i
KATA PENGANTAR
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) merupakankredit modal kerja dan atau investasi bagi petani/peternak yangdisediakan bank dimulai sejak tahun 2007, ditujukan untukmembantu memenuhi permodalan petani/peternak dengansuku bunga yang disubsidi oleh Pemerintah agarpetani/peternak dapat menerapkan teknologi rekomendasibudidaya yang dianjurkan.
Dalam pelaksanaanya KKP-E, terus mengalami perubahandan penyempurnaan sesuai kebutuhan di tingkat lapangan dansekaligus upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Buku ini disusun sebagai penyempurnaan buku PedomanTeknis KKP-E sebelumnya antara lain mencakup perluasankomoditas yang dibiayai, dan ketentuan suku bunga KKP-E.
Buku ini merupakan pedoman bagi seluruh pemangkukepentingan baik di pusat maupun di tingkat daerah dalampelaksanaan KKP-E sehingga penyaluran dan pengembaliankreditnya dapat berjalan baik dan tepat sasaran. Diharapkankepada seluruh jajaran Kementerian Pertanian dan PemerintahDaerah dapat melakukan koordinasi dengan instansi terkaittermasuk dengan Bank Pelaksana KKP-E.
Jakarta, Januari 2014
Direktur JenderalPrasarana dan Sarana Pertanian,
Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto,MS,DAA
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................ iDAFTAR ISI....................................................................... .. iiDAFTAR LAMPIRAN......................................................... .. iv
I. PENDAHULUAN.......................................................... ... 1
1.1. Latar Belakang......................................................... 11.2. Pengertian............................................................... 21.3. Tujuan..................................................................... 51.4. Sasaran................................................................... 51.5. Landasan Hukum.................................................... 6
II. KETAHANAN PANGAN DAN KETAHANANENERGI........................................................................... 7
2.1. Ketahanan Pangan.................................................. 7A. Sub Sektor Tanaman Pangan............................ 8B. Sub Sektor Hortikultura………............................ 9C. Sub Sektor Perkebunan Khusus Tebu (Gula) . 10D. Sub Sektor Peternakan...................................... 11
2.2. Ketahanan Energi..................................................... 12
III. BANK PELAKSANA KREDIT KETAHANAN PANGANDAN ENERGI................................................................. 14
3.1. Bank Pelaksana......................................................... 143.2. Plafon KKP-E.......................................................... 143.3. Suku Bunga........................................................... 153.4. Sumber Dana dan Resiko Kredit.......................... 15
.IV. KETENTUAN POKOK KKP-E......................................... 16
4.1. Usaha dan Komoditas yang dibiayai KKP-E......... 164.2. Persyaratan Petani, Kelompoktani dan Koperasi
Penerima KKP-E.................................................... 17
iii
4.3. Kewajiban Petani, Kelompoktani dan KoperasiPenerima KKP-E..................................................... 18
4.4. Mitra Usaha Dalam Pelaksanaan KKP-E............... 214.5. Kebutuhan Indikatif.................................................... 22
V. MEKANISME PENCAIRAN DAN PENGEMBALIANKKP-E.................................................................... .......... 25
5.1. Kegiatan Usaha dilaksanakan secara mandiri.... 255.2. Kegiatan Usaha melalui Koperasi......................... 265.3. Kegiatan Usaha bekerjasama dengan
Mitra Usaha…………………………………………. 28
VI.PEMBINAAN, MONITORING DAN EVALUASI SERTAPELAPORAN............................................................... 31
6.1. Pembinaan......................................................... 316.2. Monitoring dan evaluasi...................................... 326.3. Pelaporan........................................................... 336.4. Indikator keberhasilan......................................... 34
PENUTUP..................................................................... 35
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Total Alokasi Kredit Ketahanan Pangan DanEnergi (KKP-E) Menurut Kegiatan UsahaPer Provinsi …................................................. 36
Lampiran 2. Komitmen dan Rencana Tahunan PenyaluranKKP-E Tahun 2014 per Bank .......................... 37
Lampiran 3. Kebutuhan Indikatif KKP-E............................... 38
Lampiran 4. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani(RDKK) yang diajukan langsung ke BankUntuk Kredit KKP-E ……………………………. 50
Lampiran 5. Rekapitulasi Rencana Definitif KebutuhanKelompok Tani (RDKK) yang diajukan melaluiKoperasi untuk KKP-E ...................................... 51
Lampiran 6. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani(RDKK) yang diajukan langsung ke BankUntuk KKP-E ……………................................... 52
Lampiran 7. Rekapitulasi Rencana Definitif KebutuhanKelompok Tani RDKK yang memerlukanKredit Ketahanan Pangan dan Energi …......... 53
Lampiran 8. Rencana Kebutuhan Usaha (RKU)Petani yang diajukan langsungke Bank untuk KKP-E ........................................ 54
Lampiran 9. Rencana Kebutuhan Usaha (RKU)Peternak yang diajukan langsungke Bank untuk KKP-E ........................................ 55
Lampiran 10.Laporan Perkembangan Kredit KetahananPangan dan Energi (KKP-E) ............................ 56
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangPembangunan pertanian diharapkan dapat memperbaikipendapatan penduduk secara merata dan berkelanjutan,karena sebagian besar penduduk Indonesia memiliki matapencaharian di sektor pertanian. Peran strategispembangunan pertanian antara lain pembentukan kapital,penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan danbio energi, penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negaradan sumber pendapatan serta pelestarian lingkungan melaluipraktek usahatani yang ramah lingkungan.
Sejalan dengan target utama Kementerian Pertanian2010-2014 meliputi: (1) pencapaian swasembada danswasembada berkelanjutan; (2) peningkatan diversifikasipangan; (3) peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspordan (4) peningkatan kesejahteraan petani. Strategi yang akandilaksanakan adalah melakukan revitalisasi pertanian denganfokus tujuh aspek dasar yang dinamakan dengan TujuhGema Revitalisasi, yang terdiri atas: (1) lahan; (2) perbenihandan perbibitan; (3) infrastruktur dan sarana; (4) sumber dayamanusia, (5) pembiayaan petani; (6) kelembagaan petani dan(7) teknologi dan industri hilir.
Keberhasilan peningkatan produksi pangan di masa laludalam pencapaian swasembada pangan, tidak terlepas dariperan Pemerintah melalui penyediaan kredit program dengansuku bunga rendah, dan fasilitas Kredit Likuiditas BankIndonesia (KLBI). Sejak berlakunya UU No. 23 Tahun 1999
2
tentang Bank Indonesia maka tidak tersedia lagi sumber danadari KLBI dan Pemerintah bekerjasama dengan perbankantahun 2000 menerbitkan Skim Kredit Ketahanan Pangan(KKP), sumber dana kredit berasal dari Perbankan dansubsidi suku bunga bagi petani dan peternak disediakan olehPemerintah.
Dalam perkembangannya KKP mengalami penyesuaian,mulai Oktober 2007 KKP disempurnakan menjadi KKP-E(Kredit Ketahanan Pangan dan Energi). Hal ini mengadopsipengembangan energi lain yang berbasis sumber energinabati. Energi alternatif lain dimaksud disini berbasis ubikayu/singkong dan tebu yang diintegrasikan dengan SkemaKKP yang telah ada sehingga berubah menjadi Skim KreditKetahanan Pangan dan Energi (KKP-E). Pola penyaluranKKP-E yaitu executing.
Untuk kelancaran pelaksanaan KKP-E dalam penyaluran danpengembalian kredit dapat berjalan dengan baik di tingkatlapangan, perlu disusun Pedoman Teknis Skema KreditKetahanan Pangan dan Energi yang disempurnakan sesuaiperkembangan dan kebutuhan.
1.2. Pengertian1. Program Ketahanan Pangan adalah upaya peningkatan
produksi dan produktivitas usaha pertanian tanamanpangan, hortikultura, peternakan dan/atau perkebunanyang menghasilkan pangan nabati dan/atau hewani.
2. Program Pengembangan Tanaman Bahan Baku BahanBakar Nabati adalah upaya peningkatan produksi danproduktivitas tanaman penghasil bahan baku bahan
3
bakar nabati untuk memenuhi kebutuhan sumber energilain.
3. Kredit Ketahanan Pangan dan Energi yang selanjutnyadisebut KKP-E, adalah kredit investasi dan/atau modalkerja yang diberikan dalam rangka mendukungpelaksanaan Program Ketahanan Pangan dan ProgramPengembangan Tanaman Bahan Baku Bahan BakarNabati.
4. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok yang selanjutnyadisebut RDKK, adalah rencana kebutuhan modal kerjadan atau investasi kelompok untuk usaha pertanian yangdisusun berdasarkan musyawarah anggota kelompokdalam satu periode tertentu yang dilengkapi denganjadwal pencairan dan pengembalian kredit.
5. Rencana Kebutuhan Usaha Petani selanjutnya disebutRKU adalah rencana kebutuhan modal kerja atauinvestasi petani untuk usaha pertanian dalam satuperiode tertentu yang dilengkapi jadwal pencairan danpengembalian kredit.
6. Petani adalah perorangan warga negara Indonesia yangmengelola usaha di bidang pertanian.
7. Kelompok Tani adalah kumpulanpetani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasarkesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan(sosial, ekonomi, sumber daya, tempat) dan keakrabanuntuk meningkatkan dan mengembangkan usahaanggota.
8. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebutGapoktan adalah kumpulan beberapa kelompok tani yangbergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skalaekonomi dan efisiensi usaha.
4
9. Calon peserta KKP-E adalah petani/peternak/pekebunyang tergabung dalam kelompok tani dan/atau koperasi.
10. Dinas teknis/badan setempat adalah dinas teknis yangmembidangi tanaman pangan, hortikultura, peternakandan/atau perkebunan atau badan yang membidangifungsi penyuluhan.
11. Peserta KKP-E adalah calon peserta KKP-E yangdisetujui oleh Bank Pelaksana sebagai penerima KKP-E.
12. Mitra Usaha adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN),Badan Usaha Milik Swasta dan/atau Badan Usaha MilikDaerah, atau Koperasi yang berbadan hukum danmemiliki usaha di bidang pertanian tanaman pangan,hortikultura, perkebunan, peternakan dan/atau industribahan bakar nabati.
13. Koperasi adalah Koperasi Primer sebagaimana dimaksuddalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 1992 tentangPerkoperasian, yang anggotanya terdiri dari PesertaKKP-E.
14. Penyuluh Pertanian, yang selanjutnya disebut penyuluhadalah petugas yang diberi tugas, tanggung jawab,wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat DinasTeknis setempat untuk mengesahkan RDKK.
15. Kebutuhan indikatif adalah biaya maksimum untuk setiapkomoditas yang didanai KKP-E per satuan luas dan/atauper unit usaha yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian.
16. Bank Pelaksana adalah Bank Umum yang ditunjuk danditetapkan oleh Menteri Keuangan untuk menyediakan,menyalurkan, dan menatausahakan KKP-E.
