Top Banner
 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK POSDAYA
122

Panduan Teknis KKN Tematik

Nov 02, 2015

Download

Documents

Panduan teknis untuk KKN Tematik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)

    TEMATIK POSDAYA

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN

    KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK POSDAYA

    Disiapkan Oleh. M. Faisal, SMI., MFM., CFP Divisi Pengabdian Pada Masyarakat

    Diterbitkan Oleh

    Universitas Trilogi

    Kalibata, Jakarta Selatan Email: [email protected]

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN

    KKN TEMATIK POSDAYA i

    Kata Pengantar

    Segala puji bagi Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayahnya, kita masih diberi kesempatan mewujudkan kehidupan yang kita cita-citakan. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Rasulullah SAW, manusia sempurna yang menjadi teladan bagi kita semua.

    Panduan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya yang disajikan dalam buku ini disusun berdasarkan bahan-bahan tertulis yang tersedia, masukan yang diperoleh dari mitra kerja, diskusi dan konsultasi tentang pengembangan SDM dan Posdaya, dan pembacaan literatur.

    Beberapa pembahasan dalam buku ini mengadaptasi outline bab dari Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Perguruan Tinggi Di Indonesia, Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007, Pedoman Pelaksanaan KKN Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) tahun 2009, Materi Lokakarya Penyelenggaraan KKN Tematik dan Pembentukan dan Pengembangan Posdaya, Panduan Pelaksanaan KKS Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya), Universitas Negeri Gorontalo tahun 2010, Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga (KKN Tematik Posdaya), Universitas Tadulako tahun 2010, Panduan KKN Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga KKN Posdaya, Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2014, serta materi-materi lain yang relevan. Diharapkan buku panduan ini dapat digunakan sebagai panduan bagi para mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan KKN Tematik Posdaya.

    Telah diupayakan sedemikian rupa agar buku ini dapat dimengerti secara jelas dan bebas dari kesalahan. Akan tetapi, kesalahan-kesalahan terjadi dan terdapat bagian-bagian tertentu yang dapat diklarifikasi dan dijelaskan kembali secara lebih mendalam. Oleh karena itu, saran ataupun kritik untuk perbaikan petunjuk ini sangatlah diharapkan. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi anda.

  • ii M. Faisal, SMI., MFM., CFP Divisi Pengabdian Pada Masyarakat

    Pengantar

    Rektor Universitas Trilogi Prof. Dr. Asep Saefuddin, M.Sc

  • PANDUAN

    TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    iii

    Daftar Isi

    Kata Pengantar i Pengantar Rektor Universitas Trilogi ii Daftar Isi iii Daftar Tabel v Bab 1 Pendahuluan 1 1.1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 1 1.2. Pengertian Posdaya 2 1.3. Pengertian KKN Posdaya 4 1.4. Tujuan Umum KKN Tematik Posdaya 5 1.5. Tujuan Khusus KKN Tematik Posdaya 5 1.6. Sasaran KKN Tematik Posdaya 5 1.6.1. Sasaran Obyek 5 1.6.2. Sasaran Subyek 6 1.6.3. Sasaran Program Kegiatan 6 1.7. Tema KKN Tematik Posdaya 8 1.8. Contoh-contoh Tema KKN Tematik Posdaya 8 1.9. Strategi Pembentukan dan Pengembangan Posdaya 9 1.10. Langkah Pemberdayaan dan Pembentukan Posdaya 10 1.11. Target 11 Bab 2 Persiapan KKN Tematik Posdaya 13 2.1. Pendaftaran Peserta 13 2.2. Koordinasi Pelaksanaan 13 2.2.1. Koordinasi Internal 13 2.2.2. Koordinasi Eksternal 14 2.2.3. Koordinasi Antar Lembaga 15 2.3. Pemilihan Lokasi KKN Tematik Posdaya 17 2.4. Pembekalan 17 2.5. Pendanaan Posdaya 23 Bab 3 Pelaksanaan KKN Posdaya 25 3.1. Pembentukan Kelompok atau Tim Mahasiswa dan DPL 25 3.2. Penempatan Mahasiswa di lokasi KKN 25 3.3. Konsolidasi 26

  • iv M. Faisal, SMI., MFM., CFP Divisi Pengabdian Pada Masyarakat

    3.4. Sosialisasi Program 26 3.5. Observasi Lapangan 26 3.6. Penyusunan Program Kerja 28 3.7. Penyelenggaraaan Lokakarya Mini 30 3.8. Pelaksanaan Program Kerja 32 3.9. Bimbingan dan Pemantauan (Monitoring) 38 3.9.1. Bimbingan 38 3.9.2. Pemantauan (Monitoring) 39 3.10. Pembuatan Laporan 40 3.10.1. Pelaporan Mahasiswa 40 3.10.2. Pelaporan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 41 3.10.3. Pelaporan Penyelenggaraan KKN oleh LPPM 41 3.11. Publikasi Hasil KKN 42 3.12. Penilaian 42 3.13. Tindak Lanjut 47 Lampiran Panduan 49

  • PANDUAN

    TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    v

    Daftar Tabel

    Tabel 3.1. Komponen Penilaian 46 Tabel 3.2. Rumus Perhitungan Nilai Akhir 47 Tabel 3.3. Kriteria Hasil Penilaian 47

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA 1

    Bab 1

    Pendahuluan 1.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan yang sesungguhnya senantiasa menempatkan manusia sebagai titik sentral pembangunan sebagai subjek yang berperan aktif, sehingga pembangunan mempunyai ciri dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Untuk itu pembangunan nasional seyogyanya diselenggarakan melalui pemberdayaan yang ditujukan untuk meningkatkan partisipasi dalam pembangunan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan upaya pemberdayaan peningkatan kualitas penduduk sebagai sumber daya manusia, baik dari aspek fisik, mental, dan spiritual (kesehatan), aspek intelektualitas (pendidikan), aspek ekonomi (daya beli), serta aspek moralitas (iman dan taqwa) sehingga pembangunan diselenggarakan dengan pendekatan holistik (menyeluruh) pada seluruh aspek kehidupan. Menurut PBB pemberdayaan masyarakat adalah proses dimana upaya dari orang-orang itu sendiri bersama-sama dengan pemerintah yang berwenang meningkatkan kondisi ekonomi, sosial, dan budaya komunitas serta mengintegrasikan komunitasnya ke dalam kehidupan bangsa, sehingga memungkinkan untuk memberikan kontribusi/dukungan sepenuhnya kepada kemajuan nasional. Sementara menurut Bank Dunia pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberikan kesempatan kepada kelompok masyarakat (miskin) untuk mampu dan berani menyuarakan pendapat, ide, atau gagasan-gagasannya serta kemampuan dan keberanian untuk memilih suatu konsep, metode, produk,

  • 2 BAB 1 PENDAHULUAN

    tindakan, dan lain-lain yang terbaik bagi pribadi, keluarga, dan masyarakat (World Bank, 2001). Pemberdayaan masyarakat didasarkan pada pemberdayaan fitrah manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Tujuan mendasar pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Upaya peningkatan kualitas SDM antara lain melalui program Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yang diprakarsai Yayasan Damandiri. 1.2 Pengertian Posdaya

    Posdaya adalah suatu lembaga masyarakat yang berfungsi atau dapat dimanfaatkan sebagai forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, edukasi dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk keluarga dan masyarakat. (Pedoman Pelaksanaan KKN Posdaya, 2009) Program melalui kegiatan advokasi harus bisa meyakinkan para pejabat formal dan fungsional serta para pemimpin non formal untuk membantu mengisi dan meningkatkan dinamika pem-bangunan melalui kerjasama dengan seluruh unsur yang tergabung dalam Posdaya. Dengan dukungan dan partisipasi para pemimpin tersebut proses pemberdayaan pembangunan ditawarkan melalui Posdaya berupa program-program yang mendukung penyegaran hidup gotong royong, mampu memberikan tambahan bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan serta mendorong dalam pemantapan fungsi-fungsi keluarga seperti telah disampaikan di atas. Penguatan fungsi-fungsi utama tersebut diharapkan memungkinkan setiap keluarga makin mampu membangun dirinya menjadi keluarga sejahtera, keluarga yang mandiri, dan keluarga yang sanggup menghadapi tantangan masa depan

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    3

    dengan lebih baik. Lebih dari itu keluarga sejahtera yang bermutu dan mandiri diharapkan mampu memenuhi kebutuhan kesejahteraan keluarga yang intinya adalah keikutsertaan dalam KB, kesehatan, pendidikan, dan kemampuan ekonomi keluarga yang mencukupi dan berkelanjutan. Dalam melaksanakan fungsinya, Posdaya merancang kegiatan sesuai dengan kemampuan masyarakat dan anggotanya sehingga pelaksanaan kegiatan itu bisa dilakukan oleh, dari dan untuk keluarga dan masyarakat setempat. Atau dengan pengertian lain, kegiatan tersebut dilaksanakan atas kemampuan dan swadaya masyarakat sebagai upaya memberdayakan keluarga sejahtera dan membangun kesejahteraan rakyat secara luas. Dari pengertian tersebut, beberapa hal perlu diperjelas antara lain: Posdaya, bukan dimaksudkan untuk mengganti pelayanan sosial ekonomi kepada masyarakat berupa pelayanan terpadu di berbagai bidang seperti Posyandu, BKB, PAUD, UPPKS, pelayanan BLT, pelayanan beras murah, atau pelayanan pembangunan lainnya. Posdaya dibangun sebagai forum untuk mengembangkan kegiatan pemberdayaan terpadu yang dinamis, yaitu pemberdayaan pembangunan untuk seluruh anggota keluarga yang dipadukan dengan saling terkait. Tujuannya adalah agar pimpinan keluarga mengetahui peran dan fungsinya yang lengkap sebagai satu kesatuan keluarga yang utuh. Akhirnya setiap kepala keluarga dan anggotanya bisa saling mengingatkan untuk melakukan pemberdayaan seluruh anggota keluarga secara mandiri. Terpadu berarti dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pembinaan dan evaluasi program melibatkan berbagai petugas atau sukarelawan secara terkoordinasi, serasi dan dinamis, yaitu antara petugas pemerintah, organisasi sosial, dan unsur-unsur masyarakat. Penyerasian dinamis disini berarti diperlukan adanya keserasian dalam hal memadukan kepentingan masyarakat dan

  • 4 BAB 1 PENDAHULUAN

    kemampuan penyediaan bantuan profesional dari pemerintah dan swasta yang disediakan untuk mendukung kegiatan. Posdaya dikembangkan secara bertahap, mulai dari yang bersifat sederhana dengan kegiatan terbatas sampai akhirnya bersifat paripurna tergantung dari dukungan masyarakatnya. Posdaya paripurna merupakan forum pemberdayaan yang bervariasi, dimana sebagian besar pengelolaan dan pembiayaannya dikelola dan berasal dari anggota masyarakat.

