PEDOMAN PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018 - 2019 i PEDOMAN PENDIDIKAN Profesi Apoteker Tahun Akademik 2018/2019 PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jalan Veteran, Malang - 65145 Telp. (0341) 551611 Pes. 213, 214 : 569117, 567192 Fax. (62) (0341) 564755 Email : [email protected]http://farmasi.fk.ub.ac.id
54
Embed
PEDOMAN PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS …farmasi.fk.ub.ac.id/apoteker/wp-content/uploads/2018/08/Buku...administrasi, dan semua pihak terkait yang terlibat dalam penyelenggaraan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEDOMAN PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
i
PEDOMAN PENDIDIKAN Profesi Apoteker
Tahun Akademik 2018/2019
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jalan Veteran, Malang - 65145
PEDOMAN PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
ii
Pedoman Pendidikan
Program Profesi Apoteker Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Tahun Akademik 2018-2019
Kode Dokumen : 00806 07000
Revisi : 0
Tanggal : 17 Agustus 2018
Diajukan oleh : Ketua Program Studi
ttd
Ayuk Lawuningtyas Hariadini, M.Farm., Apt.
Disetujui oleh : Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
ttd
Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
iii
KATA PENGANTAR
Buku Pedoman Pendidikan Tahun Akademik 2018/2019 diterbitkan atas
dasar Surat Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran ................. dengan tujuan untuk
menyampaikan informasi proses belajar mengajar di Program Studi Profesi Apoteker
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Buku ini merupakan pedoman bagi Program Studi Profesi Apoteker Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya TA 2018/2019. Beberapa esensi yang terdapat di
dalam buku ini antara lain adalah Landasan Hukum Pelaksanaan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), Sistem Pendidikan, Pelaksanaaan Pembelajaran, Evaluasi
Keberhasilan, serta Penunjang Keberhasilan Studi. Buku ini menjadi acuan bagi
seluruh civitas akademika yang meliputi staf pengajar, mahasiswa, tenaga
administrasi, dan semua pihak terkait yang terlibat dalam penyelenggaraan
pendidikan di Program Studi Profesi Apoteker Fakutas Kedokteran Universitas
Brawijaya.
Mengingat perkembangan pendidikan yang dinamik, maka pada Buku
Pedoman ini dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan yang terjadi.
Dekan FKUB
Ttd.
Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes NIP. 195804141987012001
PEDOMAN PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
iv
HALAMAN UNTUK SK
PEDOMAN PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
v
HALAMAN UNTUK SK
PEDOMAN PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii SURAT KEPUTUSAN DEKAN FKUB ............................................................................ iv DAFTAR ISI ................................................................................................................... vi KALENDER AKADEMIK ................................................................................................. vii KONTRIBUTOR .............................................................................................................. viii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah .......................................................................................................... 1 1.2 Perkembangan Bidang Akademik .................................................................. 1
BAB II VISI, MISI dan TUJUAN PENDIDIKAN ............................................................... 2
BAB III SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU .................................................. 6 BAB VI SISTEM PENDIDIKAN
4.1 Body of Knowledge ........................................................................................ 7 4.2 Kompetensi .................................................................................................... 8
4.2.1 Batasan dan Elemen Kompetensi ......................................................... 8 4.2.2 Standar Kompetensi .............................................................................. 8 4.2.3 Standar Apoteker Kompetensi ............................................................... 8
BAB V PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN 5.1 Silabus Pembelajaran ..................................................................................... 25 5.2 Waktu dan Tempat Pembelajaran ................................................................... 25 5.3 Strategi Pembelajaran ..................................................................................... 25 5.4 Model Pembelajaran ....................................................................................... 26
BAB VII PENUTUP ........................................................................................................ 36 SILABUS ……………… ................................................................................................. 37
PEDOMAN PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
vii
KALENDER AKADEMIK TA 2018/2019
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
Tanggal Kegiatan
06 – 30 Juni 2017 Pengumuman Pendaftaran Gelombang I
01 – 05 Juli 2017 Seleksi Administrasi Gelombang I
07 Juli 2017 Pengumuman Penerimaan Gelombang I
17 – 21 Juli 2017 Daftar Ulang
10 Juli – 18 Agustus 2017 Pengumuman Pendaftaran Gelombang II
21 Agustus 2017 Seleksi Administrasi Gelombang II
22 Agustus 2017 Pengumuman Penerimaan Gelombang II
23 – 25 Agustus 2017 Daftar Ulang
28 Agustus 2017 Perkuliahan PSPA (Program Studi Profesi Apoteker)
PEDOMAN PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
viii
KONTRIBUTOR BUKU PEDOMAN PENDIDIKAN TA 2018/2019
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Ketua Jurusan : Dra. Diana Lyrawati, M.Kes., Ph.D., Apt
Ketua Program Studi : Ayuk Lawuningtyas Hariadini, M.Farm., Apt.
ITP/ IELTS/ TOEIC, surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari poliklinik
Universitas Brawijaya/ instansi kesehatan pemerintah, surat keterangan bebas narkoba
dari poliklinik Universitas Brawijaya atau instansi kesehatan pemerintah).
