Top Banner

of 50

Pedoman Organisasi Akreditasi Seksi YANKES Rev Agustus 2015

Mar 03, 2016

Download

Documents

pedoman akreditasi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB I

PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG

Tuntutan Undang-Undang no 44 tahun 2009 tentang rumah sakit yang mewajibkan seluruh rumah sakit di Indonesia untuk meningkatkan mutu pelayan melalui akreditasi, ini memerlukan suatu komitmen bersama dalam membangun mutu, komitmen yang dilakuknan adalah semua bagian ikut berpartisipasi dalam membangunnya baik sisitem manajemen pelayanan berbasis budaya kerja maupun system budaya pendokumentasian yang mengacu kepada sisitem manajemen tersebut.Akreditasi merupakan syarat penting yang harus dilaksanakan oleh sebuah rumah sakit untuk memperbaiki mutu pelayanan terhadap pasien yang memerlukan pelayanan kesehatan. Disamping itu untuk mendapatkan pengakuan dan memperoleh izin oprasional pelayanan rumah sakit.

Dalam hal ini, Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut sebagai salah satu ujung tombak pelayanan di rumah sakit khusus Gigi Dan Mulut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit.

Dalam memberikan gambaran mengenai organisasi Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut perlu disusun Pedoman Organisasi Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut yang mengacu pada akreditasi versi 2012 sehingga tujuan dari akreditasi ini dapat tercapai.B. Dasar Hukum

Dasar hukum yang mendasari penyusunan Pedoman Organisasi ini adalah :

1. Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012;2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit4. Peraturan Pemerinah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;5. Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung;6. Peraturan Wali Kota Bandung Nomor : 431 Tahun 2011, tentang rincian tugas pokok,fungsi,uraian tugas dan tata kerja Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung;7. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan mengeluarkan Standar Akreditasi Rumah Sakit Nomor HK.02.04/I/2790/11 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit;8. Keputusan Komisi Akreditasi Rumah Sakit tahun 2012 tentang Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi9. Peraturan Daerah Kota Bandung No. 03 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.10. Keputusan Direktur No. Renstra RSKGM 2013-2018C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS

1. Tujuan Umum

Terarahnya Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut dalam mengemban tugas di RSKGM Kota Bandung. 2. Tujuan Khususa. Tersusunnya struktur organisasi seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulutb. Tersusunya uraian jabatan

c. Tersusunnya tata hubungan kerja

d. Tersusunnya pola ketenagaan

e. Tersusunnya kegiatan orientasi

f. Terjadwalnya pertemuan bulanan

g. Tersusunnya model pelaporan

D. SASARAN

Sasaran dari Pedoman ini adalah kepala seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut beserta staf dapat bekerja dengan tupoksi dan target yang ingin dicapai sesuai visi dan misi Rumah Sakit.

BAB II GAMBARAN UMUM RSA. GAMBARAN UMUM RSSejak Bandung berstatus gemeente pada masa pemerintahan Hindia Belanda, telah ada institusi khusus yang menangani kesehatan gigi masyarakat yaitu Tandheal Keundege Dienst, yang kemudian setelah Indonesia merdeka menjadi Dinas Kesehatan Gigi Kotamadya Bandung.

Sebelum era otonomi daerah, Dinas Kesehatan Gigi adalah institusi pemerintah daerah yang menangani kesehatan gigi di Kota Bandung melalui Balai Pengobatan Gigi (BPG) yang tersebar di seluruh pelosok kota.

Tahun 2001 sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, Dinas Kesehatan Gigi diubah bentuknya menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut (PPKGM) yang membawahi 48 Balai Pengobatan Gigi (BPG) dan 1 Balai Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Spesialis (BPKGMS).

Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Struktur Organisasi Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut berubah menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Kota Bandung yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 tahun 2007 tentang pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut terletak di Jalan LL.RE Martadinata No. 45, Kelurahan Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, dengan batas - batas kecamatan adalah:

Sebelah Utara : Kecamatan Coblong

Sebelah Barat : Kecamatan Cicendo

Sebelah Selatan : Kecamatan Sumur Bandung dan Kecamatan Batununggal

Sebelah Timur : Kecamatan Cibeunying Kidul

Secara geografis posisinya sangat menguntungkan karena berlokasi di pusat kota dan mudah dijangkau serta dilalui oleh angkutan umum dari berbagai jurusan.

Dihitung dari sejak urusan kesehatan gigi diserahkan kepada pemerintah kota Bandung dari pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1950, maka lembaga yang kemudian menjadi Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Bandung telah memiliki pengalaman lebih dari 60 tahun dalam menangani pelayanan kesehatan gigi, sehingga bila dilihat dari segi historis pun RSKGM posisinya juga sangat menguntungkan karena lokasinya sudah dikenal oleh masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya yang saat ini menjadi salah satu rujukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Kota Bandung.

Prestasi yang tecatat oleh cikal bakal Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Bandung diantaranya adalah mendapat Piala Citra Pelayanan Prima untuk Unit Kerja Pelayanan Publik Percontohan Tingkat Nasional pada tahun 2006 serta mendapat Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada tahun 2007.

