Top Banner
INI GARIS BESAR KESEPAKATAN GENCATAN SENJATA JANGKA PANJANG ISRAEL-PALESTINA AUGUST 27, 2014 KNRPMEDIA LEAVE A COMMENT GAZA - Israel dan Palestina, dengan Mesir sebagai mediator, menyepakati gencatan senjata untuk jangka panjang, Selasa (26/8/2014). Kesepakatan tersebut berlaku mulai pukul 16.00 waktu setempat atau pukul 23.00 WIB.Gencatan senjata ini mengakhiri 50 hari serangan Israel lewat operasi Protective Edge sejak 8 Juli 2014. Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 2.100 warga Palestina, dengan mayoritas adalah warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak. Adapun di kubu Israel, 69 orang tewas, dengan 64 orang adalah tentara. Berikut ini merupakan garis besar kesepakatan dari pembicaraan yang telah berlangsung selama beberapa pekan. Kesepakatan ini akan diikuti dengan pembicaraan lanjutan yang dijadwalkan dalam sebulan mendatang. Pembicaraan lanjutan tersebut akan membahas persoalan yang lebih kompleks di antara kedua negara, seperti pembebasan tahanan Palestina di Israel dan tuntutan Palestina untuk memiliki pelabuhan laut.Langkah jangka pendek1. Israel menghentikan semua aksi militer termasuk serangan militer dan operasi darat. 2. Hamas dan kelompok bersenjata lain di Gaza setuju untuk menghentikan semua lontaran roket dan mortir ke Israel. 3. Israel setuju lebih membuka penyeberangan perbatasan sehingga memungkinkan aliran barang lebih mudah masuk ke Gaza, termasuk aliran peralatan bantuan dan rekonstruksi, di daerah pesisir Gaza. 4. Dalam perjanjian bilateral terpisah, Mesir akan membuka 14 kilometer perbatasan wilayahnya dengan Gaza di Rafah. 5. Otoritas Palestina akan memimpin koordinasi upaya rekonstruksi Gaza dengan donor internasional termasuk Uni Eropa.
94

Palestina

Sep 07, 2015

Download

Documents

Putri Silvia

Palestina
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

INI GARIS BESAR KESEPAKATAN GENCATAN SENJATA JANGKA PANJANG ISRAEL-PALESTINA

AUGUST 27, 2014 KNRPMEDIA LEAVE A COMMENT

GAZA- Israel dan Palestina, dengan Mesir sebagai mediator, menyepakati gencatan senjata untuk jangka panjang, Selasa (26/8/2014). Kesepakatan tersebut berlaku mulai pukul 16.00 waktu setempat atau pukul 23.00 WIB.Gencatan senjata ini mengakhiri 50 hari serangan Israel lewat operasi Protective Edge sejak 8 Juli 2014. Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 2.100 warga Palestina, dengan mayoritas adalah warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak. Adapun di kubu Israel, 69 orang tewas, dengan 64 orang adalah tentara.Berikut ini merupakan garis besar kesepakatan dari pembicaraan yang telah berlangsung selama beberapa pekan. Kesepakatan ini akan diikuti dengan pembicaraan lanjutan yang dijadwalkan dalam sebulan mendatang.Pembicaraan lanjutan tersebut akan membahas persoalan yang lebih kompleks di antara kedua negara, seperti pembebasan tahanan Palestina di Israel dan tuntutan Palestina untuk memiliki pelabuhan laut.Langkah jangka pendek1. Israel menghentikan semua aksi militer termasuk serangan militer dan operasi darat.

2. Hamas dan kelompok bersenjata lain di Gaza setuju untuk menghentikan semua lontaran roket dan mortir ke Israel.

3. Israel setuju lebih membuka penyeberangan perbatasan sehingga memungkinkan aliran barang lebih mudah masuk ke Gaza, termasuk aliran peralatan bantuan dan rekonstruksi, di daerah pesisir Gaza.

4. Dalam perjanjian bilateral terpisah, Mesir akan membuka 14 kilometer perbatasan wilayahnya dengan Gaza di Rafah.

5. Otoritas Palestina akan memimpin koordinasi upaya rekonstruksi Gaza dengan donor internasional termasuk Uni Eropa.

6. Israel diharapkan mengurangi wilayah penyangga keamanan di perbatasan Gaza, mundur ke jarak 100 hingga 300 meter dari posisi sekarang, bila gencatan senjata bisa berlaku. Langkah ini akan memungkinkan warga Palestina untuk mengakses tanah pertanian mereka di dekat garis perbatasan.

7. Israel akan memperpanjang waktu bagi warga Palestina untuk melaut di lepas pantai Gaza, memperluas zona melaut dari 3 mil menjadi 6 mil, dengan kemungkinan pelebaran lagi secara bertahap jika gencatan senjata bisa bertahan. Palestina menuntut zona melaut ini sesuai dengan aturan internasional, 12 mil.Materi pembicaraan lanjutan1. Palestina menuntut Israel membebaskan tahanan Palestina yang ditangkap Israel dari Tepi Barat, setelah kasus pembunuhan tiga warga Israel yang sebelumnya hilang pada 12 Juni 2014.

2. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dari faksi Fatah, menuntut pembebasan seluruh tahanan Palestina di Israel, bagian dari kesepakatan damai sebelumnya antara Israel dan Palestina.

3. Israel menuntut Hamas dan kelompok bersenjata lain di Gaza untuk menyerahkan jasad dan barang milik tentara Israel yang tewas selama pertempuran terakhir.

4. Hamas menuntut pelabuhan laut dibangun di Gaza, untuk memungkinkan keluar-masuknya barang dan orang dari Jalur Gaza. Israel selalu menolak tuntutan tersebut tetapi ada kemungkinan tuntutan ini dipenuhi Israel bila ada jaminan keamanan mutlak.

5. Hamas menuntut penghentian pembekuan dana milik organisasinya, untuk memungkinkan penggajian 40.000 polisi, pegawai, dan staf administrasi lain di Gaza, yang selama setahun terakhir sudah tak digaji.

6. Palestina menuntut pembangunan kembali bandara internasional di Gaza, Bandara Internasional Yasser Arafat. Bandara ini dibangun pada 1998 tetapi ditutup pada 2000 setelah dibom Israel. (mk/knrp)

Sejarah dan latar belakang konflik Israel-Palestina bisa ditarik mundur sejak tahun 2000 SM. Namun dalam sejarah kontemporer, konflik Palestina-Israel dimulaipada tahun 1967 ketikaIsrael menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania).

Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh dari harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina sendiri. Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka pemahaman kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik ini.

Sebelum memulai tulisan yangpernah dimuat di omkicau.com ini, Si Momot perlihatkan dulu sebuah momen beberapa tahun lalu sebagaimana terlihat dalam foto-foto di bawah ini. Ini adalah foto-foto yang dimuat di blog kawan OmDion (sayang blognya sudah tidak aktif lagi), yang ditaut ke blog omkicau.com yang kemudian menuliskan runtutan sejarah sebagaimana di tulis beberapa sumber.

Di halaman itu, Dion mengatakan:

Foto-foto ini merupakan foto yang tidak akan pernah saya lupakan untuk seumur hidup. Foto yang diambil oleh wartawan Getty Images ini adalah foto seorang anak yang ditinggal mati oleh ibunya. Dan kematian ibu ini harus berakhir di pelukan anaknya sendiri. Satu hal yang menurut saya menunjukkan sisi kejam dan humanis dari perang.

Tidak ada yang paling mengharukan dan menyedihkan ketika melihat orang yang kita cintai meninggal di pelukan kita. Tuhan, hentikanlah perang ini demi anak-anak dan ibu di dunia.

Dengan judul Detik-detik Mengharukan inilah foto-foto tersebut:

PERANG, SUNGGUH BIADAB!!!!!

Sekilas tentang konflik Palestina:

Konflik Palestina Israel menurut sejarah sudah 31 tahun ketika pada tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania).. Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh dari harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina sendiri. Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka pemahaman kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik ini.2000 SM 1500 SM

Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s. (bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s. yang kemudian mempunyai anak Nabi Yaqub A.s. alias Israel (Israil, Quran). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 (tujuh) orang. Salah satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Yaqub A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan Israel (Nabi Yaqub A.s.) membesar.1550 SM 1200 SMPolitik di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi negara Mesir. Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Firaun bangsa Israel diturunkan statusnya menjadi budak.

1200 SM 1100 SMNabi Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah Swt dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut ketika bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberangi Laut Merah. Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka membandel dan berkata: Hai, Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja. (QS 5:24)

Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina. Belakangan agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut Yahudi menurut salah satu marga dari bangsa Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda, dan akhirnya bangsa Israil tanpa memandang warga negara atau tanah airnya disebut juga orang-orang Yahudi.

1000 SM 922 SM Nabi Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Quran) dari Filistin. Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil dan Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s. diteruskan oleh anaknya Nabi Sulaiman A.s. dan Masjidil Aqsa pun dibangun.

922 SM 800 SMSepeninggal Sulaiman A.s., Israel dilanda perang saudara yang berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda beribukota Yerusalem.

800 SM 600 SMKarena kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Swt maka kerajaan tersebut dihancurkan oleh Allah Swt melalui penyerangan kerajaan Asyiria.

Sesungguhnya Kami telah mengambil kembali perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian rasul-rasul itu mereka dustakan atau mereka bunuh. (QS 5:70)

Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15 dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.

600 SM 500 SMKerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia. Dalam Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan dipenjara di Babylonia.

500 SM 400 SMCyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem.

330 SM 322 SMIsrael diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi Israel, sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam bahasa Yunani dan bukan dalam bahasa Ibrani.

300 SM 190 SMYunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.

1 100 M Nabi Isa A.s. / Yesus lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi (dengan ancaman hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu salib), ajaran Yesus sendiri ditolak oleh para Rabbi Yahudi. Namun setelah Isa tiada, bangsa Yahudi memberontak terhadap Romawi.

100 300 Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari, mereka lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.

313Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama negara.

500 600

Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi dengan Persia.

621Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra dari masjidil Haram di Makkah ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Miraj ke Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai 500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam sebelum dipindah arahnya ke Kabah di masjidil Haram, Makkah.

622 Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirian negara Islam yang selanjutnya disebut khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa Yahudi yang menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan Piagam Madinah.

626Pengkhianatan Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti melanggar Perjanjian Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat mereka sendiri, mereka harus menerima hukuman dibunuh atau diusir.

638 Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina, Muslim maupun Non Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan khilafah. Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.

700 1000Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di dalamnya, bangsa Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama. Ada beberapa ilmuwan terkenal di dunia Islam yang sesungguhnya adalah orang Yahudi.

