PARAPSORIASIS(Sitti Fatimah Siampa, Rohana Sari Suaib)
A. DEFINISI Parapsoriasis adalah penyakit yang belum diketahui
penyebabnya, pada umumnya tanpa keluhan, kelainan kulit terutama
terdiri atas eritema dan skuama, serta berkembang secara
perlahan-lahan dan perjalanannya umumnya kronik. Penyakit ini
pertama kali dilukiskan oleh BROCK pada tahun 1902 dengan ciri
sebagai berikut : jarang terdapat, etiologinya belum diketahui,
keadaan umum penderita baik, umumnya tidak disertai keluhan
(kadang-kadang gatal ringan), perjalanannya perlahan-lahan dan
menahun, kelainan kulit berupa eritema dan skuama, dan terapinya
sukar. Kemudian ternyata bahwa parapsoriasis tidak selalu menahun,
tetapi ada bentuk akut yang akan diuraikan. menjelang akhir abad
lalu dan awal abad ini, eksperimen dermatologi di banyak negara
secara independen dijelaskan oleh Brock diyakini berkaitan ,tidak
merugikan, dan Brock mengumpulkan dalam satu kelompok gejala klinis
dan morpologi dasar tersendiri. karena beberapa kemiripan dengan
psoriasis en lichen ia menggunakan istilah parapsoriasis dan Brock
sudah menambahkan sedikit pengetahuannya tentang pengaruh ini.
terminalogy dan klasifikasi secara universal digunakan sampai saat
ini.1,2Parapsoriasis menggambarkan kelompok penyakit yang sulit
dipahami dan dibedakan gambaran klinisnya. Ada 2 bentuk umum: tipe
plak kecil yang biasanya bersifat ringan,tanpa gejala dan tipe plak
besar yang merupakan prekursor dari cutaneous T-cell lymphoma
(CTCL). Beberapa pasien dengan parapsoriasis tipe plak besar
akhirnya berkembang menjadi CTCL, tetapi hal ini sangat jarang
untuk parapsoriasis tipe plak kecil untuk berubah menjadi CTCL.
Parapsoriasis plak kecil ukuran lesi < 5 cm, sedangkan
parapsoriasis plak besar memiliki lesi > 6 cm.2B. EPIDEMIOLOGI
Secara umum, dialami pada usia pertengahan dan usia tua, dengan
angka kejadian puncak pada dekade kelima. Sesekali, lesi muncul
pada masa kecil dan mungkin ada hubungannya dengan Lichenoides
pityriasis. Parapsoriasis plak kecil (Small-plaque parapsoriasis,
disingkat SPP) menunjukkan dominasi laki-laki yang pasti dengan
perbandingan sekitar 3:1. Parapsoriasis plak besar (Large-plaque
parapsoriasis, disingkat LPP) mungkin lebih umum terjadi pada
laki-laki, tetapi perbedaannya tidak begitu mencolok seperti dalam
SPP. Keduanya terjadi pada semua kelompok ras dan wilayah
geografis.3C. ETIOLOGIPenyebab parapsorisis tidak diketeahui dengan
pasti. Tetapi penyakit ini mungkin mewakili tahapan dari gangguan
lymphoproliferative dari dermatitis kronis menjadi suatu keganasan
cornu sel T limfoma.4D. PATOGENESISParapsoriasis adalah penyakit
yang berkembang secara perlahan-lahan dan kronik. Namun, penyakit
ini mempunyai tahap yang berbeda pada gangguan lymphoproliferatif
yang berlanjut dari kronik dermatitis ke kutaneous T-cell lymphoma
(CTCL). Parapsoriasis terdiri dari 2 tipe Parapsoriasis plak kecil
dan Parapsoriasis plak besar.4a. Parapsoriasis plak kecil merupakan
proses reaktif dari sebagian besar sel T CD4+. Pola genotip
diobservasi pada parapsoriasis plak kecil sama dengan yang
diobservasi pada dermatitis kronik dan pola klonalitas sel T sama
dengan respon sel T spesifik yang telah distimulasi oleh antigen.