Dilihat dari banyak dan lamanya pengalaman dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi di Kota Bandung maka Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Bandung telah memiliki modal awal yang positif untuk memulai operasionalnya dan layak untuk dikembangkan menjadi Rumah Sakit rujukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk masyarakat kota Bandung dan sekitarnya.BAB III

VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKITA. Visi Dan Misi RSKGM Tahun 2013-2018

1. Visi

RSKGM mempunyai Visi yang disepakati bersama yaitu: MENJADI RUMAH SAKIT UNGGULAN DI BIDANG PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT YANG BERMUTU, TERJANGKAU, INFORMATIF DAN MEMUASKAN MASYARAKAT.Arti dan makna Visi RSKGM adalah sebagai berikut :a. Menjadi rumah sakit unggulan di bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut :

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang diselenggarakan di RSKGM menjadi pilihan utama masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya dalam menangani masalah kesehatan gigi dan mulut.

b. Bermutu :

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada pelanggan diselenggarakan secara profesional sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.c. Terjangkau :

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dijangkau secara geografis dan ekonomis sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat dengan mudah menjangkau sarana pelayanan dan memperoleh pelayanan dengan biaya yang relatif murah.

d. Informatif :

Masyarakat mendapatkan penerangan dengan lengkap dan jelas mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ada di RSKGM.

e. Memuaskan Masyarakat :

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut diselenggarakan dengan mengutamakan kepuasaan pemakai jasa pelayanan diantaranya ditinjau dari kepuasan pelanggan terhadap tampilan dari fasilitas fisik, kecepatan dan ketepatan pelayanan, pengetahuan dan keterampilan petugas, keramah tamahan dan kesopanan petugas dalam melayani pasien.2. Misi

Untuk merealisasikan visi tersebut diatas, RSKGM menjabarkan misinya sebagai berikut :Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terbaik bagi masyarakat Kota Bandung dan sekitarnyaB. TUJUAN DAN SASARANTujuan :Meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang bermutu, terjangkau dan memuaskan pelanggan.

Sasaran 1 :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Indikator dan Target Kinerja:a. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakatb. Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)c. Nilai standar kepatuhan pelayanan publik menurut Ombudsman RId. Prosentase pengaduan pelayanan rumah sakit yang ditindaklanjuti.e. Keberhasilan pembuatan dental appliance

Sasaran 2 :a. Meningkatnya akuntabilitas kinerja.Indikator dan Target Kinerja:a. Nilai evaluasi AKIPb. Prosentase temuan pengelolaan anggaran oleh BPK/Inspektorat yang ditindaklanjutiC. NILAI

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut memiliki nilai

B- SMART yang merupakan singkatan dari:

B:Bijak

S:Semangat

M: Melayani

A:Artistik

R: Ramah

T:Tulus

Nilai tersebut di atas memiliki makna :Bijak :

Mampu memberikan pelayanan secara bijaksana tidak membeda-bedakan status sosial pasien dan memberikan pelayanan sesuai indikasi pengobatan.

Semangat :

Semangat, energik dalam melayani pelanggan.Melayani :

Mampu melayani pelanggan dengan cara mendengarkan dan memahami kebutuhannya.

Artistik:

Artistik dalam membuat produk sehingga pelanggan tampil lebih percaya diri.

Ramah:

Ramah dalam bersikap dan mampu menyenangkan hati pelanggan.Tulus :

Tulus ikhlas dalam bekerja secara profesional untuk mencapai ridho Yang Maha Kuasa.BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKITSesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 18 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi RSKGM Kota Bandung, Susunan Organisasi RSKGM terdiri dari:

a. Direktur

b. Komite Medik

c. Satuan Pengawas Intern

d. Subbag Tata Usaha

e. Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

f. Seksi Keperawatan

g. Seksi Sarana dan Prasarana

h. Instalasi

Untuk lebih jelasnya, Struktur Organisasi RSKGM dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1

STRUKTUR ORGANISASI

RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT

PEMERINTAH KOTA BANDUNG ( PERDA NO. 18 TAHUN 2007 )

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

A. SUSUNAN ORGANISASI SEKSI PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Susunan Organisasi Unit Kerja Seksi Pelayanaan kesehatan gigi dan mulut Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut no..................... tentang susunan organisasi Seksi Pelayanaan Kesehatan Gigi dan Mulut Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung .

Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut dipimpin oleh Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut sebagai pejabat struktural eselon IV A . Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya dibantu oleh staf pengadministrasian umum, pengelola rencana program dan evaluasi seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut , pengelola mutu pelayanan medis dan pengelola data pelayanan. Selengkapnya disajikan dalam bagan struktur organisasi berikut ini :Bagan Struktur Organisasi Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

BAB VI

URAIAN JABATAN

A. URAIAN JABATANUraian Jabatan pada Unit Kerja Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut RS Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung meliputi:

1. Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut ( Pndahkan dibawah bso )a. Ikhtisar Jabatan

Merencanakan program kerja seksi Yankesgi dan RSKGM, mengkoordinasikan,melaksanakan,mengendalikan kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lingkup instalansi rawat jalan, rawat inap, kegawat daruratan penyakit gigi dan mulut dan rekam medis.b. Tupoksi Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan MulutTugas pokok:Melaksanakan sebagaian tugas pokok Direktur lingkup pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Fungsi:1) Penyusunan rencana program dan kegiatan dibidang pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, kegawatdaruratan penyakit gigi dan mulut serta rekam medis;

2) Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, kegawatdaruratan penyakit gigi dan mulut serta rekam medis dan lintas program terkait.

3) Pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, kegawatdaruratan penyakit gigi dan mulut serta rekam medis;

4) Pengendalian serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, kegawat daruratan penyakit gigi dan mulut serta rekam medis; dan

5) Pelaporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, kegawat daruratan penyakit gigi dan mulut serta rekam medis;

Uraian Tugas Jabatan Kepala Seksi:1) Memimpin, mengatur dan mengendalikan kegiatan seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;

2) Merencanakan program dan kegiatan seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut meliputi kegiatan pelayanan medis lingkup instalasi rawat jalan, rawat inap, kegawatdaruratan penyakit gigi dan mulut dan rekam medis dan merencanakan program kerja RSKGM.3) Membagi tugas dan membimbing bawahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan;

4) Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan lingkup instalasi dan unit kerja lainnya di lingkungan RSKGM;

5) Mengevaluasi tugas bawahan dalam

pelaksanaan program dan kegiatan;

6) Mengkoordinasikan dan menyusun petunjuk-petunjuk teknis operasional pelayanan medis lingkup instalasi rawat jalan, rawat inap, kegawat daruratan penyakit gigi dan mulut dan rekam medis;

7) Menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;

8) Melaksanakan program dan kegiatan yangtelah disusun dalam Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja) dan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) sesuai bidang tugas Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;

9) Melaksanakan kegiatan peningkatan

kompetensi tenaga kesehatan RSKGM untuk mendukung keberhasilan pengobatan kepada pasien;

10) Mengawasi pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pelayanan medis lingkup instalasi rawat jalan, rawat inap, kegawatdaruratan penyakit gigi dan mulut, dan rekam medis;

11) Membuat laporan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;

12) Memberikan masukan, saran daninformasi kepada pimpinan dan/atau unit kerja lain di lingkungan RSKGM; dan

13) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Tanggung Jawab:1) Kelancaran pelaksanaan kegiatan dan program.

