ORGANISASI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG SEBAGAI SEBUAH SISTEM Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Filsafat, Teori dan Pendekatan Sistem Dari Dosen: Prof. Dr. J. Winardi, S.E. Oleh: Agustinus Widanarto, M.Si. NPM: L3G.03020 Program Studi Ilmu Sosial Bidang Kajian Ilmu Administrasi PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PADJADJARAN 2003
25
Embed
ORGANISASI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN …repository.unpad.ac.id/20509/1/6-organisasi-perusahaan… · · 2015-05-08Mata Kuliah: Filsafat, Teori dan Pendekatan Sistem ... Dinas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ORGANISASI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN
KOTA BANDUNG
SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Filsafat, Teori dan Pendekatan Sistem
Dari Dosen: Prof. Dr. J. Winardi, S.E.
Oleh:
Agustinus Widanarto, M.Si.
NPM: L3G.03020
Program Studi Ilmu Sosial
Bidang Kajian Ilmu Administrasi
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2003
BAB I
PENGANTAR
Sebagai salah satu negara berkembang, Negara Republik Indonesia sampai saat ini
masih giat melaksanakan pembangunan di berbagai sektor. Pembangunan pada hakikatnya
bertujuan untuk mewujudkan tujuan nasional yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur baik spiritual maupun material berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan yang
diamanatkan di dalam alines keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
menyatakan bahwa:
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial...
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik di segala
aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat, yang dilakukan berdasarkan pada rencana,
guns meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian,
pembangunan mengandung arti yang sangat luas, yaitu meliputi pembangunan fisik material
dan mental spiritual.
Pembangunan merupakan berbagai usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana
oleh bangsa dan Negara Indonesia untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan kesejahteraan
rakyat, baik mental spiritual maupun fisik material. Dalam kaitan ini dapat disimak pendapat
Siagian (1990:3) yang menyatakan bahwa: "Pembangunan adalah suatu usaha atau rangkaian
usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana, dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa,
negara dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa".
Pelaksanaan pembangunan nasional secara terstruktur merupakan tugas pemerintahan
dalam kaitannya untuk mewujudkan tujuan nasional. Dengan demikian, untuk dapat meraih
keberhasilan dalam pelaksanaan pembangunan nasional, peranan aparatur pemerintah baik di
tingkat Pusat maupun di tingkat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota adalah sangat
penting. Selain itu, keberhasilan pelaksanaan pembangunan memerlukan sarana penunjang
yang bersifat fisik materiil maupun non fisik/spiritual seperti; jalan, jembatan keterampilan,
dan partisipasi aktif dari segenap bangsa Indonesia.
Gerakan pembangunan yang berwawasan lingkungan khususnya di Kota Bandung
yang dikenal dengan gerakan "Genah Marenah Tumaninah" yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor: 02/PD/1985, yaitu:
"Mewujudkan otonomi daerah dalam rangka membangun kota yang tertata rapi, nyaman dan
layak huni melalui pengelolaan pembangunan sarana dan prasarana dalam mendukung
pembangunan ekonomi, sosial, manajemen tata ruang, dan lingkungan".
Salah satu program kegiatan pembangunan yang dilakukan di Kota Bandung,
pemerintah Kota Bandung (dulu dikenal dengan istilah pemerintah Daerah Tingkat II
Kotamadya Bandung) telah mengeluarkan kebijakan berupa Peraturan Daerah Tingkat II
Kotamadya Bandung Nomor : 06 Tahun 1995 tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan
di Wilayah Kotamadya Bandung, yang lebih dikenal dengan istilah K-3. Program K3 ini
termasuk kegiatan pembangunan fisik, yaitu berupa pembangunan jaringan utilitas umum
berupa penghijauan dengan menanam pohon pelindung, tanaman tinggi, tanaman perdu,
tanaman semak, dan tanaman penutup tanah, yang kesemuanya ditujukan untuk menciptakan
keindahan Kota Bandung.
