-
PABRIK PUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHATE
DENGAN PROSES GRANULASI
PRA RENCANA PABRIK
Oleh :
ERVAN SOESANTO
053101 0061
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
2011
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
LEMBAR PENGESAHAN
PABRIK PUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHATE
DENGAN PROSES GRANULASI
Oleh :
ERVAN SOESANTO
053101 0061
Disetujui untuk diajukan dalam ujian lisan
Dosen Pembimbing,
Ir. SISWANTO
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan
dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah
dapat
menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Pupuk Triple
Superphosphate
Dengan Proses Granulasi”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas
yang
diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program
pendidikan
kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas
Pembangunan Nasional Surabaya.
Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Pupuk Triple Superphosphate
Dengan Proses Granulasi” ini disusun berdasarkan pada beberapa
sumber yang
berasal dari beberapa literatur , data-data , majalah kimia, dan
internet.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas
segala
bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai
tersusunnya Tugas
Akhir ini kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT
Selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT
Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, FTI,UPN “Veteran” Jawa
Timur.
3. Bapak Ir. Siswanto
selaku dosen pembimbing.
4. Dosen Jurusan Teknik Kimia , FTI , UPN “Veteran” Jawa
Timur.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
iii
5. Seluruh Civitas Akademik Jurusan Teknik Kimia , FTI , UPN
“Veteran” Jawa Timur.
6. Kedua orangtua kami yang selalu mendoakan kami.
7. Semua pihak yang telah membantu , memberikan bantuan, saran
serta
dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna,
karena itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan
dalam
sempurnanya tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir
yang
telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi mahasiswa
Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Kimia.
Surabaya , Februari 2011
Penyusun,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
iv
INTISARI
Perencanaan pabrik triple superphosphate ini diharapkan
dapat
berproduksi dengan kapasitas 50.000 ton/tahun dalam bentuk
padat. Pabrik
beroperasi secara kontinyu berjalan selama 24 jam tiap hari dan
330 hari kerja
dalam setahun.
Kegunaan terbesar dari triple super phosphate adalah pada bidang
industri
pertanian, yaitu sebagai pupuk, dimana kandungan nitrogen pada
triple
superphosphate mempunyai fungsi utama sebagai penyubur tanah.
Secara singkat,
uraian proses dari pabrik triple superphosphate sebagai berikut
:
Pertama-tama phosphate rock dan phosphoric acid direaksikan
dalam
drum reactor membentuk triple superphosphate padat. Produk
reaksi, kemudian
digranulasi pada granulator. Granular triple superphosphate
kemudian didinginkan
pada cooling conveyor dan disaring pada screen sebagai produk
akhir triple
superphosphate granular.
Pendirian pabrik berlokasi di Manyar, Gresik dengan ketentuan
:
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 194 orang
Sistem Operasi : Kontinyu
Waktu Operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
v
Analisa Ekonomi :
* Massa Konstruksi : 2 Tahun
* Umur Pabrik : 10 Tahun
* Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 14.166.790.000
* Working Capital Investment (WCI) : Rp. 10.645.782.000
* Total Capital Investment (TCI) : Rp. 24.812.572.000
* Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 108.045.346.000
* Biaya Utilitas (1 tahun) : Rp. 8.658.697.000
- Steam = 342.240 lb/hari
- Air pendingin = 83 M3/hari
- Listrik = 7.440 kWh/hari
- Bahan Bakar = 2.736 liter/hari
* Biaya Produksi Total (Total Production Cost) : Rp.
127.749.384.000
* Hasil Penjualan Produk (Sale Income) : Rp. 151.226.476.000
* Bunga Bank (Kredit Investasi Bank Mandiri) : 19%
* Internal Rate of Return : 30,21%
* Rate On Investment : 30,44%
* Pay Out Periode : 3,3 Tahun
* Break Even Point (BEP) : 28%
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
vi
DAFTAR TABEL
Tabel VII.1. Instrumentasi pada Pabrik …………………………... VII - 5
Tabel VII.2. Jenis Dan Jumlah Fire – Extinguisher ………………. VII -
7
Tabel VIII.2.1. Baku mutu air baku harian ……………….………… VIII-7
Tabel VIII.2.3. Karakteristik Air boiler dan Air pendingin …………
VIII-9
Tabel VIII.4.1. Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan Proses Dan
Utilitas ……………….……………….……………….…… VIII-60
Tabel VIII.4.2. Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan Ruang Pabrik
Dan Daerah Proses ……………….………………. VIII-62
Tabel IX.1. Pembagian Luas Pabrik ……………….…………… IX - 8
Tabel X.1. Jadwal Kerja Karyawan Proses ……………….…… X - 11
Tabel X.2. Perincian Jumlah Tenaga Kerja ……………….…… X - 13