Klon multiple dominan dapat dideteksi oleh reaksi rantai polymerase
(PCR) dari penggunaan gen reseptor sel-T, yang mendukung proses
reaktif. Lymfosit tidak menunjukkan gambaran khas histologis untuk
memperkirakan perubahan terjadinya keganasan. Beberapa ahli percaya
bahwa parapsoriasis plak kecil merupakan lymphoma sel T yang
hancur. Bagaimanapun sampai saat ini belum ada bukti yang jelas,
seperti perubahan genetic (contohnya, mutasi TP53) yang diobservasi
pada keganasan lain yang terdapat untuk mendukung hal ini. Namun,
pencarian untuk memverifikasi hipotesis ini adalah identifikasi
terbaru dari peningkatan aktivitas telomerase pada sel T dari CTCL
stadium awal, lymphoma stadium lanjut dan pada parapsoriasis, yang
mana aktivitasnya tidak terdapat pada sel-T normal.4,5b.
Parapsoriasis plak besar merupakan gangguan inflamasi kronik, dan
patofisiologinya telah dispekulasi menjadi stimulasi antigen jangka
panjang. Gangguan ini dihubungkan dengan penggandaan sel-T dominan,
salah satunya bisa terdapat diatas 50 % dari infiltrasi sel-T. Jika
gambaran histologisnya benigna tanpa atypical lymfosit, maka dapat
diklasifikasikan sebagai parapsoriasis plak besar. Namun jika
terdapat atypical lymfosit, maka pasien bisa diklasifikasikan
sebagai CTCL.4,5E. GEJALA KLINISa. Lesi dari parapsoriosis plak
kecil berbentuk bulat atau lesi oval yang terpisah-pisah dengan
plak yang sangat tipis terutama pada bagian batang tubuh. Ukurannya
5 cm. Kronik superficial dermatitis adalah nama lain dari
parapsoriasis plak kecil. Lesi digitate dengan warna kekuningan
dulunya disebut xanthoerythrodermia perstants.4 Lesi biasanya
muncul secara perlahan-lahan dan tanpa gejala pada tungkai dan
bagian tubuh orang dewasa muda. lesi individu berbentuk bulat
monomorfik atau eritematosa oval. beberapa memiliki bentuk, sedikit
berwarna kuning dan sedikit lunak. lesi bertahan selama
berbulan-bulan atau bahkan puluhan tahun, dan mungkin lebih jelas
pada musim dingin. Ketikkan teks atau alamat situs web atau
terjemahkan dokumen.b. Batalc. terdapat pada daerah panggul dan
muncul polimorfik yang mencolok dari MF yang kurang.7 lesi terletak
juga di beberapa jari dan menjalar ke jari jari yang lain,tidak ada
atropi, respon terhadap UVB dan tetap jinak meskipun jelas.3
Gambar 1: Parapsoriasis plak kecil. Varian digitate dermatosis,
fingerprint tipical. Ukuran tidak melebihi 5 cm
b. Lesi dari parapsoriasis plak besar berbentuk oval tidak
beraturan. Biasa juga berbentuk plak yang tipis asimptomatik atau
sedikit gatal. Ukurannya >5 cm, lesi umumnya stabil. Tempat
predileksi di badan dan ekstremitas yaitu bagian fleksor. Pada
wanita biasanya pada daerah mammae. Warna merah cerah atau pink
salmon sampai kecoklatan. Permukaannya ditutupi skuama kecil dan
biasanya sedikit berkerut, seperti kerutan pada kertas rokok.
Beberapa lesi memperlihatkan atropi pada kulit bagian epidermis.
