PROPOSAL PENELITIAN MELIBATKAN MAHASISWA DINAMIKA PERJUANGAN RAKYAT YOGYAKARTA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN 1945-1959 DIUSULKAN OLEH Hj. Harianti, M. Pd. 19501210 197903 2 001 Sudrajat, M. Pd. 19730524 200604 1 002 Yoda Hadi Saputra 10406244018 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
21
Embed
P R O PO S A L PENELITIAN MELIBATKAN MAHASISWAstaff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dra-harianti-mpd/... · DINAMIKA PERJUANGAN RAKYAT YOGYAKARTA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
P R O P O S A L
PENELITIAN MELIBATKAN MAHASISWA
DINAMIKA PERJUANGAN RAKYAT YOGYAKARTA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
1945-1959
DIUSULKAN OLEH
Hj. Harianti, M. Pd. 19501210 197903 2 001 Sudrajat, M. Pd. 19730524 200604 1 002 Yoda Hadi Saputra 10406244018
J U R U S A N P E N D I D I K A N S E J A R A H
F A K U L T A S I L M U S O S I A L
U N I V E R S I T A S N E G E R I Y O G Y A K A R T A
2 0 1 4
DINAMIKA PERJUANGAN RAKYAT YOGYAKARTA DALAM
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN 1945-1959
A. Latar Belakang
Perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan
menemukan momentum pada tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi
kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan oleh Sukarno dan Hatta
merupakan titik kulminasi yang menandai era baru dalam sejarah
Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan, kedua raja penguasa
daerah Yogyakarta pada tanggal 19 Agustus 1945 mengumumkan bahwa
daerah “kerajaan Yogyakarta merupakan wilayah dari negara Republik
Indonesia itu”.
Tidak lama setelah Indonesia merdeka, Belanda datang dan ingin
menguasai kembali di Indonesia serta tidak mau mengakui kemerdekaan
Indonesia karena Indonesia merdeka menurut anggapnya merupakan
rekaan Jepang.1 Belanda menduduki sebagian wilayah di Indonesia tidak
terkecuali beberapa wilayah di Yogyakarta, Belanda mendarat pertama
di Yogyakarta tepatnya di lapangan udara Maguwoharjo. Belanda
merebut lapangan udara Maguwoharjo dengan mudah karena tidak ada
perlawan berarti. Tidak lama kemudian Belanda berhasil menduduki
gedung-gedung penting di Yogyakarta serta berhasil menguasai Istana
Presiden. Belanda dengan perlengkapan militer yang sangat maju serta
pesawat tempur yang canggih dapat mengalahkan TNI dapat dengan
mudah.
Belanda juga melancarkan serangan di daerah-daerah pedesaan
yang terdapat di kota Yogyakarta, contohnya di Sleman terdapat
beberapa peristiwa masyarakat dan angakatan bersenjata melawan
tentara Belanda. Salah satu peristiwa tersebut adalah peristiwa
peretempuran Rejodani yang terjadi di desa Ngetiran dan Rejodani yang
1 Dharmono Hardjowidjono, Replika Perjuangan Rakyat Yogyakarta Jilid II
(Yogyakarta: Depdikbud), hal 315.
terletak di kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Dahulu kedua tersebut menjadi salah satu tempat
pertempuran antara tentara pelajar Yogyakarta dengan tentara Belanda,
pertempuran tersebut berlangsung singkat tetapi dalam pertempuran
tersebut pihak tentara pelajar Yogyakarta dapat memukul mundur
pasukan Belanda. Saat ini di desa Ngetiran didirikan sebuah monumen
dimana terdapat delapan nama tentara pelajar yang gugur dalam
pertempuran yaitu: Suwono, Harsono, Supanoto, Sukapdi, Suroyo,
Sudarto, Daryono, dan Alibasyah.2 Monumen tersebut dibangun untuk
mengenang jasa tentara pelajar dan sebagai simbol perjuangan tentara
pelajar dalam mempertahankan kemerdekaan.
