http://id.wikipedia.org/wiki/HujanHujanDari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini berisi tentang presipitasi. Untuk kegunaan lain,
lihat Hujan (disambiguasi).
Corong hujan di bawah badai petir.Hujan adalah sebuah
presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair
seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan
lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh
es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah
proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup
berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang
mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh
menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke
udara. Virga adalah presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap
sebelum mencapai daratan; inilah satu cara penjenuhan udara.
Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau
kristal es dengan awan. Butir hujan memiliki ukuran yang beragam
mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil
(butir kecil).Kelembapan yang bergerak di sepanjang zona perbedaan
suhu dan kelembapan tiga dimensi yang disebut front cuaca adalah
metode utama dalam pembuatan hujan. Jika pada saat itu ada
kelembapan dan gerakan ke atas yang cukup, hujan akan jatuh dari
awan konvektif (awan dengan gerakan kuat ke atas) seperti
kumulonimbus (badai petir) yang dapat terkumpul menjadi ikatan
hujan sempit. Di kawasan pegunungan, hujan deras bisa terjadi jika
aliran atas lembah meningkat di sisi atas angin permukaan pada
ketinggian yang memaksa udara lembap mengembun dan jatuh sebagai
hujan di sepanjang sisi pegunungan. Di sisi bawah angin pegunungan,
iklim gurun dapat terjadi karena udara kering yang diakibatkan
aliran bawah lembah yang mengakibatkan pemanasan dan pengeringan
massa udara. Pergerakan truf monsun, atau zona konvergensi
intertropis, membawa musim hujan ke iklim sabana. Hujan adalah
sumber utama air tawar di sebagian besar daerah di dunia,
menyediakan kondisi cocok untuk keragaman ekosistem, juga air untuk
pembangkit listrik hidroelektrik dan irigasi ladang. Curah hujan
dihitung menggunakan pengukur hujan. Jumlah curah hujan dihitung
secara aktif oleh radar cuaca dan secara pasif oleh satelit
cuaca.Dampak pulau panas perkotaan mendorong peningkatan curah
hujan dalam jumlah dan intensitasnya di bawah angin perkotaan.
Pemanasan global juga mengakibatkan perubahan pola hujan di seluruh
dunia, termasuk suasana hujan di timur Amerika Utara dan suasana
kering di wilayah tropis. Hujan adalah komponen utama dalam siklus
air dan penyedia utama air tawar di planet ini. Curah hujan
rata-rata tahunan global adalah 990 millimetres (39in). Sistem
pengelompokan iklim seperti sistem pengelompokan iklim Kppen
menggunakan curah hujan rata-rata tahunan untuk membantu membedakan
kawasan-kawasan iklim. Antarktika adalah benua terkering di Bumi.
Di daerah lain, hujan juga pernah turun dengan kandungan metana,
besi, neon, dan asam sulfur.Bagian dari seri Alam tentangCuaca
Musim kalender
Semi PanasGugur Dingin
Musim tropisKemarau Hujan
Badai
Badai petir SuperselDownburst PetirTornado WaterspoutSiklon
tropis (Hurikan)Siklon ekstratropisBadai musim dingin BlizzardBadai
es Badai debuBadai api Awan
Presipitasi
Gerimis Hujan Salju GraupelHujan beku Butir es Hujan es
Topik
Meteorologi IklimPrakiraan cuacaGelombang panas Polusi udara
Portal cuaca
l b s
Daftar isi 1 Pembentukan 1.1 Udara lembap 1.2 Koalesensi 2 Sebab
2.1 Aktivitas frontal 2.2 Konvektif 2.3 Efek orografis 2.4 Wilayah
tropis 2.5 Pengaruh manusia 3 Karakteristik 3.1 Pola 3.2 Keasaman
3.3 Pengelompokan iklim Kppen 4 Pengukuran 4.1 Alat ukur 4.2 Sensor
jarak jauh 4.3 Intensitas 4.4 Periode kembali 5 Prakiraan hujan 6
Dampak 6.1 Pertanian 6.2 Budaya 7 Klimatologi global 7.1 Gurun 7.2
Wilayah basah 7.3 Dampak Westerlies 7.4 Daerah terlembap 8 Lihat
pula 9 Catatan 10 Catatan kaki 11 Pranala luarPembentukanUdara
lembapUdara berisikan uap air dan sejumlah air dalam massa udara
kering, disebut Rasio Pencampuran, diukur dalam satuan gram air per
kilogram udara kering (g/kg).[1][2] Jumlah kelembapan di udara juga
disebut sebagai kelembapan relatif; yaitu persentase total udara
uap air yang dapat bertahan pada suhu udara tertentu.[3] Jumlah uap
air yang dapat ditahan udara sebelum melembap (100% kelembapan
relatif) dan membentuk awan (sekumpulan air kecil dan tampak dan
partikel es yang tertahan di atas permukaan Bumi)[4] bergantung
pada suhunya. Udara yang lebih panas memiliki lebih banyak uap air
daripada udara dingin sebelum melembap. Karena itu, satu-satunya
cara untuk melembapkan udara adalah dengan mendinginkannya. Titik
embun adalah suhu yang dicapai dalam pendinginan udara untuk
melembapkan udara tersebut.[5]Ada empat mekanisme utama dalam
pendinginan udara hingga titik embunnya: pendinginan adiabatik,
pendinginan konduktif, pendinginan radiasional, dan pendinginan
evaporatif. Pendinginan adiabatik terjadi ketika udara naik dan
menyebar.[6] Udara dapat naik karena konveksi, gerakan atmosfer
berskala besar, atau perintang fisik seperti pegunungan
(pengangkatan orografis). Pendinginan konduktif terjadi ketika
udara bertemu permukaan yang lebih dingin,[7] biasanya tertiup dari
satu permukaan ke permukaan lain, misalnya dari permukaan air ke
daratan yang lebih dingin. Pendinginan radiasional terjadi karena
emisi radiasi inframerah yang muncul akibat udara ataupun permukaan
di bawahnya.[8] Pendinginan evaporatif terjdai ketika kelembapan
masuk dalam udara melalui penguapan, sehingga memaksa suhu udara
mendingin hingga suhu bulb basah, atau mencapai titik
kelembapan.[9]Cara utama uap air dapat bergabung dengan udara
adalah ketika angin berkonvergensi ke wilayah gerakan ke atas,[10]
presipitasi atau virga yang jatuh dari atas,[11] pemanasan siang
hari yang menguapkan air dari permukaan laut, badan air atau tanah
basah,[12] transpirasi tumbuhan,[13] udara dingin atau kering yang
bergerak di perairan panascool or dry air moving over warmer
water,[14] dan udara yang naik di pegunungan.[15] Uap air biasanya
mulai mengembun di nuklei kondensasi seperti debu, es, dan garam
untuk membentuk awan. Bagian-bagian tinggi front cuaca (tiga
dimensi)[16] memaksa wilayah luas melakukan gerakan ke atas di
atmosfer Bumi sehingga membentuk dek awan seperti altostratus atau
sirostratus.[17] Stratus adalah dek awan stabil yang terbentuk
ketika udara dingin dan stabil terperangkap di bawah massa udara
panas. Awan ini juga dapat terbentuk akibat pengangkatan kabut
adveksi ketika kondisi berangin.[18]Koalesensi
Bentuk butir hujan menurut ukurannyaKoalesensi terjadi ketika
butir air bergabung membentuk butir air yang lebih besar, atau
ketika butir air membeku menjadi kristal es yang dikenal sebagai
proses Bergeron. Resistensi udara mengakibatkan butiran air
mengambang di awan. Ketika turbulensi udara terjadi, butiran air
bertabrakan dan menghasilkan butiran yang lebih besar. Butiran air
besar ini turun dan koalesensi terus berlanjut, sehingga butiran
menjadi cukup berat untuk melawan resistensi udara dan jatuh
sebagai hujan. Koalesensi umumnya sering terjadi di awan atas titik
beku dan dikenal sebagai proses hujan hangat.[19] Di awan bawah
titik beku, kristal es mulai jatuh ketika memiliki massa yang
cukup. Umumnya, kristal membutuhkan massa yang lebih besar daripada
koalesensi yang terjadi antara kristal dan butiran air sekitarnya.