1076Yerusalem dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan kaum munafik (sekte Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat), pada tahun 1099 M tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan mengangkat seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M sampai Salahuddin Al-Ayyubi membebaskannya dan setelah itu ummat Islam yang terlena sufisme yang sesat bisa dibangkitkan kembali.

1453Setelah melalui proses reunifikasi dan revitalisasi wilayah-wilayah khilafah yang tercerai berai setelah hancurnya Baghdad oleh tentara Mongol (1258 M), khilafah Utsmaniah dibawah Muhammad Fatih menaklukan Konstatinopel, dan mewujudkan nubuwwah Rasulullah.

1492 Andalusia sepenuhnya jatuh ke tangan Kristen Spanyol (reconquista). Karena cemas suatu saat umat Islam bisa bangkit lagi, maka terjadi pembunuhan, pengusiran dan pengkristenan massal. Hal ini tidak cuma diarahkan pada Muslim namun juga pada Yahudi. Mereka lari ke wilayah khilafah Utsmaniyah, diantaranya ke Bosnia. Pada 1992 Raja Juan Carlos dari Spanyol secara resmi meminta maaf kepada pemerintah Israel atas holocaust (pemusnahan etnis) 500 tahun sebelumnya. (Tapi tidak permintaan maaf kepada umat Islam).

1500 1700Kebangkitan pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama / gereja dengan negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan teknologi moderen di Eropa. Abad penjelajahan samudera dimulai. Mereka mencari jalur perdagangan alternatif ke India dan Cina, tanpa melalui daerah-daerah Islam. Tapi akhirnya mereka didorong oleh semangat kolonialisme dan imperialisme, yakni Gold, Glory dan Gospel. Gold berarti mencari kekayaan di tanah jajahan, Glory artinya mencari kemasyuran di atas bangsa lain dan Gospel (Injil) artinya menyebarkan agama Kristen ke penjuru dunia.

1529Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/imperialisme serta membalas reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung Wina, namun gagal. Tahun 1683 M kepungan diulang, dan gagal lagi. Kegagalan ini terutama karena tentara Islam terlalu yakin pada jumlah dan perlengkapannya.

yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai. (QS 9:25).

1798 Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.

1831Untuk mendukung strategi devide et impera Perancis mendukung gerakan nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang menular begitu cepat di tanah Arab.

1835 Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama di sana. Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah Khilafah.

1838 Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina.

1849Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.

1882Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama, simpati dan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.

1891 Para penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya imigrasi besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah sudah sakit-sakitan (dijuluki the sick man at Bosporus). Dekadensi pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat terobosan dengan memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari Damaskus ke Madinah via Palestina! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh Syaikhul Islam (Hakim Agung) yang telah dipegaruhi oleh Inggris. Perang Dunia I meletus, dan jalur kereta tersebut dihancurkan.

1897Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air bagi umat Yahudi walaupun secara rahasia pada tanah yang bersejarah bagi mereka. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat Uganda atau di Amerika Latin ! Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah jawaban bagi diskriminasi dan penindasan atas umat Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl berkata, Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi ! Apa yang direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.

1916Perjanjian rahasia Sykes Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat kontrol atas Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).

1917Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.

1938Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka mereka perlu penyelesaian terakhir (endivsung). Ratusan ribu keturunan Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor berita di dunia.

1944Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari sana. Kondisi Palestina pun memanas.

1947PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel.

1948, 14 Mei.Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Mereka melakukan agresi bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, hingga jutaan dari mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania, Syria, Mesir dan lain-lain. Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak eksistensi Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang semula kosong dan terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya ada di bawah pengaruh Inggris lihat Imperialisme Perancis dan Inggris di tanah Arab sejak tahun 1798 maka Israel mudah merebut daerah Arab Palestina yang telah ditetapkan PBB.

1948, 2 DesemberProtes keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim 10.000 mujahidin untuk berjihad melawan Israel. Usaha ini kandas bukan karena mereka dikalahkan Israel, namun karena Raja Farouk yang korup dari Mesir takut bahwa di dalam negeri IM bisa melakukan kudeta, akibatnya tokoh-tokoh IM dipenjara atau dihukum mati.

1956, 29 OktoberIsrael dibantu Inggris dan Perancis menyerang Sinai untuk menguasai terusan Suez. Pada kurun waktu ini, militer di Yordania menawarkan baiat ke Hizbut Tahrir (salah satu harakah Islam) untuk mendirikan kembali Khilafah. Namun Hizbut Tahrir menolak, karena melihat rakyat belum siap.

1964Para pemimpin Arab membentuk PLO (Palestine Liberation Organization). Dengan ini secara resmi, nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa Arab-Palestina sendiri, dan tidak lagi urusan umat Islam. Masalah Palestina direduksi menjadi persoalan nasional bangsa Palestina.

1967Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan, Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Israel dengan mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya karena dibantu informasi dari CIA (Central Intelligence Agency = Badan Intelijen Pusat milik USA). Sementara itu angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel, karena Menteri Pertahanan Mesir ikut terbang dan memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan selama dia ada di udara.

1967, Nopember

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.

1969Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di Yordania.

1970Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke Libanon.

1973, 6 OktoberMesir dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober. Mesir dan Syria hampir menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa berkompromi, karena dia cuma siap untuk melawan Israel, namun tidak siap berhadapan dengan AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak melonjak pesat.

1973, 22 OktoberDewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata, pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.

1977Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat pergi ke Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena langkah politiknya ini, belakangan Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1982.

1978, SeptemberMesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS. Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel. Sadat dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. namun Israel tetap menolak perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainnya. Dan AS sebagai pemrakarsanya juga tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB yang tidak menguntungkan pihak Israel.

1980Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.

1982Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena lagi-lagi veto dari AS. Belakangan Israel juga dengan enaknya melakukan serangkaian pemboman atas instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya dan Tunis.

1987Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan sosial.

1988, 15 NopemberDiumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota Aljazair. Dengan bentuk negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur sebagai ibukota negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat.

Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina beranggotakan 500 orang.

1988, DesemberAS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242 pada waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.

1991, MaretYasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan menikah dengan revolusi Palestina.

1993, SeptemberPLO Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah land for peace (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam keras oleh pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju. Namun negara-negara Arab (Saudi Arabia, Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan fatwa untuk mendukung perdamaian.

Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan Israel, PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan Yahudi.

Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.

1995Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron, seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh. Hampir tiap orang dewasa di Israel, laki-laki maupun wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan Palestina yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom bunuh diri. Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil itu. Sebenarnya land for peace diartikan Israel sebagai Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu (bisa hidup damai).

1996Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan, yang berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu mengulur-ulur waktu pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya negara Palestina, agar Palestina tetap sekedar daerah otonom di dalam Israel. Ia bahkan ingin menunggu/menciptakan kontelasi baru (pemukiman Yahudi di daerah pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke Syria dan Yordania) untuk sama sekali membuat perjanjian baru.

AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang ditetapkannya. Namun karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill Clinton harus memakai agen-agennya di negara-negara Arab untuk mengingatkan si anak emasnya ini. Maka sikap negara-negara Arab tiba-tiba kembali memusuhi Israel. Mufti Mesir malah kini memfatwakan jihad terhadap Israel. Sementara itu Uni Eropa (terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba aktif menjadi penengah, yang sebenarnya juga hanya untuk kepentingan masing-masing dalam rangka menanamkan pengaruhnya di wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS jalan sendiri tanpa bicara dengan Eropa.

2002 2008Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14 reservasi. Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh kehadiran sipil dan militer yang permanen di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza. Pemerintah Israel berpendapat bahwa akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan, sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok artinya, Penghalang Tepi Barat Israel dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini

Di hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di Israel, Ehud Olmert yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan Ariel Sharon yang berhalangan tetap karena sakit berpidato. Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk menjadikan Israel negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai hak-hak kaum minoritas, mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta terutama sekali berjuang untuk mencapai perdamaian yang kekal dan pasti dengan bangsa Palestina. Olmert menyatakan bahwa sebagaimana Israel bersedia berkompromi untuk perdamaian, ia mengharapkan bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan posisi mereka. Ia menyatakan bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini dipimpin Hamas, menolak mengakui Negara Israel, maka Israel akan menentukan nasibnya di tangannya sendiri dan secara langsung menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan koalisi ini sebagian besar tergantung pada niat baik partai-partai lain untuk bekerja sama dengan perdana menteri yang baru terpilih.

Sementara itu sebelum terjadinya serangan habis-habisan Israel ke Gaza (27/12/2008), sudah terjadi serangan-serangan kecil di antara kedua belah pihak di sekitar Jalur Gaza, disebabkan Israel menutup tempat-tempat penyeberangan atau jalur komersial ke Gaza sehingga pasokan bahan bakar minyak terhenti, yang memaksa satu-satunya pusat pembangkit listrik di Jalur Gaza tutup.

Sebagai catatan akhir, Perdana Menteri Israel setelah Benjamin Netanyahu berutur-turut adalah Ehud Barak, Ariel Sharon, dan yang masih berkuasa di Israel dalam penyerangan di Gaza sekarang adalah Ehud Olmert. Sedangkan 4 faksi utama di Palestina adalah PLO, Al-Fatah, Jihad Islam Palestina (JIP), dan yang berkuasa sekarang di Palestina adalah Hamas dengan Perdana Menterinya Ismail Haniya.

Intifada al-Aqsa versi wikipedia.org

Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi IsraelAriel SharonkeMasjidil Aqsamemicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai.

KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel

Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.

Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.

9 Januari 2005Mahmud Abbas, dariFatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004

Peta menuju perdamaian

Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.

Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.

Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.

Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat diGaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.

November 2008Hamasbatal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.

Serangan Israel ke Gazadimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkanOperasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan.

Mei 2010Israelmem-blokede seluruh jalur bantuan menuju palestina

30 Mei 2010 Tentara Israel Menembaki kapal bantuanMavi Marmarayang membawa ratusanRelawandan belasan ton bantuan untuk palestina

Tarik ulur usaha perdamaian mutakhir

SejakPersetujuan Oslo, PemerintahIsraeldanOtoritas Nasional Palestinasecara resmi telah bertekad untuk akhirnya tiba pada solusi dua negara. Masalah-masalah utama yang tidak terpecahkan di antara kedua pemerintah ini adalah:

Status dan masa depanTepi Barat,Jalur Gaza, danYerusalem Timuryang mencakup wilayah-wilayah dariNegara Palestinayang diusulkan.

Keamanan Israel.

Keamanan Palestina.

Hakikat masa depannegara Palestina.

Nasib parapengungsi Palestina.

Kebijakan-kebijakanpemukimanpemerintah Israel, dan nasib para penduduk pemukiman itu.

