1. Bagaimanakah perkembangan kabupaten/kota di Jawa Barat dilihat dari sisi Pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita? PDRB per kapita 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 450,000 Pandeglang Pandeglang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. Bagaimanakah perkembangan kabupaten/kota di Jawa Barat dilihat dari sisi
Berdasarkan data di atas, kabupaten/kota paling tertinggal di Jawa Barat adalah
Kabupaten Tangerang. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi yang bernilai
negatif (-3,30). Meskipun Kuningan merupakan kabupaten dengan tingkat PDRB per kapita
paling rendah di Jawa Barat, kabupaten ini masih memiliki tingkat pertumbuhan yang positif
yang mengekspektasikan adanya PDRB per kapita yang lebih tinggi pada masa yang akan
datang.
4. Adakah hubungan yang erat antara pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita
antara kabupaten/kota di Jawa Barat?
5. Adakah pergeseran peringkat kabupaten/kota di Jawa Barat dilihat dari pertumbuhan
ekonomi maupun pendapatan penduduk per kapita?
Melalui tabel tabulasi per kabupaten atas Rata-rata PDRB Per Kapita dan Rata–rata Pertumbuhan PDRB Per Kapita , terdapat pergeseran peringkat di masing-masing kabupaten, misalkan untuk Kabupaten Bekasi memiliki rata-rata pertumbuhan PDRB Per Kapita paling tinggi di lingkungan propinsi Jawa Barat, sedangka untuk rata-rata PDRB Per Kapita berada di peringkat ke -3 . Sedangkan Indramayu memiliki rata-rata PDRB Per Kapita paling tinggi, ternyata untuk rata-rata pertumbuhan PDRB Per Kapitanya berada di peringkat ke -19. Ini menggambarkan , jumlah PDRB Per Kapita Kabupaten Indramayu secara umum bernilai besar, akan tetapi dari tahun ke tahun penambahan yang terjadi relative kecil.
Kabupaten Rata-Rata PDRB Per KapitaRata-Rata Pertumbuhan PDRB Per Kapita
Sukabumi 286,406 1.30 (17)
Lebak 322,429 3.68 (6)
Pandeglang 356,066 3.74 (5)
Kuningan 357,684 2.86 (8)
Cirebon 360,813 1.76 (15)
Tangerang 364,342 -3.30 (20)
Tasikmalay 382,697 2.52 (12)
a
Cianjur 393,425 2.38 (13)
Ciamis 414,467 2.75 (9)
Majalengka 417,682 2.66 (10)
Garut 418,251 2.15 (14)
Bogor 446,423 1.30 (16)
Subang 453,630 3.23 (7)
Sumedang 457,896 2.63 (11)
Karawang 519,996 4.95 (3)
Purwakarta 548,231 9.03 (2)
Bekasi 626,368 11.12 (1)
Bandung 678,721 4.08 (4)
Serang 842,900 0.30 (18)
Indramayu 2,127,589 0.06 (19)
6. Buatlah tipologi daerah kabupaten/kota berdasar pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Jawa Barat?
Jawab:
Alat analisis Klassen Typology (Tipologi Klassen) digunakan untuk mengetahui
gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Tipologi
Klassen pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu:
a. pertumbuhan ekonomi daerah; dan
b. pendapatan per kapita daerah.
Melalui analisis ini diperoleh empat karateristik pola dan struktur pertumbuhan ekonomi
yang berbeda (Kuncoro dan Aswandi, 2002: 27-45 dan Radianto, 2003: 479-499), yaitu:
a. daerah cepat-maju dan cepat-tumbuh (high growth and high income), daerah yang
memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi
dibanding rata-rata Provinsi Jawa Barat;
b. daerah maju tapi tertekan (high income but low growth), daerah yang memiliki
pendapatan per kapita lebih tinggi, tetapi tingkat pertumbuhan ekonominya lebih
rendah dibanding rata-rata Provinsi Jawa Barat;
c. daerah berkembang cepat (high growth but income), daerah yang memiliki tingkat
pertumbuhan tinggi, tetapi tingkat pendapatan per kapita lebih rendah dibanding rata-
rata Provinsi Jawa Barat; dan
d. daerah relatif tertinggal (low growth and low income) adalah daerah yang memiliki
tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapat per kapita yang lebih rendah dibanding
rata-rata Provinsi Jawa Barat.
Dikatakan “tinggi” apabila indikator di suatu kabupaten/kota lebih tinggi dibandingkan
rata-rata seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat dan digolongkan “rendah” apabila
indikator di suatu kabupaten/kota lebih rendah dibandingkan rata-rata seluruh kabupaten/kota di
Provinsi Jawa Barat.
Rata-rata PDRB per kapita dan rata-rata pertumbuhan PDRB untuk tiap kabupaten/kota
dalam kurun waktu tahun 1986 – 2001 untuk seluruh kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat, dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Rata-rata PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1993
Berdasarkan data pada kedua tabel di atas, kita dapat membagi kabupaten/kota di
Provinsi Jawa Barat menjadi 4 klasifikasi sesuai dengan Tipologi Klassen (lihat Tabel 2).
Tabel 2
Klasifikasi Kab/Kota Provinsi Jawa Barat Menurut Tipologi Klassen, 1986-2001
Pendapatan per kapita (y)Laju Pertumbuhan (r)
Y1>y Y1<y
r1>r Daerah cepat majudan cepat tumbuh
Bekasi Bogor (kota) Sukabumi (kota) Bandung (kota) Cirebon (kota)
Daerah BerkembangCepat
Pandeglang Lebak Karawang Sukabumi (kab)
r1<r Daerah Maju TapiTertekan
Bandung (kab) Indramayu Serang
Daerah RelatifTertinggal
Bogor (kab) Cianjur Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon (kab) Majalengka Sumedang Subang Purwakarta Tangerang (kab) Tangerang (kota)
Pola dan Struktur Perekonomian Jawa Barat menurut Kabupaten/ Kota 1986- 2001
Pandeglang Linear (Pandeglang) Lebak Linear (Lebak)Bogor Linear (Bogor) Sukabumi Linear (Sukabumi)Cianjur Linear (Cianjur) Bandung Linear (Bandung)Garut Linear (Garut) Tasikmalaya Linear (Tasikmalaya)Ciamis Linear (Ciamis) Kuningan Linear (Kuningan)Cirebon Linear (Cirebon) Majalengka Linear (Majalengka)Sumedang Linear (Sumedang) Indramayu Linear (Indramayu)Subang Linear (Subang) Purwakarta Linear (Purwakarta)Karawang Linear (Karawang) Bekasi Linear (Bekasi)Tangerang Linear (Tangerang) Serang Linear (Serang)Bogor Linear (Bogor) Sukabumi Linear (Sukabumi)Bandung Linear (Bandung) Cirebon Linear (Cirebon)Tangerang Linear (Tangerang)
PDRB PER KAPITA ADHK 1993 (Rp000.000,00)
7. Bagaimana saran anda untuk pengembangan kawasan dan kutub-kutub pertumbuhan di Jawa Barat?