TINJUAN PUSTAKAPatient Centered Care
A. PendahuluanPasien merupakan seseorang yang perlu mendapatkan
perawatan, bukan sekumpulan kondisi medis yang harus diobati.
Menurut Institute for Patient Centered Care (2012), pelayanan yang
berpusat pada pasien adalah suatu pendekatan dalam perencanaan,
pemberian dan evaluasi pelayanan kesehatan yang berbasis pada
kemitraan yang saling memberikan manfaat antara penyedia pelayanan,
pasien,. Para klinisi dan penyedia pelayanan lainnya yang memiliki
orientasi berpusat pada pasien dan keluarga meyakini bahwa keluarga
mempunyai peran vital dalam masalah kesehatan bayi, anak-anak,
remaja, dan berbagai usia anggota keluarganya. The Institute for
Patient- and Family-Centered Care (IPFCC) menyatakan bahwa
patient-centred care telah menjadi model bisnis untuk Medical
College of Georgia (MCG) Sistem Kesehatan di Augusta, Georgia,
karena berpengaruh positif terhadap masing-masing bisnis metric MCG
ini (keuangan, kualitas, keamanan, kepuasan dan pangsa
pasar).Penyedia pelayanan menempatkan dukungan emosional, sosial
dan dukungan lainnya sebagai bagian utama pelayanan kesehatan serta
berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kesehatan individual pasien
dan keluarga. Prinsip pelayanan yang berpusat pada pasien dan
keluarga menjadi dasar dalam pengembangan kebijakan, program,
desain fasilitas, interaksi antar penyedia pelayanan, staf dan
antara penyedia pelayanan dengan pasien. Prinsip ini meningkatkan
outcome klinis dan alokasi sumber daya yang bijak, serta
meningkatkan kepuasan pasien dan keluarganya.Laporan ini menetapkan
beberapa aturan untuk mendesain ulang dan meningkatkan
patient-centred care, termasuk memastikan perawatan yang didasarkan
pada terus menerus, hubungan terhadap proses penyembuhan; dilakukan
perawatan berdasarkan kebutuhan dan nilai-nilai pasien; memastikan
pasien bahwa ia merupakan sumber yang dapat dikontrol; berbagi
pengetahuan dan informasi secara bebas; dan menjaga
transparansi.Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada banyak
manfaat untuk patient-centred care, dikategorikan sebagai
pengalaman perawatan, klinis dan keuntungan operasional. Studi
menunjukkan bahwa ketika administrator kesehatan, penyedia, pasien
dan keluarga bekerja sama, kualitas dan keamanan dari perawatan
kesehatan meningkat, biaya menurun, dan penyedia dan pasien
kepuasan meningkat.
B. DefinisiPatient-centered care adalah mengelola pasien dengan
merujuk dan menghargai individu pasien meliputi preferensi,
keperluan, nilai-nilai, dan memastikan bahwa semua pengambilan
keputusan klinik telah mempertimbangkan dari semua nilai-nilai yang
diingini pasien1.Patient-centred care didefinisikan sebagai sebagai
'perawatan yang menghormati dan responsif terhadap individu
preferensi pasien, kebutuhan dan nilai-nilai, dan memastikan bahwa
nilai-nilai pasien memandu semua keputusan klinis 6.
C. Prinsip Patient Centered CarePelayanan dokter keluarga yang
berpusat pada pasien pada prinsipnya adalah memberikan pelayanan
multidimensi pada manusia yang menderita sakit atau berisiko sakit
dengan tujuan menyelesaikan permasalahan pasien dalam pola
kemitraan.2Patient Centered Care setelah sekian lama dilupakan,
kini menjadi concern serius dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan. Dahulu, dokter adalahcaptain of the ship yang menjadi
centerdalam segala hal yang terkait dengan pengambilan keputusan
dan tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan kepada pasien.
Perubahan paradigma ini tidak lainbertujuan untuk
mendapatkanoutcomespelayanan kesehatan yang lebih baik,
pegalokasian semberdaya yang tepat, dan mencapai kepuasaan pasien
dan keluarga yang lebih besar 2,3.
