Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 1 P U T U S A N Nomor : 13/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara : PT. INTI KARYA PLASMA PERKASA , Badan Hukum Indonesia, berkedudukan di Jalan Garuda Sakti Km-18 Desa Bencah Kelubi, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Inti Karya Perkasa Nomor : 1 tanggal 01 April 1999 yang dibuat dihadapan Munir Nasution, SH, Notaris di Medan dan telah mendapat Pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan Surat Keputusan Nomor : C-354.HT.01.01.TH.2002 tanggal 06 Pebruari 2002 dan terakhir diubah dengan Akta Berita Acara Rapat Perseroan Terbatas PT.Inti Karya Plasma Perkasa Nomor : 578 tanggal 30 April 2014 Jo. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT.Inti Karya Plasma Perkasa Nomor : 362 tanggal 17 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Isnadi, SH, M.Kn, Notaris di Pekanbaru ; Yang dalam hal ini diwakili oleh : JULIADI, Umur 40 Tahun, dalam kedudukannya selaku Direktur PT. INTI KARYA PLASMA PERKASA, bertempat tinggal di Perumahan Nasional Surya Langgeng, RT 016 RW 008, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau ; Dalam perkara ini JULIADI tersebut memberikan Kuasa kepada MAHIDIN SEMBIRING, SH, HERMAN HADI, SH, dan MARAIHUT SIMBOLON,SH, ketiganya Para Advokat pada Kantor Hukum “HADI SIMBOLON & REKAN” beralamat kantor di Jalan Sidomulyo Nomor 65, Kelurahan Pulau Brayan I, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus teranggal 30 Oktober 2014 ;
67
Embed
P U T U S A N DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN … · Surat Keputusan Nomor : ... Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 20 Januari 2016, ... dan Tergugat III juga pernah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 1
P U T U S A NNomor : 13/PDT/2016/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata dalam peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan Putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
PT. INTI KARYA PLASMA PERKASA, Badan Hukum Indonesia, berkedudukan di
Jalan Garuda Sakti Km-18 Desa Bencah Kelubi, Kecamatan
Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, berdasarkan Akta
Pendirian Perseroan Terbatas PT. Inti Karya Perkasa Nomor : 1
tanggal 01 April 1999 yang dibuat dihadapan Munir Nasution,
SH, Notaris di Medan dan telah mendapat Pengesahan dari
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan
Surat Keputusan Nomor : C-354.HT.01.01.TH.2002 tanggal 06
Pebruari 2002 dan terakhir diubah dengan Akta Berita Acara
Rapat Perseroan Terbatas PT.Inti Karya Plasma Perkasa
Nomor : 578 tanggal 30 April 2014 Jo. Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT.Inti Karya Plasma
Perkasa Nomor : 362 tanggal 17 Mei 2014 yang dibuat
dihadapan Isnadi, SH, M.Kn, Notaris di Pekanbaru ;
Yang dalam hal ini diwakili oleh : JULIADI, Umur 40 Tahun,
dalam kedudukannya selaku Direktur PT. INTI KARYA PLASMA
PERKASA, bertempat tinggal di Perumahan Nasional Surya
Langgeng, RT 016 RW 008, Desa Karya Indah, Kecamatan
Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau ;
Dalam perkara ini JULIADI tersebut memberikan Kuasa kepada
MAHIDIN SEMBIRING, SH, HERMAN HADI, SH, dan
MARAIHUT SIMBOLON,SH, ketiganya Para Advokat pada
Kantor Hukum “HADI SIMBOLON & REKAN” beralamat kantor
di Jalan Sidomulyo Nomor 65, Kelurahan Pulau Brayan I,
Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus teranggal 30 Oktober 2014 ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 2
Yang untuk selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING/TERBANDING semula PENGGUGAT;
LAWAN :
1. MUHAMMAD RAHMAD, Umur 62 Tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat
tinggal di Jalan Pelita VI Nomor 37-E/42, Kelurahan Sidorame
Barat II, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, untuk
selanjutnya disebut sebagai TERBANDING/PEMBANDING Isemula TERGUGAT I;
2. WILLIAM LIM, Umur57 Tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal
di Jalan Sibolga No. 10-B, Kelurahan Pandau Hilir, Kecamatan
Medan Perjuangan, Kota Medan, untuk selanjutnya disebut
sebagai TERBANDING/PEMBANDING II semulaTERGUGATII;
3. D J O H A N, Umur 70 Tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di
Jalan Bantam No. 2–A, Kelurahan Petisah Hulu,
Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, untuk selanjutnya
Disebut sebagai TERBANDING/PEMBANDING III semula
TERGUGAT III ;
Atau : untuk selanjutnya Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III kemudian
disebut juga sebagai PARA TERBANDING semula PARA TERGUGAT ;
Pengadilan Tinggi tersebut ;Telah membaca :
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 20 Januari 2016,
Nomor: 13/PDT/2016/PT.MDN tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk
memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat Banding ;
2. Berkas perkara tanggal 13 Juli 2015 Nomor: 562/Pdt.G/2014/PN.Mdn dan
surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA:Menimbang, bahwa Penggugat melalui surat gugatannya yang dibuat dan
ditanda tangani Kuasanya tersebut di atas, tertanggal 26 Nopember 2014 dan
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 3
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 27 Nopember
2014, dibawah Register Perkara Nomor 562/Pdt.G/2014/PN.Mdn, telah
mengajukan gugatan terhadap Para Tergugat dengan mengemukakan hal-hal
sebagai berikut :
1. Bahwa PT. Inti Karya Plasma Perkasa adalah badan hukum Indonesia yang
bergerak dalam bidang usaha pengolahan kelapa sawit dan memiliki Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) yang terletak di Jalan Garuda Sakti Km-18 Desa Bencah
Kelubi (d/h. Desa Pantai Cermin), Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar,
Provinsi Riau, sebagaimana dimaksud dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan
Nomor 93, Surat Ukur Nomor 278/18.02/R/2005, tertanggal 27 Oktober 2005 ;
2. Bahwa PT. Inti Karya Plasma Perkasa didirikan berdasarkanAkta Nomor : 1
tanggal 01 April 1999 yang dibuat dihadapan Munir Nasution, SH, Notaris di
Medan dan telah mendapat pengesahan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : C-354.HT.01.01.TH.2002
tanggal 06 Pebruari 2002 dan terakhir diubah denganAkta Berita Acara Rapat
Perseroan Terbatas PT. Inti Karya Plasma Perkasa Nomor : 578 tanggal 30
April 2014 yang dibuat dihadapan Isnadi, SH, M.Kn, Notaris di Pekan Baru
jo.Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT. Inti Karya
Plasma Perkasa Nomor : 362 tanggal 17 Mei 2014 yang dibuat dihadapan
Isnadi, SH, M.Kn, Notaris di Pekanbaru, sehingga Penggugat selaku Direktur
PT. Inti Karya Plasma Perkasa memilikikedudukan hukum (legal standing)
untuk mengajukan gugatan a quo ;
3. Bahwa sesuai Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Inti Karya Plasma
Perkasa Nomor : 1 tanggal 01 April 1999 yang dibuat dihadapan Munir
Nasution, SH, Notaris di Medan, bahwa PT. Inti Karya Plasma Perkasa
didirikan oleh Tergugat III i.c. DJOHAN, dan untuk pertama kalinya manajemen
perseroan dipegang oleh Tergugat III yang berkedudukan sebagai Presiden
Direktur, dan Tergugat III juga pernah menjabat sebagai Komisaris dan Direktur
PT. Inti Karya Plasma Perkasa ;
4. Bahwa selanjutnya Penggugat memperoleh kepemilikan PT. Inti Karya Plasma
Perkasa berikut Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berdasarkan Akte Kesepakatan
Perjanjian Jual Beli Saham, Perusahaan dan Aset Nomor : 13 tanggal 31
Agustus 2010 jo. Akte Perjanjian Jual Beli Aset dan Perusahaan Nomor : 14
tanggal 12 April 2011 yang dibuat dihadapan Rezeki Sitepu, SH, SpN, Notaris
di Kabupaten Deli Serdang, dengan nilai jual beli sebesar Rp. 96.000.000.000,-
(sembilan puluh enam milyar rupiah) ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 4
5. Bahwa sebelum jual beli (take over) PT. Inti Karya Plasma Perkasa dilakukan,
pihak Penggugat telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan Tergugat
III yang secara materil merupakan pemilik (owner) PT. Inti Karya Plasma
Perkasa dan Tergugat III juga telah menyampaikan surat kepada Penggugat
terkait syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi dalam proses take over,
sebagaimana “KETENTUAN TAKE OVER” tertanggal 16 Juni 2010, yangisinya
antara lain :
- Pihak Penjual harus memperbaiki peralatan mesin rusak, untuk menghindari
kerusakan berat di bawah 1 tahun dan test kapasitas hingga 60 ton per jam
selama maksimal 1 bulan, berikut kerusakan mesin yang harus diperbaiki ;
6. Bahwa dari fakta yuridis ini, Tergugat III i.c. DJOHAN memiliki kewenangan
untuk menentukan proses jual beli (take over) aset PT. Inti Karya Plasma
Perkasa dan pabrik kelapa sawit yang dijual adalah dengan kapasitas oleh 60
(enam puluh) ton per jam, sebagaimana surat “Ketentuan Take Over” yang
ditandatangani Tergugat III bertanggal 16 Juni 2010, yang kemudian ketentuan
take over tersebut dituangkan dalam Akte Kesepakatan Perjanjian Jual Beli
Saham, Perusahaan dan Aset Nomor : 13 tanggal 31 Agustus 2010, sehingga
menurut hukumTergugat III memiliki tanggung jawab untuk pemenuhan isi Akte
Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Saham, Perusahaan dan Aset Nomor : 13
tanggal 31 Agustus 2010 tersebut ;
7. Bahwa setelah proses pertemuan-pertemuan Penggugat dengan Tergugat III
dilakukan, maka diperoleh kesepakatan untuk menuangkan jual beli (take over)
saham, perusahaan dan asset PT. Inti Karya Plasma Perkasa ke dalam akta
notaris sebagaimana Akte Nomor : 13 tanggal 31 Agustus 2010,dan dalam
pelaksanaannya Penggugat selaku Pembeli diwakili oleh BERTHA HERAWATI
dan manajemen PT. Inti Karya Plasma Perkasa diwakiliTergugat I selaku
Direktur dan Tergugat II selaku Komisaris;
8. Bahwa dalam Akte Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Saham, Perusahaan dan
Aset Nomor : 13 tanggal 31 Agustus 2010 disepakati bahwa kapasitas Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) yang diperjual-belikan antara Penggugat dengan Tergugat
I dan Tergugat II adalah dengan kapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per
jam, hal mana terbukti dari ketentuan :
- Pasal 1. I huruf d yang berbunyi : “Memberikan izin kepada Pihak Kedua
untuk mengikuti test kapasitas Pabrik 60 (enam puluh) ton Tandan Buah
Segar (TBS) per jam, ……dst” ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 5
- Pasal 3 yang menyatakan : “Pihak Pertama harus memperbaiki peralatan
mesin yang rusak, untuk menghindari kerusakan berat di bawah 1 (satu)
tahun dan test kapasitas hingga 60 (enam puluh) ton per jam selama
maksimum 1 (satu) bulan ;
9. Bahwa selanjutnya dalam Pasal 1.II.4 Akte Kesepakatan Perjanjian Jual Beli
Saham, Perusahaan dan Asset No. 13 Tanggal 31 Agustus 2010, terdapat
beberapa item pekerjaan perbaikan mesin-mesin pabrik yang harus dilakukan
Tergugat I dan Tergugat II, namun hingga ditandatanganinya Akta Perjanjian
Jual Beli Asset dan Perusahaan No. 14 tanggal 12 April 2011 dimana
Penggugat telah melunasi seluruh harga penjualan perusahaan, saham dan
asset PT. Inti Karya Plasma Perkasa, namun Tergugat I, Tergugat II dan
Pengadilan Negeri Medan Nomor: 562/Pdt.G/2014/PN.Mdn, telah
diberitahukan kepada Kuasa Hukum Para Terbanding/Pembanding semula
Para Tergugat pada hari Selasa tanggal 29 September 2015,
kepadaKuasaHukum Pembanding/Terbanding semulaPenggugat pada hari
Senin tanggal 12 Oktober 2015 yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan
Negeri Medan, di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dalam tenggang
waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak hari berikutnya dari tanggal
pemberitahuan tersebut sebelum berkas perkara dikirimke Pengadilan
Tinggi Medan ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 22
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa Permohonan Banding dari Para Pembanding semula
Para Penggugat melalui Kuasa hukumnya telah diajukan dalam tenggang waktu
dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh
Undang-Undang oleh karena itu Permohonan Banding tersebut secara formal
dapat diterima ;
Menimbang, bahwaPembanding/Terbanding semula Penggugat melalui
Kuasa hukumnya telah mengajukan Memori Banding, tertanggal 19 Agustus 2015
yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 19
Agustus 2015, terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medantanggal 13 Juli 2015
Nomor: 562/Pdt.G/2014/PN.Mdn, Telah mengajukan keberatan yang pada
pokoknya sebagai berikut :
DALAM KONPENSIDALAM EKSEPSI.Bahwa Pembanding sependapat dengan Putusan Pengadilan Negeri Medan
Nomor 562/Pdt.G/2014/PN-Mdn tanggal 13 Juli 2015 dalam eksepsi yang menolak
eksepsi Para Terbanding/Para Tergugat untuk seluruhnya, sebagaimana pada
halaman 32 - 35, sehingga terhadap putusan bagian eksepsi a quo, Pembanding
mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo untuk menguatkannya ;
DALAM POKOK PERKARAI. PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM MENYATAKAN PEMBANDING
WANPRESTASI, MERUPAKAN SALAH MENERAPKAN HUKUM KARENAMEMBERIKAN PERTIMBANGAN HUKUM YANG KELIRU.
