8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
1/30
BAB I
PENDAHULUAN
Transfusi darah merupakan suatu rangkaian proses pemindahan darah dari
satu individu (donor) ke dalam sirkulasi darah individu lain (resipien) sebagai
upaya pengobatan, dimana penggunaannya dapat menyelamatkan jiwa pasien dan
meningkatkan derajat kesehatan. Jutaan transfusi darah dilakukan setiap tahun di
seluruh dunia. Sebuah Dilaporkan transfusi darah telah terbukti dapat
meningkatkan kelangsungan hidup dari !" menjadi #!". Sebuah penelitian
meta analisis ($%&$) menunjukkan transfusi restriktif dapat menurunkan angka
kematian dan infeksi post operasi.&,$,
Sehubungan dengan asal'usul historisnya, praktek ini dimulai pada abad
ke'& oleh seorang dokter nggris bernama *illiam +arvey. ada &--!, i/hard
0ower untuk pertama kalinya melaporkan keberhasilan transfusi pada binatang.
Sedangkan transfusi pertama pada manusia dari binatang dilakukan pada tahun
berikutnya oleh Jean 1aptiste Denis, seorang dokter eran/is. ada tahun yang
sama, 0ower mentransfusikan darah dari anak domba ke dalam aliran darah
seorang pendeta bernama 2rthur 3oga. 4amun, praktek ini kemudian
ditinggalkan selama ratusan tahun.$
Transfusi pertama antara manusia berhasil dilakukan pada tahun &5&5 oleh
James 1lundell, seorang dokter nggris. ada tahun &6%&, 0andsteiner
menemukan golongan darah sistem 217 dan kemudian pada tahun &66 sistem
antigen h (rhesus) ditemukan oleh 0evine dan Stetson. 8edua sistem ini menjadi
dasar penting bagi transfusi darah modern. Sekitar tahun &6 dimulailah sistem
pengorganisasian bank darah yang terus berkembang hingga saat kini.
$,#
9ra transfusi darah modern dimulai bertepatan dengan erang Dunia
dimana kebutuhan akan penggantian darah se/ara masif meningkat. 4amun
transfusi bukanlah tanpa risiko, efek samping transfusi (reaksi transfusi) tetap
mungkin terjadi. Setengah abad terakhir pen/egahan akan reaksi transfusi seperti
hepatitis serta mun/ulnya beberapa patogen baru, terutama +:, mulai dilakukan.
*alaupun tes skrining spesifik dan intervensi lainnya telah diminimalkan, tapi
tidak menghilangkan penularan penyakit menular. 1ahaya transfusi lainnya juga
1
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
2/30
bertahan, termasuk terjadinya transfusi darah yang tidak /o/ok, reaksi transfusi
hemolitik akut maupun yang tertunda, Transfusion-Related Acute Lung Injury
(T20), Transfusion Related 'Graft versus Host Disease (T2';:+D), dan
Transfusion-related Immunomodulator (T Develo'ing a (ational )olicy and Guidelines
on the &linical $se of "lood ?. Strategi tersebut terdiri dari pelayanan transfusi
darah yang terkoordinasi se/ara nasional, pengumpulan darah hanya dari donor
sukarela dari populasi risiko rendah, pelaksanaan skrining terhadap semua darah
donor dari penyebab infeksi (seperti +:, virus hepatitis, sifilis dan lainnya), serta
pelayanan laboratorium yang baik di semua aspek. Dalam hal ini termasuk
golongan darah, uji kompatibilitas, persiapan komponen, penyimpanan dan
transportasi darah@komponen darah.!
7leh karena itu, untuk menghindari risiko transfusi darah yang tidak perlu
dapat dikurangi dengan menentukan indikasi transfusi darah dan komponen darah
yang tepat, dan alternatif transfusi. Sehingga dalam meningkatkan keamanan dan
kualitas transfusi darah, dibutuhkan pemahaman tentang transfusi darah dan
komponennya.
2
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
3/30
BAB II
DARAH DAN KOMPONEN
Darah yang semula dikategorikan sebagai jaringan tubuh, saat ini telah
dimasukkan sebagai suatu organ tubuh terbesar yang beredar dalam sistem
kardiovaskular, tersusun dari komponen korpuskuler atau seluler, dan komponen
non korpuskuler atau non seluler. Darah berfungsi sebagai organ transportasi
(dilakukan oleh hemoglobin didalam sel darah merah), sebagai organ pertahanan
tubuh@imunologik (dilakukan oleh leukosit dan immunoglobulin) dan dalam
menghentikan perdarahan@ mekanisme homeostasis (dilakukan oleh mekanisme
fibrinolisis).