Proses ini bergantung kepada suhu, karena butiran air superdingin
hanya ada di awan bawah titik beku. Selain itu, karena perbedaan
suhu yang besar antara awan dan permukaan, kristal-kristal es ini
bisa mencair ketika jatuh dan menjadi hujan.[20]Butiran hujan
memiliki beragam ukuran mulai dari diameter rata-rata 0.1
millimetres (0.0039in) hingga 9 millimetres (0.35in), di atas itu
butiran akan terpisah-pisah. Butiran kecil disebut butiran awan dan
berbentuk bola. Butiran hujan besar semakin pepat di bawah seperti
roti hamburger, butiran terbesar berbentuk mirip parasut.[21]
Berbeda dengan kepercayaan masyarakat, bentuk butir hujan yang asli
justru tidak mirip air mata.[22] Butiran hujan terbesar di Bumi
tercatat di Brasil dan Kepulauan Marshall pada tahun 2004beberapa
di antaranya sebesar 10 millimetres (0.39in). Ukuran besar ini
disebabkan oleh pengembunan partikel asap besar atau tabrakan
antara sekelompok kecil butiran dengan air tawar yang
banyak.[23]Intensitas dan durasi hujan biasanya berkaitan terbalik
yang berarti badai intensitas tinggi memiliki durasi pendek dan
badai intensitas rendah memiliki durasi panjang.[24][25] Butir
hujan pada hujan es cair cenderung lebih besar daripada butiran
hujan lain.[26] Butir hujan jatuh pada kecepatan terminalnya, lebih
besar untuk butiran besar karena massanya yang lebih besar terhadap
rasio tarikan. Di permukaan laut tanpa angin, gerimis 0.5
millimetres (0.020in) jatuh dengan kecepatan 2 metres per second
(4.5mph), sementara butiran besar 5 millimetres (0.20in) jatuh pada
kecepatan 9 metres per second (20mph).[27] Suara butir hujan
menabrak air disebabkan oleh gelembung air berosilasi di bawah
air.[28][29] Kode METAR untuk hujan adalah RA, sementara kode untuk
hujan deras adalah SHRA.[30]SebabAktivitas frontalArtikel utama
untuk bagian ini adalah: Front cuacaHujan stratiform (perintang
hujan besar dengan intensitas yang relatif sama) dan dinamis (hujan
konvektif yang alaminya deras dengan perubahan intensitas besar
dalam jarak pendek) terjadi sebagai akibat dari naiknya udara
secara perlahan dalam sistem sinoptis (satuan cm/detik), seperti di
sekitar daerah front dingin dan dekat front panas permukaan.
Kenaikan sejenis juga terjadi di sekitar siklon tropis di luar
dinding mata, dan di pola hujan sekitar siklon lintang tengah.[31]
Berbagai jenis cuaca dapat ditemukan di sepanjang front tutupan
dengan kemungkinan terjadinya badai petir, namun biasanya jalur
mereka dikaitkan dengan penguapan massa air. Front tutupan biasanya
terbentuk di sekitar daerah bertekanan rendah.[17] Hal yang
memisahkan curah hujan dari presipitasi lainnya, seperti butir es
dan salju, adalah adanya lapisan tebal udara yang tinggi dengan
suhu di atas titik cair es, yang mencairkan hujan beku sebelum
mencapai tanah. Jika ada lapisan dangkal dekat permmukaan yang
suhunya di bawah titik beku, hujan beku (hujan yang membeku setelah
bersentuhan dengan permukaan di lingkungan sub-beku) akan
terjadi.[32] Hujan es semakin jarang terjadi ketika titik beku di
atas atmosfer melebihi ketinggian 11,000 feet (3,400m) di atas
permukaan laut.[33]Konvektif
Hujan konvektifHujan konvektif, atau hujan deras, berasal dari
awan konvektif seperti kumulonimbus atau kumulus kongestus. Hujan
ini jatuh deras dengan intensitas yang cepat berubah. Hujan
konvektif jatuh di suatu daerah dalam waktu yang relatif singkat,
karena awan konvektif memiliki bentangan horizontal terbatas.
Sebagian besar hujan di daerah tropis bersifat konvektif; namun,
selain hujan konvektif, hujan stratiform juga diduga
terjadi.[31][34] Graupel dan hujan es menandakan konveksi.[35] Di
lintang tengah, hujan konvektif berselang-seling dan sering
dikaitkan dengan batasan baroklinis seperti front dingin, garis
squall, dan front panas.[36]Efek orografisArtikel utama untuk
bagian ini adalah: Pengangkatan orografis, Jenis hujan
(meteorologi), dan Klimatologi hujan Amerika Serikat
Hujan orografisHujan orografis terjadi di sisi atas angin
pegunungan dan disebabkan oleh gerakan udara lembap berskala besar
ke atas melintasi pegunungan, mengakibatkan pendinginan dan
kondensasi adiabatik. Di daerah berpegunungan dunia yang mengalami
angin relatif tetap (misalnya angin dagang), iklim yang lebih
lembap biasanya lebih menonjol di sisi atas angin gunung daripada
sisi bawah angin gunung. Kelembapan tidak ada karena pengangkatan
orografis, meninggalkan udara yang lebih kering (lihat angin
katabatik) di sisi bawah angin yang menurun dan menghangatkan serta
menjadi tempat pengamatan bayangan hujan.[15]Di Hawaii, Gunung
Wai'ale'ale, di pulau Kauai, terkenal karena curah hujannya yang
ekstrem dan memiliki curah hujan rata-rata tahunan tertinggi kedua
di dunia, 460 inches (12,000mm).[37] Sistem badai Kona membasahi
negara bagian ini dengan hujan deras antara Oktober dan April.[38]
Iklim setempat bervariasi di masing-masing pulau karena
topografinya, terbagi menjadi kawasan atas angin (Koolau) dan bawah
angin (Kona) berdasarkan lokasi relatif terhadap pegunungan tinggi.