    1.3 Pengertian KKN Posdaya

    KKN Posdaya merupakan salah satu jenis KKN tematik yang bertujuan membentuk, membina, dan mengembangkan Posdaya sebagai terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat, melalui pemanfaatan potensi Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam lokal. Kegiatan KKN Tematik Posdaya dilakukan secara ilmiah, sistematis dan berkesinambungan dengan menempatkan penduduk dan keluarga sebagai titik sentrum pembangunan. KKN Posdaya mengarahkan masyarakat yang mandiri dalam rangka terciptanya keluarga dan masyarakat sejahtera. Dari sudut masyarakat penerima, KKN Tematik Posdaya membantu membentuk, mengisi dan mengembangkan Lembaga Posdaya di desa atau pedukuhan secara sistematis. Posdaya yang dibentuk merupakan wadah bagi keluarga dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam bidang kewirausahaan, pendidikan dan pelatihan ketrampilan, Keluarga Berencana dan kesehatan, dan lingkungan, yang sekaligus merupakan upaya memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau pencapaian tujuan dan sasaran Millenium Development Goals (MDGs). (Pedoman Pelaksanaan KKN Posdaya, 2009)

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    5

    1.4 Tujuan Umum KKN Tematik Posdaya 1. Menguatkan fungsi-fungsi utama keluarga 2. Mendorong keluarga untuk mampu membangun dirinya, sehingga meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya. 3. Mendorong meningkatkan mutu keluarga. 4. Mendorong terpeliharanya infrastruktur sosial berdasarkan kearifan budaya lokal, sehingga memperkuat keutuhan sebagai bangsa Indonesia. 1.5 Tujuan Khusus KKN Tematik Posdaya 1. Mensosialisasikan Posdaya 2. Mengidentifikasi potensi SDM dan kelembagaan yang mendukung pembentukan dan pengembangan Posdaya 3. Pembentukan Posdaya (berbasis : Masjid, PKK, Posyandu, Karang Taruna ). 4. Penerbitan SK Kepengurusan Posdaya (minimal disyahkan oleh Kepala Desa/Lurah). 5. Pembuatan Profil Posdaya dan pendampingan/pengisian program kegiatan: Pendidikan, Kesehatan, Kewirausahaan, Lingkungan Hidup serta Agama dan Kehidupan Keagamaan; 6. Pendampingan aktivitas Posdaya (memperkuat dan mengembangkan program). 1.6 Sasaran KKN Tematik Posdaya

    1.6.1. Sasaran Obyek 1. Sasaran obyek primer adalah para Individu atau kelompok yang: (a) terkena masalah, (b) diharapkan akan menerima dan melaksanakan program Posdaya seperti yang diharapkan, (c) akan memperoleh manfaat paling besar dari program Posdaya. Para individu atau kelompok tersebut berasal dari:

  • 6 BAB 1 PENDAHULUAN

    a. Kalangan keluarga muda tidak mampu secara ekonomi. b. Kalangan keluarga marjinal perkotaan disebabkan oleh faktor lemahnya akses. c. Kalangan keluarga marjinal perdesaan disebabkan oleh faktor geografi yang terkategori dalam 3 T yaitu; Terpencil, Terpencar, dan Tertinggal 2. Sasaran obyek sekunder adalah para Individu atau kelompok individu yang berpengaruh atau disegani oleh sasaran obyek primer. Sasaran obyek sekunder diharapkan mendukung program Posdaya. 1.6.2. Sasaran Subyek Sasaran subyek adalah para pengambil keputusan dan kebijakan, para penyandang dana, dan lain-lain pihak yang berpengaruh. 1. Tingkat Desa/Kelurahan : Kepala Desa/Lurah dan aparatnya (Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat/Kesra, Kepala Dusun/RW, RT, BPD, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (LPMD/LPMK), agar meningkat perhatiannya terhadap keluarga muda yang tidak mampu. Lembaga sosial masyarakat yang ada (Tim Penggerak PKK, Lembaga Keagamaan, Lembaga Adat, DKM, Karang Taruna, Muslimat NU, Aisyiah Muhammadiyah, MTA dll) agar meningkat peran dan fungsinya, kader 2. Tingkat kecamatan : Muspika, Dinas terkait (Puskemas, KUA, Dinas Dikbud) 3. Tingkat Kabupaten/Kota : Muspida, Kepala Dinas terkait (Bappermas, Dinas Dikbud, Kesehatan, Perindustrian, Perdagangan, dan lain-lain). 1.6.3. Sasaran Program Kegiatan Sasaran program kegiatan Posdaya meliputi : 1. Peningkatan komitmen dan dukungan para pemimpin :

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    7

    (a) Para Kepala Desa/Lurah dan aparatnya; diharapkan dapat memberi perhatian dan bantuan pembentukan Posdaya, menyelenggarakan/membina Koperasi Posdaya di desanya. (b) Para Camat, Bupati atau Walikota dan Tim Penggerak PKK; dapat membantu dan mendampingi pengembangan Posdaya sebelum masyarakat sendiri mampu mengelola Posdaya dan menyelenggarakan/membina Koperasi Posdaya 2. Pemberdayaan bidang Kesehatan : (a) Keluarga Berencana. (b) Kesehatan Ibu dan Anak Wanita. (c) Gizi Keluarga 3. Pemberdayaan Bidang Pendidikan : (a) Anak-anak usia sekolah (6-15 tahun) yang belum sekolah. (b) Mengusahakan sekolah di desa untuk menerima anak-anak tersebut sekolah. (c) Mengembangkan kemungkinan kursus-kursus ketrampilan untuk anak putus sekolah. (d) Pemberantasan Buta Huruf/Baca Tulis Al - Qur'an. 4. Pemberdayaan Bidang Wirausaha/Ekonomi: (a) Mengadakan pelatihan kewirausahaan (industri Rumah Tangga) bagi keluarga; (b) Menjajagi kerjasama dengan bank yang ada di desa atau di kecamatan dan mempunyai jaringan ke desa, dengan untuk mendorong peningkatan ekonomi keluarga; ekonomi berbasis keunggulan local dan ekonomi kreatif 5. Pemberdayaan Bidang Lingkungan Hidup : (a) Pemanfaatan halaman untuk dijadikan taman gizi dan taman buah, (b) Penciptaan lingkungan yang sehat dan bersih, serta (c) Kehidupan bertetangga 6. Pemberdayaan Bidang Keagamaan dan Budaya: (a) Mendorong IMTAK dan Budi Pekerti, (b) Menciptakan Keluarga sesuai dengan Nilai-Nilai Budaya sendiri, serta (c) Mengembangkan Kearifan Budaya Lokal sebagai So-cial Capital.

  • 8 BAB 1 PENDAHULUAN

    1.7 Tema KKN Tematik Posdaya Mewujudkan kepedulian (empati) dan partisipasi mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan potensi SDM dan SDA lokal melalui pengembangan kewirausahaan, peningkatan pendidikan dan ketrampilan, kesehatan, serta pemberdayaan lingkungan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya itu dilakukan melalui pembentukan dan pengembangan lembaga Posdaya yang berfungsi sebagai wahana silaturahmi, komunikasi, informasi, edukasi serta partisipasi yang dilakukan secara gotong royong. (Pedoman Pelaksanaan KKN Posdaya, 2009). Tema yang dipilih sesuai dengan permasalahan pembangunan di wilayah sekitar lokasi Universitas Trilogi atau di wilayah lain (khususnya telah memiliki komitmen kerjasama atau telah dibuat MoU dengan Pemerintah Daerah bersangkutan). Diprioritaskan yang memilliki banyak keluarga kurang mampu, misalnya permasalahan di daerah tertinggal, rawan bencana, pesisir, transmigrasi, hutan, perkebunan, pertambangan dan lain-lain serta sangat dibutuhkan masyarakat berdasarkan data faktual hasil observasi lapangan. 1.8 Contoh-contoh Tema KKN Tematik Posdaya 1. Bidang Pendidikan; a). Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat, b). Penuntasan buta aksara, c). Wajar Dikdas 9 tahun, d). Pendidikan Anak Usia Dini 2. Bidang Kesehatan; a). Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, b). Pencegahan Kematian Ibu dan Anak, c). Penanggulangan Bencana, d). Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS) 3. Bidang Ekonomi/Kewirausahaan; a). Pendampingan dan magang usaha bagi wirausaha kecil, b). Koperasi 4. Peningkatan Kemandirian energi alternatif 5. Peningkatan produksi pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan 6. Peningkatan Kinerja Aparatur

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    9

    7. Peningkatan Penanganan Bencana dan Pengendalian Lingkungan Hidup 8. Pengembangan Infrastruktur dan lingkungan hidup 9. Pengembangan seni dan budaya serta pengembangan tujuan wisata 10. Pengembangan kawasan khusus ekonomi industri, kawasan agribisnis dan kawasan pendidikan dan riset 11. Pengembangan jasa perdagangan dan industri kreatif 12. Pembangunan Pedesaan 1.9 Strategi Pembentukan dan Pengembangan Posdaya

    1. Strategi perluasan jangkauan. a. Strategi perluasan jangkauan yang pengembangannya diprakarsai oleh masyarakat, yaitu: 1. Diprakarsai oleh perorangan, misalnya sebuah keluarga mampu yang ingin membantu tetangganya yang kurang mampu untuk berbagi kesejahteraan; Pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara sebagai berikut : a). Pendekatan Individual (pada pimpinan lembaga formal dan non formal serta anggota keluarga); untuk anggota keluarga, masing-masing keluarga muda dibina secara terpisah sesuai dengan kondisi dan karekteristiknya. b). Pendekatan Dasa Wisma, dilakukan dengan cara : i). Setiap 10 keluarga dibentuk satu kelompok. ii). Pembentukan kelompok keluarga berdasarkan persamaan kebutuhan atau karekteristik tertentu. iii). Setiap kelompok keluarga hanya memfokuskan satu sasaran program. 2. Diprakarsai masyarakat, melalui lembaga yang ada dalam lingkungan pedesaan seperti PKK Desa, Pengurus Panti Asuhan, Sekolah yang ada di desa, Taman Pendidikan Al - Qur'an (TPA), atau lembaga lain yang bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan; Pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara : (1). Mewadahi organisasi yang memiliki gerakan

  • 10 BAB 1 PENDAHULUAN

    membantu keluarga mencapai kemandirian. (2). Membentuk lembaga sebagai wadah untuk mengembangkan keluarga. (Misalnya: Posyandu, Paud, Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Lansia, Cacat Dll). (3). Wadah pada poin (2) tersebut berbentuk Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). (4). Wadah tersebut kepengurusannya melibatkan aparatur pemerintahan setempat, lembaga yang ada, kader, tokoh dan masyarakat. b. Strategi perluasan jangkauan yang pengembangannya mendapat Dukungan Yayasan Damandiri ; pengembangan Posdaya dilakukan melalui kerjasama antara LPPM Universitas Trilogi c. Strategi perluasan jangkauan yang pengembangannya mendapat Dukungan Pemda, Camat, Kepala Desa dan perangkat desa lainnya, bersama-sama mengembangkan Posdaya, Poskesdes, dan sebagainya. 2. Pembinaan; Setelah pendataan maka perorangan, pengurus PKK, Pengurus Panti, dan lainnya, yang mengambil prakarsa pembentukan Posdaya menyusun pengurus, atau Tim Kerja. 3. Pelembagaan dan Pembudayaan; Kegiatan rutin sudah dapat dikembangkan dalam bidang keagamaan, cinta tanah air, cinta kepada sesamanya, perlindungan, KB dan kesehatan reproduksi, pendidikan, wirausaha dan sebagianya. 1.10 Langkah Pemberdayaan dan Pembentukan Posdaya Secara garis besar, langkah pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Penggalangan komitmen dan dukungan para penentu kebijakan dan para pengambil keputusan di berbagai tingkatan administrasi pemerintahan, mulai tingkat kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan, dan organisasi masyarakat, yang dilaksanakan melalui

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    11

    advokasi, silaturahim/anjang sana, dialog, seminar dan lokakarya, pertemuan rutin, dan sebagainya 2. Pemberdayaan fasilitator dan kader Posdaya serta kerjasama lintas sektor melalui pelatihan, orientasi atau sarasehan kepemimpinan; 3. Pemberdayaan masyarakat melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah keluarga dan masyarakat. Rangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Posdaya di tingkat desa terdiri atas : a. Penilaian kebutuhan (need assessment) dan masalah serta pemetaan sosial, untuk mengenali kebutuhan dan masalah keluarga dan masyarakat (diagnosa masalah keluarga dan masyarakat oleh masyarakat) b. Lokakarya Posdaya untuk penentuan bersama rencana pemecahan masalah keluarga dan masyarakat yang dihadapi (penetapan pemecahan masalah keluarga dan masyarakat oleh masyarakat); c. Pendidikan dan pelatihan kader Posdaya; d. Tindak lanjut rencana kerja hasil Lokakarya Posdaya dengan melaksanakan kegiatan oleh dan untuk masyarakat dengan kader yang telah terlatih sebagai motor penggeraknya, e. Monitoring dan evaluasi, f. Pengembangan dan pelestarian kegiatan Posdaya.

