Kantor Hukum, Promosi dan Humas IPBIPBP a r i w a r
a
Setiap Selasa, Pukul : 19.30 - 20.00 WIBPakar IPB di “ Siaran
Pedesaan RRI “ 93,75 FM
PARIWARA IPB/ Agustus 2014/ Volume 117
DENGARKAN...!
Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi:
Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Dedeh Hartati
Editor: Nindira Reporter : Siti Zulaedah, Nunung Munawaroh, Rio
Fatahillah, Awaludin, Waluya S Layout : Devi
Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih
M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim
Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251)
8425635, Email: [email protected]
Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dr.Ir. Herry
Suhardiyanto, M.Sc selaku Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi
Negeri Indonesia (MRPTNI) ingin agar seluruh perguruan tinggi
negeri belajar bagaimana mengelola universitas menjadi research
university. Salah satu caranya adalah belajar langsung dengan
universitas kelas dunia seperti Goettingen University. Kesempatan
untuk belajar langsung dengan Goettingen University hadir hari ini
saat President Goettingen University, Prof. Ulrike Beisiegel
menjadi narasumber dalam International Seminar on University
Governance: Towards Research University di Auditorium Andi Hakim
Nasoetion, Kampus IPB Darmaga (14/8). Kegiatan ini diselenggarakan
oleh Direktorat Kerjasama dan Program Internasional (KSPI) IPB.
Prof. Beisiegel merupakan wanita pertama yang menjadi Rektor di
Goettingen University. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis
Rektor di Jerman. Beberapa isu yang menjadi bahan diskusi dalam
acara ini adalah rumitnya regulasi yang ada di Indonesia terkait
otonomi perguruan tinggi negeri. Perguruan tinggi di Indonesia
harus patuh terhadap aturan yang diterapkan oleh tiga kementerian
yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan
Teknologi serta Kementerian Keuangan. “Selain itu, regulasi yang
dinamik (sering berubah) sering membuat civitas akademika bingung
dalam melangkah. Karena jika salah langkah KPK sudah menunggu,”
ujar Prof. Badriah dari Universitas Sriwijaya.
Menurut Prof. Beisiegel, Kementerian Pendidikan Jerman tidak
terlalu banyak terlibat dalam manajemen perguruan tinggi. Yang
banyak terlibat adalah Kementerian Riset yakni dengan mencarikan
dana untuk riset-riset di perguruan tinggi. “Di Jerman, kami
mendapatkan kepercayaan penuh dari pemerintah. Karena otonomi
(mandiri) berarti tanggung jawab dan professional sehingga kami
tidak pernah berurusan dengan Kementerian Keuangan. Untuk itu,
saran saya untuk Indonesia adalah adanya regulasi yang lebih baik,
serta tingkatkan tanggung jawab dan profesionalitas,” ujarnya.
International Seminar on University Governance: IPB Pertemukan
Rektor-rektor PTN dengan President Goettingen University
Bagi IPB, kunjungan ini sangat berarti untuk terus memperkuat
kerjasama dengan Univ. Goettingen yang sudah berlangsung lama.
Hubungan kerjasama sudah dimulai sejak beberapa staf pengajar IPB
mendapatkan beasiswa untuk mendapatkan gelar Ph.D dari DAAD Jerman.