Sisi atas angin memaparkan wilayah timur terhadap angin dagang
timur laut dan menerima lebih banyak hujan; sisi bawah angin lebih
kering dan cerah, dengan sedikit hujan dan cakupan awan.[39]Di
Amerika Selatan, untaian pegunungan Andes menghalangi kelembapan
Pasifik yang datang ke benua ini, mengakibatkan iklim gurun di
bawah angin melintasi Argentina Barat.[40] Pegunungan Sierra Nevada
menciptakan efek yang sama di Amerika Utara denngan membentuk Great
Basin dan Gurun Mojave.[41][42]Wilayah tropis
Penyebaran hujan bulanan di Cairns memperlihatkan batas musim
hujan di daerah tersebutLihat pula: Monsundan Siklon tropisArtikel
utama untuk bagian ini adalah: Musim hujanMusim hujan adalah masa
dalam suatu tahun yang terjadi selama satu atau beberapa bulan
ketika sebagian besar hujan rata-rata tahunan suatu daerah jatuh di
tempat tersebut.[43] Istilah musim hijau juga kadang digunakan
sebagai eufemisme oleh pihak pariwisata.[44] Wilayah dengan musim
hujan tersebar di beberapa kawasan tropis dan subtropis.[45] Iklim
dan wilayah sabana dengan cuaca monsun memiliki musim panas hujan
dan musim dingin kemarau. Hutan hujan tropis teknisnya tidak
memiliki musim kemarau atau hujan, karena hujan tersebar merata
sepanjang tahu.[46] Sejumlah daerah dengan musim hujan akan
mengalami jeda dalam pertengahan musim hujan ketika zona
konvergensi intertropis atau truf monsun bergerak ke kutub dari
lokasinya selama pertengahan musim panas.[24] Ketika musim hujan
terjadi selama musim panas, hujan lebih sering turun selama akhir
sore dan awal malam. Musim hujan adalah masa ketika kualitas
udara[47] dan air segar membaik,[48][49] dan tanaman tumbuh
subur.Siklon tropis, sumber curah hujan sangat deras, terdiri dari
massa udara besar beberapa ratus mil dengan tekanan rendah di
pusatnya dan angin bertiup ke pusat searah jarum jam (belahan Bumi
selatan) atau berlawanan arah jarum jam (belahan Bumi utara).[50]
Meski siklon dapat mengakibatkan kematian dan kerusakan properti
yang besar, inilah faktor penting dalam penguasaan hujan atas suatu
daerah, karena siklon dapat membawa hujan yang sangat dibutuhkan di
wilayah kering.[51] Wilayah di sepanjang jalurnya dapat menerima
jatah hujan setahun penuh melalui satu kali peristiwa siklon
tropis.[52]Pengaruh manusia
Citra Atlanta, Georgia memperlihatkan penyebaran suhu, warna
biru berarti suhu dingin, merah hangat, dan putih panas.Lihat pula:
Pemanasan globaldan Pulau panas perkotaanZat partikulat yang
dihasilkan oleh gas buang mobil dan sumber-sumber polusi lain
membentuk nuklei kondensasi awan, yang mendorong pembentukan awan
dan meningkatnya kemungkinan hujan. Akibat polusi lalu lintas
penglaju dan komersial menumpuk sepanjang minggu, kemungkinan hujan
meningkat: hujan memuncak pada Sabtu setelah lima hari penumpukan
polusi. Di daerah padat penduduk dekat pesisir, seperti Pesisir
Timur Amerika Serikat, dampaknya bisa dramatis: ada kemungkinan
hujan 22% lebih tinggi pada hari Sabtu daripada Senin.[53] Dampak
pulau panas perkotaan memanaskan kota sebesar 0.6C (1.1F) hingga
5.6C (10.1F) di atas kawasan pinggiran kota dan pedesaan
sekitarnya. Panas tambahan ini mendorong gerakan yang lebih besar
ke atas dan menyebabkan aktivitas hujan deras dan badai petir
tambahan. Tingkat curah hujan di bawah angin kota meningkat antara
48% dan 116%. Sebagai akibat pemanasan ini, curah hujan bulanan 28%
lebih besar antara 20 miles (32km) hingga 40 miles (64km) di bawah
angin kota, jika dibandingkan dengan atas angin.[54] Sejumlah kota
mengakibatkan curah hujan total meningkat sebesar 51%.[55]
Anomali suhu permukaan rata-rata pada periode 1999 hingga 2008
dibandingkan dengan suhu rata-rata dari 1940 hingga 1980Suhu yang
meningkat cenderung meningkatkan penguapan yang dapat mendorong
lebih banyak hujan. Jumlah peristiwa hujan meningkat di daratan
sebelah utara 30N sejak 1900 hingga 2005, namun mulai menurun di
kawasan tropis sejak 1970-an. Di seluruh dunia, tidak ada
kecenderungan presipitasi keseluruhan secara statistik dalam satu
abad terakhir, meski kecenderungan hujan bervariasi menurut daerah
dan waktunya. Wilayah timur Amerika Utara dan Selatan, Eropa Utara,
dan Asia Tengah semakin basah, Sahel, Mediterania, Afrika bagian
Selatan, dan beberapa bagian Asia Selatan semakin kering. Terjadi
peningkatan jumlah peristiwa hujan deras di berbagai daerah dalam
satu abad terakhir, termasuk peningkatan sejak 1970-an akibat
banyaknya kekeringankhususnya di wilayah tropis dan subtropis.
Perubahan curah hujan dan penguapan di samudra diakibatkan oleh
berkurangnya salinitas di perairan lintang tengah dan tinggi
(berarti lebih banyak hujan) dan meningkatnya salinitas di lintang
rendah (berarti sedikit hujan dan/atau banyak penguapan). Di
daratan Amerika Serikat, total curah hujan tahunan meningkat dengan
tingkat rata-rata 6,1persen per abad sejak 1900, dengan peningkatan
tertinggi terjadi di wilayah iklim Tengah Utara Timur (11,6 persen
per abad) dan Selatan (11,1persen). Hawaii adalah satu-satunya
wilayah yang mengalami penurunan (-9,25persen).[56]Upaya
mempengaruhi cuaca yang paling sukses adalah penyemaian awan yang
melibatkan teknik peningkatan presipitasi musim dingin di atas
pegunungan dan mengurangi hujan es.[57]KarakteristikPola
Ikatan badai petir terlihat di tampilan radar cuacaArtikel utama
untuk bagian ini adalah: Ikatan hujanIkatan hujan adalah wilayah
awan dan presipitasi yang panjang. Gelombang hujan dapat bersifat
stratiform atau konvektif,[58] dan terbentuk akibat perbedaan suhu.
Jika dilihat melalui pencitraan radar cuaca, perpanjangan
presipitasi ini disebut sebagai struktur terikat.[59] Ikatan hujan
mendahului front tutupan panas dan front panas dikaitkan dengan
gerakan lemah ke atas,[60] dan cenderung lebar serta bersifat
stratiform.[61]Ikatan hujan yang muncul dekat dan mendahului front
dingin bisa jadi merupakan garis squall yang mampu menghasilkan
tornado.[62] Ikatan hujan yang dikaitkan dengan front dingin dapat
dibelokkan oleh pegunungan lurus terhadap orientasi front karena
pembentukan jet penghalang tingkat rendah.[63] Ikatan badai petir
dapat terbentuk bersama angin laut dan angin darat jika kelembapan
yang diperlukan untuk membentuknya ada pada saat itu. Jika ikatan
hujan angin laut cukup aktif mendahului front dingin, mereka mampu
menutupi lokasi front dingin tersebut.[64]Ketika siklon menutupi
langit, sebuah truf udara panas tinggi (trough of warm air aloft),
atau "trowal", akan terjadi akibat angin selatan yang kuat di
perbatasan timurnya berputar-putar tinggi mengitari kawasan timur
lautnya, dan mengarah ke periferi (juga disebut sabuk pengangkut
panas) barat lautor, memaksa truf permukaan berlanjut ke sektor
dingin lengkungan yang sama menuju front tutupan. Trowal
menciptakan bagian dari siklon tutupan yang disebut sebagai kepala
koma, karena bentuk awan pertengahan troposfer seperti koma yang
menyertai fenomena ini. Ini juga bisa menjadi fokus atas
presipitasi lokal yang deras, dengan kemungkinan badai petir jika
atmosfer di sepanjang trowal cukup stabil untuk menciptakan
konveksi.[65] Pengikatan di dalam pola presipitasi kepala koma
suatu siklon ekstratropis dapat menandakan hujan deras.[66] Di
