Sarah Kemalasari 1102010264
SKENARIO 21. Memahami dan menjelaskan fisiologi kehamilan1. 1
Memahami proses terjadinya kehamilanKehamilan adalah suatu keadaan
dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya
diawali dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan
proses persalinan. Proses terjadinya kehamilan : PembuahanPembuahan
(Konsepsi) adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu sel
telur dibuahi oleh satu sperma.Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah
merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang terjadi
sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan
bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur) yang berbentuk
corong, yang merupakan tempat terjadinya pembuahan. Jika tidak
terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi)
dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika
terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma
ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi embrio
(bakal janin).Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari 1 sel telur
dan kemudian diikuti dengan pembuahan, maka akan terjadi kehamilan
ganda, biasanya kembar 2. Kasus seperti ini merupakan kembar
fraternal. Kembar identik terjadi jika pada awal pembelahan, sel
telur yang telah dibuahi membelah menjadi 2 sel yang terpisah atau
dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel telur.Pada saat
ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi
lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma
bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk
corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi).Ekor sperma digunakan untuk bermanuver untuk
penetrasi akhir ovum. Untuk membuahi sebuah ovum, sebuah sperma
mula-mula harus melewati korona radiata dan zona pelusida yang
mengelilingi ovum tersebut. Enzim-enzim akrosom, yang terpajan saat
membran akrosom rusak saat sperma berkontak dengan korona radiata,
memungkinkan sperma membuat terowongan menembus sawar-sawar
protektif tersebut. Sperma hanya mampu menembus zona pelusida
setelah berikatan dengan reseptor spesifik di permukaan lapisan
ini. Sperma pertama yang mencapai ovum, memicu suatu perubahan
kimiawi di membran yang mengelilingi ovum sehingga lapisan ini
tidak lagi dapat ditembus oleh sperma lain. Fenomena ini dikenal
sebagai block to polispermy.Kepala sperma yang berfusi secara
bertahap tertarik ke dalam sitoplasma ovum oleh suatu kerucut
tumbuh yang menelannya. Dalam proses ini ekor sperma sering lenyap,
tetapi kepala sperma yang membawa informasi genetik yang krusial.
Penetrasi sperma ke dalam sitoplasma memicu pembelhan meiosis akhir
oosit sekunder. Dalam satu jam, nukleus sperma dan ovum menyatu.
Selain menyumbang separuh dari kromosom ke ovum yang dibuahi, yang
sekarang disebut zigot, sperma pemenang ini juga mengaktifkan
enzim-enzim ovum yang esensial untuk program pengembangan embrionik
dini.
Implantasi dan Perkembangan PlasentaImplantasi adalah penempelan
blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam.Blastosis
biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun
dinding belakang. Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel,
kecuali pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel. Sel-sel di
bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang
menjadi embrio, sedangkan sel-sel di bagian luar tertanam pada
dinding rahim dan membentuk plasenta (ari-ari).Plasenta
menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan
memungkin perputaran oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan
janin. Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan
dan selesai pada hari ke 9-10.Dinding blastosis merupakan lapisan
luar dari selaput yang membungkus embrio (korion). Lapisan dalam
(amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung
amnion. Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan
akan mengembang untuk membungkus embrio yang sedang tumbuh, yang
mengapung di dalamnya.Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang
sedang tumbuh, memanjang ke dalam dinding rahim dan membentuk
percabangan seperti susunan pohon. Susunan ini menyebabkan
penambahan luas daerah kontak antara ibu dan plasenta, sehingga zat
gizi dari ibu lebih banyak yang sampai ke janin dan limbah lebih
banyak dibuang dari janin ke ibu. Pembentukan plasenta yang
sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi plasenta
akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan
beratnya mencapai 500 gram.
1. 2 Memahami perubahan anatomi dan fisiologis saat kehamilan
Perubahah Pada Organ-organ ReproduksiUterus/RahimTumbuh membesar
primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi hasil pembuahan
dalam rahim (intrauterin). Estrogen menyebabkan hiperplasi
jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan
uterus.Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan perut (tinggi
fundus): tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
kehamilan 8 minggu : telur bebek kehamilan 12 minggu : telur angsa
kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis(tulang kemaluan)-pusat
kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat kehamilan 24 minggu :
pinggir atas pusat kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphid
(tulang rongga dada paling bawah) kehamilan 32 minggu : pertengahan
pusat-xyphoid 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Serviks uteri (leher rahim) mengalami hipervaskularisasi akibat
stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron, warna menjadi
livide / kebiruan.Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan
memberikan gejala keputihan.Vagina / vulvaTerjadi
hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna
merah kebiruan (tanda Chadwick).Ovarium (Kantong Telur)Sejak
kehamilan 16 minggu, fungsi ovarium diambil alih oleh plasenta,
terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan
ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan
pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi
siklus hormonal menstruasi.PayudaraAkibat pengaruh estrogen terjadi
hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin)
menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara,
serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, dan kolostrum. Mammae membesar dan
tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar
Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. Sistem
respirasi/PernapasanKebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain
itu diafragma (otot pernapasan) juga terdorong ke atas menyebabkan
napas cepat dan dangkal (20-24x/menit). Inilah yang menyebabkan
wanita hamil merasa napasnya sesak. Sistem gastrointestinalEstrogen
dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah,
selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering
kembung, konstipasi (susah BAB), lebih sering lapar / perasaan
ingin makan terus (mengidam), juga terjadi peningkatan asam
lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi
muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum). Sistem sirkulasi /
kardiovaskularPerubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang
terutama adalah perubahan HEMODINAMIK calon ibu, meliputi :1.
retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung2.
anemia relatif3. tekanan darah arterial menurun4. curah jantung
bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir
kehamilan5. volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai
50%6. volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan.Leukosit
meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antibodi
fisiologik yang terjadi pada kehamilan. Infeksi dicurigai bila
leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai
300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang
baik pada kehamilan dan persalinan. Fibrinogen juga meningkat
350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah meningkat.
Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn
karena terjadi penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti
peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta. Faktor-faktor
pembekuan meningkat. MetabolismeBasal metabolic rate meningkat
sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan karbohidrat
meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari
(menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang
pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300
g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat.
Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin
tambahan.Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan
normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara
bermakna karena :1. ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat2.
produksi glukosa dari hati menurun3. produksi alanin (salah satu
prekursor glukoneogenesis) menurun4. aktifitas ekskresi ginjal
meningkat5. efek hormon-hormon gestasional (human placental
lactogen, hormon2 plasenta lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis,
pankreas, adrenal, growth factors, dsb). Traktus urinarius/saluran
kemihUreter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat
pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria),
kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun
namun hal ini dianggap normal. KulitPeningkatan aktifitas
melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, striae
lividae pada perut, dsb. Terdapat linea nigra dibagian perut.
Peningkatan Berat Badan Selama HamilNormal berat badan meningkat
sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume
berbagai organ / cairan intrauterin.Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat
plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg,
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae +
1 kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas +
1.0-1.5 kg.
1. 3 Memahami perkembangan janinMinggu pertama 8 hari selepas
proses persenyawaan berlaku, blastocyst (kini mengandungi 200 sel)
merembeskan mukus untuk memberitahu kehadirannya di dalam
rahim.Minggu ke-2 Blastocyst menggelembung dan sel-sel mula
berkembang dan terbahagi kira-kira 2 kali sehari sehinggalah pada
hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst
terpaut atau disauh dengan kukuh pada endometrium.Minggu ke-3 Saiz
embrio terbentuk dan saiznya hanyalah sepanjang 0.08 inci/2 mm. Gen
janin mula hendak membentuk dalam 3 lapisan benih (sel) daripada
organ badan yang akan bergabung.Mingguke-4-Janinsudah mulai
membentuk struktur asas manusia dimana sel-sel mula bergabung dan
pada masa itu embrio sudah mulai memanjang kira-kira 1/4 inci (6 mm
= sebesar biji tembikai). Pada masa ini sudah kelihatan pembentukan
otak dan tulang belakang serta anggota lain seperti jantung yang
mengepam darah ke paru-paru dan aorta (urat besar yang membawa
darah daripada jantung).Minggu ke-5-Embrioakan terus membesar.
Terdapat 3 lapisan iaitu ectoderm, mesoderm dan dan endoderm.
Ectoderm adalah lapisan yang paling atas. Ianya akan membentuk
sistem saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak,
tulang belakang, kulit serta rambut. Manakala lapisan mesoderm pula
yang berada pada lapisan tengah akan membentuk organ penting yang
asas iaitu jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif.
Sistem peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi.
Akhir sekali ialah lapisan endoderm iaitu lapisan paling dalam yang
akan membentuk organ dalaman seperti usus, hati, pankreas dan pundi
kencing.Minggu ke-6 -Sekiranya pemeriksaan secara ultrasound
dilakukan, kita akan dapat melihat janin sudah membentuk kepada dan
badan. Biasanya getaran jantungnya juga sudah dapat dikesan.Minggu
ke-7 Pembentukan bayi semakin jelas terbentuk. Kepala bayi
seolah-olah tertunduk dan berada dalam cecair (air ketuban atau
amnotic sac) yang akan memberikan keperluan tumbesaran bayi semasa
dalam kandungan.Janin usia 8 Minggu
Seluruh organ tubuh utama bayi telah terbentuk meskipun belum
berkembang sempurna. Mata dan telinga mulai terbentuk. Jantung
berdetak kuat. Dengan ultrasound kita dapat melihat jantung janin
berdenyut.Minggu ke-9 :Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki
dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai
tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan
Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini,
panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
Minggu ke-10 :Semua organ penting yang telah terbentuk mulai
bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir
250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak
seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu ke-11 :Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik
rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia
ini janin sudah menguap.Gerakan demi gerakan kaki dan tangan,
termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan
kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa
mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau
malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi
sensasi kebahagiaan tersendiri.