2pabila terjadi pengurangan darah yang /ukup bermakna dari komponen
darah korpuskuler maupun non korpuskuler akibat kelainan bawaan ataupun
karena penyakit yang didapat, yang tidak dapat diatasi oleh mekanisme
homeostasis tubuh dalam waktu singkat maka diperlukan penggantian dengan
transfusi darah. enggunaan darah untuk transfusi dilakukan se/ara rasional dan
efisien yaitu dengan memberikan hanya komponen darah yang dibutuhkan. +al
ini didasarkan bahwa darah terdiri dari berma/am'ma/am elemen selular dan
protein plasma dengan fungsi yang berbeda'beda.6
2.1. Golongan Darah
Sejak ditemukan sistem 217 oleh 0andsteiner pada tahun &6%% hingga
saat ini, menurut International #ociety of "lood Transfusion (S1T) terdapat
sistem golongan dan lebih dari %% antigen golongan darah yang telah
diidentifikasi. Dua yang paling penting dalam praktek klinis adalah 217 dan
sistem h.6,&$
Dalam pelaksanaan transfusi darah, aspek yang paling penting adalah
produk darah yang /o/ok antara donor dan resipien untuk menghindari reaksi
transfusi yang merugikan. 2da persyaratan utama yang harus dipenuhi yaitu
3
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
4/30
sistem 217, sistem hesus dan screening untuk setiap antibodi dalam sampel
resipien yang mungkin terjadi reaksi silang dengan sampel antigen donor.&
A. Siste ABO
Sistem 217 adalah sistem golongan darah sel darah merah pertama yang
diidentifikasi, yang memberikan hadiah 4obel untuk 0andsteiner. 0andsteiner
mengamati reaksi aglutinasi dengan men/ampur berbagai kombinasi sel dan
serum.
Terdapat empat golongan darah utamaA 2, 1, 21 dan 7. =rekuensi
kelompok 217 bervariasi pada populasi etnis yang berbeda. Tergantung pada
kelompok 217, individu menghasilkan anti'2 atau anti'1 antibodi pada awal
kehidupan, terutama imunoglobulin < (g
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
5/30
!a"el 2.2. Golongan #arah "er#asar$an siste Rhes(s1)
Anti Rh *D+ Kontrol Rh !i'e Rh
Positi, 4egatif DC
Negati, 4egatif D'(d)
Positi, ositif +arus diulang dengan
Rh*D+ ty'ing
2.2. U-i Ko'a"ilitas
ji kompabilitas digunakan untuk memprediksi dan untuk men/egah
reaksi antigen'antibodi sebagai hasil transfusi darah. Donor dan resipien darah
harus di periksa adanya antibodi yang tidak baik.
A. &rossath
3rossmat/h dilakukan dengan /ara sel donor di/ampur dengan serum
resipien. 3rossmat/h mempunyai tiga fungsi yaitu mengkonfirmasi jenis 217
dan h (kurang dari ! menit), mendeteksi antibodi pada golongan darah lain,
dan mendeteksi antibodi dengan titer rendah atau tanpa titer sehingga mudah
terjadi aglutinasi.
eaksi transfusi yang paling berat adalah yang berhubungan dengan
inkompatibilitas 217. "ritish &ommittee for #tandart in Haematology
(13S+) guideline ($%&$) merekomendasikan untuk dilakukan tes 217 pada
setiap pasien.&%
Darah pasien juga diuji dengan antibodi anti'D untuk menentukan h. Jika
hasilnya adalah h'4egatif, adanya antibodi anti'D d dapat diuji dengan
men/ampur serum pasien dengan darah h (C). 8emungkinan berkembangnya
antibodi anti'D setelah paparan pertama pada antigen h adalah !%'%".
B. Screening Antibody
Tujuan tes ini adalah untuk mendeteksi dalam serum adanya antibodi yang
biasanya dihubungkan dengan reaksi hemolitik non'217. Tes ini (dikenal
juga 3oombs Tes tidak langsung) memerlukan waktu #! menit, dengan
5
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
6/30
men/ampur serum pasien dengan sel darah dari antigen yang dikenal, jika ada
antibodi spesifik, membran sel darah merah dilapisi, dan terjadi penambahan
suatu antibodi antiglobulin menghasilkan aglutinasi sel darah. #creening ini
rutin dilakukan pada seluruh donor darah dan dilakukan untuk resipien sebagai
ganti dari /rossmat/h.