balik siklon ekstratropis pada musim gugur dan dingin, ikatan hujan
dapat terbentuk di bawah angin permukaan air panas seperti
Danau-Danau Besar. Di bawah angin kepulauan, ikatan hujan deras dan
badai petir dapat terbentuk karena konvergensi angin tingkat rendah
di bawah angin batas pulau. Di lepas pantai California, hal ini
terjadi ketika adanya peningkatan front dingin.[67]Ikatan hujan
dengan siklon tropis memiliki orientasi melengkung. Siklon tropis
berisikan hujan deras dan badai petir yang, bersama dinding mata
dan mata, membentuk hurikan atau badai tropis. Batas ikatan hujan
di sekitar siklon tropis dapat membantu menentukan intensitas
siklon tersebut.[68]Keasaman
Siklus hujan asamLihat pula: Hujan asampH hujan selalu
bervariasi yang umumnya dikarenakan daerah asal hujan tersebut. Di
pesisir timur Amerika, hujan yang berasal dari Samudra Atlantik
biasanya memiliki pH 5,0-5,6; hujan yang berasal dari seberang
benua (barat) memiliki pH 3,8-4,8; dan badai petir lokal memiliki
pH serendah 2,0.[69] Hujan menjadi asam karena keberadaan dua asam
kuat, yaitu asam belerang (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). Asam
belerang berasal dari sumber-sumber alami seperti gunung berapi dan
lahan basah (bakteri penghisap sulfat); dan sumber-sumber
antropogenik seperti pembakaran bahan bakar fosil dan pertambangan
yang mengandung H2S. Asam nitrat dihasilkan oleh sumber-sumber
alami seperti petir, bakteri tanah, dan kebakaran alami; selain itu
juga sumber-sumber antropogenik seperti pembakaran bahan bakar
fosil dan pembangkit listrik. Dalam 20 tahun terakhir, konsentrasi
asam nitrat dan asam belerang dalam air hujan telah berkurang yang
dikarenakan adanya peningkatan amonium (terutama amonia dari
produksi ternak) yang berperan sebagai penahan hujan asam dan
meningkatkan pH-nya.[70]Pengelompokan iklim Kppen
Peta iklim Kppen-Geiger terbaru[71]
AfAmAwBWhBWkBShBSkCsaCsbCwaCwbCfaCfbCfcDsaDsbDscDsdDwaDwbDwcDwdDfaDfbDfcDfdETEF
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pengelompokan iklim
KppenKlasifikasi Kppen bergantung pada nilai suhu dan presipitasi
rata-rata bulanan. Bentuk klasifikasi Kppen yang umum digunakan
memiliki lima jenis utama mulai dari A hingga E. Jenis utama
tersebut adalah A, tropis; B, kering; C, sejuk lintang menengah; D,
dingin lintang menengah; dan E, kutub. Lima klasifikasi utama ini
dapat dibagi lagi menjadi klasifikasi sekunder seperti hutan hujan,
monsun, sabana tropis, subtropis lembap, daratan lembap, iklim
lautan, iklim mediterania, stepa, iklim subarktik, tundra, daratan
es kutub, dan gurun.Hutan hujan ditandai dengan curah hujan tinggi
yang minimum normal tahunnya antara 1,750 millimetres (69in) dan
2,000 millimetres (79in).[72] Sebuah sabana tropis adalah bioma
daratan rumput yang terletak di kawasan iklim semi-gersang hingga
semi-lembap di lintang subtropis dan tropis dengan curah hujan
antara 750 millimetres (30in) dan 1,270 millimetres (50in) per
tahun. Sabana tropis tersebar di Afrika, India, wilayah utara
Amerika Selatan, Malaysia, dan Australia.[73] Zona iklim subtropis
lembap adalah daerah yang hujan musim dinginnya dikaitkan dengan
badai besar yang diarahkan angin westerlies dari barat ke timur.
Kebanyakan hujan musim panas terjadi selama badai petir dan siklon
tropis.[74] Iklim subtropis lembap terletak di daratan sebelah
timur, antara lintang 20 dan 40 derajat dari khatulistiwa.[75]Iklim
lautan (atau oseanik/maritim) dapat dijumpai di sepanjang pesisir
barat di lintang tengah seluruh benua di dunia, berbatasan dengan
lautan dingin dan wilayah tenggara Australia, dan memiliki
presipitasi besar sepanjang tahun.[76] Iklim mediterania membentuk
iklim benua di Cekungan Mediterania, sebagian wilayah barat Amerika
Utara, sebagian Australia Barat dan Selatan, wilayah barat daya
Afrika Selatan dan sebagian wilayah tengah Chili. Iklim ini
ditandai oleh musim panas yang panas dan kering dan musim dingin
yang dingin dan basah.[77] Stepa adalah daratan rumput kering.[78]
Iklim subarktik bersifat dingin dengan permafrost abadi dan
presipitasi kecil.[79]PengukuranAlat ukur
Pengukur hujan standarLihat pula: Pengukur hujan,
Disdrometer,dan Pengukur saljuCara standar untuk mengukur curah
hujan atau curah salju adalah menggunakan pengukur hujan standar,
dengan variasi plastik 100-mm (4-in) dan logam 200-mm (8-in).[80]
Tabung dalam diisi dengan 25mm (0.98in) hujan, limpahannya mengalir
ke tabung luar. Pengukur plastik memiliki tanda di tabung dalam
hingga resolusi 0.25mm (0.0098in), sementara pengukur logam
membutuhkan batang yang dirancang dengan tanda 0.25mm (0.0098in).
Setelah tabung dalam penuh, isinya dibuang dan diisi dengan air
hujan yang tersisa di tabung luar sampai tabung luar kosong,
sehingga menjumlahkan total keseluruhan sampai tabung luar
kosong.[81] Jenis pengukuran lain adalah pengukur hujan sepatu yang
populer (pengukur termurah dan paling rentan), ember miring, dan
beban.[82] Untuk mengukur curah hujan dengan cara yang murah,
kaleng silindris dengan sisi tegak dapat dipakai sebagai pengukur
hujan jika dibiarkan berada di tempat terbuka, namun akurasinya
bergantung pada penggaris yang digunakan untuk mengukur hujan.
Semua pengukur hujan tadi dapat dibuat sendiri dengan pengetahuan
yang memadai.[83]Ketika penghitungan curah hujan dilakukan,
berbagai jaringan muncul di seluruh Amerika Serikat dan tempat lain
ketika penghitungan curah hujan dapat dikirimkan melalui Internet,
seperti CoCoRAHS atau GLOBE.[84][85] Jika jariingan Internet tidak
tersedia di daerah tempat tinggal, stasiun cuaca terdekat atau
kantor meteorologi akan melakukan penghitungan.[86]Satu milimeter
curah hujan sama dengan satu liter air per meter persegi. Ini
menyederhanakan penghitungan kebutuhan air untuk
pertanian.[87]Sensor jarak jauhLihat pula: Radar cuaca
Akumulasi curah hujan 24 jam di radar Val d'Irne, Kanada Timur.
Zona tanpa data di timur dan barat daya disebabkan adanya sorotan
sinar dari pegunungan. (Sumber: Environment Canada)Salah satu
kegunaan utama radar cuaca adalah mampu menilai jumlah curah hujan
yang jatuh di cekungan besar untuk keperluan hidrologis.[88]
Misalnya, pengendalian banjir sungai, pengelolaan selokan bawah
tanah, dan pembangunan bendungan adalah semua bidang yang
memerlukan data akumulasi curah hujan. Perhitungan curah hujan
radar melengkapi data stasiun darat yang dapat digunakan untuk
kalibrasi. Untuk menghasilkan akumulasi radar, tingkat hujan di
satu titik dihitung menggunakan nilai data reflektivitas pada satu
titik jaringan. Persamaan radar kemudian dipakai, yaitu,Z berarti
reflektivitas radar, R berarti tingkat curah hujan, dan A dan b
adalah konstanta.[89] Perhitungan curah hujan satelit memakai
instrumen gelombang mikro pasif di atas orbit kutub serta satelit
cuaca geostasioner untuk mengukur tingkat curah hujan secara tidak
langsung.[90] Untuk menghasilkan akumulasi curah hujan pada satu
periode waktu tertentu, semua akumulasi dari masing-masing kotak
jaringan di dalam gambar pada waktu itu harus
dijumlahkan.IntensitasHeavy rain in Glenshaw, PA
Menu0:00
Suara hujan deras di permukiman pinggiran kota
Kesulitan mendengarkan berkas ini? Lihat bantuan.
