PARAMETER KUALITAS AIR I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekosistem lotik merupakan ekosistem yang sangat kompleks karena melibatkan banyak komponen pembentuk ekosistem, baiak factor fisik, kimia, maupun biologi perairan. Komponen- komponen yang mempengaruhinya antara lain : Kecerahan Air, Suhu Udara dan Air, Derajat Keasaman (pH) Air, Oksigen Terlarut,Kaebon dioksida bebas dan Alkalinitas Air. Praktikum Kualitas Air ini bertujuan untuk mengetahui parameter kualitas air dan cara pengukurannya, serta mengetahui hubungan parameter fisik, kimia, dan bilogi dalam kualitas air. Dengan adanya Praktikum Analisis Kualitas Air. Praktikan diharapkan dapat mengetahui kualitas air yang baik, serta dapat mengetahiu akan pentinganya perairan dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya perairan. B. Tujuan 1. Mengetahui parameter kualitas air dan cara pengukurannya 2. Mengetahui parameter fisik, kimia, dan biologi dalam kualitas air C. Tinjauan Pustaka
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PARAMETER KUALITAS AIRI. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem lotik merupakan ekosistem yang sangat
kompleks karena melibatkan banyak komponen pembentuk
ekosistem, baiak factor fisik, kimia, maupun biologi
perairan. Komponen- komponen yang mempengaruhinya antara
lain : Kecerahan Air, Suhu Udara dan Air, Derajat Keasaman
(pH) Air, Oksigen Terlarut,Kaebon dioksida bebas dan
Alkalinitas Air.
Praktikum Kualitas Air ini bertujuan untuk mengetahui
parameter kualitas air dan cara pengukurannya, serta
mengetahui hubungan parameter fisik, kimia, dan bilogi dalam
kualitas air. Dengan adanya Praktikum Analisis Kualitas
Air. Praktikan diharapkan dapat mengetahui kualitas air
yang baik, serta dapat mengetahiu akan pentinganya perairan
dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya perairan.
B. Tujuan1. Mengetahui parameter kualitas air dan cara
pengukurannya
2. Mengetahui parameter fisik, kimia, dan biologi
dalam kualitas air
C. Tinjauan Pustaka
Air diperlukan bagi kehidupan organisme. Peranan air bagi
kehidupan semakin meningkat dengan majunya kebudayaan
manusia. Kalau air tersebut digunakan oleh organisme untuk
keperluannya, misalnya ikan maka kualitas airnya harus sesuai
dengan air yang dibutuhkan oleh ikan itu (Wardoyo 1981).
Kualitas air dalam hal analisis kualitas air mencakup
keadaan fisik, kimia, dan biologi yang dapat mempengaruhi
ketersediaan air untuk kehidupan manusia, pertanian, industri,
rekreasi, dan pemanfaatan air lainnya (Asdak 1995). Menurut
Lagler (1997) didalam lingkungan perairan ada tiga unsur pokok
yang mempengaruhi kehidupan biota perairan. Pertama adalah
unsur fisik yang berupa sifat-sifat fisika air seperti suhu,
kekeruhan, kekentalan, cahaya, suara, getaran serta berat
jenis. Unsur kedua adalah sifat kimiawi air seperti pH, kadar
oksigen terlarut, karbondioksida terlarut, alkalinitas dan
lain-lainnya. Unsur ketiga adalah yaitu sifat-sifat
biologinya seperti keadaan organismenya, pemakai dan
pengurai. Ketiga unsur pokok tersebut tergantung pada sumber
alam pokok yaitu sinar matahari dan iklim.
Banyak jenis binatang dan tumbuhan yang sama, hidup baik
di sungai maupun di danau, dan banyak dari adaptasi yang
mereka perlukan ternyata sama. Disebabkan keadaan fisik sungai
dan danau sangat berbeda satu sama lain kebiasaan-kebiasaan
jenis binatang dan tumbuhan yang sama ini perlu perhatian yang
berbeda (Anwar 1984). Transparansi air berhubungan dengan
kedalaman air, dimana hubungannya adalah pada daya tembus atau
intensitas penetrasi cahaya matahari. Semakin dalam suatu
perairan, maka akan semakin kecil daya tembus cahayanya.
Penetrasi cahaya ini berhubungan juga dengan fotosintesis oleh
fitoplankton dan tumbuhan air lainnya (Cholik 1991).
Danau buatan, tentu saja bervariasi tergantung daerahnya
dan pengairan alaminya. Umumnya danau buatan ditandai dengan
fluktuasi permukaan air dan air turbiditas yang tinggi.
