Pakan Lele Organik Posted in Tips Budidaya on 26 Oktober 2011 Salah satu ekstra feeding yang kami gunakan sebagai pakan ikan lele yaitu Maggot . Maggot yang kami gunakan berasal dari larva lalat Black Soldier sehingga lebih besar. Maggot ini sekarang sedang mulai dikembangkan oleh pembudidaya lele, ayam, bebek karena mengandung protein yang tinggi. Selain itu mudah dalam pembudidayaannya. Sehingga bisa menghemat pakan dan meningkatkan kadar protein pada pakan. Maggot yang kami berikan berasal dari pakan yang kami buat sendiri yang telah difermentasikan hingga 1 bulan. Sehingga kami tidak secara sengaja membudidayakan maggot. Mahluk ini muncul dengan sendirinya di pakan yang kami buat di dalam kontainer.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pakan Lele OrganikPosted in Tips Budidaya on 26 Oktober 2011
Salah satu ekstra feeding yang kami gunakan
sebagai pakan ikan lele yaitu Maggot.
Maggot yang kami gunakan berasal dari
larva lalat Black Soldier sehingga lebih besar.
Maggot ini sekarang sedang mulai dikembangkan
oleh pembudidaya lele,
ayam, bebek karena mengandung protein yang tinggi.
Rasa syukur kita panjatkan ke hadhirat Allah SWT, karena berkat bimbingan danlindungan-Nya maka penulisan brosur ini dapat diselesaikan. Brosur ini memuat informasiteknis tentang penyediaan pakan alami untuk benih ikan air tawar, baik ikan hias maupunikan konsumsi.Brosur ini disusun berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh IP2TP Jakartabersama petani di wilayah Ciganjur dan Srengseng Sawah Jakarta Selatan, sertapenelitian pendahuluan di laboratorium Instalasi Penelitian Perikanan Air Tawar(Inlitkanwar) Depok.Kami menyadari tulisan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu saran perbaikan daripembaca sangat kami harapkan.Semoga brosur ini bermanfaat bagi para petani dan masyarakat penggemar ikanpada umumnya.
DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiDAFTAR TABELI. PENDAHULUAN 1II. PAKAN ALAMI 31. Moina 42. Daphnia 7Ill. PRODUKSI MASSAL PAKAN ALAMI 91. Infusoria 92. Moina dan Daphnia 12IV PERHITUNGAN USAHA PRODUKSI MASSAL PAKAN ALAMI 17DAFTAR BACAAN 20DAFTAR TABELTabel I Kandungan Gin dan Kegunaan Pakan Alami .......................................................4Tabel 2 Keadaan pH dan Jenis Infusoria Dominan pada BeberapaMedia Tumbuh Pakan Alami ................................................................................12Tabel 3 Budidaya Moina yang Berkesinambungan ........................................................16Tabel 4 Perhitungan Parsial Usahatani Ikan Mas Koki Tanpa danDengan Budidaya Pakan Alami Sendiri (2 pasang, selama I bulan) .............18Tabel 5 Perbandingan Budidaya Sendiri dengan Mencari Pakan di Alam...................19
I. PENDAHULUAN
Ikan hias dan ikan konsumsi merupakan ikan ekonomis penting di Wilayah Jakarta.Di daerah ini, masih banyak dijumpai petani yang mengandalkan usaha ikan hias maupun
ikan konsumsi sebagai mata pencaharian utama. Apalagi dengan makin sempitnya lahan
pertanian, menyebabkan usaha budidaya dan pembenihan ikan banyak dilakukan di lahan
pekarangan.
Jenis ikan hias yang banyak dibudidayakan antara lain Oscar, Tetra, Blackghost,
Koki dan Cupang. Sedangkan untuk jenis ikan konsumsi terdiri dari Bawal Air Tawar,
Gurami, Patin dan Tawes. Saat masih benih, ikan tersebut sangat memerlukan pakan
alami/kutu air.
Keberadaan pakan alami sangat diperlukan dalam budidaya ikan dan pembenihan,
karena akan menunjang kelangsungan hidup benih ikan. Pada saat telur ikan baru
menetas maka setelah makanan cadangan habis, benih ikan membutuhkan pakan yang
sesuai dengan ukuran tubuhnya. Selama ini petani ikan melakukan pemberian pakan ke
benih ikan yang baru menetas dengan kuning telur matang dan susu bubuk. Pemberian
pakan seperti ini berakibat kualitas air media sangat rendah. Disamping air media cepat
kotor dan berbau amis, berakibat pula kematian benih ikan sangat tinggi sampai sekitar 60
- 70%.
Dengan bentuk dan ukuran mulut yang kecil, benih ikan sangat cocok diberikan
pakan alami. Untuk tahap awal, pakan yang diperlukan adalah pakan alami jenis
Infusoria/Paramaecium. Pada tahap selanjutnya sesuai dengan perkembangan ukuran
mulut ikan, jenis pakan alami yang cocok diberikan yaitu Moina, sedangkan pada tahap
akhir sampai ikan siap tebar bisa diberikan pakan alami jenis Daphnia.
Pakan alami merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan produksi benih ikan
hias maupun ikan konsumsi. Petani ikan di daerah Jakarta biasanya memenuhi kebutuhan
pakan alami dengan membeli Artemia maupun mencari jenis pakan lokal seperti Moina
dan Daphnia ke danau atau situ. Penggunaan pakan alami Artemia saat ini sangat tidak
ekonomis, karena selain pengadaannya sulit juga sangat mahal. Selain itu pengadaan
pakan dari alam tidak terjamin baik ketersediaan maupun kemurniannya. Pengambilan
pakan dari alam ini juga beresiko membawa bibit penyakit yang sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup benih ikan.
Budidaya pakan alami yang dilakukan sendiri oleh petani menjanjikan sejumlah
keuntungan, disamping kualitas kebersihan pakan terjamin, pakan alami produksi sendiri
juga menghasilkan jenis pakan/kutu air seperti yang diharapkan. Penghematan waktu,
tenaga dan biaya juga akan diraih apabila produksi pakan alami dilakukan dengan baik.
II. PAKAN ALAMI
Pakan alami ialah makanan hidup bagi larva atau benih ikan dan udang. Beberapa
jenis pakan alami yang sesuai untuk benih ikan air tawar, antara lain lnfusoria
Pakan alami tersebut mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan mudah dicerna dalam
usus benih ikan. Ukuran tubuhnya yang relatif kecil sangat sesuai dengan lebar bukaan
mulut larva/benih ikan. Sifatnya yang selalu bergerak aktif akan merangsang benih/larva
ikan untuk memangsanya. Pakan alami ini dapat diibaratkan "air susu ibu" bagi larva/benih
ikan yang dapat memberikan gizi secara lengkap sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan
dan perkembangannya.
Pakan alami Infusoria dapat dibudidayakan dengan media sayuran, sedangkan
pakan alami jenis Moina dan Daphnia dapat dilakukan dengan menggunakan kotoran
hewan kering yang ada di sekitar kita.
