Top Banner
133

Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

Apr 26, 2019

Download

Documents

danganh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang

dari Kumpulan Spesies yang Tertangkap di Laut Dalam

pada Perikanan Demersal dengan Target Ikan Kakap

di Perairan Indonesia

Oleh :

Fayakun Satria, Peter J. Mous, Wawan Gede, Jos S. Pet

BALAI RISET PERIKANAN LAUT

PUSAT RISET PERIKANAN

BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

26 APRIL 2019

Page 2: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat sertakarunia-Nya, tim penyusun dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan dengan judul �Peng-kajian Berbasis Panjang untuk Perikanan Demersal Laut Dalam Spesies Kakap dan Kerapu di WilayahPengelolaan Perikanan (WPP) 712 di Perairan Laut Jawa�. Laporan ini diajukan sebagai salah satubentuk pertanggungjawaban kegiatan penelitian.

Tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada Kepala Balai Riset Perikanan Laut, Kepala PusatRiset Perikanan dan Kepala Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikananyang telah memberi arahan, kesempatan dan peningkatan wawasan dalam pelaksanaan penelitian, danPejabat Pembuat Komitmen yang telah mendukung dan memperlancar pendanaan penelitian, sertasemua pihak yang telah membantu dalam pengumpulan data penelitian dan penyusunan laporan.

Penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun, agar laporan ini men-jadi lebih baik. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Semoga hasilpenelitian dan laporan ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah keilmuan bidang kelautankhususnya dan bermanfaat bagi pembangunan perikanan dan kelautan di Indonesia.

Jakarta, 26 April 2019

Tim Penyusun

Dr. Fayakun Satria

Balai Riset Perikanan Laut - Kementerian Kelautan dan PerikananKomplek Perkantoran Raiser, Jl. Raya Bogor Km.47, Nanggewer MekarCibinong, Bogor 16912Jawa Barat, IndonesiaEmail [email protected]

Dr. Peter MousThe Nature Conservancy Indonesia Fisheries Conservation ProgramJl. Pura Segara, Pelabuhan Raya BenoaDenpasar 3012Bali, IndonesiaTelp. +62-361-244524, fax +62-361-244532

Dr. Jos Pet, Wawan Gede

People and Nature Consulting InternationalGrahalia Tiying Gading 18, Suite 2Jalan Tukad Pancoran, PanjerDenpasar 80225Bali, IndonesiaTelp. +62-361-257246

1

Page 3: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Daftar Isi

1 PENDAHULUAN 3

2 NILAI ESTIMASI DARI PARAMETER SIKLUS HIDUP 5

2.1 Nilai Parameter Siklus Hidup dan Ketetapan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

2.2 Panjang Total Maksimum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

2.3 Panjang Asimptotik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

2.4 Panjang Saat Maturation (Matang Gonad) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

2.5 Ukuran Panen Optimum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

3 VERIFIKASI DARI NILAI PARAMETER SIKLUS HIDUP 11

4 ALAT PENILAIAN BERBASIS PANJANG SEDERHANA 20

4.1 Perbedaan antara Kategori Tangkapan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20

4.2 Plotting Hasil dari Kajian Berbasis Panjang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20

5 MENGEVALUASI HASIL DARI PENILAIAN BERBASIS PANJANG 23

6 PERTIMBANGAN MANAGEMEN 24

7 DAFTAR PUSTAKA 26

7.1 Beberapa Sumber Referensi didalam Teks . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26

8 FREKUENSI PANJANG TANGKAPAN DAN NILAI DARI PARAMETER SI-

KLUS HIDUP 28

2

Page 4: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

1 PENDAHULUAN

Panduan pengkajian stok berbasis panjang untuk perikanan kakap di Indonesia ini di-siapkan Balai Riset Perikanan Laut (BRPL) - Kementerian Kelautan dan PerikananRepublik Indonesia, dalam rangka mendukung Proyek Konservasi Perikanan �Kakap�Laut Dalam. Pada tahap awal program ini, diakui bahwa semua pemangku kepentingan(stakeholders) yang terlibat dalam perikanan ini (termasuk nelayan, pembeli, pengolah,pedagang, pengecer, konsumen, manajer, pekerja LSM, instansi pemerintah, lembagailmiah dan pendidikan, dll.) akan mendapatkan keuntungan dari pengembangan (1) se-buah panduan identi�kasi ikan khusus untuk perikanan laut dalam Indonesia, dan (2)sebuah panduan yang menjelaskan alat yang tersedia untuk penilaian status berbasispanjang dan kecenderungan (tren) perikanan tersebut.

Buku panduan identi�kasi spesies untuk perikanan kakap Indonesia (Mous et al., 2017)diproduksi setelah analisis taksonomi dari hasil tangkapan perikanan pancing ulur danrawai dasar laut dalam di Indonesia antara tahun 2014 dan 20171.

Panduan ID spesies ini menyediakan sebuah inventaris pertama yang bagus dari spe-sies target di perikanan laut dalam di Indonesia, dengan gambar yang jelas untuk setiapspesies target, bersama dengan nama ilmiah yang benar dan berbagai nama umum yangdigunakan dalam perikanan dan perdagangan. Pada penyelesaian panduan ini, juga jelasbahwa gambar tambahan dan informasi karakteristik taksonomi per spesies akan bergunauntuk identi�kasi yang benar di kapal, di lokasi pendaratan dan di stasiun pemantauan.Sebuah �Panduan Pelatihan Identi�kasi 100 Spesies� (Latumeten et.al., 2018) yang terpi-sah telah disiapkan untuk tujuan ini, memberikan gambar tambahan yang dikumpulkanselama program ini, dan kebanyakan dipilih dari database CODRS untuk penyajian war-na terbaik dan berkualitas tinggi dari ikan hidup atau segar.2.

E-Book Panduan penilaian berbasis-panjang ini mencakup alat berbasis panjang se-derhana untuk penilaian perikanan target, serta nilai-nilai parameter daur hidup untukspesies target utama. Panduan ini perlu digunakan bersamaan dengan panduan identi�-kasi spesies yang disebutkan di atas, dan dimaksudkan untuk:

1. Memberikan informasi berbasis sains (ilmiah) terkini tentang spesies dan perikanan.2. Mendukung penilaian spesies spesi�k berbasis panjang pada data perikanan laut dalam

yang buruk.3. Menjelaskan karakteristik daur hidup berbasis-panjang, untuk memungkinkan peni-

laian berbasis panjang.4. Memberikan nilai setiap spesies untuk parameter daur hidup berbasis panjang terma-

suk:� Panjang total maksimum yang dapat dicapai (Lmax), berdasarkan catatan atauperkiraan (estimasi) dari gambar,

� Panjang asimtotik (Linf), yang didenisikan sebagai panjang rata-rata pada sebuahkohort ikan, pada saat semua individu di kelompok tersebut berhenti tumbuh,

� Panjang ketika 50% dari seluruh individu mencapai dewasa (Lmat) dan berkontribusiterhadap reproduksi

� Panjang optimal untuk panen (Lopt) dari suatu spesies dalam hal memaksimalkanhasil panen.

5. Memberikan alat sederhana untuk penilaian berbasis panjang, dengan menggunakan

1http://198.58.98.36/report/BRPLDemersalSpecies.pdf2http://198.58.98.36/report/BRPLDemersalTrainingID.pdf

3

Page 5: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

parameter daur hidup berbasis panjang seperti di atas yang dikombinasikan denganfrekuensi panjang tangkapan setiap spesies.

6. Menstimulasi diskusi mengenai pilihan-pilihan pengelolaan di antara para pemangkukepentingan dan mendukung pengambilan keputusan manajemen berdasarkan penila-ian berbasis panjang.

7. Mudah diakses dan dipahami oleh semua pemangku kepentingan di atas.

4

Page 6: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

2 NILAI ESTIMASI DARI PARAMETER SIKLUS HIDUP

2.1 Nilai Parameter Siklus Hidup dan Ketetapan

Dengan pengecualian dari E. coruscans, beberapa di antaranya (tapi tidak semua) me-miliki ekor atas pada sirip ekor yang sangat panjang, semua informasi berbasis panjangdalam dokumen ini berkaitan dengan Total Length (TL) ikan, yang diukur dari ujungmoncong (kepala) hingga ujung terpanjang sirip ekor. Untuk E.coruscans digunakanujung ekor bawah pada sirip ekor untuk mengukur panjang total. Untuk pengecekansilang dari nilai dalam literatur untuk Fork Length (FL), kami telah menggunakan infor-masi literatur mengenai faktor konversi TL/FL menurut spesies.

Pendekatan penilaian berbasis panjang didasarkan pada empat karakteristik atau pa-rameter daur hidup; Lmax, Linf, Lopt, dan Lmat (dijelaskan di bawah). Nilai yangdipublikasikan untuk karakteristik ini tersedia untuk beberapa spesies namun kurangbanyak. Nilai untuk spesies tertentu bervariasi antara publikasi dan seringkali tidak da-pat dipercaya karena salah identi�kasi dan/atau masalah sampling (sampel kecil yangkekurangan individu yang lebih besar). Oleh karena itu, kami menggunakan prosedurestimasi berdasarkan nilai daur hidup yang tetap, yang hanya memerlukan pengetahuanyang akurat tentang Lmax, ukuran maksimum yang dapat dicapai dari masing-masingspesies, dikombinasikan dengan hubungan spesi�k keluarga (life history invariables) anta-ra Lmax dan masing-masing parameter lainnya. Hasil meta-analisis dari literatur tersediauntuk mendapatkan nilai-nilai bagi daur hidup yang tetap terhadap berbagai jenis spe-sies. Pendekatan ini semakin meningkat minat komunitas ilmiah (misalnya Nadon danAult, 2016) dan memberikan terobosan yang memperbolehkan penilaian berbasis panjangyang akurat untuk data perikanan yang buruk.

2.2 Panjang Total Maksimum

Panjang total maksimum (Lmax) yang dapat dicapai menurut spesies diperkirakandari berbagai sumber informasi, termasuk nilai yang dipublikasikan, panjang tro�k ikan,catatan informasi dan jumlah data yang terus meningkat dari pekerjaan pemantauanperikanan. Nilai yang diterbitkan dengan ukuran maksimum diperlakukan dengan hati-hati karena ada banyak masalah dengan identi�kasi spesies, sementara estimasi Lmaxjarang ditemukan di banyak publikasi yang hanya melihat sampel kecil dari stok yangdiambil secara intensif.

Untuk beberapa spesies yang lebih besar dengan ukuran maksimum dicapai pada garislintang yang lebih besar di perairan yang lebih dingin. Ketika menganalisis informasi dariliteratur atau gambar dari internet, dimasukkan hanya ukuran ikan yang diamati padagaris lintang di dalam atau di dekat kisaran yang ada di daerah penangkapan Indonesia.

Panjang total maksimum yang dapat dicapai dalam dokumen ini mengacu pada pan-jang total yang dapat dicapai pada garis lintang yang terlalu tinggi atau dekat dengandaerah penangkapan di Indonesia. Pada awal 2017, Crew Operated Data Recording Sys-tem (CODRS) telah menghasilkan lebih dari seperempat juta gambar dari 100 spesiespaling melimpah dari tangkapan perikanan laut dalam. Dengan ukuran sampel yangbesar ini, kami dapat menentukan ukuran individu yang paling besar yang ditangkapdari masing-masing spesies, dan menentukan ID mereka dari gambar CODRS. Untukbeberapa spesies ditemukan ikan yang lebih besar dari yang dilaporkan sebelumnya dari

5

Page 7: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

wilayah tersebut. Dalam beberapa kasus lain, kami harus menentukan nilai untuk Lmaxyang berada di bawah ukuran yang dilaporkan sebelumnya, terutama bila tidak dapatmemperoleh kon�rmasi tentang ID spesies yang benar untuk nilai yang disajikan dalamliteratur atau on line. Untuk banyak spesies, dapat diveri�kasi perkiraan berdasarkaninformasi yang dapat dipercaya dari dekat daerah penangkapan Australia atau diperolehgambar CODRS yang membuktikan ukuran maksimum yang dapat diperoleh di atas apayang telah dilaporkan sebelumnya.

2.3 Panjang Asimptotik

Karakteristik daur hidup selanjutnya yaitu �panjang asimtotik� (Linf), yang dide�ni-sikan sebagai panjang rata-rata dalam kohort ikan yang sangat tua (kelompok umur yangtak terbatas). Dengan demikian, panjang asimtotik lebih kecil dari panjang maksimumyang diperoleh dalam sebuah populasi spesies tertentu. Panjang asimtotik ini, atau pan-jang rata-rata pada umur tak terbatas, merupakan salah satu parameter pertumbuhanyang dikenal dengan persamaan pertumbuhan Von Bertalan�y. Tanpa mengeksplorasilebih jauh mengenai persamaan itu, penting untuk diingat bahwa kita mende�nisikanLinf sebagai panjang rata-rata dalam kohort (kelompok) tertua dalam suatu populasi.Panjang asimtotik masing-masing spesies merupakan sebuah parameter penting dalammetode penilaian perikanan dan model pendukung keputusan manajemen.

Kami telah secara ekstensif menggunakan informasi literatur dan terkadang menemuk-an Linf di bawah perkiraan untuk spesies target yang banyak diminati, mungkin karenarentang ukuran terbatas pada tangkapannya. Salah estimasi karena salah identi�kasispesies juga terjadi pada literatur. Perkiraan yang terlalu besar juga ditemukan, mung-kin sekali lagi karena salah identi�kasi atau karena masalah lain dengan data masukanyang digunakan untuk memperkirakan Linf. Sebagai aturan umum, seperti yang dikon-�rmasi dari data dalam meta-analisis yang dipublikasikan, ditemukan bahwa Linf dapatdiperkirakan sebanyak 90% dari panjang maksimum, Lmax (misalnya Nadon dan Ault,2016).

Hubungan rule of thumb �Linf = 0.9 * Lmax� dapat dijelaskan oleh Lmax sebagaiikan terbesar yang kita amati, sekitar 1 standar deviasi lebih panjang dari Linf, padakohort ikan dengan frekuensi panjang yang memiliki standar deviasi sekitar 10% daripanjang rata-rata. Dapat diasumsikan bahwa secara umum tidak dapat mengamati ikanterbesar dalam populasi tersebut, karena itu benar-benar jarum di tumpukan jerami, danmungkin yang lebih penting lagi bahwa hampir tidak ada ikan di zaman sekarang yangbenar-benar bertahan untuk mencapai ukuran maksimal potensinya. Metode estimasi ini(Linf = 0.9 * Lmax) diterapkan oleh kami dalam panduan ini, untuk memastikan kitamemiliki nilai parameter yang realistis untuk semua spesies bahkan di kondisi data-poorkita.

2.4 Panjang Saat Maturation (Matang Gonad)

Nilai Linf (di atas) penting dalam perkiraan (estimasi) nilai tambahan karakteristik da-ur hidup berbasis panjang untuk setiap spesies target, seperti panjang saat matanggonad - Length at Maturation (Lmat). Lmat dide�nisikan sebagai kelas panjangterkecil dimana 50% individu (dalam kelas panjang) itu matang. Ukuran pada saatmatang merupakan parameter yang sangat penting yang digunakan untuk menilai dan

6

Page 8: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

mengevaluasi dampak mortalitas penangkapan ikan terhadap stok pemijahan dan untukmenentukan tingkat hasil perikanan yang optimal.

Informasi tentang panjang saat matang gonad dikumpulkan dari berbagai sumberuntuk spesies target dalam panduan ini. Tren umum ditemukan untuk berbagai familytermasuk spesies target yang paling penting, dimulai dengan Lutjanidae (ikan kakap).Karakteristik penting dari biologi reproduksi kakap adalah bahwa mereka tidak mengubahjenis kelamin selama hidup mereka (sementara beberapa famili ikan lainnya, lihat dibawah). Dimor�sme seksual jarang terjadi pada ikan kakap, hanya yang dilaporkanuntuk warna pada dua spesies genus Pristipomoides dari Indo-Pasi�k.

Sebuah meta-analisis penting dari semua informasi yang tersedia mengenai parameterdaur hidup untuk Lutjanidae telah diterbitkan oleh Martinez-Andrade pada tahun 2003.Peneliti ini telah mengembangkan basis data dengan nilai parameter untuk berbagaispesies dan mengumpulkan informasi tentang hubungan antara berbagai parameter untukmembuat perkiraan dimana nilai tersebut hilang. Misalnya, untuk sub-famili Lutjanidae(ikan kakap) sebuah korelasi kuat antara Lmat dan Linf ditemukan dari meta-analisisdan Lmat diperkirakan untuk spesies ini oleh Martinez-Andrade dari Lmat = 0,52 *Linf.(Gambar 2.1).

Gambar 2.1: Panjang saat matang gonad vs panjang asimtotik dalam family Lutjanidae.

Selama dekade setelah Martinez-Andrade menerbitkan hubungan antara Lmat danLinf untuk berbagai jenis ikan kakap, spesies kecil dan besar, species perairan dangkaldan dalam, lebih banyak pekerjaan dilakukan pada identi�kasi spesies dan lebih banyakinformasi yang tersedia untuk ikan kakap laut dalam. Hal ini memungkinkan bahwa Ne-wman dan lainnya (2016) untuk lebih menyempurnakan hubungan untuk ikan kakap lautdalam sebagai Lmat = 0,59 * Linf. Menganalisis perikanan laut dalam di kedalamanlebih dari 50 meter dalam program ini, kami telah mengadopsi nilai daur hidup yangtetap ini dan dalam panduan ini kami menggunakan asumsi umum bahwa ikan kakapyang ditargetkan oleh perikanan laut dalam ini memiliki panjang saat matang

7

Page 9: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

gonad yang mencapai sekitar 59% dari panjang asimtotik mereka. Asumsi inidiveri�kasi berdasarkan spesies, dengan menggunakan berbagai sumber informasi, danditunjukkan untuk menampung spesies-spesies tersebut dalam perikanan tersebut, yangdapat diperoleh informasi langsung mengenai kematangan yang tepat.

