Top Banner

of 28

Pasar Uang Tetap Mengacu Pada Eropa

Jul 18, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Pasar Uang Tetap Mengacu Pada Eropa, Rupiah Kembali Melemah

Jakarta, Seruu.com - Sentimen negatif pasar keuangan global yang masih kuat memicu nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin di pasar uang spot antarbank Jakarta. Rupiah pada Senin sore bergerak melemah 30 poin ke posisi 9.060 per dolar AS dibanding posisi akhir pekan lalu 9.030. "Meski Indonesia memperoleh peringkat investment grade, namun pelaku pasar cenderung mencermati kondisi Eropa. Kondisi Eropa yang masih kuat sentimen negatifnya kembali menekan rupiah," ujar pengamat pasar keuangan dari Milenium Danatama Sekuritas, Abidin, di Jakarta, Senin (19/12/2011). Ia mengatakan, peringkat utang negara-negara Uni Eropa (UE) terus dipangkas oleh lembaga pemeringkat Moody`s. Kondisi itu memberi sentimen negatif bagi pasar keuangan di Asia. "Moody`s memangkas peringkat utang Belgia sebanyak dua peringkat menjadi Aa3 dari Aa1 dengan outlook negatif. Hal itu mendorong pelaku pasar kembali masuk ke dalam dolar AS untuk mengantisipasi dampak yang buruk terhadap ekonomi global yang membuat perlambatan ekonomi," kata dia. Selain itu, ia menambahkan, situasi perekonomian global yang cenderung belum kondusif, pelaku pasar akan cenderung menempatkan dananya pada mata uang safe haven. "Mata uang dolar AS merupakan salah satu mata uang safe haven," kata dia. Ia juga mengatakan, saat ini pergerakkan rupiah terhadap dolar cenderung berada di kisaran yang terbatas di level 9.000 hingga 9.100 per dolar AS. "Rupiah masih di jaga BI, jika menguat pun tidak terlalu signifikan dan juga sebaliknya," ucap dia. Analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, menambahkan, Fitch juga tengah mengancam akan memangkas peringkat Belgia yang sekarang di posisi AA+.

Selain itu, lanjut dia, Fitch juga telah menurunkan outlook peringkat Perancis dan mengancam memangkas peringkat utang Perancis, Spanyol dan Italia. "Akibat pemangkasan ini biaya peminjaman meningkat dan menambah beban keuangan negaranegara UE yang sangat sulit sekarang ini. Ekonomi negara-negara UE juga terancam resesi," katanya. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (19/12) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah ke posisi 9.088 dibanding sebelumnya di posisi 9.035. [ms]

Terimbas Krisis Eropa, Rupiah Terpuruk 60 PoinJAKARTA, RIMANEWS-Kekhawatiran pelaku pasar atas penanganan krisis di Eropa yang tak kunjung memberikan kabar positif membuat mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Selasa sore bergerak melemah 60 poin. Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Selasa sore bergerak melemah 60 poin ke posisi 9.000 per dolar AS dibanding sebelumnya 8.940. Pengamat valas Reza Priyambada mengatakan, melemahnya nilai tukar dalam negeri terhadap dolar AS dipicu kembali khawatirnya pelaku pasar terhadap peanganan krisis utang di Eropa. "Pelaku pasar melihat kondisi Eropa belum pasti sehingga mereka cenderung kembali menempatkan asetnya dalam bentuk dolar AS," ujar dia. Ia menambahkan, belum jelasnya hasil pertemuan pemerintah Yunani terhadap kreditur membuat investor pasar uang cemas sehingga mendorong pelaku pasar uang kembali masuk ke dolar AS. "Pemerintah Yunani belum mengeluarkan `statement` pasti, seraya menunggu pelaku pasar kembali masuk ke dalam dolar AS," kata dia. Ia mengatakan, naiknya peringkat Indonesia oleh Moody`s pada pekan lalu belum dapat membuat rupiah kembali berada pada area positif. Analis pasar uang Monex Investindo Futures, Johanes Ginting menambahkan, kembali melemahnya mata uang rupiah lebih disebabkan oleh ketidakpastian prospek Yunani serta negara kawasan Eropa yang terlilit hutang. "Masih tidak jelas apa yang akan terjadi dengan restrukturisasi hutang negara Eropa, salah satunya Yunani," kata dia. Ia menambahkan, pelaku pasar juga masih menantikan keputusan menteri keuangan Uni Eropa mengenai syarat restrukturisasi hutang Yunani untuk mendapatkan paket bailout kedua. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Selasa (24/1) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah ke posisi Rp8.985 dibanding sebelumnya di posisi Rp8.955.[ach/ant]

EKONOMI AS: Ancaman krisis Eropa telah melonggar pekan iniWASHINGTON: Pemimpin Bank Sentral Amerika Serikat (Fed) Ben Bernanke menyatakan ancaman dari krisis utang Eropa telah melonggar pada pekan ini, meskipun demikian pasar keuangan negara paman Sam itu masih terkena dampak atas sejumlah aset Eropa yang dianggap berisiko. Pada pernyataan tertulis yang disiapkan untuk dengan pendapat dengan konggres pada Rabu, Bernanke menyatakan bahwa sejumlah upaya dilakukan untuk meminimalisasikan bahaya.