Kandungan gizi setiap jenis pakan alami berbeda-beda, namun pada umumnya
terdiri dari air, protein, lemak, serat kasar dan abu. Kandungan gizi pakan alami Moina
dan Daphnia dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini
Tabel 1. Kandungan Gizi dan Kegunaan Pakan AlamiJenis Kadar Kandungan Gizi (%)Pakan AlamiKadar air (%), Protein, Lemak, Serat Kasar, Abu, KegunaanMoina 90,60 37,38 13,29 11,00 Pakan benih umur 2-6 hariDaphnia 94,78 42,65 8,00 2,58 4,00 Pakan benih umur 6-12 hari
1. Moina
Di kalangan petani Moina dikenal dengan nama "kutu air". Jenis kutu ini mempunyaibentuk tubuh agak bulat, bergaris tengah antara 0,9 - 1,8 mm dan berwarna kemerahan.Perkembangbiakan Moina dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara asexual atauparthenogenesis (melakukan penetasan telur tanpa dibuahi) dan secara sexual(melakukan penetasan telur dengan melakukan perkawinan/pembuahan terlebih dahulu).Pada kondisi perairan yang tidak menguntungkan, individu betina menghasilkan teluristirahat atau ephipium yang akan segera menetas pada saat kondisi perairan sudah baikkembali.Moina mulai menghasilkan anak setelah berumur empat hari dengan jumlah anakselama hidup sekitar 211 ekor. Setiap kali beranak rata-rata berselang 1,25 hari, dengan
rata-rata jumlah anak sekali keluar 32 ekor/hari, sedangkan umur hidup Moina adalahsekitar 13 hari.Moina biasa hidup pada perairan yang tercemar bahan organik, seperti pada kolamdan rawa. Pada perairan yang banyak terdapat kayu busuk dan kotoran hewan, Moinaakan tumbuh dengan baik pada perairan yang mempunyai kisaran suhu antara 14-30 ° Cdan pH antara 6,5 - 9.Jenis makanan yang baik untuk pertumbuhan Moina adalah bakteri. Untukmenangkap mangsa, Moina akan menggerakan alat tambahan pada bagian mulut, yangmenyebabkan makanan terbawa bersama aliran air ke dalam mulut.
2. Daphnia
Daphnia mempunyai bentuk tubuh lonjong, pipih dan beruas-ruas yang tidakterlihat. Pada kepala bagian bawah terdapat moncong yang bulat dan tumbuh lima pasangalat tambahan. Alat tambahan pertama disebut Antennula, sedangkan yang ke duadisebut antenna yang mempunyai fungsi pokok sebagai alat gerak. Tiga lainnyamerupakan alat tambahan pada bagian mulut.Perkembangbiakan Daphnia yaitu secara asexual atau parthenogenesis dan secarasexual atau kawin. Perkembangbiakan secara parthenogenesis sering terjadi, denganmenghasilkan individu muda betina. Telur dierami di dalam kantong pengeraman hinggamenetas. Anak Daphnia dikeluarkan pada saat pergantian kulit. Pada kondisi perairanyang baik, disamping individu betina dihasilkan pula individu jantan. Pada saat kondisiperairan yang tidak menguntungkan, individu betina menghasilkan 1 -2 telur istirahat atauepiphium yang akan menetas saat kondisi perairan baik kembali.Daphnia mulai berkembang biak pada umur lima hari, dan selanjutnya setiap selangwaktu satu setengah hari akan beranak lagi. Jumlah setiap kali beranak rata-ratasebanyak 39 ekor. Umur hidup Daphnia 34 hari, sehingga selama hidupnya mampumenghasilkan anak kurang lebih 558 ekor.Daphnia adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar, mendiami kolam ataudanau. Daphnia dapat tumbuh optimum pada suhu perairan sekitar 21 °C dan pH antara6,5 - 8,5. Jenis makanan yang baik untuk pertumbuhan Daphnia adalah bakteri,fitoplankton dan detritus.Kebiasaan makannya dengan cara membuat aliran pada media, yaitu denganmenggerakan alat tambahan yang ada di mulut, sehingga makanan masuk ke dalammulutnya.
Ill. PRODUKSI MASSAL PAKAN ALAMI
1. Tujuan Produksi Pakan Alami :· Menyediakan pakan alami secara massal dan berkesinambungan untuk menunjangusaha pembenihan ikan ekonomis penting.· Meningkatkan kelangsungan hidup benih ikan melalui pemberian pakan alami hasilbudidaya secara massal.· Menekan pengeluaran biaya dan penggunaan tenaga serta waktu dalampenyediaan pakan alarm.· Mencegah penyebaran bibit penyakit dan parasit yang dibawa pakan dari alam.2. Produksi Massa Infusoria
A. Bahan-bahan yang diperlukan, antara lain :- Bak/ember plastik ukuran 15 liter (jumlah Ember/ bak tergantung keperluan)
- Media budidaya terdiri dari kulit Pepaya matang, daun Kol/Selada atau pelepahpisang (gunakan salah satu media).- Kain kasa untuk pembungkus sayuran dan tutup ember.- Air kolam atau empang sebagai sumber bibit InfusoriaB. Pelaksanaan :- Isi bak/ember dengan air sampai sekitar 10 liter- Masukkan salah satu bahan (kulit Pepaya matang, daun Kol atau pelepah pisang)ke dalam ember sebanyak 250 - 300 gram yang telah dibungkus kain kasa dandiikat.- Tambahkan sekitar 2 - 3 gayung (1 - 2 liter) air empang/kolam, untuk memasukkanbibit Infusoria yang akan dibudidayakan- Letakkan ember/bak plastik yang telah terisi kultur Infusoria pada tempat terlindungdari panas matahari dan hujan, untuk menghindari perubahan suhu yang tidakdiinginkan.- Tutup ember media budidaya dengan kain kasa untuk menghindari jentik nyamukatau hewan lain masuk ke dalamnya.C. Pemanenan :- Pada hari ke-3, amati adanya lapisan tipis warna putih seperti awan di ataspermukaan air media yang menandakan Infusoria sudah berkembang dengan baik(puncak populasi Infusoria biasanya terjadi pada hari ke-4 dan hari ke-5)- Ambil lapisan putih tersebut dengan menggunakan mangkuk atau piring kecil untukdiberikan pada benih ikan.- Satu siklus budidaya Infusoria (selama 1 minggu) dapat digunakan untuk makananbenih ikan sampai benih tersebut siap memakan jenis pakan alami yang lebih besaryaitu Moina dan Daphnia. Biasanya pemberian pakan alami Infusoria hanyaberlangsung selama 2 - 3 hari.Jenis Infusoria yang berkembang dipengaruhi oleh jenis media yang digunakan.Setiap media memiliki pH tertentu yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan benihikan, apabila pemberian Infusoria dilakukan secara berlebihan. Pada media kulit pepayajenis Infusoria yang dominan adalah Chlamydomonas sp. dan Colpoda sp. Sedangkanpada media kol, pelepah pisang dan daun kipahit adalah Paramaecium sp. dan Euglenasp. Media kulit pepaya dan pelepah pisang menunjukan pH yang cenderung asam dan inidisukai ikan Neon tetra, sedangkan pada media kol dan daun kipahit pH cenderung netralAkan tetapi secara umum semua jenis media dapat digunakan untuk budidaya Infusoria.Pemberian lnfusoria ke benih ikan yang baru menetas, temyata dapat meningkatkanderajat kehidupan benih menjadi 80 - 90%.
Tabel 2. Keadaan pH dan Jenis Infusoria dominan pada Beberapa Media Tumbuh PakanAlami.No Media PH Jenis Infusoria dominan1 Kol/Sawi 7,0 Paramaecium sp. dan Euglena2 Pepaya 5,5 Chlamydomonas sp. Dan Colpoda sp.3 Pelepah Pisang 5,5 Paramaecium sp dan Euglena sp.4 Daun Kipahit 7,0 Paramaecium sp. dan Euglena sp.3. Produksi Massal Moina/DaphniaA. Bahan-bahan yang diperlukan :- Bak beton / kolam budidaya ukuran 2 x 3 meter, dengan ketinggian 1 meter.- Pupuk organik, yaitu kotoran ayam dan pupuk kompos (kebutuhan masing-masing1-1,5 kg/m3 air media).- Kantong waring untuk tempat pupuk dan tali pengikat.
B. Pelaksanaan :- Isi bak / kolam budidaya dengan air sampai ketinggian minimal 70 - 80 cm, untukmenjaga kestabilan suhu media dan menghindarkan Moina maupun Daphnia daripengaruh langsung sinar matahari.- Siapkan pupuk kandang, yaitu kotoran ayam dan pupuk kompos dengan dosismasing-masing sebanyak 1 kg/m3 untuk budidaya Moina, sedangkan padabudidaya Daphnia kotoran ayam 1,5 kg/m3 dan kompos 1 kg/m3.- Masukkan pupuk kandang tersebut ke dalam kantong waring, ikat dan masukkan kedalam kolam budidaya.- Satu hari kemudian masukkan bibit Moina 2 gram/m3 atau sekitar 3 - 4 ekor/10 mldan Daphnia sebanyak 5 gram/m3.