Intensitas curah hujan dikelompokkan menurut tingkat
presipitasi: Gerimis ketika tingkat presipitasinya < 2.5
millimetres (0.098in) per jam Hujan sedang ketika tingkat
presipitasinya antara 2.5 millimetres (0.098in) - 7.6 millimetres
(0.30in) atau 10 millimetres (0.39in) per jam[91][92] Hujan deras
ketika tingkat presipitasinya > 7.6 millimetres (0.30in) per
jam,[91] atau antara 10 millimetres (0.39in) dan 50 millimetres
(2.0in) per jam[92] Hujan badai ketika tingkat presipitasinya >
50 millimetres (2.0in) per jam[92]Periode kembaliLihat pula: Banjir
100 tahunKemungkinan suatu peristiwa dengan intensitas dan durasi
tertentu disebut frekuensi atau periode kembali.[93] Intensitas
badai dapat diperkirakan untuk periode kembali dan durasi badai
apapun dengan melihat grafik yang didasarkan pada data historis
lokasi hujan.[94] Istilah badai 1 dalam 10tahun menjelaskan
peristiwa hujan yang jarang dan hanya mungkin terjadi sekali setiap
10tahun, sehingga hujan ini memiliki kemungkinan 10 persen setiap
tahun. Hujan akan lebih deras dan banjir akan lebih buruk daripada
badai terburuk yang terjadi dalam satu tahun. Istilah badai 1 dalam
100tahun menjelaskan peristiwa hujan yang sangat jarang dan akan
terjadi dengan kemungkinan sekali dalam satu abad, sehingga hujan
ini memiliki kemungkinan 1persen setiap tahun. Hujan akan menjadi
ekstrem dan banjir lebih parah daripada peristiwa 1 dalam 10tahun
tersebut. Seperti semua peristiwa kemungkinan, "badai 1 dalam
100tahun" bisa saja terjadi berkali-kali dalam satu tahun
saja.[95]Prakiraan hujanArtikel utama untuk bagian ini adalah:
Prakiraan presipitasi kuantitatif
Contoh prakiraan hujan lima hari dari Hydrometeorological
Prediction CenterPrakiraan Presipitasi Kuantitatif (disingkat PPK;
QPF dalam bahasa Inggris) adalah perkiraan jumlah presipitasi cair
yang terkumpul dalam periode tertentu di suatu daerah.[96] PPK akan
diperinci ketika jenis presipitasi terukurkan yang mencapai batas
minimal merupakan prakiraan untuk setiap am selama periode sah PPK.
Prakiraan presipitasi cenderung dibatasi oleh jam sinoptis seperti
0000, 0600, 1200 dan 1800GMT. Relief daratan juga termasuk dalam
PPK melalui pemakaian topografi atau berdasarkan pola presipitasi
iklim dari hasil observasi dengan rincian jelas.[97] Dimulai pada
pertengahan hingga akhir 1990-an, PPK digunakan dalam model
prakiraan hidrologi untuk mensimulasikan dampak terhadap sungai di
seluruh Amerika Serikat.[98] Model prakiraan memperlihatkan
sensitivitas tertentu terhadap tingkat kelembapan di lapisan
pelindung planet, atau di tingkat terendah atmosfer yang menurun
seiring ketinggiannya.[99] PPK dapat dibuat dengan dasar prakiraan
jumlah kuantitatif atau kemungkinan prakiraan jumlah
kualitatif.[100] Teknik prakiraan citra radar memperlihatkan
kemampuan yang lebih tinggi daripada prakiraan model dalam 6 hingga
7jam waktu citra radar. Prakiraan dapat diverifikasi melalui
pemakaian pengukur hujan, prakiraan radar cuaca, atau keduanya.
Berbagai skor kemampuan dapat ditentukan untuk mengukur nilai
prakiraan curah hujan.[101]DampakPertanian
Prakiraan hujan untuk Jepang Selatan dan sekitarnya pada 2027
Juli 2009.Presipitasi, khususnya hujan, memiliki dampak dramatis
terhadap pertanian. Semua tumbuhan memerlukan air untuk hidup,
sehingga hujan (cara mengairi paling efektif) sangat penting bagi
pertanian. Pola hujan biasa bersifat vital untuk kesehatan
tumbuhan, terlalu banyak atau terlalu sedikit hujan dapat
membahayakan, bahkan merusak panen. Kekeringan dapat mematikan
panen dan menambah erosi,[102] sementara terlalu basah dapat
mendorong pertumbuhan jamur berbahaya.[103] Tumbuhan memerlukan
beragam jumlah air hujan untuk hidup. Misalnya, kaktus tertentu
memerlukan sedikit air,[104] sementara tanaman tropis memerlukan
ratusan inci hujan per tahun untuk hidup.Di daerah musim hujan dan
kemarau, nutrien tanah tersapu dan erosi meningkat selama musim
hujan.[24] Hewan memiliki strategi adaptasi dan bertahan hidup di
wilayah basah. Musim kemarau sebelumnya mengakibatkan kelangkaan
makanan menjelang musim hujan, karena tanaman panen harus tumbuh
terlebih dahulu.[105] Negara-negara berkembang mencatat bahwa
penduduknya memiliki fluktuasi berat badan musiman karena
kelangkaan makanan sebelum panen pertama yang terjadi pada akhir
musim hujan.[106] Hujan dapat ditampung menggunakan tangki air
hujan; diolah agar dapat dikonsumsi, non-konsumsi dalam ruang atau
irigasi.[107] Hujan berlebihan dalam waktu singkat dapat
menyebabkan banjir bandang.[108]BudayaTanggapan budaya terhadap
hujan berbeda-beda di seluruh dunia. Di daerah beriklim sedang,
masyarakat, terutama pria, cenderung kesal ketika cuaca tidak
stabil atau berawan.[109] Hujan juga dapat membawa kebahagiaan dan
dianggap menenangkan serta memiliki estetika yang dinikmati
masyarakat. Di daerah kering seperti India,[110] atau ketika
terjadi kekeringan di daerah lain,[111] hujan memperbaiki suasana
hati masyarakat. Di Botswana, kata 'hujan' dalam bahasa Setswana,
"pula", digunakan sebagai nama mata uang nasional karena pentingnya
hujan terhadap ekonomi negara gurun ini.[112] Beberapa budaya
mengembangkan cara menghadapi hujan dengan berbagai alat lindung
seperti payung dan jas hujan, serta alat pengalihan seperti talang
air dan drainase badai yang mengalirkan air hujan ke selokan.[113]
Banyak orang mencium adanya bau yang menenangkan selama dan sesaat
setelah hujan. Sumber bau ini adalah petrikor, minyak yang
dihasilkan tumbuh-tumbuhan, kemudian diserap bebatuan dan tanah dan
dilepaskan ke udara selama hujan berlangsung.[114]Klimatologi
globalLihat pula: Klimatologi curah hujan BumiAir sebanyak 505,000
cubic kilometres (121,000cumi) jatuh sebagai hujan setiap tahunnya
di seluruh dunia, 398,000 cubic kilometres (95,000cumi) jatuh ke
lautan.[115] Jika dibandingkan dengan luas permukaan Bumi, curah
hujan rata-rata tahunan secara global mencapai 990 millimetres
(39in). Padang pasir ditetapkan sebagai wilayah dengan curah hujan
rata-rata tahunan kurang dari 250 millimetres (10in) per
tahun,[116][117] atau sebagai wilayah ketika air lebih banyak yang
menguap akibat evapotranspirasi daripada yang jatuh sebagai
presipitasi.[118]GurunArtikel utama untuk bagian ini adalah:
Gurun
Gurun-gurun terbesarSetengah benua Afrika di bagian utara
didominasi gurun pasir atau wilayah gersang, termasuk Gurun Sahara.