2. Persyaratan yang berlaku IPK minimum 2,75 dari skala 4,00.
3. Seleksi penelusuran berkas administrasi.
4. Pengumuman penetapan hasil seleksi.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
7
BAB IV
SISTEM PENDIDIKAN
4.1. Body of Knowledge
Apoteker adalah tenaga profesional yang terdidik, terlatih, dan mendapat kewenangan
dalam mengatur manajemen distribusi obat mulai dari saat produksi hingga sampai di tangan
pasien serta menjamin penggunaannya yang aman dan efektif. Usaha penyediaan obat saja
belum tentu menjamin tercapainya efek terapi. Dalam hal ini, apoteker memiliki tanggung
jawab untuk menjamin outcome terapetik pada pasien. Sebagai tenaga profesional, apoteker
berperan penting dalam mengisi gap antara efektivitas obat potensial dan aktual. Peran
apoteker ini menuntut kompetensi keahlian yang dapat dirumuskan dalam body of knowledge
yang meliputi ilmu-ilmu dasar kefarmasian yang digabungkan dengan ilmu komunikasi,
perilaku manusia, manajemen, yang bersama-sama membentuk keahlian (disertai kewenangan)
untuk dapat melakukan praktek kefarmasian di berbagai tempat yaitu: apotek, rumah sakit,
puskesmas, badan pemerintahan (dinas kesehatan, badan pengawas obat dan makanan,
regulasi) dan industri.
Gambar 4.1. Body of Knowledge
Farmasetika
FARMASI KLINIS FARMASI
KOMUNITAS
FARMASI
INDUSTRI
MANAJEMEN, Interprofessionalism Education/IPE
PELAYANAN FARMASI
BERORIENTASI PASIEN
HUMANIORA
Farmasi Praktis Farmakoterapi Kimia Farmasi Biologi Farmasi
MIPA BIOMEDIK
Farmasetika
FARMASI KLINIS FARMASI
KOMUNITAS
FARMASI
INDUSTRI
MANAJEMEN, Interprofessionalism Education/IPE
PELAYANAN FARMASI
BERORIENTASI PASIEN
HUMANIORA
Farmasi Praktis Farmakoterapi Kimia Farmasi Biologi Farmasi
MIPA BIOMEDIK
Farmasetika
FARMASI KLINIS FARMASI
KOMUNITAS
FARMASI
INDUSTRI
MANAJEMEN, Interprofessionalism Education/IPE
PELAYANAN FARMASI
BERORIENTASI PASIEN
HUMANIORA
Farmasi Praktis Farmakoterapi Kimia Farmasi Biologi Farmasi
MIPA BIOMEDIK
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
8
4.2. Kompetensi
4.2.1. Batasan dan Elemen Kompetensi
Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan
Tinggi, kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab
yang dimiliki seseorang sebagai syarat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang
pekerjaan tertentu. Kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri atas:
Kompetensi utama
Kompetensi pendukung
Kompetensi lain yang bersifat khusus dan berhubungan dengan kompetensi utama
4.2.2. Standar Kompetensi
Menurut Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi bahwa
standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dinyatakan dalam rumusan capaian lulusan. Standar kompetensi lulusan yang
dinyatakan dalam rumusan capaian lulusan digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar
penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan standar sarana dan
prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan
pembelajaran. Rumusan capaian lulusan wajib mengacu pada deskripsi capaian
lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi KKNI.
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) capaian lulusan yang dihasilkan
melalui pendidikan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI. Lulusan Pendidikan Profesi
setara dengan jenjang 7 atau 8.
4.2.3. Standar Kompetensi Apoteker
Standar Kompetensi Apoteker merupakan standar nasional yang harus dicapai
lulusan apoteker di seluruh Indonesia termasuk lulusan Program Studi Profesi
Apoteker Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Kompetensi utama lulusan Apoteker Program Studi Profesi Apoteker Jurusan
Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya adalah:
1. Mampu melakukan praktik kefarmasian secara professional dan etik.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
9
2. Mampu melaksanakan fungsi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan
medis habis pakai yang meliputi: seleksi, perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
distribusi, penggunaan dan pengendalian.
3. Mampu melaksanakan peran farmasi klinik yang meliputi: pengkajian dan
penelusuran kasus, rekonsiliasi, telaah dan rekomendasi terapi, penyediaan obat,
pemberian obat, pemantauan efek terapi dan efek samping obat, konseling,
informasi, dan edukasi.
4. Terampil dalam berorganisasi dan membangun hubungan interpersonal dalam
praktik kefarmasian
5. Mampu memahami pengendalian mutu dan manajemen resiko dalam pelayanan
kefarmasian
6. Melakukan memformulasi, memproduksi dan melakukan pengujian mutu sediaan
farmasi sesuai standar yang berlaku.
Kompetensi pendukung lulusan Apoteker Program Studi Profesi Apoteker Jurusan
Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya adalah:
1. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip Inter Professional Education (IPE) yang
merupakan keterampilan bekerjasama dalam tim kesehatan untuk memperbaiki
kualitas pelayanan kesehatan.
2. Mahasiswa mampu menguasai sistem informasi dan teknologi di bidang
kefarmasian
Kompetensi lainnya lulusan Apoteker Program Studi Profesi Apoteker Jurusan
Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya adalah:
1. Mahasiswa mampu memiliki jiwa entrepreneur di bidang kefarmasian, yaitu
berjiwa kreatif, inovatif dalam upaya peningkatan pelayanan kefarmasian serta
mampu memanfaatkan peluang dalam membuka lapangan pekerjaan di
masyarakat di bidang kefarmasian.
2. Mahasiswa mampu menerapkan bahasa internasional dalam melakukan
pekerjaan kefarmasian.