C. Pemanenan- Moina mulai dipanen pada hari ke-7 sampai hari ke-10 dari pemupukan awal,sedangkan Daphnia pada hari ke-21 dan setelah itu pemanenan dapat dilakukansetiap hari selama 3 minggu sebanyak 25 gr/m3 .- Untuk budidaya Moina pemupukan ulang sebanyak 0,2 dosis dari pemupukanpertama dapat dilakukan pada hari ke-4 setelah pemupukan awal. Sedangkan padabudidaya Daphnia, pemupukan ulang dilakukan sebanyak 0,5 dosis seminggusetelah pemupukan awal .Pada budidaya Moina untuk menjamin penyediaan pakan alami secara terusmenerus diperlukan paling sedikit 3 buah kolam. Pelaksanaan budidaya kolam ke-2dimulai pada hari ke empat dari pelaksanaan budidaya kolam ke-1. Sedangkan budidayakolam ke-3 dimulai pada hari ke empat setelah pelaksanaan budidaya kolam ke-2 dimulai.Dengan demikian pemanenan Moina dapat dilakukan setiap hari secara terus-menerus,mulai hari ke-7 sampai hari ke10, sebanyak 200 - 400 gr/m3 air.Untuk mendapatkan Daphnia setiap hari diperlukan 2 buah kolam. Pelaksanaanbudidaya kolam ke-2 dilakukan pada hari ke-20 setelah pelaksanaan budidaya pada kolamke-1. Pemanenan Daphnia dapat dilakukan setiap hari mulai hari ke-21 selama tigaminggu, dengan jumlah 25 gr/m3/hari.
Budidaya sendiri Mencari di alam1. Tenaga Tidak terlalu banyak di gunakan. Memerlukan banyak tenaga2. Waktu Lebih singkat, sehingga tidak banyak waktu yang terbuang dalam perjalanan danpencarian pakan3. Ongkos Relatif sedikit dan lebih efisien digunakan Setiap mencari harus keluar uang untuktransportasi4. Stok pakan Dapat tersedia sepanjang musim. Pada musim tertentu sangat sulit didapat5. Persaingan Tidak ada persaingan dalam pengambilan pakan Harus berebut dengan petani ikan lain6.Penyakit ikan Dapat dicegah dan dikontrol Mudah terserang penyakit yang dibawa dari alam
DAFTAR BACAANChumaidi dan Djajadireja, 1982. Kultur Massal Daphnia sp.di Dalam Kolam Dengan Menggunakan Pupuk Kotoran Ayam. Bull. Pen.PD.1.3(2) : 17 -- 20Chumaidi et. al. 1990. Petunjuk Teknis Budidaya Pakan Alami Ikan dan UdangPuslitbangkan PHP\KAN\PT\12\Rep\1990. JakartaDarti,S., Darmanto, dan Adisha. 2000 Laporan Akhir Hasil Pengkajian Budidaya PakanAlami untuk Benih Ikan Ekonomis Penting. Instalasi Penelitian dan Pengkajian
Teknologi Pertanian JakartaLingga, P. dan H. Susanto. 1989. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta Hal. 17- 24Suprayitno, SH. 1986. Kultur Makanan Alami. Direktorat Jendral Perikanan danInternational Development Research Centre. INFIS Manual Seri no.34.35 ppWahyudi, NA and C. Lim. 1985. Effect of Feeding Rates on Growth and Survival of GiantGouramy Larvae. in Chorn Lim (eds) Fish ang feed Technology research inIndonesia- RIFCA. Ministry of Agriculture Indonesia. P. 107 - 112
Posted 6th October 2011 by Laksono Adi Muladi
0
Add a comment
2.OCT
6
BUDIDAYA JENTIK NYAMUKMINGGU, 10 APRIL 2011
JENTIK NYAMUK (Larva Nyamuk)
Jentik atau larva nyamuk ini biasa disebut pula dengan istilah cuk atau uget-uget(Jawa). Tubuh jentik nyamuk terlihat berulir dan berwarna kelabu kehitaman. Adapun panjang tubuhnya berkisar 10—25 mm. Siklus hidup jentik nyamuk sejak menetas hingga menjadi nyamuk dewasa sekitar 5—6 hari.Terdapat beberapa jenis jentik nyamuk, tergantung jenis nyamuk induknya. Namun, secara umum jenis jentik nyamuk tersebut dapat dikonsumsi oleh ikan cupang. Jentik berumur 2—3 hari sangat cocok untuk cupang berumur 2—3 bulan. Adapun kandungan nutrisi yang terkandung dalam jentik nyamuk yaitu protein 15,58%; lemak 7,81%; serat 3,46%; dan abu 1,4%.Pengambilan di alamPengambilan jentik nyamuk di alam dilakukan dengan menggunakan serok dari bahan kain kasa halus. Serok yang digunakan berbentuk kerucut berdiameter 15 cm dengan tinggi kain sekitar 30 cm.Hasil penyerokan sebaiknya tidak langsung diberikan pada ikan. Hal tersebut disebabkan hasil tangkapan masih kotor dan di antara populasi cuk tersebut terdapat ulat kecil berwana kelabu atau hitam. Jika termakan, ulat kecil tersebut masih sulit dicerna oleh anakan ikan sehingga ikan akan sulit membuang kotorannya. Akibatnya, perut anak ikan akan membesar dan terserang penyakit perut kembung (hydrop’s). Penyakit ini sangat sulit diobati dan ikan yang terserang akan mati hanya dalam waktu satu minggu. Oleh sebab itu, jentik nyamuk harus dibersihkan dulu sebelum diberikan pada ikan.Pembersihan larva nyamuk dapat dilakukan dengan cara berikut. Pertama, siapkan wadah berisi air yang sudah dibubuhi antibiotika berbahan aktif tetrametil para amino trifenil seperti Gold100 atau Blitz Icth. Berikan antibiotika tersebut dengan dosis satu tetes untuk 6—8 liter air. Tuang jentik nyamuk dalam serok berlubang lebih besar ke dalam wadah penampungan. Selain berfungsi untuk memisahkan jentik nyamuk dengan kotoran, perlakuan tersebut berfungsi untuk membunuh bakteri icth yang mungkin terbawa bersama jentik nyamuk. Teknik pengulturan
Pengulturan larva nyamuk paling mudah dilakukan karena dapat menggunakan wadah apa pun asalkan dapat menampung air. Untuk mengulturkan larva nyamuk sejumlah pakan untuk sepuluh ekor ikan cupang membutuhkan wadah berukuran minimal 50 cm x 50 cm. Media hidup larva nyamuk dapat menggunakan air limbah dapur bekas mencuci piring yang mengandung nasi atau sampah sisa sayuran. Namun, air limbah dapur tersebut hendaknya tidak mengandung banyak sabun dan minyak.
Adapun tahap pengulturan jentik nyamuk dilakukan sebagai berikut.
1) Bersihkan dan saring air limbah dapur dengan serokan dan masukkan ke dalam wadah pengulturan.
2) Letakkan wadah pengulturan tersebut di tempat teduh dan biarkan selama satu minggu hingga terlihat larva nyamuk di dalamnya.
3) Panen larva nyamuk tersebut dengan serokan kecil berdiameter 10 cm yang terbuat dari kain perca (kain berlubang halus).
4) Buang kepompong nyamuk jika jumlahnya di permukaan air sudah terlalu banyak.
5) Tambahkan air limbah yang baru jika air media terlihat menyusut jumlahnya.
Diposkan oleh C*World di 09:54
Posted 6th October 2011 by Laksono Adi Muladi
0
Add a comment
3.OCT
6
BUDIDAYA KUTU AIR ( DAPHNIA )
Artikel 1.