Kedaulatan terhadap tempat-tempat suci di Yerusalem, termasuk Bukit Bait Suci dan kompleks Tembok (Ratapan) Barat.

Masalah pengungsi muncul sebagai akibat dariperang Arab-Israel 1948. Masalah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur muncul sebagai akibat dariPerang Enam Haripada 1967.

Selama ini telah terjadikonflikyang penuh kekerasan, dengan berbagai tingkat intensitasnya dan konflik gagasan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang berada di balik semuanya. Pada kedua belah pihak, pada berbagai kesempatan, telah muncul kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dalam berbagai tingkatannya tentang penganjuran atau penggunaan taktik-taktik kekerasan,anti kekerasan yang aktif, dll. Ada pula orang-orang yang bersimpati dengan tujuan-tujuan dari pihak yang satu atau yang lainnya, walaupun itu tidak berarti mereka merangkul taktik-taktik yang telah digunakan demi tujuan-tujuan itu. Lebih jauh, ada pula orang-orang yang merangkul sekurang-kurangnya sebagian dari tujuan-tujuan dari kedua belah pihak. Dan menyebutkan kedua belah pihak itu sendiri adalah suatu penyederhanaan:Al-FatahdanHamassaling berbeda pendapat tentang tujuan-tujuan bagi bangsa Palestina. Hal yang sama dapat digunakan tentang berbagai partai politik Israel, meskipun misalnya pembicaraannya dibatasi pada partai-partai Yahudi Israel.

Mengingat pembatasan-pembatasan di atas, setiap gambaran ringkas mengenai sifat konflik ini pasti akan sangat sepihak. Itu berarti, mereka yang menganjurkan perlawanan Palestina dengan kekerasan biasanya membenarkannya sebagai perlawanan yang sah terhadappendudukan militeroleh bangsa Israel yang tidak sah atas Palestina, yang didukung oleh bantuan militer dan diplomatik oleh A.S. Banyak yang cenderung memandang perlawanan bersenjata Palestina di lingkungan Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai hak yang diberikan olehpersetujuan JenewadanPiagam PBB. Sebagian memperluas pandangan ini untuk membenarkan serangan-serangan, yang seringkali dilakukan terhadap warga sipil, di wilayah Israel itu sendiri.

Demikian pula, mereka yang bersimpati dengan aksi militer Israel dan langkah-langkah Israel lainnya dalam menghadapi bangsa Palestina cenderung memandang tindakan-tindakan ini sebagai pembelaan diri yang sah oleh bangsa Israsel dalam melawan kampanyeterorismeyang dilakukan oleh kelompok-kelompok Palestina sepertiHamas,Jihad Islami,Al Fatahdan lain-lainnya, dan didukung oleh negara-negara lain di wilayah itu dan oleh kebanyakan bangsa Palestina, sekurang-kurangnya oleh warga Palestina yang bukan merupakan warga negara Israel. Banyak yang cenderung percaya bahwa Israel perlu menguasai sebagian atau seluruh wilayah ini demi keamanannya sendiri. Pandangan-pandangan yang sangat berbeda mengenai keabsahan dari tindakan-tindakan dari masing-masing pihak di dalam konflik ini telah menjadi penghalang utama bagi pemecahannya.

Sebuah usul perdamaian yang muncul adalahpeta menuju perdamaianyang diajukan oleh Empat SerangkaiUni Eropa,Rusia,PBBdanAmerika Serikatpada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14 reservasi. Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuahrencana pemisahan diriyang kontroversial yang diajukan oleh Perdana MenteriAriel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh kehadiran sipil dan militer yang permanen di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza. Pemerintah Israel berpendapat bahwa akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan, sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok [artinya,Penghalang Tepi Barat Israel] dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini

Dengan rencana pemisahan diri sepihak, pemerintah Israel menyatakan bahwa rencananya adalah mengizinkan bangsa Palestina untuk membangun sebuah tanah air dengan campur tangan Israel yang minimal, sementara menarik Israel dari situasi yang diyakininya terlalu mahal dan secara strategis tidak layak dipertahankan dalam jangka panjang. Banyak orang Israel, termasuk sejumlah besar anggota partaiLikud hingga beberapa minggu sebelum 2005 berakhir merupakan partai Sharon kuatir bahwa kurangnya kehadiran militer di Jalur Gaza akan mengakibatkan meningkatnya kegiatan penembakan roket ke kota-kota Israel di sekitar Gaza. Secara khusus muncul keprihatinan terhadap kelompok-kelompok militan Palestina seperti Hamas, Jihad Islami atau Front Rakyat Pembebasan Palestina akan muncul dari kevakuman kekuasaan apabila Israel memisahkan diri dari Gaza.

Israel yang dalam bahasa Ibrani Medinat Yisrael, dan dalam bahasa Arab Dawlat Isrl merupakan sebuah negara di Timur Tengah yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir dan gurun pasir Sinai. Israel juga dikelilingi dua daerah Otoritas Nasional Palestina, Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Israel merupakan satu-satunya negara Yahudi di dunia dengan penduduk sekitar 7,28 juta jiwa.Selain Yahudi, terdapat juga beberapa kelompok etnis minoritas seperti etnis Arab yang berkewarganegaraan Israel. Di Israel juga terdapat beberapa agama lain seperti Muslim, Kristen, Druze, Samaria, dan lain-lain.

Awal Sejarah Israel

Menurut kitab Taurat, Tanah Israel dijanjikan kepada tiga Patriark Yahudi oleh Tuhan sebagai tanah air Yahudi. Sekitar abad ke-11 SM, beberapa kerajaan dan negara Israel didirikan disekitar Tanah Israel.

Antara periode Kerajaan-kerajaan Israel dan penaklukan Muslim abad ke-7, Tanah Israel jatuh di bawah pemerintahan Asiria, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, Sassania, dan Bizantium.

Keberadaan orang Yahudi di wilayah tersebut berkurang drastis setelah kegagalan Perang Bar Kokhba melawan Kekaisaran Romawi pada tahun 132, menyebabkan pengusiran besar-besaran Yahudi.

Pada tahun 628/9, Kaisar Bizantium Heraklius memerintahkan pembantaian dan pengusiran orang-orang Yahudi, mengakibatkan populasi Yahudi menurun lebih jauh lagi.

Tanah Israel direbut dari Kekaisaran Bizantium sekitar tahun 636 oleh penakluk muslim. Selama lebih dari enam abad, kontrol wilayah tersebut berada di bawah kontrol Umayyah, Abbasiyah, dan Tentara Salib sebelum jatuh di bawah Kesulatanan Mameluk pada tahun 1260.

Pada tahun 1516, Tanah Israel menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah, yang memerintah wilayah tersebut sampai pada abad ke-20.

Zionisme dan Mandat Britania

Pengusiran besar-besaran Yahudi atau yang biasa disebut Diaspora Yahudi, menyebabkan tersebarnya Yahudi ke berbagai negara. Pada permulaan abad ke-12, penindasan Yahudi oleh Katolik mendorong perpindahan orang-orang Yahudi Eropa kembali ke Tanah Suci. Dan perpindahan itu meningkatkan jumlah populasi Yahudi setelah pengusiran orang Yahudi dari Spanyol pada tahun 1492.

Selama abad ke-16, komunitas-komunitas besar Yahudi kebanyakan berpusat pada Empat Kota Suci Yahudi, yaitu Yerusalem, Hebron, Tiberias, dan Safed.

Pada pertengahan kedua abad ke-18, keseluruhan komunitas Hasidut yang berasal dari Eropa Timur telah berpindah ke Tanah Suci.

Imigrasi dalam skala besar, atau dikenal sebagai Aliyah Pertama (), di mulai pada tahun 1881, yaitu pada saat orang-orang Yahudi melarikan diri dari pogrom di Eropa Timur.

Pada tahun 1896, Theodor Herzl menerbitkan buku Der Judenstaat (Negara Yahudi), dan memaparkan visinya tentang negara masa depan Yahudi, Tahun berikutnya ia kemudian mengetuai Kongres Zionis Dunia pertama.

Aliyah Kedua (19041914) dimulai setelah terjadinya pogrom Kishinev. Sekitar 40.000 orang Yahudi kemudian berpindah ke Palestina.

Selama Perang Dunia I, Menteri Luar Negeri Britania Arthur Balfour mengeluarkan pernyataan yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour, yaitu deklarasi yang mendukung pendirian negara Yahudi di tanah Palestina.

Atas permintaan Edwin Samuel Montagu dan Lord Curzon, disisipkan pula pernyataan it being clearly understood that nothing shall be done which may prejudice the civil and religious rights of existing non-Jewish communities in Palestine, or the rights and political status enjoyed by Jews in any other country.

Legiun Yahudi, batalion yang terdiri dari sukarelawan-sukarelawan Zionis, kemudian membantu Britania menaklukkan Palestina. Oposisi Arab terhadap rencana ini berujung pada Kerusuhan Palestina 1920 dan pembentukan organisasi Yahudi yang dikenal sebagai Haganah (Bahasa Ibrani : Pertahanan).

Pada tahun 1922, Liga Bangsa-Bangsa mempercayakan mandat atas Palestina kepada Britania Raya. Populasi wilayah ini pada saat itu secara dominan merupakan Arab muslim, sedangkan pada wilayah perkotaan seperti Yerusalem, secara dominan merupakan Yahudi.

Aliyah Ketiga (19191923) dan Aliyah Keempat (19241929), secara keseluruhan membawa 100.000 orang Yahudi ke Palestina. Setelah terjadinya kerusuhan Jaffa, Britania membatasi imigrasi Yahudi, dan wilayah yang ditujukan sebagai negara Yahudi dialokasikan di Transyordania.

Gerakan Nazi pada tahun 1930 menyebabkan Aliyah kelima (1929-1939) dengan masukknya seperempat juta orang Yahudi ke Palestina. Gelombang masuknya Yahudi secara besar-besaran ini menimbulkan Pemberontakan Arab di Palestina 1936-1939, memaksa Britania membatasi imigrasi dengan mengeluarkan Buku Putih 1939.

Sebagai reaksi atas penolakan negara-negara di dunia yang menolak menerima pengungsi Yahudi yang melarikan diri dari Holocaust, dibentuklah gerakan bawah tanah yang dikenal sebagai Aliyah Bet yang bertujuan untuk membawa orang-orang Yahudi ke Palestina.

Pada akhir Perang Dunia II, jumlah populasi orang Yahudi telah mencapai 33% populasi Palestina, meningkat drastis dari sebelumnya yang hanya 11% pada tahun 1922.