Janin usia 12 Minggu
Panjang janin sekarang sekitar 6,5 cm dan bobotnya sekitar 18
gram. Kepala bayi menjadi lebih bulat dan wajah telah terbentuk
sepenuhnya. Jari-jari tangan dan kaki terbentuk dan kuku mulai
tumbuh. Bayi mulai menggerak-gerakkan tungkai dan lengannya, tetapi
ibu belum dapat merasakan gerakan-gerakan ini.Minggu ke-13 :Pada
akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan
oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi
merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin
mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.Kepala bayi membesar
dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin
membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
Minggu ke-14 :Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm
dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo,
rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit
mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki
berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.Detak
jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena
belum ada lapisan lemak
Minggu ke-15 :Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka
terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai
menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih
sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu
ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mmBayi sudah mampu
menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih
tertutupJanin usia 16 Minggu
Panjang janin sekarang sekitar 16 cm dan bobotnya sekitar 35
gram. Dengan bantuanscan, kita dapat melihat kepala dan tubuh bayi,
kita juga dapat melihatnya bergerak-gerak. Ia menggerak-gerakkan
seluruh tungkai dan lengannya, menendang dan menyepak. Inilah tahap
paling awal di mana ibu dapat merasakan gerakan bayi. Rasanya
seperti ada seekor kupu-kupu dalam perutmu. Tetapi, ibu tidak perlu
khawatir jika belum dapat merasakan gerakan ini. Jika si bayi
adalah anak pertama, biasanya ibu agak lebih lambat dalam merasakan
gerakannya.Minggu ke-17 :Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram,
bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang,
untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat
dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat
badannya.Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis
kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai
terbentuk.Minggu ke-18 :Mulailahbersenandungsebab janin sudah bisa
mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar
suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya
cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut.
Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram.Bayi sudah bisa
melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon
Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
Minggu ke-19 :Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam
lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka.Otak bayitelah
mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan
sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang
hampir 16 cm.
Janin usia 20 Minggu
Bayi masih berenang-renang dalam lautan air ketuban. Ia tumbuh
dengan pesat, baik dalam bobot maupun panjangnya yang sekarang
telah mencapai 25 cm, yaitu separuh dari panjangnya ketika ia
dilahirkan nanti dan bobotnya sudah sekitar 340 gram. Bayi membuat
gerakan-gerakan aktif yang dapat dirasakan ibu. Mungkin ibu
memperhatikan ada saat-saat di mana bayi tampaknya tidur, dan
saat-saat lain di mana ia melakukan banyak gerak.Minggu ke-21 :Usus
bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau
menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan
manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah
340 gram dan panjangnya 20 cm
Minggu ke-22 :Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar
berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip
seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin
proporsional
Minggu ke-23 :Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi,
kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi
sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
berolahraga, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan
dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki
bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk
sempurna.Janin usia 24 Minggu
Sekarang panjang bayi sekitar 32 cm dan bobotnya 500 gram. Ibu
dapat merasakan bagian-bagian tubuh bayi yang berbeda yang
menyentuh dinding perutnya. Ototrahimibu meregang dan terkadang ibu
merasakan sakit di bagian perutnya.Minggu ke-25 :Bayi cegukan,
apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas.
Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang
tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan.Tulang bayi semakin
mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di
paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi
sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik.
Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini
bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi
sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.Minggu
ke-26 :Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina
matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan
dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi. Berat
badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38
cm.Minggu ke-27 :Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati
dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia
dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indraperasamulai
terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air
ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil
870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 :Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25
cm. Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun
semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh.Lemak dalam badan
mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena
beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa
berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya.
Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna,
namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan
besar telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29 :Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon
seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasihormon
prolaktindi dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu
yang pertama kali keluar saat menyusui).Sensitifitas dari bayi
semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara,
cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan
nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah
semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200
gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
Janin usia 30 Minggufoto janin 30 mingguKepala bayi sekarang
sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu mungkin mengalami tekanan
di bagian diafrakma dan perut. Sekarang bobot bayi sekitar 1700
gram dan panjangnya sekitar 40 cm.Minggu ke-31 :Plasentamasih
memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir
sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketubanPerkembangan fisik bayi
sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang
akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah
dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai
mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting
seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan denganperkembangan
fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang
dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila
diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi
1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32 :Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu
pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin
jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian
masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800
gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar
rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini.Kulit
bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system
pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil
tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun
semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai
bisabermimpi.