DaphniaPosted: June 14, 2011 by admin in Perikanan Tags: budidaya kutu air, daphnia, kultur kutu air, kutu air, pakan ikan, pakan larva
REVOLUSI HIJAU KEDUAJune 1st, 2011 Posted in Lingkungan-Ringkasan Industri
No Comments
Diringkas oleh FIRMANSYAHNIM:41610010002TEKNIK INDUSTRI UMB
REVOLUSI HIJAU KEDUAOrganisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyebutkan bahwa kebutuhanberas secara global pada tahun 2025 akan mencapai 800 juta ton. Namunkemampuan produksi kurang dari 600 juta ton. Kenyataan ini disadari sebagaisebuah jurang antara produksi dan konsumsi yang harus diatasi. Cara pengatasanyang dilontarkan adalah peningkatan produksi beras dengan penerapan Revolusi
Hijau Kedua. (G. Kriswanta, 2006).Kalau benar revolusi hijau kedua akan dapat mengatasi persoalan, tentupenerapannya harus lebih super hati-hati dan bijaksana. Jangan sampai justrusemakin menambah keterpurukan petani masuk ke dalam jurang kemiskinanyang lebih akut. Pada tahun 2005 saja terdapat 38 juta atau 16% dari pendudukIndonesia yang miskin dan 68% dari 38 juta orang miskin ada pada sektorpertanian. Maka pada tahun 2006 ini masih dapat dikatakan secara umum bahwaorang miskin di Indonesia adalah petani.
Bahaya Revolusi KeduaKemiskinan petani merupakan akibat dari serentetan peristiwa pada zaman OrdeBaru dengan adanya program swasembada pangan melalui penerapan teknologibaru yang disebut Revolusi Hijau (RH). Swasembada pangan dimaksudkan agarpetani mampu menyediakan keragaman jenis bahan makanan (diversifikasi pangan).Akan tetapi, dalam praktiknya swasembada pangan menjadi swasembada beras, dankeragaman menjadi keseragaman. Peningkatan hasil padi dapat diraih denganmenanam jenis padi bibit unggul hasil teknologi RH. Salah satu jenisnya adalah IR(Institute Rice), yang merupakan hasil persilangan antara padi berumur pendek danberperanakan banyak, sehingga jenis IR bisa menghasilkan padi berlipat gandahanya dalam jangka waktu 3 bulan.Kembali ke Pertanian OrganikPersoalan pokok mengapa pertanian ditinggalkan terletak pada daya tarikpenghargaan jerih payah petani. Seharusnya petani Indonesia itu kaya kalaupemerintah bisa menentukan standar harga nasional untuk semua jenis hasilpertanian baik sayur-mayur, kedelai, kacang tanah, padi, maupun hasil pertanianlainnya. Dengan harga yang pasti dan seimbang dengan produk pada sektor lain,para petani bisa memperkirakan pendapatannya sehingga bisa memperkirakan jugauang tabungan serta kepentingan lain seperti kesehatan. Penghargaan terhadaphasil bumi terutama hasil pertanian akan menjadikan para petani bangga akan hasil
panennya, mereka juga tidak akan mengalami kesulitan mencari generasi petani.Para petani pun tidak akan merasa malu dengan harga dirinya sebagai petani,karena konsumen akan menghargai jerih payah petani sebagaimana mestinya.
Selain sistem pertanian organik dikenal pula sistem pertanian terpadu. Terdapatdua model sistem pertanian terpadu (integrated agriculture management), yaitusemua pertanian terpadu konversional dna sistem pertanian terpadu denganteknologi EM (effective micro organisme). Sistem pertanian terpadukonvensional misalnya tumpang sari antara peternakan ayam dan balong ikan(longyam) dimana kotoran ayam yang terbuang dimanfaatkan sebagai pakan ikan,atau tumpang sari antara tanaman palawijaya dan peternakan, dimana sisa-sisatanaman digunakan sebagai pakan ternak kambing atau sapi dan kotoran ternakdigunakan sebagai pupuk kandang bagi pertanaman berikutnya. Praktek-praktekpertanian terpadu konvesional ini belum tentu merupakan siklus yangberkelanjutan, karena hanya mengandalkan proses dekomposisi biomassaalamiah yang berlangsung sangat lambat. Oleh karena itu, diperlukan sentuhanteknologi yang mampu mempercepat proses pembusukan dan penguraianbahan-bahan organik menjadi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman atauhewan. Konsep pertanian lainnya yang memperhatikan sistem pengelolaanlingkungan berkelanjutan ialah sistem pertanian masukan luar rendah. Dalamhal ini pemanfaatan input luar dilakukan hanya bila diperlukan untuk melengkapiunsur-unsur yang kurang dalam agroekosistem dan meningkatkan sumberdayabiologi, fisik dan manusia. Dalam pemanfaatan input luar, perhatian utamadiberikan pada mekanisme daur ulang dan minimilisasi kerusakan lingkungan.
=============================================
Artikel 4.
Pakan Bergizi dari Limbah Ternak
06 Mar 2011
Lingkungan
Media Indonesia
Pemanfaatan kotoran sapi bukan lagi terbatas untuk pupuk. Dengan
modifikasi makanan sapi, kotoran yang dihasilkan bisa jadi bah.an baku
pakan ikan dan unggas.
Ferdinand
SELAIN sebagai pupuk, kotoran sapi nyatanya bisa pula dimanfaatkan
sebagai bahan untuk membuat pakan ikan dan unggas. Yang satu ini boleh
jadi belum banyak yang tahu, karena memang masih terbilang baru.
Itulah yang kini sedang dikembangkan Soelaiman Budi Sunarto, pendiri
usaha rekayasa teknologi pertanian, Agromak-mur, di Desa Doplang,
Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Ide tersebut muncul empat bulan lalu, berawal dari keinginannya untuk
meningkatkan nilai ekonomis kotoran sapi. Kebetulan, Soelaiman memiliki
tiga sapi.
Selama ini, kotoran binatang itu digunakan sebagai bahan membuat biogas
dan ampasnya dijadikan pupuk.
Namun, sejak dirinya beralih menggunakan sekam padi yang nilai jual
pupuk organiknya lebih tinggi, kotoran sapi itu menjadi kurang
termanfaatkan.
Padahal dalam sehari, satu ekor sapi bisa menghasilkan 20 kilogram
kotoran. Kalau nga ekor sapi, berarti setiap harinya ada 60 kilogram
kotoran yang menumpuk di kandang.
"Setelah berhari-hari berpikir, muncul ide dijadikan pakan ikan saja.
Apalagi harga pakan yang dihasilkan pabrik terbilang mahal," katanya saat
ditemui di tempat usahanya yang berhawa sejuk, Selasa (22/2).
Ide tersebut segera direalisasikan. Kotoran sapi mulai dikumpulkan.
9.Tumis bumbu halus dengan minyak goreng hingga harum, tambahkan sereh
dan daun salam. Tambahkan air asam jawa+garam+gula pasir+gula merah.
10.MAsukkan daging lele yang sudah dihaluskan.
11.MAsak dan aduk hingga bumbu meresap.
12.PAnaskan minyak goreng dalam wajan, goreng daging lele sedikit demi
sedikit hingga kecoklatan, angkat dan tiriskan.
13.Masukkan dalam alat pengepres minyak.
14.Abon lele siap disajikan dan bisa disimpan dalam toples.
Posted 29th September 2011 by Laksono Adi Muladi
0
Add a comment
6.SEP
29
Aplikasi BeKa Fish Probiotik pada Limbah Tahu untuk media Budidaya Maggot
Aplikasi BeKa Fish Probiotik pada Limbah Tahu untuk media Budidaya MaggotOleh Eddy Santoso · Terakhir disunting 5 menit yang lalu · Sunting Dokumen
Aplikasi BeKa Fish Probiotik pada Limbah Tahu untuk media Budidaya Maggot
- BeKa Fish Probiotik diproduksi melalui proses bioteknologi menggunakan mikrobia pengurai bahan-bahan organik.- Aplikasi BeKa Fish Probiotik sesuai untuk fermentasi limbah tahu karena pada limbah tahu kandungan air nya masih cukup tinggi.
