PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 1 dari 23 Putusan No.1203/Pid/2018/PT.MDN
P U T U S A N Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam
perkara Terdakwa :
Nama lengkap : Ir. Said Abu Bakar Lubis; Tempat lahir : Pematang Siantar;
Umur/Tanggal lahir : 54 tahun/10 Desember 1963;
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
Tempat tinggal : Jl. Tempua No. 92 Kel. Sei Sekambing B Kec.
Medan Sunggal Kota Medan;
Agama : Islam;
Pekerjaan : Kontruksi/Wiraswasta;
Terdakwa ditahan oleh :
1. Penuntut Umum Tahanan Rumah sejak tanggal 31 Juli 2018 sampai dengan
tanggal 19 Agustus 2018
2. Hakim Pengadilan Negeri/Tahanan Rumah sejak tanggal 9 Agustus 2018
sampai dengan tanggal 7 September 2018
3. Hakim Pengadilan Negeri Tahanan Rumah Perpanjangan Pertama Oleh
Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 8 September 2018 sampai dengan
tanggal 6 November 2018
Di Pengadilan Tinggi tidak dilakukan Penahanan;
Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum Ratno SH dan Zulkarnain SH
beralamat di Jalan Bunga Melur No 5 Pasar III Kelurahan Tanjung Sari Kec
Medan Selayang berdasarkan Surat Kuasa Khusus Tanggal 14 Agustus 2018 ;
Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca :
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
tanggal 21 Desember 2018 untuk memeriksa dan mengadili perkara ini
dalam tingkat banding,
2. Penetapan Hari Sidang oleh Hakim Ketua Sidang Nomor
1203/Pid/2018/PT.MDN tanggal 27 Desember 2018;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 2 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
3. Telah membaca Berkas Perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta
Salinan Putusan Pengadilan Negeri Stabat Nomor 636/Pid.B/2018/PN Stb.
tanggal 27 Nopember 2018 dalam perkara Terdakwa tersebut diatas;
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Penuntut Umum
Terdakwa didakwa sebagai berikut :
Dakwaan : Kesatu
Bahwa Terdakwa IR. SAID ABU BAKAR LUBIS pada hari Jumat tanggal
30 September 2018 sekira pukul 15.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu
lain dalam bulan September 2018 bertempat di rumah saksi M. MASRUR
tepatnya di Jl. T. Amir Hamzah No. 51 Lk. I Kel. Kwala Begumit Kec. Binjai Kab.
Langkat atau masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Stabat yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkara tersebut, ” dengan sengaja dan
melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian
adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalan kekuasaannya bukan
karena kejahatan”, yang mana perbuatan dilakukan oleh Terdakwa dengan cara
sebagai berikut :
Bermula pada hari Kamis tanggal 29 September 2016 sekira pukul
11.00 Wib Terdakwa IR. SAID ABU BAKAR LUBIS mendatangi lahan milik
Terdakwa di Dsn. IV Veteran Ds. Kwala Air Hitam Kec. Selesai Kab. Langkat,
sesampainya di lahan tersebut Terdakwa di datangi tetangga di lahan tersebut
dan mengatakan bahwa lahan tersebut semak blukar dan tidak terawat lalu
Terdakwa mengatakan pada orang tersebut bahwa Terdakwa tidak punya waktu
untuk mengurus lahan tersebut dan ianya mengatakan kenapa tidak di sewakan
saja lahan tersebut, dan tidak lama datang saksi M. MASRUR mengatakan
kepada Terdakwa apakah lahan milik Terdakwa di sewakan dan mendengar
pernyataan tetangga lahan tersebut untuk lebih baik disewakan supaya terurus
dan tidak semak lagi sehingga tetangga tidak terganggu lagi dikarenakan lahan
tersebut semak dan Terdakwa menerima tawaran saksi M. MASRUR tersebut.
Bahwa keesokan harinya tepatnya hari Jumat tanggal 30 September
2016 sekira pukul 15.00 Wib Terdakwa mendatangi saksi M. MASRUR di
rumahnya yang berada di Jl. T. Amir Hamzah No. 51 LK. I Kel. Kwala Begumit
Kec. Binjai Kab. Langkat dan disepakati harga sewa lahan tersebut selama 3
(tiga) tahun yaitu tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 seharga Rp.
10.500.000 (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah), dan setelah kesepakatan
tersebut terjadi dan Terdakwa pun menerima uang sewa lahan tersebut, namun
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 3 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
sebagaimana putusan pengadilan tinggi agama Sumatra utara Nomor 43
/Pdt.G/2016/PTA-MDN Tanggal 13 Juli 2016 di halaman 21 dan 22 pada point
1, 2, 5 dan 6 yang menetapkan bahwa lahan tersebut adalah harta bersama di
bagi dua yaitu saksi ERNI MARTINI PANE dan Terdakwa Ir.SAID ABU BAKAR
LUBIS dan keputusan itu sudah inkrah dan berkekuatan hukum tetap dan
Terdakwa Ir.SAID ABU BAKAR LUBIS pada saat menyewakan lahan tersebut
kepada M.MASRUR tanpa persetujuan dari saksi ERNI MARTINI PANE sebagai
pemilik sebahagian atas barang/lahan tersebut dan hasilnya yang menjadi hak
dari pada saksi ERNI MARTINI PANE tidak di berikan yaitu hasil penyewaan
lahan sebesar Rp.5.250.000 (lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) yaitu
separuh dari uang sewa lahan selama 3 (tiga) tahun tersebut sebanyak
Rp.10.500.000 (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) yang di berikan saudara
M.MASRUR selaku penyewa lahan tersebut.
Perbuatan Terdakwa IR. SAID ABU BAKAR LUBIS sebagaimana diatur
dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP
ATAU Kedua :
Bahwa Terdakwa IR. SAID ABU BAKAR LUBIS pada hari Jumat tanggal
30 September 2018 sekira pukul 15.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu
lain dalam bulan September 2018 bertempat di rumah saksi M. MASRUR
tepatnya di Jl. T. Amir Hamzah No. 51 Lk. I Kel. Kwala Begumit Kec. Binjai Kab.
Langkat atau masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Stabat yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkara tersebut, ”dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan
memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat atau rangkaian
kebohongan, menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu
kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang”,
yang mana perbuatan dilakukan oleh Terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Bermula pada hari Kamis tanggal 29 September 2016 sekira pukul
11.00 Wib Terdakwa IR. SAID ABU BAKAR LUBIS mendatangi lahan milik
Terdakwa di Dsn. IV Veteran Ds. Kwala Air Hitam Kec. Selesai Kab. Langkat,
sesampainya di lahan tersebut Terdakwa di datangi tetangga di lahan tersebut
dan mengatakan bahwa lahan tersebut semak blukar dan tidak terawat lalu
Terdakwa mengatakan pada orang tersebut bahwa Terdakwa tidak punya waktu
untuk mengurus lahan tersebut dan ianya mengatakan kenapa tidak di sewakan
saja lahan tersebut, dan tidak lama datang saksi M. MASRUR mengatakan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 4 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
kepada Terdakwa apakah lahan milik Terdakwa di sewakan dan mendengar
pernyataan tetangga lahan tersebut untuk lebih baik disewakan supaya terurus
dan tidak semak lagi sehingga tetangga tidak terganggu lagi dikarenakan lahan
tersebut semak dan Terdakwa menerima tawaran saksi M. MASRUR tersebut.