Desa Ngetiran dan Rejodani adalah desa yang mayoritas
penduduknya bermatapencarian sebagai petani. Hal ini didukung oleh
luasnya daerah pertanian disekitar kedua desa tersebut serta tanah yang
subur. Namun demikian kondisi perekonomian kedua desa tersebut
berbeda. Sebagaimana daerah pedesaan umumnya di Yogyakarta,
Ngetiran merupakan salah satu desa yang pendudukanya hidup dari hasil
menggarap lahan.3 Sehingga penduduk desa Ngetiran lebih mengandal-
kan pertanian daripada pekerjaan yang lainnya sebagai mata
pencarianya sehingga kondisi perekonomian desa tersebut serba
kecukupan. Anak-anak di desa Ngetiran jarang yang melanjutkan
pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi dan hanya beberapa anak-
anak saja yang dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih
tinggi4. Sedangkan desa Rejodani keadaan perekonomiannya yang
mayoritas bertani tetapi ada juga yang berdagang. Perdagangan pada
saat itu lebih didominasi oleh jual beli hasil bumi. Bahkan diantara
mereka ada yang berhasil menjadi pedagang hasil bumi yang sukses
seperti H. Harun. Untuk mengembangkan usahanya, H. Harun bersama
2 Ibid. 3 Ibid., hal 318. 4 Ibid.
beberapa pengusaha setempat mendirikan pasar.5 Pasar yang didirikan
oeh H. Harun ini memudahkan transaksi jual beli di daerah tersebut serta
menaikan perekonomian setempat. Kondisi pendidikan di desa Rejodani
ini lebih baik daripada desa Ngetiran banyak anak-anak yang berhasil
melanjutkan pendidikannya dijenjang yang lebih tinggi.
Penduduk kedua desa tersebut pada peristiwa pertempuran
Rejodani 1949 membantu para pejuang khususnya tentara pelajar.
Perjuangan tersebut untuk kepentingan bersama yaitu untuk
memepertahankan kemerdekaan Indonesia. Masyarakat merupakan
pendukung perjuangan tentara pelajar dalam mempertahankan
kemerdekaan, mereka tidak hanya menyediakan makanan sehari-hari
tentara pelajar tetapi juga bertugas sebagai kurir pesan dari pos ke pos
lainnya. Dalam masyarakat pedesaan hubungan warga satu dengan
lainnya sangat kuat sehingga masyarakat rela berkorban membantu para
pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada dasarnya
masyarakat pedesaan masih menjunjung tinggi gotong royong dalam hal
apapun sehingga mereka akan dengan senang hati membantu setiap
kegiatan yang menyangkut mempertahankan kemerdekaan maupun
dalam kehidupan bermasyarakat.
Desa Ngetiran dan Rejodani merupakan markas pasukan tentara
pelajar. Kedua desa tersebut sering digunakan sebagai tempat
persinggahan tentara gerilya sejak beberapa minggu setelah Belanda
melancarkan agresi militer kedua sampai Mei 1949. Pada hari Minggu
tanggal 29 Mei 1949 pagi-pagi buta seorang Informan kita
menyampaikan berita bahwa pasukan belanda akan menyerang markas
gerilya/perjuang yang berkedudukan di desa Ngetiran dan Rejodani dari
2 jurusan.6 Mendengar informasi tersebut tentara pelajar berjaga-jaga
5 Suhatno,Peranan Tentara Pelajar dalam Pertempuran Rejodani Tahun 1949: Suatu
Kajian Sejarah Lisan, (Yogyakarta : Patrawidya, 2007). hal 743. 6 Sigit Wruhantono dkk, Sejarah Perjuangan Pada Kles II di Daerah Tingkat II
Sleman, (Yogyakarta: Depdikbud, 1984), hlm. 59.
dan membuat pos pos pengintaian di luar wilayah kedua desa tersebut
guna mengawasi kedatangan tenatara Belanda. Pertempuran yang terjadi
pada saat itu berlangsung dengan sengit, tentara pelajar dengan
persenjataan yang minim menghadapi pasukan Belanda dengan
persenjataan yang lengkap. Selain itu jumlah pasukan kalah jumlah
dengan tentara Belanda. Terjadilah tembak menembak antara tentara
belanda dengan tentara pelajar. Sementara itu tentara pelajar
mendapatkan bantuan dari anggota KODM Ngaglik, dengan bantuan
tersebut serangan terhadap tentara Belanda lebih kuat. Tentara Belanda
dapat dipukul mundur dan tidak dapat memasuki desa Ngetiran. Pada
saat pertempuran tersebut berlangsung penduduk kedua desa tersebut
tidak dapat melakukan apa-apa selain menyelamatkan diri sendiri serta
keluarga, penduduk lebih bertugas untuk mengamankan warga lainnya
banyak warga yang pergi sementara keluar dari desa mereka dan
menunggu keadaan normal kembali.7 Dalam pertempuran tersebut gugur
delapan anggota tentara pelajar, untuk mengenang jasa dari tentara
pelajar tersebut didirikanlah monumen Medan Laga Rejodani.
Alasan dilakukan penelitian ini adalah peranan masyarakat kedua
desa tersebut sangat besar dalam pertempuran rejodani baik dalam
penyediaan makanan bagi para pejuang terutama tentara pelajar tetapi
tidak banyak orang meneliti tentang peranan masyarakat kedua desa
tersebut. Selain itu lokasi dari pertempuran tersebut yaitu terletak
didesa yang jauh dari kota Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan
masalah sebagi berikut :
1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat daerah-daerah di
Yogyakarta sebelum peristiwa pertempuran Rejodani berlangsung.
