PEDOMAN DOSEN TETAPsttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/... · 6 Pedoman Kerja Dosen 2015 5. Mengkoordinir pengolahan data yang menyangkut pendidikan dan pengajaran (transkrip).

1 Pedoman Kerja Dosen 2015

PEDOMAN DOSEN TETAP

Juli 2015

Sekolah Tinggi Theologi Aletheia Lawang


PEDOMAN KERJA DOSEN STT ALETHEIA I. Struktur dan Sistem Kerja STT Aletheia A. Struktur organisasi STT Aletheia terdiri dari:

1. Senat Sekolah Tinggi yang terdiri dari Ketua, Para Wakil Ketua dan wakil dosen tetap.

2. Pembantu Ketua, yaitu: Wakil Ketua Bidang Akademik, Wakil Ketua Bidang Administrasi dan Umum, dan Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.

4. Direktur Perpustakaan 5. Bendahara 6. Bapak dan Ibu Asrama 7. Dewan Dosen 8. Badan Eksekutif Mahasiswa STT Aletheia 9. Staf dan Karyawan

B. Sistim Kerja

1. Semua unsur dalam STT Aletheia melaksanakan tugasnya masing-masing dengan menerapkan prinsip koordinasi, baik di lingkungan Institut maupun di luar sehingga terlaksana kepemimpinan yang menyatu dan serasi.

2. Ketua bertanggungjawab kepada Departemen Pendidikan Theologia Sinode G.K.T.

3. Para Pembantu Ketua para Dekan bertanggungjawab kepada Ketua.

4. Direktur Perpustakaan bertanggung jawab pada Puket I.

5. Bendahara Institut bertanggung jawab pada Ketua dan Departemen Pendidikan Theologia Sinode G.K.T.

4. Bapak asrama, Ibu asrama dan Senat mahasiswa bertanggung jawab kepada Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.


5. Staf dan Karyawan bertanggungjawab kepada Wakil Ketua Bidang Administrasi dan Keuangan

C. Senat Sekolah Tinggi

1. Senat Sekolah Tinggi adalah badan normatif tertinggi dalam kepemimpinan STT Aletheia

2. Senat Sekolah Tinggi diketuai oleh Ketua yang didampingi oleh anggota-anggota yang terdiri dari: para wakil ketua dan wakil dosen tetap. Wakil dosen tetap berjumlah 2 orang dan dipilih oleh para dosen tetap untuk menjabat selama 1 tahun secara bergilir. Ketua menunjuk salah satu anggota senat untuk menjadi Sekretaris.

3. Senat Sekolah mempunyai tanggungjawab: a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan

akademik dan pengembangan STT Aletheia Lawang.

b. Merencanakan pengembangan prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian civitas akademika.

c. Menetapkan norma dan tolak ukur penyelenggaraan Institut.

d. Merencanakan Anggaran Belanja STT Aletheia bidang-bidang penunjang pendidikan di STT Aletheia untuk diusulkan kepada Departemen Pendidikan Theologia Sinode G.K.T.

e. Melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan pendidikan dan kebijaksanaan Institut kepada Departemen.

f. Menilai dan memutuskan keberadaan mahasiswa/i di Institut berkaitan dengan kelakuan, kepribadian dan prestasi akademis.


D. Ketua 1. Ketua adalah pimpinan dan penanggungjawab

tertinggi di STT Aletheia yang bertanggung jawab kepada Departemen Pendidikan Theologia Sinode Gereja Kristus Tuhan.

2. Ketua diangkat oleh Badan Pengurus Sinode GKT atas

usulan Departemen Pendidikan Theologia Sinode GKT.

3. Masa jabatan Ketua adalah 4 tahun untuk satu

periode dan dapat diangkat kembali untuk periode berikutnya. Ketua hanya dapat menjabat selama 2 periode berturut-turut.

4. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua didampingi dan

dibantu oleh Wakil Ketua yang jumlahnya empat orang yaitu: a. Wakil Ketua Bidang Akademik yang membawahi

bidang Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan akademik.

b. Wakil Ketua Bidang Administrasi dan Keuangan. c. Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan. d. Wakil ketua Bidang Kemitraan dan Pengabdian

Masyarakat. 5. Dalam pengelolaan keuangan STT Aletheia, Ketua

dibantu oleh seorang bendahara yang ditunjuk oleh Departemen Pendidikan Theologia Sinode GKT.

