PANTI SOSIAL BINA REMAJA DI MAKASSAR SKRIPSI PERANCANGAN Tugas Akhir - 477D5106 Periode II Tahun 2014 – 2015 Sebagai Persyaratan Untuk Ujian Sarjana Arsitektur Oleh: ANDI.RIO SETIAWAN D511 10 270 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2014
23
Embed
PANTI SOSIAL BINA REMAJA DI MAKASSARdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...PANTI SOSIAL BINA REMAJA DI MAKASSAR SKRIPSI PERANCANGAN Tugas Akhir - 477D5106 Periode II
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PANTI SOSIAL BINA REMAJA DI MAKASSAR
SKRIPSI PERANCANGAN Tugas Akhir - 477D5106
Periode II Tahun 2014 – 2015
Sebagai Persyaratan Untuk Ujian Sarjana Arsitektur
Oleh:
ANDI.RIO SETIAWAN
D511 10 270
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan berkahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan
penulisan ini sebagai syarat dalam menempuh ujian akhir pada Fakultas
Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Hasanuddin.
Adapun judul yang saya pilih ialah :
PANTI SOSIAL BINA REMAJA DI MAKASSAR
Penulisan ini merupakan skripsi yang akan dipakai sebagai kerangka
dasar perencanaan fisik pada tahap Studio Perancangan Tugas Akhir.
Saya menyadari sepenuhnya akan berbagai kekurangan yang masih
terdapat pada penulisan ini, untuk itu berbagai saran dan kritik yang
membangun akan saya terima dengan lapang dada demi penyempurnaan
penulisan ini, sehingga dapat berguna sepenuhnya bagi semua yang
membutuhkannya sebagai landasan pemikiran bagi penelitian selanjutnya.
Rampungnya penulisan ini tidak terlepas dari berbagai kegiatan yang
telah saya jalani sejak awal perkuliahan hingga ke tahap akhir, dan
selama itu pula berbagai bantuan dari berbagai pihak telah saya terima.
Untuk itu izinkanlah saya untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya dari lubuk hati saya yang paling dalam kepada :
1. Bapak Ir. H. Muh. Syavir Latief., M.Si selaku pembimbing I dan Ibu
Imriyanti, ST., MT selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan arahan dan bimbingan.
2. Bapak Prof. Baharuddin Hamzah, ST., M. Arch., PhD selaku Ketua
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
iv
3. Bapak Dr. Eng. Abdul Mufti Radja, ST., MT selaku Kepala
Laboratorium Perancangan Studio Akhir Jurusan Arsitektur.
4. Ibu Ir. Ria Wikantari Rosalia M. Arch., PhD selaku penasehat
akademik.
5. Bapak dan Ibu dosen di Jurusan Arsitektur serta seluruh staf dan
karyawan Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
6. Ayahanda tercinta Irhang Andi.Bolle dan Ibunda Masati tercinta atas
kasih sayang, perhatian, doa dan dukungan yang tiada hentinya serta
mengerti cara membesarkan seorang Arsitek.
7. Saudaraku, Andi.Riskal yang telah banyak memberikan dukungan
dan bantuan doa selama ini.
8. Teman - teman seperjuangan di Jurusan Arsitektur angkatan 2010,
terima kasih atas segala dukungan, kebersamaan, doa, serta
bantuannya selama ini.
9. Teman – teman Studio akhir perancangan dan riset arsitektur dan pwk
periode II, atas dukungan dan semangat.
10. Teman – teman 10 CM dan Power Ranger, atas bantuan dan doa
serta keceriaan yang tak terlupakan.
Kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun sangat
di harapkan, dan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada
kita semua. Aamiin..
Wassalamu Aalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, Oktober 2014
Andi.Rio Setiawan
ABSTRAKSI
Perkembangan kota Makassar dengan jumlah penduduk dan
beberapa masalah perkotaan yang dimiliki salah satunya yaitu masalah
kesejahterahan sosialnya yakni permasalahan anak jalanan.
Di satu sisi mereka mencari nafkah dan mendapatkan pendapatan
(income) yang membuatnya dapat bertahan hidup dan menopang
kehidupan keluarganya. Namun disisi lain kadang mereka juga berbuat
hal-hal yang merugikan orang lain, misalnya berkata kotor, menggangu
ketertiban jalan, merusak dan lain lain. Selain itu permasalahna anak
jalanan juga sebagai objek kekerasan. Mereka merupakan kelompok
sosial yang sangat rentan dari berbagai tindakan kekerasan baik
fisik,emosi, seksual maupun kekerasan sosial.