Bahwa Pembanding/Penggugat sangat keberatan atas Putusan Pengadilan Negeri
Medan Nomor : 562/Pdt.G/2014/PN-Mdn tanggal 13 Juli 2015, yang menyatakan
justru Pembanding/Penggugat yang telah melakukan wanprestasi, dengan alasan-
alasan sebagai berikut :
1. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan dalam pertimbangan
hukumnya yang menyatakan permasalahan jual beli aset dan perusahaan PT.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 23
Inti Karya Plasma Perkasa (PT. IKPP) telah tuntas dan selesai, sehingga tidak
ada lagi permasalahan dalam take over PT. IKPP antara Penggugat dengan
Para Tergugat, merupakan pertimbangan hukum yang keliru dan salah
menerapkan hukum ;
2. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang
keliru tersebut terurai pada halaman 42 paragrap 6, yaitu sebagai berikut :
“Menimbang, bahwa berhubung Perjanjian Jual Beli Asset dan Perusahaan
PT. Inti Karya Plasma Perkasa antara Tergugat I dan Tergugat II sebagai
Pihak Pertama (Penjual) dan Penggugat yang diwakili oleh Bertha Herawati
sebagai Pihak Kedua (Pembeli) telah disepakati dan ditanda tangani kedua
belah pihak Penggugat dan Para Tergugat, maka diwujudkanlah bukti P-2
membuktikan bahwa semua syarat yang ada pada Kesepakatan Perjanjian
Jual Beli pada bukti P-1 telah disetujui dan dipenuhi oleh kedua belah pihak
Penggugat dan Para Tergugat, sehingga dengan demikian menurut hukum
jual beli Asset dan Perusahaan PT. IKPP telah tuntas dan selesai serta
tidak ada lagi permasalahan diantara kedua belah pihak menyangkut Take
Over PT. IKPP dari Para Tergugat kepada Penggugat” ;
Bahwa pertimbangan Majelis Hakim tersebut merupakan pertimbangan
hukum yang sangat keliru, sebab meskipun antara Pembanding dengan
Para Terbanding telah menandatangani Akta Perjanjian Jual Beli Asset dan
Perusahaan Nomor 14 tanggal 12 April 2011 pada Bukti P-2, namun fakta di
persidangan telah terbukti, bahwa sebelum dan sesudahditandatanganinya surat bukti bertanda P-2 antara Pembanding yang
diwakili Bertha Herawati dengan Para Terbanding yang diwakili oleh
Muhammad Rachmat (Tergugat I) dan Johan (Tergugat III) telah dilakukan
beberapa kali pertemuan untuk membahas pemenuhan kewajiban Para
Terbanding sebagaimana dimaksud dalam Akta Kesepakatan Perjanjian
Jual Beli Nomor 13 tanggal 31 Agustus 2010 pada Bukti P-1 ;
Bahwa dalam pertemuan-pertemuan tersebut, sesuai keterangan saksi
Bertha Herawati di persidangan mengatakan, Tergugat III memintakepada Pembanding selaku pembeli yang diwakili Bertha Herawatiuntuk membayar lunas take over aset dan perusahaan PT. IKPP yangbertujuan agar Para Terbanding dapat memperbaiki mesin-mesin dan
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 24
meningkatkan kapasitas mesin mencapai 60 ton/jam sebagaimana Akta
Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Asset dan Perusahaan No. 13 tanggal 31
Agustus 2010 pada Bukti P–1, dikarenakan Tergugat III tidak memiliki biaya
untuk perbaikan mesin dan peningkatan kapasitas pabrik tersebut ;
Bahwa atas permintaan Terbanding III tersebut, maka Pembanding yang
diwakili oleh Bertha Herawati selaku pihak kedua menyetujui dan membayar
lunas jual beli (take over) perusahaan PT. IKPP, dan guna memberikankeyakinan kepada Pembanding maka Tergugat I dan Tergugat IImembuat dan menandatangani Surat Pernyataan tertanggal 12 April2011 yang bersamaan dengan ditandatangani Akta Perjanjian Jual Beli
Asset dan Perusahaan No 14 tanggal 12 April 2011, yang isinya
menyatakan Para Tergugat akan menyelesaikan pekerjaan perbaikan
mesin-mesin dan meningkatkan kapasitas pabrik mecapai 60 ton/jam dalam
waktu 1 (satu) bulan;
Bahwa dari fakta a quo dapat ditarik kesimpulan, bahwa jual beli Assetdan Perusahaan PT. IKPP belum selesai dengan kata lain,permasalahan di antara kedua belah pihak menyangkut Take Over PT.IKPP dari Para Tergugat kepada Penggugat belum selesai sampaisekarang, sebab nyata-nyata Para Terbanding / Para Tergugat belummemenuhi kewajibannya, hal mana dibuktikan dengan adanya SURAT
PERNYATAAN tanggal 12 April 2011 yang ditandatangani Terbanding
I/Tergugat I dan Terbanding II/Tergugat II, dan surat pernyataan tersebut
didukung bukti-bukti lainnya sehingga sangat erat hubungannya dengan
wanprestasi yang dilakukan oleh Para Terbanding ;
Bahwa fakta tidak selesainya permasalahan take over PT. IKPP pasca
ditandatanganinya Akta Perjanjian Jual Beli Nomor 14 tanggal 12 April 2011
(Bukti P-2) dan Surat Pernyataan tanggal 12 April 2011 (Bukti P-4),ternyata diikuti pula dengan dilakukannya pemeriksaan mesin-mesin yang
isinya menentukan mesin-mesin yang rusak dan langkah perbaikan yang
akan dilakukan oleh Para Terbanding / Para Tergugat sebagaimana Berita
Acara Pemeriksaan Mesin-Mesin PT.IKPP tanggal 04 Mei 2011 (Bukti P-5);
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 25
Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka telah terbukti permasalahan take
over PT. IKPP antara Pembanding / Penggugat dengan Para Terbanding /
Para Tergugat sama sekali belum selesai hingga sekarang, sehingga
sangat beralasan hukum Pembanding/Penggugat mengajukan gugatan
wanprestasi terhadap Para Terbanding / Para Tergugat ;
3. Bahwa selanjutnya Pembanding/Penggugat juga sangat keberatan atas
pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan pada halaman 43
yang menyatakan justru Pembanding/ Penggugat yang telah melakukan
ingkar janji / wanprestasi, yang Pembanding kutip sebagai berikut :
“Menimbang, bahwa berhubung dalam perkara aquo adalah
Penggugat sendiri yang melakukan gugatan terhadap Para Tergugat
dengan alasan bahwa setelah Penggugat melunasi seluruh harga
penjualan perusahaan, saham dan asset PT. Inti Karya Plasma
Perkasa, namun Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III tidak
menyelesaikan pekerjaan perbaikan mesin-mesin pabrik hingga
mesin pabrik mampu mencapai kapasitas olah 60 ton per jam,
sehingga kemudian menimbulkan kerugian bagi diri Penggugat,
maka sikap Penggugat yang demikian menurut Majelis justrumembuktikan bahwa Penggugat sendiri yang telah melakukaningkar janji / wanprestasi ;
“Menimbang, bahwa apa sebab Penggugat dikatakan telah
wanprestasi, karena pada Pasal 5 ayat (1) Akta Kesepakatan
Perjanjian Jual Beli Saham, Perusahaan dan Asset No. 13 tanggal 31
Agustus 2010, tegas telah diatur hak dari Penggugat sebagai pihak
kedua (pembeli) meminta Para Tergugat sebagai pihak pertama
(penjual) untuk mengembalikan seluruh pembayaran yang telah
diterima pihak pertama dari pihak kedua, kalau setelah diteliti oleh
Penggugat sebagai pihak kedua (pembeli) ternyata Pabrik Kelapa
Sawit yang menjadi objek perjanjian tidak sesuai dengan yang
dijanjikan oleh Para Tergugat sebagai pihak pertama (Penjual),
namun karena Penggugat sebagai pihak kedua (pembeli) telah
mengesampingkan dan / atau mengabaikan Pasal 5 ayat (1) Akta
No. 13 tanggal 31 Agustus 2010, maka sikap Penggugat yang
kemudian menandatangani Akta Perjanjian Jual Beli Aset dan
Perusahaan Nomor 14 tanggal 12 April 2011 telah cukup
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 26
membuktikan bahwa Pengggugat telah menerima keadaan-keadaan
senyatanya dari objek jual beli yang diperjanjikan termasuk kapasitas
pabrik yang tidak/belum mencapai produksi 60 ton per jam, dan
mengenai hal ini juga tegas disebutkan pada ketentuan Pasal 6 ayat
(2) pada Akta Perjanjian Jual Beli Nomor 14 tanggal 12 April 2011
yang menyebutkan bahwa pihak Penggugat sebagai Pihak Kedua
dalam perjanjian tersebut menerangkan telah mengetahui dengan
benar segala sesuatu mengenai yang diperjanjikan dengan Akta itu,
yaitu dalam keadaan hari dan selanjutnya melepaskan segala hak
untuk melakukan tuntututan atau gugatan jika terdapat perbedaan
batas dan luas kerusakan atau kekurangan sesuatu apapun terhadap
yang diperjual belikan ;
Bahwa menurut Pembanding / Penggugat pertimbangan hukum Majelis
Hakim yang menyatakan justru Penggugat yang telah wanprestasi
Nomor 14 tanggal 12 April 2011 pada Bukti P-2 adalah sangat keliru,
dikarenakan Majelis Hakim mengabaikan dan tidak memberikan
pertimbangan atas fakta-fakta yang terungkap di persidangan secara
menyeluruh, baik bukti surat maupun saksi-saksi yang diajukan
Pembanding/Penggugat, dalam hal ini Majelis Hakim hanya mendasarkan
putusannya pada Bukti P–1 berupa Akte Kesepakatan Perjanjian Jual Beli
Saham, Perusahaan dan Asset Nomor13 tanggal 31 Agustus 2010dan Bukti
P–2 berupa Akte Perjanjian Jual Beli Asset dan Perusahaan Nomor : 14
tanggal 12 April 2011, yang dibuat dihadapan Rezeki Sitepu, SH, SpN,
Notaris di Kabupaten Deli Serdang ;
Bahwa oleh karena Majelis Hakim hanya mendasarkan pertimbangan
hukumnya pada Bukti P-1 dan P-2 dan tidak memberikan pertimbangan
terhadap seluruh bukti surat yang diajukan Pembanding/Penggugat berupa
Bukti P-1 s/d Bukti P-21 dan saksi-saksi Penggugat yaitu saksi Agus
Suryanto serta Bertha Herawati, padahal bukti-bukti tersebut mempunyai
hubungan / relevansi dengan masalah perkara a quo dan bukan pula surat-
surat yang berdiri sendiri, dengan kata lain bukti surat yang diajukanPembanding / Penggugat merupakan bukti yang saling mendukungdan mempunyai kaitan yang kuat dengan perbuatan wanprestasi yang
dilakukan Para Terbanding/Para Tergugat ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 27
Bahwa benar Bukti P – 1 dan Bukti P – 2 telah mengatur hak dan kewajiban
para pihak dalam perjanjian tersebut, dan quod non pertimbangan hukum
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan berhenti pada kedua bukti tersebut
maka benar diperoleh kesimpulan tidak ada lagi permasalahan dalam
perjanjian jual beli aquo, namun Majelis Hakim justru mengabaikan begitu
saja bukti surat lainnya yang mempunyai hubungan erat dengan Bukti P-1
dan Bukti P-2 tersebut yang sekaligus dapat diketahui sebab-sebab
timbulnya bukti-bukti lainnya tersebut, dimana bukti surat lainnya tersebut
pada pokoknya semakin membuktikan Para Terbanding/Para Tergugat
telah melakukan wanprestasi ;
Bahwa bukti surat yang membuktikan Para Terbanding/Para Tergugat telah
wanprestasi terhadap Bukti P-1 berupa Akta Nomor 13 tanggal 31 Agustus
2010 tersebut, antara lain berupa :
- Ketentuan Take Over tertanggal 16 Juni 2010 (Bukti P–3), dimana bukti
ini dibuat dan ditandatangani oleh Djohan (Terbanding III) yang isinya
kemudian dituangkan ke dalam Bukti P–1 ;
- Surat Pernyataan tertanggal 12 April 2011 yang dibuat dan ditanda
tangani oleh Muhammad Rachmad dan William Lim(Bukti P–4) ;
- Berita Acara Pemeriksaan Mesin-mesin Pabrik PT IKPP tanggal 04 Mei
2011 (Bukti P–5);- Berita Acara Pemeriksaan Mesin-Mesin Pabrik PT IKPP(Bukti P–21),
dimana bukti a quo mengacu pada Bukti P–5, dibuat oleh saksi Agus
Suryantosaat dilakukan pemeriksaan / pengecekan ulang atas mesin-
mesin pabrik PT. IKPP ;
Bahwa quod non benar justru Pembanding/Penggugat yang melakukan
wanprestasi sebagaimana pertimbangan Majelis Hakim, maka apaurgensinya Tergugat I dan Tergugat II membuat dan menandatanganiSurat Pernyataan tanggal 12 April 2011 (Bukti P–4) serta dibuat danditandatanganinya Berita Acara Pemeriksaan Mesin-Mesin Pabrik PT.IKPP tanggal 04 Mei 2011 (Bukti P–5) yang ISINYA SEBAGAI BENTUKPENGAKUAN BAHWA PARA TERBANDING / PARA TERGUGAT akanmemperbaiki mesin-mesin pabrik dan meningkatkan kapasitas hinggamencapai 60 ton per jam ? ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 28
Bahwa Bukti P–4 dan Bukti P–5 tersebut dibuat dan ditandatangani pada saat
dan setelah Bukti P–2 berupa Akta Nomor 14 tanggal 12 April 2011
ditandatangani para pihak dimana Penggugat selaku pihak kedua (pembeli)
dan Para Tergugat selaku pihak pertama (penjual), sehingga dari fakta ini telah
membuktikan Para Terbanding/Para Tergugat MENGAKU belummemperbaiki mesin-mesin pabrik dan menambah kapasitas mesinmenjadi 60 ton per jam sebagaimana dimaksud dalam Bukti P – 1,dengan kata lain Para Tergugat terbukti wanprestasi terhadap Bukti P – 1dan Bukti P – 2 tersebut ;
Bahwa di samping itu, wanprestasi yang dilakukan Para Terbanding/Para
Tergugat semakin nyata juga didasarkan pada :
- Surat PT. Inti Karya Plasma Perkasa Nomor : 057/IKPP/EXT/XII/2011
tanggal 12 Desember 2011, perihal Teguran atas Perbaikan PKS untuk
Penambahan Kapasitas Pengolahan dari 45 ton menjadi 60 ton/jam, yang
ditujukan kepada Rachmad dan Johan (Bukti P – 6) ;- Tanda Bukti Lapor Nomor : TBL/15/II/2012/Riau/Res Kampar/Sek Tapung
tanggal 07 Februari 2012 dengan Terlapor Tergugat I dan Tergugat III,
(Bukti P – 7) ;- Surat Kuasa Hukum Penggugat Nomor 034/KH-HS/MDN/VII/2014 s/d
Nomor 036/KH-HS/MDN/VII/2014 tertanggal 21 Juli 2014, yang ditujukan
kepada Para Tergugat(Bukti P–8 s/d P–10) ;- Surat Kuasa Hukum Penggugat Nomor053/KH-HS/MDN/VIII/2014 s/d
Nomor 055//KH-HS/MDN/VIII/2014tertanggal 25 Agustus 2014, yang
ditujukan kepada Para Tergugat(Bukti P–11 s/d P – 13) ;dimana surat bukti tersebut dibuat setelah Bukti bertanda P-2 dibuat dan
ditandatangani ;
Bahwa selanjutnya berdasarkan fakta di persidangan, Para Terbanding / Para
Tergugat mengaku mendapat somasi dari manajemen baru PT. IKPP terkait
penambahan kapasitas pabrik hingga mencapai 60 ton per jam, sebagaimana
keterangan saksi yang diajukan Para Terbanding bernama Ir. ELIKSON
RUMAHORBO menerangkan di persidangan, dimana terhadap somasi tersebut
maka dilakukan pertemuan-pertemuan antara pihak Pembanding / Penggugat
yang diwakili oleh Edy Admaja Putra dan Bertha Herawati dan Para Terbanding
/ Para Tergugat yang diwakili oleh Djohan dan Muhammad Rachmad,
sebagaimana pengakuan Para Terbanding dalam jawabannya pada halaman 3
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 29
paragrap 6, yang menurut Para Terbanding hasil pertemuan tersebut
dituangkan dalam surat kesepakatan bersama tanggal 28 Juni 2011 ;
Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan, yang
menyatakan justru Pembanding / Penggugat sendiri yang telah melakukan
wanprestasi, juga terdapat pada halaman45 sebagai berikut : “Menimbang,
bahwa berhubung meskipun telah terdapat klausul pada Pasal 6 ayat (2) Akta
Perjanjian Jual Beli No. 14 tanggal 12 April 2011, namun oleh karena
Penggugat ternyata justru tetap melakukan gugatan terhadap Para Tergugat
dengan alasan sebagaimana tersebut di atas, maka dengan demikian telah
terbukti bahwa bukan Para Tergugat yang telah melakukan wanprestasi,
namun sebaliknya Penggugat sendiri yang telah wanprestasi karena
mengingkari perjanjian yang dibuatnya sendiri, yaitu dengan melakukan
tindakan yang melanggar ketentuan Pasal 6 ayat (2) pada Akta Perjanjian Jual
Beli No. 14 tanggal 12 April 2011 tersebut ;
Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim tersebut sangat
mengedepankan segi legal formalistik, tanpa melihat sisi materil perkara
gugatan a quo dimana berdasarkan fakta di persidangan baik bukti surat
maupun keterangan saksi-saksi, bahwa secara materil telah terbukti Para
Pembanding/Para Tergugat yang melakukan perbuatan ingkar janji
terhadap Akta Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Nomor 13 tanggal 31
Agustus 2010 (Bukti P–1), Akta Perjanjian Jual Beli Nomor 14 tanggal 12