6. Ketua mengetuai Senat Sekolah untuk kemudian

bersama Senat Sekolah tersebut menyelenggarakan dan mengembangkan proses pendidikan di STT Aletheia


7. Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan mahasiswa

dan pengabdian masyarakat. E. Wakil Ketua

1. Wakil Ketua adalah unsur pimpinan STT Aletheia yang menerima tanggungjawab untuk bidang tertentu dari Ketua dan bertanggung jawab kepada Ketua.

2. Wakil Ketua diangkat oleh Departemen Pendidikan

Theologia Sinode GKT berdasarkan usulan Ketua. 3. Masa jabatan Wakil Ketua adalah 4 tahun untuk satu

periode dan dapat diangkat kembali untuk periode berikutnya. Wakil Ketua hanya dapat menjabat selama dua periode berturut-turut.

4. Tugas Wakil Ketua:

a. Wakil Ketua Bidang Akademik

1. Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, pengajaran, dan penelitian.

2. Mengusahakan pembinaan dosen dan mengembangkan sarana penelitian.

3. Merencanakan pendidikan dan program-program baru.

4. Menyusun dan melaksanakan usaha pengembangan daya penalaran mahasiswa.


5. Mengkoordinir pengolahan data yang menyangkut pendidikan dan pengajaran (transkrip).

6. Menyusun jadwal kuliah sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.

7. Menentukan dan mengarahkan program pendidikan mahasiswa sesuai dengan kemampuan akademisnya.

b. Wakil Ketua Bidang administrasi dan Keuangan

1. Membantu Ketua dalam memimpin

pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum.

2. Mengkoordinir pelaksanaan segala urusan kerumahtanggaan dan pemeliharaan inventaris.

3. Membina kepegawaian dan memperhatikan kesejahteraan.

4. Mengkoordinir ketatausahaan. 5. Mengkoordinir penyelenggaraan hubungan

masyarakat. 6. Mengkoordinir pengelolaan data yang

menyangkut administrasi dan personalia.

c. Wakil Ketua Ketua Bidang Kemahasiswaan

1. Membantu Ketua dalam melaksanakan semua urusan yang berkaitan dengan kemahasiswaan dan pembinaan kerohanian mahasiswa, pembentukan karakter dan pembimbingan pastoral mahasiswa.

2. Memantau semua kegiatan Institut yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan ibadah,


senat mahasiswa dan kegiatan-kegiatan mahasiswa lainnya.

3. Memantau kehidupan bersama dalam asrama dan kesejahteraan mahasiswa.

4. Dalam pelaksanaan tugas-tugas tersebut, Puket III dibantu oleh bapak asrama, ibu asrama dan koordinator urusan perbekalan.

F. Rapat Senat STT Aletheia.

1. Rapat Senat STT Aletheia diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan dan rapat dinyatakan sah kalau dihadiri oleh 2/3 anggota Senat STT Aletheia Setelah semester berakhir, diadakan rapat kerja senat STT Aletheia (retreat) untuk mengevaluasi semester yang lewat dan mempersiapkan semester yang akan datang.

2. Rapat informatif dan konsultatif dosen-dosen tetap diadakan minimal 2 kali dalam satu semester.

3. Pertemuan seluruh dosen (dosen tetap dan dosen tidak tetap) diadakan satu kali dalam satu tahun yang dapat dihadiri oleh wakil dari Departemen Pendidikan Theologia.

4. Pertemuan dosen dan seluruh staf diadakan 1 kali dalam satu semester.

5. Dosen tetap akan mengadakan rapat kerja rutin untuk mengadakan evalusi proses melajar mengajar untuk semester yang telah lewat dan mempersiapkan program pendidikan untuk semester mendatang.

6. Rapat-rapat dan pertemuan tersebut diatas dipimpin oleh Ketua dan apabila Ketua berhalangan hadir, maka rapat atau pertemuan itu dapat dipimpin oleh salah satu Pembantu Ketua yang ditunjuk oleh Ketua.


7. Jadwal rapat-rapat dan pertemuan-pertemuan tersebut dimasukkan dalam jadwal kalender STT Aletheia yang dibagikan kepada para dosen sebelum semester dimulai.