Secara umum, awal dewasanya Epinephelidae (ikan kerapu) adalah sebagai betina dankemudian selama kehidupannya akan berubah jenis kelamin menjadi jantan. Ini menje-laskan karakteristik tertentu dari populasi ikan kerapu. Ikan kerapu jantan cenderunglebih besar di atas rata-rata dibandingkan betina dan biasanya ada rasio jenis kelaminyang secara keseluruhan mendukung betina. Ada beberapa distribusi ukuran yang tum-peng tindih antara jantan dan betina pada kebanyakan ikan kerapu, yang mengusulkanbahwa perubahan jenis kelamin dapat terjadi dalam rentang ukuran tertentu daripadapada kelas ukuran yang sangat kecil. Ukuran pada perubahan jenis kelamin mungkin se-bagian dipengaruhi oleh rasio jenis kelamin dalam populasi dan perubahan jenis kelamindari betina ke jantan dapat terjadi pada ukuran yang lebih kecil ketika jantan yang lebihbesar jarang atau tidak ada di dalam suatu populasi.

Setelah melihat informasi tentang kematangan untuk berbagai spesies ikan kerapu lautdalam, kami setuju dengan Newman dan lainnya (2016) bahwa kerapu �deep water�matang/dewasa sebagai betina berukuran sekitar 46% dari Linf. Kami mende-�nisikan ikan kerapu laut dalam sebagai spesies Epinephelidae yang biasa terjadi padapenangkapan perikanan laut dalam, dari perairan lebih dalam dari 50 meter. Kami men-de�nisikan Lmat pada ikan kerapu sebagai ukuran kematangan betina yang diperkirakandari Lmat = 0,46 * Linf. Bagi sebagian besar perubahan jenis kelamin ikan kerapudari betina ke jantan tampaknya mulai sekitar 1,33 * Lmat (1,33 kali ukuran pada de-wasa betina), setelah kohort (kelompok) telah mencapai biomass maksimum dan denganfekunditas maksimum. Ini membuat pengertian evolusi bahwa perubahan jenis kelamindari betina ke jantan tidak akan dimulai lebih awal.

Banyak Lethrinids (emperor/lencam) dapat mengalami perubahan jenis kelamin daribetina ke jantan. Tapi tidak semua individu tampaknya mengikuti pola ini dan keduajenis kelamin ditemukan dalam rentang ukuran di atas ukuran kematangan pertama.Beberapa spesies, seperti spangled emperor (Lethrinus nebulosus) atau ikan ketambak,kadang berubah jenis kelamin dari betina menjadi jantan sebelum mereka mencapai ma-tang (jika mereka akan mengubah jenis kelamin sama sekali) dan betina dan jantan dapatmatang pada kisaran panjang yang sama. Secara umum, ada banyak tumpang tindih dis-tribusi ukuran antara jantan dan betina di sebagian besar spesies ikan ketambak, danuntuk tujuan pengelolaan perikanan ketambak, lebih bermakna untuk menjelaskan pan-jang saat matang gonad hanya per spesies, bukan secara terpisah menurut jenis kelamin.Secara umum, tampaknya ikan ketambak matang sekitar 50% dari panjangasimtotik mereka. Kami telah menggunakan Lmat = 0.5 * Linf berdasarkan tinjauanberbagai sumber informasi dan diterapkan untuk perkiraan ukuran pada saat matanggonad pada ketambak. Pada sebagian besar, jika tidak semua kasus, asumsi umum inimenunjukkan adanya tumpeng tindih yang baik dengan rentang yang diterbitkan untukmatang pada emperor.

Dari informasi tersedia yang kurang lengkap, diperkirakan bahwa sebagian besar spe-sies lain dalam daftar target kemungkinan terbaik perkiraan untuk panjang saat matanggonad akan sekitar 50% dari panjang asimtotik, seperti yang ditemukan juga untuk empe-ror. Mulai dari meta-analisis ikan kakap oleh Martinez-Andrade (2003) melalui berbagaisumber informasi lainnya pada panjang saat matang, sebuah konstanta sekitar 50% da-

8

Page 10: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

ri Linf berada dalam posisi terbaik sebagai estimator terbaik untuk kematangan padasebagian besar spesies target, kecuali kakap dan kerapu laut dalam. Estimator ini jugadikon�rmasi oleh hubungan Lmat = 0,461 * Lmax dilaporkan dari meta analisis lainoleh Binohlan dan Froese (2009). Satu pengecualian untuk aturan umum ini mungkinada untuk Carangids yang lebih besar yang juga ditemukan dalam tangkapan perikananlaut dalam. Informasi yang dipercaya dan tepat bagaimanapun langka dan kami tidakmenemukan cukup informasi rinci untuk menyimpang dari peraturan umum 50% untukcarangids.

2.5 Ukuran Panen Optimum

Karakteristik daur hidup berbasis panjang terakhir yang akan digunakan dalam metodepenilaian berbasis panjang yaitu kelas panjang dengan biomassa tertinggi padapopulasi yang belum tereksploitasi (Lopt). Kelas ini merupakan panjang (denganumur yang sesuai) ketika biomassa dinyatakan sebagai jumlah individu yang selamat (da-lam kohort yang tidak dipancing) dikalikan dengan berat rata-rata ketika mencapai mak-simum (Gambar \ref{�g_biomas}). Sebuah perikanan akan mendapatkan hasil maksimaljika menangkap ikan terutama sekitar ukuran ini. Dengan demikian, pengelola perikananharus berusaha untuk menyesuaikan panjang rata-rata (atau panjang rata-rata) dalamtangkapan mereka terhadap nilai ini.

Hasil reproduksi dalam jumlah telur (fekunditas) juga dioptimalkan pada panjang ini(Lopt), dimana biomass kohort yang belum terkeksploitasi dimaksimalkan. Begitu jugadari perspektif memaksimalkan rekrutmen ke perikanan, para pengelola akan berusahauntuk memfokuskan perikanan mereka pada kelas ukuran di sekitar Lopt (jauh di luarLmat). Dan untuk perubahan jenis kelamin pada ikan kerapu, penting bagi kohort tidakdikurangi sebelum individu yang cukup mengubah jenis kelamin dari betina menjadijantan, sebuah proses yang dimulai ketika berumur sekitar Lopt. Lopt dapat diperkirakandari hubungan empiris antara Lopt dan Lmat.

Lopt untuk menangkap berbagai jenis ikan demersal dapat diperkirakan sebagai 1,33* panjang dimana 50% ikan matang (Lopt = 1,33 * Lmat), berdasarkan nilai medianuntuk daur hidup ini yang tetap (Lmat / Lopt = 0,75) lebih dari berbagai spesies demersal(Cope dan Punt, 2009). Kami telah memilih untuk menggunakan estimator pada 1,33 *Lmat untuk Lopt karena studi Cope and Punt (2009) ini tampaknya merupakan salahsatu situasi penelitian terbaik dalam hal memperkirakan Lopt untuk sekelompok spesiesdengan aspek biologi dan daur hidup yang sebanding.

9

Page 11: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Gambar 2.2: Biomassa satu kohort ikan (pada gambar) dalam kondisi tidak tereksploitasi dapatmencapai umur maksimum (dan pada ukuran ikan yang terkait dalam kohort) dimana pertumbuhanindividu telah melambat hingga pada titik berhentinya pertumbuhan dan kehilangan biomassa melalui

kematian alami.

10

Page 12: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

3 VERIFIKASI DARI NILAI PARAMETER SIKLUS HIDUP

Sebelum menerapkan perkiraan nilai parameter yang dihasilkan dari invarian siklus hi-dup dalam penilaian berdasarkan panjang dari perikanan, kami memveri�kasi nilai-nilaitersebut terlebih dahulu dengan data yang tersedia dari penelitian lain yang dilakukandi Indonesia atau pada garis lintang yang sebanding. Perbandingan yang disajikan dibawah ini untuk spesies paling penting dan paling melimpah di perikanan ini. Untukmemperkirakan Lmax, kumpulan data yang mendekati 1 Juta gambar CODRS (padaakhir 2018) menjadi alat yang semakin penting untuk veri�kasi. Untuk sejumlah spesies,kami mengamati ukuran maksimum yang lebih besar dari yang sebelumnya dilaporkandari Indonesia atau dari garis lintang sebanding dengan Indonesia. Dalam kasus ini kitabisa langsung menggunakan gambar CODRS untuk menetapkan perkiraan kami untukLmax.

Untuk peningkatan jumlah spesies, pada akhir 2018, gambar CODRS menunjukkanukuran tangkapan yang mendekati perkiraan maksimum yang dapat dicapai. Ukurandi atas Linf, meskipun sangat jarang dalam populasi, telah ditemukan untuk sebagianbesar spesies. Linf adalah ukuran rata-rata dalam kelompok ketika berhenti tumbuhdan karenanya ukuran ini lebih umum dalam populasi dibandingkan ukuran maksimumyang sebenarnya tersedia. Kami berharap, usaha pengambilan sampel yang bagus danukuran sampel besar, setidaknya untuk akhirnya menemukan spesimen dengan ukuransekitar Linf. Dari studi saat ini terlihat ukuran spesimen mendekati Lmax, meskipunsangat jarang dalam situasi memancing, dapat ditemukan ketika ukuran sampel mulaimeningkat mendekati 2.000 ikan dari spesies tertentu, dengan kurva seleksi yang luas.

Sejumlah spesies Lutjanus penting telah diperdagangkan sebagai kelompok umumyang dikombinasikan sebagai �Kakap Merah� sejak bertahun-tahun. Ini termasuk Mala-bar Snapper, Lutjanus malabaricus, sebagai spesies nomor 1 yang paling melimpah daritangkapan dan juga spesies paling penting dalam hal volume dalam Top 100 perikananini (Tabel 3.1). �Kakap merah� penting lainnya yaitu L. erythropterus, L. sebae dan L.

timorensis, pada posisi, 6, 12 dan 17 masing-masing dalam peringkat berdasarkan ke-limpahan. Spesies Lutjanus lainnya yang termasuk dalam Top 100, di posisi nomor 10,Lutjanus vitta, yang tidak berwarna merah dan yang (mungkin karena itu) kurang disu-kai dalam perdagangan. Spesies Lutjanus yang kurang melimpah yang sering dicampurdengan produk �Kakap Merah�, terutama ke produk-produk �llet, yaitu L. argentimacu-

latus, L. bohar, L. gibbus, L. johnii, L. bitaeniatus, L. lemniscatus dan L. russelli.

Kami berfokus pada spesies paling penting dan paling melimpah untuk veri�kasi per-kiraan nilai parameter siklus hidup. Spesies paling penting no. 1, Lutjanus malabaricus,mencapai maksimum Total Length 95 cm di perairan Indonesia sebagaimana dikon�r-masi dari spesimen TL 94 cm dalam kumpulan data dengan lebih dari 165.000 gambarCODRS pada akhir 2018. Ukuran maksimum 95 cm ini sangat mirip dengan apa yangdilaporkan di perairan Australia Utara (Rome & Newman, 2010) dan di tempat lainnya.

Lmat, atau ukuran saat matang gonad, dide�nisikan sebagai kelas ukuran terkecil dimana setidaknya 50% populasi mencapai kedewasaan. Menggunakan 0,59 * Linf sebagaiestimator untuk Lmat dalam air untuk Lutjanidae (Newman dkk., 2016), kita bisa mem-perkirakan 50 cm panjang total sebagai Lmat untuk Lutjanus malabaricus di Indonesia.Rentang nilai yang cukup luas dilaporkan dalam literatur tentang panjang pada 50%matang gonad. Perkiraan kami 50 cm untuk Lmat sangat sesuai dengan kisaran yangdilaporkan dan sudah dekat dengan perkiraan yang dilaporkan dari Vanuatu serta dari

11

Page 13: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Australia Utara dan Laut Arafura (Martinez-Andrade, 2003).

12

Page 14: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Tabel 3.1: Ranking, Sample Sizes and Sample Weights over All Years of 50 Most Abundant Speciesin Indonesian Deep Water Hook-And-Line Fisheries

Rank ID# Species Nsample Cum N % Cum % W Cum W Lx-codrs Lmax

1 17 Lutjanus malabaricus 274475 274475 17.49 17.49 717790 717790 94 952 7 Pristipomoides multidens 228504 502979 14.56 32.05 437145 1154935 91 953 8 Pristipomoides typus 120046 623025 7.65 39.70 149989 1304924 85 854 45 Epinephelus areolatus 112901 735926 7.19 46.89 47581 1352505 50 505 100 Atrobucca brevis 99543 835469 6.34 53.23 83668 1436173 75 756 21 Lutjanus erythropterus 62399 897868 3.98 57.21 88327 1524500 70 707 27 Lutjanus vitta 47649 945517 3.04 60.25 14351 1538851 43 458 64 Lethrinus laticaudis 42090 987607 2.68 62.93 71243 1610094 63 659 9 Pristipomoides �lamentosus 41780 1029387 2.66 65.59 62632 1672726 88 9010 1 Aphareus rutilans 36920 1066307 2.35 67.94 110684 1783410 115 11511 4 Etelis sp. 31293 1097600 1.99 69.93 112776 1896186 125 12512 34 Paracaesio kusakarii 31086 1128686 1.98 71.91 54102 1950288 85 8513 18 Lutjanus sebae 30065 1158751 1.92 73.83 60104 2010392 96 10014 6 Etelis coruscans 22856 1181607 1.46 75.29 39018 2049410 120 12015 10 Pristipomoides sieboldii 22042 1203649 1.40 76.69 14264 2063674 55 5516 22 Pinjalo lewisi 21883 1225532 1.39 78.08 12750 2076425 58 6017 70 Gymnocranius grandoculis 19956 1245488 1.27 79.35 35079 2111503 76 8018 19 Lutjanus timorensis 19595 1265083 1.25 80.60 17369 2128873 60 6019 90 Diagramma pictum 18123 1283206 1.15 81.75 26805 2155677 81 8520 63 Lethrinus lentjan 13648 1296854 0.87 82.62 10714 2166391 55 5521 91 Pomadasys kaakan 11949 1308803 0.76 83.38 18317 2184709 64 6522 75 Carangoides chrysophrys 11480 1320283 0.73 84.11 18762 2203471 80 8023 35 Paracaesio stonei 9934 1330217 0.63 84.74 12769 2216239 70 7024 50 Epinephelus coioides 9857 1340074 0.63 85.37 51679 2267919 119 12025 69 Wattsia mossambica 9794 1349868 0.62 85.99 10066 2277985 60 6026 23 Pinjalo pinjalo 9538 1359406 0.61 86.60 7725 2285710 77 8027 5 Etelis radiosus 9516 1368922 0.61 87.21 26563 2312274 115 11528 77 Caranx bucculentus 8505 1377427 0.54 87.75 14019 2326293 72 7529 39 Cephalopholis sonnerati 7258 1384685 0.46 88.21 6373 2332666 56 6030 15 Lutjanus argentimaculatus 7166 1391851 0.46 88.67 26006 2358672 95 9531 80 Caranx sexfasciatus 6941 1398792 0.44 89.11 22500 2381172 90 9032 24 Lutjanus johnii 6626 1405418 0.42 89.53 15625 2396797 90 9033 32 Paracaesio gonzalesi 6264 1411682 0.40 89.93 6898 2403695 54 5534 85 Erythrocles schlegelii 6048 1417730 0.39 90.32 13350 2417045 90 9035 25 Lutjanus russelli 5801 1423531 0.37 90.69 3680 2420724 53 5536 84 Seriola rivoliana 5629 1429160 0.36 91.05 22845 2443569 132 13537 72 Carangoides coeruleopinnatus 5298 1434458 0.34 91.39 7533 2451102 69 7038 66 Lethrinus olivaceus 5153 1439611 0.33 91.72 20260 2471362 97 10039 43 Epinephelus morrhua 5144 1444755 0.33 92.05 5241 2476603 71 7540 60 Plectropomus maculatus 4962 1449717 0.32 92.37 16735 2493338 84 8541 46 Epinephelus bleekeri 4914 1454631 0.31 92.68 11730 2505068 79 8042 88 Glaucosoma buergeri 4797 1459428 0.31 92.99 8864 2513931 70 7043 76 Carangoides gymnostethus 4792 1464220 0.31 93.30 6937 2520868 86 9044 89 Diagramma labiosum 4697 1468917 0.30 93.60 10065 2530933 78 8045 61 Plectropomus leopardus 4595 1473512 0.29 93.89 7171 2538105 75 7546 2 Aprion virescens 4449 1477961 0.28 94.17 18400 2556505 107 11047 16 Lutjanus bohar 4446 1482407 0.28 94.45 12483 2568988 88 9048 67 Lethrinus amboinensis 4173 1486580 0.27 94.72 3235 2572223 57 6049 78 Caranx ignobilis 4071 1490651 0.26 94.98 15635 2587857 130 13050 33 Paracaesio xanthura 3829 1494480 0.24 95.22 3049 2590906 52 55

Nsample is total sample of CODRS data from 2015 to the present date. Lx-codrs = Largest specimen with

veri�able ID and size from CODRS photo. Lmax = maximum attainable total length at Indonesian lattitudes.