- Media dibedakan menjadi 2 jenis :1. Media pemancing lalat : limbah ikan/daging lain yang berbau amis, tanpa penambahan probiotik. (jumlah
media sedikit saja, karena fungsinya hanya sebagai pemancing agar lalat mau hinggap dan bertelur) Mengapa tanpa probiotik? Karena apabila media pemancing diberi BeKa Fish Probiotik, lalat tidak mau
datang (ada aroma pengusir serangga dan memutus daur hidup lalat dari panas yang dihasilkan saat proses fermentasi terjadi)
Media pemancing sangat penting karena menentukan jumlah lalat yang hinggap dan bertelur yang pada akhirnya menentukan maggot yang dihasilkan.
4. Media Pemeliharaan larva lalat yang ditambahkan BeKa Fish Probiotik.Mengapa harus ditambahkan BeKa Fish Probiotik pada limbah tahu?
Kandungan nutrisi limbah tahu relatif masih cukup tinggi sehingga apabila di uraikan dengan baik akan bermanfaat bagi larva lalat yg menetas.
Fermentasi / dekomposisi memerlukan waktu yang lama bila tanpa bantuan probiotik :- limbah tahu tanpa BeKa Fish Probiotik +/- 1 bulan, dengan BeKa Fish Probiotik +/- 1 minggu.
Mengurangi / menghilangkan polusi bau. Bekas media budidaya merupakan bentuk pupuk organik yang sangat baik untuk pemupukan kolam ikan
- Dosis BeKa Fish Probiotik:1 Liter BeKa Fish Probiotik ditambahkan air 200 Liter untuk 3-5 ton limbahTahu.Atau1 cc BeKa Fish Probiotik ditambahkan 200 cc air untuk 3-5 kg limbahTahu.
- Persiapan Fermentasi :9. Siapkan wadah/tempat fermentasi media sesuai dengan skala yang akan dibuat.10. Limbah tahu di ratakan tipis di lantai yang bersih, semprot dg larutan BeKa Fish Probiotik menggunakan
hand sprayer, bila perlu aduk lagi hingga rata.11. Simpan di tempat yang teduh selama +/- 1 minggu. Selama proses awal fermentasi / dekomposisi
ditandai dengan timbulnya panas pada media, juga masih adanya bau. Pada proses akhir fermentasi / dekomposisi sudah tidak ada lagi panas berlebih dan bau.
12. Pada hari ke 7, media sudah siap digunakan untuk penetasan dan pembesaran larva lalat.
- Apakah Media bekas bisa dimanfaatkan lagi? Media bekas budidaya maggot akan mengalami penurunan kualitas selama masa budidaya, juga akan
terkontaminasi oleh jamur dan mikrobia yang merugikan. Jadi sebaiknya pengulangan media budidaya maksimal hanya 1 kali saja untuk optimalisasi budidaya.
Media bekas budidaya maggot dapat dipergunakan sebagai pupuk organik yang sangat baik kualitasnya pada kolam ikan dan tanaman, dengan dosis 0,2 s/d 0,5 kg per meter persegi luas kolam.
- Aplikasi Budidaya Maggot: Biarkan media pemancing lalat berada di tempat terbuka selama +/- 3 hari, pastikan sudah terlihat
adanya telur lalat. Siapkan media yang sudah terfermentasi sebanyak 15 kg, pindahkan media pemancing beserta telur
lalat ke media yang sudah terfermentasi. Tempat budidaya dapat berupa tong bekas cat tembok, atau wadah lain. Wadah budidaya harus
modifikasi dahulu agar larva tidak lari setelah menetas. Modifikasi dapat dilihat pada link sbb: http://www.youtube.com/watch?v=-kjNvE5IOdw&feature=related . Dengan modifikasi wadah budidaya, akan lebih mudah dalam menyimpan dan memanen maggot.
Biarkan selama kurang lebih 4 s/d 7 hari, larva lalat akan terlihat. Jangan biarkan lebih dari 9 hari, karena larva cenderung untuk pergi meninggalkan media dan mencari tanah sebagai habitat fase pupa untuk kemudian menjadi lalat.
Setelah dibersihkan dengan air, maggot dapat langsung diberikan pada ikan atau diolah untuk bahan campuran pakan buatan.
Aplikasi BeKa Dekomposer Plus Probiotik pada Limbah Ternak (sapi, kerbau, kambing, kuda serta ruminansia lainnya) dan Limbah Sawit untuk media Budidaya MaggotOleh Eddy Santoso · Terakhir disunting 22 detik yang lalu · Sunting Dokumen
Aplikasi BeKa Dekomposer Plus Probiotik pada Limbah
Ternak (sapi, kerbau, kambing, kuda serta ruminansia lainnya) dan Limbah Sawit
untuk media Budidaya Maggot
- BeKa Dekomposer Plus Probiotik diproduksi melalui proses bioteknologi menggunakan mikrobia pengurai bahan-bahan organic, terutama selulosa dan lignin.
- Aplikasi BeKa Dekomposer Plus Probiotik sesuai untuk fermentasi / dekomposisi Limbah / Kotoran Ternak (sapi, kerbau, kambing, kuda serta ruminansia lainnya) dan Limbah Sawit.
- Media dibedakan menjadi 2 jenis :
1. Media pemancing lalat : limbah ikan/daging lain yang berbau amis, tanpa penambahan probiotik. (jumlah media sedikit saja, karena fungsinya hanya sebagai pemancing agar lalat mau hinggap dan bertelur)
Mengapa tanpa probiotik? Karena apabila media pemancing diberi BeKa Dekomposer Plus Probiotik, lalat tidak mau datang (ada aroma pengusir serangga dan memutus daur hidup lalat dari panas yang dihasilkan saat proses fermentasi terjadi)
Media pemancing sangat penting karena menentukan jumlah lalat yang hinggap dan bertelur yang pada akhirnya menentukan maggot yang dihasilkan.
4. Media Pemeliharaan larva lalat yang ditambahkan BeKa Dekomposer Plus Probiotik.Mengapa harus ditambahkan BeKa Dekomposer Plus Probiotik pada Limbah / kotoran Ternak atau limbah Sawit? (selain limbah / kotoran Unggas)
Kandungan nutrisi limbah / kotoran Ternak atau limbah Sawit relatif masih cukup tinggi sehingga apabila di uraikan dengan baik akan bermanfaat bagi larva lalat yg menetas.
Fermentasi / dekomposisi memerlukan waktu yang lama bila tanpa bantuan probiotik :- Limbah ternak tanpa BeKa Dekomposer Plus Probiotik +/- 2 bulan, dengan BeKa Dekomposer Plus Probiotik +/- 3 minggu.
- Limbah Sawit tanpa BeKa Dekomposer Plus Probiotik +/- 2 bulan, dengan BeKa Dekomposer Plus Probiotik +/- 1 bulan.
Mengurangi / menghilangkan polusi bau. Bekas media budidaya merupakan bentuk pupuk organik yang sangat baik untuk pemupukan kolam ikan
atau tanaman.
- Dosis BeKa Dekomposer Plus Probiotik:
Media limbah / kotoran Ternak :1 Liter BeKa Dekomposer Plus Probiotik ditambahkan air 200 Liter untuk 3-5 ton limbah / kotoran Ternak.
Atau
1 cc BeKa Dekomposer Plus Probiotik ditambahkan 200 cc air untuk 3-5 kg limbah / kotoran Ternak.
Media Limbah Sawit :1 Liter BeKa Dekomposer Plus Probiotik ditambahkan air 200 Liter untuk 3 ton limbah Sawit.
Atau
1 cc BeKa Dekomposer Plus Probiotik ditambahkan 200 cc air untuk 3 kg limbah Sawit.
- Persiapan Fermentasi :
11. Siapkan wadah/tempat fermentasi media sesuai dengan skala yang akan dibuat.12. Kotoran unggas di ratakan tipis di lantai yang bersih, semprot dg larutan BeKa Dekomposer Plus
Probiotik menggunakan hand sprayer, bila perlu aduk lagi hingga rata.13. Simpan di tempat yang teduh selama +/- 3 minggu untuk limbah ternak dan 30 hari untuk limbah Sawir.