G. Dosen

1. Staf Dosen adalah unsur kelengkapan STT Aletheia dalam proses belajar mengajar.

2. Dosen dibagi dalam 3 kategori yaitu: dosen tetap, dosen tidak tetap dan dosen tamu.

3. Dosen tetap adalah dosen yang bertugas penuh waktu (full time) dan mengajar minimal 3 mata kuliah per-semester. Selain kuliah formal, dosen STT Aletheia juga akan mendapatkan tugas kuliah non formal seperti kuliah independen, riset dan bimbingan skripsi.

4. Dosen tidak tetap adalah mereka yang diminta oleh pihak Institut untuk memberikan kuliah-kuliah di STT Aletheia. Dosen tidak tetap yang absen lebih dari 5 kali dalam satu semester dan apabila hal tersebut terjadi berturut-turut dalam dua semester, maka STT Aletheia perlu mencari dosen lain untuk menggantikannya.

5. Dosen tamu adalah mereka yang diminta oleh pihak Institut untuk memberikan kuliah khusus atau kuliah padat di STT Aletheia

6. Tugas dosen adalah :

a. Tugas dosen Secara umum 1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan bidang ilmu dan keahliannya.


2. Memberi bimbingan kepada mahasiswa dalam rangka memenuhi kebutuhan dan minat di dalam proses pendidikannya.

3. Memberikan bimbingan skripsi kepada mahasiswa tingkat akhir.

4. Dosen tetap dan tidak tetap diharapkan mendukung penerbitan jurnal STT Aletheia dengan menulis artikel dan book review.

b. Tugas Dosen tetap

1. Dosen tetap harus bersedia ditugaskan oleh

STT Aletheia minimal 2 kali dalam satu semester untuk mewakili STT Aletheia dalam mengikuti seminar, penataran atau pertemuan-pertemuan lain yang dipandang penting untuk dihadiri oleh STT Aletheia.

2. Dosen tetap dapat meninggalkan kuliah karena tugas atau pelayanan dengan seijin Ketua dan Puket satu dan dalam satu semester hanya diijinkan 2 kali. Dosen tersebut juga perlu menggantikan jam kuliah yang ditinggalkan untuk pelayanan tersebut dengan mengaturnya bersama mahasiswa pada jam-jam kosong dengan catatan bahwa waktu belajar malam atau minggu tenang tidak dipakai untuk kuliah pengganti tsb.

3. Dosen STT Aletheia dengan persetujuan Ketua diperkenankan mengajar maksimum 2 mata kuliah di sekolah lain, sejauh mata kuliah tsb sama dengan yang diajarkan di STT Aletheia Mengenai jadwal mengajar harus dikonsultasikan dengan Wakil Ketua Bidang Akademik. Apabila dalam semester


berjalan ada acara sekolah yang bersamaan dengan tugas mengajar di luar, maka dosen tetap harus lebih mengutamakan tugas-tugas di STT Aletheia.

4. Pada prinsipnya, pelayanan dosen STT Aletheia adalah sebagai hamba Tuhan yang penuh waktu. Namun demi tertib administrasi dan kelancaran tugas-tugas di STT Aletheia, maka ditetapkan bahwa jam kerja dosen STT Aletheia adalah sesuai dengan jam-jam kuliah STT Aletheia, yaitu hari Senin-Jumat Pkl. 7.45-18.15 dengan jam kantor Pkl. 07.45 – 12.30. Untuk itu para dosen diharapkan mengisi buku absen setiap harinya. Apabila ada tugas dinas atau berhalangan hadir karena sakit, diharapkan memberitahukan kepada sekretaris dosen.

5. Persekutuan doa dosen diadakan pada setiap hari Rabu selesai makan siang. Sedangkan pada hari Jumat seluruh dosen diharapkan mengikuti makan siang bersama mahasiswa di ruang makan.

6. Selain pembinaan secara akademis, dosen STT Aletheia juga mempunyai tanggung jawab untuk membina mahasiwa/i secara spiritual. Untuk itu dosen tetap STT Aletheia akan ditugaskan menjadi pembimbing group worship dan pembimbing kelas.