2.%. Ko'onen Darah
8omponen darah adalah bagian darah yang dipisahkan se/ara fisik atau
mekanik, misalnya dengan /ara sentrifugasi. 2dapun ma/am'ma/am komponen
darah adalah sebagai berikut6A
• Selular
Sel darah merah pekat ( 'ac,ed red !lood cell )
Trombosit ( 'latelets+
;ranulosit feresis ( granulocytes 'heresis+
•
4on Selular
lasma segar beku ( fresh froen 'lasma)
8riopresipitat (cryo'reci'itate)
A. Darah leng$a' *whole blood)
Darah lengkap terdiri dari sel darah merah, leukosit, trombosit dan
plasma. Satu unit darah lengkap berisi #!% ml darah dan - ml
antikoagulan. 4amun di ndonesia satu unit darah berisi $!% ml darah
dengan ml antikoagulan atau !% ml darah dengan #6 ml antikoagulan.
emberian darah lengkap tergantung pada keadaan klinis pasien. -,&!
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
7/30
tukar dan pada pasien yang membutuhkan transfusi sel darah merah di mana
sel darah merah konsentrat atau suspensi tidak tersedia.Sedangkan menurut
Djoerban E, pemberian darah lengkap pada keadaan perdarahan akut dengan
hipovolemik tidak menjadi pilihan utama. emulihan segera volume darah
pasien jauh lebih penting dari pada penggantian sel darah merah, sedangkan
menyiapkan darah untuk transfusi memerlukan waktu. Darah lengkap
sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan anemia kronik yang
normovolemik atau yang bertujuan meningkatkan sel darah merah.-,&!
ada orang dewasa, & unit darah lengkap akan meningkatkan +b sekitar
& g@dl atau hematokrit '#". Saat ini pemberian darah lengkap bukan
menjadi pilihan, karena risiko yang dapat terjadi lebih tinggi daripada
pemberian transfusi komponen darah, terutama penularan infeksi. ntuk
menghindari hal tersebut pemberian sebaiknya menggunakan filter darah
dengan ke/epatan tetesan tergantung keadaan klinis pasien, namun
sebaiknya dalam # jam.&!
B. Sel #arah erah 'e$at * packed red blood cell/ PR&+
Sel darah merah pekat ( 'ac,ed red !lood cell. 3) berisi eritrosit,
trombosit, leukosit dan sedikit plasma, dengan nilai hematokrit !!'!".
Dalam satu unit sel darah merah diperkirakan volume &!%'%% ml dengan
massa 3 &%%'$%% ml.-
Transfusi 3 hampir selalu diindikasikan pada kadar hemoglobin
(+b) F g@dl, terutama pada anemia akut. Transfusi dapat ditunda jika pasien
asimptomatik dan@atau penyakitnya memiliki terapi spesifik lain, sehingga
batas kadar +b yang lebih rendah dapat diterima. Transfusi dapat dilakukan
pada kadar +b '&% g@dl apabila ditemukan hipoksia atau hipoksemia yang
bermakna se/ara klinis dan laboratorium. Transfusi tidak dilakukan bila
kadar +b G&% g@dl, ke/uali bila ada indikasi tertentu, misalnya penyakit
yang membutuhkan kapasitas transport oksigen lebih tinggi (/ontohA
penyakit paru obstruktif kronik berat dan penyakit jantung iskemik berat).
