Patch dan aerosol desy elvianti lowis yanmaniar
Tinjauan pustaka
Patch bukal adalah bentuk sediaan obat yang berdasar pada mukoadhesif sistem. Menurut Mathiowitz et al. (1999) ukuran ketipisan patch bukal antara 0,5-1,0 mm, apabila lebih kecil akan menyulitkan dalam pemakaiannya. Pelepasan zat aktif pada suatu patch dikenal dengan metode tidak langsung. Menurut Lenaerts et al. (1990), patch terdiri dari 3 lapisan yaitu (1)Permukaan dasar mukoadhesif terdiri dari polimer biodhesif polikarbopil,(2)permukaan membran yang merupakan tempat terlepasnya obat, (3)permukaan impermeable, yang langsung bersentuhan dengan mukosa.
Patch bukal adalah bentuk sediaan obat yang berdasar pada mukoadhesif sistem. Menurut Mathiowitz et al. (1999) ukuran ketipisan patch bukal antara 0,5-1,0 mm, apabila lebih kecil akan menyulitkan dalam pemakaiannya. Pelepasan zat aktif pada suatu patch dikenal dengan metode tidak langsung. Menurut Lenaerts et al. (1990), patch terdiri dari 3 lapisan yaitu (1)Permukaan dasar mukoadhesif terdiri dari polimer biodhesif polikarbopil,(2)permukaan membran yang merupakan tempat terlepasnya obat, (3)permukaan impermeable, yang langsung bersentuhan dengan mukosa.
Formulasi sediaan Bahan F1 F2 F3
Ekstrak daun sirih 20% 20% 20%
Chitosan 1% 1% 1%
Gliserin - - 5%
Tween 80 - 5% -
Propilenglikol 5% - -
Destilate water 76% 76% 76%
Evaluasi sediaan
Loss on dryingPatch ditimbang satu persatu dan dimasukkan dalam moisture balance pada
suhu 105oC hingga layar pada alat menunjukkan angka susut pengeringan (Patel, 2009)
Folding enduranceUji folding endurance dilakukan dengan melipat patch berkali-kali pada tempat
yang sama sampai patch tersebut patah. Jumlah pelipatan yang telah dilakukan dianggap sebagai nilai ketahanan lipatan (Parivesh dkk., 2010).
Bobot patchPengujian variasi bobot patch pada tiap formula dilakukan dengan cara
menimbang satu persatu patch. Penimbangan dilakukan replikasi 3 kali pada patch yang berbeda dari formula yang sama, kemudian dihitung bobot rata-ratanya (Parivesh dkk., 2010).
Tebal patchPengujian ketebalan patch masing-masing formula dilakukan dengan
mengukur ketebalan patch satu persatu menggunakan jangka sorong dan dilakukan pada 3 titik yang berbeda dari masing-masing patch (Parivesh dkk., 2010).
Latar belakang
Salbutamol sulfat merupakan obat golongan beta agonis yang selektif pada reseptor β-2, banyak digunakan sebagai bronkodilator oral pada pasien asma akut atau pada pasien dengan obstruksi paru kronis. Dengn waktu paruh sekitar 4-6 jam maka pasien akan mengkonsumsi obat tersebut dengan frekuensi yang cukup sering. Meskipun agen terapi salbutamol dapat diberikan secara oral atau injeksi, salbutamol akan lebih cepat memberikan efek melalui jalur paru-paru atau inhaler.
Tinjauan pustakaAerosol merupakan istilah yang digunakan untuk sediaan semprotan kabut tipis dari sistem bertekanan tinggi. Sering disalah artikan pada semua jenis sediaan bertekanan, sebagian diantaranya melepaskan busa atau cairan setengah padat.
Jenis Atau System Aerosol1. System 2 fase (gas dan cair)A. Terdiri atas larutan zat aktif dalam propelan cair dan propelan bentuk uap ,B. sebagai Pelarut digunakan etanol, propilenglikol, PEG untuk menambahkelarutan zat aktif.C. Fase gas dan fase cair atau fase gas dan fase padat untuk aerosol yang berbentuk serbukD. fase cair dapat terdiri dari komponen zat aktif / campuran zat aktif dan propelan cair / komponen propelan yang dilarutkan di dalamnya. Yang termasuk system ini antara lain yaitu : a. aerosol ruang ( space sprays) : insektisida, deodorant b. aerosol pelapis permukaan ( surface coating sprays ) : cat, hair2. System 3 fase (gas, cair, padat atau cair)Terdiri dari suspense atau emulsi zat aktif, propelan cair dan uap propelan. Suspense terdiri dari zat aktif yang dapat di dispersikan dalam system propelan dengan zat tambahan yang sesuai seperti zat pembasah atau bahan pembawa padat seperti talk dan silica koloida. Aerosol system 3 fase ini beroperasi pada tekanan 15 p.s.i.g ( pounds per square in gauge) pada suhu 21ºC.
• Inhalasi adalah sediaan obat atau larutan atau suspense terdiri atas satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran nafas hidung atau mulut untuk memperoleh efek local dan sistemik.
Berikut beberapa alat terapi inhalasi:1.Metered Dose Inhaler (MDI)2.MDI tanpa Spacer3.Spacer (alat penyambung)4.Dry Powder Inhaler (DPI)5.Nebulizer
Evaluasi sediaan Derajat semprotan
Derajat semprot adalah angka yang menunjukkan jumlah bobot isi aerosol yang disemprotkan dalam satu satuan waktu tertentu dinyatakan dalam gram tiap detik.
Pengujian kebocoran1. Sediaan memenuhi syarat jika DKb rata-rata tiap tahun dari 12 wadah tidak lebih dari 3,5% dan
jika tidak satupun bocor lebih dari 5% pertahun2. Jika satu wadah bocor lebih dari 5% pertahun, tetapkan DKb dengan menggunakan 24 wadah
lainnya3. Sediaan memenuhi syarat jika dari 36 wadah, tidak lebih dari 2 wadah yang bocor lebih dari 5%
pertahun dan tidak satupun wadah lebih dari 7% pertahun, dari bobot yang tertera pada etiket.
Pengujian tekanan Caranya:1. Pilih tidak kurang dari 4 wadah2.Lepaskan tutup, celupkan dalam penangas air pada suhu tetap 250 C sampai tekanan tetap3.Keluarkan wadah dari penangas, kocok baik-baik4.Lepaskan akuator an keringkan5.Ukur tekanan dengan memasang alat ukur tekanan pada tangkai katup6.Baca tekanan dalam wadah pada alat pengukur tekanan.