I. CARA PENGAMBILAN CONTOH AIR UNTUK PENGUJIAN FISIKA- KIMIA Untuk analisa Fisika-Kimia Perairan (FISKAMPER) diperlukan contoh air ± 5 Liter. Bila untuk pemeriksaan tertentu dibutuhkan contoh air lebih banyak. Tidak dibenarkan air yang sama diperiksa secara fisika, kimia, bakteriologi dan mikroskopik karena persyaratan cara pengambilan dan tempat caontoh air yang berbeda. Alat dan Bahan yang diperlukan : ♦ ♦ 1. Botol timba 2. Derijen plastik ukuran 5 Liter (sebaiknya berwarna putih) 3. Botol plastik vol. 500 mL (2 buah) 4. Botol oksigen vol. 250 mL 5. Termos es untuk mendinginkan contoh 6. Tas lapangan 7. Alat tulis 8. Buku catatan (bungkus dengan plastik) 9. Alat dan Bahan untuk periksa parameter (yang diperlukan) Cara Pengambilan : 1. Botol yang akan dipergunakan untuk mengambil sampel dibersihkan terlebih dahulu. 2. Botol dibenamkan pada kedalaman perairan yang akan diperiksa. 3. Pengambilan pertama sampel air digunakan untuk membersihkan botol sampling untuk kemudian dibuang kembali lalu diulang untuk beberapa kali. 4. Pengambilan kedua merupakan sampel air yang akan diperiksa ke dalam botol sampel untuk kemudian ditutup. Catatan : Pada prinsipnya air yang akan diperiksa diusahakan mempunyai susunan dengan air aslinya. Semua tindakan yang merubah susunan kimianya harus dihindari, baik tempat pengiriman maupun peralatan serta cara pengambilan sampel air. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. CARA PENGAMBILAN CONTOH AIR UNTUK PENGUJIAN FISIKA-
KIMIA
Untuk analisa Fisika-Kimia Perairan (FISKAMPER) diperlukan contoh air ± 5
Liter. Bila untuk pemeriksaan tertentu dibutuhkan contoh air lebih banyak. Tidak
dibenarkan air yang sama diperiksa secara fisika, kimia, bakteriologi dan
mikroskopik karena persyaratan cara pengambilan dan tempat caontoh air yang
berbeda.
Alat dan Bahan yang diperlukan : ♦
♦
1. Botol timba
2. Derijen plastik ukuran 5 Liter (sebaiknya berwarna putih)
3. Botol plastik vol. 500 mL (2 buah)
4. Botol oksigen vol. 250 mL
5. Termos es untuk mendinginkan contoh
6. Tas lapangan
7. Alat tulis
8. Buku catatan (bungkus dengan plastik)
9. Alat dan Bahan untuk periksa parameter (yang diperlukan)
Cara Pengambilan :
1. Botol yang akan dipergunakan untuk mengambil sampel dibersihkan terlebih
dahulu.
2. Botol dibenamkan pada kedalaman perairan yang akan diperiksa.
3. Pengambilan pertama sampel air digunakan untuk membersihkan botol sampling
untuk kemudian dibuang kembali lalu diulang untuk beberapa kali.
4. Pengambilan kedua merupakan sampel air yang akan diperiksa ke dalam botol
sampel untuk kemudian ditutup.
Catatan :
Pada prinsipnya air yang akan diperiksa diusahakan mempunyai susunan dengan air
aslinya. Semua tindakan yang merubah susunan kimianya harus dihindari, baik
tempat pengiriman maupun peralatan serta cara pengambilan sampel air.
1
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Pengambilan Contoh Air :
1. Macam-macam Contoh Air
Karakteristik dari perairan mungkin tidak banyak berubah selama beberapa
waktu, tetapi banyak juga aliran air yang selalu berubah di dalma waktu singkat.
Contohnya karakteristik air di hulu umumnya hanya berubah karena pengaruh hujan
sehingga perubahan dapat bersifat harian bahkan jam-jaman. Untuk memperoleh
contoh yang mewakili keadaan yang sesungguhnya dapat dipilih tiga metode :
a. Contoh sesaat (grap sample)
b. Contoh gabungan waktu (composite sample)
c. Contoh gabungan tempat (integreted sample)
a. Contoh Sesaat (Grap Sample)
Contoh sesaat mewakili keadaan air pada suatu saat dari suatu tempat. Apabila
suatu sumber air mempunyai karakteristik yang tidak banyak berubah didalam
suatu periode atau didalam batas jarak waktu tertentu maka contoh sesaat tersebut
cukup mewakili keadaan waktu dan tempat tersebut. Umumnya metode ini dapat
dipakai untuk sumber air alamiah tetapi tidak mewakili keadaan air buangan atau
sumber air yang banyak dipengaruhi oleh bahan buangan. Bila suatu sumber atau air
buangan diketahui mempunyai karakteristik yang banyak berubah maka beberapa
contoh sesaat diambil berturut-turut untuk jangka waktu tertentu dan
pemeriksaannya dilakukan sendiri-sendiri, tidak disatukan seperti pada metode
gabungan. Jangka waktu pengambilan sampel air berkisar antara 5 menit sampai 1
jam atau lebih, umumnya periode pengambilan sampel selama 24 jam. Pemeriksaan
parameter tertentu memerlukan metode sesaat seperti pengukuran suhu, pH, kadar
gas terlarut, CO2, sulfida, sulfat, sianida dan klorin.
