Top Banner
Pariwisata Kota Sawahlunto Wisata Kota Tua Mesjid Raya Sawahlunto Pada tahun 1894 dibangun pusat enegi listrik PLTU (power plan) di Kubang Sirakuak untuk menggerrakan berbagai mesin mempercepat proses penambangan dan pengangkutan batubara. Setelah dibangun penggantinya tahun 1924 di Salak, sejak itu bekas PLTU di Kubang Sirakuak mengalami berbagai peralihan fungsi. Tempat ini pernah menjadi gudang dan perakitan senjata dimasa revolusi dimana terdapat bungker yang dipergunakan oleh para pejuang kemerdekaan sebagai tempat penyimpanan
31

Pariwisata Kota Sawahlunto

Dec 28, 2015

Download

Documents

John Young
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pariwisata Kota Sawahlunto

Pariwisata Kota Sawahlunto

Wisata Kota Tua

Mesjid Raya Sawahlunto

Pada tahun 1894 dibangun pusat enegi listrik PLTU (power plan) di Kubang

Sirakuak untuk menggerrakan berbagai mesin mempercepat proses penambangan

dan pengangkutan batubara. Setelah dibangun penggantinya tahun 1924 di Salak,

sejak itu bekas PLTU di Kubang Sirakuak mengalami berbagai peralihan fungsi.

Tempat ini pernah menjadi gudang dan perakitan senjata dimasa revolusi dimana

terdapat bungker yang dipergunakan oleh para pejuang kemerdekaan sebagai

tempat penyimpanan senjata seperti granat senjata api lainnya. Dan tahun 1952

pada bekas bangunan PLTU yang megah itu, dibangun tempat peribadatan

muslim, (sekarang Mesjid Raya Kota Sawahlunto). Sedangkan bekas menara

cerobong asap PLTU yang berketinggian lebih dari 75 meter dijadikan menara

mesjid.

Page 2: Pariwisata Kota Sawahlunto

Museum Gudang Ransum

Sebuah prestasi dan kebanggaan dapat kita saksikan disini, dimana pemanfaatan

kemajuan teknologi, memasak dalam skala besar dengan teknologi uap panas

sudah hadir di Sawahlunto sejak awal abad ke-20, bahkan yang pertama di

Indonesia masa itu. Hal ini dapat dilihat dari setiap bagian bangunan dan peralatan

yang digunakan.

Disini tidak hanya terdapat dapur tempat memasak, juga terdapat beberapa

bangunan yang memiliki fungsi yang berbeda, namun merupakan satu kesatuan

utuh yang saling mendukung satu sama lain. Diantara  bangunan-bangunan

tersebut adalah: Bangunan utama (Dapur Umum), gudang besar (warehouse)

persediaan bahan mentah dan padi, Steam generator (Tungku Pembakaran)

buatan Jerman tahun 1894 yang dibuat oleh

ROHRENDAMPFKESSELFABRIK D.R PATENTE. NO.13449 &

42321 berjumlah 2 buah, Menara cerobong asap,  pabrik es batangan, hospital,

kantor koperasi tambang batubara Ombilin, Heuler (penggilingan padi), rumah

kepala ransum, rumah karyawan, pos penjaga, rumah jagal hewan, hunian kepala

rumah potong hewan.

Catatan sejarah menunjukkan Dapur Umum memasak rata-rata 65 pikul beras

setiap harinya. Selain itu juga memasak dan menyediakan makanan ringan seperti

lepek-lepek bagi pekerja tambang, bubur bagi pasien Rumah Sakit Ombilin.

Dengan demikian dapat dipastikan Dapur Umum melayani kebutuhan makan

Page 3: Pariwisata Kota Sawahlunto

ribuan orang. Karena itu pula peralatan masak yang tersedia dalam ukuran serba

besar. Dapat kita bayangkan betapa besarnya periuk pemasak nasi dan sayur

dengan diameter 124 cm hingga mencapai 148 cm, badan beriuk setinggi 60 cm

hingga 70 cm dan tebal 1,2 cm.

Pada masa dahulunya Dapur Umum itu berfungsi sebagai tempat melayani

kebutuhan makan para:

1.    Orang hukuman, lebih dikenal sebagai orang rantai

2.    Karyawan Tambang yang belum berkeluarga (bujangan) terutama

        mereka yang didatangkan jauh dari Belanda (Nederlands).