7. Dosen STT Aletheia wajib mengikuti Ibadah Pagi dan kegiatan ibadah lainnya yang dilaksanakan oleh STT Aletheia (Natal, peringatan kesengsaraan Yesus, pembukaan dan penutupan semester). Sedangkan untuk kebaktian kesaksian (Jumat pertama),


persekutuan doa dan evaluasi kehidupan asrama pada akhir semester, dosen STT Aletheia sangat diharapkan kehadirannya.

8. Demi meningkatkan kemampuan mahasiswa, maka setiap dosen tetap akan ditugaskan mengevaluasi khotbah mahasiswa dalam kebaktian pagi. Adapun tugas tersebut akan dijadwalkan per-minggu secara bergiliran. Dosen yang berhalangan pada jadwal yang telah ditetapkan karena sesuatu hal, diharapkan dapat tukar dengan rekan dosen yang lain.

H. Bapak dan Ibu asrama

1. Pada prinsipnya, pembimbingan dan pembinaan

mahasiswa adalah tugas semua dosen tetap STT Aletheia. Untuk pembinaan yang lebih intesif, maka diangkat bapak dan ibu asrama yang mempunyai tugas dan tanggung dalam pembinaan dan pengawasan kehidupan mahasiwa/i yang menyangkut kehidupan moral, spiritual dan kehidupan sehari-hari sesuai dengan tata tertib STT Aletheia.

2. Bapak dan ibu asrama mendampingi mahasiswa dalam persekutuan doa aspra dan aspri yang dilaksanakan seminggu sekali.

3. Bapak dan ibu asrama akan melaksanakan pertemuan secara periodik untuk mengevaluasi kehidupan asrama dan pada setiap akhir semester akan diadakan evaluasi dan ucapan syukur asrama.

4. Bapak dan ibu asrama ikut memantau kegiatan-kegiatan yang diadakan mahasiswa didalam kampus STT Aletheia.


5. Bapak dan ibu asrama mengatur pemberian ijin keluar untuk mahasiswa sesuai dengan tata tertib STT Aletheia.

I. Badan Eksekutif Mahasiswa

1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah unsur

kelengkapan yang merupakan jalur komunikasi dan koordinasi antara mahasiswa dengan pihak STT Aletheia.

2. Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan sebagai penasehat dan penanggung jawab Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

3. Susunan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan tata cara pemilihannya diatur dalam anggaran dasar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

4. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) membantu pihak STT Aletheia dalam merealisasikan pelaksanaan peraturan-peraturan STT Aletheia dan pelaksanaan tugas kerja.

5. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STT Aletheia membina hubungan dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sekolah-sekolah theologia lain dalam hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan.

II. Tunjangan dan Fasilitas untuk Dosen tetap

A. Tunjangan hidup dan tunjangan lainnya

Tunjangan hidup dan tunjangan pokok lain untuk dosen tetap STT Aletheia, disesuaikan dengan tunjangan hamba Tuhan di lingkungan Sinode GKT.


1. Tunjangan Dosen terdiri dari tunjangan pokok,

tunjangan istri sebesar 50%, tunjangan anak sebasar 30% dan tunjangan masa kerja sebesar 4% per-tahun. Adapun besarnya tunjangan pokok ditetapkan sesuai dengan ketetapan Sinode GKT.

2. Tunjangan untuk tranportasi yang besarnya ditetapkan oleh departemen Pendidikan Theologia Sinode GKT.

3. Tunjangan Pengobatan a. Biaya perawatan dan pengobatan gigi diganti

100% b. Biaya bersalin diganti 100% c. Biaya perawatan di R.S. menjadi tanggung jawab

STT Aletheia (minimal kelas II) d. Untuk biaya pengobatan, STT Aletheia akan

mengganti kwitansi dari dokter yang merawat e. Kwitansi dari Apotik yang diganti adalah kwitansi

yang disertai copy resep dokter f. Beaya perawatan gigi yang menyangkut

penambalan dan pencabutan diganti sepenuhnya, sedangkan untuk pembuatan gigi palsu penggantiannya tidak melebihi satu bulan tunjangan pokok.

g. Untuk kacamata, yang akan diganti adalah bngkai (frame) pertama maksimal 50% dari tunjangan pokok, sedangkan lensa/kacanya maksimal 20% dari tunjangan pokok. Untuk penggantian lensa selanjutnya maksimal juga 20% dari tunjangan pokok.

