Top Banner
Paper Pengauditan 1 Enron Case: The Crime, Scandal, and ControversyDisusun oleh: 1. Rizal Helga S.F. 10 / 297127 / EK / 17895 2. Maylia Nur R. 10 / 297235 / EK / 17912 3. Nitiya Aryanti 10 / 297805 / EK / 17950 4. Sita Uswatun K. 10 / 299625 / EK / 18039
28
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: paper Audit - Enron Case

Paper Pengauditan 1

“Enron Case: The Crime, Scandal, and Controversy”

Disusun oleh:

1. Rizal Helga S.F. 10 / 297127 / EK / 178952. Maylia Nur R. 10 / 297235 / EK / 179123. Nitiya Aryanti 10 / 297805 / EK / 179504. Sita Uswatun K. 10 / 299625 / EK / 180395. Ratna Yudhiyati 10 / 302221 / EK / 180716. Yuanda Sari 10 / 302605 / EK / 18087

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNISUNIVERSITAS GADJAH MADA

2012

Page 2: paper Audit - Enron Case

1

Page 3: paper Audit - Enron Case

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akuntansi, pada dasarnya merupakan sebuah jasa penyedia informasi

berupa laporan keuangan yang akan digunakan sebagai alat pengambilan

keputusan yang melaui berbagai tahap atau proses yang panjang. Sementara

pengauditan meupakan proses asersi, pencocokan antara laporan keuangan

dengan standar (kriteria) yang dilakukan secara sistematis dan objektif, yang

melalui tahapan atau proses yang lebih panjang dan lebih kompleks.

Proses atestasi yang dilakukan dalam pengauditan haruslah reliable,

relevant, dan objective. Reliable mengacu pada independensi dan less

judgement. Relevant mengacu pada tujuan pengauditan yang dapat diprediksi

dan digunakan untuk mengevaluasi. Sedangkan objective mengarah kepada

sifat netral, tidak memihak, tidak bias, tidak berprasangka/menduga-duga,

dan mampu menghasilkan suatu fakta.

Kasus yang terdapat di Perusahaan Enron merupakan salah satu

kontroversi dalam proses atestasi dalam pengauditan. Proses pengauditan

yang seharusnya indenden, namun dalam kasus Enron justru terdapat banyak

keganjilan-keganjilan yang dilakukan oleh auditor eksternalnya, yaitu Arthur

Andersen. Fakta yang sesungguhnya terjadi di Perusahaan Enron kemudian

mencuat pada akhir tahun 2001, yang menyebabkan kehancuran Arthur

Andersen dan ketidakpercayaan publik terhadap independensi auditor

menurun drastis.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa peran auditor internal maupun auditor eksternal dalam kebangkrutan

Perusahaan Enron?

2. Apa saja kesalahan atau pelanggaran prinsip yang telah dilakukan oleh

auditor eksternal dalam kasus Enron?

3. Apa saja dampak kasus Enron terhadap aturan akuntansi maupun audit?

2

Page 4: paper Audit - Enron Case

1.3. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui peran auditor, baik dari pihak auditor internal maupun auditor

eksternal dalam hal kebangkrutan Perusahaan Enron.

2. Mengetahui kesalahan atau pelanggaran prinsip yang dilakukan oleh

auditor eskternal dalam kasus Enron.

3. Mengetahui dampak dari kasus yang menimpa Enron baik dari segi

akuntansi juga audit.

3

Page 5: paper Audit - Enron Case

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Hubungan antara akuntansi dan audit

Akuntansi melibatkan proses mengidentifikasi, mengukur, merekam,

mengklasifikasi, meringkas, dan melaporkan kejadian-kejadian yang

mempengaruhi suatu entitas dalam laporan keuangan. Manajemen

bertanggung jawab untuk melaporkan dan mengungkapkan peristiwa dan

transaksi dalam laporan keuangannya. Audit melibatkan bukti terkumpul

untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan disajikan

secara wajar dalam semua hal yang material. Auditor bertanggung jawab

untuk laporan mereka pada penyajian secara wajar dalam laporan keuangan.

