BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. Dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah. Berdasarkan Undang-undang nomor 20 tahun 2005 tentang guru dan dosen, bahwa guru ditetapkan sebagai profesi. Dengan demikian pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar yang tinggi seperti profesi dokter dan professional lainnya, guru harus mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan. Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi yang dapat diandalkan. Dalam PPL mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi riil aplikasi bidang keilmuan, seperti; kemampuan mengajar, kemampuan bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan lainnya. Di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim , PPL tidak hanya kegiatan mengajar yang harus ditempuh oleh mahasiswa, tetapi juga menyangkut kemampuan berpartisipasi, membangun, atau mengembangkan potensi pendidikan dimana ia berlatih. Partisipasi tersebut dapat berupa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra seperti pembuatan atau pengembangan wawasan keagamaan di sekolah, penyuluh agama, penulisan kreatif, kelompok diskusi dan sebagainya. Mengingat pentingnya kegiatan PPL, perlu adanya rambu-rambu yang mengatur pelaksaaannya. Rambu-rambu ini dibuat bukan untuk
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi
mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. Dalam Program Studi
Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diaplikasikan dalam bentuk praktik
mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah.
Berdasarkan Undang-undang nomor 20 tahun 2005 tentang guru dan
dosen, bahwa guru ditetapkan sebagai profesi. Dengan demikian
pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar yang tinggi seperti
profesi dokter dan professional lainnya, guru harus mempunyai
kompetensi yang dapat diandalkan.
Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan mahasiswa merupakan
salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi yang
dapat diandalkan. Dalam PPL mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi
riil aplikasi bidang keilmuan, seperti; kemampuan mengajar, kemampuan
bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan
lainnya.
Di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim , PPL tidak hanya
kegiatan mengajar yang harus ditempuh oleh mahasiswa, tetapi juga
menyangkut kemampuan berpartisipasi, membangun, atau
mengembangkan potensi pendidikan dimana ia berlatih. Partisipasi
tersebut dapat berupa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra
seperti pembuatan atau pengembangan wawasan keagamaan di sekolah,
penyuluh agama, penulisan kreatif, kelompok diskusi dan sebagainya.
Mengingat pentingnya kegiatan PPL, perlu adanya rambu-rambu yang
mengatur pelaksaaannya. Rambu-rambu ini dibuat bukan untuk
membatasi kegiatan PPL, tetapi sebagai pedoman agar tujuan PPL benar-
benar dapat dicapai dan tepat sasaran.
1.2 TUJUAN
Tujuan pelakasanaan Praktik Pengalaman Lapangan Program Studi
Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan wahana aplikasi kelimuan bagi mahasiswa
2. Memberikan pengalaman profesional mahasiswa sebagai calon
guru, sehingga benar-benar menjadi lulusan kependidikan yang
siap terjun di masyarakat khususnya dunia kependidikan.
3. Menjalin kerjasama edukasional dengan lembaga sekolah sebagai
mitra dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
1.3 TAHAP PELAKSANAAN
Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dua tahap
yaitu;
1. Tahap Program Micro teaching yang terintegrasi dalam mata
kuliah Ketrampilan Dasar Mengajar yang lebih dikenal dengan PPL
I,
2. Tahap Program Praktik Pengalaman Lapangan (Praktik Mengajar)
dilaksanakan di sekolah latihan dengan matakuliah PPL II.
1.4 PANITIA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
1. Kedudukan
Panitia Praktik Pengalaman Lapangan (PPPL) Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Muara Enim adalah panitia pelaksana teknis praktik
kependidikan yang bertangung jawab kepada Pembantu Ketua I
Bidang Akademik, untuk menyelenggarakan dan mengelola
pelaksanaan Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah Muara Enim. Panitia Program Pengalaman Lapangan
dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh tenaga edukatif yang
dapat merangkap menjadi Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
2. Tugas Panitia PPL
Panitia PPL bertugas merencanakan dan mongkordinasikan
pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim dengan sekolah tujuan praktik.
3. Fungsi Panitia PPL
a. Merencakan dan mengatur pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan
b. Mengevaluasi pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan,
c. Mengembangkan mutu pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan.
BAB II
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1 / MICRO TEACHING
2.1 Persyaratan PPL 1 / Microteaching
Sebelum melakukan Praktik Mengajar di sekolah, mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim harus melalui pelatihan belajar
mengajar. Kegiatan latihan atau Microteaching tersebut dilakukan saat
mahasiswa menempuh mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan I.
Berikut beberapa pedoman yang berkaitan dengan pelaksaan Micro
Teaching:
1. Micro Teaching dilakukan saat mahasiswa menempuh mata kuliah
Praktik Pengalaman Lapangan 1.