    1.11 Target 1. Terbentuknya Posdaya Tingkat : RW, Dusun, Desa/Kel. (Sampai pada Susunan kepengurusan, SK kepengurusan yang di syahkan minimal oleh Kades/Kelurahan dan terdapatnya Nama Papan Nama Posdaya) 2. Terdapat kegiatan dalam upaya pengisian/pendampingan Posdaya dalam bidang : a. Pendidikan b. Kesehatan c. Kewirausahaan

  • 12 BAB 1 PENDAHULUAN

    d. Lingkungan Hidup e. Agama dan Budaya

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA 13

    Bab 2

    Persiapan KKN Tematik Posdaya Kedudukan mata kuliah KKN sama dengan mata kuliah umum, bersifat wajib untuk tingkat Universitas. Dengan demikian berarti mahasiswa yang belum mengikuti program KKN belum dapat dinyatakan lulus dari Universitas Trilogi. Untuk menyelenggarakan KKN Tematik Posdaya dapat ditempuh melalui langkah-langkah persiapan mencakup kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut : 2.1. Pendaftaran Peserta Mahasiswa calon peserta KKN yang telah memenuhi persyaratan beban SKS yang telah ditentukan (minimal 90 SKS) diberikan kesempatan untuk melakukan registrasi dan menyerahkan bukti pembayaran serta persyaratan lainnya. (Pas Foto, KRS, dan Biodata). 2.2. Koordinasi Pelaksanaan LPPM dalam menyiapkan rencana KKN Tematik Posdaya perlu melakukan koordinasi internal, eksternal maupun antar lembaga. 2.2.1 Koordinasi Internal Penyelenggaraan koordinasi internal lembaga adalah koordinasi dengan Fakultas melalui Dekan Fakultas/Ketua Departemen/Ketua Program Studi dengan tujuan untuk menyebarluaskan informasi tentang penyelenggaraan KKN Tematik Posdaya, penyamaan persepsi tentang pelaksanaan dan penjadwalan kegiatan. (Pedoman Pelaksanaan KKN Posdaya, 2009)

  • 14 BAB 2 PERSIAPAN KKN TEMATIK POSDAYA

    2.2.2 Koordinasi Eksternal Koordinasi eksternal adalah koordinasi yang dilakukan pihak LPPM dengan Pemkab/Pemkot dan Instansi terkait lainnya yang akan menjadi mitra kegiatan KKN Tematik Posdaya. Ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada Pemda, dan Instansi lain maupun stakeholders lainnya yang akan menjadi mitra kegiatan KKN Tematik Posdaya agar dapat mempersiapkan pelaksanaan kegiatan KKN Tematik Posdaya di wilayahnya. Kerjasama ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan (operasional), monitoring, dan evaluasi. Dalam koordinasi eksternal dilakukan beberapa tahapan kegiatan, meliputi (Pedoman Pelaksanaan KKN Posdaya, 2009) : a. Workshop di tingkat Universitas dengan mengundang pemerintah kabupaten/kota yang akan dijadikan lokasi KKN, terutama unsur-unsur Bappeda, Bapermas, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan KB dan Disperindagkop. Tujuan utama workshop adalah untuk memberikan informasi, penyamaan persepsi, penggalangan komitmen dan sinergitas dukungan, pelaksanaan maupun kelanjutan pembinaan Posdaya. b. Sesuai dengan komitmen dan kesepakatan yang diperoleh dari Pemkab/ Pemkot selanjutnya dilaksanakan sosialisasi KKN Tematik Posdaya di kecamatan-kecamatan oleh pihak LPPM bersama unsur Bappeda, Bappermas dan Instansi terkait lainnya. Sosialisasi ini diikuti oleh SKPD terkait di tingkat kecamatan dan Kepala Desa/Kelurahan.

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    15

    2.2.3 Koordinasi Antar Lembaga Berdasarkan komitmen dan kesepakatan yang telah dibuat, maka perlu diuraikan peran masing-masing lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan KKN Tematik Posdaya. Lembaga-lembaga tersebut antara lain: a. Universitas Trilogi: 1. Menyiapkan mahasiswa peserta KKN dan Dosen Pembimbing untuk melaksanakan kegiatan KKN Tematik Posdaya. 2. Memberikan pembekalan (Coaching) kepada peserta KKN dan Dosen Pembimbing agar memahami fungsi dan tugas masing-masing dalam melaksanakan pro-gram KKN Tematik Posdaya. 3. Menggalang kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan kegiatan KKN Tematik Posdaya secara terpadu dan berkesinambungan. 4. Mendayagunakan semua potensi yang dimiliki Universitas Trilogi (tenaga, dana, dan sarana) untuk menyukseskan program KKN Tematik Posdaya. b. BKKBN: 1. Menjadi mitra kerja Universitas Trilogi dalam pelaksanaan program KKN Tematik Posdaya secara terpadu. 2. Memfasilitasi pembentukan dan pengembangan POSDAYA di lokasi KKN.

  • 16 BAB 2 PERSIAPAN KKN TEMATIK POSDAYA

    3. Melakukan penguatan program KKN Tematik Posdaya melalui pendampingan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) 4. Menyiapkan data base kependudukan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan program KKN Tematik Posdaya. 5. Memberikan dukungan pelaksanaan program KKN Tematik Posdaya, baik dukungan tenaga, dana maupun sarana yang tersedia. c. Pemerintah Daerah (PEMDA) Kabupaten/Kota: 1. Memfasilitasi kegiatan KKN Tematik Posdaya untuk menjadi wahana pelaksanaan program pemberdayaan keluarga secara terpadu. 2. Mensinergikan program di masing-masing SKPD dengan program KKN Tematik Posdaya dalam memberdayakan secara optimal delapan fungsi keluarga. 3. Menyediakan data base yang berkaitan dengan pelaksanaan program KKN POSDAYA. 4. Memberikan kesempatan dan mengundang organisasi kemasyarakatan yang ada di daerahnya untuk berpartisipasi secara terpadu dalam menunjang kegiatan KKN Tematik Posdaya. 5. Mendukung pelaksanaan program KKN Tematik Posdaya di daerahnya, baik dukungan tenaga, dana maupun sarana dan prasarana yang diperlukan.

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    17

    d. Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI): 1. Sebagai motivator dan fasilitator dalam menunjang pelaksanaan program KKN Tematik Posdaya. 2. Memberikan dukungan baik berupa tenaga, dana maupun sarana dalam mengoptimalkan pelaksanaan program KKN Tematik Posdaya. 3. Menjadi mitra pendamping dan narasumber dalam pengembangan dan pembinaan kegiatan KKN Tematik Posdaya di masa datang. 2.3. Pemilihan Lokasi KKN Tematik Posdaya Kegiatan KKN Tematik Posdaya dapat dilaksanakan di desa/kelurahan di kabupaten/Kota di sekitar lokasi Perguruan Tinggi atau di wilayah lain, khususnya jika telah dimiliki komitmen kerjasama atau telah dibuat MoU antara Universitas Trilogi dengan Pemerintah Daerah bersangkutan. Wilayah desa atau kelurahan yang ditetapkan sebagai lokasi KKN diprioritaskan yang memiliki banyak keluarga kurang mampu. 2.4. Pembekalan Pembekalan diberikan kepada Dosen dan Mahasiwa yang materinya meliputi : 1. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Pembekalan DPL dilakukan dengan tujuan untuk menyamakan pola pikir dan persepsi serta gerak dan langkah diantara para DPL dalam pelaksanaan KKN Tematik Posdaya Universitas Trilogi, serta agar para DPL sebagai ujung tombak pelaksanaan KKN Posdaya dapat dipersiapkan dan mampu membimbing mahasiswa sehingga pelaksanaannya sesuai panduan dan dapat mencapai tujuan.

  • 18 BAB 2 PERSIAPAN KKN TEMATIK POSDAYA

    Materi Pembekalan DPL meliputi : a. Falsafah (arti, tujuan, sasaran dan manfaat KKN Posdaya) b. Peran Universtas Trilogi dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui program KKN Posdaya di wilayah sekitar lokasi Universitas Trilogi atau di wilayah lain (khususnya telah memiliki komitmen kerjasama atau telah dibuat MoU dengan Pemerintah Daerah bersangkutan). c. Rencana program dan pengorganisasian pelaksanaan KKN Posdaya d. Implementasi KKN Posdaya e. Peran POSDAYA dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Millenium Development Goals (MDGs) f. Implementasi pemberdayaan keluarga oleh Pemerintah Daerah sebagai pintu masuk KKN POSDAYA g. Program KKN POSDAYA dalam peningkatan IPM dan pencapaian MDGs melalui sinergitas KKN POSDAYA. h. Deskripsi tugas dan tata tertib mahasiswa peserta (lampiran 1 dan 2) i. Deskripsi tugas DPL (lampiran 3) j. Pelaporan dan evaluasi/penilaian peserta KKN dan laporan DPL. Selain itu, mengingat DPL harus mampu menjawab permasalahan operasional yang dialami oleh mahasiswa dalam membentuk, membina dan mengembangkan Posdaya, para DPL harus memperoleh pembekalan untuk substansi yang sama dengan intensitas yang lebih mendalam dibanding dengan materi yang diberikan kepada mahasiswa.

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    19

    2. Mahasiswa Mahasiswa peserta KKN wajib mengikuti pembekalan materi KKN. Pembekalan adalah usaha memberikan bekal metodologis dan materi dalam rangka pemberdayaan masyarakat (community empowerment) kepada mahasiswa calon peserta KKN Tematik Posdaya Universitas Trilogi. Pembekalan diharapkan mahasiswa mampu memahami langkah-langkah dan posisi mereka sebagai fasilitator, katalisator, dan dinamisator Posdaya. Pembekalan untuk mahasiswa berisi: a. Program KKN Tematik Posdaya 1. Falsafah (arti, tujuan, sasaran dan manfaat dari KKN, Posdaya, serta KKN Tematik Posdaya). 2. Rencana program dan pengorganisasian KKN Tematik 3. Deskripsi tugas dan tata tertib mahasiswa peserta KKN (lampiran 1 dan 2) 4. Pelaporan yang dibuat dan evaluasi/penilaian peserta KKN tematik POSDAYA. 5. Achievement motivation training. 6. Implementasi KKN Tematik POSDAYA 7. Program KKN dalam peningkatan IPM dan Pencapaian MDGs di wilayah sekitar lokasi Universitas Trilogi atau di wilayah lain (khususnya telah memiliki komitmen kerjasama atau telah dibuat MoU dengan Pemerintah Daerah bersangkutan). 8. Peran Pemerintah Daerah dalam percepatan pencapaian IPM dan MDGs melalui sinergitas KKN POSDAYA 9. Peran POSDAYA dalam meningkatkan IPM dan MDGs 10. Etika pergaulan, bersosialisasi dan pendekatan mahasiswa KKN POSDAYA dalam merangsang partisipasi masyarakat

  • 20 BAB 2 PERSIAPAN KKN TEMATIK POSDAYA

    11. Pelaporan yang dibuat dan evaluasi/penilaian peserta KKN POSDAYA b. Materi Pembentukan Posdaya Materi ini merupakan langkah-langkah yang ditempuh untuk membentuk, membina, mengisi dan mengembangkan Posdaya, yang mencakup : 1. Penjajagan, Pendekatan, Advokasi, Sosialisasi, Pemberdayaan Masyarakat. Kegiatan ini merupakan awal kegiatan yang dilakukan oleh Tim Persiapan pada suatu desa/dusun atau kelurahan/RW untuk menjajagi tanggapan masyarakat, terutama para pemukanya melalui rapat atau pertemuan terbatas. Jika respon positif, maka proses pembentukan dilanjutkan, tetapi jika negatif, maka dianjurkan pindah ke desa/dusun atau kelurahan/RW lainnya dan memulai proses serupa. 2. Observasi dengan Pendataan dan Identifikasi Potensi Wilayah/ Desa. Pendataan keluarga adalah upaya untuk melihat jumlah, persebaran dan klasifikasi keluarga sesuai tahap kesejahteraan yang dibedakan atas keluarga pra sejahtera, sejahtera I, II, III dan III plus. Dari hasil Pendataan Keluarga ini selanjutnya dilakukan Pemetaan Sasaran untuk kegiatan Posdaya. Selain pendataan dan pemetaan keluarga yang menjadi sasaran prioritas, maka observasi lapangan juga dilakukan untuk mengidentifikasi masalah berdasarkan hasil pendataan dan menginventarisasi kelembagaan dengan melihat status atau kondisinya serta kegiatan yang dilaksanakan, termasuk dukungan serta sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan.

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    21

    Secara lebih teknis identifikasi masalah dan inventarisasi potensi kelembagaan ini menyangkut di bidang kesehatan melihat cakupan pelayanan kesehatan dan aktivitas Posyandunya, bidang ekonomi terkait kegiatan usaha bersama dari keluarga tidak mampu dengan kondisi lembaga yang menjadi sarana organisasi seperti UPPKS, Koperasi, Kelompok UKM Binaan dan sebagainya. Uraian lebih lanjut tentang identifikasi masalah dan potensi lembaga pada bab pelaksanaan KKN Posdaya 3. Lokakarya Mini Kegiatan ini merupakan sarasehan antara mahasiswa di bawah bimbingan Dosen Pembimbing dengan masyarakat bersama para pemukanya untuk membuat perencanaan program kedepan serta menyepakati kegiatan dan sasaran, termasuk kepengurusan yang dibentuk. Uraian lebih lanjut dapat dibaca pada bagian tentang pelaksanaan KKN Posdaya atau di Buku Pedoman Pembentukan dan Pengembangan Posdaya. 4. Pelaksanaan dan Pengembangan Posdaya. Untuk pelaksanaan dan pengembangan Posdaya perlu dijelaskan serangkaian tahap-tahap kegiatan yang perlu diketahui oleh mahasiswa sebagai berikut: a. Pelatihan Pengurus/Kader. Pelatihan ini adalah suatu langkah awal untuk mempersiapkan Pengurus dan Kader melaksanakan kegiatan/program yang telah dirancang. Latihan dapat dimulai secara bertahap sesuai prioritas program, dukungan tenaga dan sumber-sumber yang tersedia. Pelatihan pengurus dan kader tidak selamanya dilakukan di kelas, tetapi bisa melalui sarasehan, kunjungan ke Posdaya yang maju dan sebagainya.