2) Kelancaran pelaksanaan pelayanan di instalasi Rawat Jalan, Rekam Medis , Instalasi Gawat Darurat dan Rawat Inap

3) Kelancaran pelayanan dan administrasi pasien BPJS

4) Ketepatan pengambilan keputusan.

5) Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan sesuai dengan rencana.

6) Keserasian antara program dan kegiatan dengan rencana kerja anggaran yang sudah disepakati.

7) Kedisiplinan kerja di lingkungan Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

8) Kesesuaian tugas dalam melaksanakan kegiatan program masing-masing pengelola.

9) Ketaatan kerja dalam pelaksanaan kegiatan.

10) Kesesuain pelaksanaan kegiatan dengan SPO yang sudah ditetapkan.

11) Ketepatan penyajian data yang diperlukan

12) Kesesuaian rencana dengan pelaksanaan program dan kegiatan

13) Kejelasan informasi berupa masukan dan saran kepada pimpinan dan/atau unit kerja lain di lingkungan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM).

14) Kewajiban lapor kepada atasan dalam pelaksanaan tugas lain sesuai dengan perintah.

15) Kesesuain dan akuntabilitas penggunaan anggaran.

16) Ketepatan dan kebenaran hasil kerja.

17) Keharmonisan kerja di lingkungan unit kerja.

18) Kebenaran dan kepastian data beserta pengolahannya di lingkungan Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

19) Ketepatan waktu penyelesaian penyusunan perencanaan kinerja RSKGM

wewenang:1) Mengoreksi hasil kerja bawahan.

2) Memaraf/ menandatangani naskah dinas.

3) Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan.

4) Mengendalikan pelaksanaan pelayanan lingkup instalansi Rawat Jalan, Rawat Inap,IGD dan Rekam Medis.

5) Memantau tingkat kepuasan pelanggan

6) Memberi arahan kepada bawahan.

7) Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan lingkup instalasi rawat jalan, rawat inap,IGD dan Rekam Medis

8) Membantu pimpinan dalam pelaksanaan tugas.

9) Menginformasikan dan menjelaskan program dan kegiatan Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi

10) Memberi tugas kepada bawahan untuk kelancaran program dan kegiatan.

11) Menegur kinerja bawahan.

12) Menegur bawahan yang tidak disiplin.

13) Menyetujui standar kerja.

14) Melatih dan mengembangkan staf bawahan.

15) Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis.

16) Membuat perencanaan kedepan dan mencegah masalah.

17) Memberikan reward atas hasil kerja yang dicapai.

18) Memberikan saran kepada atasan dalam kelancaran pelaksanaan tugas

19) Memberikan saran kepada kepala instalasi rawat jalan, rawat inap, igd dan rekam medis terhadap kelancaran pelayanan

20) Mendelegasikan tugas pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan kewenangannya.

Hasil Kerja:1) Dokumen Rencana Kerja RSKGM dan Seksi2) Koordinasi lintas sektor dan program

3) Pelaksanaan program dan kegiatan

4) Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan

5) Laporan pelaksanaan program dan kegiatan

Uraian Tugas Jabatan Pengadministrasian Umum:1) Menyusun program kerja, bahan dan alat perlengkapan obyek kerja sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik:a. Menyusun tata naskah surat keluar lingkup seksi pelayananb. Menerima dan membantu siswa/ mahasiswa yang menyusun karya ilmiahc. Menyusun distribusi jasa pelayanan rumah sakit.2) Memantau, objek kerja sesuai dengan bidang tugasnya, agar dalam pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal.3) Mengendalikan program kerja, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan.4) Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait dan atau instansi lain dalam rangka pelaksanaannya, agar program dapat terlaksana secara terpadu untuk mencapai yang optimal.a. Membantu menyusun jadwal IGD bulananb. Membantu menyusun jadwal tenaga medis dan paramedis pada hari besar5) Mengevaluasi dan menyusun laporan secara berkala, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan penyusunan program berikutnya :a. Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan pptk seksi yankesgib. Menghadiri rapat koordinasi terkait dengan laporan PPTK6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secara tertulis maupun lisan:a. Membantu tugas-tugas direktur dan kepala seksi dalam penyediaan data-data PPTKb. Membantu menyusun standar-standar pelayananc. Menjadi bagian dari tim penyusunan dokumen BLUD RSKGMd. Melaksanakan tugas lain yang diberikan direktur/ kepala seksi

Tanggung Jawab:1) Kelancaran penyusunan naskah surat keluar kegiatan seksi yankesgi2) Kelancaran kegiatan siswa yang sedang PKL ataupun menyusun karya ilmiah di RSKGM

3) Ketepatan dalam Menyusun Laporan pertanggung jawaban PPTK

4) Ketepatan dalam Menyusun distribusi jasa layanan sesuai sk direktur5) Koordinasikan jadwal jaga IGD dan hari besar6) Kewajiban lapor kepada atasan dalam pelaksanaan tugas lain sesuai perintah

wewenang:1) Mendapatkan data kegiatan pelayanan tepat waktu dari bagian rekam medis, instalansi rawat jalan, rawat inap dan IGD 2) Mendapatkan data pertanggung jawaban kegiatan pptk dari sekertaris pptk