Setelah itu, hubungan ini semakin diperkuat dengan adanya MoU pada
tahun 1991 untuk jenjang Master. Dan sejak tahun 2000 hingga
sekarang hubungan kerjasama IPB dengan Univ. Goettingen semakin
erat dan mencakup lingkup yang lebih luas. “Lamanya kerjasama yang
terjalin antara IPB dengan Universitas Goettingen ini bisa menjadi
pelajaran berharga dalam m e m b e n t u k k e r j a s a m a y a n
g s a l i n g menguntungkan. Tentunya membutuhkan usaha yang lebih
besar dari seluruh pihak yang terkait untuk menjaga kerjasama yang
penting ini,” ujar Prof. Herry dalam sambutannya. Direktur KSPI
IPB, Dr.Ir. Edy Hartulistyoso mengatakan agenda utama kunjungan
Prof. B e i s i e ge l ke I P B a d a l a h d a l a m ra n g ka
superv is i/evaluas i pelaksanaan project CRC990/Efforts yang
merupakan joint research antara Univ. Goettingen, IPB, Universitas
Jambi dan Universitas Tadulako. Agenda lainnya menghadiri seminar
dan temu alumni, kunjungan ke LIPI dan Kebun Raya, launching alumni
lounge di kampus IPB Darmaga, kunjungan ke CIFOR, kunjungan lapang
ke lokasi research di Jambi dan Universitas Jambi, serta kunjungan
ke pusat penelitian mangrove. Hadir dalam acara ini beberapa rektor
dan yang mewakili dari Universitas Syiah Kuala, Universitas
Andalas, Universitas Jambi, Universitas Sriwijaya, Universitas
Airlangga, Universitas Udayana, Univers i tas Nusa Cendana, Univers
i tas Hasanuddin, Universitas Tadulako, Universitas Haluoleo,
Universitas Negeri Semarang, Universitas Malang, Universitas
Makasar, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Maritim
Raja Ali Haji, Universitas Borneo Tarakan, dan Universitas
Terbuka.(zul)
irektorat Pengembangan Karir dan Hubungan DAlumni (DPKHA)
Institut Pertanian Bogor (IPB) didukung penuh oleh Deutscher
Akademischer Austauschdienst German Academic Exchange Service
(DAAD) menyelenggarakan South East Asia–Germany Alumni Network
(SEAG) International Workshop pada 13-15 Agustus 2104. Hari pertama
kegiatan ini dilaksanakan di IPB International Convention Center
(IICC). Kegiatan ini bertajuk “Tropical Bio-resources for
Sustaiable Development : The Role of Innovation to Enhance Germany
Alumni ini Scientific an Professional Capacities”.
International Workshop ini dibuka oleh Dr. Irene Jansen,
Direktur DAAD Jakarta. “Kegiatan ini diadakan setiap tahun untuk
berbagi kelimuan terkini dan inovasi para alumni-alumni Jerman
untuk pembangunan berkelanjutan dan untuk meningkatkan kapasitas
ilmiah dan profesional para alumni Jerman dalam melakukan
pengajaran, penelitian dan sosialisasi”, kata Direktur DPKHA IPB,
Dr. Ir. Syarifah Iis Aisyah, M.Sc. Agr.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama IPB, Prof. Dr. Ir. Anas
Miftah Fauzi, M.Eng menyatakan, “Berdasarkan kajian dari
Kementerian Riset dan Teknologi dan Bussiness Inovation Center, IPB
sejak tahun 2008 selama tujuh tahun berturut-turut telah
berkontribusi menghasilkan hampir 40 persen inovasi paling
prospektif di Indonesia”.
Dalam kegiatan ini Keynote Speech disampaikan oleh tiga orang
narasumber diantaranya Dr. Uwe Muuss, Dr. Ronald F Kuehne, Prof.
Luki Abdullah. Selanjutnya, para peserta dipisah untuk grup kerja
ke dalam tiga ruangan dengan tiga topik yang berbeda diantaranya
Fundamental assessment for bio resources, Applied research and
scalling-up of bio-resource innovation, dan science policy
interfacing on bio resource, conservation, and utilization.