Dia mengatakan bahwa dukungan dana bantuan tahap kedua yang disediakan oleh para pemimpin Eropa sebagai upaya untuk pertukaran atas besarnya pemangkasan anggaran oleh pemerintah Yunani. Bernanke juga menggaris bawahi perjanjian dengan kreditor swasta untuk mengurangi beban utang Yunani. Meskipun demikian, dia menyatakan Eropa harus mengambil langkah lebih lanjut, termasuk didalamnya memperkuat sistem perbankan, dan membuat pertumbuhan yang siginifikan pada keuangan yang bertujuan untuk melindungi dari masalah yang diakibatkan penyebaran krisis dari satu negara ke negara lain. Kondisi keuangan Eropa dan situasi ekonomi sangat sulit. Saat sekarang ini merupakan saat yang kritis bagi para pemimpin Eropa untuk mengikuti komitmen kebijakan dan menjaga stabilitas, ujar Bernanke pada pidato pembukaan di hadapan parlemen. Sementara itu, tambah Bernanke, sejumlah lembaga keuangan di Amerika Serikat telah mengurangi perhatiannya pada Eropa. Secara kasar, 35% aset di pasar uang utama di negara paman Sam itu, dimiliki oleh Eropa. Lembaga keuangan Amerika Serikat, dan pasar uang memiliki waktu untuk menyesuaikan perhatian dan melindungi nilai atas risiko yang muncul. Namun demikian risiko yang datang dari penyebaran krisis masih menjadi fokus perhatian dari dua institusi besar, para pengawas, dan pemegang kebijakan, ujar Bernanke. Bernanke menyatakan jika kondisi yang terjadi di Eropa makin memburuk, maka sektor keuangan Amerika Serikat akanberisi tidak hanya masalah dari fokus perhatian langsung, hingga pinjaman Eropa, berikut investasi, tapi juga pergerakan pasar yang makin luar. Hal ini termasuk dengan penurunan harga di pasar global, peningkatan biaya kredit, dan pengurangna kemampuan pendanaan. Terkait dengan makin luasnya risiko tersebut, Bernanke menyatakan Fed telah mengelar stress test yang dilakukan pada 19 insituasi keuangan terbesar di Amerika Serikat.

Hasil dari tes yang dikeluarkan pada pekan lalu, terungkap bahwa 15 lembaga keuangan sangat kuat dan untuk menghadapi perlambatan ekonomi yang diperkirakan lebih buruk dibandingkan resesi terbesar pada periode 20072009. Bernanke bersaksi bahwa dari hasil tes menunjukkan adanya mayoritas yang signifikan dari sejumlah perbankan, memiliki modal yang cukup untuk menghadapi kerugian kredit yang besar.

Dia mengatakan tes tersebut dibuat untuk menangkap perhatian secara langsung maupun tidak langsung dari perbankan di Amerika Serikat, yang didalamnya termasuk masalah ekonomi, tekanan keuangan yang kemungkinan akan meningkat karena sejumlah krisis di Eropa.(api)

GAMBARAN UMUM PASAR UANG

1.1 Definisi Pasar UangPasar uang adalah pasar tempat suatu pihak memeinjam dana dari pihak lain pada tingkat suku bunga tertentu dan biasanya untuk berjangka waktu di bawah satu tahun. Jangka waktu pinjaman bias bervariasi, mulai dari satu hari sampai satu tahun. Pinjaman yang berjangka lebih dari satu tahun digolongkan sebagai pasar hutang.

Dilihat dari jenis mata uangnya, pasar uang dapat dibagi menjadi pasar domestic dan pasar valuta asing. Pasar uang dikatakan efisien bila dapat melakukan transfer uang dari surplus ke unit deficit dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat serta biaya yang sangat rendah.

Pasar uang memiliki beberapa fungsi yang penting dalam kegiatan ekonomi, yaitu fungsi likuiditas, fungsi sebagai sarana penyaluran kebijaksanaan (channel for implementing policies), fungsi informasi, accumulation of wealth, serta allocation of wealth.

1.2 Risiko Pasar UangPasar uang selain berpeluang menghasilkan keuntungan juga mengandung kemungkinan timbulnya resiko yang harus ditanggung investor baik resiko ekonomi maupun nonekonomi. (Goeltom, 2000). Resiko ekonomi terdiri atas :

1). Risiko Pasar (market risk, interest arte atau exchange rate risk), yaitu resiko yang timbul akibat fluktuasi harga, suku bunga dan pergerakan nilai tukar

2). Risiko penanaman kembali (reinvestment risk)., yaitu resiko karena mengalihkan investasi

3). Risiko gagal bayar (default risk), yaitu resiko yang timbuil karena pembayaran yang tidak terpenuhi pada saat tagihan jatuh tempo, dan

4). Risiko fundamental (fundamental risk), yaitu resiko akibat perubahan kondisi makro ekonomi, moneter, fiscal, dan kebijakan pemerintah lainya

Sementara itu resiko non-ekonomi antara lain dipengaruhi oleh situasi social, politik dan bencana alam.

1.3 Lokasi dan Mekanisme Pasar UangDalam era modern sekarang ini transaksi-transaksi yang terjadi di pasar uang umumnya dilakukan secara langsung melalui media telephone electronic data link. Transaksi-transaksi tersebut dinamakan Over The Counter Transaction. Pelaku-pelakunya dapat melakukan transaksi pada pasar didalam negeri (domestic) atau luar negeri yang tidak membutuhkan bentuk pasar yang riil. Transaksi pada pasar uang dapat dilakukan selama 24 jam diseluruh dunia sehingga memungkinkan pemilik dana menaruh modalnya pada pasar yang memberikan tingkat suku bunga yang tinggi. Sementara itu peminjam dapat mencari pinjaman pada pasar yang menawarkan tingkat suku bunga yang termurah.

Adanya fleksibilitas waktu dalam mengakses pasar uang serta tidak dikenalnya batas antar Negara membuat pasar uang sebagai tempat yang menarik untuk menempatkan dan meminjam dana bagi pelakunya. Semakin banyak pelaku dan semakin besar tingkat persaingan diantara yang meminjamkan dana peminjam, maka kecenderungan akan terbentuk suku bunga yang efisien baik dilihat dari yang meminjamkan maupun peminjam. Kondisi ini disebut market liquidity.

Seperti pengertian pasar lainnya, pasar uang adalah suatu pasar tempat terjadi pertemuan antara penjual dan pembeli yang kesepakatannya membentuk harga barang atau jasa. Pada pasar uang, harga yang terbentuk dinamakan suku bunga. Hukum permintaan dan penawaran juga berlaku di pasar ini. Bila permintaan akan dana meningkat, maka suku bunga akan naik. Demikian sebaliknya, bila supply dana naik karena banyak orang menaruh dana di pasar uang, maka suku bunga akan turun .

1.4 Ciri-ciri Piranti PasarPiranti-piranti pasar uang biasanya memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan umumnya diterbitkan dalam unit yang besar, misalnya dengan kelipatan USS 1 juta atau lebih di pasar uang Amerika Serikat. Piranti-piranti yang diperdagangkan biasanya mempunyai jatuh tempo atau jangka waktu transaksi dari satu hari sampai dengan 365 hari, tetapi secara umum jatuh tempo piranti-piranti pasar uang tersebut dibawah tiga bulan. Di samping itu, pada secondary market yang aktif, biasanya piranti yang belum jatuh tempo diperdagangkan dengan aktif pula. Berbeda dengan pasar securities atau commodities exchange, pasar uang tidak mempunyai lokasi tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, transaksi-transaksi dipasar uang dilakukan dengan mempergunakan telephone, reuters dan computer. Disamping itu pasar tersebut dapat diakses baik secara domestic maupun secara internasional.