Minggu ke-33 :Bayitelah memiliki bentuk wajah yang menyerupai
ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini
juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi
sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun
tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi
belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas
dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya
laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju
skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan
sekitar 43-45 cm.Minggu ke-34 :Bayi berada dipintu rahim. Bayi
sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur,
bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang
mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang
berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan
tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai
menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan
sekitar 45-46 cm.Minggu ke-35 :Pendengaran bayi sudah berfungsi
secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada
bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk
memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar
dan sudah mulai memenuhirahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki
maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi
2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.Janin usia 36
MingguBayi sudah hampir sepenuhnya berkembang. Sewaktu-waktu ia
dapat turun ke ronggapinggulibu. Kulit bayi sudah halus sekarang
dan tubuhnya montok. Apabila ia bangun, matanya terbuka dan ia
dapat membedakan antara terang dan gelap. Sekarang panjang bayi
sekitar 50 cm dan bobotnya berkisar antara 2500 hingga 4500
gram.Janin usia 37 hingga 42 MingguKepala bayi turun ke
ruangpelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi
merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku
terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya
diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal
aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk
melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di
dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan
tinggi 48-49 cmBayi siap lahir. Ibu tidak perlu khawatir jika
bayinya tidak lahir tepat pada waktu yang telah diperkirakan.
Persentasenya hanya 5% bayi lahir tepat pada tanggal yang
diperkirakan.Proses Terbentuknya janin laki-laki dan
perempuanProses terbentuknya janin laki-laki dan perempuan dimulai
dari deferensiasai gonad. Awalnya sel sperma yang berkromosom Y
akan berdeferensiasi awal menjadi organ jantan dan yang X menjadi
organ betina. Deferensiasi lanjut kromosom Y membentuk testis
sedangkan kromosom X membentuk ovarium. Proses deferensiasi menjadi
testis dimulai dari degenerasi cortex dari gonad dan medulla gonad
membentuk tubulus semineferus. Di celah tubulus sel mesenkim
membentuk jaringan intertistial bersama sel leydig. Sel leydig
bersama dengan sel sertoli membentuk testosteron dan duktus muller
tp duktus muller berdegenerasi akibat adanya faktor anti duktus
muller, testosteron berdeferensiasi menjadi epididimis, vas
deferent, vesikula seminlis dan duktus mesonefros. Karena ada enzim
5 alfareduktase testosteron berdeferensiasi menjadi
dihidrotestosteron yang kemudian pada epitel uretra terbentuk
prostat dan bulbouretra. Selanjunya mengalami pembengkakan dan
terbentuk skrotum. Kemudian testis turun ke pelvis terus menuju ke
skrotum. Mula-mula testis berada di cekukan bakal skrotum saat
skrotum mkin lmamakin besar testis terpisah dari rongga
pelvis.Sedangkan kromosom X yang telah mengalami deferensiasi
lanjut kemudian pit primer berdegenerasi membentuk medula yang
terisi mesenkim dan pembuluh darah, epitel germinal menebal
membentuk sel folikel yang berkembang menjadi folikel telur.
Deferensiasi gonad jadi ovarium terjadi setelah beberapa hari
defrensiasi testis. Di sini cortex tumbuh membina ovarium sedangkan
medula menciut. PGH dari placenta mendorong pertumbuhan sel induk
menjadi oogonia, lalu berplorifrasi menjadi oosit primer. Pada
perempuan duktus mesonefros degenerasi. Saat gonad yang
berdeferensiasi menjadi ovarium turun smpai rongga pelvis kemudian
berpusing sekitar 450 letaknya menjadi melintang.Penis dan klitoris
awalnya pertumbuhannya sama yaitu berupa invagina ectoderm.
Klitoris sebenarnya merupakan sebuh penis yang tidak berkembang
secara sempurna. Pada laki-laki evagina ectoderm berkembang bersama
terbawanya sinus urogenitalis dari cloaca.
1.4 Memahami dan menjelaskan diagnosis kehamilanAda 3 macam
tanda- tanda kehamilan:1. Tanpa pasti hamila. Mendengar denyut
jantung janinDenyut jantung janin adalah diagnosis pasti kehamilan,
yang dapat didengarkan dengan fetoskop pada usia kehamilan 17-19
minggu, dan pada Doppler pada usia kehamilan 10-12 minggu.b. Meraba
dan melihat gerakan janinGerakan janin mulai dapat dirasakan pada
ibu, diraba oleh pemeriksa pada usia kehamilan 20 minggu ke atasc.
Pemeriksaan UltrasonografiPada pemeriksaan ultrasonografi , dapat
dilihat kantung kehamilan pada usia gestasi 5 minggu, denyut
jantung janin pada usia 7 minggud. Pemeriksaan electrocardiografie.