7
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
8/30
=aktor lain yang harus menjadi pertimbangan adalah keadaan klinis,
tanda dan gejala hipoksia, kehilangan darah, risiko anemia karena penyakit
yang diderita oleh pasien dan risiko transfusi. =aktor spesifik yang perlu
menjadi pertimbangan transfusi adalah riwayat menderita penyakit
kardiopulmonal, dimana transfusi diberikan pada batas kadar +b yang lebih
tinggi. 8ondisi kardiovaskuler pasien menjadi salah satu faktor penting
dalam menentukan transfusi. Sesuai dengan systematic revie/ oleh 3arson
et al ($%&$) yang menunjukkan pentingnya transfusi restriktif pada pasien
tanpa penyakit kardiovaskuler yang serius. Satu unit 3 diberikan kepada
orang dewasa rata'rata akan meningkatkan hemoglobin dengan sekitar &
g@d0 dan hematokrit sekitar ".&5,&6
&ochrane systematic revie/ pada tahun $%&&, menyimpulkan dari &6
penelitian dengan -$-# pasien bahwa transfusi darah restriktif pada pasien
dengan kadar hemoglobin (+b) '5 mg@d0 menunjukkan klinis yang sama
dengan transfusi restriktif pada kadar +b 6'&% mg@d0. +al ini sesuai dengan
penelitian The Transfusion Re0uirement in &ritical &are (T33) yang
lebih dahulu dilakukan pada tahun &666, yaitu tidak terdapat perbedaan
tingkat kematian dalam % hari pada pasien rawatan intensive care yang
ditransfusi dengan kisaran +b '6 mg@d0 dibandingkan dengan kisaran +b
&%'&$ mg@d0. 4amun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
9/30
!a"el 2.%. Pe#oan trans,(si sel #arah erah en(r(t "e"era'a organisasi/
)ac,ed red !lood cell yang disentrifugasi, dan di/u/i (antibodi, protein
serum seperti g2, solusi aditif, peningkatan kadar elektrolit'khususnya
kalium, metabolit lain selular atau sitokin) selanjutnya dengan larutan
isotonik pada C # H 3. ada akhir prosedur, setiap unit harus mengandung
minimal #% g +b dan tidak lebih dari %, g protein. roduk harus disimpan
pada C #H3 (I $H3) dalam waktu singkat, tidak lebih dari $# jam.8omponen
darah ini dikenal dengan /ashed red cell (*3).$&,$$
Washed red cell dapat diindikasikan untuk neonatus yang menjalani
transfusi tukar@transfusi masif, transfusi intrauterin, pasien dengan anti'g2
atau pasien dengan defisiensi g2 dengan sejarah reaksi alergi yang parah
ketika sel darah merah dari donor kekurangan g2 tidak tersedia dan pasien
dengan riwayat reaksi parah pada komponen darah (tidak responsif terhadap
premedikasi).$&
9
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
10/30
C. !ro"osit
Trombosit dapat diperoleh dengan /ara sentrifugasi darah lengkap
(Whole !lood ) atau dengan /ara tromboferesis. Satu unit trombosit yang berasal dari #!% ml darah lengkap berisi sekitar !,!&%&% trombosit dengan
volume I!% ml. Sedangkan se/ara tromboferesis satu donor berisi sekitar
&%&& trombosit, setara dengan - unit trombosit dengan volume antara &!%'
#%% ml.&!
Transfusi trombosit dapat diindikasikan baik sebagai profilaksis untuk
mengurangi risiko perdarahan atau sebagai terapi untuk mengontrol
perdarahan pada pasien dengan trombositopenia. 4amun transfusi trombosit
tidak diindikasikan untuk pasien dengan autoimun trombositopenia purpura
(T), dan trombotik trombositopenia purpura (TT).-,&!,&5
edoman awal pada perkembangan transfusi trombosit di tahun &65%'
an dan &66%'an merekomendasikan transfusi trombosit untuk pasien tanpa
perdarahan dengan kadar trombosit $%.%%%@mm, karena dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya perdarahan. 4amun beberapa
penelitian dipopulasi lain menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan risiko
perdarahan antara kadar trombosit &%.%%%@mm dan $%.%%%@mm. Sedangkan
Slighter SJ ($%&%) yang menyimpulkan bahwa dosis trombosit tidak berefek
pada kejadian perdarahan., &5
Dibutuhkan - unit trombosit atau & unit apheresis untuk menaikkan
sekitar #%.%%%'-%.%%%@0. Sama halnya dengan transfusi 3, hingga saat ini
sudah terdapat beberapa pedoman dalam transfusi trombosit, yang pada
umumnya merekomendasikan kadar trombosit &%&%6@0 sebagai indikasi
untuk transfusi trombosit profilaksis (tabel $.#). 4amun menurut survey
(9st/ourt) pada tahun $%&$ di nggris, #" transfusi trombosit profilaksis
tidak sesuai dengan pedoman dan &%" diberikan dengan dosis ganda. +al
ini disebabkan karena bukti terbaru dari ambang dan dosis transfusi
trombosit yang tepat, tidak jelas. Sedangkan kepentingan transfusi trombosit
sebagai profilaksis dapat terlihat dari penelitian Stanworth S ($%&) bahwa
10
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
11/30
insiden perdarahan berkurang pada pasien dengan transfusi trombosit
sebagai profilaksis, dari !%" menjadi #".,$
!a"el 2.0. Pe#oan trans,(si tro"osit se"agai 'ro,ila$sis/
D. Gran(losit ,eresis * granulocytes pheresis)
;ranulosit diperoleh dengan /ara sitaferesis dari donor tunggal, yang
berisi granulosit, limfosit, trombosit dan sedikit plasma. Setiap unit berisi
sekitar &.%&%&% granulosit, dengan volume $%%'%% ml.&!
