Page 1
Pangan Fungsional dalam Pola Konsumsi Pangan
untuk Hidup Sehat, Aktif dan Produktif
Nurheni Sri Palupi
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Disampaikan pada “Kegiatan Apresiasi Pengembangan Pola Konsumsi Pangan” Hotel Royal-Bogor, 21-23 Maret 2013
Page 2
Topik Bahasan
Pengertian Pangan Fungsional Pengertian Pangan Fungsional
Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan Fungsional Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan Fungsional
Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional
Strategi Pengembangan Pangan Fungsional Strategi Pengembangan Pangan Fungsional
Pengertian Pangan Fungsional
Page 3
[email protected]
Defisiensi
Nutrien esensial
Penting untuk kesehatan
(sistem imun/kekebalan tubuh)
MODERN
DIETARY HABIT
Perbaikan sistem imun
Pangan
Fungsional
Pola Pangan
Page 4
“Let your food be your medicine; let your medicine be your food”
(Hippocrates)
� Modern diet � sangat kaya produk hewani
� Menyebabkan gangguan kesehatan
� Penyakit kardiovaskuler dan kanker
� Mengurangi konsumsi asal-hewani
� Meningkatkan konsumsi pangan asal-tanaman � untuk mendapatkan kesehatan optimal
Pola Pangan
Page 5
Penjualan Pangan Fungsional Global (% dari 2000 ritel per regional)
Source: HBP Consulting
Eropa Barat $17.0B
33.9%
Asia* $13.3B
26.5%
37.6% Amerika Utara
$18.9B
Industri Pangan Fungsional Global
*termasuk
Australia &
New Zealand
$ 50.2 Billion
Negara lain $1.0B
2.0%
Page 6
Profesional kesehatan • Hal yang baru • Mengenalkan pangan
sehat • Dukungan LSM
Penggerak pasar Pangfung
Kecepatan perkembangan pangan fungsional
Agen/distributor • Mencari kesempatan
berkembang
Konsumen • Kesadaran lebih sehat • Pengobatan alami • Populasi lansia
Pemerintah • Pedoman Pemerintah • Kerangka kerja
regulasi (klaim) • Biaya kesehatan tinggi
Page 7
Ingridien (parawit) Umum
Vitamin
Mineral
Serat Pangan
Parawit Baru
Fitosterol
Kolin
Isoflavon
merupakan ingridien yang sudah umum terdapat pada produk pangan sejak dulu
membantu melancarkan saluran pencernaan
mengurangi risiko aterosklerosis dan
penyakit jantung koroner.
penurunan kemampuan
kognitif pada usia lanjut
mengurangi risiko penyakit
jantung
Ingridien Pangan Fungsional
Page 8
Trend 2012 � ‘real food nutrition’
� Pencampuran berbagai jenis pangan untuk mendapatkan
manfaat kesehatan yang maksimum;
� Memilih pangan yang melekat dengan nilai gizinya
(misalnya kacang-kavcangan dan buah-buahan); dan
� Integrasikan suplemen pangan secara utuh seperti santan
ke dalam diet, dibandingkan dengan suplementasi vitamin.
10 Tren Pangan Fungsional 2012 Institute of Food Technologists (IFT)
“Konsumen lebih menginginkan mendapat zat gizi secara
alami, dibandingkan dengan pangan yang difortifikasi atau
diseplmentasi vitamin dan mineral"
Konsumen menginginkan zat gizi dari bahan pangan, bukan dari suplemen
Page 9
1. Gizi dari bahan pangan
2. Pengelolaan pilihan pangan (memilih yang sehat)
3. Bioavailabilitas (ketersediaan bagi tubuh)
4. Sumber protein
5. Berbasis tanaman (pangan nabati)
6. Makanan ringan (snack) bergizi
7. Risiko baru (pencegahan stroke, serangan jantung)
8. Bantuan pertama (sakit tenggorokan, sembelit & sulit tidur)
9. Anak-anak, dewasa dan lansia (untuk kelompok tertentu)
10. Minuman yang enak, sehat, dan alami
10 top tren pangan fungsional
Konsumen menginginkan zat gizi dari bahan pangan, bukan dari suplemen
Page 10
Wellness Foods Interface
Farmasetikal Pangan
Obat Suplemen Pangan
Kesehatan
Pangan Kesehatan
Pangan
Page 11
Manfaat Produk
Pangan menuju obat ...