2.2 Sepuluh standar auditing

Standar auditing yang dibagi menjadi tiga kelompok: standar umum,

standar lapangan kerja, dan standar pelaporan.

● Poin-poin standar umum auditor

1. pelatihan teknis dan kecakapan

2. independensi

3. perhatian secara profesional

● Poin-poin standar pekerjaan lapangan

1. perencanaan audit

2. evaluasi entitas dan lingkungannya, termasuk pengawasan internal

3. memperoleh cukup, bukti yang kompeten

● Poin-poin standar pelaporan

1. apakah laporan keuangan sesuai dengan GAAP

2. apakah prinsip akuntansi yang digunakan adalah sesuai dengan yang

digunakan pada tahun-tahun sebelumnya

3. kecukupan pengungkapan

4. ekspresi pendapat oleh auditor

4

Page 6: paper Audit - Enron Case

2.3 Tanggung jawab auditor yang disampaikan melalui laporan audit.

Auditor harus menggunakan pertimbangan profesional ketika

membuat keputusan mengenai pemilihan bukti untuk mendukung pendapat

atas laporan keuangan. Membahas tanggung jawab auditor untuk mendeteksi

dan melaporkan baik penipuan dan tindakan ilegal. Tanggung jawab tahunan

auditor untuk mengevaluasi sistem entitas pengendalian internal dan ketika

keraguan substansial timbul, tentang apakah suatu entitas adalah

mempertahankan kelangsungan hidupnya.

A. Reasonable asurance

Konsep keyakinan memadai menyiratkan audit yang melibatkan tes

dan juga menyiratkan bahwa laporan keuangan manajemen mencakup

perkiraan akuntansi dan tidak tepat.

B. Mendeteksi dan melaporkan penipuan

Pengguna laporan keuangan mengharapkan auditor untuk mencari dan

mendeteksi penipuan. Penipuan, bagaimanapun, adalah tindakan curang yang

menyebabkan salah saji material dalam laporan keuangan keuangan

statements. Sudah merupakan tugas auditor untuk mendeteksi kemungkinan-

kemungkinan itu. Fraudulent mungkin melibatkan tindakan seperti:

● Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen

pendukung dari mana laporan keuangan disusun.

● Keliru dalam, atau kelalaian yang disengaja dari, laporan keuangan

peristiwa, transaksi, atau informasi penting lainnya.

● Disengaja kesalahan penerapan prinsip akuntansi yang berkaitan dengan

jumlah, cara klasifikasi, presentasi, atau pengungkapan.

Auditor juga memiliki tanggung jawab untuk mengkomunikasikan

penemuan penipuan kepada manajemen dan mungkin kepada orang lain.

tanggung jawab utama auditor untuk mengkomunikasikan penemuan

penipuan adalah sebagai berikut:

● Setiap kali auditor menentukan bahwa ada bukti bahwa bahkan penipuan

kecil ada, masalah ini harus dibawa ke perhatian manajemen, umumnya

5

Page 7: paper Audit - Enron Case

setidaknya satu tingkat lebih tinggi daripada tingkat di mana penipuan

terjadi.

● Setiap penipuan yang melibatkan manajemen senior, dan penipuan yang

dilakukan pada setiap tingkat yang menyebabkan salah saji material atas

laporan keuangan, harus dilaporkan oleh auditor secara langsung kepada

komite audit atau dewan direksi.

● Auditor umumnya dilarang oleh kewajiban etis dan hukum untuk

mengungkapkan penipuan luar Entitas. Namun, auditor mungkin

diperlukan untuk melakukannya:

1. Dalam menanggapi surat perintah pengadilan pengadilan

2. Dalam menanggapi SEC ketika auditor telah ditarik atau telah dipecat

dari pertunangan, atau ketika auditor telah melaporkan penipuan atau

tindakan ilegal (didefinisikan di bawah) kepada komite audit atau

dewan direksi dan komite atau dewan gagal untuk mengambil tindakan

yang tepat.