Produksi dari bentos sering lebih kecil di danau buatan
dibandingkan dengan di danau alam. Neraca panas dari danau
buatan dapat berbeda banyak dari danau alam, tergantung dari
perencanaan dari dam. Bila air dilimpahkan dari dasar,
seperti dam yang didirikan untuk pembangkit tenaga listrik,
air yang dibuang itu dingin, kaya makanan tapi miskin O2 ,
sementara air yang hangat tetap tinggal di danau. Genangan itu
menjadi suatu perangkap panas dan pengekspor makanan,
sebaliknya danau alam membuang airnya dari permukaan, jadi
fungsinya sebagai perangkap makanan dan pengekspor panas,
sehingga tipe pembuangan air amat mempengaruhi kondisi di
bagian hilirnya (Odum 1993).
II. METODOLOGI
A. Waktu dan TempatHari, tanggal : Kamis, 29 September 2005
Waktu : 06.00, 10.00, 14.00, dan 18.00
WIB
Tempat : Danau Lembah UGM, kolam percobaan Jurusan
Perikanan dan Laboratorium Ekologi Perairan
B. Alat dan BahanA. Alat
a. Secchi disc
b. Termometer
a. Botol oksigen
b. Erlenmeyer
c. Gelas ukur
d. Pipet tetes
e. Pipet ukur
f. Ember plastik
g. Jaring plankton
h. Kertas label
i. Penggaris
j. pH meter
k. Mikroskop
l. Botol film
m. Botol aqua
n. Sedwgwick rafter counting cell (SR)
o. Plastik
p. Kertas saring
B. Bahan
a. larutan Buffer
b. larutan H2SO4 pekat
c. larutan 1/80 N Na2S2O3
d. larutan indikator amilum
e. larutan indikator PP
f. larutan 4% formalin
g. larutan. MnSO4
h. larutan reagan oksigen
i. larutan 1/44 N NaOH
j. larutan 1/50 N H2SO4
k. larutan indikator methyl orange
l. aquades
m. larutan 1/40 N Na2S2O3
n. larutan 1/50N HCl
o. larutan KMnO4 0,01 N
p. larutan asam oksalat 0.1 N
q. larutan H2SO4 6 N
r. larutan buffer kesadahan
C. Cara Kerja1. Kecerahan Air
a. Memasukan secchi disc ke dalam airsampai tidak
dapat batas antara hitam dan putih kemudian mencatat
kedalamannya (a cm).
b. Menarik secchi disc ke atas sampai dapat
terlihat batas antara hitam dan putih kemudian mencatat
kedalamannya (b cm).
c. Menghitung nilai transparansi dengan rumus: a +
b/2
2. Suhu Udara dan Suhu Air
a.Mengukur suhu udara di lokasi praktikum dengan
menggunakan termometer dan mencatat suhunya
b.Mengukur suhu air menggunakan termometer deagan
cara memasukkannya ke dalam air selama kurang lebih 5 menit
lalu membaca dan mencatat suhu air yang ditunjukkan oleh
termometer tersebut dalam keadaan ujung termometer masih
tercelup di dalam air.
3. Derajat Keasaman (pH)
Mengambil air secukupnya
Memasukkan pH meter ke dalam larutan standar (ph=7) dan
kalibrasi pH tersebut agar menunjukkan nilai pH=7
Memasukkan pH meter ke dalam air sample, membiarkannya
beberapa menit hingga nilai pH yang terbaca menunjukkan angka
yang stabil. Mencatat nilai pH yang ditunjukkan oleh pH meter
Membersihkan bagian ujung pH meter dengan aquades sebelum
digunakan untuk mengukur air sampel lainnya.
4. Kandungan O2 terlarut (Dissolved Oxigen atau DO)
Metode Winkler:
Mengambil cuplikan air yang akan diperiksa dengan
memasukkan botol oksigen ke dalam air, menutup rapat-rapat
jangan sampai timbul gelembung udara.
Menambahkan 1 ml MnSO4 dan 1 ml reagen (pereaksi) oksigen ke
dalam botol oksigen.
Menutup botol oksigen, kemudian menggojok perlahan- lahan
dengan car membolak- balik botol hingga reaksi berjalan
sempurna.
Mendiamkan beberapa saat hingga endapan yang timbul
terlihat mengendap sempurna.
Membuka tutup botol dan menambahkan 1 ml larutan H2SO4
pekat.
Menutup botol, menggojok seperti di atas hingga endapan
larut sempurna dan mendiamkan selama beberapa menit (± 10
menit).
Mengambil larutan hasil reaksi diatas sebanyak 50 ml dan
memasukkan ke dalam erlemeyer 250 ml.
Menitrasi dengan larutan 1/80 NanS2O3 sambil erlemeyer