Dalam rangka pelaksanaan ketertiban, kebersihan dan keindahan, maka salah satu
pelayanan publik yang dituntut oleh pemerintah adalah pelayanan di bidang pengelolaan
sampah. Bagi Kota Bandung, bidang pengelolaan sampah khususnya berupa limbah padat
ditangani oleh Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung, sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor: 02/PD/1985 tentang
Pembentukan Perusahaan Daerah Kebersihan Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung, jo.
Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 15 tahun 1993, dan
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 27 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kebersihan di
Kota Bandung.
Di dalam pasal 1 Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor:
02/PD/1985 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Kebersihan Kotamadya Daerah
Tingkat II Bandung, jo. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat 11 Bandung Nomor 15
tahun 1993, disebutkan bahwa tugas pokok PD Kebersihan adalah: "melestarikan lingkungan
hidup dan secara khusus memelihara serta meningkatkan kebersihan kota dalam arti yang
seluas-luasnya sebagai usaha menjamin terwujudnya kota yang rapih, bersih dan sehat".
Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung selanjutnya disingkat PD Kebersihan
Kota Bandung, dalam memberikan pelayanan dibagi ke dalam empat jenis pelayanan
kebersihan, yaitu:
1. Pelayanan Kebersihan Rumah Tinggal/Pemukiman;
2. Pelayanan Kebersihan Tempat Usaha;
3. Pelayanan Kebersihan Pasar;
4. Penyapuan Jalan dan Sarana Umum.
Pemerintah Daerah perlu menyediakan sarana yang representatif guna
terselenggaranya pelayanan kebersihan yang profesional dan memadai. Untuk itu dibentuklah
sarana pengelola dan penanganan kebersihan secara terstruktur dan melembaga. Perusahaan
Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung berkembang sejalan dengan kemampuan pemerintah
daerah dan tuntutan dari warga Kota Bandung sendiri yang semakin hari semakin maju.
Menurut pendapat penulis, Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung
sebagai sebuah organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Peter F. Drucker (dalam Winardi,
1990:374) yang menyatakan bahwa:
"... Society in this century has become a society of organizations. Social tasks-from
providing goods and services to education and care of the sick and elderly-that only a
century ago were done by the family, in the home in the shop, or on the farm, are
increasingly performed in and through large organizations. These organizations
wheter business enterprises, hospitals, or schools and universities are designed for
continuity and are run by professional managers. Executives have thus become the
leadership groups in our society. The first job of the executive is to make the
organization perform".
Secara umum dapat dikatakan bahwa sebuah organisasi merupakan suatu kumpulan
orang-orang, yang bekerja soma dalam wujud pembagian kerja, guna mencapai suatu tujuan
bersama tertentu. Demikian pula PD Kebersihan Kota Bandung ini memenuhi syarat sebagai
suatu organisasi seperti yang telah diuraikan di atas.
Untuk itulah maka dalam kesempatan ini, penulis berusaha untuk membahas tentang
Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung sebagai sebuah sistem sebagai suatu
organisasi yang ada di Kota Bandung, dalam sebuah makalah guna memenuhi salah satu
syarat dalam mengikuti kuliah: Filsafat, Teori dan Pendekatan Sistem di Program Doktor
Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung, dari dosen: Prof. Dr. I Winardi, S.E.
BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN DAERAH KEBERSHUN
KOTA BANDUNG
Sejarah Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung, secara garis besar dapat
dibagi dalam lima periode, yaitu;
2.1.1. Periode Tahun 1960 sampai Tahun 1967
Pada periode ini pengelola kebersihan Kota Bandung secara khusus telah menjadi
wewenang dan tanggung jawab Dinas Teknis yang secara khusus dikelola oleh Tim
Pembersihan dan Pertamanan Kebersihan (TPPK).
2.1.2. Periode Tahun 1967 sampai Tahun 1972
Penanganan, Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan dari Dinas Teknis ditambah
dengan bagian Perum dan Riol. Riolering dari Dinas Pekerjaan Umum digabung dan dikelola
oleh Dinas Teknis Penyehatan (DTP) dan lima penanganan kebersihannya ditangani oleh
Kotib (Komando Operasi Tertib) yaitu satuan kerja yang masih dalam struktur organisasi
Dinas Teknis Penyehatan yang meliputi pula bidang kesehatan air minum.