7 Wawancara Bapak H.M. Dachlan, pada tanggal 22 Maret 2014 pukul 10.15 WIB.
2. Peranan masyarakat Desa Ngetiran dan Rejodani dalam membantu
para tentara pelajar Yogyakarta dalam peristiwa pertempuran
Rejodani.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peranan masyarakat desa Ngetiran dan Rejodani
dalam membantu para tentara pelajar sebelum pertempuran dan
pada saat pertempuran berlangsung
2. Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat pada saat
sebelum perang berlangsung serta pada pasca peperangan
3. Untuk mengetahui dampak yang terjadi pada masyarakat Ngetiran
dan Rejodani pada saat sebelum perang berlangsung serta pasca
peperangan
D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan pengetahuan baru bagi para pembaca tentang peranan
masyarakat sekitar Ngetiran dan Rejodani dalam pertempuran
Rejodani 1949.
2. Menumbuhkan niat untuk mempelajari dan mengetahui lebih dalam
lagi tentang peranan masyarakat sekitar Ngetiran dan Rejodani
dalam pertempuran Rejodani 1949.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi atau
acuan bagi penelitian selanjutnya.
E. Kajian Pustaka
Kegunaan kajian pustaka dalam penulisan sejarah sangatlah
penting karena kajian pustaka merupakan pedukung yang kuat suatu
peristiwa-peristiwa sejarah. Selain itu kajian pustaka juga berfungsi
sebagai landasan atau penunjang dalam penulisan sejarah. Kajian
pustaka merupakan pengkajian terhadap buku-buku yang dapat
membantu dalam penelitian dan menganalisis data dalam suatu
penulisan. Suatu sumber pustaka dalam penelitian sangat berguna untuk
menjelaskan, mengintreprestasikan, dan memahami suatu gejala atau
fenomena yang kita jumpai dari hasil penelitian.8 Dalam penelitian ini
penulis menggunakan beberapa buku untuk kajian pustaka untuk
membantu penulis dalam penelitian “Peranan Masyarakat Ngetiran dan
Rejodani dalam Pertempuran Rejodani 1949”, penulis menggunakan
kajian buku-buku sebagai berikut :
Pada perumusan masalah yang pertama penulis akan mengkaji
tentang kondisi pedesaan-pedesaan khususnya pada desa Ngetiran dan
Rejodani pasca kemerdekaan Indonesia. Peneliti akan membahas tentang
bagaimana kondisi masyarakat pada dua desa tersebut baik dalam sisi
sosial, ekonomi serta politik. Pada perumusan masalah yang pertama ini
penulis akan menggunakan buku yang berjudul Peranan desa dalam
perjuangan kemerdekaan: studi kasus keterlibatan beberapa desa di
Daerah Istimewa Yogyakarta, periode 1945-1949 diterbitkan oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1992. Pada buku ini
terdapat pembahasan tentang kondisi pedesaan pada pasca
kemerdekaan baik dari segi sosial, ekonomi dan politik.
Pada perumusan masalah yang kedua ini penulis akan mengkaji
tentang kondisi masyarakat dan tentara pelajar pada saat petempuran
Rejodani berlangsung. Peneliti akan membahas tentang kronologi
pertempuran Rejodani tersebut serta peran masyarakat dalam
membantu para tentara pelajar dalam peperangan antara tentara pelajar
dengan tentara Belanda. Selain itu penulis juga akan membahas peran
masyarakat sebelum terjadinya pertempuran terjadi. Pada perumusan
masalah yang kedua ini penulis akan menggunakan sebuah jurnal yang
berjudul Peranan Tentara Pelajar dalam Pertempuran Rejodani Tahun
8 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010),
hlm. 185.
1949: Suatu Kajian Sejarah Lisan yang ditulis oleh Suhatno tahun 2007.
Dalam jurnal tersebut dijelaskan tentang kronologi terjadinya peristiwa
pertempuran Rejodani 1949 selain itu dalam buku ini menjelaskan juga
tentang bagaiman masyarakat desa Ngetiran dan Rejodani dalam
membantu tentara pelajar sebelum pertempuran tersebut berlansung
serta saat pertempuran tersebut berlangsung.