Bahwa keesokan harinya tepatnya hari Jumat tanggal 30 September
2016 sekira pukul 15.00 Wib Terdakwa mendatangi saksi M. MASRUR di
rumahnya yang berada di Jl. T. Amir Hamzah No. 51 LK. I Kel. Kwala Begumit
Kec. Binjai Kab. Langkat dan disepakati harga sewa lahan tersebut selama 3
(tiga) tahun yaitu tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 seharga Rp.
10.500.000 (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah), dan setelah kesepakatan
tersebut terjadi dan Terdakwa pun menerima uang sewa lahan tersebut namun
sebagaimana putusan pengadilan tinggi agama Sumatra utara Nomor 43
/Pdt.G/2016/PTA-MDN Tanggal 13 Juli 2016 di halaman 21 dan 22 pada point
1, 2, 5 dan 6 yang menetapkan bahwa lahan tersebut adalah harta bersama di
bagi dua yaitu saksi ERNI MARTINI PANE dan Terdakwa Ir.SAID ABU BAKAR
LUBIS dan keputusan itu sudah inkrah dan berkekuatan hukum tetap dan
Terdakwa Ir.SAID ABU BAKAR LUBIS pada saat menyewakan lahan tersebut
kepada M.MASRUR tanpa persetujuan dari saksi ERNI MARTINI PANE sebagai
pemilik sebahagian atas barang/lahan tersebut dan hasilnya yang menjadi hak
dari pada saksi ERNI MARTINI PANE tidak di berikan yaitu hasil penyewaan
lahan sebesar Rp.5.250.000 (lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) yaitu
separuh dari uang sewa lahan selama 3 (tiga) tahun tersebut sebanyak
Rp.10.500.000 (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) yang di berikan saudara
M.MASRUR selaku penyewa lahan tersebut.
Perbuatan Terdakwa IR. SAID ABU BAKAR LUBIS sebagaimana diatur
dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHP.
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Tuntutan Penuntut Umum pada
Rabu tanggal 01 Nopember 2018 No. Reg. Perkara : PDM-106/STBAT/07/2018,
yang menuntut supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ini memutuskan :
1. Menyatakan bahwa Terdakwa IR. SAID ABU BAKAR LUBIS secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Dengan sengaja dan
melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian
adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya
bukan karena kejahatan” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 372 KUHPidana dalam dakwaan alternatif Kesatu;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 5 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa berupa pidana penjara selama 5
(lima) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan
sementara dan dengan perintah Terdakwa tetap ditahan.
3. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) lembar kertas kwitansi serah terima uang Rp. 10.500.000,-
(sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) antara M. MASRUR kepada Ir.
SAID ABU BAKAR LUBIS selama 3 (tiga) tahun 2016 sampai 2019 yaitu
pembayaran sewa lahan seluas + 12 rante di Dsn. IV Veteran Ds. Kwala
Air Hitam Kec. Selesai Kab. Langkat pada tanggal 30 September 2016
ditandatangani Ir. SAID ABU BAKAR LUBIS.
Dikembalikan kepada pemiliknya yang berhak melalui JPU.
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.
2.000,- (dua ribu rupiah).
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Penuntut Umum tersebut,
Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan pembelaan pada pokoknya :
1. Menyatakan Terdakwa Ir Said Abu Bakar Lubis tidak terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUHPidana sebagaimana
dalam dakwaan kesatu dalam surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum;
2. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan dan/atau melepaskan
Terdakwa dari segala tuntutan Hukum;
3. Merehabilitasi nama baik Terdakwa dalam kedudukan dan martabatnya
sebagaimana sedia kala;
Menimbang, bahwa atas pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa
tersebut, Penuntut Umum menyatakan tetap pada tuntutannya dan memohon
sebagai berikut 1. Menolak pembelaan Terdakwa Ir Said Abu Bakar Lubis untuk
seluruhnya;
2. Menyatakan Terdakwa Ir Said Abu Bakar Lubis terbukti bersalah
melakukan tindak pidana “Dengan sengaja dan melawan Hukum memiliki
barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang
lain, tapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUHPIdana
dalam dakwaan Alternatif kesatu;
3. Menjatuhkan Putusan sebagaimana dalam amar Petitum Surat Tuntutan
Jaksa Penuntut Umum yang dibacakan pada tanggal 11 Oktober 2018;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 6 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
Menimbang, bahwa berdasarkan atas tuntutan pidana Penuntut Umum
dan pembelaan Terdakwa tersebut, Pengadilan Negeri Stabat telah
menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa Ir. Said Abu Bakar Lubis telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penggelapan”;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 5 (lima) bulan;
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) lembar kertas kwitansi serah terima uang Rp. 10.500.000,-
(sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) antara M. MASRUR kepada Ir. SAID
ABU BAKAR LUBIS selama 3 (tiga) tahun 2016 sampai 2019 yaitu
pembayaran sewa lahan seluas + 12 rante di Dsn. IV Veteran Ds. Kwala
Air Hitam Kec. Selesai Kab. Langkat pada tanggal 30 September 2016
ditandatangani Ir. SAID ABU BAKAR LUBIS;
dikembalikan kepada pemiliknya yang berhak melalui JPU.
5. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
2.000,- (dua ribu rupiah);
Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut, Terdakwa pada Selasa
tanggal 4 Desember 2018 telah menyatakan minta banding dihadapan Panitera
Pengadilan Negeri Stabat, sebagaimana ternyata dari Akta Permintaan Banding
Nomor 49/Akta Pid/Bdg/2018/PN Stb dan permintaan banding tersebut telah
diberitahukan dengan cara saksama kepada Penuntut Umum pada Rabu
tanggal 05 Desember 2018;
Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding dari
Terdakwa tersebut, Terdakwa telah mengajukan memori banding sesuai dengan
Akta Penerimaan Memori Banding Terdakwa pada Senin tanggal 17 Desember
2017 Nomor 49/Akta Pid/Bdg/2018/PN Stb yang diterima Panitera Pengadilan
Negeri Stabat, dan Memori Banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan
kepada Penuntut Umum pada Senin tanggal 17 Desember 2018, yang
dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Medan dengan surat tanggal 18 Desember
2018 Nomor W2.U15/5090/PID.01.01/XII/2018;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 7 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding dari
Penasihat Hukum Terdakwa tersebut, Penuntut Umum tidak mengajukan kontra
memori banding sampai dengan perkara ini dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan,
pun pula Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Medan tidak ada menerima Kontra
Memori Banding dari Penuntut Umum sampai perkara ini diputus oleh Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Medan;
Menimbang, bahwa sesuai Relas Pemberitahuan Mempelajari Berkas
Perkara pada Rabu tanggal 05 Desember 2018 Nomor 49/Akta
Pid/Bdg/2018/PN Stb, telah memberi kesempatan kepada Penuntut Umum
untuk mempelajari berkas dalam tenggang waktu selama 7 (tujuh) hari sesuai
pasal 236 ayat (2) KUHAP. sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;
Menimbang, bahwa sesuai Relas Pemberitahuan Mempelajari Berkas
Perkara pada Senin tanggal 10 Desember 2018 Nomor 49/Akta
Pid/Bdg/2018/PN Stb, telah memberi kesempatan kepada Terdakwa untuk
mempelajari berkas dalam tenggang waktu selama 7 (tujuh) hari sesuai pasal
236 ayat (2) KUHAP. sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;
Menimbang, bahwa permintaan dan pemeriksaan dalam tingkat banding
dari Terdakwa tersebut, telah diajukan dalam tenggang waktu dan cara serta
syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Undang-Undang dalam Pasal 233
sampai dengan Pasal 237 KUHAP, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dalam Memori
Bandingnya, mengajukan keberatan dengan alasan-alasan sebagai berikut :
I. Tentang Keberatan Mengenai Pertimbangan Hukum Putusan yang secara tidak fair telah mengabaikan/tidak mempertimbangkan semua Surat Bukti Yang Terlampir Dalam Surat Nota Pembelaan Diajukan Oleh Terdakwa: - Bahwa dalam upaya untuk membela diri, Terdakwa melalui kuasa
hukumnya telah mengajukan surat surat bukti yang terlampir dalam nota
pembelaan dalam perkara putusan PN. Stabat yang diajukan banding ini
yaitu Lampiran Surat Bukti : T- 01 sampai dengan Lampiran Surat Bukti T- 12- A; (vide, hal. 7 s/d hal. 9 Nota pembelaan Jo Lampirannya
dalam Nota Pembelaan)
- Bahwa Hakim PN. Stabat dalam putusan yang diajukan banding ini tidak
mempertimbangkan satupun surat bukti yang telah diajukan oleh
Terdakwa dan kalau ada dalam pertimbangan putusan menyebut Bukti
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 8 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
T-12 A (vide halaman 13 putusan) bukti inipun telah ditafsirkan secara
salah sebagai bukti putusan Pengadilan Tinggi Agama Medan No.
43/Pdt. G/2016/ PTA- Medan tanggal 13 Juli 2016 padahal Lampiran
Bukti T-12 A adalah Putusan Pengadilan Agama Medan No.
2341/Pdt.G/2017 PA-Mdn tanggal 09 April 2018 dajukan guna
menyempurnakan dan melengkapi ketidaksempurnaan dari Lampiran
Bukti T-12 dengan tujuan pengajuan-nya untuk maksud membuktikan
objek gugatan saksi korban dalam perkara perdata agama tersebutlah
yang menjadi syarat damai yang di minta/diinginkan oleh saksi korban
yaitu selain setengah dari uang sewa adalah juga dengan membagi objek
gugatan tersebut untuk di bagi jika ingin berdamai pada saat mediasi
sebagai upaya damai yang difasilitasi oleh Penyidik Polres Binjai. Adanya
Mediasi ini telah diakui oleh saksi korban dipersidangan dalam perkara
aquo;
- Bahwa oleh sebab itu adanya upaya pemnbelaan diri dari Terdakwa
dalam perkara ini dengan mengajukan Nota pembelaan, mengajukan
surat bukti maupun saksi yang meringankan oleh Majelis Hakim PN
Stabat dalam perkara aquo hanya dipandang sebagai seremony belaka
sebagai kelengkapan beracara persidangan pidana semata;
- Bahwa oleh sebab itu bila kemudian pertimbangan alinea 3 (tiga)
halaman 12 putusan yang sepandangan dengan mengadopsi pendapat
Replik JPU pada halaman 3 (tiga) yang dengan tafsiran dangkal
digeneralisasikan dalam perkara ini kemudian diangkat sebagai alasan
pertimbangan sehingga Terdakwa patut dihukum dalam perkara aquo
dengan bunyi pertimbangan “… Oleh karena itu berita acara itu dibuat
oleh penyidik yang oleh UU diwajibkan untuk itu. Pada hakekatnya berita
acara itu adalah suatu keterangan saksi yang oleh UU diberi nilai bukti
yang sah “ jika demikian adanya cukuplah seorang Terdakwa dihukum
berdasarkan Berita Acara Kepolisian saja;
- Padahal pendalaman atau penguasaan Majelis Hakim PN-Stabat atas
BAP dalam perkara ini sangat diragukan hal ini dapat diperlihatkan atas
fakta pertimbangan hukum putusan yang menyebutkan sebagai berikut : -
“ … dan pengembalian uang sewa itu dilakukan setelah saksi korban Erni
Martini Pane membuat laporan pengaduan (LP) kepada Polres Binjai
tertanggal 27 Februari 2018 dengan No. LP/272/II/2018 (vide halaman
13 putusan) padahal saksi korban Membuat Laporan Kepolisian
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 9 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
LP/272/II/2018/SPKT “I” Polda Sumut, tanggal 27 Februari 2018 jadi
bukan di Polres Bnjai. Selanjutnya mennyebutkan : “…sesuai dengan
putusan Hakim Pengadilan Tinggi Agama No. 43/Pdt.G/2016 sebagai
mana bukti dari (T-12 A) tertanggal 13 Juli 2016 ( T-12 A) yang
menyatakan sebagai harta bersama padahal Lampiran Bukti T-12 A
adalah putusan Pengadilan Agama Medan No. 2341/Pdt.G/2017 PA-Mdn
tanggal 09 April 2018 dengan amar putusan NO. Seterusnya pada
halaman 1 (satu) putusan tersebut menyebutkan “… Terdakwa
didampingi oleh penasihat hukum Ratno, SH dan Zulkarnain, SH.