2.1.3. Periode Tahun 1972 sampai Tahun 1983
Pada periode ini Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung membentuk
Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota (DK3) terpisah dari Dinas Teknis Penyehatan yang
meliputi pula bidang kesehatan air minum dengan unit kejanya meliputi; Bagian Pertamanan
dan Reklame, Bagian Kebersihan, Bagian Angkutan Sampah, Bagian Riolering.
2.1.4. Periode Tahun 1983
Pada Tanggal 1 Januari 1983, Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota ditingkatkan
menjadi Dinas Kebersihan. Sebagian unit kerja yang termasuk dalam Dinas Kebersihan dan
Keindahan Kota yaitu Pertamanan, statusnya ditingkatkan menjadi Dinas Pertamanan, bagian
Riolering dialihkan dari DK3 menjadi kewenangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
dan statusnya ditingkatkan menjadi Divisi Air Kotor yang dipimpin oleh seorang Direktur.
2.1.5. Periode Tahun 1985
Pada Tanggal 1 April 1985, Dinas Kebersihan diubah menjadi Perusahaan Daerah
Kebersihan Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung berdasarkan Peraturan Daerah
Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung No. 02/PD/1985 jo. Peraturan Daerah No. 15 Tahun
1993, Kota Bandung ditunjuk oleh Pemerintah Pusat sebagai kota pertama di Indonesia yang
dijadikan pilot proyek dalam penanggulangan kebersihan secara profesional.
2.2. Visi dan Misi Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
2.2.1. Visi Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Visi Perusahaan Daerah Kota Bandung adalah "Kota Bandung Bersih Tahun 2004".
Visi ini merupakan penjabaran dari visi/misi Kota Bandung yaitu "Bandung kota jasa tahun
2004 yang genah merenah tur tumaninah".
2.2.2. Misi Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Guna mewujudkan visi di atas, Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
mempunyai misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan sumber daya manusia;
2. Meningkatkan kerja sama dengan masyarakat dan swasta;
3. Meningkatkan teknologi pengelolaan sampah;
4. Meningkatkan frekuensi pelayanan;
5. Meningkatkan penegakan hukum;
6. Meningkatkan pendidikan/penyuluhan kebersihan.
2.3. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
2.3.1. Kedudukan Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung adalah Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) yang bergerak di bidang pengelolaan kebersihan dan bertanggung jawab langsung
kepada Walikota Bandung. Mengingat statusnya sebagai BUMD, maka sebagian dari
pendapatannya merupakan salah satu sumber keuangan daerah.
2.3.2. Tugas Pokok Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Sesuai dengan ketentuan di dalam Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II
Bandung Nomor: 02/PD/1985 jo. Peraturan Daerah No. 15 Tahun 1993, Tugas Pokok
Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung secara umum adalah melestarikan lingkungan
hidup dan secara khusus memelihara serta meningkatkan kebersihan kota dalam arti yang
seluas-luasnya sebagai usaha menjamin terwujudnya kota yang rapih, bersih dan sehat.
2.3.3. Fungsi Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, PD Kebersihan menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
a. Merumuskan kebijaksanaan teknis pengelolaan kebersihan kota dan memberikan
bimbingan teknis pengelolaan kebersihan kepada yang berkepentingan sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Walikota Bandung dan perundang-undangan yang
berlaku;
b. Melaksanakan pengelolaan limbah kota, sesuai dengan perkembangan yang ada,
c. Meneliti dan mengembangkan sistem pengelolaan kebersihan kota sehingga diperoleh
suatu sistem pengelolaan kebersihan kota yang tepat, cepat, murah dan aman,
d. Meneliti dan mengembangkan cara-cara pengelolaan limbah kota agar dapat
dimanfaatkan kembali;
e. Meneliti dan mengembangkan cara-cara pengelolaan limbah kota yang tidak dapat
dimanfaatkan kembali sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan hidup di
sekitarnya.