5
17. Alat dan atau mesin pertanian yang selanjutnya disebutalsintan adalah peralatan yang dioepasionalkan denganmotor penggerak maupun tanpa motor penggerak untukkegiatan usaha tanaman pangan, hortikultura,perkebunan dan peternakan termasuk kegiatan panendan pasca panen.
1.3. Tujuana. Memberikan acuan bagi pemangku kepentingan di pusat
dan daerah dalam pelaksanaan penyaluran danpengembalian KKP-E;
b. Mengoptimalkan pemanfaatan dana kredit yangdisediakan oleh perbankan untuk petani/peternak/pekebun yang memerlukan pembiayaan usahanya secaraefektif, efisien dan berkelanjutan;
c. Mendukung peningkatan produksi dalam peningkatanketahanan pangan nasional dan ketahanan energi lainmelalui pengembangan tanaman bahan baku bahan bakarnabati.
1.4. Sasarana. Terlaksananya penyaluran KKP-E kepada petani/peternak
/pekebun dan pengembalian kredit tepat waktu;b. Terpenuhinya modal bagi petani/peternak/pekebun dalam
melaksanakan usaha taninya;c. Meningkatnya penerapan teknologi anjuran bagi petani
/peternak /pekebun yang memanfaatkan kredit.
6
1.5. Landasan Hukuma. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79 / PMK.05 / 2007
juncto Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48 / PMK.05 /2009 dan jis Peraturan Menteri Keuangan Nomor 198 /PMK.05 / 2010 tentang Perubahan Kedua Atas PeraturanMenteri Keuangan Tentang Kredit Ketahanan Pangan danEnergi, antara lain menetapkan obyek pendanaan, sumberpendanaan, mekanisme pendanaan, persyaratan kredit,suku bunga, subsidi bunga, sanksi dan ketentuanperalihan;
b. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan/OT.140/1/2013 tanggal 22 Januari 2013 TentangPedoman Pelaksanaaan Kredit Ketahanan Pangan danEnergi, antara lain menetapkan pengertian, komoditasyang dibiayai, pesyaratan dan kewajiban penerima KKP-E,persyaratan dan kewajiban mitra usaha, plafon, kebutuhanindikatif, mekanisme pengajuan, penyaluran danpengembalian, pembinaan, monitoring dan evaluasi sertapelaporan.
7
BAB IIKETAHANAN PANGAN DAN KETAHANAN ENERGI
2.1. Ketahanan PanganProgram Ketahanan Pangan Tahun 2010-2014 difokuskanpada 5 (lima) komoditas pangan utama yaitu : padi (beras),jagung, kedelai, tebu (gula) dan daging sapi.Dalam rangka mencukupi kebutuhan bahan pangan utamadalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor panganmaka Pemerintah telah mencanangkan program pencapaianswasembada dan swasembada berkelanjutan. Swasembadaberkelanjutan ditargetkan untuk komoditas padi dan jagung,dengan sasaran peningkatan produksi dapat dipertahankanminimal sesuai dengan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.Sedangkan pencapaian swasembada yang ditargetkan untukTahun 2014, untuk tiga komoditas pangan utama yaitukedelai, gula dan daging sapi.
Tabel 1 : Sasaran Produksi Komoditas UtamaTahun 2010- 2014.
Komoditas Produksi( Ribu Ton)2010 2011 2012 2013 2014
A.Tanaman Pangan1. Padi 1)2. Jagung 2)3. Kedelai 2)
B. PerkebunanTebu (gula) 3)
C. C. PeternakanDaging Sapi
66.68019.8001.300
2.996
412
68.80022.0001.560
3.867
439
71.46524.0001.900
4.396
471
73.03826.0002.250
4.934
506
78.78029.0002.700
5.700
546Sumber : Renstra 2010-2014 Kementerian Pertanian1). .Gabah Kering Giling (GKG); 2). Pipilan Kering (PK); 3). Hablur.
8
Di samping lima komoditas pangan utama tersebut di atas,juga dikembangkan 34 komoditas unggulan nasional baikkomoditas pangan dan non pangan.Untuk mencapai sasaran produksi tahun 2010-2014 yang telahditetapkan diperlukan upaya-upaya sebagai berikut :
A. Sub Sektor Tanaman PanganUpaya pencapaian swasembada dan swasembadaberkelanjutan tanaman pangan ditempuh melalui :1. Peningkatan produktivitas hasil dengan meningkatkan
mutu intensifikasi, penerapan teknologi unggul tepatguna dan spesifik lokasi, penggunaan benih varietasunggul bermutu, penerapan pupuk berimbang danorganik;
2. Perluasan areal tanam melalui upaya khusus denganpeningkatan intensitas tanaman, tumpang sari, cetaksawah baru, optimalisasi pemanfaatan Jaringan IrigasiTingkat Usaha Tani (JITUT), Jaringan Irigasi Desa(JIDES), Tata Air Mikro (TAM) serta pompa, sumur danembung;
3. Pengamanan produksi melalui : PengendalianOrganisme Pengganggu Tanaman (OPT), PenangananPanen dan Pasca Panen, serta Pemanfaatan Alsintanmelalui pola UPJA;
4. Program peningkatan kesejahteraan petani melaluipeningkatan kemampuan kelembagaan kelompok tanidan Gabungan Kelompoktani (Gapoktan), manajemenusaha tani, kemampuan penangkar benih, penerapanSekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman danSumberdaya Terpadu (SLPTT) dan Magang Sekolah
9
Lapang Pelatihan Pendidikan Pertanian danKewirausahaan;
5. Dukungan pembiayaan melalui : Bantuan Sosial,Lembaga Mandiri Mengakar di Masyarakat (LM3),Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM),Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)dan optimalisasi pemanfaatan Kredit Ketahanan Pangandan Energi (KKP-E).
B. Sub Sektor HortikulturaPengembangan hortikultura tidak hanya berfokus produksisaja tetapi juga terkait peningkatan mutu, keamanan pangandan lingkungan. Upaya peningkatan produksi dan mutumelalui :1. Pengembangan dan pengutuhan kawasan , baik melalui
perluasan areal, peningkatan produktivitas dan mutu;2. Penyediaan (bantuan) benih hortikultura bermutu
varietas unggul;3. Penerapan budidaya yang baik (Good Agriculture
Practices);4. Revitalisasi sistem pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT), penyakit hewan karantinadan peningkatan keamanan pangan;
5. Peningkatan dan pemberdayaan kelembagaan petanimelalui Gapoktan, asosiasi, koperasi atau usaha lainberbadan hukum;
6. Penyediaan sarana produksi dan dukungan infrastrukturguna mendukung pengembangan agribisnis;
7. Penguatan kelembagaan ekonomi petani melaluiPMUK, LM3 dan Sekolah Lapangan Hortikultura;
10
8. Peningkatan fasilitasi investasi hortikultura melaluipeningkatan koodinasi, kerjasama dan promosi;
9. Pemasyarakatan produk hortikultura dari tingkatpengelola produksi hingga ke pusat promosi;
10. Optimalisasi pemanfaatan KKP-E.
C. Sub Sektor Perkebunan Khusus Tebu (Gula)Upaya pencapaian swasembada gula melalui :
1. Pelaksanaan bongkar ratoon dan rawat ratoon dalamupaya peningkatan produktivitas;
2. Perluasan kebun bibit;3. Perluasan areal pertanaman tebu utamanya ke luar
Jawa khususnya lahan kering;4. Penyediaan air melalui penyiapan embung-embung dan
sumber-sumber air serta pompanisasi;5. Penerapan pupuk berimbang dan pupuk organik;6. Peningkatan/pemanfaatan idle capacity pabrik gula
untuk mengolah raw sugar;7. Pengaturan tata niaga gula;8. Menyediakan tenaga pendamping di lokasi budidaya
tebu.9. Dukungan pembiayaan melalui : Penguatan Modal
Usaha Kelompok (PMUK), dan OptimalisasiPemanfaatan KKP-E;
D.Sub Sektor PeternakanUpaya percepatan swasembada daging sapi dan kerbaumelalui :1. Peningkatan produksi daging sapi, unggas dan
ketersediaan susu dalam negeri;2. Peningkatan ketersediaan pakan dan bibit sapi;
11
3. Peningkatan mutu bibit ternak sapi potong dan sapiperah ditempuh dengan pengembangan mutu genetikdengan pendekatan bioteknologi, inseminasi buatan danatau embrio transfer;
4. Peningkatan populasi dan optimalisasi produksi ternakruminansia melalui penerapan Good Farming Practices(GFP);
5. Pengembangan pakan sapi potong melalui perbaikanpadang penggembalaan dan pemanfaatan hasilsamping pertanian serta hasil samping industri pertanianmaupun pengembangan industri pakan ternak.
6. Pengendalian gangguan reproduksi dan penyakithewan menular melalui pemantauan terhadapkesehatan ternak khususnya kesehatan reproduksinya,serta penanganan kesehatan hewan mulai dari pedethingga ternak melahirkan.
7. Peningkatan mutu daging sapi potong denganmelengkapai sarana pendukung Rumah Potong Hewan(RPH) dengan melengkapi sarana pendukungnya dalamupaya penyediaan Aman Sehat Utuh Dan Halal (ASUH).
8. Pencegahan pemotongan sapi betina produktif.9. Optimalisasi pemanfaatan Penguatan Modal Usaha
Kelompok (PMUK), Lembaga Mandiri Mengakar diMasyarakat (LM3), Sarjana Membangun Desa(SMD)/Pemuda Membangun Desa (PMD), Kredit UsahaPembibitan Sapi (KUPS) dan Kredit Ketahanan Pangandan Energi (KKP-E).
12
2.2. Ketahanan EnergiKebijakan energi nasional ditujukan untuk menjaminkeamanan pasokan energi dalam negeri dan mendukungpembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu programketahanan energi diarahkan untuk mengurangiketergantungan sumber energi bahan bakar minyak yang takterbarukan. Untuk itu Pemerintah mendorong penggunaansumber energi dari bahan bakar nabati (biofuel) yangterbarukan yang antara lain komoditas ubi kayu, jagung dantetes tebu untuk dijadikan bioetanol.
Untuk menggerakkan pemanfaatan komoditas ubi kayu,jagung dan tetes tebu sebagai bahan bakar nabati makadiperlukan langkah-langkah dan upaya antara lain :(1) mendorong penyediaan tanaman biofuel termasuk benihdan bibitnya, (2) melakukan penyuluhan pengembanganbiofuel, (3) memanfaatkan lahan terlantar, dan (4) melakukansosialisasi pemanfaatan biofuel.
Komoditas ubi kayu dan tebu dapat secara bersama-samadapat digunakan untuk mendukung ketahanan pangannasional dan ketahanan energi. Pengembangan komoditasubi kayu dan tebu dapat digunakan sebagai bahan bakuenergi nabati (biofuel).
Produksi ubi kayu di beberapa daerah sudah dikembangkansebagai bahan baku pabrik yang menghasilkan ethanol. Padasaat sekarang terdapat sekitar 85 pabrik yang tersebar di 12propinsi yaitu : Lampung, Sumatera Barat, Jawa Barat, JawaTengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara,Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan,
13
Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Timur. Sasaran produksiubi kayu Tahun 2014 sebanyak 27.600.000 ton.