Catatan:


• Yang diganti bukan softlence, dan penggantian tersebut tidak berlaku surut/mulai berlaku sejak ditetapkan/diberlakukannya juklak ini (1 Januari 1999)

• Biaya yang tidak diganti: - Biaya operasi plastik untuk tujuan kecantikan - Biaya pengobatan dan obat-obatan shinse - Pembelian obat-obatan tanpa resep dokter - Pembelian vitamin dan sejenisnya (kapas, plester, dsb)

4. Tunjangan Pendidikan anak

a. TK diberikan tunjangan pendidikan perbulan 10% dari tunjangan pokok dan uang pangkal masuk TK sebesar 150% dari tunjangan pokok.

b. SD diberikan tunjangan pendidikan perbulan 15% dari tunjangan pokok dan uang pangkal masuk SD sebesar 200% dari tunjangan pokok.

c. SMP diberikan tunjangan pendidikan perbulan 20% dari tunjangan pokok dan uang pangkal masuk SMP sebesar 250% dari tunjangan pokok.

d. SMU diberikan tunjangan pendidikan perbulan 250% dari tunjangan pokok dan uang pangkal masuk SMU sebesar 300% dari tunjangan pokok.

e. Perguruan Tinggi diberikan tunjangan pendidikan perbulan 50% dari tunjangan pokok dan uang pangkal masuk perguruan tinggi sebesar 800% • Tunjangan pendidikan setiap bulan akan

dibayar sesuai dengan kwitansi dan sesuai dengan prosentase yang disebutkan diatas adalah jumlah maksimal.

• Uang pangkal diberikan satu kali pada saat masuk ke jenjang pendidikan tersebut diatas


dan akan dibayarkan sesuai dengan kwitansi dengan jumlah maksimal sesuai dengan prosentase yang ditetapkan.

f. Tunjangan transport untuk anak dosen yang sekolah di Malang ditetapkan sebesar Rp. 100.000,-

5. Dana Pensiun

Untuk lebih meningkatkan pengelolahan Dana Pensiun Hamba Tuhan, ditetapkan dan diatur sebagai berikut: a. Dana Pensiun Hamba Tuhan ditetapkan 20% dari

Tunjangan Pokok, dengan pembagian : + 10% ditanggung oleh jemaat setempat + 7% ditanggung oleh Hamba Tuhan yang

bersangkutan + 3% ditanggung oleh Sinode b. Penyetoran Dana Pensiun dilakukan selambat-

lambatnya tanggal 10 setiap bulannya kepada Sinode GKT atau kepada rekening Bank yang akan ditunjuk dan Bendahara STT Aletheia akan langsung mengatur semua pembayaran tersebut setiap bulannya.

c. Penanggung jawab/pengelola Dana Pensiun adalah Departemen Kesejahteraan Pendeta/Penginjil Sinode GKT (peraturan khusus GKT BAB V Pasal IV no.101)

B. Rumah dan kelengkapannya

1. STT Aletheia wajib menyediakan tempat tinggal yang

layak bagi hamba Tuhan dan keluarganya. Agar dapat memperlancar pelayanan para dosen dan interaksi dengan mahasiswa/i, maka perumahan tersebut akan


disediakan dalam kampus STT Aletheia. Setiap dosen tentunya diharapkan memahami ketentuan tersebut.

2. Apabila perumahan yang ada dikampus STT Aletheia telah penuh, maka dosen dan keluarganya akan dikontrakkan di sekitar kampus atau kota Lawang. Apabila hamba yang bersangkutan memiliki rumah sendiri dan memilih untuk tinggal dirumah mereka, maka STT Aletheia akan memberikan tunjangan perumahan sesuai dengan aturan sinode GKT sebesar 30% dari tunjangan pokok. Tunjangan perumahan tersebut akan diberikan selama STT Aletheia tidak dapat menyediakan perumahan di kampus STT Aletheia.

3. Tunjangan perumahan tersebut tidak berlaku apabila dosen yang tidak bersedia menempati atau menolak untuk tinggal diperumahan yang disiapkan oleh STT Aletheia.

4. Untuk perumahan dosen tersebut, STT Aletheia akan menyediakan fasilitas standard yang meliputi: Ruang Tamu : Satu set kursi tamu Kamar tidur : Tempat tidur, lemari pakaian,

meja belajar dengan rak bukunya dan meja rias

Kamar tidur utama : Meja tamu, tempat tidur, lemari pakaian, meja belajar dan rak buku.