  • 22 BAB 2 PERSIAPAN KKN TEMATIK POSDAYA

    b. Musyawarah di desa atau kelurahan atau wilayah Posdaya. Dalam rangka mengecek kesiapan untuk memulai kegiatan perlu dilakukan musyawarah di tingkat Kelurahan/Desa atau wilayah administratif Posdaya. Musyawarah ini dilakukan dengan mengundang pengelola/pengurus dan kader Posdaya, anggota masyarakat yang akan menjadi sasaran program serta golongan masyarakat yang dapat memberikan fasilitas atau dukungan pelaksanaan program Posdaya. c. Pendampingan dan pembinaan Pembekalan dalam tahap pelaksanaan termasuk dalam pelaksanaan pendampingan, pemantauan dan pembinaan yang dilakukan oleh mahasiswa secara berlanjut, sehingga kinerja lembaga fungsional dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan mencapai tujuan yang ditetapkan. d. Konsultasi dengan Berbagai Pihak Salah satu tugas pembinaan dan pendampingan yang perlu dipelihara oleh mahasiswa adalah melaksanakan konsultasi dengan berbagai pihak untuk terus dapat memperbaiki pelaksanaan kegiatan lembaga fungsional yang sudah terbentuk. Konsultasi ini mutlak dilakukan apabila ada masalah yang menyebabkan gagal atau tidak dapat berlangsungnya kegiatan lembaga secara fungsional. e. Membangun Jejaring Program. Agar kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga fungsional dapat berjalan lancar dan terus berkembang, maka mahasiswa perlu memperoleh dukungan dari berbagai pihak serta mengembangkan jejaring program dengan instansi terkait.

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    23

    f. Mengembangkan program secara bertahap. Untuk memperkuat fungsi-fungsi keluarga secara paripurna, maka dalam melaksanakan program dengan memperkuat lembaga yang yang ada, maka Tim Mahasiswa bersama masyarakat tidak perlu sekaligus membentuk dan membina semua lembaga, tetapi dapat dimulai yang paling mudah dan memilih yang paling diperlukan masyarakat, selanjutnya Posdaya dikembangkan secara bertahap. 2.5. Pendanaan Posdaya Sebaiknya sejak awal Pembentukan dan/atau Pengembangan Posdaya dijelaskan kepada masyarakat bahwa Posdaya ini adalah lembaga mereka dan karena itu kegiatannya tidak dibiayai oleh mahasiswa, perguruan tinggi atau pemerintah daerah. Masyarakat diajak dengan baik-baik untuk menganggap bahwa Posdaya adalah kegiatan yang pembiayaannya ditanggung oleh masyarakat secara gotong royong. Untuk memperingan dukungan dana dari masyarakat diharapkan sejak awal dikembangkan usaha bersama untuk mengembangkan jaringan pendukung atau sponsor yang sanggup menyumbang untuk kegiatan bersama. Apabila Posdaya dibentuk berbasis Masjid, maka harus ada kesediaan dari Pengurus Masjid untuk menggerakkan masyarakat memberi sumbangan untuk kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Pengurus Posdaya. Apabila berbasis Posyandu, maka Pengurus Posyandu harus bersedia membantu pendanaan untuk menyelenggarakan kegiatan Posdaya yang beraneka ragam serta berkelanjutan.

  • 24 BAB 2 PERSIAPAN KKN TEMATIK POSDAYA

    Namun mahasiswa pendamping atau Pengurus Posdaya sejak awal bisa mengarahkan pengembangan Posdaya untuk bisa dikaitkan dengan kegiatan pemerintah atau kerjasama (bantuan) program pembangunan lainnya seperti PNPM Mandiri, Program Koperasi, Program Keluarga Harapan, Community Sosial Responsi-bility (CSR) dari Perusahaan Swasta, BUMN atau BUMD atau sumber dana lain yang tidak mengikat, termasuk dukungan yang bersifat stimulan dari Yayasan Damandiri. Tata cara pengusulan untuk mendapatkan stimulan dapat dilihat dalam lampiran 26. Di banyak Kabupaten/Kota dikembangkan upaya untuk mengundang keluarga yang mampu memberi sumbangan (sumbangan gotong royong keluarga yang mampu, atau keluarga yang peduli sesama keluarga lain dari desa yang sama, atau dari desa lain, atau keluarga yang merantau di propinsi lain, atau keluarga simpatisan lainnya) secara teratur kepada Posdaya. Untuk itu perlu dibuat catatan penerimaan dan pengeluaran sumbangan dengan baik dan dilaporkan secara terbuka. Laporan yang cermat dan baik serta teratur akan memberikan kepercayaan kepada penyumbang untuk melanjutkan sumbangan pada program dan kegiatan Posdaya yang sangat mulia tersebut. Posdaya adalah upaya luhur yang mandiri untuk menolong keluarga kurang mampu melalui pemberdayaan yang dibiayai secara gotong royong oleh masyarakat secara mandiri. Pemerintah daerah, pengusaha dan mereka yang peduli sesama anak bangsa diharapkan memberi dukungan sebagai sponsor untuk kelangsungan dan memperlancar kegiatan Posdaya tersebut.

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA 25

    Bab 3

    Pelaksanaan KKN Posdaya 3.1. Pembentukan Kelompok atau Tim Mahasiswa dan DPL Pembentukan kelompok peserta KKN Tematik Posdaya dilakukan berdasarkan hasil pendaftaran peserta mahasiswa KKN Tematik Posdaya dan berdasarkan permasalahan lokasi yang akan ditempati serta bersifat lintas program studi (interdisipliner). Dengan kata lain komposisi anggota kelompok diupayakan terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan Kelompok atau Tim terdiri dari para mahasiswa yang akan ditunjuk sebagai pendamping didasari hal-hal sebagai berikut : 1. Komposisi Tim sesuai garapan program posdaya yang meliputi 6 bidang, yaitu Pendidikan, Kesehatan, Kewirausahaan, Agama Sosial Budaya, Teknologi Tepat Guna dan Lingkungan, maka anggota-anggotanya diupayakan memiliki latar belakang ilmu yang relevan. 2. Suatu Tim terdiri antara 5-10 mahasiswa dengan jenis kelamin yang seimbang antara pria dan wanita. Jumlah mahasiswa yang ditugasi dalam suatu lokasi perlu dipertimbangkan dengan jumlah penduduk, luas wilayah dan kelancaran transportasi. 3. Setiap Tim yang akan membentuk sejumlah Posdaya di satu atau beberapa desa/kelurahan dengan mempertimbangkan unit administrasi yang tepat untuk pembentukan setiap Posdaya. Atas dasar besarnya jumlah penduduk dan luas wilayah Dusun/Lingkungan/RW/RK. 3.2. Penempatan Mahasiswa di lokasi KKN Penempatan mahasiswa KKN di lokasi diatur menurut jadwal yang sudah disusun oleh staf LPPM berdasarkan jumlah

  • 26 BAB 3 PELAKSANAAN KKN POSDAYA

    mahasiswa yang diterjunkan dan lokasi KKN yang dipergunakan. Penempatan mahasiswa di lokasi KKN tingkat Desa atau Kecamatan dikoordinir oleh Kordes atau Korcam kemudian DPL mengkoordinir sampai ke lokasi KKN. Daftar nama dan lokasi KKN ditetapkan oleh Rektor berdasarkan usulan dari LPPM. 3.3. Konsolidasi Mahasiswa peserta KKN wajib mengikuti kegiatan konsolidasi yang dilaksanakan oleh DPL. Sosialisasi dan koordinasi antar mahasiswa satu sama lain di bawah bimbingan DPL untuk mempersiapkan pelaksanaan setiap tahapan kegiatan KKN. 3.4. Sosialisasi Program Kegiatan yang dilakukan mahasiswa pada awal pelaksanaan KKN adalah melakukan sosialisasi program yang telah direncanakan sebelumnya kepada masyarakat yang terdiri dari pimpinan dae-rah setempat, tokoh masyarakat serta unsur-unsur yang relevan dengan kegiatan KKN. Dalam proses sosialisasi dan/atau penjajagan, Tim tersebut dapat membagi diri dalam sub Tim atau tetap bersama-sama dalam Tim yang diawali dengan advokasi dan sosialisasi guna pendekatan kepada masyarakat Dusun/Lingkungan/RW dan wilayahnya yang akan dibentuk dan dikembangkan Posdaya. Sosialisasi program mahasiswa dapat berlangsung dengan adanya hubungan baik antara masyarakat dengan pemerintah setempat. Hasil sosialisasi dipresentasikan di lokasi KKN dihadapan pemerintah setempat. 3.5. Observasi Lapangan Apabila sosialisasi dan/atau penjajagan selesai dilakukan dan dari sosialisasi juga diperoleh tanggapan yang positif, selanjutnya perlu diambil langkah untuk memulai kegiatan pendataan dan pemetaan wilayah guna menetapkan sasaran, mengidentifikasi

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    27

    masalah dan berbagai potensi kelembagaan di lokasi wilayah tersebut. Observasi lapangan (lampiran 4) dilakukan selama 7 hari atau minggu pertama mahasiswa di lokasi KKN dengan menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan teknik Diagram Venn dan Pemetaan. Pelaksanaan observasi ini dapat ditugaskan kepada 1 atau 2 orang mahasiswa yang selanjutnya bersama kader atau penduduk setempat menghimpun data dengan menggunakan instrumen, da-ta-data yang akan diperoleh serta tatacara pendataan dan pemetaannya seperti lampiran 5. Untuk Contoh Format Identifikasi Masalah dan Potensi Lembaga yang menjadi dasar penyusunan Rancangan Lembaga serta Pokok-Pokok Kegiatan sampai dengan Hasil dan Manfaat yang dapat diperoleh diberikan dalam lampiran 6. Dalam identifikasi potensi ini termasuk mengidentifikasi calon Ketua Posdaya atau Kader yang tepat yang selanjutnya menjadi Pengurus Posdaya. Pendataan dan pemetaan/pengkajian wilayah dilakukan secara partisipatif (bersama-sama masyarakat) dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mahasiswa melakukan pemetaan (mapping) wilayah yaitu menggambar kondisi wilayah (wilayah dusun, RW, RT, atau kampung) bersama-sama masyarakat. Teknik ini dilakukan untuk memfasilitasi masyarakat dalam menggambarkan keadaan wilayah secara umum, kemudian ditarik ke keadaan wilayah secara khusus terkait dengan peta sosial terkait program Posdaya (topikal). Hasil yang diperoleh adalah peta atau sketsa keadaan umum wilayah dan keadaan sosial program Posdaya. 2. Mahasiswa membuat hubungan kelembagaan (diagram venn) untuk melihat pola hubungan masyarakat dengan berbagai lembaga yang terdapat di wilayah. Diagram Venn digunakan dalam diskusi untuk mengidentifikasi apa (permasalahan wilayah), siapa (pihak-pihak yang terlibat), mengapa (hubungan sebab), di

  • 28 BAB 3 PELAKSANAAN KKN POSDAYA

    mana (menunjuk peran dominan), bagaimana (bentuk dan pola peran yang dimainkan). 3. Mahasiswa membuat bagan perubahan dan kecenderurungan (trend and change) untuk mengenali perubahan dan kecenderungan berbagai keadaan, kejadian serta kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu. 4. Mahasiswa membuat matrix ranking (bagan peringkat) yang berisikan urutan, posisi, kedudukan, dan penggolongan. Data ini dipergunakan untuk urutan prioritas, pilihan masyarakat yang paling memungkinkan untuk dicarikan solusi dan perhatian. Dari identifikasi potensi di wilayah perlu dilihat adanya lembaga yang akan menjadi wadah atau sarana untuk dikembangkan sebagai inti kegiatan Posdaya. Lembaga tersebut dianggap mampu menjalankan program andalan sebagai kegiatan awal Posdaya. Pelaporan observasi di lingkungan Posdaya harus dibuat secara jujur dan akurat. Laporan itu bersifat motivatif untuk mengajak masyarakat, utamanya para sesepuh dan para pemimpin setempat, agar tertarik dan peduli serta sanggup bekerja keras bersama para mahasiswa untuk secara gotong royong menyelesaikan masalah melalui pemberdayaan keluarga. Bupati, Camat, Kepala Desa atau sesepuh lainnya diundang untuk mengetahui keadaan masyarakatnya dan diyakinkan bahwa, dengan bimbingan para sesepuh dan aparat desa, secara gotong royong bisa dikembangkan pro-gram pemberdayaan untuk menyelesaikan masalah yang ada secara mandiri. 3.6. Penyusunan Program Kerja Setelah melakukan kegiatan observasi, pendataan dan pemetaan sasaran sosial desa/kelurahan dengan cermat dan detil, langkah berikutnya adalah menyusun atau membuat perencanaan pro-gram Posdaya secara partisipatif (participatory planning).