Tabel XI.4.A. Hubungan kapasitas produksi dan biaya produksi …
XI - 8
Tabel XI.4.B. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal
sendiri ……………….……………….……………….…… XI - 9
Tabel XI.4.C. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal
pinjaman ……………….……………….……………….……… XI - 9
Tabel XI.4.D. Tabel Cash Flow ……………….……………….…… XI - 10
Tabel XI.4.E. Pay Out Periode ……………….……………….…… XI - 14
Tabel XI.4.F. Perhitungan discounted cash flow rate of return ……
XI - 15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar IX.1 Lay Out Pabrik ……………….……………….………… IX - 9
Gambar IX.2 Peta Lokasi Pabrik ……………….……………….……… IX - 10
Gambar IX.3 Lay Out Peralatan Pabrik ……………….………………. IX - 11
Gambar X.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……………….………… X - 14
Gambar XI.1 Grafik BEP ……………….……………….…………… XI - 17
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………….……………….………………. i
KATA PENGANTAR ……………….……………….………………. ii
INTISARI ……………….……………….……………….…………… iv
DAFTAR TABEL ……………….……………….……………….…… vi
DAFTAR GAMBAR ……………….……………….………………… vii
DAFTAR ISI ……………….……………….……………….………… viii
BAB I PENDAHULUAN ……………….……………….……… I – 1
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES ……………….…… II – 1
BAB III NERACA MASSA ……………….……………….…… III – 1
BAB IV NERACA PANAS ……………….……………….……… IV – 1
BAB V SPESIFIKASI ALAT ……………….………………….. V – 1
BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA ……………………. VI – 1
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA …. VII – 1
BAB VIII UTILITAS ……………….……………….……………… VIII – 1
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ……………….. IX – 1
BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN ……………….………… X – 1
BAB XI ANALISA EKONOMI ……………….……………….… XI – 1
BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN ……………….. XII – 1
DAFTAR PUSTAKA
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
I - 1
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Penggunaan bahan-bahan phosphate sebagai pupuk telah dilakukan
sejak
sebelum Masehi. Diawali pada peradaban suku Kartego maupun suku
Inka,
dimana mereka menggunakan kotoran Guano sebagai bahan penyubur
tanah yang
tanpa disadari bahwa kotoran Guano mengandung unsur phosphate
yang tinggi.
Triple superphosphate (TSP) merupakan salah satu jenis pupuk
phosphate
yang mempunyai kandungan phosphate tinggi. Triple superphosphate
dapat
diproduksi dengan cara mereaksikan batuan phosphate (phosphate
rock) dengan
larutan asam organik seperti asam sulfat maupun asam
phosphate.
Perencanaan pabrik triple superphosphate ini memiliki tujuan
utama yaitu
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang cenderung meningkat
setiap
tahunnya. Disamping itu mengingat produk triple superphosphate
ini juga
merupakan produk yang berorientasi pasar, maka perencanaan
pabrik triple
superphosphate ini juga dipakai sebagai produk komoditi ekspor
sehingga mampu
meningkatkan devisa negara.
Industri triple super phosphate di Indonesia mempunyai
perkembangan
yang stabil, hal ini dapat dilihat dengan berkembangnya industri
pertanian
terutama kebutuhan pupuk di Indonesia. Pendirian pabrik triple
superphosphate di
Indonesia mempunyai peluang investasi yang menjanjikan dan
mempunyai
profitabilitas yang tinggi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Pendahuluan
---------------------------------------------------------------- I
-
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
2
I.2. Manfaat
Kegunaan terbesar dari triple super phosphate adalah pada bidang
industri
pertanian, yaitu sebagai pupuk, dimana kandungan nitrogen pada
triple
superphosphate mempunyai fungsi utama sebagai penyubur tanah.
Kegunaan lain
dapat kita lihat pada industri kimia proses fermentasi, dimana
kandungan
phosphate dapat digunakan sebagai nutrien pada proses
kulturisasi bakteri.
(chemicalland21)
I.3. Aspek Ekonomi
Kebutuhan triple superphosphate di Indonesia, mengalami
fluktuasi
berdasarkan permintaan pasar. Hal ini bisa dilihat pada tabel
berikut :
Tahun Kebutuhan Indonesia (ton/th) 2003 1.174.306 2004 1.176.809
2005 867.230 2006 986.430 2007 1.122.010
Sumber : Departemen Perindustrian , 2007
Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat grafik hubungan antara
kebutuhan produk
dengan tahun produksi.
y = 531,34x
800.000
850.000
900.000
950.000
1.000.000
1.050.000
1.100.000
1.150.000
1.200.000
2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
Keb
utuh
an (t
on/th
)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Pendahuluan
---------------------------------------------------------------- I
-
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
3
Dari grafik diatas, dengan metode regresi linier, maka didapat
persamaan untuk
mencari kebutuhan pada tahun tertentu dengan persamaan :
Y = 531,34 X
Keterangan : Y = kapasitas (ton/th)
X = Tahun ke-n
Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2012, sehingga
untuk mencari
kapasitas pada tahun 2012, maka X = 2012.
