KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT
yang telah menciptakan alam semesta ini dengan segala
kebesaraNya,dimana dengan melihat dan mengamati ciptaaNya,manusia
dapat berpikir dan mengembangkan pengetahuan yang
dimilikinya.Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curahan
kepada Nabi Muhammad SAW,keluarga,sahabat dan pengikutnya pada
akhir zaman.Dengan dilandasi semangat sehingga makala ini dapat
tersusun sebagai tugas MID Semester dengan mata kuliah PERILAKU
ARSITEKTUR.Dan tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada
: Dosen Mata kuliah PERILAKU ARSITEKTUR yaitu Ibu. Aditha M.Ratna ,
ST.MT.Saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi
saya selaku penyusun dan umumnya kepada para pembaca.Atas
perhatianya saya ucapkan terima kasih.
Palembang, Mei 2015
Ajeng Kisty
TEMPAT PARKIRBab I Pendahuluan1.1 Latar BelakangPada zaman
sekarang, hampir semua orang memiliki kendaraan, karna menurutnya
mengendarai kendaraan pribadi lebih cepat dan aman. Karna kendaraan
umum saja biaya ongkos sudah relatif mahal dan seringkali banyak
sekali terjadi tindakan kriminal, mungkin itu juga bisa dijadikan
alasan mengapa orang-orang lebih memilih mengendarai kendaraan
sendiri dibanding kendaraan umum. Belum lagi dealer-dealer mobil
dan motor sekarang sedang berlomba-lomba mengeluarkan kendaraan
baru yang irit dan murah dengan diskon sebesar-besarnya. Dengan
begitu, orang-orang mulai tertarik membeli sebagai kebutuhan dan
juga investasi, akibatnya kota semakin padat merayap. Ada pula yang
memiliki kendaraan bahkan lebih dari satu. Contohnya mobil, mobil
dibeli bukan hanya untuk sebagai hiasan carport rumah bukan. Tentu
saja mobil dikendarai penggunanya kemanapun dia mau. Tapi yang akan
saya bahas disini bukanlah mengenai mobilnya, melainkan tempat
parkirnya. Menurut PP No. 43 Tahun 1993 parkir didefinisikan
sebagai tempat berhenti suatu kendaraan pada tempat-tempat
tertentu, bukan hanya sekedar menurunkan orang atau barang . Banyak
sekali tempat-tempat umum yang tidak memili fasilitas parkir yang
memadai, akibatnya pengunjung susah mencari tempat parkir sehingga
sungkan untuk mendatangi tempat itu kembali, Mall misalnya.Parkir
adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat
sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum
dilarang untuk parkir di tengah jalan raya, namun parkir di sisi
jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas parkir dibangun bersama-sama
dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai
gedung.Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan
yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan
dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata
untuk kepentingan menaikkan dan/atau menurunkan orang dan/atau
barang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam alasan pemilihan judul di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :Permasalahan apa
sajakah yang muncul berkaitan dengan masalah Perparkiran?
1.3 Tujuan PenulisanUntuk mengetahui permasalahan apa saja yang
muncul berkaitan dengan masalah perparkiran.1.4 Metode
Penelitian
Metode penelitian yang saya lakukan aadalah selain survey
langsung ketempat juga dengan mencari informasi di internet juga
meminta masukan kepada teman-teman.Bab IILandasan TeoriSatuan ruang
parkir merupakan ukuran luas efektif untuk meletakkan satu buah
kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor). Di
dalamnya sudah termasuk ruang bebas di kiri dan kanan kendaraan
dengan pengertian pintu bisa dibuka untuk turun naik penumpang
serta hal-hal tertentu seperti ruang gerak untuk kursi roda khusus
untuk parkir kendaraan bagi penderita cacat serta ruang bebas depan
dan belakang.Ada tiga jenis utama parkir, yang berdasarkan
mengaturan posisi kendaraan, yaitu:Parkir Paralel Parkir Tegak
Lurus Parkir Serong Parkir Paralel Parkir sejajar dimana parkir
diatur dalam sebuah baris, dengan bumper depan mobil menghadap
salah satu bumper belakang yang berdekatan. Parkir dilakukan
sejajar dengan tepi jalan, baik di sisi kiri jalan atau sisi kanan
atau kedua sisi bila hal itu memungkinkan,. Parkir paralel adalah
cara paling umum dilakasanakan untuk parkir mobil dipinggir jalan.