Untuk komoditas tebu diprioritaskan untuk swasembada gula,baru kemudian untuk mendukung ketahanan energi.Diharapkan melalui optimalisasi pemanfaatan KKP-Ekhususnya ubi kayu dan tebu dapat mendukung ketahananenergi nasional.
14
BAB IIIBANK PELAKSANA
KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI
3.1. Bank PelaksanaBank Pelaksana KKP-E meliputi 22 Bank yaitu 8 (delapan)Bank Umum : Bank BRI, Mandiri, BNI, Bukopin, CIMB Niaga,Agroniaga, BCA, dan BII serta 14 (empat belas) BankPembangunan Daerah (BPD) yaitu : BPD Sumatera Utara,Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, JawaTengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan,Kalimantan Selatan, Papua , Riau, Nusa Tenggara Barat danJambi.
3.2. Plafon KKP-EPlafon KKP-E secara nasional sebesar Rp. 9,650 trilyun yangmeliputi untuk sub sektor tanaman pangan : Rp. 2,284 trilyun,hortikultura: Rp. 737,530 milyar, perkebunan Rp. 3,384trilyun, peternakan : Rp. 2,931 trilyun dan pengadaan pangan:Rp. 312,980 milyar. Alokasi plafon KKP-E per sub sektor perwilayah (propinsi) secara rinci terdapat pada Lampiran 1 danRencana Tahunan Penyaluran (RTP) per bank terdapat padalampiran 2.
Alokasi tersebut sifatnya fleksibel dan dinamis yaitu dapatbergerak antar propinsi, tergantung kebutuhan dan propinsiyang bersangkutan pada Bank Pelaksana yang sama.
15
3.3. Suku bungaBesarnya tingkat bunga kredit bank, tingkat bunga kepadapeserta KKP-E, dan subsidi bunga adalah sebagai padaTabel 2 berikut.
Tabel 2. Tingkat Bunga Bank, Tingkat Bunga Peserta KKP-Edan Subsidi Bunga
No Uraian
TingkatBungaBank
TingkatBungakepadaPeserta
SubsidiBunga
1. KKP-E Tebu 12,0 % 7,5 % 4.,5 %2. KKP-E Lainnya 13,0 % 5,5 % 7,5 %
Keterangan : Ketentuan tingkat bunga tersebut i berlaku periode tanggal
1 Oktober 2013 s.d 31 Maret 2014 (ditinjau setiap 6 bulan). Tingkat bunga diterima bank LPS+6% (KKP-E Non Tebu) dan
LPS +5% (KKP-E Tebu). Suku bunga LPS Okt 2013-Maret 2014 : 7 %.
3.4. Sumber Dana dan Risiko Kredita. Sumber dana KKP-E berasal dari Bank Pelaksana;b. Risiko KKP-E ditanggung sepenuhnya oleh Bank
Pelaksana;c. Peran Pemerintah antara lain menyediakan subsidi suku
bunga dan risk sharing antara lain untuk komoditas padi,jagung dan kedelai.
d. Keputusan akhir kredit ada pada Bank mengingat risikokredit sepenuhnya ditanggung Bank.
16
BAB IVKETENTUAN POKOK KKP-E
4.1. Usaha dan Komoditas Yang Dibiayai KKP-E.
KKP-E digunakan untuk :a. Petani, dalam rangka pengembangan tanaman padi,
jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacanghijau, koro , sorgum dan/atau perbenihan (padi, jagungdan/atau kedelai);
b. Petani, dalam rangka pengembangan tanaman bawangmerah, cabai, kentang, bawang putih, tomat, buncis, sawi,kubis, jmaur tiram, jahe, kunyit, kencur, temulawak,pisang, salak, nenas, buah naga, melon, semangka,pepaya, strawberi, pemeliharaan manggis, mangga,durian, jeruk, apel dan/atau melinjo;
c. Petani, dalam rangka pengembangan perkebunan :budiaday tebu, pemeliharaan teh, kopi arabika, kopirobusta lada dan atau pala;
d. Peternak, dalam rangka pengembangan peternakan : sapipotong, sapi perah, kerbau, kambing/domba, ayam ras,ayam buras, itik, burung puyuh , kelinci dan atau babi;
e. Kelompok tani, gabungan kelompok tani dan koperasi,dalam rangka pengadaan gabah, jagung dan kedelai;
f. Kelompoktani, dalam rangka pengadaan/peremajaan alatdan mesin untuk mendukung usaha tanaman pangan,hortikultura, perkebunan dan peternakan meliputi meliputitraktor, power threser, tracer (alat tebang), corn sheller,pompa air, dryer, vacuum fryer, chopper, mesin tetas,pendingin susu, biodigester, mesin pembibitan(seedler),alat tanam biji-bijian (seeder), mesin panen
17
(paddy mower, reaper, combine harvester), mesinpenggilingan padi (rice miling unit), mesin pengupaskacang tanah (peanut shell), mesin penyawut singkong,juicer, mesin pengolah biji jarak, mesin pengolah pakan(mixer, penepung, pelet) dan atau kepras tebu.
4.2. Petani, Kelompoktani dan Koperasi Penerima KKP-E :
a. A. Persyaratan Petani penerima KKP-E, sebagai berikut :1. Petani/peternak/pekebun mempunyai identitas diri.2. Petani/peternak/pekebun dapat secara individu dan atau
menjadi anggota Kelompok Tani.3. Menggarap sendiri lahannya (petani pemilik penggarap)
atau menggarap lahan orang lain (petani penggarap).4. Apabila menggarap lahan orang lain diperlukan surat
kuasa/ keterangan dari pemilik lahan yang diketahui olehKepala Desa.
5. Luas lahan petani yang dibiayai maksimum 4 (empat) Hadan tidak melebihi plafon kredit Rp. 100 juta per petani/peternak/ pekebun.
6. Bagi petani/peternak/pekebun yang mengajukan plafonkredit lebih dari Rp. 50 juta harus memiliki Nomor PokokWajib Pajak (NPWP) dan persyaratan lain sesuaiketentuan Bank Pelaksana.
7. Petani peserta paling kurang berumur 21 (dua puluhsatu) tahun atau sudah menikah.
8. Bersedia mengikuti petunjuk Dinas Teknis/Badan yangmembidangi fungsi penyuluhan atau Penyuluh Pertaniandan mematuhi ketentuan-ketentuan sebagai pesertaKKP-E.
18
B. Persyaratan Kelompok Tani Penerima KKP-E, sebagaiberikut :1. Kegiatan usaha kelompok dapat dilakukan secara
mandiri dan atau bekerjasama dengan mitra usaha.Apabila kelompoktani bekerjasama dengan mitra usahaagar membuat kesepatan secara tertulis dalam bentukperjanjian kerjasama antara pihak-pihak yang bermitra;
2. Kelompok tani telah terdaftar pada Balai PenyuluhanPertanian/ Dinas Teknis terkait/Badan setempat;
3. Mempunyai anggota yang melaksanakan budidayakomoditas yang dapat dibiayai KKP-E;
4. Mempunyai organisasi dengan pengurus yang aktif,paling kurang ketua, sekretaris dan bendahara;
5. Mempunyai aturan kelompok yang disepakati olehseluruh anggota.
C. Persyaratan Koperasi penerima KKP-E, sebagai berikut :1. Berbadan hukum;2. Memiliki pengurus yang aktif;3. Memenuhi persyaratan dari Bank Pelaksana;4. Memiliki anggota yang terdiri dari petani; dan5. Memiliki bidang usaha di sektor pertanian.
4.3 Kewajiban Petani, Kelompoktani dan Koperasi PenerimaKKP-E:A. Kewajiban Petani Penerima KKP-E :
1. Petani/peternak/pekebun yang mengajukan kreditsecara individu perlu menyusun Rencana KegiatanUsaha (RKU);
2. Sebagai anggota kelompok tani, wajib menghadirimusyawarah kelompok tani dalam penyusunan RDKK;
19
3. Mengajukan kebutuhan kreditdalam musyawarahkelompok Tani;
4. Menandatangani RDKK sekaligus sebagai pemohonkebutuhan KKP-E;
5. Menandatangani daftar penerimaan kredit daripengurus Kelompok Tani;
6. Memanfaatkan KKP-E sesuai peruntukan denganmenerapkan anjuran teknologi budidaya dari DinasTeknis;
7. Membayar kewajiban pengembalian KKP-E sesuaijadwal.
B. Kewajiban Kelompok Tani Penerima KKP-E sebagaiberikut:1. Menyediakan formulir RDKK;2. Menyeleksi petani anggotanya calon penerima KKP-E;3. Menyusun RDKK bersama anggotanya dibantu oleh
petugas pertanian dan disahkan oleh pejabat yangdiberi kuasa oleh Dinas Teknis/Badan yangmembidangi penyuluhan pertanian setempat atauPenyuluh Pertanian;
4. Permohonan KKP-E yang dilakukan secara mandiri,RDKK yang sudah disahkan, langsung diajukan kreditkepada Bank Pelaksana berdasarkan kuasa darianggota kelompok;
5. Bagi kelompoktani yang mengajukan kredit langsung keBank, kelompok tani menandatangani akad kreditdengan Bank Pelaksana;
6. Menerima dan menyalurkan kredit kepada anggotakelompok;
20
7. Melaksanakan administrasi kredit sesuai ketentuanyang berlaku;
8. Mengawasi penggunaan kredit oleh anggota kelompok;9. Melakukan penagihan kepada anggota kelompok dan
menyetorkan pengembalian sesuai jadwal yangditetapkan, serta bertanggung jawab penuh ataspelunasan kredit petani kepada Bank Pelaksana.
C. Kewajiban Koperasi Penerima KKP-E sebagai berikut :1. Menyeleksi kelompok tani anggota koperasi sebagai
calon peserta KKP-E;2. Memeriksa kebenaran RDKK yang diajukan oleh
kelompok tani;3. Menyusun dan menandatangani rekapitulasi RDKK
berdasarkan RDKK yang diajukan Kelompok Tani;4. Pengurus koperasi mengajukan permohonan KKP-E
langsung kepada Bank Pelaksana dan dilampirirekapitulasi RDKK yang telah disahkan pejabat yangdiberi kuasa oleh Dinas Teknis/Badansetempat/Penyuluh Pertanian;
5. Menandatangani akad kredit dengan Bank Pelaksana;6. Menerima dan menyalurkan KKP-E dari Bank
Pelaksana kepada anggotanya melalui kelompok tani;7. Melaksanakan administrasi kredit sesuai pedoman dan
peraturan yang ditetapkan oleh Bank Pelaksana;8. Mengawasi penggunaan kredit petani /kelompoktani
anggotanya;9. Melakukan penagihan kepada kelompok tani dan
menyetorkan pengembalian sesuai jadwal yangditetapkan, serta bertanggung jawab penuh ataspelunasan kredit petani kepada Bank Pelaksana;
21
10.Memberikan bukti pelunasan kredit dari Bank kepadaKelompok Tani;
11.Dalam hal koperasi sebagai penerima kreditpengadaan pangan, koperasi mengajukan danmenandatangani akad kredit dengan Bank Pelaksanadan mengembalikan kredit sesuai jadwal.