1.5 Pelaku-Pelaku dari kegiatan pasar uangBeberapa pelaku utama yang terlibat dalam kegiatan pasar uang, antara lain bank-bank komersial, pemerintah, perusahan-perusahaan swasta, perusahan-perusahan pemerintah, future market exchange, brokers dan dealers, serta bank sentral.

Bank-Bank Komersial

Ada tiga peran bank-bank komersial dipasar uang (Cook dan LaRoche, 1998). Pertama, bank kpmersial menjadi lembaga perantara dari unit surplus kepada unit deficit yang membutuhkan dana untuk membiayai investasi atau kredit dan untuk memenuhi ketentuan kewajiban giro minimum yang harus mereka peihara pada bank sentral. Kedua, bank-bank komersial dipasar uang adalah sebagai dealer dipasar over the counter interest ratederivatives yang tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir, khususnya dinegara-negara yang telah maju pasar uangnya, seperti Amerika Serikat, Inggris dan Jepang. Ketiga, bank komersial pada pasar uang adalah pemberi jasa free base income.

PemerintahPemerintah pusat dan daerah dibanyak Negara membutuhkan dana telangga (bridgingfunds) yang besar untuk membiayai proyek-proyek pemerintah karena adanya perbedaan waktu antara pemerintah dari pajak maupun pemerintaqh lainnya dengan pengeluaran yang harus dilakuakan. Di jepang misalnya, pemerintah menerbitkan surat-surat berharga jangka pendek dan obligasi guna pembiayaan sementara dari proyek-proyek pemerintah.

Perusahaan-PerusahaaanPerusahaan-perusahan nonfinansial institution dan non blank financial business menghimpun dana dari pasar uang dengan menerbitkan surat-surat berharga jangka pendek berupa unsecured promisorry notes.

Government-Sponsored Enterprises dan Short term Investment PoolsGovernment sponsored enterprises adalah perusahhan-perusahaan swasta yang bergerak pada bidang keuangan (financial intermediaries)yang terkait erat dwengan pemerintah federal.

Money Market Mutual Funds (MMFs)MMFs umumnya beroperasi dalam bentuk perusahaan-perusahaan broker dan kelompok reksadana (mutual funds group). Mereka membeli surat-surat berharga jangka pendek dari pasar uang dan kemudian menjual kembali kepada individu-individu, perusahaan, dan penanaman modal institusi (institusional investor) berupa share. MMFs mulai berkembang sejak awal 1980-an dan 1990-an, sejalan dengan maraknya perkembangan industri reksadana di Amerika Serikat.

Individu-individu adalah investor utama dari MMFs ini. Perusahaan-perusahaan brokers dan mutual funds group adalah kelompok-kelompok yang utama dalam menyediakan jasa money market mutual funds. Sejak diperkenankanyya perbankan di Amerika Serikat untuk melakukan kegiatan reksadana . pada tahun 1980an peranan perbankan dalam usaha ini semakin meningkat dari tahun ketahun.

Money Market fundsMoney Market Funds (MMFs) adalah sejenis perusahaan reksadana yang diatur dalam undang-undang Pemerintah Amerika Serikat tempat perusahaan-perusahaan tersebut melakukan kegiatan investasi pada surat-surat berharga yang beresiko rendah. (US Securities and Exchange Commision, 2003). Risiko investasi masa MMF lebih rendah dibandingkan dengan resiko melakukan investasi pada perusahaan reksadana. MMF biasanya melakukan investasi pada surat-surat berharga milik pemerintah, certificate of deposits, commercial paper, dan surat-surat berharga lainnya yang liquid dan aman.

Short terms investment funds (STIFs)STIFs dikelola oleh bank trust department untuk mengelola berbagai account kemudian dana yang ada tersebut digunakan untuk membeli surat-surat berharga pasar uang. Portfolio dari STIFs di Amerika Serikat diatur oleh Comproller of the Currency yang mensyaratkan bahwa sekurang-kurangnya 80 % dari portfolio investasi yang dilakukan harus pada surat-surat berharga yang jatuh tempo tidak lebih dari 91 hari, serta minimal 20 % dari nilai funds asset harus berbentuk kas, dan asset lainnya yang jatuh tempo sehari berikutnya.

Local Goverment Investment Pools (LGIPs)Local Government Investment pools adalah investment pools yang dibentuk oleh Negara-negara bagian di Amerika Serikat sehingga memungkinkan pemerintah daerah atu local untuk memebeli piranti-piranti pasar uang dalam jumlah besar. Tujuan investasi adalah untuk mengoptimalkan dana itu sementara. Dana pemerintah daerah tadi biasanay dikelola oleh state treasures office. Dana yang diinvestasikan tadi harus bersifat jangka pendek , biasanya satu hari.

Future Exchanges

Ada dua bentuk future exchange yang dikenal secara umum, yaitu money market future contracts dan future options. Money market future contract adalah persetujuan untuk membeli atau menjual suratsurat berharga piranti pasar uang pada tingkat harga da tanggal tertentu yang telah disepakati. Piranti money market future contrac yang secara aktif diperdagangkan adalah Treasury Bills berjangka waktu tiga minggu dan deposito Eurodollar berjangka waktu tiga bulan. Sementara money market future options memberikan hak kepada pemegangnya (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual money market future contract pada harga tertentu dan sebelum tanggal tertentu.

Dealers dan BrokersDealers menggunakan piranti repo untuk membiayi inventori mereka berupa surat-surat berharga (securities) yang mereka miliki. Para dealer juga berfungsi sebagai perantara diantara pelaku dalam pasar repos, dengan memberikan pinjaman kepada yang membutuhkan dan melakukan pinjaman dari pihak yang memiliki surplus dana.

Sementara itu brokers dalam kegiatannya memepertemukan pembeli dan penjual untuk jasa itu brokers mendapat jasa (rokers free).

Bank SentralBank sentral merupakan pelaku utama pada pasar uang mengingat salah satu tugas utamanya adalah menjaga stabilitas moneter dan harga melalui pengendalian jumlah liquiditas di pasar.