F. Historiografi yang Relevan
Historiografi yang relevan dapat berupa buku, desertasi, tesis
ataupun skripsi kevalidanya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam
penulisan sejarah, penggunaan historiografi yang relevan merupakan hal
yang pokok sebelum melakukan penulisan sejarah. Maksud dari
historiografi yang relevan adalah untuk dapat membedakan karya-karya
ilmiah sejarah yang telah ada sebelumnya. Sebenarnya sudah banyak
yang membahas tentang perjuangan-perjuangan tentara pelajar
diberbagai daerah di Indonesia termasuk di pertempuran tentara pelajar
di Rejondani. skripsi karya Wisnu Ari Prabowo, Mahasiswa Pendidikan
Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang berjudul “Perjuangan
Rakyat Sleman Menghadapi Agresi Militer Belanda II dalam Perang
Kemerdekaan (1948-1949)” membahas tentang perjuangan-perjuangan
rakyat di Sleman pada saat terjadinya Agresi Militer Belanda II.
Penelitian ini dalam hal-hal tertentu memiliki kesamaan dengan
skripsi karya Wisnu Ari Pribowo yaitu membahas tentang perjuangan
rakyat di Rejodani tetapi tidak secara khusus membahas peristiwa
tersebut dan lebih membahas kepada perjuangan diseluruh wilayah
Sleman. Perbedaan dengan penelitian ini adalah lebih khusus membahas
tentang peranan masyarakat disebuah daerah yang terdapat peristiwa
pertempuran Tentara Pelajar melawan Tentara Belanda yaitu Ngetiran
dan Rejodani.
G. Metode dan Pendekatan Penelitian
Ketika kita melakukan sebuah penelitian dan penulisan sejarah,
maka penelitian dan penulisan sejarah menggunakan metode sejarah.
Jika suatu pernyataan sejarah tidak didukung oleh bukti-bukti yang
kredibel dan valid maka pernyataan sejarah tersebut tidak akan
dianggap atau ditolak
Sedangkan menurut Louis Gottschalk metode sejarah sebagai
proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman, dokumen-
dokumen dan peninggalan masa lampau yang otentik dan dapat
dipercaya, serta membuat interpretasi dan sintesis atas fakta-fakta
tersebut menjadi kisah sejarah yang dapat dipercaya. 9
Kesimpulan dari pernyataan diatas adalah bahwa metode sejarah
adalah cara untuk merekontruksi suatu peristiwa sejarah secara benar
dan melalui proses-proses. Proses-proses tersebut antara lain adalah
pemilihan topik, pengumpulan sumber (heuristik), kritik sumber
eksternal dan internal (verivikasi), analisis dan sintesis (interpretasi),
serta penulisan sejarah (historiografi).
1. Pemilihan Topik
Dalam penelitian sejarah, penulis dapat mengambil beberapa topik
permasalahan manusia yang muncul dari zaman ke zaman. Topik pada
penelitian sejarah harus dibatasi karena topik yang terlau luas dapat
mengakibatkan kajian kurang mendalam
Topik penelitian yang baik harus mampu mengungkapkan
permasalahan yang akan digarap. Topik yang baik juga harus memenuhi
persyaratan yaitu pertama menarik. Dalam hal ini ada terdapat unsur
pembaharuan yang belum pernah dimunculkan. Adanya unsur
orisinalitas, menyentuh hal yang bersifat kemanusian. Kedua, judul yang
layak artinya judul penelitian memiliki nilai kesejarahan. Ketiga, mudah
dikerjakan jika memiliki ciri-ciri; judul tersebut familier, memiliki ruang
9 Daliman. Op.cit. hal. 27-28.
lingkup terbatas. Ketersediaan sumber dan informasi sejarah, memiliki
kemampuan intelektual, memiliki kedekatan emosional (merasa senang
dengan topik tersebut) memiliki dukungan sosial (tidak kontroversial),
harus testable (dapat diuji kembali). 10
2. Heuristik
Heuristik sendiri berasal dari bahasa Yunani heuristikien yang
berarti mengumpulkan dan menemukan sumber sejarah.11 Heuristik
adalah tahap awal bagi penulis intuk meneliti suatu peristiwa sejarah,
karena pada tahap ini penulis harus mengumpilkan beberapa data yang
relevan dan valid guna memudahkan dalam suatu penulisan suatu
peristiwa sejarah. Maka dari itu penulis sebaiknya mencari sumber yang
dapat mendukung dalam penulisan sejarah.
Sumber yang digunakan dalam skripsi yang berjudul “Peranan
Masyarakat Ngetiran dan Rejodani dalam Pertempuran Rejodani 1949”
diperoleh melalui penelusuran pustaka. Sumber sejarah didapatkan di
beberapa perpustakaan di Yogyakarta. Tetapi dalam penulisan skripsi ini
penulis akan lebih banyak menggunakan sumber lisan karena keberadaan
desa Ngetiran dan Rejodani yang jarang diangkat menjadi tulisan.