Pe
rba
tasa
n R
eg
ula
si
Pengobatan
Drugs
Peningkatan keuntungan
Zat Gizi Kebugaran Proteksi/Penurunan Risiko
Pencegahan
Pangan
Pangan sehat/alami
Herbal
Suplemen
Pangan Fungsional
Pangan baru
Page 12
3/22/2013
Definisi
�Pangan Fungsional
�Suplemen pangan
�Nutrasetikal
�Fitokimia
Page 13
[email protected]
Definisi Pangan Fungsional
� Pangan fungsional adalah pangan segar atau olahan yang
memberikan manfaat terhadap kesehatan dan/atau dapat
pencegahan terhadap suatu penyakit, selain fungsi dasarnya
sebagai penyedia zat.
� Pangan fungsional merupakan pengembangan dari ilmu
pangan, dimana suatu pangan biasanya disertai dengan klaim
kesehatan untuk tujuan pemasaran.
� Produk sereal dengan klaim menurunkan risiko penyakit kanker.
� Didasari dengan studi yang menunjukkan bahwa sereal merupakan
sumber serat yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung
Page 14
Tiga Kondisi Deinisi Pangan Fungsional (Jepang)
1. Merupakan pangan (bukan kapsul, tablet atau powder)
berasal dari ingredien alami.
2. Dikonsumsi sebagai bagian dari diet sehari-hari.
3. Mempunyai fungsi ketika dikonsumsi, mengatur proses
metabolisme tertentu di dalam tubuh, seperti:
• Meningkatkan mekanisme kekebalan tubuh
• Mencegah penyakit tertentu
• Pemulihan darisuatu penyakit tertentu
• Memperlambat proses penuaan
Functional food, designer food, pharmafood, dan nutraceuticals
merupakan sinonim istilah pangan yang dapat mencegah penyakit tertentu
Page 15
� Ingredien pangan meliputi:
� Vitamin
� Mineral
� Herbal
� Asam amino
� Substansi seperti enzim, jaringan organ,
metabolit, ekstrak atau konsentrat
3/22/2013
Suplemen Pangan
Secara legal didefinisikan di dalam Dietary Supplement
Health and Safety Act (DSHEA) 1994:
“setiap produk yang dikonsumsi melalui mulut yang
mengandung ingredien pangan dan disebutkan
secara jelas dalam label sebagai suplemen diet”
Page 16
Nutrasetikal
�"Nutraceutical" merupakan kombinasi dari kata
nutrition dan pharmaceuticals, yang
menggambarkan konsep bahwa ekstrak dari
bahan pangan dapat digunakan sebagai obat,
yaitu suplemen pangan.
�Nutraceuticals (sering mengacu pada fitokimia
atau pagan fungsional) merupakan senyawa
kimia bioaktif, secara alami mempunyai
manfaat terhadapkesehatan, pencegahan
penyakit atau sifat pengobatan.
Page 17
Pangan yang secara alamiah maupun yang telah melalui proses
pengolahan mengandung satu atau lebih komponen yang berdasarkan
kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi fisiologis tertentu yang
bermanfaat bagi kesehatan, disajikan dan dikonsumsi sebagaimana
layaknya makanan atau minuman dan memiliki karakteristik sensori
seperti penampakan, warna, tekstur atau konsistensi dan citarasa yang
dapat diterima konsumen.
Pangan Fungsional
Komponen Fungsional:
Komponen yang terdapat dalam pangan fungsional, yang berdasarkan
kajian ilmiah terbukti tidak membahayakan kesehatan dan dapat
memberikan manfaat kesehatan di luar manfaat yang umumnya
diberikan oleh komponen tersebut.