4.3. Capaian lulusan
Capaian lulusan (Learning Outcomes/ LO) adalah pernyataan yang jelas, ringkas dan
spesifik mengenai apa yang diharapkan untuk dapat dicapai oleh mahasiswa setelah
selesai mengikuti suatu kegiatan, program, atau perkuliahan. Capaian lulusan
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
10
merupakan capaian tertinggi dari suatu pembelajaran dan menjadi kepentingan dari
sudut pandang mahasiswa, bukan dosen. Perumusannya dapat berupa pernyataan
tentang pengetahuan (knowledge), keahlian (skills), atau perilaku/sikap (attitudes) yang
dibutuhkan. Terdapat dua jenis capaian lulusan yang biasa digunakan:
1. Capaian lulusan Umum: merupakan deskripsi kualifikasi afektif yang mencakup
ketakwaan kepada Tuhan YME, penumbuhan jiwa nasionalisme dan kebangsaan,
kepedulian terhadap pembangunan bangsa dan pelestarian lingkungan, pemahaman
tentang kemanusiaan dan keberagaman
2. Capaian lulusan Spesifik: merupakan deskripsi kualifikasi kognitif dan psikomotorik
yang mencakup capaian keilmuan, keahlian dan keterampilan pada bidang keahlian
atau pekerjaan tertentu.
Capaian lulusan spesifik pada Program Studi Profesi Apoteker FKUB terdapat dalam
Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Capaian lulusan Spesifik Program Studi Profesi Apoteker FKUB
Capaian lulusan Deskripsi Bahan Kajian Mata Kuliah Mampu membuat penatalaksanaan terapi secara profesional dan etis dengan obat modern dan tradisional untuk berbagai macam penyakit (terutama dengan tingkat prevalensi tinggi di Indonesia).
1. mampu melakukan praktik kefarmasian secara profesional dan etik
2. mampu menyelesaikan kasus medis dasar antara lain pada kasus medis dasar, antara lain penyakit dalam, bedah, kesehatan anak, kandungan dan kebidanan.
3. mampu menyelesaikan masalah terkait penggunaan sediaan farmasi
4. mampu melakukan dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
5. mampu mengelola sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai aturan yang
1. Farmakoterapi 2. Manajemen
Farmasi Rumah Sakit
1. Farmakoterapi terapan
2. Manajemen Farmasi rumah sakit
3. PKP Rumah Sakit 4. Interprofessional
Education 5. Ujian Akhir Profesi
Apoteker 6. Nutrisi Parenteral
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
11
berlaku. 6. mampu
berkontribusi dalam upaya preventif dan promosi kesehatan masyarakat
7. mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian
8. mampu menyelesaikan masalah kesehatan dengan pendekatan fitoterapi
9. terampil dalam pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan
10. Mampu mengetahui bentuk kegiatan pengendalian mutu dan manajemen resiko dalam pelayanan kefarmasian.
Mampu menerapkan teori aplikasi bidang manajemen farmasi industri untuk dapat melakukan pekerjaan kefarmasian di bidang industri baik pada bidang produksi, pengawasan mutu, dan pengujian mutu dan lain-lain.
1. Memahami peran apoteker di Industri Farmasi
2. Memahami prinsip penerapan CPOB, CPOTB, CPKB
3. Memahami permasalahan pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi
Manajemen Farmasi Industri
1. Manajemen Farmasi Industri
2. PKP Industri 3. Ujian Akhir Profesi
Apoteker 4. Pengembangan
Obat Bahan Alam 5. Validasi di Industri
Farmasi
Mampu melakukan persiapan produksi sediaan farmasi berdasarkan analisis permasalahan formulasi dan produksi dengan metode
1. Memahami prinsip formulasi dan produksi berbagai macam sediaan farmasi
2. Memahami prinsip pengujian mutu
1. Prinsip formulasi dan produksi sediaan
2. Prinsip pengujian mutu
1. PKP Industri 2. Ujian Akhir Profesi
Apoteker 3. Pengembangan
Obat Bahan Alam
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
12
pengembangan yang tepat dan dengan memanfaatkan iptek terkait
berbagai macam sediaan farmasi
3. Memahami permasalahan terkait formulasi dan produksi
Mampu mengelola sumber daya (perbekalan kefarmasian, alat kesehatan, sumber daya manusia, keuangan, sarana prasarana, dokumentasi, informasi) di unit pelayanan kefarmasian sesuai peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang berlaku
1. Mampu menjadi lulusan apoteker yang dapat menggunakan dasar keilmuan farmasi untuk melakukan praktek farmasi di komunitas
2. Mampu memahami peran apoteker dalam penentuan kebijakan obat baik nasional maupun regional, distribusi dan ketersediaan obat sampai sarana pelayanan kesehatan yang terendah.
3. Mampu memahami pekerjaan kefarmasian dalam lembaga pemerintahan yang meliputi: pengelolaan pengawasan, perijinan, pengujian, pembuatan kebijakan tentang pengaturan, pemilihan, pengadaan, distribusi baik dalam skala kecil maupun skala nasional
4. Mampu memahami pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai baik di
1. Manajemen Apotek 2. KIE
1. Pelayanan Kefarmasian Komunitas
2. Manajemen Farmasi komunitas dan Akuntansi Apotek
3. PKP Apotek 4. PKP Puskesmas &
Dinkes 5. Distribusi Obat dan
Alkes 6. Pemasaran Farmasi
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
13
Apotek maupun Puskesmas sesuai peraturan perundang –undangan yang berlaku meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencataan, distribusi, evaluasi dan pelaporan
5. Mampu melakukan pelayanan resep baik di Apotek maupun Puskemas yang bertanggung jawab kepada pasien secara profesional dan etik, yang meliputi: pengkajian resep; dispensing obat, alat kesehatan, barang habis pakai; pelayanan informasi obat; konseling; penyelesaian masalah terkait penggunaan sediaan farmasi; pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care) dan pemantauan efek samping obat
6. Mampu melakukan pelayanan obat tanpa resep (swamedikasi) di Apotek yang bertanggung jawab kepada pasien secara profesional dan etik, meliputi: penggalian
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
14
informasi pasien; pemilihan terapi yang sesuai dengan kondisi pasien; pelayanan informasi obat; konseling; penyelesaian masalah terkait penggunaan sediaan farmasi; pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care); pemantauan efek samping obat
7. Mampu menjamin efikasi keamanan,dan aspek farmakoekonomi terapi obat yang memihak pada pasien, mengevaluasi kondisi pasien dan melakukan follow up pelayanan kepada pasien.