April 2011 (Bukti P-2), Ketentuan Take Over tanggal 16 Juni 2010 (Bukti P-
3), Surat Pernyataan tertanggal 12 April 2011 yang ditanda tangani
Muhammad Rachmad dan William Lim (Bukti P-4) dan Berita Acara
Pemeriksaan Mesin-Mesin Pabrik tanggal 04 Mei 2011 (Bukti P-5) yang
bersesuaian dengan keterangan saksi Bertha Herawati di persidangan ;
Bahwa meskipun hukum acara perdata pada prinsipnya ”mencari kebenaran
formil”, namun sebagaimana Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 3136
K/Pdt/1983, menegaskan,“bahwa pengadilan dalam mengadili perkaraperdata tidak dilarang mencari dan menemukan kebenaran materil,danapabila kebenaran materil tidak ditemukan dalam peradilan perdata,hakim dibenarkan hukum mengambil putusan berdasarkan kebenaranformil” ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 30
Bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor 3136 K/Pdt/1983 di
atas dikaitkan dengan fakta di persidangan, maka secara materil Para
Terbanding / Para Tergugat melakukan ingkar janji / wanprestasi, namun hal
ini diabaikan begitu saja oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan;
Bahwa apabila pertimbangan Majelis Hakim yang menyatakan Pembanding
yang telah wanprestasi dan dikaitkan dengan pertimbangan pada halaman
38 paragraf 7 menyatakan, “Menimbang, bahwa wanprestasi menurut
pengertian hukum adalah suatu keadaan yang dikarenakan kelalaian atau
kesalahan salah satu pihak tidak dapat memenuhi prestasi yang telah
ditentukan dalam perjanjian dan bukan dalam keadaan memaksa”, maka
pertimbangan hukum tersebut sangat keliru dengan alasan sebagai berikut:
1. Bahwa yang menjadi perjanjian pokok apakah salah satu pihak yaitu
Pembanding atau Para Terbanding yang telah melakukan perbuatan
ingkar janji / wanprestasi dalam take over PT. IKPP adalah AktaKesepakatan Perjanjian Jual Beli No. 13 tanggal 31 Agustus 2010(Bukti P-1), karena di dalam surat Bukti P-1 ini telah diatur hak dankewajiban masing-masing pihak, sehingga apabila salah satu pihak
melanggar isi perjanjian tersebut, maka secara hukum pihak tersebut
yang harus dinyatakan telah melakukan ingkar janji / wanprestasi ;
2. Bahwa berdasarkan fakta di persidangan, Pembanding/Penggugat
telah memenuhi kewajibannya dengan membayar lunas pembelian(take over)asset dan perusahaan PT. IKPP sebesar Rp. 96 Milyar,
namun sebaliknya sampai sekarang Para Terbanding/Para Tergugat
sama sekali tidak melaksanakan kewajibannya untuk memperbaiki
mesin-mesin dan meningkatkan kapasitas pabrik hingga mencapai 60
ton/jam, artinya Para Terbanding terbukti telah melakukan wanprestasi;
3. Bahwa oleh karena Akta Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Nomor 13
tanggal 31 Agustus 2010 pada Bukti P-1 merupakan perjanjian pokok,
maka pelanggaran Pasal 6 ayat (2) Akta Perjanjian Jual Beli Nomor 14
tanggal 12 April 2011, tidaklah dapat dijadikan dasar pertimbangan
hukum oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang menyatakan
Pembanding yang telah melakukan wanprestasi ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 31
Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas, maka pertimbangan Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Medan tersebut adalah sangat kelirumenyatakanPembanding/Penggugat yang telah wanprestasi dikarenakanmenggugat Para Tergugat yaitu melanggar Pasal 6 ayat (2) Akta PerjanjianJual Beli No. 14 tanggal 12 April 2011, sehingga Pembanding/Penggugat mohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili
perkara banding a quo untuk membatalkan putusan yang dibanding ini ;
II. PUTUSAN MAJELIS HAKIM SALAH MENERAPKAN HUKUM TIDAKMEMBERIKAN PERTIMBANGAN HUKUM YANG TEPAT.Bahwa Pembanding / Penggugat keberatan dengan pertimbangan hukum dan
putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan, karenatelah salah dalammenerapkan hukum dikarenakan tidak memberikan pertimbangan hukumyang tepat, dengan alasan-alasan sebagai berikut :
- Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan telah memberikan
pertimbangan hukum yang tidak tepat sebagaimana terurai pada halaman
43 - 44 yang menyatakan :
“Menimbang, ....dst, Majelis Hakim berpendapat karena ada 2 (dua) fakta
yang sama-sama diketahui para pihak, yaitu :
1. Bahwa Penggugat sudah menyadari bahwa tidak ada satu Pasal /ayat
pada Akta Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Saham, Perusahaan dan
Asset No. 13 tanggal 31 Agustus 2010 yang mengharuskan Para
Tergugat untuk menyerahkan Pabrik Kelapa Sawit PT. IKPP yang di
Take Over dalam kondisi mampu mengolah kelapa sawit 60 ton
perjam. Yang ada sesuai Pasal 3 adalah bahwa Para Tergugat hanya
diminta untuk test kapasitas hingga 60 ton perjam selama maksimum 1
(satu) bulan, sedang apabila setelah dilakukan test kapasitas selama 1
(satu) bulan ternyata pabrik tidak mampu memproduksi 60 ton perjam,
di dalam Akta yang disepakati tidak ada satupun klausula perjanjian
yang menyebutkan bahwa Para Tergugat telah ingkar janji /
wanprestasi ;
2. Bahwa sesuai keterangan saksi dari Penggugat, ...... dst, yaitu saksi
Agus Suryanto di persidangan telah menerangkan bahwa sejak tahun
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 32
2007, 2008 s/d 2011, PKS PT. IKPP sudah sering dilakukan
perbaikan-perbaikan mesin pabrik untuk menuju kapasitas 60 ton/jam,
namun senyatanya sampai dengan sekarang Pabrik hanya mampu
mengolah kelapa sawit dalam kapasitas 45 ton/jam. Kalau saja
Penggugat tidak mengetahui bahwa senyatanya PT. IKPP yang
menjadi objek jual beli tidak pernah mampu mengolah kelapa sawit
dengan kapasitas 60 ton/ jam, maka Penggugat tidak mungkin
bersedia meningkatkan Kesepakatan Perjanjian Jual Beli menjadi
Perjanjian Jual Beli, namun karena Penggugat sudah mengetahui
kemampuan pabrik, maka ditingkatkanlah kesepakatan perjanjian jual
beli tersebut menjadi perjanjian jual beli” ;
“Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di atas oleh karena pada saat Akta
Perjanjian Jual Beli Asset dan Perusahaan No. 14 tanggal 12 April 2011
ditandatangani Para Pihak telah diketahui dan disepakati bahwa kapasitas
Pabrik Kelapa Sawit PT. IKPP hanya mampu mengolah 45 ton/jam dan
tidak mampu mengolah 60 ton/jam, maka apabila setelah di Take Over
ternyata Pabrik Kelapa Sawit PT.IKPP tetap tidak mampu memproduksi
dengan kapasitas 60 ton/jam, keadaan tersebut menurut Majelis bukanlah
disebabkan karena perbuatan Para Tergugat yang telah ingkar
janji/wanprestasi, tetapi merupakan resiko yang sudah pasti telah
6 ayat (2) saat Akta Perjanjian Jual Beli Aset dan Perusahaan No. 14
tanggal 12 April 2011, yang ditandatangani olehpara pihak.... dst” ;
- Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan di
atas sangat beralasan untuk dibatalkan, sebab tidak didasarkan pada fakta
di persidangan,dengan alasan dan argumentasi sebagai berikut :
1. Bahwa Majelis Hakim mengabaikan keterangan saksi Bertha Herawati
yang menerangkan, bahwa terkait peningkatan Akta Kesepakatan Jual
Beli No. 13 tanggal 31 Agustus 2010 (Bukti P-1) menjadi Akta Perjanjian
Jual Beli No. 14 tanggal 12 April 2011 (Bukti P-2), yang mengatakan
Tergugat III (Djohan) tidak memiliki dana untuk memperbaiki mesin-
mesin dan meningkatkan kapasitas 60 ton per/jam, sehingga Tergugat III
meminta Pembanding/Penggugat untuk melunasi terlebih dahulu ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 33
2. Bahwa setelah Pembanding/Penggugat melunasi pembayaran take over
PT. IKPP dan ditandatanganinya Akta Perjanjian Jual Beli No. 14
tanggal 12 April 2011 (Bukti P-2), selanjutnya untuk memberikan
keyakinan kepada Pembanding/Penggugat maka Terbanding I/Tergugat
I dan Terbanding II/Tergugat II membuat dan menandatangani Surat
Pernyataan tanggal 12 April 2011 (Bukti P-4), yang pokoknya Para
Tergugata akan memperbaiki dan menambah kapasitas pabrik hingga
mencapai 60 ton/jam dan ditindaklanjuti dengan dibuatnya dan
ditandatanganinya Berita Acara Pemeriksaan Mesin-Mesin Pabrik PT.
IKPP tanggal 04 Mei 2011 (Bukti -5) ;
3. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim yang menyatakan “bahwa
tidak ada satu Pasal / ayatpada Akta Kesepakatan Perjanjian Jual Beli
No. 13 tanggal 31 Agustus 2010 yang mengharuskan Para Tergugat
untuk menyerahkan PKS PT. IKPP yang di Take Over dalam kondisi
mampu mengolah kelapa sawit 60 ton perjam, dst.....” merupakan
pertimbangan yang keliru dan beralasan untuk dibatalkan, sebab tujuan
dilakukan test kapasitas sebagaimana ketentuan Pasal 3 Akta
Kesepakatan Perjanjian Jual Beli No. 13 tanggal 31 Agustus 2010
adalah untuk mengetahui apakah mesin pabrik mampu mengolah kelapa
sawit hingga 60 ton/jam, namun fakta di persidangan membuktikantest kapasitas tersebut juga tidak pernah dilakukan ;
4. Bahwa selanjutnya pertimbangan Majelis Hakim yang menyatakan di
dalam Akta tidak ada satupun klausula perjanjian yang menyebutkan
bahwa Para Tergugat telah ingkar janji / wanprestasi dikarenakan
setelah dilakukan test kapasitas ternyata pabrik tidak mampu
memproduksi 60 ton/jam juga merupakan pertimbangan hukum yang
keliru, sebab di samping test kapasitas tidak pernah dilakukan dan
meskipun dalam perjanjian tidak disebutkan klausula wanprestasi, maka
menurut hukum apabila terjadi pelanggaran atas suatu perjanjian yang
dilakukan salah satu pihak, maka haruslah mengacu kepada KUH
Perdata, di antaranya :
a. Penjual wajib menyatakan dengan tegas keinginannya dalamperjanjian, artinya apabila terdapat klausul dalam perjanjian yangtidak jelas dan dapat diartikan kedalam berbagai pengertian, makaharus ditafsirkan kedalam pengertian yang merugikan penjual (videPasal 1473 KUHPerdata) ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 34
b. Penjual wajib menyerahkan barang dan juga menanggungnya (videPasal 1474 KUHPerdata). Penyerahan barang ini diartikan sebagaisuatu pengalihan kekuasaan atas barang yang telah dijual tersebutdari tangan penjual ke dalam kekuasaan dan kepunyaan pembeli(vide Pasal 1475 KUHPerdata) ;
c. Barang yang diserahkan harus dalam keadaan utuh seperti yangtelah dinyatakan dalam perjanjian atau pada saat penjualan (videPasal 1481 jo Pasal 1483 KUHPerdata) ;
d. Penjual wajib menyerahkan segala sesuatu yang menjadiperlengkapan untuk menggunakan barang yang telah di jualnyatersebut (vide Pasal 1482 KUHPerdata) ;
e. Penjual wajib menjamin pembeli untuk dapat memiliki barang itudengan aman dan tentram, serta bertanggung jawab terhadap cacat-cacat yang tersembunyi yang dapat dijadikan alasan untukpembatalan pembelian (vide Pasal 1491, 1504, 1506, 1508, 1509dan 1510 KUH Perdata) ;
f. Penjual diwajibkan bertanggung jawab terhadap segala sesuatuyang merupakan akibat langsung dari pembuatnya sehinggamerugikan pembeli, walaupun didalam perjanjian ditentukanbahwa penjual tidak menanggung segala risiko dalam jual belitersebut (vide 1494 Pasal KUHPerdata ) ;
g. Pembeli berhak mendapatkan jaminan untuk dapat memiliki barangitu dengan aman dan tentram. Serta jaminan terhadap cacat yangtersembunyi dan sebagainya, yang dapat dijadikan alasan untukpembatalan pembelian (vide Pasal 1491, 1504, 1506, 1509, 1510KUHPerdata) ;
5. Bahwa dengan demikian, jikapun di dalam Akta Kesepakatan Jual Beli
Nomor 13 tanggal 31 Agustus 2010 (Bukti P-1) tidak disebutkan klausula
wanprestasi sebagaimana pertimbangan Majelis Hakim, namun tetap
saja Para Terbanding / Para Tergugat dapat dinyatakan wanprestasi
sebagaimana telah diatur dalam ketentuan KUHPerdata ;
6. Bahwa selanjutnya di dalam Akta Kesepakatan Jual Beli Nomor 13
tanggal 31 Agustus 2010 (Bukti P-1) yang dikaitkan dengan Bukti P-3
berupa Ketentuan Take Over tanggal 16 Juni 2010, dengan jelas dapat
diketahui bahwa yang menjadi objek jual beli (take over) PT IKPP adalah
pabrik kelapa sawit dengan kapasitas oleh 60 ton per jam dengan harga
Rp. 96 Milyar, dan senyatanya Para Terbanding/Para Tergugat
berkewajiban untuk memperbaiki mesin-mesin dan peningkatan
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 35
kapasitas 60 ton per jam, dan quod non kapasitas pabrik hanya 45 ton
per jam, maka harga take over tidaklah sebesar Rp. 96 Milyar ;
7. Bahwa kemudian Majelis Hakim berpendapat,oleh karena pada saat
Akta Perjanjian Jual Beli Asset dan Perusahaan No. 14 tanggal 12 April
2011 ditandatangani Para Pihak telah diketahui dan disepakati bahwa
kapasitas Pabrik Kelapa Sawit PT. IKPP hanya mampu mengolah 45 ton
/ jam dan tidak mampu mengolah 60 ton / jam, maka apabila setelah di
Take Over ternyata Pabrik Kelapa Sawit PT. IKPP tetap tidak mampu
memproduksi dengan kapasitas 60 ton / jam, keadaan tersebut menurut
Majelis bukanlah disebabkan karena perbuatan Para Tergugat yang
telah ingkar janji / wanprestasi, tetapi merupakan resiko yang sudah
pasti telah diperhitungkan oleh Penggugat, sebagaimana isi pasal 3 ayat
(1) jo. Pasal 6 ayat (2) saat Akta Perjanjian Jual Beli Asset dan
Perusahaan No. 14 tanggal 12 April 2011,” merupakan pertimbangan
yang keliru dan salah menerapkan hukum pembuktian, dengan alasan
sebagai berikut :
- Bahwa pertimbangan hukum yang demikian hanya didasarkan pada
asumsi dan bukan berdasarkan fakta persidangan, sebab Majelis
Hakim mengabaikan keterangan saksi dari Para Tergugat yaitu
saksi ELISON RUMAHORBO dan ABDI SELO GINTINGdi
persidangan telah menerangkan bahwa pada saat pabrik kelapa
sawit PT.IKPP dibangun, didesain dengan kapasitas 60 ton/jam,
namun kedua saksi tersebut tidak mengetahui apakah setelah
pabrik kelapa sawit selesai dibangun dan saat operasional mampu
mengolah hingga mencapai 60 ton/jam ;
- Bahwa dengan fakta tersebut, maka keterangan kedua saksi yang
diajukan Para Terbanding/Para Tergugat telah bersesuaian dengan
Bukti P–1, P–2, P–3, P–4, P–5 dan Bukti P–21 terkait belum
terpenuhinya kapasitas pabrik mencapai 60 ton/jam, dimana apabila
Para Terbanding memperbaiki mesin-mesin dan meningkatkan
kapasitas mesin pabrik, maka kapasitas oleh pabrik kelapa sawit
dapat mencapai 60 ton/jam ;
- Bahwa dengan demikian, oleh karena Para Terbanding/Para
Tergugat tidak memenuhi isi Akta Kesepakatan Jual Beli Nomor 13
tanggal 31 Agustus 2010 (Bukti P-1) untuk memperbaiki mesin-
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 36
mesin dan peningkatan kapasitas mencapai 60 ton/jam, dimana
sampai saat ini kapasitas pabrik hanya 45 ton/jam, maka fakta ini
membuktikan Para Terbanding telah melakukan ingkar janji /
wanprestasi ;
- Bahwa oleh karena putusan dan pertimbangan hukum Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Medan terbukti salah menerapkan hukum
karena kurang tepat dan tidak terinci, maka beralasan terhadap
putusan yang demikian untuk dibatalkan, hal mana sesuai Putusan
Mahkamah Agung RI Nomor 588.K/Sip/1975, tanggal 13 Juli 1976
yang kaidah hukumnya menyatakan, “Putusan Pengadilan Negeri,
karena kurang tepat dan tidak terinci, harus dibatalkan” ;
Berdasarkan seluruh uraian di atas, dengan kerendahan hati Pembanding /
Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan yang
memeriksa dan mengadili perkara banding a quo berkenan untuk membatalkan
Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 562/Pdt.G/2014/PN-Mdn tanggal 13 Juli
2015 a quo ;