Ruang makan &dapur: Meja makan, lemari es, kompor gas, peralatan memasak, peralatan makan terdiri dari: ½ ds piring, sendok, garpu dan gelas; peralatan masak standard seperti panci, teko, wajan beserta perlengkapannya.


Kamar mandi : Water heater.

C. Penggunaan Fasilitas STT Aletheia

1. Mobil Sekolah

a. Mobil sekolah hanya dapat digunakan untuk urusan dinas sekolah. Adapun urusan dinas yang dimaksudkan adalah: - Diutus secara resmi oleh STT Aletheia untuk

tugas-tugas tertentu. - Mewakili STT Aletheia menghadiri undangan

dari sekolah Theologia, gereja, pernikahan, perkabungan, dll.

b. Urusan urusan mendesak seperti ke dokter atau rumah sakit.

c. Untuk mengantar tamu keluarga atau pribadi, sejauh mobil sekolah tidak dipakai untuk urusan sekolah dan bahan bakar ditanggung sendiri.

d. Prioritas penggunaan mobil sekolah adalah untuk pelayanan STT Aletheia. Sekalipun demikian, dosen STT Aletheia dapat meminjam mobil untuk pelayanan yang tidak menginap, sejauh mobil STT Aletheia tidak digunakan untuk pelayanan sekolah dan dengan catatan biaya untuk bahan bakar dan sopir ditanggung oleh dosen tersebut.

e. Dosen STT Aletheia dapat menggunakan sopir STT Aletheia untuk kepentingan pribadi, sejauh tidak ada tugas sekolah. Apabila pemakaian tersebut diluar jam kerja (malam hari atau akhir pekan), maka dosen yang memakainya wajib membayar biaya lembur yang rinciannya dapat diperoleh dari bendahara STT Aletheia.


f. Mengingat banyaknya kegiatan STT Aletheia, maka pemakaian mobil dan sopir STT Aletheia harus melalui persetujuan Puket II.

g. Bagi dosen yang memiliki mobil akan mendapatkan tunjangan untuk bahan bakar, sedangkan yang tidak memiliki mobil akan diberi tunjangan transport yang besarnya ditetapkan oleh STT Aletheia.

h. Untuk membantu dosen atau keluarganya yang akan belanja ke Malang, maka STT Aletheia akan menjadwalkan waktu 2 kali seminggu untuk belanja di Malang. Disamping itu, mereka juga dapat ikut pengantaran dosen dan dokter sejauh perjalanan tsb tidak mengganggu jadwal antar jemput dosen/dokter.

2. Telpon

a. Semua telpon untuk urusan dinas yang berkaitan

dengan tugas atau urusan sekolah, dibebaskan dari biaya. Telpon dinas diharapkan dapat dilakukan di kantor.

b. Telpon sekolah dapat digunakan oleh dosen dan keluarganya, sejauh pemakaian setiap bulannya tidak melebihi Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah). Apabila pemakaian tersebut melebihi jumlah yang telah ditetapkan, maka dosen yang bersangkutan diharapkan membayar kelebihan tersebut kepada bendahara STT Aletheia.

3. Internet


Setiap dosen STT Aletheia dapat menggunakan fasilitas internet di kantor dosen dengan batasan tidak melebihi 5 jam perminggu.

4. Perpustakaan STT Aletheia

Dosen STT Aletheia dapat menggunakan fasilitas perpustakaan dengan batasan maksimal sebanyak 10 buku dan jangka waktu peminjaman selama 1 bulan. Apabila dibutuhkan untuk persiapan kuliah, maka dapat diperpanjang maksimum 2 kali. Bila buku tersebut dibutuhkan oleh dosen lain atau oleh mahasiswa dalam masaa perpanjangan tersebut, maka dosen tersebut harus mengembalikannya ke perpustakaan.

5. Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas)

STT Aletheia telah membuka Balkesmas Griya Husada. Pengobata di Balkesmas tersebut tanpa dipungut biaya dan diharapkan para dosen dan keluarganya memanfaatkannya. Formulir untuk berobat di Balkesmas dapat diperoleh dari Bapak atau Ibu asrama.