8. Mampu berkontribusi dalam upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
Memiliki kemampuan interprofessional dalam praktik kefarmasian
1. Terampil dalam berorganisasi dan membangun hubungan interprofessional dalam praktik kefarmasian secara legal etik.
- 1. Interprofesional Education (IPE)
2. Leadership
Mampu mengembangkan jiwa enterpreneurship
1. Mampu berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam melakukan pekerjaan kefarmasian
- PKP Apotek PKP Rumah Sakit PKP Industri PKP Dinkes dan Puskesmas
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
15
2. Mampu mengembangkan asuhan kefarmasian yang kreatif dan inovatif sesuai perkembangan terkini
4.4. Kurikulum
4.4.1. Batasan Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat dokumen formal dan tertulis tentang tujuan
pendidikan dan pedoman proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
dimaksud. Mengacu pada Undang Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal
38 ayat (3), kurikulum dapat dikembangkan oleh perguruan tinggi bersangkutan dengan
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi. Untuk
memperjelas pengaturan kurikulum sebagai pedoman proses belajar mengajar maka SK
Mendiknas No. 232/U/2000 tanggal 30 Desember 2000, serta SK Dirjen Dikti Nomor
43/DIKTI/2006 dapat menjadi acuan berikutnya. Sedangkan Peraturan Menteri Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi menjelaskan kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai capaian lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi.
4.4.2. Model Kurikulum
Kurikulum Pendidikan Tinggi disusun berbasis capaian lulusan dan dirancang
dengan peningkatan sain-teknologi kefarmasian yang kuat dan unggul serta pembekalan
implementasi pada konsep asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care) melalui
pendekatan terintegrasi baik horizontal maupun vertikal pada kelompok sistem
asuhan/ pelayanan kesehatan bersama dokter, dokter gigi, keperawatan, kebidanan, gizi
dan tenaga/profesi kesehatan lainnya yang lebih berorientasi pada masalah farmasi
klinis dan komunitas.
4.4.3. Struktur, Durasi, dan Komposisi Kurikulum
Berdasarkan Naskah Akademik Standar Kompetensi Lulusan dan Standar
Kurikulum Pendidikan Farmasi, tahap pendidikan profesi apoteker dirancang dengan
beban minimal 36 sks yang dilaksanakan dalam waktu 2 (dua) semester. Tahap
pendidikan apoteker di PSPA Jurusan Farmasi FKUB dilaksanakan selama 2 semester
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
16
dengan beban studi sekurang-kurangnya 42 sks dan diakhiri dengan gelar Apoteker
(Apt).
4.4.4. Skema Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum dan daftar mata kuliah pilihan terdapat pada Tabel 4.2 dan Tabel
4.3.
Tabel 4.2 Struktur Kurikulum Program Studi Profesi Apoteker TA 2018 - 2019
SEMESTER I
NO KODE MATA KULIAH SKS %
1 DEB71001 Farmakoterapi Terapan 2 4.7
2 DEB71002 Pelayanan Kefarmasian Komunitas 2 4.7
3 DEB71003 Manajemen Farmasi Rumah Sakit 2 4.7
4 DEB71004 Manajemen Farmasi Komunitas dan Akuntansi Apotek 2 4.7
5 DEB71005 Manajemen Farmasi Industri 2 4.7
6 DEB71006 PKP Apotek 4 9.5
7 DEB71007 PKP Industri 7 17
JUMLAH SKS SEMESTER 21
SEMESTER II
NO KODE MATA KULIAH SKS %
1 DEB72008 PKP Puskesmas dan Dinas Kesehatan 3 7.1
2 DEB72009 PKP Rumah Sakit 11 26.2
3 DEB72010 Interprofesional Education (IPE) 1 2.5
4 DEB72011 Ujian Akhir Profesi Apoteker 2 4.7
5 Mata Kuliah Pilihan 4 9.5
JUMLAH SKS SEMESTER 21
JUMLAH TOTAL SKS PROGRAM PROFESI APOTEKER 42
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
17
Tabel 4.3 Daftar Mata Kuliah Pilihan Program Studi Profesi Apoteker TA 2018 - 2019
DAFTAR MATA KULIAH PILIHAN
NO KODE MATA KULIAH SKS
1 DEB72012 Nutrisi Parenteral 2
2 DEB72013 Distribusi Obat dan Alat Kesehatan 2
3 DEB72014 Pemasaran Farmasi 2
4 DEB72015 Validasi di Industri Farmasi 2
5 DEB72016 Pengembangan Obat Bahan Alam 2
6 DEB72017 Leadership dalam Praktek Kefarmasian 2
JUMLAH SKS SEMESTER 12
4.4.5. Kodifikasi Mata Kuliah dan Bahan Ajar Mata Kuliah
Dalam rangka pengelompokkan mata kuliah dan bahan ajar mata kuliah diperlukan
kodifikasi yang ditetapkan oleh universitas sehingga mempermudah penelusuran rumpun
ilmu terkait diantara seluruh disiplin ilmu yang diajarkan di berbagai program studi dan
jenjang pendidikan di Universitas Brawijaya.