1.6 Piranti-Piranti Pasar UangSecara garis besar ada dua cara untuk membedakan piranti-piranti pasar uang (Reuters, 2001). Pertama dengan melihat apakah piranti pasar uang tersebut dapat diperjual belikan atau tidak. Dengan metode ini, piranti pasar uang dapat dibagi dua kelompok, yaitu money market deposits dan negotiable paper. Kedua, dengan membedakan bagaimana piranti pasar uang tersebut memberikan pendapatan kepada investor. Dengan cara kedua ini, piranti pasar keuangan dapat dibedakan dengan coupon bearing instruments, discount instruments, serta piranti pasar uang derivative.

Coupon Bearing InstrumentsCoupon bearing Instrument biasanya juga disebut interest bearing karena semua piranti-piranti pasar uang dalam model ini dikaitkan dengan pembayaran suku bunga. Ada tiga jenis coupon bearing instrument yang digunakan dalam pasar uang, yaitu :

1). Money Market Deposits--------Non-negotiable instruments 2). Certificate of Deposits---------- Negotiable Instruments, dan 3). Repurchase aggrement (Repo)-------Negotiable Instruments

Money Market DepositAda money market deposits dikenal dua jenis piranti yang tersedia pada pasar antara bank (interbank market); yakni

a). Fixed Deposit, yaitu tingkat suku bunga dan tanggal jatuh temponya (maturity date deposit) telah disepakati pada waktu transaksi disetujui

b). Notice atau call seposit, yaitu tingkat suku bunga dan tanggal jatuh tempo dapat berubah-ubah dan bila akan diputuskan/berakhir, maka dana tersebut berlaku efektif pada beberapa hari kemudian.

Certificate Deposits (CD)Certificate deposit adalah suatu negotiable receipt for funds yang didepositkan pada suatu bank atau institusi keuangan lainya dengan jangka waktu tertentu dan tingkat bunga tertentu yang diterima dimuka. Certificate deposit dapat diperjualbelikan karena merupakan piranti yang negotiable dan tidak

menyebutkan nama pemilik. Certificate deposit berbeda dengan deposito yang menyebutkan nama pemilik, sehingga CD merupakan non-negotiable instrument.

Besar kecilnya suku bunga yang dibayarkan pada CD tergantung dari beberapa factor, antara lain jenis mata uang dari CD, tingkat suku bunga antar bank, dan tingkat kesehatan bank yang menerbitkan CD tersebut. Bagi investor, CD tersebut dapat disimpan hingga jatuh tempo atau dijual dipasar pada harga yang berlaku sebelum jatuh tempo.

Repurchase agreement (Repos)Repo adalah suatu perjanjian antara dua counterparties yang salah satu pihak setuju untuk menjual piranti pasar uang kepada pihak lain pada tanggal dan harga tertentu dan sekaligus setuju untuk membeli kembali pada tanggal dan harga tertentu pula. Piranti yang diperjual belikan dengan syietem ini biasanya pirantinya yang digunakan oleh bank sentral untuk kebijakan moneter dalam mengontrol jumlah uang beredar. Dipihak lain, bagi investor piranti inin bertujuan untuk alternative portfolio investasi. Pasar repo yang terbesar adalah di Amerika Serikat yaitu perdagangan Treasury Bills Overnight.

Discount instrumentsPiranti pasar uang dengan metode diskonto ini sama dengan bunga dibayar dimuka, yaitu selisih dari harga piranti instrument pada waktu membeli dikurangi dengan nilai pada saat jatuh tempo.

Ada tiga piranti utama negotiable discount instrument yaitu :

1). Treasury Bill (T-Bill) 2). Bill of Exchange / Bankers Acceptance (BA), dan 3). Commercial papar

Treasury bill (T-bill)T-bill adalah short time negotiable bill of exchange yang diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai kegiatan pembangunan (Reatures, 2001). Di Amerika Serikat lelang dari T-bill pemerintah dilakukan oleh Federal Reserve pada setiap hari senin dan kamis untuk T-bill yang mempunyai jatuh tempo 13 dan 16 minggu, dan setiap bulan untuk lelang T-bill yang berjangka waktu 52 minggu. Sementara itu di Inggris Tbill yang dilelang adalah untuk berjangka waktu 91 dan 182 hari.

Surat-surat berharga Perusahaan (Commercial paper/CP)Commercial paper adalah unsecured promissory notes jangka pendek yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan dan Negara. Bagi perusahaan-perusahaan besar yang bonafid penerbit CP untuk membiayai kegiatan mereka jauh lebih murah dan efisien dibandingkan dengan meminjam dari bank.

Bagi perusahaan penerbit CP, mereka dengan cara cepat dan efisien menghimpun dana melalui biaya pendaftaran yang relative murah pada Securities Exchange Commision (SEC) dengan menjual paper baik secara langsung maupun melalui independent dealers. Sementara itu investor akan mendapatkan alternative investasi yang menghasilkan pendapatan yang cukup kompetitif dan maturity yang sesuai dengan keinginan mereka.

Commercial paper menjadi instrument pasar hutang yang cepat berkembang terutama di Amerika Serikat baik bagi investor maupun bagi pihak yang membutuhkan dana. Commercial paper tumbuh dengan rata-rata 14% per tahun sejak tahuin 1970-1999 dengan total outstanding USD 1.528 miliar pada akhir tahun 1999.

Di Amerika Serikat penerbitan surat-surat berharga (securities) diatur oleh Securities Act 1933 dengan mewajibkan penerbitnya mendaftarkan securities dimaksud pada securities Exchange Commision (SEC). Namun undang-undang tersebut memberi pengecualian terhadap sutar-surat berharga yang diterbutkan dengan memenuhi criteria tertentu. Pertama securities tersebut harus mempunyai jangka waktu lebih rendah dari pada sembilan bulan atau 270 hari.

Commercial paper umumnya diterbitkan dengan jangka waktu antara 5-35 hari dengan rata-rata 30-35 hari. Penerbit sering memperpanjang CP yang diterbitkan sehingga pembiayaan dilakukan hampir bersifat permanent. Kedua surat berharga (notes) yang diterbitkan tadi tidak untuk masyarakat umum. Oleh karena investor CP umumnya adalah lembaga-lembaga keuangan/perusahaan, maka CP yang diterbitkan biasanya dengan nominal kelipatan besar yaitu USD 1 juta. Ketiga, hasil dari penerbitan CP tersebut digunakan untuk pembiayaan current transactions termasuk pembiayaan biaya-biaya operasional dan harta lancer (current assets), seperti piutang dan inventories.