Linf = 0.9 * Lmax (with 10% dispersion around mean size in cohort). Lmat = Size at 50% maturity. Lmat =

0.59 * Linf for deep water lutjanidae (Newman et al., 2016). Lmat = 0.46 * Linf for deep water Epinephelidae

(Newman et al., 2016). Lmat = 0.5 * Linf for Other Species (pooled literature). Lopt = 1.33 * Lmat for range

of demersals (Cope and Punt, 2009). All sizes in Total Length. Wmat = Weight at 50% maturity in gram.

13

Page 15: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Crimson Snapper, Lutjanus erythropterus, adalah spesies berikutnya untuk Lutjanus,di nomor 6 di Top 100 spesies paling melimpah yang ditangkap dalam perikanan ini. Ikankakap merah ini bisa mencapai maksimum TL 70 cm di perairan Indonesia, meskipunlebih kecil dari ukuran maksimum dilaporkan dari Australia. Data CODRS kami meng-kon�rmasi Lutjanus erythropterus ditangkap hingga 70 cm. Estimasi panjang asimptotik63 cm dan ukuran matang gonad 50% untuk kakap ini adalah 37 cm. Perkiraan untukukuran matang gonad benar-benar sejalan dengan ukuran Lmat yang dilaporkan dariGreat Barrier Reef di Australia (Martinez-Andrade, 2003).

Lutjanus erythropterus yang memiliki harga sangat mahal, dalam perdagangan kakapmerah sering bercampur dengan Slender Pinjalo (atau Red Pinjalo), Pinjalo lewisi, spesi-es yang kurang dikenal bahkan baru saja dideskripsikan (1987) namun sangat melimpah,yang merupakan nomor 13 didalam Top 100, peringkat yang sangat tinggi untuk spesiesyang baru saja dideskripsikan 30 tahun yang lalu. Pencampuran tambahan terjadi de-ngan spesies yang lebih besar dan lebih dikenal yaitu Pinjalo Snapper, Pinjalo pinjalo,yang kurang melimpah didalam hasil tangkapan oleh target perikanan ini. Pinjalo lewi-

si tumbuh dengan panjang maksimum 60 cm di perairan Indonesia, sedikit lebih besardari yang biasa dilaporkan dalam literatur. Ini dapat diveri�kasi dari gambar CODRSkami, yang menunjukkan spesimen dengan TL hingga 58 cm. Tidak banyak informasitentang spesies kakap yang melimpah ini, namun ukuran saat matang gonad umumnyadiasumsikan mengikuti tren yang sama seperti yang diamati untuk spesies Lutjanidaelainnya.

Red Emperor, Lutjanus sebae, masuk dalam kakap merah penting lainnya, menempatiperingkat ke-12, dan Timor Snapper, Lutjanus timorensis, yang merupakan nomor 17 da-lam daftar Top 100. Kedua spesies ini dalam perdagangan umumnya dicampur dengankakap merah lainnya, tetapi sebenarnya bisa dipisahkan cukup mudah berdasarkan per-bedaan eksternal yang terlihat. Red Emperor dan Timor Snapper masing-masing dapattumbuh hingga maksimum TL 100 cm dan 60 cm. Ukuran maksimum ini telah diveri�-kasi oleh data CODRS kami (masing-masing 96 cm dan 60 cm untuk ukuran maksimumyang diamati) dan sepenuhnya sejalan dengan perairan Australia Utara (Rome & Ne-wman, 2010) serta dari penelitian lain. Perkiraan panjang asimtotik 90 cm dan 54 cmmasing-masing untuk Lutjanus sebae dan Lutjanus timorensis juga dalam kisaran nilailiteratur yang tersedia (mis. Martinez-Andrade, 2003).

Nilai literatur untuk panjang pada matang gonad 50% untuk Lutjanus sebae seba-gian besar berkisar antara 48 cm dan 55 cm pada panjang total untuk lintang kami(mis.Martinez-Andrade, 2003), menempatkan perkiraan kami 53 cm untuk spesies ini,berada dalam kisaran ini. Terdapat kelangkaan informasi tentang ukuran saat matanggonad dari Lutjanus timorensis, namun informasi terbatas menunjukkan individu yangmatang dari kedua jenis kelamin umum pada ukuran di atas 28 cm Panjang Fork yangselaras dengan perkiraan kami 32 cm Pamjang Total untuk Lmat di spesies ini.

Spesies kedua paling melimpah di perikanan ini adalah Goldband Snapper atau Go-

ldband Job�sh, Pristipomoides multidens. Umumnya jenis ini diasumsikan mencapai ukur-an maksimum lebih dari 90 cm panjang total dan untuk perairan Indonesia dapat kamiveri�kasi dengan spesimen 91 cm, yang merupakan ikan terbesar dari total sampel yangmendekati 175.000 gambar CODRS per akhir 2018. Dengan metode kami memperkirakanukuran asimtotik untuk spesies target, ini berarti perkiraan Linf untuk Pristipomoides

multidens di Indonesia adalah 86 cm. Ini akan menjadi ukuran rata-rata dalam kohort ji-ka memang dibiarkan hidup dan tumbuh tanpa batas. Beberapa spesimen dengan ukuran

14

Page 16: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

sama atau diatas Linf hadir dalam data CODRS per akhir 2018.

Sekali lagi menggunakan 0,59*Linf sebagai estimator untuk Lmat pada Lutjanidaeperairan dalam, kita bisa memperkirakan 50 cm panjang total sebagai Lmat untuk Pris-

tipomoides multidens di Indonesia. Spesies ini dilaporkan untuk pertama kali matanggonad pada ukuran minimal 38 cm panjang total di perairan Indonesia (Hukom et al.,2006), dan nilai literatur untuk Lmat secara umum berkisar dari sekitar 40 cm hingga 55cm panjang total untuk garis lintang yang sebanding dengan Indonesia (MartinezAndra-de, 2003; Lioyd, 2006; Newman et al., 2016). Perkiraan kami sebesar 50 cm untuk Lmat(di mana setidaknya 50% populasi mencapai kedewasaan) Pristipomoides multidens adadi tengah dari rentang yang dilaporkan ini.

Tidak banyak informasi tentang ditangkapnya species serupa dan sangat mirip denganSharptooth Job�sh, Pristipomoides typus, yang merupakan spesies ketiga paling melim-pah di perikanan ini. Spesies ini sangat mirip dengan Goldband Snapper, bahkan seringdicampur dalam perdagangan, dan tidak ada alasan untuk mengasumsikan perbedaannilai-nilai untuk nilai-nilai siklus hidup yang tidak berubah. Rome & Newman (2010)melaporkan ukuran maksimum 80 cm dari Australia Utara, tetapi ikan yang agak lebihbesar dari 85 cm panjang total ditemukan di data CODRS kami. Dengan itu 85 cmmerupakan estimasi yang dapat dipercaya sebagai ukuran maksimum untuk spesies ini.Nilai akhir untuk Linf, Lopt dan Lmat mengikuti dari pendekatan yang telah dijelaskandi atas.

Peringkat kelima di antara spesies paling melimpah dalam kombinasi hasil tangkap-an dari perikanan pancing ulur dan rawai dasar di Indonesia adalah Rosy Job�sh atauOpakapaka, Pristipomoides �lamentosus. Spesies ini dilaporkan tumbuh hingga 80 cm diAustralia Utara, namun telah ditemui spesimen hingga 88 cm panjang total di Indonesia,yang mengarah ke perkiraan panjang total sekitar 90 cm. Ini kemudian mengarah untukperkiraan untuk Linf 81 cm dan Lmat 48 cm panjang total, yang sesuai dengan kisarannilai yang dilaporkan dalam literatur untuk spesies ini dari garis lintang yang sebanding(dikaji oleh Martinez-Andrade pada tahun 2003 dan oleh Newman dkk. di 2016).

Spesies penting lain dari Pristipomoides dalam perikanan pancing ulur dan rawai da-sar adalah Lavender Job�sh atau Kalekale, Pristipomoides sieboldii. Spesies ini beradadiperingkat ke-14 pada daftar spesies paling melimpah dalam perikanan target kami. La-vender Job�sh terbesar yang tercatat dalam program CODRS kami adalah 55 cm panjangtotal, dari total sampel yang mendekati 16.000 gambar yang dikumpulkan hingga akhir2018. Ini mirip dengan apa yang diperkirakan sebagai ukuran maksimum untuk spesi-es ini di perairan Australia Utara. Martinez-Andrade (2003) melaporkan nilai rata-ratapanjangan total 30 cm dari berbagai nilai literatur untuk Lmat di Pristipomoides sie-boldii. Ini sangat sesuai dengan perkiraan kami 29 cm panjang total dengan mengikutipendekatan penerapan invariant siklus hidup.

Ada empat spesies Pristipomoides lain dalam distribusi 100 spesies teratas yang me-liputi hasil tangkapan dari kapal pancing ulur dan rawai dasar di Indonesia. Spesiesini adalah Pristipomoides �avipinnis, P. argyrogrammicus, P. zonatus, dan P. auricilla.Spesies ini tidak banyak atau penting dalam tangkapan dan mereka tidak dipelajari de-ngan baik dibandaingkan dengan spesies yang lebih berlimpah yang disebutkan di atas.Tapi tetap saja kita bisa percaya diri memperkirakan parameter siklus hidup mereka ber-dasarkan apa yang kita ketahui berdasarkan ukuran maksimum yang dapat dicapai dankesesuaian model untuk semua spesies lain di atas.

15

Page 17: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Spesies paling melimpah kedelapan di perikanan pancing ulur dan rawai dasar adalahRusty Job�sh atau Lehi, Aphareus rutilans, yang menempati peringkat 4 berdasarkanvolume di perikanan ini (Tabel 8.3). Ini adalah ikan air laut dalam yang besar dan cepattumbuh menjadi ukuran maksimum sekitar 115 cm panjang total di perairan Indone-sia. Aphareus rutilans umumnya diasumsikan tumbuh hingga ukuran maksimum 110 cm(Anderson, 1986) tetapi gambar CODRS kami menunjukkan bahwa ukuran yang lebihbesar dapat dicapai. Spesimen terbesar yang tercatat di antara lebih dari 27.000 gambardari data CODRS per akhir 2018 adalah 112 cm panjang total. Martinez-Andrade (2003)melaporkan ukuran maksimum yang bisa dicapai dengan panjang total 126 cm sebagainilai rata-rata dari angka studi, namun nilai ini dipengaruhi oleh satu nilai yang sangattinggi yang dilaporkan dari Mariana Utara. Ukuran di atas 115 cm panjang total tidakbisa diveri�kasi untuk lintang kami pada umumnya. Panjang asimtotik untuk spesiesini seperti yang diperkirakan dari 0,9*Lmax adalah 104 cm untuk perairan Indonesia.Perkiraan kami untuk panjang pada kematangan 50% di spesies ini adalah 61 cm dankembali sangat selaras dengan kumpulan data (panjang total 58 cm) yang dilaporkanoleh Martinez-Andrade (2003).

Ikan kakap air dalam dari genus Etelis adalah spesies yang sangat penting dalam per-ikanan target kami, terutama di tangkapan dari bagian terdalam dari kisaran kedalamanyang dieksploitasi, kebanyakan oleh nelayan pancing ulur dasar di wilayah Indonesia Ti-mur. Ikan Ruby Snapper atau Ehu, Etelis carbunculus, adalah spesies kecil yang baruditemukan yang hingga beberapa tahun yang lalu masih dicampur dengan spesies yangsangat mirip tetapi jauh lebih besar, yaitu Giant Ruby Snapper, Etelis sp., yang belumdinamai ilmiah meskipun telah dieksploitasi bertahun-tahun di seluruh Pasi�k.

Ukuran tumbuh maksimum sebenarnya dari Etelis carbunculus sekitar 60 cm danpanjang asimtotiknya sekitar 54 cm. Spesimen terbesar yang ditemui dalam programCODRS hingga saat ini adalah 56 cm yang juga sesuai dengan perkiraan dari Linf danLmax. Perkiraan panjang total saat 50% matang gonad adalah 32 cm yang menggunakanpendekatan siklus hidup yang tidak berubah-ubah. Data literatur dari Hawaii menun-jukkan ukuran pada 50% matang gonad dari 28 cm panjang cagak (Demartini dan Lau,1999) untuk spesies ini, sama dengan sekitar 31 cm panjang total dan tentu ini sangatsesuai.

Berkebalikan dari Ruby Snapper, Etelis carbunculus, sebagai spesies yang tidak umumdi hasil tangkapan laut dalam Indonesia, Giant Ruby Snapper, Etelis sp., walaupun be-lum disebutkan namanya secara ilmiah, menunjukkan sebagai spesies nomor 11 palingmelimpah ditangkapan. Karena ukuran rata-ratanya lebih besar dibandingkan denganspesies lain, sehingga menjadi lebih penting dari sisi berat, yag berada di peringkat keli-ma berdasarkan volum dalam perikanan (Tabel 8.3). Berdasarkan perkembangan terkinidalam hal taksonomi di kedua spesies Etelis ini, tidak ada referensi literatur yang me-mungkinkan untuk membandingkan secara langsung parameter siklus hidup untuk Etelis

sp.. Namun, kita dapat melihat nilai-nilai yang yang dilaporkan sebelumnya untuk Etelis

carbunculus, yang jelas tidak terkait dengan spesies itu, jika mereka berada di luar ukuranmaksimumnya dapat diraih.

Giant Ruby Snapper, Etelis sp., setidaknya dapat mencapai panjang total maksimum125 cm di perairan Indonesia, dekat dengan apa yang dilaporkan untuk perairan sekitarAustralia Utara, dimana terjadi kesalahan identi�kasi sebagai Etelis carbunculus (Rome& Newman, 2010). Giant Ruby Snapper terbesar berasal dari sampel CODRS dari hampir22.000 spesimen yang ditangkap dan difoto oleh nelayan Indonesia (akhir 2018), yaitu

16

Page 18: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

berukuran 125 cm. Penerapan pendekatan invarian siklus hidup menghasilkan suatuperkiraan 66 cm untuk panjang total pada 50% matang gonad untuk spesies ini. Polovinadan Shomura (1990) melaporkan 61 cm panjang cagak sebagai ukuran matang gonaduntuk Etelis carbunculus yang sekarang kita kenal pasti sebagai Etelis sp.. Panjangcagak 61 cm ini berubah menjadi 67 cm panjang total dan ini sesuai dengan perkiraan66 cm panjang total yang kami peroleh dari pendekatan invarian siklus hidup.

Dua spesies Etelis lainnya di perikanan lereng dalam Indonesia adalah Flame Snapper

atau Onaga, Etelis coruscans, dan Pale Snapper, Etelis radiosus. The Flame Snapper,Etelis coruscans adalah yang penting dan merupakan spesies target yang terkenal, dipe-ringkat nomor 15 dalam urutan kelimpahan hasill tangkapan. The Pale Snapper, Etelisradiosus, kurang berlimpah dan baru saja dideskripsikan. Penelitian kecil telah dilakukanterhadap Etelis radiosus, yang menempati peringkat nomor 22 di Top 100 perikanan inidan sebelumnya dicampur dengan spesies Etelis lainnya baik dalam perdagangan maupunpenelitian perikanan. Untungnya kita bisa percaya diri menerapkan pendekatan invariansiklus hidup untuk memperkirakan nilai parameter dari ukuran maksimumnya 115 cm,sedikit lebih besar dari apa yang sebelumnya dilaporkan untuk spesies ini, namun dive-ri�kasi oleh gambar CODRS untuk spesimen yang mencapai hingga 115 cm pada hasiltangkapan perikanan lereng dalam Indonesia.

Karena besarnya perbedaan dari panjang relatif sirip ekor bagian atas yang lunak (the�ame) dari sirip ekor pada Etelis coruscans, kami memutuskan untuk mengukur panjangtotal hingga ujung ekor bawah, yang memiliki panjang relatif lebih stabil. Ini dapatmenyebabkan beberapa perbedaan dengan nilai untuk panjang total yang dilaporkan ditempat lain dalam literatur, meskipun panjang cagak lebih sering digunakan dan kitamasih bisa mengkonversinya agar dapat perbandingan yang dapat dipercaya. Ukuranmaksimum yang dicapai di Indonesia untuk Etelis coruscans sekitar 120 cm diukur keujung ekor bawah, yang dapat diveri�kasi dengan data CODRS yang menunjukkan spe-simen hingga 120 cm dalam tangkapan. Perkiraan panjangnya 50% matang gonad untukspesies ini adalah 64 cm panjang total dari pendekatan invarian siklus hidup. Perki-raan ini sesuai dengan berbagai nilai yang dilaporkan dalam literatur untuk spesies ini(Everson et al., 1989; Martinez-Andrade, 2003, Newman et al., 2016).