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    29

    Perencanaan program secara partisipatif didasarkan temuan yang sudah dibuat dalam bentuk matrix ranking. Perencanaan dimaksudkan sebagai sebuah proses dalam menyusun satuan rencana kegiatan yang akan dilakukan. Tahap perencanaan (planning) diawali dengan kajian keadaan per-dusun/RW secara partisipatif yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiataan (aksi). Perlu diingat bahwa setiap daur program selalu dilakukan monitoring dan evaluasi. Sedangkan planning merupakan proses yang tidak bisa lepas dari proses sebelum dan sesudahnya. Penyusunan program kerja setiap Posdaya 1. Disusun berdasarkan hasil observasi, pendataan dan pemetaan sasaran. Substansinya adalah pokok-pokok kegiatan sesuai arahan unsur-unsur dalam HDI atau IPM, yang secara praktis dapat dilakukan oleh masyarakat setempat secara bertahap. Dalam penyusunan program ini direncanakan pula jadwal waktu, bentuk kegiatan, anggota mahasiswa yang ditugasi sebagai pendamping, serta masyarakat sebagai pelaksana. Mahasiswa pendamping diatur dengan baik. Dalam penyusunan kegiatan pengurus atau calon pengurus bersama kader dilibatkan secara aktif. Mahasiswa bertindak sebagai fasilitator yang dinamis. 2. Program kerja yang disusun tersebut bersifat sementara karena masih perlu dikonfirmasikan kepada seluruh anggota masyarakat melalui sarasehan atau lokakarya mini. Contoh Format Rencana Program Kerja per Desa/ Kelurahan yang dibuat oleh Tim Mahasiswa seperti lampiran 7. Untuk kolom realisasi pelaksanaan diisi setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Dalam program kerja ini dibuat Ringkasan Data (I) Penduduk dan Keluarga, jumlah segmentasi Sasaran per dusun/lingkungan/RW serta Kelompok Usaha yang akan

  • 30 BAB 3 PELAKSANAAN KKN POSDAYA

    diikuti oleh keluarga muda. Selain itu juga Ringkasan Data Potensi Lembaga (II) yang dapat dikembangkan sebagai inti kegiatan Posdaya per dusun/RW/Lingkungan termasuk jumlah kader yang sudah dilatih. Format Ringkasan Data I dan II seperti lampiran 8. 3. Lembaga masyarakat yang dijadikan pintu masuk atau akan ditingkatkan peranannya sebagai Posdaya adalah lembaga yang bergerak dibidang ekonomi, seperti UPPKS, KUBE, Pra Koperasi atau Koperasi. Kalau tidak terdapat lembaga seperti itu, dipilih kelompok yang bisa dikembangkan menjadi sarana pemberdayaan ekonomi, seperti Pengajian Ibu-Ibu, Pokja II PKK, kelompok arisan ibu-ibu dan sebagainya. Selanjutnya kelompok tersebut dikembangkan menjadi lembaga pemberdayaan ekonomi seperti kelompok Ekonomi, Pokja Ekonomi, atau pra koperasi. 4. Jika sulit membentuk Posdaya dari lembaga ekonomi atau yang memiliki potensi menjadi lembaga ekonomi, maka dapat dikembangkan lembaga lain yang telah terbentuk dan cukup baik untuk dikembangkan menjadi penggerak Posdaya seperti misalnya Posyandu (KB dan Kesehatan), BKB atau BKR (KB dan Pendidikan) atau kelompok fungsional seperti kelompok Remaja (Karang Taruna) atau kelompok lain yang ada di desa tersebut. 3.7. Penyelenggaraaan Lokakarya Mini Agenda acara Lokakarya adalah membangun pentingnya peran serta aktif masyarakat dalam identifikasi dan pemecahan masalah keluarga dan masyarakat yang dihadapi. Dengan diawali presentasi hasil observasi, pendataan dan pemetaan sasaran sosial tingkat desa/kelurahan); Pentingnya pemanfaatan dan pendayagunaan potensi sumber daya setempat dan sarana yang

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    31

    ada (Puskesmas, Poskesdes, Posyandu, Koperasi, Perbankan, dan lain-lain); dan perlunya dibentuk Posdaya sebagai forum silaturahmi, komunikasi, advokasi dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu. Adapun tujuan Lokakarya adalah : 1. Pendekatan dan silaturahmi dengan pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan desa, kepada aparat/pamong desa, Badan Perwakilan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (LPMD/LMMK), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tingkat desa/kelurahan, pemuka/tokoh masyarakat, serta calon kader Posdaya yang akan dilatih (1 orang/RT) 2. Sosialisasi dan pentingnya pembentukan Posdaya, serta pentingnya pemanfaatan dan pendayagunaan potensi sumber daya setempat dan sarana yang ada 3. Penyamaan persepsi dan pola pikir aparat pemerintahan desa/kelurahan dan tokoh masyarakat desa/kelurahan terhadap permasalahan dan pemecahan masalah dengan potensi yang ada dan bergotong royong secara swadaya untuk membentuk dan mengembangkan Posdaya 4. Penyusunan rencana program dan kegiatan Posdaya, serta pembentukan kepengurusan Posdaya 5. Terbentuknya Posdaya dan kepengurusannya tingkat dusun dan desa/kelurahan yang solid, kompeten, dan berkemampuan yang disetujui dan didukung oleh seluruh unsur desa 6. Disetujui dan dikukuhkannya calon kader dari masing-masing RT yang akan dilatih. Program kerja sementara yang sudah disusun dibahas bersama dengan anggota keluarga lain dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di sekitar Posdaya. Apabila dalam suatu kelurahan atau desa dibentuk beberapa Posdaya, ada baiknya lokakarya mini dilakukan pada setiap wilayah Posdaya agar seluruh anggota Posdaya ikut dalam lokakarya yang diselenggarakan oleh Posdaya dimana mereka menjadi anggota.

  • 32 BAB 3 PELAKSANAAN KKN POSDAYA

    Partisipasi setiap keluarga dalam Lokakarya Mini Posdaya merupakan awal dari dorongan partisipasi yang dinamis. Sarasehan dilakukan dengan mengundang kepala keluarga, penduduk dan tokoh masyarakat setempat untuk mendengarkan program kerja yang sudah disusun. Rencana kerja ini disajikan oleh calon Ketua Posdaya di desa/pedukuhan dengan melibatkan pengurus/kader Posdaya lainnya, Bidan Desa dan aparat Desa serta keluarga yang menjadi sasaran prioritas. Dari hasil Lokakarya Mini dilakukan penyempurnaan kegiatan menjadi Pro-gram Kerja Posdaya Definitif. Penyelenggaraan Lokakarya tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh, bukan basa-basi, dengan tujuan luhur untuk membentuk Posdaya secara gotong royong. Dengan tujuan yang jelas itu semua pihak diundang untuk berpartisipasi secara aktif. Keluarga yang mampu diajak mengulurkan tangannya membantu dan keluarga kurang mampu diajak bekerja keras dan berusaha tanpa mengenal putus asa. 3.8. Pelaksanaan Program Kerja Pelaksanaan program adalah bentuk implementasi program yang menjadi agenda yang tersusun, dan terencana secara sistemik dalam program KKN, dalam hal ini adalah seluruh program selama KKN. Mahasiswa melaksanakan kegiatan berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun dan disepakati berbagai pihak melalui lokakarya/forum diskusi. Mahasiswa wajib menuliskan semua kegiatan harian yang telah dilaksanakan dalam format yang tersedia. Pelaksanaan Program kerja biasanya mencakup beberapa kegiatan pokok sebagai berikut : 1. Pelatihan Pengurus/Kader Pelatihan Pengurus menyangkut pemberian materi organisasi dan manajemen Posdaya, ruang lingkup tugas pengelolaan, utamanya pengertian bahwa program-program yang bisa

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    33

    diikuti oleh partisipasi sebanyak mungkin anggota. Dalam pelatihan ditegaskan pula sumber pendanaan untuk kegiatan pembangunan yang prinsipnya diusahakan secara mandiri dan dalam hal-hal tertentu dibantu oleh anggota Posdaya yang lebih mampu, atau sumbangan lain. Pelatihan kader ditujukan untuk menyiapkan tenaga yang akan melaksanakan fungsi-fungsi keluarga dengan membentuk atau memperkuat lembaga atau kelompok fungsional dengan tujuan memperkuat fungsi-fungsi keluarga seperti : a. Fungsi Wirausaha dengan mengembangkan Kelompok usaha bersama atau usaha kelompok, misalnya dimulai dengan usaha simpan pinjam modal seperti Kube/UPPK/P2K, Pra Koperasi atau Koperasi. b. Fungsi Pendidikan dengan mengembangkan Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bina Keluarga Remaja (BKR), Kegiatan Belajar Masyarakat (KBM), Aksara Agar Berdaya (AKRAB), pelatihan keterampilan usaha, atau kegiatan ekonomi sosial lainnya. c. Fungsi kesehatan dengan mengembangkan Posyandu, PHBS, Karang Werda, Bina Keluarga Lansia (BKL) dan lainnya. d. Fungsi Lingkungan dengan mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK) dengan program dan kegiatan mengembangkan Kebun Bergizi, yaitu menanami halaman dengan tanaman sayur, peternakan atau kolam ikan yang mudah dimasak untuk meningkatkan gizi keluarga serta pengolahan sampah menjadi pupuk organik/kompos. Untuk melengkapi materi pembekalan kepada para anggota di atas dapat dipergunakan buku pedoman/juknis yang dikeluarkan instansi teknis dengan catatan bahwa keberhasilannya diukur dari partisipasi anggota Posdaya sebanyak-banyaknya, bukan semata-mata pada nilai produksi

  • 34 BAB 3 PELAKSANAAN KKN POSDAYA

    atau kinerja yang dihasilkan oleh proyek yang biasanya dituntut buku pedoman tersebut. Dalam merealisasikan setiap program peserta KKN tidak di benarkan bersikap sebagai guru utama yang paling mengetahui segala sesuatu, karena itu harus berfungsi sebagai motivator, pendamping dan partisipator yang selalu bekerjasama dengan masyarakat setempat agar mampu dan bersedia bekerja keras menyelesaikan masalah mereka secara mandiri dengan penuh kebanggaan. Keberhasilan KKN adalah bahwa partisipasi keluarga setempat maksimal sangat tinggi dan penduduk berterima kasih karena telah dirangsang dan diberdayakan oleh mahasiswa dengan penuh kasih sayang dan diperkenalkan kepada tekhnologi yang mudah dicerna serta menghasilkan kemampuan baru untuk menyelesaikan masalah secara mandiri. 2. Musyawarah di desa atau kelurahan Musyawarah di desa/kelurahan biasanya dilakukan apabila diperlukan suatu upacara peresmian Posdaya dan Pelantikan Pengurus yang perlu dilakukan oleh Kepala Desa atau Camat, yaitu melalui forum rapat koordinasi yang ada di tingkat desa/kelurahan. Rapat koordinasi ini biasanya diikuti oleh seluruh aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lembaga yang ada di desa seperti PKK, Karang Taruna, Polindes dan Bidan Desa. Selain itu Rapat koordinasi bisa juga diikuti oleh Dinas Instansi terkait tingkat kecamatan seperti Puskesmas, PPLKB, Petugas Bapermas Kecamatan, dan sebagainya. Melalui Rapat Koordinasi tersebut diharapkan diperoleh komitmen, dukungan serta diterimanya Posdaya sebagai lembaga desa yang didukung aparat pemerintah. Selanjutnya program Posdaya diarahkan untuk memperoleh dukungan program-program yang telah atau diselenggarakan oleh pemerintah.