Transfusi granulosit diindikasikan sebagai terapi suportif pada pasien
dengan neutropenia yang mengan/am jiwa disebabkan oleh kegagalan
sumsum tulang atau pada pasien dengan disfungsi neutrofil. nfeksi bakteri
dan jamur terus menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada
pasien neutropenia parah yang menjalani rejimen kemoterapi agresif atau
transplantasi sel induk hematopoietik. Sejak dulu terapi transfusi granulosit
mengobati infeksi dan beberapa studi terkontrol telah menunjukkan terapi
ini berguna. 4amun, terapi transfusi granulosit se/ara klinis tidak
mengesankan. +asil ini menge/ewakan, karena dosis rendah dari granulosit
yang tersedia. enelitian yang lebih baru telah berusaha untuk
meningkatkan jumlah sel yang ditransfusikan dengan merangsang donor
granulosit normal dengan granulocyte colony-stimulating factor atau ;'3S=
(dengan atau tanpa kortikosteroid). Dengan teknik ini, jumlah granulosit
ditransfusikan dapat meningkat '# kali lipat. Transfusi sehari mampu
mempertahankan jumlah neutrofil darah normal atau mendekati normal
11
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
12/30
pada pasien yang sebelumnya sangat neutropenia. Sel'sel berfungsi se/ara
normal in vitro dan in vivo.$#
Transfusi diberikan menggunakan saringan darah standar dan sistem217Knya harus /o/ok dengan darah pasien. +ingga saat ini belum ada
konsensus mengenai dosis efektif yang ditetapkan, namun menurut
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
13/30
keuntungan dari kegunaan profilaksis dan terapeutik pada banyak
manifestasi klinik. 4amun walaupun tidak terdapat bukti yang konsisten,
penggunaan plasma meningkat pada tahun $%&&'$%&. ada tahun $%&& di
nggris #" transfusi == diberikan untuk profilaksis pada gangguan faktor
koagulasi.$-
!. Krio'resi'itat *Crioprecipitated +
1iasa disebut cryo'reci'itated antihemo'hilic factor . Didapatkan
dengan men/airkan == pada suhu &'-%3.
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
14/30
BAB III
!RANSUSI DARAH
%.1. De,inisi
Transfusi darah merupakan pemberian darah atau komponen darah dari
donor ke resipien, dengan tujuan terapeutik, dimana dapat menjadi penyelamat
nyawa tapi dapat pula berbahaya dengan berbagai komplikasi.&,6
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
15/30
%.%. Ko'li$asi
Transfusi darah dapat menyelamatkan nyawa dalam banyak situasi, tapi
bukan berarti tidak bebas risiko. *alaupun jarang terjadi, transfusi darah dapatmengan/am jiwa.
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
16/30
!a"el %.1. Ko'li$asi in,e$si trans,(si #arah2
A. He'atitis
+epatitis pas/a transfusi adalah penyakit yang paling umum ditularkan
melalui darah transfusi. +epatitis pas/a transfusi dapat disebabkan oleh
virus hepatitis 2 (+2:), virus hepatitis 1 (+1:), virus hepatitis 3 (+3:),
/ytomegalovirus (3
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
17/30
kasus hepatitis pas/a transfusi per tahun di 2merika Serikat. isiko yang
ditularkan lewat transfusi +3: kini diperkirakan hanya sekitar - kasus per
tahun. $6
erkiraan frekuensi hepatitis pas/a transfusi rumit karena ini tergantung
pada populasi donor darah. +epatitis pas/a transfusi masih merupakan
masalah kesehatan utama.
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
18/30
ada donor dengan /indo/ 'hase yang telah terdeteksi pada sebelum
menjadi antibodi +: positif, skrining antigen +: donor darah
dilaksanakan untuk mengurangi penularan +: melalui darah sumbangan.
