Top Banner
TUGAS STUDI KASUS OSTEOSARCOMA D I S U S U N OLEH Nama : UMI KALSUM Nim : 12.02.130
29

osteosarcoma.docx

Dec 21, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: osteosarcoma.docx

TUGAS STUDI KASUS OSTEOSARCOMA

D

I

S

U

S

U

N

OLEH

Nama : UMI KALSUMNim : 12.02.130

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIAMEDAN

2014

Page 2: osteosarcoma.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Osteosarkoma adalah penyakit kuno yang masih belum lengkap (sulit) dipahami.

Istilah "sarcoma" diperkenalkan oleh ahli bedah Inggris John Abernathy pada 1804 dan ini

berasal dari akar Yunani yang berarti "gemuk/pembesaran." Pada 1805, ahli bedah Perancis

Alexis Boyer (ahli bedah pribadi untuk Napoleon) pertama menggunakan istilah

"osteosarcoma." Boyer menyadari bahwa osteosarkoma adalah berbeda dari entitas lainnya

lesions tulang, seperti osteochondromas (exostoses).

Bukti lebih lanjut mengenai pemikiran dan investigasi mengenai penyakit ini

ditemukan oleh pertengahan 1800an. Peltier mencatat pada tahun 1847, Baron yang

menunjukkan kepada Guillaume Dupuytren pengetahuan tentang patologik secara garis besar

Tampilan osteosarkoma ketika dia menulis berikut:

"Osteosarkoma, yang benar adalah pemerosotan dari kanker tulang,

manifesnya sendiri dalam bentuk putih kemerah-merahan atau massa,

lardaceous dalam tahap dari penyakit; tetapi tampak di lain waktu, poin dari

kelemahan, masalah cerebriform, extravasating darah, dan berwarna putih

atau cairan dari viscid konsistensi dalam interior."

Osteosarkoma harus dibedakan dengan kondrosarkoma dan fibrosarkoma, di mana

juga terjadi pada tulang. Ostesarkoma memiliki sifat khas berupa, perjalanan klinisnya yang

agresif dan mempuyai prognosis yang jelek.

Osteosarcoma sangat langka di kalangan anak-anak (0,5 juta per kasus per tahun pada

anak-anak <y 5). Namun, insiden yang terus meningkat dengan umur, semakin meningkat

secara dramatis di masa remaja, sesuai dengan pertumbuhan remaja yang cepat.

Dari data yang ada, disebutkan bahwa di Amerika Serikat, akibat osteosarkoma

adalah 400 kasus per tahun (4,8 juta per penduduk <20 y). keseluruhan 5 tahun untuk menilai

kelangsungan hidup pasien didiagnosis antara 1974 dan 1994 adalah 63% (59% untuk laki-

laki, 70% untuk perempuan). Insiden ini sedikit lebih tinggi pada kulit hitam daripada kulit

putih.

Osteosarkoma adalah kematian bentuk kanker musculoskeletal yang paling sering

menyebabkan pasien mati dari penyakit metastatik berkenaan dengan paru-paru. Kebanyakan

Page 3: osteosarcoma.docx

osteosarkoma muncul sebagai kurungan lesions yang cepat berkembang dalam bidang tulang

panjang. Ada 3 daerah-daerah terpencil adalah tulang paha, yang proximal tulang kering, dan

proximal humerus, tetapi hampir setiap tulang dapat terpengaruh.

Tidak semua osteosarkoma timbul dalam kurungan sama, karena beberapa bagian

dapat menjadi nyata dalam jangka waktu sekitar 6 bulan (sinkronis osteosarcoma), atau

beberapa bagian dapat dicatat selama lebih dari 6 bulan (metachronous osteosarcoma). Hal

itu tersebut adalah jelas multifocal osteosarcoma langka, tetapi ketika terjadi, ia cenderung

pada pasien muda kurang dari 10 tahun.

Kasus-kasus klasik atau primer yang meliputi 75% osteosarkoma. Osteosarkoma

dapat pula timbul secara sekunder pada tulang yang menjadi tempat kelainan yang sudah ada

terlebih dahulu. Dalam kategori ini, kelainan yang paling sering mempengaruhinya yaitu

penyakit Paget.

Osteosarkoma yang merupakan penyulit dan penyakit Paget, sering muncul pada

tulang-tulang pipih yang memiliki lesi “pagetik”; terjadi pada usia diatas 50 tahun dan sangat

agresif. Hanya beberapa penderita dapat bertahan hidup lebih dari 2 tahun.