3.    Buruh tambang yang sudah bekeluarga.

4.    Pekerja dan pasien rumah Sakit Ombilin.

Sejak tahun 1945 Dapur Umum tidak efektif lagi memasak untuk kebutuhan

pegawai tambang, tapi lebih diutamakan untuk kebutuhan tentara. Pada tahun

1945 di gunakan untuk memasak makanan untuk TKRI. Pada tahun 1948 Dapur

Umum ini di pergunakan untuk memasak makan untuk kebutuhan tentara Belanda

(Kenil) dan tahun 1950 setelah kemerdekaan RI sampai sekarang Dapur Umum

tidak lagi di gunakan sebagai tempat memasak. Berbagai perubahan fungsi telah

dilalui seperti; periode tahun 1950  1960-an bekas Dapur Umum  difungsikan

sebagai tempat penyelenggaraan administrasi bagi perusahaan Tambang Batubara

Ombilin. Masyarakat menyebutnya sebagai tempat pengetikan. Periode dahun

1960 - 1970-an bekas Dapur Umum dimanfaatkan sebagai tempat pendidikan

formal setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ombilin.

Periode Tahun 1970  1980-an bekas Dapur Umum difungsikan  sebagai hunian

para karyawan tambang Ombilin hingga tahun 1980-an. Periode tahun 1980-an

sampai tahun 2004 masih sebagai hunian karyawan perusahaan, tapi sebagian

bangunan juga ditempati masyarakat yang mendapat izin tinggal oleh perusahaan.

Keadaan seperti ini berlangsung hingga awal tahun 2005.

Ruang pameran utama merupakan bekas ruang masak Dapur Umum. Disini

dipamerkan benda-benda koleksi peralatan masak Dapur Umum. Peralatan masak

yang serba besar dapat disaksikan disini dengan sistim masak uap panas dari

steam generator yang unik.

Page 4: Pariwisata Kota Sawahlunto

Wisatawan juga dapat menyelami Sawahlunto tempo dulu melalui GALERI

FOTO yang menyajikan berbagai tema. Disini melalui foto-foto wisatawan dapat

memahami perjalanan panjang Sawahlunto dari masa ke masa.

Keragaman budaya tumbuh dengan suburnya di Kota Arang Sawahlunto. Hal itu

terlihat dari berbagai atraksi seni dan budaya maupun perhelatan daerah. Tidak

hanya budaya dan pakaian adat Minangkabau saja yang ada di Kota Sawahlunto,

kebudayaan daerah lain seperti Jawa, Batak, dan Cina pun turut mewarnai

keragaman budaya di Sawahlunto

Dengan adanya keragaman budaya inilah Sawahlunto dikenal dengan kota multi-

etnis. Setiap nagari di Sawahlunto dalam bingkai budaya Minangkabau

memberikan corak dan warna tersendiri dengan Adat Salingka Nagari-nya. Nagari

Silungkang, Talawi, Kubang, Tak Boncah, Lumindai, Kolok, Lunto, Kajai,

Talago Gunuang dan Sijantang misalnya, memberikan warna yang berbeda antara

satu dengan yang lain. Apalagi kehadiran etnis lainnya seperti Jawa, Batak 

maupun Cina yang  turut menambah khasanah keragaman seni budaya di kota

Sawahlunto.

Keragaman etnis dan budaya di Kota Sawahlunto itu diwakili dengan kehadiran

Galeri Etnografi Kota Sawahlunto. Lebih dari itu galeri etnografi menghadirkan

berbagai benda peralatan hidup yang pernah digunakan masyarakat Kota

Tambang Sawahlunto. Semua itu dapat disaksikan dalam kawasan Museum

Goedang Ransoem kota Sawahlunto.

Kantor PTBA

Page 5: Pariwisata Kota Sawahlunto

Dibangun pada tahun 1916 dengan nama "Ombilin Meinen" yang berfungsi

sebagai kantor pertambangan. Dan hingga sekaraang, masih digunakan sebagai

kantor pertambangan PT BA UPO.

Santa Lucia

Dibangun pada tahun 1920 yang berfungsi sebagai tempat menuntut ilmu anak2

kolonial belanda. Bangunan ini pernah digunakan sebagai asrama tentara, sekolah

islam dan kantor agama. Hingga saat ini, bangunan ini kembali kepada fungsi

awalnya yaitu sebagai sekolah Santa Lucia.

Wisma Ombilin

Page 6: Pariwisata Kota Sawahlunto

Bangunan ini dibangun pada tahun 1918 dengan nama Hotel Ombilin. Pernah

mengalami perubahan fungsi pada tahun 1945-1949 sebagai asrama tentara

belanda. Dan pada tahun 1970an berfungsi sebagai Kantor Polisi Militer

Kotamadya Sawahlunto. Sekarang bangunan ini bernama Hotel Ombilin yang

befungsi sebagai penginapan tamu-tamu yang datang ke Sawahlunto.