Kemerdekaan Israel

Setelah 1945, Britania Raya menjadi terlibat dalam konflik kekerasan dengan Yahudi. Pada tahun 1947, pemerintah Britania menarik diri dari Mandat Palestina, menyatakan bahwa Britania tidak dapat mencapai solusi yang diterima baik oleh orang Arab maupun Yahudi.

Badan PBB yang baru saja dibentuk kemudian menyetujui Rencana Pembagian PBB (Resolusi Majelis Umum PBB 18) pada 29 November 1947. Rencana pembagian ini membagi Palestina menjadi dua negara, satu negara Arab, dan satu negara Yahudi. Yerusalem ditujukan sebagai kota Internasional corpus separatum yang diadministrasi oleh PBB untuk menghindari konflik status kota tersebut.

Komunitas Yahudi menerima rencana tersebut, tetapi Liga Arab dan Komite Tinggi Arab menolaknya atas alasan kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari seluruh penduduk di daerah ini. Pada 1 Desember 1947, Komite Tinggi Arab mendeklarasikan pemogokan selama 3 hari, dan kelompok-kelompok Arab mulai menyerang target-target Yahudi.

Perang saudara dimulai ketika kaum Yahudi yang mula-mulanya bersifat defensif perlahan-lahan menjadi ofensif. Ekonomi warga Arab-Palestina runtuh dan sekitar 250.000 warga Arab-Palestina diusir ataupun melarikan diri.

Pada 14 Mei 1948, sehari sebelum akhir Mandat Britania, Agensi Yahudi memproklamasikan kemerdekaan dan menamakan negara yang didirikan tersebut sebagai Israel. Sehari kemudian, gabungan lima negara Arab Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon dan Irakmenyerang Israel, menimbulkan Perang Arab-Israel 1948. Maroko, Sudan, Yemen dan Arab Saudi juga membantu mengirimkan pasukan.

Setelah satu tahun pertempuran, genjatan senjata dideklarasikan dan batas wilayah sementara yang dikenal sebagai Garis Hijau ditentukan. Yordania kemudian menganeksasi wilayah yang dikenal sebagai Tepi Barat dan Yerusalem Timur, sedangkan Mesir mengontrol Jalur Gaza. Israel kemudian diterima sebagai anggota PBB pada tanggal 11 Mei 1949. Selama konflik ini, sekitar 711.000 orang Arab Palestina (80% populasi Arab) mengungsi keluar Palestina.

Pada masa-masa awal kemerdekannya, gerakan Zionisme buruh yang dipimpin oleh Perdana Menteri David Ben-Gurion mendominasi politik Israel. Tahun-tahun ini ditandai dengan imigrasi massal para korban yang selamat dari Holocaust dan orang-orang Yahudi yang diusir dari tanah Arab.

Populasi Israel meningkat dari 800.000 menjadi 2.000.000 dalam jangka waktu sepuluh tahun antara 1948 sampai dengan 1958. Kebanyakan pengungsi tersebut ditempatkan di perkemahan-perkemahan yang dikenal sebagai maabarot. Sampai tahun 1952, 200.000 imigran bertempat tingal di kota kemah ini.

Selama tahun 1950-an, Israel terus menerus diserang oleh militan Palestina yang kebanyakan berasal dari Jalur Gaza yang diduduki oleh Mesir.

Pada tahun 1956, Israel bergabung ke dalam sebuah aliansi rahasiaBritania Raya bersama dengan dan Perancis, yang betujuan untuk merebut kembali Terusan Suez yang sebelumnya telah dinasionalisasi oleh Mesir. Walaupun berhasil merebut Semenanjung Sinai, Israel dipaksa untuk mundur atas tekanan dari Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai ganti atas jaminan hak pelayaran Israel di Laut Merah dan Terusan Suez.

Pada tahun 1967, Mesir, Suriah, dan Yordania menutup perbatasannya dengan Israel dan mengusir pasukan perdamaian PBB keluar dari wilayah tersebut serta memblokade akses Israel terhadap Laut Merah.

Israel kemudian melancarkan serangan terhadap pangkalan angkatan udara Mesir karena takut akan terjadinya invasi oleh Mesir. Hal ini kemudian berujung pada Perang Enam Hari yang kemudian dimenangkan oleh Israel. Pada perang ini, Israel berhasil merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, dan Dataran Tinggi Golan.

Garis Hijau menjadi penanda batas antara wilayah administrasi Israel dengan Wilayah pendudukan Israel. Batas wilayah Yerusalem juga diperluas dengan memasukkan wilayah Yerusalem Timur. Sebuah undang-undang yang mengesahkan pemasukan wilayah ini kemudian ditetapkan. Hal ini kemudian berujung pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 478 yang menyatakan bahwa penetapan ini tidak sah dan melanggar hukum internasional.

Kegagalan negara-negara Arab pada perang tahun 1967 kemudian menyebabkan tumbuhnya gerakan kemerdekaan Palestina oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, beberapa kelompok militer Palestina melancarkan berbagai gelombang serangan terhadap warga-warga Israel di seluruh dunia, termasuk pula pembunuhan atlet-atlet Israel pada Olimpiade Mnchen 1972. Israel membalas aksi tersebut dengan melancarkan Operasi Wrath of God (Kemarahan Tuhan). Pada operasi ini, orang-orang yang bertanggung jawab terhadap peristiwa Mnchen ini dilacak dan dibunuh.

Pada hari Yom Kippur 6 Oktober 1973 yang merupakan hari suci Yahudi, pasukan Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak terhadap Israel. Perang tersebut berakhir pada tanggal 26 Oktober dengan Israel berhasil memukul balik pasukan Mesir dan Suriah. Walaupun demikian perang ini dianggap sebagai kekalahan Israel.

Pemilihan Knesset 1977 menandai terjadinya titik balik dalam sejarah perpolitikan Israel. Pada pemilihan ini, Menachem Begin yang berasal dari partai Likud mengambil alih kontrol pemerintahan dari Partai Buruh Israel. Pada tahun itu pula, Presiden Mesir Anwar El Sadat melakukan kunjungan ke Israel dan mengucapkan pidato di depan Knesset. Aksi ini dilihat sebagai pengakuan kedaulatan Israel yang pertama oleh negara Arab.

Dua tahun kemudian, Sadat dan Menachem Begin menandatangani Persetujuan Camp David dan Perjanjian Damai Israel-Mesir. Israel menarik mundur pasukannya dari semenanjung Sinai dan setuju untuk bernegosiasi membahas otonomi warga Palestina yang berada di luar Garis Hijau. Namun, rencana tersebut tidak pernah diimplementasi.

Pemerintahan Begin mendukung warga Israel untuk bermukim di Tepi Barat, mengakibatkan konflik dengan warga Palestina di daerah tersebut.

Pada tanggal 7 Juni 1981, Israel membom bardir reaktor nuklir Osirak milik Irak pada Operasi Opera. Badan intelijen Israel, Mossad, mencurigai reaktor nuklir tersebut akan digunakan Irak untuk mengembangkan senjata nuklir.

Pada tahun 1982, Israel melakukan intervensi pada Perang Saudara Lebanon untuk menghancurkan basis-basis serangan Organisasi Pembebasan Palestina di Israel Utara. Intervensi ini kemudian berkembang menjadi Perang Lebanon Pertama. Israel menarik pasukannya dari Lebanon pada tahun 1986. Intifada Pertama yang merupakan perlawanan rakyat Palestina terhadap pemerintahan Israel terjadi pada tahun 1987, menyebabkan terjadinya kekerasan di daerah pendudukan Israel.

Selama Perang Teluk 1991, PLO dan kebanyakan warga Palestina mendukung Saddam Hussein dan Irak dalam melancarkan serangan misil terhadap Israel.

Pada tahun 1992, Yitzhak Rabin menjadi Perdana Menteri Israel setelah memangkan pemilihan umum legislatif Israel 1992. Yitzhak Rabin dan partainya mendukung adanya kompromi dengan tetangga-tetangga Israel.

Tahun 1993, Shimon Peres dan Mahmoud Abbas, sebagai wakil Israel dan PLO, menandatangani Persetujuan Oslo. Persetujuan ini memberikan Otoritas Nasional Palestina hak untuk memerintah di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Selain itu, juga dinyatakan pula pengakuan hak Israel untuk berdiri dan menyerukan berakhirnya terorisme.

Pada tahun 1994, Perjanjian Damai Israel-Yordania ditandatangani, membuat Yordania menjadi negara Arab kedua yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Dukungan publik Arab terhadap persetujuan ini menurun setelah terjadinya peristiwa pembantaian umat muslim yang sedang bersembahyang di Masjid Ibrahimi oleh sekelompok ekstremis gerakan Kach. Selain itu, pemukiman warga Israel di daerah pendudukan yang masih berlanjut, serta menurunnya kondisi ekonomi Palestina juga menurunkan dukungan publik Arab.

Dukungan publik Israel terhadap persetujuan ini juga berkurang setelah terjadinya rentetan kasus bom bunuh diri yang dilakukan oleh hamas. Pembunuhan Yitzhak Rabin yang dilakukan oleh esktremis Yahudi ketika ia sedang meninggalkan sebuah pawai yang mendukung perdamaian dengan Palestina mengejutkan seluruh negeri.

Pada akhir 1990-an, Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu menarik mundur pasukannya dari Hebron dan menandatangai Memorandum Sungai Wye. Memorandum tersebut memberikan Otoritas Nasional Palestina kontrol yang lebih luas.

APA YANG TERJADI JIKA GAZA JATUH KE ZIONIS ISRAEL???

Gaza merupakan bagian dari Palestina yang letaknya paling barat bagian selatan, berbatasan langsung dengan mesir dan menghadap ke laut tengah yang menghubungkan antara Afrika, Asia dan Eropa. Letak Gaza sangat strategis dalam peta perekonomian internasional..

Zionis Israel, sejak tahun 1946 hingga kini telah mengambil alih wilayah palestina hampir 80%.. Yang berwarna hijau pada peta di gambar itu tadinya wilayah palestina, sekarang dikuasai israel..

Kondisi Gaza sekarang dikepung dari berbagai penjuru, dari darat dan laut, dan diserang dari udara. Gaza sangat sulit dimasuki dari darat karena militansi Pasukan Jihad Al-Qossam.. Jika Gaza jatuh ke tangan Israel, maka cita-cita Zionis dan kepentingan barat akan berjalan dengan mulus, karena Gaza adalah benteng terakhir..

Apa yang akan terjadi jika Gaza jatuh ke Israel??