Kodifikasi mata kuliah dan bahan ajar kompetensi sebagai berikut :
Ilmu-ilmu Farmasi
Mengikuti aturan sebagai berikut:
Kode mata kuliah terdiri dari 8 digit:
Digit 1 : Kode Fakultas Kedokteran (D)
Digit 2 : Kode Jurusan Farmasi(E)
Digit 3 : Kode Program Studi Profesi (B)
Digit 4 : Jenjang Pendidikan Sesuai KKNI (7)
Digit 5 : Kode semester ditawarkan (Jika dibuka pada
semester ganjil maka kodenya adalah “1”
sedangkan jika mata kuliah dibuka pada
semester genap maka kodenya adalah “2”)
Digit 6-8 : Nomor urut mata kuliah
4.4.6 Evaluasi Kurikulum
Program studi melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi
kurikulum secara periodik setiap tahun akademik. Peninjauan menyeluruh dan
pembaharuan kurikulum dilakukan setiap satu tahun dengan mengacu pada aturan
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
18
Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi Pasal
29 ayat 2 dan 3.
4.5 Ujian Akhir Profesi Apoteker
Ujian Akhir Profesi Apoteker pada Program Studi Profesi Apoteker FKUB merupakan
ujian akhir untuk menguji kompetensi calon Apoteker dalam melakukan pekerjaan
kefarmasian sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Ujian Akhir Profesi Apoteker
bersifat komprehensif yang meliputi ujian dalam bidang farmasi industry serta farmasi
klinis dan komunitas.
Tujuan Ujian
Ujian Akhir Profesi Apoteker bertujuan untuk mengukur kemampuan seorang calon
Apoteker dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang kefarmasian
untuk melaksanakan tugas dan fungsi Apoteker baik dalam bidang farmasi klinis dan
komunitas maupun farmasi industri.
Syarat Peserta Ujian
Peserta ujian adalah mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker Jurusan Farmasi FKUB
yang memenuhi persyaratan berikut :
1. Telah lulus semua mata kuliah dan PKPA kecuali mata kuliah Ujian Akhir Profesi
Apoteker
2. Belum melampaui batas waktu masa studi pendidikan Program Profesi Apoteker
Penyelenggaraan Ujian Akhir Profesi Apoteker
Ujian Akhir Profesi Apoteker dilaksanakan satu kali dalam setahun pada waktu dimana
mahasiswa telah menyelesaika semua kegiatan perkualiahan dan PKPA. Kegiatan ujian
diselenggarakan dalam kurun waktu selama kurang lebih tiga minggu. Adapun Ujian Akhir
Profesi Apoteker ini dibagi dalam tiga tahap, yaitu :
1. Ujian Penelusuran Pustaka
2. Ujian Lisan
3. Ujian Praktek
Pada pelaksanaan ujian ini, tidak diberlakukan sistem gugur pada setiap tahapnya.
1. Tahap Ujian Penelusuran Pustaka
Terdapat dua macam ujian penelusuran pustaka yaitu ujian penelusuran pustaka I dan
ujian penelusuran pustaka II.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
19
Ujian Penelusuran Pustaka I
Dalam ujian penelusuran pustaka I, peserta ujian diwajibkan menyusun uraian mengenai
sediaan obat yang mencakup :
a. Regulasi obat
b. Informasi obat
c. Formulasi dan produksi
d. Pengujian mutu bahan baku dan sediaan obat
Peserta akan mendapatkan soal melalui mekanisme undian dan mengerjakan uraian yang
mencakup hal-hal diatas selama 2 x 8 jam. Pemeriksa hasil ujian penelusuran pustaka
adalah dosen PSPA FKUB.
Ujian Penelusuran Pustaka II
Dalam ujian penelusuran pustaka II, setiap peserta ujian akan mendapatkan satu kasus
penyakit dan pengobatannya kemudian diwajibkan menyusun uraian yang mencakup :
a. Analisis permasalahan dengan metode SOAP
b. Rancangan asuhan kefarmasian
c. Manajerial Kefarmasian
Untuk ujian penelusuran pustaka II dilaksanakan selama 1 x 8 jam. Pemeriksa hasil ujian
penelusuran pustaka adalah dosen PSPA FKUB.
2. Tahap Ujian Lisan
Ujian lisan untuk calon apoteker dilaksanakan selama 60 menit untuk masing-masing
peserta ujian. Adapun materi yang menjadi bahan untuk ujian meliputi :
1. Regulasi dan Undang-undang
2. Produksi dan Pengujian mutu
3. Manajerial Kefarmasian
4. Pelayanan Klinis dan KIE.
Penguji untuk ujian lisan merupakan gabungan dari dosen PSPA FKUB dan praktisi dari
Rumah Sakit, Apotek, Pemerintahan dan Industri Farmasi.