Sama seperti Treasury bill, CP adalah piranti pasar uang yang dijual secara diskonto. Investor membeli surat berharga (notes) tersebut dengan harga lebih rendah dari nilai nominal CP tersebut yang akan diterima pada saat jatuh tempo. Selisih antara nilai nominal yang akan diterima investor pada saat jatuh tempo dengan harga beli tersebut dinamakan diskonto.

Pada periode awal penerbitannya hingga 1980an, CP diperdagangkan dengan menggunakan kertas secara fisik (certificate) yang dipegang oleh investor sampai saat jatuh tempo. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi, perdagangan CP tidak menggunakan certificate lagi tetapi secara pembukuan (book entry) melalui computer. Dengan menggunakan system tanpa kertas (paperless) ini, biaya pengiriman dan vertifikasi certificate dapat dihemat sehingga lebih meningkatkan efisiensi transaksi CP.

EurodollarsEurodollars adalah dana yang dihimpun bank-bank dalam denominasi USD, tetapi tidak tunduk terhadap ketentuan perbankan Amerika Serikat. Sebagian besar piranti ini berada di luar Amerika Serikat, tetapi sejak tahun 1981 non- US residents yang dapat dimiliki deposito pada IBFs.

Pada mulanya deposito USD yang tidak tunduk pada ketentuan perbankan Amerika Serikat tersebut terdapat hampir disebagian besar Negara-negara di eropa karena pemilik dana takut pada dana yang mereka miliki dibekukan oleh pemerintah Amerika Serikat. Namun kegiatan Eurodollar tersebut kini menyebar ke banyak Negara antara lain Hongkong, Jepang, Singapore, Bahama, Bahrain dan Kanada.

Forward Rate Agreement (FRAs)Forward rate agreement dapat didefinisikan sebagai suatu kontrak diantara dua pihak ketika mereka sepakat atas tingkat suku bunga tertentu yang akan ditetapkan untuk pinjaman/deposit untuk masa mendatang dengan kesepakatan :

1). Nominal serta jenis mata uangnya 2). Tanggal tertentu dari pinjaman/deposit yang akan ditarik atau ditempatkan, dan 3). Jatuh temponya

Dalam FRA penyelesaian transaksi tersebut hanya selisih dari perbedan tingkat suku bunga yang terjadi. Jadi tidak ada pinjaman yang terjadi dan komitmen untuk meminjam atau meminjamkan dana.

Interest Rate Swaps (IRS)Interest rate swaps adalah suatu transaksi derivative antara dua pihak untuk melakukan swaps pembayaran bunga atas pinjaman yang sama dengan tingkat suku bunga yang berbeda, biasanya yang satu bersifat tetap (fixed) dan yang lainnya mengambang (floating). Dalam kontrak tersebut, biasanya mata uang yang dipakai dalam pertukaran sama dan pembayaran dilakukan secara neto. Dengan kata lain, pembayaran dilakukan atas selisih negativ antara cast aut flow (payments) dan cast inflow.

Interest rate swap memberikan manfaat bagi penggunaanya dalam mengkonversi exposurennya terhadap suku bunga tetap (fixed) menjadi mengambang (float) atau sebaliknya. Contoh IRS sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Pihak A melakukan pertukaran arus kas dengan pihak B dengan pokok nominal sebeswar USD 10.000.000, A merupakan pihak yang menerima floating rate dan membayar fixed rate (receive float,pay fixed) dengan patokan floating rate sebesar suku bunga LIBOR ditambah 30 basis points (LIBOR + 30 bps). Sebaliknya pihak B merupakan pihak yang berlawanan (counterpart) dan karenanya menerima pendapatan tetap (fix) dan membayar float (receive fixed, pay float) dengan patokan suku bunga tetap sebesar 7,19 %. Bila LIBOR rate untuk enam bulan sebesar 6,45 %, maka transaksi yang terjadi adalah sbb:

Pihak A, fixed rate :

(Pokok nominal)(jangka waktu/365)(tingkat suku bunga/100

=(USD 10.000.000)(182/365)(7,19/100) = USD 358.515,06 Pihak B, floating rate:

(pokok nominal)(jangka waktu/365)(tingkat suku bunga/100)

=(10.000.000)(182/365)(6,45+0.30)/100 = USD 500.479,45

Pembayaran neto adalah USD 500.479,45 USD 358.515,06 = USD141.964,39 ketika pihak A membayar kepada pihak B.

Makalah : Pasar Keuangan Internasional Written by Ricky Kurniawan Friday, 03 June 2011 11:26

Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan latar belakang dan pemanfaatan pasar keuangan (pasar nilai tukar, pasar uang internasional, pasar kredit internasional, pasar obligasi internasional dan pasar saham internasional) oleh MNC.

A. Motif Menggunakan Pasar Keuangan Internasional

Adanya batasan-batasan membuat pasar asset riil atau asset keuangan tidak dapat berintegrasi secara sempurna. Batasan-batasan tersebut a.l. perbedaan pajak, bea masuk, kuota, sulit berpindahnya tenaga kerja, perbedaan budaya, perbedaan pelaporan keuangan, dan biaya komunikasi informasi yang cukup tinggi antar negara. Namun adanya batasan ini juga memberikan peluang yang dapat menarik kreditor dan investor asing. Adanya batasan-batasan seperti diatas membuat kondisi perekonomian suatu negara berbeda dengan negara lainnya. Keunikan perekonomian dari suatu negara yang memberikan keuntungan akan menarik kreditor dan investor asing untuk berusaha di negara tersebut. Hal ini menciptakan internasionalisasi pasar keuangan.