Selama 2 minggu pertama akan terjadi proses awal fermentasi / dekomposisi ditandai dengan timbulnya panas pada media dalam minggu pertama, juga masih adanya bau. Pada 2 minggu berikutnya terjadi proses akhir fermentasi / dekomposisi yang mana sudah tidak ada lagi panas berlebih dan bau.
14. Pada minggu ke 3 untuk limbah ternak dan hari ke 30 untuk limbah Sawit, media sudah siap digunakan untuk penetasan dan pembesaran larva lalat.
- Apakah Media bekas bisa dimanfaatkan lagi?
Media bekas budidaya maggot akan mengalami penurunan kualitas selama masa budidaya, juga akan terkontaminasi oleh jamur dan mikrobia yang merugikan. Jadi sebaiknya pengulangan media budidaya maksimal hanya 1 kali saja untuk optimalisasi budidaya.
Media bekas budidaya maggot dapat dipergunakan sebagai pupuk organik yang sangat baik kualitasnya pada kolam ikan dan tanaman, dengan dosis 0,2 s/d 0,5 kg per meter persegi luas kolam.
- Aplikasi Budidaya Maggot:
Biarkan media pemancing lalat berada di tempat terbuka selama +/- 3 hari, pastikan sudah terlihat adanya telur lalat.
Siapkan media yang sudah terfermentasi sebanyak 15 kg, pindahkan media pemancing beserta telur lalat ke media yang sudah terfermentasi.
Tempat budidaya dapatberupa tong bekas cat tembok, atau wadah lain. Wadah budidaya harus modifikasi dahulu agar larva tidak lari setelah menetas. Modifikasi dapat dilihat pada link sbb: http://www.youtube.com/watch?v=-kjNvE5IOdw&feature=related . Dengan modifikasi wadah budidaya, akan lebih mudah dalam menyimpan dan memanen maggot.
Biarkan selama kurang lebih 4 s/d 7 hari, larva lalat akan terlihat. Jangan biarkan lebih dari 9 hari, karena larva cenderung untuk pergi meninggalkan media dan mencari tanah sebagai habitat fase pupa untuk kemudian menjadi lalat.
Setelah dibersihkan dengan air, maggot dapat langsung diberikan pada ikan atau diolah untuk bahan campuran pakan buatan.Dengan Media 15 kg hasil yang didapat bervariasi antara 5-9 kg maggot (berat basah) pada hari ke 4 s/d 7 masa budidaya.
Pemanfaatan Limbah sebagai Media Budidaya Maggot untuk Pakan Tambahan pada Budidaya Pembesaran Lele
Pemanfaatan Limbah sebagai Media Budidaya Maggot untuk Pakan Tambahan pada Budidaya Pembesaran LeleOleh Eddy Santoso · Terakhir disunting sekitar seminggu yang lalu · Sunting Dokumen
Pemanfaatan Limbah sebagai Media Budidaya Maggot
untuk Pakan Tambahan pada Budidaya Pembesaran Lele
FORUM GROUP DISCUTION (FGD) PENGEMBANGAN BUDIDAYA LELE ORGANIK, GURIH ALAMI, Klaten 17 September 2011
Oleh : Eddy Santoso
Tujuan : memberikan wacana tentang pemanfaatan berbagai macam limbah organik yang mudah didapatkan (diaplikasikan) untuk budiday maggot dari Lalat Hijau (Calliphora sp) yang mudah ditemui disekitar kita.
Batasan : Pakan tambahan dalam bentuk pakan hidup tidak dapat menggantikan (men subtitusi) fungsi pellet secara utuh, untuk tambahan / subtitusi disarankan hanya 20%-30%
Pendahuluan
Seperti kita ketahui bersama, pakan merupakan biaya terbesar dalam budidaya pembesaran lele (50-70%). Untuk itu perlu adanya terobosan yang sifatnya sederhana serta aplikatif oleh pembudidaya pembesaran lele. Salah satunya adalah budidaya Maggot yang sudah banyak kita dengar sejak tahun 2005. Dari berbagai penelitian oleh ilmuwan–ilmuwan kita, saya berusaha merangkumnya dengan tujuan agar lebih mudah diaplikasikan sendiri oleh pembudidaya lele.
Maggot sebagai salah satu sumber protein hewani (30-45% protein) sangat potensial sebagai pakan tambahan utk budidaya pembesaran lele, kelebihan lain dari belatung ini memiliki kandungan antimikroba dan anti jamur, sehingga apabila dikonsumsi oleh ikan akan tahan terhadap penyakit bakterial dan jamur. Maggot dapat dihasilkan dari 2 jenis lalat yaitu Black Soldier Fly (Hermetia illucens) dan lalat hijau (Calliphora sp). Dari berbagai penelitian dapat dirangkum teknis budidaya Maggot yang sederhana dan aplikatif sebagai berikut:
1. Jenis Lalat yang dipakai : lalat hijau (Calliphora sp)2. Sistem budidaya terbuka dengan fermentasi media menggunakan mikrobia probiotik untuk
meningkatkan kandungan nutrisi limbah serta menekan bakteri dan jamur yg merugikan pada media.3. Media : Syarat utama media adalah masih memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, pemilihan
jenis media sangat berpengaruh terhadap maggot yang dihasilkan. - Ampas Tahu + probiotik (BeKa Fish Probiotik) :
Mudah didapat, murah, proses fermentasi relatif cepat (7 hari)
Tidak mudah didapat, proses fermentasi agak lama (30 hari)
- Limbah kotoran Cattle (Sapi, Kambing dan hewan berkaki 4 lainnya) + Probiotik (BeKa Decomposer Plus) :
Mudah didapat, murah, proses fermentasi agak lama (30 hari)
- Media lainnya (sampah2 organik)
4. Cara Kerja : (pada Forum FDG hanya dibahas ampas tahu)
- Fermentasi media :
Ampas tahu : 30 kg + air 15 liter + 5 cc BeKa Fsih Probiotik kemudian dimasukan ke dalam tong plastik, ditutup dengan sedikit lubang udara, timbun dengan sekam padi untuk mempertahankan suhu. Proses fermentasi ini memerlukan waktu selama 7 hari.
Untuk cara fermentasai media lainnya tidak dibahas dalam forum ini, mengingat keterbatasan waktu.
- Telur diperoleh dari lalat liar atau serangga bunga. Pada forum ini kita hanya membahas lalat hijau yg mudah didapatkan. Untuk merangsang agar lalat mau bertelur dilakukan dengan menempatkan ikan mati yang sudah dipotong-potong kemudian disimpan dalam wadah seperti baki plastik atau petridish yang selanjutnya ditempatkan dalam ruang terbuka.
- Setelah diperoleh telur, kemudian disimpan dalam media kultur maggot. Pemeliharaan dalam media kultur dilakukan selama 4-5 hari. Setelah itu magot dapat dipanen, dengan cara dipisahkan dari media kultur dan berbagai kotoran lainnya. Adapun untuk larva magot dari serangga bunga pemeliharaan dalam media kultur memerlukan waktu 5-7 hari.
5. Beberapa Hasil & Pembahasan Penelitian tentang Budidaya Maggot:
Beberapa Hasil Penelitian tentang budidaya Maggot : (sumber : BBPBAT Sukabumi, Jawa Barat
dilaksanakan pada bulan April sampai Desember Tahun Anggaran 2005 di Laboratorium Pakan, danWorkshop Pakan BBPBAT Sukabumi, Jawa Barat)
Produksi magot Calliphora sp dari cara pemeliharaan secara terbuka disajikan pada Tabel 1, hasil sistem tertutup disajikan pada Tabel 2 dan hasil produksi dalam selang 17 hari dari setiap wadah disajikan pada Tabel 3.
