Struktur dan Mekanisme Kerja Ginjal Manusia Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara no.6 –Jakarta barat Kelompok F2 Prilia Pratiwi Munda 10.2010.150 Clement Tirta 10.2011.019 Sintia Fransiska 10.2011.080 Jefri 10.2011.161 Cecillia Wirawanty 10.2011.187 Andreas Edvan Sanjati Ley 10.2011.349
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Struktur dan Mekanisme Kerja Ginjal Manusia
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara no.6 –Jakarta barat
Kelompok F2
Prilia Pratiwi Munda 10.2010.150
Clement Tirta 10.2011.019
Sintia Fransiska 10.2011.080
Jefri 10.2011.161
Cecillia Wirawanty 10.2011.187
Andreas Edvan Sanjati Ley 10.2011.349
Chelsea Vanessa 10.2011.398
Abraham Bayu Theodoron 10.2011.441
Daftar Isi
1. Kata Pengantar...................................................................................................................2
2. Bab I Pendahuluan.............................................................................................................3
3. Bab II Isi................................................................................................................4
2.1 Struktur Mikroskopis Jantung........................................................................4
2.2 Struktur Makroskopis Jantung........................................................................7
2.3 Mekanisme Kerja Jantung............................................................................12
4. Bab III Penutup....................................................................................................28
5. Daftar Pustaka......................................................................................................28
2
Kata Pengantar
Tubuh manusia terdiri dari organ-organ yang memiliki fungsi masing-masing. Pada
kasus tertentu, terdapat kerusakan atau ketidakefektifan fungsi suatu organ tersebut. Dewasa
ini, masyarakat sudah mulai mengetahui organ-organ tubuh serta fungsinya secara umum.
Namun masyarakat terkadang tidak mengetahui beberapa fungsi dari organ tubuh lain selain
jantung yang sudah umum. Salah satu di antaranya adalah ginjal. Ginjal manusia ada dua,
yakni ginjal kanan dan kiri. Fungsi ginjal sendiri secara umum adalah sebagi filter darah
manusia.
Ginjal merupakan suatu organ yang sangat penting karena fungsinya yang banyak dan
menunjang kehidupan. Ukuran ginjal tidak lebih dari ukuran telapak tangan saat tertutup.
Namun di balik itu semua tersimpan suatu mekanisme kompleks untuk menjaga tubuh agar
tetap dalam keadaan normal serta berbagai mekanisme pertahanan tubuh atas kekurangan
ion-ion yang penting dalam menunjang kehidupan.
Adapun kelainan pada ginjal dapat mengakibatkan berbagai gangguan. Contoh
kelainan pada ginjal adalah adanya edema. Edema adalah keadaan bertambahnya jumlah
cairan di dalam ruang-ruang jaringan interstisial atau rongga tubuh. Edema timbul karena
adanya “kesalahan” dalam mekanisme ginjal yang dapat disebabkan berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Oleh karena gangguan tersebut ginjal tidak dapat mempertahankan
fungsinya sebagai penjaga stabilitas air dan ion dalam tubuh. Oleh karena itu penulis
membahas tema ginjal agar para pembaca dapat memahami mekanisme ginjal serta fungsi-
fungsi ginjal secara lebih mendetail.
Jakarta, 26 September 2012
Penulis
3
Pembahasan
Skenario A :
Seorang laki-laki usia 58 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan bengkak pada kedua
kaki sejak 4 bulan yang lalu. Sejak 2 minggu terakhir bengkak dirasakan semakin parah, dan
perutnya mulai membuncit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg,
pitting oedem dan asites.
Identifikasi istilah yang tidak diketahui :
1. Pitting Oedem : perpindahan air interstisial oleh tekanan jari pada kulit, sehingga
menimbulkan cekungan.1
2. Asites : pengumpulan cairan serosa dalam rongga perut.2
Rumusan Masalah :
- Seorang laki-laki usia 58 tahun dengan keluhan bengkak pada kedua kaki sejak 4
bulan yang lalu dan sejak 2 minggu terakhir bengkak semakin parah, perut
membuncit.
- Pada pemeriksaan fisik Hipertensi, pitting oedem, asites.
Hipotesis :
Laki-laki 58 tahun tersebut mengalami gangguan pada fungsi kerja ginjal & mekanisme kerja
ginjal.