Padahal Terdakwa dalam perkara aquo tidak pernah didampingi oleh
penasihat hukum yang bernama Zulkarnain, SH kecuali ianya didampingi
oleh penasihat hukum yang bernama Zulkifli, SH;
- Berdasarkan alasan diatas, disamping hak Terdakwa untuk membela diri
dengan mengajukan surat bukti T- 1 s/d T-12 A yang terlampir dalam
Surat Nota pembelaannya tidak mendapat perlakuan hukum secara layak
serta tidak satupun mendapat pertimbangan hukum yang sepatutnya
menurut hukum juga ternyata putusan diputus dengan pertimbangan
hukum yang ceroboh;
II. Tentang Keberatan Mengenai Putusan Hakim PN- Stabat Tanpa Dasar
Hukum Meniadakan Keterangan Saksi AD Charge Drs H. Ardjoni Munir, Mpd :
- Bahwa dalam perkara ini untuk kepentingan pembelaan Terdakwa,
Terdakwa telah menghadirkan dipersidangan saksi A.D. Charge, Sdr. Drs
H. Arjdoni Munir dan telah pula memberi keterangan di persidangan; - Bahwa akan tetapi dalam putusan yang diajukan banding ini, putusan
tidak memuat adanya keterangan saksi Ad. Charge Sdr. Drs H. Arjdoni
Munir dalam daftar keterangan saksi untuk dimuat dalam putusan artinya
Hakim PN. Stabat dalam mengambil Putusan tanpa dasar hukum telah
meniadakan fakta-fakta atas kesaksian Saksi Ad.charge yang
diterangkannya di muka persidangangan dalam perkara ini;
III. Tentang Keberatan Mengenai Terdakwa di hukum berdasarkan Barang Bukti/ Surat Bukti yang sudah dinyatakan Batal.
- Bahwa dalam perkara putusan yang dajukan banding ini Hakim PN-
Stabat telah menghukum Terdakwa berdasarkan barang bukti/surat bukti
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 10 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
yang sudah dinyatakan batal oleh saksi M. Masrur dan Terdakwa selaku
pihak yang melakukan perikatan yaitu Barang Bukti/Surat Bukti berupa :
1.(Satu) lembar kertas kwitansi serah terima uang Rp.10.500.000- antara
M. Masrur kepada Terdakwa tanggal 30 Sept. 2016 sebagai kwitansi
pembayaran sewa lahan selama 3 Tahun (2016-2019) seluas lebih
kurang 12 (dua belas) Rante di Dsn Kwala Air Hitam Kecamatan Selesai
Kab. Langkat; - Bahwa Barang Bukti /surat bukti aquo secara hukum tidak memiliki
daya laku sah dan/atau tidak berkekuatan hukum untuk diajukan
sebagai barang bukti dalam perkara ini karena telah dinyatakan batal dan dibatalkan berdasarkan Surat Pembatalan Sewa Lahan tanggal 9 Mei 2018 yang diperbuat dan ditandatangani oleh Saksi M.Masrur
disetujui oleh Terdakwa (vide, Lampiran Surat Bukti T- 06 jo Surat
Kwitansi Pengembalian Uang Sewa Lahan tanggal 9 Mei 2018 yang
diterima oleh saksi Masrur sebesar Rp 10.500.000,- dari Terdakwa vide Lampiran Surat Bukti T- 07);
IV.Tentang Keberatan Mengenai Putusan Tidak Mempertimbangkan Formulasi Rangkaian Perbuatan Terdakwa Dalam Surat Dakwaan Mengandung Batal Demi Hukum; - Bahwa Majelis Hakim PN-Stabat dalam mengambil putusan, putusan
tidak mempertimbangkan formulasi surat dakwaan yang mendakwa
rangkaian perbuatan Terdakwa melanggar pasal 372 KUHP adalah juga
menjadi rangkaian perbuatan yang melanggar atas dakwaan alternatif
kedua pasal 378 KUHP. Bahwa atas perbuatan melanggar pasal 372
KUHP secara hukum tidak dapat dijadikan sebagai perbuatan yang juga
melanggar pasal 378 KUHP dikarenakan kedua pasal ini secara prinsipil
memiliki unsur yang berbeda, unsur pidana Dakwaan yang sedemikian
jelas menjadi tidak nyata rangkaian perbuatan apa yang dianggap
sebagai perbuatan menipu yang diperbuat oleh Terdakwa dan oleh
sebab itu Surat dakwaan yang sedemikian dalam perkara ini
bertentangan dengan:
o Yurisprudensi Mahkamah Agung RI putusan tanggal 10-12 - 1974
Nomor: 74 K/Kr/1973:
o Yurisprudensi Mahkamah Agung RI putusan tanggal 31-1-1973
Nomor: 104 K/Kr/1971 dan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 11 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
o Yurisprudensi Mahkamah Agung RI putusan tanggal 25-1-1975
Nomor: 41 K/Kr/1973;
V. Keberatan atas Pertimbangan Hukum Putusan Mengenai Unsur- Unsur
Pasal 372 KUHP dipertimbangkan secara Salah Dan Keliru Serta Merugikan Kedudukan Terdakwa:
1. Keberatan Tentang Pertimbangan Hukum Mengenai Unsur “Dengan
Sengaja dan Melawan Hukum”
Bahwa dalam pertimbangan hukum putusan mengenai unsur “
dengan sengaja dan melawan hukum” telah dipertimbangkan dengan
bunyi sbb : “Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja
dalam memori van toelichting MvT) menyebutkan kesengajaan itu
adalah dengan sadar berkehendak untuk melakukan suatu kejahatan
tertentu..” , Menimbang bahwa bentuk kesengajaan menurut teori
hukum dikenal dengan teori kehendak (wils theorie) dan teori
pengetahuan, menurut teori kehendak kesengajaan adalah kehendak
yang diarahkan pada terwujudnya perbuatan seperti dirumuskan
undang-undang sedangkan menurut teori pengetahuan kesengajaan
adalah kehendak untuk berbuat dengan mengetahui akibat yang
ditimbulkan (vide. Hal. 10 putusan);
Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum putusan tersebut diatas,
maka Hakim PN-Stabat dalam mengambil putusan telah salah dan
keliru dalam pertimbangan hukum berikutnya atas fakta-fakta dengan
pokok pertimbangan “tentang perbuatan Terdakwa mendatangi saksi
M. Masrur dirumahnya dan menyepakati harga sewa lahan selama 3
(tiga) tahun yaitu tahun 2016 sampai dengan 2019 seharga Rp
10.500.0000, Terdakwa menerima uang sewanya atas lahan milik
bersama antara saksi korban dan Terdakwa sebagai mana putusan
nomor 43/Pdt.G/2016/PTA Mdn tanggal 13 Juli 2016 penyewaan
mana tanpa persetujuan saksi korban sebagai pemilik sebagian lahan
dan hasilnya yang menjadi hak dari saksi korban yaitu hasil
penyewaan lahan sebesar Rp. 5.250.000,- tidak diberikan Terdakwa
sehingga saksi korban merasa keberatan dan melaporkan kepada
pihak kepolisian karena Terdakwa tidak ada izin kepada saksi
korban, dengan fakta ini Hakim PN-Stabat berkesimpulan unsur
dengan sengaja dan melawan hukum telah terpenuhi”;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 12 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
Bahwa berdasarkan muatan surat Dakwaan dalam Dakwaan ke satu
dengan terang surat Dakwaan telah menyebutkan : --- Bermula pada