3) Mendapatkan saran dan masukan dari Ka Seksi Yankesgi

4) Memberikan saran dan masukan kepada Ka Seksi Yankesgi

Hasil Kerja:1) Naskah surat keluar2) Terpenuhinya kebutuhan siswa yang sedang PKL atapun menyusun karya ilmiah di RSKGM

3) Dokumen Pertanggung jawaban Laporan keuangan pptk seksi yankesgi

4) Daftar penerima jasa layanan

5) Jadwal jaga IGD dan Hari Besar

Uraian Tugas Jabatan Pengelola rencana program dan evaluasi seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut

:1) Menyusun program kerja, bahan dan alat perlengkapan obyek kerja sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik:a. Mengumpulkan data yang dibutuhkan dari setiap bagian pelayanan, seksi dan TU RSKGM

b. Melakukan diskusi mengenai sistematika penulisan dokumen

c. Menyusun dan menghasilkan kerangka acuan dokumen

d. Menyusun dan memaparkan hasil dokumen

e. Melakukan koreksi hasil dokumen 2) Memantau, objek kerja sesuai dengan bidang tugasnya, agar dalam pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal.3) Mengendalikan program kerja, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan.a. Menghadiri rapat terkait perencanaan dan evaluasi program4) Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait dan atau instansi lain dalam rangka pelaksanaannya, agar program dapat terlaksana secara terpadu untuk mencapai yang optimal.5) Mengevaluasi dan menyusun laporan secara berkala, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan penyusunan program berikutnya :a. Mengupdate peraturan penyusunan perencanaan, monitoring dan evaluasi program dari berbagai sumber6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secara tertulis maupun lisan:a. Membantu tugas direktur dan kepala seksi dalam penyediaan data-data perencanaan dan evaluasi program

b. Menjadi bagian dari tim penyusunan dokumen BLUD

c. Melakukan tugas yang diberikan oleh Direktur/ Kepala Seksi

Tanggung Jawab:1) Kelancaran penyusunan dokumen perencanaan Seksi Yankesgi dan RSKGM yang tepat dan akurat2) Kelancaran penyusunan dokumen evaluasi kinerja seksi Yankesgi yang tepat dan akurat

3) Ketepatan penyajian data yang dibutuhkan Ka seksi Yankesgi dan Direktur RSKGM terkait perencanaan Program Kerja

Wewenang:1) Mendapaatkan data yang dibutuhkan dari semua bagian manajemen dan instalansi teekait2) Mendapatkan saran dan masukan dari Ka Seksi Yankesgi

3) Memberikan saran dan masukan kepada Ka Seksi Yankesgi

Hasil Kerja :1) DokumenRencana Kerja Seksi Yankesgi

2) Dokumen Rencana Kerja RSKGM

3) DokumenRenstra RSKGM

4) Dokumen RBA RSKGM

5) Dokumen RSB

Uraian Tugas Jabatan Pengelola mutu pelayanan medis:1) Menyusun program kerja, bahan dan alat perlengkapan obyek kerja sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik:a. Membantu Tim dalam pelaksanaan Audit Medis dan Audit Rekam Medisb. Membantu Tim dalam menyusun Standar standar pelayanan2) Memantau, objek kerja sesuai dengan bidang tugasnya, agar dalam pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal.a. Melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas tenaga kesehatan di RSKGMb. Membantu melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas tenaga kesehatan di luar RSKGM3) Mengendalikan program kerja, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan.a. Menghadiri rapat terkait peningkatan mutu pelayanan medis dan rekam medis4) Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait dan atau instansi lain dalam rangka pelaksanaannya, agar program dapat terlaksana secara terpadu untuk mencapai yang optimal.a. Mengumpulkan data yang dibutuhkan dari instalasi rawat jalan, rawat inap, rekam medis, dan UGD terkait peningkatan mutu pelayanan.5) Mengevaluasi dan menyusun laporan secara berkala, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan penyusunan program berikutnya :6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secara tertulis maupun lisan:a. Membantu tugas direktur dan kepala seksi dalam penyediaan data-data peningkatan mutu pelayanan

b. Menjadi bagian dari tim penyusunan dokumen BLUD RSKGMc. Melaksanakan tugas lain yang dberikan oleh Direktur/ kepala seksi pelayanan.

Tanggung jawab:1) Ketepatan data yang akurat terkait peningkatan mutu pelayanan

2) Kelancaran pelaksanaan Audit Medis 3) Kelancaran pelaksanaan Audit Rekam Medis

4) Kelancaran kegiatan peningkatan kualitas tenaga kesehatan

Wewenang:1) Mendapaatkan data yang dibutuhkan dari semua bagian manajemen dan instalansi terkait

2) Mendapatkan saran dan masukan dari Ka Seksi Yankesgi

3) Memberikan saran dan masukan kepada Ka Seksi Yankesgi

Hasil Kerja:1) Dokumentasi dan pelaporan kegiatan audit medis2) Dokumentasi dan pelaporan kegiatan audit rekam medis

3) Dokumentasi dan laporan hasil kegiatan penyusunan standar standar pelayanan

Uraian Tugas Jabatan Pengelola data pelayanan

:1) Menyusun program kerja, bahan dan alat perlengkapan obyek kerja sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik:2) Memantau, objek kerja sesuai dengan bidang tugasnya, agar dalam pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal.