Struktur Ginjal
1. Mikroskopis
Struktur mikroskopis ginjal adalah sebagai berikut.
a. Korteks
Korteks ginjal terdiri atas banyak tubulus kontortus dan badan-badan bulat
yang dikenalsebagai korpus renal atau korpus Malpighi. Korteks tidak hanya
membentuk bagian luarginjal, tetapi pada tempat-tempat tertentu menyusup diantara
bagian medula danmembentuk apa yang disebut kolom Bertini atau kolom Renal.
4
b. Medula
Massa medula utama terdiri atas 8 sampai 18 piramid medula. Bagian
dasarnya yanglebar berhubungan dengan bagian korteks dan bagian puncak (apeks)
yang membulat danmenonjol ke dalam kaliks minor.
c. Nefron
Parenkim ginjal terdiri atas nefron atau tubulus uriniferus yang berhimpit
padat. Nefronmerupakan satuan fungsional ginjal yang bertugas menghasilkan urine.
Diantara tubulusini tedapat pembuluh darah dan sedikit jaringan ikat. Tubulus ini
bermuara ke dalamtubulus penampung (duktus koligens), kemudian ke tubulus
penampung besar (duktuspapilaris Bellini), yang mengcurahkan urine ke dalam
pelvis dan ureter melalui kaliksminor dan mayor.
d. Korpus Renal
Korpus renal merupakan badan bulat berdiameter 0,2 mm yang terdapat pada
bagiankorteks dan kolom renal. Terdapat 1 juta atau lebih korpus renal pada setiap
ginjal. 1korpus renal terdiri atas 2 bagian, glomerulus di pusat dan suatu kapsula
glomerulus, yangberupa pelebaran tubulus renal mirip kantung, yang disebut kapsula
Bowman.
GlomerulusGlomerulus terdiri atas gelung-gelung kapiler yang terdapat
diantara arteriolaferen dan arteriol eferen. Daerah tempat arteriol aferen masuk dan
arteriol eferenkeluar disebut kutub vaskular. Setelah masuk dalam glemerulus,
arteriol aferenmemecah menjadi 4 atau 5 kapiler yang relatif besar. Masing- masing
kapiler inimenjadi sejumlah kapiler yang lebih kecil yang membentuk lengkung-
lengkung tidak teratur menuju ke arteriol eferen. Arteriol eferen lebih kecil dari
arteriolaferen. Perbedaan ukuran ini ada kaitan dengan fungsinya . pembuluh
eferenmengangkut lebih sedikit cairan bila dibandingkan dengan pembuluh
aferen,karena cukup banyak cairan tersaring dari darah selama melalui
kapilerglomerulus. Akibat adanya perbedaan ukuran maka tekanan di dalam
aliranglomerulus tetap dipertahankan dan hal ini membantu penyaringan plasma.
Kapsula ini terdapat lapisan dalam atau viseral yang melapis glomerulus,
dansuatu lapisan luar atau parietal. Lapisan viseral secara langsung
membungkusglomerulus, dan terdiri atas selapis sel epitel gepeng diatas membran
basal, yangtelah menyatu dengan membran basal epitel kapiler glomerulus. Jadi
epitelviseral dan endotel kapiler hanya terpisah oleh suatu membran basal
tipis.Membran basal ini tebalnya hanya 0,3µm, tediri atas srat-serat halus dan
5
disebutmembran basal glomerulus. Lapisan parietal kapsula Bowman terdiri atas
selapis sel epitel gepeng. Celah diantara lapian viseral dan parietal disebut „ruang
urine‟ atau ruang Bowman.
Sel-sel gepeng lapisan viseral kapsula Bowman mempunyai struktur khusus, dan sel
itudisebut podosit. Podosit ini gepeng, merangkul sel endotel kapiler. Juluran-juluran
kakiatau pedikelnya menempel pada membran basal dan berselisih dengan pedikel-
pedikel podosit sebelahnya. Podosit merupakan sel yang sangat aktif yang tercermin
daribanyaknya metokondria, vakuola dan mikrotubul di dalam sitoplasma. Endotel
kapiler yang terdapat disini memiliki tingkap yang kecil-kecil. Pori-pori ditutup
fragma khusus.Pedikel-pedikel podosit yang berbaris paralel dan berselisip dengan
pedikel podositberdekatan, mirip susunan kancing-rigi (resleting). Keadaan ini
membentuk sawar selektif.
e. Sel mesangial
Sel ini merupakan sel fagositik, berupa perisit pada lengkung kapiler
golmerulus. Selmesangial membersihkan sisa sel mati dan kompleks imun, yang bila
dibiarkan akanmenyumbat saringan urin. Jadi fungsinya adalh sebagai pembersih
saringan.
f. Tubulus renal
Tubulus renal terdiri atas kapsula Bowman, tubulus kontortus proksimal, ansa Henle
pars descendens, yang terletak dalam bagian piramid medula yang membalik dan
membentuk ansa Henle, ansa Henle pars asenden, menuju dan masuk kembali ke
korteks dan melanjutkan diri sebagai tubulus kontortus distal, yang bagian akhirnya
melurus dan membentuk tubulus penghubung, yang berakhir dengan bermuara pada
duktus koligens.