Kapasitas pada tahun 2012 :
Y = (531,34 x 2012)
= 1.069.056 ton/th
ª 1.000.000 ton/th
Untuk rencana kapasitas produksi pabrik ini digunakan 5% dari
kebutuhan
nasional, maka kapasitas produksi terpasang sebesar = 50.000
ton/th
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Pendahuluan
---------------------------------------------------------------- I
-
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
4
I.4. Sifat Bahan Baku dan Produk
Bahan Baku :
I.4.A. Phosphate Rock (Chemicalland21, Wikipedia, Perry 7ed)
Nama Lain : Phosphorite, Guano Phosphate
Rumus Molekul : Ca3(PO4)2 (komponen utama)
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 310
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Bentuk : powder 200 mesh
Specific Gravity : 3,140
Melting Point : 1670∞C
Boiling Point : - ∞C
Solubility, Water : 0,0025 kg/100 kg H2O
Komposisi Phosphate Rock : (Mandiri Usaha Cofegent Co.) Komponen
% Berat
Ca3(PO4)2 75,33% Fe2O3 8,13% Al2O3 6,72% SiO2 2,94% MgO 3,80%
TiO2 0,98% H2O 2,10%
100,00%
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Pendahuluan
---------------------------------------------------------------- I
-
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
5
I.4.B. Phosphoric Acid (Chemicalland21, Wikipedia, Perry
7ed)
Nama Lain : Hydrogen Phosphate
Rumus Molekul : H3PO4 (komponen utama)
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 98
Warna : tidak berwarna
Bau : berbau asam (pedas)
Bentuk : larutan 75%
Specific Gravity : 1,834
Melting Point : 42,35∞C
Boiling Point : 213∞C
Solubility, Water : 2340 kg/100 kg H2O
Komposisi Asam Phosphate : (chemicalland21)
Komponen % Berat H3PO4 75,00% H2O 25,00%
100,00%
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Pendahuluan
---------------------------------------------------------------- I
-
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
6
Produk :
I.4.C. Triple super phosphate (Chemicalland21, Wikipedia, Perry
7ed)
Nama Lain : Calcium Phosphate Mono-Basic
Rumus Molekul : CaH4(PO4)2.H2O (Utama)
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 252
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Bentuk : granular
Specific Gravity : 2,220
Melting Point : 200∞C
Boiling Point : 200∞C terdekomposisi
Solubility, Water : -
Kadar produk komersial: minimum 16% (Chemicalland21)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
II - 1
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES
II.1. Macam Proses
Pada dasarnya pembuatan triple superphosphate tidak jauh berbeda
dengan
pembuatan superphosphate, secara umum proses pembuatan triple
superphosphate
terdiri dari beberapa cara dan dapat digunakan tergantung dari
pemilihan proses
batch atau proses continuous, adapun macam prosesnya adalah
:
1. Triple Superphosphate Proses Batch
A. Pan-Mixing
B. Meyers
C. TVA Sigma-Blade Mixing
2. Triple Superphosphate Proses Continuous
D. Broadfield
E. Bridger (TVA Cone-Mixing)
F. Kulhmann
G. Dorr-Oliver Granular
H. S.I.A.P.E.
I. TVA Rotary Drum (Granulasi)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Seleksi & Uraian Proses
-------------------------------------------------- II -
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
2
Penjelasan proses :
II.1.A. Pan-Mixing
Pada proses pan-mixing ini, menurut Waggaman, ciri dari proses
ini
adalah dengan mencampur 51%-58% phosphoric acid pada suhu 60°C
dengan
phosphate rock ukuran 100 mesh. Perbandingan berat bahan baku
adalah 94,6 lb
phosphoric acid setiap 100 lb phosphate rock. Phosphoric acid
dan phosphate rock
diumpankan pada sebuah pan mixing tipe Steadman dengan kapasitas
2 ton
selama 3 menit kemudian produk reaksi berupa padatan yang agak
pekat
diumpankan pada sebuah belt conveyor yang panjang dan diumpankan
menuju ke
curing pile. Pada curing pile, produk triple superphosphate
didiamkan sampai
dengan 3 minggu sampai kadar air pada produk mencapai 15%.
Produk basah
kemudian diumpankan pada rotary dryer untuk dikeringkan sehingga
kadar air
mencapai 2% sampai 5%. Produk kering kemudian diumpankan pada
hammer
mill untuk dihaluskan, kemudian disaring pada screen sampai
ukuran 10 mesh.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Seleksi & Uraian Proses
-------------------------------------------------- II -
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
3
II.1.B. Meyers
Pada proses ini, digunakan phosphoric acid dengan kadar
25%-30%
dipanaskan pada suhu 63°C untuk kemudian dicampur dengan
phosphate rock
berukuran 100 mesh dalam sebuah rotary kiln. Konversi reaksi
berkisar antara
94% sampai dengan 96% dengan suhu operasi pada kiln mencapai
360°C. Slurry
superphosphate kemudian diumpankan pada storage pile dan
didiamkan selama
beberapa jam untuk menyempurnakan reaksi yang terjadi pada
slurry
superphosphate.
Superphosphate dari storage pile dengan kandungan air 18%
kemudian
dikeringkan pada dryer sehingga kadar air pada superphosphate
tinggal 10 – 12 %
dan kemudian dihaluskan dengan hammer mill serta disaring untuk
siap
dipasarkan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Seleksi & Uraian Proses
-------------------------------------------------- II -
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
4
II.1.C. TVA Sigma-Blade Mixing
Pada proses ini, phosphoric acid dengan kadar 55%-56%
diumpankan
pada 80 – 150°C untuk kemudian dicampur dengan phosphate rock
berukuran 100
mesh dalam sebuah mixer berbentuk conical dengan dilengkapi
pengaduk jenis
sigma blade (TVA sigma blade). Konversi reaksi berkisar antara
94% sampai
dengan 96%. Setelah beberapa jam, slurry superphosphate yang
agak lengket dan
basah, kemudian diumpankan pada storage pile dan didiamkan
selama 12 minggu
untuk menyempurnakan reaksi yang terjadi pada slurry
superphosphate.