1.2 Permasalahan

1. Apakah yang dimaksud dengan Osteosarcoma ?

2. Bagaimanakah etiologi, epidemologi, patologi, manifestasi klinis, dan

penatalaksanaan dari Osteosarcoma itu ?

3. Bagaimanakah bagan Web of Causion (WOC) dari Osteosarcoma ?

4. Bagaimanakah relevansi antara konsep keperawatan bila dihubungkan dengan kasus

Osteosarcoma ?

5. Bagaimanakah diagnosa keperawatan yang dapat dilakukan pada kasus Osteosarcoma

?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan definisi mengenai kasus Osteosarcoma

2. Menjelaskan etiologi, epidemologi, patologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan

dari Osteosarcoma

3. Menggambarkan bagan Web of Causion (WOC) dari kasus Osteosarcoma

Page 4: osteosarcoma.docx

4. Menjelaskan hubungan konsep keperawatan dan kasus Osteosarcoma

5. Menjelaskan diagnosa keperawatan yang dilakukan pada kasus Osteosarcoma

1.4 Manfaat

1. Menambah wawasan pengetahuan mengenai kasus Osteosarcoma

2. Menambah wawasan pengetahuan mengenai penerapan konsep keperawatan pada

kasus Osteosarcoma

3. Menambah wawasan pengetahuan mengenai penerapan diagnosa keperawatan pada

kasus Osteosarcoma

Page 5: osteosarcoma.docx

BAB II

LANDASAN TEORITIS MEDIS

Osteosarkoma merupakan penyakit yang sel kankernya (ganas) ditemukan di tulang.

Ini adalah yang paling umum dari jenis kanker tulang. Osteosarkoma paling sering terjadi di

remaja dan dewasa muda. Kanker ini sebagian besar menyerang remaja pria yg sering

mengkonsumsi obat penambah tinggi badan. anak laki-laki yang memiliki tinggi diatas rata-

rata memiliki potensi yang lebih besar untuk itu. Pada anak-anak dan remaja, tumor paling

sering muncul di sekitar tulang lutut. Gejala-gejala dan kesempatan untuk pemulihan pada

anak-anak dan remaja yang muncul akan tampak sama.

Setelah osteosarkoma telah pertama ditemukan, tes lain dapat dilakukan untuk

mengetahui apakah kanker sel telah menyebar ke bagian tubuh yang lain. Hal ini disebut

pementasan. Saat ini, tidak ada sistem untuk pementasan osteosarkoma. Tetapi, kebanyakan

pasien dikelompokkan tergantung pada apakah kanker hanya ditemukan di satu bagian tubuh

(diterjemahkan penyakit) atau apakah kanker telah menyebar dari satu bagian tubuh lain

(metastatic penyakit) sehingga akan berpengaruh terhadapa rawatan penyakit. Berikut ini

adalah kelompok yang digunakan untuk osteosarkoma:

Local osteosarcoma

Kanker sel belum tersebar di luar tulang atau dekat jaringan di mana kanker berasal.

Metastatic osteosarcoma

Kanker sel telah menyebar dari tulang yang kanker berasal ke bagian tubuh yang lain.

Kanker yang paling sering menyebar ke paru-paru. Mungkin juga menyebar ke

tulang lain. Tentang satu di lima pasien dengan osteosarkoma dengan kanker yang

telah metastasized pada saat itu dapat terdiagnosa. Dalam multifocal osteosarkoma,

tumor muncul dalam 2 atau lebih tulang, tetapi belum menyebar ke paru-paru.

Metastatic penyakit di diagnosa

Penyakit Metastatic adalah kanker yang telah menyebar dari tempat di mana ia mulai

bagian tubuh yang lain. Bila kanker telah menyebar ke paru-paru, masa adalah lebih

baik jika kanker adalah satu-satunya di paru-paru dan di tempat-tempat lebih sedikit

di paru-paru. Untuk kanker yang telah menyebar ke tulang, ramalannya adalah lebih

baik jika tumor adalah semua tulang yang sama.

Page 6: osteosarcoma.docx

Berulang

Penyakit berulang berarti kanker telah datang kembali (recurred) setelah itu telah

dirawat. Hal itu dapat datang kembali dalam jaringan dimana pertama kali atau

mungkin datang kembali di bagian lain dari tubuh. Osteosarkoma paling sering terjadi

dalam paru-paru. Ketika osteosarkoma ditemukan, biasanya dalam waktu 2 sampai 3

tahun setelah perawatan selesai. Nanti kambuh lagi adalah mungkin terjadi, tetapi

langka.

