TUGAS AKHIR PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PAUD DI KABUPATEN KARANGANYAR MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL Diajukan untuk menempuh Tugas Akhir Guna mencapai gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Disusun Oleh : RYAN SHEEHAN NABABAN C0706044 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 digilib.uns.ac.id pustaka.uns.ac.id commit to users
53
Embed
PAUD DI KABUPATEN KARANGANYAR MELALUI MEDIA …... · Guna mencapai gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Disusun Oleh : RYAN SHEEHAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS AKHIR
PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
PAUD DI KABUPATEN KARANGANYAR
MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL
Diajukan untuk menempuh Tugas Akhir
Guna mencapai gelar Sarjana Seni Rupa
Jurusan Desain Komunikasi Visual
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Disusun Oleh :
RYAN SHEEHAN NABABAN
C0706044
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan secara universal dapat dipahami sebagai upaya pengembangan
potensi kemanusiaan secara utuh dan penanaman nilai-nilai sosial budaya yang
diyakini oleh sekelompok masyarakat agar dapat mempertahankan hidup dan
kehidupan secara layak. Secara lebih sederhana, pendidikan dapat dipahami sebagai
suatu proses yang diperlukan untuk mendapatkan keseimbangan dan kesempurnaan
dalam mengembangkan manusia. Kesadaran akan kebutuhan pendidikan kini
cenderung meningkat, hal ini dikarenakan semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat
bahwa pendidikan merupakan investasi terpenting yang dilakukan orang tua bagi
masa depan anaknya.
Sejak anak lahir ke dunia, ia memiliki banyak potensi dan harapan untuk
berhasil di kemudian hari. Pendidikanlah yang menjadi jembatan penghubung anak
dengan masa depannya itu. Dapat dikatakan, pendidikan merupakan salah satu
pembentuk pondasi bagi tumbuh dan berkembangnya seorang anak untuk
memperoleh masa depan yang lebih baik. Sebagai “buah hati”, maka dengan penuh
rasa kasih sayang para orang tua rela berkorban demi anaknya, karena masa depan
anak juga merupakan masa depan orang tua. Keberhasilan ataupun kegagalan
tanggung jawab orang tua terhadap anaknya akan terlihat dari perasaan hatinya
manakala menyaksikan kehidupan anaknya ketika dewasa pendidikan bagi anak-
anaknya
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
2
Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, kelak akan sangat
berbeda dengan kondisi yang ada sekarang ini. Kehidupan mendatang adalah
kehidupan modern yang sangat dipengaruhi globalisasi yang semakin dinamis dan
seolah tanpa batas. Hubungan antar bangsa diwarnai oleh hubungan yang semakin
kompetitif, karena semua bangsa berpacu untuk mencapai kemajuan dalam berbagai
bidang. Untuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat, maka generasi
mendatang harus memiliki kecerdasan, keterampilan, produktivitas kerja yang tinggi,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, ahli dan profesional minimal di
bidangnya masing-masing.
Isu hangat dalam dunia pendidikan adalah tentang penyelenggaraan
Pendidikan Anak Usia Dini (yang selanjutnya disebut PAUD). Dengan
diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 maka sistem pendidikan di Indonesia
sekarang terdiri dari Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan Pendidikan Tinggi, yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang
sistemik. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat
diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, serta informal.
PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK),
Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan
nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau
bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan informal dapat berbentuk
pendidikan keluarga dan yang diselenggarakan oleh lingkungan masyarakat dimana ia
tinggal. PAUD menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar
perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini. Sedemikian pentingnya masa ini
sehingga usia dini sering disebut sebagai “The Golden Age” (usia emas). Perlu
dipahami bahwa anak memiliki potensi untuk menjadi lebih baik di masa mendatang,
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
3 namun potensi tersebut hanya dapat berkembang manakala diberi rangsangan,
bimbingan, bantuan, dan perlakuan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangannya.