Selain dari kakap merah, kurisi dan jenis kakap laut dalam lainnya dalam daftar Top20 paling melimpah yang dihargai mahal, terdapat beberapa jenis kakap yang kurangdikenal dan kurang dihargai di pasar, mungkin karena warnanya kusam, meskipun kua-litas semua jenis ikan ini sangat baik untuk dikonsumsi. Spesies umum lainnya namuntidak terkenal Brownstripe Snapper, Lutjanus vitta, di nomor 10, Saddle BackSnapper

yang sangat melimpah, Paracaesio kusakarii, di nomor 9, sepupunya yang terkait erat,Cocoa Snapper, yang baru saja (1983) dideskripsikan sebagai Paracaesio stonei, di nomor21 dan Vanuatu Snapper, Paracaesio gonzalesi, di nomor 27. Panjang maksimum yangdapat dicapai di perairan Indonesia untuk keempat spesies ini masing-masing adalah 45cm, 85 cm, 70 cm dan 55 cm. Agak lebih besar dari yang biasa dilaporkan dalam lite-ratur (meskipun P. kusakarii dan P. stonei telah dicampur di beberapa laporan) tetapisecara jelas diveri�kasi dari data dan gambar CODRS yang menunjukkan spesimen ditangkapan masing-masing hingga 43 cm, 85 cm, 70 cm dan 51 cm untuk keempat kakapini.

Karenanya data kami memberikan dukungan kuat untuk memperkiraan panjang asi-mtotik, masing-masing 41 cm, 77 cm, 63 cm dan 50 cm untuk keempat spesies yang tidakbegitu dikenal namum berlimpah ini. Perkiraan kami tentang Lmat untuk Brownstripe

17

Page 19: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Snapper (24 cm) sama dengan apa yang dilaporkan dari Malaysia, sementara ukuranyang sama (23 cm) dilaporkan dari Filipina dan Australia Utara (Martinez-Andrade,2003). Sangat sedikit yang diketahui tentang pematangan dalam spesies Paracaesio, te-tapi FishBase mengutip laporan tentang Lmat untuk P. stonei pada 40 cm, yang tepatdi atas perkiraan kami sebesar 37 cm untuk spesies ini dan tepat di bawah perkiraankami sebesar 45 cm untuk P. kusakarii. Namun tidak jelas apakah terjadi pencampuranantara kedua spesies yang sangat mirip ini, mungkin telah terjadi dalam studi yang diku-tip. Kami menemukan tidak beralasan untuk mengasumsikan bahwa nilai-nilai invariansiklus hidup di spesies ini akan berbeda dengan kakap lainnya.

Areolate Grouper atau Squaretail Rockcod, Epinephelus areolatus, adalah spesies ke-rapu yang paling melimpah ( Epinephelidae) di dalam perikan lereng laut dalam di In-donesia. Dan juga merupakan spesies paling melimpah nomor empat dalam perikananini secara keseluruhan. Juga untuk kerapu kami menemukan bahwa perkiraan nilai pa-rameter dengan pendekatan invarian siklus hidup selaras dengan sangat baik dengannilai-nilai yang dapat dipercaya untuk penelitian spesies penting dan baik. Epinephelusareolatus dilaporkan secara luas tumbuh hingga ukuran maksimum 50 cm dan nilai inijuga diveri�kasi oleh pengamatan CODRS kami yang menunjukkan ikan terbesar dalamsampel mendekati 70.000 spesimen (pada akhir 2018) dengan ukuran 50 cm panjang to-tal. Dengan pendekatan yang dijelaskan di atas untuk memperkirakan Linf dan Lmat,ini menghasilkan dalam perkiraan panjang pada 50% matang gonad pada perempuan un-tuk ini spesies adalah 21 cm panjang total yang juga sejajar dengan nilai literatur yangtersedia.

Untuk beberapa spesies kerapu, diperkirakan ukuran maksimum yang bisa dicapaiseperti yang dilaporkan dalam berbagai sumber literatur tampaknya tidak didukung olehdata yang dapat diveri�kasi, seperti misalnya untuk Epinephelus morrhua, ikan keraputerbesar ketiga di perikanan lereng laut dalam di Indonesia dan nomor 30 di Top 100dari semua spesies. Nilai yang sangat besar untuk Lmax muncul dalam literatur untukspesies ini mungkin karena terjadi salah identi�kasi. Kami menemukan perkiraan 75 cmsebagai yang paling mendekati yang bisa kami veri�kasi, dan nilai ini dikon�rmasi dalamulasan yang diterbitkan oleh SPC pada tahun 1997 (Shakeel dan Hudha, 1997).

Spesies lencam yang paling melimpah dalam target perikanan kami adalah ikan kon-sumsi berkualitas tinggi yang bagaimanapun tidak dikenal sebagai spesies spesi�k dalamperdagangan. Mereka biasanya diklasi�kasikan secara umum sebagai lencam atau bahk-an kadang-kadang sebagai kakap putih. Grass Emperor, Lethrinus laticaudis, adalahlencam yang paling melimpah dengan peringkat sangat tinggi di nomor 7 dalam daftar.The Blue-Lined Large-Eye Bream, Gymnocranius grandoculis, berada di urutan keduadi nomor 16, sedangkan Mozambique Large-Eye Bream, Wattsia mossambica berada pa-da Top 20 di nomor 20. Ukuran maksimum yang bisa dicapai untuk ketiga lencam inimasing-masing berukuran 65 cm, 80 cm, dan 60 cm di perairan Indonesia.

Untuk Lethrinus laticaudis, tidak ada bukti bahwa ukuran maksimumnya 80 cm, seper-ti yang dilaporkan dari Australia (Rome & Newman, 2010), bisa diperoleh di Indonesia.Ukuran maksimum yang lebih sering dilaporkan untuk spesies ini 56 cm (Daftar MerahIUCN, Fishbase), namun ini mudah terlampaui seperti yang ditunjukkan dari gambarCODRS kami yang berisi spesimen hingga 63 cm pada akhir 2018. Hasil ini dalam per-kiraan kami saat ini sebesar 65 cm untuk ukuran maksimum pada spesies ini. Ukuranmaksimum untuk Gymnocranius grandoculis di perairan kita (80 cm) sama dengan apayang dilaporkan untuk perairan Australia Utara (Rome & Newman, 2010). Lencam no-

18

Page 20: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

mor ketiga, Wattsia mossambica, diasumsikan tumbuh hingga hanya 55 cm di Australiasementara data CODRS kami (dengan ikan hingga 59 cm panjang total) menunjukkanbahwa ukuran yang agak lebih besar dicapai di Indonesia. Data CODRS untuk Lethrinus

laticaudis, Gymnocranius grandoculis dan Wattsia mossambica masing-masing hingga 63cm, 76 cm dan 59 cm, sangat mendukung perkiraan kami 65 cm, 80 cm dan 60 cm untukLmax dan 59 cm, 72 cm dan 54 cm untuk Linf untuk masing-masing ketiga spesies ini.

Barred Javelin, Pomadasys kaakan, adalah spesies umum dalam perikanan rawai lautdalam pada shelf areas di Laut Arafura di WPP 718 dan di bagian selatan WPP 715 sertamungkin di Laut Jawa dan Laut Cina Selatan di WPP 712 dan 711. Peringkat 24 dalamkelimpahan di tangkapan, sejauh yang kami dapat veri�kasi dari gambar dan laporanyang tersedia Barred Javelin tumbuh hingga maksimum 65 cm panjang total di perairanIndonesia. Ukuran maksimum yang agak lebih besar 80 cm dilaporkan untuk perairanAustralia Utara (Rome & Newman, 2010) namun sejauh ini belum bisa dikon�rmasiuntuk Indonesia. Spesimen terbesar direkam dalam program CODRS kami adalah 63 cmpanjang. Pomadasys kaakan diperkirakan untuk dewasa (50%) di sekitar 29 cm panjangtotal mengikuti aplikasi dari pendekatan invarian siklus hidup, dan nilai ini berada ditengah dari kisaran yang dilaporkan dalam literatur.

Spesies yang dijelaskan di atas mencakup sebagian besar Top 20 dan lainnya dari spesi-es yang paling melimpah di tangkapan perikanan kami. Ini spesies juga mencakup hampir85% dari hasil tangkapan dan yang kita miliki dapat memveri�kasi validitas pendekataninvarian riwayat hidup untuk bagian utama tangkapan. Ini dimungkinkan melalui peme-riksaan silang dengan literatur yang dapat diandalkan dan meskipun validasi perkiraanLmax dan Linf langsung dari gambar CODRS kita sendiri. Gambar-gambar CODRS initelah menunjukkan ukuran maksimum yang dicapai oleh spesies target terkadang mele-bihi dari apa yang sebelumnya telah dilaporkan.

19

Page 21: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

4 ALAT PENILAIAN BERBASIS PANJANG SEDERHANA

4.1 Perbedaan antara Kategori Tangkapan

Sebagai dasar untuk pedoman penilaian berbasis panjang yang sederhana untuk dataperikanan laut dalam yang kurang baik, kita dapat memperoleh nilai untuk semua pe-tunjuk karakteristik daur hidup berbasis panjang untuk semua spesies di daftar target.Dan dengan menggunakan nilai-nilai tersebut dan menggabungkannya dengan frekuensipanjang tangkapannya, kita dapat �membagi� tangkapan masing-masing spesies ke dalambeberapa �kategori tangkapan� utama, misalnya termasuk:

1. % dalam tangkapan < Lmat,2. % dalam tangkapan >= Lmat namun < Lopt, and3. % dalam tangkapan >= Lopt.

�Kategori tangkapan� ini yaitu (1) persentase ikan dalam tangkapan (dalam hal jum-lah) yang tidak pernah mencapai matang, (2) persentase yang mencapai kematangannamun tidak sampai pada ukuran panen optimal, dan (3) persentase ikan dalam tang-kapan yang telah mencapai ukuran panen optimal dan tumbuh melampaui itu.

Melihat persentase ini untuk frekuensi tangkapan yang terakumulasi (lebih dari seta-hun) akan memberi kita sebuah indikasi dampak perikanan saat ini dari spesies tersebut.Jika sebagian besar ikan belum matang termasuk dalam tangkapan, misalnya, tidak adaalasan untuk diperhatikan dan dilihat lebih seksama. Setelah persentase yang sama dariwaktu ke waktu (dari tahun ke tahun) juga memungkinkan kita untuk mencari tanda-tanda kemajuan (untuk persentase penurunan kategori 1) atau perhatikan tanda-tandakemerosotan (peningkatan persentase dalam kategori 1 untuk contoh).

4.2 Plotting Hasil dari Kajian Berbasis Panjang

Dengan menggunakan petunjuk karakteristik daur hidup berbasis panjang untuk spesi-es target ini, sekarang kita dapat menggunakan alat sederhana untuk analisis distribusifrekuensi panjang pada tangkapan yang didaratkan. Hasil analisis ini dapat mendo-rong diskusi terfokus antara para pemangku kepentingan mengenai dampak dan statusperikanan. Kita bisa memulai dengan memvisualisasikan tangkapan yang terkumpul (mi-salnya lebih dari 1 tahun) dalam hal panjang ikan yang berhubungan pada nilai petunjukkarakteristik daur hidup. Posisi dan bentuk dari distribusi frekuensi panjang dihubungk-an dengan posisi nilai-nilai ini, memberi kita sebuah pedoman pertama untuk memulaipenilaian berbasis panjang. Langkah selanjutnya, kita dapat merencanakan persentasedari beberapa tahun dari masing-masing �kategori tangkapan� dalam gra�k garis untukmelihat bagaimana situasi berkembang dari waktu ke waktu.

Gambar 3 dan 4 merupakan contoh plot dengan distribusi frekuensi panjang Lutjanusfantasticus yang mendarat, sebuah gambaran dari spesies kakap. Gambar 3 menunjukk-an plot untuk situasi dimana sebagian besar persentase ikan dalam tangkapan masihbelum matang (immature) dan telah ditangkap dari perikanan sebelum dapat berteluratau mencapai potensi pertumbuhan tertinggi mereka. Gambar 4 menunjukkan situasidimana ikan di dalam tangkapan relatif lebih banyak yang sudah matang gonad, yangtelah bertelur sebelum ditangkap, dan mendekati panjang optimal untuk spesies tersebutdipanen. Gambar 5 dan 6 merupakan contoh plot dengan persentase kategori tangkapanselama beberapa tahun. Gambar 5 menunjukkan situasi dimana pada awalnya sebagian

20

Page 22: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

besar kakap juvenil tertangkap, sementara di tahun-tahun berikutnya tangkapan beralihke ikan yang dewasa dan lebih besar. Gambar 6 menunjukkan situasi dimana sebagianbesar ikan besar ditangkap namun pada akhirnya hanya juvenil yang masih bersisa.

Gambar 4.1: Distribusi frekuensi panjang tangkapan pada Lutjanus fantasticus sebuah contoh situasidimana sebagian besar persentase ikan dalam tangkapan masih belum matang (immature) dan telahdikeluarkan (ditangkap) dari perikanan sebelum dapat bertelur atau mencapai potensi pertumbuhan

penuh. Ini adalah contoh situasi dengan penangkapan berlebih termasuk penargetan juvenil.

Gambar 4.2: Distribusi frekuensi panjang tangkapan pada Lutjanus fantasticus untuk sebuah contohsituasi dimana sebagian besar ikan dalam tangkapannya matang dan dikeluarkan oleh perikanan

setelah berhasil bertelur dan mendekati potensi pertumbuhan penuh. Ini adalah contoh situasi yanglebih berkelanjutan dengan perikanan terutama yang menargetkan ikan dewasa.

21

Page 23: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Gambar 4.3: Pergeseran dalam kategori tangkapan Lutjanus fantasticus untuk sebuah situasi contohdimana pada awalnya sebagian besar persentase ikan dalam tangkapan merupakan ikan belum matang

(immature) dan telah dikeluarkan oleh perikanan sebelum dapat bertelur atau mencapai potensipertumbuhan penuh. Selama bertahun-tahun, situasi membaik dengan ikan dewasa yang lebih besar

menjadi lebih dominan dalam tangkapannya.

Gambar 4.4: Pergeseran kategori tangkapan Lutjanus fantasticus dimana pada awalnya sebagian besarpersentase ikan dalam tangkapan merupakan ikan yang sudah matang dan telah mencapai potensi

pertumbuhan penuh mereka. Setelah bertahun-tahun, situasi memburuk dengan ikan kecil yang belummatang gonad menjadi lebih dominan di dalam penangkapan. Perkembangan ini akan menjadi alasan

yang jelas untuk diperhatikan.

22

Page 24: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

5 MENGEVALUASI HASIL DARI PENILAIAN BERBASIS PANJANG

Ketika melihat hasil dari penilaian berbasis panjang, kita perlu berhati-hati dengan ke-simpulan, dan mempertimbangkan ekologi dan dinamika di semua perikanan yang me-nargetkan spesies yang sedang dikaji, di semua habitat yang digunakan oleh semua tahapkehidupan spesies ini. Sebagai contoh kakap, seperti kebanyakan spesies target lainnya,memiliki telur dan larva pelagis. Tahapan larva pelagis berlangsung selama 4 sampai 6minggu, hingga larva memiliki panjang antara 1 dan 2 cm. Telur dan larva dapat ber-pindah dengan yang jarak jauh, dan pendatang sementara (pre-settlers) ini secara aktifberenang dengan arah spesi�k dan menuju ke habitat tertentu, pada masa ini. Di akhirmasa migrasi pelagis mereka, juvenil kakap menetap di daerah asuhan (nursery ground).

Setelah menetap, juvenil dari banyak spesies kakap tetap berada di daerah asuhan un-tuk jangka waktu beberapa tahun, dan kemudian pindah ke daerah lain dengan memasukitahap sub-ikan dewasa di habitat tertentu sampai juvenil tersebut mencapai tahap ma-tang gonad, dan akhirnya menjadi populasi ikan dewasa, biasanya pada kisaran terdalamdistribusi mereka, yaitu di lereng landasan kontinen.

Penting untuk disadari bahwa ikan ini dapat dan akan ditargetkan oleh berbagai per-ikanan selama semua fase kehidupan mereka, dengan jenis alat tangkap yang berbeda-beda, di semua habitat yang mereka tempati. Di Indonesia, bahkan ikan pelagis kecilyang belum menetap termasuk ikan yang sering ditemukan pada hasil tangkapan kapaljaring (jaring berukuran kecil) menggunakan daya tarik cahaya untuk menangkap ikanpelagis yang (sangat) kecil. Jika satu perikanan memperlihatkan pemanenan yang mayo-ritasnya ikan dewasa yang besar, hal ini tidak semata-mata berarti bahwa seluruh spesiesditangkap secara keberlanjutan di seluruh tahapan daur hidupnya dan habitat-habitatlainnya.

Kelimpahan relatif dari kelas ukuran tertentu di satu perikanan mungkin tidak ber-ubah dalam kasus perikanan lainnya yang mengurangi juvenil, dan dalam kasus sepertiitu hanya penurunan jumlah total tangkapan, atau lebih tepatnya pada tangkapan perunit usaha, akan menunjukkan bahwa di sana terdapat masalah di suatu tempat. Olehkarena itu, disarankan untuk melacak tangkapan per unit usaha menurut spesies (untukarmada dan spesies target) sebagai sumber informasi yang mandiri untuk mendukungkesimpulan dari penilaian berbasis panjang.