3) Mengendalikan program kerja, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan.4) Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait dan atau instansi lain dalam rangka pelaksanaannya, agar program dapat terlaksana secara terpadu untuk mencapai yang optimal5) Mengevaluasi dan menyusun laporan secara berkala, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan penyusunan program berikutnya :a. Mengumpulkan data laporan bulanan rekam medis

b. Menyusun laporan tahunan pelayanan kesehatan

c. Menyusun laporan bulanan RL rumah sakit

d. Menyusun laporan triwulan RL rumah sakit

e. Menyusun laporan trimester RL rumah sakit

f. Menyusun laporan tahunan RL rumah sakit

g. Pembinaan/ pemantauan terhadap pelaksanaan rekam medis

6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secara tertulis maupun lisan:7) Membantu tugas direktur dan kepala seksi dalam penyediaan data-data perencanaan dan evaluasi

a. Mengupdate peraturan penyusunan perencanaan, monitoring dan evaluasi program dari berbagai sumber

b. Menghadiri rapat koordinasi terkait dengan pelayanan medis

c. Menjadi bagian dari tim penyusunan dokumen BLUD

d. Melaksanakan tugas lain yang dberikan oleh Direktur/ kepala seksi pelayanan

Tanggung jawab:Tersusunnya laporan pelayanan yang akurat dan dapat dipertanggung jawaban

Wewenang:1) Mendapatkan data yang akuarat dari bagian rekam medis dan semua bagian pelayanan terkait2) Mendapatkan saran dan masukan dari Ka Seksi Yankesgi

3) Memberikan saran dan masukan kepada Ka Seksi Yankesgi

Hasil kerja:1) Data laporan Rl bulanan,triwulan, tahunan

2) Dokumen laporan tahunan seksi yankesgi

Disamping itu Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut mempunyai tugas tambahan sebagai koordinator penyusunan Renstra, Renja, RBA RSKGM.Dengan mengacu pada pasal 39 ayat 1 Permendagri Nomer 61 Tahun 2007 tentang Pengelolaan keuangan BLUD, Seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut Rumah Sakit khusus Gigi dan Mulut bertindak sebagai Pejabat Teknis dan berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di unit kerjanya. Oleh karena itu, disamping melaksanakan tugas sebagaimana diuraikan di atas memiliki kewajiban sebagai berikut:1) Melaksanakan kegiatan teknis berdasarkan RBA.

2) Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di unit kerjanyaBAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

SKEMA HUBUNGAN KERJA

INTERNAL

EKSTERNAL

A. Tata Hubungan Internal

Kepala seksi pelayanan menerima laporan kegiatan pelayanan instalasi rawat jalan, IGD, rawat inap, dan rekam medis dari para penanggung jawab di Bagian Administrasi pelayanan kesehatan, pengelola rencana program dan evaluasi, pengelola mutu pelayanan medis dan pengelola data pelayanan yang selanjutnya memberi arahan dan pembinaan kepada para penanggung jawab.

Penanggung jawab memberikan laporan pertanggung jawabanya kepada kepala seksi pelayanan yang selanjutnya memberi arahan kepada para penanggung jawab.

Kepala seksi pelayanan/para penanggung jawab melakukan koordinasi dalam hal pengumpulan data kegiatan pelayanan, peningkatan mutu pelayanan, peningkatan kapsitas sumber daya aparatur (seminar/lokakarya dll) dan survey kepuasan dengan seluruh instalasi terkait, komite medik dan manajemen Kepala seksi pelayanan melakukan koordinasi selaku PPTK dengan seluruh instalasi terkait, komite medik dan manajemen B. Tata Hubungan Eksternal

Kepala seksi pelayanan dan para penanggung jawab melakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan dalam hal kelancaran pelayanan dan pertanggung jawaban pelaporan kegiatan pelayanan pasein BPJS Kesehatan. Berkoordinasi dengan Bapeda Kota Bandung dalam hal penyusunan perencanaan Renstra dan Renja RSKGM dan dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung dalam hal pelaporan hasil kegiatan pelayanan pasien BPJS,Pasien Umum dan kegiatan lainnya.BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONILPola Ketenagaan dan Kualifikasi personil berdasarakan Tugas pokok, fungsi dan uraian tugas Unit Organisasi Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 1

KUALIFIKASI PERSONIL

No.UraianPendidikan Kebutuhan

1Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan MulutDokter Gigi/ S2 Mars/S2 M.kes1

2Pengelola pengadministrasian umumD3 Amkg/ D3 Kesehatan/ SKM1

3Pengelola Rencana Program dan EvaluasiD3 AMkg/ SKM1

4Pengelola Mutu Pelayanan Medis Dokter Gigi2

5Pengelola Data PelayananD3 Amkg/ D3 Rekam Medis/ SKM1

Mengingat lingkup pekerjaan yang ada di Seksi Yankesgi, jenis ketenagaan di Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut membutuhkan tenaga kesehatan yang sudah dibekali ilmu kesehatan masyarakat. A. Kualifikasi penarikan calon (Recruitmen) dan Seleksi Pegawai Baru

1. Penarikan Calon Pegawai Baru (recruitmen)Permintaan kebutuhan pegawai baru di Seksi Yankesgi dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan tenaga yang ada di Seksi YankesgiPegawai Negeri Sipil (PNS)Kepala Seksi Yankesgi :

Kebutuhan pegawai untuk jabatan kepala seksi Yankesgi diajukan oleh Direktur melalui Ka SubBag TU untuk diproses dan diusulkan ke bagian kepegawain Daerah Pemerintah Kota Bandung.

Kompetensi yang harus dimiliki :

1. Berlatar belakang Pendidikan Dokter Gigi / S2 Mars / S2 Manajemen Pelayanan Kesehatan

2. Berpengalaman di bidang Manajemen Perumah sakitan minimal 2 tahun

3. Mempunyai kemampuan dalam perencanaan program, kegiatan dan penganggaran perumah sakitanPengelola Pengadministrasian Umum

Kebutuhan penambahan pegawai ini di ajukan oleh Kepala Seksi Yankesgi ke Kepala Sub Bag TU pada Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung untuk diproses dan diusulkan ke Bagian Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Bandung.Kompetensi yang harus dimiliki :