4amun, dua penelitian besar yang melibatkan sekitar !%%.%%% donor
masing'masing tidak mengidentifikasi adanya donor yang mengandung
serum antigen +: tapi tidak ada antibodi +:. 1erdasarkan studi ini,
ternyata bahwa tes antigen +: tidak akan membantu.$6
isiko tertular infeksi +: setelah transfusi dengan darah yang anti'
+:'&'positif setinggi %'6&". 8omponen yang berbeda dari donor yang
terinfeksi mungkin memiliki kemungkinan yang berbeda menularkan +:.
Telah diperkirakan bahwa sebelum pengenalan tes antibodi +:'& pada
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
19/30
berkembang biak lebih mudah pada suhu kamar dan jadi lebih sering dilihat
sebagai kontaminasi trombosit. Tidak ada tes skrining saat ini yang tersedia
untuk mendeteksi kontaminasi bakteri. 7leh karena itu, inspeksi visual dari
kantong darah sebelum transfusi penting. 8antong darah terkontaminasi
tampak berwarna gelap atau mengandung gelembung gas.
1esarnya masalah klinis ini sulit untuk ditentukan karena hanya reaksi
yang berat yang dilaporkan dan faktor'faktor lain yang penting seperti
kondisi yang mendasari, jumlah dan jenis bakteri atau adanya endotoksin
dalam komponen darah. nfeksi bakteri yang ditularkan lewat transfusi
dilaporkan terjadi sekitar & per $!.%%% unit trombosit dan & per $!%.%%% unit
3. Tingkat kematian sulit untuk ditentukan, tapi !'5 kematian dilaporkan
pada =D2 setiap tahunnya. 0ebih dari setengah dari kematian disebabkan
oleh 3 dan trombosit yang terkontaminasi dibandingkan dengan
kontaminasi plasma. 4amun sejak tahun $%%6 infeksi bakteri akibat
transfusi tidak lagi ditemukan di nggris.&&,$6
D. In,e$si Parasit
nfeksi parasit melalui transfusi relatif jarang. nfeksi parasit yang
paling sering ditularkan lewat transfusi adalah malaria, terutama di negara'
negara tropis sedangkan 1abesiosis dan penyakit 3hagas merupakan
an/aman terbesar bagi donor di 2merika Serikat. enularan malaria telah
dilaporkan terjadi terutama dari produk'donor tunggalA sel darah merah,
trombosit atau konsentrat sel darah putih (karena kontaminasi dengan sel
darah merah residual), kriopresipitat, dan *3. Transmisi dari donor
tunggal == belum dilaporkan. enularan dari kriopresipitat jarang dan/enderung men/erminkan persiapan transfusi.#
Tidak ada tes serologi dapat diandalkan tersedia sehingga fokus untuk
pen/egahan tetap pada kepatuhan terhadap pedoman skrining donor yang
membahas riwayat perjalanan dan infeksi sebelumnya dengan agen etiologi.
Salah satu tujuan adalah mengembangkan tes yang mampu menyaring dan
mengidentifikasi donor berpotensi menular untuk infeksi parasit tanpa
menyebabkan penangguhan sejumlah besar donor non'menular atau se/ara
19
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
20/30
signifikan meningkatkan biaya. dealnya, metode untuk menonaktifkan
organisme menular akan memberikan unsur keamanan tambahan untuk
pasokan darah.#
%.%.2.Non In,e$si
8omplikasi non infeksi lebih mungkin terjadi sampai &.%%% kali
dibandingkan komplikasi infeksi. meskipun perbaikan dalam tes skrining
darah dan kemajuan medis terkait lainnya. 7leh karena itu, jauh lebih
mungkin untuk terjadi bahaya yang serius dari komplikasi non infeksi
daripada komplikasi infeksi.$5
A. Rea$si !rans,(si Heoliti$
eaksi transfusi hemolitik merupakan komplikasi serius yang dapat
terjadi setelah transfusi darah, yang umumnya melibatkan destruksi spesifik
dari sel darah merah yang ditransfusikan oleh antibodi resipien. 1iasanya,
hemolisis sel darah merah resipien terjadi sebagai hasil transfusi antibodi sel
darah merah. Tanda'tanda dan gejala yang dapat menyertai reaksi transfusi
hemolitik yang paling umum adalah demam dan menggigil.&-,!
enatalaksanaan reaksi hemolitik adalah dengan segera menghentikan
transfusi, tetap menjaga akses vena untuk manajemen darurat, pertahankan
status hidrasi, pertahankan urin output &%%//@jam, dan mengantisipasi
hipotensi, gagal ginjal dan D3. Tindakan profilaksis untuk mengurangi
risiko gagal ginjal dapat diberikan dopamin dosis rendah (&'! m/g @ kg @
menit), hidrasi kuat dengan larutan kristaloid (%%% m0@m$@$#jam), dan
diuresis osmotik dengan manitol $%" (&%% m0@m
$
@bolus, diikuti oleh %m0@m$@jam selama &$ jam). Jika terjadi D3 dan perdarahan, transfusi
plasma segar beku (==), /ryopre/ipitates dan @ atau konsentrat trombosit
dapat diindikasikan.