23

Page 25: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

6 PERTIMBANGAN MANAGEMEN

Tahap dewasa dari kebanyakan spesies target perikanan lereng (laut) dalam berada padalokasi yang terde�nisi dengan baik, yaitu di tepi landasan kontinen. Populasi dewasa initidak bermigrasi untuk bertelur atau karena alasan lain. Kakap laut dalam dan predatorlaut dalam lainnya membentuk kelompok tempat mencari makan pada tepian ngarai,gunung di dasar laut dan lokasi yang sangat mudah ditebak lainnya. Hal ini membu-at mereka sangat rentan terhadap penangkapan ikan, apalagi spesies yang tersebar dipermukaan datar landasan kontinen. Penangkapan berlebih dapat terjadi dengan sangatcepat di lokasi tersebut, jauh lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan untuk meng-umpulkan dan menganalisis data, merumuskan kesimpulan dan saran manajemen, danpada akhirnya mengambil tindakan pengelolaan. Lokasi dimana ikan dewasa berkumpulperlu dikelola dengan sangat hati-hati. Akses ke area ini perlu dibatasi untuk mencegahpenangkapan berlebih. Beberapa lokasi ini dapat secara efektif dibedakan sebagai daerah�No Take� untuk melindungi biomassa pemijahan.

Karena segregasi spasial antara kelompok ukuran di populasi-populasi, perikanan da-pat dipilah berdasarkan ukuran hingga batas tertentu. Nelayan dapat mengambil kepu-tusan dengan sadar untuk menargetkan sub ikan dewasa dan juvenil dan akan melakukan-nya dengan normal saat kepadatan ikan dewasa yang lebih besar di tempat penangkapanikan perairan dalam telah menurun. Dengan demikian, sebuah kebijakan di kalanganpedagang ikan untuk membeli dan melakukan perdagangan (atau tidak untuk membelidan mendagangkan) kelas ukuran tertentu dapat secara langsung mempengaruhi keber-lanjutan perikanan ketika perilaku pembelian mempengaruhi perilaku nelayan.

Pemangku kepentingan dan pengelola harus mencegah semua penargetan, penjualan,pembelian, dan perdagangan ikan yang belum matang gonad (immature). Memberik-an harga premium pada ikan ukuran kecil �plate size �sh� untuk spesies yang belummatang gonad pada ukuran tersebut, bisa sangat merusak stok karena nelayan diberiinsentif (harga tinggi) untuk menargetkan ikan berukuran kecil. Insentif untuk nelayanperlu diarahkan untuk menangkap sebagian besar individu dewasa dari semua spesies tar-get. Nelayan dapat memutuskan untuk beralih ke lokasi yang berbeda atau kedalamanpenangkapan ikan yang berbeda saat mereka menemukan bahwa mereka memancing se-kumpulan ikan juvenil. Mereka akan melakukannya hanya jika hal ini masuk akal secaraekonomi bagi mereka atau jika peraturan mengenai ukuran minimum ditempatkan dandiberlakukan.

Pilihan ukuran kail juga berperan penting dalam selektivitas perikanan, terutamayang dikombinasikan dengan pilihan lokasi penangkapan ikan dan spesies target. Kaitkecil dengan umpan lebih kecil, dipancing dengan tali pancing yang tipis, pada umumnyamenangkap ikan yang lebih kecil daripada kait besar dengan umpan besar yang dipancingdengan tali pancing lebih tebal. Memancing ikan kakap perairan dalam di lokaAsi barusering dimulai dengan pancing besar dan pada kedalaman yang cukup dalam. Spesiestarget utama adalah ikan kakap laut dalam yang besar dan di dalam kategori spesiestersebut individu yang lebih besar menjadi target pertama. Karena populasi ikan dewasadi daerah penangkapan ikan yang dalam menurun, nelayan menjelajahi habitat lainnya,biasanya pada lokasi yang agak dangkal, dengan kait yang lebih kecil dan umpan yanglebih kecil. Hal ini mengakibatkan individu yang lebih kecil pada spesies target menjadilebih dominan dalam tangkapan. Situasi ini menjadi semakin buruk ketika para pedagangmulai membayar harga premium untuk ikan kakap �plate sized� berukuran sedang.

24

Page 26: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Selektif dipengaruhi oleh kombinasi ukuran kait dan lokasi penangkapan ikan (ke-dalaman dan habitat) namun rentang spesiesnya begitu besar di perikanan laut dalamIndonesia, yang pengelolaan per spesies tidak mungkin dilakukan. Penilaian berbasispanjang perlu dilakukan pada rentang spesies target untuk mengetahui seperti apa polayang terlihat dan pilihan pengelolaan yang harus dipilih dengan mempertimbangkan ka-rakter multi-spesies perikanan ini. Solusi manajemen tidak mudah untuk dimengerti dandilakukan, dan pendekatan kehati-hatian memerlukan tindakan manajemen dari seluruhaspek.

25

Page 27: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

7 DAFTAR PUSTAKA

Untuk mengembangkan pedoman dan temuan dalam dokumen ini, telah digunakan ber-bagai sumber: artikel ilmiah dari jurnal per-review (terutama meta-analisis, tetapi jugaspesies tertentu), laporan proyek, presentasi dan �literatur meragukan� lainnya, laporanteknis dari berbagai institusi, situs penelitian dan lembaga lain dan perusahaan peri-kanan, dan blog dan komentar yang diposting oleh pemancing rekreasi lainnya. Sumberterkadang saling bertentangan satu sama lain, dan kami menemukan hal ini sering dise-babkan oleh kesalahan dalam identi�kasi spesies atau dengan interpretasi istilah teknisyang berbeda atau dengan analisis yang didasarkan pada kumpulan data yang tidaklengkap atau tidak memadai.

Dengan hati-hati mendokumentasikan semua hal yang tidak konsisten ini, dan menye-diakan daftar lengkap dari semua referensi akan memperlambat prosesnya, dan ini akanmembuat dokumen ini sulit dan tidak dapat diakses oleh semua pembaca yang sangat te-kun. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mempresentasikan temuan dan panduankami tanpa tinjauan teliti mengenai bukti yang menguatkan atau sumber yang berten-tangan, dan dalam daftar referensi di bawah ini kami hanya menyajikan sebagian kecildari sumber yang kami gunakan. Meskipun kami merasa bahwa pedoman dan temuanyang kami sampaikan di sini akan memungkinkan pengelolaan perikanan yang baik, kamijuga mendorong pembaca untuk memeriksa keabsahan pedoman kami ini dengan sum-ber lainnya. Kami juga mendorong pengguna untuk menggunakan pedoman dan temuankami terutama sebagai titik awal diskusi mengenai dampak dan status perikanan, agardapat disempurnakan kapanpun informasi tambahan tersedia atau dianggap perlu.

7.1 Beberapa Sumber Referensi didalam Teks

� Anderson, W.D. Jr., 1986. Lutjanidae. (Genus Lutjanus by G.R. Allen). p. 572-579. In M.M. Smith and P.C. Heemstra (eds.) Smiths' sea �shes. Springer-Verlag,Berlin.

� Binohlan, C. and R. Froese. 2009. Empirical equations for estimating maximumlength from length at �rst maturity. Journal of Applied Ichthyology, 25(5): 611-613.

� Cope, J.M., and A.E. Punt. 2009. Length-based reference points for data-limitedsituations: applications and restrictions. Mar. Coast. Fish. Dyn. Mgmt. Ecosys.Sci. 1:169-186.

� Everson, A.R., Williams, H.A., and B.M Ito, 1989. Maturation and Reproduction inTwo Hawaiian Eteline Snappers, Uku, Aprion virescens, and Onaga, Etelis coruscans.Fish. Bull., 87: 877�888.

� Hukom, F. D., A�andi, R., Silalahi, S. and l. Angelika, 2006. Fecundity and GonadMaturity of Pristipomoides multidens, Day 1871, in Palabuhan Ratu Waters, WestJava. Jurnal Iktiologi Indonesia, Volume 6, Nomor 1.

� LIoyd, J. A., 2006. Demography of Pristipomoides multidens in Northern Australiaand a comparison within the family Lutjanidae with respect to depth. PhD Thesis,James Cook University, 188 pp.

� Martinez-Andrade F., 2003. A comparison of life histories and ecological aspectsamong snappers (Pisces: lutjanidae). Dissertation http://etd.lsu.edu/docs/available/etd-1113103-230518/unrestricted/Martinez-Andrade_dis.pdf

� Mous, P.J., Gede, W., Pramana, R., Wibisono E. and J.S. Pet, 2017. 100 Spe-cies identi�cation guide for deepwater hook-and-line �sheries targeting snappers,groupers and emperors in Indonesia. The Nature Conservancy Indonesia Fisheries

26

Page 28: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Conservation Program, Denpasar, Bali, Indonesia.� Nadon, M.O. and J.S. Ault, 2016. A stepwise stochastic simulation approach toestimate life history parameters for data-poor �sheries. Can. J. Fish. Aquat. Sci.73: 1-11.

� Newman, S.J., Williams, A.J., Wake�eld, C.B., Nicol, S.J., Taylor, B.M. and J.M.O'Malley, 2016. Review of the life history characteristics, ecology and �sheries fordeep-water tropical demersal �sh in the Indo-Paci�c region. Reviews in Fish Biologyand Fisheries 26(3): 537-562.

� Rome, B.M. and S.J. Newman, 2010. North Coast Fish Identi�cation Guide. Fishe-ries Occasional Publication No. 80. Dept of Fisheries, Perth, Western Australia.

� Shakeel, H. and A. Hudha, 1997. Exploitation of reef resources, grouper and otherfood �shes in the Maldives. SPC Live Reef Fish Information Bulletin #2, May 1997.

27

Page 29: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

8 FREKUENSI PANJANG TANGKAPAN DAN NILAI DARIPARAMETER SIKLUS HIDUP

100 spesies terbanyak yang paling banyak ditemukan di dalam hasil tangkapan selamaperiode yang disebutkan di atas mencakup lebih dari 99% dari total tangkapan dantermasuk family sebagai berikut:

A. Lutjanidae (Snappers, nomor ID species 1-35),

B. Epinephelidae (Groupers, Cods and Coral Trout, nomor ID species 36-62),

C. Lethrinidae (Emperors, nomor ID species 63-72),

D. Carangidae (Jacks and Trevallies, nomor ID species 73-85),

E. Emmelichthyidae (Ruby�sh, nomor ID species 86),

F. Sparidae (Sea Breams, nomor ID species 87-88),

G. Glaucosomatidae (Pearl Perch, nomor ID species 89),

H. Haemulidae (Sweetlips, nomor ID species 90-92),

I. Priacanthidae (Bullseye, nomor ID species 93),

J. Sphyraenidae (Barracudas, nomor ID species 94-96),

K. Nemipteridae (Monocle Bream, nomor ID species 97),

L. Holocentridae (Soldier�sh, nomor ID species 98),

M. Rachycentridae (Cobia, nomor ID species 99), and

N. Sciaenidae (Black Jew�sh, nomor ID species 100).

Frekuensi panjang tangkapan yang diakumulasi dengan nilai perkiraan dari petunjukparameter daur hidup oleh spesies telah disampaikan di halaman berikut, bersama de-ngan gambar CODRS dari indivdu terbesar yang ditemui saat ini untuk masing-masingspesies. Frekuensi panjang tangkapan yang disampaikan mencakup ukuran sampel totalmenurut spesies, yang dikumpulkan dari seluruh lingkup fokus area kerja kami (WPP 573+ 712 + 713 + 714 + 715 + 718) selama periode tahun 2015 hingga saat ini. GambarCODRS adalah gambar dari individu terbesar menurut spesies yang ditemui dan dido-kumentasikan selama periode yang sama. Ada kemungkinan bahwa individu yang lebihbesar akan ditemukan kapan saja setelah buku ini dibuat dan jika ada individu yangmelebihi nilai Lmax saat ini maka semua parameter daur hidup untuk spesies tersebutakan direvisi sesuai dengan kondisi tersebut. Dokumen ini juga akan diperbaharui setiapsaat ketika nilai parameter perlu direvisi.

28

Page 30: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Tabel 8.1: Parameter Siklus Hidup untuk 100 Spesies Terbanyakdi Perikanan Pancing Ulur Laut Dalam di Indonesia

ID# Spesies Famili Nsampel % Lx-codrs Lmax Linf Lopt Lmat Wmat

1 Aphareus rutilans Lutjanidae 36920 2.35 115 115 104 81 61 18472 Aprion virescens Lutjanidae 4449 0.28 107 110 99 78 58 19653 Etelis carbunculus Lutjanidae 439 0.03 56 60 54 42 32 4494 Etelis sp. Lutjanidae 31293 1.99 125 125 113 88 66 39135 Etelis radiosus Lutjanidae 9516 0.61 115 115 104 81 61 25396 Etelis coruscans Lutjanidae 22856 1.46 120 120 108 85 64 21287 Pristipomoides multidens Lutjanidae 228504 14.56 91 95 86 67 50 14398 Pristipomoides typus Lutjanidae 120046 7.65 85 85 77 60 45 9469 Pristipomoides �lamentosus Lutjanidae 41780 2.66 88 90 81 64 48 139310 Pristipomoides sieboldii Lutjanidae 22042 1.40 55 55 50 39 29 29411 Pristipomoides argyrogrammicus Lutjanidae 165 0.01 38 40 36 28 21 11512 Pristipomoides zonatus Lutjanidae 273 0.02 49 50 45 35 27 31013 Pristipomoides �avipinnis Lutjanidae 899 0.06 56 60 54 42 32 36314 Lutjanus bitaeniatus Lutjanidae 1294 0.08 45 45 41 32 24 17415 Lutjanus argentimaculatus Lutjanidae 7166 0.46 95 95 86 67 50 177316 Lutjanus bohar Lutjanidae 4446 0.28 88 90 81 64 48 184717 Lutjanus malabaricus Lutjanidae 274475 17.49 94 95 86 67 50 182218 Lutjanus sebae Lutjanidae 30065 1.92 96 100 90 71 53 272019 Lutjanus timorensis Lutjanidae 19595 1.25 60 60 54 42 32 44020 Lutjanus gibbus Lutjanidae 3535 0.23 52 55 50 39 29 40421 Lutjanus erythropterus Lutjanidae 62399 3.98 70 70 63 49 37 77322 Pinjalo lewisi Lutjanidae 21883 1.39 58 60 54 42 32 37723 Pinjalo pinjalo Lutjanidae 9538 0.61 77 80 72 56 42 72824 Lutjanus johnii Lutjanidae 6626 0.42 90 90 81 64 48 136525 Lutjanus russelli Lutjanidae 5801 0.37 53 55 50 39 29 31526 Lutjanus lemniscatus Lutjanidae 1374 0.09 61 65 59 46 35 54627 Lutjanus vitta Lutjanidae 47649 3.04 43 45 41 32 24 19728 Lutjanus boutton Lutjanidae 3345 0.21 33 35 32 25 19 20529 Lutjanus rivulatus Lutjanidae 403 0.03 82 85 77 60 45 188230 Lipocheilus carnolabrum Lutjanidae 1811 0.12 73 75 68 53 40 118031 Symphorus nematophorus Lutjanidae 2190 0.14 100 100 90 71 53 232532 Paracaesio gonzalesi Lutjanidae 6264 0.40 54 55 50 39 29 47433 Paracaesio xanthura Lutjanidae 3829 0.24 52 55 50 39 29 35634 Paracaesio kusakarii Lutjanidae 31086 1.98 85 85 77 60 45 111935 Paracaesio stonei Lutjanidae 9934 0.63 70 70 63 49 37 74436 Saloptia powelli Epinephelidae 180 0.01 52 55 50 30 23 17537 Cephalopholis miniata Epinephelidae 1943 0.12 41 45 41 25 19 11838 Cephalopholis sexmaculata Epinephelidae 761 0.05 44 45 41 25 19 9139 Cephalopholis sonnerati Epinephelidae 7258 0.46 56 60 54 33 25 27340 Cephalopholis igarashiensis Epinephelidae 270 0.02 37 40 36 22 17 11841 Epinephelus latifasciatus Epinephelidae 3739 0.24 107 110 99 61 46 131642 Epinephelus radiatus Epinephelidae 1299 0.08 72 75 68 41 31 49643 Epinephelus morrhua Epinephelidae 5144 0.33 71 75 68 41 31 49644 Epinephelus poecilonotus Epinephelidae 798 0.05 80 80 72 44 33 58545 Epinephelus areolatus Epinephelidae 112901 7.19 50 50 45 28 21 11546 Epinephelus bleekeri Epinephelidae 4914 0.31 79 80 72 44 33 49647 Epinephelus miliaris Epinephelidae 320 0.02 55 55 50 30 23 14648 Epinephelus bilobatus Epinephelidae 655 0.04 60 60 54 33 25 21849 Epinephelus malabaricus Epinephelidae 657 0.04 138 140 126 77 58 286750 Epinephelus coioides Epinephelidae 9857 0.63 119 120 108 66 50 1823

Nsample is total sample of CODRS data from 2015 to the present date. Lx-codrs = Largest specimen with

veri�able ID and size from CODRS photo. Lmax = maximum attainable total length at Indonesian lattitudes.

Linf = 0.9 * Lmax (with 10% dispersion around mean size in cohort). Lmat = Size at 50% maturity. Lmat =

0.59 * Linf for deep water lutjanidae (Newman et al., 2016). Lmat = 0.46 * Linf for deep water Epinephelidae

(Newman et al., 2016). Lmat = 0.5 * Linf for Other Species (pooled literature). Lopt = 1.33 * Lmat for range

of demersals (Cope and Punt, 2009). All sizes in Total Length. Wmat = Weight at 50% maturity in gram.

