Top Banner

of 15

Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

Feb 26, 2018

Download

Documents

Lala Rahmadani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    1/15

    TUGAS

    (GEOMORFOLOGI KUANTITATIF)PAPER MENGENAI GEOMORFOLOGI KUANTITATIF

    Disusun Oleh:

    Akbar Ainus!"#$!#$%#'

    PROGRAM PASASARANAFAKULTAS TEKNIK GEOLOGIUNI*ERSITAS PADAARAN

    +ANDUNG!#$&

    ANALISIS MORFOMETRI KUANTITATIF

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    2/15

    A Analisis Peta Geomorfologi

    Geomorfologi sebenarnya dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang

    perubahan-perubahan pada bentuk muka bumi dan secara umum didefinisikan sebagai

    ilmu yang mempelajari tentang alam, yaitu meliputi bentuk-bentuk umum roman muka

    bumi serta perubahan-perubahan yang terjadi sepanjang evolusinya dan hubungannya

    dengan keadaan struktur di bawahnya, serta sejarah perubahan geologi yang diperlihatkan

    atau tergambar pada bentuk permukaan itu (American Geological Institute, 1973).

    Proses geomorfologi adalah perubahan-perubahan baik secara fisik maupun

    kimiawi yang dialami permukaan bumi.

    Tabel 1

    BaganTera!in"aGeomorfologi

    Pembentukan Perusakan Pengangkutan

    Gaya Endogen:

    Pembentukan struktur

    Pembentukan gunung api

    Gaya eksogen:

    Pelapukan enaga dari

    luar bumi:

    !danya jatuhan dari

    meteor

    enaga asal luar

    Pengangkutan bahan

    Erosi

    Gelombang

    "onsep dasar geomorfologi di antaranya adalah:

    # Proses-proses fisik dan hukumnya yang terjadi saat ini berlangsung selama waktu

    geologi,

    $ %truktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk lahan,

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    3/15

    & ingkat perkembangan relief permukaan bumi tergantung pada proses-proses

    geomorfologi yang berlangsung,

    ' Proses-proses geomorfik terekam pada landformsyang menunjukkan karakteristik proses

    yang berlangsung,

    ( "eragaman erosional agentstercermin pada produk dan urutan landformsyang terbentuk,

    ) Evolusi geomorfologi bersifat kompleks,

    * +byek alam di permukaan bumi umumnya berumur lebih muda dari Pleistosen,

    nterpretasi yang sempurna mengenai landscapesmelibatkan beragam faktor geologi dan

    perubahan iklim selama Plistosen,

    !presiasi iklim global diperlukan dalam memahami proses-proses geomorfik yang

    beragam, dan

    #/ Geomorfologi, umumnya mempelajari landforms 0 landscapesyang terjadi saat ini dan

    sejarah pembentukannya.

    B# Morfometri

    1enurut "eller dan Pinter 2#)3, morfometri didefinisikan sebagai pengukuran

    kuantitatif bentuk bentang alam. %ecara ringkas suatu bentang alam dapat diidentifikasi

    melalui karakteristik ukuran, dan lereng. Pengukuran kuantitatif mengikuti kaidah

    geomorfologi sebagai obyek perbandingan bentuk lahan dan perhitungan parameter

    secara langsung indikasi geomorfik yang sangat berguna untuk identifikasi karakteristik

    suatu wilayah dan tingkatan aktivitas tektonik. 4eberapa indikasi geomorfik telah

    dikembangkan sebagai alat kajian dasar penting untuk mengidentifikasi deformasi

    tektonik yang baru pada suatu daerah. 4erikut ini adalah beberapa analisa mormetri

    1 Morfometri $aera% Aliran S&ngai

    1orfometri adalah nilai kuantitatif dari parameter-parameter yang terkandung

    pada suatu daerah aliran sungai 25!%3. Parameter morfometri 5!% diantaranya adalah

    batas dan luas 5!%, panjang sungai utama, orde sungai, dan tingkat kerapatan drainase.

    a. +rde %ungai

    +rde sungai adalah nomor urut setiap segmen sungai terhadap sungai induknya.