Meskipun PAUD merupakan pendidikan yang paling fundamental dan sangat
penting bagi anak (khususnya usia 0-6 tahun), namun di Indonesia sendiri PAUD
belum mendapatkan perhatian dari masyarakat. Hal ini disebabkan oleh minimnya
pengetahuan orang tua mengenai PAUD yang disebabkan oleh keterbatasan ekonomi
keluarga. Minimnya pengetahuan orang tua mengenai keberadaan PAUD disebabkan
oleh adanya anggapan atau persepsi dari masyarakat sendiri bahwa PAUD identik
dengan playgroup, dimana segmen dari playgroup tersebut adalah kalangan
menengah atas, atau dengan kata lain membutuhkan biaya mahal untuk bisa
menyekolahkan balita mereka. Selain itu, anggapan atau persepsi yang terbentuk
dalam masyarakat kita adalah pola pikir yang cenderung seragam yang menganggap
bahwa pendidikan anak sudah cukup memadai ketika anak-anak mereka mulai
disekolahkan pada Taman Kanak-kanak (TK).
Satu hal yang nampaknya belum disadari oleh masyarakat Indonesia adalah
penyelenggaraan PAUD sebenarnya dapat dilakukan tidak hanya pada sektor formal
dan nonformal saja, melainkan juga dapat dilakukan dalam sektor informal, yaitu
melalui pendidikan keluarga serta yang diselenggarakan oleh lingkungan masyarakat
dimana ia tinggal. Tentu saja sektor informasi ini tidak memerlukan biaya sebesar
sektor formal layaknya playgroup.
Demikian pula yang terjadi pada masyarakat di Kabupaten Karanganyar yang
didominasi oleh masyarakat kalangan menengah kebawah. Masyarakat Karanganyar
belum menyadari arti pentingnya pendidikan untuk anak-anaknya, khususnya anak
usia dini. Masyarakat juga belum mengetahui bahwa adanya program PAUD dari
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
4 pemerintah. Penulis juga melihat belum adanya kampanye sosialisasi kepada
masyarakat Kabupaten Karanganyar, sehingga masyarakat Karanganyar tidak
memiliki inisiatif dan keberanian untuk menyelenggarakan PAUD di lingkungan
mereka (setiap kelurahan). Penulis melihat perlu adanya suatu tindakan yang lebih
intense dalam hal sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat Kabupaten
Karanganyar, agar masyarakat dapat sadar dan memahami pentingnya pendidikan
bagi anak-anak mereka. Hal tersebut merupakan alasan penulis mengangkat Iklan
Layanan Masyarakat PAUD di Kabupaten Karanganyar khususnya masyarakat
menengah kebawah (sebagai sampel adalah Kelurahan Ngijo).
Pernyataan di atas adalah garis besar perencanaan kampanye Iklan Layanan
Masyarakat untuk melancarkan komunikasi mengenai pentingnya PAUD.
Perencanaan kampanye ini disampaikan melalui media komunikasi visual yang
ditujukan kepada masyarakat menengah kebawah Kabupaten Karanganyar dengan
tujuan tercapainya kesadaran pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka yang
berusia 0-6 tahun. Selain itu perencanaan ini juga bertujuan untuk dapat memberikan
motivasi bagi masyarakat agar mempunyai inisiatif dan berani untuk
menyelenggarakan PAUD dalam lingkungannya (setiap kelurahan).
B. Perumusan Masalah
Dari uraian permasalahan diatas, penulis akan mensosialisasikan PAUD
kepada masyarakat Kabupaten Karanganyar khususnya menengah kebawah dengan
berbagai rangsangan dan perencanaan kampanye melalui media desain komunikasi
visual.
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
5
Untuk itu, perlu diupayakan penyelesaian dengan adanya permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana menciptakan media komunikasi visual yang efektif dan efisien
sehingga upaya pendekatan dan kampanye untuk menyadarkan pentingnya PAUD
dapat tercapai?
2. Bagaimana merancang materi kampanye yang tepat sehingga dapat menciptakan
image bahwa PAUD dapat diikuti oleh masyarakat dari segala kelas?
3. Bagaimana cara menyajikan kampanye yang menarik agar masyarakat Kabupaten
Karanganyar dapat menyadari dan memahami manfaat mengikuti PAUD
dilingkungannya (kelurahan) untuk anaknya?
C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat diketahui tujuan perancangan
promosi sebagai berikut :
1. Tercapainya kampanye kesadaran pentingnya PAUD dengan media komunikasi
visual yang efektif dan efisien kepada masyarakat Kabupaten Karanganyar.