29

Page 31: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Tabel 8.2: (Lanjutan dari 8.1) Parameter Siklus Hidup untuk 100 Spesies Terbanyakdi Perikanan Pancing Ulur Laut Dalam di Indonesia

ID# Spesies Famili Nsampel % Lx-codrs Lmax Linf Lopt Lmat Wmat

51 Epinephelus chlorostigma Epinephelidae 2328 0.15 64 65 59 36 27 24152 Epinephelus retouti Epinephelidae 606 0.04 49 50 45 28 21 12353 Epinephelus heniochus Epinephelidae 2106 0.13 58 60 54 33 25 28254 Epinephelus stictus Epinephelidae 1550 0.10 48 50 45 28 21 12355 Epinephelus epistictus Epinephelidae 383 0.02 81 85 77 47 35 59756 Epinephelus multinotatus Epinephelidae 627 0.04 91 95 86 52 39 86857 Epinephelus undulosus Epinephelidae 509 0.03 78 80 72 44 33 43458 Epinephelus amblycephalus Epinephelidae 3651 0.23 78 80 72 44 33 54459 Hyporthodus octofasciatus Epinephelidae 521 0.03 175 175 158 96 72 602760 Plectropomus maculatus Epinephelidae 4962 0.32 84 85 77 47 35 66961 Plectropomus leopardus Epinephelidae 4595 0.29 75 75 68 41 31 39962 Variola albimarginata Epinephelidae 2563 0.16 49 50 45 28 21 9663 Lethrinus lentjan Lethrinidae 13648 0.87 55 55 50 33 25 25764 Lethrinus laticaudis Lethrinidae 42090 2.68 63 65 59 39 29 40065 Lethrinus nebulosus Lethrinidae 1029 0.07 74 75 68 45 34 59266 Lethrinus olivaceus Lethrinidae 5153 0.33 97 100 90 60 45 122267 Lethrinus amboinensis Lethrinidae 4173 0.27 57 60 54 36 27 26968 Lethrinus rubrioperculatus Lethrinidae 557 0.04 45 45 41 27 20 10569 Wattsia mossambica Lethrinidae 9794 0.62 60 60 54 36 27 39670 Gymnocranius grandoculis Lethrinidae 19956 1.27 76 80 72 48 36 80471 Gymnocranius griseus Lethrinidae 2848 0.18 44 45 41 27 20 14772 Carangoides coeruleopinnatus Carangidae 5298 0.34 69 70 63 42 32 51973 Carangoides fulvoguttatus Carangidae 1014 0.06 100 100 90 60 45 109274 Carangoides malabaricus Carangidae 1193 0.08 67 70 63 42 32 52175 Carangoides chrysophrys Carangidae 11480 0.73 80 80 72 48 36 63376 Carangoides gymnostethus Carangidae 4792 0.31 86 90 81 54 41 96577 Caranx bucculentus Carangidae 8505 0.54 72 75 68 45 34 62778 Caranx ignobilis Carangidae 4071 0.26 130 130 117 78 59 253979 Caranx lugubris Carangidae 340 0.02 80 80 72 48 36 55080 Caranx sexfasciatus Carangidae 6941 0.44 90 90 81 54 41 115081 Caranx tille Carangidae 2992 0.19 86 90 81 54 41 115182 Elagatis bipinnulata Carangidae 2841 0.18 104 105 95 63 47 61983 Seriola dumerili Carangidae 705 0.04 160 160 144 96 72 436584 Seriola rivoliana Carangidae 5629 0.36 132 135 122 81 61 210485 Erythrocles schlegelii Emmelichthyidae 6048 0.39 90 90 81 54 41 66586 Argyrops spinifer Sparidae 3570 0.23 54 55 50 33 25 22487 Dentex carpenteri Sparidae 2228 0.14 42 45 41 27 20 11688 Glaucosoma buergeri Glaucosomatidae 4797 0.31 70 70 63 42 32 57589 Diagramma labiosum Haemulidae 4697 0.30 78 80 72 48 36 47190 Diagramma pictum Haemulidae 18123 1.15 81 85 77 51 38 55491 Pomadasys kaakan Haemulidae 11949 0.76 64 65 59 39 29 39092 Cookeolus japonicus Priacanthidae 2238 0.14 62 65 59 39 29 34993 Sphyraena barracuda Sphyraenidae 730 0.05 147 150 135 90 68 140794 Sphyraena forsteri Sphyraenidae 1809 0.12 68 70 63 42 32 13695 Sphyraena putnamae Sphyraenidae 1342 0.09 130 130 117 78 59 87596 Parascolopsis eriomma Nemipteridae 2212 0.14 34 35 32 21 16 3997 Ostichthys japonicus Holocentridae 543 0.03 47 50 45 30 23 20298 Rachycentron canadum Rachycentridae 2532 0.16 145 150 135 90 68 103499 Protonibea diacanthus Sciaenidae 3219 0.21 130 135 122 81 61 2270100 Atrobucca brevis Sciaenidae 99543 6.34 75 75 68 45 34 407

Nsample is total sample of CODRS data from 2015 to the present date. Lx-codrs = Largest specimen with

veri�able ID and size from CODRS photo. Lmax = maximum attainable total length at Indonesian lattitudes.

Linf = 0.9 * Lmax (with 10% dispersion around mean size in cohort). Lmat = Size at 50% maturity. Lmat =

0.59 * Linf for deep water lutjanidae (Newman et al., 2016). Lmat = 0.46 * Linf for deep water Epinephelidae

(Newman et al., 2016). Lmat = 0.5 * Linf for Other Species (pooled literature). Lopt = 1.33 * Lmat for range

of demersals (Cope and Punt, 2009). All sizes in Total Length. Wmat = Weight at 50% maturity in gram.

30

Page 32: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Tabel 8.3: Komposisi Spesies di Perikanan Kakap Kerapu Laut Dalam,Kombinasi Semua Alat Tangkap, Dirangking berdasarkan Berat, hanya dari Kontrak CODRS Saat Ini

Rank ID# Species Family W W% Cum W% N N% Cum N%

1 17 Lutjanus malabaricus Lutjanidae 717790 26.21 26.21 274475 17.49 17.492 7 Pristipomoides multidens Lutjanidae 437145 15.96 42.17 228504 14.56 32.043 8 Pristipomoides typus Lutjanidae 149989 5.48 47.65 120046 7.65 39.694 4 Etelis sp. Lutjanidae 112776 4.12 51.77 31293 1.99 41.695 1 Aphareus rutilans Lutjanidae 110684 4.04 55.81 36920 2.35 44.046 21 Lutjanus erythropterus Lutjanidae 88327 3.23 59.03 62399 3.98 48.017 100 Atrobucca brevis Sciaenidae 83668 3.05 62.09 99543 6.34 54.368 64 Lethrinus laticaudis Lethrinidae 71243 2.60 64.69 42090 2.68 57.049 9 Pristipomoides �lamentosus Lutjanidae 62632 2.29 66.97 41780 2.66 59.7010 18 Lutjanus sebae Lutjanidae 60104 2.19 69.17 30065 1.92 61.6111 34 Paracaesio kusakarii Lutjanidae 54102 1.98 71.14 31086 1.98 63.6012 50 Epinephelus coioides Epinephelidae 51679 1.89 73.03 9857 0.63 64.2213 45 Epinephelus areolatus Epinephelidae 47581 1.74 74.77 112901 7.19 71.4214 6 Etelis coruscans Lutjanidae 39018 1.42 76.19 22856 1.46 72.8715 70 Gymnocranius grandoculis Lethrinidae 35079 1.28 77.47 19956 1.27 74.1416 90 Diagramma pictum Haemulidae 26805 0.98 78.45 18123 1.15 75.3017 5 Etelis radiosus Lutjanidae 26563 0.97 79.42 9516 0.61 75.9018 15 Lutjanus argentimaculatus Lutjanidae 26006 0.95 80.37 7166 0.46 76.3619 84 Seriola rivoliana Carangidae 22845 0.83 81.21 5629 0.36 76.7220 80 Caranx sexfasciatus Carangidae 22500 0.82 82.03 6941 0.44 77.1621 66 Lethrinus olivaceus Lethrinidae 20260 0.74 82.77 5153 0.33 77.4922 75 Carangoides chrysophrys Carangidae 18762 0.69 83.45 11480 0.73 78.2223 2 Aprion virescens Lutjanidae 18400 0.67 84.13 4449 0.28 78.5124 91 Pomadasys kaakan Haemulidae 18317 0.67 84.79 11949 0.76 79.2725 19 Lutjanus timorensis Lutjanidae 17369 0.63 85.43 19595 1.25 80.5126 41 Epinephelus latifasciatus Epinephelidae 17040 0.62 86.05 3739 0.24 80.7527 60 Plectropomus maculatus Epinephelidae 16735 0.61 86.66 4962 0.32 81.0728 78 Caranx ignobilis Carangidae 15635 0.57 87.23 4071 0.26 81.3329 24 Lutjanus johnii Lutjanidae 15625 0.57 87.80 6626 0.42 81.7530 31 Symphorus nematophorus Lutjanidae 15290 0.56 88.36 2190 0.14 81.8931 27 Lutjanus vitta Lutjanidae 14351 0.52 88.89 47649 3.04 84.9332 10 Pristipomoides sieboldii Lutjanidae 14264 0.52 89.41 22042 1.40 86.3333 77 Caranx bucculentus Carangidae 14019 0.51 89.92 8505 0.54 86.8734 85 Erythrocles schlegelii Emmelichthyidae 13350 0.49 90.41 6048 0.39 87.2635 99 Protonibea diacanthus Sciaenidae 12908 0.47 90.88 3219 0.21 87.4636 35 Paracaesio stonei Lutjanidae 12769 0.47 91.34 9934 0.63 88.1037 22 Pinjalo lewisi Lutjanidae 12750 0.47 91.81 21883 1.39 89.4938 16 Lutjanus bohar Lutjanidae 12483 0.46 92.26 4446 0.28 89.7739 46 Epinephelus bleekeri Epinephelidae 11730 0.43 92.69 4914 0.31 90.0940 63 Lethrinus lentjan Lethrinidae 10714 0.39 93.08 13648 0.87 90.9641 81 Caranx tille Carangidae 10674 0.39 93.47 2992 0.19 91.1542 69 Wattsia mossambica Lethrinidae 10066 0.37 93.84 9794 0.62 91.7743 89 Diagramma labiosum Haemulidae 10065 0.37 94.21 4697 0.30 92.0744 58 Epinephelus amblycephalus Epinephelidae 9657 0.35 94.56 3651 0.23 92.3045 88 Glaucosoma buergeri Glaucosomatidae 8864 0.32 94.88 4797 0.31 92.6146 23 Pinjalo pinjalo Lutjanidae 7725 0.28 95.17 9538 0.61 93.2147 72 Carangoides coeruleopinnatus Carangidae 7533 0.28 95.44 5298 0.34 93.5548 61 Plectropomus leopardus Epinephelidae 7171 0.26 95.70 4595 0.29 93.8549 76 Carangoides gymnostethus Carangidae 6937 0.25 95.96 4792 0.31 94.1550 32 Paracaesio gonzalesi Lutjanidae 6898 0.25 96.21 6264 0.40 94.55

31

Page 33: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

Tabel 8.4: (Lanjutan dari 8.3) Komposisi Spesies di Perikanan Kakap Kerapu Laut Dalam,Kombinasi Semua Alat Tangkap, Dirangking berdasarkan Berat, hanya dari Kontrak CODRS Saat Ini

Rank ID# Species Family W W% Cum W% N N% Cum N%

51 39 Cephalopholis sonnerati Epinephelidae 6373 0.23 96.44 7258 0.46 95.0152 49 Epinephelus malabaricus Epinephelidae 5874 0.21 96.66 657 0.04 95.0553 82 Elagatis bipinnulata Carangidae 5854 0.21 96.87 2841 0.18 95.2354 59 Hyporthodus octofasciatus Epinephelidae 5391 0.20 97.07 521 0.03 95.2755 43 Epinephelus morrhua Epinephelidae 5241 0.19 97.26 5144 0.33 95.6056 98 Rachycentron canadum Rachycentridae 5139 0.19 97.45 2532 0.16 95.7657 83 Seriola dumerili Carangidae 4312 0.16 97.60 705 0.04 95.8058 30 Lipocheilus carnolabrum Lutjanidae 3870 0.14 97.74 1811 0.12 95.9259 25 Lutjanus russelli Lutjanidae 3680 0.13 97.88 5801 0.37 96.2960 67 Lethrinus amboinensis Lethrinidae 3235 0.12 98.00 4173 0.27 96.5561 33 Paracaesio xanthura Lutjanidae 3049 0.11 98.11 3829 0.24 96.8062 65 Lethrinus nebulosus Lethrinidae 3017 0.11 98.22 1029 0.07 96.8663 73 Carangoides fulvoguttatus Carangidae 3012 0.11 98.33 1014 0.06 96.9364 93 Sphyraena barracuda Sphyraenidae 2958 0.11 98.44 730 0.05 96.9765 56 Epinephelus multinotatus Epinephelidae 2796 0.10 98.54 627 0.04 97.0166 20 Lutjanus gibbus Lutjanidae 2736 0.10 98.64 3535 0.23 97.2467 51 Epinephelus chlorostigma Epinephelidae 2601 0.09 98.73 2328 0.15 97.3968 92 Cookeolus japonicus Priacanthidae 2533 0.09 98.83 2238 0.14 97.5369 53 Epinephelus heniochus Epinephelidae 2401 0.09 98.91 2106 0.13 97.6670 74 Carangoides malabaricus Carangidae 2054 0.08 98.99 1193 0.08 97.7471 42 Epinephelus radiatus Epinephelidae 2018 0.07 99.06 1299 0.08 97.8272 86 Argyrops spinifer Sparidae 1966 0.07 99.13 3570 0.23 98.0573 95 Sphyraena putnamae Sphyraenidae 1938 0.07 99.20 1342 0.09 98.1474 44 Epinephelus poecilonotus Epinephelidae 1808 0.07 99.27 798 0.05 98.1975 29 Lutjanus rivulatus Lutjanidae 1807 0.07 99.34 403 0.03 98.2176 26 Lutjanus lemniscatus Lutjanidae 1623 0.06 99.40 1374 0.09 98.3077 28 Lutjanus boutton Lutjanidae 1550 0.06 99.45 3345 0.21 98.5178 71 Gymnocranius griseus Lethrinidae 1525 0.06 99.51 2848 0.18 98.6979 57 Epinephelus undulosus Epinephelidae 1487 0.05 99.56 509 0.03 98.7380 87 Dentex carpenteri Sparidae 1259 0.05 99.61 2228 0.14 98.8781 62 Variola albimarginata Epinephelidae 1201 0.04 99.65 2563 0.16 99.0382 54 Epinephelus stictus Epinephelidae 1133 0.04 99.69 1550 0.10 99.1383 55 Epinephelus epistictus Epinephelidae 1012 0.04 99.73 383 0.02 99.1584 79 Caranx lugubris Carangidae 809 0.03 99.76 340 0.02 99.1885 37 Cephalopholis miniata Epinephelidae 761 0.03 99.79 1943 0.12 99.3086 13 Pristipomoides �avipinnis Lutjanidae 735 0.03 99.82 899 0.06 99.3687 48 Epinephelus bilobatus Epinephelidae 700 0.03 99.84 655 0.04 99.4088 14 Lutjanus bitaeniatus Lutjanidae 698 0.03 99.87 1294 0.08 99.4889 94 Sphyraena forsteri Sphyraenidae 674 0.02 99.89 1809 0.12 99.6090 97 Ostichthys japonicus Holocentridae 440 0.02 99.91 543 0.03 99.6391 3 Etelis carbunculus Lutjanidae 414 0.02 99.92 439 0.03 99.6692 96 Parascolopsis eriomma Nemipteridae 373 0.01 99.94 2212 0.14 99.8093 38 Cephalopholis sexmaculata Epinephelidae 322 0.01 99.95 761 0.05 99.8594 47 Epinephelus miliaris Epinephelidae 288 0.01 99.96 320 0.02 99.8795 52 Epinephelus retouti Epinephelidae 288 0.01 99.97 606 0.04 99.9196 12 Pristipomoides zonatus Lutjanidae 242 0.01 99.98 273 0.02 99.9397 68 Lethrinus rubrioperculatus Lethrinidae 236 0.01 99.99 557 0.04 99.9698 36 Saloptia powelli Epinephelidae 171 0.01 99.99 180 0.01 99.9799 40 Cephalopholis igarashiensis Epinephelidae 150 0.01 100.00 270 0.02 99.99100 11 Pristipomoides argyrogrammicus Lutjanidae 68 0.00 100.00 165 0.01 100.00

32

Page 34: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #1) Frekuensi Panjang dari Aphareus rutilans (Lutjanidae), n = 36,920Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120 140

010

0020

0030

0040

0050

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

27 % 55 % 19 % Trade Limit 50 cmL−maturity 61 cmL−optimum 81 cmL−infinity 104 cmL−max 115 cmLx−codrs 115 cmSPR 12 %

33

Page 35: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #2) Frekuensi Panjang dari Aprion virescens (Lutjanidae), n = 4,449Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

40 60 80 100 120 140

020

040

060

080

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

13 % 47 % 39 % Trade Limit 46 cmL−maturity 58 cmL−optimum 78 cmL−infinity 99 cmL−max 110 cmLx−codrs 107 cmSPR 11 %

34

Page 36: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #3) Frekuensi Panjang dari Etelis carbunculus (Lutjanidae), n = 439Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70

020

4060

8010

012

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

10 % 56 % 35 % Trade Limit 33 cmL−maturity 32 cmL−optimum 42 cmL−infinity 54 cmL−max 60 cmLx−codrs 56 cmSPR 22 %