III. PUTUSAN SALAHMENERAPKAN HUKUM PEMBUKTIAN KARENATIDAK MENELITI SECARA CERMAT ALAT BUKTI YANG DIAJUKAN.
1. Tentang Bukti Surat PernyataanBahwa Pembanding / Penggugat sangat keberatan atas pertimbangan
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan pada halaman 45 paragraf 4 yang
memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut :
“Menimbang,.... dst, bukti bertanda P – 4 ini ternyata hanya untuk Surat
Pernyataan yang dibuat setelah perjanjian Jual Beli No. 14 tanggal 12 April
2011, apalagi sebagai Surat Pernyataan menurut ketentuan hukum acara
tidak dapat dijadikan dasar bagi pihak ketiga untuk menuntut pemenuhan
prestasi, maka bukti bertanda P – 4 ini menurut Majelis tak bernilai sebagai
bukti yang dapat mendukung dalil gugatan Penggugat ;
Bahwapertimbangan hukum tersebut, nyata-nyata telah keliru dan salah
dalam menilai bukti yang diajukan Pembanding / Penggugat, dimana bukti
bertanda P – 4 berupa Surat Pernyataan yang dibuat dan ditandatangani
Muhammad Rachmad dan William Lim BERSAMAAN dengan Perjanjian Jual
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 37
Beli No. 14 tanggal 12 April 2011, dan bukan setelah Perjanjian Jual Beli No.
14 tanggal 12 April 2011 ;
Bahwa Surat Pernyataan tertanggal 12 April 2011 (Bukti P-4) tersebut
bukanlah surat yang berdiri sendiri, namun mempunyai hubungan yang erat
dengan pemenuhan kewajiban Para Terbanding sebagaimana dimaksud
dalam Akta Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Nomor 13 tanggal 31 Agustus
2010 (Bukti P-1), dan secara materil sebagai pengakuan Para Terbanding
untuk memperbaiki dan meningkatkan kapasitas mesin pabrik;
Bahwa pertimbangan Majelis Hakim yang mengabaikan dan
mengesampingkan Bukti P-4 a quo telah membuktikan Majelis Hakim telah
salah menerapkan hukum pembuktikan, dimana akta pengakuan sepihak
atau surat pernyataan secara tersirat diatur dalam Putusan Mahkamah
AgungNo. 1363 K/Pdt/1996, Pasal 1878 KUHPerdata, dan Pasal 291 RBG;
Bahwa berdasarkan ketentuan di atas, maka Surat Pernyataan tanggal 12
April 2011 telah memenuhi syarat-syarat sebuah akta pengakuan sepihak,
yaitu a) tertulis, b) mencamtumkan identitas, c) menyebut dengan pasti
tentang kewajiban memperbaiki mesin-mesin dan peningkatan kapasitas
hinggga mencapai 60 ton/jam, d) ditulis dan ditanda tangani pembuat
pernyataan / pengakuan ;
Bahwa surat pernyataan secara sepihak yang dibuat diluar akta jual beli
juga diakui dalam praktik hukum acara perdata, sebagaimana kaidah hukum
Putusan MA No. 2370 K/Pdt/1992 tanggal 19 September 1993, yang
menyatakan :
“Bahwa dalam suatu jual beli dimana dalam suatu pernyataan secara
sepihak yang dibuat oleh pembeli diluar akta jual beli yang isinya berupa
pemberian kesempatan untuk membeli kembali. Kesempatan bagi
penjual apabila dikehendaki, diberi kesempatan untuk membeli kembali
dalam waktu tertentu dan bila mana waktu tertentu tersebut telah berlalu
maka jual beli tersebut secara hukum adalah sah (Pasal1457,1458
KUHPerdata)” ;
Bahwa oleh karena Surat Pernyataan tanggal 12 April 2011 (Bukti P-4)telah
memenuhi syarat sebagai akta pengakuan sepihak dan dibuat diatas kertas
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 38
bermeterai dan tidak pernah dibantah oleh Para Terbanding di persidangan,
maka terhadap surat bukti bertanda P-4 a quo beralasan hukum dinyatakan
memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna seperti halnya akta otentik
sesuai ketentuan Pasal 1875 KUHPerdata dan Putusan Mahkamah Agung
tanggal 03 Desember 1974 Nomor 1043 K/Sip/1971, dengan kata lain buktisurat bertanda P-4 bernilai sebagai surat bukti yang mendukung dalilgugatan Pembanding / Penggugat ;
2.Tentang Bukti Foto Copy.Bahwa Pembanding/Penggugat juga sangat keberatan atas pertimbangan
Majelis Hakim pada halaman 45 paragrap 6 terkait dikesampingkannya
surat bukti bertanda P – 5, sebagai berikut :
“Menimbang, bahwa oleh karena surat bukti bertanda P–5 tidak pernah
dapat ditunjukkan surat aslinya di persidangan, maka sesuai ketentuan
Pasal 1888 KUHPerdata, P–5 beralasan untuk dikesampingkan ;
Bahwa dalam pertimbangannya Majelis Hakim tidak memberikan
pertimbangan hukum yang cukup hingga mengesampingkan surat bukti
bertanda P-5 tersebut, sebab dalam praktik peradilan bukti surat foto copy
diterima sebagai bukti sebagaimana Putusan Mahkamah Agung RI Nomor
1498/Pdt/2006 tanggal 23 Januari 2008 yang kaidah hukumnya
menyatakan:
“Dalam keadaan tertentu, fotokopi dari fotokopi dapat diterimasebagai bukti”;
Bahwa meski bukti P-5 berupa Berita Acara Pemeriksaan Mesin-MesinPabrik tanggal 04 Mei 2011 merupakan foto copy, namun bukti ini tidaklah
berdiri sendiri sebab didukung dan memiliki relevansi/hubungan yang erat
dengan Bukti P-1 berupa Akta Kesepakatan Jual Beli Asset dan
Perusahaan Nomor 13 tanggal 31 Agustus 2010, dan quod non
permasalahan take over PT. IKPP dari Para Terbanding kepada
Pembanding telah tuntas dan selesai dengan ditandatanganinya Bukti P-2
berupa Akta Perjanjian Jual Beli Aset dan Perusahaan Nomor 14 tanggal 12
April 2011, maka tentunya Bukti P-5 tidak akan dibuat dan ditandatangani,
dengan kata lain meski Bukti P-5 merupakan foto copy dari foto copy namun
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 39
bukti surat tersebut merupakan bentuk pengakuan Para Terbanding tentang
belum dilaksanakannya kewajiban untuk memperbaiki mesin-mesin dan
peningkatan kapasitas oleh pabrik hingga mencapai 60 ton/jam, maka Bukti
P-5 tersebut menurut hukum dapat diterima sebagai bukti dalam perkara
gugatan a quo ;
Bahwa demikian pula dengan pertimbangan Majelis Hakim pada halaman
46 – 47 juga telah salah menerapkan hukum pembuktian, dimana
pertimbangan hukum tersebut berbunyi sebagai berikut :
“Menimbang, .... dst, oleh karena kedua surat bukti ini tidak pernah
diperlihatkan aslinya di persidangan, ....dst, terlebih terhadap kedua
surat bukti ini Para Tergugat tidak mengakuinya, maka dengan demikian
kedua surat bukti di atas tidak sah dan tidak berkekuatan hukum” ;
Bahwa sebagaimana telah Pembanding uraikan di atas, terkait surat bukti
foto copy dari foto copy dalam keadaan tertentu dapat diterima sebagai
bukti, maka bukti surat Berita Acara Pemeriksaan Mesin-Mesin Pabrik PT.