2. Berhasil merancang materi kampanye yang tepat sehingga dapat menciptakan
image bahwa PAUD dapat diikuti oleh masyarakat dari segala kelas.
3. Menyajikan kampanye yang menarik agar masyarakat Kabupaten Karanganyar
dapat menyadari dan memahami manfaat mengikuti PAUD dilingkungannya
(kelurahan) untuk anaknya.
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
6
D. Target Visual / Target Karya
Untuk mendukung agar target audience dan target market berjalan sesuai
dengan yang diinginkan perlu adanya suatu perencanaan media. Perancangan media
tersebut melalui media-media yang memiliki efektifitas untuk mencapai tujuan dari
permasalahan, media tersebut antara lain:
1. Campaign (Kampanye):
a. Perancangan Media Lini Atas:
1) Media Cetak: Iklan Koran, X-banner dan Billboard
2) Media Elektronik: Website dan Iklan TV Lokal
b. Perancangan Media Lini Bawah: Poster dan Map/Folder
2. Pre-Activation:
a. Spanduk
b. Poster
3. Activation:
a. Spanduk
b. Backdrop
c. Maskot
d. Kaos
e. Umbul-umbul
f. Puzzle
g. Mewarnai dan Mengenal Gambar
h. Jam Edukasi
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
7 4. Merchandise:
a. Tas
b. Kaos
c. Tempat Minum
d. Kalender
e. Pin
f. Stiker
E. Target Audience
Agar kampanye berjalan efektif dan efisien perlu direncanakan suatu
segmentasi atau target yang menjadi sasaran produk atau jasa. Target sasaran dalam
perancangan kampanye PAUD adalah:
1. Target Audience Primer:
a. Segmentasi Geografis : Kelurahan Ngijo (sebagai sampel)
b. Segmentasi Demografis :
1) Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
2) Usia : 20-45 tahun
3) Tingkat pendidikan : SD, SMP, dan SMA.
4) Status sosial : Menengah kebawah
c. Segmentasi Psikografis
Masyarakat menengah kebawah Kelurahan Ngijo yang belum mengetahui dan
menyadari arti pentingnya PAUD.
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
8 2. Target Audience Sekunder:
a. Segmentasi Geografis : Kabupaten Karanganyar
b. Segmentasi Demografis :
1) Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
2) Usia : 30-60 tahun
3) Tingkat pendidikan : Umum
4) Status sosial : Semua kalangan
c. Segmentasi Psikografis
Masyarakat Kabupaten Karanganyar yang menyadari arti pentingnya PAUD.
F. Pengumpulan Data
Dalam membantu keefektifan strategi kampanye dan perancangan media
sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka metode pengumpulan data yang akan
digunakan oleh penulis adalah metode Triangulsi Data :
1. Wawancara
Mencari data dengan mewawancarai narasumber, yaitu Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olah Raga di Kabupaten Karanganyar dan masyarakat yang membutuhkan
pendidikan yang layak bagi anaknya.
2. Dokumentasi
Penulis menggali informasi dari literatur-literatur, baik cetak maupun elektronik,
yang memuat informasi tentang kampanye, periklanan, dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan PAUD.
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
9 3. Observasi/lokasi
Mengamati langsung dan mendokumentasikan penerapan PAUD yang selama ini
sudah ada dimasyarakat yang dapat menunjang penulis dalam perancangan media
kampanye yang sesuai dengan status sosial target market.
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Keadaan Umum
1. Pendidikan
Menurut Muhammad Nurdin dalam Wawasan Pendidikan (2004:43),
pengertian pendidikan dapat dibedakan dalam sudut pandang yang luas dan dalam
sudut pandang yang sempit. Dalam artian yang luas, pendidikan adalah segala
jenis pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat belajar untuk
mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan sesuatu hal yang telah diketahui itu.
Dalam arti luas, pendidikan dapat diidentifikasikan karakteristiknya (Nurdin,
2004) sebagai berikut:
a. Pendidikan berlangsung sepanjang jaman (long life education). Artinya sejak
kelahirannya sampai pada hari kematian seluruh kegiatan kehidupan manusia
adalah kegiatan pendidikan.
b. Pendidikan berlangsung disetiap lini kehidupan. Artinya, disetiap aspek
kehidupan pasti terkandung pendidikan.
c. Pendidikan berlangsung di segala tempat dimana saja, maupun di setiap waktu
kapan saja. Hal ini berarti bahwa pendidikan berada di setiap kegiatan
kehidupan manusia yang berlangsung dimanapun dan kapanpun.