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    35

    Peresmian dan pelantikan Pengurus Posdaya merupakan pengakuan adanya forum rakyat yang akan dibina dan dikembangkan dengan fasilitas pemerintah secara penuh. 3. Pelaksanaan Kegiatan Posdaya Dalam tahap pelaksanaan kegiatan, mahasiswa mendorong pengurus Posdaya untuk melaksanakan rencana kegiatan/program Posdaya yang mencakup 6 bidang dan dimulai sesuai prioritas dengan melibatkan sebanyak mungkin partisipasi masyarakat dan menjangkau sasaran prioritas untuk memberdayakan keluarga. Keenam bidang tersebut adalah : a. Pendidikan b. Kesehatan dan KB c. Ekonomi d. Lingkungan e. Teknologi Tepat Guna f. Agama, Sosial dan Budaya Untuk memulai kegiatan Posdaya para anggota bisa diajak melakukan kerja bakti membersihkan halaman rumah masing-masing, merapikan pagar halaman, membersihkan Masjid, Sekolah, atau fasilitas pelayanan umum lainnya. Upaya ini semata-mata untuk menggugah kebersamaan dan mengajak mereka untuk bergotong royong dengan program dan kegiatan yang terarah. Kegiatan ini bisa dilanjutkan dengan membantu plesterisasi rumah penduduk kurang mampu, atau gotong royong memperbaiki rumah penduduk kurang mampu tersebut. Jika Posdaya dibentuk dengan mengembangkan Posyandu, maka Posyandu tersebut harus lebih ditingkatkan dan pengurus kalau perlu ditambah tenaga muda yang ada disekitarnya. Kegiatan awal Posdaya adalah otomatis memperluas kegiatan Posyandu dengan pengembangan

  • 36 BAB 3 PELAKSANAAN KKN POSDAYA

    kegiatan bidang wirausaha agar kelangsungan dan kemandirian Posyandu yang ada, maka kegiatan bisa dilanjutkan ke bidang kesehatan lainnya, atau ke bidang pendidikan seperti pembentukan PAUD. Kegiatan PAUD diarahkan agar bisa menampung seluruh anak balita sehingga orang tuanya, utamanya ibu anak-anak itu segera bisa dipisahkan untuk mengikuti pelatihan keterampilan, pelatihan wirausaha dan dititipkan magang kerja pada usaha ekonomi yang ada di desanya. Kegiatan PAUD yang dikaitkan dengan pemberdayaan keluarga dipadukan dengan upaya pemberdayaan. Setelah anak-anak balita diserahkan kepada guru dari PAUD, maka orang tuanya dipisahkan. Orang tua anak balita tersebut dilatih pemberdayaan buta aksara, kalau belum bisa membaca dan menulis dan kemudian dilatih keterampilan melalui Porgam Inovasi Aksara Agar Berdaya (AKRAB). Setelah dilatih keterampilan, dititipkan magang pada pengusaha setempat atau keluarga lain yang mempunyai usaha. Kalau perlu pengusaha yang baik hati tersebut diberikan kemudahan kredit dari lembaga keuangan setempat. Apabila kegiatan dalam bidang wirausaha dan kesehatan itu sudah berjalan, maka setiap orang tua harus mengirim seluruh anak-anaknya yang usia sekolah untuk bersekolah. Apabila ada keluarga yang mempunyai anak usia sekolah, maka segera dilakukan kegiatan untuk membuka kursus-kursus keterampilan, termasuk Paket A, Paket B dan Paket C sesuai adanya anak- anak di wilayah Posdaya tersebut. Prioritas dalam bidang ekonomi tersebut dilakukan agar pro-gram pemberdayaan lebih menarik dan hasilnya menjadi sumber pemberdayaan bidang lainnya. Semua program dilaksanakan dengan sasaran utama keluarga muda.

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    37

    4. Pengembangan Jaringan dan Konsultasi dengan Berbagai Pihak Dalam melaksanakan kegiatan ini peserta KKN Posdaya melibatkan berbagai pihak, dengan membangun jaringan dengan dinas terkait ditingkat Kecamatan atau Kabupaten/Kota antara lain Pukesmas, Dinas Pendidikan dan Pengajaran, Dinas Pertanian Daerah, Badan Ketahanan Pangan, Badan Lingkungan Hidup Daerah, Dinas Perindagkop dan dinas atau lembaga lain yang diajak memadukan dukungan program atau membantu pembinaan, memberikan fasilitas dengan apabila dimungkinkan bisa ikut membantu menyediakan sumber daya dan dana yang dapat dipergunakan untuk memperlancar kegiatan operasional Posdaya. Biarpun masyarakat diajak untuk bekerja secara mandiri tidak berarti bahwa mereka bersaing serta tidak mengenal masyarakat dari desa lain atau memisahkan diri dengan lingkungan sekitarnya. Masyarakat diajak membangun kerjasama yang sangat erat dan saling menolong dengan masyarakat sekitarnya untuk mendapat manfaat dan kemudahan yang bisa saling membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. 5. Penyelenggaraan Program secara Bertahap Setiap periode pelaksanaan KKN Posdaya Tim Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan program yang disusun secara efektif. Pelaksanaan pengembangan Posdaya yang telah dimulai setelah Lokakarya Mini berakhir dan program disepakati melalui musyawarah Posdaya, atau musyawarah desa/kelurahan, paling lambat pada minggu ke 5 dari pelaksanaan KKN Posdaya. Karena program pemberdayaan melalui Posdaya tidak sederhana dan tidak mudah, maka peserta KKN tidak boleh berburu-buru. Pemberdayaan keluarga perlu dilakukan secara

  • 38 BAB 3 PELAKSANAAN KKN POSDAYA

    bertahap. Apabila sampai akhir periode KKN rancangan pro-gram belum seluruhnya dapat dilaksanakan, Tim KKN perlu mencantumkan langkah-langkah yang telah dapat dilaksanakan serta catatan tentang tindak lanjut atau langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh Tim mahasiswa KKN periode berikutnya 3.9. Bimbingan dan Pemantauan (Monitoring) 3.9.1 Bimbingan Agar pelaksanaan KKN Posdaya berjalan dengan baik dan op-timal, selama bertugas di lapangan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) membimbing dan memonitor tahap-tahap program kerja tim mahasiswa. Oleh karena itu DPL yang merupakan tenaga lebih berpengalaman memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan bimbingan dan pendampingan kepada mahasiswa untuk keberhasilan KKN Posdaya. Bimbingan dan pendampingan yang perlu diberikan oleh DPL antara lain pada tahap-tahap kegiatan sebagai berikut: a. Pelaksanaan penjajagan atau pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat melalui kegiatan advokasi dan sosialisasi yang terus menerus. Termasuk mencari dukungan dari Pemkab/Pemkot, Dinas/Instansi terkait, utamanya dari tokoh masyarakat pada tingkat dusun. b. Tahap observasi lapangan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah serta penyusunan langkah-langkah pemecahan yang akan menjadi program kerja yang dijadikan petunjuk dan arahan untuk KKN c. Penyelenggaraan Lokakarya Mini untuk membahas program kerja yang disusun bersama pengurus Posdaya. DPL membantu pengarahan teknis agar dapat diperoleh hasil yang optimal. Demikian pula DPL berperan dalam

    AcerAspireLine

    AcerAspireLine

    AcerAspireRectangle

    AcerAspireRectangle

    AcerAspireRectangle

    AcerAspireLine

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    39

    menyelenggarakan Rapat Kordinasi yang sekaligus menjadi forum untuk peresmian Posdaya, pelantikan dan pemberian masukan bagi Pengurus Posdaya. Untuk berbagai pertemuan tersebut diperlukan persiapan yang matang dan pemberian masukan yang tepat melalui bimbingan dan pengarahan yang secara berlanjut. Bimbingan kepada masyarakat bukan untuk mencari kesalahan atau menyalahkan masyarakat dalam proses pemberdayaan, tetapi mencari dengan seksama langkah-langkah yang belum dapat dikerjakan agar mahasiswa sebagai pendamping, dalam rangka KKN Posdaya bisa membantu mencari solusi terhadap hambatan yang mungkin ada dalam proses pemberdayaan itu. (Pedoman Posdaya, 2009) 3.9.2 Pemantauan (Monitoring) Antara pelaksanaan kegiatan dan pemantauan (monitoring) merupakan satu rangkaian utuh yang tidak terpisahkan. Setiap kegiatan harus ada pemantauan secara terus menerus untuk melihat apakah kegiatan itu terarah sebagaimana tujuan yang ditetapkan. Monitoring ini dilakukan untuk melihat proses kegiatan itu dilakukan, keluaran berdasarkan input yang ada. Pemantauan dan juga evaluasi sebenarnya dilakukan oleh mahasiswa beserta DPL pada setiap harinya sejak kedatangannya di hari pertama dan mengandung unsur fleksibilitas (keluwesan) yang tinggi atas setiap hasil per harinya. Para mahasiswa dan DPL menelaah masalah-masalah yang di hadapi selama KKN dan mencari solusi bersama dengan tujuan kelancaran kegiatan KKN. Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan pencatatan sistematis dan analisis berkala bersama-sama dengan masyarakat terhadap informasi yang telah dipilih selama program

    AcerAspireLine

    AcerAspireLine

    AcerAspireLine

    AcerAspireLine

  • 40 BAB 3 PELAKSANAAN KKN POSDAYA

    berlangsung, sehingga penyesuaian dapat dilakukan jika diperlukan. 3.10. Pembuatan Laporan Laporan Pelaksanaan dimaksudkan sebagai sarana penyampaian informasi tentang kegiatan KKN dan pertanggungjawaban pro-gram kegiatan yang dilakukan. Pembuatan laporan terbagi atas tiga jenis sebagai berikut: 3.10.1. Pelaporan Mahasiswa. Sebagai pertanggungan jawab pelaksanaan KKN Tematik Posdaya, maka setiap Tim mahasiswa (individu maupun kelompok) membuat laporan. Laporan Pelaksanaan ini, berisi pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disusun dan analisis keberhasilan program yang meliputi peluang, kendala dan solusi. Dalam kegiatan penyusunan laporan ini, tim mahasiswa diminta untuk membuat laporan dengan waktu 5 7 hari. Pelaporan Tim dibuat secara sistematik yang secara garis besar adalah sebagai berikut : a. Pendahuluan, yang berisi latar belakang, keadaan dan masalah serta tujuan pembentukan dan pengembangan Posdaya. b. Proses penyusunan Program kerja awal setelah observasi lapangan melalui pendataan dan pemetaan, identifikasi masalah, lembaga yang potensial, penyusunan Rancangan Pro-gram Kerja serta pelaksanaan Lokakarya Mini. Sebagai kelengkapan dilampirkan program kerja yang disusun, termasuk susunan Pengurus Posdaya dan sasaran prioritas yang menjadi garapan. c. Langkah-langkah kegiatan untuk mengisi dan mengembangkan Posdaya dimulai dengan pelatihan kader, pendampingan dan penyelengggaraan kegiatan pelayanan ser-ta hasil yang telah dicapai dari Program Kerja.

    AcerAspireLine

    AcerAspireLine

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    41

    d. Dukungan yang diperoleh dan Masalah-masalah yang masih dijumpai. e. Kesimpulan dan Saran serta Rekomendasi Tindak Lanjut. f. Lampiran yang berisi Foto-foto kegiatan KKN Posdaya. Laporan ini dibuat sesuai dengan format yang telah disiapkan Panitia (lampiran 20 dan 22). Laporan ini diserahkan kepada Panitia KKN sebanyak 3 eksemplar, masing-masing untuk DPL, Panitia KKN, dan Perpustakaan. 3.10.2. Pelaporan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bagi dosen pembimbing lapangan (DPL) laporan KKN adalah deskripsi tertulis mengenai kegiatan yang dilakukan selama KKN oleh DPL (lampiran 23). Laporan ini memuat kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan program kerja, masalah yang dihadapi, dan cara-cara penyelesaiannya, serta saran-saran pembimbing. Laporan para DPL ini diharapkan dapat menjadi referensi pendukung untuk Laporan Panitia KKN Periode tahun berjalan dan diharapkan DPL setelah melakukan pendampingan terhadap kelompok KKN dapat membuat proposal pengabdian kepada masyarakat. 3.10.3. Pelaporan Penyelenggaraan KKN oleh LPPM. LPPM membuat laporan pelaksanaan KKN berisi gambaran seluruh kegiatan KKN selama periode tersebut. Laporan tersebut mencakup seluruh langkah yang telah dilakukan oleh penyelenggara dan hasil-hasil yang diperoleh, termasuk jumlah Posdaya yang dibentuk oleh Tim mahasiswa, substansi program

  • 42 BAB 3 PELAKSANAAN KKN POSDAYA

    dan kegiatan yang dilaksanakan, dukungan yang diperoleh, termasuk kualitas Posdaya yang dihasilkan serta tindak lanjut yang masih perlu dilakukan. Laporan penyelengggara ini akan digunakan sebagai : 1. Bahan dasar penyusunan Program KKN Posdaya berikutnya, 2. Laporan kepada Pimpinan Perguruan Tinggi, 3. Pertanggung jawaban kepada Pemerintah Kabupaten/Kota lokasi dimana KKN dilaksanakan. 3.11. Publikasi Hasil KKN Publikasi hasil KKN dapat berbentuk : 1. Lokakarya; a). memaparkan hasil KKN Tematik serta rencana tindak lanjut. b). pesertanya terdiri dari Pemkab/Pemkot, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan serta dunia usaha yang turut terlibat dalam kegiatan KKN-Tematik. 2. Publikasi di Media Cetak, yaitu; a). mempublikasikan hasil KKN Tematik dalam bentuk berita maupun artikel kepada masyarakat luas. b). melalui media nasional maupun lokal, majalah atau jurnal ilmiah yang diterbitkan perguruan tinggi, pemerintah daerah serta media cetak sejenis lainnya. 3. Publikasi dengan menggunakan Media Elektronik, yaitu; a). mempublikasikan hasil KKN Tematik dalam bentuk berita atau bentuk lainnya yang menarik untuk ditonton/didengar masyarakat luas. b). mempublikasikan hasil KKN Tematik melalui radio, televisi, dan internet 3.12. Penilaian KKN merupakan program intra-kurikuler (wajib) Perguruan Tinggi, maka setelah pelaksanaan KKN harus dilakukan penilaian terhadap mahasiswa secara akademik yang hasilnya mempengaruhi indek prestasi (IP).