Sedikitnya sumber tertulis yang membahas tentang Pertempuran rejodani
ini menjadikan sumber lisan sangat dibutuhkan dalam penulisan ini.
Penulis akan melakukan wawancara terhadap saksi sejarah ataupun
pelaku sejarah pada masa pertempuran Rejodani tersebut.
3. Kritik Sumber
Setelah sumber-sember terkumpul maka langkah selanjutnya adalah
melakukan tahapan kritik sumber. Kritik sumber berguna untuk
melakukan verifikasi terhadap sumber-sumber yang telah terkumpul.
Verifikasi ini bertujuan untuk mengetahui keaslian data sumber serta
tingkat kebenaran informasi sejarah yang didapat. Peneliti harus
10 Ibid . hal. 38-41. 11 Suhartono W. Pranoto. Teori & Metodologi Sejarah. (Yogyakarta: Graha Ilmu.
2010). hal. 29.
mengutamakan kebenaran dalam suatu sumber, peneliti juga harus dapat
membedakan sumber asli dan palsu.
Sumber data sejarah yang terpercaya sajalah yang dapat digunakan
dalam penelitian sejarah. Sebagai bukti-bukti sejarah terdapat dua jenis
kritik sumber yaitu eksternal dan internal. Kritik eksternal adalah usaha
untuk menguji keaslian suatu sumber agar diperoleh sumber yang benar-
benar asli bukan sumber sejarah yang palsu. Kritik sumber secara
eksternal ini dilakukan dengan cara meneliti jenis bahan, gaya dalam
penulisan sumber, bahan yang digunakan, serta identitas pengarang.
Sedangkan kritik eksternal adalah untuk menguji kreadibilitas dan
realibilitas suatu sumber. Kritik internal ini lebih pada isi dalam suatu
dokumen, sehingga isi dokumen dapat dipercaya. Isi dokumen sering
dimanipulasi dan mengandug bias, kritik internal ini lebih pada menguji
lebih jauh lagi mengenai isi dokumen. selain itu untuk mendapatkan
dokumen yang dapat dipercaya sebaiknya melakukan pengecekan
terhadap dokumen dengan beberapa sumber agar mendapatkan fakta
sejarah yang nyata.
4. Interpretasi
Interpretasi adalah suatu pendapat terhadap suatu pandangan
sejarawan atau dengan kata lain menafsirkan atas fakta-fakta sejarah.
Kegiatan interpretasi ini penulis berusaha menganalisis sumber-sumber
yang telah ada kemudian menyusun sumber-sumber tersebut dalam
bentuk skripsi. Sehingga dalam interpretasi ini perlu dilakukan analisis
sumber untuk mengurangi unsur subyektivitas dalam kajian sejarah.
Tahap interpretasi ini dibagi dalam dua langkah yaitu analisis dan
sintesis. Analisis merupakan kegiatan untuk menguraikan sedangkan
sistematis berarti mengumpulkan.
5. Historiografi
Historiografi adalah rekonstruksi imajinatif dari masa lampau
berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses menguji dan
menganalisis secara kritis semua rekaman dan peninggalan masa
lampau.12 Historiografi ini merupakan tahap akhir dalammetode
penelitian sejarah. Dalam penulisan sejarah sangat diperlukan kronologis
dalam menuliskan sejarah, hal tersebut dimaksudkan agar hasil tulisan
sejarah dapat urut sesuai dengan peristiwa sejarah yang terjadi. Sehingga
para pembaca akan mudah dalam mengetahui atau mengerti maksud
dari tulisan sejarah tersebut.
H. Pendekatan Penelitian
Menurut metodologi ilmiah, penulisan sejarah memerlukan
pendekatan multidimensional untuk dapat merekontruksi peristiwa
sejarah. Sejarah denga ilmu sosial lainnya sangat memiliki keterkaitan
dan hubungan timbal balik antara ilmu satu dengan ilmu lainnya. Maka
dari itu dalam suatu pengkajian diperlukan pendekatan dari berbagai
aspek agar dapat menghasilakn karya yang objektif. Maka dalam
penulisan memerlukan pendekatan dengan ilmu sosial, ekonomi,
antropologi dan politik.
a. Pendekatan sosiologi
Pendekatan sosiologi menurut Sartono Kartodirjo adalah
pendekatan yang bertujuan untuk meneropong segi sosial peristiwa yang
dikaji, golongan sosial mana yang berperan serta nilai-nilainya,
berhubungan dengan golongan lain, konflik berdasar kepentingan,
ideologi dan sebagainya.13 Pendekatan sosiologi ini akan menganalisis
interaksi antar masyarakat serta struktur masyarakatdi daerah desa
Ngetiran serta Rejodani tersebut. Serta menganalisis bagaimana
interaksi antara masyarakat setempat dengan para tentara pelajar yang
sedang bertugas di daerah tersebut
12 Louis Gottschalk. Understanding History: A Primer Of Historical Method. a.b
Nugroho Notosutanto. Mengerti Sejarah. (Jakarta: Universitas Indonesia Press.2008). hal. 35.