Bahan Fungsional:
Bahan pangan yang memberikan manfaat kesehatan di samping zat
gizi yang dikandungnya
Page 18
Senyawa-senyawa dalam pangan fungsional
1. Vitamin 8. Prebiotik
2. Mineral 9. Probiotik
3. Gula Alkohol 10. Kolin, Lesitin, Inositol
4. Asam Lemak Tak Jenuh 11. Karnitin & Skualen
5. Peptida & protein tertentu 12. Isoflavon (kedelai)
6. Asam amino 13. Fitosterol & Fitostanol
7. Serat Pangan 14. Polifenol
Komponen lain dapat dipertimbangkan sebagai komponen fungsional dengan
mengajukan bukti ilmiah dan klaim untuk dilakukan penilaian oleh Tim Mitra Bestari.
Page 19
Fitokimia
Fitokimia merupakan senyawa kimia yang bekerja sebagai nutrasetikal atau suplemen diet yangberasal dari tanaman
� Isoflavon dari kedelai
� Antioksidan dari sayuran
� Likopen dari tomat
Page 20
Fitokimia vs potensi kardiovaskuler
↓↓↓↓ permeabilitas
↑↑↑↑ fleksibilitas
↓↓↓↓ inflamasi
↓↓↓↓ agregasi platelet
↑↑↑↑ aktivitas antioksidan
• aliran darah terganggu
• pembentukan plak • aktivitas antibakteri
• Mencegah kebocoran
dinding sel Pembuluh Darah
Penyumbatan pembuluh darah
Page 21
Keseimbangan Kesehatan
Good
Stres
Tidak beraktivitas
Merokok
Lemak jenuh
Garam
Makan berlebihan
Olahraga
Kontrol BB
Serat
Biji-bijian utuh
Buah & sayuran
Antioksidan
Page 22
Topik Bahasan
Pengertian Pangan Fungsional Pengertian Pangan Fungsional
Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan Fungsional Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan Fungsional
Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional
Strategi Pengembangan Pangan Fungsional Strategi Pengembangan Pangan Fungsional
Potensi Pangan Tradisional sebagai Pangan Fungsional
Page 23
Pangan Tradisional – Pangan Fungsional
Pangan (makanan dan minuman)
tradisi yang telah lama berkembang
khas daerah atau masyarakat
diolah dengan resep masyarakat setempat
menggunakan bahan lokal
berkhasiat bagi
kesehatan
Pangan
Fungsional
Pangan
Tradisional
Page 24
Tempe
� Produk fermentasi dari kedelai oleh kapang Rhyzopus oligosporus
� Khasiat tempe
� hipokolesterolemik
� antidiare untuk bakteri E. coli enteropatogenik
� antioksidan
� Peptida tempe merupakan senyawa bioaktif yang mempunyai fungsi penting bagi kesehatan:
� Membatu penyerapan kalsium dan besi
� senyawa antitrombotik
� menurunkan kolesterol
� toksik terhadap sel tumor
Page 25
Contoh menu Sunda �mengutamakan sayuran dan kacang-kacangan
Sayuran dan Kacang-kacangan
Kangkung
Paria
Daun singkong
Labu siam
Leunca
Tauge
Bayam
Daun katuk
Kacang panjang
Kecipir
serat pangan dan
fitokomia tinggi
berkhasiat bagi
kesehatan
Page 26
Cruciferae dan kanker
Cruciferae � antikarsinogenik dan antioksidan
» Konsumsi sayuran Cruciferous (kol, brokoli,
lobak) lebih 1/2 gelas per minggu dapat
menurunkan resiko kanker prostat hingga 40%
» Komponen bioaktif sebagai antikanker dalam
Cruciferae : glukosinolat, isotiosianat,
ditioltion, indol, sulfonat, dan vitamin (E dan C)
Page 27
Rempah-rempah sebagai jamu
� kunyit,
� temulawak,
� jahe,
� kencur,
� lempuyang
� lengkuas
Khasiat:
� meningkatkan produksi cairan empedu
� melindungi kerusakan sel hati
� anti jamur dan anti bakteri
� analgenik dan antiradang (jahe)
Rempah-rempah
Dikonsumsi dalam
bentuk minuman
minuman fungsional
(karakteristik sensori)
Contoh: beras kencur, sari jahe, sari temulawak
Page 28
Rempah-rempah sebagai ramuan bumbu masak � Kluwek yang biasa digunakan dalam bumbu rawon
mengandung senyawa aktif sebagai anti trombotik.
