1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suplemen makanan adalah produk yang digunakan untuk melengkapi makanan yang mengandung satu atau lebih bahan makanan . Hal itu bisa berupa vitamin, mineral, atau bahan yang berasal dari tumbuhan, asam amino atau bahan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), atau konsentrat, ekstrak atau kombinasi dari beberapa bahan di atas. (Almatsier,2005) Suplemen makanan umumnya berasal dari bahan-bahan alami tanpa tambahan zat-zat kimia walaupun pada vitamin tertentu ada yang sintetis. Suplemen vitamin seperti asam folat dalam bentuk sintetis memang lebih mudah terserap dalam tubuh, walaupun vitamin E dari bahan alami jauh lebih baik penyerapannya daripada yang sintetis (Almatsier,2005) . Suplemen makanan merupakan makanan yang mengandung zat-zat gizi dan non gizi, bisa dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk, atau cairan yang fungsinya sebagai pelengkap kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga agar vitalitas tubuh tetap optimal. Sebagai pelengkap, suplemen makanan bukan diartikan sebagai pengganti (substitusi) makanan kita sehari-hari ( Depkes, 1996 ) Suplemen makanan digolongkan sebagai nutraceutical, sedangkan obat- obatan masuk golongan pharmaceutical. Berbeda dengan obat-obatan yang harus diuji efektivitasnya secara klinis mengikuti serangkaian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suplemen makanan adalah produk yang digunakan untuk melengkapi makanan yang
mengandung satu atau lebih bahan makanan . Hal itu bisa berupa vitamin, mineral, atau bahan yang
berasal dari tumbuhan, asam amino atau bahan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG),
atau konsentrat, ekstrak atau kombinasi dari beberapa bahan di atas. (Almatsier,2005)
Suplemen makanan umumnya berasal dari bahan-bahan alami tanpa tambahan zat-zat kimia
walaupun pada vitamin tertentu ada yang sintetis. Suplemen vitamin seperti asam folat dalam
bentuk sintetis memang lebih mudah terserap dalam tubuh, walaupun vitamin E dari bahan alami
jauh lebih baik penyerapannya daripada yang sintetis (Almatsier,2005) .
Suplemen makanan merupakan makanan yang mengandung zat-zat gizi dan non gizi, bisa
dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk, atau cairan yang fungsinya sebagai pelengkap
kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga agar vitalitas tubuh tetap optimal. Sebagai
pelengkap, suplemen makanan bukan diartikan sebagai pengganti (substitusi) makanan kita sehari-
hari ( Depkes, 1996 )
Suplemen makanan digolongkan sebagai nutraceutical, sedangkan obat-obatan masuk golongan
pharmaceutical. Berbeda dengan obat-obatan yang harus diuji efektivitasnya secara klinis
mengikuti serangkaian prosedur, suplemen makanan itu khasiatnya tidak perlu dibuktikan melalui
uji klinis. Sampai saat ini pun jenis nutraceutical boleh dijual secara bebas, tapi tidak boleh diklaim
memiliki khasiat untuk mengobati penyakit, seperti halnya obat-obatan (Depkes,1996).
Kata nutraceutical merupakan kombinasi dari kata nutrition dan pharmaceutical, yang berarti
produk tersebut memiliki pengaruh yang menguntungkan bagi kesehatan manusia. Nutraceutical
seringkali disebut sebagai functional foods atau makanan fungsional. Produk-produk makanan
tersebut dapat meningkatkan kesehatan dan juga mencegah terjadinya penyakit.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Food suplemen atau dietary suplemen adalah produk kesehatan yang mengandung satu atau
lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat yang dikemas dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet,
bubuk atau cairan yang berfungsi sebagai pelengkap kekurangan zat gizi dalam tubuh. Makanan
penunjang ini umumnya terbuat dari bahan-bahan alami yang diracik tanpa tambahan zat-zat kimia,
meskipun ada beberapa vitamin tertentu dibuat secara sintetis. Di Indonesia, makanan suplemen
digolongkan sebagai nutraceutical (masuk dalam golongan makanan). Itulah sebabnya oleh
pemerintah makanan suplemen boleh dijual secara bebas. Namun tidak boleh diklaim memiliki
khasiat untuk mengobati penyakit tertentu seperti halnya obat (Almasteir, 2005).
2.2 Penggolongan Suplemen Makanan
Menurut Masson, (2001), suplemen makanan dibagi menjadi enam kategori, yaitu :
1) Vitamin dan mineral, yang terbagi atas :
a) Vitamin dan mineral, yang biasanya mengandung hampir 100% dari asupan yang dianjurkan
untuk vitamin dengan variasi jumlah dari mineral dan trace element.
b) Vitamin tunggal dan mineral, yang biasanya mengandung dosis yang tinggi.
c) Kombinasi vitamin dan mineral, yang ditujukan untuk kelompok populasi tertentu seperti
anak-anak, atlet, wanita hamil, orang yang sedang diet, vegetarian, dan remaja.
d) Kombinasi vitamin, mineral dan substansi /zat gizi lain, seperti ginseng, evening primerose
oil .
2) Vitamin dan mineral unofficial, yaitu vitamin dan mineral yang kebutuhan dan akibat dari
kekurangannya sampai saat ini belum ditemukan. Contoh : kolin, silicon, inositol dan
germanium.