    1etode penentuan orde sungai yang banyak digunakan adalah %trahler. %ungai orde #

    menurut %tarhler adalah anak-anak sungai yang letaknya paling ujung dan dianggap

    sebagai sumber mata air pertama dari anak sungai tersebut. %egmen sungai sebagai hasil

    pertemuan dari orde yang setingkat adalah orde $, dan segmen sungai sebagai hasil

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    4/15

    pertemuan dari dua orde sungai yang tidak setingkat adalah orde sungai yang lebih tinggi.

    lustrasi dari penggunaan metode %trahler tersebut dapat dilihatdi bawah ini:

    Sumber: Straler, 197!Gambar 1

    Penent&an Or!e S&ngai $engan Meto!e Stra%ler

    b. ingkat Pecabangan %ungai

    ingkat percabangan sungai 2bufurcation ratio3 adalah angka atau indeks yang

    ditentukan berdasarkan jumlah alur sungai untuk suatu orde.6ntuk menghitung tingkat

    percabangan sungai dapat digunakan rumus:Rb ' N&(N&)1

    "eterangan:

    7b 8 ndeks tingkat percabangan sungai

    9u 8 jumlah alur sungai untuk orde ke u

    9u # 8 jumlah alur sungai untuk orde ke u #

    Tabel *

    Parameter NilaiBufuracation Ratio9o 7b "eterangan

    # ;& "enaikan muka air banjir akan cepat, sedangkan

    penurunananya akan berjalan cepat

    $ &-( "enaikan muka air banjir tidak terlalu cepat, sedangkan

    penurunananya akan berjalan tidak terlalu cepat

    &

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    5/15

    c. "erapatan %ungai

    "erapatan jaringan sungai sangat bervariasi dari suatu cekungan pengairan kelain

    cekungan. "erapatan sungai dapat diartikan sebagai nisbah antara panjang sungai 2km3

    per satuan luas lahan 2km=3, dan disajikan dalam peta kerapatan sungai. 5ari pengertian

    diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :

    KS 'L(km)A(km)

    "eterangan :

    "% 8 "erapatan %ungai 2#0km=3

    > 8 Panjang total dari sungai-sungai di cekungan pengairan 2km3

    ! 8 >uas area cekungan pengairan 2 km$3

    "erapatan jaringan alur sungai berbeda dari cekungan kecekungan lain. "erapatan

    alur ini bergantung atas interaksi antara gaya pengoperasian aliran air dan daya tahan

    batuan tehadap erosi, gaya pengoperasian berkaitan dengan lereng medan, jumlah dan

    intensitas curah hujan, permeabilitas batuan vegetasi dan kohesi tanah merupakan faktor

    penentu daya tahan terhadap erosi. !dapun karakteristik dari nilai indeks kerapatan

    sungai yaitu :

    Tabel +

    Kara,teristi, Kera-atan S&ngai

    NoKS

    .Km(Km*/

    Kelas

    ,era-atanKeterangan

    # ; /,$( 7endah

    !lur sungai melewati 4atuan dengan resistensi

    keras, maka angkutan sedimen yang terangkut

    aliran sangat lebih kecil jika dibandingkan pada

    luar sungai yang melewati batuan yang resistensi

    yang lebih lunak, apabila kondisi lain yang

    mempengaruhinya sama.

    $ /,$(-#/ %edang

    !lur sungai melewati batuan dengan resistensi

    yang lebih lunak, sehingga angkutan sedimen yangterangkut aliran akan lebih besar.

    & #/-$( inggi

    !lur sungai melewati batuan dengan resistensi

    yang lunak, sehingga angkutan sedimen yang

    terangkut aliran akan lebih besar.

    ' < $(%angat

    inggi

    !lur sungai melewati batuan yang kedap air.