IKPP tertanggal 04 Mei 2011 (Bukti P-5) dan bukti surat Ketentuan Take
Overyang ditandatangani Johan tanggal 16 Juni 2010 (Bukti P-3) didukung
oleh bukti lainnya sehingga semakin membuktikan perbuatan wanprestasi
yang dilakukan Para Terbanding, maka terhadap Bukti P-5 dan Bukti P-3
menurut hukum dapat diterima sebagai bukti dalam perkara gugatan a quo ;
Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam pertimbangan
hukum tersebut menyatakan, “...... terlebih terhadap kedua surat bukti ini
Para Tergugat tidak mengakuinya .... dst”, sebab fakta persidangan justru
membuktikan terhadap Bukti P-5 dan Bukti P-3 secara tegas diakui Para
Terbanding dalam Jawabannya pada halaman 3 paragrap 5, sehinggaterhadap kedua bukti yang tidak disangkal tersebut maka menuruthukum dianggap sebagai alat bukti, sebagaimana kaidah hukum Putusan
Mahkamah Agung Nomor 803 K/Sip/1970 tanggal 8 Mei 1971, yang
berbunyi, “Hal-hal yang diajukan oleh Penggugat yang tidak disangkal oleh
Tergugat dapat dianggap sebagai alat bukti”danNomor 496 K/Sip/1971
tanggal 1 September 1971 yang berbunyi, “Dengan adanya pengakuan
Tergugat, dianggap gugatan Penggugat telah terbukti”;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 40
Berdasarkan uraian di atas, terbukti putusan Pengadilan Negeri Medan
Nomor : 562/Pdt.G/2014/PN-Mdn tanggal 13 Juli 2015 telah salah dalam
menerapkan hukum pembuktian, sehingga beralasan hukum Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara banding
aquountuk membatalkan putusan yang dibanding ini;
DALAM REKONPENSIBahwa Pembanding/Tergugat d.r/Penggugat d.k sependapat dengan
pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan Nomor
562/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 13 Juli 2015 yang menolak gugatan Para
Penggugat d.r/Para Terbanding/Para Tergugat untuk seluruhnya dikarenakan telah
sesuai dengan ketentuan hukum, sebagaimana terurai dalam putusan pada
halaman 47 – 48 ;
Bahwa untuk itu, Pembanding/Tergugat d.r/Penggugat d.k mohon kepada Majelis
Hakim Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk
menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 562/Pdt.G/2014/PN.Mdn
tanggal 13 Juli 2015 sepanjang mengenai rekonpensi ini ;
IV. PERMOHONAN.Bahwa oleh karena Para Terbanding / Para Tergugat telah terbukti melakukan
ingkar janji / wanprestasi, maka beralasan hukum Para Terbanding / Para
Tergugat dihukum untuk membayar ganti rugi kepada Pembanding /
Penggugat sebesar Rp.31.687.425.000,- (tiga puluh satu milyar enam ratus
delapan puluh tujuh juta empat ratus dua puluh lima ribu rupiah)secara
tanggung renteng kepada Penggugat secara tunai dan sekaligus terhitung
sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap;
Bahwa apabila Majelis Hakim Tinggi Medan menganggap tuntutan ganti rugi
dan saat mulai pembayaran ganti rugi tersebut tidak pantas, maka
Pembanding / Penggugat mohon agar Majelis Hakim Tinggi Medan yang mulia
menetapkan jumlah tuntutan ganti rugi yang sepantasnya, sebagaimana
kaidah hukum Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 April 1970 Nomor 610
K/Sip/1968 yang menyatakan : “Dalam hal pihak yang mengajukan tuntutan
ganti rugi berhak untuk mendapatkan ganti rugi itu tetapi jumlah yang
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 41
dituntutnya dianggap tak pantas, Hakim berwenang menetapkan jumlah yang
sepantasnya harus diberikan” ;
Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, dengan ini Pembanding / Penggugat
memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan Cq. Majelis Hakim
Tinggi yang Memeriksa dan Mengadili perkara banding a quo, berkenan kiranya
membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 562/Pdt.G/2014/PN-Mdn
tanggal 13 Juli 2015 dan berkenan pula memeriksa dan mengadili sendiri seraya
memberikan suatu putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut
- Menerima Permohonan Banding dari Pembanding / Penggugat ;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 562/Pdt.G/2014/PN-
Mdn tanggal 13 Juli 2015 yang dimohonkan Banding tersebut ;
DALAM KONPENSIDALAM EKSEPSI
- Menolak Eksepsi Para Terbanding / Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
untuk seluruhnya ;
DALAM POKOK PERKARA- Mengabulkan Gugatan Penggugat / Pembanding untuk seluruhnya ;
DALAM REKONPENSI- Menolak gugatan Para Penggugat dalam Rekonpensi / Tergugat I, Tergugat
II dan Tergugat III dalam Konpensi untuk seluruhnya ;
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSIMenghukum Para Penggugat dalam Rekonpensi / Para Tergugat dalam
Konpensi / Para Terbanding untuk membayar ongkos perkara yang timbul;
Menimbang, bahwa ParaTerbanding/Pembanding semula Para Tergugat
melalui Kuasa hukumnya telah mengajukan Kontra Memori Banding, tertanggal 29
September 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada
hari Rabu tanggal 29 September 2015, Telah mengajukan keberatan atas Memori
Banding yang pada pokoknya sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 42
bahwa PARA TERBANDING keberatan terhadap Putusan Majelis Hakim dalam
perkara a quo yang telah silap dan keliru menolak Eksepsi PARA TERBANDING
dengan alasan sebagai berikut:
- Bahwa pada gugatan PEMBANDING, ikut menggugat TERBANDING III
dengan menyatakan antara lain ”TERBANDING III yang secara materil pemilik
(Owner) PT. INTI KARYA PLASMA PERKASA” namun pada kenyataannya
TERBANDING III bukan sebagai pemegang saham dan atau Pengurus
Persero PT. INTI KARYA PLASMA PERKASA (Management Lama), sesuai
dengan Akta Salinan Berita PT. INTI KARYA PLASMA PERKASA Nomor : 04
tanggal 13 Juli 2009. Sehingga dengan demikian gugatan PEMBANDING
secara hukum formil dapat dikualifisir sebagai salah gugat (salah subjek
hukum) terhadap TERBANDING III, oleh karena itu telah cukup alasan Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Medan menyatakan gugatan PEMBANDING tidak
dapat diterima;
- Bahwa sepengetahuan PARA TERBANDING telah terjadi jual beli (take over)
lagi dari Pihak ke-II (kedua) dalam Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Saham,
Perubahan dari Aset Nomor : 13 tanggal 31 Agustus 2010 jo. Akta Perjanjian
Jual Beli Aset dan Perusahaan Nomor : 14 tanggal 12 April 2011 kepada
Pihak ke-III (Ketiga) atas saham Perusahaan dan Aset PEMBANDING atau
dengan kata lain sudah terjadi Jual Beli (Take Over) kedua;
- Bahwa dengan telah terjadinya Jual Beli (Take Over) kedua, maka secara
hukum formil PEMBANDING dalam mengajukan gugatan harus ikut
menggugat pemegang saham dan atau persero Pengurus Jual Beli (take over)
pertama dari PT. INTI KARYA PLASMA PERKASA;
- Bahwa dengan tidak ikut menggugat pemegang saham dan atau persero
pengurus jual beli (take over) pertama, maka secara hukum formil gugatan
PEMBANDING dapat dinyatakan kurang pihak, oleh karena itu telah cukup
alasan secara hukum gugatan PEMBANDING dinyatakan tidak dapat diterima
(Niet Onvankelijek Verklaard);
DALAM POKOK PERKARA
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 43
I. PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM PENGADILAN NEGERI MEDAN YANG
MENYATAKAN PEMBANDING WANPRESTASI MERUPAKAN
PERTIMBANGAN HUKUM YANG TEPAT DAN SESUAI MENURUT HUKUM.
- Bahwa PEMBANDING sudah menyadari tidak ada satu pasal/ayat pada
Akta Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Saham, Perusahaan dan Aset No. 13
tanggal 31 Agustus 2010 yang mewajibkan PARA TERBANDING
menyerahkan pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Inti Karya Plasma Perkasa
(PT. IKPP) yang di Take Over dalam kondisi mampu mengolah kelapa sawit
60 ton/jam sesuai dengan pasal 3 Akta Kesepakatan Perjanjian Jual Beli
Saham tersebut PARA TERBANDING hanya diminta untuk test kapasitas
hingga 60 ton/jam selama maksimun 1 (satu) bulan;
- Bahwa apabila setelah dilakukan test kapasitas selama 1 (satu) bulan
ternyata pabrik tidak mampu memproduksi 60 ton/jam, didalam Akta yang
disepakati tidak ada satupun klausula perjanjian yang menyebutkan bahwa
PARA TERBANDING ingkar janji/wanprestasi. Sebagaimana yang tertuang
dalam putusan pada halaman 43 s/d 45. Dengan demikian pertimbangan
hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan telah tepat dan benar,
maka PARA TERBANDING mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan untuk menguatkannnya;
II. PUTUSAN MAJELIS HAKIM TELAH TEPAT MENERAPKAN HUKUM.
- Bahwa pada saat Akte Jual Beli Aset dan Perusahaan No. 14 tanggal 12
April 2011 ditandatangani para pihak telah diketahui dan disepakati bahwa
kapasitas Pabrik Kelapa Sawit PT. IKPP hanya mampu mengolah 45
ton/jam dan tidak mampu mengolah 60 ton/jam, maka apabila setelah di
Take Over ternyata Pabrik Kelapa Sawit PT. IKPP tetap tidak mampu
memproduksi dengan kapasitas 60 ton/jam, bukan merupakan perbuatan
PARA TERBANDING yang ingkar janji (wanprestasi), tetapi merupakan
resiko yang sudah pasti telah diperhitungkan oleh PEMBANDING, sesuai
isi pasal 3 ayat (1) jo. Pasal 6 ayat (2) Akte Perjanjian Jual Beli Aset dan
Perusahaan No. 14 tanggal 12 April 2011;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 44
- Bahwa Perjanjian Take Over dan Akta Kesepakatan Perjanjian Jual Beli
Saham, Perusahaan dan Aset No. 13 tanggal 31 Agustus 2010 serta Akte
Jual Beli Aset dan Perusahaan No. 14 tanggal 12 April 2011 adalah saling
ketergantungan, berarti tatkala Akte Jual Beli Aset dan Perusahaan
ditandatangani oleh PEMBANDING, maka secara sukarela telah menerima
segala resiko yang timbul dikemudian hari atas Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
dan atas timbulnya resiko tersebut tidak akan menuntut PARA
TERBANDING;
- Dengan demikian telah cukup beralasan secara hukum Putusan Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Medan untuk dikuatkan pada pemeriksaan tingkat
banding di Pengadilan Tinggi Medan;
III. PUTUSAN MAJELIS HAKIM PENGADILAN NEGERI MEDAN TELAH TEPAT
DAN BENAR MENERAPKAN HUKUM PEMBUKTIAN DENGAN MENELITI
ALAT BUKTI YANG DIAJUKAN
1. Bukti Surat Pernyataan
- Bahwa PARA TERBANDING sependapat dan setuju dengan pertimbangan
dan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang tidak
mempertimbangan bukti yang diajukan oleh PEMBANDING berupa surat
pernyataan dengan tanda P-4. Sebab bukti surat pernyataan tersebut dibuat
setelah perjanjian jual beli No. 14 tanggal 12 April 2012 dan surat
pernyataan menurut hukum acara tidak dapat dijadikan dasar bagi pihak
ketiga untuk menuntut pemenuhan prestasi. Sehingga bukti P-4 tidak
merupakan surat bukti yang dapat mendukung dalil gugatan
PEMBANDING. Oleh karena itu sangat beralasan menurut hukum putusan
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan untuk tetap dipertahankan pada
pemeriksaan tingkat banding;
2. Bukti Foto Copy
- Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan telah tepat dan benar
menurut hukum menolak bukti surat berupa berita acara pemeriksaan
mesin-mesin pabrik PT. IKPP tertanggal 04 Mei 2011 dengan tanda P-5
yang diajukan oleh PEMBANDING. Sebab surat bukti tersebut tidak pernah
dapat ditunjukkan surat aslinya dipersidangan, maka sesuai dengan
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 45
ketentuan pasal 1888 KUHPerdata bukti tersebut beralasan untuk
dikesampingkan;
DALAM REKONPENSI
- bahwa terhadap keputusan Pengadilan Negeri Medan yang menolak gugatan
Para Penggugat dalam Rekonpensi untuk seluruhnya PARA TERBANDING
sangat keberatan sekali. Sebab Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini
tidak cermat dalam pertimbangan hukumnya sehingga putusan dalam perkara
ini tidak memenuhi rasa keadilan;
- Bahwa PARA TERBANDING selaku Management Lama telah menjual aset
(Take Over) Perusahaan PT. Inti Karya Plasma Perkasa (PT. IKPP) kepada
PEMBANDING dengan Akte Kesepakatan Jual Beli Saham dan Aset PT. INTI
KARYA PLASMA PERKASA kepada Nyonya BERTHA HERAWATI,
kesepakatan mana dituangkan dalam Kesepakatan Perjanjian Jual Beli
Saham, Perusahaan dan Aset Nomor : 13 tanggal 31 Agustus 2010 dan
dilanjutkan Akte Perjanjian Jual Beli Aset dan Perusahaan Nomor : 14 tanggal
12 April 2011;
- Bahwa pada persidangan perkara a quo PARA TERBANDING telah
mengajukan bukti tertulis yang diberi tanda T.I.II.III-4 yang berisi kesepakatan
yang ditandatangani antara Management Lama yang diwakili DJOHAN
(TERBANDING III) dengan Management Baru yang diwakili EDY ATMAJA P,
SE dengan disaksikan BERTHA HERAWATI;
- Bahwa sehubungan dengan Take Over tersebut sesuai dengan bukti tanda
T.I.II.III-4, maka telah disepakati peralatan Pabrik Kelapa Sawit (PKS), yakni
DIGESTER sebanyak 3 (tiga) unit harus dikembalikan management baru
kepada PARA TERBANDING (management lama). Akan tetapi sampai
sekarang ini PEMBANDING (management baru) tidak mengembalikannya
kepada PARA TERBANDING;
- Bahwa oleh karena PEMBANDING telah terbukti melakukan wanprestasi
dengan tidak memenuhi isi perjanjian, maka wajar menurut hukum
PEMBANDING dihukum untuk mengembalikan Digester sebanyak tiga unit
tersebut kepada PARA TERBANDING.
IV. PERMOHONAN GANTI RUGI WAJAR MENURUT HUKUM DITOLAK
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 46
- Bahwa PARA TERBANDING secara hukum sama sekali tidak terbukti
melakukan cidera janji (wanprestasi), maka permintaan ganti rugi sangat
wajar untuk ditolak. Oleh karena itu sangat beralasan menurut hukum
putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan untuk dikuatkan pada
pemeriksaan tingkat banding di Pengadilan Tinggi Medan;
berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas sangat beralasan kiranya memori
banding dari Pembanding untuk ditolak seluruhnya dan dengan rendah hati Para
Terbanding memohon agar Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan memutuskan :
- Menolak Permohonan Banding dan Memori Banding dari Pembanding untuk
seluruhnya;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Tgl. 13 Juli 2015 No.
562/Pdt.G/2014/PN-Mdn.
- Menghukum Pembanding untuk membayar segala biaya yang timbul dalam
perkara ini.