Palestina adalah pintu masuk ke benua Asia dari Eropa. Kini sebagian besar wilayah tersebut yang menghadap ke laut tengah, telah dikuasai israel, KECUALI GAZA.. Kita mungkin pernah membaca kisah Perang Salib dimana tentara dari Eropa semua masuk ke tanah suci Yerussalem, ya melalui pintu gerbang barat palestina ini yang sekarang dikuasai israel..

Israel tidak akan tenang melaksanakan misinya selama masih ada mujahid di Gaza, karena akan ada gangguan untuk menggagalkan rencananya.. Apa misinya? Adalah kepentingan barat atas seluruh dunia.. Israel, Amerika, Inggris, Prancis dan sekutu-sekutunya.. Ketika beberapa bulan yang lalu Crimea, sebuah wilayah di Ukraina yang berbatasan langsung dengan Rusia, diambil alih Rusia. Barat mengecam dengan keras. Tapi begitu Gaza diserang, mereka senang dan setuju karena merupakan bagian dari kepentingannya..

Karena itulah Gaza selalu bergejolak.. Karena Gaza merupakan benteng terakhir.. Justru, Yerussalem yang merupakan Ibu Kota Palestina dan sekaligus tempat dimana Masjidil Aqsha berada, tidak semencekam Gaza kondisinya.. Yerussalem ada di tengah palestina, posisinya tidak strategis, dan bukan pintu masuk maupun benteng. Jika Gaza jatuh Yerussalem pasti jatuh.. Jika Gaza Jatuh, dunia islam akan bergejolak. Jika Gaza Jatuh maka ekspansi barat ke asia terutama timur tengah akan semakin kuat. Disana merupakan sumber energi minyak dan nuklir yang ingin dikuasai barat untuk menguasai dunia.. Tidak boleh ada orang islam memiliki, semua harus diusir atau dijauhkan dari agamanya. Maka kita tidak heran, jika negeri arab ditengah krisis Gaza, lebih asik bermewah-mewahan, terutama raja-rajanya.

Untuk itulah kita harus mempertahankan Gaza, mendukung kemerdekaan penuh palestina, karena Gaza adalah benteng terakhir, tenpat yang Indah dengan laut yang menghadap ke barat dimana kita bisa menyaksikan Sunset yang indah, namun sayang keindahan itu sekarang, berselimut duka..

Media Israel mengutip sejumlah pakar memberitakan, boikot komunitas internasional terhadap produk komoditas dari area permukiman Yahudi di wilayah Palestina membawa kerugian ekonomi yang cukup besar.

Harian Al Hayat, Minggu (23/2), mengabarkan, Israel mengalami kerugian sedikitnya 8 miliar dollar AS tahun 2013 akibat boikot tersebut. Aksi boikot terbesar dilakukan negara-negara Eropa, disusul Amerika Serikat. Pada Januari tahun ini saja, Israel sudah merugi 150 juta dollar AS akibat aksi boikot itu.

Ekspor komoditas dari area permukiman Yahudi ke mancanegara menurun hingga 20 persen sepanjang tahun 2013. Uni Eropa adalah tujuan ekspor Israel terbesar, mencapai 32 persen dari total ekspor Israel, disusul AS. Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir.

Menurut aktivis pendukung boikot produk Israel itu, kampanye mereka sudah mencapai basis loyalis Israel, seperti Jerman, Belanda, dan AS. Sejumlah lembaga keuangan dan akademik di ketiga negara tersebut telah mengumumkan memboikot semua produk Israel yang dihasilkan dari area permukiman Yahudi di tanah Palestina.

Tiga perusahaan dari Eropa, pekan lalu, mundur dari tender pembangunan pelabuhan di Haifa dan Ashdod, Israel. Bank terbesar ketiga di Jerman, Deutsche Bank, beberapa hari lalu, menghentikan kontrak kerja sama dengan bank Israel, Hapoalim. Penghentian itu karena Bank Hapoalim diketahui punya cabang di area permukiman Yahudi.

Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa di Afrika Selatan sejak tahun lalu juga memboikot Israel. Mereka menyebut Israel sebagai negara apartheid, menyerupai rezim apartheid Afsel sebelum 1994.

Pemerintah Israel mulai gerah menghadapi boikot internasional terhadap produk Israel dari area permukiman Yahudi itu. Kabinet Israel, pekan lalu, memutuskan mengalokasikan dana 30 juta dollar AS untuk kampanye balasan, dipimpin Menteri Perekonomian Israel, melawan gerakan boikot itu.

Media massa Israel belakangan kerap menurunkan daftar perusahaan Eropa, AS, Kanada, Australia, dan Afrika Selatan yang memboikot produk Israel yang diproduksi di wilayah permukiman Yahudi. Beberapa perusahaan Israel akhirnya memindahkan produksi mereka ke dalam negara Israel untuk menghindari boikot itu. Di antara pabrik yang telah memindahkan operasinya adalah Barkan, produsen bahan bangunan dan alat perlengkapan rumah, yang sebelumnya berbasis di Tepi Barat.

Gerakan boikot internasional terhadap Israel yang menguat ini bermula dari inisiatif 170 organisasi non-pemerintah Palestina yang mendirikan gerakan boikot internasional terhadap Israel pada tahun 2005. Salah satu inisiatornya, Mustafa Barghouti, mengatakan, gerakan boikot internasional terhadap Israel yang dimulai hampir 10 tahun lalu telah membuahkan hasil signifikan di lapangan.

Saya sejak 5 tahun mulai secara serius memperdalam hakekat konflik Palestina-Israel. Sampai sekarang, saya aktif membaca dan menerjemahkan berita dari situs-situs berita dari pihak Palestina seperti aqsatv.com , alqassam.ps , atau hamasinfo.com. Lebih jauh lagi, saya mempelajari bahasa Ibrani dasar, dan juga membaca berita-berita dari pihak Israel seperti Haaretz, ynet, dan Maarev. Termasuk media lainnya seperti france24, AFP, Russia Today, dan Aljazeera untuk memperluas referensi.

Oke, sekarang kita mulai bahasannya. Jadi ceritanya, saat ini Gaza sedang diserang oleh Israel, dan sebaliknya, Al Qassam balik menyerang Israel. Kita lihat di berita-berita, banyak sekali negara-negara yang menentang serangan Israel, banyak demonstrasi yang menentang Israel, dan semua mengutuk Israel.

Hamas, anda tahu kan Hamas?

Hamas telah dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Israel (pastinya), Kanada, Uni Eropa, Yordania, Mesir, dan Jepang.

Sisanya, kebanyakan negara tidak mengambil sikap atas Hamas.

Anda tahu kan Israel sedang menyerang Gaza dengan pesawat tempurnya? Ratusan tewas dan lainnya luka-luka.

Namun anda juga harus tahu, Hamas lewat operasi Brigade Al Qassam-nya, juga menyerang Israel. Puluhan korban dari pihak Israel luka-luka akibat serangan roket Al Qassam.

Pembaca yang baik hati, coba ingat-ingat, apakah ini pertama kalinya Gaza diserang? Dan sebaliknya, apakah ini pertama kalinya Al Qassam menyerang Israel.

Tidak.

Pertempuran dan adu kekuatan antara Israel dan Hamas sebagaimana kita ketahui, sudah berlangsung lama. Hamas didirikan dan diinisiasi memang semata-mata untuk mengusir Israel. Sejak didirikannya, Hamas bertekad akan mengusir Israel dengan mandate dari rakyat Palestina yang mendukungnya. Sampai sekarang.

Tapi, ternyata eh ternyata, ada suara dari Yang Terhormat Opa Jappy, seorang Kompasioner yang menuliskan perspektif lain dalam memandang konflik antara Hamas dengan Israel.

Terima kasih kepada Opa Jappy, anda begitu peduli terhadap Palestina. Semoga kita semua bisa mewujudkan kemerdekaan Palestina suatu saat nanti, bersama-sama.

Dua artikel anda:

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/07/11/hamas-israel-banyak-orang-indonesia-kembali-jadi-bodoh-673280.html

dan

http://luar-negeri.kompasiana.com/2014/07/10/sama-sama-tak-menahan-diri-dan-brutal-hamas-menyerang-israel-membalas-673149.html

keduanya mencoba mengungkapkan bahwa Hamas itu sama kejamnya sama Israel dan kita juga patut melihat Israel secara proporsional. Kelihatannya anda terganggu dengan sikap orang-orang yang anda sebut 'Kaum Pecinta Hamas' yang mengungkit-ungkit korban besar di pihak Palestina namun tak mengungkit sama sekali korban dari pihak Israel.

Nampaknya, gambar ini mewakili pandangan anda terkait konflik yang terjadi di Gaza. Bagaimana?

Sumber: Hamas dituduh menggunakan rakyat sipil sebagai perisai, benarkah?

Baiklah. Ada baiknya saya tuliskan poin-poin yang saya simpulkan dari dua artikel anda diatas:

1.Hamas dan Israel sama-sama brutal.

2.Hamas menggunakan warga sipil untuk menjadi tameng hidup.

3.Hamas notabene adalah anak asuhnya Syria dan Iran.

4.Konflik Palestina-Israel bukan konflik keseluruhan antara Palestina dan Israel.

5.Menempatkan Israel dan Palestina sebagai dua negara yang sama-sama berdaulat adalah solusi yang ditawarkan dunia internasional.

6.Sikap Hamas yang tidak mengakui Israel adalah sikap absurd dan tak masuk akal sehat.

7.Solusi terbaik adalah Palestina dan Israel hidup sejajar dan terhormat, kita tidak patut membela salah satu pihak.

Langsung aja deh. Kita kupas satu-satu poin yang anda sampaikan.

1.Sama-sama brutal. Berarti tingkat kebrutalannya sama parahnya, sama kejamnya, sama terornya. Benarkah? Mending kita bicara data deh. Lihat datanya yang sekarang aja ya, biar relevan.

PALESTINA

Korban tewas: 108

Korban luka-luka: 785

Bangunan hancur: 200

Jumlah roket Al Qassam yang diluncurkan: 600 buah

ISRAEL

Korban tewas: 0

Korban luka-luka: kurang dari 30

Bangunan hancur: kurang dari 20

Total berat peledak yang dijatuhkan Israel: 600 ton lebih

Jumlah total serangan Israel ke Gaza: 860 kali

Coba perhatikan, ENAM RATUS TON.

Kalo jadi beras, bisa bikin hajatan berapa bulan ya?

Maka, poin pertama saudara Opa Jappy bahwa Hamas sama saja brutalnya seperti Israel, itu SALAH.

Dan ayolah, sebaiknya jangan menutup mata bahwa setiap kali ada konflik Palestina dan Israel, selalu saja yang terjadi adalah: korban Palestina lebih banyak dari Israel, dan senjata Israel lebih canggih dan lengkap dari yang dimiliki Palestina, apalagi kalau melihat infrasutruktur Palestina, wah udah pada babak belur sejak dulu tuh. Jadi salah besar jika dibilang Hamas dan Israel sama brutalnya.