BAB III
PERUSAHAAN DAERAH KEBERSH-IAN KOTA BANDUNG
SEBAGAI SISTEM DAN SUBSISTEM-SUBSISTEMNYA
Seperti yang dikemukakan oleh Winardi (1.990:154) bahwa:
... sesuatu sistem merupakan suatu kelompok elemen-elemen yang interdependen
yang berhubungan atau yang saling mempengaruhi satu sama lain. Sistem merupakan
suatu konglomerat hal-hal tertentu yang secara keseluruhan membentuk sesuatu
keseluruhan yang menyatu.
Dengan mengacu pada pendapat Winardi di atas, maka Perusahaan Daerah (PD)
Kebersihan Kota Bandung merupakan organisasi sebagai sebuah sistem. Hal ini dapat dilihat
bahwa di PD Kebersihan Kota Bandung seperti telah dikemukakan di atas, memiliki susunan
organisasi sesuai dengan ketentuan di dalam Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II
Bandung Nomor: 02/PD/1985 jo. Peraturan Daerah No. 15 Tabun 1993, tentang Susunan
Organisasi Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung, yaltu sebagai berikut:
a. Badan Pengawas/Pembina;
b. Direktur Utam'a, yang dibantu oleh direktur-direktur lain dan Unit Audit Intern Berta Unit
Penelitian dan Pengembangan;
c. Direktur Umum yang membawahi:
1. Bagian Umum dan Material vang terdiri dari:
1) Sub Bagian Tata Usaha;
2) Sub Bagian Rumah Tangga dan Keamanan;
3) Sub Bagian Kearsipan;
4) Sub Bagian Pengadaan, Perawatan dan Penghapus Material.
2. Bagian Personalia yang terdiri dari:
1) Sub Bagian Perencanaan, Pengembangan dan Latihan;
2) Sub Bagian Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja,
3) Sub Bagian Administrasi Kepegawaian.
3. Bagian Keuangan yang terdiri dari:
1) Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi;
2) Sub Bagian Kas dan Gaji;
3) Sub Bagian Anggaran;
4) Sub Bagian Penetapan dan Penagihan.
d. Direktur Teknik dan Operasi, membawahi:
1. Seksi Pembuangan Akhir, yang terdiri dari
1) Sub Seksi Pengaturan;
2) Sub Seksi Pengolahan/Pemanfaatan.
2. Seksi Operasi Wilayah Bandung Barat, Bandung Tengah dan Bandung Timur terdiri
dari:
1) Sub Seksi Penyapuan/Pengumpulan;
2) Sub Seksi Pengangkutan;
3) Sub Seksi Limbah Khusus.
3. Seksi Penagih Uang dan Jasa Pelayanan Kebersihan:
1) Sub Seksi Penagih Wilayah Bandung Barat;
2) Sub Seksi Penagih Wilayah Bandung Tengah-,
3) Sub Seksi Penagih Wilayah Bandung Timur.
Masing-masing direktur, bagian/seksi/sub seksi mempunyai tugas yang satu sama
lainnya berbeda, dengan tujuan yang sama, yaitu memberikan pelayanan di bidang
kebersihan bagi masyarakat Kota Bandung. Masing-masing bagian tersebut satu sama lain
juga saling interdependensi, sehingga apabila salah satu bagian tidak dapat menjalankan
tugasnya dengan baik, maka kebersihan Kota Bandung tidak akan tercapai.
Adapun sebagai Uraian Tugas Seksi Operasi Perusahaan Daerah Kebersihan Kota
Bandung adalah sebagai berikut:
(1) Kepala Seksi Oparasi mempunyai tugas:
a. Merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh kegiatan Sub
Seksi Penyapuan dan Pengumpulan, Sub Seksi Pengangkutan.
b. Menyusun usulan program penyapuan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan
limbah khusus.
c. Bekerlasama dengan seluruh seksi guna mencapai daya guna dan hasil guna, kerja di
wilayahnya.
d. Sepaniang tidak menyimpang dari kebijaksanaan direksi, masalah-masalah dalam
operasi dapat ditangani langsung.
e. Membuat laporan berkala sesuai dengan yang dintentukan oleh Direktur Teknik dan
Oparasi, untuk segala kegiatan di bidangnya.
f. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang diberikan oleh Direktur Teknik dan
Operasi.