● Untuk auditor pengganti yang membuat pertanyaan sesuai dengan

persyaratan audit untuk entitas yang menerima bantuan keuangan

pemerintah.

C. Mendeteksi dan melaporkan tindakan ilegal

Tindakan ilegal mengacu pada tindakan seperti pembayaran suap,

pembuatan sumbangan politik ilegal, dan pelanggaran undang-undang khusus

lainnya dan peraturan pemerintah. Akan tetapi, tidak semua tindakan ilegal

masuk dalam ranah pengawasan auditor. Oleh karena itu, kewajiban auditor

hanya mendeteksi tindakan ilegal yang dapat mempengaruhi kualitas

informasi keuangan.

D. Evaluasi pengendalian internal

Tanggung jawab auditor untuk (1) mengevaluasi pengendalian

internal atas pelaporan keuangan dan (2) melaporkan evaluasi ini kepada

pemegang saham dan pengguna laporan keuangan lainnya berbeda untuk

perusahaan publik versus perusahaan swasta.

6

Page 8: paper Audit - Enron Case

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Profil Perusahaan

A. Profil Enron Corporation

Enron merupakan suatu perusahaan yang bergerak di sektor energi

yang didirikan pada tahun 1985 di Omaha, Nebraska dan berpusat di

Houston, Texas, Amerika Serikat oleh Kenneth Lay. Pada awalnya, yaitu

tahun 1930 Enron dikenal dengan nama Natural Gas Company, bagian dari

Northern American Power ang Light Company, Lone Star Gas Company, dan

United Lights and Railways Corporation.

Sebelum masa kebangkrutannya, Enron merupakan perusahaan yang

sangat terkenal terutama di bidang gas alam, listrik, bubur kertas dan kertas,

serta komunikasi dengan jumlah penghasilan yang mencapai $101 Miliar

pada tahun 2000. Bahkan, Fortune menobatkan Enron sebagai “Perusahaan

Amerika Paling Inovatif” selama 6 tahun berturut-turut.

Enron memproduksi lebih dari 30 jenis produk, future contract untuk

beberapa komoditi seperti gula, kopi dan daging, serta jasa pelayanan

pengelolaan resiko dan modal baik yang diperdagangkan secara konvensional

maupun secara online.

B. Profil Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen

Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen merupakan salah satu firma

akuntansi terbesar di Amerika Serikat yang berdiri sejak 1913. Kantor

Akuntan Publik tersebut termasuk dalam “The Big Five” bersama dengan

PricewaterhouseCoopers, Deloitte, Ernst & Young, dan KPMG. Arthur

Andersen menjadi auditor eksternal Enron sekaligus konsultan

manajemennya dengan bayaran $5 juta untuk biaya audit dan $50 juta untuk

biaya konsultasi. Hal inilah yang menyebabkan konflik kepentingan ditubuh

Arthur Andersen sendiri, karena pembayaran atas jasa yang dilakukannya

terlampau besar, sehingga memunculkan kurangnya independensi dalam

proses pengauditan laporan keuangan Enron.

7

Page 9: paper Audit - Enron Case

3.2 Kronologi Kebangkutan Enron

Pada bagian sebelumnya sudah dibahas tentang profil Enron sebagai

salah satu perusahaan terkemuka di bidang energi. Prestasi ini membuat

Enron dianggap sebagai salah satu blue chip stock di semua bursa efek

dimana ia terdaftar. Pertanyaan yang muncul mungkin adalah bagaimana

sebuah perusahaan yang memiliki prestasi baik dapat bangkrut dengan cepat.

Akan lebih mudah bagi kita memahami hal ini jika kita mengetahui alur

skandal Enron ini. Berikut adalah kronologi kebangkrutan Enron.