Maka, ingat: Israel LEBIH KEJAM DAN BRUTAL dari Hamas. Itu kenyataan yang jelas, dan dapat dilihat di zaman informasi serba terbuka saat ini. Itu catatan poin pertama

2.Anda menyimpulkan bahwa Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup. Perisai manusia. Ini adalah hal yang sama diyakini oleh Israel juga, bahwa Hamas memakai perisai manusia. Apa buktinya? Kalo dilihat dari artikel anda, ada beberapa bukti, diantaranya:

a.Hamas menembakkan roket dari kawasan sipil padat penduduk,

b.Rakyat Palestina berbondong-bondong keluar dari rumah mereka untuk mencegah pesawat tempur Israel menembakkan rudal, dan hal ini diminta Hamas di wawancara yang terdapat di artikel anda,

Dari dua bukti yang anda perlihatkan di artikel anda, anehnya, tidak ada bukti bahwa Hamas menggunakan perisai manusia.

Sayang sekali, itu hanyalah kesimpulan yang ceroboh. Hamas menembakkan roket dari kawasan padat penduduk, itu benar. Tapi jika disipulkan kalau tujuannya supaya warga disekitarnya menjadi tameng, itu SALAH.

Setelah peluncuran roket, pastinya tim peluncur akan segera melarikan diri. Di saat pengintaian Israel mengetahui asal roket tersebut berada di kawasan sipil, sudah tidak ada lagi tim peluncuran roket itu. Maka apa gunanya Israel membom kawasan sipil yang tak ada terorisnya itu?

Sebenarnya inilah paradoksnya. Di satu sisi kita menganggap Israel sebenarnya menyerang balik serangan roket yang ditembakkan ke Israel. Padahal tidak seperti itu, silahkan baca media Israel sendiri dan pernyataan resmi Israel. Apa sih kebijakan Israel saat ini? Bukan untuk menghancurkan tim peluncur roketnya, bukan! Itu sangat tidak strategis secara militer. Kebijakan Israel saat ini adalah menghancurkan persediaan roket-roket yang ada di Gaza, dengan menghancurkan rumah atau terowongan tempat penyimpanannya.

Naaah,,,, disinilah ada tuduhan bahwa Hamas menyimpan roket mereka di ruah-rumah penduduk sipil. Tapi lagi-lagi, benarkah tuduhan itu? Dan lagi-lagi ternyata saudara-saudara.tuduhan itu juga SALAH. Roket Al Qassam dirakit dan disimpan di rumah para personel Al Qassam, bukan di rumah warga yang sempit dan banyak orang. Aduh, lagian engga nyari tahu ke sumber Palestinanya sih.tuduhannya akhirnya salah, aduh..

Lagipula, sangat biadab dan gegabah hanya semata-mata untuk menghancurkan persediaan roket Al Qassam, malah menyerang rumah warga yang dicurigai. Padahal kenyataannya, semakin hari makin banyak warga yang tewas, sipil lho, tapi roket-roket Al Qassam itu tidak ada hentinya menyerang Israel. Tidak efektif bukan? Di dunia ini, jika sebuah kebijakan militer tidak efektif, itu namanya tentara PAYAH. Akibatnya Israel dicap menjadi pembantai rakyat sipil, karena tidak efektifnya kebijakan militer Israel. Sungguh parah.

Jadi hanya ada dua kemungkinan:

Antara Israel memang haus darah rakyat Palestina dan ingin membantai habis rakyatnya,

atau,

Militer Israel tidak strategis, tidak efektif, dan payah.

Kemungkinan kedua bagi saya TIDAK MUNGKIN, duh, lihat saja persenjataannya yang canggih dan diguyur dana dari banyak negara itu. Kok masih saja payah? Kemungkinan yang masuk akal ya kemungkinan pertama, yaitu memang Israel HAUS DARAH.

Oiya, itu yang masalah rakyat keluar rumah untuk mencegah serangan Israel. Apa yang dikatakan jubir Hamas Sami Abu Zuhri terkait itu? Saya salin disini:

Hal ini mengokohkan sifat kaum pejuang jihad yang mulia, yang mempertahankan hak-hak dan rumah-rumah mereka bertelanjang dada dan dengan darah mereka. Kebijakan penduduk menghadapi pesawat-pesawat tempur Israel dengan bertelanjang dada untuk melindungi rumah-rumah mereka terbukti tepatguna melawan pendudukan. Lebih jauh lagi, kebijakan ini mencerminkan sifat bangsa kita yang berani dan penuh tekad. Kami, Hamas, menyerukan kepada rakyat kami untuk menjalankan kebijakan ini untuk melindungi rumah-rumah Palestina.

Wah, jadi ini yang anda anggap bahwa Hamas meminta warga sipil untuk menjadi tameng hidup/perisai manusia demi melindungi Hamas?

Sayang sekali, lagi-lagi anda terburu-buru menyipulkan. Saya rasa kesimpulan yang lebih tepat adalah: Warga keluar rumah tanpa disuruh siapapun, termasuk Hamas, lalu Hamas mendukung sikap mereka yang melindungi rumahnya.

Catat: MELINDUNGI RUMAHNYA. Bukan menjadi perisai hidup bagi tentara Hamas. Tolong dong anda perhatikan, warga itu keluar buat melindungi anggota Hamas, atau melindungi rumahnya supaya tidak diserang?

Sampai sekarang, keyakinan anda bahwa Hamas memakai perisai manusia, SALAH dan TIDAK TERBUKTI.

3.Hamas anak asuh Syria dan Iran. Kalo ini saya ga habis pikir. Darimana kesimpulan ini? Setahu saya, Hamas merupakan gerakan yang mengadopsi pemikiran Ikhwanul Muslimin yang sunni, dan mereka sangat mengagumi peran Mesir saat perang Yom Kippur. Sebenarnya secara ideology dan emosional, Hamas lebih dekat ke Mesir. Tapi Syria, Iran? Nah lho.. Kenapa ga Lebanon sekalian? Kan Hamas kerjasama dengan Hizbullah? Betul, Hamas sejak lama menjalin hubungan mesra dengan Iran, Syria, dan Hizbullah di Lebanon. Tapi itu ga serta-merta membuat Hamas menjadi anak asuh mereka kok. Kerjasama ke siapapun boleh kan?

4.Saya agak setuju dengan poin ini. Memng Israel hanya menargetkan Hamas sebagai sasarannya. Dan memang lebih tepat bila dikatakan perang ini adalah antara Hamas dan Israel. Tapi, ada tapinya Poin ini dibumbui pernyataan anda seperti: bagi mereka Hamas mewakili semua orang Palestina, dan Hamas selalu benar dan tanpa salah. Sebenarnya anda jangan alergi jika ada yang menganggap Hamas sebagai representasi bangsa Palestina. Apa salahnya? Hamas mayoritas di Palestina kok, dan saat ini secara politis merupakan kekuatan politik terbesar di Palestina, walaupun tidak menduduki banyak posisi di semua sektor. Namun sejak rekonsiliasi dengan Fatah, Hamas menjadi faksi terbesar dengan banyaknya menteri Palestina yang berasal dari faksi Hamas, ditambah otoritas Gaza yang dikuasai Hamas. Jadi jika ada sekumpulan masyarakat yang menganggap Hamas sebagai representasi bangsa Palestina (seperti PKS, FUI, FUUI, MIUMI, dan yang tergabung dalam aksi di HI kemarin), itu ga ada masalah kok.

Maka, jika Hamas berkonflik dengan Israel, anda seharusnya paham bahwa konflik tersebut melibatkan sebuah kelompok masyarakat terbesar di Palestina. Sehingga, konflik Hamas-Israel tidak bisa dianggap bukan bagian dari konflik Palestina juga.

5, 6, 7. Wah, ini bahasannya panjang. Tapi singkatnya begini: UUD 1945 menghendaki ENYAHNYA segala penjajahan atas segala bangsa. Sesuai konstitusi Indonesia, Israel WAJIB ENYAH dari bumi Palestina, karena merupakan bentuk penjajahan yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Jika Indonesia sesuai konsekuensi konstitusionalnya tidak mengakui Israel, dan selamanya tidak akan mengakui Israel, maka apa pantas two state solution dianggap merupakan solusi internasional? Setidaknya, konstitusi kita sudah jelas sikapnya.

Dan uniknya, sikap Hamas dan Indonesia ternyata sama! Indonesia dengan petunjuk konstitusinya yang berkonsekuensi selamanya tidak akan mengakui Israel, sejalan dan senada dengan piagam deklarasi Hamas yang juga selamanya tidak akan mengakui Israel. Slogan Hamas yang akhir-akhir ini populer: Lan natarif bi Israil, Selamanya kami tak akan pernah mengakui Israel, bukankah sejalan dengan konstitusi kita?

SANGAT TIDAK PANTAS seorang warga Indonesia tidak menghormati UUD 1945 dengan mengatakan bahwa solusi Palestina-Israel adalah solusi dua negara hidup berdampingan.

Dua artikel anda cukup menarik, mencoba untuk menyeimbangkan perspektif pembaca dalam memahami konflik Palestina-Israel Tapi cara anda sangat salah, menjatuhkan satu pihak supaya terlihat sama-sama imbang. Sungguh bukan itu caranya. Cukuplah anda pahami konflik Palestina dengan pendalaman bertahun-tahun, dari berbagai sumber, termasuk sumber Palestina. Buka mata dan telinga anda lebar-lebar kepada kedua pihak. Bukan menutup mata dan telinga anda dari satu pihak. Bukan keseimbangan perspektif yang terjadi, tapi sikap yang paradoks disana-sini.

Saudara Opa Jappy, saya akui, saya termasuk golongan yang anda sebut Kaum Pecinta Hamas, dan saya memohon anda maafkan saya jika ada kesalahan kata atau ungkapan yang tak berkenan. Peace, salaam, shalom. Terima kasih, syukran, todah.

Selama berabad-abad yang lampau tidak ada konflik tersebut. Hingga abad ke-19 tanah Palestina dihuni oleh populasi dengan ragam budaya - sekitar 86 persen Muslim, 10 persen Kristen, dan 4 persen Yahudi - hidup dalam damai. Berikut ini adalah sejarah singkat konflik antara Palestina dan Israel agar kita lebih memahami dan peduli dengan apa yang terjadi, tidak hanya ber-koar-koarmencaci-maki Yahudi.