I. DALAM KONPENSI
TENTANG EKSEPSI
- Menerima Eksepsi dari Para Tergugat untuk seluruhnya;
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
TENTANG POKOK PERKARA
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
II. DALAM REKONPENSI
- Mengabulkan Gugatan Para Tergugat d.k/Para Penggugat d.r untuk
seluruhnya;
- Menyatakan secara hukum Penggugat d.k/Tergugat d.r telah melakukan
perbuatan Cidera Janji (wanprestasi);
- Menghukum Penggugat d.k/Tergugat d.r untuk mengembalikan Digester
sebanyak 3 (tiga) unit kepada Para Tergugat d.k/Para Penggugat d.r;
III. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 47
Menghukum Penggugat d.k/Tergugat d.r untuk membayar seluruh biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa Para Terbanding/Pembanding semula Para Tergugat
melalui Kuasa hukumnya telah mengajukan Memori Banding, tertanggal 29
September 2015, terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 13 Juli
2015 Nomor: 562/Pdt.G/2014/PN.Mdn, Telah mengajukan keberatan yang pada
pokoknya sebagai berikut :
DALAM KONPENSI
DALAM EKSEPSI
- Menolak Eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum tetap :
- Akte Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Saham, Perusahaan dan Asset
Nomor : 13, tanggal 31 Agustus 2010, yang dibuat dihadapan Rezeki
Sitepu, SH, SpN. Notaris di Kabupaten Deli Serdang;
- Akte Perjanjian Jual Beli Asset dan Perusahaan Nomor : 14, tanggal 12
April 2011, yang dibuat dihadapan Rezeki Sitepu, SH, SpN. Notaris di
Kabupaten Deli Serdang;
3. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
DALAM REKONPENSI
- Menolak gugatan Para Penggugat dalam Rekonpensi untuk seluruhnya;
DALAM KONPENSI DAN DALAM REKONPENSI
- Menghukum Tergugat dalam Konpensi/Para Penggugat dalam Rekonpensi
secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
perkara ini yang hinggi kini diperhitungkan berjumlah Rp. 1.736.000,- (satu
juta tujuh ratus tiga puluh enam ribu rupiah);
bahwa terhadap keputusan Pengadilan Negeri Medan Tanggal 13 Juli 2015 dalam
perkara perdata No. 562/Pdt.G/2014/PN.Mdn tersebut, PARA PEMBANDING
sangat keberatan sekali dan untuk itu Pembanding telah menandatangani Akte
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 48
Banding Tanggal 27 Juli 2015 dengan Akte Banding Nomor : 114/2015 sesuai
dengan tenggang waktu yang ditentukan Undang-undang untuk itu;
bahwa adapun keberatan PARA PEMBANDING terhadap keputusan tersebut
sehingga PARA PEMBANDING mengajukan memori banding adalah karena
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang menyidangkan perkara ini tidak
cermat dalam pertimbangan hukumnya sehingga putusan dalam perkara ini belum
memenuhi rasa keadilan;
bahwa adapun alasan keberatan PARA PEMBANDING terhadap putusan Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Medan tersebut adalah sebagai berikut:
DALAM KONPENSI
DALAM EKSEPSI
bahwa PARA PEMBANDING sangat keberatan terhadap Putusan Majelis Hakim
dalam perkara a quo yang menolak Eksepsi PARA TERBANDING dengan alasan
sebagai berikut:
- Bahwa pada gugatan TERBANDING, ikut menggugat PEMBANDING III
dengan menyatakan antara lain ”PEMBANDING III yang secara materil pemilik
(Owner) PT. INTI KARYA PLASMA PERKASA” namun pada kenyataannya
PEMBANDING III bukan sebagai pemegang saham dan atau Pengurus
Persero PT. INTI KARYA PLASMA PERKASA (Management Lama), sesuai
dengan Akta Salinan Berita PT. INTI KARYA PLASMA PERKASA Nomor : 04
tanggal 13 Juli 2009. Sehingga dengan demikian gugatan TERBANDING
secara hukum formil dapat dikualifisir sebagai salah gugat (salah subjek
hukum) terhadap PEMBANDING III, oleh karena itu telah cukup alasan Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Medan menyatakan gugatan TERBANDING tidak
dapat diterima;
- Bahwa sepengetahuan PARA PEMBANDING telah terjadi jual beli (Take
Over) lagi dari Pihak ke-II (Kedua) dalam Kesepakatan Perjanjian Jual Beli
Saham, Perubahan dari Aset Nomor : 13 tanggal 31 Agustus 2010 jo. Akta
Perjanjian Jual Beli Aset dan Perusahaan Nomor : 14 tanggal 12 April 2011
kepada Pihak ke-III (Ketiga) atas saham Perusahaan dan Aset TERBANDNG
atau dengan kata lain sudah terjadi Jual Beli (Take Over) kedua;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 49
- Bahwa dengan telah terjadinya Jual Beli (Take Over) kedua, maka secara
hukum formil TERBANDING dalam mengajukan gugatan harus ikut
menggugat pemegang saham dan atau persero Pengurus Jual Beli (take over)
pertama dari PT. INTI KARYA PLASMA PERKASA;
- Bahwa dengan tidak ikut menggugat pemegang saham dan atau persero
pengurus jual beli (take over) pertama, maka secara hukum formil gugatan
TERBANDING dapat dinyatakan kurang pihak, oleh karena itu telah cukup
alasan secara hukum gugatan TERBANDING dinyatakan tidak dapat diterima
(Niet Onvankelijek Verklaard);
DALAM POKOK PERKARA
- Bahwa PARA PEMBANDING/Tergugat d.k/Penggugat d.r sependapat dan
setuju dengan pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Medan yang hanya mengabulkan gugatan Penggugat dalam Konpensi
(TERBANDING) untuk sebagian dan menolak gugatan Penggugat dalamKonpensi untuk selain dan selebihnya;
- Bahwa adapun sebagian putusan tersebut yang dikabulkan adalah
menyatakan sah dan berkekuatan hukum tetap :
1. Akte Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Saham, Perusahaan dan Asset
Nomor : 13, tanggal 31 Agustus 2010, yang dibuat dihadapan Rezeki
Sitepu, SH, SpN. Notaris di Kabupaten Deli Serdang;
2. Akte Perjanjian Jual Beli Asset dan Perusahaan Nomor : 14, tanggal 12
April 2011, yang dibuat dihadapan Rezeki Sitepu, SH, SpN. Notaris di
Kabupaten Deli Serdang;
Hal mana keputusan ini telah sesuai dengan ketentuan hukum, sebagaimana
yang tertera dalam putusan pada halaman 35 s/d 47;
- Bahwa untuk itu, PARA PEMBANDING mohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk
menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan sepanjang mengenai putusan
dalam gugatan Konpensi;
DALAM REKONPENSI
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 50
- Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan telah silap dan keliru karena
tidak mempertimbangkan fakta-fakta yang sebenarnya dimana PARA
PEMBANDING pada persidangan telah mengajukan bukti-bukti baik itu bukti
surat maupun saksi dengan perincian ada sebanyak 9 (sembilan) bukti surat
yang diberi tanda T.I.II.III-1, T.I.II.III-2, T.I.II.III-3, T.I.II.III-4, T.I.II.III-5, T.I.II.III-6,
T.I.II.III-7, T.I.II.III-8, dan T.I.II.III-9serta telah pula mengajukan 2 (dua) orang
saksi yang bernama Ir. ELIKSON RUMAHORBO dan ABDI SELO JUHARTO
GINTING;
- Bahwa Para Tergugat d.k/Para Penggugat d.k (PARA PEMBANDING) selaku
Management Lama telah menjual aset (Take Over) perusahaan PT. Inti Karya
Plasma Perkasa (PT. IKPP) kepada Penggugat dalam d.k/Tergugat d.r
(TERBANDING) dengan Akte Kesepakatan Jual Beli Saham dan Aset PT. INTI
KARYA PLASMA PERKASA kepada Nyonya BERTHA HERAWATI,
kesepakatan mana dituangkan dalam Kesepakatan Perjanjian Jual Beli
Saham, Perusahaan dan Aset Nomor : 13 tanggal 31 Agustus 2010 dan
dilanjutkan Akte Perjanjian Jual Beli Aset dan Perusahaan Nomor : 14 tanggal
12 April 2011;
- Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri telah silap dan keliru dengan tidak
memperhatikan bukti PARA PEMBANDING yang diberi tanda T.I.II.III-4 yang
berisi kesepakatan antara Management Lama yang diwakili DJOHAN
(PEMBANDING III) dengan Management Baru yang diwakili EDY ATMAJA P,
SE dengan disaksikan BERTHA HERAWATI;
- Bahwa sehubungan dengan Take Over tersebut sesuai dengan bukti tanda
T.I.II.III-4, maka telah disepakati peralatan Pabrik Kelapa Sawit (PKS), yakni
DIGESTER sebanyak 3 (tiga) unit harus dikembalikan management baru
kepada PARA PEMBANDING (management lama). Akan tetapi sampai
sekarang ini TERBANDING (management baru) tidak mengembalikannya
kepada PARA PEMBANDING;
- Bahwa TERBANDING telah terbukti tidak melaksanakan isi kesepakatan
bersama dengan perbuatan tidak juga mengembalikan Digester sebanyak tiga
unit kepada PARA PEMBANDING, maka secara hukum perbuatan
TERBANDING dapat dikualifisir melakukan perbuatan cidera janji
(wanprestasi);
- Bahwa oleh karena TERBANDING telah terbukti melakukan wanprestasi
dengan tidak memenuhi isi perjanjian, maka wajar menurut hukum
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 51
TERBANDING dihukum untuk mengembalikan DIGESTER sebanyak 3 (tiga)
unit tersebut kepada PARA PEMBANDING. Dengan demikian sangat
beralasan kiranya menurut hukum Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan
untuk mengabulkan gugatan Para Penggugat dr/Para Tergugat d.k (PARA
PEMBANDING) untuk seluruhnya;
bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas Para Pembanding memohon agar
berkenan kiranya Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan menerima Permohonan
Banding dan Memori Banding yang diajukan oleh Para Pembanding seraya
mengadili dan memutuskan:
- Menerima permohonan banding serta memori banding dari Para Pembanding
untuk seluruhnya;
- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan Tanggal 20 Agustus 2015
dalam perkara perdata No. 595/Pdt.G/2014/PN.Mdn yang dimohonkan
banding tersebut;
IV. DALAM KONPENSI
TENTANG EKSEPSI
- Menerima Eksepsi dari Para Tergugat untuk seluruhnya;
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
TENTANG POKOK PERKARA
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
V. DALAM REKONPENSI
- Mengabulkan Gugatan Para Tergugat d.k/Para Penggugat d.r untuk
seluruhnya;
- Menyatakan secara hukum Penggugat d.k/Tergugat d.r telah melakukan
perbuatan Cidera Janji (wanprestasi);
- Menghukum Penggugat d.k/Tergugat d.r untuk mengembalikan Digester
sebanyak 3 (tiga) unit kepada Para Tergugat d.k/Para Penggugat d.r;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 52
VI. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI
Menghukum Penggugat d.k/Tergugat d.r untuk membayar seluruh biaya-
biaya yang timbul dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa Pembanding/Terbanding semula Penggugat melalui
Kuasa hukumnya telah mengajukan Kontra Memori Banding, tertanggal 20Oktober
2015, Telah mengajukan keberatan atas Memori Banding yang pada pokoknya
sebagai berikut :
DALAM KONPENSIDALAM EKSEPSI.1. Eksepsi Salah Gugat (Salah Subjek Hukum)
- Bahwa berdasarkan fakta di persidangan, telah terbukti peran
PEMBANDING III yang sangat dominan dalam pelaksanaan jual beli (take
over) PT. Inti Karya Plasma Perkasa(IKPP)dan peranan tersebut juga
diakui PARA PEMBANDING di dalam jawabannya yaitu pada :
a. Halaman 3 paragraf 6 yang menyatakan :“Bahwa selanjutnya dilakukan beberapa kali pembicaraanmelalui telepon dan pertemuan-pertemuan di Medan antaraManagement Lama yang diwakili oleh Tergugat III denganManagement Baru, ……. dst” ;
b. Halaman 4 paragraf 3 yang mendalilkan :“.......Para Tergugat melalui Tergugat III meminta kepada PT.Inti Karya Plasma Perkasa (Management Baru),…..dst, makapada tanggal 28 Juni 2011 di Medan, dibuatlah surat di bawahtangan berupa Surat Kesepakatan yang ditandatangani olehEdy Atmaja P. SE selaku Management Baru PT. Inti KaryaPlasma Perkasa dan Tergugat III selaku yang mewakiliManagement Lama,….. dst” ;
- Bahwa di samping itu, Pembanding III juga membuat aturan atau
klausula dalam take over PT. IKPP sebagaimana surat “Ketentuan Take
Over” tertanggal 16 Juni 2010 yang ditandatangani oleh
PembandingIII(Bukti P-3) yang kemudian dituangkan dalam Akte Nomor
13 tanggal 31 Agustus 2010;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 53
- Bahwa saksi Bertha Herawati di persidangan menerangkan, sebelum
jual beli PT. IKPP dilakukan, pihak Terbandingyang diwakili oleh Bertha
Herawati beberapa kali melakukan pertemuan dengan
PembandingIII,dan PembandingIII juga hadir saat penandatanganan
Akta Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Saham PT. IKPP Nomor 13
tanggal 31 Agustus 2010 di Kantor Notaris Rezeki Sitepu ;
Berdasarkan fakta persidangan di atas, maka menurut hukum sudah
sepatutnyaPembandingIII ditarik sebagai pihak dalam gugatan a quo, sehingga
beralasan hukum Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang Memeriksa dan
Mengadili perkara a quo untuk menolak eksepsi Para Pembanding ;
2. Eksepsi Kurang Pihak (Plurium Litis Consortium)- Bahwa dalil Para Pembanding yang menyatakan gugatan Terbanding
kurang pihak (plurium litis consortium), dengan alasan terhadap saham
dan asset PT. Inti Karya Plasma Perkasa telah dilakukan jual beli (take
over) lagi oleh Pihak Kedua kepada Pihak Ketiga, sehingga harus ikut
menggugat pemegang saham dan pengurus jual beli pertama PT. IKPP,
sangat beralasan hukum untuk ditolak ;
- Bahwa dalil Para Pembanding hanya didasarkan kepada pendapat,
asumsi dan sepengetahuan Para Pembanding belaka, sehingga
menjadi tidak jelas kepada siapa PT. IKPP di take over untuk yang
kedua kalinya atau setidaknya Para Tergugat harus mengemukakan
adanya akta perjanjian take over kedua tersebut, dan berdasarkanfakta di persidangan baik dari bukti surat maupun saksi-saksi dalilPara Pembanding tidak terbukti ;
Berdasarkan uraian di atas, Terbanding sependapat dengan Putusan
Pengadilan Negeri Medan Nomor 562/Pdt.G/2014/PN-Mdn tanggal 13 Juli 2015
yang menolak eksepsi Para Pembanding/Para Tergugat untuk seluruhnya,dan
untuk itu Terbanding mohon Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang
memeriksa perkara a quo untuk menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan
sepanjang bagian eksepsi ;
DALAM POKOK PERKARABahwa Terbanding menolak dengan tegas dalil-dalil Para Pembanding
sebagaimana diuraikan pada halaman 6 dan 7 memori bandingnya, sebab
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 54
Putusan Pengadilan Negeri Medan secara nyata telah salah menerapkanhukum, yaitu telah memberikan pertimbangan hukum yang keliru, tidak tepatdan salah dalam menerapkan hukum pembuktian ;
V. PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM MENYATAKAN TERBANDINGWANPRESTASI, MERUPAKAN SALAH MENERAPKAN HUKUM KARENAMEMBERIKAN PERTIMBANGAN HUKUM YANG KELIRU.
4. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan dalam pertimbangan
hukumnya pada halaman 42 paragrap 6 yang menyatakan permasalahan jual
beli aset dan perusahaan PT. Inti Karya Plasma Perkasa (PT. IKPP) telah
tuntas dan selesai, sehingga tidak ada lagi permasalahan dalam take over PT.
