasi berlangsung.b) Pencatatan dan pelaporan
informed consent.c) Melakukan prosedur penanganan keamanan pasien
berisiko dan barang milik pasien.5. Instalasi Pelayanan Intensif a)
Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi
penyakit, pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang
dilakukan, dan biaya yang diperlukan.b) Pencatatan dan pelaporan
informed consent.c) Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada
pasien yang menolak dilakukan tindakan atau pengobatan medis.d)
Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen nyeri.e) Melakukan
prosedur penanganan keamanan pasien berisiko dan barang milik
pasien.f) Penyelenggaraan fasilitas pelayanan kerohanian.g)
Melakukan prosedur pendampingan pasien kritis.6. Instalasi Farmasi
Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang manfaat
obat yang diberikan, cara pemakaian, efek samping, dan kontra
indikasinya.7. Instalasi Laboratorium
Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang
prosedur pemeriksaan yang akan diambil, kegunaannya, dan
syarat-syarat sebelum dilakukan pemeriksaan.8. Instalasi
Radiologi
a) Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang
prosedur pemeriksaan yang akan diambil, kegunaannya, dan
syarat-syarat sebelum dilakukan pemeriksaan.b) Pencatatan dan
pelaporan informed consent.c) Melakukan prosedur penanganan
keamanan barang milik pasien.9. Instalasi Gizi
Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang
pemberian menu diet pasien.10. Instalasi Rawat Inap :
a) Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang
kondisi penyakit, pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan,
tindakan yang dilakukan, dan biaya yang diperlukan.b) Memberi
beberapa solusi alternatif terapi pada pasien yang menolak
dilakukan tindakan atau pengobatan medis.c) Melakukan prosedur
penanganan keamanan pasien berisiko dan barang milik pasien.d)
Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen nyeri.e)
Penyelenggaraan fasilitas pelayanan kerohanian.f) Melakukan
prosedur pendampingan pasien kritis.g) Pencatatan dan pelaporan
informed consent.11. Instalasi Rekam Medis / TPP (Tempat Penerimaan
Pasien)
a) Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang
identitas pasien, tipe kamar yang dipilih dan biayanya, serta
fasilitas asuransi yang digunakan.b) Pencatatan dan pelaporan
informed consent.c) Pembuatan ketentuan dan prosedur penyimpanan
data medis pasien yang bersifat rahasia.d) Pembuatan ketentuan dan
prosedur pengambilan data medis pasien sesuai dengan indikasi
tertentu yang telah ditentukan.12. Instalasi Rehabilitasi Medis
a) Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang
prosedur tindakan yang dilakukan, kegunaannya, dan risiko yang
dapat terjadi.b) Pencatatan dan pelaporan informed consent.c)
Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen nyeri.13. Dokter
Tetap dan Dokter Tamua) Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan
keluarga tentang kondisi penyakit, pemeriksaan penunjang, rencana
pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan komplikasi yang dapat
terjadi. b) Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien
yang menolak dilakukan tindakan atau pengobatan medis.c) Pembuatan
ketentuan dan prosedur manajemen rasa nyeri.14. Subbagian Humas dan
Pelayanana) Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga.b)
Pembuatan ketentuan dan prosedur tentang manajemen komplain.c)
Melakukan penjelasan tentang fasilitas asuransi yang tersedia.15.