    "eadaan ini akan menunjukan bahwa air hujan

    yang menjadi aliran akan lebih besar jika

    dibandingkan suatu daerah dengan kerapatan

    sungai yang rendah dan melewati batuan yang

    permeabilitasnya besar.Sumber : Soe"arno, 1991

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    6/15

    d. 4entuk 5aerah !liran %ungai

    4entuk 5!% mempunyai arti penting dalam hubungannya dengan aliran sungai,

    yaitu berpengaruh terhadap kecepatan terpusat aliran

    1enurut Gregari dan ?alling 2#*(3, untuk menentukan bentuk 5!% dapat diketahui

    dngan terlebih dahulu menentukan nilai 7c nya.

    R0 ' 2A(P*

    "eterangan:

    7c 8#asin circularit$

    ! 8 >uas 5!% 2m

    $

    3P 8 "eliling 2m3

    !dapun karakteristik dari nilai 4asin circularity yaitu:

    Tabel

    Parameter NilaiBasin Circularity

    No R0 Keterangan

    # uas total permukaan horiAontal dari 5!% 2m$

    3B

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    7/15

    a : >uas permukaan 5!% yang dibatasi oleh kontur datum 2m$3B

    @: 4eda tinggi 5!% 2m3.

    Sumber: Straler, 19!& dalam 'eller dan inter, 199

    Gambar *

    Meto!e -emb&atan ,&r6a %i-sometri,

    5ari hasil kurva hipsometrik dapat diinterpretasikan bentuk lahan berdasarkan

    polanya. 1asing-masing pola kurva hipsometrik dapat mencerminkan bentuk lahan

    stadium muda, menengah dan tua 2Gambar &3. 4entuk lahan stadium muda

    mencerminkan pengangkatan tektonik berupa torehan dalam dan bentuk relief kasar.

    %edangkan bentuk lahan pada stadium menengah mencerminkan keseimbangan proses

    geomorfik antara pengangkatan dan erosi. 4entuk lahan stadium tua mencerminkan

    topografi relief halus dan proses erosi sangat dominan dibandingkan tektonik.

    Sumber: Straler, 19!& dalam 'eller dan inter, 199

    Gambar +

    K&r6a %i-sometri, "ang Men0ermin,an To-ografi .a/ Sta!i&m T&a7 .b/ Sta!i&m

    Menenga%(Remaa !an .0/ Sta!i&m M&!a &nt&, Analisis Te,toni, A,tif .Stra%ler7 189*

    o-0it Keller !an Pinter7 188:/

    C4!

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    8/15

    b. Daktor !simetri %ungai 2drainage basin as$mmetr$3

    Geometri jejaring sungai dapat dijelaskan baik secara kualitatif maupun

    kuantitatif. Daktor asimetri merupakan salah satu analisis kuantitatif drainagebasin untuk

    mendeteksi kemiringan tektonik 2tectonic tilting3 baik pada skala 5aerah !lisan %ungai

    kecil maupun luas 2"eller dan Pinter, #) dan Pinter, #)3. @arga faktor asimetri

    sangat mudah diperoleh dari peta topografi dan metode perhitungan tercantum pada

    Gambar ' di bawah ini.

    Sumber: 'eller dan inter, 199

    Gambar

    Meto!a Per%it&ngan Fa,tor Asimetri

    5i mana !r 8 luas cekungan di sebelah kanan dari tubuh aliran sungai,

    !t 8 luas total dari cekungan sungai.

    5ari hasil perhitungan faktor asimetri tersebut maka:

    !pabila harga yang diperoleh !D 8 (/, maka daerah tersebut relatif stabil, artinya

    proses tektonik yang bekerja sangat kecil.

