Top Banner

of 31

Osteomielitis Presentasi Tya

Mar 06, 2016

Download

Documents

tyahudisaputri

duydadiauu hsduh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Penguji: dr.Aswedi Putra, Sp.OT, FICS.Aditya Kusumaningtyas Hudisaputeri10310009

  • Definisi Osteo TulangMyelumSumsum tulang

    Osteomyelitis adalah infeksi pada tulang dan medula tulang (sumsum tulang) baik karena infeksi pyogenik atau non pyogenik.

  • Perbandingan antara tulang sehat dan tulang yang terinfeksi

  • KLASIFIKASI

  • Osteomyelitis Hematogen Akut

  • Osteomyelitis Hematogen AkutOsteomyelitis Hematogen Akut adalah infeksi tulang dan sumsum tulang akut yg disebabkan oleh bakteri pyogen dimana mikroorganisme berasal dari fokus ditempat lain (focal infection) dan beredar melalui sirkulasi darah.Sering terjadi pada tulang panjangDitemukan pada anak-anak, jarang pd orang dewasaUmumnya terkait dengan beberapa keadaan yaitu trauma, penyakit kronik, malnutrisi, dan sistem imun yang inadekuat

  • Osteomyelitis Hematogen Akut

  • Osteomyelitis hematogen akut disebabkan oleh:

  • Infeksi aliran drh hiperemia , edema & pus embolus infeksi didaerah metafisis tlg mnya tekanan dlm tlgBerkembang biak menembus kortex & medula tlg trombosis (PD tersumbat) iskemik nekrosis tlg squestrum periosteum membentuk involucrum

  • Pemeriksaan penunjang

  • Diagnosis Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik yang teliti Pemeriksaan radiologi Rontgen fotoUSG CT-scan MRI ( Magnetic Resonance Imaging) Pemeriksaan laboratorium

  • Komplikasi

  • Diagnosa bandingSelulitisArthritis supuratif akutDemam rheumatoidTumor ewingPenyakit gaucherKrisis sel sabit

  • Penatalaksanaan

  • Osteomyelitis Kronik

  • Osteomyelitis kronis umumnya merupakan lanjutan dari osteomyelitis akut yang tidak terdiagnosis, atau tidak diobati dengan baik. Osteomyelitis kronis dapat juga terjadi setelah fraktur terbuka atau setelah operasi pada tulang

  • EtiologiBakteri penyebab osteomyelitis kronis terutama oleh staphylokokus aureus atau E. Colli, proteus, pseudomonas. Staphylokokus epidermidis merupakan penyebab utama osteomyelitis kronis pada operasi-operasi orthopedic yang menggunakan implant.

  • Gambaran klinis

  • Patologi dan PatogenesisInfeksi tulang dapat menyebabkan terjadinya sekuestrum yang menghambat terjadinya resolusi dan penyembuhan spontan yang normal pada tulang. Sekustrum ini merupakan benda asing bagi tulang dan mencegah terjadinya penutupan kloaka (pada tulang) dan sinus (pada kulit) sekuetrum diselimuti oleh involucrum yang tidak dapat keluar atau dibersihkan dari medulla tulang kecuali dengan tindakan operasi. Proses selanjutnya terjadi destruksi dan sclerosis tulang yang dapat ditunjukanan melalui foto rontgen.

  • LaboratoriumPeningkatan LED LeukositosisPeningkatan titer antibody anti staphylococcusPemeriksaan kultur dan uji sensitifitas diperlukan untuk menentukan organisme penyebabnya

  • Pemeriksaan radiologis

  • Diagnosis

    Diagnosis osteomyelitis berdasar pada :Penemuan klinis LaboratoriumRadiologi . Gold standar adalah dengan melakukan biopsi pada tulang yang terinfeksi untuk analisa histologis dan mikrobateriologis.

  • Osteomyelitis pada pria berusia 84 tahun, foto CT Scantampak sagital (a) dan axial (b) memperlihatkan fraktur pada tulang metatarsal dan sesamoid. Selain itu terdapat reaksi periosteal dan erosi pada caput metatarsal yang mengindikasikan adanya osteomyelitis.

  • Penatalaksanaan

    1. Pemberian antibiotic : untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi pada tulang sehat lainnya, mengontrol eksaserbasi akut

    2. Tindakan opertif : dilakukan bila fase eksaserbasi akut telah reda, setelah pemberian antibotik yang adekuat, operasi yang dilakukan bertujuan untuk mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik, baik jaringan lunak maupun jaringan tulang (sekuestrum) sampai jaringan sehat sekitarnya.

  • KomplikasiKontraktur sendiPenyakit ameloidFraktur patologisPerubahan menjadi ganas pada jaringan epidermiKerusakan epiphisis sehingga terjadi gangguan pertumbuhan.