Tabel 1. Produksi maggot lalat hijau (Calliphora sp) umur 4 hari dalam bobot basah (kg) pada sistem pemeliharaan terbuka
Tabel 2. Produksi magot Calliphora sp umur 4 hari dalam bobot basah (kg) pada sistem pemeliharaan tertutup
Tabel 3. Produksi maggot lalat hijau (Calliphora sp) umur 4 hari dalam bobot basah (kg) pada sistem pemeliharaan terbuka selama 17 hari menggunakan limbah ampas tahu (15 kg/wadah)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perekayasaan di Laboratorium Pakan, dan Workshop Pakan BBPBAT Sukabumi, Jawa Barat, 2005 ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Model kultur magot yang dapat menghasilkan produksi yang tinggi adalah sistem kultur terbuka dibandingkan sistem tertutup. Dengan model ini, dapat diproduksi magot jenis Callipora sp dalam waktu produksi 17 hari dengan media kultur sebanyak 255 kg, diperoleh magot sebanyak 134 kg, sedangkan untuk jenis Hermetia illucens dalam waktu produksi 51 hari dengan media kultur sebanyak 150 kg, diperoleh magot sebanyak 91 kg.
- Media kultur yang terbaik untuk magot jenis Calliphora sp adalah ampas tahu, sedangkan untuk jenisHermetia illucens adalah bungkil sawit (PKM) yang sudah difermentasi.
Saran
Berdasarkan hasil perekayasaan di Laboratorium Pakan, dan Workshop Pakan BBPBAT Sukabumi, Jawa Barat, 2005 ini, disarankan :
- Jenis magot untuk dikembangkan secara massal yang terbaik adalah Hermetia illucens dibandingkan dengan Calliphora sp. Karena Hermetia illucens pada usia dewasa dalam kebiasaan hidupnya tidak hinggap dalam makanan manusia dan sebagai makanan utamanya adalah saribunga. Sedangkan Calliphora sp biasanya makanan utamanya adalah binatang yang sudah menjadi bangkai.
- Dilihat dari kandungan proksimatnya, magot ini dapat dijadikan sumber protein alternatif tepung ikan, sehingga ada harapan mendapatkan protein hewani yang berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah industri pertanian, yaitu limbah sawit.
Gambar-gambar Wadah Budidaya Maggot:
Posted 29th September 2011 by Laksono Adi Muladi
0
Add a comment
9.SEP
29
Aplikasi BeKa Chick Probiotik pada Limbah / Kotoran Unggas untuk media budidaya Maggot
Aplikasi BeKa Chick Probiotik pada Limbah / Kotoran Unggas untuk media budidaya MaggotOleh Eddy Santoso · Terakhir disunting 11 jam yang lalu · Sunting Dokumen
daur hidup lalat (sumber:Small terrain.net.nz)
Aplikasi BeKa Chick Probiotik pada Limbah / Kotoran Unggas
- BeKa Chick Probiotik merupakan probiotik yang diproduksi melalui proses bioteknologi bahan-bahan organik, menggunakan mikrobia pengurai kotoran unggas yang unggul.
- Aplikasi BeKa Chick Probiotik sesuai untuk fermentasi / dekomposisi Limbah / Kotoran Unggas (ayam petelur, ayam pedaging & puyuh)
- Media dibedakan menjadi 2 jenis :
1. Media pemancing lalat : terdiri dari limbah / kotoran Unggas tanpa BeKa Chick Probiotik ditambahkan limbah ikan/daging lain yang berbau amis.(jumlah media sedikit saja, karena fungsinya hanya sebagai pemancing agar lalat mau hinggap dan bertelur)
Mengapa tanpa probiotik? Karena apabila media pemancing diberi BeKa Chick Probiotik, lalat tidak mau datang (ada aroma pengusir serangga dan memutus daur hidup lalat dari panas yang dihasilkan saat proses fermentasi terjadi)
Media pemancing sangat penting karena menentukan jumlah lalat yang hinggap dan bertelur yang pada akhirnya menentukan maggot yang dihasilkan.
4. Media Pemeliharaan larva lalat yang ditambahkan BeKa Chick Probiotik.Mengapa harus ditambahkan BeKa Chick Probiotik pada Limbah / kotoran unggas?
Kandungan nutrisi limbah unggas relatif masih cukup tinggi sehingga apabila di uraikan dengan baik akan bermanfaat bagi larva lalat yg menetas.
Fermentasi / dekomposisi memerlukan waktu yang lama (+/- 2 bulan bila tanpa bantuan probiotik) Mengurangi / menghilangkan polusi bau. Bekas media budidaya merupakan bentuk pupuk organik yang sangat baik untuk pemupukan kolam ikan
- Dosis BeKa Chick Probiotik :
1 Liter BeKa Chick Probiotik ditambahkan air 200 Liter untuk 3-5 ton kotoran unggas.Atau
1 cc BeKa Chick Probiotik ditambahkan 200 cc air untuk 3-5 kg kotoran unggas.
Persiapan Fermentasi :11. Siapkan wadah/tempat fermentasi media sesuai dengan skala yang akan dibuat.12. Kotoran unggas di ratakan tipis di lantai yang bersih, semprot dg larutan BeKa Chick Probiotik
menggunakan hand sprayer, bila perlu aduk lagi hingga rata.13. Simpan di tempat yang teduh selama +/- 30 hari. Selama 2 minggu pertama akan terjadi proses awal
fermentasi / dekomposisi ditandai dengan timbulnya panas pada media dalam minggu pertama, juga masih adanya bau. Pada 2 minggu berikutnya terjadi proses akhir fermentasi / dekomposisi yang mana sudah tidak ada lagi panas berlebih dan bau.
14. Pada hari ke 30, media sudah siap digunakan untuk penetasan dan pembesaran larva lalat.
- Apakah Media bekas bisa dimanfaatkan lagi?
Media bekas budidaya maggot akan mengalami penurunan kualitas selama masa budidaya, juga akan terkontaminasi oleh jamur dan mikrobia yang merugikan. Jadi sebaiknya pengulangan media budidaya maksimal hanya 1 kali saja untuk optimalisasi budidaya.
Media bekas budidaya maggot dapat dipergunakan sebagai pupuk organik yang sangat baik kualitasnya pada kolam ikan, dengan dosis 0,2 s/d 0,5 kg per meter persegi luas kolam.
- Aplikasi Budidaya Maggot:
Biarkan media pemancing lalat berada di tempat terbuka selama +/- 3 hari, pastikan sudah terlihat adanya telur lalat.
Siapkan media yang sudah terfermentasi sebanyak 15 kg, pindahkan media pemancing beserta telur lalat ke media yang sudah terfermentasi.
Tempat budidaya dapatberupa tong bekas cat tembok, atau wadah lain. Wadah budidaya harus modifikasi dahulu agar larva tidak lari setelah menetas. Modifikasi dapat dilihat pada link sbb: http://www.youtube.com/watch?v=-kjNvE5IOdw&feature=related . Dengan modifikasi wadah budidaya, akan lebih mudah dalam menyimpan dan memanen maggot.
Biarkan selama +/- 4 s/d 7 hari, larva lalat akan terlihat. Jangan biarkan lebih dari 9 hari, karena larva cenderung untuk pergi meninggalkan media dan mencari tanah sebagai habitat fase pupa untuk kemudian menjadi lalat.
Setelah dibersihkan dengan air, maggot dapat langsung diberikan pada ikan atau diolah untuk bahan campuran pakan buatan.Dengan Media 15 kg hasil yang didapat bervariasi antara 5-9 kg maggot (berat basah) pada hari ke 4 s/d 7 masa budidaya.