IKPP antara Penggugat dengan Para Tergugat, merupakan pertimbangan
hukum yang keliru dan salah menerapkan hukum ;
5. Bahwa meskipun Akta Perjanjian Jual Beli Asset dan Perusahaan Nomor 14
tanggal 12 April 2011 (Bukti P-2) telah ditandatangani para pihak, namun fakta
di persidangan telah membuktikan, bahwa sebelum dan sesudahditandatanganinya surat bukti bertanda P-2 antara Terbanding yang diwakili
Bertha Herawati dengan Para Pembanding yang diwakili oleh Muhammad
Rachmat (Pembanding I) dan Johan (Pembanding III) telah melakukan
beberapa kali pertemuan untuk membahas pemenuhan kewajiban Para
Pembanding sebagaimana dimaksud dalam Bukti P-1 ;
6. Bahwa dalam pertemuan-pertemuan tersebut, sesuai keterangan saksi Bertha
Herawati di persidangan mengatakan, Tergugat III/Pembanding III memintakepada Terbanding selaku pembeli yang diwakili Bertha Herawati untukmembayar lunas take over PT. IKPP yang bertujuan agar ParaPembanding dapat memperbaiki mesin-mesin dan meningkatkankapasitas mesin mencapai 60 ton/jam, dikarenakan Tergugat
III/Pembanding III tidak memiliki biaya untuk perbaikan mesin dan peningkatan
kapasitas pabrik tersebut ;
7. Bahwa atas permintaan Pembanding III tersebut, maka Terbanding yang
perusahaan PT. IKPP, dan guna memberikan keyakinan kepadaTerbanding maka Tergugat I (Pembanding I) dan Tergugat II (PembandingII) membuat dan menandatangani Surat Pernyataan tertanggal 12 April2011 yang bersamaan dengan ditandatangani Akta Perjanjian Jual Beli Asset
dan Perusahaan No 14 tanggal 12 April 2011, yang isinya menyatakan Para
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 55
Pembanding akan menyelesaikan pekerjaan perbaikan mesin-mesin dan
meningkatkan kapasitas pabrik hingga mencapai 60 ton/jam dalam waktu 1
(satu) bulan ;
8. Bahwa dari fakta a quo dapat ditarik kesimpulan, bahwa jual beli Asset danPerusahaan PT. IKPP belum selesai, dengan kata lain, permasalahan diantara kedua belah pihak menyangkut Take Over PT. IKPP dari ParaPembanding kepada Terbanding belum selesai sampai sekarang, sebabnyata-nyata Para Pembanding / Para Tergugat belum memenuhikewajibannya, hal mana dibuktikan dengan adanya SURAT PERNYATAAN
tanggal 12 April 2011 yang ditandatangani Pembanding I/Tergugat I dan
Pembanding II/Tergugat II, dan surat pernyataan tersebut didukung bukti-bukti
lainnya, sehingga sangat erat hubungannya dengan wanprestasi yang
dilakukan oleh Para Terbanding ;
9. Bahwa fakta tidak selesainya permasalahan take over PT. IKPP pasca
ditandatanganinya Akta Perjanjian Jual Beli Nomor 14 tanggal 12 April 2011
(Bukti P-2) dan Surat Pernyataan tanggal 12 April 2011 (Bukti P-4), ternyata
diikuti pula dengan dilakukannya pemeriksaan mesin-mesin yang isinya
menentukan mesin-mesin yang rusak dan langkah perbaikan yang akan
dilakukan oleh Para Pembanding / Para Tergugat sebagaimana Berita Acara
Pemeriksaan Mesin-Mesin PT.IKPP tanggal 04 Mei 2011 (Bukti P-5) ;
10. Bahwa selanjutnya Terbanding/Penggugat juga sangat keberatan atas
pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan pada halaman 43 yang
menyatakan justru Terbanding/ Penggugat yang telah melakukan ingkar janji /
wanprestasi, dikarenakan melanggar ketentuan Pasal 6 ayat (2) Akta
Perjanjian Jual Beli Nomor 14 tanggal 12 April 2011 pada Bukti P-2 adalah
sangat keliru, sebab pertimbangan Majelis Hakim a quo nyata-nyata telah
mengabaikan dan tidak memberikan pertimbangan atas fakta-fakta yang
terungkap di persidangan secara menyeluruh, baik bukti surat maupun saksi-
saksi yang diajukan Terbanding/Penggugat, dimana dalam hal ini Majelis
Hakim hanya mendasarkan putusannya pada Bukti P–1 berupa Akte
Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Saham, Perusahaan dan Asset Nomor13
tanggal 31 Agustus 2010 dan Bukti P–2 berupa Akte Perjanjian Jual Beli
Asset dan Perusahaan Nomor : 14 tanggal 12 April 2011, yang dibuat
dihadapan Rezeki Sitepu, SH, SpN, Notaris di Kabupaten Deli Serdang ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 56
11. Bahwa Majelis Hakim tidak memberikan pertimbangan terhadap seluruh bukti
surat yang diajukan Terbanding/Penggugat berupa Bukti P-1 s/d Bukti P-21
dan saksi-saksi Terbanding/Penggugat yaitu saksi Agus Suryanto dan Bertha
Herawati, padahal bukti-bukti tersebut mempunyai hubungan/relevansi dengan
masalah perkara a quo, dengan kata lain bukti surat yang diajukanTerbanding / Penggugat merupakan bukti yang saling mendukung dan
mempunyai kaitan yang kuat dengan perbuatan wanprestasi yang dilakukan
Para Pembanding/Para Tergugat ;
12. Bahwa bukti surat yang membuktikan Para Pembanding/Para Tergugat telah
wanprestasi terhadap Bukti P-1 berupa Akta Nomor 13 tanggal 31 Agustus
2010, antara lain berupa :
- Ketentuan Take Over tertanggal 16 Juni 2010 (Bukti P–3), dimana bukti
ini dibuat dan ditandatangani oleh Djohan (Terbanding III) yang isinya
kemudian dituangkan ke dalam Bukti P–1 ;
- Surat Pernyataan tertanggal 12 April 2011 yang dibuat dan ditanda
tangani oleh Muhammad Rachmad dan William Lim(Bukti P–4) ;
- Berita Acara Pemeriksaan Mesin-mesin Pabrik PT IKPP tanggal 04 Mei
2011 (Bukti P–5);- Berita Acara Pemeriksaan Mesin-Mesin Pabrik PT IKPP(Bukti P–21),
dimana bukti a quo mengacu pada Bukti P–5, dibuat oleh saksi Agus
Suryantosaat dilakukan pemeriksaan / pengecekan ulang atas mesin-
mesin pabrik PT. IKPP ;
13.Bahwa quod non benar justru Terbanding/Penggugat yang melakukan
wanprestasi sebagaimana pertimbangan Majelis Hakim, maka apaurgensinya Pembanding I (Tergugat I) dan Pembanding II (Tergugat II)membuat dan menandatangani Surat Pernyataan tanggal 12 April 2011(Bukti P–4) serta dibuat dan ditandatanganinya Berita AcaraPemeriksaan Mesin-Mesin Pabrik PT. IKPP tanggal 04 Mei 2011 (BuktiP–5) yang ISINYA SEBAGAI BENTUK PENGAKUAN BAHWA PARAPEMBANDING/Para Tergugat akan memperbaiki mesin-mesin pabrikdan meningkatkan kapasitas hingga mencapai 60 ton per jam ? ;
14.Bahwa Bukti P–4 dan Bukti P–5 dibuat dan ditandatangani pada saat dan
setelah Bukti P–2 berupa Akta Nomor 14 tanggal 12 April 2011
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 57
ditandatangani para pihak, sehingga fakta ini telah membuktikan ParaPembanding/Para Tergugat MENGAKU belum memperbaiki mesinpabrik dan meningkatkan kapasitas mesin hingga 60 ton/jam, dengankata lain Para Pembanding/Para Tergugat terbukti wanprestasiterhadap Bukti P–1 dan Bukti P–2 tersebut ;
15.Bahwa di samping itu, wanprestasi yang dilakukan Para Pembanding/Para
Tergugat semakin nyata juga didasarkan pada :
- Surat PT. Inti Karya Plasma Perkasa Nomor : 057/IKPP/EXT/XII/2011
tanggal 12 Desember 2011, perihal Teguran atas Perbaikan PKS untuk
Penambahan Kapasitas Pengolahan dari 45 ton menjadi 60 ton/jam, yang
ditujukan kepada Rachmad dan Johan (Bukti P – 6) ;- Tanda Bukti Lapor Nomor : TBL/15/II/2012/Riau/Res Kampar/Sek Tapung
tanggal 07 Februari 2012 dengan Terlapor Tergugat I dan Tergugat III,
(Bukti P – 7) ;- Surat Kuasa Hukum Penggugat Nomor 034/KH-HS/MDN/VII/2014 s/d
Nomor 036/KH-HS/MDN/VII/2014 tertanggal 21 Juli 2014, yang ditujukan
kepada Para Tergugat (Bukti P–8 s/d P–10) ;- Surat Kuasa Hukum Penggugat Nomor053/KH-HS/MDN/VIII/2014 s/d
Nomor 055//KH-HS/MDN/VIII/2014tertanggal 25 Agustus 2014, yang
ditujukan kepada Para Tergugat(Bukti P–11 s/d P – 13) ;dimana surat bukti tersebut dibuat setelah Bukti bertanda P-2 dibuat dan
ditandatangani ;
16.Bahwa berdasarkan fakta di persidangan, Para Pembanding / Para
Tergugat mengaku mendapat somasi dari manajemen baru PT. IKPP terkait
penambahan kapasitas pabrik hingga mencapai 60 ton/jam, sebagaimana
keterangan saksi yang diajukan Para Pembanding bernama Ir. ELIKSON
RUMAHORBO yang menerangkan di persidangan, dimana terhadap somasi
tersebut maka dilakukan pertemuan-pertemuan antara pihak Terbanding /
Penggugat yang diwakili oleh Edy Admaja Putra dan Bertha Herawati dan
Para Pembanding / Para Tergugat yang diwakili oleh Djohan dan
Muhammad Rachmad, sebagaimana pengakuan Para Pembanding dalam
jawabannya pada halaman 3 paragrap 6, yang menurut Para Pembanding
hasil pertemuan tersebut dituangkan dalam surat kesepakatan bersama
tanggal 28 Juni 2011 ;
17.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 58
18.Bahwa pertimbangan yang menyatakan Terbanding/Penggugat yang
melakukan wanprestasi membuktikan Majelis Hakim sangat
mengedepankan segi legal formalistik, tanpa mempertimbangkan sisi
materil perkara gugatan a quo dimana berdasarkan fakta di persidangan
baik bukti surat maupun keterangan saksi-saksi, bahwa secara materil telah
terbukti Para Pembanding/Para Tergugat yang melakukan perbuatan ingkar
janji terhadap Akta Kesepakatan Perjanjian Jual Beli Nomor 13 tanggal 31
Agustus 2010 (Bukti P–1), Akta Perjanjian Jual Beli Nomor 14 tanggal 12
April 2011 (Bukti P-2), Ketentuan Take Over tanggal 16 Juni 2010 (Bukti P-
3), Surat Pernyataan tertanggal 12 April 2011 yang ditanda tangani
Muhammad Rachmad dan William Lim (Bukti P-4) dan Berita Acara
Pemeriksaan Mesin-Mesin Pabrik tanggal 04 Mei 2011 (Bukti P-5) yang
bersesuaian dengan keterangan saksi Bertha Herawati di persidangan ;
19.Bahwa Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 3136 K/Pdt/1983,
menegaskan,“bahwa pengadilan dalam mengadili perkara perdata tidakdilarang mencari dan menemukan kebenaran materil,dan apabilakebenaran materil tidak ditemukan dalam peradilan perdata, hakimdibenarkan hukum mengambil putusan berdasarkan kebenaran formil”;
Berdasarkan uraian di atas, maka pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Medan adalah sangat kelirudan untuk itu, Terbanding/Penggugat mohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili
perkara untuk menolak dalil-dalil memori banding dari Para Pembanding sekaligus
membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan yang dibanding ini ;
VI. PUTUSAN MAJELIS HAKIM SALAH MENERAPKAN HUKUM TIDAKMEMBERIKAN PERTIMBANGAN HUKUM YANG TEPAT.
- Bahwa Terbanding / Penggugat keberatan dengan pertimbangan hukum
dan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan, karenatelah salahdalam menerapkan hukum dikarenakan tidak memberikanpertimbangan hukum yang tepatsebagaimana terurai pada halaman 43 –
44, sehingga sangat beralasan untuk dibatalkan, sebab tidak didasarkan
pada fakta di persidangan, dengan alasan sebagai berikut :
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 59
8. Bahwa Majelis Hakim mengabaikan keterangan saksi Bertha Herawati
yang menerangkan, bahwa terkait peningkatan Akta Kesepakatan Jual
Beli No. 13 tanggal 31 Agustus 2010 (Bukti P-1) menjadi Akta Perjanjian
Jual Beli No. 14 tanggal 12 April 2011 (Bukti P-2), yang mengatakan
Pembanding III/Tergugat III (Djohan) tidak memiliki dana untuk
memperbaiki mesin-mesin dan meningkatkan kapasitas 60 ton per/jam,
sehingga Pembanding III/Tergugat III meminta kepada
Terbanding/Penggugat untuk melunasi terlebih dahulu ;
9. Bahwa setelah Terbanding/Penggugat melunasi pembayaran take over
PT. IKPP dan ditandatanganinya Akta Perjanjian Jual Beli No. 14
tanggal 12 April 2011 (Bukti P-2), selanjutnya untuk memberikan
keyakinan kepada Terbanding/Penggugat maka Terbanding I/Tergugat I
dan Terbanding II/Tergugat II membuat dan menandatangani Surat
Pernyataan tanggal 12 April 2011 (Bukti P-4), yang pokoknya Para
Tergugat akan memperbaiki dan menambah kapasitas pabrik hingga
mencapai 60 ton/jam dan ditindaklanjuti dengan dibuatnya dan
ditandatanganinya Berita Acara Pemeriksaan Mesin-Mesin Pabrik PT.
IKPP tanggal 04 Mei 2011 (Bukti -5) ;
10.Bahwa pertimbangan Majelis Hakim yang menyatakan “bahwa tidak ada
satu Pasal / ayatpada Akta Kesepakatan Perjanjian Jual Beli No. 13
tanggal 31 Agustus 2010 yang mengharuskan Para Tergugat untuk
menyerahkan PKS PT. IKPP yang di Take Over dalam kondisi mampu
mengolah kelapa sawit 60 ton perjam, dst.....” merupakan pertimbangan
yang keliru dan beralasan untuk dibatalkan, sebab tujuan dilakukan test
kapasitas sebagaimana ketentuan Pasal 3 Akta Kesepakatan Perjanjian
Jual Beli No. 13 tanggal 31 Agustus 2010 adalah untuk mengetahui
apakah mesin pabrik mampu mengolah kelapa sawit hingga 60 ton/jam,
namun fakta di persidangan membuktikan test kapasitas tersebutjuga tidak pernah dilakukan ;
11.Bahwa selanjutnya pertimbangan Majelis Hakim yang menyatakan di
dalam Akta tidak ada satupun klausula perjanjian yang menyebutkan
bahwa Para Tergugat telah ingkar janji / wanprestasi dikarenakan
setelah dilakukan test kapasitas ternyata pabrik tidak mampu
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 60
memproduksi 60 ton/jam juga merupakan pertimbangan hukum yang
keliru, sebab di samping test kapasitas tidak pernah dilakukan dan
meskipun dalam perjanjian tidak disebutkan klausula wanprestasi, maka
menurut hukum apabila terjadi pelanggaran atas suatu perjanjian yang
dilakukan salah satu pihak, maka haruslah mengacu kepada KUH
Perdata, di antaranya, Pasal 1473, 1474, 1475, 1481 jo 1483, 1482,
12.Bahwa kemudian pertimbangan Majelis Hakim yang berpendapat,“olehkarena pada saat Akta Perjanjian Jual Beli Asset dan Perusahaan No.14 tanggal 12 April 2011 ditandatangani Para Pihak telah diketahui dandisepakati bahwa kapasitas Pabrik Kelapa Sawit PT. IKPP hanyamampu mengolah 45 ton / jam dan tidak mampu mengolah 60 ton / jam,maka apabila setelah di Take Over ternyata Pabrik Kelapa Sawit PT.IKPP tetap tidak mampu memproduksi dengan kapasitas 60 ton / jam,keadaan tersebut menurut Majelis bukanlah disebabkan karenaperbuatan Para Tergugat yang telah ingkar janji / wanprestasi, tetapimerupakan resiko yang sudah pasti telah diperhitungkan olehPenggugat, sebagaimana isi pasal 3 ayat (1) jo. Pasal 6 ayat (2) saatAkta Perjanjian Jual Beli Asset dan Perusahaan No. 14 tanggal 12 April2011,” merupakan pertimbangan yang keliru dan salah menerapkanhukum pembuktian, dengan alasan sebagai berikut :
- Bahwa pertimbangan hukum tersebut hanya didasarkan pada
asumsi dan bukan berdasarkan fakta persidangan, sebab Majelis
Hakim mengabaikan keterangan saksi dari Para Tergugat yaitu
saksi ELISON RUMAHORBO dan ABDI SELO GINTINGdi
persidangan telah menerangkan bahwa pada saat pabrik kelapa
sawit PT.IKPP dibangun, didesain dengan kapasitas 60 ton/jam,
namun kedua saksi tersebut tidak mengetahui apakah setelah
pabrik kelapa sawit selesai dibangun dan saat operasional mampu
mengolah hingga mencapai 60 ton/jam ;
- Bahwa dengan fakta tersebut, maka keterangan kedua saksi yang
diajukan Para Pembanding/Para Tergugat telah bersesuaian
dengan Bukti P–1, P–2, P–3, P–4, P–5 dan Bukti P–21 terkait belum
terpenuhinya kapasitas pabrik mencapai 60 ton/jam, dimana apabila
Para Terbanding memperbaiki mesin-mesin dan meningkatkan
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 61
kapasitas mesin pabrik, maka kapasitas oleh pabrik kelapa sawit
dapat mencapai 60 ton/jam ;
- Bahwa dengan demikian, oleh karena Para Pembanding/Para
Tergugat tidak memenuhi isi Akta Kesepakatan Jual Beli Nomor 13
tanggal 31 Agustus 2010 (Bukti P-1) untuk memperbaiki mesin-
mesin dan peningkatan kapasitas mencapai 60 ton/jam, dimana
sampai saat ini kapasitas pabrik hanya 45 ton/jam, maka fakta ini
membuktikan Para Pembanding/Para Tergugat telah melakukan
ingkar janji / wanprestasi ;
Bahwa oleh karena putusan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Medan terbukti salah menerapkan hukum karena kurang tepat
dan tidak terinci, maka beralasan terhadap putusan yang demikian untuk
dibatalkan, hal mana sesuai Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 588.K/Sip/1975,
tanggal 13 Juli 1976 yang kaidah hukumnya menyatakan, “Putusan Pengadilan
Negeri, karena kurang tepat dan tidak terinci, harus dibatalkan” ;