Pek Sin Kek

Page 7: Pariwisata Kota Sawahlunto

Pek Sin Kek

adalah seorang etnis Tionghoa. Ia datang dan bermukim di Sawahlunto sejak awal

abad 20. Sebagai pedatang Pek Sin Kek tergolong pengusaha sukses. Pada tahun

1906 ia membangun tempat usaha dan tempat tinggal keluarganya di Pusat Kota.

Rumah Pen Sin Kek pernah digunakan sebagai Gedung Theater, Perhimpunan

Masyarakat Melayu, Pabrik Es. Setelah di revitalisasi tahun 2005-2006 bangunan

khas berarsitektur Pecinan ini dijadikan souvenir shop, disini para wisatawan

dapat berbelanja sambil menikmati kekhasan arsitektur bangunannya nan unik.

Meseum Kereta Api

Page 8: Pariwisata Kota Sawahlunto

Pembangunan jalur Kereta Api dari Padang menuju Sawahlunto dimulai pada

tanggal 6 Juli 1889. Dibangunnya jalur kereta api bertujuan memperlancar

transportasi angkutan batubara dari Sawahlunto ke Pelabuhan Emmahaven (Teluk

Bayur), Padang.

Pembangunan jalur Kereta Api dibagi dalam beberapa tahap. Jalur dari Pulau Aie

(Padang)-Padangpanjang selesai 12 Juli 1891. Kemudian Padangpanjang-

Bukittinggi  selesai  1 November 1891. Dilanjutkan jalur Solok selesai pada 1 Juli

1892. Sementara jalur Solok-Muarokalaban bersamaan dengan selesainya jalur

Padang ke Telukbayur,  1 Oktober 1892. Sedangkan jalur Muarokalaban-

Sawahlunto selesai 1 Februari 1894. Akibat menurunnya produksi batu bara

Sawahlunto sejak tahun 2000-an, aktivitas pengangkutan batu bara dengan kereta

api berhenti total.

Mengingat sejarah kereta api dan tambang bara yang terkait erat, maka pada tahun

2005 Pemerintah Kota Sawahlunto bekerjasama dengan PT. Kereta Api

menjadikan Stasiun Kereta Api Sawahlunto sebagai Museum Kereta Api kedua di

Indonesia setelah Ambarawa.

Museum Kereta Api Sawahlunto memiliki  koleksi berbagai asset kereta api.

Beberapa rangkaian gerbong kereta dari zaman yang berbeda dan miniatur

lokomotif uap dapat disaksikan disini. Ratusan peralatan benda yang pernah

digunakan dalam pengoperasian kereta api dimasa lalu berhasil dihimpun sebagai

koleksi Museum Kereta Api kota Sawahlunto.

Page 9: Pariwisata Kota Sawahlunto

Perjalanan wisata Sawahlunto-Muarokalaban dengan melewati  terowongan

sepanjang hampir 1 km dapat dilakukan dengan kereta wisata. Atau juga untuk

berkeliling kota lama selain berjalan kaki tersedia juga mobil wisata yang siap

membawa wisatawan berkeliling kota lama Sawahlunto.

Untuk Lokasi nya sama dengan lokasi mak itam yaitu di Kampung Teleng

Kelurahan Pasar.

Lubang Mbah Soero

Lubang Soero ini merupakan lorong di bawah tanah atau di bawah perkampungan

penduduk yang memiliki lorong-lorong yang panjang. Lorong ini diawali dari

Kelurahan Tanah Lapang hingga ke kantor DPRD. Artinya, lorong Lubang Mbah

Soero ini mencapai  1,5 km dengan kemiringan hampir 20 derajat. Penambangan

Page 10: Pariwisata Kota Sawahlunto

di lubang Soero ini merupakan titik awal penambangan terbuka di kota

Sawahlunto. Pembukaaan Lubang Soero dilakukan sejak tahun 1891 sedangkan

proses pembangunannya dilakukan pada tahun 1898. Tak jauh berbeda dengan

areal tambang lainnya, di Lubang Soero juga diperkejakan orang-orang hukuman

yang dikenal dengan 'orang rantai'.

Dalam perjalan sejarahnya, Letak Lubang Soero sangat berdekatan dengan Batang

Lunto yang membawa dampak buruk bagi lingkungan dan tambang itu sendiri.

Artinya, lubang yang sudah digali dengan susah payah dan sangat dalam tersebut

dulunya sempat di tutup karena dirembesi air yag berasal dari resapan Batang

Lunto.

Akibatnya pada tahun 1932 pembangan di Lubang Soero ini terpaksa dihentikan.