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    43

    Penilaian tersebut dilakukan oleh penilai dan pokok-pokok penilaian tersebut meliputi; komponen-komponen penilaian, bobot komponen penilaian, dan nilai akhir. Secara lengkap hal ini diuraikan sebagai berikut : 1. Penilai Penilai terdiri dari DPL dan Panitia Pelaksana KKN Posdaya. 2. Komponen Penilaian Komponen yang dinilai meliputi Penilaian Pembekalan/Persiapan KKN (N1), Penilaian Kegiatan di Lokasi KKN/Pelaksanaan KKN (Kinerja Mahasiswa; N2, N3,

    N4, N5, N6), dan Penilaian Laporan Hasil Kegiatan Pelaksanaan KKN (N7 & N8) 3. Bobot Komponen Penilaian a. Penilaian Pembekalan (N1) : 20% b. Penilaian Kegiatan di Lokasi KKN (Kinerja Mahasiswa;

    N2, N3, N4, N5, N6) : 65 % c. Penilaian Laporan Hasil Kegiatan Pelaksanaan KKN (N7 & N8) : 15 % Penilaian/evaluasi keberhasilan kegiatan mahasiswa mata kuliah KKN dilakukan berdasar penilaian Panitia Pelaksana KKN sebesar 20 % dan penilaian pembimbing sebesar 80 %, Secara umum, unsur penilaian KKN Posdaya terbagi dalam 3 tahap penilaian yaitu : A. Penilaian Pembekalan (N1) Komponen-komponen yang dievaluasi pada kegiatan pembekalan mahasiswa adalah: 1. Kehadiran (bobot 2 %) Frekuensi kehadiran mengikuti kegiatan pembekalan KKN, ditetapkan minimal 75 % dari seluruh waktu (sesuai jadwal) yang diprogramkan untuk pembekalan. 2. Keaktifan (bobot 4 %)

  • 44 BAB 3 PELAKSANAAN KKN POSDAYA

    Perhatian, Keaktifan dan Kontribusi dalam memberikan pendapat, saran pertanyaan dan tanggapan serta diskusi 3. Disiplin (bobot 2 %) Sikap dan disiplin sesuai tata tertib pembekalan a. Terlambat tanpa alasan yang jelas b. Keseriusan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pembekalan 4. Ujian Tertulis/General Test (bobot 12 %) dilakukan setelah mahasiswa mengikuti pembekalan KKN yang memberikan tambahan pengetahuan dan ketrampilan. General Test dimaksudkan untuk mengukur kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap materi pembekalan. B. Penilaian Kegiatan di Lokasi KKN (Kinerja Mahasiswa; N2, N3, N4, N5, N6) Komponen-komponen yang dievaluasi ketika melaksanakan kegiatan KKN di lokasi (Aktivitas dalam kegiatan KKN, Program kerja kelompok dan jadwal kegiatan) : 1. Frekuensi kehadiran di lokasi (N2; bobot 5 %) : a. Kehadiran mahasiswa di lokasi KKN minimal 75 % dari Jadwal waktu yang hadir dilokasi KKN yaitu selama 60 hari. b. Mempertimbangkan surat izin meninggalkan lokasi maksimal 2 kali selama kegiatan KKN. 2. Disiplin. (N3; bobot 10 %): a. Kepatuhan terhadap kewajiban tinggal/berada lokasi KKN Tematik Posdaya, b. Ketepatan dalam penggunaan waktu serta c. Kepatuhan terhadap tata tertib yang berlaku. 3. Kemampuan kerja sama. (N4; bobot 10 %) a. Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antar mahasiswa. b. Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antar mahasiswa dengan pejabat, mahasiswa dengan pemuka masyarakat dan mahasiswa dengan anggota masyarakat (interpersonal).

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    45

    c. Kemampuan untuk mengadakan kegiatan yang dihubungkan dengan bidang lain (interdisipliner) 4. Penghayatan (N5; bobot 10 %) a. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lokasi KKN b. Kemampuan dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan segala norma dan sistem nilainya dan c. Kemampuan untuk tanggap terhadap permasalahan yang ada di lokasi KKN Tematik Posdaya 5. Pelaksanaan Program Kerja (N6; bobot 30 %) a. Kemampuan atau keberhasilan memanfaatkan dan menggali potensi, mengungkapkan serta menyelesaikan permasalahan. b. Keterampilan untuk melaksanakan program pengembangan dan pembangunan yang relevan. c. Kemampuan mengevaluasi keberhasilan program yang telah dilakukan. C. Penilaian Laporan Hasil Kegiatan Pelaksanaan KKN (N7 & N8). Komponen - komponen yang dievaluasi setelah mahasiswa ditarik atau kembali dari lokasi masing-masing adalah sebagai berikut: 1. Laporan akhir kelompok (N7; bobot 5 %) 2. Laporan individu (N8; karya tulis ilmiah; bobot 10 %) 3. Kelengkapan semua dokumen KKN Penilaian dalam Penyusunan Laporan, dengan bobot penilaian meliputi: 1. Penulisan dan gaya bahasa yang digunakan (Penulisan sesuai format) : a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Cukup Sesuai

  • 46 BAB 3 PELAKSANAAN KKN POSDAYA

    d. Kurang Sesuai 2. Isi laporan (Keterkaitan antara program, pelaksanaan dan hasil capaian termasuk kaji tindak lanjut) : a. Analisis tinggi b. Analisis Sedang c. Analisis Kurang d. Tidak ada Analisis 3. Ketepatan waktu pemasukan laporan a. Saat penarikan mahasiswa b. 3 -5 hari sesudahnya c. 6 10 hari sesudahnya d. > 10 hari Tabel 1. Komponen Penilaian

    1 Panitia Pelaksana KKN 20 - - - - - - 202 Dosen Pembimbing Lapangan - 5 10 10 10 30 5 10 80Jumlah (%) 20 5 10 10 10 30 5 10 100

    JumlahN2 N3 N4 N5 N6

    No Penilai Pembekalan

    (N1)

    Kinerja Mahasiswa Laporan Kelompok

    (N7)

    Karya Ilmiah

    (N8)

    4. Nilai Akhir Oleh karena kegiatan KKN dilakukan dalam rangkaian proses yang memiliki tahapan kegiatan, maka penilaian terhadap prestasi mahasiswa merupakan gabungan dari nilai-nilai yang dapat dicapai oleh mahasiswa dari setiap tahapan kegiatan. Rumus perhitungan adalah seperti tabel 2 di bawah ini.

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    47

    Tabel 2. Rumus Perhitungan Nilai Akhir

    NILAI AKHIR KKN = (N1 x 0,20) + (N2 x 0,05) + (N3 x 0,10) + (N4 x 0,10) + (N5 x 0,10) + (N6 x 0,30) + (N7 x 0,05) + (N8 x 0,10)

    Tabel 3. Kriteria hasil penilaian

    Total Nilai Huruf Mutu Angka Mutu 80 100 A 4,00 76 79,99 A- 3,75 72 75,99 B+ 3,25 68 71,99 B 3,00 64 67,99 B- 2,75 60 63,99 C+ 2,25 56 59,99 C 2,00 45 55,99 D 1,00 0 44,99 E 0,00

    3.13. Tindak Lanjut Pengabdian pada masyarakat melalui pengembangan pendidikan yang dilakukan dengan kegiatan dan kajian berbasis riset terhadap aspek yang ada dalam kehidupan bermasyarakat dengan berlandaskan keilmuan yang dimiliki kemudian diaplikasikan di tengah-tengah masyarakat melalui tindakan nyata, dapat menjadikan Universitas Trilogi sebagai menara air bukan sebagai menara gading. Oleh karena itu untuk menjamin agar ada keberlanjutan pengembangan Posdaya, maka perlu dilakukan beberapa langkah sebagai berikut (Pedoman Pelaksanaan KKN Posdaya, 2009): 1. Melakukan monitoring dan evaluasi pasca KKN Posdaya. untuk pelaksanaan monitoring ini secara sampling atau uji petik dipilih sekitar 10-20% Posdaya yang telah dibentuk

  • 48 BAB 3 PELAKSANAAN KKN POSDAYA

    untuk dilihat kegiatan konkrit yang dilakukan untuk pemberdayaan keluarga. 2. Berdasarkan hasil uji petik perlu dilakukan koordinasi Dinas/Instansi di Pemda Kab/Kota dengan melibatkan seluruh Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dengan koordinator Bappeda, melalui Rakor dengan tujuan untuk menyamakan persepsi dan komitmen dalam pembinaan Posdaya selanjutnya. Khusus Posdaya yang masih lemah atau tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka ditetapkan menjadi sasaran untuk pelaksanaan KKN Posdaya berikutnya. Agar pembinaan dan pengembangan dapat berjalan secara optimal minimal Posdaya yang masih belum berjalan lancar atau kurang berhasil dapat ditetapkan 3 kali secara berturut-turut sebagai sasaran binaan KKN Tematik Posdaya dan dikoordinasi oleh DPL yang sama50 3. Apabila ditemukan Posdaya yang bagus dan lengkap hendaknya ditunjuk sebagai Pusat Pelatihan Posdaya Pedesaan dimana masyarakat lain yang ingin membentuk Posdaya bisa belajar. Penunjukan Pusat Pelatihan itu hendaknya digilir dari satu Posdaya ke Posdaya lainnya sehingga banyak yang kualitasnya unggul dan dapat dibanggakan serta membuat Pengurus dan anggotanya juga merasa memperoleh kehormatan dalam mengelola lembaganya. 4. Selain itu pihak LPPM dapat mengarahkan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan Timnya ke lokasi KKN Posdaya untuk mempercepat pencapaian tujuan Posdaya termasuk didalamnya melakukan pengkajian faktor pendorong dan penghambat kinerja Posdaya dalam rangka mempercepat pengembangan Posdaya.

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    49

    Lampiran Panduan

  • 50 LAMPIRAN

    Lampiran 1 Tata Tertib Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

    Tematik Posdaya Universitas Trilogi Bab I

    Ketentuan Umum Pasal 1 Setiap mahasiswa peserta KKN Tematik Posdaya wajib menjunjung tinggi nama baik almamater dan dituntut untuk : 1. Melaksanakan kegiatan KKN dengan sungguh-sungguh dan mampu berinteraksi, baik dengan sesama anggota POKJA maupun masyarakat. Antara lain dapat diwujudkan dengan tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum secara langsung maupun tidak langsung, berpakaian sopan, rapih dan tertutup. 2. Bersikap sopan santun, berbudi luhur, bertutur kata yang baik dan benar serta menjalin kerja sama yang harmonis dengan pemerintah dan masyarakat yang dilandasi oleh sifat dan jiwa serta semangat memberdayakan masyarakat. 3. Berjiwa inovatif dalam setiap merumuskan dan memecahkan permasalahan yang dihadapi masyarakat, memiliki dedikasi dan semangat pengabdian serta kerja sama yang tinggi untuk membangun desa yang menjadi lokasi KKN Tematik Posdaya serta mampu mempertanggung jawabkan dihadapan masyarakat, pemerintah dan almamaternya. 4. Memiliki jiwa dan semangat kepeloporan dalam menghadapi setiap tantangan dan hambatan serta tidak meninggalkan sifat keluhuran manusia yang diwarnai dengan sikap sabar, adil, jujur, amanah, tanggung jawab serta kepedulian yang tinggi. Pasal 2 Peserta Kuliah Kerja Nyata Tematik Posdaya atau disingkat KKN Tematik Posdaya Universitas Trilogi adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada jenjang pendidikan S-1 dari semua fakultas di lingkungan universitas dan telah

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    51

    menempuh minimal 90 Satuan Kredit Semester (SKS) dan telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian Pasal 3 Panitia Pengelola KKN Tematik Posdaya atau disingkat Panitia adalah Divisi Pengabdian Pada Masyarakat yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Rektor dan atau Surat Keputusan Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM). Pasal 4 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) adalah pengelola sekaligus pembimbing ahli atau pembimbing teknis kegiatan KKN di lapangan yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Wakil Rektor Bidang Akademik atau Surat Keputusan Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) dan bertanggung jawab kepada Ketua Panitia Pengelola (Kepala Divisi Pengabdian Pada Masyarakat) dan atau kepada Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM). Pasal 5 Lokasi KKN Tematik Posdaya adalah tempat dimana peserta ditempatkan guna menjalankan kegiatan dan program kerja selama 2 (dua) bulan (60 hari), yang ditetapkan berdasarkan Su-rat Keputusan Rektor didasarkan atas usulan Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) dan mendapat persetujuan pemerintah setempat.