hari kamis tanggal 2 September 2016 sekira pukul 11.00 wib
Terdakwa Ir. Said Abu Bakar Lubis mendatangi lahan Terdakwa di
Dusun IV Veteran DS. Kwala Air Hitam Kec. Selesai Kab. Langkat,
sesampainya dilahan tersebut Terdakwa didatangi tetangga dilahan
tersebut dan mengatakan bahwa lahan tersebut semak belukar dan
tidak terawat lalu Terdakwa mengatakan pada orang tersebut bahwa
Terdakwa tidak punya waktu untuk mengurus lahan tersebut, dan
tidak lama datang saksi M. Masrur mengatakan kepada Terdakwa
apakah lahan milik Terdakwa disewakan dan mendengar pernyataan
tetangga lahan tersebut untuk lebih baik disewakan supaya terurus
dan tidak semak lagi sehingga tetangga tidak terganggu lagi
dikarenakan lahan tersebut semak dan Terdakwa menerima tawaran
saksi M. Masrur tersebut“ bunyi dakwaan ini dihubungkan dengan
keterangan saksi M.Masrul yang menerangkan “saksi sebagai
penyewa akan menjaga dan merawat lahan serta menjaga agar tidak
digarap orang” keterangan ini sejalan dengan keterangan Terdakwa
yang menerangkan “penyewaan dilakukan agar objek lahan tidak
terlantar, tidak ditumbuhi semak belukar yang mengganggu tetangga
dan agar tidak digarap orang lain dikarenakan Terdakwa tidak
mempunyai cukup waktu mengurus lahan di karenakan tempat
tinggal Terdakwa berlokasi di Medan Jauh dari lokasi Lahan di
Langkat” fakta ini secara nyata adalah bentuk dari mengamankan
asset atas harta bersama ic. Tanah di Desa Kwala Air Hitam-Langkat
agar tidak terlantar dan terhindar dari kemungkinan digarap oleh
orang secara liar. Dihubungkan dengan penegasan Terdakwa
berdasarkan Lampiran Surat Bukti T- 05 yang menyatakan “ perlu saya tekankan saya tidak berniat menghilangkan hak saudari (saksi korban) atas tanah yang menjadi harta bersama yang sudah ditetapkan berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Agama Medan No.: 43/Pdt.G/2016/PTA-MDN. Berdasarkan fakta
fakta hukum ini maka jelas pertimbangan Hakim PN Stabat untuk
berkesimpulan telah terpenuhinya unsur dengan sengaja dan melawan hukum adalah bertolak belakang dengan pertimbangan
hukumnya sendiri yang menyatakan : “ menimbang, bahwa yang
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 13 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
dimaksud dengan sengaja dalam memori van toelichting MvT)
menyebutkan kesengajaan itu adalah dengan sadar berkehendak
untuk melakukan suatu kejahatan tertentu..” padahal
alasan/konsideran terjadinya sewa lahan oleh Terdakwa berdasarkan
fakta telah diuraikan dalam dakwaan disebutkan diatas dihubungkan
dengan keterangan saksi M. Masrur Jo. penegasan Terdakwa
berdasarkan Bukti T-5 maka nyata adanya kesengajaan Terdakwa itu tanpa diiringi dengan kehendak untuk melakukan suatu kejahatan ..” melainkan untuk maksud mengamankan asset harta
bersama tidak menjadi mengganggu tetangga, tidak digarap orang
secara liar dikarenakan Terdakwa tidak punya waktu untuk mengurus
lahan, lahan mana ternyata yang sudah mengganggu tetangga
dikarenakan ditumbuhi semak belukar;
Bahwa berdasarkan alasan diatas Hakim PN- Stabat telah salah dan
keliru dalam pertimbangan hukumnya yang telah menyatakan Unsur
Sengaja dan Melawan Hukum telah terpenuhi
2. Keberatan Tentang Pertimbangan Hukum Mengenai Unsur “Memiliki Barang Sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi ada dalam kekuasaannya bukan kerena kejahatan” Bahwa dalam pertimbangan hukum putusan Hakim PN- Stabat telah
tidak dengan sempurna mempertimbangkan fakta-fakta hukum
mengenai unsur “Memiliki Barang Sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi ada dalam
kekuasaannya bukan kerena kejahatan” di mana dalam pokok
pertimbangannya telah mempertimbangkan bahwasanya objek lahan
yang menjadi objek sewa dalam kedudukan selaku harta bersama
berdasarkan putusan No. 43/Pdt. G/2016 /PTA- Mdn tanggal 13 Juli
2016 terhadap objek lahan di desa Kwala Air Hitam Langkat yang
menjadi objek sewa antara Terdakwa dengan saksi M. Masrur
penyewaan mana tanpa izin dari saksi korban dimana yang
seharusnya Terdakwa membuat kesepakatan terlebih dahulu dengan
saksi korban terlebih lagi dan separuh dari hasil sewa yang menjadi
hak saksi korban tidak diserahkan Terdakwa kepada saksi korban
sejuml;ah Rp. 5.250.000,- sehingga saksi korban merasa keberatan
dan melaporkan kepada pihak kepolisian karena Terdakwa tanpa izin
kepada saksi korban;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 14 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
Bahwa oleh kerena objek sewa berupa lahan/tanah di Desa Kwala Air
Hitam dipandang oleh pertimbangan putusan adalah pengertian
“Barang Sesuatu” maka jelas kalau manfaat dari uang sewa
Barang/lahan tersebut bukanlah menjadi bagian dari Putusan
Pengadilan Tinggi Agama Medan No.: 43/Pdt.G/2016 PTA-Medan
lagi pula Barang/lahan tersebut disewakan untuk maksud
mengamankan asset supaya tanah tidak menjadi terlantar, tidak
mengganggu tetangga diarea lahan dan juga agar tidak digarap
orang secara liar. Lagi pula penyewa (saksi M. Masrur) sudah
membatalkan penyewaan lahan, manfaat tidak diperoleh dan harta
bersama tetap tidak ada yang dijual, beralih maupun hilang dan
masih tetap utuh sebagai mana Putusan Pengadilan Tinggi Agama
Medan No.: 43/Pdt.G/2016 PTA-Medan; Bahwa mengacu pendapat : “Bahwa dalam MvT mengenai
pembentukan pasal 362 diterangkan bahwa benda yang menjadi
objek pencurian adalah benda-benda bergerak dan berwujud, yang
dalam perkembangan praktik selanjutnya sebagaimana dalam
berbagai putusan pengadilan telah ditafsirkan sedemikian luasnya,
sehingga telah menyimpang dari pengertian semula. Seperti gas dan
energi listrik juga. Berbeda dengan benda yang menjadi objek
penggelapan, tidak dapat ditafsirkan lain dari sebagai benda yang
bergerak dan berwujud saja. Perbuatan memiliki terhadap benda
yang ada dalam kekuasaannya sebagaimana yang telah diterangkan
di atas, tidak mungkin dapat dilakukan pada benda-benda yang tidak
berwujud. Pengertian benda yang berada dalam kekuasaannya
sebagai adanya suatu hubungan langsung dan sangat erat dengan
benda itu, yang sebagai indikatornya ialah apabila ia hendak