Pemeriksaan RadiologiPada wanita hamil minggu ke 14, akan terlihat
gambaran fokki ossifikasi
2. Tanda mungkin hamila. Hegar SignPada wanita hamil minggu ke
6, isthmus uteri akan sangat lembek karena peningkatan kadar
estrogen dan progesterone. Sehingga pada pemeriksaan bimanual,
corpus uteri seolah-olah menyatu dengan serviks
b. Goedel SignPada wanita hamil 6-8 minggu, serviks uteri
menjadi sangat lembek, yang juga disebabkan peningkatan kadar
estrogen dan progesterone.c. Piskacek Sign Adalah suatu tanda
dimana uterus membesar tidak rata, karena perkembangan organ
janind.Braxton HicksAdalah tanda dimana uterus berkontraksi tidak
teratur, dan tidak disertai rasa nyerie. Pembesaran PerutPerut akan
membesar pada kehamilan dan makin membesar seiring bertambahnya
usia kehamilanf. BallotementSuatu tanda dimana volume air ketuban
lebih banyak daripada volume bayi , sehingga jika dilakukan
pemeriksaan ballottement, akan terasa lentingan, dan jika bayi
melenting seluruhnya disebut ballottement in toto.g. Pemeriksaan
HcgPada wanita hamil , kadar Hcg akan meningkat, dan urine akan
mengandung Hcg
3. Tanda dugaan hamilTerdapat keluhan dan gejala pada tanda
dugaan wanita hamil, yaitu:Keluhan Hamila. Morning SicknessBiasa
terjadi pada minggu ke-6 usia kehamilan, sang ibu akan mengeluh
mintah-muntah pada pagi hari, yang disebabkan peningkatan kadar Hcg
yang meningkat.b. Gangguan BerkemihSeiring dengan membesarnya dan
naiknya uterus ke rongga abdomen, Ibu akan mengeluh jarang
berkemih, dan akan mengeluh sering berkemih bila kepala bayi telah
turun ke segmen bawah rahimc. Mudah lelahd. Ibu merasakan gerakan
fetusIbu seolah-olah merasakan gerakan fetus yang mungkin bisa
terjadi pada wanita yang sangat menginginkan kehamilan
Gejala dugaan Hamila. Amenorrheab. Keluarnya kolostrumc. timbul
striaed. Chadwick Sign adalah suatu gejala dimana mukosa vagina
berwarna keunguan karena terjadi pelebaran pembuluh darah
2. Memahami dan menjelaskan fisiologi partusSEBAB TERJADINYA
PROSES PERSALINAN1. Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron
dan estrogen menurun mendadak, nutrisi janin dari plasenta
berkurang.2. Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus
Frankenhauser, menjadi stimulasi (pacemaker) bagi kontraksi otot
polos uterus.3. Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal
dan beban, semakin merangsang terjadinya kontraksi.4. Peningkatan
beban / stress pada maternal maupun fetal dan peningkatan estrogen
mengakibatkan peningkatan aktifitas kortison, prostaglandin,
oksitosin, menjadi pencetus rangsangan untuk proses
persalinan.KEBERHASILAN SUATU PERSALINANPERSALINAN DITENTUKAN OLEH
3 FAKTOR P UTAMA1. PowerHis (kontraksi ritmis otot polos uterus),
kekuatan mengejan ibu, keadaan kardiovaskular respirasi metabolik
ibu.2. PassageKeadaan jalan lahir3. PassangerKeadaan janin (letak,
presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomik
mayor)(ditambah dengan faktor-faktor P lainya : Psikologi, Penolong
dan Posisi). Dengan adanya keseimbangan / kesesuaian antara
faktor-faktor P tersebut, persalinan normal diharapkan dapat
berlangsung.
HIS / KONTRAKSI UTERUSHis adalah gelombang kontraksi ritmis otot
polos dinding uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri pada
daerah di mana tuba falopii memasuki dinding uterus, awal gelombang
tersebut didapat dari pacemaker yang terdapat di dinding uterus
daerah tersebut. Resultante efek gaya kontraksi tersebut dalam
keadaan normal mengarah ke daerah lokus minoris yaitu daerah
kanalis servikalis (jalan laihir) yang membuka, untuk mendorong isi
uterus ke luar. His dapat terjadi sebagai akibat dari :1. Kerja
hormon oksitosin2. Regangan dinding uterus oleh isi konsepsi3.
Rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa
konsepsi.His dikatakan baik dan ideal apabila :1. Kontraksi
simultan simetris di seluruh uterus2. Kekuatan terbesar (dominasi)
di daerah fundus3. Terdapat periode relaksasi di antara dua periode
kontraksi4. Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap sesudah
his5. Serviks uteri yang banyak mengandung kolagen dan kurang
mengandung serabut otot,akan tertarik ke atas oleh retraksi
otot-otot korpus, kemudian terbuka secara pasif dan mendatar
(cervical effacement). Ostium uteri eksternum dan internum pun akan
terbuka.Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya nyeri saat his
berlangsung adalah :1. Iskemia dinding korpus uteri yang menjadi
stimulasi serabut saraf di pleksus hipogastrikus diteruskan ke
sistem saraf pusat menjadi sensasi nyeri2. Peregangan vagina,
jaringan lunak dalam rongga panggul dan peritoneum, menjadi
rangsang nyeri.3. Keadaan mental pasien (pasien bersalin sering
ketakutan, cemas/ anxietas, atau eksitasi).4. Prostaglandin
meningkat sebagai respons terhadap stressHal yang penting dinilai
mengenai His adalah :1. Amplitudo : intensitas kontraksi otot polos
: bagian pertama peningkatan agak cepat, bagian kedua penurunan
agak lambat.2. Frekuensi : jumlah his dalam waktu tertentu
(biasanya per 10 menit)3. Satuan his : unit Montevide (intensitas
tekanan / mmHg terhadap frekuensi).-PEMBAGIAN FASE / KALA
PERSALINANKala 1: disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi
pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkapKala 2: disebut juga
kala pengeluaran, terjadi pengeluaran bayiKala 3: disebut juga kala