35

Page 37: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #4) Frekuensi Panjang dari Etelis sp. (Lutjanidae), n = 31,293Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120 140 160

010

0020

0030

0040

0050

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

66 % 31 % 4 % Trade Limit 33 cmL−maturity 66 cmL−optimum 88 cmL−infinity 113 cmL−max 125 cmLx−codrs 125 cmSPR 3 %

36

Page 38: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #5) Frekuensi Panjang dari Etelis radiosus (Lutjanidae), n = 9,516Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120 140

020

040

060

080

010

0012

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

53 % 39 % 9 % Trade Limit 43 cmL−maturity 61 cmL−optimum 81 cmL−infinity 104 cmL−max 115 cmLx−codrs 115 cmSPR 6 %

37

Page 39: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #6) Frekuensi Panjang dari Etelis coruscans (Lutjanidae), n = 22,856Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

0 50 100 150

010

0020

0030

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

74 % 22 % 3 % Trade Limit 38 cmL−maturity 64 cmL−optimum 85 cmL−infinity 108 cmL−max 120 cmLx−codrs 120 cmSPR 2 %

38

Page 40: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #7) Frekuensi Panjang dari Pristipomoides multidens (Lutjanidae), n = 228,504Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

0 20 40 60 80 100 120

050

0010

000

1500

020

000

2500

030

000

3500

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

41 % 49 % 11 % Trade Limit 35 cmL−maturity 50 cmL−optimum 67 cmL−infinity 86 cmL−max 95 cmLx−codrs 91 cmSPR 15 %

39

Page 41: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #8) Frekuensi Panjang dari Pristipomoides typus (Lutjanidae), n = 120,046Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

0 20 40 60 80 100

050

0010

000

1500

020

000

2500

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

41 % 49 % 10 % Trade Limit 36 cmL−maturity 45 cmL−optimum 60 cmL−infinity 77 cmL−max 85 cmLx−codrs 85 cmSPR 10 %

40

Page 42: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #9) Frekuensi Panjang dari Pristipomoides filamentosus (Lutjanidae), n = 41,780Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

020

0040

0060

0080

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

58 % 34 % 8 % Trade Limit 33 cmL−maturity 48 cmL−optimum 64 cmL−infinity 81 cmL−max 90 cmLx−codrs 88 cmSPR 7 %

41

Page 43: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #10) Frekuensi Panjang dari Pristipomoides sieboldii (Lutjanidae), n = 22,042Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50 60 70

020

0040

0060

0080

0010

000

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

2 % 66 % 32 % Trade Limit 29 cmL−maturity 29 cmL−optimum 39 cmL−infinity 50 cmL−max 55 cmLx−codrs 55 cmSPR 6 %

42

Page 44: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #11) Frekuensi Panjang dari Pristipomoides argyrogrammicus (Lutjanidae), n = 165Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50

020

4060

80

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

1 % 22 % 77 % Trade Limit 28 cmL−maturity 21 cmL−optimum 28 cmL−infinity 36 cmL−max 40 cmLx−codrs 38 cmSPR 54 %

43

Page 45: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #12) Frekuensi Panjang dari Pristipomoides zonatus (Lutjanidae), n = 273Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60

020

4060

8010

012

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

2 % 21 % 77 % Trade Limit 27 cmL−maturity 27 cmL−optimum 35 cmL−infinity 45 cmL−max 50 cmLx−codrs 49 cmSPR 65 %

44

Page 46: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #13) Frekuensi Panjang dari Pristipomoides flavipinnis (Lutjanidae), n = 899Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70

050

100

150

200

250

300

350

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

2 % 53 % 46 % Trade Limit 30 cmL−maturity 32 cmL−optimum 42 cmL−infinity 54 cmL−max 60 cmLx−codrs 56 cmSPR 16 %

45

Page 47: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #14) Frekuensi Panjang dari Lutjanus bitaeniatus (Lutjanidae), n = 1,294Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50

010

020

030

040

050

060

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 25 % 75 % Trade Limit 34 cmL−maturity 24 cmL−optimum 32 cmL−infinity 41 cmL−max 45 cmLx−codrs 45 cmSPR 41 %

46

Page 48: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #15) Frekuensi Panjang dari Lutjanus argentimaculatus (Lutjanidae), n = 7,166Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

40 60 80 100 120

020

040

060

080

010

0012

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

8 % 58 % 34 % Trade Limit 32 cmL−maturity 50 cmL−optimum 67 cmL−infinity 86 cmL−max 95 cmLx−codrs 95 cmSPR 29 %

47

Page 49: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #16) Frekuensi Panjang dari Lutjanus bohar (Lutjanidae), n = 4,446Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

010

020

030

040

050

060

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

36 % 45 % 18 % Trade Limit 31 cmL−maturity 48 cmL−optimum 64 cmL−infinity 81 cmL−max 90 cmLx−codrs 88 cmSPR 17 %

48

Page 50: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #17) Frekuensi Panjang dari Lutjanus malabaricus (Lutjanidae), n = 274,475Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120

010

000

2000

030

000

4000

050

000

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

36 % 52 % 12 % Trade Limit 33 cmL−maturity 50 cmL−optimum 67 cmL−infinity 86 cmL−max 95 cmLx−codrs 94 cmSPR 9 %

49

Page 51: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #18) Frekuensi Panjang dari Lutjanus sebae (Lutjanidae), n = 30,065Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120

010

0020

0030

0040

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

72 % 26 % 2 % Trade Limit 31 cmL−maturity 53 cmL−optimum 71 cmL−infinity 90 cmL−max 100 cmLx−codrs 96 cmSPR 1 %

50

Page 52: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #19) Frekuensi Panjang dari Lutjanus timorensis (Lutjanidae), n = 19,595Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70

010

0020

0030

0040

0050

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

14 % 56 % 30 % Trade Limit 33 cmL−maturity 32 cmL−optimum 42 cmL−infinity 54 cmL−max 60 cmLx−codrs 60 cmSPR 17 %

51

Page 53: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #20) Frekuensi Panjang dari Lutjanus gibbus (Lutjanidae), n = 3,535Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70

020

040

060

080

010

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

13 % 63 % 24 % Trade Limit 31 cmL−maturity 29 cmL−optimum 39 cmL−infinity 50 cmL−max 55 cmLx−codrs 52 cmSPR 15 %

52

Page 54: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #21) Frekuensi Panjang dari Lutjanus erythropterus (Lutjanidae), n = 62,399Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70 80 90

020

0040

0060

0080

0010

000

1200

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

35 % 27 % 38 % Trade Limit 32 cmL−maturity 37 cmL−optimum 49 cmL−infinity 63 cmL−max 70 cmLx−codrs 70 cmSPR 28 %

53

Page 55: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #22) Frekuensi Panjang dari Pinjalo lewisi (Lutjanidae), n = 21,883Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50 60 70

020

0040

0060

0080

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

17 % 72 % 11 % Trade Limit 30 cmL−maturity 32 cmL−optimum 42 cmL−infinity 54 cmL−max 60 cmLx−codrs 58 cmSPR 5 %

54

Page 56: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #23) Frekuensi Panjang dari Pinjalo pinjalo (Lutjanidae), n = 9,538Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

050

010

0015

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

61 % 26 % 13 % Trade Limit 31 cmL−maturity 42 cmL−optimum 56 cmL−infinity 72 cmL−max 80 cmLx−codrs 77 cmSPR 11 %

55

Page 57: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #24) Frekuensi Panjang dari Lutjanus johnii (Lutjanidae), n = 6,626Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

020

040

060

080

010

0012

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

24 % 52 % 23 % Trade Limit 28 cmL−maturity 48 cmL−optimum 64 cmL−infinity 81 cmL−max 90 cmLx−codrs 90 cmSPR 17 %

56

Page 58: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #25) Frekuensi Panjang dari Lutjanus russelli (Lutjanidae), n = 5,801Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70

050

010

0015

0020

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

7 % 66 % 28 % Trade Limit 28 cmL−maturity 29 cmL−optimum 39 cmL−infinity 50 cmL−max 55 cmLx−codrs 53 cmSPR 14 %

57

Page 59: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #26) Frekuensi Panjang dari Lutjanus lemniscatus (Lutjanidae), n = 1,374Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70 80

010

020

030

040

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

7 % 51 % 43 % Trade Limit 28 cmL−maturity 35 cmL−optimum 46 cmL−infinity 59 cmL−max 65 cmLx−codrs 61 cmSPR 21 %

58

Page 60: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #27) Frekuensi Panjang dari Lutjanus vitta (Lutjanidae), n = 47,649Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50

050

0010

000

1500

020

000

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

17 % 74 % 9 % Trade Limit 28 cmL−maturity 24 cmL−optimum 32 cmL−infinity 41 cmL−max 45 cmLx−codrs 43 cmSPR 2 %

59

Page 61: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #28) Frekuensi Panjang dari Lutjanus boutton (Lutjanidae), n = 3,345Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 15 20 25 30 35 40 45

050

010

0015

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

2 % 60 % 38 % Trade Limit 22 cmL−maturity 19 cmL−optimum 25 cmL−infinity 32 cmL−max 35 cmLx−codrs 33 cmSPR 21 %

60

Page 62: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #29) Frekuensi Panjang dari Lutjanus rivulatus (Lutjanidae), n = 403Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

020

4060

80

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

8 % 57 % 35 % Trade Limit 30 cmL−maturity 45 cmL−optimum 60 cmL−infinity 77 cmL−max 85 cmLx−codrs 82 cmSPR 27 %

61

Page 63: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #30) Frekuensi Panjang dari Lipocheilus carnolabrum (Lutjanidae), n = 1,811Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80

010

020

030

040

050

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

6 % 63 % 32 % Trade Limit 28 cmL−maturity 40 cmL−optimum 53 cmL−infinity 68 cmL−max 75 cmLx−codrs 73 cmSPR 19 %

62

Page 64: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #31) Frekuensi Panjang dari Symphorus nematophorus (Lutjanidae), n = 2,190Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

40 60 80 100 120

010

020

030

040

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

3 % 32 % 65 % Trade Limit 40 cmL−maturity 53 cmL−optimum 71 cmL−infinity 90 cmL−max 100 cmLx−codrs 100 cmSPR 64 %

63

Page 65: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #32) Frekuensi Panjang dari Paracaesio gonzalesi (Lutjanidae), n = 6,264Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70

050

010

0015

0020

0025

0030

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

1 % 63 % 36 % Trade Limit 25 cmL−maturity 29 cmL−optimum 39 cmL−infinity 50 cmL−max 55 cmLx−codrs 54 cmSPR 4 %

64

Page 66: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #33) Frekuensi Panjang dari Paracaesio xanthura (Lutjanidae), n = 3,829Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70

050

010

0015

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

6 % 59 % 35 % Trade Limit 27 cmL−maturity 29 cmL−optimum 39 cmL−infinity 50 cmL−max 55 cmLx−codrs 52 cmSPR 8 %

65

Page 67: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #34) Frekuensi Panjang dari Paracaesio kusakarii (Lutjanidae), n = 31,086Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

020

0040

0060

0080

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

20 % 72 % 8 % Trade Limit 35 cmL−maturity 45 cmL−optimum 60 cmL−infinity 77 cmL−max 85 cmLx−codrs 85 cmSPR 5 %

66

Page 68: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #35) Frekuensi Panjang dari Paracaesio stonei (Lutjanidae), n = 9,934Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70 80 90

050

010

0015

0020

0025

0030

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

10 % 74 % 16 % Trade Limit 32 cmL−maturity 37 cmL−optimum 49 cmL−infinity 63 cmL−max 70 cmLx−codrs 70 cmSPR 6 %

67

Page 69: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #36) Frekuensi Panjang dari Saloptia powelli (Epinephelidae), n = 180Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50 60 70

020

4060

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

1 % 7 % 93 % Trade Limit 27 cmL−maturity 23 cmL−optimum 30 cmL−infinity 50 cmL−max 55 cmLx−codrs 52 cmSPR 73 %

68

Page 70: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #37) Frekuensi Panjang dari Cephalopholis miniata (Epinephelidae), n = 1,943Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50

020

040

060

080

010

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 20 % 80 % Trade Limit 26 cmL−maturity 19 cmL−optimum 25 cmL−infinity 41 cmL−max 45 cmLx−codrs 41 cmSPR 49 %

69

Page 71: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #38) Frekuensi Panjang dari Cephalopholis sexmaculata (Epinephelidae), n = 761Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50

050

100

150

200

250

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 16 % 84 % Trade Limit 28 cmL−maturity 19 cmL−optimum 25 cmL−infinity 41 cmL−max 45 cmLx−codrs 44 cmSPR near 100 %

70

Page 72: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #39) Frekuensi Panjang dari Cephalopholis sonnerati (Epinephelidae), n = 7,258Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50 60 70

050

010

0015

0020

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

7 % 27 % 66 % Trade Limit 26 cmL−maturity 25 cmL−optimum 33 cmL−infinity 54 cmL−max 60 cmLx−codrs 56 cmSPR 40 %

71

Page 73: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #40) Frekuensi Panjang dari Cephalopholis igarashiensis (Epinephelidae), n = 270Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50

020

4060

8010

012

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 4 % 96 % Trade Limit 24 cmL−maturity 17 cmL−optimum 22 cmL−infinity 36 cmL−max 40 cmLx−codrs 37 cmSPR near 100 %

72

Page 74: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #41) Frekuensi Panjang dari Epinephelus latifasciatus (Epinephelidae), n = 3,739Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120 140

020

040

060

080

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

4 % 26 % 70 % Trade Limit 48 cmL−maturity 46 cmL−optimum 61 cmL−infinity 99 cmL−max 110 cmLx−codrs 107 cmSPR 55 %

73

Page 75: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #42) Frekuensi Panjang dari Epinephelus radiatus (Epinephelidae), n = 1,299Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80

050

100

150

200

250

300

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

3 % 21 % 76 % Trade Limit 26 cmL−maturity 31 cmL−optimum 41 cmL−infinity 68 cmL−max 75 cmLx−codrs 72 cmSPR 72 %

74

Page 76: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #43) Frekuensi Panjang dari Epinephelus morrhua (Epinephelidae), n = 5,144Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80

020

040

060

080

010

0012

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

12 % 51 % 37 % Trade Limit 26 cmL−maturity 31 cmL−optimum 41 cmL−infinity 68 cmL−max 75 cmLx−codrs 71 cmSPR 39 %

75

Page 77: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #44) Frekuensi Panjang dari Epinephelus poecilonotus (Epinephelidae), n = 798Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

050

100

150

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

2 % 17 % 82 % Trade Limit 31 cmL−maturity 33 cmL−optimum 44 cmL−infinity 72 cmL−max 80 cmLx−codrs 80 cmSPR near 100 %

76

Page 78: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #45) Frekuensi Panjang dari Epinephelus areolatus (Epinephelidae), n = 112,901Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

0 10 20 30 40 50 60

010

000

2000

030

000

4000

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

1 % 26 % 73 % Trade Limit 29 cmL−maturity 21 cmL−optimum 28 cmL−infinity 45 cmL−max 50 cmLx−codrs 50 cmSPR 55 %

77

Page 79: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #46) Frekuensi Panjang dari Epinephelus bleekeri (Epinephelidae), n = 4,914Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

020

040

060

080

010

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

3 % 17 % 79 % Trade Limit 28 cmL−maturity 33 cmL−optimum 44 cmL−infinity 72 cmL−max 80 cmLx−codrs 79 cmSPR near 100 %

78

Page 80: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #47) Frekuensi Panjang dari Epinephelus miliaris (Epinephelidae), n = 320Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50 60 70

020

4060

8010

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 3 % 96 % Trade Limit 29 cmL−maturity 23 cmL−optimum 30 cmL−infinity 50 cmL−max 55 cmLx−codrs 55 cmSPR near 100 %

79

Page 81: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #48) Frekuensi Panjang dari Epinephelus bilobatus (Epinephelidae), n = 655Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50 60 70

050

100

150

200

250

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 6 % 94 % Trade Limit 28 cmL−maturity 25 cmL−optimum 33 cmL−infinity 54 cmL−max 60 cmLx−codrs 60 cmSPR 87 %

80

Page 82: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #49) Frekuensi Panjang dari Epinephelus malabaricus (Epinephelidae), n = 657Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

50 100 150

010

2030

4050

60

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

16 % 36 % 49 % Trade Limit 47 cmL−maturity 58 cmL−optimum 77 cmL−infinity 126 cmL−max 140 cmLx−codrs 138 cmSPR near 100 %

81

Page 83: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #50) Frekuensi Panjang dari Epinephelus coioides (Epinephelidae), n = 9,857Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120 140

020

040

060

080

010

0012

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

13 % 38 % 49 % Trade Limit 47 cmL−maturity 50 cmL−optimum 66 cmL−infinity 108 cmL−max 120 cmLx−codrs 119 cmSPR 65 %

82

Page 84: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #51) Frekuensi Panjang dari Epinephelus chlorostigma (Epinephelidae), n = 2,328Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80

010

020

030

040

050

060

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

1 % 13 % 87 % Trade Limit 35 cmL−maturity 27 cmL−optimum 36 cmL−infinity 59 cmL−max 65 cmLx−codrs 64 cmSPR near 100 %

83

Page 85: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #52) Frekuensi Panjang dari Epinephelus retouti (Epinephelidae), n = 606Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50 60

050

100

150

200

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

1 % 30 % 69 % Trade Limit 28 cmL−maturity 21 cmL−optimum 28 cmL−infinity 45 cmL−max 50 cmLx−codrs 49 cmSPR 94 %