b. Contoh Gabungan Waktu (Composite Sample)
Contoh gabungan waktu adalah campuran contoh-contoh sesaat yang diambil
dari suatu tempat yang sama pada waktu yang berbeda. Hasil pemeriksaan contoh
gabungan menunjukkan keadaan merata dari tempat tersebut didalam suatu periode.
Umumnya pengambilan contoh dilakukan secara terus menerus selama 24 jam tetapi
dalam beberapa hari dilakukan secara intensif untuk jangkan waktu yang lebih
pendek. Untuk mendapatkan contoh gabungan waktu (composite) perlu diperhatikan
2
agar setiap contoh yang dicampurkan mempunyai volume yang sama. Apabila
volume akhir dari suatu contoh gabungan 1-5 Liter, maka untuk selang waktu 1 jam
selama periode pengambilan contoh 24 jam dibutuhkan volume contoh masing-
masing sebanyak 200-220 mL.
c. Contoh Gabungan Tempat (Integreted Sample)
Merupakan campuran contoh-contoh sesaat yang diambil dari tempat yang
berbeda pada waktu yang sama. Hasil pemeriksaan contoh gabungan menunjukkan
keadaan merata dari suatu daerah atau tempat pemeriksaan. Metode ini berguna
apabila diperlukan pemeriksaan kualitas air dari suatu penampang aliran sungai
yang dalam atau lebar atau bagian-bagian penampang tersebut memiliki kualitas
yang berbeda. Metode ini umumnya tidak dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air
danau atau air waduk karena pada umumnya menunjukkan gejala yang berbeda
kualitasnya karena kedalaman atau lebarnya. Didalam hal ini selalu dipergunakan
metode pemeriksaan terpisah.
2. Selang Waktu antara Sampling dan Analisa
Makin pendek selang waktu antara pengambilan contoh dan analisa, hasil akan
semakin baik. Sebenarnya sukar untuk menentukan selang waktu tersebut karena
tergantung dari sifat contoh air, parameter yang akan diperiksa serta cara
penyimpanan. Perubahan yang diakibatkan oleh kegiatan organisme dapat dicegah
dengan menyimpan dalam tempat gelap dan temperatur yang rendah (lemari es)
sampai pemeriksaan dilakukan. Berikut ini adalah batasan waktu maksimum untuk
pemeriksaan Fisika dan Kimia :
Air Bersih 72 jam
Air Sedikit Tercemar 48 jam
Air Kotor/Limbah 12 jam
3. Pengawetan Contoh
Pengawetan contoh yang sempurna untuk sampel perairan adalah tidak mungkin,
mengingat sifat-sifat kestabilan dari masing-masing unsur yang terkandung pada
contoh tersebut tidak mungkin dicapai dengan sempurna. Fungsi pengawetan adalah
3
memperlambat proses perubahan kimia dan biologis yang tidak terelakan.
Pengawetan sangat sukar karena hampir semua pengawet mengganggu untuk
beberapa pengujian. Menyimpan sampel pada suhu rendah (4o C) mungkin
merupakan cara terbaik. Untuk mengawetkan contoh sampai hari berikutnya
penggunaan reagent pengawet dapat dilakukan selama tidak mengganggu proses
analisa dan penambahan ke dalam botol dilakukan sebelum pengisian contoh
sehingga contoh dapat diawetkan secepatnya. Tidak ada satu metode pengawetan
yang memuaskan karena itu dipilih pengawetan yang sesuai dengan tujuan
pemeriksaan. Semua metode pengawetan kemungkinan kurang memadai untuk
bahan-bahan tersuspensi. Penggunaan Formaldehid tidak dianjurkan karena
mempengaruhi sangat banyak pemeriksaan.
Metode pengawasan pada umumnya terbatas pada kontrol pH, penambahan zat
kimia, pendinginan dan pembekuan. Parameter-parameter tertentu lebih banyak
dipengaruhi oleh penyimpanan contoh sebelum dianalisa daripada yang lainnya.
Beberapa jenis kation dapat hilang karena diserap oleh dinding wadah gelas seperti