8ematian disebabkan oleh reaksi transfusi hemolitik jarang terjadi.
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
21/30
1. Rea$si !rans,(si Heoliti$ A$(t
ada reaksi transfusi hemolitik akut, terjadi penghan/uran sel darah
merah donor dalam waktu $# jam setelah transfusi. +emolisis dapat terjadi
intravaskular maupun ekstravaskular. +emolisis intravaskular akut pada
umumnya berhubungan dengan inkompatibilitas 217. enyebab yang
paling umum adalah misidentifikasi pasien, spesimen darah, atau unit
transfusi.$5
;ejala reaksi transfusi hemolitik akut berupa demam, menggigil,
menggigil, mual, muntah, dyspnea, hipotensi, perdarahan difus,
hemoglobinuria, oliguria, anuria, nyeri di tempat infus, dan nyeri dada, nyeri
punggung, dan nyeri perut. Dengan komplikasi yang dapat terjadi anemia
yang signifikan, gagal ginjal akut, koagulasi intravaskular diseminata,
hemodialisa, dan kematian sekunder komplikasi.$5
8ejadian yang sebenarnya dari reaksi transfusi hemolitik akibat
inkompatibilitas 217 tidak diketahui. nsiden reaksi hemolitik akut adalah
sekitar &'! per !%.%%% transfusi. Dari tahun &66- sampai $%%, terdapat $&
transfusi sel darah merah yang inkompatibilitas 217 dengan $# kematian.
Dalam laporan $%%5 oleh Janatpour, inkompatibilitas 217 diperkirakan
men/apai &A5,%%% sampai &A&%%.%%% transfusi, dan risiko kematian akibat
hemolitik akut adalah &A&,! juta. 5,$5
2. Rea$si !rans,(si Heoliti$ !ert(n#a* Delayed heolytic transfusion
reactions+
Delayed hemolytic transfusion reactions (D+T) terjadi '&% harisetelah transfusi sel darah merah yang tampaknya kompatibel se/ara
serologis. eaksi ini terjadi pada pasien yang telah alloimmunied terhadap
antigen sel darah merah ke/il selama transfusi dan@atau kehamilan
sebelumnya, pengujian sebelum transfusi gagal untuk mendeteksi
alloanti!odies ini karena titer yang rendah. Setelah paparan ulang antigen
sel darah merah yang positif, respon anamnestic terjadi, dengan peningkatan
pesat dalam titer antibodi. enurunan kelangsungan hidup sel darah merah
21
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
22/30
ditransfusikan bisa terjadi, terutama karena hemolisis ekstravaskular. ada
kebanyakan kasus, bagaimanapun, produksi antibodi anamnestic tidak
menyebabkan hemolisis terdeteksi. stilah delayed serologic transfusion
reaction (DST) mendefinisikan reaksi di mana antibodi anamnestic
diidentifikasi se/ara serologis, dengan tidak adanya bukti klinis dimana
terjadi per/epatan kehan/uran sel darah merah. 2ntigen terlibat paling
sering terlibat dalam D+T dan DST berada di 8idd, Duffy, 8ell, dan
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
23/30
pernapasan. 7nset adalah selama, atau beberapa jam setelah, transfusi dan
tingkat keparahan reaksi tergantung pada beban leukosit dan tingkat
transfusi.
1iasanya, demam sembuh dalam &!'% menit tanpa pengobatan khusus.
Jika demam menyebabkan ketidaknyamanan, a/etaminophen oral ($!'!%%
mg) dapat diberikan. +indari aspirin karena efek samping yang
berkepanjangan pada fungsi trombosit. 8ontroversi yang ada dalam literatur
saat ini pada apakah transfusi harus dihentikanP 4amun, ada konsensus
bahwa tingkat transfusi hanya dikurangi.