melakukan perbuatan terhadap benda itu, dia dapat melakukannya
secara langsung tanpa harus melakukan perbuatan lain terlebih dulu,
adalah hanya terhadap benda-benda berwujud dan bergerak saja,
dan tidak mungkin terjadi pada benda-benda yang tidak berwujud dan
benda-benda tetap. Adalah sesuatu yang mustahil terjadi seperti
menggelapkan rumah atau tanah Kalaupun terjadi hanyalah
menggelapkan surat rumah/tanah (sertifikat tanah)”
(lihat,http://dadangsumarnash.blogspot .com/2011/01/tindak-pidana
penggelapan372.html).;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 15 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
Bahwa senyatanya dalam perkara ini Hakim PN- Stabat telah
menghukum Terdakwa atas perbuatan penggelapan pasal 372 KUHP
terhadap Barang tidak bergerak;
Bahwa selebihnya berdasarkan khaedah hukum atas putusan
Mahkamah Agung RI No. 1126 K/Pid/2014 tanggal 11-02-2015 yang
dalam peretimbangan hukumnya menyatakan “Menimbang, bahwa
dakwaan alternatif ke II juga tidak terbukti yaitu unsur yang
menyatakan memiliki barang sesuatu seluruh atau sebagian
kepunyaan orang lain ada dalam kekuasannya bukan karena
kejahatan”; Menimbang bahwa kecuali perjanjian perkawinan itu tidak
sah sebagai alat bukti, artinya harta kekayaan tersebut adalah milik Terdakwa juga, karena Pasal 372 Jo. pasal 376 ayat (2) KUHP
tersebut tidak terbukti dan Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan
tersebut”; berdasarkan dengan pertimbangan yurisprudensi ini
dikaitkan objek sewa yang disewakan oleh Terdakwa yang juga
berstatus sebagai harta bersama berdasarkan putusan No.:
43/Pdt.G/2016 PTA-Medan yang belum dijalankan eksekusinya,
maka objek sewa atas lahan harta bersama aquo haruslah dipandang
menurut hukum sebagai milik Terdakwa juga; Bahwa berdasarkan alasan yang diuraikan diatas maka dalam
perkara ini disamping telah terjadi kekeliruan penerapan pasal juga
sudah menjadi terang dalam perkara ini unsur “memiliki barang
sesuatu” sebagai mana tersebut dalam rumusan perbuatan Terdakwa
dalam surat dakwaan tidak terpenuhi;
Bahwa selebihnyapun pertimbangan hukum putusan dengan pokok
pertimbangan sebagai mana disebut diatas adalah berada di bawah
pengaturan mekanisme hukum keperdataan berdasarkan putusan
No.: 43/Pdt.G/2016/PTA-MDN ; Bahwa berdasarkan Putusan No.: 43/Pdt.G/2016/PTA-MDN tanggal
13 Juli 2016 point 1,2,5,6 merupakan mekanisme hukum sebagai
mana diatur dalam diktum 6 putusan yang amarnya berbunyi;
“Menghukum Tergugat Konvensi (ic. Terdakwa) untuk menyerahkan
hak bagian Penggugat Konvensi sebagai mana tersebut pada diktum
angka 5”; sementara dalam diktum putusan point 5 menentukan:
“Memerintahkan kepada Penggugat Konvensi (ic. saksi korban) dan
Tergugat konvensi (ic. Terdakwa) untuk membagi harta bersama
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 16 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
(diktum angka 2) sesuai hak bagian masing-masing sebagai mana
tersebut pada diktum angka 4 diatas. Apabila tidak dapat dibagi
secara Natura (riil), maka harta bersama dijual dimuka umum melalui
Kantor Pengelolaan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) dan
hasilnya dibagi kepada Penggugat Konvensi (ic. saksi korban) dan
Tergugat konvensi (ic. Terdakwa) masing-masing pihak setengah
bagian” Bahwa sehubungan fakta ini diketahui objek lahan belum pernah
dilaksanakan pembagiannya baik secara natura (riil) maupun melalui
eksekusi atau lelang eksekusi (dijual dimuka umum) Dengan alasan
ini maka secara hukum belum dapat dinyatakan bahwasanya saksi
Erni Martini Pane sebagai “pemilik sebagaian barang atau lahan tersebut” secara mutlak dan karena Terdakwa belum dan tidak
pernah melaksanakan diktum 6 putusan yang amarnya berbunyi;
“Menghukum Tergugat Konvensi (ic. Terdakwa) untuk menyerahkan
hak bagian Penggugat Konvensi sebagai mana tersebut pada diktum
angka 5” Artinya secara hukum Terdakwa sampai dimajukan dimuka
persidangan ini, belum melakukan levering/penyerahan secara
natura atas objek lahan kepada saksi Erni Martini Pane apa lagi
membagi hasil penjualan lelang karena lelang eksekusi belum pernah
dijalankan lagi pula bila melalui lelang eksekusi objek lahan akan
dijual dimuka umum melalui Kantor Pengelolaan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) hasil yang dibagi bukan dalam bentuk
tanah tetapi dalam bentuk uang hasil penjualan lelang di muka
umum;---- Bahwa seterusnya setengah dari uang sewa sebesar Rp. 5.250.000,
ada diminta oleh saksi korban berdasarkan Lampiran Surat Bukti T- 01 Jo. Lampiran Surat Bukti T- 02 jo. Lampiran Surat Bukti T- 04 jo. Lampiran Surat Bukti T- 05 dihubungkan dengan keterangan
saksi korban yang menerangkan syarat perdamaian yang maui oleh
saksi korban saat dilakukan pertemuan yang di-mediasi oleh Penyidik
Polres Binjai adalah dengan sekaligus dilakukan pembagian harta
yang tuntut saksi korban diluar putusan No.: 43/Pdt.G/2016/PTA-
MDN tanggal 13 Juli 2016 yaitu harta dalam perkara
No.:2341/Pdt.G/2017/PA.Mdn tanggal April 2018 yang masih dalam
proses perkara banding diajukan oleh saksi korban. Dari Keadaan ini
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 17 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
artinya saksi korbanlah yang tidak memiliki kehendak untuk
menerima setengah dari uang sewa sebesar Rp. 5.250.000 yang
dimintanya kepada Terdakwa melalui surat bukti Lampiran Surat Bukti T- 01 Jo. Lampiran Surat Bukti T- 02;
Bahwa Lampiran Surat Bukti T- 01 dimana saksi korban per-
tanggal 15 Juli 2017 haruslah dipandang sebagai bentuk persetujuan/ izin dari saksi korban atas penyewaan lahan/tanah
Desa Kwala Air Hitam Langkat karena saksi korban telah dengan
resmi meminta setengah dari uang sewa sebesar Rp 5.250.000,-
disusul oleh juncto Lampiran Surat Bukti T- 02 tertanggal 10
Desember 2017 Sedangkan mengenai tidak diterimanya setengah
uang sewa oleh saksi korban jelas setelah adanya Lampiran Surat Bukti T- 01 tersebut adalah bukan kehendak dari Terdakwa
melainkan kehendak dari saksi korban sendiri hal ini telah diakui
dalam replik JPU pada halaman 2 (dua) yang menyebutkan “...