13 Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dan Metodologi Sejarah, (Jakarta: Gramedia), 1992, hal. 167.
b. Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi ini lebih cenderung melihat dari aspek
perekonomian di desa Ngetiran dan Rejodani. Dalam pendekatan ini
bertujuan menganalisis perekonomian masyarakat sebelum terjadinya
pertempuran serta pasca pertempuran. Perlu diketahui bahwa peran
masyarakat dalam membantu para tentara pelajar tersebut anatara lain
adalah menyediakan bahan makanan bagi tentara serta membantu dalam
hal yang lainnya juga.
c. Pendekatan Antropologi
Pendekatan antropologi ini akan lebih condong menganalisis
kebudayaan masyarakat desa Ngetiran dan Rejodani yang nantinya akan
berpengaruh dalam pertempuran Rejodani 1949. Budaya masyarakat
pedesaan pada masa itu masih sangat kental, contohnya budaya dalam
bergotong royong sesama warga hal tersebut dapat berguna dalam
membantu para tentara pelajar baik secara materi maupun non materi
d. Pendekatan politik
Pendekatan menurut Sartono Kartodirjo adalah pendekatan yang
mengarah pada struktur kekuasaan, jenis kepemimpinan, hirarki sosial,
pertentangan dan lain sebagainya.14 Sedangkan menurut Deliar Noer
pendekatan politik merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk
mengungkapkan segala sesuatu, tindakan, atau kegiatan yang
berhubungan dengan kekuasaan bertujuan mempengaruhi, mengubah
atau mempertahankan sesuatu bentuk atau tatanan masyarakat, individu
atau kelompok tertentu.15 Pendekatan politik adalah menyangkut semua
kegiatan yang berhubungan dengan negara serta pemerintahan.
Pendekatan ini digunakan untuk mengamati peran pemerintah dalam
membantu para masyarakat Ngetiran dan Rejodani pada saat
pertempuran tersebut terjadi maupun pada pasca pertempuran tersebut
14 Ibid , hal 144. 15 Deliar Noer, Pengantar ke Pemikiran Politik, (Jakarta: Rajawali), 1995, hal. 8.
berlangsung. Serta sikap pemerintah akan keselamatan para masyarakat
sekitar.
I. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Penelitian direncanakan dilaksanakan dalam 6 bulan terhitung mulai
bulan April sampai Oktober 2014 dengan jadwal sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu
April Mei Juni Juli Agust Sept Oktb
1 Seminar proposal
2 Pelaksanaan
Penelitian
3 Penyusunan
laporan
4 Seminar hasil
5 Pelaporan,
publikasi
J. Tim Pelaksana Penelitian
1. Ketua Peneliti
a) Nama : Hj. Harianti, M. Pd.
b) NIP : 19501210 197903 2 001
c) Pangkat, Gol/ruang : Pembina Utama Muda, IV/C
d) Jabatan : Lektor Kepala, (Angka Kredit 700)
e) Program Studi : Pendidikan Sejarah
f) Keahlian : Sejarah Indonesia Kuno
g) Alamat : Perum Banteng III Jalan Kerinci No. 50
Sleman, Yogyakarta
2. Anggota Peneliti
a) Anggota Peneliti : Sudrajat, M. Pd.