Pada tahun 1985, Houston Natural Gas bergabung dengan InterNorth,

sebuah perusahaan gas alam yang berbasis di Omaha, Neb, membentuk

perusahaan modern bernama ENRON. ENRON bergerak dalam bidang

listrik, gas alam, dan perusahaan komunikasi dan Kenneth Lay ditunjuk ketua

dan kepala eksekutif Enron. Enron mulai perdagangan komoditas gas alam

pada tahun 1989. Selama bertahun-tahun, perusahaan ini menjadi pedagang

gas alam terbesar di Amerika Utara dan Inggris.

Pada bulan Agustus 2000, ENRON mengumumkan harga sahamnya

yang mencapai $90,56 dolar dan merupakan harga saham tertinggi sejak

ENRON berdiri lima tahun sebelumnya.

Gambar 3.1 Kenaikan Nilai Saham Enron

Ternyata, pada Agustus 2001, Jeffrey Skilling mengundurkan diri dari

jabatan sebagai CEO di perusahaan ENRON. Pada bulan tersebut juga saham

perusahaan ini mengalami penurunan yang sangat drastic dari $90,56 menjadi

tidak lebih dari setengahnya.

8

Page 10: paper Audit - Enron Case

Gambar 3.2 Penurunan Drastis Nilai Saham Enron

Sherron Watkins, wakil CEO Kenneth Lay, sempat memperingatkan

Lay bahwa perusahaan mungkin akan mengalami masalah yang sangat serius

pada bidang akuntansi perusahaan. Ia juga mempertanyakan mengapa

ENRON mendorong mereka untuk membeli saham perusahaan dan mencegah

karyawannya menjual saham mereka.

Pada Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan kuarter

ketiga. Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah

meningkat menjadi $393 juta, naik $100 juta dibandingkan periode

sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, menyebutkan bahwa Enron secara

berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Ia juga tidak

menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus (special

accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya

menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para

analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1

miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh

perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.

Akhir Oktober 2001, ENRON mengungkapkan bahwa perusahaan

sedang dalam penyelidikan resmi oleh Securities and Exchange Commission

dan telah membentuk panitia khusus untuk menangani masalah yang terjadi.

Pengungkapan tersebut menyebabkan saham ENRON turun hampir dua

pertiga, saham turun kembali menjadi $ 13,90. Satu jam kemudian, saham

turun 75 sen menjadi $ 13,15.

Pada 14 Maret 2002, departemen kehakiman Amerika memvonis KAP

Andersen bersalah atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses

9

Page 11: paper Audit - Enron Case

peradilan karena telah menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang di

selidiki. KAP Andersen saat itu mungkin menjadi sorotan setelah

mengungkapkan tentang dokumen yang berkaitan dengan kebangkrutan

ENRON. Perusahaan-perusahaan yang dulunya menjadi partner dari

Andersen, satu per satu menghentikan kerjasama mereka dan berpindah ke

KAP lainnya.

Pada 8 April 2002, seorang partner KAP Andersen, David Duncan,

yang bertindak sebagai penanggungjawab audit Enron mengaku bersalah atas

tuduhan melakukan hambatan proses peradilan dan setuju untuk menjadi

saksi kunci dipengadilan bagi kasus KAP Andersen dan Enron.

Pada akhirnya, ENRON bangkrut dengan harga saham hanya 26 sen

per lembar saham dan juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen

bersalah telah melakukan hambatan terhadap proses peradilan.

3.3 Peran Auditor Internal maupun Eksternal dalam Kasus Enron

Enron telah memanipulasi laporan keuangannya agar kinerja

perusahaan terlihat bagus. Salah satu awal pengungkapan fakta ini adalah

ketika Sherron Watskin, salah satu eksekutif Enron melaporkan praktek tidak

terpuji itu.