� Bawang putih memiliki khasiat dapat menurunkan kolesterol
darah, mengatur tekanan darah, sebagai antioksidan,
menghambat berkembangnya tumor, dan menghambat
timbulnya agregasi trombosit.
Khasiat � Ditanam beribu tahun lalu untuk tujuan pengobatan
� Tumor, luka, sakit kepala, kanker, jantung
� Kardiovaskuler
� Hiperlipidemia: menurunkan kandungan lipid serum
� Hipertensi: menurunkan tekanan darah, kolesterol & trigliserida
� Kanker kolon, payudara, prostat
Rempah-rempah
Page 29
Zat Gizi Per 100 g
Air (g) 6.6
Energi (Kkal) 122.0
Protein (g) 7.0
Lemak (g) 0..3
Karbohidrat (g) 25.0
Serat (g) 1.1
Kalsium (mg) 26.0
Fosfor (mg) 109.0
Besi (mg) 1.2
Komposisi kandungan zat gizi
dalam 100 g bawang putih
Page 30
Efek antitrombotik (agregasi platelet)
� Penimbunan platelet dapat dihambat dengan ekstrak bawang.
� Senyawa yang berperan adenosin
� Allisin, ajoene, vinyl dithiins, dan dialil trisulfida efektif sebagai komponen
penghambat agregasi platelet
� Komponen aktif yang paling efektif adalah alisin dan dialil trisulfida
Efek terhadap kolesterol dan penurunan lemak
� Tikus yang diberi makan bawang putih, kadar kolesterol, trigliserida, dan
VLDL (very low-density lipoprotein) menurun , sementara kadar HDLnya
meningkat
� Pemberian 7,2g ekstrak bawang putih per hari selama 6 bulan pada 56
pria dapat menurunkan 7% kadar kolesterol
� bawang putih mencegah arterosklerosis dengan cara mereduksi
hiperlipidemia, hipertensi
Page 31
Efek terhadap penggumpalan darah, fibrinolisis, dan aliran darah
� Konsumsi bawang putih meningkatkan aktivitas fibrinolitik dan
mengurangi kecenderungan pembentukan bekuan darah,sehingga
mengurangi risiko terjadinya serangan jantung
� Komponen aktif dalam bawang putih yang berperan adalah ajoen
Efek antioksidan
� Komponen-komponen dalam bawang putih dapat menghambat
pembentukan radikal bebas, meningkatkan proses radical scavenger, dan
melindungi LDL dari oksidasi oleh radikal bebas.