Pada sejumlah titik di Lubang Soero tersebut terpaksa ditutup kembali demi

menghindari bahaya yang lebih besar. Penutupan lubang ini dilakukan dengan

dinding beton. Walau sudah sempat ditutup, namun setelah kemerdekaan Lobang

Tambang Mbah Soero kembali dibuka sebagian untuk melakukan penyelidikan.

Namun, kondisi yang sama di tahun 1932 kembali ditemui. Artinya, penambangan

tetap tak bisa dilakukan karena tertutup oleh rembesan air Batang Lunto.

Mbah Soero sendiri dikenal sebagai mandor sangat dekat dengan para orang rantai

dan masyarakat, beliau juga dikenal memiliki ilmu kebathinan yang tinggi.

Karena kemampuan bergaul dan ilmu yang tinggi ini pupalah akhirnya Mbah

Soero menjadi panutan masyarakat. Mbah Suro ini memilki 5 orang anak dengan

13 orang  cucu. Sementara isteri beliau seorang dukun beranak. Mbah Suro

meninggal dunia sebelum tahun 1930 dan dimakamkan di pemakaman Orang

rantai, Tanjung Sari, Kota Sawahlunto.

Dalam perjalannya sebagian pihak menyebut tambang terbuka pertama kali ini

dengan nama 'Lubang Segar', karna lubang ini berada di wilayah Lembah Segar.

Namun, dari beberapa nama yang paling populer di hati masyarakat Sawahlunto

adalah Lobang Tambang Mbah Soero.

Bila kita melihat sejarah pembuatan dan dilematika penambangan ini sangatlah

tinggi. Mulai dari sejarahnya, kisahnya dan cerita orang rantai tak bisa lepas dari

Lobang Soero ini. Sejalan dengan visi kota Sawahlunto yaitu Kota Wisata

Page 11: Pariwisata Kota Sawahlunto

Tambang yang berbudaya maka, Pemkot Sawahlunto membuka kembali saksi

sejarah tersebut.

Lokasi Lubang Mbah Soero ini di Kelurahan Tanah Lapang Kecamatan Lembah

Segar

Gedung Pusat Kebudayaan

Gedung ini dibangun pada tahun 1910 dan bernama "Gluck Auf". Dahulunya

digunakan sebagai gedung pertemuan dan jamuan atau pesta para pejabat kolonial

belanda. Bangunan ini juga pernah menjadi Rumah Bola yang dipergunakan

sebagai tempaat bermain bola bowling, gedung societies tempat para pejabat

kolinial mengadakan pertemuan, tempat berpesta para pejabat tambang dan none-

none Belanda setelah bekerja. Sore hingga malam hari mereka menghibur diri,

dengan menghabiskan waktu dan uang, minum-minum, berdansa-dansi di Rumah

Bola. Hiburan, penunda hari-hari rindu ke sanak saudara di negeri Kincir Angin.

Setelah kemerdekaan gedung ini dijadikan sebagai Gedung Pertemuan

Masyarakat (GPM), kemudian menjadi kantor Bank Dagang Negaara (BDN) dan

juga pernah ditempati oleh Bank Mandiri hingga tahun 2005. Setelah dilakukan

revitalisasi, pada tanggal 1 Desember 2006, gedung ini kembali difungsikan

sebagai Gedung Pusat Kebudayaan Kota Sawahlunto.

Untuk lokasi dari Gedung Pusat Kebudayaan ini terletak di pusat Kota

Sawahlunto di Kelurahan Pasar

Page 12: Pariwisata Kota Sawahlunto

Mak Itam

Bagi sebagian orang, nama ini mungkin asing. Bisa memiliki banyak arti. Tapi di

awal tahun 2009, nama Mak Itam sudah tak asing lagi di telinga dan mulut

masyarakat Kota Sawahlunto. Dan bukannya tak mungkin nama ini bergema

seantero Sumatera Barat dan juga Indonesia dan beberapa negara tetangga. Begitu

hebat pemilihan nama Mak Itam sehingga nama tersebut ikut andil mengangkat

dan memperkenalkan Kota Sawahlunto sebagai daerah tujuan wisata sejarah.

Media cetak, televisi dan radio banyak yang menulis tentang mak itam ini.

Bahkan di kalangan blogger, nama ini pun mulai di bicarakan.