84

Page 86: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #53) Frekuensi Panjang dari Epinephelus heniochus (Epinephelidae), n = 2,106Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50 60 70

010

020

030

040

050

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

1 % 11 % 88 % Trade Limit 26 cmL−maturity 25 cmL−optimum 33 cmL−infinity 54 cmL−max 60 cmLx−codrs 58 cmSPR near 100 %

85

Page 87: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #54) Frekuensi Panjang dari Epinephelus stictus (Epinephelidae), n = 1,550Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50 60

010

020

030

040

050

060

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 2 % 98 % Trade Limit 28 cmL−maturity 21 cmL−optimum 28 cmL−infinity 45 cmL−max 50 cmLx−codrs 48 cmSPR 100 %

86

Page 88: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #55) Frekuensi Panjang dari Epinephelus epistictus (Epinephelidae), n = 383Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

010

2030

4050

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

7 % 30 % 63 % Trade Limit 47 cmL−maturity 35 cmL−optimum 47 cmL−infinity 77 cmL−max 85 cmLx−codrs 81 cmSPR near 100 %

87

Page 89: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #56) Frekuensi Panjang dari Epinephelus multinotatus (Epinephelidae), n = 627Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120

020

4060

8010

012

014

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 5 % 95 % Trade Limit 47 cmL−maturity 39 cmL−optimum 52 cmL−infinity 86 cmL−max 95 cmLx−codrs 91 cmSPR near 100 %

88

Page 90: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #57) Frekuensi Panjang dari Epinephelus undulosus (Epinephelidae), n = 509Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

050

100

150

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 4 % 96 % Trade Limit 50 cmL−maturity 33 cmL−optimum 44 cmL−infinity 72 cmL−max 80 cmLx−codrs 78 cmSPR near 100 %

89

Page 91: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #58) Frekuensi Panjang dari Epinephelus amblycephalus (Epinephelidae), n = 3,651Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

010

020

030

040

050

060

070

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

4 % 16 % 81 % Trade Limit 46 cmL−maturity 33 cmL−optimum 44 cmL−infinity 72 cmL−max 80 cmLx−codrs 78 cmSPR near 100 %

90

Page 92: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #59) Frekuensi Panjang dari Hyporthodus octofasciatus (Epinephelidae), n = 521Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

50 100 150 200

010

2030

4050

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

31 % 39 % 30 % Trade Limit 42 cmL−maturity 72 cmL−optimum 96 cmL−infinity 158 cmL−max 175 cmLx−codrs 175 cmSPR 31 %

91

Page 93: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #60) Frekuensi Panjang dari Plectropomus maculatus (Epinephelidae), n = 4,962Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

020

040

060

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

4 % 19 % 77 % Trade Limit 32 cmL−maturity 35 cmL−optimum 47 cmL−infinity 77 cmL−max 85 cmLx−codrs 84 cmSPR near 100 %

92

Page 94: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #61) Frekuensi Panjang dari Plectropomus leopardus (Epinephelidae), n = 4,595Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80

020

040

060

080

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

7 % 28 % 65 % Trade Limit 33 cmL−maturity 31 cmL−optimum 41 cmL−infinity 68 cmL−max 75 cmLx−codrs 75 cmSPR near 100 %

93

Page 95: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #62) Frekuensi Panjang dari Variola albimarginata (Epinephelidae), n = 2,563Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50 60

020

040

060

080

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

1 % 12 % 88 % Trade Limit 30 cmL−maturity 21 cmL−optimum 28 cmL−infinity 45 cmL−max 50 cmLx−codrs 49 cmSPR 91 %

94

Page 96: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #63) Frekuensi Panjang dari Lethrinus lentjan (Lethrinidae), n = 13,648Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70

010

0020

0030

0040

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

2 % 37 % 62 % Trade Limit 26 cmL−maturity 25 cmL−optimum 33 cmL−infinity 50 cmL−max 55 cmLx−codrs 55 cmSPR 56 %

95

Page 97: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #64) Frekuensi Panjang dari Lethrinus laticaudis (Lethrinidae), n = 42,090Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70 80

020

0040

0060

0080

0010

000

1200

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 16 % 84 % Trade Limit 26 cmL−maturity 29 cmL−optimum 39 cmL−infinity 59 cmL−max 65 cmLx−codrs 63 cmSPR 60 %

96

Page 98: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #65) Frekuensi Panjang dari Lethrinus nebulosus (Lethrinidae), n = 1,029Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80

050

100

150

200

250

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

1 % 16 % 83 % Trade Limit 32 cmL−maturity 34 cmL−optimum 45 cmL−infinity 68 cmL−max 75 cmLx−codrs 74 cmSPR near 100 %

97

Page 99: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #66) Frekuensi Panjang dari Lethrinus olivaceus (Lethrinidae), n = 5,153Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120

020

040

060

080

010

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

5 % 21 % 73 % Trade Limit 27 cmL−maturity 45 cmL−optimum 60 cmL−infinity 90 cmL−max 100 cmLx−codrs 97 cmSPR 51 %

98

Page 100: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #67) Frekuensi Panjang dari Lethrinus amboinensis (Lethrinidae), n = 4,173Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70

020

040

060

080

010

0012

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

6 % 31 % 63 % Trade Limit 28 cmL−maturity 27 cmL−optimum 36 cmL−infinity 54 cmL−max 60 cmLx−codrs 57 cmSPR 43 %

99

Page 101: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #68) Frekuensi Panjang dari Lethrinus rubrioperculatus (Lethrinidae), n = 557Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50

050

100

150

200

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 20 % 80 % Trade Limit 28 cmL−maturity 20 cmL−optimum 27 cmL−infinity 41 cmL−max 45 cmLx−codrs 45 cmSPR 57 %

100

Page 102: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #69) Frekuensi Panjang dari Wattsia mossambica (Lethrinidae), n = 9,794Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50 60 70

050

010

0015

0020

0025

0030

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

2 % 48 % 50 % Trade Limit 29 cmL−maturity 27 cmL−optimum 36 cmL−infinity 54 cmL−max 60 cmLx−codrs 60 cmSPR 42 %

101

Page 103: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #70) Frekuensi Panjang dari Gymnocranius grandoculis (Lethrinidae), n = 19,956Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

050

010

0015

0020

0025

0030

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

26 % 37 % 37 % Trade Limit 31 cmL−maturity 36 cmL−optimum 48 cmL−infinity 72 cmL−max 80 cmLx−codrs 76 cmSPR 65 %

102

Page 104: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #71) Frekuensi Panjang dari Gymnocranius griseus (Lethrinidae), n = 2,848Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50

020

040

060

080

010

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 27 % 72 % Trade Limit 31 cmL−maturity 20 cmL−optimum 27 cmL−infinity 41 cmL−max 45 cmLx−codrs 44 cmSPR 69 %

103

Page 105: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #72) Frekuensi Panjang dari Carangoides coeruleopinnatus (Carangidae), n = 5,298Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70 80 90

020

040

060

080

010

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

33 % 15 % 53 % Trade Limit 40 cmL−maturity 32 cmL−optimum 42 cmL−infinity 63 cmL−max 70 cmLx−codrs 69 cmSPR 90 %

104

Page 106: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #73) Frekuensi Panjang dari Carangoides fulvoguttatus (Carangidae), n = 1,014Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120

020

4060

8010

012

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

23 % 22 % 55 % Trade Limit 44 cmL−maturity 45 cmL−optimum 60 cmL−infinity 90 cmL−max 100 cmLx−codrs 100 cmSPR 95 %

105

Page 107: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #74) Frekuensi Panjang dari Carangoides malabaricus (Carangidae), n = 1,193Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70 80 90

050

100

150

200

250

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

19 % 14 % 67 % Trade Limit 40 cmL−maturity 32 cmL−optimum 42 cmL−infinity 63 cmL−max 70 cmLx−codrs 67 cmSPR 63 %

106

Page 108: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #75) Frekuensi Panjang dari Carangoides chrysophrys (Carangidae), n = 11,480Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

050

010

0015

0020

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

18 % 29 % 53 % Trade Limit 42 cmL−maturity 36 cmL−optimum 48 cmL−infinity 72 cmL−max 80 cmLx−codrs 80 cmSPR 45 %

107

Page 109: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #76) Frekuensi Panjang dari Carangoides gymnostethus (Carangidae), n = 4,792Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

020

040

060

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

53 % 22 % 25 % Trade Limit 42 cmL−maturity 41 cmL−optimum 54 cmL−infinity 81 cmL−max 90 cmLx−codrs 86 cmSPR 48 %

108

Page 110: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #77) Frekuensi Panjang dari Caranx bucculentus (Carangidae), n = 8,505Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80

050

010

0015

0020

0025

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

5 % 45 % 50 % Trade Limit 50 cmL−maturity 34 cmL−optimum 45 cmL−infinity 68 cmL−max 75 cmLx−codrs 72 cmSPR 30 %

109

Page 111: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #78) Frekuensi Panjang dari Caranx ignobilis (Carangidae), n = 4,071Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120 140 160

010

020

030

040

050

060

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

30 % 52 % 19 % Trade Limit 54 cmL−maturity 59 cmL−optimum 78 cmL−infinity 117 cmL−max 130 cmLx−codrs 130 cmSPR 14 %

110

Page 112: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #79) Frekuensi Panjang dari Caranx lugubris (Carangidae), n = 340Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

010

2030

4050

6070

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

1 % 18 % 81 % Trade Limit 55 cmL−maturity 36 cmL−optimum 48 cmL−infinity 72 cmL−max 80 cmLx−codrs 80 cmSPR near 100 %

111

Page 113: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #80) Frekuensi Panjang dari Caranx sexfasciatus (Carangidae), n = 6,941Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

020

040

060

080

010

0012

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

18 % 22 % 60 % Trade Limit 50 cmL−maturity 41 cmL−optimum 54 cmL−infinity 81 cmL−max 90 cmLx−codrs 90 cmSPR 47 %

112

Page 114: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #81) Frekuensi Panjang dari Caranx tille (Carangidae), n = 2,992Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

010

020

030

040

050

060

070

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

17 % 12 % 71 % Trade Limit 50 cmL−maturity 41 cmL−optimum 54 cmL−infinity 81 cmL−max 90 cmLx−codrs 86 cmSPR 39 %

113

Page 115: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #82) Frekuensi Panjang dari Elagatis bipinnulata (Carangidae), n = 2,841Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120

010

020

030

040

050

060

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

4 % 24 % 72 % Trade Limit 55 cmL−maturity 47 cmL−optimum 63 cmL−infinity 95 cmL−max 105 cmLx−codrs 104 cmSPR 54 %

114

Page 116: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #83) Frekuensi Panjang dari Seriola dumerili (Carangidae), n = 705Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

50 100 150 200

020

4060

80

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

36 % 51 % 13 % Trade Limit 55 cmL−maturity 72 cmL−optimum 96 cmL−infinity 144 cmL−max 160 cmLx−codrs 160 cmSPR 11 %

115

Page 117: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #84) Frekuensi Panjang dari Seriola rivoliana (Carangidae), n = 5,629Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120 140 160

010

020

030

040

050

060

070

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

26 % 47 % 27 % Trade Limit 60 cmL−maturity 61 cmL−optimum 81 cmL−infinity 122 cmL−max 135 cmLx−codrs 132 cmSPR 18 %

116

Page 118: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #85) Frekuensi Panjang dari Erythrocles schlegelii (Emmelichthyidae), n = 6,048Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

020

040

060

080

010

0012

0014

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

2 % 30 % 68 % Trade Limit 54 cmL−maturity 41 cmL−optimum 54 cmL−infinity 81 cmL−max 90 cmLx−codrs 90 cmSPR 67 %

117

Page 119: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #86) Frekuensi Panjang dari Argyrops spinifer (Sparidae), n = 3,570Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70

020

040

060

080

010

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

5 % 39 % 55 % Trade Limit 28 cmL−maturity 25 cmL−optimum 33 cmL−infinity 50 cmL−max 55 cmLx−codrs 54 cmSPR 42 %

118

Page 120: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #87) Frekuensi Panjang dari Dentex carpenteri (Sparidae), n = 2,228Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50

020

040

060

080

010

0012

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 3 % 97 % Trade Limit 28 cmL−maturity 20 cmL−optimum 27 cmL−infinity 41 cmL−max 45 cmLx−codrs 42 cmSPR 62 %

119

Page 121: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #88) Frekuensi Panjang dari Glaucosoma buergeri (Glaucosomatidae), n = 4,797Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70 80 90

020

040

060

080

010

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

2 % 25 % 73 % Trade Limit 30 cmL−maturity 32 cmL−optimum 42 cmL−infinity 63 cmL−max 70 cmLx−codrs 70 cmSPR near 100 %

120

Page 122: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #89) Frekuensi Panjang dari Diagramma labiosum (Haemulidae), n = 4,697Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

020

040

060

080

010

0012

0014

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 5 % 95 % Trade Limit 37 cmL−maturity 36 cmL−optimum 48 cmL−infinity 72 cmL−max 80 cmLx−codrs 78 cmSPR 70 %

121

Page 123: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #90) Frekuensi Panjang dari Diagramma pictum (Haemulidae), n = 18,123Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100

050

010

0015

0020

0025

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

21 % 32 % 48 % Trade Limit 37 cmL−maturity 38 cmL−optimum 51 cmL−infinity 77 cmL−max 85 cmLx−codrs 81 cmSPR 53 %

122

Page 124: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #91) Frekuensi Panjang dari Pomadasys kaakan (Haemulidae), n = 11,949Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80

010

0020

0030

0040

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

1 % 14 % 85 % Trade Limit 27 cmL−maturity 29 cmL−optimum 39 cmL−infinity 59 cmL−max 65 cmLx−codrs 64 cmSPR 56 %

123

Page 125: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #92) Frekuensi Panjang dari Cookeolus japonicus (Priacanthidae), n = 2,238Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70 80

010

020

030

040

050

060

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

5 % 30 % 65 % Trade Limit 28 cmL−maturity 29 cmL−optimum 39 cmL−infinity 59 cmL−max 65 cmLx−codrs 62 cmSPR 46 %

124

Page 126: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #93) Frekuensi Panjang dari Sphyraena barracuda (Sphyraenidae), n = 730Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

50 100 150

020

4060

80

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

6 % 39 % 55 % Trade Limit 69 cmL−maturity 68 cmL−optimum 90 cmL−infinity 135 cmL−max 150 cmLx−codrs 147 cmSPR 53 %

125

Page 127: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #94) Frekuensi Panjang dari Sphyraena forsteri (Sphyraenidae), n = 1,809Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 30 40 50 60 70 80 90

010

020

030

040

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

11 % 39 % 50 % Trade Limit 49 cmL−maturity 32 cmL−optimum 42 cmL−infinity 63 cmL−max 70 cmLx−codrs 68 cmSPR 53 %

126

Page 128: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #95) Frekuensi Panjang dari Sphyraena putnamae (Sphyraenidae), n = 1,342Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80 100 120 140 160

050

100

150

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

45 % 36 % 19 % Trade Limit 71 cmL−maturity 59 cmL−optimum 78 cmL−infinity 117 cmL−max 130 cmLx−codrs 130 cmSPR 36 %

127

Page 129: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #96) Frekuensi Panjang dari Parascolopsis eriomma (Nemipteridae), n = 2,212Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 15 20 25 30 35 40 45

020

040

060

080

010

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

0 % 6 % 94 % Trade Limit 22 cmL−maturity 16 cmL−optimum 21 cmL−infinity 32 cmL−max 35 cmLx−codrs 34 cmSPR 68 %

128

Page 130: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #97) Frekuensi Panjang dari Ostichthys japonicus (Holocentridae), n = 543Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

10 20 30 40 50 60

050

100

150

200

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

6 % 17 % 76 % Trade Limit 26 cmL−maturity 23 cmL−optimum 30 cmL−infinity 45 cmL−max 50 cmLx−codrs 47 cmSPR 84 %

129

Page 131: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #98) Frekuensi Panjang dari Rachycentron canadum (Rachycentridae), n = 2,532Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

50 100 150

010

020

030

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

19 % 54 % 27 % Trade Limit 67 cmL−maturity 68 cmL−optimum 90 cmL−infinity 135 cmL−max 150 cmLx−codrs 145 cmSPR 20 %

130

Page 132: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #99) Frekuensi Panjang dari Protonibea diacanthus (Sciaenidae), n = 3,219Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

40 60 80 100 120 140 160

020

040

060

080

010

00

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

14 % 67 % 19 % Trade Limit 46 cmL−maturity 61 cmL−optimum 81 cmL−infinity 122 cmL−max 135 cmLx−codrs 130 cmSPR 21 %

131

Page 133: Panduan Kajian Stok Berbasis Panjang dari Kumpulan Spesies ...198.58.98.36/report/BRPLDemersalAssessmentGuide.pdf · pada Perikanan Demersal dengan argetT Ikan Kakap di Perairan Indonesia

BALAI RISET PERIKANAN LAUT - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANAR_ASSESSMENTGUIDE_2642019

(ID #100) Frekuensi Panjang dari Atrobucca brevis (Sciaenidae), n = 99,543Dikombinasikan dari Data Semua Tahun dan Semua Alat Tangkap

Total Length (cm)

Fre

quen

cy

20 40 60 80

010

000

2000

030

000

4000

0

L−infinity

L−optimumL−maturity L−max

Trade Limit

5 % 70 % 25 % Trade Limit 46 cmL−maturity 34 cmL−optimum 45 cmL−infinity 68 cmL−max 75 cmLx−codrs 75 cmSPR 10 %

132