� Allisin dan turunan alisin allil-sulfida yaitu alilmerkaptan diyakini sebagai
komponen aktif dalam efek antioksidan bawang putih
Page 32
� Serat dan beta-glukan dalam oats dan bahan pangan yang mengandung oat, mengurangi kadar kolesterol darah
� Senyawa polifenol dalam anggur ungu berfungsi untuk kesehatan jantung
� Protein kedelai mereduksi kadar kolesterol darah
� Likopen dalam tomat dan produknya, mengurangi risiko kanker
� Probiotik dalam yogurt dan produk fermentasi susu mengingkatkan kesehatan usus
Pangan Fungsional Lain
Page 33
Topik Bahasan
Pengertian Pangan Fungsional Pengertian Pangan Fungsional
Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan Fungsional Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan Fungsional
Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional
Strategi Pengembangan Pangan Fungsional Strategi Pengembangan Pangan Fungsional
Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional
Page 34
Produk Pangan Fungsional
� Produk konvensional yang dipasarkan dengan informasi baru
� Oat dengan klaim tinggi serat
� Tempe mengandung serat dan isoflavon
� Produk koncensional dengan penambahan atau peningkatan ingredien
� Jam dengan sterol nabati
� Cokelat dengan peningkatan flavanol
� Produk baru yang memberikan ingredien fungsional
� Minuman – teh fungsional
� Menghilangkan fungsi negatif
� Minyak untuk kesehatan jantung (minyak nabati)
Page 35
Komponen Pangan Fungsional
Komponen Sumber Manfaat
Likopen Tomat dan
produknya
Mencegah kanker
prostat
Inulin Biji-bijian utuh Meningkatkan
kesehatan saluran
pencernaan
Flavanol Cokelat, teh Melancarkan
peredaran darah
Sulforafan Brokoli Antioksidan
Page 36
Komponen FoodSumber Manfaat
Asam lemak
Omega 3
Salmon, tuna Mengurangi risiko
penyakit jantung
Isoflavon Kedelai Kesehatan tulang;
menopaus
Protein
kedelai
Kedelai Menurunkan
kolesterol
Huruf yang dicetak miring telah disetujui oleh FDA untuk klaim kesehatan
Komponen Pangan Fungsional
Page 37
Produk biji-bijian merupakan dasar diet yang sehat
Daging, unggas, ikan,
kacang2an, telur
2-3 sajian
Buah-buahan
2-4 sajian
Roti, sereal dan
pasta 6-11
sajian
Sayur-sayuran
3-5 sajian
Susu, yogurt, keju
2-3 sajian
Lemak, minyak, gula
Digunakan bersama-sama Lemak (alami dan ditambahkan)
Gula (ditambahkan)
KUNCI
Simbol menunjukkan lemak dan gula dalam bahan pangan
Produk Biji-bijian
Page 38
Penyosohan Biji-bijian
Biji-bijian utuh (fitonutrien 100%)
Penggilingan Hasil Sosoh
(Fitonutrin 15-35%)
Penyosohan menghilangkan fitonutrien sekitar 75%
Page 39
Lain-lain
17%
Makanan ringan
21%
Sereal sarapan pagi
30%
Roti-rotian
32%
Konsumsi Biji-bijian Utuh
Konsumsi biji-bijian utuh dapat ditingkatkan dengan mudah
Page 40
Fitonutrien dalam biji utuh
Serat Antioksidan
Vitamins & Minerals
Fitin Lignan
Fitosterol
Sfingolipid Tokotrienol
Biji-bijian utuh mengandung berbagai macam fitonutrien
(antioksidan,
pencegah kanker)
(⇓ sintesis kolesterol,
agregasi platelet)
(absorpsi kolesterol)
(regulator aktivitas sel)
(inositol fosfat:
regulator pembelahan
sel & apoptosis)
aktivitas
mikroflora usus
Page 41
Khasiat komponen bekatul
Oryzanol Asam
Ferulat Omega-3 Tokoferol
Menurunkan kadar
kolesterol
dalam darah.
Menurunkan tekanan
darah dan
glukosa
darah.
Memacu kerja
otak, indera penglihatan,
dan fungsi –
fungsi kelenjar
hormon.
Antioksidan
yang kuat sehingga
penting
menjaga kesehatan
manusia.
Page 42
Khasiat Komponen utama BEKATUL
Vit B15 Serat
� Diabetes � Hipertensi � Asma � Kolestrol � Jantung � Hati
� Jantung � Pembuluh
darah � Diabetes � Obesitas � Hipertensi � Gangguan
usus
� Konsumsi oat bran 50 g/hari menurunkan kolesterol total 19% dan LDL 23%. (serat larut tinggi, 14,0%.
� Oat bran atau oatmeal setiap hari mampu menurunkan kolesterol hingga 3%
Page 43
Produk Olahan Bekatul
� Bekatul dapat dicampur dengan bahan untuk membuat pembuatan biskuit, kue, dan lain-lain.
� Substitusi bekatul 15 % pada tepung terigu pada sereal makanan sarapan memberikan hasil yang optimal terhadap penerimaan cookies dan roti manis dan meningkatkan kandungan serat pangan.