    Bab II Ketentuan Dalam Pembekalan Pasal 6 Kegiatan Pembekalan (coaching) wajib diikuti oleh setiap peserta dengan ketentuan :

  • 52 LAMPIRAN 1. Peserta diwajibkan mengikuti secara utuh seluruh rangkaian kegiatan pembekalan (coaching). 2. Peserta diwajibkan hadir paling lambat 15 menit sebelum kegiatan pembekalan dimulai; 3. Peserta yang terlambat hadir segera melapor kepada Panitia 4. Peserta yang meninggalkan pembekalan harus mendapat izin Panitia. 5. Mengikuti pembekalan dan ujiannya sebagai komponen penilaian yang diselenggarakan oleh Panitia. Pasal 7 1. Selama pelaksanaan kegiatan pembekalan, peserta diwajibkan menggunakan pakaian yang rapi dan sopan sebagaimana ketentuan berikut : a. Mahasiswa : Celana hitam dan kemeja putih b. Mahasiswi : Rok hitam dan Blus putih c. Bersepatu 2. Peserta diwajibkan menempati tempat duduk yang telah ditentukan dan tidak diperkenankan mempertukarkannya 3. Peserta dilarang mengaktifkan handphone dan dilarang merokok dalam ruangan selama kegiatan pembekalan berlangsung Pasal 8 1. Peserta dalam pembekalan (coaching) wajib menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, ketenangan serta kelancaran setiap bagian dan tahapan pembekalan 2. Pelanggaran atas ketentuan ayat 1 di atas akan dikenakan sanksi.

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    53

    Bab III

    Ketentuan Mahasiswa KKN Tematik Posdaya Selama Dilokasi Pasal 9 Setiap mahasiswa peserta KKN Tematik Posdaya wajib : 1. Berada dilokasi KKN Tematik Posdaya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 2. Menyusun program kerja KKN Tematik Posdaya 3. Melaksanakan program kerja yang sudah ditetapkan 4. Mengisi catatan aktivitas harian mahasiswa sejak tiba dilokasi kerja KKN sampai selesai KKN. 5. Menjaga seluruh barang/harta pribadi yang dibawa ke lokasi KKN. Segala kerusakan dan kehilangan barang/harta pribadi di lokasi menjadi tanggung jawab masing masing mahasiswa. 6. Memakai atribut KKN Tematik Posdaya penggunaannya diatur sebagai berikut : a. Atribut KKN Tematik Posdaya disamping sebagai atribut KKN juga merupakan pakaian resmi mahasiswa KKN, harus tetap dijaga kerapian dan kebersihannya serta dipakai pada acara-acara resmi. b. Identitas Posko KKN Tematik Posdaya masing-masing desa/kelurahan harus dipasang di depan Posko selama pelaksanaan KKN. Pasal 10 Setiap peserta KKN Tematik Posdaya tidak diperkenankan melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Bertukar lokasi penempatan KKN Tematik Posdaya selama kegiatan berlangsung, kecuali mendapat izin dan atau yang dipindahkan panitia. 2. Meninggalkan lokasi KKN Tematik Posdaya selama kegiatan berlangsung, kecuali mendapat izin tertulis dari Koordinator Kecamatan dan Kepala Desa/Lurah 3. Izin, sebagaimana yang dimaksud pada ayat 2 hanya dapat diberikan dengan alasan;

  • 54 LAMPIRAN a. Peserta sakit atau mengalami kecelakaan, dan harus berobat lanjut b. Keluarga terdekat sakit dan atau meninggal dunia 4. Membawa kendaraan roda empat dan atau benda mewah lainnya untuk kegiatan yang tidak terkait dengan KKN. 5. Membawa keluarga atau teman ikut menginap di lokasi kerja KKN tanpa ijin dari Panitia atau DPL. 6. Melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik almamater. 7. Mencari sponsor / bantuan tanpa prosedur yang diijinkan oleh Panitia KKN. 8. Melakukan segala perbuatan yang bersifat pemalsuan/penipuan administratif, yaitu pemalsuan tanda tangan ataupun penipuan identitas lainnya. 9. Melakukan perbuatan yang dikategorikan sebagai kegiatan politik praktis, provokasi, dan atau unjuk rasa, ikut campur dalam Pilkada dan atau Pilkades dan kegiatan lainnya yang meresahkan masyarakat di lokasi kerja KKN maupun diluar lokasi kerja KKN. 10. Melakukan perbuatan yang tercela, melanggar hukum, etika, susila, moral dan penggunaan psikotropika serta merusak nama baik almamater. 11. Peserta yang melanggar ketentuan sebagaimana disebutkan pada ayat 1 sampai dengan ayat 10 di atas akan dikenakan sanksi

    Bab IV Tahapan KKN Tematik Posdaya Pasal 11 Setiap peserta wajib mengikuti tahapan KKN Tematik Posdaya sesuai jadwal yang telah ditetapkan panitia

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    55

    Pasal 12 Tahapan KKN Tematik Posdaya sebagaimana yang dimaksud pada pasal 11 di atas, yaitu : 1. Pembekalan 2. Pelepasan 3. Pemberangkatan ke Lokasi KKN 4. Penerimaan di Lokasi 5. Lokakarya (Lokakarya Mini, Lokakarya Desa) 6. Seminar Kecamatan 7. Pelaksanaan Program Kerja 8. Seminar hasil KKN Kecamatan dan Kabupaten (jika ada)

    Bab V Sanksi

    Pasal 13 Sanksi akibat pelanggaran tata tertib diberikan dalam bentuk peringatan, pengurangan nilai dan pemberian gugur (tidak lulus) sebagai peserta KKN. 1. Peringatan Peringatan dilakukan terhadap mahasiswa yang melakukan satu atau lebih pelanggaran sebagai berikut : a. Peserta yang terlambat hadir pada kegiatan pembekalan dikenakan sanksi berupa peringatan. b. Peserta yang tidak mengikuti pelatihan pembekalan selama 1 (satu) hari akan mendapatkan peringatan. c. Tidak mengikuti kegiatan pelaksanaan ke lokasi secara penuh dan sungguh-sungguh. d. Tidak mengisi presensi harian yang telah disediakan atau mengisi presensi harian melebihi hari yang sedang berjalan.

  • 56 LAMPIRAN e. Peserta yang meninggalkan lokasi KKN selama kegiatan berlangsung tanpa izin sebagaimana pasal 10 ayat 2 akan diberikan teguran/peringatan 2. Pengurangan Nilai Pengurangan Nilai dilakukan terhadap mahasiswa peserta KKN yang melakukan satu atau lebih pelanggaran sebagai berikut : a. Telah diberi Peringatan tetapi masih melakukan pelanggaran. b. Berdasarkan pertimbangan DPL, rekan mahasiswa peserta KKN dan masyarakat dianggap tidak dapat menghayati dan menyesuaikan diri dengan kehidupan lokasi kerja KKN setelah tinggal/berada di lokasi selama 2 hari. c. Membawa kendaraan roda empat dan atau benda mewah lainnya untuk kegiatan yang tidak terkait dengan KKN. d. Meninggalkan lokasi kerja tanpa ijin selama lebih dari 2 x 24 jam secara berurutan tanpa ijin. e. Membawa keluarga atau teman ikut menginap di lokasi kerja KKN tanpa ijin dari Panitia KKN atau DPL. f. Tidak bisa bekerja sama dengan sesama mahasiswa, masyarakat, instansi / dinas pemerintah dan pihak pihak yang terkait dengan pelaksanaan KKN. 3. Pengguguran sebagai peserta KKN (Tidak Lulus KKN) Pengguguran sebagai peserta KKN diberlakukan kepada mahasiswa yang melakukan satu atau lebih pelanggaran berikut : a. Peserta yang terlambat hadir pada kegiatan pembekalan secara berulang selama 3 (tiga) kali, akan dibatalkan keikutsertaannya dalam KKN Tematik Posdaya pada angkatan yang sedang berlangsung. b. Peserta KKN Tematik Posdaya yang terbukti mengganggu keamanan dan ketertiban, ketenangan dan kelancaran setiap tahapan kegiatan pembekalan (coaching), tidak diikutkan dalam kegiatan pembekalan, dan selanjutnya

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    57

    yang bersangkutan tidak diberangkatkan ke lokasi KKN Posdaya. c. Telah diberi peringatan dan pengurangan nilai tetapi masih melakukan pelanggaran. d. Melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik almamater. e. Peserta yang terbukti bertukar lokasi penempatan KKN Tematik Posdaya sebagaimana pasal 10 ayat 1 akan ditarik dari lokasi dan digugurkan haknya sebagai peserta KKN yang sedang berjalan f. Meninggalkan lokasi kerja KKN selama waktu pelaksanaan KKN tanpa ijin. g. Mencari sponsor / bantuan tanpa prosedur yang diijinkan oleh Panitia KKN. h. Melakukan segala perbuatan yang bersifat pemalsuan/penipuan administratif, yaitu pemalsuan tanda tangan ataupun penipuan identitas lainnya. i. Melakukan perbuatan yang dikategorikan sebagai tindakan melanggar hukum, asusila, kegiatan politik praktis, provokasi, dan atau unjuk rasa, ikut campur dalam Pilkada dan atau Pilkades dan kegiatan lainnya yang meresahkan masyarakat di lokasi kerja KKN maupun diluar lokasi kerja KKN sebagaimana pasal 10 ayat 9. j. Melakukan perbuatan yang tercela, melanggar hukum, etika, susila, moral dan penggunaan psikotropika serta merusak nama baik almamater.

    Bab VI P e n u t u p Pasal 14 Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan dalam tata tertib ini, akan ditetapkan kemudian dan tata tertib ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan/atau sejak mulai dilaksanakan tahapan awal pembekalan

  • 58 LAMPIRAN

    Lampiran 2 Deskripsi Tugas Mahsiswa Peserta KKN Tematik Posdaya

    Universitas Trilogi 1. Seluruh mahasiswa Peserta KKN Tematik Posdaya wajib melaksanakan tahapan Kegiatan KKN Tematik Posdaya dan mematuhi Tata Tertib Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya (Lampiran 1) dengan penuh rasa tanggung jawab. a. Persiapan KKN Tematik Posdaya 1. Pembekalan KKN Tematik Posdaya dengan materi proses dan isi 2. Ujian materi proses dan isi b. Pelaksanaan KKN Tematik Posdaya 1. Sosialisasi Program 2. Observasi di lokasi KKN Tematik Posdaya 3. Menyusun program kerja KKN Tematik Posdaya dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) berdasarkan hasil observaasi 4. Penyelenggaraaan Lokakarya Mini 5. Pelaksanaan program kerja KKN Tematik Posdaya c. Penilaian Laporan Hasil Kegiatan Pelaksanaan KKN Tematik Posdaya 1. Membuat laporan kelompok 2. Membuat laporan individu/karya tulis ilmiah berdasarkan disiplin ilmu dari tiap mahasiswa 2. Koordinator Mahasiswa Tingkat Desa (KORDES) Selain melaksanakan tugas sebagai mahasiswa peserta KKN Tematik Posdaya, juga mempunyai tugas, yaitu: a. Melakukan koordinasi kegiatan mahasiswa dalam satu desa. b. Mewakili desa pada pertemuan tingkat kecamatan.

  • PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA

    59

    c. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan mahasiswa tingkat desa. d. Mengkoordinasi pelaksanaan program kerja, pengisian catatan harian k