Beberapa motif untuk memberikan kredit dalam pasar asing a.l. : - Tingginya tingkat suku bunga asing. Beberapa negara mengalami kekurangan dana pinjaman sehingga menyebabkan tingkat bunga di negara tersebut menjadi tinggi. - Taksiran kurs mata uang. Pada umumya kreditor akan memasukkan modalnya pada negara dimana mata uangnya diharapkan akan menguat terhadap mata uang kredit tersebut. Kreditor akan memperoleh

manfaat saat mata uang utang menguat terhadap mata uang kreditor. - Diversifikasi internasional. Manfaat dari diverdifikasi internasional adalah dapat mengurangi kemungkinan kebangkrutan para peminjam secara bersamaan. Jika negara-negara yang diberikan pinjaman cenderung memiliki siklus usaha yang serupa maka diversifikasi tersebut akan kurang menguntungkan.

Beberapa motif untuk meminjam dari pasar asing a.l. : - Tingkat suku bunga yang rendah. Beberapa negara memiliki pasokan dana yang cukup besar sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang relatif rendah. Peminjam akan berusaha untuk meminjam dana dari kreditor pada negara tersebut karena suku bunga yang lebih rendah. - Taksiran kurs mata uang asing. Apabila mata uang lokal akan terdepresiasi terhadap mata uang asing, maka MNC akan melakukan pinjaman dalam mata uang lokal. Demikian pula sebaliknya.

Beberapa jenis pasar keuangan internasional a.l. pasar nilai tukar internasional, pasar uang internasional, pasar kredit internasional, pasar obligasi internasional dan pasar modal internasional.

B. Pasar Nilai Tukar Internasional (Foreign Exchange Market)

Pasar nilai tukar internasional berfungsi untuk memudahkan pertukaran mata uang dan memfasilitasi perdagangan dan keuangan internasional. Sistem yang digunakan dalam pertukaran mata uang asing ini telah berubah dari masa ke masa, diawali dengan standar emas lalu menjadi perjanjian tingkat kurs tetap dan akhirnya menjadi sistem kurs mengambang.

Pada sistem standar emas (1876 1913) tingkat kurs ditentukan oleh standar emas (gold standard) dimana setiap mata uang dikonversi menjadi emas. Pada tahun 1930-an beberapa negara berusaha menetapkan nilai mata uang mereka terhadap dollar AS atau pound Inggris namun sering kali terjadi revisi. Pada tahun 1944 dibuatlah suatu perjanjian internasional yang

menghasilkan kurs nilai tukar tetap antara mata uang (Perjanjian Bretton Woods Perjanjian Tingkat Kurs Tetap) dan berlaku hingga tahun 1971. Pada tahun 1971 dibuatlah perjanjian Smithsonian dimana pada saat itu dollar AS dinilai terlalu tinggi sehingga dilakukan devaluasi terhadap dollar AS. Adanya perjanjian Smithsonian tidak membuat pemerintah dapat mempertahankan nilai tukar dalam batasan yang telah ditetapkan sehingga pada bulan Maret 1973 ditetapkan sistem kurs mengambang dimana mata uang yang diperdagangkan dengan luas dapat berfluktuasi sesuai dengan kekuatan pasar dan batasan resmi telah dihapuskan.

Transaksi pertukaran mata uang asing dilakukan melalui bank-bank komersial. Kurs (nilai tukar) antara dua mata uang di berbagai bank dapat berbeda-beda. Jika suatu bank mengalami kekurangan mata uang asing tertentu, bank tersebut dapat membeli mata uang yang diperlukan dari bank lain. Perdagangan antarbank yang terjadi sering kali disebut pasar antar bank (interbank market). Dalam pasar nilai tukar dikenal beberapa jenis pasar berdasarkan waktu transaksinya yaitu : a. Pasar Spot Pasar dimana transaksi pertukaran mata uang dilakukan segera. Kurs yang digunakan sering disebut dengan kurs tunai (spot rate). b.Pasar Berjangka Pasar dimana transaksi pertukaran mata uang dilakukan pada suatu saat tertentu. Kurs nilai tukar untuk pembelian atau penjualan suatu jenis mata uang dan untuk waktu tertentu ditetapkan. Kurs ini sering disebut kurs berjangka (forward rate). Pada transaksi ini terdapat kontrak berjangka yang sering disebut dengan kontrak forward/ forward contract. Kontrak ini menentukan jumlah mata uang tertentu yang dibeli atau dijual pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang dengan kurs tertentu. Tujuan dari kontrak ini adalah untuk melakukan lindung nilai dari pembayaran masa yang akan datang. c. Mata Uang Berjangka dan Pasar Opsi Kontrak futures mata uang (currency futures contract) menentukan volume standar suatu mata uang tertentu untuk dapat dikonversi pada tanggal kontrak tertentu. Pasar futures juga digunakan untuk sarana lindung nilai suatu mata uang. Kontrak future sedikit mirip dengan kontrak forward dengan perbedaan bahwa kontrak future dijual di bursa sementara kontrak forward dijual di bank komersial. Kontrak opsi dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu opsi beli atau opsi jual. Opsi beli mata uang (currency call option) memberikan hak untuk membeli mata uang tertentu pada harga tertentu (harga eksekusi/ harga penyerahan/ strike price/ exercise price) pada jangka waktu tertentu. Opsi beli digunakan untuk lindung nilai utang masa depan. Opsi jual mata uang (currency put option) memberikan hak untuk menjual mata uang tertentu pada harga tertentu selama periode waktu tertentu. Opsi jual digunakan untuk lindung nilai piutang masa depan. Opsi beli dan jual

dapat dibeli pada bursa. Opsi dapat dibeli pada bursa dan lebih fleksibel dibandingkan kontrak forward karena tidak menimbulkan kewajiban tertentu (dapat memilih untuk digunakan atau tidak).

Dalam transaksi pertukaran mata uang dikenal beberapa istilah a.l. : a. Selisih kurs beli/ jual bank Selisih kurs beli/ jual (bid/ ask spread) mencerminkan perbedaan antara kurs beli dan kurs jual dan ditujukan untuk menutupi biaya yang terkait untuk memenuhi permintaan pertukaran mata uang. Selisih kurs beli/ jual biasanya dinyatakan sebagai persentase dari kurs jual.