2.2 Etiologi

Penyebab tumor ini hampir semua keganasan yang lain, masih merupakan teka-teki

yang belum terpecahkan. Radiasi dan virus onkogenik, yang telah terlihat dalam terjadinya

keganasan yang lain, telah dianggap sebagai agen penyebab.

Beberapa faktor etiologik telah diindentifikasi pada osteosarkoma orang dewasa yang

lebih jarang terjadi, tetapi hanya sedikit kasus saja. Osteosarkoma epidemik dilaporkan pada

pelukis lempeng jam radium disebabkan oleh penumpukan radioaktif jam radium didalam

tulang (lihat Bab 18), Thorotrast-dulu menggunakan bahan kontras radiografik yang

mengandung radioaktif thorium dioxide erat hubungannya dengan timbulnya osteosarkoma

seperti pada neoplasma hati.

Selain itu, juga terdapat faktor kecenderungan genetik. Osteosarkoma pada masa

kanak-kanak mungkin sekali memiliki dasar genetik, meskipun tak seorangpun pernah

menemukannya. Mungkin kelainan genetik pada kromosom 13 dapat menyebabkan

osteosarkoma pada kelompok pasien ini. Terjadi dysplasia tulang, termasuk penyakit Paget,

dysplasia fibrosa, enchondromatosis, dan turun temurun beberapa exostoses dan

retinoblastoma (kuman-garis bentuk) adalah faktor risiko. Kombinasi konstitusional mutasi

genetik dari RB (germline retinoblastoma) dan terapi radiasi dikaitkan dengan risiko tinggi

terutama pengembangan osteosarkoma, Li-Fraumeni Sindrom (mutasi germline p53), dan

Rothmund-Thomson Sindrom (autosomal yang terdesak asosiasi dari bawaan cacat tulang ,

dysplasia rambut dan kulit, hypogonadism, dan katarak).

Page 7: osteosarcoma.docx

2.3 Tanda Dan Gejala

Gejala osteosarkoma adalah rasa sakit dan bengkak di kaki atau lengan. sering terjadi di atas

atau di bawah lutut atau di lengan atas dekat bahu. Sakit di malam hari, dan benjol atau

bengkak dapat mengembangkan di kawasan hingga beberapa minggu setelah mulai sakit.

      2.4  Patofisiologi

Adanya tumor di tulang menyebabkan reaksi tulang normal dengan respons osteolitik

(destruksi tulang) atau respons osteoblastik (pembentukan tulang). Beberapa tumor tulang

sering terjadi dan lainnya jarang terjadi, beberapa tidak menimbulkan masalah, sementara

lainnya ada yang sangat berbahaya dan mengancam jiwa. Tumor ini tumbuh di bagian

metafisis tulang panjang dan biasa ditemukan pada ujung bawah femur, ujung atas humerus

dan ujung atas tibia. Secara histolgik, tumor terdiri dari massa sel-sel kumparan atau bulat

yang berdifferensiasi jelek dan sering dengan elemen jaringan lunak seperti jaringan fibrosa

atau miksomatosa atau kartilaginosa yang berselang seling dengan ruangan darah sinusoid.

Sementara tumor ini memecah melalui dinding periosteum dan menyebar ke jaringan lunak

sekitarnya;garis epifisis membentuk terhadap gambarannya di dalam tulang.