Lokasi mak itam ini di Kampung Teleng Kelurahan Pasar Kecamatan Lembah

Segar

Page 13: Pariwisata Kota Sawahlunto

Wisata Budaya

Makan M. Yamin

Mr. Muhammad  Yamin dilahirkan Kamis 22 Agustus 1903 di Talawi Sawahlunto

Sumatera Barat. Putra terbaik bangsa dikenal sebagai konseptor dasar negara,

pencetus sumpah pemuda, pakar hukum, pemikir, konseptor, ahli bahasa,

pengarang, pujangga, ahli sejarah, orator maupun politikus. Ia juga yang

menciptakan lambang kebesaran Polisi Militer Indonesia. Meski kesehariannya

sibuk dengan urusan negara M. Yamin tetap mencintai Sawahluntotanah

kelahirannya. Pada akhir hayatnya sang Maha Putra M. Yamin dikebumikan di

Tanah kelahirannya Talawi kota Sawahlunto. Sebagai pahlawan nasional ia

dimakamkan pada komplek pemakaman khusus yang cukup luas

Kain Tenun Silungkang

Tenun atau menenun adalah proses pembuatan kain dengan anyaman benang

pakan antara benang lungsi dengan menggunakan alat tenun yang terbuat dari

kayu, tongkat, bambu dan logam. Dari proses ini akan diproduksi menenun kain

dan songket. Songket merupakan salah satu produk tenunan Minangkabau yang

terkenal oleh masyarakat dan memiliki kualitas tinggi, bukan hanya karena

keindahan kilau benang emas dalam berbagai motif yang unik tetapi juga karena

fungsi sosial sebagai alat kelengkapan kostum tradisional. Songket berasal dari

sungkit atau leverage yang cara untuk menambah benang pakan dan benang emas

dalam berbagai pembuatan menghiasi dilakukan dengan menyulam benang lungsi.

Bahan yang digunakan untuk tenun benang dari kapas, serat, sutra dan benang

Macau (benang emas dan perak). Thread yang umumnya digunakan adalah impor

luar negeri seperti India, Cina dan Eropa. Hiasan atau motif songket disebut

Cukie, beberapa menggunakan Macau benang (benang emas dan perak), sutera

dan katun berwarna. Sebuah keunikan songket Minangkabau yang lama ada

adalah kombinasi dari dua atau tiga jenis benang dalam motif tunggal.

Salah satu yang terkenal penenun songket lokal di Minangkabau adalah

Silungkang desa. Silungkang desa terletak di tepi jalan raya Sumatera sekitar 95

km dari selatan-timur Kota Padang. Desa ini juga terkenal dengan seni seperti

Page 14: Pariwisata Kota Sawahlunto

kerajinan anyaman rotan, tongkat, bambu, sapu dan menenun. Songket dan sarung

tangan tenunan Silungkang sudah terkenal di Sumatera Barat. Songket Silungkang

juga dibuat secara tradisional, dengan alat tenun yang mirip dengan alat tenun di

Pandai sikek tapi sedikit memiliki ukuran lebih besar dari alat tenun di Pandai

sikek. Tenun tradisi di daerah ini umumnya dilakukan oleh perempuan dalam

rumah mereka.

Tenun di Silungkang telah umum jenis Batabua, songket yang dihiasi tidak

memenuhi bidang kain, dan dengan beberapa dasar songket sangat polos dan

beberapa kotak. Motif tenunan Silungkang berasal dari lingkungan alami seperti

rabuang pucuak, bunga, motif burung, sirangkak, Balah katupek dan lain-lain.

Bentuknya cukup sederhana jika dibandingkan dengan songket Pandai sikek dan

tidak begitu rumit dalam proses tersebut sehingga dapat diselesaikan dalam waktu

yang relatif singkat.

Dalam pengembangan tenun Silungkang saat ini ada juga kombinasi antara teknik

tenun ikat dengan teknik songket dengan berbagai motif songket. Bahan yang

digunakan hari ini kecuali kapas, ada juga telah dihias dengan benang sutra,

benang Makau dan benang kapas berwarna. The Resultsof tenun Silungkang,

kecuali pakaian yang dibuat ada juga kebutuhan untuk dekorasi dan aksesori

lainnya. Sekarang, songket Silungkang memiliki kualitas yang cukup baik bahan,

teknik manufaktur, motif dekoratif dan pemasaran, bahkan telah diproduksi juga

mesin tenun dengan berbagai motif dan harga yang relatif murah. Silungkang juga

dikenal sebagai pemasok lokal tenunan benang berwarna untuk kebutuhan

penenun di Sumatra Barat.

Page 15: Pariwisata Kota Sawahlunto

Wisata Pendidikan

Galery Ernografi

Temuan [Batubara konten dalam] Sawahlunto pada tahun 1867, telah mendorong

migrasi ke Sawahlunto dari [berbagai daerah di] yrs berikutnya .. Its top sejak

terbangun dari band kereta dan ekploitasi tambang batubara tahun-1890-an yang

membutuhkan banyak tenaga kerja. Pembukaan pertambangan [areal dalam]

daerah ini telah menarik antusiasme pekerja dari berbagai daerah di Indonesia dan

juga di luar negeri untuk datang ke Sawahlunto. [Jangan] bukan hanya manusia

yang yang berkembang, namun budaya daerah mereka masing-masing juga turut

melihat pertumbuhan.