Selisih kurs = ((kurs jual kurs beli)/ kurs jual) * 100%

Faktor-faktor yang memengaruhi selisih kurs a.l. :

Selisih = f (biaya pemesanan, biaya persediaan, persaingan, volume, risiko mata uang)

- Biaya pemesanan merupakan biaya pemrosesan pesanan, termasuk biaya penjaminan dan biaya pencatatan transaksi. - Biaya persediaan merupakan biaya penyimpanan persediaan mata uang tertentu. Semakin tinggi biaya persediaan semakin besar selisih yang akan dikenakan untuk menutupi biaya persediaan. - Persaingan : semakin ketat persaingan semakin kecil selisih kurs yang ditetapkan. - Volume : semakin likuid suatu mata uang semakin kecil kemungkinan adanya perubahan harga yang mendadak. - Risiko mata uang : semakin berisiko suatu mata uang (a.l. dipengaruhi oleh kondisi ekonomi atau politik suatu negara) maka semakin kecil selisih kurs. b.Kurs langsung dan tidak langsung Kurs langsung (direct quotation) adalah kurs yang mencerminkan nilai mata uang asing dalam

dollar (jumlah dollar per mata uang asing, contohnya EUR 1 = $ 1,03). Kurs tidak langsung (indirect quotation) adalah kurs yang dinyatakan dalam jumlah mata uang asing per dollar (contohnya EUR 0,97 = $ 1). Kurs tidak langsung berbanding terbalik dengan kurs langsungnya. c. Kurs lintas mata uang (cross exchange rate) Merupakan jumlah suatu mata uang per unit mata uang asing lainnya. Misalnya 1 peso sama dengan C$ 0,10. Nilai mata uang nondollar relatif terhadap mata uang lain adalah nilainya dalam dollar dibagi dengan nilai mata uang lain dalam dollar.

C. Pasar Uang Internasional

Pasar ini berfungsi untuk memastikan bahwa dana akan ditransfer secara efisien dari pihak yang memiliki kelebihan dana (penabung) pada pihak yang membutuhkan (peminjam). Perbedaan pasar uang internasional dengan pasar uang domestik adalah dalam hal jenis transaksi yang terjadi antara institusi keuangan dengan MNC. Transaksi keuangan dilakukan dalam berbagai jenis mata uang dan dalam jumlah besar.

Pasar uang internasional mencakup bank-bank besar pada negara di seluruh dunia a.l. Citigrup, J.P. Morgan Chase, dll. Fungsi utama dari bank dalam pasar ini adalah untuk menghubungkan dana dari deposan ke peminjam. Fungsi lainnya adalah peminjaman antarbank. Dua elemen penting dalam pasar uang internasional adalah pasar uang Eropa dan pasar uang Asia. a. Pasar Uang Eropa Pasar uang Eropa dapat ditelusuri pada pasar Eurocurrency yang berkembang selama tahun 1960 1970. Pada periode tersebut banyak MNC memperluas usaha dan dollar AS digunakan secara luas sebagai sarana perdagangan internasional. Penggunaan dollar AS sebagai sarana perdagangan internasional maka akan selalu terdapat kebutuhan akan dollar di Eropa dan berbagi negara. Untuk melakukan perdagangan internasional dengan negara Eropa, maka perusahaan AS menyimpan dollar AS di bank-bank Eropa. Bank-bank di Eropa bersedia menerima simpanan dalam dollar AS karena dapat meminjamkan dollar tersebut ke nasabah korporat di Eropa. Simpanan dollar di bank-bank Eropa (dan juga di negara lain) dikenal dengan nama Eurodollar dan pasar untuk Eurodollar dinamakan pasar Eurocurrency (Eurocurrency market). Eurocurrency semakin bertumbuh dengan adanya beberapa peraturan di AS seperti pembatasan pinjaman oleh bank di AS dan pembatasan suku bunga deposito di AS. Selain itu OPEC umumnya mengharuskan pembayaran minyak dilakukan dalam dollar sehingga menyebabkan negara-negara OPEC menggunakan pasar Eurocurrency. Deposito dari negara-negara OPEC di pasar Eurocurrency seringkali disebut dengan petrodollar.

b.Pasar Uang Asia Seperti pasar uang Eropa, pasar uang Asia berawal dari pasar yang melibatkan sebagian besar deposito dalam dollar. Awalnya dikenal dengan nama pasar dollar Asia (Asian Dollar Market). Timbulnya pasar uang Asia karena adanya batasan untuk pasar uang Eropa untuk negaranegara di Asia seperti jarak, perbedaan waktu, dll.

Bank merupakan salah satu perantara dalam pasar keuangan internasional dan perkembangan bank dalam pasar keuangan internasional dipengaruhi oleh banyak peraturan namun terdapat 3 peraturan yang paling signifikan memberikan kontribusi untuk arena persaingan global yaitu : - Undang-undang satu Eropa (Single European Act) Peraturan ini dikeluarkan tahun 1992 dan berlaku di negara-negara Uni Eropa. Beberapa isi dari peraturan ini yang relevan dengan industri perbankan : Modal dapat mengalir dengan bebas di seluruh Eropa Bank dapat menawarkan bebrbagai jenis pinjaman , sewa guna usaha (leasing) dan seluritas di seluruh Uni Eropa. Peraturan terkait persaingan, merger, dan pajak akan serupa di seluruh Uni Eropa. Suatu bank yang didirikan pada salah satu negara Uni Eropa memiliki hak untuk melakukan perluasan di negara Eropa lainnya. Aturan lain dalam Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa bank yang memasuki Eropa memiliki kekuatan perbankan yang sama dengan bankyang telah ada. Aturan ini juga berlaku untuk bank non AS yang memasuki AS. - Kesepakatan Basel Sebelum 1987, standar modal yang harus dipenuhi bank berbeda antarnegara sehingga memungkinkan bank untuk memperoleh keunggulan persaingan dari bank lain. Pada Juli 1988, melalui Kesepakatan Basel (Basel Accord) disepakati bahwa bank harus memiliki modal yang setara dengan minimal 4% dari assetnya. - Kesepakatan Basel II Tujuan dari adanya kesepakatan Basel II adalah untuk mengoreksi ketidakkonsistenan yang masih ada diantaranya adalah mengatur perbedaan jaminan antarbank, mengatur risiko operasional (risiko kerugian yang berasal dari proses atau sistem internal yang tidak baik atau gagal).