Page 8: osteosarcoma.docx

GENETIKA

KELAINAN GENETIK PADA LENGAN PANJANG

KROMOSOM 13

TERJADI DELESI PADA TULANG

PERTUMBUHAN TULANG ABNORMAL

OSTEOBLASTIK

TULANG RUSAK

MASUK KEDALAM TUBUH

TERPAPAR RADIASI

TUMBUH KEDALAM JARINGAN METAFIN

MENGEROSI KORTEKS OSTEOLITIK

JARINGAN LUNAK TERSERANG

TIMBUL LESI DESTRUKTIF

IREGULAR

VIRUS ONKOGENIK

OSTEOSARKOMA

TIMBUL BENJOLAN

KEMOTERAPI

TERAPI

PARU

METASTASIS PARU

TULANG HUMERUS

NYERI TULANG RAWAN

MK:GANGGUAN RASA NYAMAN

BEDAH

AMPUTASIBIOPSI

RADIASI X-RAY

MK:KELETIHAN

MUAL/MUNTAH

MK:PERUBAHAN

NUTRISI

ALOPESIA

BERAT BADAN TURUN

MK:GANGGUAN CITRA TUBUH

MK:KERUSAKAN MOBILITAS FISIK

MK:KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT

MK:KOMPLIKASI PENYAKIT

MK:INFEKSI

TUMOR

MK:GANGGUAN

RASA NYAMAN

MK:KERUSAKAN INTEGRITAS

KULIT

pathway

Page 9: osteosarcoma.docx

2.5    Pemeriksaan Diagnostik

1.      Laboratorium

peningkatan alkaline phosphatase dan lactic dehydrogenase

2.      Radiodiagnosis

Biasanya gambaran radiogram dapat membantu untuk menentukan keganasan reelatif dari

tumor tulang yang berada disekitarnya.

3.      Pemeriksaan Biopsi

Biopsi tertutup dengan menggunakan jarum halus (fine needle aspiration/FNA) dengan

melakukan sitodiagnosis diagnosis pada tumor.

           2.6  Penatalaksanaan

1.      Menurut Prof. Errol, operasi ini dibagi menjadi dua:

a.      Limb salvage yaitu tulang yang terkena tumor ganas disambung dengan bekas kaki pasien

lain yang baru saja meninggal dunia atau tulang yang terkena tumor pada stadium dini

dimatikan dulu dengan radiasi kemudian dipasang lagi.

b.      Limb ablation yaitu tulang yang terkena tumor ganas di amputasi. (Errol, 2005: 29).

Kemoterapi yang biasanya akan menyebabkan tumor mengecil.

2.      Konservatif

Penanganan kanker tulang metastasis adalah paliatif, dan sasaran terapeutiknya adalah

mengurangi nyeri dan ketidaknyaman klien sebanyak mungkin

3.      Kemoterapi

Obat-obatan adalah metotreksat, adriamisin, siklofosfamid, vinkristin, dan sisplatinum.

Pemberian kemotrapi biasanya dilakukan pada pre/pascaoperasi.

4.      Radioterapi

Radiasi dengan energi tinggi merupakan suatu cara untuk eradikasi tumor-tumor ganas yang

radiosensitif dan dapat juga sebagai penatalaksanaan awal sebelum tindakan operasi

dilakukan

Page 10: osteosarcoma.docx

2.7 Epidemologi

Osteosarkoma merupakan 20% dari seluruh kanker tulang ganas yang dapat terjadi di

mana-mana dari tulang, biasanya di luar batas yang paling dekat metaphyseal pertumbuhan

tulang piring. Yang paling sering terjadi adalah pada tulang paha (42%, 75% dari yang

terpencil di tulang paha), tulang kering (19%, 80% dari yang di proximal tulang kering), dan

humerus (10%, 90% dari yang di yang proximal humerus). Lokasi lain yang signifikan adalah

tengkorak dan rahang (8%) dan panggul (8%). Dan lebih dari 50% kasus terjadi pada daerah

lutut.

2.8 Patologi

Osteosarkoma paling sering terjadi pada rongga medular daerah metafisis tulang

panjang. Ujung bawah femar, bagian atas tibia, dan bagian atas humerus adalah tempat yang

paling sering terkena. Osteosarkoma jarang terjadi di periosteum (osteosarkoma periosteal)

atau pada permukaan luar (osteosarkoma parosteal).

Secara makrokopis, osteosarkoma tampak sebagai massa lunak dengan daerah

nekrosis dan pendarahan. Dapat ditemukan pembentukan tulang dan kartilago. Tulang yang

terkena membesar akibat adanya tumor, yang dapat menginfitrasi rongga medulla dan

jaringan lunak di luar tulang. Secara radiologist, osteosarkoma tampak sebagai lesi-lesi

destruktif irregular. Derajat kalsifikasi menentukan radioopasitas.

Osteosarkoma merupakan neoplasma agresif yang menginfitrasi secara luas.

Metastasis hematogen, paling sering pada paru, terjadi secara dini. Jarang terjadi metastasis

limfatik dan tumor pada kelenjar limfe.