Telangiektasis dan bintik-bintik hiperpigmentasi biasanya terlihat
jika atropi menjadi prominen. Ketiganya yaitu telangiektasis,
bintik-bintik hipermentasi dan atropi adalah poikilodermal atau
poikilodermal atropikan vaskuler.4Adapun pasien dengan ruam yang
besar berwarna kuning oranye atrofik dan plak tipis pada lengan dan
badan. keterlibatan kulit yang tertutup pada daerah payudara dan
daerah bokong mungkin MF dan dalam kasus patch dan plak dapat
menunjukkan polimorfisme mencolok dan poikiloderma dengan
perkembangan lambat. seri besar telah mencatat perkembangan dari MF
ada 11% kasus.7 lesinya asimetris dengan garis bizzar, atropi,
respon baik terhadap PUVA dan dapat berkembang menjadi kutaneus
limpoma sel T.6Retiform parapsoriasis mengacu pada parapsoriasis
plak besar bentuk langka. Gejala yang tampak yaitu adanya erupsi
yang luas dari makula yang berskuama dan papul dalam jaringan
seperti pola garis-zebra yang akhirnya menjadi
poikilodermatous.4
Gambar 2: Parapsoriasis plak besar..
F. PEMERIKSAAN PENUNJANGa. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan
darah lengkap harus dilakukan. Pada pemeriksaan ini didapatkan
jumlah sel limfosit tinggi atau terdapat sel Sezary yang
menunjukkan adanya MF (mycosis fungoides) atau CTCL(chronic T cell
lymphoma). Terdapat juga sel limfoid atipikal yang sedikit lebih
besar daripada limfosit normal dan memiliki kromatik, intinya
irreguller.2b. HistopatologiPada parapsoriosis plak kecil
menunjukkan infiltrate sel limposit pada perivaskular superficial.
Pada epidermis menunjukkan spongiosis ringan, hyperkeratosis fokal,
krusta, parakeratosis dan kadang-kadang eksositosis.3 diatas
lapisan epidermis menunjukkan akantosis ringan, spongiosis, dan
diatas lapisan terdapat parakeratosis.3
Gambar 3: Parapsoriasis plak kecil. Infiltrat lympoid
superficial perivaskular. Spongiosis ringan dan parakeratotik
Biopsi kulit pada parapsoriasis plak besar menunjukkan inflamasi
yang berisi sel limposit predominan. Sejumlah limposit terdapat di
perbatasan antara epidermis dan dermis. Single limfosit dapat
diamati pada lapisan epidermis. Limposit umumnya kecil dan tidak
menunjukkan inti yang atipikal. Pembuluh darah melebar dan terdapat
melanophage. Tidak dijumpai sel spongiosis.5
Gambar 4: Parapsoriasis plak besar. Variasi atipikal. Infiltrat
lymposit superficial dengan epidermotropism dan epidermis
atopik
Gambar 5: Parapsoriasis plak besar, mild hiperkeratotik dan
parakeratotik fokal pada epidermis dengan moderat superficial
perivaskular infiltrat. Sel-sel lymposit kebanyakan kecil dan ada
fokal single-sel epidermotropism G. DIAGNOSISDiagnosis ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis penderita parapsoriasis plak kecil didapatkan onset
penyakit satu bulan sampai beberapa tahun dan biasanya sembuh
sendiri. Parapsoriasis plak besar merupakan penyakit kronik yang
onsetnya sampai bertahun-tahun biasanya lebih dari satu decade dan
bisa berubah menjadi mikosis fungoides atau CTCL ( kronik sel T
limpoma). Selain itu harus diterapi karena tidak bisa sembuh dengan
sendirinya.5Beberapa peneliti berpendapat bahwa parapsoriasis en
plak dan MF pada tahap patch adalah pennyakit yang sama, tetapi
sehubungan dengan kesamaan klinis pada keduanya yaitu terdapatnya
lesi eritema, maka sangat sulit dibedakan jika hanya berdasarkan
pada lesi eritemanya.7\Gambar 6: Mikosis fungoides. Purpura
hiperpigmentasi di periaxillar
Pemeriksaan fisik pada parapsoriasis plak besar didapatkan lesi
yang eritema berbentuk arcuata, diameter >5 cm, tempat
predileksi ekstremitas bagian proximal dan badan. Warna lesi
sedikit eritema atau seperti salmon, terdapat skuama yang
berkeping-keping dan atopik, tampak seperti kertas rokok. Sedangkan
pada parapsoriasis plak kecil didapatkan lesi yang berbatas tegas,
terdapat sedikit skuama, berwana pink salmon, ukuran diameternya
kurang dari 5 cm dan menyebar pada badan dan ekstremitas.
4Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah tes laboratorium
yaitu didapatkan jumlah sel limposit tinggi atau terdapat sel
Sezary dan pemeriksaan histopatologi menunjukkan variasi atipikal,
Infiltrat lymposit superficial dengan epidermotropism dan epidermis
atopik pada parapsoriasis plak besar. Parapsoriasis plak kecil
terdapat Infiltrat lympoid superficial perivaskular, Spongiosis
ringan dan parakeratotik.4H. DIAGNOSIS BANDINGDiagnosis diferensial
untuk parapsoriasis plak kecil dan parapsoriasis plak besar
meliputi:3,5Tabel deferensial diagnosis parapsoriasis plak besar
dan parapsoriasis plak kecilNo Prinsip diferensial diagnose dari
parapsoriasis plak besar dan parapsoriasis plak kecil
Parapsoriasis plak kecilParapsoriasis plak besar
1.2.3.4.5.Tinea korporisPsoriasis Pitiriasis roseaDermatitis
nummularPitiriasis likenoides kronikPsoriasisDrug eruptionMycosis
fungoidesPoikilodermatous aoutoimmunePoikilodermatous
genodermatose
1. Tinea korporis dalam klinik merupakan lesi bulat atau
lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang
dengan vesikel dan papul di tepi.
Gambar 7: tinea korporis yang memberikan gambaran ringworm
Gambar 8: Pola polisiklik dari tinea korporis
2. Psoriasis berbeda dengan parapsoriasis, karena pada psoriasis
skuamanya tebal, kasar. Berlapis-lapis, dan terdapat fenomena
tetesan lilin dan Auspitz. Selain itu, gambaran itu gambaran
histopatologinya berbeda.
Gambar 9: Plak Psoriasis berwarna merah di lutut
3. Pityriasis rosea terdiri atas eritema dan skuama, tetapi
perjalanannya tidak menahun seperti pada parapsoriasis. Perbedaan
lain ialah pada pityriasis rosea susunan ruam sejajar dengan
lipatan kulit dan kosta
Gambar 10: Phytiriasis Rosea Gambar 11:Herald patch
4. Dermatitis Numularis umumnya mengeluh sangat gatal. Lesi akut
berupa vesikel dan papulovesikel, kemudian membesar dan meluas
kesamping membentuk satu lesi karakteristik seperti uang logam.
Gambar 12: Dermatitis Numular
5. Pytiriasis lichenoides kronik timbul sebagai papul
kecokelatan, skuama melekat seperti mika, menjadi lebih nyata jika
digaruk dan dapat menetap beberapa tahun,skuamanya lebih kurang
nyata disbanding psoriasis.
Gambar 13: Pityriasis Lichenoides kronik 6. Drug eruption
ditandai adanya plak yang tersusun simetris,eritematous berupa
macula dan papul. Yang terletak di bagian ekstremitas dan bagian
tubuh.
Gambar 14: drug eruption akibat ampisilin7. Mikosis fungoides
ditandai dengan patch, plak atau tahap tumor. Tetapi pasien mungkin
memiliki beberapa jenis lesi. Terdapat multiple eritematous,
terdapat macula yang bersisik dan patch dengan ukuran yang
berbeda.
Gambar 15: Mycosis fungoides.