Superphosphate dari storage pile dengan kandungan air 15%
kemudian
dikeringkan pada dryer sehingga kadar air pada superphosphate
tinggal 2 – 5 %
dan kemudian dihaluskan dengan hammer mill serta disaring untuk
siap
dipasarkan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Seleksi & Uraian Proses
-------------------------------------------------- II -
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
5
II.1.D. Broadfield
Proses broadfield merupakan proses untuk pembuatan normal
superphosphate dan telah digunakan sejak tahun 1951 – 1952. Pada
proses ini,
phosphoric acid yang digunakan adalah electrothermal phosphoric
acid. Waktu
tinggal proses acidulasi adalah 2 menit pada sebuah pug mill.
Kondisi phosphoric
acid pada saat pengumpanan adalah 47-54% pada suhu 80-150oC dan
kemudian
turun menjadi 50% pada saat reaksi. Kadar phosphoric acid yang
terlalu encer
akan mempengaruhi kondisi produk dimana semakin encer kadar
phosphoric acid
maka semakin turun kondisi produk superphosphate. Dengan kondisi
tersebut,
maka dilakukan beberapa penelitian lebih lanjut, sehingga pug
mill tidak
digunakan lagi dan diganti dengan cone mixing.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Seleksi & Uraian Proses
-------------------------------------------------- II -
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
6
II.1.E. Bridger (TVA Cone-Mixing)
Pada pembuatan dengan proses Bridger, pada prinsipnya adalah
sama
dengan terdahulu, perbedaannya terletak pada reaktor berbentuk
cone mixer yang
direkomendasikan oleh Tennessee Valley Authority (TVA) dan
digunakan secara
kontinyu. Cone reactor dirancang dengan satu lubang pemasukkan
phosphate rock
yang besar dan terletak ditengah-tengah reaktor, sedangkan pada
dinding reaktor
terdapat 4 buah lubang pemasukkan phosphoric acid.
Produk dari reaktor kemudian diumpankan pada belt conveyor
yang
dilengkapi dengan pisau-pisau untuk menghancurkan
gumpalan-gumpalan produk
dan pada bagian akhir conveyor, dilengkapi dengan disintegrator
untuk
mempermudah pengeluaran. Kadar phosphoric acid pada proses ini
adalah 54-
56% dengan suhu operasi 80-100oC.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Seleksi & Uraian Proses
-------------------------------------------------- II -
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
7
II.1.F. Kulhmann
Proses Kulhmann merupakan proses kontinyu dan telah dikembangkan
di
Prancis untuk memproduksi normal superphosphate dan kemudian
dikembangkan
untuk produksi triple superphosphate. Perbedaan utama dari
proses Kulhmann
dengan proses lainnya adalah terletak pada tipe mixer yang
digunakan dan
penggunaan sebuah rotary dryer untuk proses pengeringan.
Mixer yang digunakan pada proses Kulhmann ini adalah mixer
khusus,
dengan perancangan tangki yang kecil serta pengaduk dengan
kekuatan besar.
Proses pengadukan yang cepat dapat mencegah phosphoric acid
menguap ke
udara bebas, sehingga efisiensi reaksi dapat terjaga. Produk
dari mixer kemudian
diumpankan pada belt conveyor yang dilengkapi dengan
disintegrator dan
dikeringkan langsung pada rotary dryer. Produk dari rotary dryer
kemudian
disimpan pada tangki penampung. Belt conveyor pada proses ini
dibuat lebih
panjang, yaitu sekitar 75 feet (± 23 meter) dengan waktu
melewati belt adalah 4 –
5 menit. Kadar phosphoric acid yang digunakan antara 45–50 %,
dan kadar air
pada produk sekitar 5% dengan suhu 60oC.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Seleksi & Uraian Proses
-------------------------------------------------- II -
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
8
II.1.G. Dorr-Oliver Granular
Pada proses ini, phosphate rock dan phosphoric acid diumpankan
pada 2
buah atau lebih reaktor yang disusun secara seri. Setiap reaktor
dilengkapi dengan
pengaduk dengan kekuatan 20 hp. Produk dari reaktor kemudian
diumpankan
pada sebuah blunger , yaitu sebuah mixer yang dilengkapi dengan
2 buah
pengaduk jenis twin-shaft blade seperti pada pug mill. Pada
blunger terjadi
pencampuran antara produk reaksi dengan produk halus yang
merupakan recyle
dari screen pada proses terakhir.
Produk dari blunger kemudian diumpankan pada rotary dryer untuk
proses
pengeringan, dan kemudian dihaluskan pada pulverizer dimana
produk kasar
diambil sebagai produk akhir sedangkan produk halus diumpankan
kembali pada
blunger untuk dicampur dengan produk hasil reaksi. Kadar
phosphoric acid pada
proses ini adalah 38-39% dengan suhu operasi 80-100oC.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Seleksi & Uraian Proses
-------------------------------------------------- II -
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
9
II.1.H. S.I.A.P.E.