VII. PUTUSAN SALAHMENERAPKAN HUKUM PEMBUKTIAN KARENATIDAK MENELITI SECARA CERMAT ALAT BUKTI YANG DIAJUKAN.
1. Tentang Surat Pernyataan
Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan pada halaman
45 paragraf 4 nyata-nyata telah keliru dan salah dalam menilai bukti yang
diajukan Terbanding / Penggugat, dimana bukti bertanda P – 4 berupa Surat
Pernyataan yang dibuat dan ditandatangani Muhammad Rachmad dan
William Lim BERSAMAAN dengan Perjanjian Jual Beli No. 14 tanggal 12
April 2011, dan bukan setelah Perjanjian Jual Beli No. 14 tanggal 12 April
2011 ;
Bahwa pertimbangan Majelis Hakim yang mengabaikan dan
mengesampingkan Bukti P-4 a quo telah membuktikan Majelis Hakim telah
salah menerapkan hukum pembuktikan, dimana akta pengakuan sepihak
atau surat pernyataan secara tersirat diatur dalam Putusan Mahkamah
AgungNo. 1363 K/Pdt/1996, Pasal 1878 KUHPerdata, dan Pasal 291 RBG;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 62
Bahwa surat pernyataan secara sepihak yang dibuat diluar akta jual beli juga
diakui dalam praktik hukum acara perdata, sebagaimana kaidah hukum
Putusan MA No. 2370 K/Pdt/1992 tanggal 19 September 1993, yang
menyatakan :
“Bahwa dalam suatu jual beli dimana dalam suatu pernyataan secara
sepihak yang dibuat oleh pembeli diluar akta jual beli yang isinya berupa
pemberian kesempatan untuk membeli kembali. Kesempatan bagi
penjual apabila dikehendaki, diberi kesempatan untuk membeli kembali
dalam waktu tertentu dan bila mana waktu tertentu tersebut telah berlalu
maka jual beli tersebut secara hukum adalah sah (Pasal1457,1458
KUHPerdata)” ;
Bahwa oleh karena Surat Pernyataan tanggal 12 April 2011 (Bukti P-4)telah
memenuhi syarat sebagai akta pengakuan sepihak dan dibuat diatas kertas
bermeterai dan tidak pernah dibantah oleh Para Pembanding di
persidangan, maka terhadap surat bukti bertanda P-4 a quo beralasan
hukum dinyatakan memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna seperti
halnya akta otentik sesuai ketentuan Pasal 1875 KUHPerdata dan Putusan
Mahkamah Agung tanggal 03 Desember 1974 Nomor 1043 K/Sip/1971,
dengan kata lain bukti surat bertanda P-4 bernilai sebagai surat buktiyang mendukung dalil gugatan Terbanding / Penggugat ;
2. Tentang Bukti Foto Copy.
Bahwa Terbanding/Penggugat juga sangat keberatan atas pertimbangan
Majelis Hakim pada halaman 45 paragrap 6 terkait dikesampingkannya
surat bukti bertanda P – 5, sebagai berikut :
“Menimbang, bahwa oleh karena surat bukti bertanda P–5 tidak pernah
dapat ditunjukkan surat aslinya di persidangan, maka sesuai ketentuan
Pasal 1888 KUHPerdata, P–5 beralasan untuk dikesampingkan ;
Bahwa Majelis Hakim tidak memberikan pertimbangan hukum yang cukup
hingga mengesampingkan surat bukti bertanda P-5 tersebut, sebab dalam
praktik peradilan bukti surat foto copy diterima sebagai bukti sebagaimana
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 63
Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1498/Pdt/2006 tanggal 23 Januari
2008 yang kaidah hukumnya menyatakan:
“Dalam keadaan tertentu, fotokopi dari fotokopi dapat diterimasebagai bukti”;
Bahwa meski bukti P-5 berupa Berita Acara Pemeriksaan Mesin-MesinPabrik tanggal 04 Mei 2011 merupakan foto copy, namun bukti ini tidaklah
berdiri sendiri sebab didukung dan memiliki relevansi/hubungan yang erat
dengan Bukti P-1 berupa Akta Kesepakatan Jual Beli Asset dan
Perusahaan Nomor 13 tanggal 31 Agustus 2010, dan quod non
permasalahan take over PT. IKPP telah tuntas dan selesai dengan
ditandatanganinya Bukti P-2 berupa Akta Perjanjian Jual Beli Aset dan
Perusahaan Nomor 14 tanggal 12 April 2011, maka tentunya Bukti P-5 tidak
akan dibuat dan ditandatangani, dengan kata lain meski Bukti P-5
merupakan foto copy dari foto copy namun bukti surat tersebut merupakan
bentuk pengakuan Para Pembanding tentang belum dilaksanakannya
kewajiban untuk memperbaiki mesin-mesin dan peningkatan kapasitas oleh
pabrik hingga mencapai 60 ton/jam, maka Bukti P-5 tersebut menurut
hukum dapat diterima sebagai bukti dalam perkara gugatan a quo ;
Bahwa demikian pula dengan pertimbangan Majelis Hakim pada halaman
46 – 47 juga telah salah menerapkan hukum pembuktian, dimana
pertimbangan hukum tersebut berbunyi sebagai berikut :
“Menimbang, .... dst, oleh karena kedua surat bukti ini tidak pernah
diperlihatkan aslinya di persidangan, ....dst, terlebih terhadap kedua
surat bukti ini Para Tergugat tidak mengakuinya, maka dengan demikian
kedua surat bukti di atas tidak sah dan tidak berkekuatan hukum” ;
Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam pertimbangan
hukum tersebut menyatakan, “...... terlebih terhadap kedua surat bukti ini
Para Tergugat tidak mengakuinya .... dst”, sebab fakta persidangan justru
membuktikan terhadap Bukti P-5 dan Bukti P-3 secara tegas diakui Para
Pembanding dalam Jawabannya pada halaman 3 paragrap 5, sehinggaterhadap kedua bukti yang tidak disangkal tersebut maka menuruthukum dianggap sebagai alat bukti, sebagaimana kaidah hukum Putusan
Mahkamah Agung Nomor 803 K/Sip/1970 tanggal 8 Mei 1971, yang
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 64
berbunyi, “Hal-hal yang diajukan oleh Penggugat yang tidak disangkal oleh
Tergugat dapat dianggap sebagai alat bukti”;
Berdasarkan uraian di atas, terbukti putusan Pengadilan Negeri Medan
Nomor : 562/Pdt.G/2014/PN-Mdn tanggal 13 Juli 2015 telah salah dalam
menerapkan hukum pembuktian, sehingga beralasan hukum Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara banding
aquountuk membatalkan putusan yang dibanding ini;
DALAM REKONPENSIBahwa Terbanding/Tergugat d.r sependapat dengan pertimbangan dan putusan
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan Nomor 562/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal
13 Juli 2015 yang menolak gugatan Para Penggugat d.r/Para Pembanding/Para
Tergugat dk untuk seluruhnya dikarenakan telah sesuai dengan ketentuan hukum,
sebagaimana terurai pada halaman 47–48 ;
Bahwa Bukti T.I.II.III-4berupa Surat Kesepakatan Bersama tertanggal 28 Juni
2011, yang ditanda tangani DJOHAN (Managemen Lama) dengan Edy Atmaja P,
SE (Managemen Baru) dan disaksikan Bertha Herawati, yang hanya berupa
sehelai kertas sangat diragukan keabsahannya, sebab dibuat tanpa judul sehingga
tidak diketahui makna dari surat tersebut. Apalagi saksi Bertha Herawati di depan
persidangan mengatakan merasa tidak pernah menandatangani surat tersebut dan
tidak akan menandatangani surat tanpa adanya judul surat ;
Bahwa untuk itu, Terbanding/Tergugat d.r/Penggugat d.k mohon kepada Majelis
Hakim Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk
menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 562/Pdt.G/2014/PN.Mdn
tanggal 13 Juli 2015 sepanjang mengenai rekonpensi ini ;
Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, dengan ini Terbanding / Penggugat
memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan Cq. Majelis Hakim
Tinggi yang Memeriksa dan Mengadili perkara banding a quo, berkenan kiranya
menolak dalil-dalil memori banding Para Pembanding sekaligus membatalkan
Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 562/Pdt.G/2014/PN-Mdn tanggal 13 Juli
2015 dan berkenan pula memeriksa dan mengadili sendiri seraya memberikan
suatu putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 65
- Menolak Permohonan Banding dari Para Pembanding / Para Tergugat ;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 562/Pdt.G/2014/PN-
Mdn tanggal 13 Juli 2015 yang dimohonkan Banding tersebut ;
DALAM KONPENSIDALAM EKSEPSI
- Menolak Eksepsi Para Pembanding / Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat
III untuk seluruhnya ;
DALAM POKOK PERKARA- Mengabulkan Gugatan Penggugat / Terbanding untuk seluruhnya ;
DALAM REKONPENSI- Menolak gugatan Para Penggugat dR / Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat
IIIdK/Para Pembanding untuk seluruhnya ;
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI- Menghukum Para Penggugat dR / Para Tergugat dK / Para Pembanding
untuk membayar ongkos perkara yang timbul;
Menimbang, bahwa majelis Pengadilan Tinggi Medan setelah mempelajari
Memori Banding yang diajukan oleh Pembanding sekaligus sebagai Terbanding
semula Penggugat melalui Kuasanya diatas, Majelis Pengadilan Tinggi menilai
bahwa pada dasarnya alasan-alasan/keberatan-keberatan tersebut telah
dipertimbangkan oleh hakim tingkat pertama secara cermat dan benar dan
ternyata pula bahwa materi-materi dalam Memori Banding tidak memuat hal-hal
yang dapat membatalkan Putusan Hakim tingkat pertama, oleh karenanya memori
banding tersebut tidak relevan untuk dipertimbangkan lebih lanjut sedangkan
Kontra Memori Banding yang diajukan oleh Para Terbanding sekaligus sebagai
Pembanding semula Para Tergugat melalui Kuasanya yang pada pokoknya adalah
mendukung Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 13 Juli 2015 No.
562/Pdt.G/2015/PN.Mdn;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca, meneliti dan
mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara ini, turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 13
Juli 2015 Nomor: 562/Pdt.G/2015/PN.Mdn, Memori Banding yang diajukan oleh
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 66
Pembanding sekaligus sebagai Terbanding semula Penggugat melalui Kuasanya,
Kontra Memori Banding yang diajukan oleh Para Terbanding sekaligus sebagai
Pembanding semula Para Tergugat melalui Kuasanya, Pengadilan Tinggi
berpendapat alasan dan pertimbangan hukum yang telah diambil oleh Majelis
Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya berkenaan dengan hal-hal yang
disengketakan oleh para pihak, telah tepat dan benar menurut hukum, maka
Pengadilan Tinggi mengambil alih alasan dan pertimbangan hukum Majelis
Hakim Tingkat Pertama tersebut dan menjadikan sebagai alasan dan
pertimbangannya sendiri dalam mengadili perkara ini ditingkat banding dengan
penguatan sebagai berikut :
- Bahwa Pembanding sekaligus sebagai Terbanding semula Penggugat dan
Para Terbanding sekaligus sebagai Pembanding semula Para Tergugat
telah sepakat melakukan perjanjian sebagaimana tertuang dalam take over
tanggal 16 Juni 2010 dan akta kesepakatan jual beli saham perusahaan dan
aset Nomor 13 tanggal 31 Agustus 2010 (Bukti P-1) ;
- Bahwa bukti P-1 sebagai perikatan bersyarat yang berupa kesepakatan
perjanjian jual beli telah di penuhi kedua belah pihak ternyata telah di
tingkatkan menjadi perjanjian jual beli sebagaimana tertuang dalam akta
Nomor 14 tanggal 12 April 2011 (Bukti P-2) ;
- Bahwa atas bukti P-1 dan P-2 Pembanding sekaligus sebagai Terbanding
semula Penggugat dan Para Terbanding sekaligus sebagai Pembanding
semula Para Tergugat telah tidak saling membantah maka berdasarkan
Pasal 1338 KUHPerdata, maka para pihak tersebut harus tunduk dan patuh
terhadap isi perjanjian yang di buatnya ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas maka Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 13 Juli 2015 No.
562/Pdt.G/2015/PN.Mdn yang dimintakan banding tersebut haruslah dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding sekaligus sebagai Terbanding
semula Penggugat berada di pihak yang kalah maka kepadanya dibebankan
membayar biaya perkara dikedua tingkat peradilan ;
Memperhatikan ketentuan Pasal 1243, Pasal 1253 dan Pasal 1338
KUHPerdata serta pasal-pasal lain dalam peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 13/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 67
M E N G A D I L I
- Menerima Permohonan Banding dari Pembanding sekaligus sebagai
Terbanding semula Penggugat tersebut;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 13 Juli 2015 Nomor:
562/Pdt.G/2015/PN.Mdn, yang dimohonkan banding tersebut ;
- Menghukum Pembanding sekaligus sebagai Terbanding semula Penggugat
untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam
tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu
rupiah);
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Medan pada hari Selasa tanggal 16 Februari 2016 oleh kami Dr. H.SOEDARMADJI,SH., M.Hum Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan,
selaku Hakim Ketua Majelis, DHARMA E. DAMANIK, SH.,MH dan DALIZATULOZEGA,SH para Hakim Anggota yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili
perkara ini, berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal
20 Desember 2016 Nomor: 13/PDT/2016/PT.MDN, dan Putusan tersebut
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 23Februari 2016 oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim
Anggota, serta ILHAM PURBA, SH., MH Panitera Pengganti pada Pengadilan
Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara maupun Kuasanya ;
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
DHARMA E. DAMANIK, SH., MH Dr. H. SOEDARMADJI, SH., M.Hum