Di Asia, wilayah yang curah hujan minimum tahunannya besar,
sebagian besar terdiri dari gurun pasir mulai dari Gurun Gobi di
barat-baratdaya Mongolia melintasi barat Pakistan (Balochistan) dan
Iran hingga Gurun Arab di Saudi Arabia. Sebagian besar Australia
semi-gersang atau terdiri dari gurun pasir,[119] sehingga
menjadikannya benua berpenghuni terkering di dunia. Di Amerika
Selatan, untaian pegunungan Andes menahan kelembapan Samudra
Pasifik yang tiba di benua ini, sehingga memunculkan iklim mirip
gurun di wilayah barat Argentina.[40] Wilayah kering di Amerika
Serikat adalah wilayah tempat gurun Sonora menyapu Desert
Southwest, Great Basin, dan Wyoming bagian tengah.[120]Wilayah
basahLihat pula: Monsundan Truf monsunWilayah khatulistiwa dekat
Zona Konvergensi Intertropis (ITCZ), atau truf monsun, adalah
wilayah terbasah di dunia. Setiap tahun, sabuk hujan di wilayah
tropis bergerak ke utara pada bulan Agustus, kemudian bergerak
kembali ke selatan menuju Belahan Bumi Selatan pada bulan Februari
dan Maret.[121] Di Asia, hujan tersebar di seluruh wilayah selatan
benua ini dari kawasan timur dan timur laut India hingga Filipina
dan Cina selatan sampai Jepang karena monsun mengadveksikan
kelembapan dari Samudera Hindia ke wilayah ini.[122] Truf monsun
dapat memanjang ke utara hingga garis paralel ke-40 di Asia Timur
pada bulan Agustus sebelum bergerak ke selatan. Pergerakannya ke
kutub ini didorong oleh monsun musim panas yang ditandai dengan
munculnya tekanan udara rendah (tekanan rendah panas) di kawasan
terpanas Asia.[123][124] Sirkulasi monsun sejenis, namun lebih
lemah, terjadi di Amerika Utara dan Australia.[125][126] Pada musim
panas, monsun Barat Laut bersama kelembapan Teluk California dan
Teluk Meksiko bergerak mengitari pegunungan subtropis di Samudera
Atlantik, mengangkut badai petir sore dan malam di wilayah selatan
Amerika Serikat dan Dataran Besar.[127] Daratan Amerika Serikat di
sebelah timur meridian ke-98, pegunungan Barat Laut Pasifik, dan
Sierra Nevada adalah wilayah terbasah di negara ini, dengan curah
hujan rata-rata melebihi 30 inches (760mm) per tahun.[120] Siklon
tropis mendorong terjadinya hujan di seluruh wilayah selatan
Amerika Serikat,[128] serta Puerto Riko, Kepulauan Virgin Amerika
Serikat,[129] Kepulauan Mariana Utara,[130] Guam, dan Samoa
Amerika.Dampak Westerlies
Hujan rata-rata jangka panjang menurut bulanLihat pula:
WesterliesWesterly bergerak dari garis depan sejuk Atlantik Utara
ke daerah lembap di Eropa Barat, terutama Britania Raya, yang
pesisir baratnya menerima curah hujan antara 1,000mm (39in) di
permukaan laut dan 2,500mm (98in) di pegunungan setiap tahunnya.
Bergen, Norwegia adalah salah satu kota hujan terkenal di Eropa
dengan curah hujan rata-rata tahunan mencapai 2,250mm (89in).
Selama musim gugur, dingin, dan semi, sistem badai Pasifik
mengangkut sebagian besar hujan untuk Hawaii dan Amerika Serikat
bagian barat.[127] Di puncak pegunungan, arus jet membawa hujan
maksimum musim panas ke Danau-Danau Besar. Kawasan badai petir
besar bernama kompleks konvektif skala meso bergerak ke Dataran
Besar, Barat Tengah, dan Danau-Danau Besar selama musim panas,
sehingga menyumbang 10% hujan tahunan di wilayah ini.[131]Osilasi
Selatan-El Nio mempengaruhi persebaran hujan dengan mengacaukan
pola hujan di seluruh Amerika Serikat bagian Barat,[132] Barat
Tengah,[133][134] Tenggara,[135] dan wilayah tropis. Ada pula bukti
bahwa pemanasan global mendorong peningkatan hujan di Amerika Utara
bagian timur, sementara kekeringan semakin sering terjadi di
wilayah tropis dan subtropis.Daerah terlembapCherrapunji, terletak
di lereng selatan Himlaya Timur di Shillong, India adalah salah
satu kawasan terlembap atau terbasah di Bumi, dengan curah hujan
rata-rata tahunan mencapai 11,430mm (450in). Curah hujan tertinggi
yang tercatat dalam satu tahun adalah 22,987mm (905.0in) pada 1861.
Rata-rata 38 tahun di Mawsynram, Meghalaya, India adalah 11,873mm
(467.4in).[136] Daerah terlembap di Australia adalah Mount
Bellenden Ker di timur laut negara ini yang memiliki curah hujan
rata-rata 8,000 millimetres (310in) per tahun. Pada 2000, curah
hujan di daerah ini mencetak rekor tertinggi yaitu 12,200mm
(480.3in).[137] Mount Waialeale di pulau Kaua'i di Kepulauan Hawaii
memiliki curah hujan rata-rata lebih dari 11,680 millimetres
(460in) dalam 32 tahun terakhir, dengan rekor 17,340 millimetres
(683in) tahun 1982. Puncaknya dianggap sebagai salah satu daerah
terbasah di Bumi. Daerah ini telah dipromosikan dalam literatur
wisata selama beberapa tahun sebagai tempat terbasah di Bumi.[138]
Llor, sebuah kota di Choc, Kolombia, dianggap seabgai daerah dengan
curah hujan terukur terbesar di dunia, rata-rata mencapai 13,300mm
(520in) per tahun.[139] Departemen Choc sangat lembap. Tutunendo,
sebuah kota di departemen ini merupakan salah satu tempat yang
diperkirakan terlembap di Bumi, rata-rata tahunannya mencapai
11,394mm (448.6in); pada tahun 1974, kota ini memiliki curah hujan
26,303mm (86ft 3.6in), curah hujan tahunan terbesar yang pernah
diukur di Kolombia. Tidak seperti Cherrapunji yang hujan antara
April dan September, Tutunendo mengalami hujan tersebar merata
sepanjang tahun.[140] Quibd, ibu kota Choc, mengalami hujan paling
banyak di Bumi di antara kota-kota lebih dari 100.000 jiwa, yaitu
9,000 millimetres (350in) per tahun.[139] Badai di Choc dapat
menghasilkan curah hujan 500mm (20in) dalam satu hari. Jumlah ini
lebih banyak daripada curah hujan di berbagai kota di dunia dalam
satu tahun.BenuaRata-rata tertinggi (inci/mm)DaerahKetinggian
(kaki/m)Tahun Pencatatan
Amerika Selatan523.6in or 13,299mmLlor, Kolombia[a][b]520ft or
158m[c]29
Asia467.4in or 11,872mmMawsynram, India[a][d]4,597ft or
1,401m39
Oseania460.0in or 11,684mmMount Waialeale, Kauai, Hawaii
(AS)[a]5,148ft or 1,569m30
Afrika405.0in or 10,287mmDebundscha, Kamerun30ft or 9.1m32
Amerika Selatan354.0in or 8,992mmQuibdo, Kolombia120ft or
36.6m16
Australia340.0in or 8,636mmMount Bellenden Ker,
Queensland5,102ft or 1,555m9
Amerika Utara256.0in or 6,502mmHenderson Lake, British
Columbia12ft or 3.66m14
Eropa183.0in or 4,648mmCrkvice, Montenegro3,337ft or
1,017m22
Sumber (tanpa konversi): Global Measured Extremes of Temperature
and Precipitation, National Climatic Data Center. August 9,
2004.[141]
BenuaDaerahCurah hujan tertinggiReferensi
Curah hujan rata-rata tahunan tertinggiAsiaMawsynram,
India467.4in or 11,872mm[142]
Tertinggi dalam satu tahunAsiaCherrapunji, India1,042in or
26,467mm[143]
Tertinggi dalam satu bulanAsiaCherrapunji, India366in or
9,296mm[143]
Tertinggi dalam 24 jamSamudra HindiaFac Fac, Pulau La
Reunion73in or 1,854mm[144]
Tertinggi dalam 12 jamSamudra HindiaBelouve, Pulau La
Reunion53in or 1,346mm[143]
Tertinggi dalam satu menitAmerika UtaraGuadeloupe, Kepulauan
Karibia1.5in or 38mm[144]
Pengertian Hujan dan Jenis-Jenis Hujan|Pengertian Hujan adalah
endapan air di udara yang jatuh dipermukaan bumi. hujan memiliki
macam-macam atau jenis-jenis hujan berdasarkan dalam proses
terjadinya hujan selalu diawali dengan terbentuknya awan, yaitu
perubahan uap air di udara menjadi butir-butir air atau es karena
proses kondensasi atau pengembunan. Namun, tidak semua awan
mendatangkan hujan meskipun mengandung cukup air. Butir-butir air
yang membentuk awan memiliki diameter antara 0,014 mm-0,035 mm,
sangat kecil dan ringan sehingga melayang-layang di udara.