4.4 Mitra Usaha Dalam Pelaksanaan KKP-E
A. Persyaratan Mitra Usaha :1. Berbadan hukum dan memiliki usaha terkait dengan
bidang tanaman pangan, hortikultura, peternakan,perkebunan, dan atau di bidang pengolahan energilain;
2. Bermitra dengan petani/kelompoktani/Gapoktan danatau koperasi. Jika mitra usahanya koperasi harusbermitra dengan petani/ kelompoktani/ Gapoktan;
3. Bertindak sebagai penjamin pasar dan atau penjaminkredit (avalis) sesuai kesepakatan antara petani/kelompok tani/ Gapoktan dan atau koperasi,kesepakatan antara petani/ kelompoktani/ Gapoktandengan mitra usaha dibuat secara tertulis dalambentuk perjanjian kerjasama sesuai kesepakatanpihak-pihak bermitra.
B. Kewajiban Mitra Usaha :1. Membantu Kelompok Tani menyusun rencana usaha
yang dituangkan dalam RDKK.2. Menandatangani RDKK yang disusun oleh kelompok
tani.
22
3. Mendorong Kelompok Tani untuk melaksanakankegiatan produksi dengan menerapkan teknologianjuran.
4. Membina kelompok tani/Gapoktan dan atau koperasi diwilayah kerjanya guna mengoptimalkan pemanfaatankredit secara tepat.
5. Mengawasi atas penggunaan dan pengembalianKKP-E.
6. Menampung dan atau mengolah hasil produksi darikelompok tani/Gapoktan/koperasi.
7. Menjamin pemasaran hasil produksi dan ataumenjamin pengembalian kredit kelompoktani/Gapoktan dan atau koperasi apabila mitra usahasebagai avalis.
8. Melakukan koordinasi dengan Dinas Teknis terkaitsetempat.
9. Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasamaantara kelompok tani/gapoktan dan atau koperasi.
4.5. Kebutuhan Indikatif
1. Besarnya KKP-E maksimal untuk komoditas tanamanpangan per ha, yaitu padi sawah irigasi Rp. 10,187 juta,padi gogo rancah/ladang Rp.12,660 juta, padi hibrida Rp.10,750 juta, Padi pasang surut/lebak Rp. 8,000 juta,jagung Rp8,815 juta, kedelai Rp. 7,660 juta,sorgumRp.9,547 juta, ubi kayu Rp. 7,462 juta dan ubi jalar Rp.10,370 juta, kacang tanah Rp. 9,137 juta, kacang hijau Rp.6,510 juta, koro Rp. 7,340 juta per Ha, perbenihan padiRp11,425 juta, padi hibrida Rp28,730 juta, jagung Rp.10,225 juta dan kedelai Rp. 8,495 juta.
23
2. Besarnya KKP-E maksimal untuk komoditas hortikulturaper ha, yaitu cabai Rp. 60,850 juta,bawang merah Rp.53,950 juta, kentang Rp. 53,850 juta, bawang putih Rp.43,900 juta, tomat Rp42,975 juta, sawi Rp. 22,550 juta,buncis Rp. 81,350 juta, kubis Rp. 22,550 juta, jamur tiramRp. 51,250 juta, Jahe Rp. 57,550 juta, kencur Rp. 52,400juta, kunyit Rp46,220 juta,, temulawak p. 47,250 juta,pisang Rp. 19,650 juta, nenas Rp. 39,950 juta, buah nagaRp. 99,879 juta, melon Rp. 54,889 juta, semangka Rp.32,273 juta, pepaya Rp. 20,650 juta, salak Rp. 51,225 juta,strawberi Rp. 100,000 juta, pemeliharaan durian Rp.36,518 juta, mangga Rp. 23,945 juta, manggis Rp. 29,125juta, jeruk Rp. 76,250 juta, apel Rp. 63,412 juta danmelinjo Rp. 41,925 per ha.
3. Besarnya KKP-E maksimal untuk pengembanganperkebunan per Ha yaitu budidaya tebu per ha Rp. 25,300juta, pemeliharaan teh Rp. 10,314 juta, kopi robusta Rp.22,804 juta, kopi arabika Rp. 26,702 juta dan, lada Rp.16,264 juta dan pala Rp. 11,540 juta per ha.
4. Besarnya KKP-E maksimal untuk pengembanganpeternakan, yaitu ayam buras Rp. 100 juta, ayam raspetelur Rp. 100 juta, ayam ras pedaging Rp. 100 juta, ItikRp. 100 juta, burung puyuh Rp. 100 juta, kelinci Rp. 100juta, sapi potong dan sapi perah Rp. 100 juta, budidayadan pembesaran sapi potong/sapi perah Rp. 100 juta,penggemukan sapi perah jantan/sapi potong Rp. 100 juta,kambing/domba Rp. 100 juta, kerbau Rp. 100 juta, danbabi Rp. 100 juta per satuan unit usaha.
24
5. Besarnya KKP-E untuk kelompok tani, gabungan kelompoktani dan koperasi dalam rangka pengadaan pangan(gabah, jagung dan kedelai) setinggi-tingginya Rp. 500juta.
6. Besarnya KKP-E untuk kelompoktani dalam rangkapengadaan/peremajaan alat dan mesin untuk mendukungusaha tanaman pangan, hortikultura, peternakan danperkebunan setinggi-tingginya Rp. 500 juta.
Secara rinci kebutuhan indikatif kredit masing-masing komoditasbutir 4.5. huruf 1 s/d 4 terdapat pada lampiran 3.
25
BAB VMEKANISME PENCAIRAN DAN PENGEMBALIAN KKP-E
Prosedur pencairan dan pengembalian KKP-E sebagai berikut :Prosedur awal pengajuan permohonan KKP-E sama untuk semuakegiatan usaha, baik dilaksanakan oleh petani/ peternak/ pekebunsecara individu, kelompoktani secara mandiri, atau yangbekerjasama dengan mitra usaha baik oleh petani / peternak/pekebun, kelompoktani/ koperasi yang membutuhkan pembiayaanKKP-E.
Bagi petani secara individu wajib melakukan penyusunanRencana Kebutuhan Usaha (RKU). Sedangkan bagi kelompoktani/Gapoktan wajib menyusun Rencana Definitif KebutuhanKelompok (RDKK) sebagai dasar perencanaan kebutuhan KKP-E,dengan memperhatikan kebutuhan indikatif yang telah ditetapkan.
Contoh blanko RDKK dan RKU petani tercantum pada lampiran 4s/d 9.
5.1 Kegiatan usaha dilaksanakan secara mandiri1. Permohonan KKP-E yang dilakukan secara mandiri oleh
petani/peternak/pekebun secara individu ataukelompoktani, dapat langsung diajukan kepada BankPelaksana dengan dilampiri RKU/ RDKK yang telahditandatangani petani/ peternak/ pekebun/ kelompok tanidan disahkan oleh pejabat yang diberi wewenang dariDinas Teknis/Badan setempat atau Penyuluh Pertanian.
26
2. Permohonan kredit diteliti oleh Bank Pelaksana danapabila memenuhi syarat, maka petani/peternak/ pekebun/Kelompoktani melakukan akad kredit dengan BankPelaksana.
3. Bank Pelaksana merealisasikan KKP-E pada waktu danjumlah sesuai kebutuhan kepada petani/peternak/ pekebunatau Kelompoktani/Koperasi.
4. Kelompok Tani/koperasi meneruskan KKP-E pada waktudan jumlah sesuai kebutuhan kepada petani/anggotaKelompoktani.
5. Petani/ Kelompoktani harus mengembalikan kewajibanKKP-E kepada Bank Pelaksana sesuai dengan jadwal,tanpa harus menunggu saat jatuh tempo.
5.2. Kegiatan usaha melalui koperasi1. Permohonan KKP-E yang diajukan melalui Koperasi
disampaikan kepada Bank Pelaksana dilampiri denganRekapitulasi RDKK dan RDKK yang telah ditandatanganiKelompoktani dan telah disahkan oleh pejabat yang diberiwewenang Dinas Teknis/Badan setempat atau PenyuluhPertanian;
2. Pengurus koperasi menandatangani akad kredit denganBank Pelaksana;
3. Bank Pelaksana merealisasikan KKP-E pada waktu danjumlah sesuai kebutuhan kepada koperasi untukditeruskan kepada kelompok tani anggotanya;
4. Kelompok Tani meneruskan KKP-E pada waktu danjumlah sesuai kebutuhan kepada Petani/anggotaKelompok Tani;
27
5. Petani/Kelompok Tani harus mengembalikan kewajibanKKP-E melalui koperasi kepada Bank Pelaksana sesuaidengan jadwal, tanpa harus menunggu saat jatuh tempo.
Gambar 1. Prosedur Penyaluran KKP-E kepada petani/peternak/ pekebun secara individu atau Kelompoktani/ Koperasi secara langsung ke Bank.
Keterangan :1. Petani/peternak/pekebun yang langsung mengajukan kredit
secara individu menyusun Rencana Kebutuhan Usaha(RKU) dan bagi kelompok Tani menyusun menyusun RDKK(Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) dibantu olehPetugas Dinas Teknis /Badan setempat atau PenyuluhPertanian;
DinasTeknis/Badan
Terkait
Bank Pelaksana
KelompokTani/Koperasi
Petani/peternak/pekebun
3 5Koordinasi
3/ 64
5123 5
Pembinaan
57
7
28
2.Pejabat Dinas Teknis/Badan setempat atau PenyuluhPertanian mensahkan RKU atau RDKK;
3.Rencana Kebutuhan Usaha (RKU) petani/peternak/pekebunan dan atau RDKK yang sudah disahkan diajukanlangsung ke Bank Pelaksana;
4. Bank pelaksana meneliti kelengkapan dokumen usulankredit, dan apabila dinilai layak dan memenuhi syarat,kemudian petani/peternak menandatangani akad kreditdengan cabang Bank Pelaksana dan menyalurkan kredit kepetani/peternak.
5. Jika petani mengajukan kredit melalui Kelompok Tani makaRDKK diajukan ke bank pelaksana, jika memenuhi syaratkelompok tani menandatangi akad kredit dan KKP-E akandisalurkan kepada petani anggota kelompok.
6. Petani/ peternak/ pekebun yang secara individu langsungmengembalikan kredit kepada Bank pelaksana sesuaijadwal, dan bila melalui kelompoktani anggotamengembalikan kepada kelompoktani;
7. Kelompok tani mengembalikan KKP-E langsung kepadaBank Pelaksana sesuai jadwal yang disepakati dalam akadkredit.
5.3. Kegiatan usaha bekerjasama dengan Mitra Usaha1. Kegiatan usaha yang dilaksanakan bekerjasama dengan
mitra usaha baik petani, kelompok tani dan atau koperasi,maka Rencana Kebutuhan Usaha Petani (RKU)/RDKK yangtelah disusun oleh kelompoktani, disahkan oleh pejabatyang diberi kuasa oleh Dinas Teknis/Badansetempat/Penyuluh Pertanian dan Mitra Usaha diajukankepada Bank Pelaksana.