Posted 29th September 2011 by Laksono Adi Muladi
0
Add a comment
10.SEP
28
TIPS DAN TRIK SUKSES MENGAJUKAN PINJAMAN MODALTIPS DAN TRIK SUKSES MENGAJUKAN PINJAMAN MODAL Jul.04, 2011 in Akuntansi dan Keuangan UKM, Tips dan Triks Usaha
Sering kali kita mendengar keluhan kesah mengenai “sulitnya mendapatkan pinjaman modal usaha” Pernyataan tersebut bukan hal yang aneh lagi, bukan saja dialami oleh pengusaha kecil, para pengusaha profesional pun tak luput sekali dua kali mengalami kegagalan dalam mendapatkan pinjaman modal untuk membuka usaha baru ataupun mengembangkan usahanya yang sudah berjalan. Namun demikian tidak berarti suatu hal yang tidak mungkin, berikut beberapa tips dan trik yang dapat Anda coba untuk menuju kesuksesan memperoleh pinjaman modal. Beberapa hal yang perlu Anda cermati adalah sebagai berikut
¶ TIPS UNTUK PEMOHON YANG TIDAK MEMILIKI AGUNAN
Bisnis Anda sudah berjalan dengan baik dan mengalami kemajuan yang pesat, inilah saat yang tepat untuk menguatkan dan membesarkan bisnis tersebut. Dengan keyakinan serta kemantapan untuk memulai dan memperbesar bisnis yang telah maju pesat meskipun tidak ada agunan yang cukup besar untuk Anda jadikan anggunan maka janganlah Anda berkecil hati. Sebab, dengan usaha yang memiliki “perjalanan” yang baik serta prospek yang bagus, unsur tersebut sudah menjadi alasan yang cukup untuk dapat meloloskan permohonan kredit Anda walaupun tidak memiliki jaminan Berikut ini beberapa trik yang dapat Anda coba praktekan untuk mendapat pinjaman modal dari lembaga keuangan:
§ Mulailah berbisnis dengan jenis usaha yang memiliki prospek sangat baik. Lakukan usaha tersebut dengan modal awal dari apa yang Anda miliki sendiri. Jalankan bisnis tersebut dengan serius dan sungguh-sungguh serta kembangkanlah bisnis tersebut.
§ Pada saat usaha Anda berjalan minimal selama enam bulan maka Anda dapat mulai mengajukan permohonan kredit kepada lembaga keuangan nonbank. Dengan kondisi seperti usaha yang Anda miliki, pada umumnya mereka tidak akan memberlakukan jaminan murni. Namun, memberlakukan program pelatihan, pendampingan, dan bimbingan secara gratis. Semua kegiatan tersebut untuk meningkatkan perkembangan bisnis Anda. Walaupun tidak diberlakukan jaminan murni bukan berarti Anda bisa semaunya menggunakan modal tersebut. Hal Karena pada saat tersebut usaha Anda menjadi sorotan dan penilaian dari lembaga keuangan tersebut apakah pinjaman yang Anda peroleh layak dilanjutkan ataupun sewaktu-waktu dapat menyebabkan pinjaman berikutnya ditolak apabila Anda menggunakan modal tersebut secara gegabah. Namun sebaliknya jika usaha Anda berjalan dengan baik serta kemajuan yang pesat, tidak mustahil diwaktu mendatang Anda akan mendapatkan kepercayaan yang lebih besar lagi.
µ TIPS MENDAPATKAN PINJAMAN DI LEMBAGA KEUANGAN BANK
Salah satu sumber dana yang umumnya dijadikan pilihan untuk mendapatkan modal usaha adalah Lembaga Keuangan Bank. Namun demikian diperlukan kiat-kiat khusus agar pinjaman di lembaga keuangan bank dapat lolos. Apa saja triknya, simak lebih lanjut :
Ÿ Apabila kegiatan usaha Anda telah berjalan minimal enam bulan maka lebih baik mengajukan pinjaman kredit dalam bentuk KUR. Sedangkan untuk usaha yang telah beroperasi minimal selama 2 tahun disarankan mengajukan kredit pada bank umum. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa usaha yang Anda ajukan haruslah menguntungkan dan hal tersebut dapat dibuktikan secara langsung maupun tidak langsung. Pembuktian secara langsung dapat dilihat dari jumlah pelanggan yang datang ke tempat usaha Anda dan melakukan pembelian sejumlah produk. Sedangkan pembuktian tidak langsung dapat dilihat dari pembukuan. Dalam pembuktian seperti ini perlu diperhatikan juga bagaimana kesuksesan (dalam bentuk pembukuan ) tersebut diakui yaitu dapat dipercayai oleh pertugas bank.
Ÿ Memiliki jaminan murni sehingga pihak bank setidaknya percaya bahwa Anda mampu melakukan kewajiban. Sekali pun usaha yang Anda lakukan mengalami kebangkrutan. Kondisi seperti itu tidak perlu dikhawatirkan oleh bank karena bank memegang jaminan murni yang Anda miliki. Dengan begitu bank dapat menjual aset yang menjadi jaminan sebagai pengganti kewajiban yang Anda tanggung selama ini.
Ÿ Perlihatkan pribadi Anda sebagai sosok yang jujur dan dapat dipercaya dengan dibuktikan ketaatan serta tepat waktu dalam menyelesaikan hutang piutang. Satu hal lagi apabila Anda terbukti mempunyai hutang kepada pihak lain dan bermasalah, permohonan kredit akan ditolak oleh lembaga keuangan.
Apabila ketiga hal tersebut di atas terpenuhi, pengajuan Anda memiliki kans besar untuk disetujui dan Anda dengan segera dapat mengembangkan bisnis Anda.
d TIPS MENGAJUKAN PINJAMAN DI LEMBAGA KEUANGAN NONBANK
Selain lembaga keuangan Bank, masih ada lembaga lain yang dapat dituju untuk memperoleh modal usaha. Seperti misalnya saja LKM nonbank yang juga memiliki
kompetensi yang sama. Jika usaha untuk mendapatkan pinjaman modal pada LKM bank gagal, jangan putus asa sebab masih ada LKM nonbank. Di mana LKM ini pun memiliki fungsi yang sama sehingga Anda pun dapat mengajukan permohonan kredit pada LKM jenis ini. Namun, sebelum memilih alternatif ini, sebaiknya Anda pahami dulu trik dalam mengajukan pinjaman pada LKM ini. Pada prakteknya ada beberapa langkah yang dapat menunjang keberhasilan dalam mengajukan pinjaman modal pada lembaga ini.
o Langkah pertama, jadikan diri Anda anggota di lembaga keuangan nonbank tersebut. Misalnya koperasi dan LSM. Perlihatkan pada pengurus jika di dalam organisasi tersebut terdapat suatu kewajiban membayar sejumlah iuran. Taatilah ketentuan tersebut. Sebab, pada akhirnya iuran tersebut akan memutar roda organisasi. Pada akhirnya akan dinikmati oleh para anggotanya.
o Sudah menjadi trend tersendiri dalam masyarakat berbagai komunitas dari berbagai bisnis yang berkembang di masyarakat. Komunitas tersebut dijadikan sebagai ajang berkumpul dan berdiskusi. Untuk memajukan bisnis yang bersangkutan. Demi kemudahan dalam permohonan modal maka ikutlah dalam komunitas tersebut. Pada akhirnya komunitas tersebut akan menjadi referensi bagi lembaga keuangan untuk meneliti usaha Anda. Sehingga rekomendasi dari komunitas Anda akan sangat membantu.
o Dampak positif mengikuti suatu komunitas yang menjadi ajang berkumpulnya pelaku usaha maka akan dengan mudah Anda menjalin hubungan dengan aparat pemerintahan setempat. Hasil jalinan tersebut Anda akan cepat mendapatkan informasi tentang program bantuan modal untuk dunia usaha di tempat Anda. Melalui perkumpulan yang ada, relasi dengan kelurahan setempat dan perusahaan pemerintah atau swasta akan terasa mudah. Dengan demikian, informasi mengenai program pemerintah atau swasta yang digulirkan dapat diketahui dan segera sampai kepada Anda.
o Salah satu lembaga yang dapat Anda jadikan pilihan adalah perum pegadaian. Apabila hasil kesuksesan bisnis Anda telah Anda investasikan ke dalam bentuk benda berharga, selanjutnya apabila ingin mengembangkan usaha Anda dapat menggunakan barang-barang tersebut sebagai jaminan di perum pegadaian. Disamping cepat prosesnya pun tergolong mudah.
Setelah mengetahui tips dan trik di atas, ingin mengembangkan usaha Anda, soal modal usaha sudah bukan masalah yang memusingkan lagi bukan. Selamat mencoba !