Hal ini dimungkinakan karenaPatient Centered Care adalah
pendekatan yang melibatkan pasien, keluarga pasien dan staf dalam
pembuatan kebijakan, program kesehatan, fasilitas yang didapatkan,
dan program perawatan dari hari ke hari 2,3.Hal penting dari
Patient Centered Care adalah sebagai berikut 3 :a. Martabat dan
kehormatanTenaga kesehatan mendengarkan dan menghormati pilihan
pasein. Pengetahuan, nilai-nilai yang dianut, dan background budaya
pasien ikut berperan penting selama perawatan pasien dan menentukan
outcome pelayanan kesehatan kepada pasien.a. Information
Sharing:Tenaga kesehatan mengkomunikasikan dan menginformasikan
secara lengkap mengenai kondisi pasien dan hal- hal yang berkaitan
dengan pasien, maupun program perawatan dan intervensi yang akan
diberikan kepada pasien. Memberikan Informasi secara lengkap dapat
membantu dalam perawatan pasien dan pembutan keputusan. Dokter
sebagai guru dan pendidikAmerican Medical Association
merekomendasikan 6 langkah untuk meningkatkan komunikasi
dokter-pasien 7 : Slow down, slow down, slow down Menciptakan
lingkungan bebas malu bertanya Berikan informasi yang lengkap
Gunakan bahasa non medis Penjelasan kepada pasien dengan gambar
agar mudah dipahami Gunakan metode teach-back Metode teach- back
adalah metode untuk menilai apakah pasien sudah mengerti mengenai
informasi yang diberikan. Berikut contoh pertanyaan yang bisa
digunakan dokter kepada pasien 8 : Kita sudah banyak berbagi
informasi hari ini mengenai pengobatan anda, bisakah anda
menjelaskan kembali kepada saya mengenai pengobatan yang akan saya
lakukan sehingga saya bisa yakin dengan apa yang akan saya lakukan
terhadap pengobatan anda ? Apa yang akan Anda katakan kepada istri
Anda (suami / partner / anak / dll) tentang perubahan yang kami
buat untuk pengobatan anda ?Metode teach-back harus selalu
dilakukan setiap kali memberikan informasi baru kepada pasien.
Sehingga tenaga kesehatan bisa menilai apakah komunikasinya sudah
efektif 9.
Pasien sebagai guru dan peserta didikDalam pertanyaan mengenai
kesehatan dan komunikasi dokter-pasien, tenaga kesehatan cenderung
menempatkan pasien sebagai penerima informasi, tetapi seperti yang
kita lihat dari model patient centered care dan adanya penggunaan
metode teach back peran tersebut harus dipikirkan kembali. Tentu
saja, dari pasien kita semua harus banyak belajar. Mereka tidak
ahli dalam ilmu kedokteran namun mereka pasti ahli dalam pengalaman
dan nilai-nilai pribadi mereka 10.
b. Participant :Pasien dan keluarga termotivasi berpartisipasi
dalam perawatan dan pengambilan keputusan sesuai dengan esepakatan
yang telah mereka buat.c. Collaborative:Tenaga kesehatan mengajak
pasien dan keluarga pasien dalam membuat kebijaksanaan, perencanaan
dan pengembangan program, implementasi dan evaluasi program yang
akan didapatkan oleh pasien.D. Strategi Penerapan Patient Centered
Care
Dalam penerapan Patient Centered Care, perawatan harus
melibatkan semua aspek yang terkait rumah sakit. Dimulai dari
pimpinan, dokter, perawat, sampai tenaga non-medis.
Strategi-strategi yang dapat dilakukan dalam implementasi Patient
Centered Care yaitu 4:1. Organization Level:Tingkat organisasi
berhubungan dengan tingkat sistem klinis mikro, bahwa organisasi
terdiri dari berbagai layanan, departemen dan program. Pada tingkat
ini, pasien dan keluarga harus berpartisipasi sebagai anggota penuh
komite organisasi utama untuk mata pelajaran seperti keselamatan
pasien, desain fasilitas, peningkatan kualitas, pendidikan pasien
atau keluarga, etika dan penelitian.a. Pelatihan LeadershipDengan
pelatihan Leadership diharapkan semua pihak dapat bekerjasama dan
dapat saling membantu dalam peran masing masing dalam meningkatkan
kualitas hidup dari pasien tersebut.b. Pemberian reward dan
insentifInsentif keuangan bagi penyedia yang mencapai ukuran tinggi
dari patient centrednessc. Pelatihan untuk quality
improvementTenaga kesehatan dalam melaksanakan Patient Ceneterd
Care akan menunjukkan kinerja yang lebih baik dikarenakan adanya
iklim dan suasana kerja yang baik dengan adanya diskusi pengambilan
keputusan bersama dalam perawatan dan komunikasi yang baik antara
perawat, klien dan keluarga. Perawat juga mendapatkan metode
penugasan dan pelatihan dalam menghadapi klien. Sehingga hal ini
akan berpengaruh pada kinerja yang lebih baik (Improve job
performance), dan berpengaruh pada turunnya perilaku perawat dan
staf yang pindah ke pekerjaan atau tempat yang lain karena sudah
merasa nyaman di tempatnya bekerja (Less staff turnover).Pelatihan
profesional kesehatan untuk memberikan informasi tentang
obat-obatan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien.