29
2. Kelompok tani dan atau koperasi menandatangani akadkredit.
3. Bank Pelaksana merealisasikan KKP-E pada waktu danjumlah sesuai kebutuhan kepada petani/kelompok tani danatau koperasi untuk diteruskan kepada petani anggotakelompok tani atau anggota koperasi.
4. Dalam hal mitra usaha sebagai avalis kredit, pengelolaankredit diatur sesuai kesepakatan pihak-pihak yang bermitrayang dituangkan pada perjanjian kerjasama.
Gambar 2. Prosedur Penyaluran KKP-E oleh petani/kelompoktani/koperasi yang bekerjasama denganMitra Usaha.
Keterangan :1. Petani menyusun Rencana Kebutuhan Usaha dan Kelompok
Tani menyusun Rencana Definitif Kebutuhan KelompokRDKK dibantu oleh Petugas Dinas Teknis setempat/Badanatau Penyuluh Pertanian.
Petani/KelompokTani/Koperasi
3 4
1
7/8Koordinasi
2
2DinasTeknis/Badan
6
5
2
Mitra Usaha(Perusahaan/Koperasi)
Koordinasi
Koordinasi
Bank Pelaksana
30
2. Pejabat yang diberi kuasa Dinas Teknis/Badan setempat/Penyuluh Pertanian terkait mensahkan RKU atau RDKK yangdiketahui oleh Mitra Usaha.
3. RDKK yang sudah disahkan diajukan langsung ke BankPelaksana.
4. Bank pelaksana meneliti kelengkapan dokumen RKU/RDKK,dan apabila dinilai layak kemudian bank menandatanganiakad kredit dengan petani/kelompok tani, selanjutnyamenyalurkan KKP-E kepada Kelompok Tani.
5. Dalam hal petani/kelompoktani/koperasi bekerjasama denganMitra Usaha (Perusahaan BUMN, BUMD, Koperasi, Swastalain yang memiliki usaha bidang pertanian), maka mitra usahadapat bertindak sebagai penjamin pasar atau kredit (avalis)sesuai perjanjian pihak yang bermitra.
6. Jika mitra usaha sebagai avalis sebagian pengelolaan kreditsesuai perjanjian dapat dikuasakan kepada mitra usaha. Bagimitra usaha berbentuk koperasi maka koperasi bertindaksebagai penjamin pasar atau kredit (avalis) terhadapanggotanya.
7. Mitra usaha menjamin pemasaran hasil produksi petani/kelompoktani/koperasi dan membantu kelancaranpengembalian kreditnya yang berkoordinasi dengan BankPelaksana.
8. Petani/kelompoktani/koperasi mengembalikan KKP-Elangsung kepada Bank pelaksana sesuai jadwal yangdisepakati dalam akad kredit.
31
BAB VIPEMBINAAN, MONITORING DAN EVALUASI SERTA
PELAPORAN
Dalam upaya pelaksanaan KKP-E di tingkat lapangan, agarpenyaluran, pemanfaatan dan pengembaliannya berjalan lancar,sesuai ketentuan yang berlaku dan dapat memberikan manfaatbagi petani/peternak maka diperlukan adanya kegiatanpembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan secara rutin.
6.1. Pembinaan1. Pembinaan dalam pelaksanaan KKP-E di tingkat pusat
dilakukan oleh Kementerian Pertanian c.q. DirektoratPembiayaan Pertanian Ditjen Prasarana dan SaranaPertanian, Direktorat Teknis terkait, KementerianKeuangan dan Bank Pelaksana KKP-E. SedangkanPembinaan di tingkat propinsi dan kabupaten/kotadilakukan Dinas Teknis/Badan berkoordinasi denganinstansi tekait lainnya dan Cabang Bank Pelaksanasetempat.
2. Tugas Dinas Teknis/Badan dalam pembinaan diarahkan :a) Menginventarisir petani/peternak/pekebun dan
kelompoktani (CPCL) yang layak usahanya untukdibiayai KKP-E;
b) Membimbing petani/peternak/pekebun, dankelompoktani dalam penyusunan rencana kebutuhanusaha atau RDKK;
32
c) Melakukan sosialisasi sumber pembiayaan pertaniankepada petani/peternak/pekebun dan penyuluhpertanian di tingkat lapangan;
d) Melakukan intermediasi akses pembiayaan ke Bankpelaksana setempat;
e) Memfasilitasi mencarikan penjamin pasar hasil produksiatau penjamin kredit;
f) Membimbing, mendampingi dan mengawalpetani/peternak/pekebun dan kelompoktani dalampemanfaatan KKP-E secara optimal, sehingga mau danmampu menerapkan teknologi anjuran gunameningkatkan mutu intensifikasinya;
g) Memberikan pemahaman kepada petani/peternak/pekebun dan kelompoktani bahwa kredit yang diterimawajib dikembalikan sesuai jadwal.
6.2. Monitoring dan Evaluasi1. Monitoring secara terencana dan teratur mulai dari aspek
rencana penyaluran, perkembangan penyaluran, kelompoksasaran dan pengembalian KKP-E dilakukan secaraperiodik berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, propinsidan pusat;
2. Monitoring di tingkat pusat dilakukan oleh Tim Monitoringdan Evaluasi KKP-E (Tim Monev KKP-E), dan di tingkatpropinsi serta kabupaten/kota dilakukan Tim Teknispropinsi/kabupaten/kota yang dibentuk beraggotakaninstansi terkait dan Cabang Bank Pelaksana setempat;
3. Monitoring dan evaluasi diarahkan pada pelaksanaanKKP-E secara menyeluruh mulai dari (a) pemahamanterhadap Peraturan dan pedoman Teknis, (b) pelaksanaanCPCL petani yang membutuhkan kredit, (c) mekanisme
33
pengajuan, penyaluran dan pengembalian KKP-E, (d)pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait danCabang Bank pelaksana , (e) melakukan identifikasi danupaya pemecahan permasalahan dilapangan, (f)mengevaluasi dan merumuskan saran penyempurnaanskema KKP-E dan (g) menyampaikan laporan secaraberkala sesuai tugas dan tanggung jawabmya.
6.3. Pelaporan1. Bank Pelaksana wajib menyusun dan menyampaikan
laporan bulanan kepada Direktorat Pembiayaan Pertanian,Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana PertanianKementerian Pertanian paling lambat tanggal 25 bulanberikutnya secara rutin.
2. Cabang Bank Pelaksana KKP-E wajib menyampaikanlaporan bulanan perkembangan penyaluran danpengembalian KKP-E yang dikelolanya kepada DinasTeknis (Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan,Peternakan) setempat selambat-lambatnya tanggal 10bulan berikutnya.
3. Dinas Teknis (Tanaman Pangan dan Hortikultura,Perkebunan, Peternakan) menyampaikan laporanpenyaluran dan pengembalian KKP-E kepada DirektoratPembiayaan Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana danSarana Pertanian, Kementerian Pertanian.
Contoh blanko pelaporan KKP-E terdapat pada lampiran 10.
34
6.4. Indikator Keberhasilan
1. Plafon/Rencana Tahunan Penyaluran KKP-E yang telahdisediakan Bank Pelaksana dapat disalurkan kepadapetani/peternak/pekebun, Kelompoktani atau koperasi.
2. Petani/peternak/pekebun mendapatkan modal usahadengan suku bunga yang disubsidi oleh pemerintah.
3. Peningkatan penerapan teknologi anjuran dan berdampakpada peningkatan hasil diatas rata-rata.
35
BAB VIIPENUTUP
Pedoman Teknis Skema Kredit Ketahanan Pangan dan Energi(KKP-E) merupakan tindak lanjut diterbitkannya Peraturan MenteriKeuangan Nomor 79/PMK.05/ 2007 juncto Peraturan MenteriKeuangan Nomor 48/PMK.05/2009 dan jis Peraturan MenteriKeuangan Nomor 198/PMK.05/2010 tentang Perubahan KeduaAtas Peraturan Menteri Keuangan tentang Kredit KetahananPangan dan Energ , serta Peraturan Menteri Pertanian NomorNomor 12/Permentan/OT.140/1/2013 tentang PedomanPelaksanaan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi.
Pedoman Teknis Skema KKP-E ini selalu disempurnakan sesuaiperkembangan dan kebutuhan di lapangan. Pedoman Teknis inisebagai acuan bagi pemangku kepentingan dalam pelaksanaanKKP-E baik di pusat dan daerah, sehingga penyaluran danpengembalian KKP-E dapat berjalan lancar, baik dan tepatsasaran.
Jakarta, Januari 2014Direktorat Pembiayaan Pertanian
Ditjen. Prasarana dan Sarana Pertanian
36
Pen
gem
bang
anP
enge
mba
ngan
Pen
gem
bang
anP
enge
mba
ngan
Pen
gada
an p
anga
nP
enge
mba
ngan
TO
TA
L
Pad
i, J
agun
g da
nU
bi K
ayu,
Ubi
Jal
ar,
Per
kebu
nan
Hor
tikul
tura
gaba
h, J
agun
gP
eter
naka
nP
LAF
ON
Ked
ele
Kc.
Tan
ah d
an K
oro
dan
Ked
ele
1. D
I A
ceh
10.0
005.
000
- 5.
000
500
14.0
0034
.500
2. S
umut
48.7
5040
.080
140
40.0
559.
430
74.7
7021
3.22
5
3. S
umba
r34
.085
10.0
00-
33.2
255.
650
100.
000
182.
960
4. R
iau
18.0
0010
.000
- 20
.000
5.50
028
.000
81.5
00
5. J
ambi
18.4
2522
.000
390
23.5
004.
530
9.18
078
.025
6. S
umse
l45
.080
15.0
00-
30.2
2517
.000
22.0
0012
9.30
5
7. B
engk
ulu
25.0
0010
.000
-30
.000
1.00
041
.000
107.
000
8. L
ampu
ng72
.770
154.
500
115.
000
61.5
006.
500
92.0
0050
2.27
0
9. D
K I
5.00
015
0 -
5.00
05.
000
-15
.150
10.
Jab
ar15
3.69
011
1.50
046
3.00
093
.260
36.0
0031
9.00
01.
176.
450
11.
Jat
eng
140.
440
100.
000
1.00
5.00
065
.030
39.5
0030
7.75
01.
657.
720
12.
D I
Y26
.325
42.0
2515
4.50
031
.490
7.55
022
0.85
048
0.74
0
13.
Jat
im24
6.02
514
4.50
01.
621.
000
105.
455
82.6
5080
0.00
02.
999.
630
14.
Bal
i64
.980
20.0
00 -
22.5
0023
.500
445.
905
576.
885
15.
N T
B55
.815
20.0
00 -
20.2
256.
200
49.4
2715
1.66
7
16.
N T
T10
.795
23.0
00 -
15.0
002.
000
13.0
0063
.795
17.
Kal
bar
11.0
0010
.000
-10
.000
1.00
010
.000
42.0
00
18.
Kal
teng
10.0
007.
000
-1.
000
1.00
015
.000
34.0
00
19.
Kal
sel
95.7
4540
.025
-10
.275
4.55
084
.080
234.
675
20.
Kal
tim5.
