JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Tugas Rangkuman Materi Pembiayaan Pembangunan MATA KULIAH – KELAS: PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN - A OLEH: AGUNG | AGIL HARNOWO PUTRA | 105060600111062 AMALIA NUR ADIBAH | 105060600111014 DIAN INDRA RINI | 105060600111022 SHARFINA ANZANI | 105060607111004
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2013
Tugas Rangkuman Materi Pembiayaan
Pembangunan
MATA KULIAH – KELAS:PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN - A
OLEH:AGUNG |
AGIL HARNOWO PUTRA | 105060600111062
AMALIA NUR ADIBAH | 105060600111014DIAN INDRA RINI | 105060600111022
SHARFINA ANZANI | 105060607111004
Materi Pertama:
Pembiayaan Pembangunan di Era Otonomi
Pembiayaan pembangunan di era otonomi diawali dengan UU No. 5 tahun 1974
yang bersifat sentralistik, dengan model perencanaan Eklektik yang merupakan
perpaduan antara Top Down dan Bottom Up Planning. Kemudian muncul UU No. 22
tahun 1999 yang bersifat desentralistrik dengan model perencanaan eklektik.
Pembahasan
Dimulai dengan munculnya permasalahan yang terjadi di pihak pemerintah,
yaitu kelemahan perencanaan dari pusat, kelemahan pengendalian dari pusat,
munculnya egoism kedaerahan yang berlebihan, dan masih banyak lainnya.
Permasalahan diselesaikan dengan cara memebentuk forum bersama antara
propinsi dan kabupaten/kota, perencanaan yang telah disusun harus mencakup
dan menseimbangkan pelaksanaan desentralisasi, dan membangun kerjasama
untuk mensinergikan kekuatan dan menutupi kelemahan masing-masing daerah.
Pola kerjasama daerah dapat digambarkan pada gambar 1.1
Gambar 1 Pola Kerja Sama Daerah
Prinsip-prinsip pokok dalam penganggaran dan manajemen keuangan daerah
yaitu:
1. Komprehensif dan disiplin
Page | 1
MATERI 1
2. Fleksibilitas
3. Terprediksi
4. Kejujuran
5. Informasi
6. Transparansi dan akuntabilitas
Page | 2
Materi Kedua:
Corporate Plan
Kegunaan rencana kerja, yaitu:
Menetapkan proyek masa depan
Menetapkan seberapa baik sasaran yang telah terpenuhi
Mendapatkan uang
Pemberi pinjaman terbagi menjadi 4 K:
K (character) = obyektif, subyektif
K (cash flow) = dapat untuk mengangsur
K (colateral) = tidak hanya berdasar jaminan yang di agunkan tetapi juga asset
lainnya
K (contribution) = kontribusi wirausaha terhadap usaha
Pemilihan Badan Hukum Udaha didadasarkan beberapa variabel, yaitu:
Liabilitas (kewajiban)
Kontrol
Kemudahan mendatangkan investor baru
Pajak
Inventaris resiko terbagi menjadi empat, yaitu:
Resiko finansial
Resiko operasional
Resiko usaha
Resiko transaksi
Page | 3
MATERI 2
Gambar 2 Corporate Plan Policies, Strategies And Service Plans Will Set A Clear Agenda For The Council
Page | 4
Materi Ketiga:
Sumber Pembiayaan Non Konvensional
Sumber Pembiayaan Pembangunan
Sumber pembiayaan pembangunan terbagi menjadi dua, yaitu sumber
pembiayaan konvensional dan non konvensional. Sumber pembiayaan konvensional
yang terbagi menjadi pajak dan bukan pajak berasal dari pendapatan daerah, misalnya
pajak, retribusi, hibah, dll. Sumber pembiayaan non konvensional berasal dari
kerjasama antara pemerintah dengan stakeholder (masyarakat dan swasta), misalnya
joint venture, konsesi, konsolidasi, zakat, dana pension, tabungan masyarakat, dll.
Instrument Pembiayaan Non Konvensional
Pembiayaan non konvensional dapat berupa betterment levies yang pernah
diterapkan di DKI Jakarta. Tujuannya untuk mendorong masyarakat yang
memperoleh manfaat dari prasarana umum untuk ikut menanggung biayanya. Oleh
karena itu pungutan ini dikenakan kepada masyarakat yang memperoleh manfaat
langsung dari perbaikan prasarana umum. Namun hal ini banyak memiliki hambatan
sehingga tidak diterapkan kembali.
Jenis Instrumen Non Konvensional
Jenis instrument non konvensional terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Pembiayaan linkage, yaitu developer harus menyediakan dan membiayai
prasarana yang sejenis di daerah lain yang kurang berkembang.