Berbagai Keragaman budaya berkembang dia [dalam] Kota Arang ini. Semua

yang dilihat dari atraksi budaya dan berbagai seni dan juga perhelatan daerah.

[Jangan] tidak hanya Keragaman pakaian dan budaya nagari-nagari yang ada di

Kota Sawahlunto, budaya daerah lain seperti Jawa, Batak, dan Cina pun turut

warna Keragaman dari [budaya] Sawahlunto.

Dengan adanya Sawahlunto ini dikenal dengan kota multi-etnis, yang merupakan

sebuah kota yang penuh multi-budaya. Setiap; Setiap nagari dalam [bingkai

budaya] Minangkabau Sawahlunto memberi warna dan pola yang terpisah dengan

Adat Salingka Nagari. Sebutkan adil [dari] Nagari Silungkang, Talawi, Kubang,

Jangan Boncah, Lumindai, Kolok, Lunto, Kajai, Talago Gunuang dan Sijantang

memiliki [perbedaan antara] satu dengan yang lainnya. Ditambah lagi dengan

kehadiran etnis lain seperti Jawa, Batak dan juga Cina yang turut menambah

khasanah Keragaman dari [seni budaya di] kota Sawahlunto.

Multi-budaya dan etnis di kota Sawahlunto yang dapat mewakili dengan

kehadiran Galeri Etnografi Kota Sawahlunto. Galeri terselenggaranya bantuan dan

kerjasama dari Melaka yang memberikan gambaran tentang keunikan dan

Keragaman budaya [berbagai etnis di] kota Sawahlunto dengan menampilkan

pakaian adat pengantin yang ada [di] setiap nagari yang ada di daerah ini. Selain

itu juga dapat dilihat [oleh pakaian] Kakek, Monti, Pandito DUBALANG atau

Page 16: Pariwisata Kota Sawahlunto

yang [adalah] diakui [oleh] Ampek Jini. Bagaimana pakaian kebesaran Bundo

Kanduang, Puti Bungsu [adalah] juga dihadiri [oleh] [dalam] galeri ini.

Demikian juga halnya dengan pakaian adat pengantin [etnis] Jawa, Batak, dan

Cina akan dihadiri ikuti. Lebih jauh etnografi galeri berbagai peralatan objek

sekarang hidup yang telah digunakan [masyarakat] tambang Sawahlunto

perkotaan. Semua tersaji dalam satu bingkai ruang yang [adalah] etnografi galeri

[di daerah] Museum Goedang Ransoem kota Sawahlunto. [Big Apakah Bangsa

Bangsa] Yang Kendali Dari Keragaman Multi-Budaya

Iptek Centre

Bermain Sambil Belajar di IPTEK CENTER Kota Sawahlunto

Museum merupakan wadah pembelajaran tentang budaya masyarakat. Dari

museum generasi sekarang bisa belajar tentang kehidupan masa lalu, teknologi,

budaya local dan lain sebagainya dari aktivitas masa lampau. Pengetahuan

kebudayaan sendiri ini akan menimbulkan kecintaan terhadap budaya lokal

sekaligus sebagai wahana pewarisan budaya.

Kehadiran Museum Goedang Ransoem di Sawahlunto merupakan tempat dimana

masyarakat dapat mengetahui tentang pahitnya kehidupan masa lalu di

Sawahlunto. Dari berbagai koleksi dapat kita menggambarkan sekelumit tentang

kehidupan orang rantai, teknologi Dapur Umum yang dipakai Belanda,

kebudayaan Sawahlunto dan lain sebagainya. Yang menarik di Museum Goedang

Ransoem Sawahlunto sekarang adalah masyarakat tidak hanya dapat belajar

Page 17: Pariwisata Kota Sawahlunto

tentang budaya masyarakat tetapi juga pengetahuan tentang science di Pusat Ilmu

Pengetahuan yang kita kenal IPTEK CENTER.

Bangunan yang digunakan IPTEK CENTER ini merupakan tempat penyimpanan

padi bagi Belanda pada masa lalu, tetapi sekarang dipenuhi dengan alat-alat

peraga science. Dari alat ini bias kita pelajari berbagai hukum-hukum fisika

seperti gaya, gravitasi, tekanan, energy, elektrik, dan ilmu kimia seperti sistem

penyulingan.