000
5.00
0 -
15.0
0050
05.
000
30.5
00
21.
Sul
ut5.
360
15.0
00 -
10.2
256.
000
5.00
041
.585
22.
Sul
teng
10.9
005.
000
-10
.000
2.00
06.
000
33.9
00
23.
Sul
sel
101.
725
41.0
0020
.000
35.5
6519
.500
161.
000
378.
790
24.
Sul
tra
14.0
007.
000
-3.
000
1.50
020
.000
42.5
00
25.
Mal
uku
2.30
010
.000
-5.
000
280
5.00
022
.580
26.
Pap
ua23
.270
20.0
005.
000
11.0
0011
.000
43.0
0011
3.27
0
27.
Ban
ten
42.7
8011
.000
-3.
000
6.00
05.
000
67.7
80
28.
Ban
gka
Bel
itung
810
850
-1.
400
300
-3.
360
29.
Gor
onta
lo41
.000
10.0
00-
15.0
005.
000
7.00
078
.000
30.
Sul
bar
10.0
001.
000
-1.
400
1.00
015
.000
28.4
00
31.
Mal
uku
Uta
ra1.
500
7.00
0 -
600
280
5.00
014
.380
32.
Irja
bar
1.29
010
.000
-60
028
05.
000
17.1
70
33.
Kep
. Ria
u45
05.
000
-3.
000
280
3.00
011
.730
1.35
2.31
093
2.63
03.
384.
030
737.
530
312.
980
2.93
0.96
29.
650.
442
Lam
pira
n 1
. T
OTA
L A
LOK
AS
I KR
ED
IT K
ETA
HA
NA
N P
AN
GA
N D
AN
EN
ER
GI (
KK
P-E
) ME
NU
RU
T K
EG
IATA
N U
SA
HA
PE
R P
RO
PIN
SI
(Jut
a R
upia
h)
T O
T A
L
No.
Pro
pins
i
37
(Rp.
Juta)
Komi
tmen
RTP
Komi
tmen
RTP
Komi
tmen
RTP
Komi
tmen
RTP
Komi
tmen
RTP
Komi
tmen
RTP
1 BR
I1.7
00.00
01.7
00.00
060
0.000
600.0
001.7
76.00
01.7
76.00
01.7
83.00
01.7
83.00
012
4.000
124.0
005.9
83.00
05.9
83.00
02
BNI
80.00
026
.200
10.00
07.5
0027
5.000
250.0
0023
5.500
43.00
017
.850
-61
8.350
326.7
003
Bank
Man
diri
125.0
0015
.000
20.00
0-
215.0
00-
100.0
0020
.000
20.00
0-
480.0
0035
.000
4 Bu
kopin
148.0
009.5
0010
.000
1.000
517.0
0040
0.000
10.00
010
.000
50.00
05.0
0073
5.000
425.5
005
BCA
5.000
--
--
-50
.000
20.00
0-
-55
.000
20.00
06
Bank
Agron
iaga
50.00
037
.500
35.00
026
.250
310.0
0011
8.000
25.00
06.5
003.0
002.2
5042
3.000
190.5
007
BII
50.00
0-
--
25.00
025
.000
30.00
030
.000
--
105.0
0055
.000
8 Ba
nk CI
MB Ni
aga
10.00
0-
10.00
0-
150.0
00-
15.00
0-
5.000
-19
0.000
-9
BPD S
umut
4.245
200
3.830
1.300
140
7.770
2.500
3.180
19.16
54.0
0010
BPD N
agari
3.600
2.000
3.000
1.000
-83
.000
22.00
040
090
.000
25.00
011
BPD S
umse
l-
--
10.00
010
.000
10.00
010
.000
20.00
020
.000
12 BP
D Jab
ar9.0
004.0
008.5
00-
20.00
017
.000
57.00
09.1
003.5
0050
98.00
030
.150
13 BP
D Jate
ng7.5
002.8
555.0
002.2
5310
.000
10.00
058
.250
56.27
42.0
001.0
0082
.750
72.38
214
BPD D
IY1.2
005.0
0092
55.0
0050
01.0
0011
.850
20.00
055
01.0
0015
.025
32.00
015
BPD J
atim
26.00
011
.950
10.00
05.2
5080
.000
27.85
020
0.000
39.95
040
.000
356.0
0085
.000
16 BP
D Bali
30.00
02.5
006.0
00-
213.9
0524
7.000
15.50
0-
261.9
0525
3.000
17 BP
D Suls
el-
200
-20
0-
200
1.000
200
-20
01.0
001.0
0018
BPD K
alsel
4.580
7.116
275
180
-1.0
801.0
4455
0
6.4
858.3
4019
BPD P
apua
20.00
015
.000
10.00
02.0
005.0
0050
010
.000
12.00
010
.000
500
55.00
030
.000
20 BP
D Riau
5.000
1.000
5.000
3.000
-20
.000
70.00
05.0
001.0
0035
.000
75.00
021
BPD N
TB3.6
353.6
33-
-4.4
273.9
84-
8.062
7.617
22BP
D Jam
bi2.1
803.5
0039
04.1
802.4
5012
.700
2.284
.940
1.841
.154
737.5
3066
0.933
3.384
.030
2.625
.550
2.930
.962
2.406
.552
312.9
8014
5.000
9.650
.442
7.679
.189
TOTA
L
JUML
AH
Lamp
iran 2
. KOM
ITMEN
DAN R
ENCA
NA TA
HUNA
N PEN
YALU
RAN K
KP-E
TAHU
N 201
4 PER
BANK
No.
Bank
Pelak
sana
Sub S
ektor
Peng
emb.T
an Pa
ngan
Peng
emb.H
ortiku
ltura
Peng
. Perk
ebun
anPe
ngem
b. Pe
terna
kan
Peng
adaa
n Pan
gan
38
Lampiran 3. TABEL KEBUTUHAN INDIKATIF KKP-E
I. Tabel Besarnya Kebutuhan Indikatif Kredit Per Hektar
A. Tanaman Padi Sawah Irigasi, Gogo Rancah/Padi Ladang, PadiHibrida, Pasang Surut/Lebak
No KomponenPadi Sawah
Irigasi(Rp.)
GogoRancah/
Padi Ladang(Rp.)
Padi Hibrida(Rp.)
PasangSurut/Lebak(Rp.)
1.2.3.4.
5.
6.
7.
8.
BenihPupukPestisidaBiaya Garap danPemeliharaanBiaya Panen danPasca PanenBiaya SertifikasiLahanBiaya AsuransiTanamanBiaya Beban Hidup
187.5002.250.000
200.0003.800.000
2.200.000
750.000
200.000
600.000
440.0004.110.000
200.0004.160.000
2.200.000
750.000
200.000
600.000
750.0002.250.000
200.0003.800.000
2.200.000
750.000
200.000
600.000
300.0001.550.000
200.0002.200.000
2.200.000
750.000
200.000
600.000Jumlah 10.187.500 12.660.000 10.750.000 8.000.000
B. Tanaman Jagung , Kedelai dan Sorgum
No. Komponen Jagung(Rp.)
Kedelai(Rp.)
Sorgum(Rp.)
1.2.3.4.
5.
6.7.8.
BenihPupukPestisidaBiaya Garap danPemeliharaanBiaya Panen dan PascaPanenBiaya Sertifikasi LahanBiaya Asuransi TanamanBiaya beban hidup
675.0001.870.000
200.0001.920.000
2.600.000
750.000200.000600.000
500.0001.535.000
375.0002.200.000
1.400.000
750.000300.000600.000
300.0001.707.500
-4.320.000
1.620.000
750.000250.000600.000
Jumlah 8.815.000 7.660.000 9.547.500
39
C. Tanaman Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah, Korodan Kacang Hijau
No KomponenUbi Kayu
(Rp.)Ubi Jalar
(Rp.)
KacangTanah(Rp.)
Koro(Rp.)
KacangHijau(Rp)
1.2.3.4.
5.
6.
7.
8.
BenihPupukPestisidaBiaya Garap &PemeliharaanBiaya Panen danPasca PanenBiaya SertifikasiLahanBiaya AsuransiTanamanBiaya Beban Hidup
1.500.0001.932.500
-1.560.000
1.000.000
750.000
120.000
600.000
3.200.0002.140.000
-2.450.000
1.050.000
750.000
180.000
600.000
2.400.000457.500100.000
2.880.000
1.800.000
750.000
150.000
600.000
800.000770.000300.000
2.000.000
2.000.000
750.000
120.000
600.000
375.000205.000100.000
2.760.000
1.600.000
750.000
120.000
600.000Jumlah 7.462.500 10.370.000 9.137.500 7.340.000 6.510.000
D. Perbenihan Padi, Jagung dan Kedelai
No KomponenPadi(Rp.)
PadiHibrida(Rp.)
Jagung(Rp.)
Kedelai(Rp.)
1.2.3.4.
5.
6.7.8.
9.
10.
BenihPupukPestisidaBiaya Garap danPemeliharaanBiaya Panen danPasca PanenSarana PengepakanSertifikasi benihBiaya SertifikasiLahanBiaya AsuransiTanamanBiaya Beban Hidup
250.0002.950.0001.060.0003.875.000
1.200.000
500.00040.000
750.000
200.000
600.000
4.000.0001.055.0001.130.000
17.605.000
2.800.000
250.00040.000
750.000
500.000
600.000
450.0002.950.000
760.0002.275.000
1.000.000
1.200.00040.000
750.000
200.000
600.000
800.0001.400.000
660.0002.995.000
800.000
250.00040.000
750.000
200.000
600.000Jumlah 11.425.000 28.730.000 10.225.000 8.495.000
40
E. Tanaman Cabai, Bawang Merah, Kentang, dan Bawang Putih
No. KomponenCabai
(Rp.)
BawangMerah(Rp.)
Kentang
(Rp.)
BawangPutih(Rp.)
1.2.3.4.5.6.
7.
8.
9.
BenihPupukPestisidaTenaga kerjaPeralatanBudidayaPanen dan PascaPanenBiaya SertifikasilahanBiaya AsuransiTanamanBiaya BebanHidup
2.000.00010.500.00012.000.00022.500.0007.500.0004.000.000
750.000
1.000.000
600.000
13.000.0008.200.0003.200.000
19.000.0005.500.0002.700.000
750.000
1.000.000
600.000
15.000.0007.800.0004.200.000
16.500.0006.200.0001.800.000
750.000
1.000.000
600.000
8.400.0007.600.0004.200.000
13.400.0005.500.0002.600.000
750.000
850.000
600.000
Jumlah 60.850.000 53.950.000 53.850.000 43.900.000
F. Tanaman Tomat, Sawi, Buncis, dan Kubis
No. Komponen Tomat(Rp.)
Sawi(Rp.)
Buncis(Rp.)
Kubis(Rp.)
1.2.3.4.5.6.
7.
8.
9.