1. Latar Belakang pandidikan D3 Amkg / SKM2. Mempunyai Kemampuan dalam Mengoprasian komputer

3. Mempunyai kemampuan dalam Pengadministrasian umum4. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik

5. Memiliki pengetahuan dibidang kesehatan gigi dan mulutPengelola Rencana Program dan evaluasi seksi yang mempunyai Kebutuhan penambahan pegawai ini di ajukan oleh Kepala Seksi Yankesgi ke Kepala Sub Bag TU pada Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung untuk diproses dan diusulkan ke Bagian Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Bandung.Kompetensi yang harus dimiliki :

1. Latar Belakang Pendidikan D3 Amkg / SKM

2. Memiliki kemampuan dalam perencanaan program dan kegiatan

3. Mempunyai Kemampuan dalam Mengoprasikan komputer

4. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik

5. Memiliki pengetahuan dibidang kesehatan gigi dan mulut

Pengelola Mutu Pelayanan Medis

Kebutuhan penambahan pegawai ini di ajukan oleh Kepala Seksi Yankesgi ke Kepala Sub Bag TU pada Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung untuk diproses dan diusulkan ke bagian kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Bandung.Kompetensi yang harus dimiliki :

1. Latar Belakang Pendidikan Dokter Gigi2. Memiliki pengetahuan dalam peningkatan mutu pelayanan3. Mempunyai Kemampuan dalam Mengoprasikan komputer

4. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik

5. Memiliki pengetahuan dibidang kesehatan gigi dan mulut

Pengelola Data Pelayanan

Kebutuhan penambahan pegawai ini di ajukan oleh Kepala Seksi Yankesgi ke Kepala Sub Bag TU pada Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung untuk diproses dan diusulkan ke bagian kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Bandung.Kompetensi yang harus dimiliki :

1. Latar Belakang Pendidikan D3Amkg / D3 Rekam Medis

2. Mempunyai Kemampuan dalam Mengoprasikan komputer

3. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik

4. Memiliki pengetahuan dibidang kesehatan gigi dan mulut

Non Pegawai Negeri Sipil

Untuk pemenuhan kebutuhan tenaga profesional non PNS dapat diajukan oleh Kepala Seksi Yankesgi ke Kepala Sub Bag TU untuk selanjutnya diproses sesuai prosedur penerimaan pegawai BLUD dengan tahapan inventarisasi pelamar sesuai dengan kebutuhan, pengumuman rekruitmen, seleksi penerimaan dan pengumuman hasil seleksi dan persyaratan kompetensi sama dengan pesyaratan kompetensi CPNS/PNS.2. Pengembangan SDM

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut diperlukan pembinaan/ pengembangan kompetensi tenaga melalui pendidikan dan pelatihan.Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :

a. meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Yankesgib. Menambah pengetahuan dan wawasan para pengelola pelaksana program dan kegiatan Seksi Yankesgi. Jika pegawai ingin meningkatkan wawasannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi pihak rumah sakit akan memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASIKegiatan orientasi merupakan hal penting sebelum seseorang melakukan suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi dari lingkungan tugasnya, bertujuan agar cepat beradaptasi dalam melaksanakan tugas. Pengertian orientasi adalah proses penyesuaian bagi pekerja baru dilingkungan organisasi. Orientasi dapat diartikan sebagai usaha rumah sakit agar pegawai atau karyawan baru dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan/iklim bisnis suatu organisasi/ rumah sakit. Sebelum karyawan atau pegawai ditempatkan pada pekerjaannya, maka terlebih dahulu dilaksanakan orientasi. Kata orientasi berasal dari bahasa Inggris Orient yang artinya mengatakan penyesuaian diri atau menyesuaikan diri, bertujuan untuk:1) Memperkenalkan karyawan baru untuk mengenal organisasi, tujuan organisasi, struktur organisasi dan para pemimpinnya.

2) Menanamkan dalam diri karyawan baru agar mempunyai kesadaran dalam berperan dan terlibat dalam organisasi yang jauh lebih besar dari pada kelompok kerjanya sendiri.

3) Membuka peluang bagi karyawan baru untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai perbagai pokok yang menyangkut dirinya.

4) Memberikan pengarahan dasar kepada karyawan baru sesuatu yang diperlukannya untuk berhasil dalam pekerjaannya.

5) Mengajarkan kepada karyawan baru bahan yang secukupnya dalam hal kebijakan dan prosedur-prosedur organisasi agar terhindar dari berbagai kesalahan yang tidak perlu terjadi pada awal masa kerjanya.

6) Memperkenalkan karyawan baru dengan berbagai fasilitas fisik dalam rumah sakitnya.

Objek orientasi ini dikelompokan menjadi dua golongan yaitu:a. Hal-hal umum, yaitu pengetahuan tentang Organisasi

sejarah perkembangan Organisasi

produk/ pelayanan yang dihasilkan

proses produksi dan keadaan Organisasib. Hal-hal khusus, berhubungan dengan pekerjaan

kondisi kerja

sistem pengupahan program pelayanan

deskripsi jabatan atau pekerjaanya

tempat dan peralatan kerjanya

teman atau bawahan dalam pekerjaan

lain-lain sesuai dengan kebutuhan penyesuaian diri.

Dalam pelaksanaannya, orientasi terbagi kepada dua bentuk orientasi yaitu:

1. Orientasi formal

Bentuk Orientasi formal yaitu dilakukan jika jumlah karyawan baru yang diterima banyak. Dalam program orientasi formal, terdapat beberapa aspek yang dikenakan dan diberikan antara lain: masalah organisasional, perkenalan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan kerja (baik atasan, bawahan, maupun rekan sekerja), kompensasi maupun tugas dan jabatan2. Orientasi informal (Buddy System)

Bentuk Orientasi Informal yaitu dilakukan jika jumlah karyawan baru yang diterima sedikit. Buddy yang artinya adalah teman baik, menunjukan bahwa pada Buddy System, karyawan baru diperlakukan sebagai teman baik. Sehingga dalam program orientasinnya, karyawan baru tersebut diajak berkeliling lokasi pekerjaan dan dikenalkan kepada karyawan senior.A. Program Orientasi FormalAda beberapa aspek yang dibahas dalam Program Orientasi formal pada organisasi yaitu masalah organisasional rumah sakit, perkenalan (baik atasan, bawahan maupun rekan sekerja), kompensasi karyawan, dan tugas jabatan.