Cara ini juga digunakan dipelataran parkir ataupun gedung parkir
khususnya untuk mengisi ruang parkir yang parkir serong tidak
memungkinkan.
Parkir Tegak Lurus, mobil diparkir tegak lurus, berdampingan,
menghadap tegak lurus ke lorong/gang, trotoar, atau dinding. Jenis
mobil ini parkir lebih terukur daripada parkir paralel dan karena
itu biasanya digunakan di tempat di pelataran parkir parkir atau
gedung parkir. Sering kali, di tempat parkir mobil menggunakan
parkir tegak lurus, dua baris tempat parkir dapat diatur berhadapan
depan dengan depan, dengan atau tanpa gang di antara keduanya. Bisa
juga parkir tegak lurus dilakukan dipinggir jalan sepanjang jalan
dimana parkir ditempatkan cukup lebar untuk kendaraan keluar atau
masuk ke ruang parkir.
Parkir Serong adalah salah satu cara parkir yang banyak
digunakan dipinggir jalan ataupun di pelataran maupun gedung parkir
adalah parkir serong yang memudahkan kendaraan masuk ataupun keluar
dari ruang parkir. Pada pelataran ataupun gedung parkir yang luas,
diperlukan gang yang lebih sempit bila dibandingkan dengan parkir
tegak lurus.
Beberapa kebijakan parkir yang diterapkan diberbagai negara
antara lain:1. Kebijakan tarip parkir yang ditetapkan berdasarkan
lokasi dan waktu, semakin dekat dengan pusat kegiatan/kota tarip
lebih tinggi, demikian juga semakin lama semakin tinggi. Kebijakan
ini diarahkan untuk mengendalikan jumlah pemarkir dipusat
kota/pusat kegiatan dan mendorong penggunaan angkutan umum.2.
Kebijakan pembatasan ruang parkir, terutama didaerah pusat kota
ataupun pusat kegiatan. Kebijakan ini biasanya dilakukan pada
parkir dipinggir jalan yang tujuan utamanya untuk melancarkan arus
lalu lintas, serta pembatasan ruang parkir di luar jalan yang
dilakukan melalui IMB/Ijin Mendirikan Bangunan.3. Kebijakan
penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggar ketentuan dilarang
parkir dan dilarang berhenti serta pemarkir di luar tempat yang
ditentukan untuk itu. Bentuk penegakan hukum dapat dilakukan
melalui penilangan ataupun dengan gembok roda seperti yang
dilakukan di Palembang.Menurut Penempatannya1). Parkir di tepi
jalan (on-street parking).Yakni parkir dengan menggunakan badan
jalan sebagai tempat parkirKerugian : Mengganggu lalu lintas
Mengurangi kapasitas jalan karena adanya pengurangan lebar lajur
lalu lintas Meningkatkan kemungkinan terjadinya
kecelakaanKeuntungan : Murah tanpa investasi tambahan Bagi pengguna
tempat parkir bisa lebih dekat dan mudahPosisi parkir : Sejajar
dengan sumbu jalan Tegak lurus sumbu jalan Membuat sudut dengan
sumbu jalan
Gambar Ruang Parkir BersudutSumber : Menuju lalu lintas dan
angkutan jalan yang tertib, DLLAJ, 1995
2). Parkir di luar badan jalan (off-street parking).Yakni parkir
kendaraan di luar badan jalan bisa di halaman gedung perkantoran,
supermarket, atau pada taman parkir.
Keuntungan : Tidak mengganggu lalu lintas Faktor keamanan lebih
tinggiKerugian : Perlu biaya investasi awal yang besar. Bagi
pengguna dirasakan kurang praktis, apalagi jika kepentingannya
hanya sebentar saja.