BenihPupukPestisidaTenaga kerjaPeralatan BudidayaPanen dan PascaPanenBiaya SertifikasilahanBiaya AsuransiTanamanBiaya Beban Hidup
1.125.00015.800.0004.000.0006.360.000
11.040.0002.300.000
750.000
1.000.000
600.000
1.200.0005.000.000
500.0008.000.0005.000.0001.000.000
750.000
500.000
600.000
1.200.00036.400.0007.800.000
10.000.00012.600.00011.000.000
750.000
1.000.000
600.000
1.200.0005.000.000
500.0008.000.0005.000.0001.000.000
750.000
500.000
600.000
Jumlah 42.975.000 22.550.000 81.350.000 22.550.000
41
G. Tanaman Jamur Tiram
No Komponen Jamur Tiram(Rp.)
1.2.3.
4.5.6.7.8.
Rumah jamur (Kubung)BenihBahan Baku (Media Tumbuh danTanam)Tenaga KerjaPeralatanPanen dan Pasca PanenBiaya Asuransi TanamanBiaya beban Hidup
5.000.0003.000.0007.000.000
2.500.00030.000.0003.000.000
150.000600.000
Jumlah 51.250.000
H. Tanaman Jahe, Kencur, Kunyit dan Temulawak
No Komponen Jahe(Rp.)
Kencur(Rp.)
Kunyit(Rp.)
Temulawak(Rp.)
1.2.3.4.5.6.
7.
8.
9.
BenihPupukPestisidaTenaga KerjaPeralatanPanen dan PascaPanenBiaya SertifikasiLahanBiaya AsuransiTanamanBiaya beban Hidup
15.000.0004.000.000
750.0003.000.000
30.000.0003.000.000
750.000
450.000
600.000
10.000.0004.000.000
750.0003.000.000
30.000.0003.000.000
750.000
300.000
600.000
4.000.0004.000.000
750.0003.000.000
30.000.0003.000.000
750.000
120.000
600.000
5.000.0004.000.000
750.0003.000.000
30.000.0003.000.000
750.000
150.000
600.000Jumlah 57.550.000 52.400.000 46.220.000 47.250.000
42
I. Tanaman Pisang, Nenas, Buah Naga dan Melon
No. Komponen Pisang(Rp.)
Nenas(Rp.)
Buah Naga*)
(Rp.)
Melon(Rp.)
1.2.3.4.
5.6.
7.8.
9.
Benih/BibitPupukPestisidaBiaya Garap danPemeliharaanPeralatanPanen dan Pasca
PanenBiaya Sertifikasi lahanBiaya AsuransiTanamanBiaya Beban Hidup
3.200.0004.610.000
900.0004.120.000
3.670.0001.500.000
750.000300.000
600.000
8.000.0009.560.0001.000.000
14.120.000
1.320.0004.000.000
750.000600.000
600.000
64.000.0006.478.000
870.00014.630.000
7.051.0004.500.000
750.0001.000.000
600.000
5.200.00014.052.0003.225.000
16.965.000
11.617.5001.680.000
750.000800.000
600.000Jumlah 19.650.000 39.950.000 99.879.000 54.889.500
Keterangan : *) Untuk buah naga biaya tersebut di luar biaya pembuatan tegakan
J. Tanaman Semangka, Pepaya, Salak dan Strawberi
No. Komponen Semangka(Rp.)
Pepaya(Rp.)
Salak(Rp.)
Strawberi(Rp.)
1.2.3.4.
5.6.
7.
8.
9.
Benih/BibitPupukPestisidaBiaya Garap danPemeliharaanPeralatanPanen dan PascaPanenBiaya SertifikasiLahanBiaya AsuransiTanamanBiaya Beban Hidup
2.990.0006.005.0003.255.000
10.140.000
7.283.000750.000
750.000
500.000
600.000
2.500.0005.860.0001.750.0006.900.000
1.190.000800.000
750.000
300.000
600.000
12.500.0007.070.000
-19.590.000
5.465.0004.500.000
750.000
750.000
600.000
50.000.00017.339.20010.200.00010.860.800
5.150.0003.600.000
750.000
1.500.000
600.000Jumlah 32.273.000 20.650.000 51.225.000 100.000.000
43
K. Tanaman Durian, Mangga, Manggis , Jeruk dan Apel(Pemeliharaan)No. Komponen Durian
(Rp.)Mangga
(Rp.)Manggis
(Rp.)Jeruk(Rp.)
Apel(Rp.)
1.2.3.4.
5.6.
7.
8.
Benih/BibitPupukPestisidaTenaga KerjaPemeliharaanPeralatanPanen danPasca PanenBiaya SertifikasilahanBiaya BebanHidup
2.400.0002.300.0002.803.500
17.490.000
5.675.0004.500.000
750.000
600.000
2.400.0001.610.0001.690.5009.720.000
5.075.0002.100.000
750.000
600.000
2.400.0002.300.0002.010.100
11.580.000
6.935.0002.550.000
750.000
600.000
3.750.0009.355.000
22.250.00025.680.000
6.665.0007.200.000
750.000
600.000
4.500.00010.117.50010.050.00025.230.000
6.615.0005.550.000
750.000
600.000
Jumlah 36.518.500 23.945.500 29.125.100 76.250.000 63.412.500
L. Tanaman MelinjoNo. Komponen Total Biaya (Rp.)1.2.3.4.5.
On Farm/ BudidayaSarana ProduksiPasca PanenBiaya Sertifikasi lahanBiaya Beban Hidup
13.000.00023.375.0004.200.000
750.000600.000
Jumlah 41.925.000
M. Tanaman TebuNo. Komponen Total Biaya (Rp.)1.2.3.4.
5.
6.
Biaya Garap dan PemeliharaanBiaya Tebang dan AngkutBiaya Beban HidupSarana Produksi- Bibit- PupukPaket untuk PemberantasanOrganisme Pangganggu TanamanBiayaAsuransi Tanaman
7.500.0006.400.0001.000.000
4.000.0005.000.0001.100.000
300.000
Jumlah 25.300.000
44
N. Tanaman Teh, Kopi Robusta, Kopi Arabika, Lada dan Pala(Pemeliharaan)
No. Komponen Teh(Rp.)
KopiRobusta
(Rp)
KopiArabika
(Rp)
Lada(Rp).
Pala(Rp.)
1.2.3.4.5.6.
7.
PupukPestisidaTenaga KerjaPemeliharaanPeralatanBiayaSertifikasiLahanBiaya BebanHidup
2.560.000550.000
3.354.000500.000
2.000.000750.000
600.000
13.708.800580.000
4.998.000167.500
2.000.000750.000
600.000
18.000.000655.000
5.130.000167.500
2.000.000750.000
600.000
7.440.000950.000
4.074.000450.000
2.000.000750.000
600.000
3.550.0001.000.0003.150.000
490.0002.000.000
750.000
600.000
Jumlah 10.314.000 22.804.300 26.702.500 16.264.000 11.540.000
II. Tabel Besarnya Kebutuhan Indikatif Kredit Per Satuan Unit Usaha
O. Budidaya Ayam BurasNo. Komponen Total Biaya (Rp.)1.
2.3.4.5.6.7.8.9.
Bibita. Betinab. JantanKandangPeralatan dan Mesin TetasPakanObat-obatanBiaya Sertifikasi lahanBiaya Asuransi TernakBiaya Beban HidupLain-lain
58.500.0006.300.0004.000.0005.000.000
23.250.000346.500750.000
1.000.000600.000253.500
Jumlah 100.000.000
45
P. Budidaya Ayam Ras PetelurNo. Komponen Total Biaya (Rp.)1.2.3.4.5.6.7.
Bibit (Pullet)PakanObat dan operasionalBiaya Sertifikasi lahanBiaya Asuransi TernakBiaya Beban HidupLain-lain
55.000.00027.500.00014.650.000
750.0001.000.000
600.000500.000
Jumlah 100.000.000
Q. Budidaya Ayam Ras PedagingNo. Komponen Total Biaya (Rp.)1.2.
3.4.5.6.7.
Bibit (DOC)Pakana. Starterb. FinisherObat dan operasionalBiaya Sertifikasi lahanBiaya Asuransi TernakBiaya Beban HidupLain-lain
8.400.000
14.355.00051.450.00022.150.000
750.0001.000.000
600.0001.295.000
Jumlah 100.000.000
R. Budidaya ItikNo. Komponen Total Biaya (Rp.)1.
2.3.4.5.6.7.8.9.
Bibita. Betinab. JantanKandangPeralatan dan Mesin TetasPakanObatBiaya Sertifikasi lahanBiaya Asuransi TernakBiaya Beban HidupLain-lain
50.000.0005.500.0005.000.0006.000.000
29.330.000550.000750.000
1.000.000600.000
1.270.000Jumlah 100.000.000
46
S. Budidaya Burung Puyuh
No. Komponen Total Biaya (Rp.)1.2.3.4.5.6.7.8.9.
Burung PuyuhBantuan KandangPeralatanPakan :Obat, Vit,Vaksin, Dll.Biaya Sertifikasi lahanBiaya Asuransi TernakBiaya Beban HidupLain-lain
40.000.00010.000.0002.500.000
42.650.0002.000.000
750.0001.000.000
600.000500.000
Jumlah 100.000.000
T. Budidaya Kelinci
No. Komponen Total Biaya (Rp.)1.
2.3.4.5.6.7.8.9.
Kelincia.Indukb.PejantanBantuan KandangPeralatanPakan :Obat, Vit,Vaksin, Dll.Biaya Sertifikasi lahanBiaya Asuransi TernakBiaya Beban HidupLain-lain
60.000.0006.000.000
14.650.0002.500.000
12.000.0002.000.000
750.0001.000.000
600.000500.000
Jumlah 100.000.000
47
U. Usaha Budidaya Sapi Potong, Sapi Perah Betina danPembesaran Sapi Perah
No. Komponen Total Biaya (Rp.)1.2.3.4.5.
6.7.8.9.
Sapi Potong/PerahKandangPeralatanPelayanan TeknisPakan :- HMT dan Legum- KonsentratLain-lain (Obat, vitamin,mineral)Biaya Sertifikasi lahanBiaya Asuransi TernakBiaya Beban Hidup
76.000.0005.000.0001.400.000
500.000
10.150.0003.500.0001.100.000
750.0001.000.000
600.000
Jumlah 100.000.000
V. Penggemukan Sapi Perah Jantan/Sapi Potong
No. Komponen Total Biaya (Rp.)1.2.3.4.
5.6.7.8.
Sapi BakalanKandangPeralatanPakan :- HMT dan Legum- KonsentratLain-lain (Obat, vitamin,mineral)Biaya Sertifikasi lahanBiaya Asuransi TernakBiaya Beban Hidup
76.000.0002.500.0001.900.000
12.650.0003.500.0001.100.000
750.0001.000.000
600.000
Jumlah 100.000.000
48
W. Usaha Budidaya Kambing/Domba
No. Komponen Total Biaya (Rp.)1.
2.3.4.
5.6.7.8.
Kambing/Domba- Jantan- BetinaKandangPeralatanPakan :- HMT- KonsentratLain-lain (Obat, vitamin,mineral)Biaya Sertifikasi lahanBiaya Asuransi TernakBiaya Beban Hidup
7.500.00056.100.0007.000.0002.000.000
17.650.0005.600.0001.800.000
750.0001.000.000
600.000
Jumlah 100.000.000
X. Usaha Budidaya Kerbau
No. Komponen Total Biaya (Rp.)1.2.3.4.