Secara mikrokopis, osteosarkoma tersusun dari osteoblas ganas disertai anaplasia dan

laju mitonik yang tinggi. Berdasarkan derajat anaplasia, osteosarkoma diklasifikasikan

menjadi derajat I-III; pasien tumor derajat I memiliki daya tahan hidup lebih lama

Osteoid dalam jumlah yang bervariasi dihasilkan oleh sel-sel tumor dan dapat

mengalami kalsifikasi (tumor tulang). Adanya osteoid pada tumor tulang ganas menegakkan

diagnosis osteosarkoma. Pembentukan kartilago juga sering terjadi dan dapat luas

(osteosarkoma kondroblastik). Pada beberapa kasus, dapat terlihat banyak sel raksasa. Pada

kasus lain, ruang vascular kavernosa mendominasi gambaran histologik (osteosarkoma

teleangiektatik).

Page 11: osteosarcoma.docx

2.9 Manifestasi Klinis

Adapun gejala atau tanda yang ditimbulkan yang paling umum gejala osteosarkoma

adalah rasa sakit dan bengkak di kaki atau lengan. Hal ini paling sering terjadi di lagi tulang

dari tubuh - seperti di atas atau di bawah lutut atau di lengan atas dekat bahu. Sakit mungkin

buruk selama bergerak atau di malam hari, dan benjol atau bengkak dapat mengembangkan di

kawasan hingga beberapa minggu setelah mulai sakit. Sakit yang berlebihan dapat

membangunkan di malam hari atau sakit saat istirahat menjadi perhatian khusus. Dalam

beberapa kasus, pertama tanda penyakit itu yang rusak lengan atau kaki, karena kanker telah

melemahkan tulang untuk membuatnya rentan untuk istirahat.

Pada kasus ini, resiko osteosarkoma paling sering dilihat pada remaja anak laki-laki,

dan bukti-bukti menunjukkan bahwa remaja yang tinggi daripada rata-rata memiliki risiko

tambahan untuk mengembangkan penyakit. Anak-anak yang telah mewarisi salah satu langka

sindrom kanker juga berada di risiko tinggi untuk osteosarkoma. Sindrom ini termasuk

retinoblastoma (tumor jahat yang yang berkembang di retina, biasanya pada anak-anak

berusia di bawah umur 2) dan Li-Fraumeni Sindrom (jenis mewarisi mutasi genetik). Karena

terhubungan ke radiasi lain, dapat memicu DNA mutasi, anak-anak yang telah menerima

perawatan radiasi untuk episode sebelum kanker juga meningkat di risiko untuk

osteosarkoma.

2.10 Penatalaksanaan

Jenis Perawatan

Berbagai jenis perawatan tersedia untuk pasien dengan osteosarkoma. Beberapa

perawatan yang standar (yang saat ini digunakan terapi), dan beberapa sedang diuji dalam uji

klinis. Perawatan klinis dalam percobaan adalah penelitian studi yang dimaksudkan untuk

membantu meningkatkan perawatan saat ini atau memperoleh informasi tentang perawatan

baru untuk pasien dengan kanker. Ketika uji klinis menunjukkan bahwa perlakuan yang baru

lebih baik dari standar perawatan, pengobatan baru yang dapat menjadi standar perawatan.

Jika diduga bahwa masalah adalah osteosarkoma, sebelum pertama biopsi, penderita

dapat merekomendasikan dokter spesialis yang disebut pembedah tulang ahli onkologi.

1. Perawatan Standar

Tiga jenis perawatan standar yang digunakan:

Page 12: osteosarcoma.docx

Bedah (mengambil yang kanker dalam suatu operasi).

Kemoterapi (menggunakan obat untuk membunuh kanker sel).

Terapi radiasi (menggunakan tinggi dosis x-ray untuk membunuh sel

kanker).

A. BEDAH

Perawatan bedah untuk osteosarkoma terdiri dari amputasi baik atau operasi

penyelamatan anggota badan. Saat ini, kebanyakan remaja dengan kasus osteosarkoma

lengan atau kaki dapat ditangani dengan operasi penyelamatan anggota badan daripada

amputasi. Dalam operasi penyelamatan anggota badan, tulang dan otot yang dipengaruhi oleh

osteosarkoma disingkirkan, meninggalkan kesenjangan di tulang yang baik yang diisi oleh

tulang cantum (biasanya dari tulang bank) atau lebih sering logam bagian badan khusus. Ini

dapat tepat dicocokkan dengan ukuran yang cacat tulang. Risiko infeksi lebih tinggi dan

patah tulang dengan tulang bank ini dan oleh karena itu penggantinya logam prostheses lebih

umum digunakan untuk rekonstruksi dari tulang setelah pengangkatan tumor.

Jika kanker telah menyebar ke saraf dan pembuluh darah sekitar tumor aslinya pada

tulang, amputasi (mengeluarkan bagian dari anggota badan bersama osteosarcoma) seringkali

satu-satunya pilihan.

Pada pasien dengan osteosarkoma yang belum tersebar di luar tulang, peneliti

menemukan tidak adanya perbedaan dalam keseluruhan hidup apakah pasien memiliki

anggota badan-hemat operasi atau apakah mereka telah melakukan operasi dengan amputasi.

Bila kanker dapat dibawa keluar tanpa amputasi, perangkat buatan atau tulang dari tempat-

tempat lain di dalam tubuh dapat digunakan untuk menggantikan tulang yang telah dibuang.

Proses pembangunan kembali (kembali) merupakan bagian dari tubuh diubah dengan operasi

sebelumnya disebut rekonstruksi operasi. Pilihan untuk rekonstruksi di operasi dengan pasien

osteosarkoma tergantung pada banyak faktor, termasuk di mana letak tumor, bagaimana

besarnya, usia pasien, dan lain sebagainya.

B. KEMOTERAPI

Kemoterapi biasanya diberikan baik sebelum maupun setelah operasi. Ia

menghilangkan kantong kecil dari sel kanker di tubuh, bahkan yang terlalu kecil untuk tampil

saat scan medis. Seseorang dengan osteosarkoma diberi obat kemoterapi intravena (melalui

Page 13: osteosarcoma.docx

pembuluh darah) atau secara oral (dengan mulut). Obat memasuki aliran darah dan bekerja

untuk membunuh kanker di bagian tubuh di mana penyakit telah menyebar, seperti paru-paru

atau organ lain.

C. TERAPI RADIASI

Menggunakan terapi radiasi x-ray atau energi sinar yang tinggi lainnya untuk

membunuh sel kanker dan Tumor yang bersembunyi. Radiasi untuk osteosarcoma umumnya

berasal dari mesin di luar tubuh (eksternal terapi radiasi).

Prosedur Diagnostik

Biopsi-Biopsi harus dilakukan oleh ahli bedah tulang

Definitif resection

Reseksi dari dasar luka dan apapun berkenaan dengan metastases paru-paru adalah

penting untuk disembuhkan.

Reseksi ini harus dilakukan dengan pembedahan tulang (dasar luka) dan yang

berkenaan dengan bedah dada (tebece paru metastases).

Praoperasi (neoadjuvant) kemoterapi sering perlu bantuan ahli bedah melakukan

reseksi dengan penyusutan tumor serta memungkinkan penilaian histopathologic

tumor secara responsif, yang utama untuk memperkirakan hasil.

Untuk mendiagnosa osteosarkoma, tenaga kesehatan mungkin akan melakukan ujian

fisik, memperoleh lebih detil sejarah medis, dan ketertiban X-ray untuk mendeteksi

perubahan dalam struktur tulang. Tenaga kesehatan mungkin juga memerintahkan resolusi

magnetik (MRI) scan daerah yang terjangkit, dan akan menemukan daerah yang terbaik

untuk biopsi dan menunjukkan apakah osteosarkoma telah menyebar dari tulang dekat ke otot

dan lemak. Tenaga kesehatan juga akan biopsi tulang untuk mendapatkan sampel dari tumor

untuk pemeriksaan di laboratorium. Ini adalah pembedahan tulang yang terbaik yang

dilakukan oleh ahli bedah berpengalaman dalam perawatan dari osteosarkoma (pembedah

tulang ahli onkologi).

Page 14: osteosarcoma.docx

2.6.3 Efek samping Jangka pendek dan Jangka Panjang

Beberapa perawatan kanker menyebabkan efek samping yang terus muncul atau

tahunan setelah perawatan kanker telah berakhir. Ini disebut efek akhir. Efek akhir dari

pengobatan kanker mungkin termasuk masalah fisik, perubahan dalam suasana hati, perasaan,

berpikir, belajar atau memori, dan memiliki kedua kanker (jenis kanker baru). Beberapa efek

akhir dapat diobati atau dikontrol.

Amputasi memiliki efek samping jangka pendek dan jangka panjang. Lamanya

minimal 3 sampai 6 bulan hingga satu orang belajar menggunakan bagian badan buatan/palsu

(lengan atau kaki), dan ini hanya awal jangka panjang psikologis dan rehabilitasi sosial.

Dengan operasi penyelamatan anggota badan, satu biasanya dimulai pada lipatan lutut

atau bagian tubuh yang terkena dampak dengan segera. gerakan pasif yg terus menerus (BPS)

mesin, yang terus menerus merekatkan dan memperkuat lutut yang dapat digunakan untuk

meningkatkan gerakan untuk tumor di sekitar lutut. Terapi fisik dan rehabilitasi untuk 6

hingga 12 bulan berikut operasi biasanya memungkinkan anak untuk berjalan pada awalnya

dengan berjalan kaki atau alat bantu topang dan kemudian tanpa perangkat.

Awal komplikasi setelah operasi termasuk infeksi dapat memperlambat penyembuhan

dari luka bedah, dan logam yg berhubung dengan bagian badan perangkat atau bank tulang

mungkin perlu diganti dalam jangka panjang. mungkin masalah yang terlambat lainnya

termasuk patah tulang dari bank atau kegagalan bank untuk menyembuhkan tulang untuk

anak tulang, yang mungkin lebih memerlukan pembedahan.

Banyak dari obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi juga membawa risiko

baik masalah jangka pendek dan jangka panjang. Efek jangka pendek termasuk anemia,

pendarahan yang tidak normal, dan peningkatan risiko infeksi karena kerusakan pada tulang

sumsum, serta kerusakan ginjal dan penyimpangan haid. Beberapa obat membawa risiko

radang kandung kemih dan pendarahan ke dalam air kencing, gangguan pendengaran, dan

kerusakan hati Lainnya dapat menyebabkan masalah jantung dan kulit. Tahun-tahun setelah

kemoterapi untuk osteosarkoma, pasien memiliki peningkatan risiko kanker lainnya yang

berkembang.

2.6.4 Kesempatan Sembuh

Osteosarkoma yang telah tersebar tidak dapat selalu diobati dengan berhasil. Selain

itu, seseorang yang osteosarkoma terletak di lengan atau kaki umumnya memiliki lebih dari

satu prognosa penyakit yang melibatkan tulang rusuk, bahu, punggung, atau tulang panggul.

Page 15: osteosarcoma.docx

Masa (kesempatan pemulihan) sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebelum dan

setelah perawatan. Masa dari saat osteosarkoma diobati tergantung pada berikut:

Lokasi yang bengkak

Ukuran yang bengkak

Tahapan dari kanker (apakah yang tersebar di mana ia mulai dari tempat lain

ke dalam tubuh)

Usia pasien

Hasil tes darah dan tes lainnya

Jenis Tumor (berdasarkan bagaimana melihat sel kanker di bawah mikroskop)

KOMPLIKASIa.    Akibat langsung : Patah tulangb.   Akibat tidak langsung : Penurunan berat badan, anemia, penurunan kekebalan tubuhc.    Akibat pengobatan : Gangguan saraf tepi, penurunan kadar sel darah, kebotakan pada kemoterapi.

Page 16: osteosarcoma.docx

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

This 15 year old boy has a painful tumor in his tibia, near the knee. A biopsy showed “giant cells” in the lesion. It continued to grow, and he has pain, a mass, and substantial leg atropy.• Radiological findings :

A sclerotic and granular appearing lesion in the posterior and lateral tibia plateau, just under the joint surface, with some enlargement of the bone. There is a healed incision, without any sign of infection, but the area is very tender to the touch.• Laboratory result :

None available• Differential Diagnosis :

chondroblastoma, osteosarcoma• Treatment option :

Based on a presumptive diagnosis, a thorough curettage of the lesion was performed

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

1. DATA DEMOGRAFI

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Agama :

Status perkawinan :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

An. A

15 tahun

Laki-laki

Islam

-

SMA

Pelajar

-

2. ANAMNESA

A. Riwayat penyakit keluarga □ Osteoporosis □ Hipertensi□ Osteoartritis □ DM□ Reumatik □ Asthma□ TBC □ Hipertiroid

B. Riwayat sakit Sejak kapan sakit? Apa penyebabnya? Apa yang dirasakan, gambarkan! Rentang gerak bebas/terbatas?

Page 17: osteosarcoma.docx

Bila jatuh; kapan, dimana, bagaimana posisi waktu jatuh, sadar/tidak

Gangguan apa saja yang dialami saat ini?

C. Keluhan utama yang dirasakan saat

ini

Nyeri pada ekstremitas bawah ngilu, ketidaknyamanan

Keterbatasan gerak, kekakuan Bengkak, kemerahan, hangat

D. Penanganan pertama/ pengobatan

yang sudah dilakukan

□ Pelayanan kesehatan terdekat□ Dukun urut□ Dukun patah tulang□ Shinche□ Belum ditangani□ Langsung dibawa ke RS□ Alternatif Lainnya ………………………

E. Alasan utama di bawa ke rumah sakit

3. PEMERIKSAAN FISIK

A. Inspeksi/Look Hematoma/perdarahan

Edema

Deformitas

Luka terbuka

Warna bagian distal

B. Palpasi/Feel Akral

Krepitasi

Edema

Sensasi

C. Pergerakan/Move ROM

Nyeri

Penurunan fungsi

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Radiologi Foto rontgen/X-ray

CT-Scan

M R I

B. Laboratorium Haemoglobin

Page 18: osteosarcoma.docx

Hematokrit

Leukosit

Trombosit

Gol Darah

M P P P (MP3)

5. DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Nyeri

B. Gangguan neurovaskuler distal

C. Gangguan mobilitas fisik

D. Kerusakan integritas kulit

E. Risiko infeksi

6. TINDAKAN MANDIRI

Fiksasi/immobilisasi daerah yang fraktur

Posisi yang tepat sesuai dengan daerah

yang fraktur

Melatih ROM

Melatih mobilisasi pada daerah yang

tidak sakit

Merawat (Gips, pin traksi, luka)

Melatih menggunakan alat bantu berjalan

7. KOLABORASI

a. Fiksasi interna, eksterna

b. Pemberian terapi dan cairan

c. Latihan fisik/fisioterapi

d. Pemberian obat-obatan

BAB IVPENUTUP

Page 19: osteosarcoma.docx

4.1 Simpulan

Sarkoma osteogenik atau osteosarkoma merupakan neoplasma tulang primer yang

sangat ganas. Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang. Tempat yang paling sering

terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut. Kasus sarkoma

osteogenik paling banyak menyerang anak remaja dan mereka yang baru menginjak masa

dewasa, tetapi dapat juga menyerang penderita penyakit Paget yang berusia lebih dari 50

tahun.

Penyebab utama masih misteri, tetapi faktor genetik, virus onkologi, dan terpapar

radiasi disinyalir sebagai asal muasal timbul sarkoma osteogenik ini. Nyeri yang menyertai

destruksi tulang dan erosi adalah gejala umum dari penyakit ini.

Beberapa jenis tumor primer seperti sarkoma osteogenik dapat dirawat paling baik

dengan jalan amputasi atau melakukan pembedahan ablative secara menyeluruh. Meskipun

kemoterapi dan imunoterapi agaknya juga mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan,

tetapi sering kali perlu dilakukan pembedahan untuk membuang tumor dan semua jaringan di

sekitarnya. Selain itu, juga dikembangkan terapi x-ray sinar tingkat tinggi.

4.2 Saran

Setelah penulis menjabarkan mengenai kasus osteosarkoma, diharapkan memberi

suatu pencerahan dan tambahan ilmu pengetahuan mengenai kasus ini. Namun, dalam

uraiannya, penulis sadar bahwa masih banyak hal yang dirasa kurang dan oleh karenanya

penulis mengharapkan suatu masukan dan saran untuk kebaikan mendatang dalam segala

bidang, terutama kasus osteosarkoma ini. Penelusuran lebih jauh dan dalam lagi mengenai

perkembangan kasus osteosarkoma ini merupakan jalan terbaik untuk mendapat informasi

yang lebih relevan disamping makalah ini.

Page 20: osteosarcoma.docx

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Linda Jual. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 8. Jakarta :

EGC

Kusnanto, S.Kp., M.Kes. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan

Profesional. Jakarta : EGC

Robbin dan Kumar. 1995. Buku Ajar Patologi II edisi 4. Jakarta : EGC

Chandrasoma, Parakrama; Taylor, Clive R. 2005. Ringkasan Patologi Anatomi.

Jakarta : EGC

Price, Sylvia A., dkk. 1995. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,

edisi 4. Jakarta : EGC

Otto, Shirley E. 2003. Pocket Guide to Oncology Nursing 2nd edition. Kansas :

Mosby-Year Book, Inc

Gale, RN, MS, Danielle; Charatte, RN, BSN, OCN, Jane. 1995. Oncology Nursing

Care Plans. Texas : Skidmore-Roth Publishing

Meyer WH; Malawer MM. 1991. Osteosarcoma : Clinical features and Evolving

Surgical and Chemotheraputic Strategies, Pediatr Clin North Am 38:317

Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik, edisi

2. Jakarta : Salemba Medika