NIP : 197305242006041002
b) Pembantu Peneliti : 1). Henri Wibowo (Mahasiswa)
2). Yoda Hadi S (Mahasiswa)
K. Biaya Penelitian
1. Penerimaan : Rp. 10. 000. 000,-
2. Pengeluaran
No Uraian Pembiayaan Vol Harga satuan Harga total 1 Honor peneliti a) Ketua peneliti 1 Rp. 1. 000. 000 Rp. 1. 000. 000 b) Anggota peneliti 2 Rp. 750. 000 Rp. 1. 500. 000 c) Pembantu peneliti 2 Rp. 250. 000 Rp. 500. 000 Jumlah Rp. 3. 000. 000 2 Alat Bahan a) Pengadaan literatur 5 Rp. 100. 000 Rp. 500. 000 b) ATK penelitian 1) Kertas 6 Rp. 50. 000 Rp. 300. 000 2) Cartridge 2 Rp. 300. 000 Rp. 600. 000 Jumlah Rp. 900. 000 3 Pengembangan Instrumen a) Penyusunan instrumen 5 Rp. 500. 000 Rp. 2. 500. 000 b) Penggandaan 20 Rp. 5. 000 Rp. 100. 000 Jumlah Rp. 2. 600. 000 4 Analisis Data a) Persiapan 3 Rp. 100. 000 Rp. 300. 000 b) Pelaksanaan 3 Rp. 200. 000 Rp. 600. 000 Jumlah Rp. 900. 000 5 Akomodasi Penelitian 5 Rp. 100. 000 Rp. 500. 000 Perizinan 1 Rp. 400. 000 Rp. 400. 000 FGD 1 Rp. 500. 000 Rp. 500. 000 Jumlah Rp. 1. 400 . 000 6 Pelaporan a) Penyusunan 1 Rp. 600. 000 Rp. 600. 000 b) Penggandaan 10 Rp. 25. 000 Rp. 250. 000 c) Publikasi Rp. 450. 000 Jumlah Rp. 1. 200. 000 Total Pengeluaran Rp. 10. 000. 000
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Hamid dan Muhammad Saleh Madjid, 2011. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Deliar Noer, 1995. Pengantar ke Pemikiran Politik. Jakarta: Rajawali. Natta Abuddin, 2010. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. Daliman, 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Dharmono Hardjowidjono,1985. Replika Perjuangan Rakyat Yogyakarta
Jilid II. Yogyakarta: Dinas Sosial Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gottschalk. Louis, 2008. Understanding History: A Primer of Historical
Method, a.b., Nugroho Notosutanto. Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Helius Sjamsuddin dan Ismaun, 1996. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta:
Depdikbud. Nugroho Notosutanto, 1978. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer
Suatu Pengalaman. Jakarta: Yayasan Idayu. Sartono Kartodirjo, 1992. Pendekatan Ilmu Sosial dan Metodologi
Sejarah, Jakarta: Gramedia. Sewan Susanto, 1985. Perjuangan Tentara Pelajar dalam Perang
Kemerdekaan Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Suhatno (2007) Peranan Tentara Pelajar dalam Pertempuran Rejodani
1949: Suatu Kajian Sejarah Lisan. Patrawidya 8, 4. Edisi Desember, 2007.
Suhartano W. Pranoto, 2010. Teori & Metodologi Sejarah. Yogyakarta:
Graha Ilmu. Tashadi, dkk. 1992. Peranan desa dalam perjuangan kemerdekaan: studi
kasus keterlibatan beberapa desa di Daerah Istimewa Yogyakarta, periode 1945-1949. Yogyakarta: Depdikbud.
Lampiran 1. CURRICULUM VITAE
Nama : Harianti, M. Pd. Jenis Kelamin : Perempuan Tempat, tanggal lahir : Surakarta, 10 Desember 1950 NIP : 19501210 197903 2 001 Pangkat, golongan/ruang : Pembina Utama Muda, IV/C Jabatan fungsional : Lektor Kepala (700) Bidang keahlian : Sejarah Indonesia Alamat : Perum Banteng III, Jalan Kerinci III Yogyakarta. Pendidikan terakhir
Jenjang Bidang/program studi Perguruan tinggi Tahun S1 Pendidikan Sejarah UNS 1979 S2 Pendidikan Sejarah UNS 1992
Mata kuliah yang diajarkan selama 4 tahun terakhir
No Mata Kuliah Semester 1 Sejarah Kebudayaan Indonesia Gasal 2 Prasejarah Indonesia Gasal 3 Sejarah Pariwisata Gasal 4 Sejarah Indonesia Masa Hindu-Budha Genap 5 Sejarah Lokal Genap 6 Sejarah Indonesia Masa Kolonial Genap
Penelitian yang dilakukan selama 5 tahun terakhir
No Judul penelitian Tahun Sumber
Dana 1 Clash of Civilization Dalam Persian War 490-
480 2008 DIPA UNY
2 Mencetak Insan yang Cendikia, Mandiri dan Bernurani Melalui VCT dalam Pembelajaran Sejarah Lokal
2009 DIPA UNY
3 Pendidikan Multikultur Sebagai Model Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
2010 DIPA UNY
Pengabdian pada Masyarakat yang pernah dilakukan selama 5 tahun terakhir
No Judul pengabdian Tahun 1 Sosialisasi KBK dan Penyusunan Silabus bagi Guru-guru SLTP
se Kec. Saptosari Kab. Gunung Kidul 2006
2 Inovasi Pembelajaran IPS bagi Guru-guru di Wilayah Dinas Pendidikan DIY
2007
3 Tim Pemantau Independent UNAS Tahun 2007 se Kab. Sleman
2007
4 Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Power Point Bagi Guru Sejarah Sekabupaten Bantul
2013
Seminar/lokakarya/workshop/pagelaran/pameran/peragaan yang dilakukan 5 tahun terakhir.