&. Sin#ro acute lung in%ury *&ransfusion'(elated Acute ung #n%ury4
!RALI+
Transfusion-Related Acute Lung Injury pertama kali dikemukakan oleh
1rittingham pada tahun &6!, yaitu hubungan antara gejala /edera paru'
paru akut atau Acute Lung Injury (20), transfusi dan leukoagglutinins
didalam komponen darah. Tiga dekade lalu, T20 dianggap sebagai
komplikasi yang jarang pada transfusi. 4amun saat ini, =D2 mengakui
sebagai suatu sindrom dengan penyebab utama kematian terkait transfusi,
dengan kejadian #" dari semua reaksi transfusi fatal antara $%% dan $%&&.
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
24/30
atogenesis belum sepenuhnya dipahami, tampaknya menjadi proses
multifaktorial yang berpun/ak pada aktivasi neutrofil dan /edera paru akut.
emahaman patogenesis T20 telah menghasilkan desain strategi
pen/egahan dari perspektif bank darah. Sebuah terobosan besar dalam upaya
untuk mengurangi kejadian T20 dan menghindari donor dari perempuan
dengan volume plasma yang tinggi, mengakibatkan penurunan kira'kira dua
pertiga kejadian. 4amun, strategi ini belum sepenuhnya menghilangkan
komplikasi.
engobatan T20 yang utama adalah dengan tambahan oksigen dan
dalam kebanyakan kasus ventilasi mendukung. 1erbeda dengan sindrom
gangguan pernapasan akut dari penyebab lain, pasien biasanya kembali
pulih dengan /epat, dengan resolusi infiltrat paru dalam 6- jam dari
transfusi. Dengan tidak adanya tanda'tanda kelebihan /airan yang akut atau
edema paru kardiogenik, diuretik tidak diindikasikan. Tidak ada bukti
bahwa kortikosteroid atau antihistamin bermanfaat.
D. &ransfusion'related #unoodulator
Transfusion-related Immunomodulator (T
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
25/30
E. Pen5a$it ter$ait trans,(si graft'*ersus'host *&ransfusion (elated 6+raft
*ersus "ost Disease)
Graft-versus-host disease (;:+D) merupakan komplikasi terkenal
transplantasi sumsum tulang alogenik. Transfusi terkait graft'versus'host
penyakit (Transfusion Related 'Graft versus Host Disease@T2';:+D) lebih
jarang terjadi dan mirip komplikasi fatal transfusi darah, yang terjadi $'%
hari setelah transfusi. T2';:+D terjadi %.&'&.%" dari transfusi pada
penerima rentan, dengan angka kematian T2';:+D sekitar 5'&%%". 6
;ambaran klinis klasik dari T2';:+D termasuk demam, pruritus,
ruam kulit, nyeri kuadran kanan atas, tes fungsi hati yang abnormal, diare,
mual, muntah, batuk dan dyspnea. =aktor risiko yang mendasari terjadi T2'
;:+D umumnya terjadi pada individu dengan bawaan atau ac0uired
immunodeficiency, transfusi darah dari kerabat, transfusi intrauterin dan
+02 yang /o/ok dengan transfusi trombosit. Diagnosis T2';:+D
mungkin sulit karena jarang terjadi dan gambaran klinis yang tumpang
tindih dengan berbagai infeksi dan reaksi obat. Tingkat ke/urigaan yang
tinggi, asosiasi transfusi terakhir dengan gambaran klinis diperlukan untuk
diagnosis dini.6
25
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
26/30
BAB I3
PENU!UP
0.1. Kesi'(lan
&. Transfusi darah merupakan pemberian darah atau komponen darah dari
satu individu (donor) ke individu lainnya (resipien), dengan tujuan
terapeutik.
$.
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
27/30
DA!AR PUS!AKA
&. Learo5# P. The history of blood transfusion prior to the $%th /entury.!rans,(si Me#iine $%&$ P $$(!) A %5'.
$. =astag 9, :aron J, Sternba/h ;. i/hard 0ower A The origin of blood
transfusion. !he 7o(rnal o, Eergen5 Me#iine. +ouston $%& P ##
(-)A &-K!%.
. 2nderson D, +amilton
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
28/30
&$. Storry J, 3astilho 0, Daniels ;, et al. nternational so/iety of blood
transfusion working party on red /ell immunogeneti/s and blood group
terminologyA 3an/un report.:o Sang $%P &%(&) A 6%'-.
&. 4orfolk D (9d). 1asi/s of blood groups and antibodies. +andbook of
Transfusion
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
29/30
$#.
8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah
30/30
!. 3hoat JD,