Aspek-aspek yang Dibahas Dalam Program Orientasi

1) Organisasional

2) Perkenalan

3) Kompensasi Karyawan

4) Tugas dan Jabatan1). Yang dibahas dalam aspek organisasional adalah:

a. Sejarah dan Perkembangan OrganisasiMasalah organisasional yang mutlak diberikan adalah sejarah dan perkembangan rumah sakit. Dalam sejarah rumah sakit biasanya dapat diketahui :

Latar belakang

Para pendiri

Kapan berdiri

Filosofi nama Organisasi

Bidang usaha Organisasi

Perkembangan usaha Organisasi

b. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang penting dijelaskan, karena akan berhubungan dengan siapa yang mempunyai wewenang tertentu dan siapa yang tidak. Melalui struktur organisasi dapat diketahui Unit kerja /Instalasi dan divisi-divisi dan jenis pelayanan suatu organisasi.c. Pengenalan Fasilitas

Pengenalan fasilitas, agar pegawai baru mengetahui fasilitas yang ada pada organisasi kerjanya yang mendororng dalam bekerja nyaman, efisien dan efektif.

d. Masa Percobaan

Masa percobaan karyawan adalah masa dimana kedua belah pihak yaitu karyawan dan organisasi dapat menggunakan haknya masing-masing untuk melakukan pemutusan hubungan kerja tanpa keharusan membayar pesangon kepada karyawan. Masa percobaan yang dilakukan adalah 3 bulan sejak karyawan mulai dipekerjakan dan diberikan gaji sesuai yang telah disetujui oleh karyawan.

e. Kebijakan dan Aturan Organisasi

Kebijakan dan aturan yang diterapkan kepada karyawan tentang pengangkatan karyawan, pemindahan karyawan, promosi karyawan, demosi karyawan, serta kebijaksanaan dalam mengembangkan karyawan. Pengangkatan dilakukan setelah seorang calon karyawan dinyatakan lulus dalam masa percobaan dengan cara memberitahukan dengan cara tertulis (surat pengangkatan). Pengangkatan tersebut terhitung sejak calon karyawan bekerja pada masa percobaan.

Promosi dilakukan jika ada lowongan pekerjaan pada tingkat yang lebih tinggi. Promosi diusulkan oleh atasan berdasarkan penilaian bahwa karyawan yang bersangkutan dianggap telah cukup berpengalaman, bertanggung jawab, memiliki kondite yang baik, telah memiliki program dan pelatihan yang diperlukan dan yang paling penting adalah karyawan yang bersangkutan telah lulus fit and propper test. Demosi (penurunan eselon / golongan jabatan), berhak dilakukan rumah sakit atas permintaan dan rekomendasi pimpinan. Demosi karyawan tidak mengurangi hak atas jumlah gaji dasar dan tunjangan prestasi serta masa kerja, meskipun fasilitas lain dikurangi.

f. Peraturan Disiplin

Disiplin kerja yang diberlakukan di organisasi rumah sakit mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai yang mengatur kewajiban, larangan dan sanksi diberikan jika terjadi pelanggaran atas larangan tersebut.g. Prosedur Keamanan

Prosedur keamanan kerja diberikan kepada karyawan agar dalam bekerja, keselamatan kerja dapat terjamin. Keselamatan kerja dimulai dari pelengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan dalam pekerjaan, meliputi pakaian kerja lapangan, pakaian dinas harian serta alat-alat keselamatan kerja sesuai kondisi kerjanya yaitu Helm pengaman, Sabuk pengaman/sefety belt, sarung tangan/karet/kain katun, tangga untuk penaikan tiang, pelindung wajah/masker, sepatu kerja dan alat pendukung lainnya, peralatan disesuaikan dengan kondisi pekerjaanya.h. Buku Pedoman Karyawan

Buku pedoman karyawan adalah buku yang berisi beberapa pedoman yang dapat dipegang oleh karyawan dalam pekerjaanya.i. Produk/Jasa yang dibuat

Produk dan Jasa yang dibuat oleh organisasi perlu dikenakan pada saat orientasi, sehingga karyawan atau produk-produk dan jasa-jasa apa saja yang dihasilkan.2). Perkenalan

Dalam perkenalan biasanya yang dibahas adalah:

c. Penyelia (atasan)

Dalam acara orientasi penyelia mengenalkan siapa atasan (penyelia) bagi pekerjaan yang bersangkutan. Hal ini jelas diperlukan demi kelancaran pekerjaan dengan mengetahui siapa atasannya, karyawan baru tersebut akan menemui orang yang tepat jika ada masalah dalam pekerjaanya.

d. Pelatih/pendampingDi samping penyelia (atasan), dalam acara orientasi juga mengenalkan siapa yang bertindak sebagai pelatih. Hal ini jelas di perlukan sekali jika karyawan baru menemukan kesulitan dalam pekerjaanya. Diharapkan dengan mengetahui siapa pelatihnya, karyawan baru akan tidak sungkan dan malu bertanya tentang beberapa hal dalam pekerjaanyae. Rekan sejawatRekan sekerja dalam satu rumah sakit juga perlu dikenalkan pada karyawan baru. Teman sekerja jelas lebih dahulu masuk pekerjaan itu. Sehingga kalau ada informasi-informasi yang belum diketahui dapat ditanyakan kepada teman/rekan sekerja. Rekan sekerja ini nantinya berfungsi sebagai penolong dalam pekerjaan sehari-hari. Oleh karena itu, selaku orang baru, perlu mengetahui dan mempelajari lebih lanjut karakter teman satu pekerjaan tersebut.f. Bimbingan karyawan