� Penggunaan bekatul secara
komersial di luar negeri dalam
bentuk ekstrak minyak bekatul.
� Di Jepang, gamma oryzanol
dijual secara komersial sebagai
makanan dan antioksidan
Page 44
[email protected]
PANGAN-SEHAT (awareness ↑)
KOMPONEN SUSU
Peranan diet & pangan spesifik dlm mencegah penyakit serta
meningkatkan fungsinya bagi tubuh semakin berkembang
Tren Ilmu Gizi
EFEK KESEHATAN
(perhatian >)
sebagai sumber pangan fungsional
Page 45
Adanya Perkembangan
Ilmu Gizi
Daya beli Populasi Manula
Kesempatan industri pangan dan masyarakat untuk meningkatkan &
mengembangkan produk pangan baru
KOMPONEN SUSU
sebagai sumber pangan fungsional
Page 46
Bahan dasar berbagai produk pangan (mengandung zat gizi esensial & komponen bioaktif)
Susu sapi
- Isolat
- Konsentrat
- Komponen termodifikasi (pangan
fungsional)
- Suplemen pangan
- Pangan fungsional (functional foods)
KOMPONEN SUSU
sebagai sumber pangan fungsional
Page 47
Bahan pangan Kandungan Reduksi resiko
Cruciferous: brokoli, bunga kol, kubis brussels, kubis, sayuran berdaun hijau tua, bayam
Senyawa organosulfur
kanker
Brokoli sulforafan kancer payudara
Teh hijau polifenol kanker
Seleri butilftalat Tekanan darah tinggi
Kedelai isoflavon kanker
Tahu, susu kedelai, tepung kedelai
(hitoestrogen) saponin
penyakit jantung
Tomat dan semangka likopen* kanker prostat, penyakit jantung
Bawang-bawangan: bawang bombay, bawang putih, daun bawang
Senyawa alium kanker, jantung
Anggur, strawberi, kacang-kacangan Asam elagat* kanker
Fitokimia Potensial
Page 48
*Several different classes of compounds are very potent antioxidant and free radical scavengers. Source:Vegetables, fruit and cancer prevention/Amer. Diet Assoc. 1996; 96: 1027-1039, Phytochemicals. Amer. Diet Assoc. 1997;97(suppl 2): s199-s204. B. Clevidence, Ph.D.,USDA Phytonutrient Laboratory
Bahan pangan Kandungan Reduksi resiko
Jus anggur merah, resveratrol* penyakit jantung kanker
Buah jeruk, sayuran, dan daun hijau: , vegetables, and dark greens: wortel, ubi jalar, waluh, mangga, bayam
beta-karoten* kanker
Buah sitrus
monoterpena kanker
Flaxseed
Lignan, asam lemak omega-3
kanker penyakit jantung
Kacang-kacangan, vitamin E
Asam lemak omega-3
penyakit jantung
Onion, kubis, brokoli, anggur merah, apel dan sereal
kuersetin kanker penyakit jantung
Fitokimia Potensial
Page 49
Topik Bahasan
Pengertian Pangan Fungsional Pengertian Pangan Fungsional
Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan Fungsional Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan Fungsional
Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional
Strategi Pengembangan Pangan Fungsional Strategi Pengembangan Pangan Fungsional Strategi Pengembangan Pangan Fungsional
Page 50
Peningkatan Fungsi
Pangan Identifikasi
Fungsi
Efek Fungsional
Klaim
Studi klinis berdasarkan hipotesa (dugaan)
Penurunan risiko
penyakit
Strategi pengembangan pangan fungsional
Mekanisme
Page 51
[email protected]
Pengembangan Pangan
Fungsional:
Konsep menuju Kenyataan
1. Pengembangan pangan fungsional melibatkan beberapa tahap yang berbeda dari konsep, sampai pelaksanaan di pasar.
2. Proses yang terlibat di setiap tahap, dimulai dengan menerjemahan konsep esensial ke dalam prototipe yang dapat diterima dan dijual/dipasarkan..