Proses ini merupakan kerjasama dari S.I.A.P.E. yang merupakan
singkatan
dari Societe Industrielle d’Acide Phosphorique et d’Engrais dari
Prancis yang
disponsori oleh Chemiebau yang berasal dari Jerman. Proses ini
merupakan
pengembangan dari proses Dorr-Oliver dengan perbedaan utama
adalah sistem
reaktor yang digunakan.
Pertama-tama phosphate rock dan phosphoric acid diumpankan
pada
tangki pre-mixer sampai dengan overflow. Campuran overflow
tersebut kemudian
diumpankan pada tangki yang lebih besar dan dilengkapi pengaduk
jenis paddle.
Produk reaksi dari reaktor kedua kemudian dipompa menuju ke
lubang spray yang
berfungsi sebagai pengumpan pada rotary dryer.
Pada rotary dryer, terjadi proses pengeringan dan proses
granulasi dengan
waktu tinggal sekitar 20 menit. Produk kemudian dihaluskan dan
disaring, dimana
produk yang kasar diambil sebagai produk akhir, sedangkan produk
halus
dikembalikan pada dryer-granulator untuk diproses lebih lanjut.
Pada beberapa
penelitian, proses ini dapat dimodifikasi dengan penambahan
curing pile setelah
reaktor. Kadar phosphoric acid pada proses ini adalah 27-30%
dengan suhu
operasi 80-100oC.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Seleksi & Uraian Proses
-------------------------------------------------- II -
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
10
II.1.I. TVA Rotary Drum (Granulasi)
Pada proses ini, Tennessee Valley Authority (TVA) telah
mengembangkan
sebuah rotary-drum mixer untuk mereaksikan phosphate rock dengan
phosphoric
acid membentuk superphosphate. Phosphate rock yang digunakan
untuk proses ini
adalah phosphate rock yang halus, sedangkan phosphoric acid
dapat
menggunakan jenis umum maupun jenis electro thermal. Proses
rotary-drum
mixer ini menggunakan lubang spray untuk pemasukkan campuran.
Pada rotary
drum mixer penambahan phosphoric acid terletak pada bagian bawah
drum ,
dimana phosphoric acid (54%) dipanaskan terlebih dahulu pada
suhu 90°C –
130°C dengan heater. Produk kemudian diumpankan pada granulator
dengan suhu
80°C - 90°C dan kemudian didinginkan pada rotary cooler sampai
dengan suhu
kamar. Produk yang sudah dingin kemudian dihaluskan dan
disaring. Produk yang
kasar diambil sebagian sebagai produk akhir dan sebagian lagi
dihaluskan pada
cage mill sebagai produk samping.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Seleksi & Uraian Proses
-------------------------------------------------- II -
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
11
II.2. Seleksi Proses
Dari uraian diatas, maka dapat ditabelkan perbedaan dari macam
proses
yang telah diuraikan , adapun tabel perbedaan proses sebagai
berikut :
Tabel II.1. Tabel Seleksi Proses
JENIS PROSES
P A R A M E T E R Alat
Utama Waktu tinggal
Asam (P2O5)
Suhu Operasi
Alat Khusus
Instalasi & Intrumen
Pan - Mixing Pan-Mixer 3 minggu 51-58% 60oC Curing Pile
Sederhana Meyers Mixer 2-3 jam 25-30% 63oC Rotary Kiln Rumit
TVA Sigma-Blade
TVA Sigma-Blade
12 minggu 55-56% 80-150
oC Curing Pile Sederhana
Broadfield Pug Mill kontinyu 47-54% 80-150oC Dryer Rumit
Bridger Cone Reactor kontinyu 54-56% 80-100oC Dryer
Sederhana
Kulhmann Kulhmann Mixer kontinyu 45-50% 60oC Dryer Sederhana
Dorr-Oliver Mixer Series kontinyu 38-39% 80-100oC Blunger
Sederhana
Chemiebau S.I.A.P.E.
Mixer Series kontinyu 27-30% 80-100
oC Dryer-Granulator Sederhana
TVA Rotary drum
Rotary Drum Kontinyu 54% 90-130
oC Reaktor Drum Sederhana
Berdasarkan tabel diatas, maka dipilih pembuatan triple
superphosphate dengan
proses granulasi , dengan beberapa pertimbangan :
a. Sistem proses continuous (waktu ekonomis)
b. Suhu reaksi relatif rendah (utilitas ekonomis)
c. Peralatan dan Instrumentasi ekonomis (investasi ekonomis)
d. Penambahan granulator mempercepat proses pengeringan
dan pembentukan garnular dalam satu tempat.