2. Selama Menempuh mata kuliah PPL 1 atau Micro Teaching, setiap
mahasiswa harus melakukan kegiatan mengajar lebih dari 4
(empat) kali.
3. Kegiatan Micro Teaching dibimbing oleh dosen mata kuliah Praktik
Pengalaman Lapangan 1atau Microteaching dibantu tim PPL.
4. Kegiatan Micro Teaching dilakukan dengan pemanfaatan multi
media (komputer, LCD, dan media lain yang berhubungan dengan
materi pembelajaran)
5. Evaluasi Micro Teaching dilakukan berdasarkan kompetensi
mengajar masing-masing mahasiswa.
2.2 Tahap PPL 1 / Micro teaching
Kegiatan evaluasi Micro Teaching dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut;
a. Mengamati kemampuan mahasiswa dalam proses Micro Teaching.
Pembimbing mengamati kemampuan masing-masing mahasiswa
sehingga menemukan aspek-aspek dan materi pelatihan yang sesuai.
Dalam pengamatan juga dilakukan diskusi antara dosen dan
mahasiswa.
b. Pembimbing dan Tim memberikan model pengajaran yang ideal.
Pembimbing memberikan contoh model-model pengajaran yang
dibutuhkan mahasiswa dan sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum
Berbasis Kompetensi.
c. Menilai proses latihan Micro Teaching yang dilakukan oleh
mahasiswa.
Memberikan penilaian terhadap hasil latihan micro teaching
mahasiswa sesuai dengan format penilaian yang ditentukan dan/atau
berdasarkan hasil kesepakatan dengan mahasiswa.
d. Memberikan umpan balik terhadap kekurangan mahasiswa dan
memberikan bimbingan dan solusi terhadap permasalahan yang
dihadapi mahasiswa.
e. Mendiskusikan hasil Micro Teaching dengan sesama mahasiswa
dengan arahan pembimbing.
2.3 . Aspek-aspek yang dilatih dalam micro teaching
1. Ketrampilan membuka pelajaran, dengan komponen-komponen:
a. menarik perhatian siswa
(1) Letak posisi guru
(2) Penggunaan media pembelajaran
(3) Menerangkan dengan cara yang komunikatif.
b. Merangsang motivasi siswa,
(1) Menimbulkan kehangatan dan keantusiasan
(2) Memancing rasa ingin tahu
(3) Memperhatikan minat siswa.
c. Memberi acuan
(1) Mengemukakan tujuan pembelajaran
(2) Menjelaskan batas-batas tugas
(3) Menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar yang akan
dilakukan
(4) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas.
(5) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
d. Membuat kaitan
(1) Membuat kaitan antarmateri yang relevan
(2) Membandingkan pengetahuan baru dan tekah diketahui siswa
(3) Menjelaskan konsep sebelum memberikan uraian
2. Ketrampilan menutup pelajaran dengan komponen-komponen;
a. Meninjau kembali
(1) Merangkum kembali bahan pelajaran
(2) Siswa ditugas meringkas materi sajian
b. Mengevaluasi dengan bentuk-bentuk antara lain;
(1) Mengaplikasikan ide baru
(2) Mengevaluasi pendapat siswa
(3) Memberi soal-soal
c. Tindak lanjut dengan bentuk:
(1) Mengerjakan LKS
(2) Pemberian tugas untuk dikerjakan di rumah
d. Ketrampilan menjelaskan dengan komponen-komponen:
(1) Mengerjakan LKS
(2) Pemberian tugas
3. Ketrampilan menjelaskan dengan komponen-komponen:
a. Kemampuan menganalisis dan merencanakan
(1) Yang berhubungan dengan isi pesan
- menganalisis masalah secara keseluruhan
- Menentukan jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur
yang dikaitkan
- Menggunakan hukum, rumus, generalisasi yangs sesuai
dengan hubungan yang telah ditentukan
- Pola penjelasan deduktif-induktif.
(2) Yang berhubungan dengan penerimaan pesan;
- Penjelasan cukup relevan dengan pertanyaan siswa
- Penjelasan memadai (mudah diserap siswa).