Bimbingan karyawan perlu dikenalkan (Direktur, Atasan langsung ) pada karyawan baru. Bimbingan ini biasanya akan memberikan semacam nasehat-nasehat yang menyangkut masalah-masalah mental dan pribadi karyawan. 3).KompensasiKompensasi mengenalkan hal-hal:

a. Sistem pengupahanBeberapa komponen tetap gaji pengupahan yang menjadi hak pegawai PNS terdiri dari :

1) Gaji Bruto

2) Tunjangan Jabatan

3) Tunjangan Beras

4) Tunjangan TPP5) Jasa medis

6) Makanan Pegawai (Employees Meals)

7) Pakaian Dinas

Sedangkan komponen tetap gaji pengupahan yang menjadi hak pegawai BLUD dan PTT terdiri dari :1) Gaji2) Jasa Medis3) Makanan Pegawai4) Pakaian Dinas5) Tunjangan jabatan ( bagi yang menempati jabatan tertentu )b.Cuti & liburan

Kebijakan pemberian cuti dalam satu tahun sebanyak 12 hari kerja.c.Jam istirahat

Jam istirahat untuk yang melaksanakan 6 hari kerja istirahat diberikan selama 1 jam yaitu jam 12.00 s/d jam 13.00.4).Tugas dan Jabatan

Pada saat orientasi perlu dijelasakan Lokasi pekerjaan, tugas dan jabatan pekerjaan karyawan yang bersangkutan dan hubungan dengan pekerja lainnya. Hal ini akan bermanfaat pada persiapan, produktifitas, kelancaran dan kecepatan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.

B. Program orientasi informal

Seperti telah diuraikan diatas, program orientasi informasi (Buddy System), adalah program orientasi yanmg dilakukan jika jumlah karyawan yang baru diterima sedikit/sangat sedikit.

Biasanya Buddy System ini diberlakukan bila karyawan baru hanya 1 atau 2 orang. Artinya karyawan baru tersebut dibimbing melalui program informal yaitu pertemanan. Melalui konsep teman, karyawan baru diajak berkeliling rumah sakit dan dikenalkan kepada karyawan senior. Proses berikutnya adalah proses pembimbingan melalui konsep pendampingan.BAB X

KEGIATAN RAPAT-RAPATSeksi Pelayanan Kesehatan dan mulut dalam Peraturan Walikota Bandung No. 431 tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi Uraian Tugas dan Tata Kerja RSGM Kota Bandung pada intinya mempunyai tupoksi melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan operasional organisasi.

Dalam melaksanakan pembinaan, pengarahan, singkronisasi, sosialisasi dengan para pengelola program kerja Seksi Yankesgi dan unit pelayanan di rumah sakit dilakukan rapat mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan terjadwal sebagai berikut: Tabel 3

JADWAL RAPAT-RAPATNoUraianMingguanBulananTahunanKet

Ke IKe IIKe IIIKe IV

1.Rapat dengan para pengelola program dan kegiatan Seksi Yankesgi Rapat setiap minggu sekali untuk menyampaikan kinerja mingguan dan rapat insidentil bila ada hal hal yang perlu dibahas segera.

2.Rapat dengan kepala instalasi lingkup pelayanan Seksi YankesgiRapat Bulanan tiap bulan minggu ke I dan rapat insidentil bila ada hal hal yang perlu diinformasikan segera.

3.Rapat dengan kepala Instalasi Rekam Medis dan staf Rekam Medis Rapat Bulanan tiap minggu ke 2 dan rapat insidentil bila ada hal hal yang perlu diinformasikan segera.

Kegiatan rapat tersebut dapat dilaksanakan sendiri oleh Seksi Yankesgi maupun dilaksanakan secara bersama sama dengan seksi lainnya. Selain melaksanakan kegiatan rapat internal, kepala Seksi Yankesgi dan Staf Seksi Yankesgi sering mengikuti kegiatan rapat rapat ekternal terkait dengan kegiatan perencanaan kinerja RSKGM dan pelaksaanaan kegiatan pelayanan perumahsakitan.BAB XI

PELAPORANBerdasarkan struktur organisasi Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut membawahi instalasi rawat jalan, rawat inap, IGD dan rekam medis. Sehingga dalam pelaporannya seksi pelayanan kesehatan mendapatkan laporan dan bulanan dari instalasi tersebut. Laporan tersebut kemudian direkap dan diserahkan secara berkala oleh seksi pelayanan kesehatan kepada direktur. Selain itu seksi pelayanan kesehatan memberikan laporan yang berhubungan dengan tenaga kesehatan yang berada dibawah kewenangan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yaitu tenaga dokter gigi/ dokter.

BAB XII

PENUTUP

Dengan ditetapkannya Pedoman Pengorganisasian pelayanan Unit Kerja Organisasi Seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut diharapkan dapat menjadi acuan dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pembinaan, evaluasi dan pelaporan bagi organisasi unit kerja yang terkait dengan pelayanan seksi pelayanan kesehatan.

Dalam penerapan Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja pelayanan Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi RSKGM Kota Bandung perlu dilengkapi dengan Panduan, Standar Prosedur Operasional (SPO) bagi Organisasi Unit Kerja dibawah kordinasi Seksi Sarana dan Prasarana diikuti dengan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara berkesinambungan.

DIREKTUR

SPI

Komite medis

SEKSI

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

INSTALASI

SEKSI

SARANA DAN PRASARANA

SUB BAGIAN

TATA USAHA

SEKSI

KEPERAWATAN

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Pengelola data dan laporan

Pengelola mutu pelayanan

Pengelola aministrasi umum

Pengelola rencana dan evaluasi program

IRJ

MANAJEMEN

REKAM MEDIS

IF.BKG

IGD

LAB TG

SUBBAG TU

I.PROM.PREV

IRINA

IBM

IRAD

ISS

PPTK

Seksi Pelayanan Kesehatan

BPJS

Bappeda

DKK

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandungii

10