Konsultasi dalam perawatan primer dapat meningkatkan kepercayaan
pasien untuk mengambil tindakan dalam kaitannya dengan kesehatan
mereka. Materi pendidikan dapat bermanfaat bagi wali ataupun
keluarga lainnya 4, 11.2. Sistem Level :Tingkat sistem mengacu pada
layanan, departemen atau program tingkat kepedulian. Pada tingkat
ini, pasien dan penasehat keluarga harus berpartisipasi dalam
desain keseluruhan layanan, departemen atau program; misalnya,
sebagai anggota penuh dari peningkatan kualitas dan tim desain
ulang dan partisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
mengevaluasi perubahan.
a. Pendidikan publik dan keterlibatan pasienInformasi publik
yang memungkinkan konsumen untuk memilih antara penyedia layanan b.
Sistem pelapporan dan pengukuran penilaian
patient-centeredPersyaratan pemerintah wajib dilaksanakan bagi
penyedia layanan untuk mengumpulkan dan mempublikasikan data
pengalaman pasienc. Pelengkaapan persyaratan akreditasi dan
sertifikat-sertifikat lainnyaE. Penerapan Patient Centered
CareDalam metode asuhan pasien, dokter pun wajib melakukan edukasi,
bukan hanya berorientasi pada pengobatan. Namun, dokter tentunya
harus memahami bahwa pasiennya sangat heterogen, baik itu dalam
pengetahuannya, tingkat pendidikan hingga latar belakang ekonomi.
Langkah-langkahnya adalah, metode assessment untuk mengetahui
kedalaman pengetahuan pasien, lalu setelah diberi tahu kemudian
konfirmasi kembali apakah mereka sudah paham atau belum4.
F. Konsep Patient Centered CareTerdapat dua model kerangka kerja
konseptual layanan kesehatan yang berpusat pada pasien yaitu :1.
Model Stewart et al dan Mead & Bower (gambar 1).5
Dimensi pertama pasien sebagai pribadi (Mead & Bower) atau
penyakit dan pengalaman dengan sakit bermakna bahwa yang menjadi
perhatian adalah penyakit yang diderita sekaligus pribadi yang
menderita sakit. Tugas dokter keluarga menentukan diagnosis
penyakit yang diderita, dengan menilai juga aspek reaksi pasien
terhadap sakit yang dialami seperti reaksi coping atau hubungan
interpersonal 5. Dimensi ke dua perspektif biopsikososial (Mead
& Bower) atau pribadi yang utuh bermakna konteks lingkungan
biopsikososial meliputi keluarga, lingkungan kerja, masyarakat
sebagai habitat pasien sehari-hari.4,5Dimensi ke tiga aliansi
terapetik (Mead & Bower) atau kemitraan dokter-pasien artinya
pasien berpartisipasi dengan dokter dalam membuat keputusan
terapetik yang berkaitan dengan masalah kesehatannya.4,5Dimensi ke
empat adalah berbagi wewenang dan tanggung jawab (Mead & Bower)
atau berbagi latar belakang secara bersama artinya dalam eksekusi
program penatalaksanaan pasien dan keluarga juga dibebani
tanggungjawab meningkatkan kepatuhan terhadap program yang telah
dibangun secara bersama antara dokter dan pasien beserta
keluarganya. 4,5Salah satu konsep atau model desain yang berfocus
pada pasien adalah Planetree model yang mempunyai konsep4,5 :1.