Berdasarkan teori benturan, butir-butir air di dalam awan
berbenturan satu sama lain sehingga menyebabkan butiran-butiran
tersebut bersatu bertambah besar dan dapat mencapai diameter 0,5
mm, dan karena gaya beratnya jatuh ke bumi sebagai hujan.
Berdasarkan proses terjadinya, jenis hujan terdiri dari hujan
orografis, hujan konveksi, hujan frontal, dan hujan buatan.
(Hujan)
Jenis-Jenis Hujana. Hujan Orografis.Peranan topografi terhadap
terjadinya hujan amat besar. Angin yang banyak membawa uap air
ketika melewati gunung atau pegunungan, mendaki lereng dan makin
tinggi udara bergerak ke atas, maka udara tersebut semakin dingin
sehingga uap air yang dibawanya mengalami pengembunan atau
kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air yang membentuk awan.
Pembentukan titik-titik air yang semakin banyak akhirnya
menimbulkan hujan pada lereng yang menghadap ke arah datangnya
angin tersebut. Angin akan bertiup terus melewati puncak dan
menuruni lereng, akan tetapi angin ini tidak lagi membawa uap air,
sehingga di lereng yang membelakangi arah datangnya angin tidak
turun hujan. Lereng yang membelakangi arah angin tersebut dinamai
daerah bayangan hujan.
b. Hujan Konveksi.Hujan konveksi (zenith) terjadi pada siang
hari sehingga disebut hujan tengah hari. Pada siang hari ketika
udara cerah, terjadi pemanasan yang tinggi terhadap permukaan bumi.
Akibatnya, udara mengembang dan bersama-sama uap air naik secara
vertikal ke atas dan proses ini berlangsung sangat cepat. Uap air
yang naik ke atas mengalami pendinginan dan berubah menjadi
titik-titik air (pengembunan) yang mengakibatkan turunnya hujan.
Hujan konveksi biasanya sangat lebat, tetapi berlangsung hanya
sebentar dan meliputi wilayah yang sempit.
c. Hujan Frontal.Front merupakan permukaan yang membatasi dua
massa udara yang berbeda temperaturnya satu sama lain. Hujan
frontal terjadi berwal dari udara yang lebih hangat menjadi lebih
ringan dan cenderung berada di atas udara yang lebih dingin. Udara
dingin mengangkat udara yang lebih hangat. Udara yang lebih hangat
terangkat kemudian mengembang dan mendingin. Dalam proses
pendinginan akan terbentuk titik-titik air, yaitu awan. Setelah
titik-titik air itu mengalami kejenuhan, akhirnya jatuh dan
terjadilah hujan frontal. Pada umumnya hujan frontal terjadi di
daerah lintang sedang di mana udara bergerak dan daerah bertekanan
tinggi (kutub) bertemu dengan udara dari zona tekanan rendah, yaitu
dan daerah sub tropis.
d. Hujan Buatan.Perkembangan teknologi di bidang meteorologi,
telah memberikan kemampuan kepada manusia untuk membuat hujan
buatan. Hujan buatan dilakukan dengan cara menaburkan bahan kimia
berupa Argentium lodida atau bahan pendingin seperti es kering ke
dalam awan untuk mempercepat proses pembentukan awan. Hujan buatan
sering dilakukan pada musim kemarau panjang atau pada kebakaran
hutan yang luas, seperti kebakaran hutan yang pernah terjadi di
Indonesia pada tahun 1997 yang asapnya menyebar sampai ke negara
tetangga.
Berdasarkan bentuknya, jenis hujan terdiri dari hujan es, hujan
saiju, hujan rintik-rintik, dan hujan asam.1. Hujan Es. Hujan es
sering juga disebut sebagai hujan batu, yaitu hujan yang disertai
dengan butir-butir es yang berjatuhan ke bumi. Hujan es terjadi
karena arus udara yang banyak mengandung uap air bergerak secara
vertikal mencapai lapisan udara yang sangat tinggi, sehingga suhu
udara turun dibawah 0C. Akibat proses tersebut, maka uap air yang
terkandung diudara berubah secara cepat menjadi kristal-kristal es,
dan jatuh ke bumi sebagai hujan es. Sebagian dari kristal-kristal
es tersebut telah mencair sebelum mencapai permukaan bumi, oleh
karena itu hujan es sering diiringi dengan hujan lebat pada siang
hari, tetapi berlangsung dalam waktu yang singkat.2. Hujan Saiju.
Saiju ialah knistal-kristal es yang halus, terbentuk dan uap air
yang mengalami pendinginan sampai dibawah titik beku (0C). Saiju
ini kemudian jatuh ke permukaan bumi, tetapi tidak sempat mencair
karena suhu di permukaan bumi sangat dingin, biasanya kurang dari
5C. Hujan saiju sering terjadi di daerah kutub, di daerah beriklim
sedang pada musim dingin dan di puncak-puncak gunung yang tinggi.
Di Indonesia, hujan saiju terdapat di puncak Gunung Jayawijaya di
Provinsi Papua, karena ketinggiannya telah melewati batas saiju di
daerah tropis yaitu lebih dari 4500 meter di atas permukaan laut.3.
Hujan Rintik-rintik. Hujan rintik-rintik terjadi karena butir butir
air yang terdapat di awan sangat kecil, diameternya berukuran
diantara 0,2-0,5 mm. Hujan rintik-rintik terjadi dari awan berlapis
yang rendah dekat permukaan bumi.4. Hujan Asam. Di negara-negara
industri, seperti Eropa dan Amerika Serikat sering terjadi
pencemaran udara karena asap pabrik sehingga menimbulkan hujan
asam. Hujan asam ialah hujan yang mengandung endapan asam yang
sangat tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan
hidup.Kandungan asam dalam udara seperti oksida sulfur dan oksida
nitrogen yang berasal dan asap industri atau pabrik, mengalami
perubahan kimia di udara dan jatuh ke bumi sebagai hujan asam dalam
air hujan, saiju atau kabut, bahkan kadang-kadang sebagai
partikel-partikel kering yang membentuk asam. Hujan asam dapat
menyebabkan kerusakan terhadap hutan dan kematian ikan di
danau-danau. Ribuan hektare hutan telah rusak di negara-negara
Eropa dan Amerika Utara sebagai akibat hujan asam ini. Kerusakan
dimulai dengan daun-daun pada dahan dan ranting yang menguning,
kemudian gugur mahkota atau pucuknya dan akhirnya mati atau tumbuh
kerdil. Di Skandinavia dan Amerika bagian Utara, ikan-ikan mati
didanau-danau sebagai akibat dari hujan asam. Mengingat luasnya
dampak negatif yang terjadi, diperlukan kesadaran semua pihak,
terutama negara-negara industri agar berusaha mengatasi masalah
pencemaran udara karena dapat mengganggu keseimbangan lingkungan
hidup.
Sekian Artikel tentangPengertian Hujan dan Jenis-Jenis Hujan
semoga bermanfaat(Sumber : Geografi, Hal : 119-122, Penerbit :
Erlangga. 2004. Jakarta, Penulis : P.Ginting)Jenis Hujan Written By
agnas setiawan on Thursday, 18 April 2013 | 07:36Hujan merupakan
fenomena jatuhnya air dari atmosfer. Secara umum hujan yang sering
kita ketahui adalah hujan ringan, hujan deras, hujan badai atau
hujan es. Berdasarkan prosesnya hujan dapat dibagi menjadi
1. Hujan zenital/konveksi2. Hujan orografis3. Hujan virga4.
Hujan siklon5. hujan frontal6. Hujan muson
Hujan zenital/konveksi adalah hujan yang sering terjadi di
daerah equator akibat bertemunya angin passat timur laut dengan
angin passat tenggara. Pertemuan angin tersebut mengakibatkan udara
naik dan membentuk awan hujan, kemudian awan tersebut jenuh oleh
air dan terjadilah hujan.