uri, terjadi pengeluaran plasentaKala 4: merupakan masa 1 jam
setelah persalinan/ partus, terutama untuk observasi-KALA 1
PERSALINAN: Dimulai pada waktu serviks membuka karena his :
kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin
sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang
tidak lebih banyak daripada darah haid. Berakhir pada waktu
pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio
serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah
spontan pada saat akhir kala I.Terdapat 2 fase pada Kala 1 ini,
yaitu :1. Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung
sekitar 8 jam.2. Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+
10 cm), berlangsung sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas : Fase
akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm. Fase
dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm. Fase
deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10
cm).Perbedaan proses pematangan dan pembukaan serviks (cervical
effacement) padaprimigravidadanmultipara: Pada primigravida terjadi
penipisan serviks lebih terlebih dahulu sebelum terjadi pembukaan,
sedangkan pada multipara serviks telah lunak akibat persalinan
sebelumnya, sehingga langsung terjadi proses penipisan dan
pembukaan. Pada primigravida, ostium internum membuka terlebih
dahulu daripada ostium eksternum (inspekulo ostium tampak berbentuk
seperti lingkaran kecil di tengah), sedangkan pada multipara,
ostium internum dan eksternum membuka bersamaan (inspekulo ostium
tampak berbentuk seperti garis lebar) Periode Kala 1 pada
primigravida lebih lama (+ 20 jam) dibandingkan multipara (+14 jam)
karena pematangan dan pelunakan serviks pada fase laten pasien
primigravida memerlukan waktu lebih lama.Sifat His pada Kala 1 :
Timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40 mmHg, lama 20-30 detik.
Serviks terbuka sampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terus
meningkat. Kala 1 lanjut (fase aktif) sampai kala 1 akhir Terjadi
peningkatan rasa nyeri, amplitudo makin kuat sampai 60 mmHg,
frekuensi 2-4 kali / 10 menit, lama 60-90 detik. Serviks terbuka
sampai lengkap (+10cm).Peristiwa penting Kala 1 :1. Keluar lendir /
darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous plug)
yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat
terbukanya vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara
selaput ketuban dengan dinding dalam uterus.2. Ostium uteri
internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan
mendatar.3. Selaput ketuban pecah spontan (beberapa kepustakaan
menyebutkan ketuban pecah dini jika terjadi pengeluaran cairan
ketuban sebelum pembukaan 5 cm).-KALA 2 PERSALINAN: Dimulai pada
saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir pada saat bayi
telah lahir lengkap. Pada Kala 2 ini His menjadi lebih kuat, lebih
sering, dan lebih lama. Selaput ketuban mungkin juga sudah pecah/
baru pecah spontan pada awal Kala 2 ini. Rata-rata waktu untuk
keseluruhan proses Kala 2 pada primigravida 1,5 jam, dan multipara
0,5 jam.Sifat His :Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4 kali / 10
menit. Refleks mengejan terjadi juga akibat stimulasi dari tekanan
bagian terbawah janin (pada persalinan normal yaitu kepala) yang
menekan anus dan rektum. Tambahan tenaga meneran dari ibu, dengan
kontraksi otot-otot dinding abdomen dan diafragma, berusaha untuk
mengeluarkan bayi.Peristiwa penting pada Kala 2 :1. Bagian terbawah
janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar
panggul.2. Ibu timbul perasaan/ refleks ingin mengedan yang semakin
kuat.3. Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologis)4.
Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis
(simfisis pubis sebagai sumbu putar/ hipomoklion), selanjutnya
dilahirkan badan dan anggota badan.5. Kemungkinan diperlukan
pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan lahir
(episiotomi).Proses pengeluaran janin pada kala 2 (persalinan letak
belakang kepala):1. Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala
janin dapat tegak lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus)
atau miring / membentuk sudut dengan pintu atas panggul
(asinklitismus anterior / posterior).2. Kepala turun ke dalam
rongga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari his dari daerah
fundus ke arah daerah bokong, 2) tekanan dari cairan amnion, 3)
kontraksi otot dinding perut dan diafragma (mengejan), dan 4) badan
janin terjadi ekstensi dan menegang.3. Fleksi : kepala janin
fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah dari
diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter
suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).4. Rotasi interna
(putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya kepala, putaran
ubun-ubun kecil ke arah depan (ke bawah simfisis pubis), membawa
kepala melewati distansia interspinarum dengan diameter
biparietalis.5. Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi
ekstensi setelah oksiput melewati bawah simfisis pubis bagian
posterior. Lahir berturut-turut : oksiput, bregma, dahi, hidung,
mulut, dagu.6. Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala
berputar kembali sesuai dengan sumbu rotasi tubuh, bahu masuk pintu
atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai di bawah
simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.7.
Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan
dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen)
dan lengan, pinggul / trokanter depan dan belakang, tungkai dan
kaki.-KALA 3 PERSALINAN: Dimulai pada saat bayi telah lahir
lengkap, dan berakhir dengan lahirnya plasenta. Kelahiran plasenta
: lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta
pengeluaran plasenta dari kavum uteri. Lepasnya plasenta dari
insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai dengan
perdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika
tidak disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan
marginal. Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di
dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi
mudah lepas dan berdarah.Pada keadaan normal, kontraksi uterus
bertambah keras, fundus setinggi sekitar / di atas pusat.Sifat His
:Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas
uterus menurun. Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus
ini, namun dapat juga tetap menempel (retensio) dan memerlukan
tindakan aktif (manual aid).-KALA 4 PERSALINAN:Dimulai pada saat
plaenta telah lahir lengkap, sampai dengan 1 jam setelahnya.Hal
pentingyang harus diperhatikan pada Kala 4 persalinan:1. Kontraksi
uterus harus baik2. Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat
genital lain3. Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir
lengkap4. Kandung kencing harus kosong5. Luka-luka di perineum
harus dirawat dan tidak ada hematoma6. Resume keadaan umum ibu dan
bayi.
3. Memahami dan menjelaskan anemia pada kehamilanAnemia adalah
kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang
dari 12 gr%, sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu
dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III
atau kadar 29 )6
Tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil Menurut Nadesul
(2004)StatusTanda
Keadaan umumResponsive, gesit
Berat badanNormal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
PosturTegak, tungkai dan lengan lurus
OtotKuat, kenyal sedikit lemak di bawah kulit
SarafPerhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal,
mental stabil
PencernaanNafsu makan baik
JantungDetak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai
usia
Vitalitas umumKetahanan baik, energik, cukup tidur, penuh
semangat
RambutMengkilat, keras tak mudah rontok, kulit kepala normal
KulitLicin, cukup lembab, warna segar
Muka dan leherWarna sama, licin, tampak sehat, segar
BibirLicin, warna tidak pucat, lembab, tidak bengkak
MulutTidak ada luka dan selaput merah
GusiMerah normal, tidak ada perdarahan
LidahMerah normal, licin, tidak ada luka
Gigi geligiTidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, lurus dagu
normal, bersih dan tidak ada perdarahan
MataBersinar, bersih, selaput besar merah, tidak ada
perdarahan
KelenjarBersinar, bersih, selaput besar merah, tidak ada
perdarahan
KukuKeras dan kemerahan
TungkaiKaki tidak bengkak, normal
Penilaian nutrisiIMT PrahamilAnjuran peningkatan BB total
Underweight (IMT < 19,8)12,5 18 kg
Normal (IMT 19,8 26 )11,5 16 kg
Overweight (IMT 26 - 29)7 -11,5 kg
Obesitas (IMT > 29)6 kg
Kebutuhan nutrisi pada perempuan tidak hamil, hamil dan
menyusui
5. Memahami dan mejelaskan hukum wanita hamil melakukan ibadah
puasaKondisi fisik seorang wanita dalam menghadapi kehamilan dan
saat-saat menyusui memang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya,
kalori yang dibutuhkan untuk memberi asupan bagi sang buah hati
adalah sama, yaitu sekitar 2200-2300 kalori perhari untuk ibu hamil
dan 2200-2600 kalori perhari untuk ibu menyusui. Kondisi inilah
yang menimbulkan konsekuensi yang berbeda bagi para ibu dalam
menghadapi saat-saat puasa di bulan Ramadhan. Ada yang merasa tidak
bermasalah dengan keadaan fisik dirinya dan sang bayi sehingga
dapat menjalani puasa dengan tenang. Ada pula para ibu yang
memiliki kondisi fisik yang lemah yang mengkhawatirkan keadaan
dirinya jika harus terus berpuasa di bulan Ramadhan begitu pula
para ibu yang memiliki buah hati yang lemah kondisi fisiknya dan
masih sangat tergantung asupan makanannya dari sang ibu melalui air
susu sang ibu.Kedua kondisi terakhir, memiliki konsekuuensi hukum
yang berbeda bentuk pembayarannya.1. Untuk Ibu Hamil dan Menyusui
yang Mengkhawatirkan Keadaan Dirinya Saja Bila BerpuasaBagi ibu,
untuk keadaan ini maka wajib untuk mengqadha (tanpa fidyah) di hari
yang lain ketika telah sanggup berpuasa.Keadaan ini disamakan
dengan orang yang sedang sakit dan mengkhawatirkan keadaan dirinya.
Sebagaimana dalam ayat,Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajib baginya berpuasa)
sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.(Qs.