2. Land readjustment, penerapan land readjustment di Indonesia berupa KIP
(Kampung Improvement Program), konsolidasi tanah, dan peremajaan
kota.
Beberapa negara di dunia yang berhasil menerapkan konsep pembiayaan
alternatif antara lain Melbourne yang menerapkan public-private partnership, yaitu
kerjasama antar pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan partisipasi pihak
swasta dalam pembangunan.
Page | 5
MATERI 3
Materi Keempat:
Analisis Manfaat dan Biaya
Dari sudut pandang investor, proyek adalah konversi uang pada saat sekarang
dengan perhitungan untuk memperoleh arus dana di masa yang akan datang. Proyek-
proyek investasi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
Proyek penghasilan arus dana
Proyek penghematan biaya
Proyek dengan manfaat jangka panjang
Perhitungan Benefit
Benefit yang berdasarkan evaluasi proyek umunya lebih bersifat social benefit
daripada financial benefit. Untuk perhitungan studi kelayakan bisnis lebih
menekankan pada financial benefit daripada social benefit. Besar kecilnya
dampak proyek terhadap perekonomian masyarakat, berhubungan erat dengan
besar kecilnya jumlah investasi yang ditanam pada suatu proyek. Semakin besar
proyek yang dikerjakan, semakin besar dampak yang ditimbulkan terhadap
perekonomian masyarakat.
Manfaat Proyek
Manfaat proyek yaitu penerimaan yang dihasilkan suatu proyek sebelum
dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan. Manfaat proyek dapat digolongkan
menjadi tiga bagian, yaitu:
Manfaat langsung (direct benefits)
Manfaat tidak langsung (indirect benefits)
Manfaat tidak kentara (intangible benefit)
Kebutuhan Dana untuk Investasi
Dalam menentukan jumlah dana investasi secara keseluruhan disesuaikan
dengan jenis proyek, dan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Dana untuk investasi fisik (bersifat jangka panjang, lebih dari satu tahun)
Page | 6
MATERI 4
Dana untuk investasi modal kerja (modal yang diperlukan untuk
melaksanakan aktivitas sehari-hari, bersifat jangka pendek, maksimal satu
tahun)
Untuk kebutuhan dana dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Biaya langsung
Biaya tidak langsung
Sumber Pembiayaan
Untuk memenuhi kebutuhan biaya investasi dan modal berasal dari dua
sumber, yaitu:
Sumber internal
Sumber eksternal
Page | 7
Materi Kelima:
Manfaat Biaya Ke-2
Memperkirakan arus dana
Manfaat dari investasi dalam suatu proyek diukur dari arus dana, hal ini
diakrenakan investor mongkonversikan dananya ked alma suatu sarana investasi
dengan perhitungan menerima arus dana yang lebih besar di masa yang akan
datang. Arus dana dapat diperoleh dengan rumus:
Arus dana masuk = laba bersih setelah pajak + penyusutan
Faktor yang harus diperhatikan adalah biaya modal yang digunakan untuk
mendanai proyek tersebut. Biaya modal digunakan untuk mendiskonto arus dana
masuk untuk menghasilkan nilai sekarang dari arus dana. Perhitungan biaya
modal yang dananya berasal dari sumber dana eksternal (misalnya bank), maka
biaya modal yang digunakan adalah biaya bunga setelah diperhitungkan pajak
dengan rumus:
Biaya hutang jika panjang = tingkat bunga hutang x (1-tingkat pajak yang
berlaku)
Jika sumber dana berasal dari sumber internal, maka biaya modal adalah
besarnya tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemilik modal. Biaya modal
digunakan untuk mendiskonto arus dana untuk memperoleh nilai saat ini.
Kriteria investasi
Tujuan menghitung kriteria investasi adalah untuk mengetahui sejauh mana
suatu proyek yang direncanakan dapat memberikan manfaat, baik secara
finansial dan sosial. Hasil perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari
modal yang diinvestasikan, yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima
dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value (nilai saat ini)
selama umur ekonomis proyek. Kegagalan dalam pelaksanaan perhitungan hanya
dikarenakan faktor uncontroable seperti banjir, gempa bumi, perubahan
peraturan pemerintah, selain dari data yang tidak relevan.
Page | 8
MATERI 5
Kriteria investasi yang digunakan antara lain:
Payback period
Net Present Value (NPV)
Internal Rate of Return (IRR)
Profitability Index (PI)
Payback Period
Payback period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan kapan dana
yang diinvestasikan ke dalam proyek akan kembali. Jika arus dana yang diterima
dari proyek setiap tahun sama selama umur ekonomi, maka payback period dapat
dicari dengan rumus:
PBP =
Apabila arus dana yang diterima dari proyek setiap tahun tidak sama, maka
payback period dapat dicari dengan rumus:
PBP =
Keterangan:
PBP = Payback Period
T = Tahun dimana terdapat arus dana yang hampir menutup investasi
AI = Arus dana kumulatif sebelum investasi tertutup
AKI = arus dana yang diterima dari proyek yang menutup sisa investasi
yang belum tertutup
Kelemahan dari kriteria investasi Payback Period adalah:
Mengabaikan arus dana dari investasi yang diperoleh setelah payback period
terjadi, oleh karena itu kriteria investasi bukan merupakan alat pengukur
profitability, tetapi alat peengukur rapidity kembalinya dana.