(RF)
SEAG International Workshop
Dua Inovator IPB Terima "Anugerah Inovasi dan Prakarsa
Jawa Barat 2014"
1. Prof. Dr. Erliza Hambali dari Pusat Penelitian Surfaktan dan
Bioenergi-LPPM IPB, untuk kategori INOVASI dengan judul "Teknologi
Surfaktan dari Minyak Sawit untuk Aplikasi Enhanced Oil Recovery
dalam Rangka Peningkatan Ketersediaan Energi"
2. Prof.Dr. Made Astawan dari Dept. Ilmu dan Teknologi Pangan,
FATETA IPB, untuk kategori PRAKARSA dengan judul "Pendirian Rumah
Tempe Indonesia di Bogor Sebagai Pusat Percontohan Produksi Tempe
Higienis Nasional"
Selamat, semoga menjadi inspirasi bagi civitas akademika dan
terus memajukan ilmu-ilmu pertanian demi pembangunan bangsa.
eknologi gelombang suara dengan multibeam echosounder sangat
baik Tdigunakan untuk mendeteksi objek bawah air dan topografi
dasar laut dalam penentuan kaki lereng kontinen. Prinsip kerja dari
teknologi ini adalah pola pancaran gelombang suara melebar dan
melintang terhadap badan kapal. Setiap beam akan mendapatkan satu
titik kedalaman. Jika titik-titik kedalaman tersebut dihubungkan,
maka akan membentuk profil topografi dasar laut.
Adalah La Elson, Mahasiswa Program Studi Teknologi Kelautan
Program Pascasarjana IPB, di bawah bimbingan Henry M. Manik, Ph.D
(DosenProgramS1/S2 Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB) dan Dr.
Udrekh (Peneliti Geofisika dan Geologi Laut BPPT) yang mencoba
mendeteksi posisi kaki lereng kontinen di perairan utara Papua
khususnya pada bagian Eauripikrise yang berhubungan dengan
penentuan batas landas kontinen Indonesia lebih dari 200
NauticalMile (NM), sebagai batas wilayah tiga negara (Indonesia,
Papua Nugini dan Micronesia).
La Elson memanfaatkan data batimetri hasil survei BPPT dan Japan
Agency for Marine-Earth Science and Technology (JAMSTEC) tahun
1998-2012 di perairan utara Papua. Berdasarkan data tersebut,
diperoleh informasi bahwa keberadaan kaki lereng kontinen terletak
pada kedalaman 3.506-4.298 m dengan jarak 116-347 km dari puncak
Eauripikrise. Posisi kaki lereng kontinen tersebut masing-masing
terbagi dalam tiga lokasi di bagian barat dan timur dari puncak
Eauripikrise perairan utara Papua. Menurut Henry M. Manik, Ph.D,
temuan penting dari penelitian ini berdasarkan ketentuan the
hedberg line pada salah satu titik kaki lereng di Eauripikrise yang
mendekati wilayah landas kontinen Indonesia. Disamping itu, juga
diperoleh data bahwa luas wilayah tambahan landas kontinen
Indonesia lebih dari 200 NM di perairan utara Papua adalah 61.547
km². Selanjutnya Pakar Akustik Kelautan IPB ini menyatakan, “Semoga
hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia
terutama dalam penentuan batas wilayah NKRI.” (*)
ITK IPB Kembangkan Teknologi Gelombang Suara untuk Pengukuran
Batas Wilayah Laut
Nama-Nama Mahasiswa Berprestasi Tingkat IPB Tahun 2014
No
Nama
Fakultas
Departemen
Peringkat
1.
Lutfia Nursetya Fuadina
Fakultas Pertanian
Ilmu Tanah Sumberdaya Lahan
Finalis
2.
Esdinawan Carakantara Satrija
Fakultas Kedokteran Hewan
-
Finalis
3.
Kaisar Akhir
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Ilmu dan Teknologi Kelautan
III
4.
Prio Nugroho
Fakultas Peternakan
Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
Finalis
5.
Dorin Lida Kusuma Wardani
Fakultas Kehutanan
Silvikultur
Finalis
6.
Stella Alinneshia
Fakultas Teknologi Pertanian
Ilmu dan Teknologi Pangan
I
7.
Dian Susanthy
Fakultas Matematika dan IPA
Kimia
II
8.
Deanty Mulia Ramadhani
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
Finalis
9.
Novi Lutfiana Putri
Fakultas Ekologi Manusia
Gizi Masyarakat
Finalis
Page 1Page 2