e. Produk yang dihasilkan memenuhi kebutuhan pasar.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Seleksi & Uraian Proses
-------------------------------------------------- II -
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
12
II.3. Uraian Proses
Flowsheet Pengembangan :
Pada pra rencana pabrik triple superphosphate dengan proses
granulasi ini,
direncanakan dibagi menjadi 3 Unit pabrik, dengan pembagian
:
1. Unit Pengendalian Bahan Baku Kode Unit : 100
2. Unit Proses Kode Unit : 200
3. Unit Pengendalian Produk Kode Unit : 300
Adapun uraian proses pembuatan triple superphosphate adalah
sebagai berikut :
Pertama-tama, bahan baku phosphate rock asal Tuban dengan ukuran
40
mesh dari supplier utama Mandiri Usaha Cofegent Co. ditampung
pada stock pile
silo phosphate rock F-110 dan diumpankan ke silo F-113 dengan
belt conveyor J-
111 dan bucket elevator J-112. Demikian juga bahan baku
phosphoric acid dengan
kadar 75% dari supplier PT. Petrokimia Gresik ditampung pada
tangki F-120
untuk kemudian dipanaskan pada heater E-122 sampai dengan suhu
80°C
(TVA=Tennesse Valley Authorized : Tabel-1).
F - 110
J - 111
Phosphate Rock
C W
S
C W R
W T P
S C
L - 121
LI F - 120 FC
WC
F-113
PhosphoricAcid
J - 112
2301
1301
801
E-122
TC
M - 114
X - 220
H-221
E - 230
J - 231
H-241
H-240
J - 243
71001
81001
91001
61001
10321
11321
12321
13321
14321
J - 242
C - 250
Udara
G-222
E-223
120
TC
FC
WC
F-310
TripleSuprphosphate
TC
R - 210
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Seleksi & Uraian Proses
-------------------------------------------------- II -
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
13
Phosphate rock dari F-110 dan phosphoric acid dari F-120
kemudian
dicampur pada ribbon mixer M-114 untuk kemudian direaksikan
dalam drum
reaktor R-210. Kondisi reaktor dipertahankan pada suhu 90°C
dengan steam dari
utilitas. (TVA : Tabel-1)
Reaksi yang terjadi : (Phosphate Manual : 108)
Reaksi Utama :
Reaksi-1. Ca3(PO4)2(S) + 4 H3PO4(L) + 3 H2O(L) → 3
CaH4(PO4)2.H2O(S)
Reaksi-2. Ca3(PO4)2(S) + H3PO4(L) + 6 H2O(L) → 3
CaHPO4.2H2O(S)
Konversi Ca3(PO4)2 = 96% (TVA : 197)
Reaksi Samping :
Reaksi-3. Fe2O3(S) + 2 H3PO4(L) → 2 FePO4.H2O(S) + H2O(L)
Reaksi-4. Al2O3(S) + 2 H3PO4(L) → 2 AlPO4.H2O(S) + H2O(L)
Reaksi-5. 2 MgO(S) + 2 H3PO4(L) → Mg2P2O7.3H2O(S)
Produk reaksi berupa slurry triple superphosphate (TSP) kemudian
diumpankan
ke granulator X-220 untuk proses granulasi dengan pengeringan
menggunakan
udara panas secara berlawanan arah. Proses pengeringan dan
granulasi pada suhu
100°C dengan bantuan udara panas secara counter-current
(berlawanan arah).
Udara panas dihembuskan oleh blower G-222 dan dipanaskan pada
heater E-223
dengan proses pengeringan yang seragam (uniform drying),
sehingga kadar air
dalam produk mencapai 2% - 3% (TVA : 205).
Udara panas dan padatan terikut kemudian dipisahkan pada cyclone
H-
221, dimana udara panas dibuang ke pengolahan limbah gas,
sedangkan padatan
terikut diumpankan secara bersamaan dengan produk granulator
menuju ke
cooling conveyor E-230 untuk proses pendinginan sampai suhu
kamar (32°C).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
-
Seleksi & Uraian Proses
-------------------------------------------------- II -
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Pra Rencana Pabrik Triple Superphosphate
14
Produk TSP kemudian diumpankan pada proses penyaringan
dengan
bucket elevator J-231. Proses penyaringan (screening) dilakukan
menggunakan
sistem double deck screen (screen ganda) dengan screen 6 mesh
H-240 dan screen
14 mesh H-241. Ukuran produk TSP komersial adalah –6 mesh sampai
+ 14 mesh
(lolos screen 6 mesh, tertahan pada screen 14 mesh).