Page 52
3. Bebera prototipe kemudian memerlukan pengujian khasiat dan keamanan menggunakan hewan coba dan manusia melalui uji klinis.
4. Publikasi data efikasi dan keamanan akan meningkatkan kredibilitas produk pangan fungsional yang akan digambarkan dengan peningkatan kesadaran konsumen, yang juga dapat digunakan sebagai dasar untuk memperoleh perijinan dan pengembangan klaim kesehatan.
5. Penerimaan konsumen dan adanya klaim kesehatan memudahkan dalam penetrasi pasar pangan fungsional, yang dengan sendirinya meningkatkan inisiatif untuk penciptaan produk baru.
Page 53
Pengembangan Pangan Fungsional
Multi tahap: Konsep ⇒ Pemasaran Produk
KONSEP
PROTOTIPE
PUBLIKASI
PENCIPTAAN PRODUK BARU
menerjemahkan
•Penerimaan panelis •Penerimaan pasar
•Khasiat •Keamanan
•Penerimaan konsumen ⇑ •Kredibilitas produk ⇑
•Penyusunan Regulasi •Klaim kesehatan
Page 54
Contoh
Teh Hijau
Hasil riset
(klaim kesehatan)
Variasi penyajian
Minuman Fungsional
Contoh lain: � Beras hipoalergenik � Sereal sarapan ubi jalar � Minuman fungsional instan
berbasis kedelai
Promosi
Aturan
Antisipasi pasar (booming)
Page 55
BERAT BERSIH 17 g
KOMPOSISI Susu Full Cream, Gula, Isolat Protein Whey, Isolat
Protein Kedelai, Emulsifier (E472A), Stabiliser
(E466), garam, Maltodekstrin, 50 mg
Aspartam/sachet (ADI : 50 mg/kg berat badan), 50
mg Asesulfam-K/sachet (ADI : 15 mg/kg berat
badan), vitamin, perisa karamel dan pewarna
karamel
PETUNJUK PENGGUNAAN Penyajian sebagai minuman hangat : Masukkan 1 sachet produk ke dalam gelas,
tambahkan 150 ml air matang hangat, aduk
hingga larut Penyajian sebagai minuman dingin : Masukkan 1 sachet produk ke dalam gelas
shaker, tambahkan 150 ml air matang dingin,
kocok hingga berbuih
PETUNJUK PENYIMPANAN Simpan di tempat kering dan sejuk
KLAIM KANDUNGAN &
FUNGSI GIZI a)
•Rendah lemak •Mengandung karotenoid yang bermanfaat
sebagai antioksidan dalam tubuh •Tinggi akan vitamin C yang berperan sebagai
antioksidan yang bekerja bersama antioksidan
lain terutama vitamin E serta berperan dalam
pembentukan jaringan kolagen •Kaya akan vitamin E yang berperan sebagai
antioksidan •Mengandung isoflavon dan protein whey
KETERANGAN TENTANG
PENGGUNAAN PEMANIS
BUATAN b)
Mengandung fenilalanin, tidak cocok untuk
penderita Fenilketonurik
Contoh Label Minuman Fungsional
• Rendah lemak • Mengandung karotenoid yang bermanfaat
sebagai antioksidan dalam tubuh • Tinggi akan vitamin C yang berperan
sebagai antioksidan yang bekerja bersama antioksidan lain terutama vitamin E serta berperan dalam pembentukan jaringan kolagen
• Kaya akan vitamin E yang berperan sebagai antioksidan
• Mengandung isoflavon dan protein whey
Page 56
Pangan Tradisional -------- Pangan Fungsional
� Berbasis komoditas lokal
� Dukungan penelitian yang berkesinambungan (hulu – hilir)
� Adanya sentuhan inovasi teknologi
�Membangun brand image dan penumbuhan rasa kecintaan
� Promosi (paket promosi wilayah)
� Penampilan produk (kemasan dan penyajian)
� Pendampingan (materi B2SA)