Menurut Statusnya Parkir umum, biasanya dikelola oleh pemerintah
daerah. Parkir khusus, dikelola oleh swasta. Parkir darurat,
diselenggarakan karena adanya kegiatan incidental. Taman Parkir,
dikelola oleh pemerintah daerah. Gedung Parkir, biasanya
diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan pengelolaannya oleh
swasta.Menurut Jenis Tujuan Parkir Parkir penumpang : untuk
kebutuhan menaikkan dan menurunkan penumpang Parkir barang : untuk
kebutuhan bongkar muat barangBab IIITinjauan UmumPalembang Square
Extention berada di Jl. Angkatan 45. Parkiran disini hanya
menyediakan satu lahan parkir yang luas hanya saja kadang tidak
sanggup menampung seluruh kendaraan yang berada disana. Dua mall
dan satu hotel yang terdapat pada kawasan ini membuat pengunjung
sangat susah mencari tempat parkir terutama mobil.Akibatnya mobil
banyak sekali yang menumpang parkir pada lahan parkiran hotel,
pinggir jalan, kadang juga disebangan mall yang terdapat tempat
berenang.
Bab IVAnalisa Hanya terdapat satu pintu masuk yang terdapat
disini untuk menuju ke parkiran Palembang Square. Sehingga pada
saat kendaraan masuk otomatis akan terjadi pemberhentian sebentar
dan mengakibatkan kendaraan dibelakangnya menunggu lalu macet,
apalagi pada saat weekend.
Berikut lahan parkirnya yang selalu ramai oleh kendaraan.
Kendaraan yang parkir kadang tidak sebentar, karna pada mall ini
terdapat fasilitas karaoke, bioskop, pusat perbelanjaan dll
sehingga tidak bisa dipastikan berapa lama kendaraan akan parkir.
Karna tempat yang tidak memenuuhi lagi, kaibatnya ruko-ruko
perkantoran atau tepat makan dijadikan parkir juga. Dengan begitu
akibatnya ruko tersebut yang tadinya ingin mempromosikan tempatnya
jadi tertutup.
Tempat yang outdoor selalu mengalami masalah apabila sedang
hujan, contohnya ini kendaraan menjadi basah. Buka Cuma itu,
orang-orang akan kebasahan apabila berjalan dari kendaraannya
menuju pintu masuk yang lumayan jauh.Bab VKesimpulan dan
MasukanJadi selain gedung yang bagus dan fasilitas ddidalam mall
yang lengkap, fasilitas parkir pun harus memadai. Karna dari hal
kecil seperti Susah Mencari Parkir bisa mengakibatkan sebuah
bangunan umum menjadi tidak menarik dan tidak jarang orang menjadi
sungkan untuk berkunjung.Dan menurut saya, lahan parkit itu harus
bisa menampung semua kendaraan tanpa menyebabkan kemaacetan jalan,
mengganggu jalan, dan mencemaskan pemilik kendaraan yang
diparkirkannya.Contohnya parkiran PTC Mall yang berada di Jl.
Basuki Rahmat sanggup menampung semua kendaraan yang masuk kesana.
Meskipun gedungnya lebih kecil dari Palembang Square, namun lahan
parkir disana lebih luas. Disekitaran gedung mall banyak sekali
terdapat ruko-ruko perkantoran atau tempat makan yang lebih banyak
dibandingkan dengan Palembang Square. Terdapat 2 pintu masuk
kendaraan roda empat yang jarak antara jalan raya dan tempat
pengambilan karcis masuk sangat jauh. Dengan begitu kendaraan yang
berada di belakangnya tidak lagi berada di jalan raya sehingga
tidak terjadi kemacetan.
Tempat parkir bertingkat, sehingga lebih memiliki banyak muatan.
Tanjakan antara lantai ke lantai yang tidak terlalu curam, sangat
memudahkan bagi pengendara yang baru belajar apalagi perempuan.
Tikungannya sendiri juga tidak terlalu tajam, tidak sepeti yang
kita sering lihat di Palembang Indah Mall, Internasional Plaza yang
belokan setelah menaiki tanjakan sangat tajam sekali.
Telah ditentukan tempat parkir antar-antar mobil yang sudah
digembarkan dengan garis lurus berwarna putih tersebut. Pencahayaan
yang cukup.
Pintu masuk menuju ke mall yang terdapat di tempat parkir,
sehingga pengunjung tidak kehujanan apabila keluar dari
kendaraannya.
DAFTAR PUSTAKA Dokumen Pribadi www.wikipedia.org/parkiran
www.galeripustaka.com Ygaprmn.blogspot.com