3. Tahap Ujian Praktek
Masing-masing peserta ujian mendapat satu tugas praktek yaitu produksi sediaan obat dan
pengujian mutu bahan aktif dan sediaan obat yang telah dibuat. Waktu yang diberikan
untuk melakukan ujian praktek adalah 3 x 8 jam untuk setiap peserta ujian. Selama
pelaksanaan ujian praktek, peserta ujian akan diawasi oleh dosen PSPA FKUB.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
20
Pelaksanaan Ujian
Urutan Pelaksanaan Ujian Akhir Profesi Apoteker PSPA FKUB terdapat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Jadwal Pelaksanaan Ujian Akhir Profesi Apoteker
Hari Ke - Kegiatan
1 Ujian Penelusuran Pustaka I
2 Lanjutan Ujian Penelusuran Pustaka I
3 Ujian Penelusuran Pustaka II
4-5 Penilaian Hasil Ujian Penelusuran Pustaka I dan II
8-9 Ujian Lisan
10-12 Persiapan ujian praktek
15-20 Ujian praktek
21 Rekapitulasi nilai
22 Pleno Kelulusan Ujian Akhir Profesi Apoteker
Tata Tertib
Selama mengikuti ujian, peserta harus mematuhi tata-tertib ujian yang meliputi :
1. Wajib datang tepat waktu
2. Berpakaian rapi dan sopan
3. Memakai tanda peserta
4. Menandatangani daftar hadir
5. Mengumpulkan semua HP/alat komunikasi kepada pengawas Ujian
6. Mengikuti pengundian soal pada saat Ujian Penelusuran Pustaka I dan II
7. Menempelkan kertas undian soal pada lembar jawaban pada saat Ujian Penelusuran
Pustaka I
8. Menuliskan nama, NIM, nomor halaman pada setiap lembar jawaban pada saat Ujian
Penelusuran Pustaka I
9. Mengenakan jas lab selama ujian praktek
10. Menjaga kebersihan tempat kerja di laboratorium selama ujian praktek
11. Memelihara peralatan dan instrument laboratorium Farmasi FKUB yang digunakan
pada saat ujian praktek
12. Meminta paraf dosen pengawas untuk setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan pada
saat ujian praktek
13. Menuliskan dalam log book/ form penggunaan alat/instrument sebelum menggunakan
alat/instrument tersebut pada saat ujian praktek
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
21
Peserta dilarang :
1. Menggunakan lembar jawaban selain yang disediakan oleh panitia
2. Berdiskusi satu-sama lain selama ujian
3. Melakukan komunikasi dengan sesama peserta ujian
4. Terhubung ke jaringan internet selama pelaksanaan Ujian Penelusuran Pustaka I
5. Melakukan komunikasi melalui email selama pelaksanaan Ujian Penelusuran Pustaka I
dan II
6. Meninggalkan lokasi ujian selama ujian berlangsung tanpa seizin pengawas
7. Membawa lembar jawaban ujian ke luar ruangan
8. Melakukan percobaan pendahuluan di laboratorium farmasi FKUB sebelum ujian
praktek
9. Melakukan tindakan-tindakan yang dapat menyebabkan kecelakaan bagi diri sendiri,
orang lain dan lingkungan
10. Makan dan minum di dalam laboratorium
Sistem Penilaian
Penilaian untuk ujian penelusuran pustaka dan ujian praktek dilakukan oleh dosen
PSPA FKUB sedangkan penilaian ujian lisan dilakukan oleh dosen PSPA FKUB dan praktisi
dari Rumah Sakit, Apoteker, Pemerintahan dan Industri Farmasi. Adapun bobot untuk
masing-masing tahap ujian terdapat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Pembobotan Penilaian Ujian Akhir Profesi Apoteker
Tahap dan Materi Ujian Bobot
Ujian Penelusuran Pustaka I 15%
Ujian Penelusuran Pustaka II 15%
Ujian lisan:
1. Regulasi dan Undang-undang
2. Produksi dan Pengujian mutu
3. Manajerial Kefarmasian, Pelayanan
Klinis dan KIE.
5%
15%
30%
Ujian Praktek 20%
TOTAL 100%
Penetapan Kelulusan Ujian Akhir Profesi Apoteker
Peserta dinyatakan lulus Ujian Akhir Profesi Apoteker jika nilai dari seluruh tahap ujian
sesuai dengan pembobotan masing-masing adalah 70.0
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
22
Peserta ujian dinyatakan tidak lulus apabila :
a. Tidak mengikuti semua atau salah satu dari tahapan ujian
b. Melakukan kecurangan akademik pada saat ujian berlangsung
c. Melakukan kelalaian pada saat bekerja di laboratorium sehingga menyebabkan
kecelakaan fatal berupa kebakaran/kerusakan berat dari alat/instrument di
laboratorium
d. Memiliki nilai yang kurang dari batas nilai lulus yang telah ditetapkan
Penetapan Ujian Remedial
Beberapa ketentuan mengenai ujian remedial adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa yang boleh mengikuti ujian remedial adalah mahasiswa yang ditetapkan
tidak lulus karena mendapatkan nilai yang kurang dari batas nilai lulus yang telah
ditetapkan yaitu < 70,00.
b. Ujian remedial hanya dapat dilakukan 1 kali.
c. Ujian yang dilakukan remedial hanya dua tahap yaitu Ujian Tahap Penelusuran Pustaka
(Ujian Penelusuran Pustaka I dan Ujian Penelusuran Pustaka II) serta Ujian Tahap Lisan
d. Soal yang akan diberikan kepada peserta ujian remedial adalah soal yang baru
e. Penilaian hasil ujian remedial merupakan gabungan dari : nilai Ujian Penelusuran
Pustaka I dan II (remedial) + nilai Ujian Lisan (remedial) + nilai Ujian Praktek (bukan
remedial) sesuai dengan pembobotan yang telah ditetapkan pada poin “Sistem
Penilaian”.
f. Maksimal nilai yang didapatkan setelah mengikuti remedial adalah “B”.
g. Mahasiswa yang tidak lulus dalam Ujian Remedial diwajibkan mengikuti Ujian Akhir
Profesi Apoteker di semester selanjutnya.
4.6. Persyaratan Yudisium
Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus program pendidikan profesi apoteker
apabila :
1. Telah menyelesaikan dan lulus dari seluruh kegiatan akademik baik perkuliahan,
PKPA ataupun Ujian Akhir Profesi Apoteker serta telah lulus UKAI (Ujian
Kompetensi Apoteker Indonesia) dalam waktu maksimal empat semester diluar
cuti akademik.