Dari laporan itu maka yang pertama kali dipersalahkan adalah auditor

eksternal Enron, Arthur Andersen, karena dinilai ikut membantu proses

rekayasa keuangan tingkat tinggi itu. Peran yang dilakukan oleh Andersen

selaku auditor adalah dia mengetahui bagaimana manajemen Enron memark-

up laporan tersebut, tetapi Andersen justru menghancurkan berkas-berkas

pengauditan yang ada. Hal ini tentu saja menghambat penyelidikan karena

bukti-bukti laporan audit menjadi sedikit. Selain itu, Andersen juga dituduh

tidak independen dalam melakukan proses audit karena adanya konflik

kepentingan.

Karena peran auditor internal Enron juga adalah Andersen, dapat

dipahami bahwa semua masalah di atas juga terjadi. Kondisi audit internal

Enron juga semakin buruk karena komite audit yang ada tidak berfungsi

sebagaimana mestinya. Komite audit hanya bertemu selama beberapa jam

setiap tahun walaupun sebenarnya ada banyak masalah yang harus

10

Page 12: paper Audit - Enron Case

dibicarakan. Selain itu, komite audit juga tidak dapat bertanya dengan bebas

kepada pihak manajemen karena adanya berbagai tekanan.

3.4 Berbagai Kesalahan yang Dilakukan Oleh Auditor Eksternal dalam

Kasus Enron

Para pengguna laporan keuangan seringkali tergantung kepada laporan

auditor independen dalam menilai laporan keuangan sebuah perusahaan.

Ketergantungan ini muncul karena seringkali laporan keuangan perusahaan

cukup rumit dan memakan waktu untuk dipahami. Oleh karena itu, sudah

seharusnya auditor memberikan jaminan kepada setiap pengguna laporan

keuangan ketika ia mengeluarkan sebuah laporan audit independen sesuai

dengan standar.

Pada pembahasan ini kita akan membahas bagaimana Arthur

Andersen, dahulu satu dari Big 5 kantor akuntan publik di dunia, melanggar

hak para pengguna laporan keuangan Enron karena telah memberikan

jaminan palsu dalam laporan auditor independen mereka. Berikut adalah

beberapa jaminan penting yang seharusnya diberikan, tetapi ternyata tidak

dipenuhi oleh Arthur Andersen sehubungan dengan kasus Enron.

A. Independensi Auditor

Independensi adalah jaminan pertama dan utama yang harus diberikan

oleh auditor independen. Para pengguna laporan keuangan mempercayai

penilai auditor karena jaminan bahwa auditor bertindak secara independen

sehingga penilaian yang mereka berikan seharusnya objektif.

Namun, pada kenyataannya Arthur Andersen ternyata tidak menjaga

independensi antara pihak mereka dengan pihak Enron. Ketidakpercayaan

terhadap independensi Arthur Andersen ini dilandasi oleh beberapa fakta

yang terungkap ataupun kegiatan yang dilakukan oleh Arthur Andersen

sendiri. Berikut adalah beberapa alasannya.

Peran Arthur Andersen sebagai konsultan, auditor eksternal, dan auditor

internal Enron. Penerimaan Andersen dari jasa audit terhadap Enron

ternyata hanya sebesar kurang dari 30% keseluruhan penerimaan yang

11

Page 13: paper Audit - Enron Case

diperoleh Andersen dari Enron. Sisa 70% ternyata berasal dari jasa

konsultan.

Auditor seharusnya independen dalam menilai laporan keuangan

perusahaan. Pertanyaannya: apakah Andersen dapat bersikap independen

dalam menilai laporan keuangan Enron yang dihasilkan dari jasa Andersen

sendiri sebagai konsultan. (Cunningham & Harris, 2006)

Langkah Arthur Andersen menghancurkan berbagai dokumen yang

berhubungan dengan proses audit terhadap Enron. Perintah penghancuran

dokumen ini dicetuskan pada pertemuan di kantor Houston yang diadakan

pada 23 Oktober 2001, sehari setelah Enron menyatakan bahwa S.E.C.

telah memulai investigasi mereka. (Oppel, 2002)

Memang tidak ada aturan yang baku tentang berapa lama sebuah kantor

akuntan publik seharusnya menyimpan dokumen mereka. Akan tetapi,

seharusnya mereka tetap menyimpannya selama beberapa tahun.