3) Minyak alami yang mengandung asam lemak yang terbukt bahwa zat tersebut berkhasiat.
Contoh: evening primerose oil dan minyak ikan.
4) Bahan-bahan alami yang mengandung zat-zat dengan aksi farmakologis yang diketahui
tetapi komposisi dan efeknya belum secara penuh ditemukan. Contoh: bawang putih, ginko
biloba dan ginseng.
5) Bahan-bahan alami yang komposisi dan efeknya belum dengan baik ditemukan tetapi
dipasarkan karena dipercaya berkhasiat untuk kesehatan. Contoh: chorella,spirulina
3
6) Enzim-enzim dengan efek fisiologis yang diketahui tetapi memiliki manfaat diragukan
ketika dikonsumsi. Contoh: superoxide dismutase
2.3 Cakupan Suplemen
Cakupan food suplemen meliputi vitamin, mineral, enzim, asam amino, hormon, herba,
antioksidan dan probiotik ( Almatsier,2005 ).
1. Vitamin: Vitamin berfungsi membantu metabolisme tubuh dan produksi energi. Vitamin terdiri
dari vitamin larut lemak ( A, D, E, K ) dan vitamin tidak larut lemak ( B, C, asam folat, Biotin ).
2. Mineral: Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk proses metabolisme. Mineral
dibagi dalam 2 kelompok yaitu mineral mikro (boron, kromium, kobalt, copper, flourida, iodin,
besi, mangan, molybdenum, selenium, silikon, vanadium, seng) dan mineral makro (kalsium, fosfor,
kalium, natrium klorida, magnesium, sulfur).
3. Enzim: Enzim berperan dalam proses metabolisme tubuh. Enzim banyak terdapat dalam makanan
segar karena enzim sangat sensitif terhadap panas dan akan rusak dalam proses pemasakan dan
pasteurisasi.enzim adalah biokatalisator spesifik yang bergabung dengan koenzim ( vitamin dan
mineral ) yang menjalankan roda kehidupan melalui metabolisme agar tubuh dapat berfungsi
dengan baik.
4. Asam Amino: Asam amino dapat didefinisikan sebagai kumpulan besar satuan organik, yang
mewakili produk akhir dari mata rantai protein. Pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi semuanya
bergantung pada protein, dan protein sangat bergantung pada tersedianya asam amino. Asam amino
terbagi dalam 2 kelompok besar yaitu asam amino esensial (asam amino yang tidak bisa disintesa
oleh tubuh) dan asam amino non esensial (asam amino yang dapat disintesa olah tubuh).
5. Hormon: Hormon adalah suatu zat kimia yang diproduksi tubuh secara spesifik dan berperan
mengatur berbagai proses fisiologis tubuh yang menentukan siapa kita, dimulai dari pertumbuhan,
reproduksi metabolisme yang membuat kita tetap hidup. Hormon juga membedakan jeni kelamin
kita. Hormon dikelompokkan dalam 3 kategori besar yaitu : (1) hormon seks (termasuk hormon
pertumbuhan dan penuaan), (2) hormon metabolisme (yang mengatur perubahan makanan menjadi
bahan bakar) dan (3) hormon stres (yang mengendalikan respon tubuh terhadap rangsangan yang
kita terima).
4
6. Herba: Pengobatan herba adalah cara pengobatan yang aman dan efektif dengan menggunakan
bahan – bahan dari tanaman. Pengobatan herba merupakan sistem pengobatan holistik yang
mengarah pada usaha mengembalikan mekanisme tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
7. Antioksidan: Antioksidan adalah segala bentuk substansi yang pada kadar rendah secara
bermakna dapat mencegah atau memperlambat proses oksidasi (proses dimana terjadi pengurangan
atau pemindahan jumlah elektron dalam reaksi kimia). Jenis antioksidan yang beredar di pasaran
adalah vitamin C, vitamin E, koenzim Q10, N-asetilsistein (NAC), dan beta karoten.
8. Probiotik: Probiotik membantu proses pencernaan dengan cara memecah makanan menjadi
komponen – komponen individualnya seperti lemak, asam amino, karbohidrat, vitamin, mineral
agar bisa diserap oleh tubuh. Probiotik juga meningkatkan penyerapan mineral, mensintesa
mikrontrien terutama vitamin B2, B6, B12, K, Biotin, dan Asam folat. Probiotik mengaktifkan
sistem kekebalan umum dan yang penting berperan dalam mencegah dan membatasi pertumbuhan
bakteri patogen yang jahat. (Vitahealth, 2006).
2.4 Pembagian Jenis Suplemen
2.4.1 Vitamin (Bruyne, 2008)
a. Vitamin A (retinol)
Membantu daya penglihatan ( malam dan warna ), dan mempertahankan kesehatan kulit
dan rambut. Dosis RDA untuk pria 1000 IU dan wanita 800 IU sehari. Untuk mengatasi
ganggan penyakit tertentu, misalnya infeksi atau peradangan, digunakan dalam dosis
tinggi 5000 IU sehari selama infeksi, tetapi tidak lebih dari satu bulan pemakaian.
b. Vitamin B1 (thiamin)
Memelihara fungsi saraf, mengoptimalkan aktifitas kognitif dan fungsi otak, membantu
proses metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan mengatur sirkulasi dan fungsi darah.