Diantara tubulus kontortus distal dan tubulus penghubung terdapat suatu
segmenbersudut pendek, tubulu berbiku (zig-zag). Duktus koligens mulai dari
bagiankorteks dan pada jarak-jarak pendek saling berhubungan dan akhirnya
bermuarake dalam saluran lebar yang disebut duktus Bellini, yang akan bermuara
padapuncak piramid yang menonjol ke dalam kaliks minor.
Tubulus kontortus merupakan segmen nefron yang paling besar dan paling
berkelok dan membentuk sebagian besar korteks. Panjangnya lebih kurang 14 mm
dengangaris tengah 50-60um. Dilapisi selapis sel-sel silindris rendah atau
piramidterpancung, dengan inti bulat, dan sitoplasma bergranula yang terpulas
gelapdengan eosin. Permukaan bebas sel-sel epitel dilengkapi mikrosili yang
6
membentuk semacam “Brush Border”. Mitokondria berderet-deret pada agian basal
sel yang memberinya corak bergaris. Bagian sel dekat “Brush Border” mengandung
fosfatase alkali.
Ansa Henle Pars Desenden Bagian ini mempunyai susunan sama dengan yang
terdapat pada tubulus kontortus proksimal, kecuali “Brush Border” nya yang disini
kurang berkembang. Ansa Henle Segmen Tipis. Bagian ansa henle ini mempunyai
gais tengah 15µm, dilapisi selapis sel epiteliolpipih dngan ini menonjol ke dalam
lumen. Mikrofili yang membentuk brush border disini lebih sedikit dan lebih
pendek. Mitokondria dalam sel juga kurang. Ansa Henle Pars Asenden Panjang
bagian ini 9mm dengan garis tengah 30µm. Bagian ini “naik” menuju korteks dan
menghampiri kutub atau polus vaskular glomerulus asalnya. Padatempat ini saluran
telah menjadi tubulus kontortus distal. Bagian saluran inidibatasi sel kuboid yang
terletak diatas membran sel.
Tubulus Kontortus Distal berawal dekat kutub vaskular glomerulus dan
berakhir saat menyatu dengan duktus koligens bagian melengkung. Panjangnya 4 ½
-5 mm, dengan garistengah 22-50 µm. Dilapisi sel kuboid. Pada bagian distal yang
berdekatan dengan ateriol aferen, sel-sel yang berbatasan dengan ateriol aferen, sel-
sel yangberbatasan dengan ateriol itu mengalami perubahan menjadi berbentuk
silindris. Bagian tubulus distal yang mengalami perubahan ini disebut makula densa.
Sel-sel ini membentuk aparatus yuksta-glomerular bernama sel-sel epiteloid. Pada
tunika media arteriol aferen yang bersebelahan. Sel terakhir ini menghasilkan renin.
Duktus Koligens Bagian ini dilapisi epitel selapis kuboid.3-4
Struktur Makroskopis
Ginjal terletak retroperitoneal, yaitu diantara peritoneum parietale dan fascia
transversa abdominis, pada sebelah kanan dan kiri kolumna vertebralis. Ren sisinstra terletak
setinggi costa XI atau vertebra lumbal 2-3, sedangkan ren dextra terletak setinggi costa XII
atau vertebra lumbal 3-4. Jarak antar extremitas superior ren dextra dan sinistra adalah 7 cm,
sedangkan jarak antara ekstremitas inferior ren dextra dan sinistra adalah 11 cm. Sedangakn
jarak dari ekstremitas inferior ke crista iliaca adalah 3-5 cm. Panjangnya sekitar 12.5 cm dan
tebalnya 2.5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan). Setiap ginjal memiliki berat antara
7
125 sampai 175 g pada laki-laki dan 115 sampai 155 g pada perempuan. Ren berbentuk
seperti kacang dan memiliki :
1. Dua ekstremitas, yaitu superior dan inferior. Kedua ekstremitas superior
ditempati oleh galndula suprarenalis yang dipisahkan dari ren oleh lemak
perirenalis.
2. Dua margo, yaitu lateralis yang berbentuk konveks dan medialis yang berbentuk
konkaf.5-6
Pada margo medialis terdapat suatu pintu yang disebut hilus renalis, dan merupakan
tempat masuknua pembuluh-pembuluh darah, lymphe, saraf dan ureter. Umumnya susunan
pembuluh pada hilus renalis dari ventral ke dorsal sebagai berikut: v. Renalis-a. Renalis-
ureter. Hilus renalis membuka dalam suatu ruangan yang disebut sinus renalis. Didalam sinus
renalis dapat dijumpai pembuluh-pembuluh darah, saraf, lymphe dan pelvis renis.5
3. Dua facies yaitu anterior yang berbentuk cembung dan posterior yang agak datar.
Facies anterior dan poterior merupakan bagian ren yang berhubungan dengan
organ sekitarnya sehingga masing-msing facies anterior ren memiliki
karakteristik masing-masing seperti dibawah ini.5
a. Facies anterior ren dexter
Facies anterior ren dexter berhubungan dengan pars affixa hepatis
(dipidahkan oleh fascia renalis). Pada margo medialis berhubungan dengan
pars descendens duodeni (dipisahkan oleh fascia renalis). Mendekati
ekstremitas inferior berubungan dengan colon ascendens/flexura coli dextra
(dipisahkan oleh fascia renalis). Sebagian besar facies anterior dan margo
lateralis berhubungan dengan facies inferior hepar (dipisahkan oleh
peritoneum). Mendekati ekstremitas inferior berhubungan dengan lengkung-
lengkung ileum (dipisahkan oleh peritoneum.
b. Facies anterior ren sinister
Facies anterior ren sinister berhubungan langsung denga organ sekitarnya
sebagai berikut :
i. Bagian cranio lateral mengahadap facies postero inferior gaster
(dipisahkan oleh peritoneum)
ii. Margo lateralis berhubungan dengan impression renalis lienis dan
cauda pancreatic (dipisahkan oleh peritoneum)
8
iii. Margo medialis, caudal hilus renalis berhubungan dengan lengkung-
lengkung jejunum atau disebut dengan facies jejunalis. Disebelah
craniomedial, facies anterior
iv. Diantara (i) dan (ii) berhubungan dengan lig. Lienorenale.
v. Margo medialis dan cranial facies jejunalis (iii) berhubungan dengan
corpus pancreatis dan v. Lienalis (dipisahkan oleh fascia renalis)
vi. Mendekati ektremitas inferior renalis diantara (ii) dan (iii)
berhubungan dengan flexura coli sinistra/colon descendens
(dipisahkan oleh fascia renalis).
c. Facies posterior ren sinister
Bagain cranialnya berhadapan dengan diaphragma dan costa XII dan sedikit
costa XI. Disebelah medial facies diaphragmatica berhadapan dengan crus
diaphragmaticca dan processus tranversus vertebra L!, sedangkan sebelah
lateral berhadapan dengan arcus lumbocostalis berhadpaan dengan segitiga
disebut trigonum lumbocostale. Daerah segitiga ini sering tidak lengkap
pertumbuhannya sehingga facies posterior ginjalhanya dipisahkan oleh
jaringan lemak dan pleura.
Caudal facies diaphragmatica berhubungan berturut-turut dari medial ke
lateral dengan :
i. M. Psoas major
ii. M. Quadratus lumborum
iii. Aponeurosis m. Transversus abdominis (kadang-kadang disebut
lamina anterior fascia lumbodorsalis). Juga berhubungan dengan a.
Subcostalis, a.lumbalis (1,2), n. Subcostalis, n. Iliohypo-gastricus dan
n. Ilioinguinalis.
d. Facies posterior ren dexter
Facies posterior ren dexter menyerupai facies posterior ren sinister, tapi
hanya berhubungan dengan costa XII saja karena letak ginjal kiri lebih
rendah.
Ekstremitas superior ren dexter lebih tebal, membulat dan langsing
dibandingkan extremitas inferior. Juga lebih dekat dengan bidang median.
Karena letak ekstremitas superior dan inferior berbeda letaknya dengan
bidang median, maka axis memanjang ginjal terbentang dari mediocranial ke
laterocaudal atau sesuai dengan arah m. Psoas major.5
9
Ren dibungkus oleh :
1. Capsula fibrosa
Capsula fibrosa melekat pada ren dan mudah dikupas. Kapsula fibrosa hanya
menyelubungi ginjal dan tidak membungkus gl. Supra renalis.