2. Memiliki nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) ≥ 3,00
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
23
3. Jumlah SKS mata kuliah dengan nilai D dan D+ < 10% (sepuluh persen) dari total
SKS mata kuliah yang diambil.
4.7 Administrasi
a. Administrasi pendidikan mengikuti sepenuhnya dan menjadi bagian dari Administrasi
Pendidikan Fakultas.
b. Administrasi Akademik Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Kedokteran bertugas
menyelenggarakan tugas adminsitratif secara khusus dalam menunjang proses belajar
mengajar kurikulum berbasis kompetensi dengan kodifikasi dan pencirian
pembelajaran kompetensi, administrasi akademik menyusun Kartu-Kartu mahasiswa
(Kartu Rencana Studi, Kartu Hasil Studi, dan Kartu lain yang diperlukan) sesuai dengan
Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Kedokteran.
c. Administrasi Akademik bertanggung jawab dan menyelenggarakan Sistem Informasi
Akademik Kurikulum Berbasis Kompetensi.
d. Biaya studi mengacu pada aturan Universitas Brawijaya.
4.8 Pelanggaran dan Sanksi Akademik
1. Sanksi akademik akan diberikan kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran
ketentuan akademik
2. Jenis pelanggaran ketentuan akademik mengacu pada Pedoman Pendidikan Universitas
Brawijaya.
3. Sanksi terhadap pelanggaran ketentuan akademik mengacu pada Pedoman Pendidikan
Universitas Brawijaya.
4. Prosedur penetapan sanksi mengacu pada Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya.
4.9. Batas Masa Studi
a. Batas masa studi mahasiswa adalah 2 (dua) tahun atau 4 (empat) semester yang
dihitung saat terdaftar sebagai mahasiswa.
b. Masa studi pada butir 1 tersebut tidak termasuk cuti akademik dengan ijin Rektor.
c. Bila melebihi masa studi tersebut mahasiswa dinyatakan tidak mampu melanjutkan
studinya.
4.10 Cuti Akademik
a. Cuti akademik pada Program Studi Profesi Apoteker dilaksanakan sesuai dengan aturan
pada Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya.
b. Mahasiswa dapat mengajukan cuti akademik maksimal 2 (dua) semester.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
24
c. Cuti akademik tidak diperhitungkan sebagai masa studi kecuali bagi mahasiswa yang
tidak daftar ulang tanpa seijin Rektor.
d. Permohonan cuti akademik diajukan ke Rektor, diketahui oleh Dekan dan orang
tua/wali/instansi mahasiswa yang bersangkutan paling lambat 1 (satu) bulan sejak
penutupan registrasi akademik.
e. Alasan yang dapat digunakan untuk mengajukan cuti akademik adalah :
1. Gangguan kesehatan/sakit dalam waktu yang lama.
2. Cuti melahirkan
3. Berdomisili/ bekerja di suatu tempat yang tidak memungkinkan untuk
melaksanakan proses pembelajaran
4. Alasan-alasan lain yang dapat diterima.
4.11. Assessment
Prinsip assessment yang dilakukan dalam Program Studi Profesi Apoteker FKUB
mencakup edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara
integrasi. Assessment yang dilakukan antara lain melalui :
a) Tingkat Kehadiran
b) Ujian semester
c) Mini Cex
d) Laporan PKPA
e) Portofolio PKPA
f) Tugas terstruktur dan non struktur
g) Ujian Akhir Profesi Apoteker (ujian komprehensif)
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
25
BAB V
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
5.1 Silabus Pembelajaran
a. Silabus pembelajaran merupakan rencana kegiatan proses belajar mengajar dalam 1
semester, yang memuat unsur-unsur mata kuliah, kode mata kuliah, bahan ajar mata
kuliah dan kode bahan ajar, serta beban studi masing-masing mata kuliah.
b. Silabus pembelajaran disusun dengan memperhatikan beban studi proporsional per
semester dengan catatan jumlah beban studi keseluruhan adalah 42 sks untuk
keseluruhan 2 (dua) semester pendidikan Profesi Apoteker.
c. Perkuliahan diberikan pada awal semester satu sebagai bekal persiapan untuk
pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker.
5.2 Waktu dan Tempat Pembelajaran
a. Waktu dan tempat pembelajaran disusun dan ditetapkan oleh Program Studi Profesi
Apoteker. Dalam menetapkan waktu dan tempat pembelajaran, PSPA berkoordinasi
dengan tempat praktek kerja (PKPA).
b. Waktu pembelajaran setiap subkompetensi disesuaikan dengan beban studi masing-
masing.
c. Waktu untuk pembelajaran mandiri ditetapkan sendiri oleh mahasiswa.
d. Waktu dan tempat praktek kerja (PKPA) disesuaikan dengan fasilitas dan kesediaan
pengampu di tempat praktek.
5.3. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu pada paruh semester satu strategi
pembelajaran dilakukan dengan sistem perkuliahan, dan pada paruh semester satu serta
semester dua pembelajaran dilakukan dengan sistem Praktek Kerja Profesi Apoteker.
a. Kurikulum pada perkuliahan semester satu dilaksanakan dengan pendekatan/strategi
SPICES (Student-centered, Problem-based, Integrated, Community-based, Elective/ Early
Cinical Exposure, Systematic).
b. Program pembelajaran harus diupayakan terpusat pada aktivitas mahasiswa antara
lain diskusi, belajar mandiri, self inquiry, seminar, dan cara belajar aktif lainnya yang
sesuai.
c. Program pembelajaran pada paruh semester satu dan semester dua dilaksanakan
dengan sistem praktek yang diampu langsung oleh para praktisi
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
26
d. Program pembelajaran harus diupayakan menggunakan “masalah“ sebagai titik masuk
penguasaan ilmu, keterampilan, perilaku, dan pemicu (trigger) pembelajaran aktif oleh
mahasiswa.