Zionisme (Awal 1900-an)

Pada akhir 1800-an sebuah kelompok di Eropa memutuskan untuk menjajah negeri ini. Mereka dikenal sebagai Zionis (Ibrani: , Tsiyonut), mereka merupakan minoritas ekstremis dari populasi Yahudi. Tujuan mereka adalah untuk menciptakan sebuah Tanah Air Israil, yaitu sebuah Tanah Yang Dijanjikan dalam kitab Taurat mereka.

Mereka menganggap bahwa tanah yang dijanjikan itu ada di Gunung Zion, atau bukit Sion (dari Bahasa Ibrani: , Tziyyon, Bahasa Arab: "ahyn") yaitu bukit di mana kota Yerusalem berdiri.Semula kelompok Zionis ingin mendirikan sebuah negara Yahudi di Afrika kemudian berubah di tanah Palestina yang kala itu dikuasai Kekaisaran Ottoman (Khalifah Ustmaniah) Turki.

Pada awalnya imigrasi ini sama sekali tidak bermasalah. Namun, dengan semakin banyaknya Zionis yang berimigrasi ke Palestina - banyak pula ungkapan keinginan mengambil alih wilayah untuk dijadikan negara Yahudi - penduduk pribumi pun menjadi semakin khawatir. Akhirnya, pertempuran pecah, dengan meningkatnyagelombangkekerasan. Naiknya Hitler ke tampuk kekuasaan, berkombinasi dengan kegiatan Zionis untuk menyabot upaya untuk menempatkan pengungsi Yahudi di negara-negara barat, menyebabkan meningkatnya imigrasi Yahudi ke Palestina, dan konflik pun semakin berkembang.

Rencana Pembagian Wilayah Palestina oleh PBB (1947)

Akhirnya, pada tahun 1947 PBB memutuskan untuk campur tangan. Namun, bukan berpegang pada prinsip "penentuan nasib sendiri bangsa," di mana rakyat sendiri menciptakan negara mereka sendiri dan sistem pemerintahan, PBB memilih untuk kembali ke strategi abad pertengahan dimana kekuatan luar membagi atas tanah orang lain.

Di bawah tekanan Zionis, PBB merekomendasikan 55% wilayah Palestina dibagikan kepada negara Israel. Padahal bangsa Yahudi hanya mewakili sekitar 30% dari total populasi, dan memiliki tanah di bawah 7%.

Sumber: passia.org

Perang 1947 - 1949

Saat itu secara luas dilaporkan bahwa perang dilakukan oleh lima tentara Arab, namun yang kurang diketahui adalah kenyataan bahwa seluruhpasukanperang Zionis mengalahkan jumlah gabungan pejuang Arab dan Palestina - seringkali dengan jumlah dua hingga tiga kali lipat lebih banyak. Selain itu, tentara Arab tidak menyerang Israel - hampir semua adalah pertempuran mempertahankan tanah yang telah menjadi negara Palestina.

Akhirnya, adalah penting untuk dicatat bahwa pasukan Arab memasuki konflik hanya setelah pasukan Zionis melakukan 16pembantaian, termasuk pembantaian mengerikan terhadap lebih dari 100 laki-laki, perempuan, dan anak-anak di desa Deir Yassin. Perdana Menteri Israel berikutnya - Menachem Begin, kepala salah satu kelompok teroris Yahudi, menggambarkan pembantaian ini sebagai "sesuatu yang indah," dan menyatakan: "Sebagaimana di Deir Yassin, juga dimanapun, kami akan menyerang dan menghantam musuh. Tuhan, Tuhan, Engkau telah memilih kami untuk melakukan penaklukan." Pasukan Zionis melakukan33pembantaian sekaligus.

Pada akhir perang, Israel telah menaklukkan 78 persen wilayah Palestina, tiga-perempat juta warga Palestina dibuat mengungsi, lebih dari 500 kota dan desa telah dilenyapkan, dan peta baru disusun, di mana setiap kota, sungai dan bukit diberi nama baru, nama Ibrani, hingga semua sisa-sisa budaya Palestina dihapus. Selama beberapa dekade Israel menyangkal keberadaan orang Palestina, mantan Perdana Menteri Israel Golda Meir suatu ketika mengatakan, "Tidak ada itu yang namanya Palestina."

Perang 1967 dan Diserangnya Kapal USS Liberty

Pada tahun 1967, Israel masih berusaha menaklukkan wilayah yang lebih luas. Setelah Perang Enam Hari dimana pasukan Israel meluncurkan serangan kejutan yang sangat sukses di Mesir, Israel menduduki 22% jatah terakhir Palestina yang telah lolos dalam 1948 yaitu Tepi Barat dan Jalur Gaza. Menurut hukum internasional memperoleh wilayah dengan perang tidak dapat dibenarkan. Wilayah tersebut telah diduduki dan bukan milik Israel. Wilayah itu merupakan bagian wilayah yang diduduki Mesir (sejak dikembalikan) dan Suriah (yang tetap berada di bawah pendudukan).

Selama Perang Enam Hari tersebut, Israel juga menyerang sebuah kapal Angkatan Laut AS, USS Liberty, membunuh dan melukai lebih dari 200 prajurit Amerika Serikat. Presiden Lyndon Johnson menarik kembali penerbangan penyelamatan, mengatakan bahwa dia tidak ingin "mempermalukan sekutu."

Pada tahun 2004 sebuah komisi tingkat tinggi yang diketuai oleh Laksamana Thomas Moorer, mantan Ketua Gabungan Kepala Staf, menemukan bahwa serangan ini merupakan "tindakan perang terhadap Amerika Serikat." Namun hanya sedikit media yang memberitakannya.

Konflik Saat Ini

Ada dua isu utama inti dari terus berlanjutnya konflik ini. Pertama, ada efek destabilisasi yang tidak bisa dihindari untuk mempertahankan keberadaan sebuah negara suatu etnis, terutama ketika sebagian besar bukan penduduk asli. Populasi yang sekarang disebut Israel awalnya 96 persen Muslim dan Kristen, namun, para pengungsi dilarang kembali ke rumah mereka di negara yang diakui sepihak sebagai negara Yahudi (dan orang-orang di Israel yang mengalami diskriminasi sistematis)..

Kedua, pendudukan militer Israel dan penyitaan tanah pribadi di Tepi Barat, dan kontrol atas Gaza, sangat menindas, menyebabkan Palestina memiliki kendali minimal atas kehidupan mereka. Lebih dari 10.000 orang Palestina, wanita, dan anak-anak ditahan di penjara-penjara Israel. Jarang dari mereka melalui pengadilan yang sah, dan lebih sering mendapatkan penyiksaan serta pelecehan fisik. Perbatasan Palestina (yang bahkan di bagian dalam) yang dikendalikan oleh pasukan Israel. Secara berkala pria, wanita, dan anak-anak dicari dan dilucuti. Laki-laki dipukuli, tenaga kerjaperempuandicegah mencapairumah sakit (seringkali berujung kematian), makanan dan obat-obatan diblokir memasuki Jalur Gaza, ini semua semakin meningkatkan krisis kemanusiaan. Pasukan Israelhampir setiap harimenyerang, melukai, menculik, dan kadang-kadang membunuh penduduk.

Menurut perjanjian perdamaian Oslo tahun 1993, wilayah ini seharusnya menjadi sebuah negara Palestina yang final. Namun, setelah bertahun-tahun Israel terus menyita tanah dan kondisi terus memburuk, penduduk Palestina memberontak.

Keterlibatan Amerika Serikat

Berkatlobikhusus tingkat tinggi, pembayar pajak AS memberikan Israel rata-rata $ 8 juta per hari, dan sejak ituAStelah memberikan dana ke Israel melebihi kepada negara manapun. Semakin banyaknya orang Amerika belajar tentang bagaimana Israel menggunakan uang pajak mereka, banyak yang menyerukan untuk mengakhiri pengeluaran ini.

Tulisan ini sendiri lebih banyak diterjemahkan dari situs webifamericansknew.orgyang dibuat oleh LSM Amerika Serikat. Beberapa catatan saya ambil dari en.wikipedia.org.

Saya, dan mungkin juga anda, selalu bersedih, bahkan menitikkan air mata ketika menyaksikan penindasan Israel terhadap rakyat Palestina. Bahkan hati saya berdebar, marah, saat menuliskan artikel ini. Mungkin akibatnya, muncullah perasaan benci terhadap kaum Yahudi, sebutan untuk etnis dan penganut agama bangsa Israel. Padahal banyak dari kaum Yahudi, baik di dalam maupun di luar Israel, juga membenci penindasan Israel terhadap Palestina. Tidak adil rasanya jika kita menyamaratakan semua orang Yahudi.

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Al Maa'idah [5]: 8

Selain berdoa, saya sendiri belum tahu harus berbuat apa dengan Palestina. Inilah kegalauan saya.

Tapi yang lebih jelas, banyak yang harus diperjuangkan di negeri Indonesia ini sendiri. Bertaqwa, berakhlaq yang baik dan menjadi pemenang, hingga Indonesia menjadi khairu ummah.Sebagaimana masyarakat Madinah zaman Nabi SAW, semua beriman dan beramal sholih, saling mengasihi, patuh pemimpin, berprasangka baik, dan tidak ada lagi yang mau mengambil zakat.Mulai dari diri saya sendiri.

Yang saya tahu, begitulah ajaran Rasulullah SAW. Wallahu 'alam bis sawwab.

Nambahin bang1.Salah satu cikal bakal berdirinya Negara israel adalah adanya Deklarasi Balfour. Kalau ga salah ceritanya tahun 1917 Mentri luar negeri Inggris, Arthur J Balfour ngasih surat dukungan ke Lord Rothschild, pemimpin komunitas Yahudi inggris. Tapi yang perlu dicatat, Deklarasi Balfour itu "cuma surat pribadi" dan bisa di bilang ga punya kekuatan hukum apa2.2.Palestina dulu masuknya wilayah kekuasaan Ottoman (Turki), tapi berhubung mereka kalah pada PD I makanya beberapa wilayah mereka dijadikan semacam "rampasan perang" oleh Negara2 Sekutu, dan Inggris kebagian jatah mengurus wilayah Palestina. Berhubung gerakan Zionis meminta Inggris untuk menyerahkan daerah itu pada mereka dgn alasan bahwa secara tradisional daerah ini adalah tempat asal Yahudi dan "tanah yang dijanjikan Tuhan untuk mereka" makanya di berikanlah mandat kepada kepada Yahudi untuk membuat sebuah tanah Air di sana. hal ini berbeda dengan penduduk Palestina sendiri yang memang sedari awal sebelum PD pun sudah bermukim kawasan tersebut.3.Pasca PD II negara2 Sekutu (terutama Inggris, USA & US) mendukung penuh pendirian negara Israel dengan alasan "kasihan" kepada bangsa Yahudi yang terlunta2 tidak memiliki tanah air dan yang paling penting karena alasan isu holocaust yang dilakukan NAZI kepada bangsa Yahudi. Tapi yang perlu dicatat juga kasus Holocaust sampai sekarang masih dipertanyakan kebenarannya dan sampai sekarang menimbulkan perdebatan panjang yang gak habis2. Apakah holocaust ini memang benar terjadi ataukah cuma kebohongan karena ingin memuluskan pendirian negara israel?Kesimpulannya sih sedari awal pendirian Negara Israel ini memang tidak sesuai dengan hukum tertulis yang berlaku (cacat hukum). Tapi berhubung yang mendukung berdirinya negara ini adalah negara2 adidaya yang notabene bisa mengubah hukum2 sekehendak hati mereka, jadi mau bagaimana lagi, CMIIW. :)Wallahu 'alam bis sawwab.