D. Pasar Kredit Internasional

Pasar kredit internasional bertujuan untuk memberikan pendanaan jangka menengah melalui bank yang berlokasi di pasar asing. Pinjaman selama 1 tahun atau lebih yang diberikan oleh bank untuk MNC atau badan pemerintah di Eropa dinamakan Eurocredit atau pinjaman Eurocredit (Eurocredit loan). Pinjaman ini diperoleh pada pasar Eurocredit (Eurocredit market). Pinjaman ini dapat diberikan dalam bentuk dollar atau mata uang lain dan umumnya jatuh tempo dalam lima tahun. Untuk tingkat bunga yang diberikan disesuaikan dengan pergerakan pada beberapa suku bunga pasar seperti London Interbank Offer Rate (LIBOR).

Pada pasar kredit internasional ini juga dikenal pinjaman sindikasi yaitu pinjaman yang diberikan oleh beberapa bank (beberapa bank membiayai suatu proyek yang sama). Pada pinjaman sindikasi ini terdapat bank utama yang bertanggungjawab untuk melakukan negosiasi dengan peminjam.

E. Pasar Obligasi Internasional

Pasar lain yang digunakan oleh MNC untuk memperoleh dana jangka panjang adalah adalah pasar obligasi internasional. 3 alasan MNC memilih untuk menjual obligasi di pasar obligasi internasional adalah : Para penjual obligasi dapat menarik permintaan yang tinggi di negara asing tertentu dibandingkan dengan menjual di negara mereka. Beberapa negara memiliki basis investor terbatas.

- MNC lebih menyukai untuk mendanai proyek asing tertentu dengan mata uang tertentu dan karenanya berusaha memperoleh dana dalam mata uang yang banyak digunakan. - Pendanaan di negara asing dengan tingkat bunga yang lebih rendah memungkinkan MNC mengurangi biaya pendanaan.

Mata uang obligasi akan tergantung pada di negara mana obligasi tersebut dijual. Obligasi asing ini kadang disebut obligasi paralel (parallel bond).

Salah satu contoh pasar obligasi internasional adalah pasar obligasi Eropa. Obligasi yang dijual disebut dengan Eurobond yaitu obligasi yang dijual di negara selain negara asal mata uang yang digunakan dalam obligasi tersebut. Berdirinya pasar Eurobond sebagian disebabkan oleh Interest Equalization Tax (IET) yang dikenakan oleh pemerintah AS pada tahun 1963 untuk menghalangi investor AS berinvestasi di negara asing yang menyebabkan peminjam non AS mencari pendanaan di tempat lain. Faktor lain yang mendukung pertumbuhan pasar terjadi pada tahun 1984 ketika pemerintah AS menghapuskan pajak penghasilan yang dulunya dikenakan pada investor non AS dan mengizinkan perusahaan AS untuk menjual obligasi langsung ke investor non AS.

Fitur Eurobond a.l. biasanya dijual atas nama pemilik (bearer bond) dan membayar bunga tiap tahun, memiliki kemungkinan dikonversi sehingga dapat dikonversi menjadi sejumlah saham biasa tertentu. Keuntungan bagi penjual obligasi adalah Eurobond umumnya mengharuskan sejumlah kecil jaminan atau bahkan tidak sama sekali. Mata uang yang umum digunakan adalah beberapa jenis mata uang walaupun yang paling sering digunakan adalah dollar AS (70 75%).

Pada pasar uang internasional, pasar kredit internasional dan pasar obligasi internasional terdapat bunga pinjaman yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman. Tingkat bunga pinjaman ini berbeda antara mata uang satu dengan yang lainnya, hal tersebut dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran mata uang tersebut pada suatu waktu tertentu.

F. Pasar Modal Internasional

Selain dari pasar obligasi internasional, MNC juga dapat memperoleh dana jangka panjang dengan menjual saham di pasar internasional. Saham yang ditawarkan akan lebih mudah terjual jika ditawarkan di beberapa pasar. Selain itu pengeluaran saham di negara asing dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan pengakuan nama perusahaan di negara asing tersebut.

Contoh dari pasar modal internasional yaitu perusahaan non AS atau pemerintah negara lain yang memerlukan sejumlah besar dana dapat menjual saham di AS dan penjualan ini disebut dengan penawaran saham Yankee (Yankee stock offering). Dengan menjual sahamnya di luar negeri perusahaan dapat mendiversifikasi basis pemegang sahamnya yang dapat mengurangi volatilitas harga saham yang disebabkan jika investor besar menjual sahamnya.

Perusahaan non AS juga dapat memperoleh pendanaan ekuitas dengan menggunakan American depository receipts (ADR) yang berupa sertipikat yang mencerminkan sejumlah saham. Penggunaan ADR untuk menghindari beberapa persyaratan pengungkapan yang dikenakan atas saham yang ditawarkan di AS. Pasar ADR berkembang setelah banyak perusahaan melakukan privatisasi di awal tahun 1990. Rumus untuk menghitung ADR adalah sbb :

PADR = Pjs x S

Dimana : PADR = harga ADR Pjs = harga saham asing yang diukur dalam satuan mata uang asing D = kurs spot mata uang asing

G. Perbandingan Pasar Keuangan Internasional & Bagaimana Pasar Keuangan Memengaruhi Nilai MNC

Pergerakan arus kas asing dari suatu MNC dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi yang seluruhnya membutuhkan pasar nilai tukar asing. Keempat fungsi tersebut adalah sbb : - Perdagangan asing dengan klien bisnis (Ekspor Impor) Ekspor akan menghasilkan arus masuk kas asing sementara impor membutuhkan arus kas keluar asing. - Investasi asing langsung atau akuisisi set riil asing Fungsi ini membutuhkan arus kas keluar namun menghasilkan arus masuk kas di masa yang akan datang berupa dividen untuk induk perusahaan MNC atau penjualan aset asing tersebut. - Investasi jangka pendek atau pendanaan dalam bentuk sekuritas asing - Pendanaan jangka panjang dalam bentuk obligasi internasional atau bursa saham asing

Induk perusahaan MNC dapat menggunakan pasar uang atau obligasi internasional untuk memperoleh dana dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan dana domestik karena adanya perbedaan suku bunga di tiap negara. Dengan melakukan hal tersebut, MNC dapat mengurangi biaya utang dan karena mengurangi rata-rata tertimbang biaya modal sehingga menghasilkan penilaian yang lebih tinggi.

MNC juga dapat menjual ekuitas di beberapa bursa saham asing dibandingkan dengan menjual ekuitas di bursa negara asalnya. Jika MNC memperoleh biaya modal yang lebih rendah maka MNC dapat mencapai penilaian yang lebih tinggi.