    !pabila nilai !D lebih besar atau kurang dari (/, maka terjadi kemiringan akibat

    tektonik.

    c. Gradien ndeks Panjang %ungai 2stream lengt * gradient inde+3

    ndeks gradien panjang sungai 2%>3 dihitung dari peta topografi dengan

    menggunakan persamaan :

    SL ' .; 5( ;L/ < L

    5i mana: @ : beda elevasi dari titik yang akan dihitung.

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    9/15

    > : panjang sungai hingga titik yang akan dihitung.

    >: total panjang sungai hingga ke arah hulu dengan titik yang akan

    dihitung.

    !dapun metode perhitungannya tercantum pada Gambar ( berikut:

    Sumber: 'eller dan inter, 199

    Gambar 9

    Meto!e Per%it&ngan Gra!ien In!e,s Panang S&ngai

    ndek %> sangat sensitif untuk terhadap perubahan lereng sungai. ingkatan

    sensitivitas ini dapat untuk mengevaluasi hubungan antara tektonik aktif, resistensi

    batuan, dan topografi.

    %uatu daerah yang memiliki nilai indek %> rendah bisa juga merupakan tektonik

    aktif, selain itu nilai %> juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya pengaruh

    struktur geologi, dengan melihat anomali nilai %> pada batuan yang sama 2"eller F

    Pinter ,#)3.

    d. Pola Pegunungan 1uka 2ountain -ront Sinuosit$3

    Pegunungan muka 2mountain front3 merupakan rangkaian pegunungan yang

    terdapat pada bagian depan0muka. Pegunungan muka 2%mf3 dapat dihitung menggunakan

    persamaan:

    Smf ' Lmf ( Ls

    5i mana >mf : panjang pegunungan muka sepanjang bagian bawah.

    >s : adalah panjang secara lurus pegunungan muka.

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    10/15

    Sumber: 'eller dan inter, 199

    Gambar :

    Meto!e Per%it&ngan Peg&n&ngan M&,a

    %mf merupakan suatu indek yang mencerminkan keseimbangan antara gaya0

    kekuatan erosi yang mempunyai kecenderungan memotong sepanjang lekukan

    pegunungan muka dan kekuatan tektonik yang menghasilkan secara langsung

    pegunungan muka dan bertepatan dengan Aona sesar aktif yang mencerminkan tektonik

    aktif. %mf sangat mudah untuk dihitung dari peta topografi atau foto udara dengan skala

    besar dan resolusi tinggi. !pabila menggunakan skala kecil, maka lekukan pegunungan

    muka yang berbentuk tidak teratur tidak akan tercermin dengan baik.

    e. 7asio lebar dan tinggi lembah 2atio of /alle$ -loor 0idt to /alle$ eigt3

    7asio lebar dan tinggi lembah 2f3 diekspresikan dengan persamaan:

    =f ' * =f> ( . El! ? Es0 / ) . Er! ? Es0 /

    5i mana fw : lebar dasar lembah.

    Eld dan Erd : elevasi bagian kiri dan kanan lembah.

    Esc : elevasi dasar lembah.

    9ilai f tinggi berasosiasi dengan kecepatan pengangkatan rendah, sehingga

    sungai akan memotong secara luas pada dasar lembah dan bentuk lembah akan semakin

    melebar. %edangkan nilai f rendah akan merefleksikan lembah dalam dan

    mencerminkan penambahan aktivitas sungai, hal ini berasosiasi dengan kecepatan

    pengangkatan. Gambar * menampilkan metode perhitungan f.