5.6.7.8.
Kerbau BakalanKandangPeralatanPakan :- HMT- KonsentratLain-lain (Obat, vitamin, mineral)Biaya Sertifikasi lahanBiaya Asuransi TernakBiaya Beban Hidup
76.000.0002.500.0001.900.000
12.650.0003.500.0001.100.000
750.0001.000.000
600.000Jumlah 100.000.000
49
Y. Budidaya Babi
No. Komponen Total Biaya (Rp.)1.
2.3.4.
5.6.7.8.
Babi Siap Kawin- Jantan- BetinaKandangPeralatanPakan :- KonsentratLain-lain (Obat, vitamin, mineral)Biaya Sertifikasi lahanBiaya Asuransi TernakBiaya Beban Hidup
6.000.00055.000.0007.000.0001.700.000
26.450.0001.500.000
750.0001.000.000
600.000Jumlah 100.000.000
50
Lam
pira
n4.
RENC
ANA
DEFI
NITI
F KE
BUTU
HAN
KELO
MPO
K TA
NI (R
DKK)
YANG
DIA
JUKA
N LA
NGSU
NG K
E BA
NK U
NTUK
KRE
DIT
KETA
HANA
N PA
NGAN
DAN
ENE
RGI (
KKP-
E)
Kelo
mpo
k Ta
ni:
Desa
:Ke
cam
atan
:Ka
bupa
ten
:Su
bsek
tor/J
enis
Usa
ha:
Tana
man
Pan
gan/
Horti
kultu
ra/P
erke
buna
nM
usim
Tan
am:
MT
I / M
T II
/ MT
III
No.
Nam
aPe
tani
Kom
odita
sLu
as(H
a)St
atus
Pem
ilik/
Peng
gara
p
Beni
hPu
puk
Pest
isid
aBi
aya
GPPP
*)Ju
mla
hKr
edit
Wak
tu P
engg
unaa
n /J
adwa
l Tan
amJa
dwal
Pen
gem
balia
nTa
nda
Tang
anUr
eaSP
-36
KCl
ZAZP
T/PP
T/La
inny
aM
ingg
uBu
lan
Tahu
nM
ingg
uBu
lan
Tahu
nKg
RpKg
RpKg
RpKg
RpKg
RpKg
RpKg
/Lt
Rp.
Rp.
Rp
12
34
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
2122
2324
2526
2728
Cata
tan
: *) B
iaya
Gar
ap, P
emel
ihar
aan,
Pan
enda
n Pa
sca
Pane
n
Men
geta
hui
……
……
…,…
……
……
……
……
Dina
s Te
knis
/Pe
nyul
uhPe
ndam
ping
,Ke
tua
Kelo
mpo
k Ta
ni,
()
()
51
Lam
pira
n5.
REKA
PITU
LASI
REN
CANA
DEF
INIT
IF K
EBUT
UHAN
KEL
OM
POK
TANI
(RDK
K)YA
NG D
IAJU
KAN
MEL
ALUI
KO
PERA
SI U
NTUK
KRED
IT K
ETAH
ANAN
PAN
GAN
DAN
ENE
RGI (
KKP-
E)
Nam
aKo
pera
si:
Desa
:Ke
cam
atan
:Ka
bupa
ten
:Su
bsek
tor/J
enis
Usa
ha:
Tana
man
Pan
gan/
Horti
kultu
ra/P
erke
buna
nM
usim
Tan
am:
MT
I / M
T II
/ MT
III
No.
Nam
aKe
lom
pok
Tani
Nam
aKe
tua
Kelo
mpo
kJu
mla
hAn
ggot
aKo
mod
itas
Luas
(Ha)
Beni
hPu
puk
Pest
isid
aBi
aya
GPP
P*)
Jum
lah
Kred
it
Wak
tu P
engg
unaa
n /
Jadw
al T
anam
Jadw
al P
enge
mba
lian
Urea
SP-3
6KC
lZA
ZPT/
PPT/
dll
Min
ggu
Bula
nTa
hun
Min
ggu
Bula
nTa
hun
RpRp
RpRp
.Kg
RpRp
.Rp
.Rp
12
34
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
21
Cata
tan
: *) B
iaya
Gar
ap, P
emel
ihar
aan,
Pan
enda
n Pa
sca
Pane
n
……
……
…,…
……
……
……
……
Sekr
etar
isKo
pera
si,
Ketu
a Ko
pera
si,
()
()
52
Lam
pira
n6.
RENC
ANA
DEFI
NITI
F KE
BUTU
HAN
KELO
MPO
K TA
NI (R
DKK)
YANG
DIA
JUKA
N LA
NGSU
NG K
E BA
NK U
NTUK
KRE
DIT
KETA
HANA
N PA
NGAN
DAN
ENE
RGI (
KKP-
E)
Kelo
mpo
k Te
rnak
:De
sa:
Keca
mat
an:
Kabu
pate
n:
Subs
ekto
r:
Pete
rnak
anKo
mod
itas
:
No.
Nam
aPe
tani
Jum
lah
Tern
akBi
bit T
erna
kKa
ndan
gPe
rala
tan
Paka
nOb
at /
Vaks
inBi
aya
Pem
elih
araa
nJu
mla
hKr
edit
Wak
tu P
engg
unaa
n /J
adwa
lPe
ncai
ran
Jadw
al P
enge
mba
lian
Tand
aTa
ngan
Min
ggu
Bula
nTa
hun
Min
ggu
Bula
nTa
hun
Ekor
Ekor
RpUn
itRp
.Rp
KgRp
Vol.
RpRp
Rp
12
34
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
20
……
……
…,…
……
……
……
……
Dina
s Te
knis
/ Pe
nyul
uhPe
ndam
ping
,Ke
tua
Kelo
mpo
kTa
ni,
()
()
53
Lam
pira
n7.
REKA
PITU
LASI
REN
CANA
DEF
INIT
IF K
EBUT
UHAN
KEL
OMPO
K TA
NI (R
DKK)
YANG
MEM
ERLU
KAN
KRE
DIT
KETA
HANA
N PA
NGAN
DAN
ENE
RGI(
KKP-
E)
Nam
aKop
eras
i:
Desa
:Ke
cam
atan
:Ka
bupa
ten
:Su
bsek
tor
:Pe
tern
akan
Kom
odita
s:
No.
Nam
aKe
lom
pok
Nam
aKe
tua
Kelo
mpo
k
Jum
lahAn
ggot
aJe
nis
Tern
akBi
bit T
erna
kKa
ndan
gPe
ralat
anPa
kan
Obat
-oba
tan
/ Vak
sinBi
aya
Pem
eliha
raan
Jum
lahKr
edit
Wak
tu P
engg
unaa
n /J
adwa
lPe
ncair
anJa
dwal
Peng
emba
lian
Ming
guBu
lanTa
hun
Ming
guBu
lanTa
hun
Ekor
RpUn
itRp
RpVo
l.Rp
Vol.
RpRp
Rp
12
34
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
2122
……
……
…,…
……
……
……
……
Sekr
etar
isKo
pera
si,Ke
tua K
oper
asi,
()
()
54
Lam
pira
n8.
RENC
ANA
KEBU
TUHA
NUS
AHA
(RKU
)PET
ANI
YANG
DIA
JUKA
N LA
NGSU
NG K
E BA
NK U
NTUK
KRE
DIT
KETA
HANA
N PA
NGAN
DAN
ENE
RGI (
KKP-
E)
Nam
a pe
tani
:De
sa:
Keca
mat
an:
Kabu
pate
n:
Subs
ekto
r/Jen
is U
saha
:Ta
nam
an P
anga
n/Ho
rtiku
ltura
/Per
kebu
nan
Mus
im T
anam
:M
T I /
MT
II / M
T III
No.
Nam
aPe
tani
Kom
odita
sLu
as(H
a)St
atus
Pem
ilik/
Peng
gara
p
Beni
hPu
puk
Pest
isid
aBi
aya
GPP
P*)
Jum
lah
Kred
it
Wak
tu P
engg
unaa
n/Ja
dwal
Tan
amJa
dwal
Pen
gem
balia
n
Urea
SP-3
6KC
lZA
ZPT/
PPT/
Lain
nya
Min
ggu
Bula
nTa
hun
Min
ggu
Bula
nTa
hun
KgRp
KgRp
KgRp
KgRp
KgRp
KgRp
Kg/L
tRp
.Rp
.Rp
12
34
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
2122
2324
2526
27
Cata
tan
: *) B
iaya
Gar
ap, P
emel
ihar
aan,
Pan
enda
n Pa
sca
Pane
n
Men
geta
hui
Dina
s Te
knis
/Pe
nyul
uhPe
ndam
ping
,Na
ma
Peta
ni,
()
()
55
Lam
pira
n9.
RENC
ANA
KEBU
TUHA
N US
AHA
(RKU
)PET
ERNA
KYA
NG D
IAJU
KAN
LANG
SUNG
KE
BANK
UNT
UK K
REDI
T KE
TAHA
NAN
PANG
AN D
AN E
NERG
I (KK
P-E)
Nam
a Pe
tern
ak:
Desa
:Ke
cam
atan
:Ka
bupa
ten
:Su
bsek
tor
:Pe
tern
akan
Kom
odita
s:
No.
Nam
aPe
tani
Jeni
sUs
aha/
Tern
ak
Bibi
t Ter
nak
Kand
ang
Pera
lata
nPa
kan
Obat
-oba
tan
Biay
aPe
mel
iha
raan
Jum
lah
Kred
it
Wak
tu P
engg
unaa
n /J
adwa
lPe
ncai
ran
Jadw
al P
enge
mba
lian
Min
ggu
Bula
nTa
hun
Min
ggu
Bula
nTa
hun
Ekor
RpUn
itRp
RpVo
l.Rp
Vol.
RpRp
Rp
12
34
56
78
910
1112
1213
1415
1617
1819
Men
geta
hui
Dina
s Te
knis
/ Pen
yulu
hPe
ndam
ping
,Na
ma
Peta
ni,
()
()
56
Lampir
an 10.
LAPO
RAN P
ERKE
MBAN
GAN K
REDIT
KETA
HANA
N PAN
GAN D
AN EN
ERGI
(KKP-E
)JE
NIS US
AHA
: INT.T
ANAM
AN PA
NGAN
/HORT
IKULT
URA/
BUDID
AYA T
EBU/
PETE
RNAK
ANPO
SISI B
ULAN
:BA
NK:
(Dalam
Ribu
Rupia
h)
NO.
PROP
INSI
KABU
PATE
N/CA
BANG
PLAF
OND
JUML
AHRE
ALISA
SIPE
NYAL
URAN
KUMU
LATIF
REAL
ISAS
PENY
ALUR
ANBU
LAN I
NI
REAL
ISASI
PENG
EMBA
LIAN
SISA
KRED
IT
TUNG
GAKA
N
KETE
RANG
ANKE
L.TAN
IKO
PERA
SIPO
KOK
BUNG
AJU
MLAH
POKO
KBU
NGA
JUML
AH