Pasien memiliki hak untuk membuka dan komunikasi yang jujur dalam
kepedulian dan kehangatan lingkunganya2. Para pasien, keluarga
mereka, dan staf profesional mempunyai peran yang unik dan vital
dalam tim 3. Pasien adalah bukan unit yang di isolasikan namun
anggota dari keluarga, komunitas dan sebuah budaya4. Pasien adalah
seorang individu dengan hak, tanggung jawab, danpilihan tentang
gaya hidup dan kesehatan.5. Sebuah lingkungan yang mendukung,
ramah, dan peduli adalah komponen pentingyang memberikan kesehatan
berkualitas tinggi.6. Lingkungan fisik sangat penting untuk proses
penyembuhan danharus dirancang untuk mempromosikan penyembuhan dan
pembelajaran, sertaPasien dan keluarga berpartisipasi dalam
perawatan.2. Model Picker Institute and Harvard Medical School
a. Menghormati nilai-nilai, preferensi dan kebutuhan
pasienPraktisi keperawatan mendengarkan dan menghormati pandangan
dan pilihan pasien, pengetahuan, nilai, kepercayaan dan latar
belakang budaya pasien dan keluarga bergabung dalam encana dan
intervensi keperawatanPasien butuh diperlakukan sebagai individu
oleh staf rumah sakit. Mereka prihatin dengan penyakit dan kondisi
mereka dan ingin terus diinformasikan mengenai kondisinya 2,3,12.1.
Fokus pada kualitas hidup pasien. 2. Libatkan pasien dalam
keputusan medis.3. Menyediakan pasien dengan menghormati martabat
dan otonomi pasien b. Koordinasi dan IntegrasiKoordinasi perawatan
spesialis, termasuk sistem yang memantau apakah arahan yang
direkomendasikan, umpan balik yang cepat dari laporan konsultasi
spesialis untuk dokter dan pasien, informasi tentang ketersediaan
dan kualitas pelayanan khusus dan sumber daya masyarakat; sistem
untuk mencegah kesalahan yang terjadi ketika beberapa dokter atau
situs yang terlibat dalam perawatan; pasca sakit tindak lanjut dan
dukungan; pelacakan tes, hasil tes, prosedur, dan mengisi resep
untuk memantau kepatuhan pasien terhadap disepakati rencana
diagnostik dan pengobatan saling; dan komunikasi antara penyedia
layanan kesehatan yang merawat pasien tetapi melakukannya di lokasi
geografis yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.Pasien merasa
putus asa dan tidak berdaya dalam menghadapi penyakitnya.
Koordinasi yang baik dari perawatan dapat meringankan
perasaan-perasaan itu. Terdapat tiga hal di mana koordinasi
perawatan dapat mengurangi perasaan tersebut 2,12: 1. Koordinasi
perawatan klinis2. Koordinasi layanan tambahan dan dukungan3.
Koordinasi perawatan pasien lini pertamac. Informasi dan
EdukasiInformasi dimana pasien bisa memilih dokter atau praktek
yang paling mungkin untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan direktori
dokter rapat melalui National Committee for Quality Assurance
(NCQA) (misalnya membahas mengenai, informasi tentang identitasnya,
lokasi kantor, jam praktek, usia, jenis kelamin, ras, kualitas
perawatan, pengalaman pasien dengan dokter, dan penilaian sejawat
praktek).Pasien menutupi ketakutan mereka tentang penyakitnya dan
tenaga kesehatan tidak benar-benar jujur tentang kondisi dan
prognosis mereka. Berdasarkan wawancara pasien, terdapat fokus pada
tiga item komunikasi untuk mengurangi ketakutan ini 4.12: 1.
Informasi tentang status klinis, kemajuan dan prognosis2. Informasi
tentang proses perawatan3. Informasi untuk perawatan diri dan
promosi kesehatan. d. Kenyamanan fisik Tingkat kenyamanan fisik
memiliki dampak besar untuk pengobatan mereka. Tiga hal yang sangat
penting untuk pasien12: 1. Manajemen nyeri2. Bantuan dalam kegiatan
dan kebutuhan hidup sehari-hari3. Rumah Sakit dan lingkungan. e.
Dukungan emosional dan pengendalian ketakutan dan
kecemasanKetakutan dan kecemasan yang terkait dengan penyakit dapat
berefek terhadap fisik. Tenaga kesehatan harus memberi perhatian
khusus untuk 3,6,12: 1. Kecemasan atas status fisik, pengobatan dan
prognosis2. Kecemasan atas dampak penyakit pada diri mereka sendiri
dan keluarga; dan3. Kecemasan atas dampak keuangan dari penyakit.
f. Keterlibatan keluarga dan teman-teman Berikut beberapa alasan
mengapa keluarga harus dilakukan kerjasama dalam perawatan 15 :1.
Disfungsi dalam satu anggota keluarga akan mempengaruhi yang
lain.2. Ada hubungan yang kuat antara keluarga dan status
kesehatannya.3. Melalui perawatan bersama dengan keluarga yang
berfokus pada peningkatan, perawatan diri, pendidikan kesehatan dan
konseling keluarga dapat mengurangi resiko yang diciptakan oleh
pola hidup dan bahaya lingkungan.4. Upaya menemukan masalah5.