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    11/15

    Sumber: 'eller dan inter, 199

    Gambar @

    Meto!e Per%it&ngan Rasio Lebar !an Tinggi Lemba%

    + Analisis Morfometri Ber!asar,an Bent&, Lereng7 Panang Lereng7 $an

    Be!a Tinggi

    1orfometri merupakan penilaian kuantitatif dari suatu bentuklahan dan

    merupakan unsur geomorfologi pendukung yang sangat berarti terhadap morfografi dan

    morfogenetik. Penilaian kuantitatif terhadap bentuklahan memberikan penajaman tata

    nama bentuklahan dan akan sangat membantu terhadap analisis lahan untuk tujuantertentu, seperti tingkat erosi, kestabilan lereng dan menentukan nilai dari kemiringan

    lereng tersebut.

    a. Persen >ereng

    6kuran penilaian lereng dapat dilakukan terhadap kemiringan lereng dan

    panjang lereng, sehingga tata nama satuan geomorfologi dapat lebih dirinci dan tujuan

    - tujuan tertentu, seperti perhitungan tingkat erosi, kestabilan lereng dan perencanaan

    wilayah dapat dikaji lebih lanjut. 6kuran kemiringan lereng yang telah disepakati

    untuk menilai suatu bentuk lahan adalah sebagai berikut :

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    12/15

    Tabel 9

    Pembagian ,emiringan lereng ber!asar,an ,lasifi,asi USSSM !an USLE

    Kemiringan

    lereng ./

    Kemiringan

    lereng ./Keterangan

    Klasifi,asi

    USSSMC ./

    Klasifi,asi

    USLEC

    ./

    ; # / - $ 5atar H hampir datar / - $ # - $

    # - & & - * %angat landai $ - ) $ - *

    & - ) - #& >andai ) - #& * - #$

    ) - #' - $/ !gak curam #& - $( #$ - #

    - $( $# - (( Curam $( - (( # - $'

    $( - $) () - #'/ %angat curam < (( < $'

    < )( < #'/ erjal

    I6%%%1 8 6nited %tated %oil %ystem 1anagement

    6%>E 8 6niversal %oil >oss EJuation

    Tabel :

    U,&ran -anang lereng

    PanangLereng

    .m/Klasifi,asi

    ; #( >ereng sangat pendek

    #( - (/ >ereng pendek

    (/ - $(/ >ereng %edang

    $(/ - (// >ereng Panjang

    < (// >ereng sangat panjang Sumber: /an 2uidam,19!

    5ari tabel di atas maka pembagian kemiringan lereng dan bentuk lahan secara

    kuantitatif dapat dilakukan dengan cara melakukan perhitungan berdasarkan persen dan

    besar sudut lereng. 6ntuk mencari persen lereng dapat rumus di bawah ini :

    S ' . % ( $ / 3 1DD

    "eterangan:

    % 8 "emiringan lereng 2K3

    h 8 Perbedaan ketinggian 2m3

    5 8 Larak titik tertinggi dengan terendah 2m3

    b. Perbedaan "etinggian

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    13/15

    Perbedaan ketinggian 2elevasi3 biasanya diukur dari permukaan laut, karena

    permukaan laut dianggap sebagai bidang yang memilki angka ke-tinggian 2elevasi3 nol.

    Pentingnya pengenalan perbedaan ketinggian adalah untuk menyatakan keadaan

    morfografi dan morfogenetik suatu bentuklahan, seperti perbukitan, pegunungan atau

    dataran. @ubungan perbedaan ketinggian dengan unsur morfografi adalah sebagai

    berikut :

    Tabel @

    5&b&ngan Ketinggian Absol&t !engan Morfografi

    Ketinggian Absol&t

    .m/Uns&r Morfografi

    ; (/ 5ataran rendah

    (/ - #// 5ataran rendah pedalaman

    #// - $// Perbukitan rendah

    $// - (// Perbukitan

    (// - #.(// Perbukitan tinggi

    #.(// - &./// Pegunungan

    < &./// Pegunungan tinggi

    Sumber: /an 2uidam,19!

    Tabel

    Kera-atan Aliran .Rata Rata ara, Per0abangan !engan Or!o Pertama Aliran/

    enis

    Kera-atan

    Pa!a S,ala 1H *9#DDD Memili,i

    Kera-atanKara,teristi,

    @!>6% "urang dari /,( cm

    ingkat limpasan air permukaan

    tinggi, batuan memiliki porositas

    buruk

    %E5!9G /,( cm - ( cm

    ingkat limpasan air permukaan

    sedang, batuan memiliki porositassedang

    "!%!7 >ebih besar dari ( cm

    ingkat limpasan air permukaan

    rendah, batuan memiliki porositas

    baik dan tahan terhadap erosi.