I. PENATALAKSANAANSecara garis besar pengobatan parapsoriasis
terbagi atas pengobatan line pertama dan line kedua.4Line pertama
yaitu: Emollients Topical corticosteroid topical tar products
Sunbathing Broadband ultraviolet B phototherapy Narrowband
ultraviolet B phototherapy
Line kedua yaitu: Tipical bexarotene Topical imiquimmod Psoralen
and ultraviolet A prhototherapy Topical mechlorethamine Topical
carmustinPasien dengan parapsoriasis plak kecil harus diberi
penjelasan yang baik bahwa penyakitnya bisa sembuh. Awalnya pasien
harus dianalisis setiap 3 sampai 6 bulan dan selanjutnya setiap
tahun untuk memastikan bahwa prosesnya stabil. Bisa hanya diberikan
kortikosteroid topical, tapi biasanya berespon terhadap fototerapi
misalnya dengan UVB, Narrowband UVB, atau cahaya matahari alami
atau bisa juga dikombinasikan dengan kortikosteroid topikal potensi
sedang atau dengan pelembab. Hasilnya bisanya memuaskan.4Pasien
dengan parapsoriasis plak besar memerlukan terapi yang lebih
aggresif untuk mencegah perkembangan penyakit ke arah Mikosis
fungoides.2J. KOMPLIKASIBiasanya tidak ada komplikasi, tetapi jika
cuaca buruk dan pasien tidak menjaga hygiene maka eritemanya bisa
menjadi luas.Alpha Administrasi agen kemoterapi topikal dapat
mengakibatkan pengembangan dermatitis kontak.6K. PROGNOSISSecara
umum penyakit ini bersifat kronis dan residif, tidak ada obat
pilihan dan sebagian menjadi mikosis fungoides.1Parapsoriasis plak
kecil bertahan stabil selama bertahun-tahun dan kemudian menghilang
secara spontan. Sedangkan parapsoriasis plak besar dapat berkembang
menjadi mikosis fungoides dan limfoma T-sel kulit (CTCL) dengan
transformasi limfosit dari ukuran kecil jinak untuk limfosit
atipikal yang lebih besar. Tingkat ketahanan hidup 5 tahun, namun
masih tetap tinggi dan lebih besar dari 90%.1,2Parapsoriasis plak
besar terdiri dari 1-10% klon dominan, sedangkan pada MF sekitar
50%. Persentasi dari klon dominan tidak berpengaruh terhadap
perubahan ke arah keganasan. Meskipun 7,5%-40% kasus parapsoriasis
plak besar dilaporkan berubah menjadi MF, banyak kasus yang
mengarah kearah benigna sehingga kita harus selalu waspada terhadap
perubahan ke arah keganasan. Beberapa kasus dapat sembuh dengan
sempurna.1,2DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors. Ilmu Penyakit Kulit Dan
Kelamin.5th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.2. Wood S, Hu HC,
Garrett LA. 2008. Para Psoriasis, In: Wolff K, Goldsmith AL, Katz
IS, Gilchrest AB, Paller SA, Leffel JD editors. Fitzpatricks
Dermatology In General Medecine. 7th Ed. New York: Mc Grew Hill
Medical.3. Wong, H K. 2013. Parapsoriasis. [cited 31 Oktober 2013].
Available from URL:
http://emedicine.medscape.com/article/1107425-overview#aw2aab6b4 4.
Burns, Tony, Stephen B, et al Editors. 2004. Rooks Textbook of
Dermatology 7th ed. Massachusetts: Blakwell Publishing Inc.5. James
WD. Parapsoriasis. 2006. Andrews Disease of The Skin: Clinical
Dermatology 9th ed. Pennsylvania: Saunders Elsevier. 6. Scher KR.
2000. Parapsoriasis en pluqe and its association with systemic
malignant disease. Amityville, Long island NY: Journal of The
National Medical.7. Yesudian p, KN Sarveswari. 2009. Indian Journal
of Dermatology Venereology and Leprosy. Parapsoriasis. Tamildanu,
india: Medical Foundation.
12