Penghancuran dokumen yang merupakan barang bukti dari sebuah kasus

adalah sebuah perbuat yang ilegal. (Kadlec, et al., 2002)

B. Jaminan yang Wajar (Reasonable Assurance)

Salah satu tanggung jawab auditor yang terpenting dalam melakukan

audit adalah memberikan jaminan yang wajar bahwa laporan keuangan

tersebut bebas dari kesalahan yang materiil. Perlu dicatat di sini bahwa

auditor memberikan jaminan tentang ketiadaan kesalahan materiil, berarti

mungkin saja masih ada kesalahan-kesalahan immateriil yang terlewat dari

pemeriksaan auditor.

Dalam kasus Enron, laporan auditor independen yang dikeluarkan

oleh Arthur Andersen ternyata tidak dapat memberikan jaminan tersebut.

Berikut adalah deskripsinya.

Laporan auditor independen yang disertakan pada Laporan Keuangan

Enron Tahun 2000 menyatakan bahwa Arthur Andersen memberikan opini

Wajar Tanpa Pengecualian dengan bahasa penjelasan untuk Enron

(unqualified opinion with explanatory). Laporan ini tertanggal 23 Februari

2001. Lalu, seperti yang kita ketahui pada tanggal 16 Oktober 2001 Enron

melaporkan kerugian pada kuartal ketiga sebesar US$ 638 juta, dimana

12

Page 14: paper Audit - Enron Case

US$586 juta adalah restatement laporan keuangan lima tahun ke belakang

(Roach, 2006). Potongan laporan auditor independen Enron tahun 2000

tercantum di bawah ini.

Gambar 3.3 Potongan Laporan Auditor Independen Enron tahun 2000 berkenaan dengan reasonable assurance

Sebelum kepercayaan investor mulai goyah, Andersen menyatakan

bahwa berbagai kesalahan yang dilakukan Enron adalah kesalahan immateriil.

Pernyataan ini akhirnya terbantahkan bersama dengan pengumuman Kuartal

Ketiga tahun 2001 oleh Enron. Deskripsi di atas menjabarkan dengan jelas

bagaimana Arthur Andersen telah memberikan jaminan yang keliru pada

laporan auditor independen yang dikeluarkan. Kasus ini memberikan contoh

saat auditor gagal memberikan reasonable assurance pada pengguna laporan

keuangan.

C. Mendeteksi dan Melaporkan Fraud

Tanggung jawab lain auditor yang diharapkan oleh pengguna laporan

keuangan adalah mendeteksi dan terutama melaporkan fraud yang mungkin

dilakukan oleh manajemen perusahaan. Salah satu kategori fraud yang

seharusnya masuk dalam lingkup pengawasan auditor adalah kemungkinan

Tanggung jawab ini juga yang ternyata gagal dipenuhi oleh Arthur Andersen

dalam kasus Enron.

13

Page 15: paper Audit - Enron Case

Berikut adalah beberapa perlakukan akuntansi yang ternyata memiliki

kecenderungan dimanfaatkan Enron sehingga menjadi fraud.

Mark-to-market accounting

Enron memperdagangkan future contract atas komoditasnya dan

mengklasifikasikannya sebagai derivatif. Dengan Mark-to-market

accounting, derivatif tersebut dinilai tidak dengan nilai historisnya,

melainkan nilai wajarnya.

Enron dapat memanipulasi ini dengan mudah karena ketiadaan

pasar aktif untuk kontrak dengan jangka waktu lebih dari 20 tahun seperti

yang dimiliki Enron. Akibatnya, Enron dapat mengestimasi nilai derivatif

dengan sesuai keinginan. Selain itu, Enron juga mengakui penerimaan dari

keseluruhan masa kontrak tersebut di awal masa kontrak, tepat setelah

tanda tangan kontrak. Akibatnya, penerimaan yang dicatat Enron terlalu

tinggi.