Akibatnya Nampak fenomena dikota Makassar yang menunjukan
banyaknya anak jalanan, gelandagan, remaja yang putus sekolah (kurang
mampu) yang berada di jalan-jalan, dilokasi-lokasi pariwisata di kota
Makassar. Kehadiran mereka sering kali dianggap cermin kemiskinan
suatu kota atau kegagalan adaptasi kelompok orang tersebut terhadap
kehidupan perkotaan. Anak-anak atau remaja yang menjadi anak jalanan
atau gelandagan memiliki berbagai sebeb, bukan hanya berbagai faktor
kemiskinan sebagai penyebab utamanya, melainkan juga eksploitasi,
manipulasi, dan pengaruh lingkungan anak atau remaja tersebut.
Dampak dari kemiskinan yang mereka alami salah satunya adalah
kekurangan pendidikan dan jaminan kehidupan sosial yang selayaknya.
Dengan demikian butuh suatu tempat khusus untuk di bina dengan
harapan suatu saat dapat kembali ke masyarakat setelah menjalani
proses rehabilitasi dan perbaikan diri sehingga nantinya dapat
mensejahterahkan dirinya dan orang lain. Kehadiran wadah ini dapat
mengatasi permasalahan sosial yang dianggap cerminan kemiskinan kota.
Kata Kunci : Panti, Rehabilitasi, Remaja, Sosial
ABSTRACT
The development of Makassar city with a population and some urbanproblems that owned one of them is the problem of social kesejahterahanthe problems of street children.
On the one hand they make a living and earn revenue (income) whichmakes it able to survive and support their families. On the other handsometimes they also do things that harm others, for example, said gross,disturbing order roads, damage and others. Additionally permasalahnastreet children as well as objects of violence. They are very vulnerablesocial groups of the violent acts of physical, emotional, sexual and socialviolence.
As a result, the phenomenon appears in the city of Makassar, whichshows the number of street children, gelandagan, teenagers who drop outof school (needy) who are in the streets, location-tourism sites in the city ofMakassar. Their presence is often considered to be the mirror of poverty ina city or the failure of the group adaptation to urban life. Children oradolescents who become street children or gelandagan have varioussebeb, not only various factors of poverty as the main cause, but alsoexploitation, manipulation, and environmental influences such child oradolescent.
The impact of poverty they experience one of them is a lack ofeducation and proper social life assurance. Thus it took a special place inthe building with the hope to someday be able to return to society afterundergoing rehabilitation and repair themselves so that later can prosperthemselves and others. The presence of these containers can solve socialproblems is considered a reflection of urban poverty.
Keywords: Nursing, Rehabilitation, Youth, Social
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan Dan Sasaran Pembahasan ........................................... 5
D. Lingkup Pembahasan................................................................ 6
E. Metode Dan Sistematika Pembahasan ..................................... 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Uraian Panti Sosial Bina Remaja di Makassar .......................... 9
B. Tinjauan Panti Sosial ................................................................ 10
1. Pengertian Panti Sosial ........................................................ 10
2. Klasifikasi Panti Sosial ......................................................... 10
3. Fungsi dan Peranan Panti Sosial Bina Remaja ................... 11
4. Tinjauan Terhadap Pembinaan Remaja .............................. 12
C. Tinjauan Terhadap Panti Sosial Bina Remaja ........................... 20
1. Sistem dan Bentuk Pembinaan ............................................ 21
2. Bimbingan Kesejahteraan Sosial yang di Berikan ............... 21
3. Bentuk Arsitektur yang Mendukung Bangunan .................... 22
D. Studi Banding ............................................................................ 22
1. Panti Sosial Bina Remaja di Kabupaten Maros ................... 22
2. Panti Sosial Bina Remaja Samarinda .................................. 27
3. Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta .................. 29
4. Panti Sosial Bina Remaja Pamekasan ................................. 30
vi
BAB III TINJAUAN KHUSUS
A. Pendekatan Non Arsitektural ..................................................... 31
1. Tinjauan Kota Makassar ...................................................... 31
2. Tinjauan Non Fisik Kota Makassar ...................................... 34
3. Rencana Tata Ruuang Kota Makassar ................................ 37
B. Tinjauan Pengadaan PSBR di Kota Makassar .......................... 41
1. Kondisi Wadah Panti Sosial yang ada .................................. 41
2. Potensi Pengadaan PSBR di Kota Makassar ....................... 45
C. Peranan Panti Sosial BIna Remaja di Makassar ....................... 46
D. Tinjauan Kegiatan ..................................................................... 46
1. Pelaku Kegiatan .................................................................... 46
2. Pengelompokan Kegiatan ..................................................... 46
E. Status Kelembagaan Panti Sosial Bina Remaja ........................ 50
1. Status Kelembagaan ............................................................. 50
2. Hubungan Kelembagaan....................................................... 51
3. Struktur Organisasi ............................................................... 52
F. Pendekatan Arsitektural ............................................................ 52
1. Titik Tolak Pendekatan .......................................................... 52