D. Cuti untuk Dosen

1. Dosen STT Aletheia mendapat cuti selama 1 bulan

per-tahunnya dan cuti ini harus di ambil pada masa liburan sekolah. Cuti tidak dapat digabung, ditabung ataupun diuangkan. Karena itu, apabila dosen tidak mengambil cuti pada tahun tersebut, maka dosen yang bersangkutan dianggap melepaskan hak cutinya.


2. Liburan dosen adalah liburan resmi kantor STT Aletheia (Hari besar Nasional, Natal dan Tahun Baru), sedangkan liburan sekolah (Januari, Juni-Agustus) adalah tetap sebagai hari kerja dengan pengaturan jam kantor sebagaimana ditetapkan.

3. Dosen STT Aletheia akan mendapatkan cuti sabatikal pada tahun ke 7 selama satu semester. Cuti sabatikal tersebut diberikan dengan tujuan agar dosen dapat mengembangkan diri atau untuk menulis buku. Untuk itu, dosen yang bersangkutan harus mengajukan proposal cuti sabatikal ke departemen Pendidikan Theologia melalui Ketua STT Aletheia paling tidak 2 semester sebelumnya, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a. Agar proses belajar mengajar tetap dapat

berjalan dengan lancar, maka sabatikal perlu diatur agar tidak diambil bersamaan.

b. Selama sabatikal, dosen tetap mendapatkan tunjangan penuh.

c. Sabatikal tidak dapat diuangkan atau digabung dengan cuti lainnya.

4. Pada hari-hari kuliah, dengan seijin Ketua dan Puket I dosen STT Aletheia hanya diijinkan meninggalkan kuliah karena urusan yang sifatnya mendesak seperti kedukaan, pernikahan, sakit dan hal tersebut tidak lebih dari satu minggu.


PEDOMAN TUGAS DOSEN TETAP STT ALETHEIA LAWANG

I. TUGAS PENGAJARAN

A. Perkuliahan: Minimal 6 SKS B. Bimbingan kuliah mandiri : ½ SKS/mahasiswa C. Bimbingan Skripsi : 2 SKS/mahasiswa

II. TUGAS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU

A. Jurnal Institut Theologia Aletheia : 1 SKS/artikel dan ½ SKS/resensi buku

B. Jurnal Non STT Aletheia “ber-ISBN” : 1 SKS C. Buku : < 100 hal : 4 SKS > 100 hal : 8 SKS

III. TUGAS ADMINISTRASI MANAJEMEN

A. Jabatan Struktural : 1. Ketua : 6 SKS 2. Pembantu Ketua : 4 SKS

B. Jabatan Fungsional : 2 SKS

1. Kepala Bidang Eksternal 2. Kepala Bidang Internal 3. Bapak atau Ibu Asrama

4. Pembimbing Balkesmas 5. Kepala Perpustakaan 6. Ketua Redaksi Jurnal

C. Tugas Institusi

1. Ketua tim skripsi : 2 SKS 2. Ketua Panitia : 1 SKS 3. Wali studi : 1 SKS


4. Family Group : 1 SKS 5. Pembimbing Panggung boneka/Vokal Grup : 1 SKS 6. Penyuluhan/Pemberian Ceramah yang diutus oleh lembaga : ½ SKS/materi 7. Ikut serta dalams eminar atas utusan lembaga dalam masa kuliah : a. < 3 hari : ½ SKS b. > 3 hari : 1 SKS

IV. KETENTUAN UMUM

A. Beban wajib dosen tetap : 10 SKS/semester B. Dosen tetap bertugas pembinaan mahasiswa, seperti

konsultasi akademis dan non akademis, pendampingan meditasi pagi, pendampingan ibadah pagi dan malam, serta malam kesaksian.

C. Kelebihan beban wajib akan diberikan kompensasi berdasarkan ketentuan yang berlaku yaitu Rp. 50.000/SKS/bulan selama 6 bulan.

D. Penetapan dan penghitungan tugas tetap ini berlaku selama 6 bulan (1 semester) dan dapat dilakukan pada awal semester atau akhir semester.

PEDOMAN DOSEN TETAPsttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/... · 6 Pedoman Kerja Dosen 2015 5. Mengkoordinir pengolahan data yang menyangkut pendidikan dan pengajaran (transkrip).

Documents