Alasan zionis menyerah:

Zionis Israel telah mengibarkan bendera putih. Negara Yahudi itu akhirnya menyepakati gencatan senjata jangka panjang dengan menyetujui syarat-syarat yang diajukan Hamas. Diantaranya adalah mencabut blokade atas Gaza.

Mengapa Zionis akhirnya menyerah? Berikut 3 catatan penting di balik menyerahnya Zionis Israel seperti dirilis sahabatalaqsha.com:

RAKYAT YAHUDI ZIONIS SEMAKIN MERASA GAGAL DAN KETAKUTAN

Senin (25/8), Netanyahu dan kabinetnya rapat lagi untuk membicarakan gencatan karena mereka sudah terpaksa. Berbagai kerusakan besar sudah terjadi akibat roket-roket Hamas, termasuk tewasnya seorang bocah bernama Daniel Tregerman 4 tahun. Bocah suci ini tinggal di Nahal Oz di pinggiran perbatasan Gaza yang paling sering dihujani roket. Dalam sehari hujan roket Mujahidin ke berbagai kota, bahkan yang jauh seperti Haifa, merusak banyak sekali aktivitas sosial dan ekonomi warga Yahudi.

Dukungan terhadap perang terhadap Gaza ini sudah merosot dari 82 persen di awal agresi selama 51 hari ini, turun jadi 38 persen. Netanyahu semakin tidak populer. Kenapa?

Karena rakyatnya menyadari, kalau sekedar membunuh dan membunuh tidak berhasil menghentikan Mujahidin. Sudah jelas, pembantaian demi pembantaian tidak berhasil mematahkan kokohnya persatuan rakyat dan kepemimpinan Hamas.

Netanyahu kebingungan hendak berbuat apa terus saja memerintahkan pembantaian. Bukan perang seperti ini yang diinginkan rakyatnya: Mereka ingin perang yang langsung mematikan Hamas dan menaklukkan Gaza sehingga kembali di bawah penjajahan mereka. Ini gagal total. Rakyat Yahudi Zionis menyadari, janji Netanyahu akan mengembalikan quiet and security sudah gagal perang 7 minggu membuat mereka terus menerus tak aman, dan mereka sadar meneruskan perang tidak akan mengembalikan quiet and security itu.

MUJAHIDIN TERNYATA MAMPU BERTAHAN LAMA DAN BAHKAN BERTAMBAH KUAT

Sudah 7 minggu, Al-Qassam dan para Mujahidin Perlawanan lainnya masih mampu terus berperang dan bahkan sudah mulai mengadakan serangan bersama. Hari ini (26/8), misalnya, Al-Qassam melancarkan roket bersama dengan Detasemen Al-Quds.

Semakin lama, derajat kerusakan yang dilancarkan oleh Al-Qassam semakin serius dibandingkan di hari-hari pertama perang Ashful Makul ketika satu roket yang mengenai rumah seorang Yahudi mungkin hanya sekedar memecahkan jendela.

Dalam beberapa hari terakhir ini, foto-foto kerusakan lebih serius sperti mobil dan rumah yang hancur sudah mulai bermunculan sehingga orang yang mengamati akan tahu: kualitas persenjataan yang dipakai oleh Qassam semakin powerful.

Bukan tak mungkin ini adalah taktik perang Mujahidin: yang ditembakkan di awal-awal perang adalah yang hanya akan bikin Israel kelabakan dan panik gunakan rudal-rudal intersepsi Iron Dome yang sangat mahal sampai akhirnya Israel mulai kehabisan persenjataan.

Begitu kelihatan mulai kewalahan, barulah Mujahidin gunakan roket-roket yang jauh lebih perkasa sehingga sampai ke Tel Aviv dan Haifa dan sebabkan kerusakan serius.

Hamas beberapa tahun lalu dianggap sekedar sekelompok teroris amatir dengan roket dari pipa paralon. Tapi di awal perang Qassam langsung memberikan kejutan demi kejutan bukan saja berupa persenjataan baru tapi juga berbagai taktik militer yang tak pernah diduga sama sekali oleh Zionis termasuk mengimkan pasukan ke belakang garis musuh dan membunuh sekian banyak tentara.

Jangan lupa: sampai sekarang masih ada serdadu zionis bernama Shaul Oron yang ditangkap dan berada dalam tawanan Al-Qassam. Rahasia Total.

ISRAEL KINI SERBA TERJEPIT DAN TAK PUNYA ALTERNATIF SELAIN GENCATAN SENJATA

Posisi Israel saat ini serba terjepit: Mau lakukan serangan udara terus berarti habiskan persenjataan mereka sementara kiriman baru dari AS belum datang. Mau terus menangkis roket Mujahidin juga habiskan arsenal mereka.

Mau lakukan lagi serangan darat sama saja dengan bunuh diri karena hampir 100 persen dari seluruh serdadu Zionis yang mati itu benar-benar mati saat perang darat lawan Mujahidin. Jumlah serdadu mati yang mereka akui sendiri ada lebih dari 300 orang. Jumlah yang disiarkan Kantor Berita Syahab hampir 500 orang. Seratus diantaranya bunuh diri.

Al-Qassam berhasil pula membuat Zionis Israel mati tagak (mati berdiri, kata orang Minang). Persenjataan senilai miliaran dolar sudah mereka habiskan sampai harus mengemis-ngemis minta dikirimi arsenal baru dari US. Ekonomi hancur berantakan: sejumlah penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Ben Gurion harus dibatalkan. Pariwisata langsung layu. Banyak orang Yahudi memilih segera liburan meninggalkan Israel yang selama ini dijual dan dipromosikan sebagai tempat hijrah orang Yahudi dari seluruh dunia.

Dalam sejarahnya, belum pernah Zionis Israel kalah setelak ini. Tidak ada satu orang pun Yahudi di tanah Palestina yang mereka jajah itu percaya bahwa mereka dalam keadaan aman. Semua orang Yahudi di tanah jajahan mereka sadar, mereka dalam keadaan bahaya dan sewaktu-waktu dapat menjadi mangsa roket Mujahidin. Mujahidin Hamas berhasil menjadikan warga Yahudi sekarang ini merasa stress ketakutan di rumah dan tanah yang mereka rampok sendiri sejak 1948.

Pilihan mereka hanyalah menghentikan blokade atas Gaza dan pada waktunya menghentikan penjajahan atas Palestina (yang sekarang belum kelihatan tapi sudah nampak tunas-tunasnya karena pergolakan rakyat Palestina di Occupied Territory sudah makin subur).

Pada Selasa (26/8), Dr Musa Abu Marzuq dan kawan-kawan kembali ke meja perundingan dan Allah izinkan berhasil mendesakkan formulasi gencatan senjata yang disebutkan di atas.

Kalau ada anggapan, gencatan senjata kali ini karena Netanyahu didesak sana-sini termasuk AS, maka kita bisa mengatakan: Gencatan ini adalah kemenangan dari Allah bagi para Mujahidin yang berhasil memaksa israel mencari gencatan senjata.

Kabar baik yang paling benar hanya dari Allah:

Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (terjemah Kalimat Allah dalam surat Aali Imran ayat 126)

Maha Benar Allah atas Segala Kalimat-Nya. [Sahabat Al-Aqsha]

INI DIA SEJARAH BERDIRINYA ISRAEL

JUNE 5, 2014 KNRPMEDIA LEAVE A COMMENT

Israel sudah berdiri di Palestina selama kurang lebih 60 tahun. Jumlah yang sangat lama. Mereka menjajah Palestina dan hanya menyisakan Gaza saja yang belum futuh mereka taklukan. Di Gaza, ada sebuah tembok besar yang tak pernah berhasil diruntuhkan oleh Israel: Hamas. Bagaimanakah Israel berdiri?

Gerakan antisemit di seluruh dunia melahirkan reaksi balik berupa gerakan Zionisme sedunia, yang digagas oleh Dr. Theodore Herzl (1896), seorang Yahudi Hongaria di Paris. Menurut Herzl, satu-satunya obat mujarab untuk menanggulangi antisemitisme adalah adalah dengan menciptakan suatu tanah air bagi bangsa Yahudi.

Melalui pamfletnya yang berjudul Der Yuden Staat, Herzl mulai mempropagandakan cita-citanya tersebut. Awalnya Herzl belum menegaskan di mana letak tanah air bangsa Yahudi akan dibangun. Mula-mula disebut Argentina atau Palestina. Tetapi dalam kongres kaum Zionis pertama di Basel, Swiss tahun 1897, mereka menetapkan Palestina sebagai pilihannya.

Alasan pemilihan Palestina adalah latar belakang historis untuk mengembalikan Haikal Sulaiman yang merupakan lambang puncak kejayaan Kerajaan Yahudi di tanah Palestina (sekitar 975 935 SM). Maka, sejak 1930 eksodus Yahudi dari Eropa ke Palestina meningkat tajam, terutama pada Era Nazi Jerman (Perang Dunia II).Berdirinya Israel tidak lepas dari keruntuhan khilafah. Khalifah Turki Utsmani Sultan Abdul Hamid sebagai penghalang terbesar diturunkan sebagai Khalifah oleh gerakan Turki Muda.

Waktu itu, tahun 1909, Sultan Abdul Hamid mengeluarkan pernyataan keras kepada Yahudi: Seandainya kalian membayar dengan seluruh isi bumi ini, aku tidak akan menerima tawaran itu. Tiga puluh tahun lebih aku mengabdi kepada kaum Muslimin dan kepada Islam itu sendiri. Aku tidak akan mencoreng lembaran sejarah Islam yang telah dirintis oleh nenek moyangku, para Sultan dan Khalifah Uthmaniyah. Sekali lagi aku tidak akan menerima tawaran kalian! Tidak heran kalau kemudian Yahudi berkon