Langkah yang dilakukan Enron terhadap komoditasnya seperti

yang dijabarkan di atas memang telah disetujui oleh SEC. Akan tetapi, ada

sebuah lubang yang tidak tereksploitasi. Penerapan mark-to-market

accounting menuntut dilakukannya pengakuan kerugian dan penurunan

nilai jika kondisi pasar tidak sesuai dengan harapan. Akan tetapi, Enron

menunda atau menolak untuk melakukan penyesuaian tersebut. Andersen

tidak mempertanyakan langkah ini maupun menyampaikannya pada

pengguna laporan keuangan. (Cunningham & Harris, 2006)

Laporan Keuangan sehubungan dengan Spesific Purpose Entity (SPE)

Enron memiliki banyak SPE yang didirikan dengan berbagai

tujuan. Beberapa memang dimaksudkan sebagai sarana manajemen resiko,

tetapi lebih banyak yang digunakan sebagai sarana manipulasi laporan

keuangan.

Beberapa manipulasi yang dilakukan oleh Enron berhubungan

dengan konsep entitas, yakni tentang bagaimana hubungan antara Enron

dengan SPE-nya. Kenyataannya Enron melakukan banyak manipulasi.

Pertama, Enron tidak mengakui utang SPE padahal utang tersebut

digunakan untuk keuntungan Enron. Kedua, Enron mentransfer kerugian

14

Page 16: paper Audit - Enron Case

investasi yang terjadi kepada SPE-SPE. Ketiga, masalah related-party

transaction yang digunakan Enron untuk meningkatkan penerimaannya.

(Cunningham & Harris, 2006)

D. Evaluasi terhadap Kontrol Internal

Tugas auditor sehubungan dengan penilaian terhadap kontrol internal

perusahaan adalah menilai sejauh apa sistem akuntansi klien dapat

diandalkan. Hasil penilaian ini seharusnya disampaikan oleh auditor pada

Laporan Auditor Independen sehingga pengguna laporan keuangan dapat

mengetahui sebaik apa sistem akuntansi perusahaan sehingga mereka dapat

mengambil keputusan yang mereka butuhkan. Sayangnya, dalam kasus Enron

lagi-lagi Arthur Andersen gagal memberikan jaminan kepada pengguna

laporan keuangan tentang kontrol internal Enron. Untuk membahasnya lebih

lanjut berikut adalah potongan Laporan Auditor Independen tentang Kontrol

Internal Enron tahun 2000.

Gambar 3.4 Potongan Laporan Auditor Independen untuk Kontrol Internal Enron tahun 2000

15

Page 17: paper Audit - Enron Case

Potongan laporan di atas menunjukkan bahwa Arthur Andersen

memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified opinion) terhadap

kontrol internal Enron. Kenyataannya, Enron memiliki banyak kelemahan

dalam kontrol internal mereka. Dua kelemahan yang paling serius adalah

tidak bebasnya CFO dari konflik kepentingan dan kebohongan tentang

kontrol internal SPE yang ternyata nyaris tidak berfungsi.

Selain itu, ternyata masih ada banyak kelemahan lain, seperti

lemahnya kontrol terhadap kas kecil, utang off-the-balance-sheet yang

berlebihan, dan masih banyak lagi. Sekali lagi, Andersen memilih untuk

mengabaikan semua kelemahan ini.

E. Evaluasi terhadap Kemampuan Keberlangsungan Perusahaan (going concern)

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Laporan Auditor Independen

yang dikeluarkan Andersen memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian

pada laporan keuangan Enron tahun 2000. Pengguna laporan keuangan yang

mendapatkan informasi ini pastinya beranggapan bahwa Enron memiliki

kemampuan untuk terus melanjutkan usahanya, setidaknya sampai satu tahun

ke depan.