No Nama, tempat dan waktu kegiatan Ket. 1 International Seminar, “Reinventing Paradigms of Social Studies:
Experience from Other Countries”, Yogyakarta, 11-13 Agustus 2006
Peserta
2 Seminar Nasional, “Pendidikan Profesi & Sertifikasi Guru”, Yogyakarta, 9 Mei 2006
Peserta
3 Seminar Nasional,”Peranan Sejarah Dalam Memantapkan Nilai-nilai Pancasila dan Nasionalisme”, Yogyakarta, 26 Agustus 2006
Pemakalah
4 Seminar Nasional, “Mangayubagyo Purna Tugas Prof. Dr. Suhartono”, Yogyakarta, 10 Agustus 2006.
Peserta
3 Seminar Nasional, “Paradigma Pengembangan Profesi Pendidik”, Yogyakarta, 12 Mei 2007.
Peserta
4 Seminar Internasional, “International Management Education Confrence”, Penang, Malaysia, 22-24 Juni 2007.
Pemakalah
4 Semiloka, “Pengembangan Model Lab. Outdoor “, Yogyakarta, 24 Mei 2007
Peserta
Yogyakarta, 15 April 2014 Yang membuat CV Hj. Harianti, M. Pd. NIP. 19501210 197903 2 001
Lampiran 2
CURRICULUM VITAE ANGGOTA PENELITI
Identitas Nama : Sudrajat, M. Pd. NIP : 19730524 200604 1 002 Pendidikan Terakhir : Magister (S2) Pangkat, Golongan/ruang : Penata Muda, III/B Jabatan : Lektor Tempat, tanggal lahir : Bantul, 24 Mei 1973 Alamat Rumah : Priyan 03 Potorono Banguntapan Bantul Alamat Kantor : Prodi Pend. Sejarah FISE Univ. Negeri Nomor HP : 083867710740, 081392423578 Email : [email protected] Pendidikan terakhir
Jenjang Bidang/program studi Perguruan tinggi Tahun S1 Pendidikan Sejarah IKIP Yogyakarta. 1999 S2 Pendidikan IPS Universitas Negeri
Yogyakarta 2010
Mata kuliah yang diajarkan selama 5 tahun terakhir
No Mata Kuliah Waktu 1 Sejarah Eropa Mulai 2006 2 Sejarah Lokal Mulai 2008 3 Prasejarah Indonesia Mulai 2009 4 Sejarah Indonesia Masa Hindu-Budha Mulai 2011 5 Dasar-dasar Ilmu Sosial Mulai 2008
Penelitian yang dilakukan selama 5 tahun terakhir
No Judul penelitian Tahun 1 Membentuk Insan yang Cendikia Mandiri dan Bernurani
dengan Teknik CVT Dalam Mata Kuliah Sejarah Lokal di Jurusan Pendidikan Sejarah FISE UNY
2010
2 Pendidikan Multikultur Sebagai Model Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
2011
3 Implementasi Pendidikan Nilai di SD Muhammadiyah Bodon Yogyakarta
2012
4 Dinamika Sejarah Sumatera 2013 5 Implementasi Metode Buzz Group Untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran IPS di SMP 1 Manisrenggo, Klaten 2013
Pengalaman Pengabdian No Judul Pengabdian Tahun 1 Pelatihan Menulis Karya Ilmiah Sejarah di SMP
Muhammadiyah IV Yogyakarta 2010
2 Pelatihan Menulis Karya Ilmiah Sejarah di SMA Islam I Gamping Sleman Yogyakarta
2011
3 Pengembangan Ketrampilan Pemuda-Pemudi di Desa Argomulyo Sedayu Bantul Yogyakarta
2012
5 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis IT Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Sejarah Bagi Guru-guru Sejarah Se Kabupaten Klaten
2013
Karya publiksi/buku/jurnal yang dihasilkan selama 5 tahun terakhir.
No Judul dan tempat/nama publikasi Tahun 1 Pendidikan Multikultur Untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran IPS di SD. Dalam Jurnal Informasi 2011
2 “Konsep Dewaraja Dalam Negara Tradisional di Asia Tenggara” dalam Istoria. ISSN No1907-6126.
2012
3 Membentuk Karakter Mulia Melalui Pendidikan Nilai: Studi Kasus di SD Muhammadiyah Bodon Yogyakarta
2012
4 Buku Ajar “Sukses Ujian Sejarah SMA/MA” Penerbit Yudhistira
2010
Yogyakarta, 15 April 2014 Yang membuat CV Sudrajat, M. Pd. NIP. 197305242006041002