(2) Kepala Sub Seksi Penyapuan dan Pengumpulan, mempunyai tugas:
a. Membantu Kepala Seksi Operasi di bidang tugasnya.
b. Melaksanakan penyapuan, pengumpulan, pemindahan sampah dari rumah pencluduk,
gang, jalan, pasar, tempat penjualan umum dan obyek lainnya untuk selanjutnya
dimasukkan ke dalam tempat sampah yang telah ditentukan.
c. Mengadakan penertiban, penyapuan, pengumpulan, pemindahan sampah di wilayah
kerjanya dan sekitar tempat sampah yang telah ditentukan.
d. Mengamati dan mencatat secara terus menerus peningkatan volume sampah sebagai
dasar peningkatan jasa pelayanan kebersihan.
e. Membuat laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan mengenai
kegiatan penyapuan, pengumpulan dan pemindahan sampah.
f. Melaksanakan usaha-usaha peningkatan kebersihan lingkungan.
g. Mengawasi dan mencegah penyimpangan dan pemindahan sampah secara liar.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Seksi Operasi.
(3) Kepala Sub Seksi Pengangkutan mempunyai tugas:
a. Membantu Kepala Seksi Operasi di bidang tugasnya.
b. Menyusun usulan jadwal pengangkutan sampah.
c. Melaksanakan pengaturan jalur/route angkutan sampah.
d. Melaksanakan pengangkutan sampah dari tempat pengumpulan, pemindahan ke
tempat pembuangan akhir.
e. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan pengangkutan sampah.
f. Membuat laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan untuk selanjutnya
disampaikan kepada Kepala Seksi Operasi.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi Operasi di bidang
tugasnya.
BAB IV
SWOT ANALISIS TENTANG PERUSAHAAN DAERAH
KEBERSIHAN KOTA BANDUNG SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Kegiatan yang dilakukan oleh PD Kebersihan Kota Bandung ini, semakin hari
semakin menunjukkan aktivitas yang semakin bertambah. Hal ini dikarenakan jumlah
penduduk Kota Bandung dengan berbagai aktivitas yang lebih meningkat, sehingga akibatnya
sampah yang dihasilkan masyarakatpun semakin banyak. Untuk itu perlu dilakukan analisis
terhadap Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan
Threats (ancaman) bagi PD Kebersihan Kota Bandung.
Menurut Rangkuti (2000:18-19), analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Dari segi kekuatan, PD Kebersihan Kota Bandung merupakan salah satu perusahaan
milik Pemerintah Kota Bandung yaitu sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah. Sesuai ketentuan. bahwa Peratauran Daerah
merupakan salah satu produk kebijakan Pemerintah Daerah yang dibuat oleh Eksekutif
Daerah bersama-sama Legislatif Daerah. Dengan demikian, Peraturan Daerah ini merupakan
pencerminan dari kehendak masyarakat Kota Bandung, dan keberadaan PD Kebersihan Kota
Bandung ini memang sangat diperlukan oleh masyarakat maupun Pemerintah Kota Bandung.
Kenyataan ini antara lain dapat dilihat dari sejarah terbentuknya PD kebersihan Kota
Bandung.
Bagi masyarakat Kota Bandung maupun Pemerintah Kota Bandung, keberadaan PD
Kebersihan sangat diperlukan sampai kapanpun, karena tanpa adanya PD Kebersihan,
kebersihan di Kota Bandung tidak akan terwujud. Kita dapat membayangkan apabila dalam
waktu 3 hari saja PD Kebersihan Kota Bandung tidak berperan, betapa kotor dan baunya
Kota Bandung ini. Selain itu, PD Kebersihan Kota Bandung merupakan salah satu
Perusahaan Daerah, sehingga Selain mempunyai tugas di bidang pelayanan kebersihan, PD
Kebersihan juga diberi tugas untuk mencari keuntungan, yaitu sebagai salah satu sumber
Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Dengan demikian kedudukan PD Kebersihan Kota
Bandung sangat kuat.
Saat ini, jumlah personil yang ada di PD Kebersihan Kota Bandung sebanyak 940
orang, terdiri dari direktur, kepala seksi operasi wilayah, kepala kebersihan kecamatan,