Mengabaikan Time Value of Money (nilai waktu dari uang)
Page | 9
Net Present Value (NPV)
NPV adalah perhitungan kriteria investasi yang banyak digunakan dalam
mengukur apakah suatu proyek feasible (layak) atau tidak. Perhitungan NPV
dapat dicari dengan rumus:
NPV =
Keterangan :
NPV = Net Present Value (nilai sekarang bersih)
n = Umur proyek
At = Arus dana masuk pada periode t
k = faktor diskonto yang digunakan
I = Investasi (dana yang dibutuhkan untuk mendanai proyek)
Jika nilai NPV ≥ 0, maka proyek dikatakan layak untuk dilaksanakan, dan proyek
dikatakan tidak layak untuk dilaksanakan apabila mempunyai NPV negatif.
Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah kriteria investasi yang menyamakan NPV dengan investasi/dana
yang digunakan untuk membelanjai proyek atau dengan kata lain IRR adalah
suatu faktor diskonto yang menghasilkan NPV sama dengan nol. Apabila nilai
NPV-nya positif, maka harus dihitung NPV berikutnya (kedua) dengan
menggunakan faktor diskonto lebih besar dari faktor diskonto untuk menghitung
NPV pertama, dan begitu seterusnya sampai menghasilkan NPV nol atau negatif.
Perhitungan NPV dapat diperoleh ddengan rumus:
IRR = k1 +
Keterangan:
k = biaya modal yang digunakan sebagai faktor diskonto
Page | 10
Layak atau tidaknya suatu proyek dilaksanakan apabila nilai IRR lebih besar
daripada factor diskonto, dan sebaliknya apabila proyek mempunyai nilai IRR
lebih kecil daripada faktor diskonto, maka proyek tersebut dikatakan tidak layak
untuk dilaksanakan.
Profitability Index (PI)
PI merupakan rasio biaya dan manfaat yang dicari dengan rumus:
PI =
Berdasarkan hasil perhitungan, jika PI > 1 maka proyek dikatakan layak untuk
dilaksanakan, sebaliknya jika PI < 1 maka proyek dikatakan tidak layak untuk
dilaksanakan.
Page | 11
STUDI KASUS MATERI KELIMA:
Studi Kasus : Analisa Dampak Keuangan Wisata Petik Apel Desa Madiredo
Pengadaan proyek pengembangan agrowisata petik apel di Desa Madiredo
dilatar belakangi oleh kondisi eksisting yang ada di Desa Madiredo, dimana
penggunaan lahan terbesar dalam pertanian adalah sebagai perkebunan apel. Potensi
perkebunan apel ini akan sangat menguntungkan bagi perekonomian masyarakat
Desa Madiredo, karena selain keuntungan dari hasil panen yang melimpah, dengan
dikembangkannya juga agrowisata petik apel juga akan menguntungkan masyarakat
dalam bidang pariwisata.
Proyek pengembangan agrowisata petik apel di Desa Madiredo menggunakan
alokasi dana desa, dana PNPM serta swadaya dari masyarakat desa sendiri.
Sedangkan untuk pengeluarannya berupa biaya administrasi untuk pengadaan
baliho, papan nama serta proposal kegiatan, lalu pengeluaran berupa pembelian alat
dan bahan yang digunakan dalam proses pembangunan loket dan pusat informasi
agribisnis, lahan parkir, serta gerbang. Kemudian juga terdapat pengeluaran dalam
hal penyewaan alat bantu serta upah bagi tenaga kerja dalam proses pelaksanaan
proyek. Proyek pengembangan agrowisata petik apel di Desa Madiredo ditargetkan
akan selesai dalam jangka waktu 3 tahun untuk pembangunan fisiknya, sedangkan
untuk peningkatan pendapat di bidang pariwisata ditargetkan meningkat dalam
kurun waktu maksimal 13 tahun. Pengadaan proyek pengembangan agrowisata di
Desa Madiredo ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat di Desa Madiredo. Berikut merupakan tabel pemasukan dan
pengeluaran untuk proyek pengembangan agrowisata petik apel serta tabel social
benefit untuk proyek tersebut.
Page | 12
Tabel 1 Biaya Pemasukan dan Pengeluaran Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel