KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALPOLITEKNIK NEGERI PADANGJURNAL
PRATIKUMSISTEM PROTEKSIJudulKARAKTERISTIK OCR (OVER CURRENT
RELAY)
NAMA PRAKTIKAN:MOHAMMAD NGAPAN HADINOMOR BP:1101024017KELAS:3
PLNPROGRAM STUDI:TEKNIK LISTRIKJURUSAN:TEKNIK ELEKTROTANGGAL
PRATIKUM:28 Oktober 2013TANGGAL PENYERAHAN: Oktober
2013INSTRUKTUR:1. FIRMANSYAH,ST.,MT2. SALWIN ANWAR.,MT
POLITEKNIK NEGERI PADANGTAHUN AJARAN 2013/2014
PENILAIANREVISIDITERIMAN I L A I
1. Laporan AwalYa / TidakYa / Tidak
2. Laporan AkhirYa / Tidak Ya / Tidak
No.Hal.UraianParafKeterangan
DAFTAR ISI
Cover laporan pratikumTabel revisiDaftar isiBab I (Tujuan)Bab II
(Pendahuluan) Defenisi Karakteristik Rangkaian ekuivalen Rumus Bab
III (Peralatan yang digunakan)Bab IV (Diagram rangkaian)Bab V
(langkah kerja)Bab VI (tabel percobaan)Bab VII (analisa : a.
Analisa rangkaian b. Analisa data c. Analisa relevansi d. Analisa
pembanding e. KarakteristikBab VIII (penutup)
BAB ITUJUAN
Setelah selesai melakukan percobaan diharapkan Pratikan dapat
:1. Mengamati relay untuk setting berbeda,2. Menentukan ratio
perbandingan setting ulang.3. Mengukur dari delay yang melekat dan
pemakai daya instrinsik,4. Mencatat dari karakteristik delay,5.
Menunjukkan Trip dari jaringan tiga fasa dalam pewaktu,6.
Menunjukkan bagaimana eksternal bloking input bekerja.
BAB IITEORI DASAR
1. PengertianRelay arus lebih (Over Current Relay) merupakan
rele yang penggunaanya untuk pengamankan arus lebih yang disebabkan
gangguan yang terjadi di Jaringan/sistem . Relay suatu alat
pendeteksi kesalahan dalam penyaluran supply dan memutuskan untuk
menghentikan rangkaian. Perhatikan gambar 1 berikut ini :
Rangkaian relayPada rangkaian itu dapat dijelaskan sebagai
berikut :(i) Gulungan primer dari transformator arus diserikan
terhadap CB. Gulungan primer terbuat dari penghantar yang
dililit.(ii) Rangkaian kedua adalah penggulungan kedua dari CT yang
menghubungkan dengan kerja relay. (iii) Rangkaian ketiga adalah
pemutus rangkaian yang mana berasal dari power supply. Rangkaian
ini yang memutus kontak diam pada CB.
Dibawah kondisi beban normal ggl / emf gulungan kedua CT adalah
kecil dan arus mengikuti operasi relay dan menutup kontak relay.
Bila terjadi beban lebih, maka timbullah arus lebih menuju lilitan
kedua CT. Dari sini arus melalui lilitan kerja relay. Kontak relay
membuka, terjadi pemutusan energi dan membuka kontak dari
pemutus.
2. Konsep dasar rele arus lebihRele adalah salah satu alat
proteksi dalam sistem listrik. Rele berfungsi menjatuhkan
(tripping) circuit breaker jika terjadi keadaan tidak normal dari
satu atau lebih besaran ukur.Bila gangguan hubung singkat dibiarkan
berlangsung dengan agak lama pada suatu sistem daya, banyak
pengaruh-pengaruh yang tidak diinginkan dapat terjadi seperti hal
berikut ini, adalah akibat yang terjadi gangguan hubung singkat :1.
Berkurangnya batas-batas kestabilan untuk sistem daya.2. Rusaknya
peralatan yang berada dekat dengan gangguan yang disebabkan oleh
arus yang besar, arus tak seimbang, atau tegangan rendah yan
ditimbulkan oleh hubung singkat.3. Ledakan yang mungkin terjadi
pada peralatan yang mengandung minyak sebagai isolasi sewaktu
terjadi hubung singkat, yang mungkin menimbulkan kebakaran sehingga
dapat membahayakan petugas dan merusak peralatan-peralatan yang
lain.4. Terpisahnya keseluruhan daerah pelayanan sistem daya oleh
suatu rentetan tindakan pengaman yang berbeda. 3. Prinsip kerja
rele arus lebihPengaman rele arus lebih adalah nama yang diberikan
pada rele proteksi yang memberikan respon reaksi dengan adanya arus
tertentu. Secara praktis pemakaian rele arus lebih sebagai pengaman
hubung singkat dan keadaan-keadaan abnormal pada operasi power
transmisi, distribusi dan elemen-elemen lainnya.Seperti pada gambar
2. menunjukkan diagram satu garis untuk pengaman arus lebih
terhadap suatu jaringan listrik : Single Line Diagram Pengaman Arus
Lebih
Keterangan gambar :C = Rele arus lebihT = Peralatan time delayS
= Peralatan signalA = Relay pembantu/auxilary relay
Rele arus lebih (C) bekerja bila arus yang mengalir pada coil
rele (Ir) sama atau lebih besar dari arus kerja (Ip).Ir Ip .
2.1Fungsi dari masing-masing bagian dari rele arus lebih ini adalah
:a. Ip = arus pick-up atau arus kerjab. T = time delay;untuk
menyalurkan perintah atau impuls kontrol ke CB untuk trip out, bila
perlu dengan pengaturan keterlambatan waktu.c. S = sinyal; Sinyal
merupakan indikator bahwa rele bekerja. d. A. = Rele bantu; Rele
bantu berfungsi untuk menambah kontak-kontak dimana perintah impuls
harus serentak dikirim (untuk membuka dan menutup CB, menghubungkan
alarm sinyal listrik dan seterusnya).
Pengaman akan beroperasi hanya ketika keadaan berikutnya jenuh
:tC tTR + tAR + tBT.. 2.2dimana : tC = waktu interval yang mana
rele arus lebih tetap pick-up dan menahan ditutupnya kontak. tTR =
waktu operasi dari rele waktu pada pemberian waktu setting tAR =
waktu operasi dari rele bantu tBT = waktu pemutus CB.Fungsi dari
rele arus lebih dan rele waktu dapat digabungkan dalam satu rele
invers time adalah jika besaran arus gangguan makin besar, maka
waktunya makin pendek (berbanding terbalik dengan waktu).
4 Jenis - jenis rele arus lebihRele arus lebih terdiri dari
beberapa jenis dengan karakteristik yang berbeda-beda yaitu :a.
Rele sesaat (instantaneous moment)b. Rele waktu tertentu (definite
time lag)c. Rele waktu terbalik (invers time lag)d. Kombinasi rele
sesaat dengan rele waktu tertentue. Kombinasi rele sesaat dengan
rele waktu terbalikf. Invers Definite Minimum Time (IDMT) a. Rele
sesaat (instantaneous moment) t CB
CT Ipo Ip Ir Gambar Rele sesaat dan karakteristikPada
karakteristik rele sesaat terlihat bahwa :Ir Ip rele tidak
bekerjaIr IP rele bekerjaJangka waktu bekerjanya rele ini sangat
singkat sekali tanpa penundaan waktu. Biasanya rele ini bekerja
jika arus gangguan besar sekali (>10xIn) sehingga waktu kerja
yang dibutuhkan sangat cepat (minimal 0,05 detik).
b. Rele waktu tertentu (definite time lag) t CB CT I t t1 IP Ir
Gambar Rangkaian dan karakteristik rele dengan waktu tertentu
Definite over current rele merupakan salah satu tipe rele arus
lebih yang bekerjanya mempunyai keterlambatan t1 detik untuk
setting arus IP. Hal itu berarti, walaupun terjadi arus gangguan
yang besar tetapi bila berlangsung singkat (dibawah setting
waktunya) rele tersebut tetap tidak bekerja. Demikian juga
sebaliknya untuk arus gangguan yang kecil (dibawah settingnya)
walaupun berlangsung lama, rele juga tidak bekerja.
c. Rele waktu terbalik (Invers time lag)
CB t CT t I IrGambar Rangkaian dan karakteristik rele waktu
terbalik
Rele waktu terbalik merupakan salah satu tipe rele arus lebih
dimana terjadinya koordinasi antara waktu operasi dari rele dengan
besarnya arus gangguan yang mengalir pada sistim adalah berbanding
terbalik (invers). Hal ini berarti bahwa makin besarnya gangguan
yang terjadi maka waktu operasi dari rele akan semakin
pendek/cepat.
d. Kombinasi rele sesaat dengan rele waktu tertentu CB t CT I t
Ir
Gambar Rangkaian dan karakteristik dari kombinasi rele sesaat
dan waktu tertentu
Bila gangguan terlalu besar maka Ir akan memerintah CB untuk
trip out sedangkan bila tidak terlalu besar ia akan mempunyai
keterlambatan waktu untuk memerintah CB lewat jalur t detik.
Maksudnya bila arus gangguan besar maka ia akan bertindak sebagai
momen untuk mentrip langsung CB dan bila arusnya kurang dari
Isetting maka ia akan berfungsi sebagai definite.
e. Kombinasi rele sesaat dengan rele waktu terbalik
tCB CT t I I1 I2 IrGambar Rangkaian dan karakteristik dari
kombinasi rele sesaat dengan rele waktu terbalik
Pada karakteristiknya terlihat bahwa :I2 Ir CB langsung membuka,
maka berfungsi sebagai rele sesaat. I2Ir pada awal pembukaan, maka
berfungsi sebagai rele inverse.
f. Rele arus lebih dengan karakteristik Invers Definite Minimum
Time (IDMT)Karakteristik dari rele IDMT ini adalah :
t
IrGambar Karakteristik rele IDMTJangka waktu bekerjanya rele ini
mempunyai dua sifat yaitu :1. Bersifat invers/waktu terbalik untuk
harga kuantitas listrik yang kecil2. Bersifat definite/waktu
tertentu untuk kuantitas listrik yang besar. 5. Menentukan setting
rele dan koordinasinyaDalam skema pengaman arus lebih (lihat gambar
8) bekerjanya arus IP berdasarkan arus nominal (In). Arus IP inilah
yang melewati sisi primer dari trafo arus. Sedangkan untuk Ir (arus
pada sisi sekunder trafo arus/arus yang masuk pada rele) adalah
ditentukan dengan perumusan sebagai berikut : 2.6 InIr = nCT
Untuk menentukan setting arus lebih adalah sebagai berikut
:Isetting = K x Ir .. 2.31Dimana : K = KSF Kd KSF = Faktor keamanan
biasanya bernilai 1,15 s/d 1,3 Kd = Faktor perbandingan arus mula
dan arus kembali (biasanya 0,8 s/d 0,85) Harga K ini biasanya
ditentukan oleh pabrik yang mengeluarkan rele tersebut.
I
ta tGambar Waktu kerja rele
Untuk setting waktu t adalah : K. 0,14T = (Ip/IB)0,02 - 1
Dimana :T = Waktu Tripping (dt)K= Faktor Pengali ( 0,01 s/d 10
)Ip= Arus Operasi (A)IB = Arus Dasar (A)
Bila tat rele arus lebih dinyatakan bekerja.Relay yang terdapat
pada switchgear SM6 Merlin Gerin ini adalah relay Statimax dengan
jenis Over Current Relay tipe Definite. Pada relay Statimax ini
digunakan untuk setting : Proteksi gangguan phasa Proteksi gangguan
urutan nol Waktu tunda
BAB IIIAlat DAN BAHAN
OCR 1 unit Sumber jala-jala satu fasa1 unit Sumber jala-jala
tiga fasa1 unit Beban Resistor Kabel Penghubung
BAB IVDIAGRAM RANGKAIAN
BAB VLANGKAH KERJA
1. Merangkai gambar percobaan-1,2. Mengeset rele menurut nilai
pada ; Instantanous Stage-I = 0 Faktor waktu K = 10 Bridge A8-A12 =
Kondisi3. Melakukan pengukuran untuk harga IB dari 2 sampai dengan
6 ampere.4. Saklar dalam kondisi OFF dan waktu penerimaan rele 0,1
(setinggi nilai 0,01),5. Bridging dari NC kontak terbuka, perintah
Trip saat CB module,6. Arus dasar diberikan dari 0,4 A ---1,2
Asesudah yang lain (setting nilai dari IB 0,2 IN dari nilai IN = 1
A),7. Rele arus bekerja pada operasi 1,1 waktu dasar arus ( 0,44
)8. Menghubungkan tegangan nominal ke sisi sekunder trafo tiga
fasa,9. Menggunakan Resistor sebagai beban, kenaikan arus melalui
ketiga pengukuran input dari rele sampai mulainya rele memberikan
sinyal melalui satu keluaran sendiri (buzzer bekerja).10. Mengukur
nilai nyata dan perbandingan reset dari waktu rele.11. Mengubah
rangkaian untuk pengukuran daya interistik : Menentukan daya nyata
oleh instrinsik komponen melalui pengaturan tegangan dan arus dalam
sirkuit tegangan bantu U:I:VA, Daya diserap tiga sirkuit pengukuran
tergantung besarnya arus yang mengalir, juga menentukan daya nyata
yang diserap oleh pengukuran tegangan dan arus.
BAB VITABULASI DATATABEL 1. Gangguan 3 fasaNoIn (A)Isaluran
(A)Tset (s)Ttrip (s)Tegangan (V)Keterangan
1.22 (min: 2, max:6)2 (min: 2, max: 5)2 (min: 2,
max:3,5)0,60,8111,21,950 TripTripTrip
2,5 (min: 3, max:3,5)2,5 (min: 3, max:3,8)2,5 (min: 3,
max:3,8)0,60,810,911,275TripTripTrip
2.33 33 0,60,81---80>5 menit (tidak trip) >5 menit (tidak
trip)>5 menit (tidak trip)
3,5 (min: 3,5; max:5)3,5 (min: 3,5; max:6)3,5 (min: 3,5;
max:6)0,60,810,911,4100TripTripTrip
3.4444 0,60,81---120>5 menit (tidak trip)>5 menit (tidak
trip)>5 menit (tidak trip)
4,5 (min: 4,5; max:7,5)4,5 (min: 4,5; max:7,5)4,5 (min: 4,5;
max:4,5)0,60,811.21.21,1130TripTripTrip
TABEL 2. Gangguan 2 fasa
NoIn (A)Isaluran (A)Tset (s)Ttrip (s)Tegangan (V)Keterangan
1.22 2 2 0,60,81---60>5 menit (tidak trip)>5 menit (tidak
trip)>5 menit (tidak trip)
2,5 (min: 2,5;max:3,8)2,5 (min: 2,5;max:3,8)2,5 (min: 3,
max:3,8)0,60,810,91,11,578TripTripTrip
2.33 33 0,60,81---95>5 menit (tidak trip) >5 menit (tidak
trip)>5 menit (tidak trip)
3,5 (min: 3,8; max:5,6)3,5 (min: 3,5; max:5,2)3,5 (min: 3,5;
max:5)0,60,810,81,11,2100TripTripTrip
3.4444 0,60,81---115>5 menit (tidak trip)>5 menit (tidak
trip)>5 menit (tidak trip)
4,5 (min: 4,5; max:7,8)4,5 (min: 5; max:8)4,5 (min: 4,5;
max:8)0,60,811,21,21,4130TripTripTrip
BAB VIIANALISA
A. ANALISA RANGKAIAN
Pada job kali ini praktikan akan melakukan praktikum dengan job
yang berjudul Karakteristik OCR (Over Current Relay). Hal pertama
yang mesti dilakukan praktikan adalah menyiapkan alat dan bahan
yaitu berupa 1 buah sumber tegangan 3 phasa, 1 buah MCB (yang
dipakai kapasitas 10 A), 3 buah Regiter geser 8 , 1 buah PMT
(Pemutus Tenaga), 3 buah lampu 100 watt, 1 buah Avometer, 3 buah
Amperemeter, 1 buah stopwatch, dan beberapa buah kabel festo (kabel
kecil dan besar)Setelah semuanya sudah disiapkan, kemudian
praktikan merangkai sesuai dengan gambar rangkaian yang sudah ada
pada BAB III. Secara garis besar, rangkaian karakteristik OCR ini
dapat praktikan misalkan dalam sebuah diagram blok sebagai berikut
:
Gambar Diagram Blok Rangkaian
Pertama sekali praktikan merangkai gambar percobaan pertama yang
dimana sumber tegangan 3 phasa (R,S,T) dihubungkan dengan MCB.
Keluaran dar MCB dihubungkan dengan OCR dimana keluaran phasa R
(MCB) dihubungkan R1 (OCR), keluaran phasa S (MCB) dihubungkan S1
(OCR), keluaran phasa T (MCB) dihubungkan T1 (MCB). Selanjutnya ,
ketiga keluaran dari OCR (R2, S2, T2) masing-masing dihubungkan
dengan alat ukur amperemeter. Sebelum itu, keluaran dari OCR (c dan
b) dihubungkan dengan kedua kontak PMT. Keluaran dari masing-masing
ampere meter tadi, praktikan hubungkan dengan beban. Beban yang
digunakan adalah berupa register geser sebanyak 3 buah.Rangkaian di
atas, sudah dapat untuk mengisi tabel 1 yaitu tabel gangguan 3
phasa. Untuk gangguan 2 phasa, praktikan hanya menggunakan 2
register geser dengan melakukan hubung singkat pada kedua beban
tersebut.
B. ANALISA DATATabel 1. Gangguan 3 phasa1. Arus nominal sebesar
2 ampere
Saat Arus nominal 2 A, Arus saluran 2 A dan waktu setting pada
relay diatur 0.6 sekon, maka terjadi trip pada waktu 1 sekon dan
tegangan yang didapatkan sebesar 50 volt. Pada proses terjadinya
trip, Jarum amperemeter terukur sampai 6 A dan trip tepat terukur
di 2 A. Saat Arus nominal 2 A, Arus saluran 2 A dan waktu setting
pada relay diatur 0.8 sekon, maka terjadi trip pada waktu 1,2 sekon
dan tegangan yang didapatkan sebesar 50 volt. Pada proses
terjadinya trip, Jarum amperemeter terukur sampai 5 A dan trip
tepat terukur di 2 A. Saat Arus nominal 2 A, Arus saluran 2 A dan
waktu setting pada relay diatur 1 sekon, maka terjadi trip pada
waktu 1,2 sekon dan tegangan yang didapatkan sebesar 50 volt. Pada
proses terjadinya trip, Jarum amperemeter terukur sampai 3.5 A dan
trip tepat terukur di 2 A. Saat Arus nominal 2 A, Arus saluran 2.5
A dan waktu setting pada relay diatur 0.6 sekon, maka terjadi trip
pada waktu 0,9 sekon dan tegangan yang didapatkan sebesar 75 volt.
Pada proses terjadinya trip, Jarum amperemeter terukur sampai 3.5 A
dan trip tepat terukur di 3 A. Saat Arus nominal 2 A, Arus saluran
2.5 A dan waktu setting pada relay diatur 0.8 sekon, maka terjadi
trip pada waktu 1 sekon dan tegangan yang didapatkan sebesar 75
volt. Pada proses terjadinya trip, Jarum amperemeter terukur sampai
3.8 A dan trip tepat terukur di 3 A. Saat Arus nominal 2 A, Arus
saluran 2.5 A dan waktu setting pada relay diatur 1 sekon, maka
terjadi trip pada waktu 1.2 sekon dan tegangan yang didapatkan
sebesar 75 volt. Pada proses terjadinya trip, Jarum amperemeter
terukur sampai 3.8 A dan trip tepat terukur di 3 A.
2. Arus nominal sebesar 3 ampere
Saat Arus nominal 3 A, Arus saluran 3 A dan waktu setting pada
relay diatur 0.6 sekon, maka rangkaian sampai waktu 5 menit tidak
trip dan tegangan yang didapatkan sebesar 80 volt. Saat Arus
nominal 3 A, Arus saluran 3 A dan waktu setting pada relay diatur
0.8 sekon, maka rangkaian sampai waktu 5 menit tidak trip dan
tegangan yang didapatkan sebesar 80 volt. Saat Arus nominal 3 A,
Arus saluran 3 A dan waktu setting pada relay diatur 1 sekon, maka
rangkaian sampai waktu 5 menit tidak trip dan tegangan yang
didapatkan sebesar 80 volt. Saat Arus nominal 3 A, Arus saluran 3.5
A dan waktu setting pada relay diatur 0.6 sekon, maka terjadi trip
pada waktu 0.9 sekon dan tegangan yang didapatkan sebesar 100 volt.
Pada proses terjadinya trip, Jarum amperemeter terukur sampai 5 A
dan trip tepat terukur di 3.5 A. Saat Arus nominal 3 A, Arus
saluran 3.5 A dan waktu setting pada relay diatur 0.8 sekon, maka
terjadi trip pada waktu 1 sekon dan tegangan yang didapatkan
sebesar 100 volt. Pada proses terjadinya trip, Jarum amperemeter
terukur sampai 6 A dan trip tepat terukur di 3.5 A Saat Arus
nominal 3 A, Arus saluran 3.5 A dan waktu setting pada relay diatur
1 sekon, maka terjadi trip pada waktu 1,4 sekon dan tegangan yang
didapatkan sebesar 100 volt. Pada proses terjadinya trip, Jarum
amperemeter terukur sampai 6 A dan trip tepat terukur di 3.5 A
3. Arus nominal sebesar 4 ampere
Saat Arus nominal 4 A, Arus saluran 4 A dan waktu setting pada
relay diatur 0.6 sekon, maka rangkaian sampai waktu 5 menit tidak
trip dan tegangan yang didapatkan sebesar 120 volt. Saat Arus
nominal 4 A, Arus saluran 4 A dan waktu setting pada relay diatur
0.8 sekon, maka rangkaian sampai waktu 5 menit tidak trip dan
tegangan yang didapatkan sebesar 120 volt. Saat Arus nominal 4 A,
Arus saluran 4 A dan waktu setting pada relay diatur 1 sekon, maka
rangkaian sampai waktu 5 menit tidak trip dan tegangan yang
didapatkan sebesar 120 volt. Saat Arus nominal 4 A, Arus saluran
4.5 A dan waktu setting pada relay diatur 0.6 sekon, maka terjadi
trip pada waktu 1.2 sekon dan tegangan yang didapatkan sebesar 130
volt. Pada proses terjadinya trip, Jarum amperemeter terukur sampai
7.5 A dan trip tepat terukur di 4.5 A Saat Arus nominal 4 A, Arus
saluran 4.5 A dan waktu setting pada relay diatur 0.8 sekon, maka
terjadi trip pada waktu 1.2 sekon dan tegangan yang didapatkan
sebesar 130 volt. Pada proses terjadinya trip, Jarum amperemeter
terukur sampai 7.5 A dan trip tepat terukur di 4.5 A Saat Arus
nominal 4 A, Arus saluran 4.5 A dan waktu setting pada relay diatur
1 sekon, maka terjadi trip pada waktu 1.1 sekon dan tegangan yang
didapatkan sebesar 130 volt. Pada proses terjadinya trip, Jarum
amperemeter terukur sampai 7 A dan trip tepat terukur di 4.5 A
Tabel 1. Gangguan 2 phasa1. Arus nominal sebesar 2 ampere
Saat Arus nominal 2 A, Arus saluran 2 A dan waktu setting pada
relay diatur 0.6 sekon, maka rangkaian sampai waktu 5 menit tidak
trip dan tegangan yang didapatkan sebesar 60 volt. Saat Arus
nominal 2 A, Arus saluran 2 A dan waktu setting pada relay diatur
0.8 sekon, maka rangkain sampai waktu 5 menit tidak trip dan
tegangan yang didapatkan sebesar 60 volt. Saat Arus nominal 2 A,
Arus saluran 2 A dan waktu setting pada relay diatur 1 sekon, maka
rangkaian sampai waktu 5 menit tidak trip dan tegangan yang
didapatkan sebesar 60 volt. Saat Arus nominal 2 A, Arus saluran 2.5
A dan waktu setting pada relay diatur 0.6 sekon, maka terjadi trip
pada waktu 0,9 sekon dan tegangan yang didapatkan sebesar 78 volt.
Pada proses terjadinya trip, Jarum amperemeter terukur sampai 3.8 A
dan trip tepat terukur di 2.5 A. Saat Arus nominal 2 A, Arus
saluran 2.5 A dan waktu setting pada relay diatur 0.8 sekon, maka
terjadi trip pada waktu 1.1 sekon dan tegangan yang didapatkan
sebesar 78 volt. Pada proses terjadinya trip, Jarum amperemeter
terukur sampai 3.8 A dan trip tepat terukur di 2.5 A. Saat Arus
nominal 2 A, Arus saluran 2.5 A dan waktu setting pada relay diatur
1 sekon, maka terjadi trip pada waktu 1.5 sekon dan tegangan yang
didapatkan sebesar 78 volt. Pada proses terjadinya trip, Jarum
amperemeter terukur sampai 3.8 A dan trip tepat terukur di 3 A.
2. Arus nominal sebesar 3 ampere
Saat Arus nominal 3 A, Arus saluran 3 A dan waktu setting pada
relay diatur 0.6 sekon, maka rangkaian sampai waktu 5 menit tidak
trip dan tegangan yang didapatkan sebesar 95 volt. Saat Arus
nominal 3 A, Arus saluran 3 A dan waktu setting pada relay diatur
0.8 sekon, maka rangkaian sampai waktu 5 menit tidak trip dan
tegangan yang didapatkan sebesar 95 volt. Saat Arus nominal 3 A,
Arus saluran 3 A dan waktu setting pada relay diatur 1 sekon, maka
rangkaian sampai waktu 5 menit tidak trip dan tegangan yang
didapatkan sebesar 95 volt. Saat Arus nominal 3 A, Arus saluran 3.5
A dan waktu setting pada relay diatur 0.6 sekon, maka terjadi trip
pada waktu 0.8 sekon dan tegangan yang didapatkan sebesar 100 volt.
Pada proses terjadinya trip, Jarum amperemeter terukur sampai 5.6 A
dan trip tepat terukur di 3.8 A. Saat Arus nominal 3 A, Arus
saluran 3.5 A dan waktu setting pada relay diatur 0.8 sekon, maka
terjadi trip pada waktu 1.1 sekon dan tegangan yang didapatkan
sebesar 100 volt. Pada proses terjadinya trip, Jarum amperemeter
terukur sampai 5.2 A dan trip tepat terukur di 3.5 A. Saat Arus
nominal 3 A, Arus saluran 3.5 A dan waktu setting pada relay diatur
1 sekon, maka terjadi trip pada waktu 1.2 sekon dan tegangan yang
didapatkan sebesar 100 volt. Pada proses terjadinya trip, Jarum
amperemeter terukur sampai 5 A dan trip tepat terukur di 3.5 A.
3. Arus nominal sebesar 4 ampere
Saat Arus nominal 4 A, Arus saluran 4 A dan waktu setting pada
relay diatur 0.6 sekon, maka rangkaian sampai waktu 5 menit tidak
trip dan tegangan yang didapatkan sebesar 115 volt. Saat Arus
nominal 4 A, Arus saluran 4 A dan waktu setting pada relay diatur
0.8 sekon, maka rangkaian sampai waktu 5 menit tidak trip dan
tegangan yang didapatkan sebesar 115 volt. Saat Arus nominal 4 A,
Arus saluran 4 A dan waktu setting pada relay diatur 1 sekon, maka
rangkaian sampai waktu 5 menit tidak trip dan tegangan yang
didapatkan sebesar 115 volt. Saat Arus nominal 4 A, Arus saluran
4.5 A dan waktu setting pada relay diatur 0.6 sekon, maka terjadi
trip pada waktu 1.2 sekon dan tegangan yang didapatkan sebesar 130
volt. Pada proses terjadinya trip, Jarum amperemeter terukur sampai
7.8 A dan trip tepat terukur di 4.5 A. Saat Arus nominal 4 A, Arus
saluran 4.5 A dan waktu setting pada relay diatur 0.8 sekon, maka
terjadi trip pada waktu 1.2 sekon dan tegangan yang didapatkan
sebesar 130 volt. Pada proses terjadinya trip, Jarum amperemeter
terukur sampai 8 A dan trip tepat terukur di 5 A.
Saat Arus nominal 4 A, Arus saluran 4.5 A dan waktu setting pada
relay diatur 1 sekon, maka terjadi trip pada waktu 1.4 sekon dan
tegangan yang didapatkan sebesar 130 volt. Pada proses terjadinya
trip, Jarum amperemeter terukur sampai 8 A dan trip tepat terukur
di 4.5 A.
C. ANALISA PERBANDINGAN
Secara teori, Rele arus lebih memiliki beberapa karakteristik
kerja yaitu :1. Rele sesaat (Instantaneous relay), rele yang
bekerja secara langsung atau tanpa waktu tunda berdasarkan
perbedaan tingkat arus gangguan pada lokasi yang berbeda.2. Rele
arus lebih waktu pasti (definite independent time)Rele yang bekerja
berdasarkan waktu tunda yang telah ditentukan sebelumnya dan tidak
tergantung pada perbedaan besarnya arus.3. Rele waktu terbalik
(inverse time)Rele yang bekerja dengan waktu operasi berbanding
terbalik terhadap besarnya arus yang terukur oleh rele. Rele ini
mempunyai karakteristik kerja yang dipengaruhi baik oleh waktu
maupun arus.4. Inverse Definite Time RelayRele ini mempunyai
karakteristik kerja berdasarkan kombinasi antara rele invers dan
rele definite. Rele ini akan bekerja secara definite bila arus
gangguannya besar dan bekerja secara inverse jika arus gangguannya
kecil.
Berikut adalah gambaran kurva karakteristik rele arus lebih
:
Dari gambar karakteristik di atas dapat ditetukan bahwa
karakteristik hasil praktikum sama dengan karakteristik relay
inverse dan karakteristik relay inverse definite (sesuai dengan
teori).
D. ANALISA RELEVANSI
Rele arus lebih (OCR) memproteksi instalasi listrik terhadap
gangguan antar fasa. Rele OCR biasa dipasang sebagai alat proteksi
motor, trafo, penghantar transmisi, dan penyulang. Sebagai alat
proteksi maka penggunaa rele harus memenuhi persyaratan proteksi
yaitu : cepat, selektif, serta handal. Rele harus disetting
sedemikian rupa sehingga dapat bekerja secepat mungkin dan
meminimalkan bagian dari sistem yang harus padam. Hal ini
diterapkan dengan cara mengatur waktu kerja rele agar bekerja
lambat ketika terjadi arus gangguan kecil, dan bekerja semakin
cepat apabila arus gangguan semakin besar, hal ini disebut
karakteristik inverse.
E. KARAKTERISTIK
1. Gangguan 3 phasa
2. Gangguan 2 phasa
BAB VIIIPENUTUPKESIMPULAN Relay arus lebih (Over Current Relay)
merupakan rele yang penggunaanya untuk pengamankan arus lebih yang
disebabkan gangguan yang terjadi di Jaringan/sistem . Relay suatu
alat pendeteksi kesalahan dalam penyaluran supply dan memutuskan
untuk menghentikan rangkaian.
Rele berfungsi menjatuhkan (tripping) circuit breaker jika
terjadi keadaan tidak normal dari satu atau lebih besaran ukur.
Rele arus lebih akan memberikan respon reaksi dengan adanya arus
tertentu yang melewatinya. Secara praktis pemakaian rele arus lebih
sebagai pengaman hubung singkat dan keadaan-keadaan abnormal pada
operasi power transmisi, distribusi dan elemen-elemen lainnya.
SARAN Menggunakan jas labor sebelum memasuki ruangan labor
Berdoa sebelum dan sesudah praktikum Memahami job sebelum
melaksanakan praktikum dan menanyakan kepada instruktur apabila ada
yang kurang dimengerti Melakukan praktikum dengan sungguh-sungguh
Merapikan ruangan labor setelah selesai praktikum
SUMBER 3 PHASA
MCB 10 A
OCR
PMT
BEBAN(REGISTER GESER)
SUMBER 1 PHASA
SUMBER 1 PHASA