Sedangkan dalam arti sempit, pendidikan merupakan seluruh kegiatan yang
direncanakan serta dilaksanakan secara teratur dan terarah di lembaga pendidikan
sekolah. Dengan kata lain pendidikan diartikan sebagai sistem persekolahan.
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
11
Pengertian pendidikan dalam arti sempit karakteristiknya dapat diidentifikasikan
sebagai berikut:
a. Pendidikan berlangsung dalam masa terbatas, yaitu masa kanak-kanak, remaja
dan dewasa.
b. Pendidikan berlangsung diruang terbatas, yaitu di lembaga persekolahan dan
dalam waktu terbatas, yaitu menurut jadwal yang ditetapkan.
c. Pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan khusus yang sengaja
diciptakan dalam bentuk kelas dalam rangka efektivitas dan efisiensi
kelangsungan proses pembayaran.
d. Isi pendidikan disusun secara sistemik dan terprogram dalam bentuk
kurikulum.
e. Tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak luar yaitu sekolah terbatas pada
pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu untuk membentuk
ketrampilan hidup.
Jadi dari isi dan arti pendidikan (Nurdin. 2004), baik menurut sudut luas
maupun sudut sempit tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan
kegiatan simultan diseluruh aspek kehidupan manusia, yang berlangsung di segala
lingkungan di mana kita berada, di segala waktu, dan merupakan hak dan
kewajiban bagi siapa pun, serta terlepas dari diskriminasi apapun.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(www.scribd.com/doc/7592955/Definisi-Pendidikan), pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan melalui proses,
cara, pembuatan mendidik.
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
12
Sedangkan menurut Undang-undang, definisi pendidikan adalah:
a. UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 : "Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/latihan
bagi peranannya di masa yang akan datang"
b. UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
2. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan
kemampuan yang dikembangkan. Jenjang pendidikan di Indonesia dapat
dibedakan:
a. Pendidikan Anak Usia Dini
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
b. Pendidikan dasar
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
13
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan)
tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan
menengah.
c. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan
dasar.
d. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
3. Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan
tujuan pendidikan.
a. Pendidikan Formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-
sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan
yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai
pendidikan tinggi.
b. Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan
dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di
setiap mesjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua gereja. Selain itu,
ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan
sebagainya. Program - program PNF yaitu Keaksaraan fungsional (KF);
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
14
Pendidikan Kesetaraan A, B, C; Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
Magang; dan sebagainya Lembaga PNF yaitu PKBM, SKB, BPPNFI, dan lain
sebagainya.
c. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan
bertanggung jawab.
4. Jenis Pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan
tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.
a. Pendidikan Umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang
mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya:
sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah
atas (SMA).
b. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan
pendidikannya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK).
c. Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan
pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu
pengetahuan tertentu.
d. Pendidikan Profesi
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
15
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi
seorang profesional.
e. Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta
didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal
dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
f. Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi
yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang
menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama
dan /atau menjadi ahli ilmu agama.
g. Pendidikan Khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta
didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa
yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau
berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah
(dalam bentuk sekolah luar biasa/SLB).
5. Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
16
informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan
perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,
daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan
perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-
tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:
a. Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak
yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya
sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan
dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
b. Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan
belajar (akademik) di sekolah.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat
1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan
penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8
tahun.
Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini:
a. Infant (0-1 tahun)
b. Toddler (2-3 tahun)
c. Preschool/ Kindergarten Children (3-6 tahun)
d. Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
17
Ahli psikologi perkembangan, Bredekamp, et all (1997:97)
mengungkapkan bahwa pemberian pendidikan pada anak usia dini diakui sebagai
periode yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia dan periode
ini hanya datang sekali serta tidak dapat diulang lagi, sehingga stimulasi dini yang
salah satunya adalah pendidikan mutlak diperlukan Pendidikan bagi anak usia dini
telah berkembang luas, baik di negara maju maupun di negara yang sedang
berkembang. Berbagai macam program pendidikan anak usia dini ini
dikembangkan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Minat mengembangkan pendidikan anak usia dini (www.bpplsp-