Keluarga merupakan sistem pendukung yang vital bagi
individu-individuPeranan keluarga dan teman-teman sangat penting
dalam hidup pasien. Dimensi keluarga pada patient centered care
diidentifikasi sebagai berikut12: 1. Menyediakan akomodasi untuk
keluarga dan teman-teman2. Melibatkan keluarga dan teman dekat
dalam pengambilan keputusan;3. Mendukung anggota keluarga sebagai
pengasuh4. Menyadari kebutuhan keluarga dan teman-teman. g.
Continuity and transitionPasien sering mengungkapkan kecemasan
tentang kemampuan mereka untuk merawat diri mereka sendiri setelah
perawatan dirumah sakit. Untuk memenuhi kebutuhan pasien tersebut
dibutuhkan staf untuk 2,12: 1. Menyediakan informasi rinci mengenai
obat-obatan, dll 2. Mengkoordinasikan dan merencanakan pengobatan
dan layanan yang sedang berlangsung setelah perawatan dirumah sakit
3. Memberikan informasi mengenai akses ke dukungan klinis, sosial,
fisik dan keuangan secara berkelanjutan. h. Akses ke perawatan
Pasien perlu tahu bahwa mereka dapat mengakses perawatan bila
diperlukan. Berfokus terutama pada pelayanan rawat jalan,
bidang-bidang berikut adalah penting bagi pasien12:
1. Akses ke lokasi rumah sakit, klinik dan praktek dokter;2.
Ketersediaan transportasi3. Kemudahan janji penjadwalan4.
Ketersediaan janji bila diperlukan5. Aksesibilitas ke spesialis
atau layanan khusus ketika rujukan dibuat6. Petunjuk yang diberikan
jelas tentang kapan dan bagaimana untuk mendapatkan perawatan7.
Waktu tunggu yang singkat; 8. Respon yang tepat untuk e-mail dan
panggilan telepon;9. Efisiensi penggunaan waktu dokter dan waktu
pasien10. Menerima kunjungan melalui e-mail dan telepon; dan
layanan yang membuat perawatan primer mudah diakses pada malam,
akhir pekan, dan hari libur.
G. Pelayanan Primer Berbasis Patient Centered CarePelayanan
primer berbasis Patient Centered Care mengutamakan kualitas dan
keselamatan pada sistem perawatan kesehatan dengan reorganisasi
pada perawatan primer meliputi pengumpulan dan merespon pengalaman
pasien dalam memberikan perawatan. . Untuk tercapainya kualitas
pelayanan primer dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi dengan
pasien tentang tentang prinsip patient centred care pada pelayanan
primer, peran pasien dan penyedia, dan harapan dari model baru
perawatan yang akan dilakukan sehingga dapat meningkatkan
keselamatan pasien dengan memberikan akses pasien ke catatan medis
mereka sehingga dapat mendeteksi dan mencegah kesalahan dan dengan
melibatkan pasien di berbagai bidang seperti penggunaan obat yang
aman, inisiatif pengendalian infeksi, dan pelaporan komplikasi atau
kesalahan. Patient-centered medical home (PCMH) adalah bentuk
pelayanan primer di Amerika 16.
H. Keuntungan Patient Centered Carea. Menurunkan angka
malpraktikPenelitian yang dilakukan oleh Johnson, B et. all sejak
tahun 2001-2006 dalam penerapan Patient Centered Care dapat
menurunkan angka malpraktik sebesar 62%. Malpraktik pada hakikatnya
adalah kesalahan dalam menjalankan dalam menjalankan profesi yang
timbul sebagai akibat adanya kewajiban-kewajiban yang harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan. Berbagai upaya akan dilakukan oleh
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan tenaga kesehaan untuk mengurangi
dan mencegah terjadinya malpraktek. Upaya-upaya yang dilakukan
antara lain membuat berbagai macam prosedur baku dan upaya-upaya
lainnya, salah satunya adalah merepakan Patient Centered Care.