Terdakwa sudah berusaha memberikan setengah bagian uang sewa
menyewa dari tanah Kwala Air Hitam Langkat namun saksi korban
tidak mau memberikan no. rekening kepada Terdakwa..”; Bahwa berdasarkan alasan diatas pertimbangan hukum putusan
pada alinea 1 (satu) halaman 13 putusan senyatanya merupakan
suatu pertimbangan hukum yang bertentangan dengan hukum dan
kepatutan karena Terdakwa di hukum berdasarkan pertimbangan
niat jahat disebut sebagai “niat jahat Terdakwa baru muncul sejak
sewa menyewa terjadi pada tanggal 30 September 2016 dengan
tidak menyerahkan uang sewa selama 2 (dua) tahun dan mulai kuatir
tentang perbuatannya dengan mengembalikan uang sewa kepada
penyewa saksi Masrur pada tanggal 09 Mei 2018 setelah saksi
korban membuat laporan pengaduan (LP) tanggal 27 Februari 2018”
Padahal menurut hukum seberapa tahunpun Terdakwa belum
menyerahkan uang sewa aquo, maka dengan adanya permintaan
uang sewa oleh saksi korban kepada Terdakwa pertanggal 15 Juli
2017 berdasarkan Lampiran Surat Bukti T- 01 seharusnya menurut
hukum dipandang sebagai bentuk izin/Persetujuan dari saksi
korban atas penyewaan lahan tersebut, bila Terdakwa tidak
berkehendak untuk memberikan uang sewa yang diminta saksi
korban barulah secara hukum Terdakwa dapat dinyatakan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 18 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
melakukan perbuatan penggelapan atas setengah hasil sewa
padahal saksi korbanlah yang tidak berkehendak menerima
setengah dari hasil sewa yang di mintanya dengan tidak memberikan
no. rekening Bank untuk ditransfer oleh Terdakwa atas setengah
uang sewa yang di mintanya; Bahwa selebihnya penetapan objek sewa oleh putusan No.: 43/
Pdt.G/2016/PTA-MDN sebagai harta bersama berkonsekwensi
penyewaannya oleh Terdakwa tidaklah masuk pada ranah
pemidanaan bila terdapat keberatan dari saksi korban karena secara
hukum perikatan sewa menyewa yang sedemikian berakibat batal
demi hukum/ dianggap tidak pernah ada dan konsekwensinya atas
barang (tanah dan atau uang) dikembalikan kedalam sewaktu
sebelum perikatan di buat berdasarkan pasal 1452 KUH Perdata dan
oleh sebab itu pertimbangan putusan alinea 1 (satu) hal. 13 nyata
bertentangan dengan hukum;
Bahwa selebihnya apa-apa yang termuat sebagai alasan pembelaan
dalam Nota Pembelaan, Duplik yang diajukan pada perkara ini
mohon dimasukan sebagai alasan keberatan banding ini sepanjang
ada relevansi hukumnya bagi kepentingan pembelaan terhadap
Terdakwa
Bahwa berdasarkan apa apa yang diuraikan diatas, kiranya Kepada
Majelis Hakim Tinggi Pada Pengadilan Tinggi Medan dapat kiranya
mengambil putusan dengan putusan yang memenuhi keadilan kepada
Terdakwa dengan Putusan sebagai berikut ;
Mengadili
- Menerima permohonan Banding dari Terdakwa Ir. Said Abu Bakar Lubis
selaku pemohon banding;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Stabat No. 636/Pid.
B/2018/PN-Stb tanggal 27 November 2018
Dan mengadili sendiri :
- Menyatakan Terdakwa Ir. Said Abu Bakar Lubis tidak terbukti secara sah
dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 372 KUH Pidana sebagai mana dakwaan
ke satu dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 19 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
- Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan dan/atau melepaskan
Terdakwa dari segala tuntutan hukum;
- Merehabilitasi nama baik Terdakwa dalam kedudukan dan martabatnya
sebagaimana sedia kala;
Jika Majelis Hakim Tinggi berpendapat lain dimohonkan putusan
yang seringan ringannya;
Menimbang, bahwa alasan-alasan dalam Memori Banding dari Terdakwa
tersebut diatas apabila disarikan pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa Terdakwa pada pokoknya dalam Memori bandingnya ada
mengakui perbuatannya menyewakan tanah tersebut kepada MASRUR,
namun setelah adanya perkara ini telah dibatalkan dan Terdakwa
meminta dibebaskan dari segala tuntutan hukum;
- Bahwa Terdakwa dalam Memori bandingnya pada pokoknya keberatan
dengan pidana penjara yang dijatuhkan kepadanya berdasarkan pasal
372, karena tidak terbukti menurut Terdakwa, sehingga meminta
dibebaskan dari segala dakwaan dan/atau melepaskan Terdakwa dari
segala tuntutan hukum serta merehabilitasi nama baik Terdakwa dalam
kedudukan dan martabatnya sebagaimana sedia kala;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan
seksama Berkas Perkara dan salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Stabat
Nomor 636/Pid.B/2018/PN Stb. tanggal 27 Nopember 2018, Berita Acara
Sidang, serta Memori Banding dari Terdakwa dalam perkara ini, Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan telah meneliti dengan seksama pertimbangan-
pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut, Majelis Hakim
Tingkat Banding memberikan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
Mengenai keberatan Ad I dan Ad III :
- Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena bukti-bukti yang
diajukan Penasihat Hukum Terdakwa dalam pembelaannya tidak ada yang
bisa menghapuskan adanya perbuatan Terdakwa telah menyewakan tanah
tersebut kepada Saks Masrur, dan uang sewanya telah diterimanya dengan
diberi tanda kwitansi tanda terima uang sejumlah Rp 10.500.000,-(sepuluh
juta lima ratus ribu rupiah) untuk sewa seluruh lahan untuk selama 3(tiga)
tahun terhitung mulai tanggal 30 September tahun 2016 sampai dengan
tanggal 30 September tahun 2019;
Mengenai keberatan Ad II :
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 20 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
- Bahwa keberatan tersebut dapat dibenarkan, karena ternyata keterangan
Saksi a de charge yang dihadapkan Penasihat Hukum Terdakwa tidak
dimuat dalam putusan Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama, akan
tetapi ternyata dalam Berita Acara Persidangan telah dicatat dengan baik,
dan berdasarkan pasal 197 ayat (2) KUHAP, tidak dimuatnya keterangan
Saksi a de charge tersebut dalam putusan tidak menyebabkan putusan
tersebut batal demi hukum, dan lagi pula berdasarkan SK KMA Nomor
44/KMA/SK//2014, yang dimuat dalam putusan adalah hanya pada
pokoknya, yang untuk itu oleh Majelis Hakim Tingkat Banding memuat
sebagai berikut :
Menimbang, bahwa Terdakwa telah mengajukan Saksi yang
meringankan (a de charge) atas nama Drs. H. Ardjoni Munir, MPd. dibawah
sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa Saksi sudah pernah diperiksa dipenyidikan, dan Saksi
membenarkan keterangannya di Penyidik tersebut;
- Bahwa Saksi pernah diajak Terdakwa dua kali ke sekolah anaknya
(hari Senin dan Selasa) di SMA Negeri I Medan, dan tujuan Terdakwa
waktu itu Saksi tidak tahu, dan saat itu jam belajar, dan anak Terdakwa
tidak mau dijumpai karena katanya takut sama ibunya;
- Bahwa Terdakwa tidak bertemu dengan anaknya karena wali
Sekolahnya memberitahu bahwa anaknya Terdakwa tidak mau bertemu
dengan ayahnya;
- Bahwa anak Terdakwa ada 3(tiga) orang, yang nomor 1 di luar negeri,
yang nomor 2 Saksi tidak tahu, dan yang Nomor 3 yang kami jumpai
disekolah;
- Bahwa Terdakwa dengan istrinya sudah berpisah karena cek cok rumah
tangga;
- Bahwa Saksi sudah lama kenal dengan Terdakwa, karena sahabat
Saksi;
Menimbang, bahwa apa yang ada dicatat oleh Panitera Pengganti
dalam Berita Acara Sidang tersebut, tidak ada korelasinya dengan pasal yang
didakwakan Penuntut Umum kepada Terdakwa dalam perkara ini, sehingga
keterangan Saksi a de charge tersebut haruslah dikesampingkan
Mengenai keberatan Ad IV dan Ad V :
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 21 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
- Bahwa keberatan-keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena
putusan Nomor 43/Pdt.G/2016/PTA Mdn tanggal 13 Juli 2016, dalam
pengucapan putusannya tidak dihadiri oleh kedua pihak yang berpekara
(Terdakwa dalam perkara tersebut sebagai Terbanding), sedangkan
Terdakwa menyewakan tanah tersebut pada tanggal 30 September 2016,
dalam arti sudah lebih dari 3(tiga) bulan, hanya saja sampai perkara ini
dilaporkan ke Polisi belum dilakukan eksekusi, meskipun dalam perkara ini
Penasehat Hukum Terdakwa tidak mengajukan bukti Pemberitahuan
putusan Pengadilan Tinggi Agama tersebut, akan tetapi secara substansial
Majelis Hakim Tingkat Banding dapat meyakini bahwa Terdakwa telah
mengetahui tanah yang disewakan tersebut kepada saksi M. Masrur
bukanlah hanya miliknya saja, sedangkan pembatalan dilakukan baru
tanggal 9 Mei 2018 (T-06), setelah ada Laporan Polisi Nomor :
LP/272/II/2018/SPK”I” tanggal 27 Februari 2018, dalam arti bahwa perkara
pidananya sudah dalam proses penyidikan sudah selesai sesuai Daftar Isi
Berkas Perkara tanggal 04 Mei 2018 dan dilimpahkan kepada Penuntut
Umum tanggal 14 Mei 2018 (Sampul Berkas Perkara), sehingga Majelis
Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa adanya pembatalan sewa
tanah tersebut (T-06) tidak menghapuskan adanya perbuatan Terdakwa
tersebut;
Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis
Hakim Pengadilan Tingkat Banding berpendapat bahwa alasan-alasan
keberatan dari Penasehat Hukum Terdakwa dalam Memori bandingnya tidak
cukup beralasan menurut hukum;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tidak
salah menerapkan hukum dan telah mengadili perkara ini dengan
mempertimbangkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan secara cermat
dan seksama, maka Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding sependapat
dengan pertimbangan-pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Tingkat
Pertama dalam putusannya menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penggelapan”
sebagaimana didakwakan dalam Surat Dakwaan Alternatif Kesatu dari Penuntut
Umum, oleh karena itu pertimbangan-pertimbangan hukum Majelis Hakim
Pengadilan Tingkat Pertama tersebut diambil alih oleh Majelis Hakim
Pengadilan Tingkat Banding dengan tambahan pertimbangan-pertimbangan
sebagaimana tersebut diatas, dan alasan-alasan dalam Memori Banding dari
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 22 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
Penasehat Hukum Terdakwa tersebut diatas tidak dapat dibenarkan, dan
Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding akan mengadili perkara ini dengan
menguatkan putusan Majelis Hakim Pengadilan Tingkat pertema tersebut
sesuai pasal 241 ayat (1) KUHAP dalam dengan amar putusan sebagaimana
tersebut dibawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tidak dalam status tahanan
menurut ketentuan pasal 21 jo. pasal 27 ayat (1), (2) jo. pasal 193 ayat (2) a Jo
pasa 242 KUHAP, maka Majelis Hakim Tingkat banding tidak ada menemukan
alasan untuk melakukan penahanan bagi Terdakwa sampai putusan ini
berkekuatan hukum tetap;
Menimbang, bahwa Terdakwa dalam perkara ini pernah dilakukan
penahanan di Rutan, maka sesuai dengan pasal 22 ayat (4) KUHAP, masa
penahanan yang telah dijalani Terdakwa harus dikurangkan seluruhnya dari
lamanya pidana penjara yang dijatuhkan kepada Terdakwa;
Menimbang, bahwa karena Terdakwa dinyatakan tetap bersalah dan
dijatuhi pidana, maka sesuai ketentuan pasal 222 ayat (1) KUHAP, kepadanya
dibebani untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkatan Pengadilan dan
dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp 2.500,00 (dua ribu lima ratus
rupiah);
Mengingat, ketentuan pasal 372 KUH Pidana, pasal 21, 27, 193, 241 ayat
(1), 242 KUHAP dan ketentuan lainnya yang bersangkutan;
MENGADILI :
1. Menerima permintaan banding dari Terdakwa tersebut;
2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Stabat Nomor 636/Pid.B/2018/ PN
Stb. tanggal 27 Nopember 2018 yang dimintakan banding tersebut;
3. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara pada dua tingkat
peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp 2.500,00 (dua ribu lima
ratus rupiah);
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 16 Januari 2019, oleh kami :
H. DASNIEL, S.H.,M.H., sebagai Hakim Ketua Sidang, POLTAK SITORUS, S.H.,M.H. dan AROZIDUHU WARUWU, S.H.,M.H. masing-masing sebagai
Hakim-Hakim Anggota, putusan mana pada hari Senin tanggal 28 Januari 2019 diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Sidang
tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota serta : MASRUKIYAH,
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 23 dari 23 Putusan Nomor 1203/Pid/2018/PT.MDN
S.H. Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi tersebut, dengan tanpa dihadiri oleh
Penuntut Umum dan Terdakwa;
Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua Sidang,
POLTAK SITORUS, S.H.,M.H. H. DASNIEL, S.H.,M.H.,
AROZIDUHU WARUWU, S.H.,M.H. Panitera Pengganti,
MASRUKIYAH, S.H