Sayangnya, seperti yang kita ketahui, Enron mengumumkan telah

menunjukkan tanda-tanda ketidakberesan selama tahun 2001 dan akhirnya

mengumumkan kebangkrutan pada 2 Desember 2001. Permasalahan seperti

ini tentunya merupakan muara dari berbagai permasalahan keuangan yang

dihadapi Enron sejak tahun-tahun sebelumnya. Sayangnya, Andersen tidak

memberikan peringatan tentang kemungkinan kebangkrutan yang dihadapi

Enron, bahkan menjamin kemampuan keberlangsungannya. Sekali lagi,

Andersen tidak memberikan jaminan yang seharusnya diberikan oleh auditor.

Namun, ada hal menarik yang dapat kita bahas tentang masalah ini.

Berikut adalah potongan Laporan Auditor Independen Enron tahun 2000.

16

Page 18: paper Audit - Enron Case

Gambar 3.3 Potongan Laporan Auditor Independen Enron tahun 2000 berkenaan dengan Going Concern ability

Bagian menarik dapat dilihat pada paragraf penjelasan pada Laporan

Auditor Independen ini. Auditor menginformasikan bahwa kita perlu

memperhatikan beberapa bagian, yakni perilaku akuntansi terhadap kos

proyek dan beberapa kontrak terkait transaksi energi dan manajemen resiko

perusahaan. Seperti yang sudah dijelaskan panjang-lebar sebelumnya pada

bahasan fraud yang dilakukan Enron, masalah-masalah tersebut adalah

beberapa masalah utama pada manipulasi laporan keuangan Enron. Menarik

mempertimbangkan kemungkinan bahwa Andersen mencoba

menginformasikan masalah-msalah utama yang dihadapi oleh Enron, tetapi

tetap memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian.

3.5 Pengaruh Kasus Enron terhadap Dunia Akuntansi dan Pengauditan

17

Page 19: paper Audit - Enron Case

BAB IV

SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, ada beberapa kesimpulan yang dapat

diambil:

1. Auditor eksternal Enron adalah Arthur Andersen. Kesalahn utama yang

mereka lakukan adalah membiarkan praktek manipulasi akuntansi yang

dilakukan oleh Enron dan memberikan jaminan palsu kepada para pengguna

laporan keuangan lewat laporan auditor independen yang mereka keluarkan.

Auditor internal Enron tidak dapat berfungsi dengan baik karena Andersen

sendiri juga berperan sebagai auditor internal dan tidak berjalannya Komite

Audit Enron.

2. Salah satu pelanggaran yang dilakukan Enron adalah memberikan tidak

mampu memberikan jaminan standar kepada para pengguna laporan keuangan

Enron. Padahal, pemberian jaminan tersebut adalah salah satu tugas terpenting

auditor.

3. Kasus Enron ini membuat pengawasan dan penerapan aturan audit dan

akuntansi menjadi semakin kuat. Terutama dengan dengan Sarbanes-Oxley

Act.

18

Page 20: paper Audit - Enron Case

DAFTAR PUSTAKA

Boynton, W. C., & Johnson, R. N. (2006). Modern Auditing, 8th edition. John Wiley & Son.

Cunningham, G. M., & Harris, J. E. (2006). Enron and Arthur Andersen; The Case of the Crooked E and the Fallen E. Global Perspectives on Accounting Education, Vol.3 , 27-48.

Kadlec, D., Weisskopf, M., Zagorin, A., Carney, J., Thomas, C. B., Baumohl, B., et al. (2002, January 13). Enron: Who's Accountable? Retrieved September 14, 2012, from Time: http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,1001636,00.html

Oppel, R. A. (2002, January 16). ENRON'S COLLAPSE: THE OVERVIEW; ARTHUR ANDERSEN FIRES AN EXECUTIVE FOR ENRON ORDERS. Retrieved September 14, 2012, from New York Times: http://www.nytimes.com/2002/01/16/business/

Roach, B. (2006, November 1). Enron Corporation. Retrieved September 14, 2012, from Eoearth: http://www.eoearth.org/article/Enron_Corporation

19