Iptek Center Sawahlunto merupakan sarana pendidikan dan rekreasi yang mampu

memberikan informasi pada siswa dan masyarakat untuk menambah khasanah

ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa kejenuhan. Tidak berlebihan kalau kita

istilahkan bermain sambil belajar, belajar sambil bermain.Wahana ini merupakan

sarana science center pertama di Sumatera dan ke empat di Indonesia, ini patut

menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sawahlunto. Di IPTEK CENTER dapat kita

temui MENARA HANOI, KOMPOR MATAHARI, TORNADO VORTEX,

JUMPING RING, AIR TRACK, BUJUR SANGKAR AJAIB 15, dan masih

banyak lagi.

Dengan menyajikan berbagai alat peraga dan program, IPTEK CENTER

Sawahlunto menekankan kepada kita bahwa iptek itu mengasyikan. Diharapkan

IPTEK CENTER merupakan wahana pembelajaran bagi generasi muda untuk

mengembangkan kreativitas dan menumbuhkan kecintaan terhadap iptek; bagi

pendidik untuk dapat mengajar iptek dengan isu-isu populer dan mengena di

masyarakat; bagi keluarga dan masyarakat untuk lebih mengenal iptek terutama

dalam mengatasi masalah lokal, nasional maupun global; bagi para pakar untuk

dapat mengkomunikasikan ilmunya kepada masyarakat melalui tema dan bahasa

populer; serta bagi sektor litbang, perguruan tinggi dan industri dalam sosialisasi

dan promosi hasil-hasil litbang dan produksi kepada masyarakat.

Page 18: Pariwisata Kota Sawahlunto

Wisata Rekreasi

Waterboom

Page 19: Pariwisata Kota Sawahlunto

Berawal dari pemandian para pejabat dan Putra-puteri  Belanda. Pemandian Air

Dingin tahun 2001 kembali ditata menjadi kolam renang dengan nama Kolam

Renang Air Dingin. Dan tahun 2006 kolam renang ini diditingkatkan menjadi

Objek Wisata Water Boom  yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti: Pujasera

(Food Court), Gazebo (Permanent dan Tradisional), Taman, Arena Outbond

(Flying Fox, V-Bridge, Spider Web). Semua itu dihadirkan untuk kenyamanan

dan kepuasan para wisatawan. Sekarang telah beroperasi Water Boom II masih

dalam satu kawasan dengan luas total areal pengembangan + 5 ha, termasuk

agrowisata dan berbagai sarana hiburan lainnya

Sekarang sudah ada Water Boom 2 dengan fasilitas :

a. High Speed Water, SlideBagi pengunjung yang bernyali.

b. Sanca Snake Water, SlideDengan Panjang 118 M, siap menguji adrenalin anda.

c. Kiddie Water Slide, Khusus untuk anak-anak.

Event mingguan di Water Boom:

a. Lomba Tangkap Ikan

b. Lomba Ember Tumpah

c. Lomba Gebuk Bantal

d. Lomba Basket Kolam

e. Lomba Renang

Dan banyak game lainnya disajakan khusus buat pengunjung. Pemenang akan

mendapatkan hadiah cuma2 dan hiburan musik tiap minggu kedua setiap

bulannya.

Gokart

Bagi anda pecinta dunia otomotif, di Sawahlunto telah hadir permainan Gokart,

jika biasanya kita menemukan permainan ini di kota-kota besar tapi saat ini sudah

bisa dinikmati di Resort Wista Kandi, tepatnya disirkuit permanen ( sirkuit

roadrace ). Harga sewa pun terbilang cukup ekonomis, hanya Rp. 30.000,-/2

putaran ( panjang lintasan 1,2 Km ).

Paralayang Puncak Polan

Page 20: Pariwisata Kota Sawahlunto

Puncak Sugai atau dikenal juga dengan nama Puncak Polan. merupakan salah satu

bukit yang menjadi background sekaligus menjadi dinding alam yang menghiasi

kota Sawahlunto. Dari puncak bukit ini keindahan kota Sawahlunto terlihat jelas

bagaikan kuali.  Dari puncak bukit ini olah raga paralayang pun dapat dilakukan.

Pendaratan/landing tepat dilakukan di lapangan Ombilin yang berada di jantung

kota Sawahlunto. Terbang diatas  udara kota kini dapat dilakukan di Sawahlunto

oleh para pecinta paralayang.