Urusan keamanan a) Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan
keluarga.b) Pembuatan ketentuan dan prosedur keamanan pasien
berisiko dan barang milik pasien.BAB X
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Tim Pendidikan Pasien
dan Keluarga
Tabel 10.1 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi PersonilTim Hak
Pasien dan Keluarga RS Budi RahayuNama JabatanKualifikasi Formal
& NonformalTenaga Yang Dibutuhkan
Ketua HPK Pendidikan DIII Keperawatan dengan masa kerja lebih 5
tahun1
Sekretaris HPK Karyawan tetap rumah sakit Memiliki keterampilan
dan pengetahuan tentang surat-menyurat1
Penanggung jawab pelayanan kerohanian, pendampingan pasien
kritis dan pelayanan tahap terminal Diploma III
Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang pelayanan
kerohanian, pendampingan pasien kritis dan pelayanan tahap
terminal1
Penanggung jawab persetujuan tindakan kedokteran (informed
consent) dan penolakan tindakan kedokteran Diploma III
Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang persetujuan dan
penolakan tindakan kedokteran1
Penanggung jawab perlindungan kebutuhan privasi, pemberian
informasi pelayanan dan penyelesaian keluhan Diploma III
Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang perlindungan
kebutuhan privasi,pemberian informasi pelayanan dan penyelesaian
keluhan
Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik1
Penanggung jawab perlindungan harta dan kekerasan fisik Diploma
III
Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang perlindungan harta
dan kekerasan fisik 1
BAB XIKEGIATAN ORIENTASI
Pengembangan staf tentang hak pasien dan keluarga, termasuk
kegiatan orientasi bagi karyawan baru, merupakan salah satu upaya
penting dalam meningkatkan pemahaman terhadap hak pasien dan
keluarga
Tabel 11.1 Kegiatan Orientasi Tim Hak Pasien dan Keluarga
WaktuMateriPenanggung JawabPeserta
Orientasi anggota baru tim HPK
Pengenalan keanggotaan
Visi, Misi, motto, falsafah dan tujuan HPK Kebijakan dan Pedoman
HPK
Ketua Tim HPKAnggota baru tim HPK
Orientasi karyawan baru
Pengenalan keanggotaan
Visi, Misi, motto, falsafah dan tujuan HPK
Kebijakan dan Pedoman HPK
Ketua Tim HPKKaryawan baru RS BUDI RAHAYU
BAB XIIPERTEMUAN / RAPAT
Rapat Tim HPK RS Budi Rahayu terdiri dari :1. Rapat Rutin Tim
HPK
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu
: Setiap Jumat pertama dan ke tiga setiap bulan
Jam
: 12.00 sampai dengan selesai
Tempat
: Ruang Pertemuan Instalasi Gawat Darurat
Peserta
: Seluruh anggota HPK
Materi
: Pembuatan program tentang Hak Pasien dan Keluarga
Pembahasan masalah dan pemecahannya
Evaluasi kinerja dan sosialisasi
2. Rapat Insidentil Tim HPK
Diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu yang
perlu dibahas segera.3. Rapat Rutin Tim Akreditasi Rumah
SakitWaktu
: Setiap Kamis
Jam
: 07:30 sampai dengan selesai
Tempat
: Ruang Aula Rs Budi RahayuPeserta
: Seluruh anggota akreditasi rumah sakit
Materi
: Pembahasan masalah dan pemecahannya
Evaluasi kinerja dan sosialisasi ke masing-masing unit.
BAB XIIPELAPORAN DAN EVALUASI
1. Pelaporan
a) Pelaporan dilaksanakan oleh masing-masing anggota Tim HPK
tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing kepada ketua tim HPK
melalui sekretaris setiap rapat rutin tim HPK.
b) Ketua tim HPK memberikan laporan pertanggungjawaban kepada
Direktur rumah sakit setiap rapat rutin tim akreditasi rumah
sakit.
2. Evaluasi
Untuk mengukur dan memantau keberhasilan program HPK maka
dilakukan evaluasi terhadap keseluruhan program HPK dan
identifikasi setiap permasalahan yang ditemukan untuk tindakan
perbaikan.
Evaluasi yang dilakukan adalah:
a) Evaluasi program setiap tahun
b) Evaluasi standar prosedur operasional setiap 3 tahun dan
setiap saat apabila perlu untuk segera dilakukan perbaikan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Budi Rahayu
Sekretaris
Ketua HPK
Penanggung Jawab
Perlindungan Harta Dan Kekerasan Fisik
Penanggung Jawab Perlindungan Kebutuhan Privasi, Pemberian
Informasi Pelayanan Penyelesaian Keluhan
Penanggung Jawab
Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent) &
Penolakan Tindakan Kedokteran
Penanggung Jawab
Pelayanan Kerohanian, Pendampingan Pasien Kritis dan Pelayanan
Tahap Terminal
Unit unit
.................
............
.............
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Perawatan Intensif
Instalasi Rehabilitasi Medis
Dokter Tetap dan Dokter Tamu
Urusan Keamanan
Instalasi Kamar Operasi
Instalasi Gizi
Instalasi Laboratorium
Instalasi Farmasi
Instalasi Radiologi
Instalasi Gawat Darurat
Inst. Rekam Medis / TPP
Gambar 6.1 Struktur Organisasi Tim Hak Pasien dan Keluarga
Subbagian Humas & Pelayanan Pelanggan
Instalasi Gizi
Instalasi Radiologi
Instalasi Laboratorium
Dokter Tetap & Tamu
Instalasi Rekam Medis
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Intensif
Instalasi Farmasi
Urusan Keamanan
Direktur
Instalasi Kamar Operasi
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Rawat Jalan
Tim HPK
Instalasi Rehabilitasi Medis
Gambar 9.1 Tata Hubungan Kerja Tim Hak Pasien dan Keluarga
28