5
b. Meningkatkan kepuasan pasienKomunikasi pasien dan pemberi
pelayanan akan meningkat, sehingga kepuasan terhadap pelayanan
meningkat. 5
c. Meningkatkan financial dan hasil perawatanMeningkatkan
financial dan hasil perawatan yang berkualitas juga merupakan
keuntungan dari Patient-Centered Care dengan terhindarnya lebih
banyak uang untuk pembayaran perawatan jika tercipta kolaborasi
antara pasien dan pemberi pelayanan dalam perawatan, perawatan
terkoordinasi, mengurangi duplikasi dan kesalahan medis, mengelola
dan mencegah terjadinya penyakit kronis, mengurangi pemanfaatan
layanan dengan biaya mahal 5
d. Penurunan angka kematianAngka kematian menggambarkan status
gizi dan kesehatan, kondisi lingkungan, dan tingkat pelayanan
kesehatan Angka kejadian malpraktek menurun dan edukasi kepada
pasien mengenai pencegahan penyakit bisa di pahami sehingga angka
kesakitan dan kematian menurun14.
e. Mengurangi kecemasan
Ketakutan dan kecemasan yang terkait dengan penyakit dapat
berefek terhadap fisik. Sehingga mereka membutuhkan informasi
mengenai kondisi mereka dan prognosis dari penyakit yang mereka
derita12.
f. Meningkatkan kualitas hidupDalam pelayanan berbasis pasien,
semua pihak dapat bekerjasama dan dapat saling membantu dalam peran
masing masing dalam meningkatkan kualitas hidup dari pasien
tersebut 13.
g. Penggunaan tes diagnostik yang lebih sedikit Dengan
komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dengan pasien
diharapkan tenaga kesehatan mampu menggali lebih dalam mengenai
penyakit pasien sehingga penggunan tes diagnostik lebih sedikit
13.
h. Mengurangi tingkat kehadiran rumah sakitPasien diberikan
informasi untuk merawat diri mereka sendiri setelah perawatan
dirumah sakit. Petunjuk yang diberikan jelas tentang kapan dan
bagaimana untuk mendapatkan perawatan 13.
DAFTAR PUSTAKA1. McWhinney IR, Freeman T. Textbook of family
medicine 3rd ed, Oxford University Press, Inc, 2009. pp 13 162.
Frampton S, et all, 2008, Patient Centered Care Improvement Guide.
Inc. and Picker Institute3. Bev Johnson, et all, 2008, Partnering
with Patients and Families to design a Patient- and Family-Centered
health Care system, Institute for Patient- and Family-Centered Care
208144. Hudon C, Fortin M, Haggerty JL, Lambert M, Poitras ME.
Measuring Patients Perceptions of Patient-Centered Care: A
Systematic Review of Tools for Family Medicine, Ann. Fam. Med.
2011;9(2) www.annfammed.org5. Australian Commission on Safety and
Quality in Health Care, Patien centred care: Improving quality and
safety through partnerships with patients and consumers, ACSQHC,
Sydney. 20116. Institute of Medicine, 2001. Crossing the Quality
Chasm: A New Health System for the Twenty-first Century.
Washington: National Academies Press7. Weiss, B.D. (2007). Health
literacy and patient safety: help patients understand. A Manual for
Clinicians, 2nd ed. Chicago, IL: American Medical Association
Foundation and American Medical Association8. North Carolina
Program on Health Literacy. (n.d.) The teach back method. Retrieved
from http://www.nchealthliteracy.org/toolkit/tool5.pdf9.
Schillinger, D., Piette, J., Grumbach, K., Wang, F., Wilson, C.,
Daher, C., Leong-Grotz, K., Castro, C., & Bindman, A. (2003).
Closing the loop: physician communication with diabetic patients
who have low health literacy. Archives Internal Medicine, 163 (1),
83-90.10. Stewart MA. (1995). Effective physician-patient
communication and health outcomes: a review. Canadian Medical
Association Journal, 152(9),1423-143311. Review of Evidence for
Consumer Engagement website. Picker Institute Europe. (Accessed 14
October, 2014, at www.investinegagment.info )12. Longtin Y, Sax H,
Leape LL, Sheridan SE, Donaldson L, Pittet D., 2010. Patient
Participation: Current Knowledge and Applicability to Patient
Safety. Mayo Clinic Proceedings; 85(1):53-62.13. Bauman A, Fardy H,
Harris P. Getting it right: why bother with patient-centred care?
Medical Journal of Australia 2003;179:253-256.14. US Department of
Health and Human Services, 2008. Personalized Health Care:
Pioneers, Partnerships, Progress. Washington DC: US Department of
Health and Human Services,:1-302.15. Friedman, MM, (1998),
Keperawatan Keluarga; Teori dan Praktik; Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC16. American Academy of Family Physicians, American
Academy of Pediatrics, American College of Physicians, American
Osteopathic Association. Joint principles of a patient-centered
medical home. Mar 2007
22