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi akibat pergerakan
udara yang terhalang oleh gunung kemudian suhu menjadi dingin dan
terbentuklah awan hujan. Setelah itu hujan turun di lereng
gunung.
Hujan virga adalah hujan yang tidak sampai ke permukaan bumi
karena menguap kembali sebelum menyentuh permukaan bumi.
Hujan siklon adalah hujan yang terjadi akibat udara panas yang
bergerak naik disertai angin yang berputar.
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi akibat bertemunya udara
panas dengan udara dingin. Udara panas bersifat kurang padat
sehingga bergerak ke atas udara dingin. Tempat pertemuan antara
kedua udara tersebut dinamakan front. Di sekitar front inilah
sering terjadi hujan lebat.
Hujan muson terjadi akibat pergerakan angin muson setiap 6 bulan
sekali.
http://softilmu.blogspot.com/2013/07/pengertian-hujan-dan-jenis-hujan.htmlPengertian
dan Jenis Hujan Posted by abdul hadi Monday, 29 July 2013 2
comments
Pengertian hujan, Proses Pembentukan Hujan,dan Jenis jenis
Hujan, tema dari artikel kali ini adalah Hujan, tiga point tadi
merupakan pokok pembahasan dalam postingan kali ini di
softilmu.blogspot.com. Saya harap dapat bermafaat bagi sobat-sobat
semua, langsung saja ya...
A.PENGERTIAN HUJANHujan adalah sebuah peristiwa Presipitasi
(jatuhnya cairan dari atmosfer yang berwujud cair maupun beku ke
permukaan bumi) berwujud cairan. Hujan memerlukan keberadaan
lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhi di atas titik leleh
es di dekat dan dia atas permukaan Bumi.
Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi( perubahan wujud benda
ke wujud yang lebih padat ) uap air di atmosfer menjadi butiran air
yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua
proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin
jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap
air ke udara. Butir hujan memiliki ukuran yang beragam mulai dari
yang mirip penekuk (butiran besar), hingga butiran kecilnya.
Hujan
B.PROSES TERJADINYA HUJANProses berikut merupakan proses
terbentuknya hujan dalam islam yang juga dapat diterima logika.
Proses Terjadinya Hujan
TAHAP KE-1 : Dialah Allah yang mengirimkan
angin...Gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang
dibentuk dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus dan
menyebabkan partikel-partikel air tersembur menuju langit.
Partikel-partikel ini, yang kaya akan garam, lalu diangkut oleh
angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel-partikel yang
disebut aerosol ini membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di
sekelilingnya, yang naik lagi dari laut sebagai titik-titik kecil
dengan mekanisme yang disebut perangkat air.
TAHAP KE-2 : ...lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan
menjadikannya bergumpal-gumpal...Awan-awan terbentuk dari uap air
yang mengembun di sekeliling butir-butir garam atau
partikel-partikel debu di udara. Karena air hujan dalam hal ini
sangat kecil ( dengan diameter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan
itu bergantungan di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit
ditutupi dengan awan-awan.
TAHAP KE-3 : ...lalu kamu lihat air hujan keluar dari
celah-celahnya...Partikel-partikel air ini yang mengelilingi
butir-butir daram dan partikel-partikel debu itu mengental dan
membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang menjadi lebih berat
daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai
hujan.
Butiran hujan memiliki beragam ukuran, mulai dari diameter
rata-rata 1 milimeter (0,039 in) hingga 9 milimeter (0,35 in), di
atas itu butiran akan terpisah-pisah. Butiran kecil disebut butiran
awan dan berbentuk bola. Sedangkan butiran besarnya terlihat
seperti hamburger. Butiran terbesar yang pernah turun di Bumi
tercata di Brazil dan Kepulauan Marshall pada tahun 2004, beberapa
diantaranya sebesar 10 milimeter (0,39 in). Ukuran besar ini
disebabkan oleh pengembunan partikel asap besar atau tabrakan
antara sekelompok kecil butiran dengan air tawar yang banyak.
C.JENIS-JENIS HUJAN
a.Berdasarkan Proses Terjadinya Hujan siklonal, yaitu hujan yang
terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin
berputar. Hujan Senithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah
sekitar ekuator(garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara
dan selatan), akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin
Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk
gumplan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan
menjadi jenuh dan turunlah hujan. Hujan Orografis, yaitu hujan yang
terjadi karena angin yang mengandung uap air yang bergerak
horizontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan , suhu udara
menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di
sekitar pegunungan. Hujan Frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila
massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas.
Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front.
Karena lebih berat, massa udara dingin menjadi lebih berada di
bawah. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat
yang disebut hujan frontal. Hujan Muson atau Hujan Musiman, yaitu
hujan yang terjadi karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab
terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan
Matahari antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di
Indonesia, hujan muson terjadi di bulan Oktober sampai April.
Sementara di kawasan Asia Timur terjadi di bulan Mei sampai
Agustus. Siklus inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan
musim kemarau.
b.Berdasarkan Ukuran Butirannya Hujan Gerimis , diameter
butirannya kurang dari 0.5 mm. Hujan Salju, terdiri dari
kristal-kristal es yang suhunya berada di bawah 0 derajat Celcius.
Hujan Batu Es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari
awan yangg suhunya dibawa 0 derajat Celcius. Hujan Deras, curahan
air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0 derajat Celcius
dengan diameter kurang lebih 7 mm.
c.Berdasarkan Besar Curah Hujan (Definisi BMKG) Hujan Sedang,
20-50 mm perhari. Hujan Lebat, 50-100 mm perhari. Hujan Sangat
Lebat, di atas 100 mm perhari.
D.PENGUKURAN HUJAN
Pengukur Hujan
Cara standar untuk mengukur curah hujan atau curah salju adalah
menggunakan pengukur hujan standar, dengan variasi plastik 100 mm
(4 in) dan Logam 200 mm (8 in). Tabung dalam diisi dengan 25 mm
(0,89 in) hujan, limpahannya mengalir ke tabung luar. Pengukur
plastik memiliki tanda di tabung dalam hingga resolusi 25 mm (0,98
in), sementara pengukur logam membutuhkan batang yang dirancang
dengan tanda 25 mm. Setelah tabung dalam penuh, isinya dibuang dan
diisi dengan jumlah air hujan yang tersisa di tabung luar sampai
tabung luar kosong, sehingga menjumlahkan total keseluruhan sampai
tabung luar kosong.
Jenis pengukuran lain adalah pengukur hujan sepatu yang populer
(pengukur termurah dan paling rentan), ember miring, dan beban.
Untuk mengukur curah hujan dengan cara yang murah, kaleng silindris
dengan sisi tegak dapat dipakar sebagai pengukur hujan juka
dibiarkan berada di tempat terbuka, namun akurasinya bergantung
pada penggaris yang digunakan untuk mengukur hujan. Semua pengukur
hujan tadi dapat dibuat sendiri dengan pengetahuan memadai.
Ketika perhitungan curah hujan dilakukan, berbaggai jaringan
muncul di seluruh Amerika Serikat dan tempat lain, saat itu
perhitungan curah hujan dapat dikirm melalui internet, seperti
COCORAHS atau GLOBE. Jika jaringan Internet tidak tersedian di
daerah tempat tinggal, stasiun cuaca terdekat atau kantor
meteorologi akan melakukan perhitungan. Satu milimeter curah hujan
sama dengan satu liter meter persegi. Ini menyederhanakan
perhitungan kebutuhan air untuk pertanian.
Selesai sudah pembahasan tentang hujan yang kami sajikan kali
ini. Mungkin masih banyak kekurangannya, jadi jika ada yang mau
ditambahkan mari diskusikan di kotak komentar. Terimakasih telah
berkunjung di blog sederhana ini. Jangan lupa Like FP nya ya .