b. Kemampuan menyajikan suatu penjelasan, antara lain;
(1) Kejelasan
(2) Penggunaan contoh dan ilustrasi
(3) Pemberian tekanan
(4) Penjelasan yang sistematis
(5) Kemampuan mengadakan penggalan-penggalan penjelasan
(6) Balikan
4. Ketrampilan bertanya, dengan komponen;
a. Komponen ketrampilan bertanya
- jelas dan singkat
- Pemberian acuan
- Pemusatan
- Pindah gilir
- Penyebaran
- Pemberian waktu berpikir
- Pemberian tunjungan
b. Tingkat Pertanyaan
- Pengetahuan (C1)
- Pemahaman(C2)
- Penerapan(C3)
- Analisis(C4)
- Sintesis(C5)
- Evaluasi(C6)
5. Ketrampilan variasi stimuli dengan komponen;
a. Variasi dalam gaya mengajar guru
- Penggunaan variasi suara
- Pemusatan perhatian
- Kesenyapan
- Mengadakan kontak dengan pandangan
- Gerakan badan dan mimik
- Pergantian posisi guru dalam kelas
b. Variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran
- Relevan dalam tujuan pembelajaran
- Penggunaan multi media
- Penggunaan multi indera
- Ketrampilan mengoperasikan media
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa: pola interaksi (Guru-
kelompok; guru-murid; murid-murid)
6. Ketrampilan penguatan, dengan komponen:
a. Penguatan verbal (kata-kata maupun kalimat)
b. Penguatan noverbal (mimik, pantomimic, sentuhan, dan gesture)
c. Cara penguatan (pemberian penguatan dengan segera, variasi
penguatan, dan ketepatan penguatan).
d. Prinsip penggunaan penguatan (kehangatan, kebermaknaan,
keantusiasan).
7. Ketrampilan membimbing diskusi kelompok dengan komponen:
a. Memusatkan perhatian
- Merumuskan tujuan
- Merumuskan masalah dan merumuskan kembali
- Menandai hal-hal yang tidak relevan
- Membuat rangkuman bertahap
b. Memperjelas masalah atau urun pendapat;
- Memparafrase
- Merangkum
- Menggali
- Menguraikan secara rinci
c. Mengalisis pandangan siswa
- Merekam ketidaksetujuan dan persetujuan
- Meneliti alasan
d. Meningkatkan peran serta siswa;
- menimbulkan perencanaan
- menggunakan contoh
- menggunakan hal-hal yang actual dan factual
- menunggu
- memberi dukungan
e. menyebarkan kesempatan berpartisipasi;
- meneliti pandangan
- mencegah pembicaraan yang berlebihan
- menghentikan (melarang) monopoli.
f. Menutup diskusi
- Merangkum
- Memberi gambaran yang akan dating
- Menilai
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL II)
3. 1. Tahap Persiapan
Tahap persipan adalah suatu tahap dimana mahasiswa mempersiapkan
diri sebelum melaksanakan praktik mengajar si di sekolah yang ditunjuk.
Tahap persiapan tersebut adalah:
1. Mahasiswa sudah memprogram dan lulus mata kuliah Praktik
Pengalaman Lapangan 1/Microteching dengan nilai minimal C.
2. Mahasiswa mengorganisasikan diri membentuk kelompok terdiri dari
3-10 orang. Selanjutnya kelompok mahasiswa tersebut melakukan
observasi mandiri terhadap sekolah yang akan ditempati kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan observasi tidak hanya
berupa pengamatan sepintas tentang sekolah yang akan ditempati,
tetapi juga melakukan negosiasi dan pembicaraan lain yang
mengantarkan terlaksananya kegiatan PPL. Kegiatan observasi harus
dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa agar mahasiswa belajar
bersosialisasi dengan lembaga profesi yang akan digeluti. Sekolah
yang dijadikan media PPL diutamakan SMP/MTs dan SLTA/MA
(misalnya SMA,SMK,MA dan lain-lain).
3. Mahasiswa melaporkan hasil observasi (negosiasi mandiri) yang telah
dilakukan kepada pihak Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim.
Selanjutnya Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim akan
mengirim surat secara resmi kepada pihak sekolah tempat PPL dan
menugaskan dosen pembimbing PPL.
4. Setiap mahasiswa menyiapkan alat peraga,media, kliping, dan media
lain yang diperlukan dalam praktik.
3.2. tahap Pembekalan
1. Pengarahan dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
- Materi pengarahan berisi relevansi tuntutan sekolah dan materi
umum tentang perkembangan teoritis dan praktis.
- Masalah administrasi di sekolah
- Tata tertib dan masalah profesi keguruan
2. Pelepasan oleh pimpinan STI Tarbiyah
Dalam rangka peresmian pemberangkatan mahasiswa, diadakan
pelepasan oleh Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara
Enim.
3.3. Thap Pelaksanaan PPL
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah (STI.Tar) Muara Enim di bagi dua tahap yaitu :
tahab observasi/pengenalan lingkunagn dan tahab praktik mengajar
pendidikan.
3.2.1. Tahab Observasi/ Pengenalan Lingkungan
Tahab ini dilaksanakan selama 1 (satu) minggu sebelum mahasiswa
melaksanakan latihan pengajaran/latihan kependidikan lainnya.
Observasi bertujuan agar mahasiswa calon guru memperoleh
pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai keadaan
sekolah/madrasah tempat melakukan praktik.