Penangkaran Buaya

Pada tanggal 1 Februari 2011telah didatangkan 8 ekor buaya dari Badan

konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi ke lokasi penangkaran buaya di

taman satwa kandi, tepatnya di tanah hitam ( lagun ), yang mana lokasi tersebut

merupakan pengembangan dari Kawasan Objek Wisata Kandi Kota Sawahlunto.8

ekor buaya ini terdiri dari 5 ekor jenis buaya Muaro dan 3 ekor jenis buaya

Sinyolong, yang berusia diatas 2 tahun. Dilokasi penangkaran buaya ini akan

dilengkapi dengan 4 kolam penangkaran yaitu 1 kolam untuk buaya dewasa, I

kolam untuk buaya remaja dan 2 kolam untuk anak buaya, yangmana pada saat ini

baru ada 1 kolam untuk buaya dewasa dan pada tahun 2011 ini akan dibangun

kolam lainnya Dengan adanya objek penangkaran buaya ini diharapkan dapat

meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Sawahlunto

Taman Satwa Kandi

Page 21: Pariwisata Kota Sawahlunto

Resort Wisata Kandi Sawahlunto memilki total area +400 ha. Bekas areal

penambangan itu kini dikembangkan menjadi kawasan wisata. Disini terdapat

berbagai objek wisata. Sebut saja Danau Wisata Kandi, Taman Satwa dengan

Danau Tandikek-nya yang lengkap dengan aneka sarana wisata air, Arena Pacuan

Kuda bertaraf Nasional, Arena Road Race, Motor Cross. Bagi wisatawan yang

hobinya beternak juga dapat mengeunjungi peternakan sapi dan kuda.

Taman Satwa Kandi (TSK) dengan luas areal +5 ha, berada dalam satu Resort

Wisata Kandi yang memilki total area +300 ha. Taman Satwa Kandi di Kota

Sawahlunto sudah dikembangkan sejak tahun 2006, disini wisatawan dapat

menjumpai beraneka ragam dan warna satwa.

Taman Satwa Kandi dilengkapi dengan berbagai permainan keluarga. Arena

outbound dan permainan anak-anak. Disini tidak hanya ada gajah tunggangan,

tapi juga kuda yang akan mengajak wisatawan mengitari Taman Satwa hingga ke

Danau Wisata yang masih dalam kawasan.

Taman Satwa, Danau Wisata dan out bound serta aneka permainan anak-anak

sengaja dihadirkan dalam satu paket agar kunjungan wisatawan semakin berkesan.

Lihat dan nikmatilah berbagai fasilitas wisata air mulai dari kereta air, banana

boat, single-double kayak, speed boat. Apalagi dekat Dermaga terdapat Plaza

yang berhadapan langsung dengan danau dan Taman Satwa. Di Plaza ini digelar

berbagai hiburan yang dapat dinikmati langsung dari arena Plaza, atau dari atas

Page 22: Pariwisata Kota Sawahlunto

danau sambil mengendarai berbagai sarana wisata air, atau sambil beristirahat

santai di gazebo-gazebo yang tersedia.

Ikan Terapi

Berita gembira bagi masyarakat yang akan berkunjung ke Waterboom

Sawahlunto, pada tanggal 26 Februari 2011 Waterboom telah menambah

fasilitasnya yaitu sebuah kolam yang fungsinya sebagai terapi, yang mana sebagai

alat untuk terapi tersebut adalah Ikan ( Gara Ruffa ) atau bias disebut juga Doctor

Fish.

Para pengunjung dapat menikmati fasilitas ini dengan biaya Rp. 10.000,-/ 20

menit (selama promo) , dan adapun fungsi dari kolam terapi ini adalah :

     1. Membuat kulit sehat dan segar

     2. Menyembuhkan penyakit kulit

     3. Mengendorkan syaraf-syaraf yang tegang

     4. Melancarkan peredaran darah

Harimau Dahan

Satu lagi penambahan koleksi binatang di Taman Satwa Kandi, yaitu Harimau

Dahan. Harimau Dahan ini ditangkap oleh masyarakat Pamatang Panjang

Kabupaten Sijunjung dan diserahkan perawatan dan pemeliharaannya ke Taman

Satwa Kandi melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada

tanggal 4 Maret 2011. Harimau Dahan ini diperkirakan berusia 2 tahun.

Desa Wisata Rantih

Desa Rantih termasuk dalam kecamatan Talawi Kota Sawahlunto,berjarak 12 km

dari pusat Kota Sawahlunto.  Memiliki topografi berkontur atau berbukit yang

dilewati oleh Sungai Batang Ombilin yang membagi dua Desa Rantih dari utara

ke selatan.

Page 23: Pariwisata Kota Sawahlunto

Mari kembali menikmati keaslian alam desa Rantih yang semakin terkenal dengan

lokasi trekking dan area kempingnya didukung oleh objek wisata alam berupa 3

air terjun berbeda (barikan,landu dan lurah tibarau) dan indahnya panorama

sungai batang ombilin.