    Sumber: /an 2uidam,19!

    Tabel 8

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    14/15

    5&b&ngan Kelas Relief Kemiringan Lereng7 Kara,teristi, La%an !an Perbe!aan

    Ketinggian

    Kelas LerengProses7 Kara,teristi, $an Kon!isi

    La%an Simbol arna

    "ang $isaran,anPerbe!aanKetinggian

    .m/

    //

    - $o

    2/ - $ K3

    5atar atau hampi datar, tidak ada erosi

    yang besar, dapat diolah dengan mudah

    dalam kondisi kering.

    @ijau tua ; (

    $/

    - '/

    2$ - * K3

    >ahan memiliki kemiringan lereng

    landai, bila terjadi longsor bergerak

    dengan kecepatan rendah, pengikisan

    dan erosi akan meninggalkan bekas

    yang sangat dalam.

    @ijau 1uda (-(/

    '/

    - /

    2* - #( K3

    >ahan memiliki kemiringan lereng

    landai sampai curam, bila terjadi

    longsor bergerak dengan kecepatan

    rendah, sangat rawan terhadap erosi.

    "uning 1uda$( - *(

    /

    - #)/

    2#( - &/ K3

    >ahan memiliki kemiringan lereng

    yang curam, rawan terhadap bahaya

    longsor, erosi permukaan dan erosi

    "uning ua *( - $//

    #)/

    -&(/

    2&/ - */ K3>ahan memiliki kemiringan lerengyang curam sampai terjal, sering terjadi

    erosi dan gerakan tanah dengan

    kecepatan yang perlahan - lahan.

    5aerah rawan erosi dan longsor

    1erah 1uda $// - (//

    &(/

    -

    ((/

    2*/ - #'/ K3

    >ahan memiliki kemiringan lereng

    yang terjal, sering ditemukan

    singkapan batuan, rawan terhadap

    1erah ua (// - #.///

    < ((/

    2 < #'/K 3

    >ahan memiliki kemiringan lereng

    yang terjal, singkapan batuan muncul

    di permukaan, rawan tergadap longsorbatuan.

    6ngu ua< #.///

    Sumber: /an 2uidam,19!

  • 7/25/2019 Papper Geomorfologi Kuantitatif (1)

    15/15

    7eferensi :

    !nonim, $/#$. M4AS 4aera Aliran Sungai5. 5iambil dari website

    http:00geoenviron.blogspot.co.id0$/#$0/0das-daerah-aliran-sungai.html, Pukul

    $&./ ?4 anggal #& 9ovember $/#(

    !nonim, $/#$. Midrologi 4asar 15. 5iambil dari website

    http:00leosejati.blogspot.co.id0$//0/#0hidrologi-dasar-#.html, Pukul $&./ ?4

    anggal #& 9ovember $/#(

    "eller, E.!., and Pinter, 9. #). !ctive tectonic earthJuake, uplift and landscape,

    Prentice hall, 6pper saddle river, 9ew Lersey.

    %oewarno, ##. @idrologi: Pengukuran dan Pengolahan 5ata !liran %ungai

    Nuidam, 7.!. an., #(. Aerial oto6Interpretation errain Anal$sis and

    Geomorpolog$ apping. %mith Publisher he @ague, C.

    http://geoenviron.blogspot.co.id/2012/09/das-daerah-aliran-sungai.htmlhttp://leosejati.blogspot.co.id/2009/01/hidrologi-dasar-1.htmlhttp://leosejati.blogspot.co.id/2009/01/hidrologi-dasar-1.htmlhttp://geoenviron.blogspot.co.id/2012/09/das-daerah-aliran-sungai.html