2. Capsula adiposa
Capsula adiposa mengandung banyak lemak dan membungkus ginjal dan glandula
suprarenalis. Capsula adiposa di bagian depan relatif lebih tipis dibandingkan
dibagian belakang.
Ginjal dipertahankan pada tempatnya oleh fascia adiposa. Pada keadaan
menghubungan capsula fibrosa dan capsula renalis kendor sehingga ginjal turun, yang
di sebut nephroptopis. Neprophtosis sering terjadi pada ibu yang sering melahirkan
(grande multipara)
3. Fascia renalis
Fascia renalis terletak diluar capsula fibrosa dan terdiri dari 2 lembar yaitu fascia
prerenalis di bagian depan dan fascia retrorenalis di bagaian belakang. Kedua lembar
fascia renalis ke caudal tetap terpisah, ke cranialbersatu, sehingga kantong ginjal
terbuka ke bawah, oleh karena itu sering terjadi ascendign infection.5
Ginjal dapat dibagi menjadi bagian-bagian sebagai berikut :
1. Cortex renis
Cortex renis terdiri dari glomerulus dan pembuluh darah. Didalam glomerulus, darah
disaring dan disalurkan ke dalam medulla. Pada medulla, saluran-saluran tersebut
akan bermuara pada papilla renalis sehingga tampak garis-garis pada medulla yang
disebut processus medullaris (FERHEINI).
2. Medulla renis
Pada medulla renis dapat dijumpai :
a. Papila renalis sesuai ujung ginjal yang berbentuk segitiga, yang disebut pyramid
renalis (malphigi)
b. Saluran-saluran yang menembus papilla yang disebut ductuli papillares (bellini),
tempat tembusnya berupa ayakan yang disebut area cribriformis
10
c. Papila renalis menonjol ke dalam calix minor
d. Diantara pyramis-pyramis terdapat columna renalis (bertini)
e. Beberapa calyx minor (2-4) membentuk calyx major.
f. Beberapa calyx major bergabung menjadi pyleum atau pelvis renis kemudian
menjdai ureter.
g. Runangan tempat calyx disebut sinus renalis5
Ginjal diperdarahi oleh a. Renalis. Perjalnan vaskularisasi ginjal dapat diuraikan sebagai
berikut :2
1. Arteri renalis.
Dipercabangkan dari aorte abdominalis setinggi vertebra lumbal 1-2. A. Renalis
kanan lebih panjang dari a.renalis kiri karena harus menyilang v. Cava inferios
dibelakangnya. A. Renalis masuk kedalam ginjal melalui hillus renalis dan
mempercabangkan 2 cabang besar. Cabang yang pertama berjalan ke depan ginjal dan
mendarahi ginjal bagian depan. Sedangkan cabang yang kedua berjalan ke belakang
ginjal dan mendarahi ginjal bagian belakang. Cabang yang menuju ke bagian depan
ginjal lebih panjang dari pada cabang yang menuju ke bagian belakang ginjal. Kedua
cabang a. Renalis bagian depan dan bagian belakang akan bertemu di alterla, pada
garis tengah ginjal atau disebut dengan garis broedel. Pembedahan gunjal dilakukan
pada garis broedel karena pendarahanya minimal. Arteri renalis berjalan di antara
lobus ginjal dan bercabagn menjadi a. Interlobaris.
2. Arteri interlobularis
Arteri interlobaris pada perbatasan cortex dan medula akan bercabang menjadi a.
Acuarta yang akan mengelilingi cortex dan medulla, sehingga disebut a. Arciformis.
3. Arteri arcuarta
Arteri acuarta mempercabangkan A. Interlobularis dan berjalan samapa tepi ginjal
(cortex), kemudian mempercabangkan :
-vasa afferens : glomerulus
- dalam glomerulus membentuk anyaman/pembuluh kapiler, sebagai vasa efferens
anyaman rambut= tubuli contorti
Pembuluh balik pada ren mengikuti nadinya muai dari permukaan ginjal sebagai kapiler dan
kemudian berkumpul ke dalam v. Interlobaris= Vv stellatae (verhyeni). Dari v.
Interlobularis v acurata v. Interlobaris v. Renalis v. Cava inferior.5
11
Glandula suprarenales
Glandulae suprarenales merupakan kelenjar endokrin yang terletak superomedial
terhadap ginjal. Galndula suprarenalis dextra berbentuk pyramid dan terletak antara
diaphragma dan lobus dexter hepatis. Glandula suprarenalis sinistra lebih pipih dan berbentuk