Pertama-tama produk TSP
diumpankan pada screen 6 mesh H-240 untuk proses penyaringan
ukuran 6 mesh,
dimana ukuran yang tidak lolos diumpankan ke hammer mill C-250
untuk
dihaluskan sampai 20 mesh, sedangkan ukuran yang lolos
diumpankan ke screen
14 mesh H-241. Pada screen 14 mesh, ukuran yang lolos secara
bersamaan
diumpankan dengan produk hammer mill menuju ke ribbon mixer
M-114 dengan
belt conveyor J-243, sedangkan ukuran yang tidak lolos
diumpankan dengan belt
conveyor J-242 menuju ke silo TSP sebagai produk akhir.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip
sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan
menyebutkan sumber
COVERPRA RENCANA PABRIKERVAN SOESANTO053101 0061JURUSAN TEKNIK
KIMIA
C LEMBAR PENGESAHANLEMBAR PENGESAHANERVAN SOESANTO053101
0061
Disetujui untuk diajukan dalam ujian lisanDosen Pembimbing,
C KATA PENGANTARKATA PENGANTARSurabaya , Februari
2011INTISARIBentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Analisa Ekonomi :DAFTAR TABELTabel VII.1. Instrumentasi pada
Pabrik …………………………... VII - 5Tabel VIII.4.1. Kebutuhan Listrik Untuk
Peralatan Proses Dan UtilitasTabel VIII.4.2. Kebutuhan Listrik
Untuk Penerangan Ruang PabrikTabel XI.4.D. Tabel Cash Flow
……………….……………….…… XI - 10Tabel XI.4.E. Pay Out Periode
……………….……………….…… XI - 14Tabel XI.4.F. Perhitungan discounted cash
flow rate of return …… XI - 15DAFTAR GAMBAR
Gambar IX.1 Lay Out Pabrik ……………….……………….………… IX - 9Gambar IX.2
Peta Lokasi Pabrik ……………….……………….……… IX - 10Gambar IX.3 Lay Out
Peralatan Pabrik ……………….………………. IX - 11Gambar X.1 Struktur
Organisasi Perusahaan ……………….………… X - 14Gambar XI.1 Grafik BEP
……………….……………….…………… XI - 17DAFTAR ISI
BAB V SPESIFIKASI ALAT ……………….………………….. V – 1BAB XII PEMBAHASAN
DAN KESIMPULAN ……………….. XII – 1DAFTAR PUSTAKA
BAB 01 2009I.4.A. Phosphate Rock (Chemicalland21, Wikipedia,
Perry 7ed)I.4.B. Phosphoric Acid (Chemicalland21, Wikipedia, Perry
7ed)I.4.C. Triple super phosphate (Chemicalland21, Wikipedia, Perry
7ed)
BAB 02 2009II.1. Macam ProsesI. TVA Rotary Drum
(Granulasi)Penjelasan proses :II.2. Seleksi ProsesII.3. Uraian
Proses
JENIS PROSES
BAB 03Kapasitas produksi = 50.000 ton/tahun
BAB 04Kapasitas produksi = 50.000 ton/tahun
BAB 05Kapasitas produksi = 50.000 ton/tahunFungsi : Menampung
phosphate rock dari supplierKondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm
(atmospheric pressure)- Suhu = 30(C (suhu kamar)- Waktu penyimpanan
= 7 hariLebar = 7,4 m
Bahan konstuksi : BetonFungsi : Menampung phosphate rock dari
stock pileDasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada
tekanan atmospheric
- Suhu = 30(C (suhu kamar)- Waktu penyimpanan = 1 hariVolume :
10185 cuft = 289 M3Tinggi : 23 ft
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range
perpindahanKondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric
pressure)- Suhu = 120(C (berdasarkan suhu dryer)Type : Van Tongeren
CycloneTebal Tutup bawah : 3/16 in
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range
perpindahanKondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric
pressure)- Suhu = 120(C (berdasarkan suhu dryer)Fungsi :
Mendinginkan bahan solid sampai dengan 32(C
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem
tertutupFungsi : Mendinginkan bahan solid sampai dengan 32(CFungsi
: Menampung produk triple superphosphate
BAB 06Dp = berat partikel ; (mS = slope drum ; 8 cm/m (Perry
6ed, hal.20-33)N = speed ; 6 rpm (Perry 6ed, hal.20-33)Perbandingan
tinggi bahan dan diameter drum , H/D = 0,16 ( Perry 5ed , tabel
6-52 , hal. 6-87 )Berat lain diasumsikan 15 %, maka berat total =
1,15 x 26191 ( 31000 lb
Type : Rotary Drum
Bab 07INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJAVII.1.
InstrumentasiTabel VII.1. Instrumentasi pada pabrik
VII.2. Keselamatan KerjaVII.2.1. Bahaya Kebakaran
Pos Keamanan
Bab 08VIII.1. Unit Penyediaan SteamKapasitas boiler :Q = (((((
(Severn, W.H : 171)
Penentuan boiler horse power :hp = (((((( (Severn, W.H : 140)hp
= (((((((((((( = 75 hp
Total heating surface = 75 x 10 = 750 ft2Air yang dibutuhkan
diambil 20 % berlebih dari jumlah steam yang dibutuhkan untuk
faktor keamanan.Kapasitas boiler : 2479 KiloBtu/jamBahan bakar :
Petroleum Oil 33(API (Diesel Oil)Jumlah : 1 buahVIII.2. Unit
Penyediaan AirVIII.2.1. Air SanitasiVIII.2.2. Air Umpan Boiler
Proses Pengolahan Air Sungai :VIII.3.1. Spesifikasi Peralatan
Pengolahan AirFungsi : Menampung air sungai sebelum diproses
menjadi air bersih.Panjang = lebar = 2 x 4,4 = 8,8 mLebar = 8,8
m
Jumlah : 1 buahSpesifikasi :
Fungsi : Menampung air jernih dari bak flokulator.Panjang =
lebar = 2 x 4,4 = 8,8 mLebar = 8,8 m
Jumlah : 1 buah4. Bak Air Jernih (A – 240)Fungsi : Menampung air
dari bak pengendapPanjang = lebar = 2 x 4,4 = 8,8 mLebar = 8,8
m
Jumlah : 1 buahFungsi : Menyaring air dari bak penampung air
jernih.Lapisan Gravel = 0,3 mBentuk : bejana tegakBahan konstuksi :
Carbon Steel SA – 283 Grade PJumlah : 2 buah (1 buah standby
running)Fungsi : Menampung air dari sand filterPanjang = lebar = 2
x 4,4 = 8,8 mLebar = 8,8 m
Jumlah : 1 buahFungsi : Menampung air dari bak air bersih untuk
keperluan sanitasidan tempat menambahkan desinfektan
(chlorine).Ditentukan : Waktu tinggal : 24 jamPanjang = lebar = 2 x
2,3 = 4,6 mKapasitas : 50 m3.