5.4 Model Pembelajaran
Pendekatan dalam pembelajaran Kurikulum Pendidikan Tinggi berbasis capaian
lulusan menggunakan pendekatan SPICES (Haarden, 2000) yaitu Student Centered,
Problem-based, Integrated, Community Oriented, Early Exposure to Clinic and community,
dan Systematic, Objective Structure Clinical Examination. Elaborasi pendekatan ini dalam
Kurikulum PSPA-FKUB dilaksanakan melalui kuliah, tutorial, dan praktek di lapangan,
melalui proses belajar mengajar yang memiliki beberapa karakteristik:
a. Pembelajaran Mahasiswa Aktif (Student Active Learning)
b. Pembelajaran Terintegrasi
c. Pembelajaran Keterampilan (Skill) secara terintegrasi
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
27
BAB VI
EVALUASI KEBERHASILAN
6.1. Ketentuan Umum
a. Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah dilakukan melalui tugas
terstruktur, ujian semester, dan Ujian Akhir Profesi Apoteker yang bersifat
komprehensif.
b. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik sesuatu mata
kuliah pada suatu semester dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu
semester.
c. Ujian semester dilaksanakan 2 (dua) kali sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
d. Penilaian melalui ujian semester dan tugas terstruktur dimaksudkan untuk menentukan
nilai akhir (NA) suatu mata kuliah dengan pembobotan tertentu.
e. Evaluasi hasil praktek kerja profesi apoteker (PKPA) dilaksanakan di masing-masing
institusi tempat mahasiswa praktek oleh pembimbing dari institusi terkait dan dosen
pembimbing PKPA melalui pengumpulan laporan.
f. Nilai Akhir (NA) praktek kerja profesi apoteker (PKPA) diperoleh dengan menilai
praktek kerja, softskill, laporan dan tugas terstruktur.
g. Ujian Akhir Profesi Apoteker dilaksanakan di Program Studi Profesi Apoteker FKUB dan
dinilai sesuai dengan ketentuan pembobotan pada bab IV poin 4.5.
h. Mahasiswa yang tingkat kehadiran kuliahnya kurang dari 80% tidak diperkenankan
mengikuti ujian semester.
6.2. Nilai Lulus
a. Penilaian keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap mata kuliah didasarkan pada
sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu dengan cara menentukan batas kelulusan.
b. Hasil nilai akhir matakuliah dilakukan oleh masing-masing dosen (atau tim dosen)
dinyatakan dengan huruf Mutu (HM) dan Angka Mutu (AM) seperti pada Tabel 6.1.
c. Pemberian nilai pada setiap kegiatan dapat dilakukan dengan huruf mutu (E – A) yang
kemudian dikonversikan ke Angka Mutu (0 – 4)
1. Nilai akhir bagi mata kuliah yang diasuh oleh lebih satu dosen merupakan nilai
gabungan dari semua dosen yang digabungkan oleh dosen Penanggung Jawab Mata
Kuliah (PJMK).
2. Nilai akhir merupakan gabungan dari nilai : tugas, kuis dan ujian semester. Nilai akhir
ditentukan dengan kriteria pada butir b.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
28
3. Kelulusan akhir mahasiswa ditentukan oleh hasil Ujian Akhir Profesi Apoteker dan
UKAI.
Tabel 6.1. Nilai Akhir Mata Kuliah
Kisaran Nilai Huruf Mutu Angka Mutu Golongan Kemampuan
> 80,00 – 100 A 4 Sangat Baik
> 75,00 – 80,00 B+ 3,5 Antara Sangat Baik dan Baik
> 69,00 – 75,00 B 3 Baik
> 60,00 – 69,00 C+ 2,5 Antara Baik dan Cukup
> 55,00 – 60,00 C 2 Cukup
> 50,00 – 55,00 D+ 1,5 Antara Cukup dan Kurang
> 44,00 – 50,00 D 1 Kurang
0 – 44,00 E 0 Gagal
6.3. Pembobotan
a. Bobot suatu kegiatan penilaian mata kuliah ditentukan menurut perimbangan materi
kegiatan dengan materi mata kuliah secara keseluruhan dalam satu semester.
b. Perhitungan Nilai Akhir dilakukan dengan memberikan bobot pada setiap kegiatan
perkuliahan dalam semester tersebut menggunakan rumus :
n
1i
ii
n
1i
iiii
BaBmBqBt
Ba.NaBm.Nm.NqBq.NtBt
NA
Dengan:
Bti adalah bobot nilai tugas terstruktur ke i
Bqi adalah bobot nilai kuis ke i
Bm adalah bobot nilai ujian tengah semester
Ba adalah bobot nilai ujian akhir semester
Nti;Nqi; Nm; Na; Np adalah nilai setiap kegiatan akademik
6.4. Tahapan Evaluasi
a. Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah dilakukan melalui tugas
terstruktur, kuis, dan ujian semester.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018 - 2019
29
b. Tugas terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah
dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu semester.
c. Ujian semester dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
d. Penilaian melalui tugas terstruktur, kuis dan ujian semester dimaksudkan untuk
menentukan nilai akhir (NA) dengan pembobotan tertentu.
e. Evaluasi Hasil Belajar Merupakan Proses Asesmen yang dilakukan berturutan : 1)