Al Baqarah[2]:184)Berkaitan dengan masalah ini, Ibnu
Qudamahrahimahullahmengatakan, Kami tidak mengetahui ada
perselisihan di antara ahli ilmu dalam masalah ini, karena keduanya
seperti orang sakit yang takut akan kesehatan dirinya. (al-Mughni:
4/394)2. Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang Mengkhawatirkan Keadaan
Dirinya dan Buah Hati Bila BerpuasaSebagaimana keadaan pertama,
sang ibu dalam keadaan ini wajib mengqadha (saja) sebanyak
hari-hari puasa yang ditinggalkan ketika sang ibu telah sanggup
melaksanakannya.Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, Para sahabat
kami (ulama Syafiiyah) mengatakan, Orang yang hamil dan menyusui,
apabila keduanya khawatir dengan puasanya dapat membahayakan
dirinya, maka dia berbuka dan mengqadha. Tidak ada fidyah karena
dia seperti orang yang sakit dan semua ini tidak ada perselisihan
(di antara Syafiiyyah). Apabila orang yang hamil dan menyusui
khawatir dengan puasanya akan membahayakan dirinya dan anaknya,
maka sedemikian pula (hendaklah) dia berbuka dan mengqadha, tanpa
ada perselisihan (di antara Syafiiyyah).(al-Majmu: 6/177, dinukil
dari majalahAl Furqon)3. Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang
Mengkhawatirkan Keadaan si Buah Hati sajaDalam keadaan ini,
sebenarnya sang ibu mampu untuk berpuasa. Oleh karena itulah,
kekhawatiran bahwa jika sang ibu berpuasa akan membahayakan si buah
hati bukan berdasarkan perkiraan yang lemah, namun telah ada dugaan
kuat akan membahayakan atau telah terbukti berdasarkan percobaan
bahwa puasa sang ibu akan membahayakan. Patokan lainnya bisa
berdasarkan diagnosa dokter terpercaya bahwa puasa bisa
membahayakan anaknya seperti kurang akal atau sakit -. (Al Furqon,
edisi 1 tahun 8)Untuk kondisi ketiga ini, ulama berbeda pendapat
tentang proses pembayaran puasa sang ibu. Berikut sedikit paparan
tentang perbedaan pendapat tersebut.Dalil ulama yang mewajibkan
sang ibu untuk membayar qadha saja.Dalil yang digunakan adalah sama
sebagaimana kondisi pertama dan kedua, yakni sang wanita hamil atau
menyusui ini disamakan statusnya sebagaimana orang sakit. Pendapat
ini dipilih oleh Syaikh Bin Baz dan Syaikh As-Sadi
rahimahumallahDalil ulama yang mewajibkan sang Ibu untuk membayar
fidyah saja.Dalill yang digunakan adalah sama sebagaimana dalil
para ulama yang mewajibkan qadha dan fidyah, yaitu perkataan Ibnu
Abbasradhiallahuanhu, Wanita hamil dan menyusui, jika takut
terhadap anak-anaknya, maka mereka berbuka dan memberi makan
seorang miskin. ( HR. Abu Dawud)dan perkataan Ibnu
Umarradhiallahuanhuketika ditanya tentang seorang wanita hamil yang
mengkhawatirkan anaknya, maka beliau berkata, Berbuka dan gantinya
memberi makan satu mud gandum setiap harinya kepada seorang miskin.
(al-Baihaqi dalamSunandari jalan Imam Syafii, sanadnya shahih)Dan
ayat Al-Quran yang dijadikan dalil bahwa wanita hamil dan menyusui
hanyaf membayar fidyah adalah,Dan wajib bagi orang yang berat
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar diyah (yaitu)
membayar makan satu orang miskin.(Qs. Al-Baqarah [2]: 184)Hal ini
disebabkan wanita hamil dan menyusui yang mengkhawatirkan anaknya
dianggap sebagai orang yang tercakup dalam ayat ini.Pendapat ini
adalah termasuk pendapat yang dipilih Syaikh Salim dan Syaikh Ali
Hasanhafidzahullah.Dalil ulama yang mewajibkan sang Ibu untuk
mengqadha dengan disertai membayar fidyahDalil sang ibu wajib
mengqadha adalah sebagaimana dalil pada kondisi pertama dan kedua,
yaitu wajibnya bagi orang yang tidak berpuasa untuk mengqadha di
hari lain ketika telah memiliki kemampuan. Para ulama berpendapat
tetap wajibnya mengqadha puasa ini karena tidak ada dalam syariat
yang menggugurkan qadha bagi orang yang mampu
mengerjakannya.Sedangkan dalil pembayaran fidyah adalah para ibu
pada kondisi ketiga ini termasuk dalam keumuman ayat berikut,Dan
wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak
berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin
(Qs. Al-Baqarah [2]:184)Hal ini juga dikuatkan oleh perkataan Ibnu
Abbasradhiallahuanhu, Wanita hamil dan menyusui, jika takut
terhadap anak-anaknya, maka mereka berbuka dan memberi makan
seorang miskin. (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh Al Bani
dalam Irwaul Ghalil). Begitu pula jawaban Ibnu
Umarradhiallahuanhuketika ditanya tentang wanita hamil yang
khawatir terhadap anaknya, beliau menjawab, Hendaklah berbuka dan
memberi makan seorang miskin setiap hari yang ditinggalkan.Adapun
perkataan Ibnu Abbas dan Ibnu Umarradhiallahuanhumayang hanya
menyatakan untuk berbuka tanpa menyebutkan wajib mengqadha karena
hal tersebut (mengqadha) sudah lazim dilakukan ketika seseorang
berbuka saat Ramadhan.