Bentuk : Persegi panjangUkuran : Panjang = 4,6 mBahan konstuksi
: BetonDipilih bahan pelunak :Dipilih bahan pelunak :
AminoPolyStyrene (APS) jenis HomogeneousFungsi : Menampung air
lunak dari kation-anion exchanger.Ditentukan : Waktu tinggal : 1
jamBentuk : empat persegi panjangJumlah : 1 buahFungsi : Menampung
air pendingin dari cooling towerDitentukan : Waktu tinggal : 1
jamBentuk : empat persegi panjangJumlah : 1 buahVIII.3.2.
Perhitungan Pompa-pompaTaksiran panjang pipa lurus = 58,0
ftTaksiran panjang pipa lurus = 40,0 ftTaksiran panjang pipa lurus
= 73,0 ftTaksiran panjang pipa lurus = 73,0 ftTaksiran panjang pipa
lurus = 75,0 ftTaksiran panjang pipa lurus = 85,0 ftTaksiran
panjang pipa lurus = 85,0 ftTaksiran panjang pipa lurus = 65,0
ftTaksiran panjang pipa lurus = 50,0 ftTaksiran panjang pipa lurus
= 85,0 ft
VIII.4.Unit Pembangkit Tenaga ListrikTabel VIII. 4.1 Kebutuhan
listrik untuk peralatan proses dan utilitas1 hp = 745,6 Watt =
0,7456 kWJadi kebutuhan listrik untuk alatproses dan utilitas :
0,7456 x 353,5 = 264 kWh
Tabel VIII.4.2. Kebutuhan listrik Ruang Pabrik dan Daerah
Pabrik.Kebutuhan listrik untuk AC kantor = 15 kWhDirencanakan
digunakan : Generator Portable Set (penempatannya mudah)Efisiensi
generator set : 80%Kebutuhan bahan bakar untuk generator per jam =
72 lb/jam = 33 kg/jamKapasitas : 375 kVAKebutuhan bahan bakar untuk
Generator Set = 72 lb/jamKebutuhan bahan bakar untuk Boiler = 142
lb/jamBahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 grade CJumlah : 1
buah
JALAN ASPAL
bab 09LOKASI DAN TATA LETAK PABRIKIX.1. Lokasi PabrikIX.1.1.
Faktor UtamaIX.1.2. Faktor KhususIX.2. Tata letak pabrikIX.2.1.
Daerah prosesIX.2.3. Daerah pemeliharaan pabrik dan bangunanIX.2.4.
Daerah utilitasIX.2.5. Daerah AdministrasiIX.2.6. Daerah
PerluasanIX.2.7. Plant ServiceIX.2.8. Jalan RayaTabel IX.1.
Pembagian Luas PabrikLuas Bangunan PabrikGambar IX.1. Lay Out
PabrikGambar IX.2. Peta Lokasi PabrikGambar IX.3. Lay Out Peralatan
Pabrik
bab 10BAB XORGANISASI PERUSAHAAN
X.2. Bentuk PerusahaanX.3. Struktur OrganisasiX.3.1. Struktur
Organisasi : GARIS DAN STAFPEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB6.
STAF AHLI7. KEPALA BAGIANX.3.2. Pembagian Jam KerjaTabel X.1.
Jadwal Kerja Karyawan ProsesX.3.3. Kesejahteraan Sosial
KaryawanX.3.4. Status Karyawan Dan Sistem UpahDokter : 20% gaji
Direktur UtamaGambar X.1. Struktur Organisasi Perusahaan
BAB 11BAB XIANALISA EKONOMIXI.1. Harga PeralatanXI.3. Analisa
ekonomiTabel XI.2. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal
sendiriModal sendiri = Rp. 16.128.172.000Tabel XI.3. Hubungan
antara tahun konstruksi dengan modal pinjamanModal pinjaman = Rp.
8.684.400.000Masa produksi selama 10 tahun [ tahun ke 1 s/d 10
]Hasil penjualan produk + PengemasanUntuk laba diatas 200 juta :
35% x Laba kotor
XI.4.1. Laju Investasi , Return On Investment ( R O I )Tabel
XI.5. Payout Periode
Total Biaya Pengeluaran UmumVC
Biaya Produksi Total (BPT) =Tahun Produksi
bab 12XII.1. PembahasanPasarLokasiTeknisAnalisa Ekonomi :
XII.2. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA LENGKAPJohnstone, S.I. ,1961, “Minerals for The
Chemical & Allied Industries”, 2 ed ,John Wiley & Son , New
York.