Aspek-aspek yang diobservasikan adalah :
1. Situasi dan kondisi sekolah/madrasah tempat berpraktik pada
umumnya, meliputi :
a. Personalia pengelolaan sekolah/madrasah.
b. Denah gedung dan fasilitas sekolah/madrasah
c. Prosedur penggunaan dan pemeliharaan.
2. Situasi pengelolaan kelas yang meliputi :
a. Pengetahuan tempat duduk
b. Susunan perabot kelas
3. Pelaksanaan tugas guru/pendidik pada umumnya dan guru
pamong pada khususnya.
4. Keadaan siswa pada umumnya.
5. Pekarangan/halaman sekolah/madrasah
6. Warung sekolah /kantin (kalau ada)
7. Perpustakaan sekolah.
3.2.2. Tahab Praktik Mengajar dan Kependidikan
Praktik mengajar dan latihan kependidikan dilakukan di
sekolah/madrasah tempat praktik selama 10 hari kerja (minimal 18 jam
pelajaran), latihan ini dilakukan langsung sesudah melakukan observasi.
Tahab ini merupakan hal yang penting dalam penempatan profesi
keguruan dengan menerapkan perpaduan antara teori dan metode serta
struktur organisasi bidang studi.
1. Bidang Belajar :
a. Membuat persiapan tertulis dan persiapan diri setiap kali akan
mengajar.
b. Mencatat kehadiran siswa
c. Menggunakan metode dan dan prosedur mengajar yang sesuai
dengan kebutuhan pelaksanaan prosedur belajar mengajar
d. Mengikuti pertemuan-pertemuan guru yang berhubungan
dengan proses belajar mengajar
e. Membuat dan menggunakan alat peraga
f. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar
g. Mengikuti pertemuan-pertemuan guru yang berhubungan
denan proses belajar mengajar
h. Frekuensi pertemuan praktik mengajar sebanyak 10 (sepuluh
kali) tatap muka. Adapun mata pelajaran yang diajarkan untuk
umum (SMP/SMA/SMK) adalah bidang studi Pendidikan
Agama Islam. Sedangkan untuk MTs dan MA boleh memilih
bidang studi : Qur’an hadist, fiqh, SKI, Aqidah Akhlak.
i. Mengikuti upacara yang diselenggarakan disekolah tempat
praktik.
j. Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler.
2. Belajar mengenal siswa
Yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang berpraktik dalam
mengenal siswa adalah :
a. Mempelajari/mengingat nama-nama siswa dikelas tempat
praktik.
b. Memperhatikan dan mengenal siswa yang menonjol didalam
kelas mengenai ; prestasi belajar (baik atau buruk, fisik dan
interaksi sosial).
3. Mengadakan wawancara dengan siswa tentang :
a. Kegemaran-kegemarannya
b. Tugas-tugas rumah
c. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dirumah
d. Kesulitan-kesulitan disekolah
e. Perhatian sekolah dan orang tua terhadap kesulitanyang
dialami siswa
f. Bersama denan petugas BK (Bimbingan Konseling) membantu
memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami
masalah-masalah tertentu.
4. Belajar mengenal pengelolaan kelas.
Dengan izin kepala sekolah/madrasah. Mahasiswa calon guru
mencari informasi mengenai penyelengaraan dan pengelolaan
sekolah yang mengangkat tenaga edukatif pelaksanaan
administrasi serta tenaga personalia dari kepala sekolah atau
petugas yang ditunjuk untuk menginformasikan hal-hal yang harus
dikenal mahasiswa meliputi :
a. Kurikulum
1). Mencatat dan mempelajari isi dan tujuan kurikulum sesuai
dengan bidang studi msing-masing
2). Mencatat dan mempelajari organisasi dan penyelenggaraan
kegiatan ekstra kurikuler
b. Pegawai / personalia
1). Mencatat nama kepala sekolah/madrasah, guru pendidikan
lain dan tata usaha, disertai pendidikan, masa kerja dan
tugas-tugasnya.
2). Mencatat dan mempelajari syarat-syarat penerimaan,
prosedur pengangkatan dan kenaikan pangkatpegawai,
perpindahan/mutasi guru.
3). Mencatat dan mempelajari usaha-usaha dan pengaturan
kesejahteraan sosial pegawai.
c. Kesiswaan
1). Mencatat dan mempelajari syarat-syarat penerimaan siswa
2). Mencatat dan mempelajari organisasi dan
penyelenggaraanbimbingan dan penyuluhan
3). Mencatat dan mempelajari syarat-syarat penilaian ujian dan
kenaikan kelas
4). Mempelajari pengaturan program ko-kurikuler
5). Mempelajari pengaturan keaktifan organisasi siswa intera